Nama : NURNANINGSIH
Stambuk : 02320180260
Kelas : B5 akuntansi
Defenisi Riset
Riset (research) didefinisikan oleh Sekaran (2003) sebagai suatu investigasi atau keingintahuan saintifik
yang terorganisasi, sistematik, berbasis data, kritikal terhadap suatu masalah dengan tujuan menemukan jawaban
atau solusinya (an organized, systematic, data-based, critical, scientific, inquiry or investigation into a specific
problem undertaken with the objective of finding answer or solutions to it).
Kinney, Jr. (1986) mendefinisikan riset (research) sebagai pengembangan dan pengujian dari teori-teori baru
tentang bagaimana dunia nyata bekerja atau penolakan dari teori-teori yang sudah ada.
Riset bisnis (business research) didefinisikan oleh Cooper and Schindler (2001) sebagai pencarian yang
sistematik yang menyediakan informasi untuk mengarahkan keputusan-keputusan bisnis (as a systematic inquiry
that provides information to guide business decisions).
Cooper and Schindler (2003) mendefinisikan riset bisnis sebagai pencarian yang sistematik yang
menyediakan informasi untuk memecahkan permasalahan-permasalahan manajerial (as a systematic inquiry that
provides information to solve managerial problems).
Metode Riset
Pendekatan saintifik menolak dan berargumentasi bahwa “facts do not speak for themselves” (Blalock,
1969). Pendekatan saintifik membutuhkan pengujian secara kuantitatif dan statistik. Menurut Abdel-Khalik dan
Ajinkya (1979), penelitian menggunakan metode naturalis ini sejalan dengan grounded theory yang dikembangkan
oleh Glaser dan Straus (1967). Teori membumi (grounded theory) percaya bahwa cara terbaik untuk menjelaskan
dan membangun teori adalah dengan menemukannya dari data. Pendekatan ini menganggap bahwa teori grounded di
datanya. Pengikut grounded theory termasuk yang mengembangkan metode penelitian eksplorasi (exploratory
research). Penelitian eksplorasi tidak menggunakan model atau teknik statistik untuk menyimpulkan hasil yang
diobservasi. Hal ini terjadi karena data yang dikumpulkan di penelitian menggunakan metode naturalis atau di
metode eksplorasi bersifat kualitatif bukan kuantitatif.
(+) menilai data lebih objektif, karena tidak boleh (-) Menilai data lebih subjektif karena hasil
terpengaruh oleh nilai atau kepercayaan periset atau orang observasi langsung periset dan periset sendiri
lain (harus value free). yang menyimpulkannya.
(-) Setting tidak natural (artifisial) dapat menurunkan (+) Setting natural tidak diubah oleh periset.
validitas penelitian.
(-) Penelitian kurang terfokus tetapi lebih luas, sehingga (+) Penelitian lebih terfokus dan mendalam.
kurang mendalam.
(-) Penelitian biasanya menjelaskan dan memprediksi (+) Penelitian lebih mendetail ke hal-hal di bawah
fenomena yang tampak, sehingga lebih mengarah ke permukaan yang belum tampak, seperti misalnya
verifikasi teori. penelitian tentang kultur. Lebih untuk
menemukan teori baru.
(+) Dari segi kemudahan mendapatkan data, data sekunder (-) Data primer harus dikumpulkan sendiri oleh
yang tersedia dapat diguanakan. periset yang biasanya melibatkan waktu yang
lama (bulanan sampai dengan tahunan) untuk
mendapatkannya dengan terlibat langsung sebagai
pengobservasi di tempat kejadian.
(+) Eksternal validiti lebih tinggi karena dapat melibatkan (-) Eksternal validiti rendah karena hanya
permasalahan yang lebih luas menggunakan waktu yang melibatkan satu permasalahan di suatu organisasi
lebih panjang dan perusahaan yang lebih banyak sebagai saja karena data primer harus diobservasi sendiri
objek penelitian karena tersedia di data sekunder. yang tidak mungkin dan membutuhkan banyak
waktu untuk melibatkan banyak organisasi.
Aliran utama (mainstream) atau kelompok pemikiran yang dianut. Untuk aliran positif (positivism)
yang mendasar pada pengujian secara empiris, pendekatan saintifik yang lebih dipilih. Untuk aliran
critical perspective yang lebih menekankan pada aspek detail yang kritis dan menggunakan cara
studi kasus terinci, pendekatan yang dipakai lebih ke pendekatan naturalis.
Kondisi atau lingkungan yang terjadi. Jika penelitian ingin menjawab pertanyaan tentang perilaku
pemain sepakbola di dalam kejuaraan dunia, maka pendekatan yang dipilih lebih ke pendekatan
naturalis.
Tingkat kelulusan dan kedalaman penelitian yang diinginkan. Jika tujuan dari penelitian adalah
untuk menjawab pertanyaan yang penerapannya luas dengan meliputi banyak objek penelitiannya,
maka pendekatan saintifik lebih mengena. Sebaliknya, jika penelitian ingin menjawab pertanyaan
yang mendalam dan detail khusus untuk satu objek penelitian saja, maka pendekatan naturalis lebih
digunakan.
Jika dimungkinkan, pendekatan ini dapat digabungkan untuk digunakan bersama-sama. Hal ini
dimungkinkan dan diharapkan dapat memberikan nilai tambah atau sinergi tersendiri karena pada
hakikatnya masing-masing pendekatan mempunyai kebaikan-kebaikan sendiri. Penggabungan
pendekatan-pendekatan ini dikenal dengan istilah triangulation.
Triangulation ini misalnya dapat dilakukan pertama dengan menggunakan pendekatan naturalis
terlebih dahulu untuk menemukan teori yang baru dan kemudian menggunakan pendekatan saintifik
untuk menguji lebih lanjut teori ini ke fenomena yang lebih luas supaya dapat diterapkan dan
disimpulkan secara umum.
Triangulation dapat juga dilakukan dengan pertama melakukan penelitian atau riset dengan
pendekatan saintifik terlebih dahulu dan kemudian menggunakan pendekatan naturalis untuk
mendapatkan hasil-hasil yang lebih terinci dan mendalam.
Hasil dari riset harus dijelaskan dengan argument yang dapat diterima. Dua bentuk dari proses argument
yang digunakan di riset yaitu deduksi (deduction) dan induksi (induction). Pendekatan saintifik menggunakan
struktur teori untuk membentuk hipotesis dan kemudian menggunakan fakta atau data empiris untuk menguji
hipotesis untuk mendapatkan kesimpulan atau konklusinya. Proses mengambil kesimpulan seperti ini yaitu menguji
hipotesis menggunakan data empiris disebut dengan proses deduksi dan metodenya disebut metode deduksi.
Contohnya dari proses pengujian hipotesis dengan menggunakan data didapatkan hasil bahwa meningkatnya aliran
kas perusahaan akan meningkatkan harga sahamnya. Dari hasil analisis data maka dapat dideduksi bahwa untuk
meningkatkan harga sahamnya, perusahaan harus meningkatkan nilai aliran kasnya. Maka urutan proses riset dari
pendekatan deduktif yaitu:
Macam-macam Riset
a) Pelaporan. Riset yang dilakukan hanya untuk menyediakan data atau informasi yang diperlukan
untuk keputusan tertentu. Misalnya ialah informasi apa saja yang diperlukan untuk mengevaluasi
nilai intrinsik suatu perusahaan.
b) Penggambaran. Riset ini bertujuan untuk menggambarkan atau mendefinisikan siapa yang terlibat
di dalam suatu kegiatan, apa yang dilakukannya, kapan dilakukan, dimana dan bagaimana
melakukannya.
c) Penjelasan. Riset yang mencoba menjelaskan fenomena yang ada.
d) Prediksi. Mencoba menjelaskan apa yang akan terjadi dari suatu fenomena.
Riset metode ilmiah merupakan riset yang terstruktur dengan langkah-langkah yang jelas dan sistematik.
Langkah-langkah dari riset adalah sebagai berikut ini.
BAB 1. PENDAHULUAN
Latar belakang permasalahan, permasalahan (isu) riset, motivasi dari riset yang menunjukkan
mengapa isuriset ini penting dan perlu diteliti, tujuan dair riset, dan kontribusi dari riset.
BAB 4. HASIL
Bab ini menunjukkan hasil dari pengujian hipotesis menggunakan data yang diolah sesuai dengan
model empiris yang sudah ditetapkan. Pengujian hipotesis ini didasarkan secara statistik.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA