Anda di halaman 1dari 2

NAMA : M.

Labib Avicena
NIM : 3330021022

PENDAHULUAN
BAB 1

A. Latar Belakang
UMKM di Indonesia terus dianggap memberikan manfaat yang signifikan dalam
perekonomian Indonesia. Banyak data yang telah menunjukkan bahwa UMKM menjadi salah
satu usaha yang produktif dikembangkan untuk mendukung perekonomian baik makro dan mikro.
UMKM membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran yang ada di Indonesia.
UMKM di Indonesia mempunyai kontribusi yang penting sebagai penopang perekonomian. Penggerak
utama perekonomian di Indonesia selama ini adalah sektor UMKM. Selain berperan dalam pertumuhan
ekonomi nasional dan penyerapan enaga kerja, UMKM juga berperan dalam pendistribusian hasil-hasil
pembangunan dan merupakan motor penggerak pertumbuhan aktivitas ekonomi nasional. Semakin
banyaknya UMKM maka semakin banyak pula peluang terciptanya lapangan pekerjaan.
Di era globalisasi, berbagai jenis usaha dituntut untuk lebih maju dan dapat bertahan dalam
menjalankan jenis usahanya. Indonesia sebagai negara berkembang, lebih menitikberatkan
Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik. Proses ini berpengaruh langsung
kepada berbagai bentuk usaha di Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, di Indonesia terbentuk
berbagai macam jenis usaha, baik usaha berskala kecil maupun usaha berskala besar. Salah satu jenis
usaha di Indonesia adalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
UMKM merupakan usaha yang memiliki pemilik sekaligus pengelola yang sama, modal disediakan
oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik modal. Sasaran pasar UMKM umumnya lokal,
meskipun ada yang mengekspor produknya ke luar negeri dan memiliki jumlah karyawan, total asset,
dan sarana-prasarana yang sedikit. UMKM terdiri dari berbagai jenis usaha, seperti perusahaan
manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa
Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh wirausahawan UMKM adalah
terkait dengan pengelolaan dana. Pengelolaan dana yang baik merupakan faktor kunci yang dapat
menyebabkan keberhasilan atau kegagalan UMKM. Metode praktis dan manjur dalam pengelolaan
dana pada UMKM adalah dengan menerapkan akuntansi dengan baik. Dengan demikian, akuntansi
menjadikan UMKM dapat memperoleh berbagai informasi keuangan dalam menjalankan usahanya
Adapun permasalahan para UMKM sering melakukan pencampuran antara uang hasil
usaha dan uang pribadi karena mereka belum memahami alur pencatatan keuangan. Dengan adanya
laporan keuangan yang baik dan sesuai dengan standar, pelaku UMKM dapat mengontrol biaya
operasional, mengetahui laba rugi usaha, mengetahui utang piutang dan memperhitungkan pajak.
Indonesia sudah ada peraturan yang mewajibkan usaha kecil untuk melakukan pencatatan akuntansi
yang baik, yaitu Peraturan Pemerintah Nomor. 17 Tahun 2013 tentang pelaksanaan Undang-Undang
Nomor. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah. Aturan pencatatan akuntansi sudah
jelas, namun pada kenyataannya masih banyak pelaku UMKM yang tidak melakukan pembukuan
sesuai standar yang telah ditetapkan. Ikatan Akuntansi Indonesia menerapkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Mikro, dan Menengah (SAK-EMKM)
NAMA : M. Labib Avicena
NIM : 3330021022

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulisan masalah yaitu


“Bagaimana agar memudahkan mitra UMKM dalam menyusun laporan keuangan sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK-EMKM)”

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk memudahkan mitra UMKM dalam Menyusun laporan
keuangan sesuai dengan Standart Akuntansi Keuangan Entitas Mikro,Kecil, dan Menengah (SAK-
EMKM)

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan pada pihak-pihak yang berkepentingan :
• Bagi mitra :
Mitra lebih mudah mengelola antara uang hasil usaha dan uang prbadi
• Bagi penulis :
Peneliti jadi lebih memahami dan mengerti mengenai hal-hal yang berkaitan dengan
akuntansi perkoprasian.

Anda mungkin juga menyukai