Anda di halaman 1dari 17

REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 DI BIDANG
TEKNOLOGI INFORMASI

OLEH
KELOMPOK 7
PUTRA DWIJANTO MANGOKI (P3A120049)
RARA MANGIDI (P3A120051)
RESKY ARIANI ( P3A120053 )
RUSTIANTI RUSLI ( P3A120055 )

Kendari, 10 Mei 2021


Pengertian Revolusi Industri 4.0

Industri 4.0 adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyebutkan tren pertukaran data
serta otomasi (dipergunakannya suatu sistem kontrol dan teknologi untuk membantu
mempermudah pekerjaan manusia menjadi lebih efektif oleh mesin). Ini sudah mulai
berlaku di berbagai bidang, terutama di bidang industri atau pabrik besar yang ada di dunia
saat sekarang ini.

Istilah Industri 4.0 sebenarnya berasal dari Jerman. Di tahun 2011 dalam acara Hannover
Fair istilah Industrie 4.0 mulai populer. Setelah itu di tahun 2012 bulan Oktober, sekelompok
orang yang memiliki nama Working Group on Industry 4.0 memaparkan mengenai saran
mencanangkan pelaksanaan Industri 4.0 ke pihak pemerintahan federal yang ada di negara
Jerman.
Revolusi Industri 4.0 Sebagai Tantangan Baru bagi Teknologi dan Informasi

• Saat ini juga terdapat tantangan Industri 4.0 yang menuntut transformasi ekonomi secara komprehensif.

• Sebagai langkah pertama penting memanfaatkan dan mengoptimalkan momentum Revolusi Industri 4.0
untuk menarik industri yang masih menggunakan teknologi 1.0, 2.0, dan 3.0 agar lebih efisien dan
produktif

Masih Terdapat Industri di Indonesia yang berada pada fase R.I 1,2,3

Revolusi Revolusi Revolusi Revolusi Revolusi


Industri 1.0 Industri 2.0 Industri 3.0 Industri 4.0
Industri 3.0
Revolusi
Contoh: Contoh:
Industri 3.0 Contoh:
Contoh:
Otomatisasi
Mesin Mekanik: Produksi Massal: • Komputerisasi
• Industri Textil (Alat tenun) • Industri Mamin (Mie Instan) • Fintech (crowdfunding, P2P
• Industri Elektronik
• Percetakan (Koran) Lending)
• Pertanian (Mesin Bajak) • Otomotif
• Consumer Digital (GO-JEK)
Perkembangan Revolusi Industri
REVOLUSI INDUSTRI 1.0

Pada tahun 1800-an, mesin mesin bertenaga air dan uap dikembangkan untuk membantu para
pekerja. Seiring dengan meningkatnya kemampuan prooduuksi, bisnis juga tumbuh dari pemilik usaha
perorangan yang mengurus sendiri bisnisnya dan atau meminta bantuan tetangganya sebagai pekerja.

REVOLOSI INDUSTRI 2.0

Pada awal abad ke-2.0, listrik menjadi sumber utama kekuasaan. Penggunaan listrik lebih efektif dari
pada tenaga uap atau air karena produksi difokuskan ke satu mesin. Akhirnya mesin dirancang dengan
sumber daya mereka sendiri, membuatnya lebih portebel.
REVOLUSI INDUSTRI 3.0

Dalam beberapa dekade terakhir abad ke-20, penemuan dan pembuatan perangkat elektronik, seperti
transistor dan, kemudian, chip sirkuit terintegrasi, memungkinkan untuk lebih mengotomatisasi mesin-
mesin individual untuk melengkapi atau mengganti operator. Periode ini juga melahirkan
pengembangan sistem perangkat lunak untuk memanfaatkan perangkat keras elektronik. Sistem
terintegrasi, seperti perencanaan kebutuhan material, digantikan oleh alat perencanaan sumber daya
perusahaan yang memungkinkan manusia untuk merencanakan, menjadwalkan, dan melacak arus
produk melalui pabrik. Tekanan untuk mengurangi biaya menyebabkan banyak produsen memindahkan
komponen dan operasi perakitan ke negara- negara berbiaya rendah. Perpanjangan dispersi geografis
menghasilkan formalisasi konsep manajemen rantai pasokan.

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Pada abad 21, Industri 4.0 menghubungkan Internet Of Things (IOT) dengan teknik manufaktur untuk
memungkinkan sistem berbagi informasi, menganalisanya, dan menggunakannya untuk memandu
tindakan cerdas. Ini juga menggabungkan teknologi mutakhir termasuk manufaktur aditif, robotika,
kecerdasan buatan dan teknologi kognitif lainnya, material canggih, dan augmented reality, menurut
artikel “Industri 4.0 dan Ekosistem Manufaktur” oleh Deloitte University Press.
• Industri Indonesia mayoritas masih menggunakan teknologi revolusi industri 1.0 – 3.0. Industri 4.0
harus dimanfaatkan sebagai lokomotif menarik industri 1.0 – 3.0 dalam mencapai pertumbuhan
teknologi yang lebih optimal.
• Dengan demikian, Indonesia perlahan-lahan akan ‘naik kelas,’ meninggalkan industri 1.0 – 3.0, dan
seutuhnya masuk ke revolusi industri 4.0
• Dengan pengoptimalan ini, dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja, sebesar 30-50% dari
penambahan tenaga kerja di tahun 2030*

Perkembangan teknologi baru telah menjadi pendorong utama pergerakan ke Industry

4.0. Beberapa program yang pertama kali dikembangkan pada tahap akhir abad ke-20, seperti
sistem eksekusi manufaktur, kontrol lantai toko dan manajemen siklus hidup produk,
merupakan konsep berpandangan jauh ke depan yang tidak memiliki teknologi yang
dibutuhkan untuk membuat implementasi lengkapnya menjadi mungkin. Sekarang, Industri
4.0 dapat membantu program-program ini mencapai potensi penuh mereka. (Himasif, 2018)
Dampak Positif Revolusi Industri 4.0
Revolusi Industri 4.0 ini mengintregasikan antara teknologi cyber
dan teknologi otomatisasi. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah
dalam penerapannya tidak lagi memberdayakan tenaga kerja
manusia, sebab semuanya sudah menerapkan konsep otomatisasi.

Dengan demikian tingkat efektifitas dan efisiensi waktu bisa


meningkat. Dimana waktu merupakan hal vital dalam dunia industri.
Disamping manfaat revolusi industri 4.0 terhadap bidang
prindustrian, manfaat teknologi juga bisa dirasakan oleh semua
orang. Saat ini akses informasi sangat mudah dan bisa dilakukan
kapan dan di mana saja dengan adanya jaringan internet
Dengan adanya Revolusi industri 4.0 ini ada berbagai macam keuntungan
yang bisa didapatkan oleh masyarakat pada saat ini. Berikut di bawah ini
merupakan beberapa keuntungan terjadinya Revolusi Industri 4.0 pada saat
sekarang ini. Dampak Positif Revolusi Industri 4.0 yaitu :

Terdapat banyak industri di kota - kota besar.

Semakin berkembangnya bidang pendidikan,


sehingga masyarakat akan semakin terdidik.

Memudahkan hubungan antara orang yang


jauh bahkan antar negara.
Semakin cepatnya persebaran informasi kepada
semua masyarakat di berbagai daerah.
Semua komponen di dalam suatu wilayah bisa
semakin ikut berkontribusi untuk kemajuan
bersama.
Hal di atas mungkin hanya sebagian kecil keuntungan yang ditimbulkan dengan terjadinya proses revolusi industri 4.0 ini, ada berbagai macam
dampak positif revolusi industri 4.0 yang lain.
Kerugian Revolusi Industri 4.0

• Selain adanya berbagai macam keuntungan yang bisa didapatkan oleh masyarakat karena
revolusi industri 4.0, ada juga berbagai macam kerugian yang ditimbulkan dari terjadinya proses
revolusi industri 4.0.

• Berikut di bawah ini merupakan beberapa kerugian terjadinya Revolusi Industri 4.0 pada saat
sekarang ini. Dampak Negatif Revolusi Industri 4.0 :

Timbulnya diskriminasi sosial di dalam kehidupan masyarakat.

Sering tersebar berbagai macam berita hoax dan banyak yang mempercayai berita hoax
tersebut
Khususnya di Indonesia sendiri, banyak sumber daya alam yang diolah oleh pihak asing
(karena mereka yang memiliki teknologinya) dan menguntungkan pihak asing, namun
merugikan pada pihak Indonesia.

Persebaran teknologi yang belum merata, terutama di wilayah - wilayah pedesaan


terpencil.
Unsur Utama Perkembangan Revolusi Industri 4.0

Pemanfaatan teknologi merupakan dasar dari masing-masing


revolusi industri. Dampak era revolusi industri 4.0 adalah
teknologi digital yang digunakan memungkinkan terjadinya
interkoneksi antara mesin fisik dengan sistem produksi.
Terdapat beberapa teknologi yang menjadi unsur utama
terhadap pengembangan industri konvensional menuju
industri digital.
 
Unsur Utama Perkembangan Revolusi
Industri 4.0
Internet
Internet of
of Things
Things (IoT)
(IoT) Artifical
Artifical Intelegence
Intelegence

Addictive
Addictive
Big
Big Data
Data Manufacturing
Manufacturing

Argumented
Argumented Reality
Reality Integrated
Integrated System
System

Cyber
Cyber Security
Security Cloud
Cloud Computing
Computing

Teknologi yang menjadi unsur utama terhadap pengembangan


industri konvensional menuju industri digital.
Internet of Things

Internet of Thing merupakan konsep dimana suatu alat fisik atau mesin yang terkoneksi dengan
jaringan internet. Sehingga mampu mentransfer data tanpa memerlukan bantuan manusia.

Big Data

Big Data merupakan istilah untuk mendeskripsikan volume informasi yang besar, baik yang
terstruktur maupun informasi tidak terstruktur. Data atau informasi tersebut bisa disusun,
diolah, dianalisa, dan disimpan. Big Data sudah dimanfaatkan dalam berbagai jenis bisnis serta
mampu membantu dalam menentukan arah dalam bisnis.
Argumented Reality

Argumented Reality (AR), merupakan teknologi yang mengkolaborasikan benda maya baik dua
atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkup nyata tiga dimensi kemudian memproyeksikannya
dalam waktu nyata.

Cyber Security

Cyber security adalah aktifitas meningkatkan keamankan informasi untuk mencegah adanya
cyberattack. Cyberattack merupakan aktifitas disengaja yang menargetkan sistem informasi
untuk merusak, mengubah atau mencuri ketersedian informasi, integritas (integrity), dan
kerahasiaan (confidentiality).
Artifical Intelegence

Artificial intelegence merupakan teknologi komputer yang memungkinkan mesin yang memiliki
kecerdasan mirip manusia. Mulai dari melaksanakan tugas serta mengambil keputusan dengan
tepat tanpa bantuan manusia. Artificial intelegence mampu mempelajari dan menganalisis data
secara berkesinambungan. Kemampuan memprediksinya akan semakin baik apabila data yang
diterima semakin banyak.

Addictive Manufacturing

Additive manufacturing (AM) adalah teknologi percetakan 3D yang digunakan oleh industri
manufaktur. Tidak hanya sebagai printer 3D, namun juga direct digital manufacturing dan rapid
prototyping. Di era yang serba digital ini, design berbentuk digital bisa d wujudkan menjadi
produk nyata menggunakan kmputer dan software khusus AM. Ukuran dan bentuk yang
dihasilkanpun sama, sesuai gambar desain yang dibuat.
Integrated System

Integrated system adalah serangkaian proses yang menghubungkan sistem komputer dan
software secara fisik dan fungsional. integrated system ini akan menyatukan antar komponen
sub sistem dalam sebuah sistem agar setiap bagiannya bisa berfungsi layaknya kesatuan sistem.

Cloud Computing

Cloud Computing (komputasi awan) merupakan teknologi yang menggunakan internet sebagai
pusat pengelolaan, penyimpan data dan aplikasi. Teknologi ini memungkinkan para pengguna
memperoleh hak untuk mengakses atau menjalankan program melalui komputer dan jaringan
internet tanpa instalasi.
Peran Teknologi Informasi dalam Revolusi Industri 4.0
Peran Penting dari teknologi dan informasi dalam revolusi industry 4.0 yaitu :

• Teknologi informasi merupakan segala teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat,
mengubah, menyimpan, mengomunikasikan dan/atau menyebarkan informasi. Contoh teknologi informasi
adalah komputer, telepon, televisi, handphone, dan alat lain yang merupakan alat elektronik. Teknologi
informasi (TI) turut berkembang sejalan dengan perkembangan peradaban manusia. Perkembangan teknologi
informasi meliputi perkembangan infrastruktur TI, seperti hardware, software, teknologi penyimpanan data
(storage), dan teknologi komunikasi (Laudon, 2006).

 Teknologi informasi sangat berpengaruh di era industri 4.0 karena di era industri 4.0 mengandalkan
teknologi informasi dalam segala bidang, dari ekonomi, pendidikan, kesehatan, pemerintahan dan lain-
lain. Karena teknologi informasi sangat memudahkan manusia dalam memproduksi, mengolah data dan
menyebarkan informasi. Sehingga teknologi informasi di era ini sangat cepat perkembangannya. Semakin
berkembangnya teknologi informasi sehingga tenaga kerja manusia bisa beralih menjadi tenaga mesin.
Selain dari kecepatannya tenaga mesin juga lebih terjamin keakuratan serta keberhasilannya dalam
bekerja.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai