Anda di halaman 1dari 137

4.

1 STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI

Berdasarkan hasil focus group discussion (FGD) bersama pokja dan

stakeholders pelaku Industri Kecil Menengah Kabupaten Tolitoli, hasil

peninjauan lapangan, mawancara lapangan Bersama pemerintah

ditingkat kecmatan dan desa, maka dapat disimpulkan kelemahan yang

dihadapi didalam memajukan Industri di Kabupaten Tolitoli sebagai

berikut

a. Sarana dan prasarana pengolahan dan pengemasan hasil Industri

kecil dan menengah kurang memadai.

b. Keterbatasan infrastruktur dan fasilitas penting untuk tumbuh dan

berkembangnya industri termasuk aksesibilitas pada sumber-

sumber bahan baku dan logistik;

Hal | 125
c. Ketersedian bahan baku Industri (raw material) yang berkualitas

kurang terjamin.

d. Kualitas SDM dan pengusaan tehnologi yang rendah yang

dimiliki pelaku usaha.

e. Kualitas dan Kuantitas SDM pendamping industri dan instruktur

sangat terbatas;

f. Lemahnya akses permodalan dan kelembagaan IKM dalam

mendapatkan pendanaan dari lembaga-lembaga keuangan perbankan

dan non perbankan dan non-perbankan tersebut.

g. Rendahnya akses dan jaringan pemasaran (marketing networking)

produk-produk hasil industri kecil dan menengah pada pasar yang

lebih luas dan besar, sehingga pangsa pasar dari produk-produk IKM

masih sangat terbatas.

1. Strategi Pembangunan Industri Kabupaten Tolitoli

Untuk mencapai visi pembangunan industri dan

mengimplementasikan berbagai misi untuk menjawab permasalahan dan

tantangan pembangunan industri tersebut, maka perlu ditetapak

berbagai strategi yang tepat. Strategi ini disusun untuk mencapai sasaran

kualitatif dan kuantitatif yang ditentukan dalam pembangunan industri

Kabupaten Tolitoli. Strategi ini juga yang dilaksanakan melalui berbagai

program meliputi program pembangunan sumber daya industri; program

pembangunan sarana dan prasarana industri; program kerjasama dengan

Hal | 126
pihak swasta dan antar pemerintah daerah kabupaten Tolitoli dengan

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah dan Pemerintah Pusat khsususnya

Kementerian Perindustrian dalam pengembangan industri; program

pengembangan perwilayahan industri; program pemberdayaan IKM; serta

program infrastruktur daerah yang menunjang percepatan pertumbuhan

industri di Kabupaten Tolitoli.

Program-program bidang industri tersebut dilakukan melalui

Strategi sebagai berikut

a) Penguatan koordinasi antar stakeholders pasokan bahan baku

Industri Kecil Menengah yang berkualitas dan berkelanjutan;

b) Menumbuh-kembangkan industri pengolahan Unggulan yang

meliputi pengolahan pangan (buah-buahan, perikanan, rumput

laut, kopi), pengolahan Hulu agro (pengolahan Cengkih, kelapa

dalam, coklat dll) dan Aneka (kerajinan Kayu, kelapa dan bambu)

dengan struktur industri yang kuat dan berdaya saing;

c) Penguatan SDM, kelembagaan pelaku usaha dan penciptaan

wirausaha IKM yang maju dan mandiri;

d) Peningkatan pengusaan tehnologi proses produksi dan

pengemasan bagi pelaku Indutri Kecil dan Menengah

e) Dukungan sarana prasarana industri di dalam sentra IKM

maupun diluar sentra

f) Peningkatan infrastruktur dan fasilitas penting untuk tumbuh dan

berkembangnya industri termasuk aksesibilitas pada sumber-

sumber bahan baku dan logistik;

Hal | 127
g) Mengembangkan kompetensi industri daerah dan pewilayahan

Industri pada tiap kecamatan komoditas basis industri Unggulan;

h) Pengembangan dan peningkatan kerjasama pemasaran, rantai

pasok melalui platform digital dan marketplace (e-Smart IKM);

i) Memperkuat system informasi industri daerah;

j) Memfasilitasi pemberdayaan dan pembiayaan industri mudah

dan murah bagi Industri Kecil dan Mengengah;

k) Mengembangkan Kerjasama antar institusi terkait (pusat-daerah,

lembaga penelitian, dan sebagainya) dalam memwajukan Industri

Tolitoli;

Sejalan dengan Pembangunan industri Provinsi Sulawesi Tengah,

maka pembangunan industri Kabupaten Tolitoli juga dilakukan secara

holistic, integrative thematic, dan spatial sehingga ada konektivitas dan

sinergitas dalam pewilayahan yang berlangsung dari hulu ke hilir.

2. Keterkaitan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Industri

Kabupaten Tolitoli

Visi, Misi dan Strategi merupakan satu rangkaian yang tidak

terpisahkan dan berhubungan satu dengan yang lain. Strategi yang

disusun adalah untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri.

Oleh karena itu Visi, Misi dan Strategi adalah saling terkait satu sama

lain. Keterkaitan antara Visi Pembangunan Industri Kabupaten Tolitoli

dengan Misi dan Strategi adalah sebagai berikut:

Hal | 128
Tabel 4.1
Keterkaitan Visi, Misi dan Strategi Pembangunan
Industri Kabupaten Tolitoli 2019-2039
VISI ;
“TERWUJUDNYA INDUSTRI TOLITOLI
YANG MAJU, BERDAYA SAING BERBASIS PENGOLAHAN PANGAN”
No. MISI No, STRATEGI
1 Memajukan Industri 1 Penguatan koordinasi antar
Unggulan berbasis stakeholders pasokan bahan baku
komuditas unggulan industri kecil menengah yang
daerah. berkualitas dan berkelanjutan
2 Menumbuh-kembangkan industri
pengolahan Unggulan yang meliputi
pengolahan pangan (buah-buahan,
perikanan, rumput laut, kopi),
pengolahan Hulu agro (pengolahan
Cengkih, Kelapa dalam, coklat dll)
dan Aneka (kerajinan Kayu, kelapa)
dengan struktur industri yang kuat
dan berdaya saing
2. Membangun Sumberdaya 3 Penguatan SDM, kelembagaan
manusia Industri Yang pelaku usaha dan penciptaan
Berdaya Saing wirausaha IKM yang maju dan
mandiri;
4 Peningkatan pengusaan tehnologi
proses produksi dan pengemasan
bagi pelaku Indutri Kecil dan
Menengah

3. Membangun 5 Dukungan sarana prasarana


Infrastruktur industri di dalam sentra IKM
mendukung Industri maupun diluar sentra.
yang Maju 6 Peningkatan infrastruktur dan
fasilitas penting untuk tumbuh dan

Hal | 129
VISI ;
“TERWUJUDNYA INDUSTRI TOLITOLI
YANG MAJU, BERDAYA SAING BERBASIS PENGOLAHAN PANGAN”
No. MISI No, STRATEGI
berkembangnya industri termasuk
aksesibilitas pada sumber-sumber
bahan baku dan logistik;
4. Menata persebaran 7 Mengembangkan kompetensi
Perwilayahan dan Sentra industri daerah dan pewilayahan
Industri Kecil Menengah Industri pada tiap kecamatan
(IKM) yang Maju dan komoditas basis industri Unggulan
Mandiri.
5. Mengembangkan 8 Pengembangan dan peningkatan
pemasaran Produk IKM kerjasama pemasaran, rantai pasok
berbasis marketplace (e- melalui platform digital dan
Smart IKM). marketplace (e-Smart IKM)
6. Meningkatkan 9 Memperkuat system informasi

Pemberdayaan, system industri daerah;

informasi industri dan 10 Memfasilitasi pemberdayaan dan

pembiayaan Industri pembiayaan industri mudah dan

mendukung Industri murah bagi Industri Kecil dan

Kecil Menengah (IKM) Mengengah.

yang maju dan mandiri 11 Mengembangkan Kerjasama antar

institusi terkait (pusat-daerah,

lembaga penelitian, dan sebagainya)

dalam memwajukan Industri Tolitoli

Industri hilir (hilirisasi industri) lanjutan yang dipilih dan

dikembangkan diharapkan menjadi kompetensi inti industri Kabupaten

Hal | 130
Tolitoli. Strategi ini merupakan strategi pokok dengan dasar untuk

memecahkan kendala utama pembangunan industri di Kabupaten

Tolitoli. Strategi ini dijadikan acuan (referensi) dalam penjabaran rincian

program-program pembangunan industri di Kabupaten Tolitoli

4.2 PROGRAM PEMBANGUNAN INDUSTRI

Selain Industri Besar dan Menengah (yang difasilitasi

pengembangannya melalui KI) dan menjadi kewenangan Pemerintah

Provinsi dimana Kawasan Industri Kabupaten Tolitoli ditetapkan sebagai

Kawasan Industri Perikanan yang dipusatkan di Desa Ogotua Kecamatan

Dampal Utara. Untuk itu Program pembangunan industri di Kabupaten

Tolitoli disusun mengacu pada Kewenangan Kabupaten didalam

pembangunan industri daerah yaitu menanggani IKM daerah. Maka

rancangan Program yang menjadi focus dalam Rencana Pembangunan

Industri Kabupaten Tolitoli adalah Program Pengembangan Industri Kecil

Menengah. Juga terkait dengan perwilayahan Industri Sebagaimana

diatur dan direncanakan terkait dengan perencanaan Kawasan sentra

pada umumnya termasuk didalamnya adalah tersedianya sarana dan

prasarana sentra. Pemerintah juga harus memberikan insentif khusus

agar IKM dapat tumbuh dan sentra inipun juga dapat tumbuh

berkembang.

Pembangunan sumber daya industri berdasarkan RIPIN dan RPIP

dilakukan melalui pengembangan sumber daya manusia industri;

pemanfaatan, penyediaan dan penyaluran sumber daya alam;

Hal | 131
pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri; pengembangan dan

pemanfaatan kreativitas dan inovasi; dan penyediaan sumber

pembiayaan. Program pembangunan Industri dilakukan melalui

penetapan, sasaran dan program pengembangan Industri Unggulan

Kabupaten dengan berbagai analisa dan kriteria, sehingga dijadikan

sebagai fokus pembangunan Industri di Kabupaten Tolitoli.

4.2.1 Sasaran dan Program Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli

1. Penetapan Industri Unggulan Daerah dan dan Sasaran

Kabupaten Tolitoli

Penatapan industri Unggulan daerah disesuaikan dengan Kompensi

Inti Industri Daerah (KIID) dan hasil identifikasi yang dilakukan oleh tim

penyusun melalui berbagai analisis yang kemudian disepakati didalam

Focus Group Discussion FGD. Adapun Tahap pertama, yaitu penetapan

awal industri Unggulan Kabupaten Tolitoli melalui kajian KIID. Hal ini

dilakukan dengan melakukan identifikasi sektor Unggulan yang dapat

memberikan kontribusi maksimal pada perekonomian Kabupaten Tolitoli.

Tahapan kedua yaitu pemilihan long list komoditas Unggulan dari

sektor/sub-sektor Unggulan dan sektor/ sub-sektor lainnya. Selanjutnya,

pada tahap ketiga dilakukan pemilihan short list komoditas Unggulan.

Tahapan keempat yaitu penentuan komoditas Unggulan Unggulan

sebagai komoditas basis dalam RPIK Tolitoli untuk jangka waktu Tahun

2019-2039 dan tahap terakhir yaitu penentuan industri Unggulan

kabupaten.

Hal | 132
Penetapan industri Unggulan Kabupaten Tolitoli dilakukan melalui

beberapa fase dan analisis. Penetapan ini diawali dengan identifikasi

sektor Unggulan yang memberikan kontribusi terbesar pada ekonomi

daerah. Kemudian dilanjutkan dengan tahapan kedua yaitu pemilihan

long-list komoditas Unggulan dari sektor/sub-sektor Unggulan dan

sektor/sub-sektor lainnya. Pada tahap ketiga dilakukan pemilihan short-

list komoditas Unggulan dan dilanjutkan tahapan keempat yaitu

penentuan komoditas Unggulan Unggulan yang akan masuk sebagai

komoditas basis dalam RPIK ini dan tahap kelima penentuan industri

Unggulan Kabupaten. Secara umum Langkah-langkah penetapan

industri Unggulan Kabupaten Tolitoli tersebut digambarkan

sebagaimana pada gambar 4.1.

Melalui analisis yang dilakukan, dapat diambil 3 kriteria pokok

dan darinya ditetapkan 10 sub-kriteria (faktor). Tiga kriteria pokok ini,

yaitu:

1) Kriteria Unggulan; mencakup faktor pemasaran, ketersediaan dan

kontinuitas bahan baku, dukungan SDM, dukungan kebijakan dan

kelembagaan pemerintah.

2) Kriteria Manfaat; mencakup faktor nilai tambah ekonomi (value

added of economy), nilai tambah sosial (value added of social) dan

prestise/kekhasan daerah.

3) Kriteria Penerimaan Stakeholders; mencakup faktor kesiapan dan

kesediaan masyarakat, pemerintah dan pelaku usaha.

Hal | 133
Profil Daerah/KID/
Sektor Unggulan
Tolitoli KID/PDRB, Analisis LQ (Location
Quetient), Shift Share
Long List Komuditas
Unggulan

Short List Industri Pendekatan Pembangunan


Unggulan Tolitoli Pewilayahan Industri Review Dok.
Terkait (RTRW, Ploting area dll)

Verivikasi Lapangan
Short List Industri Focus Group Discusion
Unggulan Tolitoli Wawancara lapangan
Stakholder terkait

Industri Unggulan Analisis Pohon Industri & Rantai


Kabupaten Tolitoli Nilai, review Road Map industri
(Andalan, Pendukung, Hulu) terkait

Gambar 4.1
Tahapan Umum Proses Penentuan Industri Unggulan
Kabupaten Tolitoli

Adapun 10 sub-kriteria (faktor) dimaksud dalam hal ini adalah:

1) Nilai tambah ekonomi/peningkatan pendapatan daerah;

2) Nilai tambah sosial/penyerapan tenaga kerja dan peningkatan

kesejahteraan;

3) Ketersediaan dan kontinuitas bahan baku/dukungan sumber daya

alam;

4) Aspek pemasaran/akses dan volume pasar;

5) Dukungan kebijakan dan kelembagaan pemerintah;

6) Dukungan sumber daya manusia;

Hal | 134
7) Kekhasan daerah;

8) Kesiapan dan kesediaan masyarakat;

9) Kesiapan dan kesediaan pemerintah; dan

10) Kesiapan dan kesediaan pelaku usaha.

Penetapan Industri Unggulan dilakukan dengan mempertimbangkan

sepuluh faktor sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel 4.2.
Faktor-faktor yang Digunakan untuk Menentukan Industri Unggulan
Kabupaten Tolitoli
No Faktor Penjelasan
1 2 3
1. Nilai Tambah Produk IKM calon industri Unggulan terpilih dinilai
Ekonomis/ mampu memberikan sumbangan aspek ekonomi
Peningkatan daerah sehingga memberikan peningkatan
Pendapatan pendapatan daerah. Akan dipetakan pada
Daerah subkriteria/faktor ini adalah:
• Ketersediaan sarana prasarana.
• Penciptaan nilai tambah produk;
• Ketersediaan teknologi yang menunjang
pengolahan rantai panjang produk;
• Dorongan inovasi produk ;

2. Nilai Tambah Produk IKM calon industri Unggulan terpilih dinilai


Sosial/Penyerap mampu memberikan sumbangan aspek sosial
an TK dan daerah sehingga memberikan peningkatan
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Akan dipetakan pada
kesejahteraan subkriteria/faktor ini adalah:
• Penyerapan tenaga kerja;
• Peranan terhadap peningkatan pengetahuan
masyarakat;
• Peranan terhadap pelestarian lingkungan hidup.

3. Ketersediaan Produk IKM calon industri Unggulan terpilih akan


dan Kontinuitas dinilai dari sisi ketersediaan dan kontinuitas bahan

Hal | 135
No Faktor Penjelasan
1 2 3
Bahan baku/dukungan sumber daya alam sehingga
Baku/Dukungan memberikan jaminan kelangsungan industri hilir.
Sumber Daya Akan dipetakan pada subkriteria/faktor ini adalah:
Alam • Stabilitas ketersediaan bahan baku;
• Volume Bahan Baku yang mencukupi;
• Kontinuitas pasok bahan baku;
• Kemungkinan Intensifikasi/Ekstensifikasi;
• Rantai pasok;
• Perubahan dari setiap titik rantai dan nilai;
• Ketersediaan bahan-bahan penolong;
• Dukungan letak geografis kecamatan bagi
pengembangan produk Unggulan;
• Dukungan kondisi iklim lokal terhadap produk.

4. Aspek Produk IKM calon industri Unggulan terpilih akan


Pemasaran/Akse dipetakan bagaimana permintaan dan saluran
s dan Volume pemasaran dari produk ini telah berfungsi sehingga
Pasar produk tersebut dapat menjadi produk Unggulan
daerah. Beberapa indikator dari faktor ini adalah:
• Jangkauan/akses pasar lokal;
• Jangkauan/akses pasar regional;
• Jangkauan/akses pasar nasional;
• Kondisi persaingan;
• Metode pemasaran yang dilankan IKM
• Dukungan infrastruktur pemasaran.

5. Dukungan Produk IKM calon industri Unggulan terpilih


Kebijakan dan dipetakan bagaimana pemerintah telah berperan
Kelembagaan serta dalam mendukung kesinambungan dan
Pemerintah peningkatan potensi yang dapat dihasilkan dari
produk ini. Indikator-indikator dari faktor ini
mencakup:
• Posisi produk dalam renstra daerah;
• Posisi produk dalam peraturan daerah terkait;
• Dukungan lembaga pemerintah bagi
pengembangan produk.

6. Dukungan Produk IKM calon industri Unggulan terpilih akan

Hal | 136
No Faktor Penjelasan
1 2 3
Sumber Daya dipetakan daya dukung sumber daya manusia
Manusia terdiri dari ketersedian dan kualitas. Indikator-
indikator dari faktor ini mencakup:
• Kompetensi SDM daerah;
• Ketersediaan institusi pendidikan dan pelatihan
profesi;

7. Prestise Daerah Produk calon terpilih yang hendak diteruskan


menjadi produk industri diharapkan mampu
memberikan sumbangan citra/image daerah
ditinjau dari:
• Kekhasan/keunikan;
• Kemampuan mengangkat kebanggaan daerah.

8. Kesiapan dan Produk IKM calon industri Unggulan terpilih akan


Kesediaan dinilai sejauh mana masyarakat menerima dan
Masyarakat tidak menimbulkan konflik atau resiko yang
bertentangan. Faktor ini ditinjau dari
• Respon positif masyarakat terhadap produk
terpilih yang akan dilanjutkan menjadi produk
industri
• Kesiapan dan dukungan masyarakat

9. KesiKesiapan Produk IKM calon industri Unggulan terpilih akan


dan Kesediaan dinilai sejauh mana instansi teknis pemerintah di
Pemerintah daerah (aparat birokrasi siap dan memberikan
respon positif terhadap produk terpilih).

10 Kesiapan dan Pelaku IKM harus mempuanyai kesiapan dan


. Kesediaan kesedian didalam kemampuan menerapkan

Hal | 137
No Faktor Penjelasan
1 2 3
Pelaku Usaha tehnologi didalam meningkatkan kualitas produk
industri maupun pemasaran berbasis e-Smart IKM.
Sehingga mampu menjangkau pasar global.
Produk calon terpilih akan dinilai sejauh mana
pelaku usaha di daerah siap dan menerima produk
dilanjutkan menjadi produk hilir dengan faktor:
• Respon pelaku usaha;
• Kesiapan teknologi;
• Kompetensi pengusaha;
• Peta kekuatan dan kelemahan pelaku usaha.
• Implementasi Penerapan tehnologi digital dan e-
Commerce

2. Penetapan Pembangunan Industri Unggulan

Penetapan Industri Unggulan haruslah berdasarkan pada

ketersediaan bahan baku (raw material) yang berkesinambungan,

sehingga proses produksi industri dapat berjalan secara kontinue.

Selanjutnya, untuk penetapan industri Unggulan Kabupaten Tolitoli, juga

dilakukan berdasarkan data yang dianalisis dengan Location Quotient (LQ)

Kabupaten dan LQ setiap kecamatan. Analisis LQ ini bertujuan untuk

mengidentifikasi sektor Unggulan (base sectors) dalam suatu wilayah.

Hasil analisis LQ bahan baku Kabupaten Tolitoli yang diperbandingkan

dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Tengah.

Hal | 138
Tabel 4.3
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Tanaman Pangan
Padi Padi Kacang Kacang Ubi Ubi
No Kabupaten Jagung Kedelai
Sawah Ladang Tanah Hijau Kayu Jalar
1 Banggai Kepulauan 0,4477 0,0194 0,3885 0,0294 30,9544 0,4139 10,2587 5,4443
2 Banggai 1,0691 1,3438 0,5188 1,0895 0,6970 1,3495 0,8993 0,6443
3 Morowali 1,0260 0,2168 0,3310 0,2227 0,3585 1,1489 2,2999 2,4445
4 Poso 1,0424 0,7467 0,6670 0,3648 0,3260 0,2291 1,1307 1,6402
5 Donggala 1,0608 0,7041 0,7364 0,0891 1,0427 1,1168 0,9246 0,5762
6 ToliToli 1,1791 - 0,1508 0,0654 0,4240 0,4076 0,2435 0,8023
7 Buol 0,8165 3,3950 2,2660 0,5563 1,8312 0,8396 0,6906 1,1306
8 Parigi Moutong 1,0964 - 0,5931 0,2824 0,4372 0,7528 0,6659 0,9052
9 Tojo Una-Una 0,1435 6,3950 5,8762 12,6162 1,0681 2,3560 0,9596 0,5770
10 Sigi 0,9739 0,6696 1,4449 0,1242 1,4131 1,6845 0,6189 0,9672
11 Banggai Laut - - 0,3152 - 1,4936 0,5774 23,0297 5,4660
12 Morowali Utara 1,0259 3,7323 0,6429 1,2495 0,8247 0,0363 0,7393 0,6847
13 Kota Palu 0,3694 - 5,0361 - 4,2089 - 3,7186 0,1269
Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli, 2018

Hal | 139
Tabel 4.4.
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Sayuran
Bawang Bawang Kacang Kacang Cabai Cabai Labu
No Kabupaten Tomat Ketimun Terong bayam Kangkung
Daun Merah Merah panjang Besar Rawit Siam
1 Banggai Kepulauan 0,2210 1,0266 0,0991 1,7223 - 2,3807 0,0974 1,0944 2,0503 2,0437 0,1262 4,3343
2 Banggai 0,4974 0,6135 0,9208 1,6437 0,0549 2,2287 0,9616 1,5901 1,6880 1,6149 0,4055 1,9190
3 Morowali 1,4451 0,6259 0,0448 1,2304 - 2,7314 1,3086 1,1597 1,5416 4,0202 0,2410 3,5373
4 Poso 2,4370 1,6508 0,2116 0,8834 0,0331 0,7477 0,1852 0,4442 1,0773 0,2076 1,6991 0,8847
5 Donggala 2,1698 0,5818 2,5201 0,8802 - 1,6953 0,7498 0,9164 0,8080 0,6022 0,2533 0,3947
6 Toli-Toli - 0,5838 - 3,5761 - 2,8782 2,0758 0,9337 0,9389 2,6136 0,3923 3,1463
7 Buol 0,2133 0,5357 0,0754 1,4624 - 2,5081 2,3358 3,2086 0,9501 0,2467 0,0242 0,4497
8 Parigi Moutong 0,1870 1,0456 1,1840 1,5645 - 1,0257 2,1972 1,5151 1,3575 1,3082 0,1238 0,8202
9 Tojo Una-Una 1,8852 0,3975 0,1734 1,8533 - 1,9853 1,0216 1,4793 0,8225 8,8961 - 2,4553
10 Sigi 0,1110 0,6880 1,5744 0,4583 3,1958 0,5320 0,9737 0,8343 0,6342 0,1335 1,5135 0,5267
11 Banggai Laut - 0,7478 - 3,0883 - 3,5165 - 0,6314 3,5630 4,3075 - 1,8124
12 Morowali Utara 0,3028 0,5417 - 1,0122 0,2506 3,5151 0,6128 1,6947 2,4307 1,6536 0,2469 1,6357
13 Kota Palu 0,8073 0,3651 3,1175 0,8131 - 0,3727 0,6401 0,8945 0,4491 2,4805 - 3,4531

Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli, 2018

Hal | 140
Tabel 4.5.
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Perkebunan
LQ
No Kabupaten Kelapa Kelapa Jambu
Vanili Kopi Cengkih Kapuk Lada Pala Kakao Sagu Kemiri
Sawit Dalam Mete
1 Banggai Kepulauan 4,8805 - 2,2245 0,0442 2,1381 0,2267 0,1404 6,6957 7,6697 0,4856 - 7,1845
2 Banggai 1,4509 0,7692 1,6048 0,6387 0,2240 0,4501 0,0385 0,2666 2,8230 0,6617 1,5158 1,4474
3 Morowali - 2,9859 0,0364 0,2038 0,0252 - 0,1268 0,6131 0,5263 0,1531 0,4322 0,0617
4 Poso - 0,0736 0,3769 6,2416 0,2313 - 2,3671 0,2419 - 2,6698 - 1,4623
5 Donggala 3,1583 0,8089 1,2809 0,9659 0,6911 1,5432 1,7806 1,3412 0,5984 0,9550 0,0204 0,2148
6 Toli-Toli - - 0,9815 1,0172 10,3371 - 3,8553 1,7839 - 1,1528 - -
7 Buol 4,0069 1,4550 0,9998 1,1320 0,3329 0,3671 0,7946 0,4499 0,0017 0,6152 7,3387 -
8 Parigi Moutong 0,3423 0,0011 1,3087 0,2114 0,5067 4,4690 0,4449 0,4038 0,6489 1,7878 0,0152 1,6642
9 Tojo Una-Una - - 2,0720 1,1814 1,3620 0,4912 2,0979 3,8392 0,5062 0,7180 - -
10 Sigi - - 0,3369 3,5375 0,0383 - - 0,1215 0,0345 2,8338 - 4,8539
11 Banggai Laut - - 2,6339 - 1,7595 - 0,1219 3,4896 5,2357 0,1595 0,2132 1,2495
12 Morowali Utara - 2,2353 0,0355 0,0536 0,0244 - 2,0483 0,1084 0,0488 0,6996 4,1192 0,0895
13 Kota Palu - - 2,1580 - 0,0636 - - - 4,5976 0,7084 - 23,3805
Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli, 2018

Hal | 141
Tabel 4.6.
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Peternakan
LQ
No Kabupaten
Sapi Potong kerbau Kuda Kambing Domba Babi

1 Banggai Laut 0,8205 - 2,8155 0,9258 - 1,4713


2 Banggai 1,0831 0,0023 0,1477 1,0244 - 0,8791
3 Morowali 1,0932 2,4880 0,3032 1,1415 0,0860 0,5761
4 Poso 0,5959 6,0483 0,1757 0,2171 - 3,1606
5 Donggala 1,4291 0,0532 0,0951 0,9130 0,2716 0,5396
6 Toli-Toli 0,8374 0,5549 1,6551 1,5159 - 0,2612
7 Buol 0,9679 - - 1,4900 - 0,1310
8 Parigi Moutong 0,8633 0,0253 0,8783 0,9069 - 1,4587
9 Tojo Una-Una 1,1942 - 3,2999 1,1837 - 0,3520
10 Sigi 1,1612 2,0927 1,4131 0,9044 4,6138 0,7877
11 Banggai Laut 1,1715 0,1667 4,9592 0,5914 - 1,5571
12 Morowali Utara 1,8225 3,0548 0,0129 0,2636 - 1,1656
13 Kota Palu 0,3939 - 2,5221 1,8632 8,2175 -
Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli, 2018

Hal | 142
Tabel 4.7.
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Unggas
LQ
No Kabupaten Ayam Ayam Ayam
Itik/manila Puyuh Merpati
Kampung petelur pedaging
1 Banggai Kepulauan 2,9043 1,6626 0,1265 3,4296 - 3,6321
2 Banggai 1,3106 0,4713 0,8393 2,4783 0,0543 0,0863
3 Morowali 2,0381 2,1547 0,5055 1,4239 6,0041 3,5920
4 Poso 2,3481 2,2248 0,3766 1,7639 0,4952 6,9508
5 Donggala 1,0717 2,4572 0,9093 0,3133 1,5060 0,6858
6 Toli-Toli 1,2564 4,0778 0,4928 3,5890 4,6060 2,2475
7 Buol 2,6654 2,8850 0,2080 1,7063 8,3360 3,3769
8 Parigi Moutong 1,9335 0,3160 0,7235 0,9445 2,5028 3,1605
9 Tojo Una-Una 3,0712 1,1059 0,2845 0,6899 4,3328 1,8801
10 Sigi 3,7761 - - 2,4177 3,2859 7,8590
11 Banggai Laut 4,0604 - 0,0193 1,0100 - 0,7472
12 Morowali Utara 3,4016 0,9043 0,1848 0,9227 - 0,5262
13 Kota Palu 0,0521 0,8103 1,4119 0,0100 0,4315 0,0638
Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli, 2018

Hal | 143
Tabel 4.8.
Hasil Analisis Location Quotient (LQ) – Komoditas Perikanan
LQ
Perikanan Budidaya Perikanan Tangkap
No Kabupaten
Jaring Rumput Perikanan Perikanan
Tambak Kolam
Apung Laut Laut Umum
1 Banggai Kepulauan 0,0000 0,0000 0,9329 1,1055 1,0104 0,0000
2 Banggai 2,1450 6,2430 30,2773 0,8257 1,0104 0,0000
3 Morowali 0,1252 0,0255 0,0407 1,0938 1,0104 0,0000
4 Poso 2,0757 64,9359 186,1074 0,3207 0,1091 1,8551
5 Donggala 7,4801 0,0334 0,0000 0,3618 0,9984 1,1532
6 Toli-Toli 0,6284 4,1642 6,8557 1,0125 1,0104 0,0000
7 Buol 6,2949 58,4279 0,0000 0,1356 1,0104 0,0000
8 Parigi Moutong 0,5853 2,1114 0,1614 1,0356 1,0079 0,2397
9 Tojo Una-Una 9,2485 0,1905 0,0000 0,1848 1,0104 0,0000
10 Sigi 0,0000 186,3179 8,2599 0,0000 0,0000 96,9369
11 Banggai Laut 0,0000 0,0000 0,0489 1,1060 1,0104 0,0000
12 Morowali Utara 10,6118 0,4069 0,3161 0,0474 0,6868 31,0434
13 Kota Palu 1,5650 161,3005 0,0000 0,0000 1,0104 0,0000
Sulawesi Tengah 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000 1,0000
Sumber: Data Diolah Tim Ahli,2018

Hal | 144
Analisis LQ di atas, dalam rangkaian penetapan industri Unggulan

Kabupaten Tolitoli juga turut mempertimbangkan beberapa kriteria yang

didasarkan pada berbagai kriteria, yaitu

a. Identifikasi Potensi Daerah;

b. Daftar Industri Unggulan Nasional berdasarkan RIPIN dan Industri

Unggulan Provinsi (RPIP) Sulawesi Tengah;

c. Usulan Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli berbasis Sinkronisasi

Potensi Daerah Dengan Industri Unggulan Nasional (RIPIN) dan Industri

Unggulan Provinsi (RPIP); Sulawesi Tengah. Kompetensi Inti Industri

Daerah (KIID) Serta Pertimbangan Aspek Strategis Pengembangan

Industri Kabupaten Tolitoli.

Tabel 4.9
Daftar Industri Unggulan Nasional berdasarkan RIPIN

No Industri Unggulan Jenis Industri

Industri Pengolahan Ikan


Rumput Laut
Industri Pengolahan Susu
Bahan Penyegar (Kopi Dekafin,
1 Industri Pangan Pengolahan Minyak Nabati
Suplemen) berbasis Teh, Madu, dsb)
Pengolahan Buah-Buahan dan Sayuran
Industri Tepung
Industri Gula berbasis Aren
Industri olahan Makanan dan Minuman
Industri Farmasi, Industri Jamu
kosmetik dan Alat Industri Garam
2
Industri Alat Kesehatan
Kesehatan
Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Industri Tekstil, Industri Kulit dan Alas Kaki
Industri Furnitur dan Barang lainnya dari
3 Kulit, Alas Kaki dan
Kayu Rotan dan Bambu
Aneka
Industri Pengolahan Karet dan Barang dari
Karet
Industri Alat Industri Komponen Otomotif
4
Transportasi Industri Perkeretaapian

Hal | 145
No Industri Unggulan Jenis Industri

Industri Perkapalan
Industri Kedirgantaraan
Elektronika
Industri Elektronika
5 Komputer
dan Telematika
Peralatan Komunikasi
6 Pembangkit Energi Alat Kelistrikan
Barang Modal, Mesin dan Peralatan
Komponen Bahan Industri Komponen
7 Industri Bahan Penolong
Penolong dan Jasa
Jasa Industri
Industri
Oleofood
Oleokimia (Minyak Atsiri)
Kelapa Dalam
Cengkih
8 Industri Hulu Agro
Kemurgi
Industri Pakan
Industri Barang dari Kayu
Pulp dan Kertas
Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja
Dasar
Industri Logam
Industri Pengolahan Logam
9 Dasar dan Bahan Logam Mulia, Tanah Jarang dan Bahan Bakar
Galian Bukan Logam Nuklir
Bahan Galian non Logam (industri keramik)
Semen
Petrokimia Hulu
Kimia Organik
Industri Kimia Dasar Industri Pupuk
10
berbasis Migas dan Resin Sintetis dan Bahan Plastik
Batubara Karet Alam dan Sintetik
Industri Bahan Kimia Lainya
Sumber: RIPIN 2015-2035

Penetapan Industri Andalan Kabupaten Tolitoli juga berdasarkan

penilaian potensi serta didukung potensi bahan baku, pembangunan

industri di Provinsi Sulawesi Tengah ditetapkan tahapan pembangunan

industri Unggulan seperti ditunjukkan pada tabel berikut.

Hal | 146
Tabel 4.10
Industri Unggulan Provinsi Sulawesi Tengah
Industri Jenis Industri Wilayah
No.
Unggulan 2019-2024 2023 - 2027 2029-2039 Potensial
1. Industri a. Industri Pengolahan Berbahan Baku Hasil Pertanian dan
Pangan Peternakan
• Pengolahan • Suplemen • Buah-buahan Kota Palu,
Buah- dan pangan dalam kaleng Kabupaten
Buahan fungsional • Daging dalam Parigi
• Pengolahan berbasis kaleng Moutong,
Daging hasil daun kelor • Sayuran dalam Kabupaten
peternakan • Pengolahan kemasan dan Sigi,
• Suplemen Daging produk Kabupaten
dan pangan hasil turunan Sigi,
fungsional peternakan lainnya Kabupaten
berbasis Banggai,
daun kelor Kabupaten
Poso,
Kabupaten
Donggala
b. Industri Pengolahan Minyak Nabati
• Minyak • Minyak • Minyak sawit Kabupaten
goreng goreng merah Morowali
(Kelapa, (Kelapa, • Fortified Utara,
kelapa sawit) kelapa Cooking oil Kabupaten
sawit) • Produk Morowali,
• Dan Turunan hasil Kabupaten
produk pengolahan Buol,
turunan minyak nabati Kabupaten
hasil lainnya Donggala, dan
pengolahan Kabupaten
minyak Banggai,
nabati Kabupaten
lainnya Parigi
Moutong,
Kabupaten
Tojo Unauna
c. Industri berbahan baku Ikan dan Hasil Kelautan
• Industri • Tepung ikan • Tepung ikan Kota Palu,
pembekuan • Ikan kaleng • Ikan kaleng Kabupaten
ikan • Minyak Ikan • Minyak Ikan Donggala,
• Industri (Omega 3) (Omega 3) Kabupaten
berbahan • Pangan • Pangan olahan Sigi,
baku Ikan dan fungsional fungsional Kabupaten
produk hasil berbasis berbasis limbah Buol,
kelautan limbah industri hasil Kabupaten
industri kelautan untuk Parigi
hasil farmasi, Moutong,
kelautan, kosmetik dll. Kabupaten
• Rumput Dan berbagai Banggai,
Laut Industri bahan Kabupaten
(carragenan baku Ikan dan Sigi,
, agar-agar, produk hasil Kabupaten
alginate) kelautan Banggai Laut,
• Industri turunan Kabupaten
pengolahan lainnya Tojo Unauna
minyak dan
ikan, dan Kabupaten

Hal | 147
Industri Jenis Industri Wilayah
No.
Unggulan 2019-2024 2023 - 2027 2029-2039 Potensial
suplemen Morowali
ikan Utara
d. Industri olahan coklat
• Coklat Pasta • Bubuk • Coklat untuk Kota Palu,
• Makanan dan coklat konsumsi Kabupaten
minuman • Suplemen rumah sakit Parigi
dari coklat dan pangan • Produk coklat Moutong,
• Lemak coklat fungsional dengan kualitas Kabupaten
• Diverifikasi berbasis tinggi Sigi,
produk kakao Kabupaten
cokelat Donggala

e. Industri Bawang
• Produk • Diversifikasi • Produk bawang Kabupaten
bawang Produk goreng dengan Sigi, Kota
goreng dengan bawang kemasan dan Palu,
berbagai goreng kualitas tinggi Kabupaten
bentuk • Produk bawang Parigi
kemasan goreng organik Moutong,
Kabupaten
Donggala
f. Industri olahan kopi
• Kopi bubuk • kopi instan • Aneka macam Kabupaten
• kopi mix olahan berbasis Poso, Kota
kopi organik Palu
2. Industri a. Industri Pengolahan Kelapa Terpadu
Hulu • Air kelapa • Santan • Carbon aktif Kabupaten
Agro dalam bubuk dan Parigi
kemasan cair Moutong,
• Briket arang • Tepung Kabupaten
• Nata de coco kelapa Donggala,
• Asap cair Kabupaten
Sigi,
Kabupaten
Banggai,
Kabupaten
Toli-Toli,
Kabupaten
Buol,
Kabupaten
Tojo Una-Una

b. Industri Pengolahan Minyak Atsiri (Cengkih, Pala dan Nilam)


• Industri • Diversifikasi • Industri Kabupaten
penyulingan minyak dari makanan, Sigi,
minyak atsiri Cengkih dan minuman dan Kabupaten
pala bahan aditif Donggala,
pada minuman Kabupaten
non alkohol, es Parigi
krim, permen Moutong,
karet Kabupaten
• Dan produk Touna dan
turunan minyak Kabupaten
atsiri dari Buol
olahan

Hal | 148
Industri Jenis Industri Wilayah
No.
Unggulan 2019-2024 2023 - 2027 2029-2039 Potensial
berbahan baku
alternative
lainnya.
c. Industri Pengolahan Kelapa Sawit
• Industri • Asam • Industri Kabupaten
margarine lemak margarine Morowali,
• Olein Nabati • Olein Kabupaten
• Dan produk • Plastik bio Morowali
turunan berbasis Utara,
berbahan limbah Kabupaten
baku kelapa industri sawit Buol,
sawit • Polimer Kabupaten
turunan Donggala,
minyak sawit Kabupaten
Toli-Toli,
Kabupaten
Banggai dan
Kabupaten
Tojo Una-Una
d. Industri Karet
•Crumb Rubber • Busa Karet •Engineering Kabupaten
• Industri natural rubber Morowali
berbahan compound Utara,
latex •Industri ban Kabupaten
kendraan Sigi
bermotor dan
kendaraan
berat.
•Dan produk
turunan
berbahan baku
karet lainnya
e. Industri Pakan
Pakan ternak Pakan Pakan ternak Kabupaten
Ternak dalam kemasan Morowali
dalam Utara,
kemasan Kabupaten
Sigi
3. Industri A. Industri Tekstil
Tekstil, • Kerajinan • Kerajinan • Kerajinan Kabupaten
Kulit, Tenun dan Tenun dan Tenun dan Tojo Unauna,
Alas Batik Batik Batik Kabupaten
Kaki dan Morowali dan
Aneka Morowali
(Kayu Utara,
dan Kabupaten
Rotan) Poso,
Kabupaten
Sigi dan Kota
Palu
B. Industri Furniture
• Furniture • Furniture • Furniture
rotan dan rotan dan rotan dan kayu
kayu kayu.

C. Industri Pengolahan Kayu dan Rotan

Hal | 149
Industri Jenis Industri Wilayah
No.
Unggulan 2019-2024 2023 - 2027 2029-2039 Potensial
• Industri • Papan rotan Papan rotan
penggergajian • Rotan Polis
kayu • Rotan
• Rotan feel Spliting
thread
• Penggorengan
rotan
D. Industri Kerajinan Kayu dan Anyaman
Rotan
• Kerajinan dan • Kerajinan • Kerajinan Seluruh
ukiran kayu dan ukiran berbahan baku Kabupaten
• Pengolahan kayu limbah industri
Getah Damar • Pengolahan pengolahan
dan Getah Getah rotan dan kayu
Pinus Damar dan • Kerajinan rotan
Getah Pinus dan kayu yang
memiliki nilai
tinggi
4. Industri Industri Minyak dan Gas
Kimia • Industri Gas • Industri • Industri Kimia Kabupaten
Dasar Alam Cair. Kimia Organik Banggai
berbasis • Industri Organik • Industri Plastik
Migas kimia • Industri Kemasan
dan (metanol, Plastik • Industri Pupuk
Batubara etilen, Kemasan • Dan produk
propilen, • Industri turunan
butadien Pupuk berbasis Gas
lainnya
5. Industri a. Industri Besi
Logam Industri Biji Industri Besi Industri Besi dan Kabupaten
Dasar Besi dan Stainless Stainless steel Morowali dan
dan Dan stainless steel dan turunannya Morowali
Bahan Utara
Galian
Bukan b. Industri Nikel
Logam • Industri Nikel • Industri Industri Kabupaten
(Feronikel, Nikel Stainlees steel Morowali dan
Nikel Mate, (Feronikel, untuk bahan Morowali
dan Nikel Nikel Mate, kontruksi, Utara
Murni) dan Nikel perabotan,
Murni) peralatan
kesehatan,
kawat, peralatan
listrik/elektonika
dan produk
turunannya
lainnya

c. Industri Bahan Galian Bukan Logam


• Industri • Industri • Indutri granit Morowali
Semen Semen dan marmer Utara,
• Industri Aspal • Industri Morowali,
• Industri pengolahan Donggala,
pengolahan kapur Palu,Poso,
sirtu Tojo Unauna

Hal | 150
Sumber: Dokumen RPIP Sulawesi Tengah 2019-2039.

Berdasarkan sepuluh faktor tersebut di atas, produk-produk

Unggulan kabupaten diseluruh Kabupaten Tolitoli dianalisis dengan

Analisis LQ dan melalui FGD yang melibatkan Pokja dan OPD tingkat

Kabupaten dan Dinas Perindustrian Kabupaten Tolitoli, kemudian

dikelompokan sesuai jenis kelompok industri seperti yang tercantum dalam

RIPIN, maka ditetapkan Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli, maka

ditetapkan Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli yang terdiri dari Industri

Andalan, Industri Pendukung dan Industri Hulu di Kabupaten Tolitoli.

Berdasarkan analisis yang dilakukan, maka ditentukan Industri

Unggulan Kabupaten Tolitoli dengan jenis dan kriteria mengacu pada

Kriteria Baku Lapangan Industri (KBLI), sebagai berikut

Tabel 4.11
Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli
Industri Jenis Industri Wilayah
No
Unggulan 2019-2024 2025-2029 2029-2039 Potensial
1 Industri Industri Pengolahan Berbahan Baku Pertanian dan
Pangan Peternakan
• Pengolahan • Ayam Petelur dan • Ayam Seluruh
Makanan dan Pedaging Petelur dan Kecamatan ;
cemilan keripik • Pengolahan Pedaging Kec. Baolan,
berbahan baku Minuman • Olahan Kec. Galang,
durian, Dari Buah- Sarang Kec.
pisang,Mangga, buahan walet Dakopamen,
sukun, nangka (Durian,Mangga, dalam Kec. Tolitoli
Ubi Ungu dll) Pisang,nenas dll kaleng. Utara, Kec.
• Pengolahan • Pengolahan • Pengolahan Ogodeide,
Minuman dari Makanan Makanan Kec.
buah dan Cemilan dan Lampasio,
(durian,Nenas Keripik berbahan cemilan Kec.
pisang, mangga, baku keripik Basidondo,
dll). Durian,Pisang, berbahan Kec. Dondo,
• Industri olahan Mangga,Nangka, baku Kec. Dampal
dodol durian Ubi ungu dll durian, Utara, Kec.
• Pengolahan • Industri pisang, Dampal
sarang walet Pengolahan Gula sukun, Selatan
• Industri Aren nangka Ubi
pengolahan Gula ,Gula semut Ungu,Mang
Aren,Gula Nira Aren dll ga
Semut,Nira aren dll
• Pengolahan
Minuman
dari buah
(durian,

Hal | 151
Industri Jenis Industri Wilayah
No
Unggulan 2019-2024 2025-2029 2029-2039 Potensial
pisang,
mangga,
Nenas dll)
• Industri
olahan
dodol
durian
Industri berbahan baku Ikan
• Ikan awet (beku, • Tepung ikan • Industri Kecamatan
kering, asap dan • Ikan kaleng pengolahan Dampal
fillet) • Minyak Omega 3 minyak Utara
• Pengolahan Ikan • Pangan fungsional ikan, dan (Ogotua),
hasil tambak berbasis limbah suplemen Kec. Dampal
• Aneka olahan industri hasil ikan Selatan, Kec.
ikan (roa, abon kelautan. • Ikan kaleng Dondo, Kec.
ikan,sambal • Minyak Baolan
Ikan), dan hasil Ikan
hasil kelautan (Omega 3)
lainnya (minyak • Pangan
ikan, dan olahan
suplemen ikan fungsional
dll). berbasis
limbah
industri
hasil
kelautan
untuk
farmasi,
kosmetik dll
Berbagai
Industri
bahan baku
Ikan dan
produk
hasil
kelautan
turunan
lainnya
Industri Pengolahan Walet
• Olahan sarang • Makanan • Obat- Kec. Baolan,
burung berbahan obatan Kec. Galang,
berstandar sarang burung berbahan Kec.
International wallet baku Dakopamen,
• Makan dan • Minuman sarang Kec. Tolitoli
minuman olahan berbahan burung Utara, Kec.
berbahan sarang sarang burung wallet Ogodeide,
wallet. wallet • Olahan Kec.
• Aneka Kripik • Aneka Kripik Sarang Lampasio,
olahan sarang sarang wallet Walet Kec.
walet • Olahan Sarang Dalam Basidondo,
walet dalam kaleng Kec. Dondo,
kaleng • Aneka Kec. Dampal
Kripik Utara, Kec.
Sarang Dampal
Walet Selatan
• Makanan
dan
Minuman
Olahan

Hal | 152
Industri Jenis Industri Wilayah
No
Unggulan 2019-2024 2025-2029 2029-2039 Potensial
berbahan
Sarang
Walet
Pengolahan Buah Kopi
• Kopi Sangrai • Kopi Sangrai • Etanol Kec.
• Kopi Ekstrak • Cuka Kopi • Kopi Basidondo
• Kopi Beras • Kopi Beras Sangrai Kec.
• Kopi Beras Lampasio
Kec. Dondo
Kec. Dampal
Utara
2 Industri Industri Kelapa Terpadu
Hulu • Minyak kelapa • Karbon Aktif • Carbon Zona 1 Kec.
Agro • VCO (Virgin • Coconut aktif Dampal
Coconut Oil) cream/milk • Coconut Selatan,
• Pengolahan kopra • Dan Industri cream/milk Kec.
• Arang Briket turunan kelapa • Arang Dampal
• Nata Decoco lainnya Briket Utara, Kec.
• Arang Tempurung • Santan Bubuk Dondo
dan Cair Kec.Galang

Industri Pengolahan Coklat/Kakao


• Industri Coklat • Makanan Produk Kec. Galang,
produk setengah berbahan coklat Kec. Dondo

jadi (pasta, lemak baku Coklat dengan
dan bubuk kualitas
cokelat) tinggi

Industri Pengolahan Cengkih


• Industri • Peptisida • Minyak Kec. Baolan,
Penyulingan berbahan baku Cengkih Kec.
Minyak Atsiri dari Cengkih utk bahan Dakopamen,
Cengkih • Minyak Cengkih farmasi dan Kec. Tolitoli
• Obat berbahan utk bahan kosmetik Utara, Kec.
baku Cengkih farmasi dan • Minyak Ogodeide,
• Rempah-rempah kosmetik Atsiri dari Kec.
• Industri Cengkih Lampasio,
tembakau Kretek Kec.
• Diversifikasi Basidondo,
Minyak Atsiri Kec. Dondo,
dan pala Kec. Dampal
Utara, Kec.
Dampal
Selatan
Industri Pengolahan Hasil Kelautan (Rumput Laut)
• Industri • Pengolahan • Pengolahan Kecamatan
pengolahan Rumput laut Rumput Galang
rumput laut (carrageenan, laut
setengah jadi dan kripik RL, (carrageen
produk lainnya Dodol,Agar- an, kripik
Agar, dll) RL,agar-
agar Dodol
dll)

3 Industri Industri Furniture dan Barang Lainnya dari kayu Serta


Textil, Cengkih dan Tulang Ikan
kulit, • Kerajinan • Kerajinan • Kerajinan Kecamatan
Alas kaki dan ukiran berbahan baku berbahan Baolan, Kec.
dan kayu kayu dan rotan baku limbah Galang, Kec.

Hal | 153
Industri Jenis Industri Wilayah
No
Unggulan 2019-2024 2025-2029 2029-2039 Potensial
Aneka • Furniture industri Dakopamen,
kayu • Kerajinan kayu pengolahan Kec. Tolitoli
• Souvenir yang memiliki kayu dan Utara, Kec.
berbahan nilai tinggi. Rotan Ogodeide,
baku Kayu • Aneka produk • Kerajinan
• Kerajinan berbasis limbah kayu dan
souvenir pohon Cengkih. Rotan yang
berbahan memiliki
baku nilai tinggi.
Cengkih
• Industri
kerajinan
limbah ikan
(souvenir
tulang ikan)
• Furniture
berbahan
dasar
Cengkih
• Aneka
anyaman
berbahan
dari Cengkih
Industri Batu Bata dan Gerabah dan Pande Besi,
• Batu bata dan • Batu bata dan • Batu bata Kecamatan
Batako Batako dan Batako Dampal
• Gerabah • Gerabah • Gerabah Utara
• Pande Besi • Pande Besi • Pande Besi Kec.Galang,

Sumber: Hasil Olahan Tim Ahli, 2018

Industri Unggulan kabupaten berdasarkan pengelompokan industri dan

klasifikasi jenis industri, dimana:

a. Industri Andalan adalah Industri Pangan, terdiri dari:

1) Industri Pengolahan Berbahan Baku Pengolahan Makanan,

Minuman Dan Cemilan/Keripik Berbahan Baku Buah-Buahan

2) Industri Pengolahan Gula Aren;

3) Industri Berbahan Baku Ikan;

4) Industri Pengolahan Biji Kopi;

5) Industri Pengolahan Sarang Burung Walet.

b. Industri Hulu adalah Industri Hulu Agro:

1) Industri Pengolahan Cengkih;

2) Industri Pengolahan Kelapa Terpadu;

Hal | 154
3) Industri Pengolahan Kakao (Cokelat);

4) Industri Pengolahan Rumput Laut;

c. Industri Pendukung adalah Industri Tekstil, Kulit, Alas Kaki dan

Aneka, terdiri dari:

1) Industri Meubel dan Anyaman serta barang lainnya dari Kayu,

Rotan, Kayu Kelapa dan Bambu;

2) Industri Batu Bata dan Kerajinan Gerabah dan Pande Besi.

3. Sasaran Dan Program serta Rencana Aksi Pembangunan Industri

Sasaran dan program-program dari masing-masing industri unggulan

di atas dijabarkan sebagai berikut:

1. Industri Pangan

Industri Pangan di Kabupaten Tolitoli adalah Industri pengolahan

berbahan baku pertanian dan peternakan yang terdiri dari; Pengolahan

Makanan dan cemilan keripik berbahan baku durian, pisang, sukun,

nangka,Mangga, Ubi Ungu dll), Pengolahan Minuman dari buah

(durian, pisang, mangga, dll), Industri olahan dodol durian, Pengolahan

sarang wallet, Industri pengolahan Gula Aren dan Ayam Petelur dan

Pedaging. Industri berbahan baku Ikan seperti; Ikan awet (beku, kering,

asap dan fillet), Pengolahan Ikan hasil tambak; Aneka olahan ikan (roa,

abon ikan,Sambal Ikan), dan hasil hasil kelautan lainnya (minyak ikan,

dan suplemen ikan dll). Industri kerajinan limbah ikan. Kemudian

Industri Pengolahan Walet yang direncanakan seperti Olahan sarang

burung berstandar International; Makan dan minuman olahan

berbahan sarang wallet. Aneka Kripik olahan sarang walet. Dan untuk

industri pengolahan buah kopi seperti: Bubuk Kopi,dan Kopi

Sangrai,Kopi Beras. Potensi pengembangan industri pangan ini tersebar

di beberapa Kecamatan di Kabupaten Tolitoli.

Hal | 155
Tabel 4.12
Sasaran dan Strategi Industri Pengolahan Pangan
Sasaran
2019-2024 2024-2029 2029-2039
a. Adanya peta potensi a. Tersedianya fasilitasi a. Terbangunnya
Bahan baku IKM sarana dan Industri pengolahan
pangan di kabupaten prasarana produksi. Makanan Pangan
Tolitoli b. Adanya forum yang maju dan
b. Tertersedinya bahan konsultasi sentra berdaya saing.
baku Industri produksi Industri b. Adanya produk
pengolahan Makanan pengolahan buah- olahan Industri
dan cemilan keripik buahan. Olahan Pangan yang
berbahan baku Pisang, c. Terdiversifikasinya memiliki standar
Nangka, Sukun, Durian produk olahan mutu dan
serta Melinjo (Emping). Makanan dan bersertifikasi.
c. Tertersedinya bahan cemilan keripik c. Terciptanya pasar
baku Industri berbahan baku dalam negeri dan
pengolahan Sarang Makanan dan luar negri.
Walet. cemilan keripik d. Mengembangkan
d. Tertersedinya bahan berbahan baku industri pengolahan
baku Industri Pisang, Nangka, Makanan/Cemilan
pengolahan peternakan Sukun, Durian serta kripik yang
(pedaging dan petelur). Melinjo (Emping). terintegrasi dengan
e. Tertersedinya bahan d. Terdiversifikasinya sentra produksi
baku Industri produk olahan bahan baku
pengolahan Biji Kopi. Sarang Walet dan e. Mengembangkan
f. Tertersedinya bahan Gula aren. industri pengolahan
baku Industri e. Terdiversifikasinya sarang walet dan
pengolahan Ikan khas produk ayam petelur gula aren.
Tolitoli. dan pedaging. f. Mengembangkan
g. Tertersedinya bahan f. Terdiversifikasinya industri ayam
baku Industri produk olahan Biji petelur dan
pengolahan sarang Kopi dan Sarang pedaging.
walet. Walet. g. Meningkatnya
h. Terbentuknya sentra g. Terdiversifikasinya ekspor produk IKM
industri pengolahan produk olahan Ikan. Pangan.
pangan. h. Adanya produk h. Mendorong Investasi
i. Peningkatan olahan Industri terhadap industri
ketersediaan produk Olahan Pangan yang Pangan Unggulan
olahan Pangan. memiliki standar daerah
j. Peningkatan SDM mutu dan
Pelaku usaha Industri bersertfifikasi
olahan. i. Terciptanya pasar
k. Berkembangnya dalam negeri dan
wirausaha baru IKM luar negeri .
pangan j. Tersedianya klaster
l. Memfasilitasi Industri pengolahan
penyelenggaraan dan Pangan.
partisipasi pameran k. Peningkatan peran

Hal | 156
Sasaran
2019-2024 2024-2029 2029-2039
dalam negeri. perguruan tinggi
m. Memfasilitasi promosi negeri Universitas
melalui media Tadulako, Univ.
elektronik dalam Madako dan
bentuk online, katalog Perguruan Tinggi
dan brosur. Swasta lainnya dalam
n. Terbangunnya jejaring Pengembangan
pemasaran dengan Produk Pangan.
platform digital (e-
Smart IKM)
o. Terfasilitasinya temu
usaha antara pemasok
bahan baku, perajin
dan buyer.
Strategi
a. Peningkatan utilitas dan aksesibilitas serta kapasitas produksi.

b. Penguatan Kerjasama lintas sektoral dalam menjamin ketersediaan bahan

baku (raw material) industri melalui penataan struktur industri.

c. Peningkatan mutu produk pengolahan Pangan.

d. Peningkatan kemitraan antara pemasok bahan baku dengan industri

pengolahan pangan.

e. Peningkatan wirausaha baru bidang usaha IKM Pangan .

f. Fasilitasi penyelenggaraan dan partisipasi pameran dalam negeri.

g. Fasilitasi promosi melalui media elektronik dalam bentuk online (e-Smart

IKM), katalog dan brosur.

Rencana aksi indikatif industri unggulan pengolahan pangan untuk

tahun 2019-2039 disajikan pada tabel berikut ini:

Hal | 157
Tabel 4.13
Rencana Aksi Indikatif Industri Pengolahan Pangan Kabupaten Tolitoli 2019-2039
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1. Penguatan Kelembagaan
1.1 Menyelesaikan Perangkat Regulasi dan Kelembagaan RPIK Tolitoli
A Mendukung WPPI BUTOL • Mempersiapkan Kemenperin, dan Bupati, Badan Pelaku
(Buol-Tolitoli Bersaudara) Hulu-Hilir IKM Kementrian/ Perencanaan Usaha
untuk Industri Pengolahan Pangan lembaga Terkait Pembangunan
Pangan Daerah
√ √ √
(BAPPEDA),
DPRD, Dinas
Perindustrian,
OPD terkait
B Membangun koordinasi • Terlaksananya Kemenperin, Dinas Pelaku
Bersama kelembagaan koordinasi (asosiasi Kemenkop & Perindustrian, Usaha,
kelompok produsen (asosiasi dan Koperasi UKM, dan Dinas Koperasi Asosiasi √ √ √
atau koperasi) Kementrian/ UKM dan OPD IKM tingkat
lembaga Terkait terkait kabupaten

C Peningkatan pelayanan • Terselenggaranya DPMPTSP, Dinas Pelaku


√ √ √
Perijinan IKM Pangan legalitas usaha IKM Perindustrian Usaha
D Menyiapkan Tolitoli Menjadi • Promosi dan BKPM Nasional, Dinas Pelaku
Kawasan Investasi yang Kerjasama Investasi Kemenperin, dan Perindustrian, Usaha,
potensial Industri Kementrian/ Badan Asosiasi
lembaga Terkait Penanaman IKM tingkat √ √ √
Modal dan kabupaten
Pelayanan Satu
Pintu, Dinas

Hal | 158
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Koperasi UKM
dan OPD terkait
E Monitoring dan Evaluasi • Terselengara Kemenperin, dan BAPPEDA, Dinas Pelaku
monitoring-data dan Kementrian/ Perindustrian Usaha, PT
evaluasi secara lembaga Terkait (MADAKO
berkala setiap tahun & UNTAD
dan Swasta
• Tersedianya hasil
Lainnya) √ √ √
evaluasi dan
perbaikan rencana
tindak lanjut
pengembangan
Industri Pangan

1.2 Memperkuat Kelompok Usaha Bersama


A Mengaktifkan KUB Industri Tertatanya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penataan kelembagaan kelembagaan KUB aktif Kemenkop & Perindustrian, usaha,
serta legalitasnya UKM, dan Dinas Koperasi KUB, PT
Kementrian/ UKM (MADAKO √ √ √
lembaga Terkait & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
2. Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri
2.1 Menumbuhkan wirausaha baru Tolitoli
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
kewirausahaan/ wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
√ √ √
peningkatan motivasi usaha. UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
• Tumbuhnya
Kementrian/ UKM & UNTAD

Hal | 159
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
wirausaha baru lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya UKM dan Dinas Koperasi (MADAKO
lokal khususnya Buah- wirausaha baru Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
buahan yaitu (Makanan dan olahan Buah- lembaga Terkait Tanaman dan Swasta √ √ √
cemilan keripik berbahan buahan. Pangan dan Lainnya)
baku Pisang, Nangka, Holtikultura,
Sukun, Durian,nenas serta Dinas
Melinjo (Emping). Kehutanan
C Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
lokal pengolahan Ikan wirausaha baru Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
Olahan Ikan lembaga Terkait Perikanan, Dinas dan Swasta
√ √ √
Tanaman Lainnya)
Pangan dan
Holtikultura,
Dinas
Kehutanan,
D Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
lokal kopi. wirausaha baru Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
olahan Kopi khas lembaga Terkait Tanaman dan Swasta
Tolitoli Pangan dan Lainnya)

Hal | 160
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Holtikultura
E Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pengembangan usaha • Tumbuhnya UKM, Dinas Koperasi (MADAKO
dibidang peternakan (ayam wirausaha Kementrian UKM, Dinas & UNTAD √ √ √
petelur dan pedaging) peternakan baru Pertanian , dan Peternakan dan dan Swasta
Kementrian/ Kesehatan Lainnya)
lembaga Terkait Hewan
F Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan hasil budidaya • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
sarang wallet yang ekspor wirausaha baru IKM Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
khususnya IKM pengolahan olahan Sarang Walet lembaga Terkait Tanaman dan Swasta
Sarang Walet. Pangan dan Lainnya)
Holtikultura, √ √ √
Dinas
Kehutanan,
Dinas
Peternakan dan
Kesehatan
Hewan.
G Mengadakan pembinaan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
lokal khususnya Gula Aren wirausaha baru Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
dan Gula semut,nira Aren Olahan Gula Aren lembaga Terkait Tanaman dan Swasta
dll Pangan dan Lainnya)

Hal | 161
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Holtikultura,
Dinas
Kehutanan dan
Perikanan
H Perbanyak Wirausaha IKM • Jumlah wirausaha Kemenperin, Dinas Pelaku
Baru Baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
Kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD √ √ √
lembaga Terkait Tanaman dan Swasta
Pangan dan Lainnya)
Holtikultura,
I Mengembangkan inkubator • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
bisnis wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
• Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
wirausaha baru Kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
Pemberdayaan masyarakat • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
miskin utk dapat memiliki wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
usaha mandiri • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
wirausaha baru dgn Kementrian/ UKM & UNTAD
memenfatakan lembaga Terkait dan Swasta
sumberdaya lokal Lainnya)
2.2 Meningkatkan Kompetensi Manajerial
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen usaha industri Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT √ √ √
pangan manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO

Hal | 162
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pelaku IKM Kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen keuangan Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial keuangan UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
para pelaku IKM Kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen produksi kompetensi produksi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
para pelaku IKM UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
Kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen pemasaran dll kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemasaran para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
pelaku IKM Kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga Terkait dan Swasta
Lainnya)
2.3 Meningkatkan Kompetensi Teknis
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
teknik produksi pangan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian,, usaha,
olahan khususnya para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
makanan, minuman dan dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
keripik berbahan baku litbang lainnya, Kehutanan Swasta, PT

Hal | 163
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
buah-buahan (Pisang, dan Kementrian/ (MADAKO
Nangka, Sukun, Durian lembaga terkait. & UNTAD
,Nenas serta Melinjo dan Swasta
(Emping)). Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
teknik produksi pengolahan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian,, usaha,
biji Kopi para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
litbang lainnya, Kehutanan Swasta, PT √ √ √
dan Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait. & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
teknik produksi pangan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian,, usaha,
olahan khususnya Ikan. para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
litbang lainnya Perikanan Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
teknik produksi pangan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian,, usaha,
olahan khususnya Gula para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
aren dan gula semut,nira dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
Aren dll litbang lainnya Kehutanan Swasta, PT

Hal | 164
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
E Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
teknik produksi pangan Kompetensi teknis Besar Industri Perindustrian,, usaha,
olahan khusunya dibidang para pelaku IKM Agro, dan Badan Dinas Koperasi BUMN,
peternakan (ayam petelur litbang lainnya, UKM, Dinas Perusahaan
dan pedaging) dan Kementrian/ Peternakan dan Swasta, PT √ √ √
Lembaga Kesehatan (MADAKO
terkait. Hewan & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
F Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
teknik produksi berbahan Kompetensi teknis Besar Industri Perindustrian, usaha,
baku Sarang Walet para pelaku IKM Agro, dan Badan Dinas Koperasi BUMN,
litbang lainnya, UKM, Dinas Perusahaan
DAN dan Kehutanan, Swasta, PT √ √ √
Kementrian/ Dinas (MADAKO
Lembaga terkait. Perkebunan dan & UNTAD
Peternakan dan Swasta
Lainnya)
G Pemagangan, Studi banding • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
IKM Pangan sejenis yang Kompetensi teknis Besar Industri Perindustrian, usaha,
Maju para pelaku IKM Agro, dan Badan Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
litbang lainnya, UKM Perusahaan
serta dan Swasta, PT

Hal | 165
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait. & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
H Pelatihan Tenaga Kerja • Terbinanya Pudiklat Industri Dinas Pelaku
Industri Kompetensi teknis kemenperin, Perindustrian, usaha,
para pelaku IKM Kementrian Dinas Tenaga BUMN,
Tenaga Kerja, Kerja Perusahaan
serta dan Swasta, PT √ √ √
Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait. & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
I Fasilitasi perolehan • Terbinanya Pudiklat Industri Dinas Pelaku
sertifikasi Standar Kompetensi teknis kemenperin, Perindustrian, usaha,
Kompetensi Kerja Nasional para pekerja industri Kementrian Dinas Tenaga BUMN,
Indonesia (SKKNI) Tenaga Kerja, Kerja Perusahaan
serta dan Swasta, PT √ √ √
Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait. & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
2.4 Meningkatkan Kompetensi Kreativitas dan Inovasi
A Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
fasilitasi desain kemasan kreatifitas pelaku Besar Industri Perindustrian, usaha,
√ √ √
produk IKM Agro, , dan Dinas Koperasi BUMN,
Badan litbang UKM Perusahaan

Hal | 166
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
lainnya, dan Swasta, PT
Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait. & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
diversifikasi dan inovasi inovasi pelaku IKM Besar Industri Perindustrian, usaha,
produk berbahan baku Agro, dan Badan Dinas Koperasi BUMN,
pangan olahan litbang lainnya, UKM, Dinas Perusahaan
dan Kementrian/ Tanaman Swasta, PT
Lembaga terkait. Pangan dan (MADAKO
Holtikultura, & UNTAD
√ √ √
Dinas dan Swasta
Kehutanan dan Lainnya)
Dinas Perikanan,
Dinas
Peternakan dan
Kesehatan
Hewan.
3 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri IKM
3.1 Meningkatkan Kemampuan Tekonologi Proses Produksi
A Memfasilitasi • Terfasilitasinya Kemeperin, Dinas Pelaku
standarisasi/sertifikasi standarisasi dan Kemenhum & Perindustrian, usaha,
(SNI, ISO, HAKI, GMP, sertifikasi Ham, Balai Dinas Koperasi LPPOM-
√ √ √
HACCP, Halal) Produk IKM Besar Industri UKM MUI,
Agro, dan Badan Perusahaan
litbang lainnya, Swasta,

Hal | 167
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dan Kementrian/
Lembaga terkait.
B Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
pendampingan sertifikasi kemampuan teknis Besar Industri Perindustrian, usaha,
pelaku IKM Agro, dan Badan Dinas Koperasi LPPOM-
√ √ √
litbang lainnya, UKM MUI,
dan Kementrian/ Perusahaan
Lembaga terkait. Swasta,
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya pelaku Kemenperin, dan Dinas Pelaku
Produk Keamanan Pangan usaha Kementrian/ Perindustrian, usaha
Lembaga terkait. Dinas
Kesehatan, √ √ √
Dinas Koperasi
UKM, BP-POM
Sulteng
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
peningkatan mutu kemampuan teknis Besar Industri Perindustrian, usaha,
produk/penerapan GKM pelaku IKM Agro, dan Dinas Koperasi
IKM Pangan Badan litbang UKM √ √ √
lainnya, dan
Kementrian/
Lembaga terkait.
E Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
peningkatan mutu produk kemampuan teknis Besar Industri Perindustrian, usaha,
peternakan (ayam petelur pelaku IKM Agro, dan Dinas Koperasi √ √ √
dan pedaging) Badan litbang UKM, Dinas
lainnya, dan Peternakan dan

Hal | 168
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Kementrian/ Kesehatan
Lembaga terkait. Hewan
F Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, dan Dinas Pelaku
peningkatan Mutu Olahan kemampuan teknis Kementrian/ Perindustrian, usaha
Sarang Walet Tolitoli pelaku IKM Lembaga terkait. Dinas Tanaman
Pangan dan
Holtikultura,
√ √ √
Dinas
Perkebunan dan
Peternakan,
Dinas Koperasi
UKM
3.2 Meningkatkan Kemampuan Teknologi (Mesin/Peralatan)
A Memfasilitasi bantuan mesin • Terfasilitasinya Kemenperin, dan Dinas Pelaku
dan peralatan mesin/peralatan Kementrian/ Perindustrian, usaha,
Lembaga terkait. Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
UKM Perusahaan
Swasta,
B Memfasilitasi restrukturisasi • Terfasilitasinya Kemenperin, dan Dinas Pelaku
mesin restrukturisasi Kementrian/ Perindustrian, usaha,
√ √ √
mesin Lembaga terkait. CDinas Koperasi
UKM
C Kerjasama alih teknologi • Terjadinya proses Kemeperin, Balai Dinas Pelaku
transfer/alih Besar Industri Perindustrian, usaha,
teknologi Agro, dan Badan Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
litbang lainnya, UKM serta OPD Perusahaan
dan Kementrian/ terkait Swasta, PT

Hal | 169
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Lembaga terkait. (MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
3.3 Meningkatkan Kemampuan Teknologi Pengolahan Limbah
A Memfasilitasi • Terolahnya limbah Kementrian BLH, Dinas Pelaku √ √ √
pengembangan teknologi industri lainnya Kehutanan dan Perindustrian, Usaha
pengolahan limbah industri Lingkungan BAPPEDA,
pangan Hidup,
Kemenperin, dan
Kementrian/
Lembaga terkait.

4 Penataan Struktur Industri


4.1 Pembinaan keterkaitan industri hulu ke hilir
A Kerjasama lintas sektoral • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
dalam menjamin kerjasama lintas Kementrian Perindustrian, usaha,
ketersediaan bahan baku sector Pertanian, dan Dinas Tanaman BUMN,
industri Kementrian/ Pangan dan Perusahaan
Lembaga terkait. Holtikultura, Swasta, PT √ √ √
Dinas (MADAKO
Kehutanan, & UNTAD
Dinas Perikanan, dan Swasta
Dinas Lainnya)

Hal | 170
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Perkebunan dan
Kehutanan dan
OPD terkait
lainnya
B Intensifikasi (peningkatan • Terbangunya Kemenperin, Dinas Pelaku
(Produktifitas), rejuvenasi koordinasi OPD Kementrian Perindustrian, usaha,
(peremajaan), dan terkait Pertanian, dan Dinas Tanaman BUMN,
ekstensifikasi yang Kementrian/ Pangan dan Perusahaan
berwawasan lingkungan Lembaga terkait. Holtikultura, Swasta, PT
melalui program Bersama Dinas (MADAKO
OPD terkait. Kehutanan dan & UNTAD √ √ √
Dinas Perikanan, dan Swasta
Dinas Lainnya)
Perkebunan dan
Kehutanan dan
OPD terkait
lainnya
C Memfasilitasi kemitraan, • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
temu usaha, antara kemitraan Kementrian Perindustrian, usaha,
industri kecil dan industri Pertanian, dan Dinas Tanaman BUMN,
besar Kementrian/ Pangan dan Perusahaan
Lembaga terkait. Holtikultura Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
D Mengadakan kajian • Tersusunnya kajian Kemenperin, Dinas Pelaku √ √ √

Hal | 171
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
pengembangan industri dari pengembangan Kementrian Perindustrian, usaha, PT
hulu ke hilir indutri Pertanian, dan Dinas Tanaman (MADAKO
Kementrian/ Pangan dan & UNTAD
Lembaga terkait. Holtikultura, dan Swasta
Dinas Koperasi Lainnya)
& UKM

4.2 Pengembangan Sistem Informasi Industri


A Pemetaan Potensi Industri • Terpetakannya Kemenperin, dan Dinas PT
potensi industri Kementrian/ Perindustrian, (MADAKO
Lembaga terkait Kecamatan, & UNTAD √ √ √
Desa dan Swasta
Lainnya)
B Pemanfaatan Sistem • Dimanfaatkannya Kemenperin, dan Dinas PT
Informasi Industri SII Kementrian/ Perindustrian, (MADAKO
Lembaga terkait & UNTAD √ √ √
dan Swasta
Lainnya)
C Monitoring dan Evaluasi • Terawasinya Kemenperin, dan Dinas Kerjsama
pelaksanaan pembangunan pelaksanaan Kementrian/ Perindustrian, perguruan
√ √ √
industri pembangunan Lembaga terkait Tinggi
industri
5 Sarana Prasarana Industri
A Penataan Lokasi sentra IKM • Tertatanya lokasi Kemenperin, dan BAPPEDA, Dinas
bagi penempatan IKM sentra IKM Tolitoli Kementrian/ Perindustrian, √ √ √
Pangan Lembaga terkait Dinas PU dan

Hal | 172
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Penataan Ruang
B Pembangunan Infrastruktur • Tersedianya Kemenperin, dan Dinas Swasta
di dalam Sentra Infrastruktur Dasar Kementrian/ Perindustrian,
(Jalan, Bangunan, Lembaga terkait Dinas PU dan
√ √ √
jaringan air bersih, Penataan Ruang
Listrik dll) dalam
sentra
C Penyediaan sarana • Tersedianya sarana Kemenperin, dan Dinas Swasta
prasarana penunjang prasarana sentra Kementrian/ Perindustrian,
√ √ √
sentra Lembaga terkait Dinas PU dan
Penataan Ruang
D Fasilitasi Bantuan Peralatan • Adanya bantuan Kemenperin, dan Dinas Swasta
IKM Pangan peratalatan usaha Kementrian/ Perindustrian,
√ √ √
industri (IKM) Lembaga terkait Dinas PU dan
Unggulan Penataan Ruang
6. Penguatan IKM Sentra
A Penyediaan sarana • Tersedianya sarana Kemenperin, dan Dinas
informasi sentra informasi sentra Kementrian/ Perindustrian, √ √ √
Lembaga terkait
B Pembinaan/penguatan • Terbinanya pelaku Kemenperin, dan Dinas Pelaku
kelembagan kelompok usaha di sentra Kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
usaha di dalam sentra dan Lembaga terkait Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
diluar sentra IKM UKM & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
C Koordinasi lintas sektor • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
√ √ √
untuk pengembangan koordinasi lintas Balai Besar Perindustrian, usaha,

Hal | 173
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
kelompok-kelompok usaha sector Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
di sentra dan diluar Sentra dan Badan UKM Perusahaan
IKM litbang lainnya, Swasta, PT
dan Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
D Diseminasi teknologi mesin • Tersebarnya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan tekonologi proses bagi informasi teknologi Balai Besar Perindustrian, usaha,
pelaku usaha di sentra dan ke sentra Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
diluar Sentra IKM dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan Kementrian/ (MADAKO
Lembaga terkait & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
7 Program Pemasaran IKM
A Penguatan branding produk • Terbentuknya Brand Kemendag, dan Dinas Pelaku
khususnya Tolitoli, Kripik Produk Kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
Tolitoli dan olahan Ikan Lembaga terkait Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
khas Kabupaten Tolitoli UKM & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
B Membuat sarana promosi • Tersedianya sarana Kemendag, dan Dinas Pelaku
dalam bentuk media cetak promosi Kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
√ √ √
dan elektonik (Brosur, profil Lembaga terkait Dinas Koperasi (MADAKO
usaha,leaflat, baliho, UKM & UNTAD

Hal | 174
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dokumentasi video, e- dan Swasta
catalog, dll) Lainnya)
C Menyelenggaran pelatihan • Berkembangnya Kemendag, dan Dinas Pelaku
dan penyusunan pemasaran pelaku usaha Kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart) didalam Lembaga terkait Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
memasarkan produk UKM & UNTAD
melalui online dan Swasta
Lainnya)
D Fasiltasi Penyedian sarana • Tersedianya sarana Kemendag, dan Dinas Pelaku
dan prasarana pemasaran prasarana yang Kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart) digunakan oleh Lembaga terkait Dinas Koperasi (MADAKO
pelaku usaha UKM & UNTAD
didalam melakukan dan Swasta
pemasaran dan Lainnya)
promosi usah
berbasis daring.
E Memfasilitasi pelaku usaha • Terpromosikannya Kemendag, dan Dinas Pelaku
untuk mengikuti pameran - produk IKM Kementrian/ Perindustrian, usaha,
√ √ √
pameran di beberapa event Lembaga terkait Dinas Koperasi BUMN
UKM
F Memfasilitasi • Terselenggaranya Kemendag, dan Dinas Pelaku
penyelenggaran pameran, pameran Kementrian/ Perindustrian, usaha,
√ √ √
Lembaga terkait Dinas Koperasi BUMN
UKM
G Menjalin Kerjasama dengan • Terjalinnya Kemendag, dan Dinas Pelaku
pusat-pusat perdagangan, kerjasama Kementrian/ Perindustrian, usaha, √ √ √
hotel, restauran didalam pemasaran Lembaga terkait Dinas Koperasi Perusahaan

Hal | 175
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dan diluar kabupaten UKM, Dinas swasta
Tolitoli. Pariwisata
H Pembuatan/peningkatan • Tersedianya Kemendag, dan Dinas Pelaku
fasilitas showroom showroom Kementrian/ Perindustrian, usaha,
pemasaran di lokasi-lokasi pemasaran Lembaga terkait Dinas Koperasi
√ √ √
strategis termasuk di UKM, Dinas
Bandara Sultan Bantilan Pariwisata
dan lokasi strategis lainya.
I Dioperasionalkannya • Dioperasionalkannya Kemendag, dan Dinas Pelaku
Showroom Pemasaran showroom Kementrian/ Perindustrian, usaha,
sudah yang ada pemasaran Lembaga terkait Dinas Koperasi √ √ √
UKM, Dinas
pariwisata
8. Pembiayaan Industri (IKM)
A Memfasilitasi akses • Terfasilitasinya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
terhadap pembiayaan usaha pembiayaan usaha UKM, dan UKM Perusahaan
yang kompetitif Kementrian/ Swasta, √ √ √
Lembaga terkait Pelaku
usaha
B Mengadakan pelatihan • Terselenggaranya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
/pendampingan pelatihan UKM, dan UKM, Dinas Perusahaan
penyusunan proposal Kementrian/ Perindustrian Swasta, √ √ √
kelayakan usaha yang Lembaga terkait Pelaku
bankable usaha
C Menjalin kerjasama dengan • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
BUMN/Bank SULTENG/ kerjasama UKM, Kemen UKM, Dinas Perusahaan √ √ √
Swasta dalam pemanfaatan BUMN, dan Perindustrian Swasta,

Hal | 176
Pemangku Kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2025- 2029-
Pusat Daerah Lainnya
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
dana CSR bagi pembiayaan Kementrian/ Pelaku
usaha industri Lembaga terkait usaha
D Fasilitasi Dengan BUMDEs • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
didalam pembiayaan IKM kerjasama BUMDes UKM, Kemen UKM, Dinas Perusahaan
Desa dan IKM BUMN, Perindustrian, Swasta,
√ √ √
KEMENDES, dan BPPMD Pelaku
Kementrian/ usaha
Lembaga terkait

Hal | 177
2. Industri Hulu Agro

Industri pengolahan hulu agro terdiri atas industri pengolahan kelapa

terpadu, industri pengolahan minyak atsiri Cengkih dan industri

olahan coklat dan industri Kelapa Terpadu serta Industri Pengolahan

Hasil Kelautan (rumput laut). Sasaran, strategi serta rencana aksi

pembangunan industri pengolahan hulu agro dijelaskan sebagai

berikut:

Tabel 4.14
Sasaran dan Strategi Industri Pengolahan Hulu Agro
Sasaran
2019-2024 2025-2029 2029-2039
a. Adanya peta potensi a. Tersedianya fasilitasi a. Terbangunnya
Bahan baku IKM Hulu sarana dan Industri pengolahan
Agro di kabupaten prasarana produksi. Hulu Agro yang
Tolitoli (Kelapa dalam, b. Adanya forum maju dan berdaya
Cengkih, coklat dll). konsultasi sentra saing.
b. Tertersedinya bahan produksi Industri b. Adanya produk
baku Industri pengolahan Cengkih. olahan Industri
pengolahan Hulu Agro. c. Terdiversifikasinya Olahan Hulu Agro
c. Tertersedinya bahan produk olahan yang memiliki
baku Industri Kelapa dalam. standar mutu dan
pengolahan rumput d. Terdiversifikasinya bersertifikasi.
laut. produk coklat. c. Terciptanya pasar
d. Terbentuknya sentra e. Terdiversifikasinya dalam negeri dan
industri pengolahan produk olahan Ikan. luar negri.
Hulu agro didalam dan f. Adanya produk d. Mengembangkan
diluar kawasan. olahan Industri industri pengolahan
e. Peningkatan Olahan Hulu Agro Hulu agro berbahan
ketersediaan produk yang memiliki baku Cengkih,
olahan Hulu Agro. standar mutu dan Kelapa dalam dan
f. Peningkatan SDM bersertfifikasi Coklat yang serta
Pelaku usaha Industri g. Terciptanya pasar rumput laut
olahan. dalam negeri dan terintegrasi dengan
g. Berkembangnya luar negri sentra produksi
wirausaha baru IKM h. Peningkatan peran bahan baku
Hulu Agro perguruan tinggi e. Meningkatnya
h. Memfasilitasi (Madako & Untad ekspor produk IKM
penyelenggaraan dan dan PT. Swasta Hulu Agro.
partisipasi pameran lainnya) dalam f. Mendorong Investasi
dalam negeri. Pengembangan terhadap industri
i. Memfasilitasi promosi Produk Hulu Agro Unggulan
melalui media daerah
elektronik dlm online,

Hal | 178
Sasaran
2019-2024 2025-2029 2029-2039
katalog dan brosur.
j. Terbangunnya
pemasaran platform
digital (e-Smart)
k. Terfasilitasinya temu
usaha antara pemasok
bahan baku, perajin
dan buyer.
Strategi
a. Peningkatan utilitas dan aksesbilitas serta kapasitas produksi.

b. Peningkatan mutu produk pengolahan Hulu Agro khususnya pengolahan

Kelapa Dalam, Cengkih dan Coklat serta Rumput laut.

c. Kerjasama lintas sektoral dalam menjamin ketersediaan bahan baku

industri mealui penataan struktur industri dan mengsinergikan dengan

program OPD terkait.

d. Peningkatan kemitraan antara pemasok bahan baku dengan industri

pengolahan Hulu Agro.

e. Peningkatan wirausaha baru bidang usaha IKM Hulu Agro .

f. Memfasilitasi penyelenggaraan dan partisipasi pameran dalam negeri.

g. Memfasilitasi promosi melalui media elektronik dalam online (E-Smart IKM),

katalog dan brosur.

Hal | 179
Tabel 4.15
Rencana Aksi Pembangunan Industri Hulu Agro Tahun 2019-2039
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penguatan Kelembagaan
1.1 Menyelesaikan Perangkat Regulasi dan Kelembagaan RPIK Tolitoli
A Mendukung WPPI BUTOL • Mempersiapkan Kemenperin Bupati, Badan Pelaku
(Buol-Tolitoli Bersaudara) Hulu-Hilir IKM Hulu dan Perencanaan Usaha
untuk Industri Pengolahan Agro kementrian/ Pembangunan
Hulu Agro lembaga terkait Daerah
√ √ √
(BAPPEDA),
DPRD, Dinas
Perindustrian,
OPD terkait
B Menyiapkan Tolitoli Menjadi • Promosi dan BKM, Dinas Pelaku
Kawasan Investasi yang Kerjasama Investasi Kemenperin, Perindustrian, Usaha,
potensial Industri dan Dinas Koperasi Asosiasi √ √ √
kementrian/ UKM dan OPD IKM tingkat
lembaga terkait terkait kabupaten
C Peningkatan pelayanan • Terselenggaranya Kemenperin, DPMPTSP, Dinas Pelaku
Perijinan legalitas usaha IKM dan Perindustrian Usaha
√ √ √
kementrian/
lembaga terkait
D Monitoring dan evaluasi • Terselengara Kemenperin, BAPPEDA, Dinas Pelaku
monitoring-data dan dan Perindustrian Usaha, PT
evaluasi secara kementrian/ (MADAKO
√ √ √
berkala setiap tahun lembaga terkait & UNTAD
• Tersedianya hasil dan Swasta
evaluasi dan Lainnya)

Hal | 180
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
perbaikan rencana
tindak lanjut
pengembangan
Industri Hulu Agro
1.2 Memperkuat Kelompok
Usaha Bersama
Mengaktifkan KUB Industri • Tertatanya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penataan kelembagaan kelembagaan KUB dan Perindustrian, usaha,
serta legalitasnya aktif kementrian/ Dinas Koperasi KUB, PT
lembaga terkait UKM (MADAKO
& UNTAD
dan Swasta √ √ √
Lainnya).

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri


2.1 Menumbuhkan wirausaha baru Tolitoli
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
kewirausahaan/ peningkatan wirausaha baru dan Perindustrian, usaha, PT
motivasi usaha. • Tumbuhnya kementrian/ Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
wirausaha baru lembaga terkait UKM & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pembinaan dan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru dan Perindustrian, usaha, PT
√ √ √
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya kementrian/ Dinas Koperasi (MADAKO
lokal komoditi hulu Agro. wirausaha baru lembaga terkait UKM, Dinas & UNTAD

Hal | 181
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Tanaman Pangan dan Swasta
dan Holtikultura, Lainnya)
Dinas Kelautan
dan Perikanan
C Perbanyak Wirausaha IKM • Jumlah wirausaha Kemenperin, Dinas Pelaku
baru dan Perindustrian, usaha, PT
kementrian/ Dinas Koperasi (MADAKO
lembaga terkait UKM, Dinas & UNTAD
Tanaman Pangan dan Swasta
√ √ √
dan Holtikultura, Lainnya)
Pondok
Pesentren, Dinas
Pemuda dan
Olahraga
D Mengembangkan inkubator • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
bisnis wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
• Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
wirausaha baru kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
E Pemberdayaan masyarakat • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
miskin utk dapat memiliki wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
usaha mandiri • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
wirausaha baru dgn kementrian/ UKM & UNTAD
memenfatakan lembaga terkait dan Swasta
sumberdaya local Lainnya)
2.2 Meningkatkan Kompetensi Manajerial
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku √ √ √

Hal | 182
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
manajemen usaha industri Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
Hulu Agro manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
pelaku IKM kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen keuangan Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
pelaku IKM kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
manjemen produksi kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
pelaku IKM kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
manajemen pemasaran dll kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas (MADAKO
√ √ √
pelaku IKM kementrian/ Perdagangan, & UNTAD
lembaga terkait Dinas Koperasi dan Swasta
UKM Lainnya)
2.3 Meningkatkan Kompetensi Teknis
A Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi hulu agro Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
√ √ √
para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
dan Badan UKM, Dinas Perusahaan

Hal | 183
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
litbang lainnya, Kelautan dan Swasta, PT
dan Perikanan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi hulu agro Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
khususnya pengolahan para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
Cengkih, Kelapa dalam, dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
Coklat dan rumput laut. litbang lainnya, Kelautan dan Swasta, PT √ √ √
dan Perikanan, Dinas (MADAKO
kementrian/ Kelautan dan & UNTAD
lembaga terkait Perikanan. dan Swasta
Lainnya)
C Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi Hulu Agro olahan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
khususnya pengolahan para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
Cengkih dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
litbang lainnya, Kelautan dan Swasta, PT √ √ √
dan Perikanan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
D. Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi Hulu Agro olahan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
khususnya pengolahan para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
Kelapa Dalam dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT

Hal | 184
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
E. Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi Hulu Agro olahan Kompetensi teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
khususnya pengolahan para pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
Coklat/Kakao dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
F. Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi Hulu Agro olahan Kompetensi teknis Kementrian Perindustrian, usaha,
khususnya pengolahan para pelaku IKM Kelautan dan Dinas Koperasi BUMN,
Rumput laut Perikanan, UKM, Dinas Perusahaan
Balai Besar Kelautan dan Swasta, PT
Industri Agro, Perikanan. (MADAKO √ √ √
dan Badan & UNTAD
litbang lainnya, dan Swasta
dan Lainnya)
kementrian/
lembaga terkait
G Pelatihan Tenaga Kerja • Terbinanya Pudiklat Dinas Pelaku
Industri Kompetensi teknis Industri Perindustrian, usaha,
√ √ √
para pelaku IKM kemenperin, Dinas Tenaga BUMN,
• Kementrian Kerja Perusahaan

Hal | 185
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Tenaga Kerja, Swasta, PT
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
H Fasilitasi perolehan • Terbinanya Pudiklat Dinas Pelaku
sertifikasi Standar Kompetensi teknis Industri Perindustrian, usaha,
Kompetensi Kerja Nasional para pekerja kemenperin, Dinas Tenaga BUMN,
Indonesia (SKKNI) industri Kementrian kerja Perusahaan
Tenaga Kerja, Swasta, PT
√ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)

2.4 Meningkatkan Kompetensi Kreativitas dan Inovasi


A Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Dinas Pelaku
fasilitasi desain kemasan kreatifitas pelaku Balai Besar Perindustrian, usaha,
produk Hulu Agro IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Dinas Pelaku
diversifikasi dan inovasi inovasi pelaku IKM Balai Besar Perindustrian, usaha, √ √ √
produk Hulu Agro Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,

Hal | 186
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
dan Badan UKM, Dinas Perusahaan
litbang lainnya, Tanaman Pangan Swasta, PT
dan dan Holtikultura, (MADAKO
kementrian/ Dinas Kelautan & UNTAD
lembaga terkait dan Perikanan dan Swasta
Lainnya)
3 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri IKM
3.1 Meningkatkan Kemampuan Tekonologi Proses Produksi
A Memfasilitasi • Terfasilitasinya Kemeperin, Dinas Pelaku
standarisasi/sertifikasi (SNI, standarisasi dan Kemenhum & Perindustrian, usaha,
ISO, IG, GMP, HACCP, Halal,) sertifikasi Ham, Balai Dinas Koperasi LPPOM-
Produk IKM Besar Industri UKM MUI,
Agro, dan Perusahaan √ √ √
Badan litbang Swasta,
lainnya, dan
kementrian/
lembaga terkait
B Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
pendampingan sertifikasi kemampuan teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi LPPOM-
dan Badan UKM MUI,
√ √ √
litbang lainnya, Perusahaan
dan Swasta,
kementrian/
lembaga terkait
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya pelaku Kemenperin, Dinas Pelaku
Keamanan industri usaha dan Perindustrian, usaha √ √ √
pengolahan Cengkih, Kelapa kementrian/ Dinas Kesehatan,

Hal | 187
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
dalam dan Coklat serta lembaga terkait Dinas Koperasi
rumput laut. UKM, BP-POM
Sulteng
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
peningkatan mutu kemampuan teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
produk/penerapan GKM pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi
dan Badan UKM
√ √ √
litbang lainnya,
dan
kementrian/
lembaga terkait
E Memfasilitasi magang untuk • Terbinanya Kemneperin, Dinas Pelaku
penguasaan teknologi proses kemampuan teknis Balai Besar Perindustrian, usaha,
industri hulu agro (Cengkih, pelaku IKM Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
Kelapa dalam dan coklat dan Badan UKM Perusahaan
serta tumput laut) litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
3.2 Meningkatkan Kemampuan Teknologi (Mesin/Peralatan)
A Memfasilitasi bantuan mesin • Terfasilitasinya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan peralatan mesin/peralatan dan Perindustrian, usaha,
kementrian/ Dinas Koperasi BUMN, √ √ √
lembaga terkait UKM Perusahaan
Swasta,
B Memfasilitasi restrukturisasi • Terfasilitasinya Kemenperin, Dinas Pelaku
√ √ √
mesin restrukturisasi dan Perindustrian, usaha,

Hal | 188
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
mesin kementrian/ Dinas Koperasi
lembaga terkait UKM
C Kerjasama alih teknologi • Terjadinya proses Kemeperin, Dinas Pelaku
transfer/alih Balai Besar Perindustrian, usaha,
teknologi Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
3.3 Meningkatkan Kemampuan Teknologi Pengolahan Limbah
A Memfasilitasi pengembangan • Terolahnya limbah Kementrian BLHD, Dinas Pelaku √ √ √
teknologi pengolahan limbah industri lainnya Kehutanan dan Perindustrian, Usaha
industri Hulu Agro Lingkungan BAPPEDA,
Hidup,
Kemenperin,
dan
kementrian/
lembaga terkait
4 Penataan Struktur Industri
4.1 Pembinaan keterkaitan industri hulu ke hilir
A Kerjasama lintas sektoral • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
dalam menjamin kerjasama lintas Kementrian Perindustrian, usaha,
ketersediaan bahan baku sektor Pertanian, dan Dinas BUMN,
√ √ √
industri kementrian/ Perkebunan dan Perusahaan
lembaga terkait Peternakan, Swasta, PT
Dinas Kelautan (MADAKO

Hal | 189
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
dan Perikanan, & UNTAD
dan OPD terkait dan Swasta
lainnya Lainnya)
B Intensifikasi (peningkatan • Terbangunya Kemenperin, Dinas Pelaku
(Produktifitas), rejuvenasi koordinasi OPD Kementrian Perindustrian, usaha,
(peremajaan), dan terkait Pertanian, dan Dinas BUMN,
ekstensifikasi yang kementrian/ Perkebunan dan Perusahaan
berwawasan lingkungan lembaga terkait Peternakan, Swasta, PT √ √ √
melalui program Bersama Dinas Kelautan (MADAKO
OPD terkait. dan Perikanan, & UNTAD
dan OPD terkait dan Swasta
lainnya Lainnya)
C Memfasilitasi kemitraan, • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
temu usaha, antara industri kemitraan Kementrian Perindustrian, usaha,
kecil dan industri menengah Pertanian, dan Dinas BUMN,
kementrian/ Perkebunan dan Perusahaan
lembaga terkait Peternakan Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
Mengadakan kajian • Tersusunnya kajian Kemenperin, Dinas Pelaku
pengembangan industri dari pengembangan Kementrian Perindustrian, usaha, PT
hulu ke hilir indutri Pertanian, dan Dinas (MADAKO
kementrian/ Perkebunan dan & UNTAD √ √ √
lembaga terkait Peternakan, dan Swasta
Dinas Koperasi Lainnya)
UKM

Hal | 190
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
4.2 Pengembangan Sistem Informasi Industri
A Pemetaan Potensi Industri • Terpetakannya Kemenperin, Dinas PT
potensi industri dan Perindustrian, (MADAKO
kementrian/ Kecamatan, Desa & UNTAD √ √ √
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
B Pemanfaatan Sistem • Dimanfaatkannya Kemenperin, Dinas PT
Informasi Industri SII dan Perindustrian, (MADAKO
kementrian/ & UNTAD √ √ √
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
C Monitoring dan evaluasi • Terawasinya Kemenperin, Dinas Kerjsama
pelaksanaan pembangunan pelaksanaan dan Perindustrian, perguruan
√ √ √
industri pembangunan kementrian/ Tinggi
industri lembaga terkait
5 Sarana Prasarana Industri
A Penataan Lokasi sentra IKM • Tertatanya lokasi Kemenperin, BAPPEDA, Dinas
yang ada bagi penempatan sentra IKM Tolitoli dan Perindustrian,
IKM Hulu Agro kementrian/ Dinas PU dan
lembaga terkait Penataan Ruang,
Dinas √ √ √
Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
B Pembnagunan Infrastruktur • Tersedianya Kemenperin, Dinas Swasta
di dalam Sentra Infrastruktur Dasar dan Perindustrian, √ √ √
(Jalan, Bangunan, kementrian/ Dinas PU dan

Hal | 191
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
jaringan air bersih, lembaga terkait Penataan Ruang,
Listrik dll) dalam Dinas
sentra Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
C Penyediaan sarana prasarana • Tersedianya sarana Kemenperin, Dinas Swasta
penunjang sentra prasarana sentra dan Perindustrian,
kementrian/ Dinas PU dan
lembaga terkait, Penataan Ruang,
dan Dinas √ √ √
kementrian/ Perhubungan,
lembaga terkait Dinas
Komunikasi dan
Informatika
D Fasilitasi Bantuan Peralatan • Adanya bantuan Kemenperin, Dinas Swasta
IKM Huku Agro peratalatan usaha dan Perindustrian,
industri (IKM) kementrian/ Dinas PU dan
Unggulan lembaga terkait Penataan Ruang,
Dinas √ √ √
Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
6. Penguatan IKM Sentra
A Penyediaan sarana informasi • Tersedianya sarana Kemenperin, Dinas
sentra informasi sentra dan Perindustrian, √ √ √
kementrian/

Hal | 192
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
lembaga terkait
B Pembinaan/penguatan • Terbinanya pelaku Kemenperin, Dinas Pelaku
kelembagan kelompok usaha di sentra dan Perindustrian, usaha, PT
usaha di dalam sentra dan kementrian/ Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
diluar sentra IKM lembaga terkait UKM & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
C Koordinasi lintas sektor • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
untuk pengembangan koordinasi lintas Balai Besar Perindustrian, usaha,
kelompok-kelompok usaha di sektor Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
sentra dan diluar Sentra IKM dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
D Diseminasi teknologi mesin • Tersebarnya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan tekonologi proses bagi informasi teknologi Balai Besar Perindustrian, usaha,
pelaku usaha di sentra dan ke sentra Industri Agro, Dinas Koperasi BUMN,
diluar Sentra IKM dan Badan UKM Perusahaan
litbang lainnya, Swasta, PT √ √ √
dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga terkait dan Swasta
Lainnya)
7 Program Pemasaran IKM
A Penguatan branding produk • Terbentuknya Brand Kemendag, dan Dinas Pelaku
√ √ √
Hulu agro Kabupaten Tolitoli Produk kementrian/ Perindustrian, usaha, PT

Hal | 193
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
lembaga terkait Dinas (MADAKO
Perdagangan, & UNTAD
Dinas Koperasi dan Swasta
UKM Lainnya)
B Membuat sarana promosi • Tersedianya sarana Kemendag, dan Dinas Pelaku
dalam bentuk media cetak promosi kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
dan elektonik (Brosur, profil lembaga terkait Dinas (MADAKO
√ √ √
usaha,leaflat, baliho, Perdagangan,, & UNTAD
dokumentasi video, e-catalog) Dinas Koperasi dan Swasta
UKM Lainnya)
C Menyelenggaran pelatihan • Berkembangnya Kemendag, dan Dinas Pelaku
dan penyusunan pemasaran pelaku usaha kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart) IKM didalam lembaga terkait Dinas (MADAKO
√ √ √
Hulu Agro memasarkan Perdagangan,, & UNTAD
produk melalui Dinas Koperasi dan Swasta
online UKM Lainnya)
D Fasiltasi Penyedian sarana • Tersedianya sarana Kemendag, dan Dinas Pelaku
dan prasarana pemasaran prasarana yang kementrian/ Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart IKM) digunakan oleh lembaga terkait Dinas (MADAKO
pelaku usaha Perdagangan, & UNTAD
didalam melakukan Dinas Koperasi dan Swasta
pemasaran dan UKM Lainnya)
promosi usah
berbasis daring.
E Memfasilitasi pelaku usaha • Terpromosikannya Kemendag, dan Dinas Pelaku
untuk mengikuti pameran- produk IKM kementrian/ Perindustrian, usaha,
√ √ √
pameran di beberapa event lembaga terkait Dinas Koperasi BUMN
UKM

Hal | 194
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
F Memfasilitasi penyelenggaran • Terselenggaranya Kemendag, dan Dinas Pelaku
pameran, pameran kementrian/ Perindustrian, usaha,
lembaga terkait Dinas BUMN
√ √ √
Perdagangan,
Dinas Koperasi
UKM
G Menjalin Kerjasama dengan • Terjalinnya Kemendag, dan Dinas Pelaku
pusat-pusat perdagangan, kerjasama kementrian/ Perindustrian, usaha,
hotel, restauran diluar pemasaran lembaga terkait Dinas Perusahaan
kabupaten Tolitoli khususnya Perdagangan,, swasta √ √ √
di Kota Palu dan diluar Dinas Koperasi
daerah lainnya UKM, Dinas
Pariwisata
H Pembuatan/peningkatan • Tersedianya Kemendag, dan Dinas Pelaku
fasilitas showroom showroom kementrian/ Perindustrian, usaha,
pemasaran di lokasi-lokasi pemasaran lembaga terkait Dinas
strategis termasuk di Perdagangan,, √ √ √
Bandara Sultan Bantilan dan Dinas Koperasi
lokasi strategis lainya ( dan UKM, Dinas
produk Unggulan lainnya) Pariwisata
8. Pembiayaan Industri (IKM)
A Memfasilitasi akses terhadap • Terfasilitasinya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
pembiayaan usaha yang pembiayaan usaha UKM, dan UKM Perusahaan
kompetitif kementrian/ Swasta, √ √ √
lembaga terkait Pelaku
usaha
B Mengadakan pelatihan • Terselenggaranya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
√ √ √
/pendampingan penyusunan pelatihan UKM, dan UKM, Dinas Perusahaan

Hal | 195
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
proposal kelayakan usaha kementrian/ Perindustrian, Swasta,
yang bankable lembaga terkait Dinas Pelaku
Perdagangan, usaha
C Menjalin kerjasama dengan • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
BUMN/Bank SULTENG/ kerjasama UKM, Kemen UKM, Dinas Bank
Swasta dalam pemanfaatan BUMN dan Perindustrian, Sulteng,
dana CSR bagi pembiayaan kementrian/ Dinas Perusahaan
√ √ √
usaha industri lembaga terkait Perdagangan, Swasta
lainnya,
Pelaku
usaha
D Fasiltasi Dungan BUMDEs • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
didalam pembiayaan IKM kerjasama BUMDes UKM, Kemen UKM, Dinas Perusahaan
Desa dan IKM BUMN, Perindustrian, Swasta,
KEMENDES Dinas Pelaku √ √ √
dan Pemberdayaan usaha
kementrian/ Masyarakat dan
lembaga terkait Desa

Hal | 196
3. Industri Textil, kulit, Alas kaki dan Aneka

Industri Tekstil Kulit, Alas Kaki dan Aneka menjadi satu diantara

jenis industri yang masuk dalam industri unggulan Kabupaten Tolitoli

yang terdiri dari 1) Industri Furniture dan Barang Lainnya dari kayu

Serta Cengkih, antara lain: Kerajinan dan ukiran kayu, Furniture kayu,

Souvenir berbahan baku Kayu, bambu, Kerajinan souvenir berbahan

baku Cengkih,Kerajinan Tulang Ikan, Furniture berbahan dasar

Cengkih, dan Aneka anyaman berbahan dari Cengkih. 2) Industri Batu

Bata, Gerabah dan Pnade Besi, terdiri atas: Batu bata dan Batako,

Gerabah dan Pande Besi

Sasaran dan strategi serta rencana aksi pembangunan industri

tekstil, kulit, alas kaki dan aneka dijabarkan pada tabel-tabel berikut

ini:

Tabel 4.16
Sasaran dan Strategi Industri Textil, kulit, Alas kaki dan Aneka
Sasaran
2019-2024 2025-2029 2029-2039
a. Tertersedianya bahan a. Tersedianya fasilitasi a. Terbangunnya
baku Industri Furnitute sarana dan Industri pengolahan
dan barang dan prasarana produksi Aneka Kerajinan
kerajinan anyaman Industri aneka. Mebel dan Anyaman
kayu dan bambu, b. Adanya forum yang maju dan
berbahan baku konsultasi sentra berdaya saing.
Cengkih serta industri produksi Industri b. Adanya produk
gerabah. Aneka. olahan Industri
b. Tertersedinya bahan c. Terdiversifikasinya Olahan Aneka
baku Industri Aneka. produk Meuble kayu Kerajinan Meubel
c. Tertersedinya bahan kelapa dan bambu dan Anyaman yang
Kayu, dan Gerabah. dan serta Gerabah memiliki standar
d. Terbentuknya sentra d. Terdiversifikasinya mutu dan
industri pengolahan produk olahan bersertfifikasi.
Textil, kulit, Alas kaki kerajinan anyaman c. Terciptanya pasar
dan Aneka. Kayu Kelapa dan dalam negeri dan
e. Peningkatan Gerabah Batu merah luar negri.
ketersediaan produk e. Adanya produk d. Mengembangkan
olahan Aneka olahan Industri industri pengolahan
Kerajinan Mebel dan Olahan Aneka Meubel dan
Anyaman. Kerajinan Meubel anyaman kayu
f. Peningkatan SDM dan Anyaman yang kelapa dan bambu

Hal | 197
Sasaran
2019-2024 2025-2029 2029-2039
Pelaku usaha Industri memiliki standar dan Gerabah pada
olahan. mutu dan sentra produksi
g. Berkembangnya bersertifikasi bahan baku
wirausaha baru IKM f. Terciptanya pasar e. Meningkatnya
Aneka Kerajinan Mebel dalam negeri dan ekspor produk IKM
dan Anyaman luar negri Aneka Kerajinan
h. Memfasilitasi g. Tersedianya klaster Meubel dan
penyelenggaraan dan Industri pengolahan Anyaman.
partisipasi pameran Aneka Kerajinan f. Mendorong
dalam negeri. Meubel dan Investasi terhadap
i. Memfasilitasi promosi Anyaman. industri Aneka
melalui media h. Peningkatan peran Kerajinan Mebel
elektronik dlm online, perguruan tinggi dan Anyaman
katalog dan brosur. (MADAKO & UNTAD Unggulan daerah
j. Terbangunnya dan PT. Swasta
pemasaran platform lainnya) dalam
digital (e-Smart) Pengembangan
k. Terfasilitasinya temu Produk
usaha antara pemasok
bahan baku, perajin
dan buyer.
Strategi
a. Peningkatan utilitas dan aksesbilitas serta kapasitas produksi.

b. Kerjasama lintas sektoral dalam menjamin ketersediaan bahan baku

industri melalui penataan struktur industri

c. Peningkatan mutu produk pengolahan Aneka Kerajinan Meubel dan

Anyaman kayu kelapa dan bambu dan Gerabah

d. Peningkatan kemitraan antara pemasok bahan baku dengan industri

pengolahan Aneka Kerajinan Meubel dan Anyaman.

e. Peningkatan wirausaha baru bidang usaha IKM Aneka Kerajinan Mebel dan

Anyaman.

f. Peningkatan Kualitas Industri Gerabah.

g. Memfasilitasi penyelenggaraan dan partisipasi pameran dalam negeri.

h. Memfasilitasi promosi melalui media elektronik dalam online (E-Smart IKM),

katalog dan brosur.

Hal | 198
Tabel 4.17
Rencana Aksi Industri Textil, kulit, Alas kaki dan Aneka
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 Penguatan Kelembagaan
1.1 Menyelesaikan Perangkat Regulasi dan Kelembagaan RPIK Tolitoli
A Mendukung WPPI BUTOL • Mempersiapkan Kemenperin, Bupati, Badan Pelaku
(Buol-Tolitoli Bersaudara) Hulu-Hilir IKM dan Perencanaan Usaha
untuk Industri Aneka Tekstil, Kulit, Alas kementrian/ Pembangunan
Kaki dan Aneka lembaga Daerah
√ √ √
Kerjainan Kayu dan terkait (BAPPEDA),
bambu serta DPRD, Dinas
Gerabah Perindustrian,
OPD terkait
B Peningkatan pelayanan • Terselenggaranya Kemenperin, DPMPTSP, Dinas Pelaku
Perijinan legalitas usaha IKM dan Perindustrian Usaha
Aneka Kerajinan kementrian/
Mebel dan Anyaman lembaga √ √ √
kayu kelapa dan terkait
bambu dan
Gerabah
C Monitoring dan evaluasi • Terselengara Kemenperin, BAPPEDA, Dinas Pelaku
monitoring-data dan dan Perindustrian Usaha, PT
evaluasi secara kementrian/ (MADAKO
berkala setiap tahun lembaga & UNTAD √ √ √
• Tersedianya hasil terkait dan Swasta
evaluasi dan Lainnya)
perbaikan rencana

Hal | 199
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
tindak lanjut
pengembangan
Industri Aneka
Kerajinan Mebel dan
Anyaman kayu
kelapa dan bambu
dan Gerabah
1.2 Memperkuat Kelompok Usaha Bersama
Mengaktifkan KUB Industri • Tertatanya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan penataan kelembagaan kelembagaan KUB Kemenkop & Perindustrian, usaha,
serta legalitasnya aktif UKM, dan Dinas Koperasi KUB, PT
kementrian/ UKM (MADAKO
lembaga & UNTAD √ √ √
terkait dan Swasta
Lainnya)

2 Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri


2.1 Menumbuhkan wirausaha baru Tolitoli
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
kewirausahaan/ peningkatan wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
motivasi usaha. • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
wirausaha baru kementrian/ UKM & UNTAD
bidang IKM lembaga dan Swasta √ √ √
Kerajinan Mebel dan terkait Lainnya)
Anyaman kayu
kelapa dan bambu
dan Gerabah

Hal | 200
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039

B Mengadakan pembinaan dan • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku


penyuluhan (bimbuluh) wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
pemanfaatan sumberdaya • Tumbuhnya UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
lokal komoditi Perkebunan wirausaha baru kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
dan hasil Hutan untuk Usaha Kerajinan lembaga Kehutanan dan Swasta
industri Aneka kayu serta Meubel dan terkait Lainnya) √ √ √
Gerabah,dan tulang Ikan Anyaman kayu
kelapa dan bambu
dan Gerabah,batu
bata,dan Tulang
Ikan
C Perbanyak Wirausaha IKM • Jumlah wirausaha Kemenperin, Dinas Pelaku
baru Usaha Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
Kerajinan Meubel UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
dan Anyaman kayu kementrian/ UKM, Dinas & UNTAD
√ √ √
kelapa dan bambu lembaga Tanaman Pangan dan Swasta
dan Gerabah,Batu terkait dan Holtikultura, Lainnya)
Bata,dan Tulang Dinas Pemuda
Ikan dan Olahraga
D Mengembangkan inkubator • Terbinanya calon Kemenperin, Dinas Pelaku
bisnis Industri Aneka wirausaha baru Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
Industri Aneka UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
• Berkembangnya kementrian/ UKM & UNTAD
wirausaha Industri lembaga dan Swasta
aneka terkait Lainnya)
2.2 Meningkatkan Kompetensi Manajerial
A Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku √ √ √

Hal | 201
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
manajemen usaha industri Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
Aneka manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
pelaku IKM kementrian/ UKM & UNTAD
lembaga dan Swasta
terkait Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemenperin, Dinas Pelaku
manajemen keuangan Kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
pelaku IKM Aneka kementrian/ UKM, Kecamatan & UNTAD
√ √ √
Kerajinan Kayu dan lembaga dan Swasta
bambu serta terkait Lainnya)
Gerabah, dan tulang
Ikan
C Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
manjemen produksi kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas Koperasi (MADAKO
pelaku IKM Aneka kementrian/ UKM dan & UNTAD
√ √ √
Kerjainan Kayu dan lembaga Kecamatan dan Swasta
bambu serta terkait Lainnya)
Gerabah, dan tulang
Ikan
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
manajemen pemasaran dll kompetensi Kemenkop & Perindustrian, usaha, PT
manajerial para UKM, dan Dinas (MADAKO
pelaku IKM Aneka kementrian/ Perdagangan, & UNTAD √ √ √
Kerajinan Kayu dan lembaga Dinas Koperasi dan Swasta
bambu serta terkait UKM Lainnya)
Gerabah,dan Tulang

Hal | 202
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Ikan
2.3 Meningkatkan Kompetensi Teknis
A Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi aneka kerajinan Kompetensi teknis dan Perindustrian, usaha,
kayu dan gerabah dan para pelaku IKM kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
Tulang Ikan lembaga UKM, Dinas Perusahaan
terkait Kehutanan Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan teknik • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
produksi Aneka Kompetensi teknis dan Perindustrian, usaha,
para pelaku IKM kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
Aneka Kerajinan lembaga UKM, Dinas Perusahaan
Kayu dan bambu terkait Kehutanan Swasta, PT √ √ √
serta Gerabah,dan (MADAKO
Tulang Ikan & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
E Pelatihan Tenaga Kerja • Terbinanya Pudiklat Dinas Pelaku
Industri Kompetensi teknis Industri Perindustrian, usaha,
para pelaku IKM kemenperin, Dinas Tenaga BUMN,
Kementrian Kerja Perusahaan
√ √ √
Tenaga Swasta, PT
Kerja, dan (MADAKO
kementrian/ & UNTAD
lembaga dan Swasta

Hal | 203
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
terkait Lainnya)
2.4 Meningkatkan Kompetensi Kreativitas dan Inovasi
A Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Dinas Pelaku
fasilitasi desain kemasan kreatifitas pelaku dan Perindustrian, usaha,
produk Industri Aneka IKM kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
Kerajinan Kayu dan bambu lembaga UKM Perusahaan
serta Gerabah dan Tulang terkait Swasta, PT √ √ √
Ikan (MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
B Mengadakan pelatihan • Terbinanya tingkat Kemeperin, Dinas Pelaku
diversifikasi dan inovasi inovasi pelaku IKM dan Perindustrian, usaha,
produk Industri Aneka Industri Aneka kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
Kerajaan Kayu dan bambu lembaga UKM, Dinas Perusahaan
serta Gerabah dan Tulang terkait Tanaman Pangan Swasta, PT
Ikan dan Holtikultura, (MADAKO
Dinas Kehutanan & UNTAD √ √ √
dan Swasta
Lainnya)

3 Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri IKM


3.1 Meningkatkan Kemampuan Tekonologi Proses Produksi
A Memfasilitasi • Terfasilitasinya Kemeperin, Dinas Pelaku
standarisasi/sertifikasi (SNI, standarisasi dan Kemenhum Perindustrian, usaha, √ √ √
ISO, HAKI, GMP, HACCP, sertifikasi & Ham, dan Dinas Koperasi LPPOM-

Hal | 204
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Halal,) Produk IKM kementrian/ UKM MUI,
lembaga Perusahaan
terkait Swasta,
B Mengadakan pelatihan dan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
pendampingan sertifikasi kemampuan teknis dan Perindustrian, usaha,
pelaku IKM kementrian/ Dinas Koperasi LPPOM-
√ √ √
lembaga UKM MUI,
terkait Perusahaan
Swasta,
D Mengadakan pelatihan • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
peningkatan mutu kemampuan teknis dan Perindustrian, usaha,
produk/penerapan GKM pelaku IKM kementrian/ Dinas Koperasi √ √ √
lembaga UKM
terkait
E Memfasilitasi magang untuk • Terbinanya Kemeperin, Dinas Pelaku
penguasaan teknologi proses kemampuan teknis dan Perindustrian, usaha,
industri Aneka Kerajinan pelaku IKM kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
Kayu dan bambu serta lembaga UKM Perusahaan
Gerabah dan Tulang Ikan terkait Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya).
3.2 Meningkatkan Kemampuan Teknologi (Mesin/Peralatan)
A Memfasilitasi bantuan mesin • Terfasilitasinya Kemenperin, Dinas Pelaku
dan peralatan bagi pengrajin mesin/peralatan dan Perindustrian, usaha,
√ √ √
Industri Aneka kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
lembaga UKM Perusahaan

Hal | 205
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
terkait Swasta,
B Memfasilitasi restrukturisasi • Terfasilitasinya Kemenperin, Dinas Pelaku
mesin Industri Aneka restrukturisasi dan Perindustrian, usaha,
mesin kementrian/ Dinas Koperasi √ √ √
lembaga UKM
terkait
C Kerjasama alih teknologi • Terjadinya proses Kemeperin, Dinas Pelaku
transfer/alih dan Perindustrian, usaha,
teknologi kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
lembaga UKM Perusahaan
terkait Swasta, PT √ √ √
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
3.3 Meningkatkan Kemampuan Teknologi Pengolahan Limbah
A Memfasilitasi pengembangan • Terolahnya limbah Kementrian BLHD, Dinas Pelaku √ √ √
teknologi pengolahan limbah industri lainnya Kehutanan Perindustrian, Usaha
industri Aneka dan BAPPEDA,
Lingkungan
Hidup,
Kemenperin,
dan
kementrian/
lembaga
terkait
4 Penataan Struktur Industri
4.1 Pembinaan keterkaitan industri hulu ke hilir

Hal | 206
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
A Kerjasama lintas sektoral • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
dalam menjamin kerjasama lintas Kementrian Perindustrian, usaha,
ketersediaan bahan baku sektor Pertanian, Dinas BUMN,
industri Aneka Kabupaten dan Perkebunan dan Perusahaan
Tolitoli kementrian/ Peternakan, Swasta, PT √ √ √
lembaga Dinas (MADAKO
terkait Kehutanan, dan & UNTAD
OPD terkait dan Swasta
lainnya Lainnya)
B Intensifikasi (peningkatan • Terbangunya Kemenperin, Dinas Pelaku
(Produktifitas), rejuvenasi koordinasi OPD Kementrian Perindustrian, usaha,
(peremajaan), dan terkait Pertanian, Dinas BUMN,
ekstensifikasi yang dan Perkebunan dan Perusahaan
berwawasan lingkungan kementrian/ Peternakan, Swasta, PT √ √ √
melalui program Bersama lembaga Dinas (MADAKO
OPD terkait. terkait Kehutanan, dan & UNTAD
OPD terkait dan Swasta
lainnya Lainnya)
C Memfasilitasi kemitraan, • Terjalinnya Kemenperin, Dinas Pelaku
temu usaha, antara industri kemitraan Kementrian Perindustrian, usaha,
kecil dan industri menengah Pertanian, Dinas BUMN,
bidang usaha Aneka Industri dan Perkebunan dan Perusahaan
kementrian/ Peternakan Swasta, PT √ √ √
lembaga (MADAKO
terkait & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
D Mengadakan kajian • Tersusunnya kajian Kemenperin, Dinas Pelaku √ √ √

Hal | 207
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
pengembangan industri dari pengembangan Kementrian Perindustrian, usaha, PT
hulu ke hilir indutri Pertanian, Dinas (MADAKO
dan Perkebunan dan & UNTAD
kementrian/ Peternakan, dan Swasta
lembaga Dinas Koperasi Lainnya)
terkait UKM
4.2 Pengembangan Sistem Informasi Industri
A Pemetaan Potensi Industri • Terpetakannya Kemenperin, Dinas PT
Aneka potensi industri dan Perindustrian, (MADAKO
Aneka kementrian/ Kecamatan, Desa & UNTAD √ √ √
lembaga dan Swasta
terkait Lainnya)
B Pemanfaatan Sistem • Dimanfaatkannya Kemenperin, Dinas PT
Informasi Industri Aneka SII bagi dan Perindustrian, (MADAKO
pengembangan kementrian/ & UNTAD √ √ √
industri Aneka lembaga dan Swasta
Tolitoli terkait Lainnya)
C Monitoring dan evaluasi • Terawasinya Kemenperin, Dinas Kerjsama
pelaksanaan pembangunan pelaksanaan dan Perindustrian, perguruan
industri Aneka pembangunan kementrian/ Tinggi √ √ √
industri lembaga
terkait
5 Sarana Prasarana Industri
A Penataan Lokasi sentra IKM • Tertatanya lokasi Kemenperin, BAPPEDA, Dinas
yang ada bagi penempatan sentra IKM Tolitoli dan Perindustrian,
IKM Aneka Kerajinan Kayu kementrian/ Dinas PU dan √ √ √
dan bambu serta Gerabah lembaga Penataan Ruang,
dan Tulang Ikan terkait Dinas

Hal | 208
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
B Pembnagunan Infrastruktur • Tersedianya Kemenperin, Dinas Swasta
di dalam Sentra fasilitasi Infrastruktur Dasar dan Perindustrian,
Industri aneka (Jalan, Bangunan, kementrian/ Dinas PU dan
jaringan air bersih, lembaga Penataan Ruang,
Listrik dll) dalam terkait Dinas √ √ √
sentra Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
C Penyediaan sarana prasarana • Tersedianya sarana Kemenperin, Dinas Swasta
penunjang sentra industri prasarana sentra dan Perindustrian,
termasuk industri aneka kementrian/ Dinas PU dan
lembaga Penataan Ruang,
terkait Dinas √ √ √
Perhubungan,
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
D Fasilitasi Bantuan Peralatan • Adanya bantuan Kemenperin, Dinas Swasta
IKM Aneka Kerjainan Kayu peratalatan usaha dan Perindustrian,
dan bambu serta Gerabah industri (IKM) kementrian/ Dinas PU dan
√ √ √
dan Tulang Ikan Unggulan lembaga Penataan Ruang,
terkait Dinas
Perhubungan,

Hal | 209
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
Dinas
Komunikasi dan
Informatika
6. Penguatan IKM Sentra
A Penyediaan sarana informasi • Tersedianya sarana Kemenperin, Dinas
sentra industri aneka informasi sentra dan Perindustrian,
kementrian/ √ √ √
lembaga
terkait
B Pembinaan/penguatan • Terbinanya pelaku Kemenperin, Dinas Pelaku
kelembagan kelompok usaha di sentra dan Perindustrian, usaha, PT
usaha di dalam sentra dan kementrian/ Dinas Koperasi (MADAKO
√ √ √
diluar sentra IKM lembaga UKM & UNTAD
terkait dan Swasta
Lainnya)
C Koordinasi lintas sektor • Terjalinnya Kemeperin, Dinas Pelaku
untuk pengembangan koordinasi lintas dan Perindustrian, usaha,
kelompok-kelompok usaha di sektor kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
sentra dan diluar Sentra IKM lembaga UKM dan Perusahaan
Aneka Kerjainan Kayu dan terkait Kecamatan Swasta, PT √ √ √
bambu serta Gerabah dan (MADAKO
Tulang Ikan & UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
D Diseminasi teknologi mesin • Tersebarnya Kemeperin, Dinas Pelaku
dan tekonologi proses bagi informasi teknologi dan Perindustrian, usaha,
√ √ √
pelaku usaha di sentra dan ke sentra kementrian/ Dinas Koperasi BUMN,
diluar Sentra IKM lembaga UKM dan Perusahaan

Hal | 210
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
terkait Kecmatan Swasta, PT
(MADAKO
& UNTAD
dan Swasta
Lainnya)
7 Program Pemasaran IKM
A Penguatan branding produk • Terbentuknya Brand Kemendag, Dinas Pelaku
Aneka Industri Kabupaten Produk dan Perindustrian, usaha, PT
Tolitoli kementrian/ Dinas (MADAKO
√ √ √
lembaga Perdagangan, & UNTAD
terkait Dinas Koperasi dan Swasta
UKM Lainnya)
B Membuat sarana promosi • Tersedianya sarana Kemendag, Dinas Pelaku
dalam bentuk media cetak promosi bagi hasil dan Perindustrian, usaha, PT
dan elektonik (Brosur, profil industri Aneka kementrian/ Dinas (MADAKO
√ √ √
usaha,leaflat, baliho, Kerjainan Kayu dan lembaga Perdagangan,, & UNTAD
dokumentasi video, e-catalog) bambu serta terkait Dinas Koperasi dan Swasta
Gerabah. UKM Lainnya)
C Menyelenggaran pelatihan • Berkembangnya Kemendag, Dinas Pelaku
dan penyusunan pemasaran pelaku usaha dan Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart) IKM didalam kementrian/ Dinas (MADAKO
√ √ √
Aneka memasarkan lembaga Perdagangan,, & UNTAD
produk melalui terkait Dinas Koperasi dan Swasta
online UKM Lainnya)
D Fasiltasi Penyedian sarana • Tersedianya sarana Kemendag, Dinas Pelaku
dan prasarana pemasaran prasarana yang Perindustrian, usaha, PT
platform Digital (e-Smart IKM) digunakan oleh Dinas (MADAKO
industri Aneka pelaku usaha Perdagangan, & UNTAD

Hal | 211
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
didalam melakukan Dinas Koperasi dan Swasta
pemasaran dan UKM Lainnya)
promosi usah
berbasis daring.
E Memfasilitasi pelaku usaha • Terpromosikannya Kemendag, Dinas Pelaku
untuk mengikuti pameran- produk IKM dan Perindustrian, usaha,
pameran di beberapa event kementrian/ Dinas Koperasi BUMN √ √ √
lembaga UKM
terkait
F Memfasilitasi penyelenggaran • Terselenggaranya Kemendag, Dinas Pelaku
pameran hasil Industri Aneka pameran dan Perindustrian, usaha,
Tolis kementrian/ Dinas BUMN
√ √ √
lembaga Perdagangan,
terkait Dinas Koperasi
UKM
G Menjalin Kerjasama dengan • Terjalinnya Kemendag, Dinas Pelaku
pusat-pusat perdagangan, kerjasama dan Perindustrian, usaha,
hotel, restauran diluar pemasaran kementrian/ Dinas Perusahaan
kabupaten Tolitoli dan diluar lembaga Perdagangan,, swasta √ √ √
daerah lainnya terkait Dinas Koperasi
UKM, Dinas
Pariwisata
H Pembuatan/peningkatan • Tersedianya Kemendag, Dinas Pelaku
fasilitas showroom showroom dan Perindustrian, usaha,
pemasaran di lokasi-lokasi pemasaran hasil kementrian/ Dinas
√ √ √
strategis termasuk di industri Aneka lembaga Perdagangan,,
Bandara Sultan Bantilan dan terkait Dinas Koperasi
lokasi strategis lainya ( dan UKM, Dinas

Hal | 212
Pemangku kepentingan Tahun
No Rencana Aksi Indikator 2019- 2024- 2029-
Pusat Daerah Lain-Lain
2024 2029 2039
produk Unggulan lainnya) Pariwisata
8. Pembiayaan Industri (IKM)
A Memfasilitasi akses terhadap • Terfasilitasinya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
pembiayaan usaha yang pembiayaan usaha UKM, dan UKM Perusahaan
kompetitif kementrian/ Swasta, √ √ √
lembaga Pelaku
terkait usaha
B Mengadakan pelatihan • Terselenggaranya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
/pendampingan penyusunan pelatihan UKM, dan UKM, Dinas Perusahaan
proposal kelayakan usaha kementrian/ Perindustrian, Swasta, √ √ √
yang bankable lembaga Dinas Pelaku
terkait Perdagangan, usaha
C Menjalin kerjasama dengan • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
BUMN/Bank SULTENG/ kerjasama UKM, Kemen UKM, Dinas Bank
Swasta dalam pemanfaatan BUMN, dan Perindustrian, Sulteng,
dana CSR bagi pembiayaan kementrian/ Dinas Perusahaan
√ √ √
usaha industri lembaga Perdagangan, Swasta
terkait lainnya,
Pelaku
usaha
D Fasiltasi Dungan BUMDEs • Terjalinnya Kemenkop & Dinas Koperasi BUMN,
didalam pembiayaan IKM kerjasama BUMDes UKM, Kemen UKM, Dinas Perusahaan
Desa dan IKM BUMN, Perindustrian, Swasta,
KEMENDES, Dinas Pelaku
√ √ √
dan Pemberdayaan usaha
kementrian/ Masyarakat dan
lembaga Desa
terkait

Hal | 213
4.2.2 Pengembangan Perwilayahan Industri

Pengembangan perwilayahan industri Kabupaten Tolitoli Provinsi

Sulawesi Tengah dilakukan melalui Pengembangan Wilayah Pusat

Pertumbuhan Industri (WPPI); Pengembangan Kawasan Peruntukan Industri

(KPI); dan Pembangunan Kawasan Industri (KI).

Pengembangan WPPI di Kabupaten Tolitoli disesuaikan dengan rencana

pengembangan WPPI Provinsi Sulawesi Tengah, yaitu sebagai bagian dari WPPI

Buol-Tolitoli. WPPI Buol-Tolitoli di Kabupaten Tolitoli direncanakan menjadi

kawasan industri Malala, dan Kawasan Industri Perikanan Terpadu (KIPT) dan

Pelabuhan di Ogotua Kecamatan Dampal Utara Kabupaten Tolitoli.

Adapun peluang rencana pengembangan WPPI di Kabupaten Tolitoli,

baik untuk Industri Besar, Industri Menengah maupun Industri Kecil

didukung oleh:

a. Sesuai RPIP Sulawesi Tengah tahun 2018, Kawasan Industri Besar di

wilayah Kabupaten Tolitoli berada di Kecamatan Dondo (Desa Malala), dan

untuk industri perikanan perikanan di Kecamatan Dampal Utara (Desa

Ogotua) sebagai pusat outer ring fishing port – PPI Ogotua, dan pusat

cluster I rumput laut. Dalam koridor ekonomi Sulawesi, Kabupaten Tolitoli

masuk dalam Kawasan Perhatian Investasi Potensial untuk kegiatan

ekonomi perikanan, dan kegiatan ekonomi lainnya (Molybdenum).

b. Dalam RTRW Provinsi Sulawesi Tengah (2013-2033), Kabupaten Tolitoli

masuk kawasan andalan yang berada di wilayah Kecamatan Baolan dan

Galang. Kawasan andalan bertujuan untuk mendorong pertumbuhan

ekonomi bagi kawasan tersebut dan kawasan sekitarnya. Selanjutnya

dalam RTRW Kabupaten Tolitoli (2012-2032), penataan ruang Kabupaten

Tolitoli bertujuan untuk mewujudkan ruang wilayah Kabupaten Tolitoli

sebagai kawasan agropolitan dan minapolitan yang aman, nyaman,

Hal | 214
produktif, berkualitas dan berkelanjutan dalam rangka mengembangkan

Kawasan Andalan Tolitoli dan sekitarnya.

c. Dalam RTRW Kabupaten Tolitoli (2012-2032), kawasan yang memiliki nilai

strategis dari sudut kepentingan ekonomi meliputi: a. Kawasan perkotaan

cepat tumbuh terdiri atas: 1). Kawasan perkotaan Kota Tolitoli-Lalos; 2).

Kawasan koridor Donggala–Bangkir–Ogotua–Tinabogan; 3). Kawasan

bagian tengah meliputi wilayah Kecamatan Ogodeide dan Lampasio; 4).

Galang dan sekitarnya; 5). Laulalang dan sekitranya; 6). Malala dan

sekitranya; 7). Kayulompa dan sekitarnya. b. Kawasan pertumbuhan

ekonomi terdiri atas: 1). Kawasan Agropolitan di Kecamatan Dampal

Selatan, Dondo, Basidondo, Galang, Dakopemean, Lampasio dan Tolitoli

Utara; 2). Kawasan Minapolitan di Dampal Selatan, Dampal Utara,

Lampasio, Basidondo, Ogodeide, Baolan, Galang, Dakopemean dan Tolitoli

Utara; 3). Kawasan Pelabuhan, Industri dan Pergudangan di Kecamatan

Dampal Utara dan Baolan; 4). Kawasan Pulau Dolangan, Salando dan

Lingayan merupakan kawasan yang akan dikembang sebagai kawasan

perekonominan.

d. Dalam RTRW Kabupaten Tolitoli (2012-2032) ditetapkan kawasan

peruntukan industri besar, menengah, kecil terdiri atas:

Industri Besar:

a. Kawasan peruntukan industri pengolahan CPO di Kecamatan

Basidondo, Lampasio, Dakopamean, Tolitoli Utara, dan Ogodeide; b.

Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil pertambangan

Molybdenum di Kecamatan Dondo; c. Kawasan peruntukan industri

pengolahan hasil pertambangan Tembaga di Kecamatan Dondo; d.

Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil pertambangan Mangan di

Hal | 215
Kecamatan Basidondo; e. Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil

pertambangan Galena di Kecamatan Galang; f. Kawasan peruntukan

industri pengolahan hasil Perikanan Terpadu di Kecamatan Ogotua;

Industri Menengah:

a. Kawasan peruntukan industri pengolahan kelapa terpadu di Kecamatan

Dampal Selatan,Dampal Utara dan Kecamatan Dondo; b. Kawasan

peruntukan industri pengolahan kakao di Kecamatan Dondo, Galang; c.

Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil pertambangan Emas di

Kecamatan Lampasio; d. Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil

pertambangan Granit di Kecamatan Dakopemean; e. Kawasan peruntukan

industri Pengolahan Industri Aneka Kayu dan meubel di Kecamatan

Baolan.

Industri Kecil:

a. Kawasan peruntukan industri pengolahan kelapa terpadu,padi dan hasil

perikanan terpadu serta pengolahan Makanan dan Minuman dari jambu

biji,durian,serta kerajinan di kecamatan Dampal Utara; b. Kawasan

Peruntukan Industri pengolahan kelapa terpadu, padi dan hasil perikanan

terpadu serta pengolahan makanan-minuman dari jambu biji, durian, serta

kerajinan di kecamatan Dampal selatan; c. Kawasan Peruntukan Industri

pengolahan hasil pertanian (kakao, lada), buah-buahan (mangga), minyak

atsiri dan kerajinan serta pengolahan kelapa terpadu di kecamatan Dondo;

d. Kawasan Peruntukan Industri pengolahan hasil pertanian (kelapa,

cengkeh, padi dan kakao). Pengolahan aneka makanan dan minuman

(nenas,nangka,rambutan, pisang), pengolahan gula aren/gula semut dari

nira aren, dan kerajinan di kecamataqn galang; e. Kawasan Peruntukan

Hal | 216
Industri pengolahan hasil pertanian (sawit, padi) dan kehutanan (kayu,

bukan kayu), makanan minuman dari buah (salak, pala), kerajinan di

kecamatan lampasio; f. Kawasan Peruntukan Industri pengolahan hasil

perikanan tangkap dan industri batu pecah, pengolahan minyak atsiri dan

kerajinan di kecamatan Baolan; g. Kawasan Peruntukan Industri meubel

(kayu/rotan/bambu), hasil perikanan dan petenakan ; aneka makanan

dan minuman serta aneka kerajinan di kecamatan Baolan; h.Kawasan

Peruntukan Industri pengolahan hasil perikanan tangkap, hasil pertanian

(Pala) dan kerajinan di kecamatan Tolitoli utara; i.Kawasan Peruntukan

Industri pengolahan hasil pertanian (Cengkeh), hasil perikanan budidaya,

dan kerajinan di kecamatan Ogodeide; j. Kawasan Peruntukan Industri

pengolahan biji kopi dan kerajinan di kecamatan Basidondo; k.Kawasan

Peruntukan industri kecil berupa industri pengolahan minyak atsiri

di Kecamatan Dondo dan Dakopemean.

e. Pada Dokumen Sistranas (Sistem Transportasi Nasional) pada Tatralok

(Tataran Transportasi Lokal) di Provinsi Sulawesi Tengah Tahun 2013

(periode 2013-2030), didukung rencana dan program pengembangan

transportasi lokal kabupaten/kota di enam wilayah, satu kota dan lima

kabupaten yaitu: Kota Palu, Kabupaten Tolitoli, Morowali, Banggai, Sigi,

Donggala, yang efektif dan efisien untuk mendukung Masterplan

Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) serta

mendorong pertumbuhan wilayah yang belum berkembang baik pada

tataran lokal, provinsi hingga nasional/internasional.

f. Pada Rencana Tata Ruang (RTR) Pulau Sulawesi, arah pengembangan

Kabupaten Tolitoli sbb.: (1). Diarahkan sebagai kota yang berfungsi sebagai

pusat pertumbuhan wilayah pulau yang berorientasi pada aktivitas

Hal | 217
pelabuhan yang melayani kebutuhan export-import antar pulau,

khususnya Kalimantan Timur. (2). Mengembangkan kualitas pelayanan

prasarana dan sarana perkotaan yang mendukung fungsi kota pelabuhan

dan fungsi koleksi-distribusi hasil-hasil perkebunan, pertanian dan

hortikultura, dan kehutanan. (3). Meningkatkan kualitas aksesibilitas Kota

Tolitoli ke kota-kota dalam lingkup eksternal propinsi (Buol – Pelabuhan

Anggrek - Kwandang – Amurang – Manado – Bitung, Buol – Pelabuhan

Anggrek - Kwandang – Poigar – Kotamobagu, Buol – Kwandan - Isimu –

Limboto – Gorontalo, dan ke Palu). (4). Membangun fasilitas pemrosesan

hasil-hasil hutan produksi terbatas (logging, sawmill, dsb). (5)

Mengembangkan terminal regional yang melayani pergerakan orang dan

barang dalam lingkup propinsi maupun antar-propinsi.

g. Di Kabupaten Tolitoli terdapat industri kayu gergajian di Dusun Bambaupi

Kecamatan Galang; industri perkayuan (kayu papan) di Kelurahan Baru

Kecamatan Baolan, di Desa Lampasio Kecamatan Lampasio; industri

Gerabah di Desa Malambigu Kecamatan Dampal Utara (BPS Sulteng,

2015). Selanjutnya berdasarkan data BPS Kabupaten Tolitoli tahun 2016,

perusahaan pertambangan mineral logam terdapat sebanyak 10 buah

perusahaan yaitu 1 buah pertambangan emas di Kecamatan Dondo, dan

untuk perusahaan molybdenum sebanyak 9 buah yang berada di

Kecamatan Dampal Selatan 1 buah, di Kecamatan Dampal Utara 3 buah,

di Kecamatan Dondo 5 buah. Selanjutnya terdapat perusahaan tembaga

sebanyak 6 buah yang tersebar di empat kecamatan (2 buah di Kecamatan

Dampal Utara, 2 buah di Kecamatan Dondo, 1 buah di Kecamatan Baolan,

1 buah di Kecamatan Galang). Adapun perusahaan galian jenis batuan

sebanyak 6 buah yang berada di Kecamatan Dako pamean 3 buah (batu

pecah), di Kecamatan Galang 4 buah (1 buah pasir dan 3 buah batu

Hal | 218
pecah). Berdasarkan banyaknya perusahaan industri menurut golongan,

terdapat sebanyak 34 buah industri makanan, minuman dan tembakau;

dan sebanyak 29 buah industri tekstil, barang dari kulit dan alas kaki.

h. Pelabuhan Dede Tolitoli Kecamatan Baolan sebagai pelabuhan nasional

untuk mendukung peran Kabupaten Tolitoli dalam kerjasama ekonomi

regional BIMP-EAGA dengan memanfaatkan posisi geostrategisnya di Alur

Laut Kepulauan Indonesia (ALKI-II). Pada RTRW Tolitoli, pelabuhan ini

sebagai pelabuhan pengumpul, sedangkan pelabuhan pengumpang terdiri

atas: Pelabuhan Malala dan Salumbia di Kecamatan Dondo, Pelabuhan

Laulalang di Kecamatan Tolitoli Utara, dan Pelabuhan Ogotua di

Kecamatan Dampal Utara. Selain itu terdapat pelabuhan peti kemas di

Kelurahan Sidoharjo Kecamatan Baolan.

i. Peraturan Menteri Perindustarian Nomor: 81/M-IND/PER/12/2013

Tentang Peta Panduan Pengembangan Kompetensi Inti Industri Kabupaten

Tolitoli. Sasaran pengembangan industri pengolahan kelapa dengan fokus

pada kemampuan pengolahan minyak kelapa terdiri atas:

Sasaran jangka menengah tahun 2014-2018:

• Tercapainya produksi minyak kelapa sebesar 40 ton pada tahun 2018;

dan

• Tercapainya sertifikasi mutu produk minyak kelapa sesuai standar

industri dan kesehatan.

Sasaran jangka panjang tahun 2014-2025:

• Tercapainya produksi minyak kelapa sebesar 80 ton pada tahun 2025;

• Tercapainya produk ekspor minyak kelapa sebesar 30 ton pada tahun

2025; dan

• Berkembangnya diversifikasi produk turunan kelapa.

Hal | 219
Salah satu rencana aksi jangka menengah pengembangan industri

pengolahan kelapa adalah Industri Kelapa Terpadu (IKT) pada tahun

2018. Adapun lokasi pengembangan sbb.: Tahap pertama (Kecamatan

Dampal Utara, Dampal Selatan, Galang dan Dondo); tahap kedua

(Kecamatan Tolitoli Utara, Dakopamean, Lampasio, dan Basidondo); tahap

ketiga (Kecamatan Ogodeide dan Baolan).

j. Wilayah kecamatan di Kabupaten Tolitoli penghasil terbesar hasil

pertanian dan perkebunan sbb.:

a. Penghasil Cengkih: Ogodeide, Galang, dan Baolan.

b. Penghasil Kelapa: Galang, Dampal Utara, dan Dampal Selatan.

c. Penghasil Padi: Dampal Selatan, Galang dan Lampasio.

d. Penghasil Kakao: Lampasio, Basidondo, dan Galang.

k. Terdapat sebanyak satu UPT Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) yang

berorientasi pada produksi hasil hutan kayu dan bukan kayu yang akan

menjadi penyuplai utama bahan baku kayu, rotan, kopal (getah pohon

agatis alam), nira aren, bambu, madu lebah, kemiri, tannin/buah

mangrove, dll., serta jasa lingkungan (aliran/sumber air) yaitu KPH

Gunung Dako dengan luas areal 171.292,53 ha. Di KPH ini, tersedia

potensi kayu bulat dari hutan alam di kawasan hutan produksi untuk

seluruh jenis dengan diameter batang >20 cm dengan potensi rata-rata

97,49 m3/ha dengan jenis kayu-kayu pertukangan dan industri bernilai

komersial seperti meranti, palapi, nyatoh, jabon merah, cempaka,

bintangur, dll. Selanjutnya, sejak tahun 2004-2016 (melalui kegiatan

Gerhan/Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) dalam pola hutan rakyat dan

hutan tanaman) di wilayah kerja KPH berhasil ditanam jenis-jenis kayuan

bernilai komersial dengan jenis tanaman: Jati, nyatoh/nantu, palapi,

meranti, cempaka, mahoni, gmelina, mangrove (rhizopora dan bruguera),

Hal | 220
jabon, dll. Selain itu, juga berhasil dikembangkan tanaman MPTS

(serbaguna) dengan jenis tanaman: Durian, pala, nangka, aren, kemiri,

manggis, alpukat, dll.

l. Tersedia infrastruktur (eksisting) untuk mendukung kegiatan investasi dan

industri di kawasan perhatian investasi Kabupaten Tolitoli yaitu; jalan,

pelabuhan, bandara, energi, telekomunikasi, dan sumber air.

Sehubungan dengan terbitnya Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014,

kewenangan penerbitan Izin Usaha Industri (IUI) diberikan kepada Pemerintah

Provinsi sedangkan penerbitan IUI menengah dan kecil diberikan kepada

Pemerintah Kabupaten/Kota. Adapun penetapan rencana pembangunan

industri Kabupaten Tolitoli periode tahun 2019-2039 disajikan pada

Tabel 4.18.

Tabel 4.18
Program Pengembangan Perwilayahan Industri Kabupaten Tolitoli
Periode Tahun 2019-2039
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2039
A. Pengembangan KPI
KPI Menengah:
• Kawasan industri mebel (kayu/rotan/bambu), hasil Studi Kelayakan Pemantapan
perikanan dan peternakan di Kecamatan Baolan dan Master Plan Zonasi
• Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil
Studi Kelayakan Pemantapan
pertanian (kelapa, Cengkih, padi dan kakao) di
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Galang
• Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil Studi Kelayakan Pemantapan
pertanian (kakao) di Kecamatan Dondo dan Master Plan Zonasi
• Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil
Studi Kelayakan Pemantapan
pertanian (sawit, padi) dan kehutanan (kayu, bukan
dan Master Plan Zonasi
1 kayu) di Kecamatan Lampasio
• Kawasan peruntukan industri pengolahan hasil
Studi Kelayakan Pemantapan
perikanan tangkap dan industri batu pecah di
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Dakopamean
• Kawasan peruntukan industri pengolahan kelapa
terpadu dan hasil perikanan tangkap di Kecamatan Studi Kelayakan Pemantapan
Dampal Utara,Dampal Selatan dan Kecamatan dan Master Plan Zonasi
Dondo
• Kawasan peruntukan industri pengolahan kelapa
Studi Kelayakan Pemantapan
terpadu. padi dan hasil perikaann budidaya di
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Dampal Selatan
KPI Kecil:
2 • Kawasan industri kecil berupa industri aneka Studi Kelayakan Pemantapan
makanan dan minuman serta aneka kerajinan di dan Master Plan Zonasi

Hal | 221
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2039
Kecamatan Baolan
• Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian
Studi Kelayakan Pemantapan
(lada), buah-buahan (mangga), minyak atsiri dan
dan Master Plan Zonasi
kerajinan di Kecamatan Dondo
• Kawasan industri kecil pengolahan minyak atsiri dan Studi Kelayakan Pemantapan
kerajinan di Kecamatan Dakopamean. dan Master Plan Zonasi
• Kawasan indusri kecil pengolahan hasil perikanan
Studi Kelayakan Pemantapan
tangkap, hasil pertanian (pala) dan kerajinan di
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Tolitoli Utara
• Kawasan indusri kecil pengolahan hasil pertanian
Studi Kelayakan Pemantapan
(Cengkih), hasil perikanan budidaya, dan kerajinan
dan Master Plan Zonasi
di Kecamatan Ogodeide
• Kawasan industri kecil kerajinan gerabah dan Studi Kelayakan Pemantapan
kerajinan lainnya di Kecamatan Dampal Utara dan Master Plan Zonasi
• Kawasan industri pengolahan aneka makanan dan
minuman (nenas, nangka, rambutan, pisang), Studi Kelayakan Pemantapan
pengolahan gula aren/gula semut dari nira aren, dan Master Plan Zonasi
dan kerajinan di Kecamatan Galang
• Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian Studi Kelayakan Pemantapan
(salak, pala) dan kerajinan di Kecamatan Lampasio dan Master Plan Zonasi
• Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian
Studi Kelayakan Pemantapan
(kopi) dan kerajinan di Kecamatan
dan Master Plan Zonasi
Basidondo,Kec.Lampasio,Dan Kec.Dampal Utara
• Kawasan industri kecil pengolahan hasil pertanian
Studi Kelayakan Pemantapan
(jambu biji, durian) serta kerajinan di Kecamatan
dan Master Plan Zonasi
Dampal Selatan
B. Pembangunan KI
Kecamatan Baolan:
• Sentra Aneka Industri untuk IKM (hasil pertanian,
1 Studi Kelayakan Pemantapan
kehutanan dan perikanan, peternakan); makanan dan
dan Master Plan Zonasi
minuman.
Kecamatan Galang:
2 • Sentra IKM (hasil pertanian, makanan/minuman dan Studi Kelayakan Pemantapan
kerajinan) dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Dako pamean:
3 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IKM (hasil perikanan, pertanian dan kerajinan)
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Tolitoli Utara:
4 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IK (hasil perikanan, pertanian dan kerajinan).
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Ogodeide:
5 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IK (hasil pertanian, perikanan dan kerajinan).
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Lampasio:
6 • Sentra IKM (hasil pertanian, kehutanan dan Studi Kelayakan Pemantapan
kerajinan). dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Basidondo:
7 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IK (hasil pertanian dan kerajinan)
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Dondo:
8 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IKM (hasil pertanian dan kerajinan)
dan Master Plan Zonasi

Hal | 222
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2039
Kecamatan Dampal Utara:
9 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IKM (hasil pertanian, perikanan dan kerajinan)
dan Master Plan Zonasi
Kecamatan Dampal Selatan:
10 Studi Kelayakan Pemantapan
• Sentra IKM (hasil pertanian, perikanan dan kerajinan)
dan Master Plan Zonasi
Sumber: RPIP Provinsi Sulteng, 2018; RTRW Kabupaten Tolitoli tahun 2012-2032 diolah kembali tahun 2018; dan
hasil survey lapangan tahun 2018.

Pengembangan IKM (Industri Kecil dan Menengah) pada Tabel 4.18

meliputi: (1) Industri pengolahan hasil pertanian meliputi: (a) industri

pengolahan kakao menjadi coklat bubuk, pasta, liquor, kue, industri makanan

dari coklat dan kembang gula, (b) industri pengolahan nenas, gula merah/gula

semut dari nira aren, dan buah-buahan lainnya (pisang, manga, nangka,

salak, rambutan, dll.), (c) industri pengolahan biji kopi, (d) industri pengolahan

kelapa terpadu (minyak kelapa), dll.; (e) industri pengolahan minyak atsiri

(Cengkih, pala, lada, dll.); (2) Industri pengolahan hasil perikanan melalui

industri pengolahan ikan menjadi ikan kering, ikan asap, ikan beku, tepung

ikan dan produk makanan olahan lainnya; (3) Industri pengolahan hasil hutan

(penggergajian kayu, mebel kayu/rotan/bambu); (4) Industri kerajinan

gerabah dari tanah liat atau tanah lempung.

Pada rencana pengembangan IKM sangat terkait dengan pengembangan

kawasan pertanian tanaman pangan, perkebunan, permukiman, peternakan,

kehutanan dan perikanan. Pengembangan jenis komoditi tersebut sesuai

dengan arahan pengembangan kawasan agropolitan dan minapolitan

sebagaimana telah ditetapkan dalam RTRWK Tolitoli tahun 2012-2032.

Adapun lokasi rencana KPI Kabupaten Tolitoli disajikan pada Gambar 4.2

berikut.

Hal | 223
Gambar 4.2. Lokasi KPI Kabupaten Tolitoli

Hal | 224
Rencana pembangunan kawasan IKM di Kabupaten Tolitoli periode

2019-2039 tersebar pada setiap wilayah kecamatan sesuai dengan RTRW

dan RPJMD Kabupaten, FGD dan hasil survei lapangan tahun 2018.

Untuk jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1) Kecamatan Baolan

Kawasan IKM di Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli yang

ditujukan untuk beberapa produk industri (anaeka industri)

direncanakan berada di wilayah Kelurahan Nalu dalam kawasan andalan

sesuai RTRWP Sulawesi Tengah. Untuk jelasnya disajikan pada Gambar

4.3.

Gambar 4.3. Lokasi IKM Kecamatan Baolan

Pada Gambar 4.3 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM di Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan mencapai luas 25 ha.

Adapun informasi lokasi IKM ini, secara rinci disajikan pada Tabel 4.19

berikut.

Hal | 225
Tabel 4.19. Lokasi IKM Kecamatan Baolan
No. Lokasi/Kelurahan Koordinat Titik Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°47’24,17” BT; 1°1’1,05”LU
120°47’12,59” BT; 1°1’21,40”LU
1 Nalu IKM (Aneka Industri) 25,00
120°46’50,87” BT; 1°0’56,87”LU
120°47’7,93” BT; 1°1’`1,12”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi rencana IKM dan

sekitarnya berupa: pertanian lahan kering, permukiman dan

pertambakan. Kawasan IKM ini cukup strategis lokasinya karena berada

di kawasan andalan Provinsi Sulawesi Tengah, terdapat jalur transportasi

darat poros timbulani-tolitoli. Lokasi ini berada pada ketinggian <25

m.dpl. dengan topografi lokasi dataran.

Lokasi IKM Kecamatan Baolan direncanakan pengembangan sentra

aneka industri untuk pengolahan hasil pertanian, kehutanan, perikanan,

peternakan dengan produk seperti mebel (kayu/rotan/bambu), aneka

makanan dan minuman, dan aneka kerajinan, baik dalam skala

menengah maupun skala kecil. Untuk industri mebel masuk dalam skala

menegah, sedangkan makanan dan menuman serta kerajinan masuk

dalam skala kecil.

Rencana pembangunan kawasan IKM di Kecamatan Baolan ditunjang

oleh keberadaan sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi

darat, laut dan udara; PLN dan PDAM.

2) Kecamatan Galang

Kawasan IKM di Kecamatan Galang Kabupaten Tolitoli direncanakan

lokasinya berada di wilayah Desa Sabang. Untuk jelasnya disajikan pada

Gambar 4.4.

Hal | 226
Gambar 4.4. Lokasi IKM Kecamatan Galang
Pada Gambar 4.4 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM di Desa Sabang Kecamatan Galang terdiri atas alokasi

ruang untuk Industri Kecil dan Menengah seluas 20 ha. Adapun

informasi lokasi IKM, secara rinci disajikan pada Tabel 4.20.

Tabel 4.20 Lokasi IKM Kecamatan Galang


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°48’51,98” BT; 1°9’33,49”LU
120°48’45,78” BT; 1°9’36,62”LU
1 Sabang IKM 20,00
120°48’43,69” BT; 1°10’1,99”LU
120°48’58,17” BT; 1°9’53,05”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IKM dan sekitarnya di

wilayah Kecamatan Galang berupa: Pertanian lahan kering, permukiman

dan pertambakan. Lokasi IK ini berada pada ketinggian <25 m.dpl.

dengan topografi dataran.

Lokasi IKM Kecamatan Galang direncanakan IKM untuk pengolahan

hasil pertanian seperti pengolahan nenas, nira aren, kelapa, Cengkih,

kakao. Untuk pengolahan kelapa, Cengkih, kakao, dan padi pada skala

industri menengah. Pada skala industri kecil meliputi nenas (sirup,

dodol, selei, wajid, keripik), pengolahan nira aren (gula aren/gula semut),

Hal | 227
kerajinan, makanan dan minuman dari hasil buah-buahan (pisang,

nangka, rambutan) masuk dalam industri skala kecil.

Rencana pembangunan kawasan IKM di Kecamatan Galang ditunjang

oleh keberadaan sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi

darat, laut, udara; PLN dan sumber air bersih PDAM.

3) Kecamatan Dakopamean

Kawasan IKM di Kecamatan Dakopamean Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berada di wilayah Desa Galumpang. Kawasan

IKM ini berada di sekitar lokasi permukiman serta dilintasi jalur

transportasi darat (poros tolitoli-buol). Untuk jelasnya disajikan pada

Gambar 4.6.

Gambar 4.5. Lokasi IKM Kecamatan Dakopamean

Pada Gambar 4.5 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM di Kecamatan Dakopamean terdiri atas alokasi ruang

untuk Industri Kecil dan Menengah seluas 15,83 ha. Adapun informasi

lokasi IKM, secara rinci disajikan pada Tabel 4.21.

Hal | 228
Tabel 4.21. Lokasi IKM Kecamatan Dakopamean
No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°48’40,12” BT; 1°13’10,03”LU
120°48’44,84” BT; 1°13’22,92”LU
1 Galumpang IKM 15,83
120°48’55,84” BT; 1°13’24,04”LU
120°48’56,57” BT; 1°13’16,24”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IKM dan sekitarnya di

wilayah Kecamatan Dakopamean berupa: Pertanian lahan kering campur

semak, pertanian lahan basah, permukiman dan jalan desa. Lokasi IKM

ini berada pada ketinggian <25 m.dpl. dengan topografi dataran.

Di lokasi IKM ini direncanakan pengembangan industri pengolahan

hasil perikanan tangkap dan batu pecah untuk industri skala menengah,

serta industri minyak atsiri, kerajinan untuk industri skala kecil.

Rencana pembangunan kawasan IKM di Kecamatan Dakopamean

tersedia sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi darat dan

laut, PLN dan sumber air bersih.

4) Kecamatan Tolitoli Utara

Kawasan IK di Kecamatan Tolitoli Utara Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berpusat di wilayah Desa Laulalang. Kawasan IK

ini berada di sekitar lokasi permukiman serta dilitansi jalur transportasi

darat (poros tolitoli-buol). Untuk jelasnya disajikan pada Gambar 4.7

berikut.

Hal | 229
Gambar 4.6. Lokasi IK Kecamatan Tolitoli Utara

Pada Gambar 4.6 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IK di Kecamatan Tolitoli Utara hanya untuk alokasi ruang

untuk Industri Kecil seluas 15,40 ha. Adapun informasi lokasi IK, secara

rinci disajikan pada Tabel 4.22.

Tabel 4.22. Lokasi IK Kecamatan Tolitolii Utara


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°55’54,35” BT; 1°20’09,26”LU
120°55’51,08” BT; 1°20’11,40”LU
1 Laulalang IK 15,40
120°56’01,29” BT; 1°20’26,91”LU
120°56’07,54” BT; 1°20’23,14”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IK dan sekitarnya di

wilayah Kecamatan Tolitoli Utara: Lahan kering dan permukiman. Lokasi

ini berada pada ketinggian <25 m.dpl. dengan topografi dataran. Di lokasi

IK ini direncanakan untuk sentra industri pengolahan hasil perikanan

tangkap (pengolahan ikan), hasil pertanian (pala, dll.), dan kerajinan. Di

Hal | 230
lokasi ini terdapat sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi

darat dan laut, listrik PLN dan sumber air bersih.

5) Kecamatan Ogodeide

Kawasan IK di Kecamatan Ogodeide Kabupaten Tolitoli direncanakan

lokasinya berada di wilayah Desa Bilo. Kawasan IK ini berada di sekitar

lokasi permukiman serta dilintasi jalur transportasi darat. Untuk

jelasnya dapat dilihat pada Gambar 4.7.

Gambar 4.7. Lokasi IK Kecamatan Ogodeide

Pada Gambar 4.7 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IK di Kecamatan Ogodeide untuk alokasi ruang Industri Kecil

seluas 10 ha. Adapun informasi lokasi IK, secara rinci disajikan pada

Tabel 4.23.

Tabel 4.23. Lokasi IK Kecamatan Ogodeide


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°38’27,61” BT; 1°55’04,41”LU
120°38’40,54” BT; 1°54’57,13”LU
1 Bilo IK 10,00
120°38’35,66” BT; 1°54’51,82”LU
120°38’24,01” BT; 1°54’56,96”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Hal | 231
Adapun jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IK dan sekitarnya

di wilayah Kecamatan Ogodeide: Pertanian lahan kering, permukiman,

tambak dan jalan raya. Lokasi ini berada pada ketinggian <25 m.dpl.

dengan topografi berupa dataran. Di lokasi IK ini direncanakan untuk

pengembangan industri pengolahan hasil pertanian (Cengkih), hasil

perikanan budidaya (pengolahan hasil tambak) dan kerajinan. Di lokasi

rencana ini terdapat sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi

darat dan laut, PLN dan sumber air bersih.

6) Kecamatan Lampasio

Kawasan IKM di Kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berada di wilayah Desa Sibea. Kawasan IKM ini

berada di sekitar lokasi permukiman dan perkebunan serta terdapat jalur

transportasi darat yang menghubungkan lokasi IKM.

Adapun informasi lokasi IK, secara rinci disajikan pada Tabel 4.24.

Tabel 4.24. Lokasi IK Kecamatan Lampasio


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°52’08,22” BT; 1°54’07,53”LU
120°52’14,44” BT; 1°54’15,58”LU
1 Sibea IKM 15,23
120°52’33,39” BT; 1°54’19,05”LU
120°52’32,16” BT; 1°54’09,03”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Pada Gambar berikut disajikan lokasi Kawasan Peruntukan Industri

Kecamatan Lampasio. Pada Gambar 4.8 tampak bahwa di lokasi rencana

pembangunan kawasan IKM Desa Sibea Kecamatan Lampasio terdiri atas

alokasi ruang untuk Industri Kecil dan Industri Menengah seluas 15,23

ha.

Hal | 232
Gambar 4.8. Lokasi IKM Kecamatan Lampasio

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IKM Desa Sibea dan

sekitarnya di wilayah Kecamatan Lampasio: Pertanian lahan kering tidak

terolah, permukiman dan jalan raya. Lokasi ini berada pada ketinggian

<50 m.dpl. dengan topografi dataran. Di lokasi IKM ini direncanakan

pembangunan industri pengolahan hasil pertanian (sawit, padi) dan hasil

kehutanan (kayu gergajian dan hasil hutan bukan kayu seperti rotan dan

getah) untuk industri skala menengah, serta hasil pertanian (salak, pala)

dan kerajinan untuk industri skala kecil. Di lokasi ini terdapat sarana

dan prasarana wilayah seperti transportasi darat, PLN dan sumber air

bersih.

7) Kecamatan Basidondo

Kawasan IK di Kecamatan Basidondo Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berada di wilayah Desa Lebonu. Untuk jelasnya

disajikan pada Gambar 4.10.

Hal | 233
Gambar 4.9. Lokasi IK Kecamatan Basidondo

Pada Gambar 4.9 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IK Desa Lebonu Kecamatan Basidondo dialokasikan ruang

untuk industri kecil seluas 11,43 ha. Adapun informasi lokasi IK, secara

rinci disajikan pada Tabel 4.25.

Tabel 4.25 okasi IK Kecamatan Basidondo


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°38’57,32” BT;
0°40’38,02”LU
120°39’12,58” BT;
0°40’19,10”LU
1 Lebonu IK 11,43
120°39’00,71” BT;
0°40’17,61”LU
120°39’02,46” BT;
0°40’34,63”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IK Desa Lebonu dan

sekitarnya di wilayah Kecamatan Basidondo: Lahan kering belum terolah,

permukiman, dan jalan raya. Lokasi ini berada pada ketinggian 175-200

m.dpl. dengan topografi berupa dataran dan berombak. Di lokasi IK ini

direncanakan industri pengolahan hasil pertanian (produk kopi) serta

Hal | 234
kerajinan. Di lokasi rencana pembangunan kawasan IK ini terdapat

sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi darat, PLN dan

sumber air bersih.

8) Kecamatan Dondo

Kawasan IKM di Kecamatan Dondo Kabupaten Tolitoli direncanakan

lokasinya berada di wilayah Desa Tinabogan. Kawasan IKM ini berada

di sekitar lokasi permukiman dan perkebunan rakyat serta terdapat jalur

transportasi darat. Untuk jelasnya disajikan pada Gambar 4.10.

Gambar 4.10. Lokasi IKM Kecamatan Dondo

Pada Gambar 4.10 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM Desa Tinabogan Kecamatan Dondo terdiri atas alokasi

ruang untuk Industri Kecil dan Menengah seluas 15,74 ha. Adapun

informasi lokasi IKM secara rinci disajikan pada Tabel 4.26.

Hal | 235
Tabel 4.26. Lokasi IKM Kecamatan Dondo
No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°31’47,05” BT;
0°47’23,99”LU
120°31’40,89” BT;
0°47’19,58”LU
1 Tinabogan IKM 15,74
120°31’06,53” BT;
0°47’31,68”LU
120°31’07,04” BT;
0°47’34,25”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IK Desa Tinabogan dan

sekitarnya di wilayah Kecamatan Dondo: Pertanian lahan kering tidak

terolah, permukiman dan perkebunan kelapa. Lokasi ini berada pada

ketinggian <25 m.dpl. dengan topografi dataran.

Di lokasi IKM ini direncanakan pembangunan industri untuk

pengolahan hasil pertanian dan kehutanan seperti pengolahan biji kakao,

minyak atsiri,kerajinan dan Kelapa Terpadu. Untuk pengolahan biji

kakao (coklat bubuk, pasta, liquor, kue, industri makanan dari coklat

dan kembang gula) dalam industri skala menengah, serta pengolahan

hasil pertanian (mangga, dll.), minyak atsiri dan kerajinan dalam skala

industri kecil. Di lokasi rencana pembangunan kawasan IKM ini terdapat

sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi darat, PLN dan

sumber air bersih.

9) Kecamatan Dampal Utara

Kawasan IKM di Kecamatan Dampal Utara Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berada di wilayah Desa Bambapula. Kawasan

IKM ini berada di sekitar lokasi permukiman dan terdapat jalur

transportasi darat. Untuk jelasnya disajikan pada Gambar 4.11.

Hal | 236
Gambar 4.11. Lokasi IKM Kecamatan Dampal Utara

Pada Gambar 4.11 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM Desa Bambapula Kecamatan Dampal Utara terdiri atas

alokasi ruang untuk industri kecil menengah. Adapun informasi lokasi

IKM secara rinci disajikan pada Tabel 4.27.

Tabel 4.27. Lokasi IKM Kecamatan Dampal Utara


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°17’26,37” BT;
0°58’12,43”LU
120°17’31,30” BT;
0°58’26,00”LU
1 Bambapula IKM 20,13
120°17’42,54” BT;
0°58’41,28”LU
120°17’48,16” BT;
0°58’36,35”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IKM Desa Bambapula dan

sekitarnya di wilayah Kecamatan Dampal Utara: Pertanian lahan kering,

permukiman dan perkebunan kelapa. Lokasi IKM ini berada pada

ketinggian <50 m.dpl. dengan topografi dataran dan bergelombang.

Penempatan lokasi IKM di Desa Bambapula dengan pertimbangan bahwa

Desa Ogotua ibu kota Kecamatan Dampal Utara telah dialokasikan untuk

Hal | 237
pengembangan kawasan industri besar (Kawasan Industri Perikanan

Terpadu/KIPT Ogotua) sesuai RPIP Sulteng; lokasi ini cukup strategis

karena berada pada jalur transportasi darat Kabupaten Donggala-Tolitoli;

Desa Bambapula berada diantara Desa Ogotua-Desa Malambigu-Desa

Tampo.

Di lokasi IKM Desa Bambapula direncanakan pembangunan industri

untuk pengolahan hasil pertanian (kelapa terpadu) dan perikanan

tangkap untuk industri skala menengah, serta industri kerajinan

garabah dari tanah liat dan kerajinan lainnya untuk industri skala kecil.

Di lokasi rencana pembangunan kawasan IKM ini terdapat sarana dan

prasarana wilayah seperti transportasi darat, PLN dan sumber air bersih.

10) Kecamatan Dampal Selatan

Kawasan IKM di Kecamatan Dampal Selatan Kabupaten Tolitoli

direncanakan lokasinya berada di wilayah Desa Bangkir. Kawasan IKM

ini berada di sekitar lokasi permukiman dan terdapat jalur transportasi

darat.

Tabel 4.28. Lokasi IKM Kecamatan Dampal Selatan


No. Lokasi/Desa Koordinat Batas Lokasi Jenis Industri Luas (Ha)
120°13’25,97” BT;
0°47’13,01”LU
120°13’48,15” BT;
0°47’28,94”LU
1 Bangkir IKM 23,20
120°14’04,59” BT;
0°47’11,81”LU
120°13’44,13” BT;
0°47’17,04”LU
Sumber: RTRW Kabupaten Toltoli; Imagery @2018 DigitalGlobe dan hasil survey lapangan tahun 2018.

Pada Gambar 4.12 tampak bahwa di lokasi rencana pembangunan

kawasan IKM Desa Bangkir Kecamatan Dampal Selatan dialokasikan

ruang untuk Industri Kecil dan Menengah seluas 23,20 ha.

Jenis penggunaan lahan saat ini di lokasi IKM Desa Bangkir dan

sekitarnya di wilayah Kecamatan Dampal Selatan: Lahan tambak dan

Hal | 238
permukiman. Lokasi IKM Desa Bangkir berada pada ketinggian <25

m.dpl. dengan topografi dataran.

Di lokasi IKM Desa Bangkir direncanakan pembangunan industri

untuk pengolahan hasil pertanian (kelapa terpadu), padi dan hasil

perikanan budidaya untuk industri skala menengah, serta pengolahan

hasil buah-buahan (durian dan jambu biji) dan kerajinan untuk industri

skala kecil. Di lokasi rencana pembangunan kawasan IKM ini terdapat

sarana dan prasarana wilayah seperti transportasi darat, PLN dan

sumber air bersih.

Gambar 4.12. Lokasi IKM Kecamatan Dampal Selatan

4.2.3 Pembangunan Sumber Daya Industri.

A. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri.

1. Ruang Lingkup Pembangunan SDM Industri.

Untuk melaksanakan pembangunan industri di Kabupaten Tolitoli

dibutuhkan, pembangunan sumber daya manusia Industri meliputi;

a. Wirausaha industri (pelaku usaha industri);

Hal | 239
b. Tenaga kerja industri (tenaga kerja profesional di bidang industri);

c. Pembina industri (aparatur yang memiliki kompetensi bidang

industri ); dan

d. Konsultan Industri (perorangan atau perusahaan yang

memberikan layanan konsultasi, advokasi dan pemecahan

masalah bagi industri).

Program pembangunan SDM industri difokuskan pada rencana

pembangunan tenaga kerja industri. Pembangunan tenaga kerja

industri bertujuan:

a. Menyiapkan tenaga kerja Industri kompeten yang siap kerja sesuai

dengan kebutuhan perusahaan industri dan/atau perusahaan

dalam sentra industri kecil menengah dan Kawasan industri;

b. Meningkatkan produktivitas tenaga kerja Industri;

c. Meningkatkan penyerapan tenaga kerja di sektor Industri; dan

d. Memberikan perlindungan dan kesejahteraan bagi tenaga kerja

Industri.

Untuk mewujudkan tenaga kerja industri yang berbasis

kompetensi, maka perlu dibangun infrastruktur kompetensi yang

meliputi

a. Tersedianya perangkat penerapan Standar Kompetensi Kerja

Nasional Indonesia (SKKNI) bidang industri;

b. Tersedianya Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan Tempat Uji

Kompetensi (TUK);

c. Tersedianya lembaga pendidikan vokasi industri berbasis

komptensi;

d. Tersedianya lembaga pendidikan dan pelatihan berbasis

kompetensi;

Hal | 240
e. Tersedianya perusahaan industri dan/atau perusahaan kawasan

industri yang memberikan fasilitas pemagangan industri; dan

f. Tersedianya tenaga asesor kompetensi.

2. Program Pembangunan SDM Industri.

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri yang memiliki

kompetensi di bidang teknis dan manajerial perlu dilakukan berbagai

program Pembangunan SDM Industri Kabupaten Tolitoli yang disusun

untuk periode 2019-2024, 2025-2029 dan periode 2029-2039 sebagai

berikut:

Tabel 4.29
Program Pembangunan SDM Industri
Kabupaten Tolitoli Tahun 2019-2039
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1 Mendorong dan memfasilitasi
berdirinya sekolah vokasi
(kejuruan/Diploma) Kabupaten √
berbasis industri Unggulan daerah
2 Fasilitasi Program pencetakan
wirausaha baru IKM di Kab. Tolitoli
√ √ √
3 Pembinaan tenaga kerja berbasis
kompetensi dalam bentuk pelatihan,
workshop dan Vokasi √ √ √

4 Workshop/ short course QC,


pembinaan produksi dan √ √ √
pengawasan untuk pelaku industri
5 Pendidikan industri sesuai lokasi
pengembangan industri Unggulan
daerah bagi aparat daerah/ Training
√ √ √
of trainers (TOT) aparat pemerintah
daerah terkait dalam teknis dan
manajemen industri
6 Pengembangan balai/ sentral
pelatihan industri/ lembaga
√ √ √
pendidikan komoditas dan industri
Unggulan
7 Pembangunan infrastruktur tenaga
kerja industri berbasis Kompetensi
√ √ √
oleh Pemerintah (pusat, propinsi
dan kabupaten)
8 Koordinasi dengan OPD terkait
dalam menyiapkan tenaga kerja
yang sesuai dengan kebutuhan √ √
Industri Unggulan daerah

Hal | 241
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
9 Membangun kerjasama Perguruan
Tinggi Univ, Tadulako, Univ.
Madako dan Univ swasta lainnya
√ √ √
didalam menyiapkan SDM industri
yang siap pakai.
10 Sinergisitas Pemerintah dan swasta
didalam menyiapkan SDM Industri
√ √ √
yang maju dan berdaya saing
11 Menumbuh kembangkan
konsultan industri bersertivikasi √ √
nasional
12 Pelatihan pembuatan kemasan bagi
√ √
produk industri pangan olahan
13 Pelatihan keamanan pangan (PKP)
bagi pelaku IKM √ √ √

14 Bimbingan dan Pelatihan


pemasaran platform digital (Online) √ √ √
bagi Pelaku IKM (e-Smart IKM)

B. Pemanfaatan, Penyediaan, dan Penyaluran Sumber Daya Alam

(SDA).

1. Ruang Lingkup Pemanfaatan. Penyediaan dan Penyaluran SDA.

Pemanfaatan, Penyediaan dan Penyaluran Sumberdaya Alam.

Sumberdaya alam merupakan basis pengembangan industri dalam

RPIK Kabupaten Tolitoli ini, sehingga berbagai hal terkait dengan

pemanfaatannya, penyediaannya dan penyaluran sumberdaya alam ini

sangat menentukan keberhasilan pembangunan industri dan

pencapaian sasaran-sasaran yang telah dirumuskan dalam RPIK ini.

Kabupaten Tolitoli Sebagai daerah Kabupaten yang memiliki potensi

SDA sangat besar maka pengolahan untuk menaikkan nilai tambah

ekonomi pada sumberday alam tersebut menjadi suatu keniscayaan.

Industri yang hingga saat tumbuh di Kabupaten Tolitoli saat ini Masih

sangat terbatas pada IKM home Industri bahkan sebagian besar Hasil

SDA tanpa proses pengolahan langsung di pasarkan oleh masyarakat.

Maka disamping upaya optimalisasi pemanfaatan sumberdaya alam

unggulan daerah, ketersediaan SDA dan disalurkan secara pasti serta

Hal | 242
kontinue (baik kuantitasnya maupun kualitasnya) untuk tumbuh dan

berkembangnya industri daerah Kabupaten Tolitoli.

Pemanfaatan, penyediaan dan penyaluran sumber daya alam

untuk perusahaan industri dan perusahaan kawasan industri

diselenggarakan melalui prinsip tata kelola yang baik dengan tujuan

untuk menjamin penyediaan dan penyaluran sumber daya alam yang

dilakukan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku, bahan penolong,

energi dan air baku bagi Industri agar dapat diolah dan dimanfaatkan

guna menghasilkan produk yang berdaya saing serta mewujudkan

pendalaman dan penguatan struktur industri.

Pemerintah Kabupaten Tolitoli didalam meningkatkan ketersedian

bahan baku industri, khususnya industri pangan dan Hulu Agro

maka Program Pemanfaatan. Penyediaan dan Penyaluran SDA ini

akan disinergikan dengan Program OPD terkait khususnya pada Dinas

Tanaman Pangan dan Holtikultura, Dinas Perkebunan dan

Peternakan, Dinas Perikanan serta Dinas Kehutanan Kabupaten

Tolitoli.

Perusahaan Industri dan Perusahaan Kawasan Industri wajib

memanfaatkan sumber daya alam secara efisien, ramah lingkungan,

dan berkelanjutan. Pemanfaatan sumber daya alam secara efisien

dilakukan melalui: (a) Penghematan, (b) Penggunaan teknologi yang

ramah lingkungan, dan (c) Optimasi kinerja proses produksi.

Sedangkan pemanfaatan sumber daya alam secara ramah lingkungan

dan berkelanjutan sebagaimana dilakukan melalui: (a) pengurangan

limbah, (b) penggunaan kembali, (c) pengolahan kembali, dan (d)

pemulihan.

Hal | 243
2. Program Pengembangan Pemanfaatan, Penyediaan dan

Penyaluran SDA

Dalam rangka menjamin ketersediaan sumber daya alam bagi

pengembangan industri di Kabupaten Tolitoli, maka diperlukan

program pengembangan yang disusun untuk periode 2019-2024,

2025-2029 dan periode 2029-2039 sebagai berikut.

Tabel 4.30
Program Pemanfaatan, Penyediaan dan Penyaluran
Sumber Daya Alam Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1 Pemanfaatan sumber daya alam
secara efisien, ramah lingkungan
√ √ √
dan berkelanjutan melalui
penerapan tata kelola yang baik.
2 Menjamin ketersedian dan
kontinuitas pasokan bahan baku
industri dengan dukungan untuk
program koordinasi lintas OPD dan
intensifikasi (peningkatan
√ √ √
(Produktifitas), rejuvenasi
(peremajaan), dan ekstensifikasi
yang berwawasan lingkungan
melalui program Bersama OPD
terkait.
A Koordinasi lintas OPD dalam
menjamin ketersedian dan
√ √ √
kontinuitas pasokan bahan baku
industri
B Program intensifikasi, rejuvenasi
dan ekstensifikasi pertanian dan
perkebunan (Sosialisasi intensif,
penyuluhan dan pendampingan √ √
menuju implementasi penerapan
teknologi budidaya intensif)
kerjasama OPD Terkait
C Koordinasi OPD terkait dalam
Fasilitasi alsintan, bibit unggul dan √ √
Pupuk bagi petani
D Mendukung Program
Pengendalian hama dan √ √
penyakit tanaman
E Mendukung fasilitasi alat
tangkap nelayan dan
budidaya intensif perikanan √ √
dan rumput laut melalui
OPD terkait
F Pemantapan dan pengembangan √

Hal | 244
Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
jaringan infrastruktur logistik
sumber daya alam;
G Pemantapan Penanganan
budidaya dan pasca panen
√ √ √
sumberdaya alam pertanian
dan perkebunan
3 Peningkatan infrastruktur jalan
usaha tani (ke sumber-sumber
√ √
bahan baku industri) dan jaringan
pengairan
4 Peningkatan kualitas produksi
pasca panen sesuai kebutuhan √ √ √
industri
A Sosialisasi intensif, penyuluhan dan
pendampingan implementasi √ √
penerapan teknologi pasca panen
B Koordinasi Fasilitasi sarana/
peralatan pasca panen baik
produk pertanian, √ √
perkebunan maupun
perikanan/rumput laut
C Monitoring hasil dan standarisasi √ √ √
4 Koordinasi dan dukungan Program
Pencegahan dampak kerusakan
√ √ √
lingkungan akibat eksplorasi dan
eksplotasi sumberdaya alam

C. Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri.

1. Ruang Lingkup Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi

Industri.

Pengembangan, penguasaan dan pemanfaatan teknologi industri

bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, nilai tambah,

daya saing dan kemandirian serta efiseinsi produk industri

di Kabupaten Tolitoli. Penguasaan teknologi tidak hanya pada proses

produksi akan tetapi pemanfatan tehnologi dilakukan untuk

mencapai pasar yang lebih luas dan masiv melalui platform digital.

dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan dan kebutuhan industri dalam negeri agar dapat

bersaing di pasar dalam negeri dan pasar global.

Hal | 245
2. Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Industri.

Pembangunan industri tentu membutuhkan pengembangan dan

pemanfaatan teknologi industri agar terpenuhi standarisasi produk

dan proses produksi, juga efisiensi dan efektifitas produksi. Maka

harus ada program-program yang disusun untuk bisa memastikan

pengembangan dan pemanfaatan teknologi industri dimaksud.

Perusahaan industri didorong dan diarahkan untuk melakukan

pemetaan, evaluasi, uji coba, adopsi, dan adaptasi teknologi industri

yang diperlukannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

Program Pengembangan dan pemanfaatan teknologi untuk masing-

masing industri Unggulan secara bertahap periode 2019-2024,

2025-2029 dan periode 2029-2039 diuraikan sebagai berikut

Tabel 4.31
Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi
Industri Unggulan Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1 Peningkatan sinergi program
kerjasama perguruan tinggi,
dunia usaha dan pemerintah
provinsi Sulteng, lembaga riset
untuk menghasilkan produk
litbang yang aplikatif dan √ √ √
terintegrasi bagi pengembangan
produk Unggulan Kabupaten
Tolitoli khususnya industri
pengolahan pangan dan hulu
Agro
2 Implementasi pengembangan
teknologi baru Bagi IKM √ √
Unggulan kabupaten Tolitoli
3 Pemberian insentif bagi industri
yang melaksanakan kegiatan
√ √ √
R&D dalam pengembangan
industri Unggulan daerah.
4 Peningkatan transfer teknologi
√ √
IKM Kabupaten Tolitoli.
5 Mendorong Investasi swasta
terutama bagi industri
menengah yang berorientasi √ √ √
ekspor di Kabupaten Tolitoli
(industri pengolahan Ikan dan

Hal | 246
Periode Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
olahan pangan lainnya) serta
produk olahan Cengkih dan
Kelapa
6 Meningkatkan kontribusi hasil
kekayaan intelektual berupa
desain, paten dan merk dalam

produk industri untuk
meningkatkan nilai tambah IKM
Unggulan daerah
7 Pemberian penghargaan bagi
rintisan, pengembangan, dan
√ √ √
penerapan teknologi Tepat Guna
pada IKM
Penerapan stadar mutu dan
8 keamanan pangan (Indikasi
Geografis, SNI/ ISO/ HACCP √ √
dengan GMP dan SOP atau
standar lainnya yang relevan
9 Fasilitasi peralatan industri maju
(untuk IKM potensial) dan alat
√ √ √
industri sederhana (untuk home
industri)
11 Kerjasama Riset dan
Pengembangan (R&D) industri
dan teknologi pengolahan dgn √ √ √
Universitas Tadulako, Univ. Madako
dan Univ. swasta lainnya
12 Pelatihan pemasaran produk
industri dan penyiapan starup
√ √ √
menuju e-Smart IKM (penjualan
Online)
13 Fasiltasi Penyedian sarana dan
prasarana pemasaran platform
√ √
digital (e-Smart IKM)

D. Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan Inovasi.

Untuk meningkatkan daya saing dan agresifitas pasar

dibutuhkan kreatifitas dan inovasi yang terus-menerus. Maka harus

ada program-program yang disusun untuk bisa memastikan

berkembangnya kreatifitas dan inovasi industri dimaksud.

Dalam rangka pengembangan dan pemanfaatan teknologi bagi

kreativitas dan Inovasi industri di Kabupaten Tolitoli, maka diperlukan

program pengembangan yang disusun untuk periode tahun 2019-

2024, 2025-2029 dan periode 2029-2039 sebagai berikut:

Hal | 247
Tabel 4.32
Program Pengembangan dan Pemanfaatan Kreativitas dan Inovasi
Tahun 2019-2039
Tahun
No Program 2019- 2025- 2029-
2024 2029 2039
1 Pemanfaatan media informatika
√ √ √
dan e-market secara professional
2 Kerjasama pengembangan
products dan market (dengan √ √ √
assosiasi, dll.)
3 Pengembangan “branded” produk
Kab. Tolitoli (Olahan pangan, √ √ √
Aneka dan Hulu Agro),

E. Penyediaan Sumber Pembiayaan.

1. Lingkup Penyediaan Sumber Pembiayaan.

Pemenuhan kebutuhan investasi tersebut dapat bersumber dari

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal

Asing (PMA). Fasilitasi pemerintah dalam penyediaan sumber

pembiayaan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan pengembangan

Usaha Industri kecil dan menengah (IKM) tersebut.

2. Program Penyediaan Sumber Pembiayaan

Untuk mendukung pembiayaan pengembangan industri di

Kabupaten Tolitoli, maka diperlukan program pengembangan yang

disusun untuk periode tahun 2019-2024, 2025-2029 dan periode

tahun 2029-2039 sebagai berikut.

Tabel 4.33
Program Pembiayaan Pengembangan Industri Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1 Memfasilitasi akses terhadap
pembiayaan usaha yang √ √ √
kompetitif
2 Menjalin kerjasama dengan
BUMN/Bank SULTENG/ Swasta
√ √
dalam pemanfaatan dana CSR
bagi pembiayaan usaha industri

Hal | 248
Periode Tahun
No. Program
2019-2024 2025-2029 2029-2039
3 Fasilitasi penyediaan fasilitas
KUR bagi IKM dengan bunga √ √ √
rendah;
4 Fasilitasi pemberian subsidi
bunga pinjaman bagi industri, √ √ √
khususnya industri Unggulan;
5 Fasilitasi pemerintah untuk
mendapatkan sumber √ √ √
pembiayaan yang kompetitif; dan
6 Fasilitas akses pembiayaan
kepada IKM dalam rangka
memperoleh modal investasi dan
modal kerja berupa penyediaan
√ √ √
informasi skema pembiayaan,
baik perbankan maupun non
perbankan dan penyusunan
Studi Kelayakan.
7 Mengadakan pelatihan
/pendampingan penyusunan
proposal kelayakan usaha yang √ √ √
bankable

8 Fasiltasi Dukungan
BUMDEs didalam √ √
pembiayaan IKM Desa

4.2.4 Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri

Pembangunan sarana dan prasarana industri juga merupakan

penentu keberhasilan pembangunan industri, bahkan selalu menjadi

isu strategis yang dalam faktanya berhubungan secara langsung

dengan keberhasilan pembangunan industri. Oleh karena itu penting

disusun perencanaan pembangunan sarana dan prasarana industri

ini yang integrated dengan Rencana Pembangunan Industri Kabupaten

Tolitoli dengan program-program lainnya. Penting juga untuk

memperhatikan isu dan perencanaan terkait yang tercantum dalam

RPJMD dan RPJPD Kabupaten Tolitoli.

Infrastruktur yang diperlukan oleh industri, baik yang berada

di dalam dan/atau di luar kawasan peruntukan industri, meliputi

energi dan lahan kawasan industri.

Hal | 249
4.2.4.1 Pengelolaan Lingkungan

Penjabaran program-program dalam pengendalian lingkunag melalui

pengelolaan lingkungan di Kabupaten Tolitoli adalah sebagai berikut.

Tabel 4.34
Program Pembangunan Pengelolaan Lingkungan
Kabupaten Tolitoli Tahun 2019-2039
Tahun
No Program 2019- 2025- 2029-
2024 2029 2039
1 Peningkatan pengendalian
bencana banjir dan abrasi pantai √ √ √
Kota Tolitoli
2 Sosialisasi berkala kepada
masyarakat dan dunia usaha
√ √ √
pentingnya pengelolaan
lingkungan hidup
3 Normalisasi sungai Tuwelei
√ √
mengantisipasi banjir

4.2.4.2 Fasilitasi Jaringan Komunikasi

Penambahan kawasan peruntukan industri dan kawasan industri

ini perlu didukung dengan penyiapan sarana dan prasarana

diantaranya Pembangunan jaringan telekomunikasi dilakukan untuk

memenuhi kebutuhan komunikasi dan transmisi data dari aktivitas

bisnis yang dilakukan perusahaan industri di kawasan peruntukan

industri dan kawasan industri; dan Penyediaan sarana dan prasarana

bagi telekomunikasi dilakukan melalui program pengembangan

sebagai berikut

Tabel 4.36
Program Fasilitasi Jaringan Telekomunikasi Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Koordinasi antar
Pemerintah Kab. Tolitoli
dengan Pemerintah Provinsi
Sulteng, serta √ √ √
kementerian/lembaga
terkait dalam penyusunan
rencana pengembangan

Hal | 250
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
jaringan telekomunikasi,
untuk mendukung
pembangunan industri;
2. Fasilitasi dan koordinasi
dengan pemerintah Prov
Sulteng serta Kementerian
Kominfo dlm pembangunan
infrastruktur √ √
telekomunikasi, dan
perhubungan untuk
mendukung pembangunan
industri ;
3 Pembangunan/ penyediaan
dan Peningkatan kualitas
jaringan telekomunikasi
dalamm endukung √ √
Tumbuhnya IKM Kab.
Tolitoli

4.2.4.3 Fasilitasi Jaringan Energi dan Kelistrikan

Untuk mendukung pertumbuhan industri di Kabupaten Tolitoli

yang ditargetkan, diperlukan penyediaan energi, khususnya

bersumber dari listrik. Program penyediaan kebutuhan energi untuk

industri sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Tolitoli meliputi:

Tabel 4.35
Program Penyediaan Energi Listrik Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Koordinasi antar
pemerintah kabupaten
Tolitoli dengan
pemerintah Provinsi
Sulteng, kementerian/ √ √ √
lembaga terkait dalam
penyediaan energi untuk
mendukung sarana dan
prasarana industri;
2. Fasilitasi pembangunan
pembangkit listrik
secara bertahap untuk
mendukung √ √
berlembanmgnya Sentra
Industri Kecil Menengah
(SIKIM) Tolitoli;
3. Fasilitasi kegiatan
√ √ √
penelitian dan

Hal | 251
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
pengembangan di bidang
penggunaan energi baru
dan terbarukan
4 Fasilitasi pembangunan
dan pengembangan
jaringan transmisi dan
√ √
distribusi Listrik didalam
sentra dan diluar
Kawasan sentra industri.

4.2.4.4 Fasilitasi Jaringan Sumberdaya Air

Sumberdaya air sangat diperlukan dalam proses idustri. Air

memiliki peran sentral dalam pengolahan bahan baku dan pelestarian

lingkungan disekitaran wilayah industri. Fasilitasi jaringan sumberdaya

air dalam rangka pengembangan industri di Kabupaten tolitoli

dirangkum sebagai berikut ini:

Tabel 4.37
Program Fasilitasi Jaringan Sumberdaya Air
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Program pengembangan,
pengelolaan dan konservasi
√ √ √
sungai, danau dan sumber
air lainnya
2. Program pengembangan
dan pengelolaan jaringan
√ √ √
irigasi, rawa, dan jaringan
pengairan lainnya
3 Program penyediaan dan
pengelolaan air baku √ √ √
industri
4 Pembangunan/ penyediaan
dan Peningkatan kualitas
jaringan distribusi, air
baku khususnya pada
√ √ √
Kecamatan yang memiliki
keterbatasan air bersih dan
mendukung Tumbuhnya
IKM Kab. Tolitoli
5 Program Pengembangan
Kinerja Pengelolaan Air √ √ √
Minum dan Air Limbah
6 Program penataan
kelembagan dan √ √ √
ketatalaksanaan

Hal | 252
4.2.4.5 Fasilitasi Sanitasi

Fasilitasi Sanitasi adalah upaya manusia atau sekelompok individu

untuk memanipulasi lingkungan dalam memberi manfaat bagi

kesejahteraan manusia dan untuk mengelola lingkungan dengan cara

memperbaiki, menjaga atau memulihkan kesehatan lingkungan.

Didalam pengelolaan Industri diluar maupun didalam Kawasan Industri

menjadi hal mutlak dan wajib dilakukan, tidak bisa diabaikan karena akan

memperngaruhi kulitas produk akhir industri.Hal yang sama juga berlaku

bagi pengelolaan limbah industri. Oleh karenanya syarat utama Industri

adalah bagaimana program pengelolaaan sanitasi dan limbah industri

tersebut dilaksanakan khususnya bagi Industri Kecil, Mennegah dan Besar

yang beroperasi di wilayah Kabupaten Tolitoli.

Upaya yang dilakukan dalam meningkatkan akses air bersih dan

sanitasi layak bagi warga maupun industri, dalam jangka menengah

maupun Panjang Kabupaten Tolitoli diarahkan pada:

a. Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih makin

meningkat

b. Persentase rumah tinggal bersanitasi layak.

c. Pembangunan dan Pengembangan TPS dan TPA Kabupaten Tolitoli.

d. Terciptanya lingkungan yang bersih dan sehat, terkelolanya limbah

dan sampah dengan baik, terkonversinya limbah dan sampah menjadi

sumber energi, pupuk, dan lain sebagainya yang bermanfaat bagi

lingkungan ekologi dan industri, terciptanya drainase yang baik,

teratasinya permasalahan genangan air dan bahkan banjir karena

pengelolaan drainase yang terintegrasi dengan baik.

e. Mewajibkan pengelolaan sanitasi layak dan pengelollan limbah yang

aman bagi produk industry.

Hal | 253
Tabel 4.38
Program Fasilitasi Sanitasi
Kabupaten Tolitoli Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No.
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1 Pengembangan TPA
√ √ √
Kabinuang

Rencana Pengurangan Sampah (3R) dalam mendukung pengurangan

timbulan sampah dan pengembangan industry yang higenias, maka

direncanakan pembangunan infrastruktur TPST 3R dan pengembangan

bank sampah dengan bantuan pengadaan fasilitas operasional bank sampah

Rencana Pengelolaan/ penanganan sampah berdasarkan alur diagram

system sanitasi (sumber sampah →Tempat penampungan sementara (TPST)

→TPA).

Dalam upaya pengelolaan sampah dari sumbernya untuk pewadahan

adalah dengan pengadaan tempat sampah baik untuk rumah tangga, limbah

industry Kecil dan fasilitas umum. sedangkan pengelolaan sampah ke

penampungan sampah adalah dibangunya TPS dan untuk pengangkutan ke

penampungan sementara adalah dengan pengadaan alat angkut gerobak

sampah, dan mobil pick up penyapu jalan. Sedangkan di stasiun antara

TPS/TPST ke TPA dengan penambahan armada angkut yaitu amroll truck,

dum truck dan container dan di lokasi TPA pengelolaannya dengan

penambahan armada untuk excavator, gerobak motor dan pembangunan

fasilitas penunjang (konstruksi jembatan timbang, konstruksi penangkap

gas metan dan konstruksi pemilah sampah dan untuk TPA sendiri

direncakan pembangunan fisik peningkatan TPA dari controlled landfill

menjadi sanitary landfill.

Hal | 254
Tabel 4.39
Rencana Kegiatan Fasilitasi Sanitasi
Kabupaten Tolitoli
Jumlah Zona
Jumah/
No Uraian Kegiatan Penduduk Satuan
1 2 3 Volume
Terlayani
1 Dukungan Program
Percepatan
Pembangunan Sanitasi 54.485 LS 1 1 1 3 LS
Pemukiman (PPSP)
2 Pembangunan Tempat
Pembangunan Unit
Sementara (TPS- 54.485 - 3 - 3 Unit
Transdepo I)
3 Pembangunan TPS Unit
54.485 2 - - 2 Unit
Biasa
4 Pembangunan Tempat
Pembangunan Unit
Sementara (TPS 3R + 54.485 - 145 - 145 Unit
Komunal)
5 Revitaslisasi TPA Unit
54.485 - - 1 1 Unit
6 Pengadaan Fasilitasi
Unit
Operasional TPA 54.485 - - 1 1 Unit
(Bulldozer)
7 Pengadaan Armada
Pengankutan Sampah Unit
54.485 50 - 1 50 Unit
(Gerobak Sampah)
8 Pengadaan Armada
Pengankutan Sampah Unit
28.885 - 104 - 104 Unit
(Gerobak Sampah)
9 Pengadaan Armada
Pengankutan Sampah Unit
54.485 50 - 1 50 Unit
(Gerobak Sampah)
10 Pengingkatan
Kemampuan
Sumberdaya Manusia 216.804 LS 1 1 1 3 LS
dalam Pengelolaan
Persampahan
11 Penyusunan Kebijakan
Manajemen
Pengolahan 216.804 Paket 1 1 1 3 Paket
Persampahan
12 Sosialisasi Kebijakan
Pengolahan
Persampahan dan
Penyusunan Data 216.804 LS 1 1 1 3 LS
Penduduk Wajib
retribusi Sampah
13 Penyusunan
Outlineplan 216.804 Paket 1 1 1 3 Paket
Pengolahan Sampah
Sumber : Buku Program sanitasi Kab. Tolitoli, 2015-2019

Hal | 255
4.2.4.6 Fasilitasi Jaringan Transportasi

Program pembangunan sarana prasarana trasnportasi dilakukan

untuk mendukung konektivitas dan sistem logistik meliputi

pembangunan jalan, Pembangunan jaringan jalan meliputi

pembangunan jalan baru maupun perbaikan atau peningkatan kualitas

jalan dari dan menuju kawasan peruntukan industri dan kawasan

industri. Pembangunandan rehabilitasi jalan trans Donggala-Tolitoli-

Buol ataupun jalan Mepanga-Basi yang menghubungkan Kabupaten

Tolitoli dengan Kab. Parigi Moutong untuk mendukung logistik antar

Kabupaten dan kegiatan ekspor/impor dalam pengangkutan bahan baku

dan produk-produk industri dengan volume angkut yang besar. Serta

pelebaran landasan pacu Bandara Sultan Bantilan dan peningkatan

status pelabuhan laut Dede. Penyediaan sarana dan prasarana

perhubungan dilakukan melalui program pengembangan sebagai

berikut.

Tabel 4.40
Program Fasilitasi Jaringan Transportasi
Kabupaten Tolitoli Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Koordinasi antar
Pemerintah Kab. Tolitoli
dengan Pemerintah Provinsi
Sulteng, serta
kementerian/lembaga
terkait dalam penyusunan
√ √ √
rencana
penyediaan/pembangunan
dan rehabilitasi
perhubungan untuk
mendukung pembangunan
industri;
2 Koordinasi dan fasilitasi
rehabilitasi jalan trans
Donggala-Tolitoli-Buol
mendukung logistik antar √ √
Kabupaten dan kegiatan
ekspor/impor dalam
pengangkutan bahan baku

Hal | 256
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
dan produk-produk
industri
3 Koordinasi dan fasilitasi
pemeliharaan jalan trans
Mepangg-Basi mendukung
logistik antar Kabupaten
√ √ √
dan kegiatan ekspor/impor
dalam pengangkutan
bahan baku dan produk-
produk industri
4 Koordinasi dan fasilitasi
pelebaran landasan pacu
dan terminal penumpang
Bandara Sultan Bantilan
√ √ √
kegiatan ekspor/impor
dalam pengangkutan
bahan baku dan produk-
produk industri
5 Koordinasi dan fasilitasi
peningkatan status
Pelabuhan Laut Dede
kegiatan ekspor/impor
√ √ √
dalam pengangkutan
bahan baku dan produk-
produk industri di
Kabupaten Tolitoli

4.2.4.7 Fasilitasi Penunjang Standardisasi Industri

1. Lahan Industri

Infrastruktur penunjang diantaranya program penyediaan lahan

industri dilakukan melalui pengembangan kawasan peruntukan

industri dan pembangunan kawasan industri. Tujuan pembangunan

dan pengusahaan kawasan industri adalah (a) memberikan

kemudahan dalam memperoleh lahan industri yang siap pakai

dan/atau siap bangun, (b) jaminan hak atas tanah yang dapat

diperoleh dengan mudah, (c) tersedianya sarana dan prasarana yang

dibutuhkan oleh investor, dan/atau (d) kemudahan dalam

mendapatkan perizinan. Program penyediaan lahan kawasan industri

dan/atau kawasan peruntukan industri meliputi:

Hal | 257
Tabel 4.41
Program Penyediaan Lahan Industri Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Koordinasi antara Pemerintah,
masyarakat dan
kementerian/lembaga terkait
√ √
dalam penyelesaian aspek-aspek
yang terkait pertanahan dan
status lahan sentra IKM;
2. Penyusunan rencana
pembangunan/pengembangan
kawasan industri (SIKIM),
√ √
termasuk analisis kelayakan dan
penyusunan rencana induk
(masterplan);
3 Penyediaan lahan melalui
pembangunan kawasan
peruntukan industri dan
kawasan industri, didukung √ √ √
dengan infrastruktur baik di
dalam kawasan maupun di luar
kawasan industri;
4. Pembentukan kelembagaan dan
regulasi bank tanah bagi
√ √
pembangunan/perluasan
kawasan industri dan SIKIM

2. Sistem Informasi Industri Daerah.

Dalam upaya peningkatan daya saing industri daerah, salah satu

aspek yang berpengaruh adalah sistim informasi industri. Sistim

informasi industri meliputi sistim informasi pasar, bahan baku,

teknologi, pembiayaan serta sumber daya lainnya.Pembangunan

sistem Informasi Industri daerah di Kabuptem Tolitoli bertujuan

untuk:

a. Menjamin ketersediaan, kualitas dan akses terhadap data

dan/atau informasi;

b. Mempercepat pengumpulan, penyampaian/pengadaan,

pengolahan /pemrosesan, analisis, penyimpanan, dan penyajian,

termasuk penyebarluasan data dan/atau informasi yang akurat,

lengkap, dan tepat waktu; dan mewujudkan penyelenggaraan

Hal | 258
sistim informasi industri guna meningkatkan efisiensi dan

efektivitas, inovasi, dan pelayanan publik dalam mendukung

pembangunan industri di Kabupaten Tolitoli.

Sedangkan sasaran penyelenggaraan sistim informasi industri

di Kabupaten Tolitoli meliputi:

a. Terlaksananya penyampaian data industri dan data kawasan

industri secara ofline dan online;

b. Tersedianya data perkembangan dan peluang pasar, serta data

perkembangan teknologi industri;

c. Tersedianya sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan

masyarakat;

d. Tersedianya infrastruktur teknologi informasi dan tata kelola yang

handal;

e. Terkoneksinya dengan sistem informasi yang dikembangkan oleh

Kementerian Perindustrian dan kementerian terkait lainnya,

Pemerintah Propinsi Sulawesi Tengah,;

f. Terpublikasikannya laporan hasil analisis data industri secara

berkala.

Dalam rangka pengembangan sistim informasi di Kabupaten

Tolitoli, maka diperlukan program pengembangan yang disusun

untuk periode tahun 2019-2039 sebagai berikut:

Tabel 4.42
Program Penerapan Standarisasi Industri Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
1. Koordinasi dengan
Pemerintah Provinsi
√ √
Sulteng, Kementerian
Perindustrian serta pihak

Hal | 259
Periode Tahun
No. Program Pengembangan
2019-2024 2025-2029 2029-2039
terkait dalam penyiapan
sistem, perangkat keras,
perangkat lunak dan
SDM;
2. Pengadaan perangkat
keras dan perangkat

lunak utk dinas didalam
pengolahan data;
3. Pelatihan operator
pengelola sistem informasi √ √ √
industri;
4. Verifikasi data IKM Tolitoli
melalui Pengumpulan,

pengolahan dan analisis
data IKM;
5. Penyajian data secara on
√ √ √
line; dan
6. Interkoneksi dengan
√ √ √
stakeholder terkait.

4.2.5 Pemberdayaan Industri

Pengembangan industri kemerintah Kabupaten Tolitoli mendorong

pemberdayaan industri kecil dan menengah secara menyeluruh melalui

kebijakan yang berpihak pada IKM. Program pengembangan industri

Kabupaten Tolitoli dari segi pemberdayaan industri dilakukan dengan

merujuk pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 29 Tahun

2018 Tentang Pemberdayaan Industri, dimana program pemberdayaan

industri Kabupaten Tolitoli tahun 2019-2039 sebagai berikut:

Tabel 4.43
Program Pemberdayaan Industri Kabupaten Tolitoli
Tahun 2019-2039
Periode Tahun
No. Program Pemberdayan Industri 2019- 2025- 2029-
2024 2029 2039
1 Penguatan Kapasitas Kelembagaan
A Peningkatan Kemampuan Sentra
IKM
- Membangun Sentra IKM √ √ √
- Memfasilitasi Pembentukan
√ √
kepengurusan IKM
- Meningkatkan Kemampuan
√ √
Kegiatan Usaha
B Mendirikan Unit Pelayanan Teknis √

Hal | 260
Periode Tahun
No. Program Pemberdayan Industri 2019- 2025- 2029-
2024 2029 2039
C Pelaksanaan Pendidikan dan
√ √
Pelatihan bagi IKM
2 Pemberian Fasilitasi Kepada Industri Kecil dan Menengah
A Peningkatan kompetensi
sumberdaya manusia dan sertifikat √ √ √
industri
B Bimbingan dan Konsultasi
Pengembangan Desain Kemasan
dan Merek Produk unggulan √ √ √
daerah Dalam Rangka
Meningkatkan Daya Saing
C Bantuan bahan baku dan penolong
√ √ √
Industri
D Pengembangan Produk IKM √ √ √
E Promosi dan Informasi pasar
√ √ √
berbasis IT (Online)
F Difersifikasi Usaha Produk Pangan
√ √ √
olahan dan Hulu Agro
G Peningkatan Kualitas Produk IKM
√ √ √
Pangan dan Hulu Agro
H Mendukung keikutsertaan dalam
pameran industry, Expo regional, √ √ √
Nasional dan International
3 Kerja Sama Bidang Industri
A Kerjasama lembaga pendidikan
dan penelitian untuk √ √ √
pengembangan Industri Kecil
B Pelaksanan sosialisasi Industri √ √

Hal | 261

Anda mungkin juga menyukai