Anda di halaman 1dari 100

SKRIPSI

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN


SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD),
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu)

OLEH

DENI YUWILIA WARDANI


130503023

PROGRAM STUDI STRATA 1


DEPARTEMEN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK
NAMA : DENI YUWILIA WARDANI
NIM : 130503023
PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA
MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH (SAKD), PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, DAN
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH ( Studi Empiris Pada
SKPD Kabupaten Labuhanbatu)

Tanggal Ketua Departemen Akuntansi

(Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS, Ak, CPA)


NIP : 19580222 198203 1 003

Tanggal Dekan

(Prof. Dr. Ramli, S.E., M.S.)


NIP : 19580602 198803 1 001
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MEDAN
PENANGGUNG JAWAB SKRIPSI

NAMA : DENI YUWILIA WARDANI


NIM : 130503023
PROGRAM STUDI : S1 AKUNTANSI
JUDUL SKRIPSI : PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA
MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI
KEUANGAN DAERAH (SAKD), PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, DAN
PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH ( Studi Empiris Pada
SKPD Kabupaten Labuhanbatu)

Medan, 17 Juli 2017


Menyetujui
Pembimbing

(Dr. Iskandar Muda, M.Si., Ak.)


NIP : 19760705 200212 1 002
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MEDAN

Telah diuji pada


Tanggal 17 Juli 2017

TIM PENGUJI SKRIPSI


Ketua Penguji : Dr. Iskandar Muda, M.Si.,Ak.
Penguji : Drs. Hotmal Ja’far, M.M., Ak.
Pembanding : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak.
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa
skiripsi yang berjudul: “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi,
Dan Pengendlian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
( Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu)” adalah benar hasil karya
tulis saya sendiri yang disusun sebagai tugas akademik guna menyelesaikan beban
akademik pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Bagian atau data tertentu yang saya peroleh dari Satuan Kerja Pemerintah Daerah,
dan/atau saya kutip dari hasil karya orang lain telah mendapat izin, dan/atau
dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika
penulisan ilmiah.

Apabila kemudian hari ditemukan adanya kecurangan dan plagiat dalam skripsi
ini, saya bersedia menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Medan,

Yang membuat pernyataan

Deni Yuwilia Wardani


NIM: 130503023
ABSTRAK
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN
SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI, DAN PENGENDALIAN INTERN
TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Kompetensi Sumber


Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan
Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Mengkaji Pengaruh
Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian Intern Pemerintah. Sampel
dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan metode sampel jenuh.
Kuesioner yang dapat diproses lebih lanjut sebanyak 73 kuesioner. Hipotesis
dianalisis menggunakan metode Structural Equation Model (SEM) dengan
bantuan software SmartPLS 2.0M3.

Hasil penelitian ini adalah Kompetensi Sumber Daya Manusia


berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Labuhanbatu, Pemanfaatan Teknologi Informasi berpengaruh negatif
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten
Labuhanbatu, tetapi Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) dan
Pengendalian Intern tidak berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Penelitian ini merekomendasikan
bahwa perlu diadakan program pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan
kompetensi SDM dalam meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah, selain itu manajemen puncak harus mendukung penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengendalian Intern agar peningkatan kualitas
laporan keuangan daerah lebih optimal.

Kata Kunci : Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah,


Kompetensi Sumber Daya Manusia, Penerpan SAKD,
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian
Intern
ABSTRACT
THE EFFECT OF HUMAN RESOURCES COMPETENCE, THE
IMPLEMENTATION OF FINANCIAL ACCOUNTING SYSTEM,
THE USE OF INFORMATION TECHNOLOGY AND CONTROL
INTERNS THE QUALITY REPORT LOCAL GOVERNMENT
FINANCE
(Empirical Study on SKPD Labuhanbatu District)
This study aims to determine the effect of the competence of human
resources, financial accounting system application areas, use of information
technology and internal control of the quality of local government financial
statements Labuhanbatu District. Assessing the impact of the human resources,
financial accounting system application areas, use of information technology and
internal control of the government. The sample in this study were taken by the
method of saturated samples. The questionnaire can be further processed as many
as 73 questionnaires. The hypothesis was analyzed using Structural Equation
Model (SAM) with the help of software SmartPLS 2.0M3.
The result of this study are the competence of humen resources is positive
effect on the quality of financial statements of local government Labuhanbatu
District, Utilization of Information Technology negative effect on the quality of
financial statements of local government Labuhanbatu District, but the
application of Financial Accounting System Area (SAKD) and internal control is
not effect onthe quality of local government financial reports on SKPD in
Labuhanbatu District. The study recommends that there should be a
comprehensive training program to improve the competence of human resources
in improving the quality of local government financial statements, in addition, top
management must support the implementation of the Regional Financial
Accounting System and Internal Control in order to improve the quality of local
government financial reports more optimal.

Keyword : Quality of Local Government Finance Report, Competence of


Human Resources, Application SAKD, Utilization of Information
Technology, and Internal Control.
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaykum Warrahmatullahi Wabarokatuh.

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas

Kehadirat Allah SWT berkat segala nikmat dan karunia-Nya, penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Sumber Daya

Manusia, Penerapan Teknologi Informa”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu

syarat dalam menyelesaikan program pendidikan strata satu (S1) jurusan

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyusun skripsi ini tidak lepas

dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis ingin

mengucapkan banyak terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ramli, SE.,MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Dr. Syafruddin Ginting Sugihen, MAFIS., Ak., CPA selaku Ketua

Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Sumatera Utara dan Bapak Drs.Syahrul Rambe, MM.,Ak

selaku Sekretaris Departemen/Program Studi S1 Akuntansi Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Dr. Iskandar Muda, M.Si., Ak selaku Dosen Pembimbing, Bapak

Drs. Hotmal Ja’far, MM., Ak selaku Dosen Penguji, dan Bapak Drs.

Hasan Sakti Siregar, M.Si., Ak selaku Dosen Pembanding, terimakasih

atas bimbingan kepada penulis selama penyelesaian penulisan skripsi ini.


4. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Susilo dan Ibunda Titi Sumanti

Ritonga , serta adik –adik tercinta Ayu Wandira, Coudri Andriyansyah,

dan Ivo Febriansyah yang telah memberikan pengorbanan, doa, motivasi,

nasehat serta dukungan yang diberikan kepada penulis selama

menyelesaikan Studi S1 hingga penyusunan skripsi ini selesai.

5. Kepada seluruh sahabat penulis Dina, Erna, Mayang, Ayu, Neny, Nisa,

dan Iqbal Tamtyo yang turut membersamai penulis, memberikan

semangat, berbagi ilmu serta mendampingi penulis selama masa studi.

6. Teman-teman seperjuangan dari BP2M dan teman-teman Akuntansi grup

A Stambuk 2013 yang selalu memberikan semangat dan membersamai

dalam berbagai perjuangan selama masa studi.

Penulis menyadari bahwa masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga sangat diperlukan masukan dan saran

yang sifatnya dapat membangun. Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini

dapat bermanfaat bagi pembaca.

Medan,
Penulis

Deni Yuwilia Wardani


NIM : 130503023
DAFTAR ISI

PERNYATAAN................................................................................................ i
ABSTRAK ....................................................................................................... ii
ABSTRACT .................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................... iv
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................x

BAB I Pendahuluan ...................................................................................1


1.1.Latar Belakang............................................................................1
1.2.Perumusan Masalah .................................................................12
1.3.Tujuan Penelitian......................................................................13
1.4.Manfaat Penelitian....................................................................13

BAB II Tinjauan Pustaka..........................................................................15


2.1.Landasan Teori .........................................................................15
2.1.1. Pemerintahan Daerah .................................................15
2.1.2. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ......................17
2.1.3. Kompetensi Sumber Daya Manusia ...........................18
2.1.4. Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ..........................20
2.1.5. Pemanfaatan Teknologi Informasi .............................21
2.1.6. Pengendalian Intern ....................................................22
2.2.Review Penelitian Terdahulu ...................................................23
2.3.Kerangka Konseptual ...............................................................27
2.3.1. Pengaruh KompetensiSumber Daya Manusia (KSDM)
terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah (KLKPD) .......................................................28
2.3.2. Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan
(PSAK) Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (KLKPD) .....................................29
2.3.3. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi Informasi (PTI)
terhadap Kualitas Lapran Keuangan Pemerintah
Daerah(KLKPD) .........................................................30
2.3.4. Pengaruh Pengendalian Intern (PI) terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD) .....31
2.4.Hipotesis ...................................................................................32

BAB III Metode Penelitian.........................................................................33


3.1.Jenis Penelitian .........................................................................33
3.2.Tempat dan Jadwal Penelitian ..................................................33
3.3.Definisi Operasional dan Skala Pengukuran Variabel .............33
3.3.1. Variabel Dependen .....................................................33
3.3.2. Variabel Independen ...................................................34
3.4.Populasi dan Sampel Penelitian................................................38
3.5.Jenis dan Sumber Data .............................................................40
3.6.Teknik Pengumpulan Data .......................................................40
3.7.Metode Analisis Data ...............................................................41
3.8.Teknik Analisis Data ................................................................41
3.8.1. Merancang Model Struktural (inner model) ...............42
3.8.2. Merancang Model dan Pengukuran (outer model) ......42
3.8.2.1. Discriminant Validity ............................................42
3.8.2.2. Composite Reliability ............................................43
3.8.2.3. Cronbech Alpha ....................................................43
3.8.3. Konversi Diagram Jalur Ke Sistem Persamaan ..........44
3.8.3.1. Inner Model ...........................................................44
3.8.3.2. Outer Model ..........................................................44
3.8.4. Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping) ..................45

BAB IV Hasil dan Pembahasan .................................................................46


4.1.Gambaran Umum Kabupaten Labuhanbatu .............................46
4.2.Data Penelitian..........................................................................46
4.3.Hasil Instrumen Uji Data..........................................................49
4.3.1. Pengukuran Measurement (Outer Model) ...................49
4.3.2. Pengujian Model Struktural (Inner Model) .................54
4.3.3. Uji Hipotesis................................................................55

BAB V Kesimpulan dan Saran ................................................................59


5.1.Kesimpulan...............................................................................59
5.2.Saran .........................................................................................59

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................61


LAMPIRAN....................................................................................................65
DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman


2.1. Review Penelitian Terdahulu .......................................................23
3.1. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ..........................37
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................38
4.1. Data Hasil Kuesioner....................................................................47
4.2. Karakteristik Responden ..............................................................48
4.3. Tabel Loading Factor ..................................................................49
4.4. Tabel Cross Loading ...................................................................51
4.5. Tabel AVE (Average Variance Extracted) ..................................52
4.6. Tabel Composite Reliability ........................................................53
4.7. Tabel Cronbachs Alpha ...............................................................53
4.8. Tabel R-Square ............................................................................54
4.9. Tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values) .....................55
DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman


2.1. Kerangka Konseptual .................................................................28
4.1. Nilai Loading Factor ..................................................................50
4.2. Output Bootstrapping .................................................................58
DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman


1. Lembar Kuesioner ...................................................................65
2. Karakteristik Responden .........................................................72
3. Tabulasi Data Primer ...............................................................74
4. Output Hasil Uji Analisis ........................................................80
5. Surat Izin Penelitian ................................................................85
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan

mendefenisikan akuntansi sebagai proses identifikasi , pencatatan, pengukuran,

pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan , serta

penginterpretasian atas hasilnya. Sedangkan organisasi sektor publik adalah

organisasi yang bertujuan menyediakan / memproduksi barang-barang publik.

Dari sudut pandang ilmu ekonomi, sektor publik dapat dipahami sebagai suatu

entitas yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang

dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik

(Pramudiarta, 2015). Jadi akuntansi sektor publik adalah akuntansi yang

digunakan untuk mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi nonprofit atau

nirlaba

Dewasa ini transparansi dan akuntabilitas merupakan upaya penting yang

dilakukan untuk mewujudkan good governance dan clear governance sebagai

salah satu perwujudan reformasi. Transparansi sebagai prinsip yang menjamin

akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi tentang

penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan proses

pembuatan dan pelaksanaan serta hasil-hasil yang dicapai (Kirana 2003:3),

sedangkan yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah mempertanggungjawabkan

pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan yang dipercayakan kepada

entitas pelapor dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik
(KK,SAP,2005).Transparansi dan akuntabilitas juga tidak terlepas dari bagaimana

organisasi pemerintahan mampu untuk menghasilkan suatu laporan keuangan

yang berkualitas.

Laporan keuangan adalah produk akhir dari proses akuntansi yang telah

dilakukan. Laporan keuangan SKPD adalah suatu hasil dari proses

pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan dan transaksi ekonomi (keuangan)

dari entitas akuntansi yang ada dalam suatu pemerintah daerah yang dijadikan

sebagai informasi dalam rangka mempertanggungjawabkan pengelolaan keuangan

entitas akuntansi dan pengambilan keputusan ekonomi oleh pihak-pihak yang

memerlukannya.

Laporan keuangan pemerintah daerah yang merupakan gabungan dari

laporan keuangan SKPD yang ada dalam pemerintah daerah itu sesuai Kerangka

Konseptual PP No. 71 tahun 2010 paragraf 24 disusun untuk menyediakan

informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang

dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama satu periode pelaporan. Laporan

keuangan terutama digunakan untuk mengetahui nilai sumber daya ekonomi yang

dimanfaatkan untuk melaksanakan kegitan operasional pemerintahan, menilai

kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas, dan efisiensi suatu entitas pelaporan,

dan membantu menentukan ketaatannya terhadap peraturan perundang-undangan.

Kerangka konseptual PP No. 71 Tahun 2010 menyoroti bahwa setiap entitas

pelapor mempunyai kewajiban untuk melaporkan upaya-upaya yang telah

dilakukan serta hasil yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan secara

sistematik dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk kepentingan :


1. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksana-
an kebijakan yang dipercaya kepada entitas pelapor dalam mencapai
tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
2. Manajemen
Membantu para pengguna untuk mengevaluasi pelaksanaan kegiatan
suatu entitas pelaporan dalam periode pelaporan, sehingga
memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan, dan pengendalian atas
seluruh asset, kewajiban, dan ekuitas pemerintah untuk kepentingan
masyarakat.
3. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada
masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki
hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas pertangg-
ungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-
undangan.
4. Keseimbangan Antargenerasi (Intergenerational Equity)
Membantu para pengguna dalam mengetahui kecukupan penerimaan
pemerintah pada periode pelaporan untuk membiayai seluruh
pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang
diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
5. Evaluasi Kerja
Mengevaluasi kerja entitas pelaporan, terutama dalam penggunaan
sumber daya ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai
kinerja yang direncanakan.

PP. No. 71 Tahun 2010 tentang Kerangka Konseptual Akuntansi

Pemerintahan paragraf 35-40 menyebutkan bahwa karakteristik kualitatif laporan

keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi

akuntansi, sehingga dapat memenuhi tujuannya. Keempat karakteristik berikut

merupakan prasyarat normatif yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah

dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki.

1. Relevan
Laporan keuangan bisa dikatakan relevan apabila informasi yang
termuat di dalamnya dapat memengaruhi keputusan pengguna dengan
membantu mereka mengevaluasi pristiwa masa lalu atau masa kini,
dan memprediksi masa depan, serta menegaskan atau mengoreksi hasil
evaluasi mereka di masa lalu. Informasi dikatakan relevan apabila :
a. Memiliki manfaat umpan balik (feedback value)
Informasi memungkinkan pengguna untuk menegaskan atau
mengkoreksi ekspektasi mereka dimasa lalu
b. Memiliki manfaat prediktif (predictive value)
Informasi dapat membantu pengguna untuk memprediksi masa
yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan kejadian masa
kini
c. Tepat waktu
Informasi disajikan tepat waktu, sehingga dapat berpengaruh dan
berguna dalam pengambilan keputusan
d. Lengkap
Informasi akuntansi keuangan pemerintah disajikan selengkap
mungkin, mencakup semua informasi akuntansi yang dapat
memengaruhi pengambilan keputusan dengan memperhatikan
kendala yang ada
2. Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi. Informasi yang andal memenuhi
karakteristik
a. Penyajian jujur
Informasi yang menggambarkan dengan jujur transaksi serta
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan secara wajar dapat
diharapkan untuk disajikan
b. Dapat diverifikasi
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diuji, dan
apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
berbeda, hasilnya tetap menunjukan simpulan yang tidak berbeda
jauh
c. Netralitas
Informasi diarahkan pada kebutuhan umum dan tidak berpihak
pada kebutuhan pihak tertentu
3. Dapat Dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna
jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya
atau laporan keuangan entitas pelapor lain pada umumnya.
4. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan
dengan batas pemahaman para pengguna.

Sejak paket Undang-Undang (UU) tentang laporan keuangan di luncurkan

kondisi pengelolaan keuangan mengalami perubahan menuju arah yang lebih

baik. Secara khusus Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) merupakan


pertanggungjawaban keuangan Negara oleh pemerintah terhadap rakyatnya. Paket

UU ini mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyusun dengan baik dan

benar terkait dengan laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban

pengelolaan anggaran.

Sampai saat ini pemerintah telah berupaya untuk menyusun laporan

berdasarkan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), sehingga kualitas yang

dihasilkan dari laporan keuangan daerah tersebut dapat meningkat. Namun

kenyataanya tidak semua organisasi pemerintahan mampu memahami Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah tersebut (SAKD). Dilihat dari Ikhtisar Hasil

Pemeriksaan (IHP) Semester I tahun 2016 yang dilaksanakan oleh Badan

Pemeiksa Keuangan (BPK) ditemukan masih banyak pemerintah daerah yang

lamban dalam menyampaikan laporan keuangannya.

Pada semester I tahun 2016 BPK memeriksa 533 (98%) Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) dari 542 pemerintah daerah (pemda) yang wajib
menyusun laporan keuangan (LK) 2015. Sedangkan 9 lainnya terlambat
menyampaikan laporan keuangan sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yaitu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pidie di Aceh, Pemkab
Humbang Hasundutan, Pemkab Labuhanbatu, Pemkab Mandailing Natal,
Pemkab Nias Utara, Pemerintah Kota (Pemkot) Sibolga, dan Pemkot
Tanjung Balai di Sumatera Utara, Pemkab Rokan Hulu di Riau, dan Pemkab
Lembata di Nusa Tenggara Timu(NTT). Selain itu terdapat penurunan opini
atas 30 LKPD tahun 2015 yaitu dari WTP menjadi WDP pada 19 pemda,
dari WDP menjadi TMP pada 8 pemda, dari WDP menjdai TW pada 2
pemda yaitu Pemda Tana Toraja dan Pemkab Konawe Utara, dan dari WTP
menjadi TW pada Pemkab Barru setelah sebelumnya selama 2 tahun
berturut memperoleh opini WTP ( Wajar Tanpa Pengecualian) .
(http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2016/I/ihps_i_2016_1475566035.pdf)

Fenomena ini sangat menarik untuk dikaji, faktanya dari data yang di

peroleh BPK tersebut kenyataannya masih banyak laporan keuangan pemerintah

daerah yang belum memenuhi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) yang


berlaku umum sehingga banyak laporan keuangan yang mendapatkan opini Wajar

Dengan Pengecualian (WDP) bahkan opini tidak wajar dan disclaimer. Terkhusus

di Provinsi Sumatera Utara yang di kutip dalam rilis berita berikut:

Medan - Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) menyerahkan Sembilan


laporan hasil pemeriksaan pemerintah daerah di Sumatera Utara dengan
terbanyak beropini Wajar Dengan Pengecualian di tengah target semua
laporan keuangan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian pada tahun
2015. Dari 33 LKPD ( Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) yang
diterima BPK Sumatera Utara, sebanyak sembilan LHP sudah diserahkan
BPK dengan delapan daerah memperoleh WDP (Wajar Dengan
Pengecualian) dan satu daerah dengan opini Disclaimer (tidak memberikan
pendapat)”.(www.antarasumut.com).
(http://medan.bpk.go.id/?p=10763)

Dari rilis berita di atas Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Labuhanbatu

adalah salah satu pemkab yang mendapatkan opini WDP, menurut berita yang

dirilis oleh link resmi Pemkab Labuhanbatu bahwa pada tahun 2015 Kabupaten

Labuhanbatu kembali menerima penghargaan WDP (Wajar Dengan

Pengecualian) atas laporan keuangan pemerintah daerah.

RANTAUPRAPAT, ML : Berdasarkan hasil periksaan atas Laporan


Keuangan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu Tahun Anggaran 2015, BPK
(Badan Pemeriksa Keuangan) Perwakilan Sumatera Utara memberikan
opini WDP (Wajar Dengan Pengecualian). Namun Pemkab Labuhanbatu
optimis pada tahun mendatang menargetkan akan meraih predikat WTP
(Wajar Tanpa Pengcualian) seperti apa yg kami raih pada laporan keuangan
Tahun Anggaran 2014.”
(http://horasnews.com/laporan-keuangan-labuhanbatu-2015-wdp/)

Masih banyak fenomena laporan keuangan pemerintah yang dalam

pelaporannya belum menyajikan data-data yang sesuai dengan peraturan dan

masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berhasil ditemukan oleh Badan

Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan audit laporan keuangan

pemerintah membuat tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintah


yang baik (good governance government) meningkat. Hal ini juga menjadi salah

satu pendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan

akuntabilitas publik.

Ada beberapa fenomena yang terjadi khususnya di Labuhanbatu mengenai

peran penting kompetensi sumber daya manusia, seperti berita yang dirilis berikut

ini .

RANTAUPRAPAT: Sejumlah Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah


(SKPD) dan camat di Kabupaten Labuhanbatu, terancam dijerat hukum
akibat keterlambatannya menyampaikan laporan keuangan (LK) kepada
Pemkab setempat. Sebab, keterlambatan tersebut menyebabkan Pemkab
Labuhanbatu terlambat menyampaikan LK 2007 kepada Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK). Hal tersebut dipaparkan oleh mantan Ketua Pansus
DPRD untuk Laporan Keuangan dan Pertanggungjawaban (LKPj) Bupati
Labuhanbatu TA 2007 (Drs. Chairuddin) menjawab pertanyaan wartawan di
gedung DPRD setempat, Kamis (3/7). Plt Sekdakab Labuhanbatu Drs.
Karlos Siahaan secara terpisah, Kamis (3/7) mengatakan, keterlambatan
terjadi dikarenakan lambatnya laporan para Camat di kecamatan dan SKPD
di Pemkab Labuhanbatu kepada Pemkab setempat. Para Camat katanya
kurang memiliki kemampuan untuk menyusun LK meskipun telah berulang
kali diberi pengarahan yang banyak terlambat adalah para camat,
kendalanya adalah sumber daya manusianya, padahal mereka telah
berulang kali mendapatkan pelatihan”
.(www.rantauprapatnews.wordpress.com)

Fenomena tersebut menunjukan bahwa kompetensi sumber daya manusia

yang terdapat di instansi pemerintahan berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan sehingga pemerintah daerah harus lebih gencar lagi untuk memperikan

pelatihan kepada sumber daya manusia yang terdapat di pemerintahan agar dapat

meningkatkan kualitas laporan keuangan yang dihasilkan.

Hal kedua yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah adalah penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD).

Berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Sistem Akuntansi Keuangan


Daerah (SAKD) adalah bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan

keandalan pengelola keuangan pemerintan melalui penyusunan dan

pengembangan standar akuntansi pemerintahan (Nurillah, 2014).

Penerapan sistem akuntansi pada masa pra reformasi mengakibatkan adanya

perubahan mendasar dalam mengelola anggaran daerah (APBD). Perubahan

mendasar tersebut adalah adanya tuntutan akan akuntabilitas

dan transparansi yang lebih besar dalam pengelolaan anggaran. Secara umum,

terdapat enam pergeseran dalam pengelolaan anggaran daerah yang dikemukakan

oleh Abdul Halim (2004:4) , yaitu:

1. Dari vertical accounting menjadi horizontal accounting.


Sebelum reformasi keuangan daerah, pertanggungjawaban atas
pengelolaan anggaran daerah lebih ditujukan pada pemerintahan
pemerintah yang lebih tinggi. Dengan adanya reformasi,
pertanggungjawaban lebih ditujukan kepada rakyat melalui DPRD.
2. Dari traditional budget menjadi performance budget
Proses penyusunan anggaran dengan sistem tradisional menggunakan
pendekatan pertanggungjawaban tidak sekedar pada input, tetapi juga
pada output dan outcome.
3. Dari pengendalian dan audit keuangan, kepengendalian dan audit
keuanagn dan kinerja.
Pada era pra reformasi , pengendalian dan audit keuangan dan kinerja
telah ada, namun tidak berjalan dengan baik. Penyebab hal ini adalah
karena sistem anggaran tidak memasukan kinerja. Pada era reformasi ,
karena sistem penganggaran menggunakan sistem penganggaran kinerja,
maka pelaksanaan pengendalian dan audit keuangan serta kinerja akan
menjadi lebih baik.
4. Lebih menerapkan konsep value for money
Penerapan konsep value for money lebih dikenal dengan 3E (Ekonomis,
Efisien, dan Efektif. Artinya dalam mencapai maupun menggunakan
dana , pemerintah daerah dituntut untuk selalu menerapkan prinsip 3E
tersebut. Hal ini mendorong pemerintah daerah untuk selalu
memerhatikan tiap rupiah dana yang diperoleh dan digunakan.
5. Penerapan konsep pusat pertanggungjawaban
Penerapan pusat pertanggungjawaban dilakukan dengan memperlakukan:
a) Dinas pendapatan sebagai pusat pendapatan (revenue center)
b) Bagian keuangan sebagai pusat biaya (expense center)
6. Perubahan sistem akuntansi keuangan pemerintah.Reformasi sistem
akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan “jantung” dari
reformasi keuangan daerah karena sistem inilah yang akan menghasilkan
oputput yang sesuai dengan PP No. 105 Tahun 2000. Sistem akuntansi
keuangan pemerintah selama ini berjalan menggunakan sistem
pencatatan tunggal (single entry system) dengan basis pencatatan atas
dasar kas (cash basis). Di era reformasi keuangan daerah, sistem
pencatatan yang digunakan adalah sistem ganda (double entry system)
dengan basis pencatatan atas dasar kas modifikasi (modified cash basis)
yang mengarah pada basis akrual. Basis kas modifikasian diatur dalam
Kepmendagri Nomor 29 Tahun 2002, sedang basis akrual diatur dalam
UU Nomor 1 Tahun 2004.
Hal lain yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah adalah

pemanfaatan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi yang sangat

pesat sekarang ini memberikan banyak kemudahan pada berbagai aspek kegiatan

bisnis. Perkembangan Sistem Informasi Akuntansi (SIA) dalam suatu perusahaan

berdampak secara nyata dalam pemrosesan data dari sistem manual ke sistem

komputer dan bermunculannya software untuk akuntansi yang akan

mempermudah dalam membuat laporan keuangan.

Kewajiban pemanfaatan teknologi informasi oleh Pemerintah dan

Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) No.56 Tahun 2005

tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah yang merupakan pengganti dari PP

No. 11 Tahun 2001 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah.

Banyak hal positif yang diperoleh dari adanya teknologi informasi, namun

pengimplementasian teknologi informasi tidaklah mudah, terlebih jika teknologi

informasi yang ada tidak atau belum mampu dimanfaatkan secara maksimal maka

implementasi teknologi informasi akan menjadi sia-sia dan semakin memperbesar

biaya yang akan dikeluarkan. Kendala penerapan teknologi informasi antara lain
berkaitan dengan kondisi perangkat keras, perangkat lunak yang digunakan,

pemutakhiran data, kondisi sumberdaya manusia, dan keterbatasan dana. Kendala

tersebut menjadi faktor pemanfaatan teknologi informasi di pemerintahan belum

optimal.

Hal terakhir yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah adalah sistem pengendalian intern pemerintah itu sendiri. Ada salah satu

fenomena yang dirilis dalam berita yang menggambarkan bahwa Kabupaten

Labuhanbatu masih sangat kurang dalam pengendalian intern.

RANTAUPRAPAT : Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj)


Bupati Labuhanbatu Tahun Anggaran 2007 layak untuk dikritisi. Pasalnya
dari beberapa laporan program kerja prioritas dan lainnya yang
mempergunakan APBD tahun buku berjalan, terindikasi belum optimal.
Soalnya, diduga kuat dana yang terakumulasi didalamnya belum
sepenuhnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Khususnya lagi, tentang
perolehan, penyaluran dan penerimaan dana perimbangan baik Dana Bagi
Hasil (DBH) , Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus
(DAK). Hal tersebut mencuat setelah munculnya sinyalemen hasil
pemeriksaan dari pihak BPK bernomor 26/S/XVIII.MDN/12/2007.
Kelemahan sistem pengendalian intern atas rekening-rekening kas daerah
penerimaan dana perimbangan terkuak dengan jelas tidak memiliki dasar
penetapan. Serta, pengendalian atas penerimaan dana bagi hasil sumber
daya alam (DBH-SDA) belum memadai”
( https://rantauprapatnews.wordpress.com)
Dari fakta tersebut tidak dapat dipungkiri bahwa pengendalian intern

memiliki peran yang sangat penting dalam membuat laporan keuangan

pemerintah daerah yang berkualitas. Pada tahun 2008, Pemerintah mengeluarkan

Peraturan Pemerintah (PP) No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP). Dalam PP tersebut menyebutkan bahwa tujuan SPIP

bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya :


1. Efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan pemerintah
Negara
2. Keandalan Laporan Keuangan
3. Pengamanan aset Negara
4. Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Beberapa penelitian sebelumnya yang terkait dengan pengaruh kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah diantaranya dilakukan oleh Nurillah (2014)

yang membuktikan bahwa kompetensi SDM, penerapan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi dan sistem

pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Dari hasil penelitian

tersebut menunjukkan bahwa semakin baik kompetensi SDM, penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi dan

sistem pengendalian intern pemerintah maka akan menyebabkan semakin baik

pula kualitas laporan keuangan pemerintah daerah yang akan dihasilkan.

Menurut Wati, Herawati, dan Sinarwati (2014) yang juga telah melakukan

penelitian terkait kualitas laporan keuangan telah membuktikan bahwa

kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan daerah, penerapan standar akuntansi pemerintah

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dan

sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan terhadap laporan

keuangan daerah.

Sedangkan dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Pramudiarta (2015)

menghasilkan hipotesis bahwa kompetensi SDM dan sistem pengendalian intern

pemerintah mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai


informasi pelaporan keuangan entitas akuntansi. Sedangkan pemanfaatan

teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap nilai informasi pelaporan

keuangan entitas akuntansi.

Perbedaan hasil penelitian dan masih banyaknya organisasi pemerintahan

yang belum mampu menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas sesuai

dengan Standar Akuntasi Pemerintahan (SAP) menjadi pendorong dan daya tarik

tersendiri bagi peneliti untuk menganalisis lebih lanjut mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan penjelasan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dengan judul penelitian: “ Pengaruh Kompetensi

Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD), Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Sistem Pengendalian Intern

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah ( Studi Empiris

Pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu )”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang diatas, maka rumusan masalah pada

penelitian ini adalah :

1. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah?

2. Apakah penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?


3. Apakah pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah?

4. Apakah pengendalian intern berpengaruh terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka tujuan

penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Menganalisis pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2. Menganalisis pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

3. Menganalisis pengaruh pemanfaatan teknologi informasi terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

4. Menganalisis pengaruh penerapan sistem pengendalian intern terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang

membaca maupun yang secara langsung terkait didalamnya. Adapun kegunaan

penelitian ini adalah :

1. Bagi Praktisi

Sebagai sumber informasi dan bahan pertimbangan dalam pengambilan

kebijakan, membantu memberikan kontribusi bagi praktik akuntansi di

Indonesia dimasa yang akan datang, dan memberikan wawasan serta


wacana kepada pihak SKPD dalam mengembangkan sumber daya,

sistem akuntansi keuangan, teknologi informasi, dan sistem pengendalian

intern, dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi akuntabilitas

keuangan.

2. Bagi Akademisi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan ilmu

pengetahuan akuntansi pada umumnya, dan akuntansi pemerintahan di

Indonesia pada khususnya.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teoritis

2.1.1 Pemerintah Daerah

Pemerintah selaku pemegang kekuasaan eksekutif dibedakan dalam dua

pengertian yuridis, yakni:

1. Selaku alat kelengkapan negara yang bertindak untuk dan atas nama

Negara yang kekuasaannya melekat pada kedudukan seorang kepala

Negara.

2. Selaku pemegang kekuasaan tertinggi atas penyelenggaraan

pemerintah atau selaku administrator Negara (pejabat atau badan atas

usaha Negara).

Berkaitan dengan hubungan antara pemerintah dan administrasi negara,

maka didalam organisasi modern sebagaimana negara dan perangkatnya, Max

Waber mengintroduksi terminologi birokrasi dengan mengatakan pemerintah

tidak lain adalah yang berhasil menopang klaim bahwa pemerintahlah yang

secara esklusif berhak menggunakan kekuatan fisik untuk memaksakan aturan-

aturannya dalam suatu batas wilayah tertentu.

Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh

pemerintah daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas

pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip

Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam UUD 1945


(Pramudiarta, 2015). Fungsi pemerintah daerah menurut Undang-Undang

Republik Indonesia Tahun 2004 adalah :

1. Perintah daerah mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah


menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
2. Menjalankan otonomi seluas-luasnya, kecuali urusan pemerintah yang
menjadi urusan pemerintah dengan tujuan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.
3. Pemerintah daerah dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan
memiliki hubungan pemerintahan pusat dengan pemerintah daerah.
Dimana hubungan tersebut memiliki wewenang, keuangan, pelayanan
umum, pemanfaatan sumber daya alam, dan sumber daya lainnya.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

pengelolaan daerah menyebutkan bahwa kepala daerah selaku pemegang

kekuasaan penyelenggaran pemerintah daerah adalah juga pemegang

kekuasaan dalam pengelolaan keuangan daerah. Selanjutnya kekuasaan

tersebut dilaksanakan oleh kepala satuan kerja pengelolaan keuangan daerah.

Peraturan Pemerintah No. 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah yang telah disusun pedoman pelaksanaannya yaitu Peraturan Menteri

Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan

Daerah menyatakan bahwa dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan

APBD, entitas akuntansi menyusun laporan keuangan yang meliputi:

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. Catatan Atas Laporan Keuangan

Untuk menyusun laporan keuangan ini, Pemerintah Daerah mengacu

pada Standar Akuntansi Pemerintah (PP Nomor 24 Tahun 2004) Tentang

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Untuk menilai tingkat pencapaian


kinerja keuangan pemerintah daerah dalam satu tahun anggaran, diperlukan

analisis terhadap laporan keungan daerah. Analisis tersebut dimaksudkan untuk

menjawab pertanyaan-pertanyaan, apakah posisi keuangan pemerintah daerah

mengalami peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan tahun anggaran

sebelumnya.

2.1.2 Laporan Keuangan Pemerintah Daerah

Laporan keuangan adalah catatan informasi suatu entitas pada suatu

priode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja entitas

tersebut. Laporan keuangan merupakan laporan yang terstruktur mengenai

posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan oleh suatu entitas

pelapor. Terdapat beberapa alasan mengapa pemerintah daerah perlu membuat

laporan keuangan. Dilihat dari sisi internal, laporan keuangan merupakan alat

pengendalian dan evaluasi kinerja pemerintah dan unit kerja pemerintah

daerah. Laporan keuangan bagi pihak internal merupakan bentuk

pertanggungjawaban internal (internal accountability), yaitu suatu bentuk

pertanggungjawaban Kepala Daerah kepada pegawai Pemda dan DPRD.

Sementara itu jika dilihat dari sisi pemakai eksternal, laporan keuangan

pemerintah daerah merupakam salah satu bentuk pertanggungjawaban Kepala

Daerah kepada masyarakat umum, investor, kreditor, lembaga donor,

akademisi, dan pengamat, pers, kamar dagang dan industri nasional dan daerah,

serta pihak-pihak yang berkepentingan sebagai dasar untuk pengambilan

keputusan ekonomi, sosial, dan politik (external accountability).


Laporan keuangan pemerintah daerah digunakan sebagai dasar

pengambilan keputusan oleh karena itu laporan keuangan harus disajikan

secara relevan dan reliable serta perlu dilengkapi dengan pengungkapan yang

memadai (disclosure) mengenai informasi-informasi yang dapat

mempengaruhi keputusan.

Laporan keuangan juga dibuat untuk menciptakan transparansi dan

akuntabilitas publik. Transaparansi memiliki arti keterbukaan (openness), yaitu

keterbukaan pemerintah dalam memberikan informasi yang terkait dengan

aktivitas pengelolaan sumber daya publik kepada pihak-pihak yang

membutuhkan informasi.sedangkan akuntabilitas publik pemerintah daerah

adalah pemberian informasi dan pengungkapan (disclousure) atas aktivitas dan

kinerja finansial pemerintah daerah kepada pihak-pihak yang berkepentingan.

2.1.3 Kompetensi Sumber Daya Manusia

Keberadaan sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupakan

aset yang berharga bagi organisasi itu sendiri. Pengembangan SDM berbasis

kompetensi akan mempertinggi produktivitas karyawan sehingga kualitas kerja

pun lebih tinggi pula dan berujung pada tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan oleh organisasi itu sendiri.

Kompetensi sumber daya manusia yang mencakup kapasitas sumber

daya manusia adalah kemampuan sesorang atau individu, suatu organisasi

(kelembagaan) atau suatu sistem untuk melaksanakan fungsi-fungsi atau

kewenangannya untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien

(Widyaningrum dan Rahmawati, 2010).


Menurut Prijono (2001) untuk menilai kapasitas dan kompetensi sumber

daya manusia dalam melaksanakan suatu fungsi, termasuk akuntansi, dapat

dilihat dari level of responsibility dan kompetensi sumber daya tersebut.

Tanggungjawab dapat dilihat atau tertuang dalam deskripsi jabatan. Deskripsi

jabatan merupakan dasar untuk melaksanakan tugas dengan baik. Tanpa

adanya deskripsi jabatan yang jelas, sumber daya tersebut tidak dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik. Kualitas sumber daya manusia dapat

dilihat dari rata-rata pendidikan, pelatihan dan tingkat pengalaman

(Griffin,2004: 89) yaitu :

1. Pendidikan

2. Pelatihan

3. Pengalaman

Pramudiarta (2015) dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik,

SKPD harus memiliki sumber daya manusia yang kompeten, yang didukung

dengan latar belakang pendidikan akuntansi, sering mengikuti pendidikan dan

pelatihan, dan mempunyai pengalaman dibidang keuanagan. Hal tersebut

diperlukan untuk menerapkan sistem akuntansi yang ada. Sumber daya

manusia (SDM) yang kompeten akan menjadi asset yang sangat berharga bagi

suatu pemerintahan daerah untuk menghasilkan laporan keuangan yang

berkualitas sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan dapat

menjadi dasar atau acuan dalam pengambilan keputusan bagi pengguna baik

internal maupun eksternal.


2.1.4 Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah merupakan bagian dari

pengelolaan keuangan daerah secara keseluruhan. Adanya UU Nomor 32

Tahun 2004 dalam Pemerintah Daerah dan UU Nomor 33 tentang perimbangan

keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemda memberikan kewenangan yang

cukup besar bagi daerah untuk mengelola sumber daya yang dimilikinya. Akan

tetapi selain mempunyai kewenangan, pemerintah daerah juga mempunyai

kewajiban untuk melaporkan dan mempertanggungjawabkan pengelolaan

sumber dayanya tersebut. Oleh karena itulah sistem akuntansi menjadi suatu

tuntutan sekaligus kebutuhan bagi setiap Pemda.

Pemendagri No. 59 Tahun 2007 mendefenisikan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah (SAKD) sebagai serangkaian prosedur mulai dari proses

pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan

keuangan dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat

dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi komputer.

Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) yang disebut sebagai

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) memiliki beberapa karakteristik

yang sama dengan Sistem Akuntansi Pemerintah Pusat (SAPP) yang disebut

Sistem Akuntansi Keuangan Pusat (SAKP), yaitu :

1. Basis Akuntansi

SAKD mempunyai basis kas untuk Laporan Realisasi Anggaran

(LRA) dan basis akrual untuk neraca.

2. Sistem Pembukuan Berpasangan


Sistem pembukuan berpasangan (double entry system) didasarkan

pada persamaan akuntansi. Setiap transaksi dibukukan dengan

mendebit suatu perkiraan dan mengkredit perkiraan yang lain.

Laporan keuangan dibuat oleh masing-masing SKPD. Selanjutnya,

laporan keuangan tersebut akan dikonsolidasikan oleh PPKD menjadi Laporan

Keuangan Pemerintah Provinsi/ Kota/ Kabupaten. Laporan keuangan yang

harus dibuat adalah ;

1. Laporan Realisasi Anggaran

2. Neraca

3. Catatan atas Laporan Keuangan

Laporan keuangan tersebut dibuat dua kali dalam satu tahun anggaran,

yaitu semester pertama dan semester kedua. Laporan semester kedua berisi

data dan informasi keuangan semester satu (I) dan semester dua (II).

2.1.5 Pemanfaatan Teknologi Informasi

Teknologi selalu memberikan inovasi dan pembaharuan di dunia, dalam

semua bidang, teknologi mampu membuat mesin dan sesuatu yang baru yang

biasa dimanfaatkan oleh manusia yang ada di dunia. Teknologi Informasi

adalah sebuah perangkat alat yang mampu membantu pekerjaan manusia

dengan informasi dan melakukan beberapa pekerjaan yang berhubungan

dengan proses informasi (Haag & Keen).

Nurillah (2014) pemanfaatan teknologi mencakup adanya pengolahan

data, pengolahan informasi, kemajuan teknologi informasi agar pelayanan

publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat.


Adanya pemanfaatan teknologi informasi akan mempermudah kerja

manusia sehingga dalam prosesnya lebih efektif dan efisien.

2.1.6 Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) merupakan suatu

langkah nyata pemerintah dalam memberikan acuan serta pijakan bagi

pemerintah daerah agar pengelolaan keuangan dapat dilaksanakan secara

akuntabel dan transparan (Nurillah, 2014).

Tujuan pengendalian intern pada Pemerintah Daerah diatur dalam PP

Nomor 60 Tahun 2008 bahwa pengendalian intern adalah proses yang integral

pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan

dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya

tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien , keandalan laporan

keuangan, pengamanan asset negara, dan ketaatan terhadap peraturan

perundang-undangan.

Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,

mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi serta berperan penting

dalam pencegahan dan pendeteksian penggelapan (froud). Unsur-unsur pokok

yang diperlukan dalam menciptakan pengendalian akuntansi yang efektif

antara lain (Wahana Komputer, 2003 :8) :

1. Adanya perlindungan fisik terhadap harta

2. Pemisahan fungsi organisasi yaitu pemisahan fungsi organisasi yang

saling berkaitan
3. Adanya jejak audit yang baik

4. Sumber daya manusia yang optimal

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Peneliti mengambil penelitian terdahulu yang mendukung penelitian ini dari

beberapa jurnal yang berbeda.

Tabel 2.1
Review Penelitian Terdahulu
No Nama Peneliti/ Tahun Variabel Hasil Penelitian

1 Indriasari dan Nahartyo Independen : Hasil dari penelitian ini adalah


(2008) Sumber Daya Manusia, pemanfaatan teknologi
Pemanfaatan Teknologi informasi, dan pengendalian
Informasi, dan intern akuntansi memiliki
Pengendalian Intern pengaruh positif terhadap
Akuntansi keterandalan informasi
pelaporan keuangan pemerintah
Dependen: Nilai daerah, tetapi kapasitas sumber
Informasi Pelaporan daya manusia berpengaruh
Keuangan negatif.
Pemerintah Daerah
2 Nurillah (2014) Independen : Hasil penelitian ini
Kompetensi sumber daya menunjukkan bahwa kompetensi
manusia, penerapan sumber daya manusia,
SAKD, pemanfaatan penerapan Sistem Akuntansi
teknologi informasi, Keuangan Daerah (SAKD),
sistem pengendalian pemanfaatan teknologi
intern informasi, dan sistem
Dependen : Kualitas pengendalian intern pemerintah
laporan keuangan mempunyai pengaruh positif
pemerintah daerah dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan pemerintah
daerah
3 Pramudiarta (2015) Independen: Hasil penelitian ini
Kompetensi sumber daya menunjukkan bahwa
manusia, pemanfaatan kompetensi SDM dan sistem
teknologi informasi, dan pengendalian intern pemerintah
sistem pengendalian mempunyai pengaruh positif
intern Dependen: dan signifikan terhadap nilai
nilai informasi pelaporan informasi pelaporan keuangan
keuangan entitas entitas akuntansi, sedangkan
akuntansi pemerintah pemanfaatan teknologi
daerah (Studi persepsi informasi tidak berpengaruh
pegawai SKPD di positif terhadap nilai informasi
Kabupaten Batang dan pelaporan keuangan entitas
Kabupaten Kendal) akuntansi.

4 Adhi (2013) Independen: Hasil penelitian ini


Penerapan Standar menunjukkan penerapan penerapan
Akuntansi Pemerintah SAP dan kualitas aparatur
(SAP), kualitas aparatur pemerintah daerah berpengaruh
pemerintah daerah signifikan terhadap kualitaas laporan
Dependen: keuangan
Kualitas laporan keuangan
(Studi kasus pada
pemerintahan Kota Tual

5 Juwita (2013) Independen: Standar Hasil penelitian menunjukkan


Akuntansi Standar Akuntansi Pemerintah
Pemerintah (SAP), (SAP) dan Sistem Informasi
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) pemerintah
Akuntansi (SIA) secara simultan dan persial
Dependen: kualitas berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuanagan laporan keuanagan

6 Herawati (2014) Independen: Hasil penelitian ini


Sistem pengendalian menunjukkan terdapat pengaruh
intern yang signifikan anatar sistem
Dependen: kualitas pengendalian intern terhadap
laporan keuangan kualitas laporan keuangan daerah.

7 Mahaputra (2014) Independen: Hasil penelitian tersebut adalah,


Kapasitas sumber daya menunjukkan kapasitas SDM,
manusia, Sistem Informasi Sistem Informasi Keuangan
Keuangan Daerah (SIKD), sistem
Daerah (SIKD), sistem pengendalian intern , Standar
pengendalian intern, Akuntansi Pemerintah (SAP)
Standar Akuntansi berpengaruh positif dan
Pemerintah (SAP) signifikan terhadap kualitas
Dependen: informasi laporan keuangan
Kualitas informasi daerah.
keuangan.
8 Udiyanti (2014) Independen: Hasil penelitian tersebut
SAP, sistem menunjukkan bahwa SAP, sistem
pengendalian internal, pengendalian internal, dan
kompetensi staf kompetensi staf akuntansi
akuntansi berpengaruh positif dan signifikan
Dependen: Kualitas terhadap kualitas laporan keuangan
laporan keuangan SKPD (Studi kasus pada SKPD
pemerintah Kabupaten Buleleng).
daerah.
9 Wati (2014) Independen: Hasil penelitian menunjukkan
Kompetensi SDM, kompetensi SDM, penerapan
penerapan SAP, Sistem SAP, dan Sistem Akuntansi
Akuntansi Keuangan Keuangan Daerah (SAKD)
Daerah (SAKD) berpengaruh positif dan
Dependen: signifikan terhadap kualitas
Kualitas laporan laporan keuangan daerah.
keuangan daerah.

Universitas Sumatera Utara


10 Octarinda (2016) Independen : Pengaruh Kompetensi Sdm,
Kompetensi SDM, Penerapan Sistem Informasi
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Informasi Akuntansi Dan Sistem Pengendalian Intern
Keuangan Daerah, Pemerintah Terhadap Kualitas
pengendalian Intern Laporan
Pemerintah Dependen : Keuangan Pemerintah Daerah
Kualitas Laporan Kabupaten
Keuangan Daerah Langkat

Indriasari dan Nahartyo (2008) meneliti tentang Pengaruh Sumber Daya

Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Akuntansi

Terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah. Hasil dari

penelitian ini adalah pemanfaatan teknologi informasi, dan pengendalian intern

akuntansi memiliki pengaruh positif terhadap keterandalan informasi pelaporan

keuangan pemerintah daerah, tetapi kapasitas sumber daya manusia berpengaruh

negatif.

Nurillah (2014) meneliti tentang Pengaruh Kompetensi sumber daya

manusia, penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan

teknologi informasi, dan sistem pengendalian internal terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah (Studi empiris pada SKPD Kota Depok). Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia, penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi,

dan sistem pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Pramudiarta (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh kompetensi

sumber daya manusia, pemanfaatan teknologi informasi, dan sistem pengendalian

intern terhadap nilai informasi pelaporan keuangan entitas akuntansi pemerintah

Universitas Sumatera Utara


daerah (Studi persepsi pegawai SKPD di Kabupaten Batang dan Kabupaten

Kendal). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kompetensi SDM dan sistem

pengendalian intern pemerintah mempunyai pengaruh positif dan signifikan

terhadap nilai informasi pelaporan keuangan entitas akuntansi, sedangkan

pemanfaatan teknologi informasi tidak berpengaruh positif terhadap nilai

informasi pelaporan keuangan entitas akuntansi.

Adhi (2013) meneliti tentang penerapan Standar Akuntansi Pemerintah

(SAP), kualitas aparatur pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan

(Studi kasus pada pemerintahan Kota Tual). Hasil penelitian ini menunjukkan

penerapan penerapan SAP dan kualitas aparatur pemerintah daerah berpengaruh

signifikan terhadap kualitaas laporan keuangan. Juwita (2013) melakukan

penelitian tentang implementasi Standar Akuntansi Pemerintah (SAP), Sistem

Informasi Akuntansi (SIA) terhadap kualutas laporan keuanagan. Hasil penelitian

menunjukkan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) dan Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) pemerintah secara simultan dan persial berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuanagan. Herawati (2014) melakukan penelitian tentang sistem

pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan (Survei pada Organisasi

Perangkat Daerah Pemda Cianjur). Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat

pengaruh yang signifikan anatar sistem pengendalian intern terhadap kualitas

laporan keuangan daerah.

Mahaputra (2014) melakukan penelitian tentang kapasitas sumber daya

manusia, Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIKD), sistem pengendalian intern,

Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) terhadap kualitas informasi keuangan. Hasil


penelitian tersebut adalah, menunjukkan kapasitas SDM, Sistem Informasi

Keuangan Daerah (SIKD), sistem pengendalian intern , Standar Akuntansi

Pemerintah (SAP) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi

laporan keuangan daerah.

Udiyanti (2014) melakukan penelitian tentang penerapan SAP, sistem

pengendalian internal, kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah ( Studi kasus pada SKPD Kabupaten Buleleng).

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa SAP, sistem pengendalian internal,

dan kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kualitas laporan keuangan SKPD (Studi kasus pada SKPD Kabupaten Buleleng).

Wati (2014) melakukan penelitian tentang kompetensi SDM, penerapan SAP,

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) terhadap kualitas laporan keuangan

daerah. Hasil penelitian menunjukkan kompetensi SDM, penerapan SAP, dan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kualitas laporan keuangan daerah.

2.3 Kerangka Konseptual

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

hubungan antara variable terikat yaitu kualitas laporan keuangan pemerintah

daerah dengan variable bebas yaitu kompetensi sumber daya manusia, penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), pemanfaatan teknologi informasi,

dan sistem pengendalian intern. Kerangka penelitian ini digunakan untuk

mempermudah jalan pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas. Adapun

kerangka konseptual penelitian ini digambarkan pada model berikut ini:


Kompetensi Sumber
Daya Manusia (X1)
H1

Penerapan Sistem
H2
Akuntansi Keuangan
Daerah (SAKD) (X2) Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintah
H3 Daerah (Y1)
Pemanfaatan Teknologi
Informasi (X3)
H4

Pengendalian Intern

( X4 )

Gambar 2.1
Kerangka Konseptual
Berikiut ini uraian konsep variabel-variabel independen yang

mempengaruhi variable dependen dalam penelitian ini pada gambar 2.1 :

2.3.1 Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (KSDM) terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD).

SDM yang memiliki kompetensi yang baik, maka kualitas laporan

keuangan daerah akan meningkat, sehingga laporan keuangan yang baik

dapat memenuhi karakteristik kualitatif laporan keuangan sehingga

pelaksanaan tugas dan fungsi organisasi dalam rangka menghasilkan

laporan keuangan daerah yang berkualitas dapat diterapkan. Sebaliknya jika

SDM tidak memiliki kompetensi dalam bidang akuntansi maka pelaksanaan


dan fungsi organisasi dalam rangka menghasilkan laporan keuangan daerah

yang berkualitas tidak dapat diterapkan.

Dalam penelitian Indriasari dan Nahartyo (2008) menemukan bukti

empiris bahwa sumber daya manusia di sub bagian akuntansi / tata usaha

keuangan yang ada di Kota Palembang dan Kabupaten Ogan Ilir diakui

masih sangat kurang dari sisi jumlah maupun kualifikasinya. Dari sisi

jumlah, beberapa satuan kerja yang ada hanya memiliki satu pegawai

akuntansi, yaitu kepala sub bagian akuntansi/tata usaha keuangan.

Sedangkan dari sisi kualifikasinya, sebagian besar pegawai sub bagian

akuntansi/tata usaha keuangan tidak memiliki latar belakang pendidikan

akuntansi. Uraian tugas dan fungsi sub bagian akuntansi/tata usaha

keuangan yang ada juga masih terlalu umum (belum terspesifikasi dengan

jelas).

Hasil penelitian yang berbeda dilakukan oleh Nurillah (2014) yang

memberikan temuan empiris bahwa sumber daya manusia di sub bagian/

tata usaha keuangan yang ada di SKPD Kota Depok sudah mencukupi baik

dari sisi jumlah maupun kualifikasi.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara kompetensi sumber daya manuisa terhadap

kualitas laporan keuangan pemerintah daerah .

2.3.2 Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(PSAKD) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah (KLKPD)
Sistem informasi akuntansi dirancang untuk mempermudah setiap

entitas dalam menyusun laporan keuangan.untuk menghasilkan laporan

keuangan tersebut diperlukan suatu sistem akuntansi keuangan daerah yang

didasarkan atas standar akuntansi pemerintah. Dengan bantuan sistem

informasi akuntansi akan memberikan manfaat yaitu:

a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga

dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif

dan efisien

b. Meningkatkan efisiensi

c. Meningkatkan kemampuan dalam mengambil keputusan

d. Meningkatkan sharing knowledge

e. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Nurillah (2014) menyimpulkan

bahwa penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) berpengaruh

terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

2.3.3 Pengaruh Teknologi Informasi (PTI) Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD)

Dalam penjelasan Peraturan Pemerintah No. 56 Tahun 2005 tentang

Sistem Informasi Keuangan Daerah disebutkan bahwa untuk

menindaklanjuti terselenggaranya proses pembangunan yang sejalan dengan


prinsip tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah

pusat dan pemerintah daerah berkewajiban untuk mengembangkan dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi untuk meningkatkan

kemampuan mengelola keuangan daerah, dan menyalurkan informasi

keuangan daerah kepada pelayanan publik. Pemerintah perlu

mengoptimalisasikan pemanfaatan kemajuan informasi untuk membangun

jaringan sistem informasi manajemen dan proses kerja yang memungkinkan

pemerintah bekerja secara terpadu dengan menyederhanakan akses antar

unit kerja. Sesuai dengan penelitian Nurillah (2014) menyimpulkan bahwa

pemanfaatan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

Berdasarkan uraian diatas penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara pemanfaatan teknologi informasi terhadap kualitas

laporan keuangan pemerintah daerah.

2.3.4 Pengaruh Pengendalian Intern (PI) Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD)

Masih adanya penyimpangan dan kebocoran dalam laporan keuangan

serta hasil audit dengan opini “ wajar dengan pengecualian, tidak wajar

dan/atau disclaimer” yang ditemukan oleh BPK, menjadi bukti bahwa

laporan keuangan pemerintah daerah belum memenuhi kaarakter/ nilai

informasi yang disyaratkan. Sistem pengendalian internal yang baik dapat

mencegah terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga asset suatu

entitas dan memiriksa keakuratan data akuntansi. Keakuratan data akuntansi


dapat menghasilka laporan keuangan berkualitas dan sesuai dengan kejadian

yang sebenarnya.

Salah satu kriteria pemberian opini laporan keuangan adalah evaluasi

atas evektivitas SPI. Pengendalian intern pemerintah pusat dan daerah di

rancang dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP).

Berdasarkan uraian diatas, penelitian ini dimaksudkan untuk menguji

kembali hubungan antara pengendalian intern terhadap kualitas laporan

keuangan pemerintah daerah.

2.4 Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah digambarkan diatas, maka

hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:

H1 : Kompetensi Sumber Daya Manusia Berpengaruh Terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu

H2 : Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) Berpengaruh

Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Labuhanbatu

H3 : Pemanfaatan Teknologi Informasi Berpengaruh Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu

H4 : Sistem Pengendalian Intern Berpengaruh Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah hubungan sebab akibat (asosiatif

kausal) yaitu jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel

independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X menyebabkan

variabel Y (Erlina, 2007:66). Jenis penelitian ini bertujuan untuk menemukan

hubungan sebab-akibat dengan cara mengamati akibat yang ada dan menelusuri

faktor-faktor penyebabnya

3.2 Tempat dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 39 SKPD Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu.

39 SKPD tersebut terdiri dari 5 badan dan 25 dinas dan 9 kecamatan .Waktu

pelaksanaan penelitian ini dilakukan setelah melaksanakan seminar proposal.

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel adalah sesuatu yang dapat membedakan atau mengubah nilai.

Nilai dapat berbeda pada waktu yang berebeda untuk obyek atau orang yang

sama, atau nilai dapat berbeda dalam waktu yang sama untuk orang atau obyek

yang berebeda ( Erlina 2007:33)

3.3.1 Variabel Dependen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel terikat atau variabel

tidak bebas. Variabel ini dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen.

Jadi variabel dependen adalah konsekuensi dari variabel independen. Dalam


penelitian ini, variabel dependennya adalah Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah.

Pengukuran untuk variabel kualitas laporan keuangan menggunakan

instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala ukur interval.

Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel dependen Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah berdasarkan pada skripsi Octarinda (2016).

Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan

kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

3.3.2 Variabel Independen

Variabel ini sering juga disebut dengan variabel bebas, variabel stimulus

prediktor, atau antecedent. Variabel yang dapat mempengaruhi perubahan

dalam variabel dependen dan mempunyai hubungan yang positif maupun

negatif bagi variabel dependen lainnya. Dalam penelitian ini variabel

independennya adalah :

a. Kompetensi Sumber Daya Manusia

Pengukuran untuk variabel kompetensi sumber daya manusia

menggunakan instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala

ukur interval. Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel independen


Kompetensi Sumber Daya Manusia berdasarkan pada skripsi Octarinda

(2016). Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk

pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

b. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

Pengukuran untuk variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah

(SAKD) menggunakan instrument pertanyaan dengan skala sikap likert

dan skala ukur interval. Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel

independen Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

berdasarkan pada skripsi Octarinda (2016). Setiap item dari masing-

masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan kuesioner dimana

jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1


c. Pemanfaatan Teknologi Informasi

Pengukuran untuk variabel pemanfaatan teknologi informasi

menggunakan instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala

ukur interval. Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel independen

Pemanfaatan Teknologi Informasi berdasarkan pada skripsi Akbar

(2016). Setiap item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk

pembuatan kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2

5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

d. Sistem Pengendalian Intern

Pengukuran untuk variabel pengendalian intern menggunakan

instrument pertanyaan dengan skala sikap likert dan skala ukur interval.

Pertanyaan kuesioner penelitian pada variabel independen Sistem

Pengendalian Intern berdasarkan pada skripsi Octarinda (2016). Setiap

item dari masing-masing variabel dijadikan dasar untuk pembuatan

kuesioner dimana jawaban diberi skor sebagai berikut:

1. Sangat Setuju (SS) skor 5

2. Setuju (S) skor 4

3. Kurang Setuju (KS) skor 3

4. Tidak Setuju (TS) skor 2


5. Sangat Tidak Setuju (STS) skor 1

Berdasarkan kelima variabel tersebut, maka disusun kuesioner yang memuat

indikator-indikator yang tercantum pada Tabel 3.2.

Tabel 3.1
Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel Definisi Operasional Indikator Skala
Ukur
Kompetensi Sumber kemampuan dan karakteristik 1) Pengetahuan Interval
Daya Manusia yang dimiliki seorang Pegawai 2) Keterampilan
(X1) Negeri Sipil berupa pengetahuan, 3) Sikap
keterampilan, dan sikap perilaku (Keputusan Kepala
yang diperlukan dalam BKN No 46A Tahun
pelaksanaan tugas jabatannya, 2007)
sehingga Pegawai Negeri Sipil
tersebut dapat melaksanakannya
tugasnya secara profesional,
efektif dan efisien.
(Keputusan Kepala BKN No
46A Tahun 2007)
Penerapan Sistem Penerapan sistem akuntansi 1) Tingkat kecepatan Interval
Akuntansi keuangan daerah merupakan 2) Tingkat keamanan
Keuangan Daerah pemanfaatan software SIMDA 3) Tingkat efisiensi
(X2) biaya
keuangan oleh PPK-SKPD umtuk 4) Tingkat kualitas
mempermudah dalam penyusunan hasil
laporan keuangan SKPD

Pemanfaatan untuk menindaklanjuti 1) Komputer Interval


Teknologi terselenggaranya proses 2) Jaringan Internet
Informasi (X3) pembangunan yang sejalan
dengan prinsip tata kelola
pemerintahan yang baik (Good
Governance), pemerintah, dan
pemerintah daerah berkewajiban
untuk mengembangkan dan
memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk
meningkatkan kemampuan
mengelola keuangan daerah, dan
menyalurkan informasi keuangan
daerah kepada pelayanan publik
(Peraturan Pemerintah No. 56
Tahun 2005)
Sistem Proses yang integral pada 1) Lingkungan Interval
Pengendalian Intern tindakan dan kegiatan yang pengendalian
(X4) dilakukan secara terus menerus oleh 2) Penilaian resiko
pimpinan dan seluruh pegawai untuk 3) Kegiatan
memberikan keyakinan memadai pengendalian
atas tercapainya tujuan organisasi 4) Informasi dan
melalui kegiatan yang efektif dan komunikasi
efisien, keandalan pelaporan 5) Pemantauan
keuangan, pengamanan asset negara pengendalian intern
dan ketaatan terhadap peraturan (PP No 60 Tahun 2008
perundang-undangan (PP No 60 tentang SPI)
Tahun 2008 tentang SPI)

Kualitas Laporan Ukuran-ukuran normatif yang perlu 1) Relevan Interval


Keuangan diwujudkan dalam informasi 2) Andal
Pemerintah Daerah akuntansi sehingga dapat 3) Dapat dibandingkan
(Y) memenuhi tujuannya 4) Dapat dipahami (PP
(PP No24 Tahun 2005 tentang No24 Tahun 2005
SAP) tentang SAP)

3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah pengelola keuangan SKPD di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu terdiri dari PPK-SKPD,

Bendahara Pengeluaran dan Bendahara Penerimaan sekaligus sebagai responden

direncanakan berjumlah 117 responden. Kriteria responden pada penelitian ini

adalah para pegawai yang melaksanakan fungsi akuntansi/ tata usaha keuangan

pada SKPD. Sampel penelitian ini adalah seluruh anggota populasi. Teknik

pengambilan sampel pada penelitian ini adalah menggunakan sampel jenuh.

Tabel 3.2
Populasi dan Sampel Penelitian
SKPD Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu
Responden
No. SKPD
Rencana Realisasi
1 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 3 3
2 Dinas Lingkungan Hidup 3 2
3 Dinas Perdagangan 3 2
4 Dinas Peternakan 3 2
5 Dinas Kelautan dan Perikanan 3 3
6 Dinas Kesehatan 3 2
7 Dinas Penanaman Modan dan Pelayanan Terpadu 3 2
8 Dinas Pendidikan 3 2
9 Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana 3 1
10 Satuan Polisi Pamong Praja 3 2
11 Dinas Sosial 3 1
12 Dinas Pangan 3 1
13 Dinas Koperasi UKM 3 1
14 Dinas Perhubungan 3 2
15 Dinas Pertahanan 3 1
16 Dinas Bina Marga 3 1
17 Dinas Pertanian 3 2
18 Dinas Perpustakaan 3 3
19 Dinas Kepemudaan dan Olahraga 3 2
20 Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan 3 2
21 Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 3 1
22 Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Pemukiman 3 1
23 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 3 2
24 Dinas Komunikasi dan Informatika 3 2
25 Dinas Tenaga Kerja 3 3
26 Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan 3 3
27 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 3 2
28 Badan Pendapatan Daerah 3 1
29 Badan Penelitian dan Pengembangan 3 2
30 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 3 1
31 Kecamatan Rantau Selatan 3 2
32 Kecamatan Rantau Utara 3 2
33 Kecamatan Bilah Barat 3 2
34 Kecamatan Bilah Hilir 3 2
35 Kecamatan Bilah Hulu 3 2
36 Kecamatan Panai Hilir 3 2
37 Kecamatan Panai Hulu 3 2
38 Kecamatan Panai Tengah 3 2
39 Kecamatan Pangkatan 3 2
Total Sampel Penelitian dan Responden 117 73
Sumber : Pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu

Universitas Sumatera Utara


3.5 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Jenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer adalah data penelitian yang

diperoleh atau dikumpulkan langsung dari sumber asli ( tanpa perantara )

(Pramudiarta,2015). Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban atas

kuesioner yang dibagikan kepada para responden. Kuesioner harus disusun

dengan baik dan jelas agar responden lebih memahami isi kuesioner dan dapat

memperoleh respon rate setinggi mungkin.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Instrumen

yang digunakan dalam pengumpulan data adalah:

1. Kuesioner adalah instrumen untuk memperoleh data dengan cara

memberikan daftar pertanyaan yang akan diisi oleh responden yang

ditetapkan sebagai sampel penelitian. Dalam penelitian ini kuesioner

yang digunakan merupakan modifikasi dari kuesioner yang pernah

digunakan dalam penelitian terdahulu, yaitu :

a. Kuesioner Octarinda (2016) untuk variabel Kompetensi Sumber

Daya Manusia, Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Sistem Akuntansi

Keuangan Daerah (SAKD)

b. Kuesioner Akbar (2016) untuk variabel Pemanfaatan Teknologi

Informasi.

Universitas Sumatera Utara


2. Observasi nonpartisipan adalah teknik pengumpulan data melalui

pengamatan terhadap dokumen dan beberapa literatur yang terkait

dengan penelitian.

3. Wawancara adalah cara memperoleh data dengan cara melakukan tanya

jawab langsung dengan responden yang berhubungan dengan objek

yang diteliti.

3.7 Metode Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang terkumpul kemudian dapat

memberikan interpretasi. Hasil pengelolaan data ini digunakan untuk menujukkan

masalah yang telah di rumuskan.

3.8 Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis SEM

(Structural Equation Model) dengan pengukuran Partial Least Square (PLS).

Model persamaan Struktural atau Structural Equation Model (SEM) adalah

teknik- tenik statistika yang memungkinkan pengujian suatu rangkaian hubungan

yang relative kompleks secara simultan maupun persial. Hubungan yang

kompleks dapat dibangun antara satu atau beberapa variabel dependen dengan

satu atau beberapa variabel independen. Masing-masing variabel dependen dan

independen dapat berbentuk faktor atau konstruk yang dibangun dari beberapa

variabel indikator. Sedangkan pengukuran PLS dapat digunakan pada setiap jenis

skala data (nominal, ordinal, interval, rasio) serta syarat asumsi yang lebih

fleksibel. PLS juga digunakan untuk mengukur hubungan setiap indikator dengan
konstruknya. Selain itu, dala m PLS dilakukan juga uji bootstrapping terhadap

struktural model yang bersifat outer model dan inner model.

3.8.1 Merancang Model Struktural (Inner Model)


2
Model struktural dievaluasi dengan menggunakan R-square (R ) untuk

konstruk dependen, Stone-Geisser Q-square test untuk predictive relevane dan

2
uji-t serta signifikan koefisien parameter jalur struktural. R dapat digunakan

untuk menilai pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen

apakah mempunyai pengaruh yang substantive.

3.8.2 Merancang Model dan Pengukuran (Outer Model)

Model pengukuran ini digunakan untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas yang menghubungkan indikator dengan variabel latennya. Indikator

dalam penelitian ini reflektif karena indikator variabel laten mempengaruhi

indikatornya, untuk itu dilakukan 3 tahap pengukuran menurut Latan dan

Ghozali (2008: 25) yaitu:

3.8.2.1 Discriminant Validity

Evaluasi yang dilakukan adalah melihat square root of average

variance extracted (AVE). Model pengukuran dinilai berdasarkan

pengukuran cross loading dengan konstruk. Jika korelasi konstruk

dengan setiap indikatornya lebih besar daripada ukuran konstruk lainnya,

maka konstruk laten memprediksi indikatornya lebih baik daripada

konstruk lainnya.
Model mempunyai discriminant validity yang cukup jika √𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴
untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antara konstruk dan

konstruk lainnya. Model dikatakan baik kalau AVE menunjukkan nilai

lebih besar dari 0,50 seiring dengan pendapat Latan dan Ghozali

(2008:25).

Berikut adalah rumus menghitung AVE:

∑ 𝜆𝑖
𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴𝐴 = 2 2
∑ 𝜆 𝑖 + ∑𝑖 𝑣 𝑣 𝑣𝑣 (𝜀��𝑖 )

Dimana 𝜆𝜆𝑖𝑖 adalah faktor loading (convergent validity) dan

𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣 (𝜀��𝑖𝑖 ) = 1- 𝜆𝜆𝑖𝑖 2 . Fornnel dan Larcker (1981) dalam Latan dan Ghozali
(2008:25) menyatakan bahwa pengukuran ini dapat digunakan untuk

mengukur reliabilitas dan hasilnya lebih konservatif dibandingkan

dengan nilai composite reliability (ρc).

3.8.2.2 Composite Reliability

Untuk menentukan composite reliability, apabila nilai composite

reliability ρc > 0,8 dapat dikatakan bahwa konstruk memiliki reliabilitas

yang tinggi atau reliable dan ρc > 0,6 dikatakan cukup reliabel. Berikut

rumus menghitung composite reliability (ρc):

(∑ 𝜆 𝑖 )
2
(ρc) =
(∑ 𝜆𝜆𝑖𝑖 )2 + ∑𝑖𝑖 𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣𝑣 (𝜀��𝑖𝑖
)

3.8.2.3 Cronbach Alpha

Dalam PLS, uji reliabilitas diperkuat dengan adanya cronbach

alpha dimana konsistensi setiap jawaban diujikan. Cronbach alpha

dikatakan baik apabila α≥ 0,5 dan dikatakan cukup apabila α ≥ 0,3.

Latan dan Ghozali (2008 :25) cronbach alpha yang dihasilkan oleh PLS

sedikit under estimate sehingga disarankan untuk menggunakan

Composite Reliability.

3.8.3 Konversi Diagram Jalur ke Sistem Persamaan

3.8.3.1 Inner Model

Inner Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk

laten satu dengan konstruk laten lainnya. Persamaan Inner Model:

η1 = γ1 ξ1 + γ2 ξ2 + γ3 ξ3 + γ4 ξ4 + ς1
η2 = β1 η1 + ς2
Sumber: Alfian (2014), Setiawati (2015)
Keterangan:

η: Variabel laten endogen

γ: Koefisien pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen

ξ: Variabel laten eksogen

β: Koefisien pengaruh variabel endogen terhadap variabel endogen

ς: Galat model

3.8.3.2 Outer Model

Outer Model menentukan spesifikasi hubungan antara konstruk

laten dan indikatornya. Persamaan Outer Model:


𝑥𝑥 = Λ𝑥𝑥 𝜉 + 𝜀��𝑥

𝑦𝑦 = Λ𝑦𝑦 𝜉𝜉

+ 𝜀��𝑦𝑦
Sumber: Alfian (2014), Setiawati (2015)

Dimana:

𝑥𝑥 dan 𝑦𝑦 = Matriks variabel manifest yang berhubungan dengan laten


eksogen dan endogen

Λ𝑥𝑥 dan Λ𝑦𝑦 = Matriks koefisien

𝜀��𝑥𝑥 dan 𝜀��𝑦𝑦 = Matriks outer model residu


3.8.4 Uji Hipotesis (Resampling Bootstraping)

Rancangan uji hipotesis disajikan berdasarkan tujuan penelitian. Tingkat

kepercayaan yang digunakan adalah 95 persen, sehingga tingkat presisi atau

batas ketidakakuratan sebesar (α) = 5 persen = 0,05. Maka menghasilkan t-

tabel sebesar 1,98 Latan dan Ghozali (2012), sehingga:

a. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik >1,98),

maka Ho diterima dan Ha ditolak

b. Jika nilai t-statistik lebih kecil dari nilai t-tabel (t-statistik < 1,98),

maka Ho ditolak dan Ha diterima


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kabupaten Labuhanbatu

Sistem pemerintahan Kabupaten Labuhanbatu sebelum penjajahan Belanda

adalah bersifat monarkhi. Kepala pemerintah disebut Sultan dan Raja yang

dibantu oleh seorang yang bergelar Bendahara Paduka Sri Maharaja dan bertugas

sebagai kepala pemerintahan sehari-hari.

Kabupaten Labuhanbatu adalah salah satu kabupaten yang ada di provinsi

Sumatera Utara, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Rantau Prapat.

Kabupaten Labuhanbatu terkenal dengan dengan hasil perkebunan kelapa sawit

dan karet. Kabupaten Labuhanbatu mempunyai kedudukan yang cukup strategis,

yaitu berada pada jalur lintas timur Sumatera dan berada pada persimpangan

menuju Provinsi Sumatera Barat dan Riau, yang menghubungkan pusat-pusat

perkembangan wilayah di Sumatera dan Jawa serta mempunyai akses yang

memadai ke luar negeri karena berbatasan langsung dengan Selat Malaka.

4.2 Data Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Kompetensi Sumber Daya

Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Pemanfaatan

Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintrah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten

Labuhanbatu). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan kuesioner yang disampaikan langsung kepada para responden.

Kuesioner yang telah selesai diisi oleh responden dikumpulkan kembali untuk
selanjutnya ditabulasikan dalam Microsoft Office Excel 2007 dan diolah dengan

menggunakan program SmartPLS2. Adapun waktu yang digunakan untuk

mengumpulkan kuesioner-kuesioner tersebut berkisar antara 3 minggu sampai 4

minggu.

Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap,

yaitu dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang terdiri dari

KASUBBAG KEUANGAN, Bendahara Penerimaan/Pengeluaran dan Staf

Bidang Akuntansi di SKPD Kabupaten Labuhanbatu. Dari 120 kuisioner yang

dibagikan sebanyak 108 kuesioner yang kembali.

Tabel 4.1
Data Hasil Kuisioner
Keterangan Jumlah
Kuisioner yang dikirim 117
Kuisioner yang kembali 73
Kuisioner yang tidak kembali 44
Kuisioner yang ditolak -
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian 73
Tingkat pengembalian (respon rate) 62,39%
Sumber : Data yang diolah oleh penulis,2016

Data karakteristik responden yang digunakan dalam penelitian ini dilihat

dari segi jenis kelamin, pendidikan terakhir dan lama bekerja di SKPD Kabupaten

Labuhanbatu.
Tabel 4.2
Karakteristik Responden
NO Keterangan Jumlah Persentase
(Orang) (%)
1 Jenis Kelamin
1. Laki-laki 41 56,16 %
2. Perempuan 32 43,83 %
Total 73 100 %
2 Pendidikan Terakhir
1. SMA/Sederajat - 0%
2. Diploma (DIII) 8 10,96 %
3. Sarjana (S1) 51 69,86%
4. Pasca Sarjana (S2) 14 19,18%
Total 73 100 %

3 Lama Bekerja
1. 1-5 Tahun 10 13,70 %
2. 5-10 Tahun 27 36,99%
3. >10 Tahun 36 49,31 %
Total 73 100 %

Sumber : Data yang diolah penulis,2017

1) Menunjukkan bahwa sekitar 41 orang atau 56,16% responden

didominasi oleh jenis kelamin laki-laki, dan sisanya sebesar 32 orang

atau 43,83% berjenis kelamin perempuan.

2) Menunjukkan bahwa 51 orang atau 69,86% responden didominasi oleh

lulusan Strata 1 (S1), lulusan pascasarjana (S2) terdiri dari 14 orang

atau 19,18% responden, lulusan Diploma (DIII) terdiri dari 8 orang

atau 10,96% responden, dan sisanya merupakan lulusan

SMA/Sederajat yang terdiri dari 0 orang atau 0 %.

3) Menunjukkan bahwa 36 orang atau 49,31% responden bekerja selama

>10 tahun, sebanyak 27 orang atau 36,99% responden bekerja selama

5-10 tahun dan sebanyak 10 orang atau 13,70 % responden bekerja

selama 1-5 tahun.


4.3 Hasil Instrumen Uji Data

4.3.1 Pengujian Measurement (Outer Model)

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor di atas

0,5 terhadap konstruk yang dituju. Output SmartPLS untuk loading factor

memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.3
Tabel Loading Factor
Outer Loadings
KLKPD KSDM PSAKD PTI PI
Y 1.1 0,7484 0 0 0 0
Y 1.2 0,8247 0 0 0 0
Y 1.3 0,8773 0 0 0 0
Y 1.4 0,7778 0 0 0 0
X 1.1 0 0,496 0 0 0
X 1.2 0 0,8638 0 0 0
X 1.3 0 0,8874 0 0 0
X 2.1 0 0 0,1268 0 0
X 2.2 0 0 -0,4945 0 0
X 2.3 0 0 -0,5615 0 0
X 2.4 0 0 0,644 0 0
X 3.1 0 0 0 0,7275 0
X 3.2 0 0 0 0,9426 0
X 4.1 0 0 0 0 0,876
X 4.2 0 0 0 0 0,6216
X 4.3 0 0 0 0 0,6702
X 4.4 0 0 0 0 0,37
X 4.5 0 0 0 0 0,8052
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor memberikan nilai di

atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5 dan ada pula nilai di bawah 0,5.

Nilai paling kecil adalah sebesar -0,5615 untuk indikator X 2.3. Berarti

indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah sebagian indikator

valid atau telah memenuhi convergent validity dan sebagian indikator lainnya

dengan nilai dibawah 0,5 belum dapat dikatakan valid atau belum memenuhi
convergent validity. Berikut adalah diagram loading factor masing-masing

indikator dalam model penelitian:

Gambar 4.1
Nilai Loading Factor
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Discriminant validity indikator reflektif juga dapat dilihat pada cross

loading antara indikator dengan konstruknya. Dapat dilihat pada tabel 4.7

berikut ini:
Tabel 4.4
Tabel Cross Loading
Cross Loadings

KLKPD KSDM PSAKD PTI PI


Y 1.1 0,7484 0,1537 0,1795 -0,2332 0,2699
Y 1.2 0,8247 0,2651 0,214 -0,2038 0,3907
Y 1.3 0,8773 0,5324 0,4291 -0,1162 0,4372
Y 1.4 0,7778 0,4834 0,335 -0,1982 0,34
X 1.1 0,2296 0,496 0,1311 -0,1503 0,2438
X 1.2 0,4076 0,8638 0,4062 0,0641 0,2593
X 1.3 0,4509 0,8874 0,3709 0,0839 0,5426
X 2.1 0,125 0,4926 0,1268 0,2945 0,1744
X 2.2 -0,2064 0,1404 -0,4945 0,6942 -0,0427
X 2.3 -0,0963 0,0875 -0,5615 0,5734 -0,0777
X 2.4 0,2416 0,4683 0,644 0,0239 0,5074
X 3.1 -0,1117 0,2792 -0,0335 0,7275 -0,0153
X 3.2 -0,2296 -0,0919 -0,601 0,9426 -0,2463
X 4.1 0,3964 0,2655 0,4452 -0,2446 0,876
X 4.2 0,2267 0,4839 0,3051 0,0567 0,6216
X 4.3 0,0918 0,4432 0,1121 0,0579 0,6702
X 4.4 -0,175 0,3757 0,1336 0,1263 0,37
X 4.5 0,2665 0,519 0,4148 -0,1351 0,8052
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi

kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain.

Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor untuk indikator KLKPD

(Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) yang diwakili Y 1.1, Y 1.2

dan Y 1.3 mempunyai loading factor kepada konstruk KLKPD lebih tinggi

dari pada konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading factor Y 1.1 kepada

KLKPD adalah sebesar 0,7484 yang lebih tinggi dari pada loading factor

kepada KSDM (0,1537), PSAKD (0,1795), PTI (-0,2332), dan PI (0,2699). Hal
serupa juga tampak pada indikator-indikator yang lain. Metode lain untuk

melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of

average variance extracted (AVE). Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian

ini:

Tabel 4.5
AVE (Average Variance Extracted)

AVE
KLKPD 0,6537
KSDM 0,5932
PSAKD 0,2477
PTI 0,7088
PI 0,4776
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Dapat dilihat pada tabel 4.5 diatas memberikan nilai AVE di atas 0,50

untuk konstruk KLKPD, KSDM, dan PTI dan dibawah 0,5 untuk konstruk

PSAKD dan PI. Sehingga yang dapat memenuhi syarat validitas konvergen

hanya konstruk KLKPD, KSDM dan PTI. Nilai terendah AVE adalah sebesar

0,2477 pada konstruk PSAKD (Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan

Daerah).

a. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari

blok indikator yang mengukur konstruk. Berikut adalah nilai composite

reliability pada output.


Tabel 4.6
Composite Reability

Composite Reliability
KLKPD
KSDM
PSAKD
PTI
PI
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Berdasarkan hasil olah data yang dilakukan dengan bantuan software

SmartPLS 2.0 yang dapat dilihat pada tabel 4.6 didapatkan bahwa nilai

Composite Reliability konstruk yang memiliki nilai diatas 0,70 adalah

KLKPD, KSDM, PTI, dan PI, sedangkan konstruk yang memiliki nilai

dibawah 0,70 adalah PSAKD. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat

14 indikator konstruk adalah reliabel atau dengan kata lain memenuhi uji

reliabilitas dan 4 indikator konstruk PSAKD adalah tidak reliabel atau

dengan kata lain tidak memenuhi uji reliabilitas. Uji reliabilitas juga bisa

diperkuat dengan Cronbach’s Alpha di mana output SmartPLS 2.0

memberikan hasil sebagai berikut:

Tabel 4.7
Tabel Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
Cronbachs Alpha
KLKPD
KSDM
PSAKD
PTI
PI
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0
Nilai cronbach alpha yang dihasilkan semua konstruk dikatakan baik

yaitu diatas 0,50. Sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator

konstruk reflektif adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas. Namun

demikian menurut Latan dan Ghozali (2012), cronbach alpha yang

dihasilkan oleh PLS sedikit under estimate sehingga disarankan untuk

menggunakan composite reliability.

4.3.2 Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model,

berikutnya dilakukan pengujian model structural (Inner model). Berikut adalah

nilai R-Square pada konstruk:

Tabel 4.7
Tabel R-Square
R Square
R Square
KLKPD 0,3363
KSDM
PSAKD
PTI
PI
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Dari tabel 4.7 dapat dilihat nilai R-Square untuk variabel KLKPD

menunjukkan hasil 0,3363 Hal tersebut menunjukkan bahwa dukungan kualitas

data input, tingkat pemahaman responden mengenai KLKPD (Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah), terkait laporan keuangan yang

relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami mempengaruhi


Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (KLKPD) sebesar 33,63 %.

Sehingga, bahwa masih ada 66,37 % faktor atau variabel lain yang mendukung

Kualiatas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah pada SKPD di Kabupaten

Labuhan Batu.

4.3.3 Uji Hipotesis

Tabel 4.8
Tabel Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
Path Coefficients (Mean, STDEV, T-Values)
Original Standard Standard T
Sample Sample Mean Deviation Error Statistics
(O) (M) (STDEV) (STERR) (|O/STERR|)
KSDM -> KLKPD 0,37 0,4332 0,142 0,142 2,6047
PSAKD -> KLKPD 0,0348 -0,0513 0,1441 0,1441 0,2417
PTI -> KLKPD -0,1696 -0,1497 0,0811 0,0811 2,091
PI -> KLKPD 0,2315 0,203 0,1585 0,1585 1,4608
Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara KSDM (Kompetensi

Sumber Daya Manusia) dengan KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah) adalah berpengaruh signifikan dengan T-statistics sebesar

2,6047 (> 1,98). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar

0,37 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara KSDM ( Kompetensi

Sumber Daya Manusia) dengan KLKPD ( Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah) adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam

penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Kompetensi Sumber Daya Manusia

berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah’

diterima.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara PSAKD (Penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah) dengan KLKPD (Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah) adalah tidak berpengaruh signifikan dengan T-

statistics sebesar 0,2417 (>1,98). Nilai original sample estimate adalah positif

yaitu sebesar 0,0348 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara PSAKD

(Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah) dengan KLKPD (Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) adalah positif. Dengan demikian

hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Penerapan Sistem

Akuntansi Keuangan Daerah berpengaruh terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah’ ditolak.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara PTI (Pemanfaatan

Teknologi Informasi) dengan KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah) adalah berpengaruh signifikan dengan T-statistics sebesar

2,091 (>1,98). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar -

0,1696 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara PTI (Pemanfaatan

Teknologi Informasi) dengan KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah) adalah negatif. Dengan demikian hipotesis H3 dalam

penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘ Pemanfaatan Teknologi Informasi

berpengaruh terhadap Implementasi KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah) diterima.

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara PI (Pengendalian

Intern) dengan KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah)

adalah tidak berpengaruh signifikan dengan T-statistics sebesar 1,4608 (>1,98).


Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,2315 yang

menunjukkan bahwa arah hubungan antara PI (Pengendalian Intern) dengan

KLKPD (Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah) adalah positif.

Dengan demikian hipotesis H4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa

‘Pengendalian Intern berpengaruh terhadap Implementasi Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah’ ditolak.

Berdasarkan nilai original sample estimate maka diperoleh bahwa nilai

tertinggi yang mempengaruhi KLKPD adalah KSDM yaitu sebesar 0,37. Hal

tersebut menunjukkan bahwa KSDM mempunyai pengaruh terhadap KLKPD

lebih tinggi dari pada pengaruh antara PSAKD, PTI, dan PI terhadap KLKPD

yaitu sebesar 0.0348, -0.1696, dan 0.2315 . Dengan demikian KSDM

merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi KLKPD

karena memiliki nilai original sample estimate tertinggi yaitu sebesar 0.37

dibandingkan 3 variabel yang lain. Sedangkan variable yang paling tidak

dominan adalah PTI yaitu dengan original sample estimate terkecil yaitu

sebesar -0.1696.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dapat dilihat bahwa Kompetensi

Sumber Daya Manusia secara signifikan berpengaruh positif terhadap Kualitas

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu. Penerapan

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Labuhanbatu. Pemanfaatan Teknologi Informasi secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah


Kabupaten Labuhanbatu. Sedangkan Pengendalian Intern tidak berpengaruh

signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten

Labuhanbatu. Berikut adalah diagram nilai T-statistic berdasarkan output

dengan SmartPLS 2.0:

Gambar 4.2
Output Bootstrapping

Sumber: Hasil olah data dengan SmartPLS 2.0


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat empat kesimpulan

sebagai berikut.

1. Secara parsial Kompetensi Sumber Daya Manusia secara signifikan

berpengaruh positif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

2. Secara parsial Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)

tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Laporan Keuangan

Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

3. Secara parsial Pemanfaatan Teknologi Informasi secara signifikan

berpengaruh negatif terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

4. Secara persial Pengendalian Intern tidak berpengaruh signifikan terhadap

Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Labuhanbatu.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diajukan tiga saran sebagai berikut.

1. Bagi peneliti berikutnya di masa mendatang agar dapat memperluas atau

menambah sampel penelitian seperti dari luar Kabupaten Langkat atau

menambah priode pengamatan.

2. Bagi peneliti berikutnya disarankan menambah variabel lain yang

berkaitan erat secara teori terhadap variabel kualitas laporan keuangan


seperti standar akuntansi pemerintah dan pengawasan keuangan daerah.

Hal ini dimaksudkan agar variasi naik turunnya kualitas laporan

keuangan dapat lebih dijelaskan.

3. Bagi Pemerintah Kabupaten Labuhanbatu yang menjadi subjek dalam

penelitian ini lebih memperhatikan aspek sumber daya manusia. Sumber

daya manusia berkualitas dan kompeten sangat dibutuhkan agar mampu

bekerja lebih baik, mengaplikasikan sistem informasi akuntansi keuangan

daerah dan sistem pengendalian intern pemerintah lebih efektif

dikarenakan sistem pengendalian internal yang baik dapat mencegah

terjadinya inefisiensi yang tujuannya adalah menjaga asset suatu entitas

dan memiriksa keakuratan data akuntansi. Keakuratan data akuntansi

dapat menghasilka laporan keuangan berkualitas dan sesuai dengan

kejadian yang sebenarnya.


DAFTAR PUSTAKA

Arfianty, Dita.2011. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Nilai Informasi


Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah di Kabupaten Batang). Skripsi. Fakultas Ekonomika Dan
BisnisUniversitas Diponegoro, Semarang.

Diwasya, Ina Rahmi. 2016. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Implementasi Sistem Informasi Manajemen Daerah (SIMDA) Dan
Pengaruhnya Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
( Penelitian Pada SKPD di Kabupaten Labuhanbatu Utara).Skripsi. Program
Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian dan Bisnis. USU Press,
Medan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Jurusan Akuntansi, Buku Petunjuk


Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Medan.

Ghozali, Imam, 2008. Partial Least Squares Konsep Teknik Dan Aplikasi
Menggunakan Program SmartPLS3.0 Untuk Penelitian Empiris, Edisi 2.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Griffin, 2004. Manajemen. Alih Bahasa Gina Gania. Penerbit Erlangga. Jakarta

Halim, Abdul, 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Penerbit Salemba Empat.


Jakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2007. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.


Jakarta. IAI.

Indriasari, Desi, dan Nahartyo, Dr.Ertambang, 2008. Pengaruh Kapasitas Sumber


Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Pengendalian Intern
Akuntansi Terhadap Nilai Informasi Pelapaoran Keuangan Pemerintah
Daerah (Studi Pada Pemerintah Kota Palembang dan kabupaten Ogan Ilir).
Jurnal Sumber Daya Manusia.

Kirana L.P.L, 2003. Indikator Dan Alat Ukur Prinsip Akuntabilitas, Transparansi
dan Partisipasi. Badan Perancangan Pembangunan Nasional.Jakarta

Mardiasmo. 2000. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Nurillah, As Syifa. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,


Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Pemanfaatan Tekhnologi
dan Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kota Depok).Skripsi.
Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Octarinda, Debi Ayu. 2016. Pengaruh Kompetensi SDM, Penerapan Sistem


Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Kabupaten Langkat. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.

Pramudiarta, Rizal. 2015. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,


Pemanfaatan Teknologi, dan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Nilai
Informasi Pelaporan Keuangan Entitas Akuntansi Pemerintah Daerah (Studi
Empiris Pegawai SKPD di Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal).
Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Diponegoro Semarang.

Prijono, Tjiptoherijanto.2001. Kebijaksanaan Upah: Tantangan Ditengah Krisis


Ekonomi. Jurnal Kependudukan Padjajaran. Volum 3 No.2.

Republik Indonesia, Peraturan Pemerintah PP Nomor 56 Tahun 2005 Tentang


Sistem Informasi Keuangan Daerah.

, Peraturan Pemerintah PP No. 105 Tahun 2000 Tentang Pengelolaan


Dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

, Peraturan Pemerintah No.71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi


Pemerintahan

, Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 Tentang Sistem Pengendalian


Intern Pemerintah.

,Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara.

, Undang-Undang RI No. 32 Tahun 2004. tentang Pemerintah


Daerah.

, Peraturan Menteri Dalam Negeri No.13 Tahun 2006 tentang Pedoman


Pengelolaan Keuangan Daerah.

Roviyantie, Devi. 2011. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan


Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Universitas
Siliwangi.
Udiyanti, Ni Luh Nyoman Ari, dkk. 2014. Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf
Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi
Kasus Pada SKPD Kabupaten Buleleng). Jurnal S1 Akuntansi Universitas
Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1, Vol. 2, No. 1

Wati, Kadek Desiana, Nyoman Trisna, dan Ni Kadek. 2014. Pengaruh


Kompetensi SDM, Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah. Juurnal S1 Akuntansi
Universitas Pendidikan Ganesha Jurusan Akuntansi Program S1,Vol. 2,
No. 1.

Wahana Komputer, 2003. Panduan Aplikatif Sistem Akuntansi Online Berbasis


Komputer. Yogyakarta.

Widyaningrum ,Celviana, dan Rahmawati. 2010. Pengaruh Kompensi Sumber


Daya Manusia dan Pemanfaatan Teknologi Informasi Terhadap
Keterandalan Dan Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah Dengan Variabel Intervening Pengendalian Internal Akuntansi
( Studi Empiris di Subosukawonosraten). Simposium Nasional Akuntansi
XIII Purwokerto.

Yensi, Desi. Amir Hasan dan Y. Anisma. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber
Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Dan Sistem
Pengendalian Intern (Internal Audit) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD Kabupaten Kuantan
Singingi). Jurnal Universitas Riau.

Yuliani, Safrida, Nadirsyah, Usman Bakar. 2013. Pengaruh Pemahaman


Akuntansi, Pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Daerah Dan Peran
Internal AuditTerhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Kota Banda Aceh). Jurnal Telaah Dan Riset
Akuntansi. 3(2): 206-220.

http://www.bpk.go.id/assets/files/ihps/2016/I/ihps_i_2016_1475566035.pdf.
Diunduh pada 20 Desember 2016

medanbisnisdaily.com/m/news/read/2016/09/06/255615/pemab-labuhanbatu
optimis-raih predikat-wtp/). Diunduh tanggal 21 Desember 2016
Konsultan-Statistik. 2010. http://www.konsultanstatistik.com/2010/10/simulasi
smartpls_852. html
rantauprapatnews.wordpress.com. Diunduh tanggal 20 Desember 2016

KK SAP, 2005. Standar Akuntansi Pemerintahan


http://akuntansi.wordpress.com/2008/03/06/standar.akuntansipemerintahan/13
diunduh 20 Desember 2016

www.antarasumut.com
http://medan.bpk.go.id/?p=10763

http://horasnews.com/laporan-keuangan-labuhanbatu-2015-wdp/
Lampiran 1 :

Lembar Kuesioner

Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN


SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD),
PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP
KUALITAS LAPORAN KEUANGAN
PEMERINTAH DAERAH
(Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Labuhanbatu)

Yth. Bapak/Ibu Responden

Saya memohon kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktu sejenak guna


mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini dibuat untuk meneliti “Pengaruh Kompetensi
Sumber Daya Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),
Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Sistem Pengendalian Intern terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD
Kabupaten Labuhanbatu)”. Informasi Bapak/Ibu sangat berguna bagi penelitian
ini, karena Bapak/Ibu adalah orang yang tepat untuk mengutarakan pengalaman
dan pendapat mengenai hal ini. Saya mohon kesediaan Bapak/Ibu untuk
menjawab pertanyaan dengan jujur dan benar.

Sesuai dengan kode etik penelitian, jawaban Bapak/Ibu akan saya jaga
kerahasiaannya. Atas waktu dan kerja sama Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

PENELITI

Pembimbing Mahasiswa

Dr. Iskandar Muda,Msi, Ak Deni Yuwilia Wardani


19760705 200212 1 002 130503023
LEMBAR KUESIONER

A. IDENTITAS RESPONDEN
Mohon kesediaan Bapak/Ibu mengisi daftar berikut :
1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Pria Wanita
3. Umur :
4. Nama SKPD :
5. Pendidikan Terakhir : SMA D3 S1 S2
S3
6. Latar Belakang Pendidikan : Akuntansi
Manajemen
Pertanian MIPA
Lain-lain (..................)
7. Lama Bapak/Ibu bekerja : 1-5 th 5-10 th >10 th
B. DAFTAR PERTANYAAN
1. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral

NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Relevan
1 Laporan keuangan yang dihasilkan oleh
instansi/lembaga tempat Saya bekerja
memberikan informasi yang dapat
mengoreksi ekspektasi di masa lalu
2 Instansi/lembaga tempata Saya bekerja
menyelesaiakn laporan keuangan tepat waktu

3 Instansi/lembaga tempat Saya bekerja


menyajikan laporan keuangan secara
lengkap
Andal
4 Transaksi yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat Saya bekerja
tergambar dengan jujur dalam laporan
keuangan
5 Informasi yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat Saya bekerja bebas
dari kesalahan yang bersifat material

6 Instansi/lembaga tempat Saya bekerja


menyajikan informasi yang diarahkan untuk
kebutuhan umum dan tidak berpihak pada
kebutuhan khusus
7 Ditempat Saya bekerja, informasi
keuangan yang dihasilkan dapat diuji
Dapat dibandingkan
8 Informasi keuangan yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat Saya bekerja dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan
periode sebelumnya
Dapat dipahami
9 Informasi keuangan yang disajikan oleh
instansi/lembaga tempat Saya bekerja
dapat dipahami oleh pengguna
2. Kompetensi Sumber Daya Manusia
Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral

NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Pengetahuan
1 Saya telah mengerti peran dan fungsi yang
jelas dalam pengelolaan keuangan
2 Saya menjalankan tugas sesuai dengan
fungsi akuntansi yang sesungguhnya
3 Saya bekerja berdasarkan pedoman
mengenai proses akuntansi yang telah ada

Keterampilan
4 Saya telah mendapatkan pelatihan untuk
dapat menunjang kemampuan bekerja di
bidang akuntansi
5 Saya memahami materi pelatihan yang
diberikan
6 Materi pelatihan yang Saya ikuti
diberikan sesuai dengan kebutuhan
sebagai fungsi pengelola keuangan
Sikap
7 Saya memiliki pengalaman untuk
menjalankan tugas di bidang akuntansi
8 Saya sudah berpengalaman di bidang
akuntansi, sehingga dapat membantu
Saya mengurangi kesalahan dalam bekerja

3. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD)


Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral
NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Tingkat Kecepatan
1 Pemanfaatan dan penguasaan terhadap
tekonologi komputerisasi adalah kemampuan
dasar bagi tim penyusun laporan

2 Teknologi informasi merupakan alat


yang berfungsi untuk mendukung kesuksesan
pelaksanaan sistem pelaporan keuangan
dengan mempermudah dan mempercepat
serta menciptakan keakuratan hasil, berupa
laporan keuangan

Tingkat Keamanan
3 Teknologi informasi berpengaruh positif
terhadap ketapatan waktu laporan keuangan

Tingkat Kualitas Hasil


4 Pemanfaatan teknologi informasi
membuka peluang untuk mengakses,
mengelola, dan mendayagunakan informasi
keuangan secara cepat dan akurat

Tingkat Efisiensi Biaya


5 Dalam melaksanakan tugas PPK SKPD
memiliki jumlah komputer yang cukup

4. Pemanfaatan Teknologi Informasi


Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral

No. Pernyataan SS S N TS STS


Komputer
1. Saya sebagai pengelola keuangan /
akuntansi telah menggunakan komputer
untuk melaksanakan tugas.
2. Pengolahan data transaksi keuangan di
instansi/lembaga tempat saya
bekerjamenggunakan software yang
sesuai dengan peraturan.

3. Laporan akuntansi yang disajikan oleh


instansi/lembaga tempat saya bekerja
dihasilkan dari sistem informasi yang
terstruktur.

4. Ditempat saya bekerja proses akuntansi


dilakukan secara komputerisasi.
5. Ditempat saya bekerja telah menerapkan
penjadwalan pemeliharaan komputer
secara teratur.
6. Ditempat saya bekerja telah melaksanakan
pendataan terhadap komputer yang telah
usang tepat pada waktunya.

Jaringan Internet
7. Saya sebagm pengelola keuangan/
akuntansi telah memanfaatkan jaringan
internet diunit kerja sebagai penghubung
dalam pengiriman informasi yang
dibutuhkan.

5. Sistem Pengendalian Intern Pemerintah


Mohon Bapak/Ibu memberikan tanda check list ( √ ) pada salah satu
jawaban yang sesuai dengan pendapat dari Bapak/Ibu.
SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju
S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju
N = Netral

NO PERNYATAAN SS S N TS STS
Lingkungan Pengendalian
1 Instansi/lembaga tempat saya bekerja
telahmenerapkan kode etik secara tertulis
2 Pimpinan Instansi/lembaga di tempat
Sayabekerja telah memberikan contoh
dalam berperilaku mengikuti kode etik
Penilaian Resiko
3 Ditempat Saya bekerja telah
menerapkanpenentuan batas dan
penentuan toleransi
4 Ditempat saya bekerja telah
menerapkanpengendalian intern dan
manajemen terhadap
Resiko
Kegiatan Pengendalian
5 Setiap transaksi dan aktivitas ditempat
Saya bekerja telah didukung dengan
otorisasi dari pihak yang berwenang
6 Ditempat Saya bekerja telah menerapkan
pemisahan tugas yang memadai
Informasi dan Komunikasi
7 Ditempat Saya bekerja telah menerapkan
sistem informasi untuk melaksanakan
tanggung jawab
8 Ditempat Saya bekerja telah
melaksanakan sistem akuntansi yang
memungkinkan audit
Pemantauan
9 Dalam waktu yang tidak ditentukan
pimpinan melakukan pemeriksaan
mendadak terhadap catatan akuntansi

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2:

Karakteristik Responden

No. Jenis Kelamin Lama Bekerja Pendidikan


1 P 5-10 thn S2
2 P >10 thn S1
3 P >10 thn S2
4 W 5-10 thn S1
5 P 5-10 thn S2
6 P 5-10 thn S1
7 W >10 thn S1
8 P >10 thn S1
9 P 5-10 thn S1
10 P >10 thn S1
11 W >10 thn S1
12 P >10 thn S1
13 W >10 thn S1
14 W >10 thn S1
15 W >10 thn S1
16 W >10 thn S1
17 P >10 thn S1
18 P >10 thn S2
19 W >10 thn S1
20 P >10 thn S1
21 P >10 thn S1
22 W >10 thn S1
23 P >10 thn S1
24 P >10 thn S2
25 P 1-5 thn S1
26 W >10 thn S2
27 W 5-10 thn S2
28 W 5-10 thn S1
29 P 5-10 thn S1
30 P 5-10 thn S1
31 W 1-5 thn S1
32 W >10 thn S1
33 P 5-10 thn S1
34 W 1-5 thn S1
35 W >10 thn S1
36 P 5-10 thn S1

Universitas Sumatera Utara


37 P 1-5 thn D3
38 W >10 thn S2
39 W 5-10 thn S1
40 W 5-10 thn S1
41 P 5-10 thn D3
42 P 5-10 thn S1
43 W >10 thn S2
44 P >10 thn S1
45 W 5-10 thn S1
46 P 1-5 thn D3
47 P 5-10 thn S1
48 W >10 thn S2
49 W 5-10 thn S1
50 P >10 thn S1
51 P 1-5 thn D3
52 P >10 thn S1
53 P >10 thn S1
54 P 5-10 thn S1
55 W >10 thn S1
56 P >10 thn S1
57 P >10 thn S1
58 W 5-10 thn S1
59 P >10 thn S2
60 P 5-10 thn S1
61 P 1-5 thn D3
62 W 5-10 thn S1
63 W 5-10 thn S1
64 W 1-5 thn D3
65 P >10 thn S2
66 W 5-10 thn S1
67 P >10 thn S2
68 P 5-10 thn S1
69 P 1-5 thn D3
70 W 5-10 thn S1
71 W 5-10 thn S1
72 W 1-5 thn D3
73 P >10 thn S2

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 :

Tabulasi Data Primer

KLKPD KSDM PSAKD


Y Y
No. 1.3 1.4 Total Total Total
Y 1.1 Y 1.2 X 2.1 X 1.2 X 1.3 X 2.1 X 2.2 X 2.3
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q1 Q2 Q3 Q4 Q5
1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 20
2 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 20
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 4 4 4 4 20
4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
6 5 4 5 5 5 5 5 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
7 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
10 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 4 23
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 4 23
12 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 4 23
13 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22
14 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22
15 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22
16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 5 5 5 4 23
17 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 5 5 5 4 23
18 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 4 4 35 4 5 5 5 4 23

Universitas Sumatera Utara


19 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4 5 5 5 4 23
20 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4 5 5 5 4 23
21 5 5 5 5 5 5 5 4 4 43 4 4 5 4 4 4 4 4 33 4 5 5 5 4 23
22 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
23 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
24 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
25 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
26 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
27 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 5 5 5 4 23
29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 5 5 5 4 23
30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 5 5 5 4 23
31 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
33 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4 5 5 5 5 24
35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4 5 5 5 5 24
36 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 4 4 5 5 38 4 5 5 5 5 24
37 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 4 5 5 4 4 4 5 5 36 4 5 5 5 4 23
38 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 4 5 5 4 4 4 5 5 36 4 5 5 5 4 23
39 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44 4 5 5 4 4 4 5 5 36 4 5 5 5 4 23
40 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
41 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
42 5 5 5 5 5 5 4 5 5 44 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24
43 5 4 5 4 5 4 5 4 5 41 5 5 5 5 4 4 5 5 38 5 5 5 5 4 24
44 5 4 5 4 5 4 5 4 5 41 5 5 5 5 4 4 5 5 38 5 5 5 5 4 24

Universitas Sumatera Utara


45 5 4 5 4 5 4 5 4 5 41 5 5 5 5 4 4 5 5 38 5 5 5 5 4 24
46 5 4 5 5 5 5 4 5 4 42 5 4 4 5 5 5 5 5 38 5 4 5 4 5 23
47 5 4 5 5 5 5 4 5 4 42 5 4 4 5 5 5 5 5 38 5 4 5 4 5 23
48 5 4 5 5 5 5 4 5 4 42 5 4 4 5 5 5 5 5 38 5 4 5 4 5 23
49 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
50 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
51 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
52 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
53 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
54 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 4 4 4 4 20
56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 4 4 4 4 20
57 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 4 4 4 5 5 37 4 4 4 4 4 20
58 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 20
59 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 20
60 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 4 4 4 4 4 4 4 4 32 4 4 4 4 4 20
61 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
62 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
63 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 5 25
64 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
65 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
66 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 5 5 5 5 4 24
67 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 3 5 5 5 4 22
68 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 3 5 5 5 4 22
69 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 3 5 5 5 4 22
70 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22

Universitas Sumatera Utara


71 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22
72 5 4 5 5 4 5 4 4 4 40 4 5 4 4 4 4 4 4 33 4 4 5 5 4 22
73 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45 5 5 5 5 5 5 5 5 40 4 5 5 5 5 24

PTI SPIP
X 3.1 X 3.2 Total X 4.1 X 4.2 X 4.3 X 4.4 X 4.5 Total
Q1 Q2 Q3 Q4 Q Q2 Q3 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1 Q2 Q3 Q4 Q1
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
5 5 5 5 5 5 5 35 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 5 29 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 4 4 4 5 30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
5 4 4 4 4 4 5 30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
5 4 4 4 4 4 5 30 4 4 4 4 4 5 4 4 4 37
5 4 5 4 4 4 5 31 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39
5 4 5 4 4 4 5 31 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39
5 4 5 4 4 4 5 31 4 4 4 4 4 5 5 5 4 39
5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 4 4 4 5 4 4 4 39
5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 4 4 4 5 4 4 4 39

Universitas Sumatera Utara


5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 4 4 4 5 4 4 4 39
5 4 4 4 4 4 5 30 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
5 4 4 4 4 4 5 30 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
5 4 4 4 4 4 5 30 4 5 5 5 5 5 5 5 4 43
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 4 4 4 5 30 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 4 4 4 5 5 5 32 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
5 4 4 4 5 5 5 32 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
5 4 4 4 5 5 5 32 5 5 5 5 4 5 5 5 5 44
5 5 4 4 5 5 5 33 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
5 5 4 4 5 5 5 33 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
5 5 4 4 5 5 5 33 4 5 5 5 5 5 5 5 5 44
4 5 5 5 4 4 5 32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
4 5 5 5 4 4 5 32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44
4 5 5 5 4 4 5 32 5 5 5 5 5 5 5 5 4 44

Universitas Sumatera Utara


5 5 5 5 5 4 5 34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43
5 5 5 5 5 4 5 34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43
5 5 5 5 5 4 5 34 4 4 5 5 5 5 5 5 5 43
5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 4 5 34 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 5 5 4 5 5 5 4 41
5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 5 5 4 5 5 5 4 41
5 5 5 5 5 5 5 35 4 4 5 5 4 5 5 5 4 41
5 5 5 5 4 4 5 33 4 4 5 5 5 5 5 5 4 42
5 5 5 5 4 4 5 33 4 4 5 5 5 5 5 5 4 42
5 5 5 5 4 4 5 33 4 4 5 5 5 5 5 5 4 42
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4 :

Output Hasil Uji Analisis

Uji Validitas

Outher Loadings

KLKPD KSDM PSAKD PTI PI


Y 1.1 0,7484 0 0 0 0
Y 1.2 0,8247 0 0 0 0
Y 1.3 0,8773 0 0 0 0
Y 1.4 0,7778 0 0 0 0
X 1.1 0 0,496 0 0 0
X 1.2 0 0,8638 0 0 0
X 1.3 0 0,8874 0 0 0
X 2.1 0 0 0,1268 0 0
X 2.2 0 0 -0,4945 0 0
X 2.3 0 0 -0,5615 0 0
X 2.4 0 0 0,644 0 0
X 3.1 0 0 0 0,7275 0
X 3.2 0 0 0 0,9426 0
X 4.1 0 0 0 0 0,876
X 4.2 0 0 0 0 0,6216
X 4.3 0 0 0 0 0,6702
X 4.4 0 0 0 0 0,37
X 4.5 0 0 0 0 0,8052

Cross Loadings

KLKPD KSDM PSAKD PTI PI


Y 1.1 0,7484 0,1537 0,1795 -0,2332 0,2699
Y 1.2 0,8247 0,2651 0,214 -0,2038 0,3907
Y 1.3 0,8773 0,5324 0,4291 -0,1162 0,4372
Y 1.4 0,7778 0,4834 0,335 -0,1982 0,34
X 1.1 0,2296 0,496 0,1311 -0,1503 0,2438
X 1.2 0,4076 0,8638 0,4062 0,0641 0,2593
X 1.3 0,4509 0,8874 0,3709 0,0839 0,5426
X 2.1 0,125 0,4926 0,1268 0,2945 0,1744
X 2.2 -0,2064 0,1404 -0,4945 0,6942 -0,0427
X 2.3 -0,0963 0,0875 -0,5615 0,5734 -0,0777
X 2.4 0,2416 0,4683 0,644 0,0239 0,5074
X 3.1 -0,1117 0,2792 -0,0335 0,7275 -0,0153

Universitas Sumatera Utara


X 3.2 -0,2296 -0,0919 -0,601 0,9426 -0,2463
X 4.1 0,3964 0,2655 0,4452 -0,2446 0,876
X 4.2 0,2267 0,4839 0,3051 0,0567 0,6216
X 4.3 0,0918 0,4432 0,1121 0,0579 0,6702
X 4.4 -0,175 0,3757 0,1336 0,1263 0,37
X 4.5 0,2665 0,519 0,4148 -0,1351 0,8052

AVE (Average Variance Extracted)

AVE
KLKPD 0,654
KSDM 0,593
PSAKD 0,248
PTI 0,709
PI 0,478

Uji Reliabilitas

Composite Reliability

Composite
Reliability
KLKPD 0,8827
KSDM 0,8054
PSAKD 0,0263
PTI 0,8273
PI 0,8106

Cronbachs Alpha

Cronbachs Alpha
KLKPD 0,8302
KSDM 0,637
PSAKD 0,7556
PTI 0,6269
PI 0,8404
Pengujian Model Struktural (Inner Model)

R-Square

R Square
KLKPD 0,3363
KSDM
PSAKD
PTI
PI

Uji Hipotesis

Path Coefficient ( Mean, STDEV, T- Values)

Original Standard Standard


Sample Sample Mean Deviation Error T Statistics
(O) (M) (STDEV) (STERR) (|O/STERR|)
KSDM -> KLKPD 0,37 0,4332 0,142 0,142 2,6047
PSAKD -> KLKPD 0,0348 -0,0513 0,1441 0,1441 0,2417
PTI -> KLKPD -0,1696 -0,1497 0,0811 0,0811 2,091
PI -> KLKPD 0,2315 0,203 0,1585 0,1585 1,4608
Konstruksi Diagram Jalur Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Konstruksi Diagram Output Bootstrapping

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5:

Surat Izin Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai