Anda di halaman 1dari 17

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN


JALAN VETERAN NO. 02 TEMBILAHAN - RIAU

PROPOSAL INOVASI DINAS:


Kategori Inovasi Pelayanan Publik Urusan
Pemerintahan Pilihan Bidang Perindustrian

PENGEMBANGAN PROGRAM
FASILITASI DAN KONSULTASI
BAGI INDUSTRI KECIL DAN
MENENGAH (IKM) MELALUI
WADAH “KLINIK IKM” SEBAGAI
KLINIK IKM
DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
UPAYA MENINGKATKAN DAYA KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

SAING IKM DI KABUPATEN TEAM PERANCANG INOVASI DINAS


INDRAGIRI HILIR TAHUN 2022
PENDAHULUAN
1 LATAR BELAKANG Bergerak sangat dinamis dalam
mengatasi dampak ekonomi
SEKTOR yang melanda, baik yang
PERKEBUNAN disebabkan oleh krisis ekonomi
global, sosial politik, & krisis
SEKTOR SEKTOR pasca Pandemi Covid-19 yang
PERDAGANGAN UNGGULAN terjadi beberapa tahun lalu.
SEKTOR
PERINDUSTRIAN

Diperlukan dukungan & Kebijakan baik Nasional dan


Daerah dalam mengatasi dampak ekonomi terutama
Industri Kecil dan Menengah (IKM) sebagai penggerak
ekonomi kerakyatan di daerah agar terus bertahan
ditengah gempuran krisis dan menjaga stabilitas
ekonomi.
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
melalui :
DINAS PERDAGANGAN DAN PERINDUSTRIAN
terus berupaya mendorong pengembangan
pelaku IKM untuk semakin tumbuh, berkembang,
promotif dan berdaya saing global melalui
Penguatan kapasitas kelembagaan dgn
mengikutsertakan IKM Binaan dalam kegiatan
pelatihan, Bimtek, sosialisasi.

Masalah
Melalui Program dan Kegiatan Dinas setiap
tahunnya juga telah memberi bantuan
peralatan/sarana prasarana produksi kepada
IKM Binaan

Namun hal itu dirasa masih belum optimal dalam


menumbuhkembangkan IKM sebagai salah satu
penyokong perekonomian daerah di Kabupaten
Indragiri Hilir
2 TUJUAN PENULISAN

Sebagai salah satu persyaratan Usulan Inovasi Pelayanan Publik


Dinas dalam rangka kegiatan Inovasi Government Award
Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir.

Sebagai bahan kajian kebijakan yg akan menjadi suatu kebijakan


dan dituang kedalam Program dan Kegiatan untuk mengatasi
permasalahan dan kendala yang dihadapi IKM di Kabupaten
Indragiri Hilir;

Sebagai upaya dalam mewujudkan IKM yang memiliki daya saing


dapat berkontribusi bagi perkembangan perekonomian daerah
3 PERMASALAHAN
Ada beberapa permasalahan yang menjadi penyebab IKM di Kabupaten
Indragiri Hilir saat ini belum memiliki daya saing dan berkonstribusi secara
riil, terhadap perekonomian daerah, antara lain :

1) Masih rendahnya sumber daya manusia (SDM) pelaku IKM dan SDM
Aparatur Dinas sebagai pembina dan fasilitator IKM;

2) Belum adanya wadah (ruang yang memberi pelayanan fasilitasi, konsultasi


dan informasi bagi pelaku IKM secara berkesinambungan sesuai dengan
apa yang dibutuhkan oleh IKM;

3) Produk-produk yang dihasilkan oleh IKM masih dikemas dengan sangat


sederhana, sertifikasi produk belum ada dan juga belum memiliki identitas
dan ciri yang khas sehingga produk-produk tersebut belum mampu
bersaing dan memenuhi selera pasar.
PEMBAHASAN
1 KERANGKA TEORI ➢ Daya saing adalah kemampuan untuk
menunjukkan hasil yang lebih baik, lebih
cepat atau lebih bermakna. Kemampuan
➢ Pemberdayaan adalah bagian daripada yang dimaksud adalah kemampuan
adanya kegiatan yang berkesinambungan, memperkokoh pangsa pasarnya,
dinamis, dan secara sinergis mendorong kemampuan menghubungkan dengan
keterlibatan seluruh potensi yang ada secara lingkungannya, kemampuan meningkatkan
evolutif dengan keterlibatan seluruh potensi. kinerja tanpa henti, kemampuan
(Suhendra;2006) menegakkan posisi yang menguntungkan.
(Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.
➢ Pemberdayaan Industri adalah kebijakan 41 Tahun 2007 tentang standar proses).
dan upaya Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah yang terencana, terarah, dan terukur ➢ Daya saing memerlukan “perubahan
untuk memampukan dan memandirikan mendasar dan strategi khusus”. Daya saing
pelaku Industri secara partisipatif untuk mensyaratkan level sumber daya manusia
peningkatan daya saing. (PP. 29 Tahun 2018 berkualitas, teknologi maju, modal yang
tentang Pemberdayaan Industri). cukup, serta lingkungan yang kondusif.,
(Wiyadi ; 2009) .
2 ALUR PIKIR

MASALAH
DasSein/Kondisi
Nyata

KEBIJAKAN

Solusi
KONSEPTUAL

STRATEGI
Das Sollen TEORI &
(Kondisi yang REGULASI
diharapkan
1 KERANGKA KOSEPTUAL
1) Melalui Optimalisasi Pemberdayaan IKM terwujudkan IKM yang
berdaya saing dan berperan signifikan dalam penguatan struktur
Industri nasional dan daerah, berperan dalam pengentasan
kemiskinan melalui perluasan kesempatan kerja, dan
menghasilkan Barang dan/atau Jasa Industri untuk diekspor.

2) Untuk mewujudkan IKM dimaksud perlu dilakukan perumusan dan


penetapan kebijakan, penguatan kapasitas kelembagaan, dan
pemberian fasilitas.

3) Melalui Pengembangan Program Fasilitasi dan Konsultasi Bagi IKM


melalui wadah “KLINIK IKM di Kabupaten Indragiri Hilir.
1 KEBIJAKAN DAN STRATEGI
Mendasar pada permasalahan dan keadaan yang dihadapi oleh Pelaku IKM dapat di
rekomendasikan berbagai kebijakan dan strategi sebagai berikut:

A. Rendahnya kualitas SDM Pelaku IKM dan Aparatur pada Dinas Perdagangan dan
Perindustrian sebagai pembina dan fasilitator.

Kuantitas SDM merupakan faktor penting dalam mewujudkan inovasi yg dpt mengungkit daya saing IKM baik itu kualitas SDM pelaku usaha IKM maupun SDM Aparatur
pada Dinas. Perlu suatu kebijakan untuk meningkatkan kualitas SDM Aparatur sebagai motor penggerak pemberdayaan IKM sehingga dapat berperan dalam
memberikan informasi, edukasi, dan konsultasi bagi pelaku usaha IKM. SDM Aparatur yang ada perlu ditingkatkan kualitasnya, karena SDM Aparatur yang ada
memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sesuai dengan tugas yang di embannya.
Strategi yang diperlukan untuk mengatasi hal tersebut adalah melaksanakan penyelenggaraan Capacity Building SDM Aparatur Dinas, sehingga nantinya mampu
melaksanakan secara optimal penyelenggaraan pelayanan Konsultasi dan Fasilitas serta Edukasi dalam suatu wadah “KLINIK IKM” dan optimalisasi tugas pokok dan
fungsi Dinas.

“KLINIK IKM” nantinya memiliki peran dalam peningkatan kualitas SDM pelaku usaha IKM melalui penyelenggaraan pelayanan konsultasi, fasilitasi dan infomasi bagi
pelaku IKM melalui program pelatihan secara online (Daring) maupun offline (Luring) dengan narasumber yang berkompeten di bidangnya sehingga dapat menambah
wawasan dan merubah pola pikir pelaku IKM untuk dapat lebih maju dan berdaya saing serta terbuka.pada perubahan.
B. Belum adanya Ruang/Wadah yang dapat memberikan pelayanandalam bentuk konsultasi, fasilitasi,
informasi dan edikasi secara berkesinambungan.

Kebijakan pembentukan KLINIK IKM adalah merupakan sebuah proses aplikatif dari konsep pelayanan pada Dinas Perdagangan
dan Perindustrian yang diharapkan dapat mengatasi permasalahan dan kendala yang dihadapi pelaku IKM. Selayaknya sebuah
pelayanan haruslah dapat diakses secara terus menerus, terjangkau, efektif dan efisien sehingga dapat memberikan berbagai
pertimbangan dan solusi terhadap permaslaahan dihadapi pelaku IKM dalam berbagai aspek tanpa harus terbatas pada
program dan kegiatan ditahun anggaran.
Sebagai strategi dalam mendukung pelayanan KLINIK IKM diperlukan sebuah ruang pelayanan yg dapat setiap hari di akses
dan didatangi oleh pelaku IKM yang memerlukan informasi, saran, konsultasi dan juga fasilitasi. Untuk mendukung hal tersebut
dinas Perdagangan dan Perindustrian telah menjalin kerjasama dan MOU dengan beberapa lembaga antara lain;

1) Balai Standarisasi dan Pelayanan Jasa Industri (BSPJI) Pekanbaru.


2) Kanwil kementeriah Hukum dan Hak Asasi Manusia;
3) Universitas Islam Indragiri (UNISI) ; dan
4) OPD terkait.
B. Produk yang dihasilkan IKM belum mampu bersaing di pasaran.

Ketidakmampuan bersaing produk-produk IKM Kabupaten Indragiri Hilir di pasaran sebagian besar dikarenakan belum
mampu memenuhi keinginan pasar. Kemasan yang masih sederhana dan belum tersertifikasinya produk.Produk yang
dihasilkan belum memiliki identitas sehingga rentan untuk dimanfaatkan pihak lain merupakan permaslahan-permasalahan
yang sedang ditemuai pada IKM.
Strategi KLINIK IKM yang dibentuk harus mampumenjadi solusi dengan kerjasama jejaring yang telah terbentuk. Pada tahap
awal pelayanan pada KLINIK IKM akan memfasilitasi hal-hal sebagai berikut:
1) Fasilitasi pendaftaran HKI Merk IKM dengan Kanwil Kemenkumham Riau.
2) Fasilitasi standarisasi produk yang dihasilkan dengan BSPJI Pekanbaru.
3) Konsultasi dan Fasilitasi Design Merk, Kemasan melalui tenaga ahli pada KLINIK IKM.
4) Fasilitasi aspek legalitas perizinan bersama OPD terkait.
5) Penyelenggaraan pelatihan/sosialisasi online dan off line bersama organisasi usaha, pelaku usaha IKM ( Succes Story),
Lembaga Pendidikan dan Lembaga Pemerintahan lainnya.
6) Informasi permodalan dan akses pasar.
PENUTUP
1 KESIMPULAN
1) Pembentukan KLINIK IKM merupakan uapaya pemerintah daerah
melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian untuk memberikan
ruang/wadah bagi pelaku IKM dalam mengatasi kendala dan
hambatan dengan memberikan pelayanan dalam bentuk
Konsultasi, Informasi, edukasi dan fasilitasi yang dapat diakses
secara terus menerus dan berkesinambungan.

2) Melalui pelayanan KLINIK IKM diharapkan dapat mewujudkan


IKM yang memiliki daya saing dan menjadi ikon daerah serta
mampu berkonstribusi terhadap perkembangan perekonomian
daerah.
2 SARAN
Untuk mewujudkan pelayanan yang inovatif dan optimal pada
KLINIK IKM diperlukan dukungan anggaran dan SDM Aparatur
Industri yang diharapkan melalui penambahan tenaga ASN atau
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai