Industri 4.0
Industri 3.0 Sistem fisik siber,
Industri 2.0 IoT, Cloud computing,
Produksi masal, Komputer,
Industri 1.0 Jalur perakitan, Elektronika,
Cognitive computing,
Mekanisasi, Tenaga Networks
Energi listrik Otomasi
uap, Tenaga air
Industry 4.0 merepresentasikan revolusi ke-4 yang telah terjadi di bidang manufacturing dan dimulai dari
revolusi ke-3 berupa adopsi computer-computer dan otomasi serta meningkatkannya dengan sistem cerdas
dan otonomus yang didorong dengan data dan machine-learning (selanjutnya menuju deep learning)
STRUKTUR INDUSTRI 4.O
INDUSTRI 4.0 adalah istilah pola
Teknologi industrI berbasis otomasi dan
pertukaran data. Industri 4.0 ini
mencakup sistem siber-fisik, internet
untuk segala, komputasi awan, dan
komputasi kognitif.
MENGHASILKAN “PABRIK CERDAS”,
berstruktur moduler, sistem siber-fisik
mengawasi proses fisik, menciptakan
salinan dunia fisik secara virtual, dan
membuat keputusan yang tidak terpusat.
Berbasis internet untuk segala (IoT),
sistem siber-fisik berkomunikasi dan
bekerja sama dengan satu sama lain dan
manusia secara bersamaan.
Menggunakan KOMPUTASI AWAN,
layanan internal dan lintas organisasi
disediakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai pihak di dalam rantai nilai
PENGUASAAN TEKNOLOGI KUNCI INDUSTRI 4.0
RPA
Machine
Learning IoT
Industry Additive
Artificial
Manufactu
Intelligence 4.0 ring
Cloud
Big Data Computing
Augmented
Reality
Issue Nasional
(Visi Pembangunan
Nasional, Transformasi
Industri dan
Pengembangan SDM)
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN) 2015-2035
Visi Pembangunan Nasional
VISI DAN MISI RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN)
2015-2035
VISI Pembangunan Industri Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan
industri nasional mengemban MISI :
Nasional adalah Indonesia 1. meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar
Menjadi Negara Industri Tangguh. dan penggerak perekonomian nasional;
2. memperkuat dan memperdalam struktur industri
Industri Tangguh yang bercirikan: nasional;
3. meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing,
1. struktur industri nasional yang dan maju, serta Industri Hijau;
4. menjamin kepastian berusaha, persaingan yang
kuat, dalam, sehat, dan sehat, serta mencegah pemusatan atau penguasaan
berkeadilan; industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat;
2. industri yang berdaya saing 5. membuka kesempatan berusaha dan perluasan
tinggi di tingkat global; dan kesempatan kerja;
3. industri yang berbasis inovasi 6. meningkatkan persebaran pembangunan industri ke
seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan
dan teknologi. memperkukuh ketahanan nasional; dan
7. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan.
STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN) 2015-2035
Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri nasional adalah :
1. mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam;
2. melakukan pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi;
3. meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri;
4. menetapkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI);
5. mengembangkanWilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Peruntukan Industri,
Kawasan Industri, dan Sentra Industri kecil dan industri menengah;
6. menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan kapasitas
kelembagaan dan pemberian fasilitas kepada industri kecil dan industri menengah;
7. melakukan pembangunan sarana dan prasarana Industri;
8. melakukan pembangunan industri hijau;
9. melakukan pembangunan industri strategis;
10. melakukan peningkatanpenggunaan produk dalam negeri; dan
11. meningkatkan kerjasama internasional bidang industri.
Parameter Pembangunan
GLOBALISASI KEMANDIRIAN • Makro: GDP, inflasi, nilai tukar
• Mikro: pemerataan &
AFTA, ACFTA, G7, G20 kesejahteraan
PEMBANGUNAN &
KOMPETISI
PEREKONOMIAN
Modifikasi dari Kajian Peran Enjinir oleh PII dalam MP3EI -2011
MAKING INDONESIA 4.0
19
PEMBANGUNAN SDM IPTEK
KEBUTUHAN SDM DI ERA 4.0
Sumber: Economist Pocket World in Figures 2014, WEF-GCR 2013
Filosofi Transformasi Industri
REVERSE ENGINEERING
TRANSFORMASI INDUSTRI
Melakukan reverse engineering,
produk yang sudah proven dan
diserap oleh pasar, dengan tujuan
secara bertahap mengejar
ketertinggalan teknologI hingga
mampu memproduksi secara mandiri
VISI PROF. B.J. HABIBIE
MEGA BIODIVERSITY
INDONESIA
INDONESIA SEBAGAI MEGA BIODIVERSITY PANGAN
Kacang-kacangan
Komoditas pertanian terbesar kedua yang diekspor Indonesia adalah kacang-kacangan.
Produk yang dijual ke pasar internasional dalam bentuk segar dan kering, baik yang sudah
dikupas atau masih beserta kulitnya.
Daerah penghasil kacang tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera.
Mulai dari Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau. Daerah produsen utama
lain adalah Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi.
Pada tahun 2017 ekspor kacang-kacangan Indonesia menghasilkan devisa sebesar US$292 juta.
Tahun lalu, hingga Oktober 2018, ekspor kacang-kacangan sudah menyumbang US$262 juta.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Sayur-sayuran
Total produksi periode Januari-Oktober 2018 mencapai 1,6 juta ton dengan nilai
ekspornya mencapai US$130 juta.
Jenis sayuran andalan ekspor Indonesia antara lain kubis, sawi, dan kembang kol.
Negara tujuan ekspor utama antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, dan Belanda.
Data ekspor periode Januari-Maret 2017, produk hortikultura Indonesia tetap menjadi
primadona di negara tujuanya. Ekspor sayuran pada 2017 seperti kubis, buncis, dan
selada air menempati tiga tempat teratas untuk ekspor dengan volume 132.878 ton.
Produsen sayuran Indonesia adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur penghasil
sayuran terbesar di Indonesia. Di luar Jawa, daerah penghasil sayuran lain adalah
Kalimantan Selatan.
Lada
Indonesia menjadi negara penghasil lada utama dunia. Posisinya di urutan tiga dengan
menghasilkan 11% pasokan global, unggul tipis atas Cina yang porsinya 10%. Vietnam di
urutan pertama dengan memasok 25% kebutuhan lada dunia. Peringkat dua ditempati
India dengan 18%.
Daerah penghasil lada di Indonesia cukup tersebar antara lain di Pulau Bangka, Bengkulu,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Ekspor lada
Indonesia tahun lalu (hingga Oktober 2018) mencapai US$123 juta. Turun dibanding
tahun sebelumnya yang tercatat US$198 juta.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Gondorukem
Gondorukem merupakan getah pohon pinus yang dikenal dengan istilah rosin.
Gondorukem adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan tinta
printer, kertas, vernis, lem, sabun, alat solder, dan sealing wax. Gondorukem
juga digunakan sebagai bahan pelapis dalam pembuatan obat-obatan dan
permen karet.
Cina menjadi eksportir utama rosin dengan pangsa pasar sebesar 20%,
sementara Indonesia hanya 6,9%. Importir utama komoditas ini adalah Jerman
dengan menyerap 13% produk.
Ekspor gondorukem Indonesia tahun lalu mengalami peningkatan dibanding
tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$81,4 juta, naik dari US$71,6 pada
2017.
Jagung
Ekspor jagung Indonesia mengalami kenaikan tajam pada 2018 dengan volume
ekspor mencapai 272.057 ton untuk periode Januari-Oktober dengan nilainya
yang mencapai US$73 juta. Jagung lebdimanfaatkan sebagai bahan pangan.
Berdasarkan data Statista, Amerika Serikat masih menjadi penghasil utama
jagung dengan 370 juta ton pada 2017-2018. Cina di urutan kedua dengan 215
juta ton dan Brasil di posisi ketiga dengan 82 juta ton. Indonesia menempati
peringkat delapan dengan 19 juta ton.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Vanili
Vanili dikenal sebagai pengharum makanan, terutama untuk kue.
Pada 2016, negara penghasil vanila terbesar adalah Madagaskar dengan
volume 2.926 ton. Indonesia menempati peringkat dua dengan 2.304 ton.
Pada 2018, nilai ekspor vanila Indonesia mencapai US$63 juta dengan nilai
sebesar US$72,5 juta.
Daerah produsen utama vanili Indonesia adalah Sumatera Utara, Banyuwangi
di Jawa Timur, Lampung, Pati di Jawa Tengah, Sumedang di Jawa Barat, dan
Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kakao
Kakao merupakan produk pertanian lain yang tidak kalah penting.
Sulawesi penghasil utama kakao dengan porsi 60% produksi nasional.
Berikutnya adalah Sumetara dengan 20%. Ekspor kakao Indonesia hingga
Oktober 2018)mencapai 24.038 ton dengan nilai US$62,9 juta.
Indonesia menempati peringkat tiga penghasil kakao terbesar dunia di bawah
Ghana dan Pantai Gading yang memasok sekitar 30% kebutuhan kakao dunia.
Produsen coklat seperti Nestle dan Cadbury mendapatkan mayoritas
pasokannya dari Pantai Gading. Buat negera di Afrika itu, kakao adalah
komoditas yang penting dengan menyumbang sepertiga pendapatan nasional
Produk Agrikultur
Tanaman pangan : padi, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, sukun, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan seluruh produk olahan dari tanaman pangan.
Perkebunan : teh, coklat, kopi, karet, kelapa, sawit, tebu, dan seluruh produk olahan dari
perkebunan.
Kehutanan : kayu, gaharu, gondorukem, madu, rotan, dan seluruh produk olahan dari
hutan.
Peternakan : daging, susu, telur, bulu hewan ternak, dan seluruh produk olahan dari
peternakan.
Perikanan; ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan hasil
perikanan.
Pertanian diartikan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya (Wikipedia).
PERANAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
Penghasil bahan pangan; apabila pangan cukup Penyedia faktor produksi; bahan-bahan hasil
tersedia maka stabilitas nasional bisa terjamin akan produksi pertanian merupakan bahan baku bagi
tetapi apabila pangan tidak cukup tersedia maka industri. Kelapa sawit sebagai bahan baku untuk
stabilitas nasional akan terganggu. Tingkat minyak goreng, kosmetik, dan lain-lain. Karet
ketergantungan terhadap impor beras merupakan sebagai bahan baku untuk pembuatan ban.
permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan beras Dengan demikian agar industri tersebut dapat
dalam negeri. berkembang dengan baik akan sangat tergantung
pada keberhasilan sektor pertanian dalam
Penyedia lapangan kerja; lebih dari setengah tenaga memproduksi hasil tanaman.
kerja Indonesia bergantung hidupnya dari sektor
pertanian. Pertanian rakyat di Indonesia tidak Penghasil devisa; ekspor komoditi pertanian
mengenal adanya PHK sehingga mampu menampung menjadi andalan untuk mendapatkan devisa. Hal
berapapun kelebihan tenaga kerja. ini diakibatkan karena sektor migas tidak mampu
lagi menjadi andalan dalam ekspor.
Pendorong munculnya kesempatan berusaha; adanya
multiplier effect dari sektor pertanian yang cukup
besar sehingga akan mendorong bidang usaha yang
lain dan munculnya lapangan kerja baru di sektor lain.
PROSES TRANSFORMASI PRODUK DALAM INDUSTRI PERTANIAN
DI ERA INDUSTRI 4.0
INDUSTRI/SWASTA/ MASYARAKAT
Pergguruan Tinggi LELBAGA LITBANGJIRAP KEMTAN KKP KEMENPERIN Pemda
UMKM/START UP COMPANY