Anda di halaman 1dari 55

PEMANFATAAN BIODIVERSITAS DAN PERAN

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN DALAM


MENDUKUNG PEMBANGUNAN, KETAHANAN
DAN KEDAULATAN PANGAN NASIONAL
DI ERA INDUSTRI 4.0

Disampaikan Dalam Kuliah Umum


Prof. Dr. Ir. Suhendar Indrakoesmaya, S, MSi Program Studi Teknologi Industri Pertanian
Dosen Program Studi Teknologi Industri Pertanian Institut Teknologi Indonesia
Institut Teknologi Indonesia 23 Juni 2020
Outline

 Issue Global : Industri 4.0, Biodiversity dan Sustainable Goal


 Issue Nasional : Visi Pembangunan Nasional, Transformasi Industri dan
Pengembangan SDM
 Potensi dan Pemanfaatan Sumberdaya Pertanian, Peternakan dan
Perikanan Mega Biodiversity Indonesia
 Peran Teknologi Industri Pertanian Dalam Mendukung Pembangunan
Nasional Ketahanan dan Kedaulatan Pangan di Era Industri 4.0
 Penutup
Issue Global
(Industri 4.0 dan Sustainable Goal)
ISSUE GLOBAL LINGKUNGAN DAN PANGAN

Perbaikan Produksi Pangan Secara Berkelanjutan (Sustainable)


Revolusi Industri

Industri 4.0
Industri 3.0 Sistem fisik siber,
Industri 2.0 IoT, Cloud computing,
Produksi masal, Komputer,
Industri 1.0 Jalur perakitan, Elektronika,
Cognitive computing,
Mekanisasi, Tenaga Networks
Energi listrik Otomasi
uap, Tenaga air

Industry 4.0 merepresentasikan revolusi ke-4 yang telah terjadi di bidang manufacturing dan dimulai dari
revolusi ke-3 berupa adopsi computer-computer dan otomasi serta meningkatkannya dengan sistem cerdas
dan otonomus yang didorong dengan data dan machine-learning (selanjutnya menuju deep learning)
STRUKTUR INDUSTRI 4.O
INDUSTRI 4.0 adalah istilah pola
Teknologi industrI berbasis otomasi dan
pertukaran data. Industri 4.0 ini
mencakup sistem siber-fisik, internet
untuk segala, komputasi awan, dan
komputasi kognitif.
MENGHASILKAN “PABRIK CERDAS”,
berstruktur moduler, sistem siber-fisik
mengawasi proses fisik, menciptakan
salinan dunia fisik secara virtual, dan
membuat keputusan yang tidak terpusat.
Berbasis internet untuk segala (IoT),
sistem siber-fisik berkomunikasi dan
bekerja sama dengan satu sama lain dan
manusia secara bersamaan.
Menggunakan KOMPUTASI AWAN,
layanan internal dan lintas organisasi
disediakan dan dimanfaatkan oleh
berbagai pihak di dalam rantai nilai
PENGUASAAN TEKNOLOGI KUNCI INDUSTRI 4.0

RPA
Machine
Learning IoT

Industry Additive
Artificial
Manufactu
Intelligence 4.0 ring

Cloud
Big Data Computing

Augmented
Reality
Issue Nasional
(Visi Pembangunan
Nasional, Transformasi
Industri dan
Pengembangan SDM)
RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN) 2015-2035
Visi Pembangunan Nasional
VISI DAN MISI RENCANA INDUK PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN)
2015-2035
VISI Pembangunan Industri Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, pembangunan
industri nasional mengemban MISI :
Nasional adalah Indonesia 1. meningkatkan peran industri nasional sebagai pilar
Menjadi Negara Industri Tangguh. dan penggerak perekonomian nasional;
2. memperkuat dan memperdalam struktur industri
Industri Tangguh yang bercirikan: nasional;
3. meningkatkan industri yang mandiri, berdaya saing,
1. struktur industri nasional yang dan maju, serta Industri Hijau;
4. menjamin kepastian berusaha, persaingan yang
kuat, dalam, sehat, dan sehat, serta mencegah pemusatan atau penguasaan
berkeadilan; industri oleh satu kelompok atau perseorangan yang
merugikan masyarakat;
2. industri yang berdaya saing 5. membuka kesempatan berusaha dan perluasan
tinggi di tingkat global; dan kesempatan kerja;
3. industri yang berbasis inovasi 6. meningkatkan persebaran pembangunan industri ke
seluruh wilayah Indonesia guna memperkuat dan
dan teknologi. memperkukuh ketahanan nasional; dan
7. meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan
masyarakat secara berkeadilan.
STRATEGI PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL (RIPIN) 2015-2035

Strategi yang ditempuh untuk mencapai visi dan misi pembangunan industri nasional adalah :

1. mengembangkan industri hulu dan industri antara berbasis sumber daya alam;
2. melakukan pengendalian ekspor bahan mentah dan sumber energi;
3. meningkatkan penguasaan teknologi dan kualitas sumber daya manusia (SDM) industri;
4. menetapkan Wilayah Pengembangan Industri (WPI);
5. mengembangkanWilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI), Kawasan Peruntukan Industri,
Kawasan Industri, dan Sentra Industri kecil dan industri menengah;
6. menyediakan langkah-langkah afirmatif berupa perumusan kebijakan, penguatan kapasitas
kelembagaan dan pemberian fasilitas kepada industri kecil dan industri menengah;
7. melakukan pembangunan sarana dan prasarana Industri;
8. melakukan pembangunan industri hijau;
9. melakukan pembangunan industri strategis;
10. melakukan peningkatanpenggunaan produk dalam negeri; dan
11. meningkatkan kerjasama internasional bidang industri.
Parameter Pembangunan
GLOBALISASI KEMANDIRIAN • Makro: GDP, inflasi, nilai tukar
• Mikro: pemerataan &
AFTA, ACFTA, G7, G20 kesejahteraan

PEMBANGUNAN &
KOMPETISI
PEREKONOMIAN

Parameter DAYA SAING


• ketahanan energi
• infrastruktur DAYA SAING INDUSTRI
• telekomunikasi
• nilai tambah produk
• nilai tambah SDA
• akses pemodalan
• kualitas SDM
• teknologi
SDM IPTEK
IPTEK

Modifikasi dari Kajian Peran Enjinir oleh PII dalam MP3EI -2011
MAKING INDONESIA 4.0

19
PEMBANGUNAN SDM IPTEK
KEBUTUHAN SDM DI ERA 4.0
Sumber: Economist Pocket World in Figures 2014, WEF-GCR 2013
Filosofi Transformasi Industri
REVERSE ENGINEERING
TRANSFORMASI INDUSTRI
Melakukan reverse engineering,
produk yang sudah proven dan
diserap oleh pasar, dengan tujuan
secara bertahap mengejar
ketertinggalan teknologI hingga
mampu memproduksi secara mandiri
VISI PROF. B.J. HABIBIE

Prof. Habibie melakukan


LOMPATAN TEKNOLOGI dengan
berfokus pada penguasaan
teknologi dan industri pesawat
terbang (IPTN).

Setelah itu, ia berkeyakinan


MENGUASAI INDUSTRI DI
BAWAHNYA MENJADI LEBIH
MUDAH DAN LEBIH CEPAT.
POTENSI DAN PEMANFAATAN

SUMBER DAYA PERTANIAN,


PETERNAKAN DAN
PERIKANAN

MEGA BIODIVERSITY

INDONESIA
INDONESIA SEBAGAI MEGA BIODIVERSITY PANGAN

INDONESIA dikenal sebagai negara megabiodiversitas


(megabiodiversity) kedua terbesar di dunia, setelah Brasil
PETA SEBARAN PRODUK PERTANIAN INDONESIA
POTENSI DAN SEBARAN PRODUK PERTANIAN INDONESIA
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Kopi
 Indonesia salah satu penghasil kopi terbaik dunia dan menjadi penyumbang devisa terbesar
Indonesia dari bidang pertanian. Ekspor kopi Indonesia untuk periode Januari hingga Oktober
2018 lebih dari US$ 662 juta.
 Berbagai daerah memiliki kopi dengan keunggulan yang berbeda-beda. Mulai dari Gayo di
Aceh, Kintamani di Bali, Toraja di Sulawesi, hingga Wamena di Papua.
 Data World Atlas menyebutkan Indonesia menempati urutan empat eksportir kopi terbesar
dunia, dengan volume ekspor mencapai 660.000 ton per tahun. Posisi pertama ditempati Brasil
dengan lebih dari 2,5 ton per tahun. Berikutnya Vietnam dengan 1,65 juta ton per tahun.
Kolombia di tempat ketiga dengan 810.000 ton per tahun. Ethiopia melengkapi lima besar
dengan 384.000 per tahun.

Kacang-kacangan
 Komoditas pertanian terbesar kedua yang diekspor Indonesia adalah kacang-kacangan.
Produk yang dijual ke pasar internasional dalam bentuk segar dan kering, baik yang sudah
dikupas atau masih beserta kulitnya.
 Daerah penghasil kacang tersebar hampir merata di seluruh Indonesia, terutama di Sumatera.
Mulai dari Aceh, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, dan Riau. Daerah produsen utama
lain adalah Jawa Timur, Bali, dan Sulawesi.
 Pada tahun 2017 ekspor kacang-kacangan Indonesia menghasilkan devisa sebesar US$292 juta.
Tahun lalu, hingga Oktober 2018, ekspor kacang-kacangan sudah menyumbang US$262 juta.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Sayur-sayuran
 Total produksi periode Januari-Oktober 2018 mencapai 1,6 juta ton dengan nilai
ekspornya mencapai US$130 juta.
 Jenis sayuran andalan ekspor Indonesia antara lain kubis, sawi, dan kembang kol.
 Negara tujuan ekspor utama antara lain Thailand, Singapura, Malaysia, dan Belanda.
 Data ekspor periode Januari-Maret 2017, produk hortikultura Indonesia tetap menjadi
primadona di negara tujuanya. Ekspor sayuran pada 2017 seperti kubis, buncis, dan
selada air menempati tiga tempat teratas untuk ekspor dengan volume 132.878 ton.
 Produsen sayuran Indonesia adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur penghasil
sayuran terbesar di Indonesia. Di luar Jawa, daerah penghasil sayuran lain adalah
Kalimantan Selatan.

Lada
 Indonesia menjadi negara penghasil lada utama dunia. Posisinya di urutan tiga dengan
menghasilkan 11% pasokan global, unggul tipis atas Cina yang porsinya 10%. Vietnam di
urutan pertama dengan memasok 25% kebutuhan lada dunia. Peringkat dua ditempati
India dengan 18%.
 Daerah penghasil lada di Indonesia cukup tersebar antara lain di Pulau Bangka, Bengkulu,
Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Ekspor lada
Indonesia tahun lalu (hingga Oktober 2018) mencapai US$123 juta. Turun dibanding
tahun sebelumnya yang tercatat US$198 juta.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Gondorukem
 Gondorukem merupakan getah pohon pinus yang dikenal dengan istilah rosin.
 Gondorukem adalah salah satu bahan yang digunakan dalam pembuatan tinta
printer, kertas, vernis, lem, sabun, alat solder, dan sealing wax. Gondorukem
juga digunakan sebagai bahan pelapis dalam pembuatan obat-obatan dan
permen karet.
 Cina menjadi eksportir utama rosin dengan pangsa pasar sebesar 20%,
sementara Indonesia hanya 6,9%. Importir utama komoditas ini adalah Jerman
dengan menyerap 13% produk.
 Ekspor gondorukem Indonesia tahun lalu mengalami peningkatan dibanding
tahun sebelumnya. Nilainya mencapai US$81,4 juta, naik dari US$71,6 pada
2017.

Jagung
 Ekspor jagung Indonesia mengalami kenaikan tajam pada 2018 dengan volume
ekspor mencapai 272.057 ton untuk periode Januari-Oktober dengan nilainya
yang mencapai US$73 juta. Jagung lebdimanfaatkan sebagai bahan pangan.
 Berdasarkan data Statista, Amerika Serikat masih menjadi penghasil utama
jagung dengan 370 juta ton pada 2017-2018. Cina di urutan kedua dengan 215
juta ton dan Brasil di posisi ketiga dengan 82 juta ton. Indonesia menempati
peringkat delapan dengan 19 juta ton.
Sumber : BPS, 2019
POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Vanili
 Vanili dikenal sebagai pengharum makanan, terutama untuk kue.
 Pada 2016, negara penghasil vanila terbesar adalah Madagaskar dengan
volume 2.926 ton. Indonesia menempati peringkat dua dengan 2.304 ton.
 Pada 2018, nilai ekspor vanila Indonesia mencapai US$63 juta dengan nilai
sebesar US$72,5 juta.
 Daerah produsen utama vanili Indonesia adalah Sumatera Utara, Banyuwangi
di Jawa Timur, Lampung, Pati di Jawa Tengah, Sumedang di Jawa Barat, dan
Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kakao
 Kakao merupakan produk pertanian lain yang tidak kalah penting.
 Sulawesi penghasil utama kakao dengan porsi 60% produksi nasional.
Berikutnya adalah Sumetara dengan 20%. Ekspor kakao Indonesia hingga
Oktober 2018)mencapai 24.038 ton dengan nilai US$62,9 juta.
 Indonesia menempati peringkat tiga penghasil kakao terbesar dunia di bawah
Ghana dan Pantai Gading yang memasok sekitar 30% kebutuhan kakao dunia.
Produsen coklat seperti Nestle dan Cadbury mendapatkan mayoritas
pasokannya dari Pantai Gading. Buat negera di Afrika itu, kakao adalah
komoditas yang penting dengan menyumbang sepertiga pendapatan nasional

Sumber : BPS, 2019


POTENSI SUMBERDAYA PERTANIAN INDONESIA
Sawit
Tepat pada bulan Januari hingga bulan Juli 2019, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit
Indonesia atau GAPKI melaporkan ekspor minyak sawit dan turunannya mencapai 6,%
pertahun yang sebagian besarnya berada di Sumatera dan Kalimantan.
Karet
Karet adalah bahan elastis yang menjadi komoditas dari perkebunan yang diperoleh dan
digunakan sebagai bahan produk dan juga peralatan dunia seperti mainan anak-anak,
rumah tangga, hingga otomotif.
Kacang Mete
Nilai ekspor yang dihasilkan dari kacang mete di Indonesia tercatat pernah menyentuh
angka 51,6 juta dolar Amerika.
Kelapa
Salah satu produk hasil dari buah kelapa adalah Kopra. Indonesia menjadi negara
penghasil kelapa paling besar di dunia dengan nilai total produksi hingga 18 juta ton per
tahun. Pada tahun 2018, produk turunan dari buah kelapa 1.438.001.
Tembakau
Di Indonesia sendiri, nilai ekspor yang dihasilkan dari tembakau pada tahun 2017 adalah
menyentuh angka 287.962 ton dan meningkat menjadi 230.696 ton pada tahun 2018.

Sumber : BPS, 2019


POTENSI DAN SEBARAN HEWAN TERNAK INDONESIA
POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN INDONESIA
POTENSI SUMBERDAYA PERIKANAN INDONESIA
PERAN TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
DALAM MENDUKUNG
PEMBANGUNAN NASIONAL
KETAHANAN DAN
KEDAULATAN PANGAN
DI ERA INDUSTRI 4.0
DEFINISI DAN PENGERTIAN INDUSTRI PERTANIAN
Departemen Pertanian :
 Agroindustri adalah industri yang mengolah komoditas pertanian primer menjadi produk olahan baik produk antara
(intermediate product) maupun produk akhir (finish product).
 Termasuk di dalamnya adalah penanganan pasca panen, industri pengolahan makanan dan minuman, industri
biofarmaka, industri bio-energy, industri pengolahan hasil ikutan (by-product) serta industri agrowisata.

Review Sahid Susanto:


 Industri merupakan satu sistem yang mulai dari input proses dan output itu dan merupakan satu kesatuan sistem,
 Prosesnya creation something value dengan tujuan meningkatkan nilai tambah,
 Melibatkan tenaga kerja (labor),
 Orientasinya profit,
 Produk bisa berbentuk barang atau jasa.

Bahan kuliah IAT, Bangkok:


 An agroindustry (AI) is an enterprise that processes agricultural raw materials, including ground and trees crops as
well as livestock.
 Agroindustries are essentially processing operations and thus represent only one component in the larger, seed-to-
consumer agricultural system.
Austin dan Brown:
Agroindustry is an enterprise that processes materials of plant and animal origin. Processing involves transformation
and preservation through physical or chemical alteration, storage, packaging and distribution
AGRIKULTUR DAN PERTANIAN
Agrikultur secara luas diartikan sebagai upaya untuk memproduksi atau menghasilkan
pangan, serat dan hasil lainnya dalam bidang pertanian yang memerlukan tenaga
manusia, yang di dalamnya termasuk berbagai jenis tanaman tertentu serta pertambahan
pada berbagai hewan lokal (Van Aaresten dan Mosher)

Produk Agrikultur
Tanaman pangan : padi, jagung, singkong, kentang, ubi jalar, sukun, sayur-sayuran,
buah-buahan, dan seluruh produk olahan dari tanaman pangan.
Perkebunan : teh, coklat, kopi, karet, kelapa, sawit, tebu, dan seluruh produk olahan dari
perkebunan.
Kehutanan : kayu, gaharu, gondorukem, madu, rotan, dan seluruh produk olahan dari
hutan.
Peternakan : daging, susu, telur, bulu hewan ternak, dan seluruh produk olahan dari
peternakan.
Perikanan; ikan, udang, kerang, rumput laut, mutiara, dan semua produk olahan hasil
perikanan.

Pertanian diartikan kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia
untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya (Wikipedia).
PERANAN PERTANIAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
 Penghasil bahan pangan; apabila pangan cukup  Penyedia faktor produksi; bahan-bahan hasil
tersedia maka stabilitas nasional bisa terjamin akan produksi pertanian merupakan bahan baku bagi
tetapi apabila pangan tidak cukup tersedia maka industri. Kelapa sawit sebagai bahan baku untuk
stabilitas nasional akan terganggu. Tingkat minyak goreng, kosmetik, dan lain-lain. Karet
ketergantungan terhadap impor beras merupakan sebagai bahan baku untuk pembuatan ban.
permasalahan dalam pemenuhan kebutuhan beras Dengan demikian agar industri tersebut dapat
dalam negeri. berkembang dengan baik akan sangat tergantung
pada keberhasilan sektor pertanian dalam
 Penyedia lapangan kerja; lebih dari setengah tenaga memproduksi hasil tanaman.
kerja Indonesia bergantung hidupnya dari sektor
pertanian. Pertanian rakyat di Indonesia tidak  Penghasil devisa; ekspor komoditi pertanian
mengenal adanya PHK sehingga mampu menampung menjadi andalan untuk mendapatkan devisa. Hal
berapapun kelebihan tenaga kerja. ini diakibatkan karena sektor migas tidak mampu
lagi menjadi andalan dalam ekspor.
 Pendorong munculnya kesempatan berusaha; adanya
multiplier effect dari sektor pertanian yang cukup
besar sehingga akan mendorong bidang usaha yang
lain dan munculnya lapangan kerja baru di sektor lain.
PROSES TRANSFORMASI PRODUK DALAM INDUSTRI PERTANIAN
DI ERA INDUSTRI 4.0

Input skills, teknologi proses ,


teknologi 4.0 (AI, IoT, Otomasi dll) dan
manajemen untuk mendapatkan nilai
tambah
GIVEN INPUT DESIRED OUTPUT

Bahan baku komoditi produk Varian produk hasil olahan


Sistem proses pengolahan
pertanian (tanaman, ternak, komoditi produk pertanian
transformasi bahan baku menjadi
perikanan, hortikultura, (tanaman, ternak, perikanan,
produk hasil olahan
mikrobiologi, dll hortikultura, mikrobiologi dll)

Pohon Industri Produk Pertanian


(tanaman, ternak, perikanan, hortikultura, mikrobiologi dll)
POHON INDUSTRI DAN HASIL PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH
PRODUK PERTANIAN
POHON INDUSTRI DAN HASIL PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH
PRODUK PERTANIAN
POHON INDUSTRI DAN HASIL PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH
PRODUK PETERNAKAN
POHON INDUSTRI DAN HASIL PROSES TRANSFORMASI NILAI TAMBAH
PRODUK PERIKANAN
POTENSI PRODUK PANGAN PERTANIAN INDONESIA
POTENSI PRODUK PANGAN TERNAK INDONESIA
POTENSI PRODUK PANGAN PERIKANAN INDONESIA
ROADMAP INDONESIA MENUJU LUMBUNG PANGAN DUNIA 2045
PENUTUP
STRATEGI DAN ARAH PENGEMBANGAN INOVASI TEKNOLOGI BIDANG PANGAN

Pasar Global ISSUE Global ISSUE Nasional Pasar Nasional

Arah dan Kebijakan Pembangunan Arah Kebijakan Pengembangan


Nasional IPTEK Pangan Nasional

BAHAN BAKU PANGAN KEBUTUHAN IPTEK PRODUK NILAI TAMBAH PANGAN


Pengembangan Teknologi  Pengembangan Teknologi
Produk Bahan Baku Pangan Proses/Industri Pangan
PENGEMBANGAN INOVASI
Unggulan Daerah Komoditas TEKNOLOGI PRODUKSI PANGAN Berbasis Bahan Baku Lokal
 Pertanian dan Penerapan Teknologi ICT
 Peternakan  Diversifikasi Hasil Industri
 Perikanan HASIL LITBANGYASA Produk Pangan Berdaya Saing
DAN DIFUSI TEKNOLOGI Tinggi
Kerjasama Kemitraan Multiple Helix Mitra Internasional

INDUSTRI/SWASTA/ MASYARAKAT
Pergguruan Tinggi LELBAGA LITBANGJIRAP KEMTAN KKP KEMENPERIN Pemda
UMKM/START UP COMPANY

PENELITIAN PENELITIAN PENGEMBANGAN ENJINIRING PENGOPERASIAN KOMERSIALISASI


DASAR TERAPAN

Anda mungkin juga menyukai