Anda di halaman 1dari 22

Arah Kebijakan Perencanaan dan Pengembangan Koperasi dan

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)


LATAR BELAKANG
Saat ini masyarakat yang menjadi perekonomian terbawah, di dalam
sebuah negara memiliki peranan yang cukup penting guna mensukseskan
pembangunan ekonomi. Salah satu peranan yang cukup besar untuk
menyumbangkan sumbangsihnya yaitu sektor Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM). Sektor UMKM termasuk sektor yang cukup kuat
dalam perekonomian Indonesia, terbukti sektor ini bisa terhindar dari
dampak krisis yang pernah melanda Negara Indonesia beberapa kali.
Namun dalam pelaksanaan UMKM memiliki berbagai permasalahan yang
disebabkan oleh berbagai faktor. Beberapa faktor seperti sulitnya
masyarakat untuk menjangkau pembiayaan UMKM yang menjadi hal
penting dalam kegiatan UMKM. Kesulitan tersebut dikarenakan dari segi
keuangan atau modal usaha. Permodalan menjadi salah satu kendala bagi
UMKM dalam memulai usahanya ataupun mengembangkan usahanya.
Oleh karena itu, dalam penyelenggaraan UMKM pun masyarakat
membutuhkan permodalan yang kuat agar dapat bertahan dalam
permasalahan yang dihadapi oleh para UMKM saat ini.
Tema pembangunan Kota Pangkalpinang di Tahun 2022

“PENGUATAN PEMBANGUNAN EKONOMI DAN KESEHATAN


MASYARAKAT MENUJU DAYA SAING DAERAH”.

Pembangunan ekonomi merupakan salah satu prioritas utama dalam agenda


pembangunan pasca pandemi ini. Diharapkan kegiatan perekonomian
masyarakat perlahan dapat dilaksanakan secara normal. Pembangunan
ekonomi sangat penting karena perannya yang signifikan dalam mencapai
kesejahteraan masyarakat di berbagai bidang kehidupan. Menyusun
kebijakan-kebijakan yang sesuai dengan kondisi setelah pandemi diperlukan
untuk menguatkan perekonomian.
PENGERTIAN KOPERASI DAN UMKM

UMKM KOPERASI
Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Pada Undang-undang  UU No. 12 Thn 1967 ialah organisasi ekonomi
tersebut menjelaskan tentang UMKM dalam yang berwatak sosial dan dikelola berdasarkan
perekonomian Indonesia merupakan kelompok usaha kekeluargaan
Yang memiliki jumlah paling besar dan terbukti tahan
terhadap berbagai macam goncangan krisis ekonomi  UU No 25 Tahun 1992 Koperasi adalah Badan
(Hadhikusuma, 2000). Adapun pembagian kriteria dari Usaha yang beranggotakan orang-seorang atau
UMKM dapat dilihat pada Tabel berikut: Badan Hukum Koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi
Tabel. Kriteria UMKM sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
No Usaha Kriteria Aset Kriteria berdasarkan Atas asas kekeluargaan
Omset
1 Usaha Mikro Max. 50 Jt Max 300 Jt  UU No. 12 Thn 1967 ialah organisasi ekonomi,
yang berwatak sosial dan dikelola berdasarkan
2 Usaha Kecil >50 Jt- 500 Jt >300 Jt-2,5 kekeluargaan sebagai modal menjalankan
M usaha, yang memenuhi aspirasi dan
3 Usaha >500 Jt- 10 M >2,5 M- kebutuhan bersama di bidang ekonomi,
Menengah 50M sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan
prinsip Koperasi.
Keterkaitan Prioritas Pembangunan Nasional dan Kota,
Provinsi dan Kota Tahun 2022

Utama: Penunjang:
Nasional;
Perwujudan kemudahan Peningkatan nilai tambah sektor
Memperkuat ketahanan ekonomi
investasi untuk pengembangan unggulan melalui penguatan
untuk pertumbuhan berkualitas dan
sektor pariwisata, industri dan sektor industri pengolahan dan
berkeadilan
perdagangan UMKM

Utama: Penunjang:
Perwujudan kemudahan Peningkatan nilai tambah sektor
Provinsi;
investasi untuk pengembangan unggulan melalui penguatan
Peningkatan Ekonomi Masyarakat
sektor pariwisata, industri dan sektor industri pengolahan dan
perdagangan UMKM

Sumber :RPJMD Perubahan tahun 2018-2023 Kota Pangkalpinang


Arah Kebijakan Program Prioritas Pembangunan
UMKM dan Koperasi Tahun 2022
Prioritas Pembangunan Penunjang yaitu Peningkatan nilai tambah sektor unggulan melalui penguatan
sektor industri pengolahan dan UMKM

1. Program Perencanaan dan Pembangunan Industri


Arah Kebijakan : 2. Program Pengendalian Izin Usaha Industri
Pengembangan IKM (Industri Kabupaten/Kota.
Kecil dan Menengah) sebagai 3. Program Pengelolaan Sistem Informasi Industri
penggerak ekonomi berbasis Nasional
kerakyatan
Arah Kebijakan Program Prioritas Pembangunan
UMKM dan Koperasi Kota Pangkalpinang Tahun 2022
Prioritas Pembangunan Penunjang yaitu Peningkatan nilai tambah sektor unggulan melalui penguatan
sektor industri pengolahan dan UMKM

1. Program Pemberdayaan Usaha Menengah, Usaha


Arah Kebijakan : Kecil, dan Usaha Mikro (UMKM)
Pemberian bantuan modal 2. Program Pelayanan Izin Usaha Simpan Pinjam
kepada pelaku UMKM 3. Program Pengembangan UMKM
4. Program Pengawasan dan Pemeriksaan Koperasi
5. Program Penilaian Kesehatan KSP/USP Koperasi
6. Program Diklat Perkoperasian
7. Program Pemberdayaan dan Perlindungan
Koperasi

Sumber :RPJMD Perubahan tahun 2018-2023 Kota Pangkalpinang


Permasalahan Pokok :
Belum optimalnya pembangunan
perekonomian sektor unggulan daerah

Permasalahan:
Belum optimalnya peningkatan nilai
tambah produksi unggulan daerah dalam
menopang perekonomian

Akar Masalah:
1. Terbatasnya Pengembangan UMKM
sektor unggulan
2. Rendahnya promosi dan pemasaran
produk unggulan daerah
3. Belum optimalnya IKM
4. Minimnya peningkatan penanaman
modal daerah
5. Penurunan aktivitas perekonomian
akibat pandemi Covid-19

Sumber :RPJMD Perubahan tahun 2018-2023 Kota Pangkalpinang


ALTERNATIF PEMBINAAN KOPERASI DAN UMKM

Pembinaan dalam Aspek Manajemen


dan Pemasaran

Strategi Penguatan Koperasi dan


UMKM

Strategi Pengembangan Koperasi dan


UMKM melalui CSR dan PKBL

Tujuan Pengembangan Koperasi dan


UMKM
Jumlah UMKM di Kota Pangkalpinang tahun
2019-2021

Sumber :RPJMD Perubahan tahun 2018-2023 Kota Pangkalpinang


Alternatif Pembinaan Koperasi dan
UMKM
Pertama. Kebijakan Program bantuan yang dilakukan oleh berbagai Departemen maupun Pemerintah Daerah

Bank Sumsel Babel memberikan bantuan diantaranya


yakni gerobak, tenda dan program bantuan permodalan dari
Bank Sumsel-Babel pada tahun 2020
Kedua. Penguatan keterampilan kerja
dengan mendirikan pusat-pusat pelatihan
oleh Kementerian Sosial, Kementerian
Sosial, kementerian Tenaga Kerja,
Kota Pangkalpinang dikenal maupun berbagai institusi Pemerintah
dengan berbagai kreasi kainnya. Pusat-pusat pengembangan
makanan, terutama dari ikan usaha yangdimiliki Pemerintah Pusat
maupun Pemerintah daerah berorientasi
kepada pengembangan usaha
yangdisesuaikan dengan potensi yang
dimiliki suatu daerah.
Pentingnya sektor informal (UMKM) dan Koperasi

Kemitraan
Sebagai basis ekonomi
rakyat,beberapa pola
pembinaan perlu dijalankan
secara simultan, terutama
menyangkut:
Pembiayaan

Pengembangan Usaha
Permasalahan Klasik yang dihadapi yaitu

1 Rendahnya Produktivitas

Kurang mampu melakukan kegiatan


2 manajemen,organisasi dan Pemasaran,
Kurang baiknya teknologi

3 Rendahnya kualitas SDM

Lemahnya Semangat kewiraushaan dari


4 para pelakunya
Pengembangan Koperasi dan UMKM bertujuan untuk:

1. Menciptakan iklim usaha lebih kondusif, termasuk membuka kesempatan usaha baru, serta menjamin
kepastian usaha disertai efisiensi ekonomi

2. Mengembangkan sistem pendukung usaha bagi koperasi dan UMKM untuk meningkatkan askses
kepada sumber daya produktif

3. Mengupayakan pengembangan kewirausahaan, terutama memanfaatkan berbagai keunggulan


komparatif menjadi keunggulan kompetetif
Kendala Yang Dihadapi Koperasi dan UMKM
 Pembinaan dalam Aspek Manajemen dan Pemasaran
Aspek Manajemen, Koperasi dan UMKM
umumnya kurang memiliki pengetahuan dan
kemampuan tentang bagaimana seharusnya
menyesuaikan program kerja dengan
kebutuhan para anggota. Dan ketidakmampuan
dalam membuat perencanaan yang matang
karena bedanya profesi anggota

Jika profesi anggotanya sama seperti koperasi


nelayan;pedagang kaki lima, peternak. Maka dapat
dibuat perencanaan kerja yang tersusun secara baik
yang mengarah pada kepentingan anggota
 Pembinaan dalam Aspek Manajemen dan Pemasaran
Aspek pemasaran, Koperasi dan UMKM
umumnya belum mampu menghadapai
pesaingan pasar, terutama dalam memasuki
saluran distribusi yang ada guna menawarkan
berbagai produk yang dihasilkan

Produk yang ditawarkan tidak kalah dengan produk


yang ada iusaha besar jika dilihat dari aspek
kualitas, harga maupun ciri khas. Misalnya :
Kerajinan, ukiran batik, dan makanan Khas daerah
 Strategi penguatan Koperasi dan UMKM

Pendekatan
Cluster Kedua bentuk pendekatan
pengembangan dapat dijalankan
dengan :
1. Memperkuat strategi dasar
2. Akses kepasar (informasi pasar)
Pendekatan 3. Penguatan kewirausahaan
Inkubator (membentuk pelatihan)
4. Memperkuat kelembagaan
(menyatukan UMKM sejenis
dalam satu wadah)
 Strategi pengembanagn Koperasi dan UMKM melalui
CSR dan PKBL

Guna memprerkuat koperasi dan UMKM sebagai basis ekonomi rakyart, Pemerintah
mengoptimalkan program CSR dan PKBL kepada kegiatan perkuatan ekonomi, terhadap koperasi
dan UMKM dalam mewujudkan pembangunan ekonomi berdasarkan kearfan lokal dalam bentuk
menggali berbagai potensi ekonomi daerah.

a. Mendorong perubahan paradigma peran CSR dan PKBL pada peran fasilitas-katalistik yang
menekankan pola hubungan kemitraan dengan stakeholder (pemangku kepentingan)
b. Mendorong terjdinya kolaborasi antar stakeholder yang berbeda kepentingan dalam sebuah
agenda penguatan ekonomi lokal.
c. Mwendorong inisiatif penguatan ekonomi lokal dengan memperbaiki konidisi lingkungan
persaingan usaha secara umum.
d. Mendorong inisiatif untuk penciptaan upaya terpadu, fokus dan sinergi untuk perbaikan
lingkungan usaha yang mengoptimalkan kelompok industri/usaha kecil dalam satu jaringan
mata rantai
 Strategi pengembanagn Koperasi dan UMKM melalui
CSR dan PKBL

PT Timah Tbk menyalurkan dana sebesar Rp 22,483


miliar. Selain  itu perseroan telah melaksanakan beberapa
program yakni pelatihan UMKM, promosi produk UMKM  di
Tins Gallery, promosi produk UMKM di Galeri Serumpun
Sebalai.  
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai