Anda di halaman 1dari 19

“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”

Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

Strategi Pemberdayaan dan Kontribusi UMKM Menghadapi Ekonomi


Digital

Ayunda Putri Nilasari


Universitas Tidar
Dinar Melani Hutajulu
Universitas Tidar
Retnosari
Universitas Tidar
Erni Puji Astutik
Universitas Tidar

ABSTRAK
UMKM di Indonesia meski memiliki peran penting, namun perkembangannya selama ini
masih terdapat permasalahan dan kendala di era ekonomi digital. Berbagai masalah dan tantangan
khususnya bagi pelaku usaha mikro dan kecil mengarahkan upaya pemerintah dan perbankan dalam
pemberdayaan difokuskan pada penanganan dua isu strategis pertumbuhan usaha dengan peningkatan
IPTEK dan daya saing. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah kualitatif deskriptif
eksploratif dengan menganalisis strategi pemberdayaan dan kontribusi UMKM di era ekonomi digital.
Karya ilmiah ini juga dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kajian litelatur atau studi
pustaka dengan merujuk dari beberapa sumber seperti buku dan jurnal ilmiah. Usaha pemerintah
Indonesia untuk mengembangkan UMKM yang mampu berdaya saing yaitu dengan memberikan
fasilitas UMKM go online untuk menghasilkan 8 Juta UMKM yang mampu masuk ke dalam platform
pasar online. Pihak perbankan memberikan pengarahan KUR dan informasi tentang uang digital dari
produk perbankan tersebut yang dapat memudahankan transaksi di era ekonomi digital saat ini.
Kata kunci: UMKM, pemberdayaan, kontribusi, ekonomi digital

PENDAHULUAN perusahaan terangkat oleh para pelaku


UMKM yang akan berkolaborasi dan
Ekonomi digital di Indonesia
bekerja sama dengan berbagai pihak terkait.
muncul dan mengalami perkembangan
Hal ini menjadikan ekonomi digital sering
seiring kemajuan IPTEK dan penggunaan
disebut sebagai „sharing economy‟ yang
gadget yang mengglobal di dunia. Hal ini
membantu para pelaku UMKM terjun
tidak memungkiri perkembangan ekonomi
bersaing sehat di dunia bisnis maupun
di Indonesia juga ikut berpengaruh.
perdagangan ekonomi internasional.
Perkembangan ekonomi digital muncul di
saat perkembangan teknologi gadget/ Kementrian Koperasi dan UMKM
smartphone mulai digunakan oleh banyak (2018) menjelaskan pemberdayaan UMKM
masyarakat diberbagai kalangan. Timbul tahun 2015-2019 dilaksanakan dalam
pemikiran oleh beberapa pengusaha untuk rangka mencapai target program Nawacita
memberikan kemudahan kepada para Presiden, yaitu meningkatkan produktivitas
konsumen. Keadaan ini menjadikan sebuah rakyat dan daya saing dipasar internasional,
konsep persaingan yang mendorong serta mewujudkan kemandirian ekonomi
576
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

dengan menggerakkan sektor-sektor merupakan anak perusahaan atau bukan


strategis ekonomi domestik. Strategi cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
pembangunan yang diterapkan meliputi 1) atau menjadi bagian baik langsung maupun
Peningkatan kualitas sumber daya manusia, tidak langsung dari usaha menengah atau
2) Peningkatan akses pembiayaan dan usaha besar. Memiliki kekayaan bersih
perluasan skema pembiayaan, 3) lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling
Peningkatan nilai tambah produk dan banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah
jangkauan pemasaran, 4) Penguatan dan bangunan atau memiliki hasil penjualan
kelembagaan usaha, 5) Peningkatan tahunan lebih dari Rp. 300 juta sampai
kemudahan, kepastian dan perlindungan dengan paling banyak Rp. 2,5 miliar.
usaha. Pemerintah semakin gencar
Sekarang ini negara Indonesia mengadakan program pemberdayaan dan
bersiap-siap untuk mewujudkan largest pertumbuhan UMKM. Program yang dibuat
digital economy pada 2020 dan seperti pelatihan mengembangkan produk
menargetkan menjadi yang terbesar di dan kemasan, pelatihan pemasaran,
kawasan Asia Tenggara. Salah satu kemudahan dalam pemberian kredit serta
landasan pembangunan nasional dalam pembukuannya. Usaha yang dilakukan
persiapan tahapan ini adalah sektor digital. pemerintah mendorong semakin
Pemerintah menargetkan transaksi melalui meningkatkan usaha, mengurangi
kegiatan e-commerce mencapai US$ 130 pengangguran dan produktifitas para pelaku
miliar dan menciptakan 1000 teknopreneur UMKM. Jumlah pelaku UMKM yang
dengan nilai bisnis US$ 10 miliar pada mengalami peningkatan mendorong
tahun 2020. perekonomian Indonesia serta UMKM
mampu bertahan meski berada di tengah
Kementrian Koperasi dan UMKM
krisis karena didukung oleh modal usaha
(2018) mendefinisikan Usaha Mikro adalah
yang berasal dari modal pribadi 73%
usaha produktif milik orang perorangan
sisanya diperoleh dari pinjaman bank
dan/atau badan usaha perorangan. Memiliki
swasta 4%, bank pemerintaah 11% serta
kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta
pemasok 3% (Krisdiartiwi, 2008).
tidak termasuk tanah dan bangunan dan
memiliki hasil penjualan tahunan paling Aktifitas ekonomi Usaha Mikro
banyak Rp. 300 juta. Serta Usaha Kecil Kecil dan Menengah (UMKM) yaitu badan
adalah usaha ekonomi produktif yang usaha yang tumbuh dan menjamur seiring
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perkembangan dunia usaha di Indonesia.
perorangan atau badan usaha yang bukan UMKM merupakan salah satu solusi untuk

577
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

menciptakan lapangan usaha untuk Kendala eksternal meliputi iklim usaha,


mengurangi penggangguran. UMKM infrastruktur, dan akses. Sedangkan
tergolong perusahaan kecil menengah yang berdasarkan LAKIP Kementerian Koperasi
cukup membuka kesempatan kerja bagi dan UMKM (2018:21) menjabarkan
masyarakat sekitar yang tidak memerlukan permasalahan yang dihadapi oleh UMKM
persyaratan khusus seperti pendidikan saat ini secara garis besar berkaitan dengan
profesional, keahlian profesional dan kualitas sumber daya manusia yang rendah,
permodalan relatif kecil serta mesin yang peran sistem pendukung yang kurang
dipakai belum terlalu canggih. Peran optimal, dan kebijakan serta peraturan yang
strategis UMKM dalam perekonomian kurang efektif. Sementara itu tantangan
Indonesia, diantaranya: 1) Kedudukannya yang perlu ditangani dalam pengembangan
sebagai pemain utama dalam kegiatan UMKM ke depan umumnya berkaitan
ekonomi di berbagai sektor sebesar 58,18% dengan perbaikan kondisi UMKM, di
total investasi, 2) Penyedia lapangan kerja antaranya : 1) peningkatan formalitas usaha
sebesar 99%, 3) Pemain penting dalam dengan tata kelola usaha yang lebih baik, 2)
pengembangan kegiatan ekonomi lokal dan peningkatan produktivitas yang didukung
pemberdayaan masyarakat dengan 97% tenaga kerja terampil dan penerapan
total tenaga kerja, 4) Pencipta pasar baru, teknologi, 3) peningkatan kapasitas untuk
sumber inovasi dan penyumbang 60,34% membangun kemitraan dan bergabung
total PDB Nasional, 5) Sumbangannya dalam jaringan produksi dan pemasaran
dalam menjaga neraca pembayaran melalui global, 4) pemanfaatan peluang yang
kegiatan ekspor sebesar 14,17%. (LAKIP semakin terbuka dari pasar global dan
Kementrian Koperasi dan UMKM, 2018). perjanjian kerjasama ekonomi bilateral dan
kawasan lainnya, 5) perbaikan kebijakan
UMKM di Indonesia meski
dan peraturan yang responsif terhadap
memiliki peran penting, namun pada
perbaikan kinerja dan daya saing UMKM.
perkembangannya selama ini masih
memiliki permasalahan dan kendala. Masalah lain yang dihadapi dan
Menurut Lembaga Pengembangan sekaligus menjadi kelemahan UMKM di
Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia wilayah Asia Tenggara adalah 1)
(2015) menjelaskan kendala yang sering Keterlibatan sector UKM Indonesia dalam
muncul dalam UMKM dibagi menjadi dua rantai nilai global masih sangat rendah,
yaitu internal dan eksternal. Kendala hanya 6,3% dari total UKM yang ada di
internal meliputi modal, sumber daya Indonesia yang mampu terlibat dalam rantai
manusia, hukum, dan akuntabilitas. perdagangan di wilayah Asia Tenggara. 2)
578
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

Kontribusi sektor UMKM terhadap ekspor UMKM mikro adalah para UMKM dengan
nasional di Indonesia masih rendah kemampuan sifat pengrajin namun kurang
dibandingkan dengan negara lain sekitar memiliki jiwa kewirausahaan untuk
US$23 miliar dari total ekspor nonmigas. 3) mengembangkan usahanya; c) Usaha kecil
Masih rendahnya kucuran kredit yang dinamis adalah UMKM yang mampu
ditujukan untuk sektor UMKM (Indrawan, berwirausaha dengan menjalin kerjasama
2019). (menerima pekerjaan sub kontrak) dan
ekspor; d) Fast moving enterprise adalah
Berbagai masalah dan tantangan
UMKM yang mempunyai kewirausahaan
khususnya bagi pelaku usaha mikro dan
yang cakap dan telah siap bertransformasi
kecil mengarahkan upaya-upaya pemerintah
menjadi usaha besar. (Lembaga
dan perbankan dalam pemberdayaan
Pengembangan Perbankan Indonesia dan
UMKM ke depan difokuskan pada
Bank Indonesia, 2015)
penanganan dua isu strategis pertumbuhan
usaha dan daya saing. Kedua isu Di Indonesia, undang-undang yang
digambarkan oleh kondisi sulitnya UMKM mengatur tentang UMKM adalah Undang-
untuk tumbuh menjadi udaha dengan skala Undang No 20 Tahun 2008 yang
yang lebih besar, dan tren penurunan menjelaskan sebuah perusahaan yang
kontribusi UMKM dalam pembentukan digolongkan sebagai UMKM adalah
PDB dan ekspor. Penanganan kedua isu perusahaan kecil yang memiliki dan
tersebut juga membutuhkan pendekatan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
yang paripurna melalui pengintegrasian sekelompok kecil orang dengan jumlah
berbagai sumber daya dan dukungan dari kekayaan dan pendapatan tertentu.
berbagai pemangku kepentingan.
Kharakteristik UMKM

Lembaga Pengembangan Perbankan


LANDASAN TEORI
Indonesia dan Bank Indonesia (2015)
Bank Dunia mengelompokkan menyebutkan bahwa kriteria UMKM dan
UMKM dalam tiga jenis, yaitu: 1) Usaha Usaha Besar berdasarkan aset dan omset
mikro (jumlah karyawan 10 orang); 2) sebagai berikut:
Usaha kecil (jumlah karyawan 30 orang); 3)
a) Usaha Mikro: aset maksimal Rp 50
Usaha menengah (jumlah karyawan hingga
juta dan omset maksimal Rp 300 juta
300 orang). Dalam perspektif usaha,
b) Usaha Kecil: aset diantara Rp 50 juta
UMKM diklasifikasikan dalam empat
– Rp 500 juta dan omset diantara Rp
kelompok, yaitu: a) UMKM sektor
300 juta – Rp 2,5 miliar
informal, contohnya pedagang kaki lima; b)
579
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

c) Usaha Menengah: aset diantara Rp menetapkan kapasitas produk dan


500 juta – Rp 10 miliar dan omset Rp harga membuat konsumen kesulitan.
2,5 miliar – Rp 50 miliar e) Bahan baku kurang terstandar. Karena
d) Usaha Besar: aset lebih dari Rp 10 bahan bakunya diperoleh dari
miliar dan omset lebih dari Rp 50 berbagai sumber yang berbeda.
miliar. f) Kontinuitas produk tidak terjamin dan
Selain itu, juga menjelaskan kurang sempurna. Karena produksi
karakteristik UMKM berdasarkan aspek belum teratur maka biasanya produk-
komoditas yang dihasilkan, diantaranya: produk yang dihasilkan sering apa
adanya.
a) Kualitasnya belum standar. Karena
sebagian besar UMKM belum Perkembangan dan Potensi UMKM
memiliki kemampuan yang memadai. Angka kontribusi UMKM dalam
Produk yang dihasilkan biasanya pembentukan PDB nasional dan ekspor non
dalam bentuk handmade sehingga migas perlu lebih ditingkatkan dari tahun ke
standar kualitasnya beragam. tahun, mengingat jumlah UMKM di
b) Desain produknya terbatas. Hal ini Indonesia mencapai 99% dari total unit
dipicu keterbatasan pengetahuan dan usaha yang ada. Terdapat potensi yang
pengalaman mengenai produk. cukup besar dari UMKM Indonesia untuk
Mayoritas UMKM bekerja dapat terus berkembang sehingga
bedasarakan pesanan, belum banyak diperlukan dukungan maksimal dari
yang berani mencoba berkreasi desain pemerintah dan para stakeholder terkait.
baru. Kementrian Koperasi dan UMKM (2018)
mencatat pelaku UMKM per unit usaha
c) Jenis produknya terbatas. Biasanya
mengalami peningkatan dari sebesar
UMKM hanya memproduksi
133.679 unit pada tahun 2017 menjadi
beberapa jenis produk saja. Apabila
sebesar 143.738 unit pada tahun 2018.
ada permintaan model baru, UMKM
Sedangkan omzet Rp 49.247 miliar pada
sulit untuk memenuhinya. Kalaupun
tahun 2017 menjadi Rp 55.691 miliar pada
menerima, membutuhkan waktu yang
tahun 2018.
lama.
Potensi UMKM dipengaruhi oleh
d) Kapasitas dan daftar harga produknya
terbatas. Dengan kesulitan sisi internal dari UMKM dan eksternal.
Potensi internal meliputi: a) Jumlah
UMKM yang besar merupakan modal dasar
580
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

untuk berkontribusi lebih besar dalam mendirikan usaha juga didukung dengan
perekonomian, b) Struktur dan karakteristik ketersediaan sumber daya alam dan skala
organisasi, usaha dan pengelolaan UMKM permintaan besar (populasi penduduk
yang culup fleksibel memberi kemudahan besar), meskipun tingkat kreativitas dalam
untuk menyesuaikan dengan perubahan pemanfaatan sumber daya alam dan potensi
kapasitasnya, serta perubahan pasar dan permintaan pasar tersebut berbeda wilayah,
perekonomian, c) UMKM menghasilkan d) Kebijakan pemerintah pusat dan daerah,
produk dan jasa dengan harga yang serta dukungan para pemangku kepentingan
terjangkau masyarakat, sehingga memungkinkan UMKM terus berkembang,
berkontribusi dalam penguatan pasar e) Peningkatan proporsi penduduk usia
domestic, khususnya dalam penyediaan produktif, yang disertai pendidikan dan
barang dan jasa yang menjadi kebutuhan keterampilan yang lebih tinggi, menjadi
utama masyarakat, d) Produk-produk sumber tenaga kerja terampil dan
UMKM sebagian besar memiliki kaitan penumbuhan pengusaha dengan kapasitas
yang kuat dengan sumber daya dan budaya yang lebih baik.
lokal, serta pengetahuan, keterampilan
Kendala UMKM
tangan dan pola kerja yang diwariskan
Bisnis UMKM tidak selalu berjalan
secara turun-temurun. Penggunaan sumber
mulus, masih banyak hambatan dan
daya lokal mengurangi ketergantungan
kendala, baik yang bersifat internal mauun
terhadap bahan baku impor, e) Jumlah
eksternal yang harus dihadapi para pelaku
UMKM yang besar merupakan potensi
UMKM. Lembaga Pengembangan
untuk pengembangan keterkaitan usaha
Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia
dalam skema rantai nilai dan rantai pasok
(2015) menjabarkan hambatan tersebut
sehingga efisiensi sistem produksi dan
sebagai berikut ini:
pemasaran dapat ditingkatkan.
A. Internal
Potensi eksternal meliputi: a) UU
No 20 Tahun 2008 tentang UMKM dan PP 1) Modal. Sekitar 60-70% UMKM belum
No 17 Tahun 2008 memberi kepastian mendapat akses atau pembiayaan
hukum bagi pengembangan UMKM, b) perbankan. Diantara penyebabnya,
Kemudahan mendirikan usaha secara hambatan geografis. Belum banyak
informal di Indonesia, khususnya pada perbankan mampu menjangkau hingga
skala mikro, menjadikan potensi daerah pelosok dan terpencil.
penumbuhan wirausaha baru dan UMKM Kemudian kendala administrasi,
sangat besar, c) Kemudahan untuk manajemen bisnis UMKM masih

581
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

dikelola secara manual dan tradisional, 1) Iklim usaha masih belum kondusif.
terutama manajemen keuangan. Koordinasi antara stakeholder
Pengelola belum dapat memisahkan UMKM masih belum padu. Lembaga
antara uang untuk operasional rumah pemerintah, institusi pendidikan,
tangga dan usaha. lembaga keuangan, dan asosiasi usaha
lebih sering berjalan masing-masing.
2) Sumber Daya Manusia (SDM).
Belum tuntasnya penanganan aspek
Kurangnya pengetahuan tentang
legalitas badan usaha dan kelancaran
teknologi produk terbaru dan cara
perizinan, penataan lokasi usaha,
menjalankan quality control terhadap
biaya transaksi/ usaha tinggi,
produk. Kemampuan membaca
infrastruktur, kebijakan dalam aspek
kebutuhan pasar masih belum tajam,
pendanaan untuk UMKM.
sehingga belum memapu menangkap
dengan cermat kebutuhan yang 2) Infrasturtur. Terbatasnya sarana dan
diinginkan pasar. Pemasaran produk prasarana usaha terutama
masih mengandalkan cara sederhana berhubungan dengan alat-alat
mouth to mouth marketing (pemasaran teknologi, para pelaku UMKM masih
dari mulut ke mulut). Belum banyak menggunakan teknologi yang
yang menjadikan media sosial atau sederhana.
jaringan internet sebagai alat 3) Akses. Keterbatasan akses dalam
pemasaran. Dari sisi kuantitas, belum mendapatkan bahan baku dengan
banyak melibatkan tenaga kerja karena kualitas baik. Teknologi yang canggih
keterbatasan kemampuan menggaji. masih dikuasi oleh perusahaan besar.
Karena pemilik UMKM masih sering Pelaku UMKM belum mampu
terlibat dalam persoalan teknis, mengimbangi selera konsumen yang
sehingga kurang memikirkan tujuan cepat berubah, terutama bagi UMKM
dan strategi jangka panjang usahanya. yang sudah mampu menembus pasar
3) Hukum. Pada umumnya pelaku usaha ekspor, sehingga kalah bersaing
UMKM masih berbadan hukum dengan perusahaan besar.
perorangan. Kementrian Koperasi dan UMKM
4) Akuntabilitas. Belum mempunyai (2018) menjelaskan permasalahan yang
sistem administrasi keungan dan dihadapi UMKM saat ini secara garis besar
manajemen yang baik. berkaitan dengan:

B. Eksternal
582
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

1) Kualitas SDM yang rendah. pusat-daerah, antar sektor dan antar


Penyebabnya rendahnya pendidikan, wilayah juga masih dibutuhkan untuk
keterampilan dan pengalaman serta mendukung pengembangan UMKM.
akses informasi. Sebagian besar Krisdiartiwi (2008:5) menjelaskan
UMKM juga belum memiliki UMKM permasalahan dibagi menjadi dua,
kapasitas kewirausahaan yang yaitu: masalah finansial dan masalah non
memadai. Hal ini tampak dari pola finansial (organisasi manajemen). Masalah
bisnis UMKM yang masih banyak yang termasuk dalama masalah finansial
difokuskan pada produksi bukan diantaranya adalah: 1) Kurangnya
permintaan pasar. Selain itu juga kesesuaian anatara dana yang tersedia dan
masih kurangnya koordinasi dan dana yang dapat diakses oleh UMKM, 2)
keterpaduan antar stakeholder yang Tidak adanya pendekatan yang sistematis
berhubungan dengan pengembangan
dalam pendanaan UMKM, 3) Biaya
UMKM. transaksi yang tinggi, yang disebabkan oleh
2) Peran sistem pendukung yang kurang prosedur kredit yang cukup rumit sehingga
optimal. Sistem pendukung usaha menyita banyak waktu, sementara jumlah
tersebut dapat mencakup lembaga kredit yang dikucurkan kecil, 4) Kurangnya
penyedia/pemasok bahan baku, akses ke sumber dana yang formal, yang
lembaga pembiayaan, lembaga disebabkan oleh ketiadaan bank di pelosok,
penelitian dan pengembangan, maupun tidak tersedia informasi yang
mediator pemasaran, lembaga memadai, 5) Bunga kredit untuk investasi
pelayanan bisnis, dan lain sebagainya. maupun modal kerja yang cukup tinggi, 6)
Peran sistem pendukung UMKM juga Banyak UMKM yang belum mengenal
tidak terlepas dari ketersediaan seluk beluk dunia perbankan, disebabkan
infrastruktur serta insentif. belum adanya manajemen yang baik, 7)
Sistem keuangan yang transparan dan
3) Kebijakan dan peraturan yang kurang
kurangnya kemampuan manajerial serta
efektif. Kapasitas UMKM untuk
finansial. Sedangkan masalah yang
dapat berperan secara maksimal di
termasuk dalam masalah organisasi
pasar juga dipengaruhi oleh iklim
manajemen (non finansial) adalah 1)
usaha yang menjamin kesetaraan dan
Kurangnya pengetahuan tentang teknologi
kepastian usaha, dan perlindungan
produksi dan quality control yang
usaha, serta ketersediaan insentif
disebebkan oleh minimnya kesempatan
untuk pengembangan usaha.
untuk mengikuti perkembangan teknologi
Harmonisasi berbagai peraturan antar

583
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

serta kurangnya pendidikan dan pelatihan, menggembangkan SDM bidang


2) Kurangnya pengetahuan tentang informatika, dan meningkatkan teknologi
pemasaran, yang disebabkan oleh canggih yang dapat mewujudkan
terbatasanya informasi yang dapat keberhasilan ekonomi digital di Indonesia.
dijangkau oleh UMKM mengenai pasar dan Pertumbuhan ekonomi digital
keterbatasan kemampuan UMKM untuk Indonesia dimulai perkembangan internet
menyediakan produk dan jasa yang sesuai dari 2015 mengakibatkan semakin
dengan keinginan pasar, 3) Keterbatasan meningkatnya pelayanan telekomunikasi
sumber daya manusia (SDM) dan dan perkembangan digital. Pertumbuhan
kurangnya sumber daya untuk tahun ke tahun dari nilai bisnis ritel e-
mengembangkan SDM, 4) Kurangnya commerce Indonesia dari 2014-2018 yang
pemahaman dalam bidang keuangan dan semakin meningkat sebagai berikut:
akuntansi.

Ekonomi Digital di Indonesia dan


Pelakunya

E-commerce merupakan kegiatan


melakukan transaksi bisnis atau transaksi
ekonomi (pemilihan barang, pesan,
jual/beli, pembayaran dan periklanan)
dengan mudah melalui gadget/laptop/
komputer dengan menggunakan fasilitas
internet sebagai media utama. Awalnya
bisnis ekonomi digital di Indonesia mulai Gambar 1. Nilai Bisnis Ritel E-

bermunculan pada tahun 2012 oleh Commerce Indonesia 2014-2018

sembilan perusahaan (blili.com, Sumber: KOMINFO, 2018

bhinneka.com, berniaga.com, blanja, Perkembangan ekonomi digital turut

grazera, kaskus, tokopedia, OLX, berdampak positif kepada kinerja LU

multiplay.co.id). Bisnis ekonomi tersebut (Lapangan Usaha) perdagangan besar dan

mengembangkan dan pemerataan kekayaan eceran, LU informasi dan komunikasi, serta

melalui aktivitas e-commerce. Beberapa LU transportasi dan pergudangan.

kegiatan yang dilakukan diantaranya Pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia

edukasi yang meluas tentang e-commerce, sangat kuat tercermin dalam penjualan

promosi melalui berbagai media, online dari 3 market place yang berada
dalam tren meningkat dan mencatatkan
584
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

pertumbuhan di atas 100%. Pertumbuhan METODE PENELITIAN


ekonomi digital tidak hanya mendorong
Jenis Penelitian
aktivitas bisnis, tapi juga menyerap tenaga
Pendekatan yang digunakan dalam
kerja informal. Bisnis online yang tumbuh
penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
pesat juga berpengaruh positif pada
Metode pendekatan kualitatif merupakan
penggunaan data internet.
suatu penelitian ilmiah yang bertujuan
Tantangan UMKM untuk memahami suatu fenomena dalam
Tantangan yang perlu dihadapi konteks sosial secara alamiah dengan
dalam pengembangan UMKM ke depan menggunakan proses interaksi komunikasi
umumnya berkaitan dengan perbaikan yang mendalam antara peneliti dengan
kondisi UMKM dan menghadapi era fenomena yang diteliti. Alamiah disini
ekonomi digital menurut Kementrian mempunyai arti bahwa penelitian kualitatif
Koperasi dan UMKM (2018) di antaranya: dilakukan dalam lingkungan yang alami
1) Peningkatan formalisasi usaha dengan tanpa adanya intervensi atau perlakuan
tata kelola usaha yang lebih baik, 2) yang diberikan oleh peneliti. Sangat tidak
Peningkatan produktifitas yang didukung dibenarkan untuk memanipulasi atau
tenaga kerja terampil dan penerapan mengubah latar penelitian (Moleong, 2014).
teknologi, 3) Peningkatan kapasitas untuk Dalam penelitian kali ini peneliti
membangun kemitraan dan bergabung menggunakan metode penelitian kualitatif
dalam jaringan produksi dan pemasaran deskriptif eksploratif. Metode deskriptif
global, 4) Pemanfaatan peluang yang eksploratif adalah penelitian yang
semakin terbuka dari pasar global dan menggambarkan keadaan atau status
perjanjian kerjasama ekonomi bilateral dan fenomena (Creswell, 2014). Dalam karya
kawasan lainnya, 5) Perbaikan kebijakan ilmiah ini hanya ingin mengetahui hal-hal
dan peraturan yang responsive terhadap yang berhubungan dengan perkembangan
perbaikan kinerja dan daya saing UMKM. dan kontribusi UMKM dalam menghadapi
era ekonomi digital yang semakin membuat
Berbagai tantangan para pelaku
para pelaku tertantang untuk bisa bertahan
UMKM dalam upaya pengembangan dann
dan meningkatkan usahanya. Karya ilmiah
menghadapi era ekonomi digital perlu
juga dikembangkan dengan menggunakan
difokuskan pada penanganan dua isu
pendekatan kajian literature atau studi
strategis yaitu pertumbuhan usaha dan daya
pustaka. Pendekatan teori/konsep dilakukan
saing.
dengan merujuk dari beberapa sumber,
seperti buku, jurnal ilmiah, dan internet.

585
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

Semua uraian gagasan yang ada akan menentukan hasil penelitian. Tahapan
digabungkan dalam satu susunan kerangka terakhir yaitu analisis dari data yang sudah
pemikiran. diperoleh dari penelitian.

Waktu dan Tempat Penelitian Data, Instrumen, dan Teknik

Penelitian ini dilakukan pada bulan Pengumpulan Data

Juli-September 2019. Tempat penelitian di Jenis data yang digunakan dalam


Jawa Tengah penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer diperoleh melalui
Target/Subjek Penelitian
hasil wawancara mendalam dengan pelaku
Subjek penelitian ini adalah para
UMKM di Jawa Tengah, dinas terkait, dan
pelaku UMKM di Jawa Tengah. UMKM
berbagai pihak yang telah dipilih menjadi
memiliki peranan yang strategis dalam
informan. Sedangkan data sekuder
perekonomian masyarakat. UMKM yang
diperoleh dari dinas koperasi dan UMKM,
berbasis ekonomi kreatif di Jawa Tengah
Badan Pusat Statistik (BPS), KOMINFO,
dipilih karena mampu mengembangkan
Lembaga Perbankan dan Bank Indonesia.
sumber daya manusia dengan berbekal pada
ilmu pengetahuan, kreatifitas, serta inovasi
dan mampu membuka kesempatan kerja. Teknik Analisis Data
Pengembangan ekonomi kreatif merupakan Dalam karya ilmiah ini teknik
upaya pemerintah unuk memberikan analisis data menggunakan teknik
dampak positif di masyarakat. triangulasi. Triangulasi adalah teknik
Prosedur keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain. Teknik triangulasi yang paling
Penelitian ini dilakukan melaui 3
banyak digunakan adalah pemeriksaan
tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap
melalui sumber lain. Dari data yang
pelaksanaan dan tahap analisis. Tahap
diperoleh melalui hasil wawancara dan
perencanaan ini peneliti menyusun proposal
observasi akan dibandingkan dengan data
penelitian, menyusun langkah yang harus
dari sumber informan lain dan data
dilakukan peneliti saat penelitian dan
sekunder yang diperoleh dari pihak terkait.
sesudah penelitian tentang UMKM. Tahap
Dengan kata lain bahwa dengan triangulasi,
pelaksanaan merupakan tahap inti dari
penelitian dapat merechek temuannya
penelitian yaitu melaksanakan segala apa
yang sudah direncanakan, dari tahapan ini dengan cara membandingkan dengan
berbagai sumber, metode atau teori
akan diperoleh data-data penelitian yang
(Moleong, 2014).
586
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

online yang akan dilakukan hingga


HASIL PENELITIAN DAN 2019
PEMBAHASAN
3) Mengadakan workshop dan
Pemberdayaan UMKM di Era Ekonomi pendampingan para UMKM agar
Digital mengetahui cara memasarkan produk

Salah satu usaha pemerintah secara online

Indonesia untuk mengembangkan UMKM 4) Membuat rekapitulasi dengan para e-


yang mampu berdaya saing yaitu dengan commerce players guna mengamati
memberikan fasilitas UMKM go online tercapainya perkembangan dari
diharapkan mampu menghasilkan 8 Juta UMKM menjadi e-UMKM
UMKM Indonesia yang mampu masuk ke
5) Melaksanakan evaluasi terhadap
dalam platform pasar online yang
aktivitas ekonomi yang sudah
dikembangkan pada pertengahan tahun
dilakukan
2017. Dalam pelaksanaan UMKM Go
Tujuan dari UMKM go online untuk
Online, upaya pemerintah seperti
memberi kesempatan pangsa pasar lebih
mewujudkan gerakan yang dilakukan
luas para UMKM di Indonesia baik di
bersama semua pihak terkait untuk
dalam negeri maupun luar negeri agar
meningkatkan kesadaran masyarakat
mampu meningkatkan penjualan dan
termasuk UMKM terhadap penggunaan dan
penerimaan baik dalam negeri maupun
memotivasi program platform pasar online
penerimaan dari luar negeri. Peningkatan
agar menjadikan UMKM sebagai merchant
bisnis UMKM dengan cara kolaborasi
pada pasar online di Indonesia.
transaksi penjualan online dan offline
Untuk mendukung pengembangan
diharapkan dapat menarik minat konsumen
tersebut, tahapan yang dilakukan adalah:
yang lebih banyak melalui peningkatkan
1) Mengadakan sosialisasi dan promosi, peningkatan penjualan produk,
berkerjasama dengan pihak yang menguasai pangsa pasar dan meningkatkan
terkait untuk mengadakan Rapat laba. Peran platform penjualan online
Koordinasi/ Focus Group Discussion memberikan kemudahan serta bisa
dan penyerahan Perjanjian Kerja mempertemukan konsumen online tanpa
Sama (PKS) dengan stakeholder. bertemu secara kotak fisik dan e-UMKM

2) Membuat kemudahan komunikasi dipermudah tanpa harus memiliki toko real

untuk meningkatkan awareness pada yang membutuhkan sewa/biaya besar.

program fasilitasi 8 juta UMKM go

587
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

Untuk melaksanakan progran UMKM Kerjasama dilakukan dengan: Buka


go online melalui tahapan kegiatan sebagai Lapak, dan startup lainnya
berikut: c. Implementasi Edukasi UMKM Go
1) Menyusun Bahan Seminar UMKM Online tahun 2017 sudah dilakukan
bekerjasama dengan Pemerintah
Penyusunan bahan seminar
Daerah dan Marketplace seperti
dilaksankan dalam rangka menyusun
Blibli, shopee, Lazada, Nurbaya,
secara bersama serta berbagi
Bukalapak, Tokopedia, dan
pengalaman antara stakeholder yang
Mataharimall. Berikut gambaran
memiliki kesesuaian dengan bahan
kegiatan UMKM go online.
seminar UMKM Go Online. Bahan
seminar yang dihasilkan melalui:
promosi menarik melalui video
animasi, foto produk yang nantinya
akan dibuat website, e-commers
maumpun sosmed, alamat website:
http://umkmgoonline.id.

2) Seminar

Seminar dilaksanakan bekerjasama


dengan Pemerintah Daerah setempat Gambar 2. Kegiatan UMKM Go Online
dan Marketplace, terdapat beberapa Sumber: Laporan Tahunan Direktorat
tempat yang sudah terlaksana dengan Jenderal Aplikasi Informatika, 2017
jumlah peserta sebesar 12.507 orang. Sedangkan kegiatan yang langsung
Selama tahun 2017 telah dilaksanakan dilaksanakan dilakukan oleh Nurbaya di 30
kegiatan sebagai berikut : kota sebanyak 81.686 UMKM sudah Go
Digital dan kegiatan yang dilakukan oleh 7
a. Koordinasi Edukasi UMKM Go
Marketplace (Tokopedia, Bukalapak,
Online telah dilakukan terhadap :
Blibli, Lazada, Shopee, Blanja.com,
Marketplace, IDEA, Pemda, Kemkop
Mataharimall) sebanyak 4,6 Jt UMKM
UKM.
Sudah Go Digital. Berikut bagannya:
b. Perjanjian Kerjasama antar pengusaha
terkait untuk mempubliskan para
pemilik UMKM. Proses Perjanjian

588
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

UMKM untuk mendorong


penciptaan inovasi produk dan
teknologi yang lebih baik, seperti
R&D tax Incentive dan dana
hibah/grants.

3) Kebijakan Sumber Daya Manusia.

Gambar 3. Marketplace di Indonesia Dalam rangka meningkatkan skill

Sumber: Laporan Tahunan Direktorat tenaga kerja di sektor UMKM,

Jenderal Aplikasi Informatika, 2017 pemerintah perlu menerapkan


berbagai skema mengumpulkan
budger untuk pelaksanaan kegiatan
Selain melalui kegiatan, beberapa
pendidikan dan pelatihan. Salah satu
stategi kebijakan pengembangan UMKM
strategi yang banyak diadopsi oleh
oleh para narasumber, diantaranya:
berbagai negara adalah training
1) Kebijakan Perpajakan. Tarif pajak levies yang membebankan iuran/
tidak dapat disamaratakan antara potongan dari total upah yang harus
usaha mikro, kecil dan menengah. dibayarkan oleh setiap usaha dengan
Ada threshold bagi UMKM yang besaran yang berbeda disetiap
tidak perlu dikenakan pajak. negara. Iuran tersebut akan
Rentang omset unit usaha yang diserahkan kepada Lembaga
wajib dikenakan pajak UMKM pelatihan nasional untuk
adalah Rp 1.1 miliar – Rp 4.8 memobilisasi kegiatan pelatihan
miliar. Tahun 2018 tarif PPh Final untuk seluruh tenaga kerja.
UMKM turun dari 1% menjadi
4) Kebijakan Finansial. Meningkatkan
0,5% bagi UMKM termasuk
skema dan penyaluran pembiayaan
koperasi yang memiliki omset/
untuk mendorong UMKM
peredaran bruto maksimal sebesar
berkembang dan berinovasi melalui
Rp 4,8 miliar per tahun.
venture capital firms dan melalui
Ekstensifikasi pajak melalui NPWP
kerjasama modal usaha (venture
secara cuma-cuma dan sistem
capital partnership). Skema
jemput bola bagi seluruh UMKM
pembiayaan harus fleksibel dan
yang ada di Indonesia.
variatif sesuai dengan kebutuhan
2) Kebijakan Inovasi. Menerapkan dan kondisi UMKM.
berbagai skema insentif bagi

589
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

5) Kebijakan Pemasaran. Mengusulkan pengembangan usaha mikro, kecil dan


UU promosi sub-kontrak (Sub- menengah. Tahun 2018 rasio kredit atau
Contracting Promotion Act) untuk pembiayaan terhadap UMKM ditetapkan
mencegah praktik penyimpangan paling rendah 20% dari total kredit atau
yang dilakukan perusahaan besar pembiayaan. Dari sisi kualitas, pelaku
seperti menunda atau mengurangi perbankan memahami profil bisnis UMKM
pembayaran atas kerjasama yang secara lebih mendalam sehingga penyaluran
dilakukan dengan UMKM. kredit tepat sasaran dan menghasilkan
Menetapkan skema “jual lepas” agar kredit yang berkualitas baik dan lancar.
perputaran uang dalam usaha Selain itu memberikan pengarahan dan
UMKM terus terjadi (dengan tetap informasi tentang uang digital dari produk
menggunakan merk dagang perbankan tersebut yang dapat
UMKM). memudahankan transaksi di era ekonomi
digital saat ini.
6) Kebijakan Sumber Daya. Melarang
masuknya perusahaan besar untuk Sistem pembayaran digital
sektor usaha yang layak untuk dikembangkan oleh lembaga perbankan
digarap pelaku UMKM dalam maupun penyedia telekomunikasi. Upaya
negeri. Tingkat rasio kewirausahaan ini dilakukan dalam rangka memberikan
tahun 2014 sebesar 1,65% kemudahan bagi masyarakat milineal dan
meningkat pada tahun 2017 menjadi pelaku UMKM melalui gadget yang mereka
3,1% dan pada tahun 2018 miliki dengan internet banking atau aplikasi
meningkat lebih dari 5%. seluler (mobile banking, OVO, Go Pay,
Rekening ponsel, T-Cash, dll). Dengan
Pihak perbankan turut andil dalam
pasar yang sangat besar dan dapat
pengembangan UMKM dengan cara
dieksplorasi (250 juta penduduk, 280 juta
menurunkan suku bunga KUR sejak tahun
pengguna ponsel, 100 juta pengguna
2014 sebesar 22% menjadi 12% pada tahun
smartphone dan internet) , para pemain dari
2015 dan turun sebesar 9% pada tahun 2017
sektor bisnis ini tidak hanya lembaga bisnis
serta pada tahun 2018 turun kembali
besar tetapi juga pelaku UMKM.
menjadi 7%. Dari sisi kuantitas Bank
Sentral telah mengeluarkan Peraturan Bank Kontribusi UMKM di Era Ekonomi
Indonesia (PBI) No 14/22/PBI/2012 tentang Digital
pemberian kredit oleh bank umum dan Perkembangan UMKM memberikan
bantuan teknis dalam rangka kontribusi positif yang siginifikan terhadap

590
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

terhadap upaya-upaya penanggulangan usaha, pertambahan barang ekspor, dan


masalah ekonomi. Kontribusi di era pertambahan produktifitas PDB. Kedua,
ekonomi digital pelaku UMKM di menciptakan iklim bisnis positif yang
Indonesia dalam perekonomian nasional berdampak pada sektor lain. Ketiga,
tampak pada peningkatan Produk Domestik peningkatan citra dan identitas bangsa
Bruto (PDB). Selain itu ditinjau dari sudut seperti turisme, ikon nasional, membangun
pandang semakin bertambahnya pengusaha budaya bangsa, warisan budaya, dan
baru, terserapnya pengangguran karena menjunjung tinggi nilai kearifan lokal.
terbuka lapangan usaha baru disekitar Keempat, berbasis kepada sumber daya
masyarakat serta peningkatan yang terbarukan seperti ilmu pengetahuan
perekonomian negara yang diukur dengan dan peningkatan kreatifitas. Kelima,
PDB. UMKM memiliki peran yang penting menciptakan inovasi dan kreativitas yang
dalam perkembangan ekonomi saat ini dan merupakan keunggulan kompetitif suatu
merupakan salah satu solusi mengatasi bangsa. Keenam, peningkatan kualitas
pengangguran. Kontribusi lain dari adanya hidup masyarakat dan toleransi antar warga.
UMKM yaitu penyaluran hasil A. Peranan UMKM di Bidang Ekonomi
pembangunan. Munculnya UMKM di
UMKM berperan dalam perkembangan
tengah-tengah masyarakat tidak hanya
ekonomi dan penurunan tingkat
sebagai tempat bekerja saat mereka tidak
pengangguran, serta penyaluran hasil-hasil
diterima/bekerja di perusahaan besar,
pembangunan. UMKM diharapkan mampu
namun turut andil dalam penggerak roda
memanfaatkan hasil alam setempat,
perekonomian negara. Hal ini disebabkan
penyerapan masyarakat sebagai tenaga
mampu menyerap tenaga kerja yang cukup
kerja sesuai dengan keterampilan masing-
banyak. Krisis ekonomi yang pernah
masing dan tercapainya pertumbuhan
dialami oleh Indonesia membuat
ekonomi yang maksimal. UMKM
pemerintah mengembangkan UMKM
berkontribusi yang besar terhadap roda
dengan memberi kemudahaan dan fasilitas
penggerak perekonomi diberbagai sektor,
pendukung agar para pemilik UMKM dapat
terutama manufaktur, jual/beli, kuliner dan
lebih produktif.
sarana transportasi. Produk yang dihasilkan
Peranan penting perkembangan juga ada yang menjadi salah satu komoditi
industri kreatif di Indonesia menurut ekspor yang cukup penting dalam
Departemen Perdagangan (2018). Pertama, menambah devisa negara melalui usaha
memberikan kontribusi ekonomi yang ukiran kayu/meubel, alas kaki dan
signifikan seperti pertambahan lapangan

591
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

pelayanan kemudahan transportasi bagi oleh sebagian besar bisnis UMKM


turis yang berkunjung ke Indonesia. untuk meningkatkan kegiatan usaha
mereka.
B. Peranan UMKM di Bidang Sosial
3) Fasilitas pendanaan, dengan tingkat
UMKM berkontribusi di bidang sosial
bunga murah juga sangat diperlukan
yaitu pemerataan pendapatan nasional
untuk mendukung kegiatan usaha
(terutama di negara berkembang) dan
UMKM. Kemudahan kredit dalam
kemudahan untuk berinteraksi antara
plafon, tingkat bunga, jangka waktu,
penjual dengan pembeli. Peranan UMKM
dan proses pengajuan sangat
menyediakan produk/jasa bagi masyarakat
diharapkan oleh pelaku usaha
diberbagai kalangan, perusahaan yang lebih
UMKM.
besar dan perusahaan daerah. Tujuan sosial
dari UMKM adalah untuk menciptakan 4) Tenaga kerja. Dalam tenaga kerja,
kesejahteraan masyarakat yaitu menjamin pelaku UMKM menghadapi beberapa
tercukupinya kebutuhan dasar masyarakat. kendala rendahnya pengetahuan dan
keterampilan, rendahnya motivasi,
kurang disiplin dan rendahnya
SIMPULAN DAN SARAN
produktifitas, tenaga kerja belum
Simpulan dibayar memadai.

Dalam upaya mengelola UMKM 5) Pemanfaatan teknologi informasi dan


agar dapat dikembangkan dengan baik, internet.
maka faktor-faktor yang harus menjadi
6) Inovasi, khususnya inovasi dalam
perhatian dan terus didorong untuk mampu
bentuk teknologi yang disertai dengan
mendukung pengembangan UMKM secara
peningkatan keahlian tenaga kerja.
maksimal adalah sebagai berikut:
7) Pengadaan bahan baku. Permasalahan
1) Sarana dan prasarana, meliputi akses
terkait dengan pengadaan bahan baku
jalan raya, listrik, air, telekomunikasi
seperti: tidak tersedianya uang tunai
yang merupakan faktor penting untuk
dan kekurangan modal; keterlambatan
mendukung kelancaran usaha
pasokan; seringkali dipengaruhi oleh
terutama internet guna pemasaran dan
cuaca; harganya mahal dan tidak
penggunaan uang digital di era
stabil.
ekonomi digital saat ini.
8) Peralatan produksi. Para pelaku
2) Fasilitas fisik, meliputi lahan dan
UMKM membutuhkan peralatan
bangunan usaha sangat diperlukan
592
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar

produksi yang memenuhi persyaratan tanggal 27 Juli 2019 pukul 08.00


wib
berikut: murah, praktis, suku cadang
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM,
mudah didapat, tahan lama, dan Kementrian Komunikasi dan
dengan teknologi terkini. Informasi. (2018). Studi Ekonomi
Digital di Indonesia.
Dengan demikian, untuk dapat www.kominfo.go.id diakses pada
tanggal 29 Juli 2019 jam 09.00 wib
mengembangkan kegiatan usaha pelaku
Bank Indonesia. (2018). Laporan
UMKM, maka perlu dilakukan upaya Perekonomian Indonesia.
seperti: www.bi.go.id diakses pada tanggal
27 Juli 2019 jam 10.00 wib
1) Kemudahan akses permodalan Cresweel John, W. (2014). Penelitian
Kualitatif & Desain Riset.
2) Bantuan pembangunan prasarana
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
3) Pengembangan skala usaha Indrawan, Rully. (2019). Arah Kebijakan
dan Program Pengembangan
4) Pengembangan jaringan usaha, KUMKM (Menuju KUMKM 2020-
2024). Jakarta: Kementerian
pemasaran dan kemitraan
KUMKM RI.
5) Pengembangan sumber daya Isnawan, Ganjar. (2012). Akuntansi Praktis
untuk UMKM. Jakarta Timur:
manusia
Laskar Aksara
6) Peningkatan akses teknologi J. Moleong, Lexy. (2014). Metode
Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi.
7) Mewujudkan iklim bisnis yang lebih Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
kondusif. Kementerian Koperasi dan UMKM. (2014).
Laporan Kinerja Kementerian
Saran dan Keterbatasan Koperasi dan Usaha Kecil dan
Menengah Republik Indonesia
Karya ilmiah ini masih terbatas pada Tahun 2018. www.dinkop-
sampel UMKM di jawa tengah dengan umkm.jatengprov.go.id diakses pada
tanggal 30 Juli 2019 pukul 08.00
pendekatan deskriptif eksplorasi. Bagi wib
penelitian berikutnya bisa mengembangkan Kementrian Komunikasi dan Informasi.
sampel dan menggunakan pendekatan lain 2017. Laporan Tahunan Direktorat
Jenderal Aplikasi dan Informasi.
untuk mengembangkan UMKM di era www.kominfo.go.id diakses pada
ekonomi digital tanggal 28 Juli 2019 pukul 08.00
wib
Krisdiartiwi, Mamik. (2008). Pembukuan
Sederhana untuk UMKM.
DAFTAR PUSTAKA Yogyakarta: Media Pressindo.

Assosiasi E-commerce Indonesia. (2017). Lembaga Pengembangan Perbankan


Laporan Tahunan IDEA. Indonesia dan Bank Indonesia.
www.idea.or.id diakses pada (2015). Profil Bisnis Usaha Mikro,
Kecil dan Menengah (UMKM).

593
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019

www.bi.go.id diakses pada tanggal Kancah Pasar Global. Jurnal Inovasi


27 Juli 2019 jam 10.15 wib Bisnis dan Manajemen Indonesia
Volume 2, No 1, 117-127.
Sedyastuti, Kristina. (2018). Analisis
Pemberdayaan UMKM dan
Peningkatan Daya Saing Dalam

594

Anda mungkin juga menyukai