Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.

319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI


DAYA SAING USAHA MIKRO KECIL DAN MENENGAH (UMKM)
DI PERKAMPUNGAN INDUSTRI KECIL (PIK)
PULOGADUNG JAKARTA TIMUR

Oleh:
1
Euis Winarti, D. Purnomo, 3Jaenudin Akhmad
2

Program Studi Administrasi Bisnis, Politeknik LP3I Jakarta


Gedung Sentra Kramat, Jl. Kramat Raya No. 7-9 Jakarta Pusat 10450
Telp. 021-31904598 Fax. 021-
31904599
1 2 3
email : bundaeuis97@gmail.com, djumatpurnomo@gmail.com, zein_13@ymail.com

ABSTRAK

Dalam mendorong perekonomian di Ibu kota Jakarta tidak terlepas dari masalah, salah satu
problem terbesar masyarakat Ibu kota di bidang ekonomi adalah sulitnya memberdayakan
ekonomi masyarakat, dan sisi lainnya adalah tingginya pengangguran di Ibu kota. Upaya untuk
mengatasi masalah pengangguran di Ibu kota adalah dengan menyediakan sendiri lapangan
pekerjaan. Penyediaan lapangan pekerjaan dapat dilakukan dengan membuka Usaha Mikro Kecil
dan Menengah (UMKM). Usaha Kecil Menengah memegang peranan penting dalam menyerap
tenaga kerja, menyumbang devisa, maupun menanggulangi kemiskinan. Hal tersebut dilakukan
karena di satu sisi dapat menciptakan pengusaha baru dan di sisi lain merupakan pemberdayaan
usaha kecil menjadi usaha menengah. Pesatnya pertumbuhan UMKM di PIK Pulogadung Jakarta
menumbuhkan daya saing antar UMKM untuk mempertahankan bisnisnya. Realitas yang tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah) adalah sektor ekonomi
nasional yang paling strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak, sehingga menjadi tulang
punggung perekonomian nasional. Rendahnya profesionalisme sumber daya manusia yang
mengelola, kurangnya modal, keterbatasan permodalan dan akses pasar, serta kurangnya peran
pemerintah dalam mendukung daya saing UMKM menjadi permasalahan yang harus dicarikan
solusi untuk UMKM. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda untuk
mengetahui pengaruh variabel dependen terhadap variabel indepnden. Hasil penelitian
membuktikan bahwa secara simultan variabel-variabel independen (Modal, Sumber Daya Manusia,
Pemasaran Produk dan Dukungan Pemerintah) memiliki pengaruh positif signifikan terhadap
variabel independen (Daya Saing).

Kata Kunci : Daya Saing, UMKM, SDM, Modal, Pemasaran, Dukungan Pemerintah.

ABSTRACT

In pushing the economy in the capital city of Jakarta is inseparable from the problem, one of the
biggest problems of the people of the capital city in the economic field is the difficulty of
empowering the people's economy, and the other side is the high unemployment in the capital.
Efforts to overcome the problem of unemployment in the capital city is to provide their own
employment. Provision of employment opportunities can be done by opening up Micro Small and
Medium Enterprises (MSMEs). Small and Medium Enterprises play an important role in absorbing
labor, contributing foreign exchange, and alleviating poverty. This is done because on the one
hand it can create new entrepreneurs and on the other hand is the empowerment of small
businesses into medium-sized businesses. The rapid growth of MSMEs in PIK Pulogadung Jakarta
fosters competitiveness among MSMEs to maintain their business. The undeniable reality that

38
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Small and Medium Enterprises is the most strategic national economic sector and concerns the
lives of many people, so that it becomes the backbone of the national economy. Low
professionalism of managing human resources, lack of capital, limited capital and market access,
and the lack of government role in supporting the competitiveness of MSMEs are problems that
must be sought for solutions for MSMEs. The method used is multiple linear regression analysis to
determine the effect of the dependent variable on independent variables. The research proves that
simultaneously the independent variables (Capital, Human Resources, Product Marketing and
Government Support) have a significant positive effect on the independent variables
(Competitiveness).

Keywords: Competitiveness, Micro Small and Medium Enterprises, HR, Capital, Marketing,
Government Support.

PENDAHULUAN perusahaan sejenis serta tetap eksis dalam


lingkungan bisnisnya
Latar Belakang Salah satu faktor yang menjadi
Keberhasilan pembangunan identik pengaruh bagi perkembangan maupun
dengan terciptanya laju pertumbuhan pertumbuhan UMKM yaitu daya saing
perekonomian dan penyerapan tenaga yang ditentukan oleh kemampuan SDM
kerja yang tinggi. Salah satu sektor riil untuk memproduksi kualitas barang,
yang dapat berkontribusi terhadap harga, desain dan faktor lingkungan.
pembangunan ekonomi nasional adalah Dalam hal ini yang menjadi pesaing
Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau competitor UMKM di Indonesia
(UMKM). Hal tersebut terbukti pada saat adalah maraknya produk-produk dari
Indonesia mengalami krisis, UMKM luar negeri terutama China seperti
lebih tangguh dalam menghadapi realita pakaian jadi baik itu baru maupun
tersebut, sedangkan usaha dengan skala bekas. Produk luar negeri tersebut
besar mengalami stagnasi dan berujung mendapat respon yang baik dari
tidak dapat beroperasi. masyarakat Indonesia karena memiliki
Kondisi perekonomian di Indonesia kualitas yang bagus, harga
salah satunya ditopang oleh terjangkau, dan disain yang disukai
perekonomian Usaha Mikro Kecil dan masyarakat.
Menengah (UMKM). Peran UKM yang Tingginya peran UMKM terhadap
begitu besar dan signifikan harus terus perekonomian tidak terlepas dari
dijaga dan dikembangkan untuk dapat keberadaan UMKM di DKI Jakarta yaitu
bersaing pada era persaingan global yang berada di kawasan Perkampungan
(Meliala, Matondang & Sari, 2014). Oleh Industri Kecil (PIK) Pulogadung Jakarta
karena itu, UKM perlu dikembangkan Timur. PIK Pulogadung dikenal sebagai
dengan tujuan meningkatkan pendapatan pusat pengembangan usaha kecil
pengusaha dan mengatasi pengangguran. menengah di Provinsi DKI Jakarta.
Persaingan industri yang sangat Konsep PIK Pulogadung
pesat membuat persaingan antara pelaku mengkombinasikan Sarana Kerja dan
UMKM semakin tinggi, sehingga Hunian UKM sebagai upaya efisiensi
menuntut para pelaku dalam bidang pada proses produksinya. (detikNews 29
kerajinan untuk dapat selalu Juli 2019).
menggunakan strategi bersaing yang Di dalam kawasan PIK Pulogadung
relevan dengan perkembangan kondisi terdapat 691 UKM yang menempati
lingkungan bisnisnya agar dapat 1.261 unit Sarana Usaha. Jumlah ini akan
mempertahankan keunggulan bersaing ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan
yang berkesinambungan terhadap ruang UKM Provinsi DKI Jakarta lewat

39
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Masterplan Kawasan PIK Pulogadung. bahan baku, modal, SDM,


Mimpinya akan menciptakan kawasan manajemen usaha, teknologi,
usaha industri kreatif, wisata belanja, pemasaran, energi, bangunan,
perkantoran dan permukiman yang kendaraan, infrastruktur, dukungan
diintegrasikan dengan kemudahan akes kelembagaan, kebijakan
berbasis Transit Oriented Development pemerintah, persaingan industri.
(TOD). c. Penelitian serupa dilakukan oleh
Berdasarkan data Dinas Sedyastuti (2018:126) dimana
Perindustrian dan Perdagangan DKI hasilnya menyatakan bahwa untuk
Jakarta, ada 852 kios di areal seluas 44 meningkatkan daya saing
hektar itu. Unit-unit itu terdiri atas 18 diperlukan sinergi antara peran
barak kerja dengan pengusaha 429 orang. pemerntah selaku pembuat
Jenis-jenis usaha yang digarap di PIK kebijakan serta lembaga
meliputi konfeksi (275 pengusaha), pendamping, khususnya lembaga
logam (60), kulit (46), dan aneka keuangan mikro untuk
komoditas (44), mebel (22). mempermudah akses perkreditan
Kajian komprehensif tentang dan perluasan jaringan informasi
analisis faktor-faktor yang mempengruhi pemasaran.
daya saing Usaha Mikro Kecil d. Hasil penelitian yang dilakukan
Menengah (UMKM) sangat vital oleh Wardhani, dari lima variabel
dilakukan untuk melihat fakta nyata, baik yang telah dianalisis hanya empat
sukses atau tidaknya suatu usaha. Bila variabel yang memenuhi syarat,
sukses apa penyebabnya dan bila gagal yaitu variabel modal kerja,
pun perlu ditemukan fakta penyebabnya kemasan produk, network dan
sebagai landasan kebijakan bagi pengembangan usaha. Sedangkan
pemerintah dan PEMDA yang obyektif variabel sumber daya manusia
dan faktual. tidak memengaruhi daya saing
pada sentra industri makanan
khas bangka di Kota
TINJAUAN PUSTAKA Pangkalpinang, dikarenakan tidak
memenuhi syarat.
1. Konsep Daya Saing
Dengan merujuk pada penelitian Menurut Porter (2001:12-14) daya
terdahulu mengenai daya saing, maka saing adalah produktivitas yang
beberapa hasil penelitiannya adalah didefinisikan sebagai output yang
sebagai berikut : dihasilkan oleh tenaga kerja. Menurut
a. Menurut Meliala dkk., (2014) salah World Economic Forum, daya saing
satu langkah yang harus dilakukan nasional adalah kemampuan
UKM untuk meningkatkan daya perekonomian nasional untuk mencapai
saing dan memenangkan persaingan pertumbuhan ekonomi yang tinggi
dalam perdagangan adalah menjaga dan berkelanjutan.
kualitas produk secara konsisten. Sedangkan menurut Kuncoro
b. Penelitian Somadi (2017:18) yang (2007:82). daya saing adalah konsep
berjudul Strategi Peningkatan Daya perbandingan kemampuan dan kinerja
Saing Industri Kecil Dan perusahaan, sub-sektor atau negara untuk
Menengah (IKM) Gula Aren Di menjual dan memasok barang dan atau
Kabupaten Bandung Barat, hasil jasa yang diberikan dalam pasar. Daya
penelitian menunjukkan bahwa saing sebuah negara dapat dicapai dari
variabel daya saing berkaitan akumulasi daya saing strategis setiap
sangat erat dengan tingkat produk, perusahaan. Proses penciptaan nilai

40
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

tambah (value added creation) berada Kecil dan Menengah (UKM) di


pada lingkup perusahaan. Kabupaten Bantul.
Menurut Porter (1990) dalam Hasil penelitian Mohammad Nur
Kaunang (2013), terdapat 4 faktor utama Singgih (2007) menyatakan bahwa
yang menentukan daya saing suatu pengembangan usaha mikro kecil dan
industri, yaitu faktor sumber daya, menengah menjadi sesuatu yang harus
permintaan, industri pendukung dan dilakukan oleh seluruh pelaku
industri terkait serta struktur, persaingan pembangunan, karena UMKM menjadi
dan strategi perusahaan. Keempat faktor pilar pembangunan yang menjadi
tersebut didukung oleh faktor kesempatan penyangga ekonomi nasional dengan
dan faktor pemerintah dalam berbasis ekonomi kerakyatan.
meningkatkan keunggulan daya saing Penelitian oleh Muchlas Zainul
industri. (2015) menghasilkan kesimpulan bahwa
inovasi adalah proses yang sangat
2. Pengertian Usaha Mikro Kecil dan penting dan jika dilakukan dengan
Menengah (UMKM) berdasarkan pada visi ke depan tentang
Berdasarkan penelitian yang produk tersebut dan tepat sesuai dengan
dilakukan oleh Meliala, menyatakan karakteristik produk dan usaha, maka
bahwa peran UKM yang begitu besar dan terbukti dapat meningkatkan kinerja
signifikan harus terus dijaga dan IKM.
dikembangkan untuk dapat bersaing pada Menurut Undang-Undang Republik
era persaingan global (Meliala, Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Matondang & Sari, 2014). Oleh karena Usaha Mikro Kecil dan Menengah
itu, UKM perlu dikembangkan dengan merumuskan Usaha Mikro adalah usaha
tujuan meningkatkan pendapatan produktif milik orang peroragan
pengusaha dan mengatasi pengangguran. dan/badan usaha perorangan dengan
Ketatnya persaingan yang dihadapi kriteria memiliki kekayaan bersih paling
produk ekspor Indonesia termasuk banyak Rp.50.000.000,- (lima puluh juta
produk UKM diperlukan langkah- rupiah) tidak termasuk tanah dan
langkah strategis, baik jangka panjang bangunan tempat usaha atau memiliki
maupun jangka pendek. Langkah- hasil penjualan tahunan paling banyak
langkah strategis jangka panjang tersebut Rp. 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah).
diarahkan untuk mengembangkan sumber Sedangkan usaha kecil adalah usaha
daya manusia, teknologi dan jaringan ekonomi produktif yang berdiri sendiri,
bisnis secara global, sedangkan langkah- yang dilakukan oleh orang perorangan
langkah strategis jangka pendek atau badan usaha yang bukan merupakan
diantaranya melakukan diversifikasi anak perusahaan atau bukan cabang
produk, menjalin kerjasama dengan perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau
pemerintah dan perusahaan besar, menjadi bagian baik langsung maupun
produksi, memperkuat akses ke sumber- tidak langsung dari usaha menengah atau
sumber informasi, dan perbaikan mutu usaha besar yang memenuhi kriteria
(Hafsah, 2015). berikut:memiliki kekayaan bersih dari
Sedangkan penelitian Annisa Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah)
Diana Haq (2016) hasilnya sampai dengan paling banyak
menunjukkan bahwa Keunggulan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah)
Produk, Inovasi, Sumber Daya Manusia tidak termasuk tanah dan bangunan
dan Pemasaran Secara Teknologi tempat usaha atau memiliki hasil
Informasi berpengaruh positif dan penjualan tahunan lebih dari Rp.
signifikan terhadap Daya Saing Usaha 300.000.000,- (tiga ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp.

41
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

2.500.000.000,- (dua milyar lima ratus yang akan diteliti. Metode penelitian
juta rupiah). yang digunakan adalah metode kuantiatif.
Badan Pusat Statistik Nasional Semua diawali dengan menganalisis data
(BPS) memberikan definisi berdasarkan dengan uji instrumen, yaitu uji validitas
kuantitas tenaga kerja.Usaha kecil dan reliabilitas. Tahapan ketiga yaitu
merupakan entitas usaha yang memiliki mengambil kesimpulan.
jumlah tenaga kerja 5 sampai dengan 19 Subyek penelitian yaitu 150 para
orang.Sedangkan usaha menengah pengusaha mikro kecil dan menengah
merupakan ensitas usaha yang memiliki yang berlokasi di PIK Pulogadung
tenaga kerja 20 sampai dengan 99 orang. Jakarta Timur. Alat ukur yang digunakan
dengan menggunakan skala likert dengan
masing-masing nilai Sangat Setuju (5),
METODE PENELITIAN Setuju (4), Cukup Setuju (3), Tidak
Penelitian ini menggunakan Setuju (2) dan Sangat Tidak Setuju (1)
metode deskriptif. Variabel yang terlibat yang diukur dengan mengunakan
yaitu variabel tergantung Daya Saing, program SPSS.
dan variabel bebas meliputi faktor-faktor
yang mempengaruhinya diantaranya
Sumber Daya Manusia, Modal. HASIL PENELITIAN DAN
Pemasaran, dan Dukungan Pemerintah. PEMBAHASAN
Digambarkan sebagai berikut:
Sebelum melakukan analisis data
untuk melakukan pengujian hipotesis
maka dilakukan uji persyaratan analisis
yang meliputi:
1. Tahap pertama analisis data dengan
uji instrument penelitian yaitu uji
validitas dan uji reliabilitas dengan
menggunakan uji validitas 23
responden.
a. Hasil uji reliabilitas
Gambar 1: Kerangka Berikir menunjukkan bahwa variabel
Sumber Daya Manusia,
Penelitian ini mengambil hipotesis Pemasaran Produk, Dukungan
bahwa kualitas produk, SDM, pemasaran Pemerintah dan Daya Saing
dan dukungan pemerintah mempengaruhi memiliki nilai Cronbach's Alpha
daya saing UMKM. > 0,60. Hal ini membuktikan
Penelitian ini terdiri dari beberapa bahwa keempat variabel di atas
tahap, yaitu tahap pertama reliabel. Sedangkan variabel
mengidentifikasi masalah, kajian pustaka Modal memiliki Cronbach's
dan simpulan (hipotesis). Tahap kedua Alpha <0,6, maka perlu
menganalisi proses seperti lokasi, waktu, dilakukan uji reliabilitas ulang
objek, populasi, sampel, sumber data karena hasilnya tidak reliable
primer dan sekunder, Tahap ketiga (rendah). Uji reliabilitas ulang
menganalisis variabel (X) Sumber Daya dilakukan dengan menguji 6
Manusia (X1), Modal (X2), Pemasaran item pernyataan. Setelah
Produk (X3), Dukungan Pemerintah (X4) menghilangkan pernyataan yang
dengan variabel (Y) Daya Saing keempat, diperoleh hasil
UMKM. Tahap selanjutnya adalah Cronbach's Alpha sebesar 0,688.
menganalisis daya saing dengan indikator Dengan begitu, nilai Cronbach's

42
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Alpha > 0,6, sehingga variable a. Uji Normalitas


Modal dinyatakan reliable
Tabel 1.
moderat. Uji Normalitas Kolmogorov Smirnov
b. Uji instrumen yang kedua adalah
uji validitas. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized
Dari hasil uji validitas, indikator Residual
variabel pemasaran produk N 115
terdapat pernyataan yang tidak Normal Mean .0000000
valid, yaitu pernyataan ke-5 Parametersa,b Std. 2.79864292
Deviation
dimana memiliki r-hitung < r- Most Extreme Absolute .058
tabel. Sehingga perlu dilakukan Differences Positive .052
uji validitas ulang pada variable Negative -.058
Test Statistic .058
pemasaran produk dengan
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
menghilangkan pernyataan ke-5. a. Test distribution is Normal.
Sedangkan uji validitas pada b. Calculated from data.
variabel Sumber Daya Manusia, c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Modal, Dukungan Pemerintah
dan Daya Saing semua
pernyataan memiliki nilai r- Pengujian normalitas data
hitung lebih besar dari r-tabel. dilakukan dengan menggunakan One
Hal ini menunjukkan bahwa Sample Komogrov-Smirnov Test, dengan
pernyataan yang digunakan melihat siginifiknsi 5%, Dasar
dalam mengukur Sumber Daya pengambilan keputusan dari uji
Manusia, Modal, Dukungan normalitas adalah dengan melihat
Pemerintah dan Daya Saing probabilitas asymp.sig (2-tailed) > 0,05,
adalah valid. maka data mempunyai distribusi normal
Selanjutnya, dilakukan uji dan sebaliknya jika probabilitas asymp.
validitas ke-2 pemasaran produk Sig (2-tailed) <0,05 maka data
dengan menghilangkan mempunyai distribusi tidak normal.
pernyataan ke-5. Berdasarkan tabel 1 di atas pada
Hasil dari uji validitas keterangan Asymp.Sig.(2-tailed)
menunjukkan bahwa nilai r- didapatkan nominal sebesar 0,200 lebih
hitung lebih besar dari r-tabel, besar dari 0,05 sebagai dasar
pernyataan dalam variabel pengambilan keputusan, maka dapat
dinyatakan bahwa data berdistribusi
pemasaran produk dinyatakan
normal.
valid.

2. Tahap Kedua Uji Persyaratan Analisis b. Uji Linieritas


Uji Asumsi Klasik dengan uji
normalitas, Uji Multikolinearitas dan 1) Linieritas Daya Saing (Y) dengan
Uji Heteroskedastisitas. Sumber Daya Manusia (X1)

Berdasarkan nilai signifikansi (sig)


dari output di atas, diperoleh nilai
Deviation from Linierity sig. Adalah
0.910 lebih besar dari 0.05. Maka dapat
disimpulkan bahwa ada hubungan linier
secara signifikan antara variabel Sumber
Daya Manusia (X1) dengan variabel
Daya Saing (Y).

43
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Berdasarkan nilai F dari output di


atas diperoleh nilai F-hitung adalah 0.543 4) Linieritas Daya Saing (Y) dengan
lebih kecil dari F-tabel (15;98) adalah Dukungan Pemerintah (X4)
1.77. Karena nilai F-hitung lebih kecil
dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan Berdasarkan nilai signifikansi (sig)
bahwa ada hubungan linier secara dari output di atas, diperoleh nilai
signifikan antara variabel Sumber Daya Deviation from Linierity sig. Adalah
Manusia (X1) dengan variabel Daya 0.741 lebih besar dari 0.05. Maka dapat
Saing (Y). disimpulkan bahwa ada hubungan linier
secara signifikan antara variabel
2) Linieritas Daya Saing (Y) dengan Dukungan Pemerintah (X4) dengan
Modal (X2) variabel Daya Saing (Y).
Berdasarkan nilai F dari output di
Berdasarkan nilai signifikansi (sig) atas diperoleh nilai F-hitung adalah 0.776
dari output di atas, diperoleh nilai lebih kecil dari F-tabel (21;92) adalah
Deviation from Linierity sig. Adalah 1.78. Karena nilai F-hitung lebih kecil
0.004 lebih kecil dari 0.05. Maka dapat dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan bahwa ada hubungan linier secara
linier secara signifikan antara variabel signifikan antara variabel Dukungan
Modal (X2) dengan variabel Daya Saing Pemerintah (X4) dengan variabel Daya
(Y). Saing (Y).
Berdasarkan nilai F dari output di
atas diperoleh nilai F-hitung adalah 2.708 c. Uji Multikolinearitas
lebih besar dari F-tabel (11;102) adalah Berdasarkan uji multikolinieritas
1.88. Karena nilai F-hitung lebih besar terlihat pada kolomTolerance dan VIF.
dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan Berdasarkan tabel output “Coeffisients”
bahwa tidak ada hubungan linier secara diketahui nilai Toleransi untuk variabel
signifikan antara variabel Modal (X2) SDM (X1) adalah 0.763, variabel Modal
dengan variabel Daya Saing (Y). (X2) adalah 0.781, variabel Pemasaran
(X3) adalah 0.492 dan variabel
3) Linieritas Daya Saing (Y) dengan Pemerintah (X4) adalah 0.730 semuanya
Pemasaran Produk (X3) lebih besar dari 0.1. Sementara nilai VIF
untuk variabel SDM (X1) adalah 1.311,
Berdasarkan nilai signifikansi (sig) variabel Modal (X2) adalah 1.280,
dari output di atas, diperoleh nilai vaiabel Pemasaran (X3) adalah 2.032 dan
Deviation from Linierity sig. Adalah variabel Pemerintah (X4) adalah 1.370
0.366 lebih besar dari 0.05. Maka dapat semuanya lebih kecil dari 10.00. Maka
disimpulkan bahwa ada hubungan linier mengacu pada dasar pengambilan
secara signifikan antara variabel keputusan dalam uji multikolinieritas
Pemasaran Produk (X3) dengan variabel dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
Daya Saing (Y). gejala multikolinieritas antar variabel
Berdasarkan nilai F dari output di independen dalam model regresi.
atas diperoleh nilai F-hitung adalah 1.099
lebih kecil dari F-tabel (16;97) adalah d. Uji Autokorelasi
1.77. Karena nilai F-hitung lebih kecil Uji autokorelasi menggunakan uji
dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan Durbin Watson (DW-Test). Nilai DU
bahwa ada hubungan linier secara dan DL dapat diperoleh dari tabel
signifikan antara variabel Pemasaran statistik Durbin Watson. Dengan n=115
Produk (X3) dengan variabel Daya Saing dan k=4 didapat nilai DL= 1.6246 dan
(Y). DU=1.7683. Jadi nilai 4-DL= 2.3754 dan

44
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

4-DU=2.2317. Dari output diatas dapat Uji T (Parsial)


diketahui nilai Durbin Watson (DW) a. Uji t Parsial untuk SDM (X1)
sebesar 2.236. Karena nilai DW terletak Berdasarkan tabel 2 di atas
antara DU dan 4-DU (1.6246 < 2.236 diketahui nilai signifikansi (sig.)
<2.2317), hasilnya tidak ada autokorelasi variabel SDM (X1) sebesar 0.092.
pada model regresi tersebut. Artinya Karena nilai sig. 0.092 lebih besar
model regresi yang digunakan adalah dari 0.05, maka dapat disimpulkan
baik, karena tidak terjadi korelasi antara H0 diterima. Artinya secara parsial
anggota observasi yang disusun. tidak ada pengaruh SDM (X1)
terhadap Daya Saing (Y).
e. Uji Heterokedasitas Berdasarkan tabel 2 di atas
diketahui nilai t-hitung untuk variabel
Dari hasil output uj SDM (X1) adalah 1.702. Karena nilai
hetroskedastisitas terlihat bahwa niai t-hitung 1.702 lebih kecil dari t-tabel
signifikansi atau sig. (2-tailed) variabel (111;0.025) adalah 1.982, maka dapat
Sumber Daya Manusia (X1) sebesar disimpulkan bahwa H0 diterima.
0.861, variabel Modal (X2) adalah 0.922, Artinya secara parsial tidak ada
vaiabel Pemasaran (X3) adalah 0.616 dan pengaruh SDM (X1) terhadap Daya
variabel Pemerintah (X4) adalah 0.949 Saing (Y).
semuanya lebih besar dari 0.05, sehingga
dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat b. Uji t Parsial untuk Modal (X2)
masalah atau gejala heteroskedastisitas. Berdasarkan tabel 2 di atas
Artinya model regresi yang dipakai untuk diketahui nilai signifikansi (sig.)
penelitian ini layak untuk dilakukan. variabel Modal (X2) sebesar 0.001.
Karena nilai sig. 0.001 lebih kecil
3. Tahap Ketiga Uji Regresi Berganda dari 0.05, maka dapat disimpulkan
dengan uji t Parsial dan Uji F H1 diterima. Artinya secara parsial
Simultandan Uji Determinasi. terdapat pengaruh Modal (X2)
terhadap Daya Saing (Y).
Tabel 2. Berdasarkan tabel diketahui nilai
Hasil Uji T t-hitung untuk variabel Modal (X2)
Coefficientsa
adalah 3.565. Karena nilai t-hitung
Unstandar Standardize 3.565 lebih besar dari t-tabel
dized d (111;0.025) adalah 1.982, maka dapat
Coefficients Coefficients
disimpulkan bahwa H1 diterima.
Std.
Erro Artinya secara parsial terdapat
Model B r Beta t Sig. pengaruh Modal (X2) terhadap Daya
1 (Constant) 6.729 2.689 2.503 .014 Saing (Y).
Sumber .176 .103 .137 1.702 .092
Daya
Manusia c. Uji t Parsial untuk Pemasaran
(X1) Produk (X3)
Modal .396 .111 .283 3.565 .001 Berdasarkan tabel 2 di atas
(X2)
Pemasaran .343 .116 .295 2.957 .004 diketahui nilai signifikansi (sig.)
Produk variabel Pemasaran Produk (X3)
(X3) sebesar 0.004. Karena nilai sig. 0.004
Dukungan .129 .047 .224 2.725 .007
Dari
lebih kecil dari 0.05, maka dapat
Pemerintah disimpulkan H1 diterima. Artinya
(X4) secara parsial terdapat pengaruh
a. Dependent Variable: Daya Saing (Y)
Pemasaran Produk (X3) terhadap
Daya Saing (Y).

45
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Berdasarkan table di atas Uji F (Simultan)


diketahui nilai t-hitung untuk variabel
Pemasaran Produk (X3) adalah Tabel 3.
2.957. Karena nilai t-hitung 2.957 Hasil Uji F
lebih besar dari t-tabel (111;0.025) ANOVAa
adalah 1.982, maka dapat Sum of Mean
disimpulkan bahwa H1 diterima. Model Squares df Square F Sig.
Artinya secara parsial terdapat 1 Regression 759.750 4 189.937 23.399 .000b
Residual 892.894 110 8.117
pengaruh Pemasaran Produk (X3)
Total 1652.643 114
terhadap Daya Saing (Y)
a. Dependent Variable: Daya Saing
b. Predictors: (Constant), Dukungan Dari pemerintah, Modal,
d. Uji t Parsial untuk Dukungan Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk
Pemerintah (X4)
Berdasarkan table 2 di atas Dari hasil output SPSS, nilai signifikansi
diketahui nilai signifikansi (sig.) < dari 0,05 dan nilai F sebesar 23,399.
variabel Dukungan Pemerintah (X4) Hal ini membuktikan bahwa secara
sebesar 0.007. Karena nilai sig. 0.007 simultan variabel-variabel independen
lebih kecil dari 0.05, maka dapat (Sumber Daya Manusia, Modal,
disimpulkan H1 diterima. Artinya Pemasaran Produk dan Dukungan
secara parsial terdapat pengaruh Pemerintah) memiliki pengaruh positif
Dukungan Pemerintah (X4) terhadap signifikan terhadap Daya Saing.
Daya Saing (Y).
Berdasarkan tabel 2 di atas Uji Determinasi
diketahui nilai t-hitung untuk variabel
Dukungan Pemerintah (X4) adalah Tabel 4.
2.725. Karena nilai t-hitung 2.725. Uji Determinasi

Model Summary
Berdasarkan haji uji t secara parsial Std. Error
pengaruh variabel Sumber Daya Adjusted R of the
Model R R Square Square Estimate
Manusia, variabel Modal, variabel
1 .678a .460 .440 2.84907
Pemasaran Produk dan variabel a. Predictors: (Constant), Dukungan Dari pemerintah,
Dukungan Pemerintah terhadap Daya Modal, Sumber Daya Manusia, Pemasaran Produk
Saing, maka hampir berpengaruh positif
signifikan terhadap Daya Saing, kecuali Hasil uji determinasi menunjukkan
Sumber Daya Manusia. Hal ini bahwa variabel-variabel independen
dibuktikan dengan semua nilai t bernilai dalam model mampu menjelaskan
positif serta semua signifikansi < 0,05. variabel dependen sebesar 0,460 atau
Adapun model regresi pada penelitian ini 46,0%, sedangkan 0,540 atau 54,0%
adalah: dijelaskan di luar model penelitian. Dari
hasil di atas, nilai R2 < 0,5, hal ini
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e membuktikan bahwa model penelitian
kurang bagus.
Y = 6.729 + 0.176 X1 + 0.396 X2 + 0.343 X3 +
0.129 X4 (1)
Model penelitian digambarkan
sebagai berikut:
1. Sumber Daya Manusia (X1)
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap daya saing UMKM (Y)
sebesar 17.6 %;

46
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

2. Modal (X2) berpengaruh positif dan 3. Unit Pengelola Kawasan Pusat


signifikan terhadap daya saing Pengembangan Usaha Mikro Kecil
UMKM (Y) sebesar 39 %; Menengah dan Perdagangan (UPK
3. Pemasaran Produk (X3) berpengaruh PPUMKMP) PIK Pulogadung Jakarta
positif dan signifikan terhadap daya Timur diharapkan dapat terus
saing UMKM (Y) sebesar 34 %; memberikan pelatihan, pengarahan
4. Dukungan dari Pemerintah (X4) dan informasi, serta terus
berpengaruh positif dan signifikan mengikutsertakan berbagai pameran
terhadap daya saing UMKM (Y) kepada para pelaku usaha UMKM
sebesar 12 %; agar mereka dapat bersaing bukan
5. Sumber Daya Manusia, Modal, hanya persaingan lokal saja tetapi
Pemasaran Produk dan Dukungan dapat merambah persaingan nasional
dari Pemerintah berpengaruh positif ataupun internasional.
terhadap daya saing UMKM sebesar
46 %.
DAFTAR PUSTAKA

PENUTUP Badan Pusat Statistik, Jakarta. 2009.


Sensus Ekonomi 2006, Evaluasi
Simpulan Terhadap Kriteria UMK dan UMB
Berdasarkan hasil regresi Hasil SE06-SS
linier berganda penelitian ini
menghasilkan bahwa Sumber Daya Hafsah, Jafar Mohamad. 2000.
Manusia, Modal, Pemasaran Produk “Kemitraan Usaha” Konsep dan
dan Dukungan Pemerintah berpengaruh strategi. Cetakan kedua. Jakarta :
positif dan signifikan terhadap Daya Pustaka Sinar Harapan
Saing Usaha Kecil dan Menengah
(UMKM) di PIK Pulogadung Jakarta Kaunang, Willy R. Ch., 2013, Daya
Timur. Saing Ekspor Komoditi Minyak
Kelapa Sulawesi Utara, ISSN
Saran 2303-1174, Jurnal EMBA Vol. 1
Berdasarkan hasil penelitian dan No. 4 Desember 2013, Hal.
kesimpulan yang diperoleh, maka saran 1304-1316, Fakultas Ekonomi
yang dapat diberikan oleh peneliti adalah dan Bisnis, Jurusan Ekonomi
sebagai berikut: Pembangunan Universitas Sam
1. Para pelaku UMKM di PIK Ratulangi Manado.
Pulogadung diharapkan tetap
mempertahankan modal, memelihara Kuncoro, Mudrajad. 2007. Ekonomika
SDM, melakukan kreativitas dalam Industri Indonesia : Menuju
pemasaran produk dan Negara Industri Baru 2030?‛.
memanfaatkan dukungan pemerintah Yogjakarta: Andi.
berupa pelatihan-pelatihan dan
pameran sebagai pendukung untuk Muchlas, Zainul. 2015. “Strategi
meningkatkan daya saing UMKM di Inovasi dan Daya Saing
PIK Pulogadung. Industri Kecil Menegah (IKM)
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan Agro Industri di Kota Batu”.
dapat menganalisis faktor-faktor Jurnal STIE Asia Malang, Jurnal
lainnya yang mempengaruhi daya JIBEKA, volume 9 nomor 2.
saing UMKM di PIK Pulogadung .

47
Jurnal Lentera Bisnis DOI : 10.34127/jrlab.v8i2.319
Volume 8, No 2 November 2019 ISSN Cetak 2252-9993, ISSN Online 2598-618X

Porter, Michel E. Competitive pulogadung, 29 Juli 2019, diakses 4


Advantage. Edisi Bahasa November 2019.
Indonesia. (Jakarta: PT Indeks
Kelompok Gramedia, 2001), edisi https://timur.jakarta.go.id/v11/?p=pelaya
4. nan. perekonomian, diakses 4
November 2019.
Meliala, Andi Suranta dkk. 2014. Strategi
Peningkatan Daya Saing Usaha
Kecil dan Menengah (UKM)
Berbasis Kaizen. Jurnal Optimasi
Sistem Industri. ISSN 2442-8795
Online. Volume 13 no. 2.

Republik Indonesia. 2008. Undang-


Undang No. 20 Tahun 2008
tentang Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah. Jakarta : Sekretariat
Negara

Sedyastuti, Kristina. 2018. “Analisis


Pemberdayaan UMKM dan
Peningkatan Daya Saing Dalam
Kancah Pasar Global”. Jurnal
Inovasi Bisnis dan Manajemen
Indonesia, volume 2 nomor 1.

Singgih, Mohammad, Nur. 2007.


Strategi Penguatan Usaha Mikro
Kecil Menengah (UMKM) Sebagai
Refleksi Pembelajaran Krisis
Ekonomi Indonesia. Jurnal
Modernisasi Volume 3 no. 3tahun
2017.

Somadi. 2017. Strategi Peningkatan


Daya Saing Industri Kecil Dan
Menengah (Ikm) Gula Aren Di
Kabupaten BandungBarat,
http://repository. npas.ac.id/27192/

Wardhani, R.S. 2015. “Analisis Faktor-


faktor yang Mempengaruhi Daya
Saing Pada Sentra Industri
Makanan Khas Bangka di Kota
Pangkal Pinang”. jurnal Akuntansi
Universitas Jember

https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/
d-4644214/melihat-kembali-
perkampungan-industri-kecil-

48

Anda mungkin juga menyukai