Abstrak: Penelitian ini membahas tentang peran BPRS dalam pengembangan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui
peran BPRS dalam mengembangkan UMKM di kota Palopo dan mengetahui dampak yang
dirasakan dari para pelaku UMKM di kota Palopo dengan adanya program pemberdayaan dari
BPRS. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan desain penelitian kualitatif
pengumpulan data menggunakanteknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: BPRS cabang Palopo telah banyakmemberikan
kemudahan kepada para nasabah untuk mendapatkan kredit usaha, dengan menerapkan sistem
bagi hasil. Dengan demikian nasabah merasa puast erhadaplayanan yang diberikan oleh BPRS
dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil di Kota Palopo.
Kata Kunci: Peranan, Bank, Pemberdayaan.
2. Menyerap banyak tenaga kerja dan program pemerintah yang cenderung bersifat
setiap investasi menciptakan lebih subsidi atau sumber dana relatif murah dari
banyak kesempatan kerja. para donor.4
3. Memiliki kemampuan untuk Dalam perkembangannya, penyaluran
memanfaatkan bahan baku lokal dan kredit UMKM semakin lama semakin
menghasilkan barang dan jasa yang meningkat sejalan dengan meningkatnya
dibutuhkan masyarakat luas dengan portofolio perbankan untuk pemberian kredit
harga terjangkau. UMKM. Meskipun peranan UMKM dalam
Dalam posisi strategis tersebut, pada perekonomian Indonesia adalah sentral,
sisi lain UMKM masih menghadapi banyak namun kebijakan pemerintah maupun
masalah dan hambatan dalam melaksanakan pengaturan yang mendukungnya sampai
dan mengembangkan aktivitas usahanya. sekarang belum maksimal. Hal ini dapat
Masalah dan kendala yang dihadapi masih dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar
bersifat klasik yang selama ini telah sering seperti defenisi yang berbeda untuk antar
diungkapkan, antara lain; manajemen, instansi pemerintahan. Demikian juga
pemodalan, teknologi, bahan baku, kebijakan yang diambil cenderung
Informasi dan pemasaran, infastruktur, berlebihan namun tidak efektif, sehingga
birorasi, pungutan serta kemitraan.2 kebijakan menjadi kurang komprehensif,
Beragamnya masalah dan kendala kurang terarah, dan bersifat tambal-sulam.
yang dihadapi UMKM, masalah permodalan UMKM masih memiliki banyak
masih merupakan salah satu faktor kritis permasalahan yang perlu mendapatkan
bagi UMKM, baik untuk pemenuhan perhatian dari regulator untuk mengatasi
kebutuhan modal kerja maupun modal keterbatasan akses kredit bank atau sumber
investasi dalam pengembangan usahanya permodalan lain dan akses pasar. Selain itu,
dalam mengakses permodalan terutama kelemahan dalam organisasi, manajemen,
kepada lembaga keuangan formal selalu maupun penguasaan teknologi juga perlu
menjadi bahan perbincangan yang tidak dibenahi. Masih banyaknya permasalahan
habis-habisnya, seolah-olah menjadi kendala yang dihadapi oleh UMKM sehingga
yang sulit dicarikan pemecahannya oleh para membuat kemampuan UMKM dalam
ahli di negeri ini. Dari jumlah unit UMKM berkiprah dalam perekonomian nasional
yang mencapai angka 49,8 juta yang tersebar tidak dapat maksimal.5
di seluruh wilayah di semua sektor usaha Semakin berkembangnya Bank
(BPS, 2008) hanya sekitar 39% atau 19,4 Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia,
juta yang telah memperoleh kredit.3 menyebabkan semakin perlunya sosialisasi
Kondisi makro ekonomi dan atas apa dan bagaimana operasional Bank
perubahan paradigma perbankan dalam Perkreditan Rakyat, karena operasional
memandang UMKM dalam beberapa tahun Bank Perkreditan Rakyat Syariah sangat
ini menunjukkan adanya perubahan perilaku berbeda dengan perbankan konvensional.
bisnis perbankan yang lebih mengarah pada Hal ini sangat mendasar pada Bank
segmen UMKM. Kondisi ini sangat berbeda Perkreditan Rakyat Syariah adalah
dengan era masa lalu di mana orientasi penerapan konsep bagi hasil, tata cara
penyaluran kredit perbankan terlalu perhitungan bagi hasil serta pengaruh prinsip
memusatkan pada korporasi yang dianggap bagi hasil terhadap laporan keuangan.6
lebih memberikan keuntungan besar secara
ekonomis. Sedangkan sektor UMKM Kelangsungan usaha Bank yang
mengalami hambatan dalam memperoleh melakukan usaha berdasarkan prinsip
akses dana dan sering dibiayai melalui syariah tergantung pada kerja, yang salah
2
Ibid. 4
Mudrajat Kuncoro, op.cit., h. 7.
3
Dwi Kartika, Kajian Dampak Kredit 5
Dwi Kartika, op.cit.
Usaha Rakyat, http :// repository. Usu. Ac.id
6
/bitstream /123456789 /5485/1/057011084. pdf. Ibid., h. 25.
satu indicator utamanya adalah kualitas dari kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan
penanam dana bank. Kualitas penanaman Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani dan
dana yang baik akan menghasilkan keun- Bank Dagang Desa atau Bank Pasar. BPRS
tungan sehingga kinerja bank yang mela- merupakan lembaga perbankan resmi.
kukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Fungsi BPRS tidak hanya sekedar menya-
syariah yang baik. Segala kualitas pena- lurkan kredit kepada para pengusaha mikro,
naman dana yang buruk akan membawa kecil dan menengah, tetapi juga menerima
pengaruh menurunnya kinerja bank yang simpanan dari masyarakat. Dalam penya-
pada akhirnya dapat mengancam kelang- luran kredit kepada masyarakat menggu-
sungan usaha bank yang melakukan kegiatan nakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat
usaha berdasarkan prinsip syariah. Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses
Dengan menyadari pentingnya kua- kreditnya yang relatif cepat, persyaratan
litas penanaman dana, maka pengurus bank lebih sederhana, dan sangat mengerti akan
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prin- kebutuhan Nasabah.7
sip syariah sebagai penerima amanat dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah
pemilik dana (investor) memiliki tanggung (BPRS) disebut juga Bank at-Tamwil as-
jawab atas pengelolan dana tersebut, mulai Sya’bi al-Islami, yaitu bank yang melakukan
dari persetujuan sampai dengan monitoring kegiatan usaha secara konvensional atau
atas kualitas penanaman dana. Monitoring berdasarkan prinsip syariah yang dalam
tersebut berdasarkan pada prospek usaha, kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
kondisi keuangan, dan kemampuan mem- lalu lintas pembayaran; Undang-Undang
bayar nasabah. Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Dengan melihat keunikan dan keane- Syariah mendefinisikan Bank Perkreditan
karagaman produk bank yang melakukan Rakyat Syariah sebagai Bank Pembiayaan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Rakyat Syariah.8
dalam rangka mewujudkan tata cara
Sejarah Berdirinya Bank Perkreditan
penilaian kualitas aktivitas produktif yang
Rakyat Syariah(BPRS) di Kota Palopo
berdasarkan pada prinsip kehati-hatian dan
memenuhi prinsip syariah maka perlu Sebelum mendirikan
ditetapkan barometer permasalaham UMKM mendirikanBank Perkreditan Rakyat Syariah
di atas dalam skala nasional, Bank Syariah (BPRS) di Kota Palopo, jauh sebelumya
yang mana dalam hal ini mengacu kepada oleh pihak Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bank yang telah ada yakni Bank Perkreditan (BPRS) melakukan pengamatan dan
Rakyat Syariah di Kota Palopo yang memi- observasi tentang kelayakan tersebut,
liki peranan atau andil yang cukup besar sehingga diputuskan bahwa kota Palopo ini
dalam meningkatkan pemberdayaan Usaha layak untuk didirikan Bank Perkreditan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Rakyat Syariah (BPRS) cabang pembantu.
kota Palopo. Hali inilah yang melatar Apalgi saat ini pemerintah kota (PemKot)
belakangi penulis untuk mencoba men- menggalakkan Palopo sebagai kota yang
dalami lebih lanjut tentang usaha dan berdimensi religi. Oleh karena itu,
peranan dari BankPerkreditan Rakyat Sya- keberadaan Bank Perkreditan Rakyat
riah Kota Palopo dalam meningkatkan taraf Syariah (BPRS) cabang Palopo dapat ikut
mutu dan kualitas dari Usaha Mikro Kecil berperan serta di dalamnya terutama dalam
Menengah (UMKM). memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keberadaan Bank Perkreditan
Bank Perkreditan RakyatSyariah (BPRS)
Rakyat Syariah (BPRS) itu sendiri di Kota
Bank Perkreditan Rakyat Syariah ( Palopo karena kota Palopo ini tingkat
BPRS ) adalah salah satu jenis bank Islam
yang dikenal melayani golongan pengusaha 7
Mikha Anitaria, Bank Perkreditan
mikro, kecil dan menengah. Dengan lokasi Rakyat http://mikhaanitaria.blogspot.com
yang pada umumnya dekat dengan tempat
8
masyarakat yang membutuhkan. BPRS Budiawan, Bank Pembiayaan Rakyat
sudah ada sejak jaman sebelum Syariah http://esharianomics.com
9 10
Mahyuddin Jamal, Pimpinan Cabang Syamsul Rizal Syam, KepalaDinas
BPRS Palopo, Wawancara, di kantor BPRS Koperindag, Wawancara, di kantor Koperindag
Cabang Palopo pada12 Maret 2011. kota Palopo pada12 Maret 2011.
yang disertai permintaan imbalan termasuk Menurut Bapak kepala Cabang BPRS kota
kategori riba. Penerima pinjaman wajib Palopo Mahyuddin Jamal, analisa yang
menjamin pengembalian pinjaman tersebut dilakukan BPRS dengan dua cara, yaitu:
pada saat jatuh tempo.15 a) Analisa pembiayaan, yaitu:
Model pembiayaan mikro dan kecil, 1) Upaya untuk menilai prospek dan
yaitu: resiko atas sebuah usulan pembiayaan
a. Pembiayaan yang disalurkan kepada dengan melakukan pemeriksaan dan eva-
UMK luasi baik secara kualitatif maupun kuanti-
b. Pembiayaan dengan plafon di bawah tatif, serta proses pengajuan usulan per-
50 juta (mikro) setujuan.
c. Pembiayaan dengan plafon di bawah 2) Menghitung berapa kebutuhan pem-
500 juta (kecil) biayaan yang diperlukan untuk modal kerja
d. Dikelola oleh LKMK (BPRS, Kope- atau investasi dan menentukan jenis dan
rasi/BMT) skema pembiayaan dan serta cara memonitor
Unsur-unsur dalam pembiayaannya, yakni: atau kontrol terhadap jalannya pembiayaan.
a. Kepercayaan, yaitu mempercayakan 3) Mengetahui potensi kebutuhan
sejumlah dana untuk dikelola usaha nasabah terhadap produk dan jasa
nasabah. bank untuk kepentingan pengembangan
b. Waktu/masa, yaitu adanya jangka usaha nasabah.
waktu pengembalian pembiayaan. b) Analisa kualitatif,
c. Resiko, yaitu akibat yang dapat timbul Kegiatan menganalisis data-data non
karena adanya jangka waktu antara keuangan berupa kondisi nasabah, usaha
pemberian pembiayaan dengan pelu- atau proyek yang dibiayai dan aspek makro
nasannya di samping kemungkinan maupun mikro lainnya yang berkaitan
keuntungan juga kerugian. dengan nasabah. Metode yang dipergunakan
d. Penyerahan, yaitu mengalihkan nilai melalui wawancara atau mencari sumber
ekonomi dana, barang/jasa kepada informasi lainnya yang berhubungan dengan
pihak lain, dikembalikan pada saat kegiatan nasabah melalui beberapa aspek,
pelunasan nilai sewa dengan nilai yaitu:
ekonomi uang pada saat pemberian 1) Aspek manajemen pengelola usaha,
pembiayaan.16 yaitu:
Jenis-jenis pembiayaan yang disediakan, a) Menilai character dan kemampuan calon
antara lain: debitur serta organisasi peusahaan calon
a. Berdasarkan tujuan penggunaan, debitur (akhlak dan integritas).
1) Penggunaan konsumtif, yaitu untuk b) Latar belakang pendidikan dan keahlian.
pembelian barang/kebutuhan yang tidak c) Kemampuan melakukan fungsi mana-
terkait dengan usaha. jemen produksi, pemasaran dan keu-
2) Penggunaan investasi, yaitu untuk peng- angan.
adaan sarana/alat produksi. d) Kemampuan megelola faktor produksi,
3) Penggunaan modal kerja, yaitu untuk material, tenaga kerja, alat produksi,
pengadaan bahan baku atau barang yang administrasi dan keuangan, hubungan
diperdagangkan. industrial dan sebagainya.
b. Berdasarkan jangka waktu, yaitu: e) Riwayat hidup nasabah legalitas usaha,
1) Jangka pendek (</= 1 tahun) riwayat usaha maupun riwayat hubu-
2) Jangka panjang (> 1 tahun)17 ngannya dengan bank.
f) Ketekunan dan profit kerja
g) Reputasi dalam menempati janji diling-
15
Mahyuddin Jamal, PimpinanCabang kungan usahanya melalui suppliernya,
BPRS Palopo, Wawancara, di kantor BPRS pelanggannya, tetangga dan lain-lain.
CabangPalopo pada12 Maret 2011. h) Regenerasi pengelola usaha
16
Ibid. 2) Aspek pengelolaan usaha, yaitu;
17
a) Ketersediaan bahan baku dan kesinam-
Ibid. bungan produksinya (aspek bahan baku)
Kendala yang Dihadapi dalam syariah. Dan sangat tak cocok dengan
Pengembangan UMKM di Kota Palopo budaya Luwu yang sangat rasional. Menon-
jolkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Yang menjadi permasalahan bagi
(BPRS) sebagai sistem anti bunga dan anti
kebanyakan orang terhadap kegiatan usaha
riba tersebut sesungguhnya mengkerdilkan
lembaga keuangan perbankan tersebut jika
kehebatan sistem perbankan itu sendiri.
dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan
Keempat, komponen sistem keuangan
hukum Islam bukanlah dari segi fungsi
syariah yang ada di Sulawesi Selatan selama
lembaga tersebut melainkan dari konsep
ini berjalan sendiri-sendiri. Ada bank umum,
usahanya serta teknik operasionalnya yang
BPRS, lembaga ventura, BMT, koperasi
menyangkut jenis-jenis perjanjian yang
syariah, asuransi dan lain. Tapi tak ada
dipergunakan.21 Sejak kelahirannya, Bank
koordinasi. Bank Syariah Sulawesi Selatan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)dilandasi
akan merangkul semua komponen tersebut
degan kehadiran dua gerakan renaissance
untuk membangun strategi pengembangan
Islam modern: neorevivalis dan modernis.
bersama. Lembaga atau organisasinya bisa
Tujuan utama dari pendirian lembaga
yang mana saja karena yang penting bagi
keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada
kita adalah petanirumput laut yang memiliki
lain sebagai upaya kaum muslimin untuk
akses terhadap dana untuk mengembangkan
mendasari segenap aspek kehidupan
usaha mereka. Bahkan kami telah meng-
ekonominya berlandaskan al-Qur’an dan as-
adakan pertemuan dengan Perbarindo agar
Sunnah.
BPR lebih bersungguh menjangkau usaha
Berbagai tantangan dan persoalan
produktif. Kelima, Pemkab Dan Pemkot
yang harus kita atasi secara tersistem
yang merupakan eksekutor pem-bangunan di
sebagai prasyarat untuk mengembangkan
daerah belum memahami konsep syariah
sistem ekonomi syariah di Sulawesi Selatan
dengan baik sehingga jasa perbankan syariah
sebagai berikut: Pertama, Palopo, baik
sulit untuk lebih berkembang.
pemerintah maupun swasta, tidak memiliki
lembaga keuangan syariah yang dapat
Penutup
dimanfaatkan secara international syariah
investment. Kedua, jaringan sistem Peran yang dimiliki BPRS pada sektor
keuangan syariah di Palopo sangat terbatas UMKM di kota Palopo sangat penting, hal
jumlah dan kualitasnya. Ternyata kantor ini ditunjukan dengan beberapa strategi,
cabang Bank Perkreditan Rakyat Syariah diantaranya: Pembinaan, dan pemberdayaan
(BPRS) hanya ada di 2 (dua) tempat di usaha kecil dan mikro dengan mengem-
Sulawesi Selatan yaitu di kota Makssar dan bangkan iklim usaha dalam lingkungan
di kota Palopo sendiri. Sehingga menyebab- sosial ekonomi yang sehat dalam sebuah
kan lambannya pertumbuhan asset Bank bentuk kemitraan berupa pembinaan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) cukup manajerial koperasi, pengembangan sistem
lamban di Palopo. keuangan mikro dan kerjasama pembiayaan
Ketiga, Bank Perkreditan Rakyat bagi para pengusaha kecil dan mikro.
Syariah (BPRS) di Palopo kebanyakan Sehingga Dampak yang dirasakan
menjual konsep syariah sempit yaitu syariah oleh masyarakat dalam pengembangan dan
yang sangat membatasi diri dan ruang gerak. pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Mereka sangat menonjolkan bahwa Bank Menengah (UMKM) di kota Palopo dengan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah strategis, terutama bagi masyarakat yang
bank anti bunga dan anti riba. Menurut pola sangat membutuhkan bantuan dana dalam
pikir ini berasal dari pemahaman yang pengembangan usahanya.
kurang pas tentang konsep perbankan
Daftar Pustaka
21
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Abiaqsa, Peran Bank Syariah dalam Pem-
Dalam Perbankandan Peransuransian Syariah berdayaan UMKM, http://abiaqsa.
di Indonesia, (Cet. I; Jakarta: Prenada Media, blogspot.com.
2004), h. 53.