ABSTRAK
UMKM di Indonesia meski memiliki peran penting, namun perkembangannya selama ini
masih terdapat permasalahan dan kendala di era ekonomi digital. Berbagai masalah dan tantangan
khususnya bagi pelaku usaha mikro dan kecil mengarahkan upaya pemerintah dan perbankan dalam
pemberdayaan difokuskan pada penanganan dua isu strategis pertumbuhan usaha dengan peningkatan
IPTEK dan daya saing. Metode penelitian dalam karya ilmiah ini adalah kualitatif deskriptif
eksploratif dengan menganalisis strategi pemberdayaan dan kontribusi UMKM di era ekonomi digital.
Karya ilmiah ini juga dikembangkan dengan menggunakan pendekatan kajian litelatur atau studi
pustaka dengan merujuk dari beberapa sumber seperti buku dan jurnal ilmiah. Usaha pemerintah
Indonesia untuk mengembangkan UMKM yang mampu berdaya saing yaitu dengan memberikan
fasilitas UMKM go online untuk menghasilkan 8 Juta UMKM yang mampu masuk ke dalam platform
pasar online. Pihak perbankan memberikan pengarahan KUR dan informasi tentang uang digital dari
produk perbankan tersebut yang dapat memudahankan transaksi di era ekonomi digital saat ini.
Kata kunci: UMKM, pemberdayaan, kontribusi, ekonomi digital
577
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
Kontribusi sektor UMKM terhadap ekspor UMKM mikro adalah para UMKM dengan
nasional di Indonesia masih rendah kemampuan sifat pengrajin namun kurang
dibandingkan dengan negara lain sekitar memiliki jiwa kewirausahaan untuk
US$23 miliar dari total ekspor nonmigas. 3) mengembangkan usahanya; c) Usaha kecil
Masih rendahnya kucuran kredit yang dinamis adalah UMKM yang mampu
ditujukan untuk sektor UMKM (Indrawan, berwirausaha dengan menjalin kerjasama
2019). (menerima pekerjaan sub kontrak) dan
ekspor; d) Fast moving enterprise adalah
Berbagai masalah dan tantangan
UMKM yang mempunyai kewirausahaan
khususnya bagi pelaku usaha mikro dan
yang cakap dan telah siap bertransformasi
kecil mengarahkan upaya-upaya pemerintah
menjadi usaha besar. (Lembaga
dan perbankan dalam pemberdayaan
Pengembangan Perbankan Indonesia dan
UMKM ke depan difokuskan pada
Bank Indonesia, 2015)
penanganan dua isu strategis pertumbuhan
usaha dan daya saing. Kedua isu Di Indonesia, undang-undang yang
digambarkan oleh kondisi sulitnya UMKM mengatur tentang UMKM adalah Undang-
untuk tumbuh menjadi udaha dengan skala Undang No 20 Tahun 2008 yang
yang lebih besar, dan tren penurunan menjelaskan sebuah perusahaan yang
kontribusi UMKM dalam pembentukan digolongkan sebagai UMKM adalah
PDB dan ekspor. Penanganan kedua isu perusahaan kecil yang memiliki dan
tersebut juga membutuhkan pendekatan dikelola oleh seseorang atau dimiliki oleh
yang paripurna melalui pengintegrasian sekelompok kecil orang dengan jumlah
berbagai sumber daya dan dukungan dari kekayaan dan pendapatan tertentu.
berbagai pemangku kepentingan.
Kharakteristik UMKM
untuk berkontribusi lebih besar dalam mendirikan usaha juga didukung dengan
perekonomian, b) Struktur dan karakteristik ketersediaan sumber daya alam dan skala
organisasi, usaha dan pengelolaan UMKM permintaan besar (populasi penduduk
yang culup fleksibel memberi kemudahan besar), meskipun tingkat kreativitas dalam
untuk menyesuaikan dengan perubahan pemanfaatan sumber daya alam dan potensi
kapasitasnya, serta perubahan pasar dan permintaan pasar tersebut berbeda wilayah,
perekonomian, c) UMKM menghasilkan d) Kebijakan pemerintah pusat dan daerah,
produk dan jasa dengan harga yang serta dukungan para pemangku kepentingan
terjangkau masyarakat, sehingga memungkinkan UMKM terus berkembang,
berkontribusi dalam penguatan pasar e) Peningkatan proporsi penduduk usia
domestic, khususnya dalam penyediaan produktif, yang disertai pendidikan dan
barang dan jasa yang menjadi kebutuhan keterampilan yang lebih tinggi, menjadi
utama masyarakat, d) Produk-produk sumber tenaga kerja terampil dan
UMKM sebagian besar memiliki kaitan penumbuhan pengusaha dengan kapasitas
yang kuat dengan sumber daya dan budaya yang lebih baik.
lokal, serta pengetahuan, keterampilan
Kendala UMKM
tangan dan pola kerja yang diwariskan
Bisnis UMKM tidak selalu berjalan
secara turun-temurun. Penggunaan sumber
mulus, masih banyak hambatan dan
daya lokal mengurangi ketergantungan
kendala, baik yang bersifat internal mauun
terhadap bahan baku impor, e) Jumlah
eksternal yang harus dihadapi para pelaku
UMKM yang besar merupakan potensi
UMKM. Lembaga Pengembangan
untuk pengembangan keterkaitan usaha
Perbankan Indonesia dan Bank Indonesia
dalam skema rantai nilai dan rantai pasok
(2015) menjabarkan hambatan tersebut
sehingga efisiensi sistem produksi dan
sebagai berikut ini:
pemasaran dapat ditingkatkan.
A. Internal
Potensi eksternal meliputi: a) UU
No 20 Tahun 2008 tentang UMKM dan PP 1) Modal. Sekitar 60-70% UMKM belum
No 17 Tahun 2008 memberi kepastian mendapat akses atau pembiayaan
hukum bagi pengembangan UMKM, b) perbankan. Diantara penyebabnya,
Kemudahan mendirikan usaha secara hambatan geografis. Belum banyak
informal di Indonesia, khususnya pada perbankan mampu menjangkau hingga
skala mikro, menjadikan potensi daerah pelosok dan terpencil.
penumbuhan wirausaha baru dan UMKM Kemudian kendala administrasi,
sangat besar, c) Kemudahan untuk manajemen bisnis UMKM masih
581
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
dikelola secara manual dan tradisional, 1) Iklim usaha masih belum kondusif.
terutama manajemen keuangan. Koordinasi antara stakeholder
Pengelola belum dapat memisahkan UMKM masih belum padu. Lembaga
antara uang untuk operasional rumah pemerintah, institusi pendidikan,
tangga dan usaha. lembaga keuangan, dan asosiasi usaha
lebih sering berjalan masing-masing.
2) Sumber Daya Manusia (SDM).
Belum tuntasnya penanganan aspek
Kurangnya pengetahuan tentang
legalitas badan usaha dan kelancaran
teknologi produk terbaru dan cara
perizinan, penataan lokasi usaha,
menjalankan quality control terhadap
biaya transaksi/ usaha tinggi,
produk. Kemampuan membaca
infrastruktur, kebijakan dalam aspek
kebutuhan pasar masih belum tajam,
pendanaan untuk UMKM.
sehingga belum memapu menangkap
dengan cermat kebutuhan yang 2) Infrasturtur. Terbatasnya sarana dan
diinginkan pasar. Pemasaran produk prasarana usaha terutama
masih mengandalkan cara sederhana berhubungan dengan alat-alat
mouth to mouth marketing (pemasaran teknologi, para pelaku UMKM masih
dari mulut ke mulut). Belum banyak menggunakan teknologi yang
yang menjadikan media sosial atau sederhana.
jaringan internet sebagai alat 3) Akses. Keterbatasan akses dalam
pemasaran. Dari sisi kuantitas, belum mendapatkan bahan baku dengan
banyak melibatkan tenaga kerja karena kualitas baik. Teknologi yang canggih
keterbatasan kemampuan menggaji. masih dikuasi oleh perusahaan besar.
Karena pemilik UMKM masih sering Pelaku UMKM belum mampu
terlibat dalam persoalan teknis, mengimbangi selera konsumen yang
sehingga kurang memikirkan tujuan cepat berubah, terutama bagi UMKM
dan strategi jangka panjang usahanya. yang sudah mampu menembus pasar
3) Hukum. Pada umumnya pelaku usaha ekspor, sehingga kalah bersaing
UMKM masih berbadan hukum dengan perusahaan besar.
perorangan. Kementrian Koperasi dan UMKM
4) Akuntabilitas. Belum mempunyai (2018) menjelaskan permasalahan yang
sistem administrasi keungan dan dihadapi UMKM saat ini secara garis besar
manajemen yang baik. berkaitan dengan:
B. Eksternal
582
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
583
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
edukasi yang meluas tentang e-commerce, sangat kuat tercermin dalam penjualan
promosi melalui berbagai media, online dari 3 market place yang berada
dalam tren meningkat dan mencatatkan
584
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
585
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
Semua uraian gagasan yang ada akan menentukan hasil penelitian. Tahapan
digabungkan dalam satu susunan kerangka terakhir yaitu analisis dari data yang sudah
pemikiran. diperoleh dari penelitian.
587
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
2) Seminar
588
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
589
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
590
Prosiding SEMINAR NASIONAL DAN CALL FOR PAPERS
Fakultas Ekonomi Universitas Tidar
591
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
593
“Fintech dan E-Commerce untuk Mendorong Pertumbuhan UMKM dan Industri Kreatif”
Hotel Atria Magelang, Selasa, 15 Oktober 2019
594