INDONESIA
1
ABSTRAK
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) mempunyai peran yang sangat
besar dan signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Oleh karena itu penting
untuk dilakukan penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kondisi kinerja saat ini
dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan UMKM serta
memberikan rekomendasi strategi pengembangan UMKM . Tujuan jangka
panjangnya adalah berkembangnya UMKM di masa yang akan datang yang diukur
dari peningkatan penjualannya, sehingga pendapatan pengusaha UMKM
meningkat, mengurangi jumlah pengangguran dan akhirnya dapat menurunkan
tingkat kemiskinan di Indonesia.
Latar belakang
2
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan kelompok usaha yang perannya sangat
signifikan dalam perekonomian Indonesia, dengan jumlah pelaku usaha mikro yang
diperkirakan sebagian besar bergerak di sektor informal. Hal ini mengindikasikan gejala informalisasi
perekonomian. Tenaga kerja yang tidak berhasil diserap oleh sektor formal akan beralih ke sektor
informal.
Kementerian koperasi dan usaha kecil dan menengah (Kemenkopukm), mencatat bahwa jumlah UMKM di
Indonesia pada tahun 2018 mencapai 64,2 juta unit usaha mikro kecil dan menengah atau 99,9% dari
jumlah pelaku usaha di indonesia. sementara itu UMKM di indonesia memberikan kontribusi pada PDB
sebesar 61,1% dan sisanya yaitu 38,9% di sumbangkan oleh pelaku usaha besar yang jumlahnya hanya
5.550 atau 0,01% dari jumlah pelaku usaha
kehidupan ekonomi, keuangan, dan jasa
Kajian pustaka telekomunikasi.
Pengertian UMKM Dengan demikian, melalui TI usaha
bisnis lebih berpeluang meningkatkan daya
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik saing sekaligus memenangkan persaingan
orang perorangan dan/atau badan usaha yang semakin ketat. Persoalannya, masih
perorangan yang memenuhi kriteria Usaha sedikit UMKM yang memanfaatkan TI.
Menurut Eko Wahyudi (Direktur Pembinaan
Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-
Koperasi dan UMKM Bappenas), menyatakan
Undang ini.
bahwa dari 245 ribu unit UMKM potensial di
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi
Indonesia, hanya 12% saja yang sudah
produktif yang berdiri sendiri, yang memanfaatkan TI. Lemahnya akses terhadap
dilakukan oleh orang perorangan atau TI mengakibatkan banyak peluang bisnis
badan usaha yang bukan merupakan anak tidak bias dimanfaatkan.
perusahaan atau bukan cabang perusahaan Tantangan lain yang dihadapi oleh
yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi UMKM adalah liberalisasi ekonomi dan
bagian baik langsung maupun tidak globalisasi. Secara formal liberalisasi di
langsung dari Usaha Menengah atau Usaha tingkat Asia Tenggara (AFTA) pada tahun
Besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil 2003, di tingkat Asia Pasifik (APEC) pada
se- bagaimana dimaksud dalam Undang- tahun 2010, dan di tingkat dunia pada tahun
Undang ini. 2020. Hal ini membawa sejumlah tantangan
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi bagi pengembangan UMKM, yaitu:
produktif yang berdiri sendiri, yang 1. Semakin ketatnya persaingan pasar
dilakukan oleh orang perorangan atau domestic. Produk UMKM akan semakin
badan usaha yang bukan merupakan anak bersaing dengan produk luar negeri.
perusahaan atau cabang pe- rusahaan yang Pesaing luar negeri relative memiliki
dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian keunggulan dalam manajemen,
baik langsung maupun tidak langsung penguasaan teknologi, sumberdaya
dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar manusia, keuangan, akses pasar, dan
dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil akses lainnya.
2. Persaingan tidak hanya di pasar output
penjualan tahunan
tetapi juga di pasar input. Dengan segala
keunggulannya, para ekspatriat lebih
Tantangan UMKM
mudah memanfaatkan kekayaan
Lingkungan ekonomi internasional di
sumberdaya alam Indonesia, sehingga
saat ini dan mendatang berubah sangat
kekayaan alam kita lebih banyak
cepat. Dengan dikembangkannya Teknologi
dinikmati oleh asing dari pada bangsa
Informasi (TI), seperti internet, CD-rom,
sendiri.
komunikasi satelit, maka informasi dari satu
3. Pemerintah tidak bias bertindak
negara ke negara lain dalam sekejab dapat
melakukan intervensi guna melindungi
berpindah. Dampak dari percepatan
UMKM, baik melalui pemberian subsidi
informasi ini, dapat dirasakan dalam
3
ataupun proteksi lainnya. menerima kritik dan saran dari pelanggan.
4
Kesimpulan
Untuk memiliki daya saing dan keberlanjutan usaha, UMKM
harus merespon Perubahan inovasi teknologi yang cepat, fokus pada
kepentingan jangka panjang, menghasilkan kinerja yang handal SDA,
serta efisiensi penggunaan teknologi. Faktor-faktor pendukung
keberlanjutan usaha perlu ditingkatkan pada aktivitas usaha untuk
mendukung keberlanjutan usaha UMKM. Selain itu bisnis UMKM tidak selalu berjalan mulus, masih banyak
hambatan dan kendala, baik yang bersifat internal maupun eksternal yang harus
dihadapi para pelaku UMKM.
Saran
1. Untuk pengembangan usaha UMKM
di Surakarta sebaiknya
Dinas/Lembaga yang menangani
pembinaan UMKM hanya satu
lembaga, sehingga lebih fokus dan
lebih tepat sasaran. Aggaran yang ada
baik dari Pemkot, Pemprov maupun dari
Pemerintah Pusat dapat lebih berdaya
guna.
2. Strategi pengembangan usaha perlu
dibuat berdasarkan jenis industrinya
maupun kelompok usahanya, misalnya
usaha mikro berbeda dengan usaha
5
kecil dan juga berbeda dengan usaha ISEI Cabang Bandung. 2010. Strategi
menengah. Pengembangan UMKM di Indonesia .
3. Dalam penelitian lanjutan nantinya juga Disampaikan pada Sidang Pleno ISEI
perlu diperluas sampelnya dan ke XIV di Bandung, 21 Juli.
diusahakan lebih banyak jenis usahanya
adalah industri, karena industri ini yang Krisna murthi, Bayu. 2003. Usaha Mikro,
memungkinkan untuk dikembangkan Kecil dan Menengah: Ekonomi Rakyat
lebih jauh bahkan dapat diupayakan denagn Cara Berekonomi Mereka
berorientasi ekspor. Sendiri . Proceeding. Kongres XV ISEI
di Malang, 13-15 Juli.
DAFTAR PUSTAKA
Lincolin Arsyad. 2003. Prospek
BPS. 2005. Statistik Indonesia (Statistical Year Pengembangan Industri Kecil di
Book of Indonesia) . Jakarta: BPS Indonesia. Manajemen Usahawan
Indonesia . No. 10 Th XXIII, Oktober.
Bappenas-GTZ RED. 2004. Pertumbuhan
Badan Usaha yang Martani Huseini, dkk. 2003. Pengembangan
Berkesinambungan. Kumpulan Usaha Berskala Kecil di Indonesia
Makalah yang disampaikan pada Analisis CSIS No. 02 Th XXII, Maret-
Pelatihan BDS ( Busines Development April, hal. 151-176.
Service) di Surakarta, 16-27 Pebruari.
Menteri Koperasi dan UMKM. 2010.
Bank Indonesia. 2006. Pemetaan Keragaman Revitalisasi UMKM untuk
UMKM di Wilayah Eks. Karesidenan Menggerakkan Perekonomian
Surakarta . Bank Indonesia Cabang Nasional. Disampaikan pada Sidang
Surakarta. ISEI ke XIV di Bandung, 21 Juli.
Haerhkovich, Harpe. 2005. Can a Small Theresia Trisanti. 2001. Strategi
Company Really be a Winner in the Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan
Current Global Company Area. pada Saat Krisis Ekonomi. Manajemen
Entrepreneurship Journal . Vol 23, Usahawan Indonesia . No. 8 Th XX,
April. Agustus