Anda di halaman 1dari 18

Pengaruh Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah Terhadap Pendapatan Nasional Pada Sektor


UMKM di Indonesia

Tugas UTS Ekonomi Makro


Disusun Oleh: Bangkit Priambada
Nim : 22812144072

JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2022
BAB I

1.1 Pendahuluan
Krisis mata uang dan ekonomi yang dialami Indonesia telah
menyebabkan melemahnya perekonomian nasional. Krisis ekonomi negara
kita, yang telah menyebabkan banyak perusahaan besar mandek dan berhenti
beroperasi, dan berbagai bagian usaha kecil dan menengah (UMKM) menjadi
lebih tahan dalam melewati krisis ini. Bidang UMKM mempunyai ketahanan
yang tinggi dalam melewati krisis ekonomi dan mata uang. Selain perannya
dalam perekonomian dan perekrutan tenaga kerja, UMKM memiliki peran
strategis dalam perekonomian lantaran pula berperan pada distribusi hasil
pembangunan.
Meski kurang produktif, UMKM lebih tangguh. Dikarenakan dengan
struktur organisasi dan membuat cukup fleksibel tenaga kerja dalam meresepon
peubahan di. Dengan ketahanan dan fleksibilitas yang dimiliki UMKM ini
menjadikan UMKM sebagai mata pencaharian utama bagi kebanyakan orang.
Kinerja ekonomi disuatu negara dapat diukur dengan menggunakan
satu indikator utama antara lain: pendapatan nasional. Pendapatan nasional
menggambarkan alokasi makro yang sesuai sama dengan nilai produk nasional
yang diproduksi oleh suatu usaha pada periode tertentu. Dengan adanya
pendapatan nasional dapat menjadi tolak ukur untuk menilai Kesehatan
perekonomia negara.
Produk Domestik Bruto (PDB) merupakan biaya arang dan jasa yang
diproduksi disuatu negara selama masa tertentu. Ukuran hasil ekonomi yang
baik sering dianggap sebagai PDB.

1.2 Kajian Teori


1.2.1 Definis UMKM
Pengertian usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) telah diatur
pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang
UMKM. Dalam mencukupi kriteria usaha sangat kecil yang telah diatur
dalam UU. bisnis kecil adalah bisnis yang dijlankan oleh perorangan atau
organisasi tidak termasuk anak perusahaan atau anak cabang perusahaan
yang langsung atau tidak langsung dimiliki, dikuasai. atau afiliasi yang
menjadi bagiannya,
Sedangkan usaha mikro adalah badan usaha pribadi yang dijalankan
oleh orang pribadi dan organisasi yang bukan anak usaha dan cabang usaha
yang kepemilikannya langsung atau tidak langsung, penguasaan, atau
bagian dari usaha mikro, usaha kecil, maupun korporasi besar. usaha
ekonomi produktif. Apa yang didefinisikan oleh hukum memenuhi kriteria
untuk usaha keci. Jadi untuk pengertian keseluruhan dari usaha mikro kecil
dan menengah adalah badan usaha produksi yang dimiliki pribadi dan
organisasi usaha yang mencukupi sebagai usaha mikor

1.2.2 Kriteria UMKM


Dari undang- undang yang berlaku UMKM memiliki kriteria sebagai
berikut :
 Usaha mikro, yaitu badan usaha produktsi yang dimiliki oleh
pribadi atau organisasi usaha milik perseorangan yang memenuhi
kriteria yakni:
1) Mempunyai asset senilai Rp 50juta kecuali tanah dan
bangunan
2) omset per tahun senilai Rp 300juta
 Usaha Kecil, yakni badan usaha produksi didirikan oleh pribadi dan
dijalankan oleh pribadi atau organisasi usaha yang bukan anak atau
bukan cabang usaha yang kepemilikannya langsung dan tidak
langsung, penguasaan usaha menengah maupun usaha besar yang
memenuhi kriteria yakni:
1) Mempunyai asset > Rp50.000.000,00 sampai
Rp500.000.000,00 kecuali tanah dan bangunan
2) Mempunyai hasil omset per tahun lebih
Rp300.000.000,00 sampai Rp2.500.000.000,00
 Usaha Menengah, yaitu badan usaha bernilai, didirikan oleh pribadi,
dan dijalankan oleh orang pribadi atau organisasi usaha yang bukan
anak atau cabang usaha yang kepemilikan, penguasa, atau menjadi
bagian baik langsung aataupun tidak langsung yang memenuhi
kriteria:
1) mempunyai asset > dari Rp500juta, sampai Rp10.milyar
kecuali tanah dan bangunan
2) Mempunyai omset pertahun > Rp2,5milyar sampai Rp
50milyar

1.2.3 Penggolongan UMKM


Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki klasifikasi.
Berikut adalah penggolongan usaha mikro kecil dan menengah :
1. Livelhood activites, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang dimanfaatkan sebagai mata pencarian lapangan
pekerjaan, lebih sering diklaim menjadi sektor informal. Misalnya
tukang asongan.
2. Micro enterprise, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)
mempunyai karakteristik artisan tetapi belum mempunyai karakteristik
usaha.
3. Small Dynamic Enterprise, adalah Usaha Mikro Kecil & Menengah
(UMKM) yg mempunyai karakter usaha & bisa mendapat pekerjaan
dengan tepat
4. Fast Moving Enterprise, adalah Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
(UMKM) yang pernah berwirausaha atau bertransformasi menjadi
usaha besar
1.2.4 Karateristik UMKM
Berikut adalah karateristik tentang UMKM :

1. Usaha mikro mempunyai asset maksimum 50 juta rupiah dengan omset


per tahun minimal 300 juta rupiah
2. UKM mempunyai aset sebesar Rp50-500 juta dan omset tahunan
sekitar Rp300-2,5 miliar.
3. Usahanya dilakukan sendiri atau mempunyai karyawan yg sedikit
4. Jenis produknya tidak tetap atau bisa berganti sesuai kondisi
5. Lokasi transaksi bisa berganti- ganti
6. Sistem pembukuan yang belum baku
7. Aturan atau kebijakan masih rancu
8. Kurangnya pemberdayaan SDM
9. Modal kurang
10. Belum mempunyai legalitas atau surat izin

1.2.5 Keunggulan dan kekurangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah


(UMKM)
Keunggulan dari UMKM yakni ;
1. pengadaan lapangan kerja peranan usaha kecil dalam menyerap tenaga
kerja harus dipertimbangkan, memperkirakan atau menyerap hingga
50% dari ketenagakerjaan yang ada.
2. Sumber Pengusaha Baru Keberadaan UKM terbukti mampu
mendukung tumbuhnya wirausaha baru.
3. Ada bagian aktivitas pasar tunggal, manajemen pergerakan pasar yang
sederhana dan fleksibel.
4. Menggunakan SDA sekitar,
5. Memeiliki perkembangan pertumbuhan. Dengan banyak upaya
pengembangan yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil usaha kecil
dapat berkembang lebih jauh dan berpotensi mengembangkan industri
lainnya.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memang mempunyai
banyak keunggulan akan tetapi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) juga memiliki 2 faktor kekurangan. Berikut kekurangan dari
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) :
1. Aspek internal
Aspek internal adalah aspek yg lumrah terjadi diusaha mikro,
diantaranya:
a. Minimnya pemberdayaan SDM
b. Pengusaha UKM Sebagian besar pemasaran produksan
memprioritaskan sisi produktif, askes produktif masih kurang
berfungsi dalam proses pemasaran terutama dalam informasi
pasar dan jaringan pasar sehingga sebagian besar hanya menjadi
tukang
c. Tingkat kepercayaan konsumen kurang
d. Keterbatasan modal usaha
2. Aspek eksternal
Aspek eksternal yakni pengembang menciptakan masalah. Contoh
pemberian solusi yang tidak sesuai

1.2.6 Definisi Pendapatan Nasional


Pendapatan nasional memiliki kiprah yg sangat krusial pada suatu
perekonomian negara. Tingkat produksi dan jasa dan sember daya ekomoni yang
digunakan dapat diketahi dengan adanya pendapatan nasional.
Secara umum, pendapatan nasional adalah masyarakat yang memproduksi barang,
jasa disuatu negara pada masa tertentu. kaidah ini mengungkapkan prinsip Produk
Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) dan Produk Nasional Bruto
(GNP) atau Gross National Product (GDP)
Indikator penting dalam menilia kondisi ekonomi disuatu negara dapat
ditentukan oleh pendapatan nasional. Pendapatan Nasional adalah PDB pada kedua
harga saat ini dan konstan. semua unit bisnis di negara tertentu diperoleh dari
penjumlahan nilai tambah itu dinamakan dasar dari PDB.
PDB atas dasar konstan, di sisi lain, ialah biaya tambah barang dan jasa yang
dijumlahkan berdasarkan nilai saat ini pada periode tertentu. perubahan dan struktur
perekonomian dapat dilihat dengan PDB dan GNP sedangkan pertumbuhan
ekonomi dari masa ke masa dapat diketaui dengan menghitung harga konstan.

1.2.7 Konsep dan Kaidah yang Memiliki Keterkaitan dengan Pendapatan


Nasional
Berikut kaidah- kaidah yang memiliki keterkaitan dengan pendapatan
nasional :
a. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product) yaitu pemroduksian
barang dan jasa didalam negeri pada masa tertentu
b. Produk Nasional Bruto (Gross National Product) yaitu masyarakat
pemroduksi barang dan jasa didalam negeri dalam satu tahun
c. Produk Nasional Neto (Net National Product) yaitu proses produksi
selama periode waktu (satu tahun) dapat dihitung dengan Produk
Nasional Bruto dikurangi semua penyusutan aktiva tetap
d. Pendapatan Nasional (National Income) adalah pembalasan jasa atas
produksi yang dijalankan
e. Pendapatan Personal (Personal Income) adalah upah yang diterima atas
imbalan dalam proses produksi
f. Pendapatan Personal Disposabel (Disposable Personal Income) adalah
Pendapatan pribadi yg digunakan pribadi untuk konsumsi dan tabungan.
Jumlahnya adalah penghasilan pribadi dikurangi pajak penghasilan
pribadi.

1.2.8 Taksiran Pendapatan Nasional (National Income)


Secara umum, perhitungan GNP dapat dihitung dalam tiga acara antara lain:
1. Pendekatan produksi (Production Approach), menjumlahkan semua biaya
produksi yang dihasilkan saat proses produksi
2. Pendekatan pendapatan (Income Approach), dihitung dengan
menjumlahkan semua imbalan yang masuk pada bagian produksi atau
menjumlahkan ketenagakerjaan yang diterima oleh proses produksi
berupa upah, keuntungan , bunga dan sewa.
3. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach), perhitungannya yaitu
menjulahkan pengeluaran yang berkaitan dalam perekonomian atau
menjumlahkan pengeluaran dari masyarkats yang telah memproduksi
barang atau jasa

1.2.9 Peran UMKM pada Pendapatan Nasional


Negara berkembang (NSB) serta negara maju (NM) mengakui bahwasanya
usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki andil penting pada
pendapatan nasional. Bukan hanya dikarenakan kelompok perusahaan ini
menempati sebagian besar lapangan kerja dibandingkan dengan perusahaan
besar, seperti yang terjadi di negara berkembang, tetapi juga karena
kontribusinya pada pendidikan dan Produk Domestik Bruto (PDB) UMKM
sangat penting di negara maju. pertumbuhan relatif terhadap kontribusi
perusahaan besar.

1.3 Metode Penelitian


Data sekunder adalah data yang digunakan pada pengkajian ini yang bersifat
kuntitatif. Data sekunder yang digunakan tahun 2000-2013 yang berkaitan dengan
tiga sektor ekonomi UMKM yaitu:
1. Industry pariwiasata yang meliputi perdagangan, hotel, restoran,
2. UMKM yang berkaitan dengan alam seperti; pertanian, peternakan,
dan sebagainya
3. Jasa memberikan kontribusi cukup besar pada pendapatan nasional
dan bagian ekonomi dimana variabel independen untuk indeks
pengembangan UMKM ditemukan di setiap variabel yang digunakan
oleh penulis.
Sumber data adalah Kementerian Koperasi dan UMKM di Indonesia dari
tahun 2000 hingga 2013. Pengujian ini mencakup satu variablef terikat dan tiga
variab bebas. Pendapatan nasional dapat dipengaruhi oleh berberapa factor dan
dapat diukur menggunakan regrease data panel. Berikut variable yang perlu
dikemukanan:
1. pada penelitian ini, Pendapatan Nasional menggunakan data PDRB
UMKM berdasarkan harga tetap pada tahun 2000 UMKM di Indonesia
periode 2000-2013.
2. Tenaga kerja diukur dalam satuan
3. Tanam modal pada sector UMKM dihitung dalam satuan
4. Unit umkm dapat dihitung dalam satuan unit

Cross sectional adalah data yang digunakan dalam pengkajian ini, atau data
penggabungan tiga bagian ekonomi UMKM dengan data time series dari tahun
2000 hingga 2013. komputer Eviews 9 adalah program perangkat lunak yang
digunakan dalam penellitian ini. Berikut adalah persamaan model regresi :

Yi t = β.0 + β1TKit + β2IUit + β3JUit + εit

Dimana :

Y = Pendapatan nasional
β0 = Konstanta
β1 – β4 = regresi
TK = ketenagakerjaan
EX = Ekspor
JU = Jumlah Unit
IU = Investasi
ε = eror dalam pengaplikasian
it = i untuk bagian ekonomi dan t untuk tahun
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Regresi Data Panel


Ada 3 jenis metode regresi dan data panel yaitu : fixed effect, random effect,
dan common effect. Pengkajian ini dijalankan untuk mengatahui metode mana yang
lebih efektif dalam melakukan penelitian ini yaitu uji chow, uji hausman, dan uji
LM.
1. Uji Chow
Uji Chow untuk menentukan model apa yang baik anatra effect dan fixed
effect
Berikut Hipotesis pada Uji chow:
Ho: Common Effect
Ha: Fixed Effect
Kriteria:
Chi-square hitung kurang dari Chi-square kritis sama dengan Terima Ho
Chi-square hitung lebih dari Chi-square kritis sama dengan Terima Ha
Sesuai dengan penelitian maka Chi Square Statistic (72,895106) > Chi
Square tabel (5,99) pada df = 2. Maka dari itu meonlak HO dan menerima
Ha
2. Uji Hausman
Uji Hausman prefer menggunakan random effect model dengan fixed effect
model dengan syaratnya Jika data panel oleh waktu (T) lebih besar dari (N),
disarankan untuk menjalankan metode fixe effect
2.2 Pengujian Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dijalankan buat mengkaji, efektifkah regersi yang telah
diteliti bisa dilanjutkan
1. Uji Hetrokedastisitas
Varian model regresi konstan dapat diperiksa dengan adanya deteski
heterorkedasitsa. Adanya heteroskedastisitas dalam model berarti
diestimasikan tidak lagi memiliki varians terbatas. Pada tabel ditunjukkan
bahwa Chi Square sebesar( 6,730164) < Chi Square (7,81) pada df sebesar
variabel bebas = 3 dan tingkat signifikansi 5%. Artinya, tidak ada masalah
varians yang tidak sama dalam persamaan jika kita menerima Ha.
2. Uji Autokorelasi
Adalah hubungan anggota pada suatu pengamatan lain pada waktu
yang berbeda. metode Breusch- Godfrey dapat mendeteksi maslaah
koreslasi. tingkat signifikansi 5%. Hal ini berarti menerima Ho maka
terdapat masalah autokorelasi dalam persamaan. Dengan adanya kesalahan
metode white adalah salah satu metode yang dapat dilakukan untuk
menghilangkan masalah autokorelasi dengan mengubah metode koefisien
kovarians menjadi bagian putih di panel opsi, dan modifikasi persamaan
regresi untuk menghilangkan masalah autokorelasi.Hasil Estimasi Regresi
Data Panel Model Fixed Effect
Berdasarkan uji Chow, uji Hausman, dan uji LM untuk model efek
tetap efektif digunakandalam pengujian ini. Perhitungan table regresi
ditunjukkan pada table 1
Tabel 1.
Variabel Penelitian, Simbol, Satuan Pengukuran, Sumber Data
Variabel Simbol Satuan Sumber Data

Miliar Kementrian Koperasi dan


Pendapatan nasional PDB
Rupiah UMKM
Kementrian Koperasi dan
Tenaga Kerja TK Orang
UMKM
Juta Kementrian Koperasi dan
Investasi IU
Rupiah UMKM
Kementrian Koperasi dan
Jumlah Unit Usaha JU Unit
UMKM

Tabel 2.
Regresi Model Fixed Effect
Std.
Variable Coefficient t-Statistic Prob.
Error
-
C -88434.15 21509.89 0.0002*
4.111.325
TK 0.007226 0.001873 3.858.157 0.0005*

INVESTASI 0.003186 0.000773 4.120.712 0.0002*

JU 0.004461 0.004108 1.085.938 0.2847


Berikut hasil regresi :

PDBit = βo + β1 TKit + β2 INVESTASIit + β3 JUit + εit

= - 88434.15 + 0.007226 x TKit + 0.003186 x INVESTASIit +


0.004461 x JUit

R2 = 0.964897 F statistik = 197.9103

2.3 Hipotesis

1. Perhitungan uji t

Tabel 3.
Hasil Uji T
Variabel
Bebas Koefisien t- hitung t-tabel probabilitas kesimpulan

TK 0.007226 3.858.157 202.439 0.0005 Ho ditolak

INVESTASI 0.003186 4.120.712 202.439 0.0002 Ho ditolak

JU 0.004461 1.085.938 202.439 0.2847 Ho diterima

Variable ketenagakerjaan, seuai hasil itungan uji-t, diperoleh t-hitung


sebesar 3.858157 > dari nilai t-tabel 2.02439. menolak Ho, oleh maka dari
itu, variable ketenanga kerjaan mempunyai pengaru yang besar dan
signigikan pada pendapatan nasional
Variabel investasi, sesuai perhitungan uji-t sebesar 4.120712. Nilai ini
> dibandingkan nilai t-tabel yaitu 2.02439. Hal ini berarti menolak Ho, oleh
maka dari itu investasi memiliki pengaruh yang besar dan signifikan pada
pendapatan nasional
Sesuai Berdasarkan hasil uji-t, t-hitung dihitung sebagai 1,085938.
Nilai & lt; nilai larik t adalah 2,02439. Berarti menerima Ho, jadi jumlah
badan usaha tidak mempengaruhi pendapatan nasional
2. Hasil Uji F
Pengujian hasil uji T dijalankan dalam mengkaji apakah independent
atau dependen pengaruh signifikan atau tidak signifikan. Untuk uji ini, tingkat
kepercayaan 95% dan df1 = 3, dan df2 = 38. Hasil uji F diperoleh F hitung
sebesar 197.9103 > F tabel (2.85) sehingga menolak Ho dan menerima Ha
artinya semua variable berpengaruh dengan adanya pendapatan nasional
Hasil perhitungan dari koefisien determinasi dengan nilai 0.964897,
Artinya pendarpatan nasioanl dapat ditentukan oleh ketenagakerjaan, investas
dan jumlah usaha sebesar 96,5%.

2.4 Dampak Ketenagakerjaan pada Pendapatan Nasional


Berdasarkan perhitungan ketenagakerjaan mempunyai pengaruh yang
bagus dan relevan pada pendapatan nasional sektor UMKM Indonesia.
ketenagakerjaan adalah bagian penting dalam proses produksi. Dampak
positif lapangan pekerjaan pada pendapatan nasional di bagian UMKM yaitu
peningkatan angkatan kerja di bagian UMKM menyebabkan peningkatan
pendapatan nasional.
Mayoritas UMKM memiliki sifat padat karya. Dalam meningkatkan
proses produksi peran ketenagakerjaan sangat penting. seperti manajemen
dan penggunaan modal. PDB meningkat karena lebih banyak tenaga kerja
berarti lebih banyak output bagi perusahaan

2.5 Dampak Investasi terhadap Pendapatan Nasional pada


Mengacu pada hasil regresi, investasi memiliki pengaruh dan relevan
dalam pendapatan nasional bagian UMKM di Indonesia. Dalam
perkembangan UMKM salah satu factor pendukunya ialah investasi. Salah
satu hal yang harus dilakukan dalam meningkatakan PDB bagian Umkm yaitu
investasi harus memiliki pengaruh positif..
pendapatan dimasa depan atau nilai tambah akan dipengarui oleh nilai
tambah investasi yang meningkat dari masa ke masa. Pendapatan yang lebih
tinggi dipengaruhi oleh investasi dibagian umkm yang meningkatkan
produksi, permintaan input. Yang dapat mendukung pertumbuhan ekonimi

2.6 Dampak jumlah unit terhadap pendapatan nasional


Jumlah perusahaan tidak ada pengaruh terhadap pendapatan nasional.
Mengacu pada hasil regresi metode data panel, total unit adalah factor yang
dapat meningkatkan kebutuhan perusahaan dalam bidang ketenagakerjaan
Semakin bertambahnya jumlah perusahaan baru, semakin banyak
pekerja yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis, sehingga semakin banyak
perusahaan baru yang membutuhkan tenaga kerja tambahan dengan
meningkatkan tingkat produksi.
Tunjangan akan diberikan oleh pemerintah ketika semakin banyak
perusahaan yang beroperasi di tinkat UMKM. Terutama terkait tunjangan
bahan baku, BBM dan listrik. Di sisi lain, usaha ini tidak dikenakan pajak
oleh pemerintah, maka dari itu pendapatan pemerintah tidak akan meningkat

2.7 Analisis Efek Individu


Efek individu dijalankan untuk mengetahui dinamika perilaku individu dari
waktu ke waktu.

1. Sektor komersial, hotel dan restoran memberikan dampak terbesar terhadap


PDB sebesar Rp. 79.019,14 triliun. Pasalnya industry pariwisata secara tidak
langsung dipengaruhi oleh pesatnya pertumbuhan industri pariwisata Indonesia
dari masa ke masa. Hal ini berdampak baik bagi industry pariwisata. Dengan
bertambahnya fasilitas di bagian industry pawiqisata, kami akan membuka
lapangan kerja baru dan memperkuat kerjasama dengan investor dalam
pengembangan industry pariwisata.
2. Kompleks produk yang dibutuhkan dan dihasilkan dipengaruhi oleh tingkat
jasa yang diberikan. Sektor jasa senilai Rp 19.026. Akan muncul jenis jasa baru,
dan penggunaan teknologi untuk mempermudah akses produksi baru layanan
kemungkinan akan meningkatkan kualitas dan keterampilan SDM yang ada
Layanan mencakup kegiatan pengabdian masyarakat yang telah terbukti
bermanfaat bagi keluarga, bisnis, pemerintah, dan lembaga lainnya. Perusahaan
jasa dibagi menjadi 2 yaitu perusahaan jasa pemakaian dan bisnis

Usaha jasa dalam melengkapi kebutuhan konsumsi, yakni: kuliner, pengiriman


barang, transportasi, telekomunikasi dan penyedia layanan internet. Usaha jasa
dalam memenuhi kebutuhan usaha lainnya yakni: keuangan, penyedia
outsource, pengiriman barang, penyewaan peralatan atau kebutuhan kantor,
pelatihan ketenagakerjaan

3. Bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kehutanan mempunyai dampak


pribadi terkecil senilai Rp 9.804,495 miliar karena mengalami penurunan.
Kehutanan dan perikanan akibat perubahan struktur untuk industri primer ke
industri sekunder.
Mengubah struktur pribadi adalah proses pengubahan ekonomi dari pertanian
menjadi industri, perdagangan dan jasa.
BAB III

KESIMPULAN

pendapatan nasional sektor UMKM Indonesia dipengaruhi oleh karyawan,


investasi yang berdampak positif dan relevan. Sedangkan pendapatan nasional tidak
dapat dipengaruhi oleh jumlah unit.
Industri pariwisata secara tidak langsung mempengaruhi perkembangan
industri pariwisata Indonesia yang saat ini berkembang pesat dari tahun ke tahun.
Hal ini akan berdampak positif pada peningkatan fasilitas hotel dan restoran di
Indonesia.
Di sektor jasa swasta, peningkatan layanan swasta, termasuk kompleksitas
kehidupan, dapat mengarah pada jenis layanan baru dan meningkatkan kualitas dan
keterampilan sumber daya manusia dalam penggunaan teknologi untuk
memfasilitasi akses produksi layanan baru.
Pertanian, kehutanan, dan perikanan memiliki dampak individual yang paling
kecil, dan rendahnya output pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan
disebabkan oleh berkurangnya area pertanian, peternakan, dan kehutanan karena
perubahan struktural dan pemulangan dari daerah penangkapan ikan. Dari divisi
primer ke divisi sekunder.

Anda mungkin juga menyukai