SEMESTER GANJIL 2023-2024 SUSILAWATI, S.E., M.SI. Seluk Beluk UMKM 1. Usaha mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan atau badan usaha perorangan Definisi yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. menurut 2. Usaha kecil adalah usaha ekonomi produktif Undang- yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang undang No.20 perorangan atau badan usaha yang bukan tahun 2008 merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi tentang bagian baik langsung maupun tidak langsung UMKM dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria usaha kecil sebagaimana dimaksud dalam undang-undang ini 3. Usaha menengah adalah usaha ekonomi Definisi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan menurut usaha yang bukan merupakan anak Undang- perusahaan atau bukan cabang perusahaan undang No.20 yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian tahun 2008 baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan tentang jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan UMKM tahunan sebagaimana diatur dalam undang- undang ini Bentuk UMKM terdiri dari: Perusahaan perorangan, pemiliknya satu orang. Persekutuan (Firma atau CV), dimiliki lebih dari Bentuk UMKM satu orang, bertanggungjawab renteng sampai harta pribadi. Untuk CV terdapat sekutu pasif dan aktif. Perseroan Terbatas, modalnya terdiri atas saham. Kriteria yang membedakan UMKM dapat dilihat dari jumlah asset dan hasil penjualan tahunan usaha tersebut sebagaimana yang telah diatur dalam undang-undang no.20 tahun 2008 sebagai berikut: No Uraian Kriteria Kriteria UMKM Aset Omset 1 Usaha mikro Maksimal Rp50 juta Maksimal Rp300 juta 2 Usaha kecil Rp50 juta – Rp500 Rp300 juta – Rp2,5 juta milyar 3 Usaha Rp500 juta – Rp10 Rp2,5 milyar – Rp50 menengah milyar milyar Catatan: Jumlah aset tidak termasuk tanah dan bangunan 1. Usaha dagang Kelompok 2. Usaha pertanian dan perikanan UMKM 3. Usaha industri 4. Usaha jasa Usaha dagang merupakan suatu usaha yang kegiatan utamanya membeli produk atau barang dari pemasok dan menjualnya kembali 1. Usaha kepada konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contoh: keagenan Dagang (agen Koran, sepatu, pakaian, kosmetik); pengecer (minyak, kebutuhan pokok, buah- buahan); sektor informal (pengumpul barang bekas, pedagang kaki lima) Usaha pertanian dan perikanan merupakan suatu usaha yang kegiatannya melakukan 2. Usaha pemeliharaan tanaman atau hewan sampai dengan tanaman dan hewan tersebut Pertanian dan mendatangkan keuntungan. Contohnya Perikanan perkebunan (pembibitan, sayur-sayuran), peternakan (ternak ayam petelur, susu), perikanan (tembak udang, kolam ikan). Usaha manufaktur merupakan suatu usaha yang kegiatannya mengelola bahan mentah 3. Usaha (bahan baku) menjadi produk atau barang jadi industri yang siap dijual kepada konsumen. Contohnya industri makanan/minuman, pertambangan, pengrajin, konveksi. Usaha jasa merupakan suatu usaha yang kegiatannya dilakukan dengan cara memberikan jasa kepada konsumen dengan 4. Usaha jasa tujuan untuk memperoleh keuntungan. Contohnya: konsultan, advokat, perbengkelan, restoran, konstruksi, transportasi, telekomunikasi, pendidikan, simpan pinjam. 1. Kesulitan dalam hal peminjaman modal. UMKM diharuskan membuat laporan keuangan 2. Kualitas SDM rendah Karakteristik 3. Keterbatasan teknologi menyebabkan Dasar UMKM kualitas produk rendah 4. Keterbatasan perolehan bahan baku 5. Lemahnya aspek pemasaran 6. Lemahnya hubungan kerjasama dengan perusahaan besar 1. Jenis produk dibutuhkan konsumen 2. Tempat usaha menetap Ciri-ciri UMKM 3. Memiliki izin usaha yang baik 4. Memiliki SDM yang berjiwa entrepreneur 5. Memiliki perencanaan bisnis 6. Membuat laporan keuangan 1. Tidak memerlukan modal besar Karakteristik 2. Tenaga kerja tidak menuntut pendidikan UMKM di formal tertentu Indonesia 3. Sebagian besar berlokasi di pedesaan 4. Memiliki ketahanan yang kuat 1. Krisis ekonomi di Indonesia tahun 1997-1998 menyebabkan nilai tukar rupiah merosot Perkembangan tajam. Dari Rp2.450 per dollar AS menjadi Rp13.513 per dollar. Hal tersebut UMKM di menyebabkan perusahaan besar sangat Indonesia membutuhkan dollar untuk membayar utang yang pada akhirnya mengalami kebangkrutan dan PHK besar-besaran. 2. Sebaliknya UMKM dapat bertahan di era Perkembangan krisis tersebut karena banyak yang tidak tergantung pada modal besar maupun UMKM di pinjaman mata uang asing. UMKM mampu Indonesia menyerap banyak tenaga kerja sehingga memperkecil angka pengangguran. Tabel Penyerapan Tenaga Kerja tahun 1997 dan 1998 Perkembangan Perusahaan Tahun 1997 Tahun 1998 UMKM di Kecil 57,40 juta 87,62% 57,34 juta 88,66% Menengah 7,7 juta 11,75% 6,9 juta 10,78% Indonesia Besar 0,393 juta 0,61% 0,364 juta 0,56% Sumber: Badan Pusat Statistik 3. Produk yang dihasilkan UMKM mampu Perkembangan menembus pasar internasional sehingga UMKM di memberikan kontribusi dalam meningkatkan Indonesia pertumbuhan ekonomi dan pendapatan nasional di Indonesia. Perkembangan 4. Jumlah UMKM meningkat dan mampu UMKM di menyerap 85-107 juta tenaga kerja sampai Indonesia dengan tahun 2012. Kenaikan Jumlah UMKM di Indonesia Tahun Jumlah UMKM 2009 52.764.750 2010 54.114.821 Perkembangan 2011 55.206.444 2012 56.534.592 UMKM di 2013 57.895.721 Indonesia 2014 57.895.721 2015 59.262.772 2016 61.651.177 2017 62.922.617 Sumber: Departemen Koperasi dan UMKM 6. UMKM mampu memberikan kontribusi besar Perkembangan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia, hal tersebut menunjukkan bahwa UMKM di UMKM merupakan usaha produktif yang Indonesia mampu menopang pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 1. Dapat bertahan saat terjadi krisis moneter karena tidak tergantung pada modal besar dan modal asing serta meningkatkan pendapatan nasional Peluang 2. Menyerap banyak tenaga kerja sehingga UMKM di mengurangi pengangguran Indonesia 3. Berperan dalam memberikan pelayanan ekonomi kepada masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi serta mampu mewujudkan stabilitas nasional 4. Usaha yang memiliki fleksibilitas yang tinggi jika dibandingkan dengan usaha berskala besar, sehingga UMKM perlu perhatian Peluang khusus agar tercipta link bisnis dengan UMKM di jaringan pasar yang lebih besar Indonesia 5. UMKM memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomian di Indonesia yang dapat dilihat dari beberapa aspek berikut ini: 1. Aspek politik: pesatnya kerjasama ekonomi antar Negara terutama dalam konteks ASEAN dan APEC yang akan menciptakan peluang baru bagi UMKM. 2. Aspek ekonomi: kontribusi UMKM terhadap Peluang pembentukan PDB, pengembangan UMKM UMKM di hanya membutuhkan tingkat investasi yang lebih rendah, kontribusi UMKM dalam ekspor Indonesia non migas. 3. Aspek sosial: sektor UMKM telah menjamin stabilitas pasar tenaga kerja, penekanan pengangguran menjadi wahana bangkitnya wirausaha baru. 1. Kedudukannya sebagai pemain utama dalam perekonomian Indonesia 2. Berperan penting dalam pengembangan Alasan kegiatan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat mengapa 3. Penyedia lapangan kerja terbesar bila UMKM disbanding usaha berskala besar mempunyai 4. Mampu menyerap banyak tenaga kerja di peran strategis Indonesia 5. UMKM dapat memberikan kontribusi dalam menjaga neraca pembayaran melalui kegiatan ekspor 1. Modal: kesulitan dalam hal pinjaman karena harus menyusun laporan keuangan. 2. SDM: kurangnya pengetahuan pelaku UMKM terhadap teknologi terbaru yang dapat meningkatkan kualitas produk; pemasaran Tantangan sangat sederhana, pelaku UMKM belum Internal memahami pangsa pasar, keterbatasan membayar tenaga kerja, kurang memperhatikan UMKM strategis dan tujuan jangka panjang 3. Hukum: badan hukum 4. Akuntabilitas: masih banyak UMKM yang belum mempunyai administrasi keuangan dan manajemen yang baik 1. Infrastruktur: terbatasnya sarana dan Tantangan prasarana serta teknologi yang digunakan Eksternal 2. Akses: keterbatasan akses terhadap UMKM teknologi
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro