Anda di halaman 1dari 11

PAPER AKUNTANSI MANAJEMEN LANJUTAN

MANAGEMENT QUALITY CONTROL DALAM REVOLUSI


INDUSTRI 4.0

NINA RIZKITA AMALIYAH


120112180014

PPAK UNIVERSITAS PADJAJARAN 2018


DAFTAR ISI
MANAGEMENT QUALITY CONTROL DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0

REVOLUSI INDUSTRI 4.0 .......................................................................................................................... 2


Sejarah Revolusi Industri..................................................................................................................... 2
 Revolusi Industri 1.0................................................................................................................ 2
 Revolusi Industri 2.0................................................................................................................ 2
 Revolusi Industri 3.0................................................................................................................ 2
 Revolusi Industri 4.0................................................................................................................ 3
Elemen dan Aspek Industri 4.0 ........................................................................................................... 4
Elemen Penting Industri 4.0 ............................................................................................................ 4
Aspek Kunci Industri 4.0.................................................................................................................. 5
MANAGEMENT QUALITY CONTROL ........................................................................................................ 5
Quality Design ..................................................................................................................................... 6
Quality Assurance ............................................................................................................................... 6
Quality Control .................................................................................................................................... 7
Quality Improvement .......................................................................................................................... 7
MANAGEMENT QUALITY CONTROL DI INDUSTRY 4.0 ............................................................................ 8
Data Quality Control Industri 4.0 ........................................................................................................ 8
 Penanganan Material mesin ................................................................................................... 9
 Peralatan Teknologi ................................................................................................................ 9
 Sumber Daya Manusia ............................................................................................................ 9
REFERENSI ............................................................................................................................................. 10

Page | 1
MANAGEMENT QUALITY CONTROL DALAM REVOLUSI INDUSTRI 4.0

REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Prof. Klaus Schwab adalah seoarang ekonom terkenal dunia asal Jerman. Beliau
merupakan seorang pendiri dan ketua Eksekutif World Economic Forum (WEF) yang
mengenalkan konsep Revolusi Industri 4.0. Dalam buku yang ditulisnya berjudul “The Fourth
Industrial Revolution”, Prof Schawab (2017) menjelaskan revolusi industri 4.0 secara
fundamental akan mengubah hidup dan kerja manusia. Revolusi industri 4.0 ini mempunyai
skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas. Semua ilmu seperti ekonomi, industri
dan pemerintah dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang terintegrasi dengan dunia fisik,
digital dan biologis. Berbagai bidang mengalami kemajuan teknologi dengan mengeluarkan
terobosan baru seperti: robot dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence robotic),
teknologi nano, bioteknologi, teknologi komputer kuantum, blockchain (seperti bitcoin),
teknologi berbasis internet, dan printer 3D.

Sejarah Revolusi Industri

Revolusi industri 4.0 adalah fase ke-4 dari sejarah revolusi industri yang dimulai pada
abad ke -18. Menurut Prof Schwab, dunia mengalami empat revolusi industri, yaitu:

 Revolusi Industri 1.0


Ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi, kereta api
dan kapal layar. Berbagai peralatan kerja yang semula bergantung pada tenaga manusia
dan hewan kemudian digantikan dengan tenaga mesin uap. Dampaknya, produksi dapat
dilipatgandakan dan didistribusikan ke berbagai wilayah secara lebih masif. Namun
demikian, revolusi industri ini juga menimbulkan dampak negatif yaitu pengangguran
masal.

 Revolusi Industri 2.0


Ditandai dengan ditemukannya enerji listrik dan konsep pembagian tenaga kerja untuk
menghasilkan produksi dalam jumlah besar pada awal abad-19. Enerji listrik
mendorong para imuwan untuk menemukan berbagai teknologi lainnya seperti lampu,
mesin telegraf, dan teknologi ban berjalan. Puncaknya, diperoleh efisiensi produksi
hingga 300%.

 Revolusi Industri 3.0


Mengalami perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat pada
awal abad 20 telah melahirkan teknologi informasi dan proses produksi yang
dikendalikan secara otomatis. Mesin industri tidak lagi dikendalikan oleh tenaga
manusia tetapi menggunakan Programmable Logic Controller (PLC) atau sistem
otomatisasi berbasis komputer. Dampaknya, biaya produksi menjadi semakin murah.
Teknologi informasi juga semakin maju diantaranya teknologi kamera yang terintegrasi

Page | 2
dengan mobile phone dan semakin berkembangnya industri kreatif di dunia musik
dengan ditemukannya musik digital.

 Revolusi Industri 4.0


Mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi digital yang berdampak
terhadap hidup manusia di seluruh dunia. Revolusi industri terkini atau generasi ke-4
mendorong sistem otomatisasi di dalam semua proses aktivitas. Teknologi internet yang
semakin masif tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga
telah menjadi basis bagi transaksi perdagangan dan transportasi secara online.
Munculnya bisnis transportasi online seperti Gojek, Uber dan Grab menunjukkan
integrasi aktivitas manusia dengan teknologi informasi dan ekonomi menjadi semakin
meningkat. Berkembangnya teknologi autonomous vehicle (mobil tanpa supir), drone,
aplikasi media sosial, bioteknologi dan nanoteknologi semakin menegaskan bahwa
dunia dan kehidupan manusia telah berubah secara fundamental.

Tabel 1 Karakteristik Utama Dari Revolusi Industri


Industry Transition Energy Main Technical Main Developed Transport
Period Resource Achievement Industries Means
1.0: 1760-1900 1860-1900 Coal Steam Engine Textile, Steel Train
2.0: 1900-1960 1940-1960 Oil Internal Metallurgy, Auto, Train, Car
Electricity Combustion Machine Building
Engine
3.0: 1960-2000 1980-2000 Nuclear Computers, Auto, Chemistry Car, Plane
Energy Robots
Natural
Gas
4.0: 2000- 2000-2010 Green Internet, 3D High Tech Electric
Energies Printer, Genetic Industries Car, Ultra-
Engineering Fast Train

Sumber: Prisecaru, P. (2016). "Challenges of the Fourth Industrial Revolution." Knowledge


Horizons. Economics, 8(1), 57-62.

Ada tiga alasan mengapa transformasi industry 4.0 bukan merupakan perpanjangan
Revolusi Industri 3.0 melainkan industry 4.0 merupakan salah satu industri yang baru dan
berbeda: velocity (kecepatan), scope (ruang lingkup), dan systems impact (dampak system).
Kecepatan terobosan saat ini tidak memiliki suatu patokan sejarah. Bila dibandingkan
dengan revolusi industri sebelumnya, Industri 4.0 berkembang pada sesuatu yang berhubungan
dengan eksponen daripada kecepatan linear. Selain itu,mengganggu hampir setiap industri di
setiap negara. Luas dan kedalaman dari perubahan ini ditandai transformasi seluruh sistem
produksi, manajemen, dan tata kelola.
Pada dasarnya, revolusi industri terkait dengan perubahan sosial, ekonomi dan
teknologi. Lingkungan ekonomi dan sosial yang tepat diperlukan untuk penemuan dan
penyebaran teknologi. Kita dapat menentukan awal revolusi industri pertama dari penemuan
mesin uap. Karakteristik revolusi industri diperkenalkan pada Tabel 1. Saat ini, sistem cyber
fisik telah diciptakan sebagai hasil dari peningkatan kohesi teknologi informasi dan
otomatisasi. Teknologi baru ini telah menyebabkan awal dari Industri 4.0.

Page | 3
Elemen dan Aspek Industri 4.0

Elemen Penting Industri 4.0

Saat ini Industri 4.0 memiliki banyak elemen, dari yang paling penting adalah Internet
of Things (IOT), system cyber fisik dan big data. Alat-alat ini akan mengubah seluruh dunia,
menurut sejumlah pakar.

 Internet of Things (IOT)


Istilah ini pertama kali digunakan pada tahun 1999 oleh Kevin Ashton. IOT
memungkinkan akses peralatan yang berbeda melalui internet / beberapa jaringan, serta
dalam kasus-kasus tertentu komunikasi antara peralatan. Dalam beberapa dekade
terakhir orang telah mencatat sebagian besar data yang kita dapat menemukan di
internet. Pada dasarnya, ini telah secara signifikan ditentukan kuantitas data yang
tersedia. Untuk perbaikan lebih efisien dari sistem logistik kita perlu mengumpulkan
informasi lebih lanjut tentang komponen sistem (misalnya produk, mesin, material
handling equipment, manusia, dll) dengan menggunakan IOT.
Atas dasar data ini kita dapat menganalisis informasi lebih lanjut tentang sistem
kami dan kami dapat mengoptimalkan lebih efisien. Sebagai contoh, jika kita
menempatkan beberapa sensor pada bagian penting dari peralatan teknologi yang akan
mengirim sinyal pada status bagian-bagian,

 Cyber-Fisik System
Perkembangan informatika dan otomatisasi, serta meningkatkan kohesi mereka,
telah memungkinkan penerapan sistem cyber fisik (jika perangkat elektronik berisi
kontrol dan koneksi jaringan maka kita dapat memanggil sistem ini sistem cyber fisik).
Sistem ini mampu mengumpulkan data dari lingkungan mereka, dan setelah
menganalisis data ini mereka mampu memodifikasi posisi mereka. sistem Cyber-fisik
yang terhubung melalui jaringan, dan bagian-bagian penting mereka juga terhubung
dengan satu sama lain; karena ini kita dapat menerapkan kecerdasan berkelompok, yang
dapat mengakibatkan pekerjaan lebih efisien.

 Big Konsep Data


Jumlah data di dunia sekitar dua kali lipat setiap dua tahun, yang menghasilkan
sejumlah besar data di berbagai bidang kehidupan (astronomi, logistik, perdagangan,
bursa saham, dll). Kita dapat menciptakan layanan baru dan kesimpulan yang
bermanfaat dengan elaborasi korelasi data ini. Contoh dari layanan tersebut adalah
peramalan harga pesawat dengan perangkat lunak yang mampu menentukan harga
penerbangan yang diperkirakan berdasarkan data periode sebelumnya (dalam hal ini
tidak perlu untuk mengetahui proses penentuan harga).
Esensi data besar adalah penentuan probabilitas dengan metode matematika dan
prosedur. Menurut banyak ahli, data besar secara signifikan akan mengubah masa
depan; dengan itu kita dapat membuat keputusan atas dasar jumlah besar data tanpa
mengetahui penyebab dan efek. Ekspresi yang dijelaskan dalam bagian ini terkait satu
sama lain. Kita tidak bias berbicara tentang sistem cyber fisik dan data besar tanpa IOT.

Page | 4
Aspek Kunci Industri 4.0
Industri 4.0 akan fokus pada berikut tiga aspek kunci seperti yaitu:

 Integrasi Vertikal dan Sistem Manufaktur Jaringan


Integrasi vertikal mengacu pada penciptaan sistem manufaktur fleksibel dan dapat
dikonfigurasi ulang oleh integrasi sistem hirarkis dalam sebuah perusahaan.
 Integrasi Horizontal Melalui Jaringan Nilai
Integrasi horisontal bertujuan untuk menciptakan kolaborasi antar-perusahaan yang
menghasilkan ekosistem yang efisien di mana material, informasi, energi dan keuangan
dapat mengalir dengan lancar antara beberapa perusahaan yang berbeda. Semua data
yang menggambarkan keadaan saat ini rantai nilai akan tersedia dan dapat digunakan
untuk mengontrol value stream secara optimal.
 End-to-End Integrasi Digital Teknik di Seluruh Rantai nilai
Jenis terakhir dari integrasi didasarkan pada dua pertama dan bertujuan untuk
menciptakan sebuah rantai perangkat lunak yang kuat yang memungkinkan
penggunaan model produk yang konsisten pada setiap tahap dari rantai nilai (yaitu
teknik, desain, perencanaan, jasa dan pemeliharaan). rantai alat ini memungkinkan
pabrik cerdas untuk meramalkan efek desain produk pada produksi dan karenanya
membuatnya layak untuk memproduksi produk pelanggan individu.

MANAGEMENT QUALITY CONTROL


Dalam rangka mencapai kontrol dan manajemen proses manufaktur berorientasi
kualitas, sebagian besar perusahaan membuat sistem manajemen untuk pelaksanaan tujuan
berasal dari kebijakan mutu. Tujuan kualitas yang diwujudkan melalui desain kualitas, jaminan
kualitas, pengendalian kualitas dan peningkatan kualitas. Sebuah daftar lengkap non-berbagai
alat dan metode milik daerah ini diwakili
Saat ini, kualitas produk, layanan dan proses adalah penting untuk mencapai
keberhasilan ekonomi yang berkelanjutan dan untuk memastikan daya saing. Sebagai daerah
penting dari penelitian dan praktek, manajemen mutu telah menarik minat banyak akademisi
dan manajer

Page | 5
Untuk memastikan daya saing dan ekonomi yang berkelanjutan, manufaktur atau
produk-produk perusahaan, kualitas layanan dan proses penting dalam industri hari ini.
Definisi kualitas bergantung pada orang-orang yang menentukan itu dan berdasarkan American
Society of Quality, definisikan sebagai, "totalitas fitur dan karakteristik dari suatu produk atau
jasa yang beruang pada kemampuannya untuk memenuhi menyatakan kebutuhan tersirat".
namun ada yang berbeda konsep manajemen mutu yang telah disebutkan dan penelitian seperti
yang disebutkan oleh Garvin dan ISO.

Quality Design
Merupakan langkah-langkah dan kegiatan yang menentukan tujuan kualitas dan,
berdasarkan ini, memungkinkan perencanaan proses pelaksanaan dan sumber daya yang
diperlukan.
 CRM: CRM (Customer Relationship Management) merupakan metodologi yang
komprehensif yang bertujuan untuk penanganan hubungan pelanggan dan semakin
berdasarkan pemanfaatan analisis besar-data dan perangkat lunak khusus.
 Hal ini memungkinkan identifikasi yang efektif dari persyaratan mutu pelanggan
mengenai produk yang diberikan dan jasa,antara kegunaan lain mungkin.
 QFD: QFD (Quality Function Deployment) adalah metode terkenal untuk transformasi
sistematis kebutuhan pelanggan ke dalam beton parameter teknis dan kinerja, sehingga
memungkinkan integrasi mereka ke dalam proses desain.
 Benchmarking: Tujuan benchmarking adalah untuk secara sistematis mengungkapkan
dan melaksanakan praktik terbaik.pencarian dapat dilakukan di suatu organisasi atau di
seluruh sektor (benchmarking internal dan kompetitif), atau dengan melampaui batas-
batas ini dan bukannya berfokus baik pada fungsi atau seluruh masalah (fungsional dan
menghasilkan benchmarking).
Quality Assurance
Merupakan langkah-langkah dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keyakinan
bahwa persyaratan mutu akan dipenuhi.

Page | 6
 Poka-yoke: Poka-yoke termasuk solusi teknis sederhana berdasarkan deteksi otomatis
yang dapat diintegrasikan ke dalam proses manufaktur dan dapat mengesampingkan
terjadinya kegagalan yang berasal dari kelalaian manusia.
 Andon: Konsep Andon termasuk perangkat visual sinyal (lampu, layar, dll) yang
menunjukkan jika masalah telah terjadi dalam kaitannya dengan proses manufaktur
(secara paralel, proses berhenti sampai masalah adalah tetap).
 Jidoka: Jidoka berkaitan dengan filosofi otomatisasi tertentu yang memisahkan proses
kerja berawak dan otomatis untuk mencapai efisiensi yang lebih besar. Selain itu, dalam
konsep Jidoka perangkat teknologi otomatis berhenti di kasus deteksi kegagalan.
 5S: 5S adalah metode organisasi kerja standar yang mendapat namanya dari lima
prinsip dasar (Seiri - macam, Seiton – diatur dalam rangka, Seiso - bersinar, Seiketsu -
standarisasi, Shitsuke mempertahankan).
 Standardisasi: Standarisasi proses dan metode kerja di perusahaan tertentu.
 Standar kualitas: seri yang paling banyak digunakan standar dalam bidang manajemen
mutu adalah ISO 9000, terutama ISO 9001.
Quality Control
Merupakan langkah-langkah dan kegiatan yang bertujuan untuk pemenuhan persyaratan
kualitas.
 SPC: SPC (Statistical Process Control) adalah salah satu alat yang paling dasar dalam
kontrol kualitas yang memungkinkan pelacakan yang tepat dari kinerja kualitas proses
industri dan waktu yang tepat dari intervensi yang diperlukan, menggunakan kontrol
berbasis sampling.
 Auditing: Salah satu tujuan utama dari audit adalah untuk memverifikasi kepatuhan
proses perusahaan dengan standar kualitas, apalagi dengan persyaratan yang ditentukan
oleh sistem mutu organisasi sendiri. Akibatnya, audit juga merupakan salah satu alat
dasar dalam pelaksanaan kontrol kualitas.
 TQC: Inti dari konsep TQC (Total Quality Control) adalah bahwa hal itu memperluas
ruang lingkup pengendalian mutu untuk seluruh perusahaan, apalagi untuk seluruh
siklus hidup produk. Hal ini dicapai melalui keterlibatan semua departemen organisasi,
sehingga melebihi batas-batas tradisional manufaktur.
Quality Improvement
Merupakan langkah-langkah dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
kinerja potensial.
 Six Sigma: Six Sigma adalah metodologi peningkatan kualitas yang dalam banyak hal
dibangun di atas SPC, dengan tujuan meningkatkan proses manufaktur melalui
minimalisasi tingkat kegagalan dan pengurangan fluktuasi kinerja (metode DMAIC).
 Kaizen: Sebuah proses yang tak terbatas terdiri dari langkah-langkah perbaikan kecil,
berdasarkan memanfaatkan kreativitas tenaga kerja untuk meningkatkan proses.
 Pelatihan: Pelatihan tenaga kerja memainkan peran penting dalam pelaksanaan yang
efektif dari metodologi seperti Six Sigma dan Kaizen, dan dalam keberhasilan
penerapan hampir semua alat manajemen mutu secara umum.
 BPR: BPR (Business Process Reengineering) menempatkan penekanan pada desain
ulang radikal suatu proses fundamental yang rusak.

Page | 7
MANAGEMENT QUALITY CONTROL DI INDUSTRY 4.0
Industri 4.0 mampu menyebabkan tantangan lebih besar. Kompetisi yang luas dapat
lebih meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan profitabilitas pada industri. Ini hanya tidak
hanya berfokus pada teknologi baru, tapi dasar-dasar, misi, visi dan kebijakan akan berubah
arah dari industry masing-masing terutama dalam industri manufaktur. Industri 4.0
meningkatkan biaya, kecepatan dan kualitas. Dibutuhkan banyak kerjasama dan komitmen
untuk memungkinkan ini berencana untuk dicapai. Akhirnya, industri manufaktur mampu
pendapatan dan keuntungan dengan menerapkan industri 4.0. Pada dasarnya, jika industri dapat
dikelola dengan tantangan baik, maka kesempatan untuk mendorong nama perusahaan akan
menjadi lebih tinggi dan terkenal di seluruh dunia.
Saat ini, kebutuhan industri manufaktur harus manuver dalam ekstrem ekonomis dan
sangat, maka, mereka perlu untuk terus meningkatkan kualitas produk pada biaya terendah dan
dalam waktu sesingkat mungkin untuk mempertahankan po mereka sition di pasar terutama
memuaskan kebutuhan pelanggan apa. Sebagai contoh, produsen harus memberikan satu atau
dua produk untuk memungkinkan pelanggan untuk membuat pilihan. Dengan penekanan pada
biaya dan kualitas, pelanggan dapat memilih mudah untuk produk. Namun, untuk produk yang
ada, baik kualitas baik atau buruk, untuk syarat-syarat pengiriman, mungkin akan
menyusahkan bagi pelanggan terutama durasi yang mungkin memakan waktu lama. Oleh
karena itu, kunci untuk pencapaian pangsa pasar global ekspansi dan persyaratan yang
diperlukan adalah untuk berkonsentrasi pada kualitas manajemen. Selain itu,industri 4.0
ditentukan perubahan akuntabilitas dan responsif dari perkembangan perusahaan manufaktur,
dan hal itu akan menyebabkan smart dan interrelating bagian penting dari perusahaan
manufaktur terutama di informasi infrastruktur.
Dengan menerapkan peralatan saat ini dilaksanakan dan metode revolusi industri
keempat, menjadi mungkin untuk mengumpulkan data yang telah diketahui sampai sekarang.
Hal ini menyebabkan peluang baru di bidang kualitas mengenai proses produksi. Tentu saja,
berbagai peluang akan menjadi lebih luas melalui pengembangan teknologi baru dan metode.
Segera kita akan mampu membuat perkiraan yang dapat diandalkan tentang kesalahan mesin
penanganan material, peralatan teknologi dan produk. Oleh karena itu, kita akan dapat
mencegah mereka. Dengan menggunakan sistem cyberphysical, data besar dan kecerdasan
buatan, efisiensi menjalankan sistem produksi yang fleksibel akan meningkat terus karena
berikut:
 Minimalisasi material handling rute,
 Penurunan kelayakan kegagalan,
 Menyiapkan perencanaan produksi yang optimal,
 Memastikan komunikasi antara objek-objek sistem produksi (mesin penanganan
material, peralatan teknologi, produk, karyawan)

Data Quality Control Industri 4.0


Pertanyaan yang paling penting adalah untuk menentukan di mana, bagaimana dan apa
jenis data perlu dikumpulkan dan bagaimana mereka harus digunakan. Sebagai soal fakta,
informasi yang dibutuhkan tersedia di lingkungan objek diterapkan dalam produksi dan di
daerah-daerah produksi juga. Pada bagian berikutnya, kita akan menyajikan contoh data
penting yang perlu dikumpulkan dan kemungkinan untuk menggunakannya.

Page | 8
 Penanganan Material mesin
Tujuan dari menjalankan mesin material handling adalah untuk mengelola tugas-tugas
logistik dengan maksimal ketersediaan dan minimum material handling rute / waktu.
Koleksi informasi baru berikut dapat mendukung ini:
a. Suhu rute (hal itu mempengaruhi perencanaan saluran),
b. Suhu lingkungan, kelembaban (pengaruh perencanaan saluran),
c. Kekuatan yang diberikan pada peralatan material handling dan produk yang
akan disampaikan (pengaruh perencanaan saluran),
d. Tekanan atmosfer ban (pengaruh perencanaan saluran),
e. Waktu hidup dari bagian (pengaruh perencanaan maintenance)
f. Pemantauan frekuensi getaran ditentukan bagian (perencanaan pemeliharaan
pengaruh),
g. Pemantauan kelembaban oleh bagian-bagian yang ditentukan (pengaruh
perencanaan maintenance).

 Peralatan Teknologi
Tujuan yang paling penting dalam penggunaan peralatan teknologi adalah untuk
memastikan ketersediaan maksimal, karena ini juga berlaku untuk peralatan
penanganan material. Selain ini, mengelola tingkat yang memadai operasi juga
merupakan fokus perhatian. Koleksi informasi baru berikut dapat mendukung ini:
a. Tekanan atmosfer, pasokan saat dibutuhkan untuk operasi (itu mempengaruhi
cara ideal operasi peralatan),
b. Suhu lingkungan, kelembaban (mempengaruhi cara ideal operasi peralatan),
c. Pasukan diberikan pada (kualitas produk pengaruh) produk,
d. Gaya pada alat operasi (pengaruh perencanaan maintenance),
e. Waktu hidup dari teknologi peralatan bagian (perencanaan pemeliharaan
pengaruh),
f. Frekuensi getaran oleh bagian bertekad (perencanaan pemeliharaan pengaruh),
g. Pemantauan kelembaban dengan bagian ditentukan (pengaruh perencanaan
maintenance).

 Sumber Daya Manusia


Ketika menerapkan sumber daya manusia, tujuan penting adalah untuk memastikan
ketersediaan maksimum dan melaksanakan pekerjaan sesuai dengan standar. Koleksi
informasi baru berikut dapat mendukung ini:
a. Lingkungan suhu, kelembaban, kecemerlangan / cahaya (pengaruh efisiensi
kerja),
b. Kecepatan gerakan, percepatan, jumlah pulsa (pengaruh efisiensi kerja),
c. Data milik operasi dilakukan (untuk memeriksa apakah persyaratan standar
telah dipenuhi).

Page | 9
REFERENSI

Blocher, Edward. Cost Management: a strategic emphasis / Edward J. Blocher, David E. Stout,
Gary Cokins.—5th ed. ISBN 978-0-07-352694-2

B. Illés, E. Glistau, N. I. C, Machado: Logistik und Qualitätsmanagement, Miskolc,


ISBN 978-963- 87738-1- 4 (2007)
B. Illés. New Challenges for Quality Assurance of Manufacturing Processes
in Industry 4.0 ISBN 978-963- 87738-1- 4 (2007)

Harald Foidl. Research Challenges of Industry 4.0 for Quality Management (2017)
Kagermann, H., Wahlster, W., Helbig, J.: Recommendations for implementing the strategic
initiative INDUSTRIE 4.0 - Final report of the Industrie 4.0 Working Group. (2013)

Prisecaru, P. (2016). "Challenges of the Fourth Industrial Revolution." Knowledge Horizons.


Economics, 8(1), 57-62.

Wang, S., Wan, J., Li, D., Zhang, C.: Implementing Smart Factory of Industrie 4.0: An
Outlook. International Journal of Distributed Sensor Networks (2015)

https://www.researchgate.net/

Page | 10

Anda mungkin juga menyukai