Anda di halaman 1dari 22

GIS

KULIAH- 1
PERKEMBANGAN REVOLUSI
INDUSTRI

Bahri, S.ST, M.Kes


Poltekkes Kemenkes Semarang
MATERI

REVOLUSI
INDUSTRI
KEMANFAATAN
DAN GIS
GIS
PEMBELAJARAN
GIS
REVOLUSI
INDUSTRI
REVOLUSI INDUSTRI
 Revolusi Industri 4.0 merupakan istilah yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat. Di Indonesia sendiri, perkembangan
teknologi dan informasi terjadi begitu cepat. Dampak era
revolusi industri 4.0 ini tentu sengat besar bagi dunia industri
juga perilaku di masyarakat.
 Dalam bidang industri, yang sebelumnya masih mengandalkan
tenaga manusia dalam proses produksi barang. Namun saat ini
barang dibuat secara masal dengan menggunakan mesin dan
berteknologi canggih. Keadaan seperti ini dikenal sebagai
revolusi industri 4.0.
 Tidak dapat dipungkiri, perlahan semua sudah beralih ke arah
digital. Sehingga interaksi antara manusia dan teknologi sudah
tidak terelakkan lagi. Semua pemenuhan kebutuhan kini sudah
tersedia secara digital, mulai dari jual-beli, jasa, hingga
transaksi pembayaran. Akan tetapi, apakah masyarakat sudah
tahu dampak era revolusi industri 4.0 dan cara mengatasinya?
Simak ulasan berikut ini.
REVOLUSI INDUSTRI
Revolusi Industri 1.0
Revolusi Industri yang pertama terjadi pada abad ke-18 ditandai
dengan penemuan mesin uap yang digunakan untuk proses
produksi barang. Saat itu, di Inggris, mesin uap digunakan
sebagai alat tenun mekanis pertama yang dapat meningkatkan
produktivitas industri tekstil. Peralatan kerja yang awalnya
bergantung pada tenaga manusia dan hewan akhirnya
digantikan dengan mesin tersebut.
Revolusi Industri 2.0
Revolusi industri 2.0 terjadi di awal abad ke-20.
Revolusi industri ini ditandai dengan penemuan
tenaga listrik. Tenaga otot yang saat itu sudah
tergantikan oleh mesin uap, perlahan mulai
tergantikan lagi oleh tenaga listrik. Walaupun
begitu, masih ada kendala yang menghambat
proses produksi di pabrik, yaitu masalah
transportasi.
Revolusi Industri 3.0
Setelah revolusi industri kedua, manusia masih berperan sangat
penting dalam proses produksi berbagai macam jenis barang.
Tetapi, setelah revolusi industri yang ketiga, manusia tidak lagi
memegang peranan penting. Setelah revolusi ini, abad industri
pelan-pelan berakhir dan abad informasi dimulai.

Jika revolusi pertama dipicu oleh mesin uap, revolusi kedua


dipicu oleh ban berjalan dan listrik, revolusi ketiga ini dipicu oleh
mesin yang dapat bergerak dan berpikir secara otomatis, yaitu
komputer dan robot.

Salah satu komputer pertama yang dikembangkan di era perang


dunia II sebagai mesin untuk memecahkan kode buatan Nazi
Jerman adalah komputer bernama Colossus. Komputer yang
dapat diprogram tersebut merupakan mesin raksasa sebesar
ruang tidur yang tidak memiliki RAM dan tidak bisa menerima
perintah dari manusia melalui keyboard. Komputer purba
tersebut hanya menerima perintah melalui pita kertas yang
membutuhkan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.
Revolusi Industri 4.0
 Nah, inilah revolusi industri yang saat ini sedang
ramai diperbincangkan. Bahkan, diangkat menjadi
salah satu topik dalam Debat Capres 2019. Industri
4.0 adalah tren di dunia industri yang
menggabungkan teknologi otomatisasi dengan
teknologi siber. Istilah industri 4.0 berasal dari sebuah
proyek dalam strategi teknologi canggih Pemerintah
Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik.
 Pada industri 4.0, teknologi manufaktur sudah masuk
pada tren otomatisasi dan pertukaran data. Hal
tersebut mencakup sistem siber-fisik, internet of
things (IoT), cloud computing, dan cognitive
computing.
 Tren ini telah mengubah banyak bidang kehidupan
manusia, termasuk ekonomi, dunia kerja, bahkan
gaya hidup. Singkatnya, revolusi industri 4.0
menanamkan teknologi cerdas yang dapat terhubung
dengan berbagai bidang kehidupan manusia.
Revolusi Industri 5.0
Konsep industri yang satu ini di ciptakan oleh Jepang yang di
ungkapkan oleh perdana menteri jepang pada 21 Januari 2019.
Perkembangan teknologi yang begitu pesat, termasuk adanya
kehadiran robot dengan kecerdasan yang dianggap dapat
menggantikan peran manusia. Hal ini yang melatar belakangi
lahirnya Industri 5.0 yang dapat diartikan sebagai suatu konsep
masyarakat yang berpusat pada manusia (human-centered) dan
berbasis teknologi (technology based). Industri 5.0 ini di buat karena
adanya masalah yang di alami oleh jepang.
Revolusi Industri Ke-4
World Economic View
Sharing economy e-Education e-Government

Saat ini berbagai


macam
kebutuhan Cloud
Collaborative
Marketplace Online Health Services

manusia telah
banyak Smart Smart City Smart Applianc
menerapkan Manufacturing

dukungan
internet dan 5

dunia digital
MOOCs
MASSIVE ONLINE OPEN
COURSE MODULE
CURRICULU
PLATFORM
M
Challenge Technology disruption era is the

INDUSTRIAL REVOLUTION 4.0 combination of physical, digital and
& Digital Economy biological domain
(Schwab, 2017)

Artificial
Internet New
Intelligen
of Things Materials
ce
Augment
Big Data Robotics ed
75–375 Reality
Million Cloud Additive
GLOBAL Nanotech
EMPLOYEES SHIFT Manufact
Computi &
PROFESSIONS uring 3D (Schwab,
ng Biotech
Printing 2016)

Genetic
E-learning
Editing
Masalah :
 Jepang menghadapi masalah tingginya generasi tua yang mana
pengeluaran untuk biaya pengobatan serta pelayanan nya semakin
meningkat
 Kemajuan Jepang membuat minimnya ketersediaan tenaga buruh
ahli dan tingginya biaya perawatan infrastruktur

Solusi :
 Menggunakan data medical records untuk membantu mempercepat
penanganan kesehatan
 Membuat sistem remot untuk pelayanan kesehatan

 Menggunakan AI dan robot sebagai perawat


 Sensor, AI, dan robot akan digunakan untuk membantu pemeliharaan
jalan, terowongan, jembatan dan infrastruktur lainnya
 Bagaimana Industri 5.0 ini menurut anda? Apakah dapat
menggantikan industri 4.0 dan menjawab kebutuhan secara global?
Jangan lupa untuk membaca artikel lainnya disini.
REVOLUSI INDUSTRI DAN GIS
 Geographical Information System (GIS) adalah sistem informasi
khusus yang mengelolah data, serta memiliki informasi spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam arti sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi geografis.
Misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya dalam sebuah
database.
 Menurut Bernharsen (2002), GIS sebagai sistem komputer yang
digunakan untuk memanipulasi data geografi. Sistem ini
diimplementasikan dengan perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang berfungsi untuk akusisi dan verifikasi data, kompilasi
data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data,
manajemen data dan pertukaran data, manipulasi data,
pemanggilan dan presentasi data serta analisa data.
 Pada masa Revolusi Industri 4.0 ini lahirlah sebuah
konsep yang memiliki tujuan memperluas manfaat dari
konektivitas internet yang tersambung secara terus-
menerus yaitu internet of things. Konsep ini didefinisikan
sebagai suatu objek yang memiliki kemampuan untuk
mentransfer data melalui jaringan tanpa memerlukan
interaksi manusia ke manusia atau manusia ke
komputer. Internet of things (IoT) sangat erat
hubungannya dengan Revolusi Industri 4.0 karena IoT
adalah unsur utama dalam revolusi industri 4.0
 Salah satu pemanfaatan IoT sendiri
adalah Smart Cities yaitu wilayah kota yang
telah mengintegrasikan teknologi informasi
dan komunikasi dalam tata kelola sehari-hari,
dengan tujuan untuk mempertinggi efisiensi,
memperbaiki pelayanan publik, dan
meningkatkan kesejahteraan warga
 Teknologi Geospasial akan membantu manusia untuk memahami
begitu banyak stream data yang ada saat ini. Teknologi geospasial
juga akan membantu memberikan konteks terhadap data yang saat
ini jumlahnya begitu banyak,“

Di era informasi yang serba cepat ini, teknologi Big Data Spasial
dan kecerdasan buatan (AI) sangat diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu implementasi dari kedua teknologi tersebut
adalah kebijakan satu peta (one map policy) yang menjadi fondasi
bagi pembangunan Indonesia dalam menghadapi berbagai
tantangan Revolusi Industri.

 Selain itu, manajemen data spasial juga diperlukan untuk mitigasi


kebencanaan hingga pembangunan wilayah.
SMART CITY
 Sementara Smart city didasarkan pada aktifitas dan
implementasi “CITY Live” yaitu Liveable, Investable,
Visitable dan E-City berbasis teknologi, informasi dan
komunikasi (TIK) agar sistem kerja pegawai dan
pelayanan bagi masyarakat lebih baik.
SMART CITY
 Smart city merupakan wilayah kota yang telah
mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi
dalam tata kelola sehari-hari, dengan tujuan untuk
mempertinggi efisiensi, memperbaiki pelayanan
publik, dan meningkatkan kesejahteraan warga.
 Integrasi teknologi dalam tata kelola kota
dimungkinkan berkat keberadaan internet of things,
yaitu jaringan perangkat elektronik yang saling
terhubung dan mampu mengirim data ataupun
melakukan tindak lanjut dengan campur tangan
manusia yang minimal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai