Anda di halaman 1dari 9

129 Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...

PERANAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH (BPRS)


DALAM PEMBERDAYAAN USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH (UMKM) DI KOTA PALOPO.
Ilham*
Yanti*

Abstrak: Penelitian ini membahas tentang peran BPRS dalam pengembangan dan
pemberdayaan ekonomi masyarakat. Tujuan dari penelitian ini antara lain untuk mengetahui
peran BPRS dalam mengembangkan UMKM di kota Palopo dan mengetahui dampak yang
dirasakan dari para pelaku UMKM di kota Palopo dengan adanya program pemberdayaan dari
BPRS. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan desain penelitian kualitatif
pengumpulan data menggunakanteknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan
hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa: BPRS cabang Palopo telah banyakmemberikan
kemudahan kepada para nasabah untuk mendapatkan kredit usaha, dengan menerapkan sistem
bagi hasil. Dengan demikian nasabah merasa puast erhadaplayanan yang diberikan oleh BPRS
dalam upaya pemberdayaan usaha mikro kecil di Kota Palopo.
Kata Kunci: Peranan, Bank, Pemberdayaan.

Pendahuluan sektor usaha yang bersentuhan langsung


dengan aktifitas ekonomi rakyat sehari-hari.
Membangun ekonomi Indonesia tidak
Dalam skala usahanya yang kecil, bahkan
bisa dilepaskan dari peranan pemerintah,
sangat kecil sehingga disebut mikro,
lembaga-lembaga di sektor keuangan dan
UMKM tidak jarang harus hidup dengan
pelaku-pelaku usaha. Pemerintah sebagai
cara gali lubang tutup lubang. Sangat minim
pembuat dan pengatur kebijakan diharapkan
bahkan ada yang sama sekali tidak pernah
dapat memberikan iklim yang kondusif bagi
mengalami sentuhan manajemen usaha,
dunia usaha, sehingga lembaga keuangan
segala sesuatunya berjalan begitu saja,
baik perbankan maupun pelaku usaha di
sebagai suatu wujud komitmen untuk
lapangan mampu memanfaatkan kebijakan
menghidupi keluarga, melayani sesama,
dan melaksanakan kegiatan usaha dengan
memberikan pekerjaan kepada saudara atau
lancar, yang pada akhrinya dapat mendorong
tetangga. Tak heran sektor ini paling sering
percepatan pembangunan ekonomi.
dikelompokkan sebagai yang tidak bankable
Salah satu pelaku usaha yang
(tdak memenuhi syarat untuk dilayani kredit
memiliki eksistensi penting namun
perbankan). Usaha Mikro Kecil dan
terkadang dianggap “terlupakan” dalam
Menengah (UMKM) dalam perekonomian
percaturan kebijakan di negeri ini adalah
domestik semakin meningkat terutama
Usaha Mikro Kecil dan Menengah
setelah krisis 1997. UMKM mempunyai
(UMKM).1 Padahal jika kita mengenal lebih
potensi dan peranan yang sangat penting dan
jauh dan dalam, peran UMKM bukanlah
strategis dalam mendukung perekonomian
sekedar pendukung dalam kontribusi
nasional. Pada masa krisis, UMKM
ekonomi nasional. UMKM merupakan
menunjukkan kemampuannya dalam
menghadapi krisis, sementara usaha besar
* Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Dan banyak yang terpuruk karena banyak
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Palopo bergantung ada pinjaman luar negeri.
** Mahasiswa Program Studi Ekonomi Peran UMKM (Usaha Mikro Kecil
Syariah Institut Agama Islam Negeri dan Menengah) selama ini diakui berbagai
1
Mudrajat Kuncoro, Usaha Kecil di
pihak cukup besar dalam perekonomian
Indonesia: Profil, Masalah dan Strategi nasional. Beberapa peran strategis UMKM
Pemberdayaan, http menurut Bank Indonesia antara lain:
://jurnal_ekonomi_online.com.pdf (20 April 1. Jumlahnya yang besar dan terdapat
2010). dalam setiap sektor ekonomi

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...130

2. Menyerap banyak tenaga kerja dan program pemerintah yang cenderung bersifat
setiap investasi menciptakan lebih subsidi atau sumber dana relatif murah dari
banyak kesempatan kerja. para donor.4
3. Memiliki kemampuan untuk Dalam perkembangannya, penyaluran
memanfaatkan bahan baku lokal dan kredit UMKM semakin lama semakin
menghasilkan barang dan jasa yang meningkat sejalan dengan meningkatnya
dibutuhkan masyarakat luas dengan portofolio perbankan untuk pemberian kredit
harga terjangkau. UMKM. Meskipun peranan UMKM dalam
Dalam posisi strategis tersebut, pada perekonomian Indonesia adalah sentral,
sisi lain UMKM masih menghadapi banyak namun kebijakan pemerintah maupun
masalah dan hambatan dalam melaksanakan pengaturan yang mendukungnya sampai
dan mengembangkan aktivitas usahanya. sekarang belum maksimal. Hal ini dapat
Masalah dan kendala yang dihadapi masih dilihat bahkan dari hal yang paling mendasar
bersifat klasik yang selama ini telah sering seperti defenisi yang berbeda untuk antar
diungkapkan, antara lain; manajemen, instansi pemerintahan. Demikian juga
pemodalan, teknologi, bahan baku, kebijakan yang diambil cenderung
Informasi dan pemasaran, infastruktur, berlebihan namun tidak efektif, sehingga
birorasi, pungutan serta kemitraan.2 kebijakan menjadi kurang komprehensif,
Beragamnya masalah dan kendala kurang terarah, dan bersifat tambal-sulam.
yang dihadapi UMKM, masalah permodalan UMKM masih memiliki banyak
masih merupakan salah satu faktor kritis permasalahan yang perlu mendapatkan
bagi UMKM, baik untuk pemenuhan perhatian dari regulator untuk mengatasi
kebutuhan modal kerja maupun modal keterbatasan akses kredit bank atau sumber
investasi dalam pengembangan usahanya permodalan lain dan akses pasar. Selain itu,
dalam mengakses permodalan terutama kelemahan dalam organisasi, manajemen,
kepada lembaga keuangan formal selalu maupun penguasaan teknologi juga perlu
menjadi bahan perbincangan yang tidak dibenahi. Masih banyaknya permasalahan
habis-habisnya, seolah-olah menjadi kendala yang dihadapi oleh UMKM sehingga
yang sulit dicarikan pemecahannya oleh para membuat kemampuan UMKM dalam
ahli di negeri ini. Dari jumlah unit UMKM berkiprah dalam perekonomian nasional
yang mencapai angka 49,8 juta yang tersebar tidak dapat maksimal.5
di seluruh wilayah di semua sektor usaha Semakin berkembangnya Bank
(BPS, 2008) hanya sekitar 39% atau 19,4 Perkreditan Rakyat Syariah di Indonesia,
juta yang telah memperoleh kredit.3 menyebabkan semakin perlunya sosialisasi
Kondisi makro ekonomi dan atas apa dan bagaimana operasional Bank
perubahan paradigma perbankan dalam Perkreditan Rakyat, karena operasional
memandang UMKM dalam beberapa tahun Bank Perkreditan Rakyat Syariah sangat
ini menunjukkan adanya perubahan perilaku berbeda dengan perbankan konvensional.
bisnis perbankan yang lebih mengarah pada Hal ini sangat mendasar pada Bank
segmen UMKM. Kondisi ini sangat berbeda Perkreditan Rakyat Syariah adalah
dengan era masa lalu di mana orientasi penerapan konsep bagi hasil, tata cara
penyaluran kredit perbankan terlalu perhitungan bagi hasil serta pengaruh prinsip
memusatkan pada korporasi yang dianggap bagi hasil terhadap laporan keuangan.6
lebih memberikan keuntungan besar secara
ekonomis. Sedangkan sektor UMKM Kelangsungan usaha Bank yang
mengalami hambatan dalam memperoleh melakukan usaha berdasarkan prinsip
akses dana dan sering dibiayai melalui syariah tergantung pada kerja, yang salah

2
Ibid. 4
Mudrajat Kuncoro, op.cit., h. 7.
3
Dwi Kartika, Kajian Dampak Kredit 5
Dwi Kartika, op.cit.
Usaha Rakyat, http :// repository. Usu. Ac.id
6
/bitstream /123456789 /5485/1/057011084. pdf. Ibid., h. 25.

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


131 Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...

satu indicator utamanya adalah kualitas dari kemerdekaan yang dikenal dengan sebutan
penanam dana bank. Kualitas penanaman Lumbung Desa, Bank Desa, Bank Tani dan
dana yang baik akan menghasilkan keun- Bank Dagang Desa atau Bank Pasar. BPRS
tungan sehingga kinerja bank yang mela- merupakan lembaga perbankan resmi.
kukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Fungsi BPRS tidak hanya sekedar menya-
syariah yang baik. Segala kualitas pena- lurkan kredit kepada para pengusaha mikro,
naman dana yang buruk akan membawa kecil dan menengah, tetapi juga menerima
pengaruh menurunnya kinerja bank yang simpanan dari masyarakat. Dalam penya-
pada akhirnya dapat mengancam kelang- luran kredit kepada masyarakat menggu-
sungan usaha bank yang melakukan kegiatan nakan prinsip 3T, yaitu Tepat Waktu, Tepat
usaha berdasarkan prinsip syariah. Jumlah, Tepat Sasaran, karena proses
Dengan menyadari pentingnya kua- kreditnya yang relatif cepat, persyaratan
litas penanaman dana, maka pengurus bank lebih sederhana, dan sangat mengerti akan
melakukan kegiatan usaha berdasarkan prin- kebutuhan Nasabah.7
sip syariah sebagai penerima amanat dari Bank Perkreditan Rakyat Syariah
pemilik dana (investor) memiliki tanggung (BPRS) disebut juga Bank at-Tamwil as-
jawab atas pengelolan dana tersebut, mulai Sya’bi al-Islami, yaitu bank yang melakukan
dari persetujuan sampai dengan monitoring kegiatan usaha secara konvensional atau
atas kualitas penanaman dana. Monitoring berdasarkan prinsip syariah yang dalam
tersebut berdasarkan pada prospek usaha, kegiatannya tidak memberikan jasa dalam
kondisi keuangan, dan kemampuan mem- lalu lintas pembayaran; Undang-Undang
bayar nasabah. Nomor 21 Tahun 2008 tentang Perbankan
Dengan melihat keunikan dan keane- Syariah mendefinisikan Bank Perkreditan
karagaman produk bank yang melakukan Rakyat Syariah sebagai Bank Pembiayaan
kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah Rakyat Syariah.8
dalam rangka mewujudkan tata cara
Sejarah Berdirinya Bank Perkreditan
penilaian kualitas aktivitas produktif yang
Rakyat Syariah(BPRS) di Kota Palopo
berdasarkan pada prinsip kehati-hatian dan
memenuhi prinsip syariah maka perlu Sebelum mendirikan
ditetapkan barometer permasalaham UMKM mendirikanBank Perkreditan Rakyat Syariah
di atas dalam skala nasional, Bank Syariah (BPRS) di Kota Palopo, jauh sebelumya
yang mana dalam hal ini mengacu kepada oleh pihak Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Bank yang telah ada yakni Bank Perkreditan (BPRS) melakukan pengamatan dan
Rakyat Syariah di Kota Palopo yang memi- observasi tentang kelayakan tersebut,
liki peranan atau andil yang cukup besar sehingga diputuskan bahwa kota Palopo ini
dalam meningkatkan pemberdayaan Usaha layak untuk didirikan Bank Perkreditan
Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Rakyat Syariah (BPRS) cabang pembantu.
kota Palopo. Hali inilah yang melatar Apalgi saat ini pemerintah kota (PemKot)
belakangi penulis untuk mencoba men- menggalakkan Palopo sebagai kota yang
dalami lebih lanjut tentang usaha dan berdimensi religi. Oleh karena itu,
peranan dari BankPerkreditan Rakyat Sya- keberadaan Bank Perkreditan Rakyat
riah Kota Palopo dalam meningkatkan taraf Syariah (BPRS) cabang Palopo dapat ikut
mutu dan kualitas dari Usaha Mikro Kecil berperan serta di dalamnya terutama dalam
Menengah (UMKM). memenuhi kebutuhan masyarakat.
Keberadaan Bank Perkreditan
Bank Perkreditan RakyatSyariah (BPRS)
Rakyat Syariah (BPRS) itu sendiri di Kota
Bank Perkreditan Rakyat Syariah ( Palopo karena kota Palopo ini tingkat
BPRS ) adalah salah satu jenis bank Islam
yang dikenal melayani golongan pengusaha 7
Mikha Anitaria, Bank Perkreditan
mikro, kecil dan menengah. Dengan lokasi Rakyat http://mikhaanitaria.blogspot.com
yang pada umumnya dekat dengan tempat
8
masyarakat yang membutuhkan. BPRS Budiawan, Bank Pembiayaan Rakyat
sudah ada sejak jaman sebelum Syariah http://esharianomics.com

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...132

pertumbuhan ekonominya cukup bagus dan kurangnya ketersediaan pembiayaan. Seka-


berkembang dalam usaha apapun, apalagi lipun pembiayaan itu esensial, hanya para
perbankan Islam sangat besar prospeknya di pelaku usaha yang terkait dengan mata
kota Palopo ini. Selain itu, di kota Palopo rantai pengusaha besar saja yang pada
sendiri mayoritas masyarakatnya adalah umumnya memperoleh pinjaman dari ins-
beragama Islam. titusi perbankan ataupun institusi pem-
Bank Perkreditan Rakyat Syariah biayaan lainnya. Para pelaku usaha kecil dan
(BPRS) yang ada di Sulawesi Selatan sat ini mikro sangat tergantung untuk berhutang
baru ada 2, yaitu di kota Makassar dan di kepada para pedagang menengah dan besar,
Kota Palopo. Dan kota Palopo merupakan penyedia uang informal, para lintah darat
kota kedua setelah Makassar yang menjadi atau keluarganya, sehingga bukan membantu
prioritas pendirian Bank Perkreditan Rakyat berkembangnya usaha mereka, melainkan
Syariah (BPRS). hanya memperpanjang kemiskinan orang-
Setelah dibangunnya Bank orang yang sudah miskin. Hal tersebut di
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) cabang atas kurang disentuh oleh Lembaga Per-
Palopo maka bank ini mulai beroperasi pada bankan Konvensional, karena untuk men-
tanggal 7 Juli 2008 dengan dana awal yang dirikan jaringan kantor sebuah Bank Umum
digunakan dari Bank Perkreditan Rakyat diperlukan investasi yang sangat besar, se-
Syariah (BPRS) yang ada di Makassar. Pada hingga dinilai tidak ekonomis jika meng-
awal keberadaan Bank Perkreditan Rakyat gunakan teknis perbankan biasa.
Syariah (BPRS) di kota Palopo, untuk Dalam rangka meningkatkan ekonomi
mendapatkan nasabah dilakukan dengan umat sebagai bagian dari program
cara sosialisasi dari pasar ke pasar akan pembangunan ekonomi kerakyatan, BPRS
penting sistem perekonomian yang Islami kota Palopo melayani beberapa kegiatan
termasuk menabung di Bank Perkreditan UMKM diantaranya; sektor perindustrian
Rakyat Syariah (BPRS). Sampai pada saat yang menangani tentang pengolahan bahan
ini nasabah di Bank Perkreditan Rakyat mentah menjadi sebuah produk, seperti;
Syariah (BPRS) cabang Palopo sudah cukup produk roti dan kue, produk minyak goreng,
banyak bahkan masyarakat non muslim pun produk air minum dan air mineral, produk
tertarik menabung di Bank Perkreditan pengolahan dan pengawet buah-buahan dan
Rakyat Syariah (BPRS). sayuran. Sektor perdagangan yang melayani
tentang pemasokan barang/produk untuk
Peran BPRS dalam Mengembangkan
dipasarkan kepada masyarakat seperti; jual
UMKM di Kota Palopo
pakaian jadi, cuci cetak foto, jual beli motor
Peran yang dimiliki BPRS pada sektor bekas, warung makan dan sebagainya.
UMKM di kota Palopo ditunjukan pula Sektor koperasi yang menangani tentang
dengan berbagai strategi, diantaranya: simpan pinjam sehingga mempermudah
1. Pembinaan masyarakat dalam membangun modal awal
Model pembinaan yang ditunjukkan usaha, seperti; KUD, Koperasi Simpan
BPRS pada sektor UMKM yang ada di Kota Pinjam, Koperasi Perikanan, Koperasi
Palopo yakni dalam bentuk pengawasan, dan Perkebunan, Koperasi Ternak dan sebagai-
lebih mengarah kepada pembiayaan untuk nya. Selanjutnya, menurut Syamsul Rizal
pengadaan sarana atau alat produksi Syam, UMKM dikota palopo diperkirakan
(sanggar tani). Hal tersebut dikemukakan sudah ada mencapai kira-kira 4000 unit.
oleh Mahyuddin Jamal Pimpinan BPRS Termasuk UMKM dibidang perdagangan,
cabang Palopo.9 dibidang perindustrian, dan bidang per-
Salah satu kendala serius yang koperasian. 10
dihadapi oleh usaha kecil dan mikro adalah

9 10
Mahyuddin Jamal, Pimpinan Cabang Syamsul Rizal Syam, KepalaDinas
BPRS Palopo, Wawancara, di kantor BPRS Koperindag, Wawancara, di kantor Koperindag
Cabang Palopo pada12 Maret 2011. kota Palopo pada12 Maret 2011.

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


133 Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...

Bank Perkreditan Rakyat Syariah Kelambatan berkembangnya Bank


(BPRS) sudah seharusnya memanfaatkan Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)ini
dan memberdayakan BPRS dan BMT hanya bisa diatasi dengan cara membangun
sebagai lembaga yang menghimpun masya- kerjasama (Pembinaan) dengan kiai-kiai
rakat usaha kecil dan mikro dengan pondok pesantren agar gerakan ekonomi
mengembangkan iklim usaha dalam ling- kerakyatan berbasis syariah ini membumi di
kungan sosial ekonomi yang sehat dalam lingkungan santri dan pondok pesantren,"
sebuah bentuk kemitraan berupa pembinaan kata Fitrianti Badari. Ditambahkan, perte-
manajerial koperasi, pengembangan sistem muan dengan kiai pondok pesantren dapat
keuangan mikro dan kerjasama pembiayaan menjadi langkah awal pengembangan eko-
bagi para pengusaha kecil dan mikro.11 nomi berbasis syariah dan meningkatkan
Dengan data perkembangan UMKM yang akselerasi perbankan syariah, sebagaimana
tadi telah diungkapkan, seharusnya Bank diamanatkan Bank Indonesia.14
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)bisa 2. Permodalan
memberikan pembinaan dan kontribusi yang Dalam permodalan, pembiyaan yang
signifikan pada sektor UMKM yang ada. diberikan BPRS kepada UMKM antara lain:
Apalagi, diyakini praktek perbankan syariah a. Menghimpun dana dari masyarakat
beserta produknya sangat sesuai dengan dalam bentuk simpanan berupa depo-
dunia usaha sektor UMKM. sito berjangka, tabungan dan/atau
Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah ( bentuk lainnya yang dipersamakan
MES) Kota Palopo, Syaifullah A. Imran, dengan itu.
menuturkan, keberadaan Bank Perkreditan b. Memberikan kredit Dan menyediakan
Rakyat Syariah (BPRS) di Kota palopo, pembiayaan dan penempatan dana
telah sejalan dengan salah satu program berdasarkan prinsip syariah, sesuai
Pemerintah Kota palopo, yang antara lain dengan ketentuan yang ditetapkan
mengusung dimensi religi. Hal tersebut oleh Bank Indonesia.
disampaikan, Syaifullah dalam acara festival c. Menempatkan dananya dalam bentuk
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).12 Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
Dikatakan Fitriani , keberadaan Bank deposito berjangka, sertifikat depo-
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) di Kota sito, dan/atau tabungan pada bank.
Palopo akan membantu para pelaku bisnis Menurut Pimpinan Cabang BPRS
untuk menyeimbangkan antara agama dan Palopo Bapak Mahyuddin Jamal, cara
bisnis. Disamping itu, kata Fitriani, Bank penyaluran pembiayaannya kepada masya-
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)bukan rakat yakni; penyaluran dana kepada nasa-
hanya menyediakan layanan tabungan dan bah baik yang berasal dari simpanan,
kredit, tetapi juga memberikan fungsi tabungan, deposito, maupun modal untuk
edukasi syariah kepada pelanggannya. Disini keperluan pembiayaan yang produktif dan
letak perbedaan Bank syariah dengan bank investasi yaitu dalam bentuk (bagi hasil, jual
konvensional, tuturnya, seraya mengatakan, beli maupun jasa) dengan didahului kesepa-
Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) katan antara pemilik dana dan pengguna
berorientasi kepada pembinaan akhlakul dengan memperhatikan kaedah-kaedah
qarimah.13 aman, lancar dan menghasilkan.
Dalam pandangan syariah, modal
11
Fitriani, Karyawan Teller, Wawancara,
pinjaman itu termasuk dalam kategori qard,
di kantor BPRS CabangPalopo pada12 Maret yaitu pinjaman harta yang dapat diminta
2011. kembali. Pemberi pinjaman tidak boleh
12
minta imbalan atas pemberian pinjaman
Abiaqsa, Peran Bank Syariah dalam tersebut, karena setiap pemberian pinjaman
Pemberdayaan UMKM ,http://abiaqsa.blogspot.
com.
13 14
Fitriani, Karyawan Teller, Wawancara, Fitrianti Badari, Karyawan Accounting,
di kantor BPRS CabangPalopo pada12 Maret Wawancara, di kantor BPRS CabangPalopo
2011. pada12 Maret 2011.

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...134

yang disertai permintaan imbalan termasuk Menurut Bapak kepala Cabang BPRS kota
kategori riba. Penerima pinjaman wajib Palopo Mahyuddin Jamal, analisa yang
menjamin pengembalian pinjaman tersebut dilakukan BPRS dengan dua cara, yaitu:
pada saat jatuh tempo.15 a) Analisa pembiayaan, yaitu:
Model pembiayaan mikro dan kecil, 1) Upaya untuk menilai prospek dan
yaitu: resiko atas sebuah usulan pembiayaan
a. Pembiayaan yang disalurkan kepada dengan melakukan pemeriksaan dan eva-
UMK luasi baik secara kualitatif maupun kuanti-
b. Pembiayaan dengan plafon di bawah tatif, serta proses pengajuan usulan per-
50 juta (mikro) setujuan.
c. Pembiayaan dengan plafon di bawah 2) Menghitung berapa kebutuhan pem-
500 juta (kecil) biayaan yang diperlukan untuk modal kerja
d. Dikelola oleh LKMK (BPRS, Kope- atau investasi dan menentukan jenis dan
rasi/BMT) skema pembiayaan dan serta cara memonitor
Unsur-unsur dalam pembiayaannya, yakni: atau kontrol terhadap jalannya pembiayaan.
a. Kepercayaan, yaitu mempercayakan 3) Mengetahui potensi kebutuhan
sejumlah dana untuk dikelola usaha nasabah terhadap produk dan jasa
nasabah. bank untuk kepentingan pengembangan
b. Waktu/masa, yaitu adanya jangka usaha nasabah.
waktu pengembalian pembiayaan. b) Analisa kualitatif,
c. Resiko, yaitu akibat yang dapat timbul Kegiatan menganalisis data-data non
karena adanya jangka waktu antara keuangan berupa kondisi nasabah, usaha
pemberian pembiayaan dengan pelu- atau proyek yang dibiayai dan aspek makro
nasannya di samping kemungkinan maupun mikro lainnya yang berkaitan
keuntungan juga kerugian. dengan nasabah. Metode yang dipergunakan
d. Penyerahan, yaitu mengalihkan nilai melalui wawancara atau mencari sumber
ekonomi dana, barang/jasa kepada informasi lainnya yang berhubungan dengan
pihak lain, dikembalikan pada saat kegiatan nasabah melalui beberapa aspek,
pelunasan nilai sewa dengan nilai yaitu:
ekonomi uang pada saat pemberian 1) Aspek manajemen pengelola usaha,
pembiayaan.16 yaitu:
Jenis-jenis pembiayaan yang disediakan, a) Menilai character dan kemampuan calon
antara lain: debitur serta organisasi peusahaan calon
a. Berdasarkan tujuan penggunaan, debitur (akhlak dan integritas).
1) Penggunaan konsumtif, yaitu untuk b) Latar belakang pendidikan dan keahlian.
pembelian barang/kebutuhan yang tidak c) Kemampuan melakukan fungsi mana-
terkait dengan usaha. jemen produksi, pemasaran dan keu-
2) Penggunaan investasi, yaitu untuk peng- angan.
adaan sarana/alat produksi. d) Kemampuan megelola faktor produksi,
3) Penggunaan modal kerja, yaitu untuk material, tenaga kerja, alat produksi,
pengadaan bahan baku atau barang yang administrasi dan keuangan, hubungan
diperdagangkan. industrial dan sebagainya.
b. Berdasarkan jangka waktu, yaitu: e) Riwayat hidup nasabah legalitas usaha,
1) Jangka pendek (</= 1 tahun) riwayat usaha maupun riwayat hubu-
2) Jangka panjang (> 1 tahun)17 ngannya dengan bank.
f) Ketekunan dan profit kerja
g) Reputasi dalam menempati janji diling-
15
Mahyuddin Jamal, PimpinanCabang kungan usahanya melalui suppliernya,
BPRS Palopo, Wawancara, di kantor BPRS pelanggannya, tetangga dan lain-lain.
CabangPalopo pada12 Maret 2011. h) Regenerasi pengelola usaha
16
Ibid. 2) Aspek pengelolaan usaha, yaitu;
17
a) Ketersediaan bahan baku dan kesinam-
Ibid. bungan produksinya (aspek bahan baku)

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


135 Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...

b) Menganalisa produk yang dihasilkan legalitas, pengusahaan dokumen dan lain-


calon debitur masih memiliki peluang lain).18
pasar (aspek pasar/pemasaran). Menurut Johnson, modal bank mem-
c) Menilai perusahaan calon debitur mau- punyai tiga fungsi. Pertama, sebagai
pun menghasilkan produk dengan kua- penyanggah untuk menyerap kerugian
litas yang baik dan harga yang dapat operasional dan kerugian lainnya. Kedua,
bersaing di pasar (aspek kualitas produk). sebagai dasar bagi penetapan batas maksi-
d) Menilai bagaimana barang dapat dengan mum pemberian kredit. Ketiga, modal juga
lancar sampai ke konsumen. menjadi dasar perhitungan bagi para partisi-
e) Bagaimana kondisi persaingan penjualan pan pasar untuk mengevaluasi tingkat ke-
barang sejenis dan dimana posisi produk mampuan bank secara relatif dalam meng-
nasabah. hasilkan keuntungan.19
3) Aspek keuangan nasabah, yaitu: Dengan diterbitkannya serangkaian
a) Menilai sejauh mana permodalan yang peraturan mengenai keuangan, moneter dan
dimiliki nasabah dalam pengembangan perbankan pada tanggal 27 Oktober 1988,
usahanya dan apabila terdapat resiko yang dikenal dengan Pakto 27, 1988
kerugian seberapa kemampuan modalnya diadakan deregulasi perbankan yang antara
untuk menanggungnya. lain membuka kesempatan untuk pendirian
b) Memiliki usaha calon nasabah kalau bank-bank baru termasuk BPRS, dan pem-
direalisasikan pembiayaan akan meng- bukaan kantor-kantor cabang baru. Selain itu
untungkan nasabah dan bank dan calon perbankan diberi kebebasan untuk memo-
debitur dapat membayar seluruh kewa- bilisasi dana dan memperluas jasa-jasa
jibannya dengan mendapatkan keun- pelayanan perbankan kepada masyarakat,
tungan yang memadai. kemudian diterbitkan ketentuan lanjutan
c) Menilai kemampuan nasabah dalam Pakto, pada tanggal 29 Januari 1989 tentang
menyediakan dana likuit, guna menutup Penyempurnaan Sistem Perkreditan. Dalam
kewajiban jangka pendeknya dari waktu ketentuan tersebut ditetapkan jenis dan
ke waktu. jumlah kredit likuiditas dikurangi.
4) Aspek legal dan syariah, yaitu: 3. Program Kemitraan Terpadu
a) Menilai barang yang diusahakan; halal, Menurut Fitriani, Program Kemitraan
thayyib,bermanfaat/maslahat, memenuhi Terpadu adalah program kemitraan antara
kaedah hukum positif maupun syariah. Usaha Kecil dan Usaha Besar dengan me-
b) Menilai legalitas lainnya; calon debitur libatkan Bank Syariah yaitu BPRS sebagai
(direksi/pengurus perusahaan), badan pemberi kredit dalam suatu ikatan kerjasama
usaha perusahaan, perusahaannya, barang yang dituangkan dalam Nota Kesepakatan.
agunan/jaminan. Dengan tujuan antara lain: Meningkatkan
c) Skema pembiayaan sesuai dengan aspek kelayakan Usaha Kecil; Meningkatkan ke-
syariah. terkaitan dan kerjasama yang saling meng-
5) Aspek jaminan nasabah, yaitu: untungkan antaraUsaha Besar dan Usaha
a) Collateral valuation yaitu; ketepatan Kecil; Membantu Bank dalam meningkatkan
dalam menilai jaminan (harga, keseuaian Kredit Usaha Kecil (KUK) secara lebihaman
dengan pembiayaan). dan efisien.20
b) Liquidity yaitu; proses likuidasi cepat
apabila terjadi masalah pembiayaan, 18
Mahyuddin Jamal, kepala Cabang BPRS
mudah, kepemilikan yang tepat dan Palopo, Wawancara, dikantor BPRS Cabang
sebagainya. Palopo pada12 Maret 2011.
c) Depreciability yaitu; pasar atau 19
kemudahan dalam menjual (strategis, Zainul Arifin, Dasar-Dasar Manajemen
Bank Syariah, (Cet. I; Jakarta: Alvabet, 2002), h.
jalan memadai, kondisi tanah dan
158.
banguna).
20
d) Cotrolability yaitu; pengawasan jaminan Fitrianti Badari, Karyawan Accounting,
(tempat/lokasi jelas, batas-batas, Wawancara, di kantor BPRS CabangPalopo
pada12 Maret 2011.

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...136

Kendala yang Dihadapi dalam syariah. Dan sangat tak cocok dengan
Pengembangan UMKM di Kota Palopo budaya Luwu yang sangat rasional. Menon-
jolkan Bank Perkreditan Rakyat Syariah
Yang menjadi permasalahan bagi
(BPRS) sebagai sistem anti bunga dan anti
kebanyakan orang terhadap kegiatan usaha
riba tersebut sesungguhnya mengkerdilkan
lembaga keuangan perbankan tersebut jika
kehebatan sistem perbankan itu sendiri.
dihubungkan dengan ketentuan-ketentuan
Keempat, komponen sistem keuangan
hukum Islam bukanlah dari segi fungsi
syariah yang ada di Sulawesi Selatan selama
lembaga tersebut melainkan dari konsep
ini berjalan sendiri-sendiri. Ada bank umum,
usahanya serta teknik operasionalnya yang
BPRS, lembaga ventura, BMT, koperasi
menyangkut jenis-jenis perjanjian yang
syariah, asuransi dan lain. Tapi tak ada
dipergunakan.21 Sejak kelahirannya, Bank
koordinasi. Bank Syariah Sulawesi Selatan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS)dilandasi
akan merangkul semua komponen tersebut
degan kehadiran dua gerakan renaissance
untuk membangun strategi pengembangan
Islam modern: neorevivalis dan modernis.
bersama. Lembaga atau organisasinya bisa
Tujuan utama dari pendirian lembaga
yang mana saja karena yang penting bagi
keuangan berlandaskan etika ini adalah tiada
kita adalah petanirumput laut yang memiliki
lain sebagai upaya kaum muslimin untuk
akses terhadap dana untuk mengembangkan
mendasari segenap aspek kehidupan
usaha mereka. Bahkan kami telah meng-
ekonominya berlandaskan al-Qur’an dan as-
adakan pertemuan dengan Perbarindo agar
Sunnah.
BPR lebih bersungguh menjangkau usaha
Berbagai tantangan dan persoalan
produktif. Kelima, Pemkab Dan Pemkot
yang harus kita atasi secara tersistem
yang merupakan eksekutor pem-bangunan di
sebagai prasyarat untuk mengembangkan
daerah belum memahami konsep syariah
sistem ekonomi syariah di Sulawesi Selatan
dengan baik sehingga jasa perbankan syariah
sebagai berikut: Pertama, Palopo, baik
sulit untuk lebih berkembang.
pemerintah maupun swasta, tidak memiliki
lembaga keuangan syariah yang dapat
Penutup
dimanfaatkan secara international syariah
investment. Kedua, jaringan sistem Peran yang dimiliki BPRS pada sektor
keuangan syariah di Palopo sangat terbatas UMKM di kota Palopo sangat penting, hal
jumlah dan kualitasnya. Ternyata kantor ini ditunjukan dengan beberapa strategi,
cabang Bank Perkreditan Rakyat Syariah diantaranya: Pembinaan, dan pemberdayaan
(BPRS) hanya ada di 2 (dua) tempat di usaha kecil dan mikro dengan mengem-
Sulawesi Selatan yaitu di kota Makssar dan bangkan iklim usaha dalam lingkungan
di kota Palopo sendiri. Sehingga menyebab- sosial ekonomi yang sehat dalam sebuah
kan lambannya pertumbuhan asset Bank bentuk kemitraan berupa pembinaan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) cukup manajerial koperasi, pengembangan sistem
lamban di Palopo. keuangan mikro dan kerjasama pembiayaan
Ketiga, Bank Perkreditan Rakyat bagi para pengusaha kecil dan mikro.
Syariah (BPRS) di Palopo kebanyakan Sehingga Dampak yang dirasakan
menjual konsep syariah sempit yaitu syariah oleh masyarakat dalam pengembangan dan
yang sangat membatasi diri dan ruang gerak. pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan
Mereka sangat menonjolkan bahwa Bank Menengah (UMKM) di kota Palopo dengan
Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) adalah strategis, terutama bagi masyarakat yang
bank anti bunga dan anti riba. Menurut pola sangat membutuhkan bantuan dana dalam
pikir ini berasal dari pemahaman yang pengembangan usahanya.
kurang pas tentang konsep perbankan
Daftar Pustaka
21
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Abiaqsa, Peran Bank Syariah dalam Pem-
Dalam Perbankandan Peransuransian Syariah berdayaan UMKM, http://abiaqsa.
di Indonesia, (Cet. I; Jakarta: Prenada Media, blogspot.com.
2004), h. 53.

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015


137 Ilham & Yanti, Peranan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dalam …...

Budiawan, Bank Pembiayaan Rakyat Mikha Anitaria, BankPerkreditan Rakyat


Syariah http://esharianomics.com http://mikhaanitaria.blogspot.com
Dwi Kartika, Kajian Dampak Kredit Usaha Mudrajat Kuncoro, Usaha Kecil dio
Rakyat, http :// repository. Usu. Ac.id Indonesia: Profil, Masalah dan
/bitstream /123456789/5485/1/ 05701 Strategi Pemberdayaan, http
1084. pdf. ://jurnal_ekonomi_online.com.pdf
Gemala Dewi, Aspek-Aspek Hukum Dalam ZainulArifin, Dasar-DasarManajemen Bank
Perbankandan Peransuransian Syariah, Cetakan I; Jakarta: Alvabet,
Syariah di Indonesia, Cetakan I; 2002
Jakarta: Prenada Media, 2004

Jurnal Muamalah Vol V No 2, Desember 2015

Anda mungkin juga menyukai