PENDAHULUAN
Saat ini sejarah membuktikan bahwa pada saat terjadi krisis pada tahun 1997/1998 telah
membuat usaha berskala besar tidak mampu menahan terpaan krisis moneter yang melanda
kala itu. Dimana pada saat itu banyak perusahaan besar yang mengalami kebangkrutan atau
pailit yang disebabkan oleh mahalnya bahan baku impor. Tidak hanya harga bahan baku yang
naik drastis tetapi pajak impor dari bahan baku tersebut juga ikut naik. Selain itu,
kebangkrutan usaha skala besar terjadi akibat meningkatnya cicilan utang karena naiknya
nilai tukar rupiah terhadap dolar pada masa itu.
Pada saat usaha berskala besar mengalami keterpurukan, usaha mikro, kecil dan
menengah (UMKM) mampu bertahan dari krisis moneter tersebut. Hal ini disebabkan oleh
sebagian besar UMKM memproduksi barang konsumsi dan jasa-jasa dengan permintaan
terhadap pendapatan yang rendah, maka tingkat pendapatan rata-rata masyarakat tidak
banyak berpengaruh terhadap permintaan barang yang di hasilkan oleh mereka.
Hal ini membuktikan bahwa sektor UMKM memiliki keunggulan dan berpotensi untuk
dikembangkan agar lebih besar dan dikenal banyak orang. Kabupaten Langkat merupakan
salah satu daerah yang memiliki jumlah penduduk yang cukup besar yaitu sebesar 1.028.309
jiwa pada tahun 2017. Dengan jumlah penduduk mencapai 1 juta lebih jiwa, maka jumlah
angkatan kerja juga akan meningkat setiap tahunnya. UKM menjadi sebuah Alternatif bagi
sebagian besar masyarakat Indonesia untuk keluar dari masalah ekonomi.
Eksistensi UKM dalam menyokong perekonomian yang dapat dilihat dari kontribusi yang
begitu besar diberikan oleh UKM perlu diperhatikan untuk mempertahankan keberadaan
UKM, karena pada kenyataannya UKM ini memiliki kelemahan yang sering terjadi pada
pengelolaan keuangan yang kurang tertata dengan baik. Pengelolaan pemasukan keuangan
yang tidak tepat dapat berpontensi terhadap pengambilan keputusan yang salah dan
berdampak buruk bagi kekokohan usaha. Salah satu alternatif untuk penyelesaian atas
masalah ini adalah dengan praktik akuntansi yang benar.
Saat ini UMKM memegang peranan penting dimana UMKM dapat memberikan lapangan
pekerjaan secara langsung bagi mereka yang memiliki tingkat pendidikan yang rendah namun
memiliki skill untuk bekerja. Hanya saja permasalahan yang kerap terjadi pada UMKM
adalah keterbatasan modal dari pemilik usaha tersebut.
Meski jumlah UMKM yang terdapat di langkat cukup banyak dan merupakan sektor
terbesar dalam penyerapan tenaga kerja, kenyataannya kemiskinan terus meningkat selama
beberapa tahun belakangangan (2011-2016). Secara umum pada UMKM permasalahan yang
sering terjadi dalam mengembangkan usahanya adalah kurangnya pembinaan, informasi,
aksesibilitas yang dilakukan pemerintah setempat atau ketika perintis usaha ingin mengambil
pinjaman dari Bank mereka mengalami kesulitan, penyebabya adalah tingkat suku bunga
kredit yang tinggi dan diperlukannya jaminan kebendaan (collateral minded) untuk
memperoleh kredit yang sulit mereka penuhi. Selain itu permasalahan yang dialami oleh
UMKM adalah teknik produksi, pemasaran, manajemen dan terknologi, begitu pula dengan
UMKM yang terdapat pada Kabupaten Langkat.
Dari uraian diatas yang sudah penulis paparkan, maka penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian yang akan dibuat dengan mengangkat judul: “Analisis Pengelolaan
Keuangan dan Tingkat Kesadaran Terhadap Pendapatan Ekonomi Perorangan (Studi
Kasus pada Masyarakat UMKM Kab. Langkat (usia 20-30 tahun))
a. Bagaimana membangun strategi pengembangan sektor usaha mikro, kecil dan menengah
oleh UKM Kabupaten Langkat?
B. Bagaimana sistim pengeloaan keuangan pemegang modal untuk mengelola produk yang
baik
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi tentang strategi
pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) oleh Dinas Koperasi dan UKM
kabupaten Langkat. Selain itu penulis juga ingin mengetahui bagaimana cara menganalisis
Pengelolaan Keuangan dan Tingkat Kesadaran terhadap Pendapatan Ekonomi Perorangan.
Dengan tercapainya tujuan tersebut peneliti berharap dapat menambah wawasan dan konsep,
dalam strategi pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan dapat
berkontribusi terhadap keilmuan ekonomi serta dapat diterapkan dalam kegiata pembelajaran
ekonomi.
1.4 Manfaat
2. Landasan Teori
Cara mengelola keuangan usaha agar kegiatan bisnis semakin sukses bukanlah hal yang
mudah untuk dilakukan. Dibutuhkan ilmu dan pengetahuan terkait managemen serta sistem
akuntansi keuangan yang tepat. Banyak bisnis yang gagal dikarenakan pengelolaan
keuangannya yang salah dan tidak rapi. Padahal, setiap perputaran kas yang masuk dan
keluar harus benar-benar dirinci dengan baik.
Income atau penghasilan yang besar menjadi impian dari setiap orang yang menginginkan
kesuksesan dalam kegiatan usaha yang sedang dijalankan. Hal ini akan mudah terwujud jika
pengusaha memiliki pengelolaan keuangan yang sesuai. Penghasilan tersebut nantinya
diharapkan dapat mensejahterakan pihak internal baik owner maupun karyawan. Selain itu,
income tersebut dapat dimanfaatkan pula untuk kebutuhan ekspansi.
Tidak sedikit kasus tentang uang usaha yang digunakan untuk kebutuhan pribadi sang
owner. Parahnya lagi, uang yang digunakan tersebut tidak ketahui secara pasti berapa
jumlahnya. Alhasil, modal yang dimiliki menjadi semakin berkurang tanpa terasa sehingga
kegiatan usaha yang dijalankan menjadi oleng dan bangkrut. Hal ini seringkali terjadi dan
menjadi penyebab kegagalan usaha yang paling dominan.
Dalam hal ini pengusaha perlu melakukan pembukuan sekecil apapun pengeluaran yang
digunakan untuk kebutuhan pribadi atau prive oleh pemilik usaha harus dicatat atau
dibukukan. Proses pembukuannya bisa dilakukan secara manual ataupun sistem
komputerisasi lewat software keuangan usaha. Setiap pengeluaran prive dicatat secara rinci
dalam jurnal akuntansi sehingga pengelolaan keuangannya dapat dikendalikan.
Sebisa mungkin pengusaha yang memiliki kegiatan usaha terutama masih dalam masa
rintisan, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakan modal dari hutang. Terlebih lagi jika
Anda belum mengetahui kepastian dari prospek usaha yang dijalankan untuk kedepannya.
Banyak hal yang harus di pertimbangkan jika ingin memulai bisnis atau usaha dengan
berhutang. Alih-alih usaha lancar dan maju, Anda justru terjerat dengan tumpukan hutang
yang akan mencekik leher.
2.1 Pengertian Manajemen Strategi
Untuk menghadapi era globalisasi ekonomi maka kegiatan dalam berusaha bukan saja
dibatasi oleh lingkup batas negara nasional sehingga untuk tingkat perubahan lingkungan
serta dinamika yangsecara langsung atau tidak langsung akan sangat mempengaruhi
perputaran manajemen dan kehidupan pekerjaan kemudian dengan sendirinya para pemimpin
perusahaan harus dapat menyikapinya dan segera melakukan penyesuaian yang penuh
kebijakan. Setiap pemimpin dalam perusahaan akan melaksanakan Manajemen strategi bagi
perusahaannya.
Disisi lain Isu global mempengaruhi hampir semua keputusan strategis. Batasan antar
negara tidak lagi tampak. Foundasi manajemen strategis saat ini terletak pada kemampuan
manajer dalam memahami pesaing, pasar, harga, pemasok, distributor, pemerintah, kreditor,
pemegang saham, dan pelanggan diseluruh dunia.
Oleh karena itu, hal yang akan memperngaruhi penjualan adalah sebagai berikut:
1. Harga jual
Harga jual merupakan harga akhir yang ditetapkan produsen akan suatu produk
setelahadanya perhitungan semua biaya produksi.
2. Kesesuaian harga
Bahwa tinggi rendahnya harga ditetapkan perusahaan sesuai dengan kualitas
produk tersebut, sehingga konsumen akan mendapatkan manfaat yang
seimbang dengan jumlah uang yang dikeluarkan.
3. Perbandingan harga
Perbandingan mengenai harga yang ditetapkan perusahaan dengan perusahaan
lain dengan produk yang sejenis atau subtitusi sehingga konsumen akan dapat
menetapkan pilihannya terhadap beberapa alternatif produk tersebut.
Manajemen keuangan pribadi memiliki dua pengertian yaitu sebagai ilmu, dan sebagai
aktivitas dimana sebagai manajemen dipandang sebagai salah satu ilmu umum yang wajib
dikuasai oleh setiap orang, Oleh sebab itu diperlukannya pembelajaran dan adanya
pemahaman tentang pengelolaan keuangan secara syariah baik secara penelolaan pribadi
maupun dalam keluarga dan diharapkan mampu member kontribusi yang layak bagi
tercapainya tujuan bersama.
Dimasa sekarang, sangat diperlukan untuk memiliki perencanaan keuangan agar ketika
terjadi hal-hal diluar perikaraan masih bisa ditangani dan tidak kebingungan dalam
menanggulanginya. Perencanaan keuangan juga memiliki beberapa tujuan yaitu:
Hal ini dimaksudkan untuk penyimpanan dana darurat yang ditujukan untuk menanggulangi
resiko yang tidak disangka-sangka dan meminimalisir hal yang tidak diduga nantinya.
Keuangan selalu menjadi topik yang menarik untuk dibahas. Banyak orang yang sebenarnya
memiliki kemampuan finansial yang baik namun ia gagal dalam mengatur keuangannya.
Sikap boros, konsumtif, dan tidak disiplin dalam menerapkan anggaran sering kali lebih
dominan dalam menguasai pengalokasian uang, sehingga menjadi penyebab pengelolaan
keuangan pribadi yang buruk. Dalam hal ini, sebesar apapun gaji yang diperoleh setiap bulan,
jika tidak dibarengi dengan pengelolaan yang baik, maka kemandirian finansial di masa
depan akan sulit diwujudkan. Sebaliknya, apabila Anda mampu mengelola keuangan dengan
baik, meski gaji yang dimiliki pas-pasan, maka kemandirian finansial justru akan bisa diraih.
Prinsipnya, kesuksesan finansial bukan terletak pada jumlah uang yang dimiliki, tetapi
kemampuan mengatur dan mengelola uang tersebut.
Manajemen keuangan pribadi merupakan seni dan ilmu mengelola sumber daya (money)
dari unit individual / rumah tangga (Gitman, 2002, hal.20). Dalam proses pengelolaan
tersebut, maka tidak mudah untuk mengaplikasikannya karena terdapat beberapa langkah
sistematis yang harus diikuti. Namun dengan mengetahui manajemen keuangan pribadi,
merupakan langkah awal untuk aplikasi yang tepat ketika mengelola uang pribadi.Hal ini
didasari alasan bahwa segala sesuatu diawali dari kepala.Maksudnya adalah berpikir dahulu
baru bertindak.Pengelolaan keuangan pribadi juga menunut adanya pola hidup yang memiliki
prioritas.
Dalam mengelola keuangan pribadi dapat dilihat dari empat ranah yaitu:
1) Penggunanaa Dana.
2) Penentuan sumber Dana.
3) Manajeman Resiko.
4) Perencanaan Masa Depan.
Menurut Norma Yulianti dan Meliza Silvy (2013), dalam melakukan pengelolaan
keuangan haruslah ada perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan, baik tujuan jangka
pendek maupun jangka panjang. Media pencapaian tujuan tersebut dapat melalui tabungan,
investasi, atau pengalokasian dana. Dengan pengelolaan keuangan yang baik, maka tidak
akan terjebak pada perilaku berkeinginan yang tidak terbatas.
Dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, karena semakin terbukanya pasar di
dalam negeri, merupakan ancaman bagi Usaha Kecil dan Menengah dengan semakin
banyaknya barang dan jasa yang masuk dari luar akibat dampak globalisasi. Oleh karena itu,
pembinaan dan pengembangan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) saat ini dirasakan
semakin mendesak dan sangat strategis untuk mengangkat perekonomian rakyat, oleh karena
itu kemandirian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) diharapkan dapat tercapai di masa
mendatang. Dengan berkembangnya perekonomian rakyat diharapkan dapat meningkatkan
pendapatan rakyat, membuka kesempatan kerja, dan kemakmuran masyarakat secara
menyeluruh.
BAB III
METODE
PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
bersifat deskriptif-kualitatif. Penelitian kualitatif adalah tatacara penelitian
yang menghasilkan data deskriptif, yaitu apa yang dinyatakan oleh
responden secara tertulis atau lisan dan prilaku nyata. Adapun yang
dimaksud dengan penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur kuantifikasi, perhitungan
statistik, atau bentuk cara-cara lainnya yang menggunakan ukuran angka.
Penelitian kualitatif prinsipnya untuk memahami obyek yang diteliti secara
mendalam. Penelitian kualitatif lebih menekankan pada bahasa atau
linguistik sebagai sarana penelitiannya. Selain itu disebutkan pula bahwa
penelitian kualitatif biasanya berbentuk deskriptif dan umumnya memakai
analisis dengan pendekatan induktif, dilakukan dengan situasi yang wajar
serta data yang wajar yang dihimpun ialah bersifat kualitatif.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di kab. Langkat di 2 kecamatan yaitu
Kec. Sei Lepan dan Kec. Babalan.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah sesuatu yang mengenainya ingin
memperoleh keterangan atau orang pada latar penelitian yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi
latar penelitian3. Adapun subjek penelitian ini adalah pelaku UMKM di
Kab.Langkat di usia 20-35 Tahun