EKA SUPRIHASTINI
I2F015009
1
TESIS
EKA SUPRIHASTINI
I2F015009
ii
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI, PENGENDALIAN INTERN DAN
PENGAWASAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI
(Studi Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur)
TESIS
Untuk memperoleh Gelar Magister
Pada Program Studi Magister Akuntansi
Pascasarjana Universitas Mataram
Oleh:
EKA SUPRIHASTINI
I2F015009
iii
Lembar Pengesahan
Oleh
Pembimbing Ketua
Pembimbing Pendamping
Mengetahui
Ketua Program
iv
Telah diuji pada
Tanggal 18 Juli 2017
PANITIA PENGUJI TESIS
v
PERNYATAAN KEASLIAN TESIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa tesis dengan judul:
PENGARUH SISTEM AKUNTANSI, PENGENDALIAN INTERN DAN
PENGAWASAN KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS
KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN PEMANFAATAN
TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi
Pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur)
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal 18 Juli 2017, adalah hasil karya saya.
Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam tesis ini
tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil
dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau symbol
yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain, yang
saya akui seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian
atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru atau yang saya ambil dari tulisan
orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.
Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak,
dengan ini saya menyatakan menarik tesis yang saya ajukan sebagai hasil tulisan
saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan
menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri,
berarti gelar dan ijazah yang telah diberikan oleh Universitas batal saya terima.
EKA SUPRIHASTINI
NIM. I2F015009
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena limpahan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan. Ucapan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada berbagai pihak yang turut memberikan sumbangan
pikiran, dorongan semangat, dan membantu baik secara langsung maupun tidak
langsung guna penyelesaian tesis ini, yaitu:
vii
menempuh dan menyelesaikan studi pada Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Mataram.
9. Suamiku tercinta Lalu Iling Swaprana, terima kasih atas dukungan dan
do’amu dan anakku tersayang Lalu Labib Ghaisan Athoillah, tawa ceriamu
selalu menjadi penyemangat bunda.
10. Orang tuaku tercinta dan adik-adikku tersayang terima kasih atas do’a dan
dukungan yang tiada putus sehingga studi ini dapat selesai dengan baik dan
tepat pada waktunya.
11. Teman-teman penerima Program Beasiswa STAR BPKP Batch IV pada
Program Studi Magister Akuntansi Universitas Mataram, yang telah banyak
membantu, saling mendukung dan selalu berjuang bersama-sama dalam
menyelesaikan studi.
12. Semua pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih
atas dukungan baik dalam bentuk moril maupun materil.
Akhir kata, semoga segala bimbingan, dukungan maupun do’a dari semua
pihak yang terlibat dalam penyelesaian tesis ini, diberi balasan yang setimpal oleh
Allah SWT, amin.
Penulis
viii
ABSTRAK
ix
ABSTRACK
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
2.2.2.2. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap
Akuntabilitas Keuangan ................................. 58
2.2.2.3. Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah Terhadap
Akuntabilitas Keuangan Daerah..................... 59
2.2.2.4. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Memoderasi
Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
terhadap Akuntabilitas Keuangan .................. 61
2.2.2.5. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Memoderasi
Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap
Akuntabilitas Keuangan ................................. 63
2.2.2.6. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Memoderasi
Pengaruh Pengawasan Keuangan Daerah terhadap
Akuntabilitas Keuangan ................................. 64
xii
4.4.1.4. Persamaan Model Pengukuran (outer model) 113
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Perkembangan Opini BPK atas LKPD di Provinsi NTB......... 5
Tabel 2.1 Asumsi Dasar Teori Stewardship ............................................ 26
Tabel 3.1 Kategori Nilai pada Masing-masing Interval Kelas................. 75
Tabel 4.1 Data Penyebaran dan Tingkat Pengembalian Kuisioner ......... 86
Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Instrumen ............................ 87
Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Validitas Instrumen ................................ 88
Tabel 4.4 Profil Responden ..................................................................... 91
Tabel 4.5 Hasil Analisis Statistik Deskriptif Jawaban Responden
Berdasarkan Nilai Jawaban ..................................................... 97
Tabel 4.6 Kategori Nilai pada Masing-masing Variabel ......................... 100
Tabel 4.7 Nilai Jawaban Pernyataan-pernyataan Responden untuk
Variabel Sistem Akuntansi Keuangan Daerah ......................... 101
Tabel 4.8 Nilai Jawaban Pernyataan-pernyataan Responden
untuk Variabel Sistem Pengendalian Intern ............................. 102
Tabel 4.9 Nilai Jawaban Pernyataan-pernyataan Responden
untuk Variabel Pengawasan Keuangan Daerah ...................... 103
Tabel 4.10 Nilai Jawaban Pernyataan-pernyataan Responden
untuk Variabel Pemanfaatan Teknologi Informasi .................. 105
Tabel 4.11 Nilai Jawaban Pernyataan-pernyataan Responden
untuk Variabel Akuntabilitas Keuangan ................................. 106
Tabel 4.12 Nilai AVE analisis PLS algorithm (Tahap I)........................... 109
Tabel 4.13 Nilai AVE dari analisis PLS algorithm (Tahap III) ................ 110
Tabel 4.14 Nilai Cross Loading ................................................................. 111
Tabel 4.15 Nilai Composite Reliability...................................................... 112
Tabel 4.16 Nilai R square .......................................................................... 115
Tabel 4.17 Kesimpulan Hipotesis Penelitian ............................................. 117
Tabel 4.18 Nilai Total Effect...................................................................... 121
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Rerangka Konseptual Penelitian ............................................. 55
Gambar 3.1 Model Struktural dan Pengukuran dengan PLS-SEM ........... 78
Gambar 4.1 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 90
Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ....................................... 92
Gambar 4.3 Profil Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tertinggi 93
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Latar Belakang Tingkat
Pendidikan Tertinggi .............................................................. 94
Gambar 4.5 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................... 95
Gambar 4.6 Model Pengukuran Tahap I .................................................... 108
Gambar 4.7 Model Pengukuran Tahap III ................................................. 110
Gambar 4.8 Hasil proses bootstrapping...................................................... 117
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
keagenan antara pemerintah daerah dengan masyarakat dan hal ini menuntut
tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun
1
2
yaitu ketika terdapat konflik antara tujuan principal dengan tujuan agent dan
daerah, oleh karena itu Undang-undang No. 23 Tahun 2014 mengatur bahwa
terdapat agen lainnya yang berfungsi sebagai pengawas (check and balances)
konteks daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Hal ini
merupakan bentuk agency cost akibat adanya peluang yang sangat besar
tersebut dengan dibantu oleh SKPD, jadi dalam hal ini kepala SKPD adalah
untuk menjamin bahwa program dan kegiatan yang tertuang dalam APBD serta
sesuai peraturan.
laporan keuangan yang disampaikan kepada DPRD adalah laporan keuangan yang
telah diaudit BPK. Opini yang diberikan BPK atas suatu laporan keuangan
umum pengelolaan keuangan daerah yang tertib, taat pada peraturan perundang-
memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat. LAN dan
2016, BPK telah melakukan pemeriksaan atas 533 LKPD tahun 2015 dan
memberikan opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) atas 312 LKPD, opini
Wajar Dengan Pengecualian (WDP) atas 187 LKPD, opini Tidak Wajar (TW) atas
demikian sebanyak 58 persen LKPD yang telah mendapat opini WTP dan 42
persen belum mendapat opini WTP. Perolehan opini tersebut menunjukkan belum
masih adanya temuan sejumlah 7.989 kasus yang di dalamnya terdapat 6.150
5
satunya pemerintah daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang masih mendapat
opini WDP sampai tahun 2015. Perkembangan opini BPK atas akuntabilitas
belum berhasil memperoleh opini WTP sampai tahun 2015. Hal tersebut terjadi
dapat dicapai melalui penerapan sistem kontrol keuangan dan strategi manajemen
penetapan sistem akuntansi dalam bentuk Perda pengelolaan keuangan daerah dan
pengendalian intern dan pengawasan yang dilakukan oleh aparat pengawas intern.
maka diperlukan sistem akuntansi keuangan pemerintah daerah yang handal untuk
7
dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, handal dan dapat dipercaya.
keuangan pemerintah.
Hasil pemeriksaan BPK atas LKPD Tahun 2015 menunjukkan dari 6.150
pengendalian intern (BPK, IHPS I Tahun 2016). Temuan BPK atas LKPD
fungsional, dan dana tambahan penghasilan guru pada Dinas Pendidikan dan
Olahraga Kabupaten Lombok Timur serta instansi terkait lainnya terdiri dari 5
8
terdiri dari 2 kasus belanja tidak sesuai/melebihi ketentuan senilai 383,32 jt, 1
ketidakpatutan senilai 138 jt. Temuan lain yaitu terkait asset tetap yang disajikan
sistem dan prosedur akuntansi keuangan daerah serta pengendalian intern belum
umumnya terjadi karena pejabat/pegawai yang bertanggung jawab lalai dan tidak
cermat dalam menaati dan memahami ketentuan yang berlaku, lemah dalam
dilaksanakan oleh aparatnya. Dalam hal ini, kepala daerah menunjuk inspektorat
menilai konsistensi antara praktik yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan
standar yang berlaku serta menilai kebijakan akuntansi. Pujiswara, et al. (2014)
(2011), Kurnia (2013), Olatunji (2013) dan Soleha (2014), membuktikan bahwa
keuangan. Hasil tersebut didukung oleh hasil penelitian Hazrita, et al. (2013) dan
(2014) dan Asfiryati (2017) menunjukkan hal yang berbeda bahwa penerapan
akuntabilitas keuangan.
al. (2011), Soleha (2014), Ichlas, et al. (2014) Aramide dan Bashir (2015) dan
pemerintah telah dikaji oleh Amasi (2013) dan Retnningtyas (2016) yang
Sementara penelitian Solomon (2015) dan Alqodri (2015) yang menguji pengaruh
tidak menunjukkan adanya pengaruh. Hal yang sama ditunjukkan dari hasil
penelitian Syarifuddin, et al. (2016) yang tidak menemukan pengaruh antara peran
Pertentangan hasil penelitian tersebut diduga kuat karena adanya faktor situasional
(Istanti, 2013).
Salah satu variabel kontinjensi yang dapat terjadi dalam suatu sistem
pengendalian lain dan hal ini akan mempengaruhi efektivitas organisasi dalam
Padu padan yang sesuai antara sistem akuntansi manjemen dan variabel
dibutuhkan untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal dan tepat waktu
terhadap tipe informasi akuntansi yang perlu disediakan yang pada akhirnya akan
untuk menunjang efektifnya sistem akuntansi yang telah dirancang yang pada
13
pemerintah.
Yendrawati (2013) menyatakan bahwa faktor eksternal yang salah satunya adalah
akuntabilitas keuangan.
keuangan menjadikan data-data akuntansi tercatat secara akurat dan tepat waktu
(www.bpkp.go.id, 2017).
14
lebih mudah dilakukan atas pengelolaan keuangan yang telah dirancang dengan
mendukung sistem akuntansi dan pengendalian yang sudah dibangun, hal ini juga
informasi untuk menghasilkan pelayanan publik yang lebih cepat, lebih baik, dan
dengan belum berhasil diraihnya opini WTP sampai tahun 2015, serta masih
dan motivasi bagi penelitian ini untuk menguji kembali pengaruh sistem akuntansi
keuangan yang lebih luas yaitu aspek kualitas laporan dan informasi keuangan,
Timur.
Manfaat yang diharapkan dapat diberikan dari hasil penelitian ini antara lain
Penelitian ini juga memberikan pemahaman mengenai teori keagenan dan teori
keuangannya.
No. 71 Tahun 2010, sistem pengendalian intern sesuai PP. No. 60 Tahun 2008,
Tahun 2005 dan sistem informasi keuangan sesuai sesuai PP No. 65 Tahun 2010.
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan teori memuat uraian yang sistematik tentang grand theory dan
digunakan dalam penelitian ini yaitu teori agency, stewardship dan kontinjensi
untuk menjelaskan hubungan antar variabel, selain itu beberapa konsep dasar
adanya konflik kepentingan atara prinsipal dan agen. Teori ini mengasumsikan
20
21
Teori keagenan dilandasi oleh 3 (tiga) asumsi yaitu (a) asumsi tentang sifat
manusia; (b) asumsi tentang keorganisasian dan (c) asumsi tentang informasi.
dewan). Prinsipal harus memonitor kerja agen, agar tujuan organisasi dapat
tanggung jawabnya kepada pihak pemberi amanah (prinsipal) yang memiliki hak
suatu konsep yang didasari oleh teori keagenan. Pemerintah yang bertindak
22
APBD kepada rakyat dalam bentuk LKPD yang telah diaudit oleh BPK.
Prinsipal harus memonitor kerja agen, agar tujuan organisasi dapat dicapai dengan
tercermin pada realisasi APBD serta opini LKPD yang diperoleh pemerintah
daerah.
perangkat daerah yang disebut Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang
dipimpin oleh Kepala SKPD. Kepala SKPD bertanggung jawab kepada kepala
bentuk laporan keuangan dan laporan kinerja. Kepala SKPD selaku Pengguna
terdiri dari laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas
problem dimana pemerintah daerah seringkali tidak dapat menjalankan tugas dan
pedoman dan peraturan sebagaimana yang diataur dalam kontrak keagenan yang
tidak terwujud. Beberapa hal yang diatur dalam Perda tersebut antara lain tentang
24
tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil untuk kepentingan
dipakai sebagai suatu pendekatan untuk menentukan titik berat utama dari suatu
laporan keuangan, yang didasarkan kepada suatu konsep bahwa manajemen pada
sebagai prinsipal dan manajemen sebagai steward. Pendekatan ini berasal dari
ilmu psikologi dan sosiologi yang didisain oleh para peneliti untuk membentuk
kejujuran untuk kepentingan publik dan stakeholder. Konsep teori ini didasarkan
pada asas kepercayaan pada pihak yang diberikan wewenang, dimana manajemen
dicerminkan sebagai good steward yang melaksanakan tugas yang diberikan oleh
mendapatkan kepuasan dari pekerjaan yang ditekuni. Manajer juga akan lebih
adalah bahwa manajer merasa memiliki tanggung jawab yang besar dalam hal
pengelolaan dan pengalokasian sumber daya yang ada dengan cara yang bijaksana
pemilik (Santoso, 2014). Asumsi yang terpenting adalah bahwa steward yang
dalam hal ini adalah manajer meluruskan tujuan sesuai dengan tujuan pemilik.
26
tuntutan akan akuntabilitas pada organisasi sektor publik dan principal semakin
tersebut kepada pihak lain (steward=manajemen) yang lebih capable dan siap.
model yang sesuai pada kasus organisasi sektor publik adalah stewardship theory.
tabel berikut :
Tabel 2.1
Asumsi Dasar Teori Stewardship
Manager as Stewards
Approach To Governance Sociological and Psychological
Model of human behavior Collectivistic, pro-organizational,
trustworthy
Managers Motivated by Principal objectives
Manager-Principal Interst Covergence
Structures That Facilitate and Empower
Owners Attitude Risk-Propensity
The Principal-Manager Relantionship Relly on Trust
Sumber : (Podrug, N dalam Haliah, 2012).
27
daerah sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan
yang memiliki integritas yang tinggi, mampu menjaga amanah bertindak sebaik-
untuk menjamin kegiatan berjalan secara efisien, efektif dan sesuai peraturan.
variable) atau (VMO) adalah suatu variabel independen lainnya yang dimasukan
sebelumnya.
tersebut dioperasikan (Istanti, 2013). Menurut Fisher (1998) dalam Istanti (2013),
beberapa variabel kontinjensi yang dapat terjadi dalam suatu sistem pengendalian
informasi manajemen, organisasi dan rencana pengendalian lain dan hal ini akan
bisa dibagi dalam 4 level (Fisher, 1998). Pertama, adalah desain penelitian yang
Kedua, adalah desain sistem yang menguji interaksi (pengaruh bersama) antara
satu variabel kontinjensi dan satu variabel sistem pengendalian terhadap variabel
menguji interaksi antara satu variabel kontinjensi dengan lebih dari satu desain
interaksi antara satu variabel kontinjensi dengan lebih dari satu desain
31
desain sistem pengendalian manajemen yang terdiri dari desain sistem akuntansi,
keuangan pemerintah.
akuntabilitas keuangan.
kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang
pemanfaatan dana dan pembelanjaan atas dana publik yang dipercayakan telah
a. Integritas Keuangan.
Integritas keuangan mencerminkan kejujuran penyajian. Agar laporan
keuangan dapat diandalkan informasi yang terkandung didalamnya harus
menggambarkan secara jujur transaksi serta peristiwa lainnya yang
seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat diharapkan untuk
disajikan.
b. Pengungkapan.
Laporan keuangan didesain dan disajikan sebagai kumpulan gambaran
atau kenyataan dari kejadian ekonomi yang mempengaruhi instansi
pemerintahan untuk suatu periode dan berisi cukup informasi.
c. Ketaatan terhadap Peraturan Perundang-undangan.
Akuntansi dan pelaporan keuangan pemerintah harus menunjukkan
ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pelaksanaan akuntansi pemerintahan. (LAN dan BPKP 2000:28)
publik.
yang baik kualitasnya (andal dan relevan) sebagai bentuk akuntabilitas keuangan.
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
33
perundang-undangan.
dengan standar dan peraturan yang berlaku sehingga informasi yang disajikan
laporan keuangan secara tepat waktu, efisien dan efektif dibutuhkan dukungan
keuangan yang lebih cepat, efisien dan efektif. Pengelolaan keuangan yang telah
pemeriksaan.
transaksi pendapatan, belanja, asset dan selain kas yang terjadi di lingkungan
Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD) dan pada akhir periode
dari catatan tersebut PPK-SKPD menyusun laporan keuangan untuk satuan kerja
Satuan kerja dalam konstruksi keuangan daerah, terdiri dari dua jenis yaitu
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah (SKPKD). Pada SKPKD yang dapat berupa Badan Pengelola Keuangan
35
dua yaitu :
laporan keuangan yang harus disajikan oleh Pemerintah adalah laporan realisasi
laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas, dan catatan atas laporan keuangan.
Pada SKPKD tidak perlu dibuat laporan keuangan khusus sebagai satuan kerja
dan personil lain dalam organisasi yang dirancang untuk mendapatkan keyakinan
yang memadai bahwa akan terdapat perbaikan dalam pencapaian tujuan – tujuan:
yang intregal pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus
oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan
pemantauan.
intern yang efektif dan efisien, dalam rangka mewujudkan akuntabilitas dan
yang memadai, bahwa dana yang dipercayakan kepada pemerintah telah dikelola
secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan
tugas dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang didanai dengan APBD
dibagi menjadi tiga jenis, yaitu pengawasan terhadap produk hukum dan
38
hukum dan kebijakan keuangan daerah (Cahyat, 2004 dalam Efendy, 2008).
berdaya guna dan berhasil guna untuk membantu manajemen pemerintahan dalam
quality assurance).
menjamin adanya tindakan koreksi yang cepat dan tepat, dan d) mendidik dan
dinamis.
perubahan secara lebih efektif melahirkan dua hal utama dalam pengertian e-
governmen yang pertama adalah penggunaan teknologi informasi dan yang kedua
face to face menjadi face to technology. Kondisi ini juga harus didukung dengan
menangani suatu transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah besar dengan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang andal dan tepat waktu sebagai wujud
(andal, tepat waktu, dapat dipahami dan dapat dibandingkan) sebagai sarana
(Utomo, 2006). Yendrawati (2013) menyatakan bahwa faktor eksternal yang salah
bukti pada saat pengawasan dan pemeriksaan. Pengelolaan keuangan yang telah
pemerintah daerah.
menjadikan data-data akuntansi tercatat secara akurat dan tepat waktu serta
laporan keuangan menjadi lebih mudah dan cepat. Laporan keuangan dapat tersaji
dengan tepat waktu dan akurat sehingga pengawasan keuangan akan lebih mudah
dilakukan atas pengelolaan keuangan yang telah dirancang dengan sistem yang
intern yang lebih baik. Sistem akuntansi keuangan daerah yang efektif ditunjang
telah berjalan dengan sangat efektif dan sistem pengendalian intern yang berjalan
Kementerian Agama Provinsi Riau. Populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai
karena menggunakan seluruh elemen populasi atau disebut juga sampel jenuh.
43
Model analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis pada penelitian ini
Barat.
pemerintah daerah Kota Gorontalo yang berjumlah 18 orang yang terdiri dai 13
Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa SKPD dan auditor pemerintah di
Banda Aceh. Metode analisis yang digunakan yaitu Analisis Regresi Linear
responden penelitian berjumlah 82 orang yang terdiri dari para pegawai bagian
akuntabilitas pemerintah.
keuangan dan wakil nya, auditor, akuntan, kasir dan petugas gaji. Sampel
keuangan.
serta pengawasan. Analisis data yang digunakan adalah analisis jalur (Path
menunjukkan bahwa sistem pengendalian internal yang efektif dari sekolah dapat
bendahara SKPD dan Pejabat pelaksana teknis kegitan (PPTK) Satuan Kerja
48
komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 20,0. Hasil
daerah.
untuk menjamin akuntabilitas dan transparansi yang efektif dalam LSM dan
regresi dengan program SPSS 17.0. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat
responden yang dipilih secara acak dari 110 populasi. Hasil penelitian
Kementerian.
data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode SEM (structure
peraturan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa peran audit sangat penting
intervening. Studi dilakukan pada SKPD Kota Dumai. Pengujian hipotesis dalam
penelitian ini menggunakan analisis path (analisis jalur). Kriteria yang digunakan
51
dalam pengambilan sempel adalah bendahara, kasubag keuangan dan staf bagian
daerah dan penyajian laporan keuangan secara parsial tidak berpengaruh terhadap
pengendalian intern.
adalah seluruh unit Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Utara yaitu sejumlah
226 SKPD. Jumlah sampel 115 SKPD dengan responden sebanyak 345 PNS. Data
keuangan pemerintah daerah juga semakin baik begitu pula dengan kinerja
Rerangka konseptual disistesis dari berbagai teori dan hasil riset empiris
lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak sesuai dengan kepentingan publik
dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat sebagai pengelola dana
diberikan pemerintah.
sumber daya. Sistem pengendalian intern yang baik yang diterapkan oleh
efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang-
(2011), Kurnia (2013), Olatunji (2013) dan Soleha (2014) yang mengungkapkan
54
Soleha (2014), Ichlas, et al. (2014) Aramide dan Bashir (2015) dan Kewo (2017)
Selain itu adanya faktor lain yang memiliki hubungan kontinjensi terhadap
keuangan yang telah dirancang akan semakin efektif penerapannnya jika didukung
untuk menangani suatu transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah besar
(bpkp.go.id, 2017).
menghasilkan laporan keuangan yang andal dan tepat waktu sebagai wujud
Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Teori Kontinjensi
diangkat dalam penelitian. Kebenaran dari hipotesis itu harus dibuktikan melalui
dan pemerintah. BPK sebagai pihak independen yang ditunjuk untuk melakukan
pemeriksaan BPK.
kepada DPRD.
57
diharapkan masyarakat sebagai pemilik dana publik sejalan dengan kinerja dan
dan Soleha (2014) membuktikan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah yang
Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang integral pada tindakan dan
kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai
pelaksanaan untuk menjamin tercapainya tujuan secara efektif, efisien dan tidak
baik yang diterapkan oleh pemerintah dalam pengelolaan keuangan akan mampu
59
keuangan pemerintah.
dan Bashir (2015) dan Kewo (2017) memberikan bukti bahwa pemerintah daerah
sebagaimana yang diatur dalam peraturan daerah. Kepala daerah dalam hal ini
prinsip pengelolaan keuangan yang benar, sesuai dengan peraturan dan memenuhi
keuangan yang dilakukan pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif
ini dilaksanakan oleh Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sesuai dengan
negara agar berdaya guna dan berhasil guna untuk membantu manajemen
menilai konsistensi antara praktik yang dilakukan oleh pemerintah dengan standar
hal yang tidak pantas yang terjadi atas jalannya pemerintahan yang menjadi
61
sehingga apa yang diharapkan masyarakat sebagai pemilik dana publik sejalan
akuntansi yang telah dirancang akan semakin efektif penerapannnya jika didukung
keuangan.
untuk menangani suatu transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah besar
laporan keuangan yang andal dan tepat waktu sebagai wujud akuntabilitas
keuangan pemerintah.
(andal, tepat waktu, dapat dipahami dan dapat dibandingkan) sebagai sarana
teknologi informasi penting untuk dapat menyajikan informasi yang handal secara
dirumuskan hipotesis :
(Utomo, 2006). Arens, et al. (2009) dalam Accounting Corner (2014) menyatakan
kemampuan untuk menangani suatu transaksi bisnis yang kompleks dalam jumlah
besar dengan efisien karena pengendalian yang terintegrasi dengan teknologi lebih
efektif. Yendrawati (2013) menyatakan bahwa faktor eksternal yang salah satunya
intern. Hal ini dapat dilihat dari proses kendali yang dilakukan dengan
64
aman dan lengkap dalam software yang hanya dapat diakses oleh pihak-pihak
yang memiliki otoritas. Penatausahaan transaksi tidak akan bisa diproses lebih
lanjut jika tidak didukung dengan bukti yang valid dan sah seperti tidak adanya
nomor bukti. Dengan demikian sistem pengendalian intern yang ditunjang dengan
pemerintah.
unsur dimensi formalisasi dalam struktur organisasi salah satunya adalah fungsi
menjadikan data-data akuntansi tercatat secara akurat dan tepat waktu serta
laporan keuangan menjadi lebih mudah dan cepat. Laporan keuangan dapat tersaji
dengan tepat waktu dan akurat. Dengan demikian pengawasan keuangan akan
lebih mudah dilakukan atas pengelolaan keuangan yang telah dirancang dengan
METODE PENELITIAN
mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain. Hubungan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah hubungan kausal. Hubungan kausal adalah
hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi disini ada variabel independen/yang
Penelitian ini akan menguji apakah variabel sistem akuntansi keuangan daerah,
Timur. Waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Maret tahun 2017.
67
68
mempunyai kualitas dan karakteristik tentang apa yang ditetapkan oleh peneliti
adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
penelitian ini yaitu Pengguna Anggaran (PA), Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
Pada penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non
sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
keuangan SKPD. Alasan dipilihnya fungsi ini karena lebih mengetahui proses
dan teknis pengelolaan keuangan terkait sistem dan prosedur kerja yang
kecamatan, sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 102 orang yang terdiri
yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu obyek
dengan obyek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono 2014 : 38)
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok
yaitu :
70
dalam penelitian ini yaitu Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), Sistem
oleh variabel lain dalam suatu model. Variabel endogen dalam penelitian ini
Seluruh variabel dalam penelitian ini merupakan variabel laten yang tidak
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
2014:93). Untuk mengukur variabel yang digunakan dalam penelitian ini serta
a. Variabel eksogen
dan periodik.
2008 adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
Daerah berjalan secara efisien dan efektif sesuai dengan rencana dan
b. Variabel Endogen
laporan keuangan tepat waktu dan lengkap, 2) Laporan keuangan bebas dari
c. Variabel Moderasi
yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk
1. Studi kepustakaan atau dokumentasi yaitu suatu cara pengumpulan data yang
menilai suatu konsep penyataan responden dalam penelitian ini adalah skala
jarak interval atau rentang antar jenjang sikap mulai dari tidak baik sampai
Interval Kategori
Kelas SAKD SPI PKD PTI AK
Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
1,00 – 1,80
Baik Baik Optimal Optimal Baik
1,81 – 2,60 Tidak Baik Tidak Baik Tidak Optimal Tidak Optimal Tidak Baik
2,61 – 3,40 Kurang Baik Kurang Baik Kurang Optimal Kurang Optimal Kurang Baik
3,41 – 4,20 Baik Baik Optimal Optimal Baik
4,21 – 5,00 Sangat Baik Sangat Baik Sangat Optimal Sangat Optimal Sangat Baik
Interval kelas diatas menunjukkan bahwa tiap variabel yang menuju kearah
yang baik maka nilainya semakin tinggi. Semakin tinggi nilai yang
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
pada variabel – variabel penelitian tetapi sifatnya sendiri, tidak dikaitkan dengan
mendapatkan informasi mengenai banyak hal seperti rata – rata, deviasi standar,
nilai maksimum dan minimum, tabulasi dan uji Kai-Kuadrat untuk melihat
perbedaan data berdasarkan kategori yang ada pada data tersebut (Umar, 2013 :
103-104).
(SEM)
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode PLS-
SEM dengan bantuan Program Smart PLS versi 3.0. PLS – SEM bertujuan untuk
menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan melihat apakah ada hubungan
Analisis dengan PLS – SEM dipilih karena dapat dilakukan tanpa dasar teori
yang kuat dan data yang lemah seperti jumlah sampel yang kecil, mengabaikan
dan parameter ketepatan model prediksi dilihat dari koefisien determinasi (R-
Square) (Ghozali dan Hengky 2015:5-19). Adapun tahapan dari analisis PLS-
1. Konseptualisasi Model
dengan error terms atau kesalahan pengukuran (Ghozali dan Hengky 2015:57-
58).
estimasi variabel laten tertentu, yaitu factorial, centroid dan path atau struktural
Terdapat dua jenis metode yang digunakan peneliti dibidang SEM untuk
Gambar 3.1. diagram jalur tersebut terdiri dari model struktural dan model
pengukuran PLS-SEM.
ε2 SAKD.1
SAKD2
.
PTI1 PTI2 PTI3 PTI4 PTI5
1
ε3 SAKD3
.1 PTI6 ε24
ε4
PTI PTI7 ε25
SAKD4 SAKD
ε5
SAKD5
ε6 SAKD6 SAKD7
Ε33
ζ AK8
ε7
ε8 SPI1
Ε32
SPI2 AK7
ε9
AK Ε31
AK6
Ε10 SPI3
SPI
Ε30
AK5
ε11 .1
SPI4
Ε29
ε12
SPI5 AK4
Ε26 ε 28
PKD Ε27
ε14 PKD1
ε15 PKD2
ε16 PKD3
PKD5
ε17 PKD4.
ε18
5. Evaluasi model
79
Tahapan evaluasi model terdiri dari evaluasi outer model dan inner
model. Evaluasi outer model untuk menilai validitas dan reabilitas model
berbentuk indikator reflektif. Uji yang dilakukan untuk outer model dengan
dari nilai loading factor untuk setiap indikator konstruk (Ghozali dan
Hengky, 2015:74). Rentang nilai loading factor yaitu 0.5 sampai 0.6
dianggap cukup.
laten memprediksi ukuran pada konstruknya lebih baik dari pada ukuran
nilai cross loading yaitu loading indikator ke konstruk yang diukur lebih
besar dari pada loading ke konstruk lain atau dengan melihat akar kuadrat
reliabilitas konstruk. Nilai Composite reliability harus lebih besar dari 0,7
Hengky, 2015:75).
Keterangan :
SAKD = Variabel sistem akuntansi keuangan daerah
SAKD1 – SAKD7 = Indikator 1-7 variabel sistem akuntansi keuangan
daerah
SPI = Variabel sistem pengendalian intern
SPI1 – SPI6 = Indikator 1-6 variabel sistem pengendalian intern
82
2). Pengujian Inner Model atau Structural Model berfungsi untuk menguji
dengan :
c) Uji inner model juga dilakukan dengan melihat nilai signifikansi untuk
melihat pengaruh antar variabel dimana dalam SEM yang lebih sering
estimasi for path coefisiens (nilai koefisien jalur). Jika T-statistics lebih
adalah 1,96.
84
pada tabel total effect untuk melihat efek total prediksi (direct and
indirect effect). Hal ini dikarenakan, pada efek moderasi tidak hanya
Keterangan :
AK = Variabel akuntabilitas keuangan
SAKD = Variabel sistem akuntansi keuangan daerah
SPI = Variabel sistem pengendalian intern
PKD = Variabel pengawasan keuangan daerah
PTI = Variabel pemanfaatan teknologi informasi
γ1 = Gamma, koefisien pengaruh variabel sistem akuntansi keuangan
daerah terhadap variabel akuntabilitas keuangan
γ2 = Gamma, koefisien pengaruh variabel sistem pengendalian intern
terhadap variabel akuntabilitas keuangan
γ3 = Gamma, koefisien pengaruh variabel pengawasan keuangan
daerah terhadap variabel akuntabilitas keuangan
γ4 = Gamma, koefisien pengaruh variabel pemanfaatan teknologi
informasi terhadap variabel akuntabilitas keuangan
β1 = Beta, koefisien hubungan variabel sistem akuntansi keuangan
daerah dengan variabel pemanfaatan teknologi informasi
β2 = Beta, koefisien hubungan variabel sistem pengendalian intern
dengan variabel pemanfaatan teknologi informasi
β3 = Beta, koefisien hubungan variabel pengawasan keuangan daerah
dengan variabel pemanfaatan teknologi informasi
ζ = Zeta, error terms atau galat model struktural
BAB IV
Timur. Kabupaten Lombok Timur dengan luas wilayah 2.679,88 Km2 merupakan
salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Barat yang terletak di bagian
timur Pulau Lombok, berbatasan dengan Laut Jawa di sebelah utara, Selat Alas di
Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan
Kabupaten Lombok Timur dipimpin oleh Bupati dan Wakil Bupati dan dibantu
oleh perangkat daerah yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD,
Inspektorat, Dinas Daerah, Badan dan Kecamatan (Lampiran 2). Seluruh SKPD
85
86
Kabupaten Lombok Timur masih lemah hal ini karena opini yang diperoleh
sampai tahun 2015 belum ada peningkatan masih WDP. Hal ini memotivasi
penatausahaan keuangan (PPK) dan bendahara yang ada pada seluruh SKPD.
Jumlah kuisioner yang disebar ke 51 SKPD sebanyak 102 sesuai dengan jumlah
pengembalian kuisioner penelitian dapat disajikan pada Tabel 4.1. sebagai berikut:
dapat diolah sebanyak 93 kuisioner dan tidak dapat diolah sebanyak 2 kuisioner.
Kuisioner yang kembali namun tidak dapat diolah disebabkan karena kuisioner
tersebut tidak terisi sebagian. Kuisioner yang tidak kembali sebanyak 7 kuisioner.
87
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama sedangkan
instrumen valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
Uji reliabilitas instrumen pada penelitian ini dengan cara one shot. One shot
atau pengukuran sekali saja yaitu mengukur hanya sekali dan kemudian hasilnya
memberikan nilai Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,7 (Nunally, 1994 dalam
responden sebagaimana disajikan pada Tabel 4.2, diketahui bahwa semua nilai
88
Cronbach’s Alpha statistik masing-masing konstruk lebih besar dari 0,7. Dapat
dinyatakan reliabel.
instrumen/indikator dengan total nilai konstruk. Jika harga korelasi antara tiap
instrumen dengan total nilai konstruk (r-hitung) positif dan lebih besar dari r-tabel
maka instrumen tersebut merupakan konstruk yang kuat atau instrumen valid
dengan menggunakan program SPSS 16.0. Teknik yang dilakukan yaitu dengan
4.3, diketahui bahwa semua nilai korelasi antara tiap nilai instrumen dengan total
nilai konstruk (r-hitung) positif dan lebih besar dari r-tabel (0,444) untuk sampel
dinyatakan valid.
penelitian ini terdiri dari deskriptif profil responden dan jawaban responden.
(PPK) dan bendahara pada seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Lombok Timur
proses dan teknis pengelolaan keuangan terkait sistem dan prosedur kerja yang
pendidikan tertinggi dan masa kerja sebagaimana disajikan pada Tabel 4.4.
38,71
Laki-laki
61,29
Perempuan
dengan wanita. Hal ini karena mobilitas laki-laki lebih tinggi, sementara itu
0,00
0,00
11,83 17 - 25 tahun
49,46 26 - 35 tahun
38,71 36 - 45 tahun
46 - 55 tahun
56 - 65 tahun
berada pada usia cukup matang dengan tingkat kemandirian dan loyalitas
Strata-1 (S1) sebanyak 54 orang (58,06%) dan Strata-2 (S2) sebanyak 3 orang
3,23%
33,33%
SMA
D3
58,06%
S1
≥S2
5,38%
tujuan organisasi.
untuk responden dengan latar pendidikan akuntansi sangat minim. Data profil
ekonomi
administrasi
publik
33,33% 24,73% hukum
11,83% akuntansi
11,83%
9,68% sosial
Gambar 4.4 Profil Responden Berdasarkan Latar Belakang Tingkat Pendidikan Tertinggi
pengelolaan keuangan.
1,08%
< 5 Tahun
35,48% 23,66%
5 - 9 Tahun
18,28% 10 - 14 Tahun
21,51% 15 - 19 Tahun
> 19 Tahun
teknis dan pemahaman tentang pekerjaan yang lebih baik. Hal tersebut erat
lebih lama memiliki pengalaman kerja lebih banyak dan luas, kepercayaan
diri yang tinggi keterampilan teknis dan pemahaman yang lebih baik atas
menunjukkan bahwa responden sudah cukup matang dalam hal teknis kerja
tidak dikaitkan dengan variabel lain. Berdasarkan variabel tersebut analisis dapat
deviasi standar, nilai maksimum dan minimum, tabulasi dan uji Kai-Kuadrat
untuk melihat perbedaan data berdasarkan kategori yang ada pada data tersebut
besar data yang bersangkutan bervariasi dari rata-rata. Nilai maksimum digunakan
Berdasarkan Tabel 4.5, dapat dijelaskan bahwa dalam penelitian ini data
primer yang digunakan terdiri dari 5 variabel yaitu Sistem Akuntansi Keuangan
Keuangan (AK). Total nilai rata-rata untuk indikator dari variabel SAKD berada
pada angka 3,99 menunjukkan bahwa persepsi responden secara umum tentang
pengelolaan anggaran. Total nilai rata-rata untuk indikator dari variabel SPI
berada pada angka 4,13 menunjukkan bahwa persepsi responden secara umum
tentang SPI yang diterapkan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sudah baik,
rata-rata untuk indikator dari variabel PKD berada pada angka 4,12 menunjukkan
publik. Total nilai rata-rata variabel PTI berada pada angka 4,45 menunjukkan
98
bahwa persepsi responden secara umum tentang PTI sangat optimal dalam
berada pada angka 4,12 menunjukkan bahwa persepsi responden secara umum
Salah satu asumsi yang melandasi metode kuadrat terkecil (least square)
eksogen yang layak (sufficient variety). Adanya penyebaran variabel eksogen dan
variabel endogen merupakan hal yang essential dalam menggunakan alat analisis
regresi (Gujarati, 2004: 73). Atas dasar itu, dalam bagian ini digunakan atribut
2004: 72-73). Pengukur penyebaran distribusi data yang juga penting adalah
skewness dan kurtosis. Pada metode analisis regresi yang tidak mensyaratkan data
berdistribusi normal sebagian, tetapi juga membatasi data variabel tidak terlalu
non-normal. Jika nilai koefisien variasi, skewness dan kurtosis sesuai dengan yang
disyaratkan, maka akan diperoleh sinyal atau petunjuk mengenai besaran estimasi
parameter regresi.
simetri dari sebuah distribusi data. Sedangkan kurtosis adalah derajat keruncingan
puncak suatu distribusi data terhadap distribusi normalnya data. Kriteria ideal
untuk nilai skewness dan kurtosis adalah tidak boleh lebih besar dari +1 dan tidak
boleh lebih kecil dari -1 (Hair et al., 2014: 54). Berdasarkan Tabel 4.5, nilai
skewness untuk variabel SAKD sebesar -0,64, variabel SPI sebesar -0,50, variabel
99
PKD sebesar -0,65 dan variabel PTI sebesar -0,56. Nilai skewness dari masing-
masing variabel tersebut telah memenuhi persyaratan nilai skewness yang ideal
yang berarti bahwa penyebaran data berdistribusi normal dengan arah kemiringan
condong ke kiri yang ditandai dengan tanda minus (-). Seperti halnya dengan nilai
kurtosis. Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dengan derajat
Penyebaran distribusi data tidak hanya dapat dilihat dari nilai skewness dan
kurtosis saja, tetapi nilai koefisien variasi pun perlu diperhatikan. Koefisien
variasi berguna untuk melihat sebaran data dari nilai rata-ratanya. Semakin kecil
nilai koefisien variasi maka data semakin homogen. Sebaliknya, semakin besar
nilai koefisien variasi maka data semakin heterogen. Berdasarkan Tabel 4.5, nilai
koefisien variasi untuk ketiga variabel eksogen (SAKD, SPI dan PKD) lebih besar
dari nilai koefisien variasi variabel endogen (AK) sementara variabel moderating
PTI memiliki nilai koefisien variasi yang sama dengan variabel AK. Hal ini
menunjukkan sebaran data untuk ketiga variabel eksogen dan variabel moderasi
terhadap nilai koefisien variasi variabel endogen, dapat diprediksi bahwa ketiga
variabel eksogen (SAKD, SPI dan PKD) dan variabel moderasi (PTI) memiliki
Hasil analisis ini akan menunjukkan jenjang sikap atau tingkat jawaban responden
atas pernyataan-pernyataan dalam kuisioner mulai dari sangat tidak baik sampai
dengan sangat baik. Dalam penelitian ini rentang kelas antar jenjang kategori nilai
kedalam pos-pos yang semestinya, dan (7) pembuatan laporan keuangan secara
1 0 0 22 57 14 93 3.91
2 0 0 25 36 32 93 4.08
3 0 1 28 22 42 93 4.13
4 0 0 15 32 46 93 4.33
5 0 1 10 63 19 93 4.08
6 0 0 15 63 15 93 4.00
7 5 21 22 24 21 93 3.38
Total Nilai Rata-rata 3.99
Sumber : Lampiran 8
pernyataan 4 dengan nilai rata-rata 4,33. Hal tersebut menunjukkan bahwa dalam
keuangan. Nilai rata-rata terendah berada pada item pernyataan 7 dengan nilai
keuangan seringkali konsisten dan periodik. Total nilai rata-rata untuk indikator
dari variabel sistem akuntansi keuangan daerah berada pada angka 3,99. Total
tentang sistem akuntansi keuangan daerah yang diterapkan baik, tertib sesuai
organisasi.
102
Variabel sistem pengendalian intern terdiri atas 6 (enam) indikator yaitu (1)
pemisahan tugas, (2) otorisasi, (3) dokumen/bukti (4) catatan akuntansi, (5)
1 0 0 20 55 18 93 3.98
2 0 6 27 34 26 93 3.86
3 0 1 13 42 37 93 4.24
4 0 0 26 29 38 93 4.13
5 0 0 18 35 40 93 4.24
6 0 6 11 23 53 93 4.32
Total Nilai Rata-rata 4.13
Sumber : Lampiran 8
pernyataan 6 dengan nilai rata-rata 4,32. Hal tersebut menunjukkan bahwa laporan
nilai rata-rata 3,86, hal ini menunjukkan bahwa setiap transaksi hampir tidak bisa
dilakukan tanpa adanya otorisasi dari pihak yang berwenang. Total nilai rata-rata
103
untuk indikator dari variabel sistem pengendalian intern berada pada angka 4,13.
(1) pemeriksaan, (2) pengujian kebenaran laporan, (3) menguji kesesuaian SAP,
(4) penelusuran bukti yang mendukung temuan dan (5) evaluasi temuan.
4.9.
1 0 10 20 33 30 93 3.89
2 0 4 8 40 41 93 4.27
3 0 1 22 30 40 93 4.17
4 0 4 14 43 32 93 4.11
5 0 2 21 32 38 93 4.14
Total Nilai Rata-rata 4.12
Sumber : Lampiran 8
104
terendah berada pada item pernyataan 1 dengan nilai rata-rata 3,89, hal ini
secara berkala sesuai jadwal yang telah ditetapkan (6 bulan sekali). Total nilai
rata-rata untuk indikator dari variabel pengawasan keuangan daerah berada pada
angka 4,12. Total nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa persepsi responden
secara umum tentang pengawasan keuangan oleh Inspektorat Daerah telah optimal
software yang sesuai peraturan, (6) integrasi sistem akuntansi dalam pembutan
1 0 1 5 79 8 93 4.01
2 0 1 5 49 38 93 4.33
3 0 0 5 47 41 93 4.39
4 0 0 0 25 68 93 4.73
5 0 0 0 52 41 93 4.44
6 0 0 1 30 62 93 4.66
7 0 0 5 28 60 93 4.59
Total Nilai Rata-rata 4.45
Sumber : Lampiran 8
pernyataan 4 dengan nilai rata-rata 4,73. Hal tersebut menunjukkan bahwa proses
pada item pernyataan 1 dengan nilai rata-rata 4,01, hal ini menunjukkan bahwa
informasi berada pada angka 4,45. Total nilai rata-rata tersebut menunjukkan
penyusunan laporan keuangan tepat waktu, (2) laporan keuangan bebas dari
kesalahan material, (3) laporan keuangan dapat dibandingkan dan andal, (4)
sumber daya, (7) penyusuanan laporan keuangan berdasarkan SAP dan (8) review
dengan menggunakan skala likert 5 poin untuk mengukur jawaban responden atas
Tabel 4.11.
1 0 1 20 48 24 93 4.02
2 0 1 22 59 11 93 3.86
3 0 0 4 55 34 93 4.32
4 0 0 11 70 12 93 4.01
5 0 0 6 67 20 93 4.15
6 0 0 3 75 15 93 4.13
7 0 0 3 67 23 93 4.22
8 0 0 0 71 22 93 4.24
Total Nilai Rata-rata 4.12
Sumber : Lampiran 8
pernyataan 3 dengan nilai rata-rata 4,32. Hal tersebut menunjukkan bahwa laporan
keuangan yang disusun dapat dibandingkan dan andal. Nilai rata-rata terendah
berada pada item pernyataan 2 dengan nilai rata-rata 3,86, namun hal ini masih
material. Total nilai rata-rata untuk indikator dari variabel akuntabilitas keuangan
berada pada angka 4,12. Total nilai rata-rata tersebut menunjukkan bahwa
kepadanya.
sebagai alat untuk menganalisis data dengan tujuan eksplanasi yaitu melakukan
Modelling (PLS-SEM) dengan bantuan Program Smart PLS versi 3.0. Ghozali dan
menguji hubungan prediktif antar konstruk dengan melihat apakah ada hubungan
Model pengukuran atau outer model dengan indikator refleksif. Outer model
konstruk laten dan composite reliability untuk blok indikatornya. Proses evaluasi
model pengukuran (outer model) pada penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut :
convergent indikator refleksif dengan program SmartPLS 3.0 dapat dilihat dari
108
nilai loading factor untuk tiap indikator konstruk (Ghozali dan Hengky, 2015:74).
loading factor harus lebih dari 0,7 untuk penelitian yang bersifat confirmatory,
namun untuk penelitian tahap awal dari pengembangan skala pengukuran nilai
loading factor 0,5 – 0,6 masih dianggap cukup, sedangkan nilai Average Variance
Extracted (AVE) harus lebih besar dari 0,5 (Chin dalam Ghozali dan Hengky
(2015:74). Adapun hasil uji validitas convergent dari analisis PLS algorithm pada
Berdasarkan Gambar 4.6, dapat diketahui hasil yaitu indikator PTI1 < 0,5
artinya tidak memenuhi syarat loading factor sehingga harus di droping. Tabel
4.12 menunjukkan ada dua variabel yang memiliki nilai AVE kurang dari 0,5
yaitu AK dan PTI, sehingga harus dilakukan droping kembali untuk beberapa
10 dan Lampiran 11). Setelah melewati proses droping nilai loading factor dari
droping karena tidak memenuhi kriteria convergent validity yaitu indikator PTI1,
PTI5, PTI6, AK2 dan AK3. Setelah droping, nilai semua indikator yang tersisa
Gambar 4.7 dan Tabel 4.13, diperoleh nilai loading factor untuk semua indikator
lebih besar dari 0,5 dan nilai AVE variabel seluruhnya lebih besar dari 0,5.
tidak berkorelasi dengan tinggi. Cara untuk menguji validitas discriminant dengan
110
indikator refleksif pada penilitian ini yaitu dengan melihat nilai cross loading
lebih besar dari korelasi indikator dengan konstruk lainnya maka konstruk
memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik daripada indikator pada blok
Tabel 4.14.
Tabel 4.13 Nilai AVE dari analisis PLS algorithm (Tahap III)
AVE Keterangan
AK 0.502 Valid
PKD 0.610 Valid
PTI 0.536 Valid
SAKD 0.530 Valid
SPI 0.528 Valid
Sumber : Lampiran 11
111
masing indikatornya memiliki nilai cross loading yang lebih besar dari pada
korelasi dengan indikator lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa suatu konstruk
dengan indikator pada blok lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dengan indikator refleksif (Ghozali dan Hengky, 2015:75). Pada penelitian ini uji
yang biasa digunakan untuk menilai reliabilitas konstruk menurut Ghozali dan
Hengky (2015:75) yaitu nilai composite reliability harus lebih besar dari 0,7 untuk
penelitian yang bersifat confirmatory. Hasil analisis PLS algorithm untuk melihat
nilai composite reliability pada penelitian ini sebagaimana disajikan pada Tabel
4.15.
composite reliability lebih besar dari 0,7. Dengan demikian dapat disimpulkan
AK1 = 0,722 AK
AK4 = 0,690 AK
AK5 = 0,630 AK
AK6 = 0,630 AK
AK7 = 0,783 AK
AK8 = 0,730 AK
Keterangan :
SAKD = Variabel sistem akuntansi keuangan daerah
SAKD1 – SAKD7 = Indikator 1-7 variabel sistem akuntansi keuangan
daerah
SPI = Variabel sistem pengendalian intern
SPI1 – SPI6 = Indikator 1-6 variabel sistem pengendalian intern
PKD = Variabel pengawasan keuangan daerah
PKD1 – PKD5 = Indikator 1-5 variabel pengawasan keuangan daerah
PTI = Variabel pemanfaatan teknologi informasi
115
Nilai R square 0.67, 0.33 dan 0.19 dapat disimpulkan bahwa model kuat,
moderate dan lemah (Ghozali dan Hengky, 2015:81). Nilai R square dari hasil
Berdasarkan Tabel 4.17 dapat diketahui bahwa nilai R square dari hubungan
variabel lain diluar model yang dibangun dalam penelitian ini. Berdasarkan nilai
validation dan fungsi fitting dengan prediksi dari observed variable dan estimasi
dari konstruk (Ghozali dan Hengky, 2015:79). Nilai Q2 > 0 menunjukkan bahwa
0.02, 0.15 dan 0.35 menunjukkan bahwa model lemah, moderate dan kuat. Nilai
Q2 = 1 – (1 – R2)
Q2 = 1 – (1 – 0,490)
Q2 = 1 – 0,51
Q2 = 0,490
relevance sebesar 0,490 atau nilai Q2 predictive relevance > 0. Hal ini
digunakan adalah 5 persen. Hipotesis diterima jika nilai t-statistik lebih tinggi dari
117
pada nilai t-tabel (t-statistik > 1,66 untuk hipotesis berarah pada level signifikan 5
persen). Hasil proses bootstrapping dalam PLS untuk nilai t-statistik dalam
penelitian ini sebagaimana disajikan pada Gambar 4.8 dan Lampiran 12 (tabel
path coefficients).
dalam Tabel 4.17 dapat disimpulkan hasil analisis untuk pengujian hipotesis
akuntabilitas keuangan adalah 4.353 lebih besar dari t-tabel (1,66) pada level
akuntabilitas keuangan adalah 3.679 lebih besar dari t-tabel (1,66) pada level
keuangan diterima.
akuntabilitas keuangan adalah 1.047 lebih kecil dari t-tabel (1,66) pada level
akuntabilitas keuangan adalah 1.103 lebih kecil dari t-tabel (1,66) pada level
keuangan adalah 1.961 lebih besar dari t-tabel (1,66) pada level signifikansi 5
persen dengan nilai koefisien jalur (path coefficient) sebesar 0.840. Dapat
keuangan adalah 0.033 lebih kecil dari t-tabel (1,66) pada level signifikansi 5
persen dengan nilai koefisien jalur (path coefficient) sebesar 0.009. Dapat
120
keuangan. Efek moderasi dalam analisis program Smart PLS 3.0 dapat dilihat dari
nilai total effect. Solimun (2011: 33) menyebutkan terdapat empat jenis efek
moderasi yang ditimbulkan dari hubungan moderasi yaitu pure moderasi, quasi
signifikan.
Untuk mengetahui efek moderasi dari hasil analisis SmartPLS 3.0 dapat
Lampiran 11 (tabel path coefficients dan tabel R square) dapat disusun persamaan
AK = 0,336 SAKD + 0,313 SPI + 0,091 PKD + 0,112 PTI + 0,420 SAKD.PTI +
0,840 SPI.PTI + 0,009 PKD.PTI
Keterangan :
4.5 Pembahasan
perundang-undangan.
penerapan sistem yaitu sistem akuntansi dan pengendalian intern serta mekanisme
intern dan pengawasan keuangan intern akan semakin efektif dengan adanya
hipotesis dengan menggunakan alat analisis PLS dapat dijelaskan hasil penelitian
sebagai berikut :
memberikan kinerja terbaik yang pada akhirnya akan berdampak pada baiknya
akuntansi.
Hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa sistem
Dengan kata lain, semakin baik penerapan sistem akuntansi keuangan daerah,
secara signifikan.
setiap transaksi keuangan dapat tercatat dan dilaporkan dengan akurat dan
yang baik sesuai yang dipersyaratkan, baiknya laporan keuangan yang dihasilkan
pemerintah.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan asumsi dasar sifat manusia dari
diri sendiri (self interest). Penerapan sistem akuntansi yang baik oleh pengelola
yang disepakati antara Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan DPRD yang
tertuang dalam Perda No. 7 Tahun 2009. Adanya sistem akuntansi yang telah
yang sesuai dengan SAP, analisis/identifikasi dan klasifikasi transaksi dan catatan,
keuangan secara konsisten dan periodik akan memberikan perbaikan kinerja dan
atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien (Mahsun, 2011). Asumsi
governance yang didasarkan pada faktor psikologi dan sikap manajemen yang
untuk mencapai efektif dan efisiennya kegiatan pengelolaan keuangan dan untuk
keuangan dalam satu sistem yang terintegrasi sehingga laporan keuangan yang
kualitas laporan yang baik. Hal ini karena sistem akuntansi keuangan daerah yang
keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi tersebut dapat menjadi sarana
berdasarkan hasil pemeriksaan BPK. Salah satu indikator penilaian BPK atas
dengan berupaya menerapka sistem akuntansi yang baik sesuai peraturan dalam
konflik kepentingan.
Timur sangat baik. Namun masih banyak responden yang memberikan pendapat
bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah kurang baik bahkan masih
ada beberapa responden yang memberikan jawaban tidak baik. Hal tersebut
terapkan masih kurang sesuai dengan SAP serta analisis dan klasifikasi transaksi
karena kondisi tiap-tiap SKPD berbeda-beda, ada yang sudah menerapkan sistem
akuntansi dengan baik ada juga yang belum karena berbagai alasan seperti belum
proses pengelolaan keuangan menjadi tidak baik dan ini menjadi alasan tidak
sampai tahun 2015 masih ditemukan pencatatan keuangan dan asset yang tidak
berdasarkan SAP dan ketentuan lainnya yang terkait. Hal ini mengindikasikan
baik masih kurang. Responden dalam penelitian ini merupakan pelaku yang
mempengaruhi pemahaman responden atas pernyataan kuisioner dan hal ini tentu
bidang akuntansi. Hal ini diharapkan karena sumberdaya dengan latar pendidikan
akuntansi memiliki kemampuan lebih baik dalam memahami sistem dan prosedur
pengelolaan keuangan yang baik mulai dari tahap perencanaan, pelaksaaan sampai
Kurnia (2013), Olatunji (2013) dan Soleha (2014) yang membuktikan bahwa
sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Saputra (2014) dan Asfiryati
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien serta taat
keuangan yang baik, maka instansi pemerintah sebagai pihak yang diberikan
Hipotesis kedua yang diajukan dalam penelitian ini adalah bahwa sistem
kata lain, semakin baik penerapan sistem pengendalian intern, maka semakin baik
hipotesis H2 diterima berarti bahwa semakin baik sistem pengendalian intern yang
Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan asumsi teori keagenan bahwa
keuangan yang baik melalui penerapan sistem pengendalian intern yang baik.
pemerintah supaya tidak menyimpang dari peraturan dan hal ini ditujukan untuk
masyarakat.
dalam bentuk laporan keuangan yang telah diaudit BPK. Adanya audit BPK atas
pada dasarnya mengacu pada pengelolaan aktivitas secara efektif, efisien dan
dalam proses pelaksanaannya. Hal ini dapat dilihat dari baiknya pemisahan tugas
yang hampir tidak dapat dilakukan tanpa melalui otorisasi terlebih dahulu dari
pihak-pihak yang berwenang serta setiap transaksi keuangan selalu didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan sah. Untuk menjaga keakuratan dan kelengkapan
132
pengecekan atas jurnal. Selain itu responden juga berpendapat bahwa kasubbag
dengan baik mengikuti peraturan dan ketentuan yang berlaku. Hal ini karena
responden yang dalam hal ini adalah pengelola keuangan yang melaksanakan
pengendalian yang baik dan mengikuti ketentuan yang berlaku. Hal ini
keuangan.
kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Widyaningsih, et al. (2011), Soleha
(2014), Ichlas, et al. (2014) Aramide dan Bashir (2015) dan Kewo (2017)
signifikan terhadap akuntabilitas keuangan. Hal ini berarti semakin baik sistem
pengendalian intern dalam suatu instansi maka akuntabilitas keuangan juga akan
133
semakin baik. Namun tidak sesuai dengan hasil penelitian Retnaningtyas (2016)
dan Santoso (2016) bahwa penerapan sistem pengendalian intern tidak berhasil
keuangan yang dilakukan pemerintahan daerah berjalan secara efisien dan efektif
akuntabilitas keuangan.
kegiatan pengawasan yang dilaksanakan inspektorat belum efektif. Hal ini terlihat
dari tanggapan responden yang masih banyak berada pada kode 2 dan 3 yaitu 30
SAP, 18 responden pada indikator penelusuran bukti dan 23 orang pada indikator
evaluasi temuan.
jumlah aparat pengawas intern yang terbatas tidak sebanding dengan jumlah
satuan kerja (obyek pemeriksaan) yang ada menyebabkan beban kerja yang tinggi
sekolah sejumlah 736 sekolah dan kantor-kantor UPT dan puskesmas pada
seluruh kecamatan, sementara auditor yang ada pada Inspektorat Lombok Timur
pengendali mutu dan pengendali teknis selama ini sebagian besar dijalankan oleh
pejabat struktural atau yang bukan berasal dari profesi auditor. Keterbatasan
menjalankan kontrak yang telah disepakati dengan DPRD. Tidak efektifnya peran
pengelolaan keuangan tidak ditemukan dan tidak dapat dilakukan koreksi atas
kesalahan tersebut sehingga pada saat pemeriksaan BPK ini menjadi temuan.
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan asumsi filosofis teori stewardship
tujuan organisasi. Dari teori ini diharapkan aparat pengawasan intern dapat
dalam menjaga kualitas pengelolaan dan pelaporan keuangan sehingga tidak dapat
dilakukan karena kurangnya jumlah auditor internal, namun harapan tidak sesuai
fakta yang terjadi bahwa hal tersebut tidak memberikan peningkatan efektivitas
kinerja pengawasan.
Hasil penelitian ini sejalan dengan fakta yang terjadi bahwa Pemerintah
sebagaimana yang diungkapkan BPK dalam IHPS I Tahun 2016 dimana masih
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Alqodri (2015) dan
jika didukung oleh pemanfaatan teknologi informasi sebagai faktor yang memiliki
faktor situasional yang ada dalam setiap keadaan. Salah satu variabel kontinjensi
yang dapat terjadi dalam suatu sistem pengendalian manajemen menurut Fisher
menyatakan bahwa padu padan yang sesuai antara sistem akuntansi manjemen
(andal, tepat waktu, dapat dipahami dan dapat dibandingkan) sebagai sarana
teknologi informasi penting untuk dapat menyajikan informasi yang handal secara
penelitian ini (Solimun, 2011:33). Namun jika dilihat dari nilai t-statistik
139
akuntabilitas keuangan yang lebih besar dari nilai t-statistik hubungan interaksi
prediktor (1,404 > 1,103), maka variabel pemanfaatan teknologi informasi lebih
menunjang proses pengelolaan keuangan. Hal ini dapat dijelaskan dari hasil
optimal. Hal ini ditunjukkan dengan jawaban responden yang masih berada pada
teknologi pada masing-masing SPKD berbeda-beda, ada yang sudah optimal ada
dari BPKP tidak didukung oleh kesiapan pemerintah daerah untuk menggunakan
Pelatihan teknis bagi operator SIMDA juga tidak pernah dilakukan menyebabkan
140
operator membutuhkan waktu lama untuk mempelajarinya. Selain itu aplikasi ini
juga belum online system, transfer data masih harus dilakukan secara manual.
Penempatan pegawai pada jabatan yang bukan keahliannya atau tidak sesuai
(PPK dan bendahara) pada Pemerintah Kabupaten Lombok Timur sangat minim
Ketika teknologi informasi telah dimanfaatkan secara optimal dan efektif, maka
secara optimal dan efektif maka sistem akuntansi menjadi tidak efektif dan
akuntabilitas keuangan yang baikpun tidak dapat tercapai. Selain itu sistem
akuntansi manajemen adalah unsur yang bersifat tidak pasti dan dipengaruhi oleh
141
oleh Fisher (1998) bahwa beberapa variabel yang perlu dipertimbangkan dalam
dan berhubungan satu sama lain. Sistem kontinjensi berupa lingkaran yang tak
Hasil penelitian ini sejalan dengan hasi penelitian Untary (2015) yang
keuangan pemerintah.
sistem pengendalian intern. Hal ini dapat dilihat dari proses kendali yang
tersimpan dengan aman dan lengkap dalam software yang hanya dapat diakses
oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas. Penatausahaan transaksi tidak akan bisa
diproses lebih lanjut jika tidak didukung dengan bukti yang valid dan sah seperti
tidak adanya nomor bukti. Dengan demikian sistem pengendalian intern yang
sistem pengendalian intern signifikan, maka efek moderasi yang terjadi adalah
prediktor.
keuangan. Teori kontinjensi menyatakan bahwa padu padan yang sesuai antara
143
informasi dapat lebih mengefektifkan sistem pengendalian intern. Hal ini dapat
misalnya data-data keuangan dapat tersimpan dengan aman dan lengkap dalam
software yang hanya dapat diakses oleh pihak-pihak yang memiliki otoritas.
Penatausahaan transaksi tidak akan bisa diproses lebih lanjut jika tidak didukung
dengan bukti yang valid dan sah seperti tidak adanya nomor bukti. Data-data
teknologi karena kemampuan teknologi dalam mengolah data dalam waktu yang
singkat dan proses yang singkat, berbeda dengan sistem manual yang
membutuhkan waktu yang lama dan proses yang panjang dalam rangkaian proses
date. Pengecekan catatan akuntansi dan review laporan keuangan juga dapat
segera dilakukan dan tidak membutuhkan waktu yang lama jika pencatatan dan
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian Yendrawati (2015)
IT, perkembangan web dan internet tidak dapat memoderasi hubungan sistem
unsur dimensi formalisasi dalam struktur organisasi salah satunya adalah fungsi
rangkaian sistem pengendalian adalah unsur yang bersifat kontinjensi atau penuh
lainnya.
bukti pada saat pengawasan dan pemeriksaan. Pengelolaan keuangan yang telah
pemerintah daerah.
145
menjadikan data-data akuntansi tercatat secara akurat dan tepat waktu serta
laporan keuangan menjadi lebih mudah dan cepat. Laporan keuangan dapat tersaji
dengan tepat waktu dan akurat. Dengan demikian pengawasan keuangan akan
lebih mudah dilakukan atas pengelolaan keuangan yang telah dirancang dengan
akuntabilitas keuangan.
signifikan. Oleh karena itu variabel moderasi dalam penelitian ini dikategorikan
2011:33). Namun jika dilihat dari nilai t-statistik hubungan langsung variabel
teknologi informasi dengan variabel prediktor (1,404 > 0,033), maka variabel
prediktor (independen).
Kabupaten Lombok Timur sampai saat ini masih dilakukan secara manual, belum
Ketika teknologi informasi telah dimanfaatkan secara optimal dan efektif, maka
secara optimal dan efektif maka sistem akuntansi menjadi tidak efektif dan
akuntabilitas keuangan yang baikpun tidak dapat tercapai. Selain itu pengawasan
keuangan sebagai bagian dari rangkaian sistem pengendalian adalah unsur yang
bersifat tidak pasti dan dipengaruhi oleh banyak faktor bukan hanya teknologi
dimana variabel-variabel tersebut saling terkait dan berhubungan satu sama lain.
Sistem kontinjensi berupa lingkaran yang tak terputus saling berimplikasi dan
baik secara teoretis, praktis dan kebijakan yang dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Implikasi Teoretis
tidak sejalan dengan kepentingan publik. Problem agency dari hasil penelitian
dalam rangka mencapai tujuan yaitu akuntabilitas keuangan yang baik. Hasil
2. Implikasi Praktis
Berdasarkan temuan penelitian ini, aspek praktis yang ingin dicapai adalah
daerah dan sistem pengendalian intern yang baik serta pengawasan keuangan
3. Implikasi Kebijakan
beberapa regulasi, antara lain regulasi daerah yang mengatur tentang sistem
governance).
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
keuangan pemerintah daerah. Data penelitian ini diperoleh dari kuisioner yang
(43% dari jumlah populasi). Responden penelitian adalah PPK yaitu sebagai pihak
semakin baik sistem akuntansi keuangan daerah dan sistem pengendalian intern
152
153
laporan serta menyusun laporan keuangan secara konsisten dan periodik. Dengan
Akuntabilitas keuangan yang dimaksudkan dalam hal ini adalah pemerintah dapat
tepat waktu, bebas dari kesalahan material, dapat dibandingkan dan andal, dan
SAP serta laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi menjamin
untuk dapat dilakukan review dan audit oleh inspektorat dan BPK untuk
pemisahan tugas yang jelas dan baik, penerapan otorisasi atas setiap transaksi,
peraturan perundang-undangan.
Hasil lain dari penelitian ini adalah bahwa pengawasan keuangan tidak
signifikan terhadap akuntabilitas keuangan, hal ini karena aparat pengawas intern
pengawas yang tidak sesuai dengan banyaknya jumlah obyek yang harus diawasi.
dan aplikasi menjadikan proses update data menjadi lebih cepat. Proses
bukti yang valid dan sah dan tidak diotorisasi pihak yang berwenang tidak bisa
dalam sistem nomor bukti dan otorisasi dapat dideteksi valid dan sahnya.
155
Pengecekan atas jurnal dan review juga lebih mudah dilakukan dengan teknologi
informasi.
mendukung proses akuntansi. Transfer data-data keuangan antar unit kerja masih
keuangan juga tidak dapat diperkuat secara signifikan oleh PTI. Hal ini karena
Timur masih rendah ditunjukkan dengan opini WDP yang diperoleh. Hal ini
manajemen yang ada. Responden dalam penelitian ini menyatakan bahwa sistem
Permendagri No. 21 Tahun 2011 yang merupakan turunan dari PP No. 58 Tahun
No. 71 Tahun 2010; ketiga, menerapkan sistem pengendalian intern yang baik
yang efektif dalam hal ini oleh inspektorat daerah sesuai dengan amanat PP No.
keuangan. Model moderasi yang dibangun dalam penelitian ini adalah desain
ketiga dari model penelitian yang kemukakan Fisher (1998) yaitu desain
penelitian yang menguji interaksi antara satu variabel kontinjensi dengan lebih
sebesar 0,490. Hal ini menunjukkan bahwa masih terdapat variabel lain diluar
dan evalusi temuan sehingga variabel pengawasan keuangan belum terukur secara
kesalahan berulang tiap tahun, dan peran auditor dalam mengurangi tindak
PP No. 79 Tahun 2005 bahwa peran auditor internal dalam pengusutan kebenaran
hasil pemeriksaan (LHP) BPK atas LKPD Kabupaten Lombok Timur dengan
159
keuangan. LHP BPK didasarkan pada peraturan yang berlaku sementara hasil data
sehingga kurang dapat menjelaskan atau tidak sesuai dengan fenomena yang
terjadi. Hal ini menunjukkan bahwa pengukuran variabel masih belum optimal
terbuka sehingga data yang diperoleh dari kuisioner dapat dapat lebih optimal
Abdullah, Syukriy. Hubungan Keagenan antara Kepala Daerah dan Kepala SKPD
– Anggaran SKPD. https://syukriy.wordpress.com/,2012.
Donaldson, Lex and Davis James H. 1991. Stewardship Theory or Agency Theory
: CEO Governance and Shareholder Returns. Australian Journal of
Management Vol. 16 No. 1 : 49-65.
Fisher, J.G. 1998. Contingency Theory, Management Control System and Firm
Outcome: Past Results and Future Directions. Behavioral Research in
Accounting Vol. 10 : 47-64.
Kewo, Cecilia Lelly. 2017. The Influence of Internal Control Implementation and
Managerial Performance on Financial Accountability Local Government in
Indonesia. International Journal of Economics and Financial Issues Vol. 7
Issue 1 : 293-297.
Kurnia, Indra. 2014. Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah dan Kualitas
Aparatur Pemerintah terhadap Akuntabilitas Keuangan (Studi Pada Kantor
Inspektorat Kabupaten/Kota di Propinsi Sumatera Barat). e-
journal.unp.ac.id.
LAN dan BPKP. 2000. Modul Sosialisasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP). Jakarta : LAN.
Ng’eni, F.B. 2016. Theoretical Aspects Underpinning Public Sector Audit and
Financial Accountability in Tanzanian Local Government Authorities
(LGAs). International Journal of Finance and Accounting Vo. 5 No. 1 : 46-
53.
Nurillah, As Syifa dan Dul Muid. 2014. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD),
Pemanfaatan Teknologi Informasi, dan Sistem Pengendalian Intern terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada SKPD
Kota Depok). Diponegoro Journal of Accounting Vol. 3 No. 2 : 1-13.
Pujiswara, I.B, Nyoman T.H. dan Ni K.S. 2014. Pengaruh Pemanfaatan Sistem
Informasi Akuntansi Keuangan Daerah dan Pengawasan Keuangan Daerah
terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan dan Akuntabilitas Pemerintah
Daerah (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten
Klungkung. e-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha Vol. 2 No. 1.
Solimun, 2012. Analisis Variabel Moderasi dan Mediasi. Program Studi Statistika
FMIPA. Universitas Brawijaya. Malang. http://www.academi.edu.
Solomon, Ali Baba. 2015. The Impact of External Audit in Accountability and
Transparency of NGOS in the Bolgatanga Municipality. Thesis. College of
Humanities and Social Sciences.
1 Aristanti Widyaningsih, Hubungan efektifitas sistem Analisis Jalur (Path Independen : - Sistem akuntansi keuangan daerah
Alvian Triantoro dan akuntansi keuangan daerah dan Analysis) - Efektifitas Sistem Akuntansi yang berjalan efektif akan
Lili Sugeng pengendalian intern dengan Keuangan Daerah meningkatkan sistem pengendalian
Wiyantoro/2011 kualitas akuntabilitas keuangan: - Pengendalian Intern intern yang lebih baik.
kualitas informasi laporan Dependen : - Sistem akuntansi keuangan daerah
keuangan sebagai variabel - Kualitas Akuntabilitas yang efektif ditunjang dengan sistem
intervening Keuangan pengendalian intern yang baik dapat
(Penelitian pada Laporan menghasilkan informasi laporan
Realisasi Anggaran di Pemda Intervening : keuangan yang berkualitas.
Kabupaten/Kota Wilayah Propinsi - Kualitas Informasi Laporan - Sistem akuntansi keuangan daerah
Jawa Barat) Keuangan telah berjalan dengan sangat efektif
dan sistem pengendalian intern yang
berjalan dengan sangat baik sehingga
menghasilkan informasi laporan
keuangan yang berkualitas, tentunya
hal tersebut akan mendorong
meningkatnya kualitas akuntabilitas
keuangan pemrintah daerah.
2 Hazrita, et al/2013 Pengaruh Kompetensi dan Sistem Regresi linier berganda Independen : - Kompetensi tidak berpengaruh
Akuntansi terhadap - Kompetensi terhadap kualitas pertanggungjawaban
Kualitas Pertanggungjawaban - Sistem Akuntansi Instansi laporan keuangan
Laporan Keuangan pada Dependen : - Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Satuan Kerja di lingkungan Kualitas pertanggungjawaban laporan berpengaruh terhadap kualitas
Kanwil Kementerian keuangan pertanggungjawaban laporan keuangan
Agama Provinsi Riau
3 Kurnia, Indra/2013 Pengaruh Sistem Akuntansi Analisis Regresi Independen : - Penerapan sistem akuntansi keuangan
Keuangan Daerah dan Kualitas Berganda - Sistem Akuntansi Keuangan daerah berpengaruh signifikan positif
Aparatur Pemerintah terhadap Daerah terhadap akuntabilitas keuangan
Akuntabilitas Keuangan - Kualitas Aparatur daerah Propinsi Sumatera Barat, dan
(Studi Pada Kantor Inspektorat - Kualitas aparatur pemerintah
Kabupaten/Kota Di Propinsi Dependen : berpengaruh signifikan positif terhadap
Sumatera Barat) Akuntabilitas Keuangan akuntabilitas keuangan Propinsi
Sumatera Barat.
4 Rosnawati Amasi/2013 Pengaruh Pengawasan Fungsional Analisis regresi linear Independen : - Pengawasan fungsional berpengaruh
terhadap Akuntabilitas sederhana - Pengawasan Fungsional signifikan dan positif terhadap
Pengelolaan Keuangan Daerah akuntabilitas pengelolaan keuangan
Pemerintah Kota Gorontalo Dependen : daerah
Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah
5 Olatunji T.E./ 2013 The Impact Of Accounting F-Statistik (ANOVA) Independen : - Penerapan sistem akuntansi
System On The Accountability Of penerapan sistem akuntansi meningkatkan akuntabilitas perusahaan
Small And Medium Scale Dependen : kecil dan menengah di Nigeria.
Enterprises In Nigeria – A Survey Akuntabilitas Keuangan
Of SME’s In Oyo State-Nigeria
6 Iskandar Saputra/2014 Pengaruh Penerapan Sistem Regresi Linear Independen : - Sistem akuntansi keuangan daerah dan
Akuntansi Keuangan Daerah, Berganda - Penerapan Sistem Akuntansi transparansi publik tidak berpengaruh
Transparansi Publik dan Aktifitas Keuangan Daerah signifikan terhadap akuntabilitas
Pengendalian terhadap - Transparansi Publik keuangan.
Akuntabilitas Keuangan SKPD - Aktifitas Pengendalian - Aktivitas pengendalian berpengaruh
pada Pemerintah Kabupaten Dependen : secara signifikan terhadap akuntabilitas
Bintan Akuntabilitas Keuangan keuangan
7 Muhammad Ichlas, Pengaruh Penerapan Standar Regresi Linear Independen : - Penerapan Standar Akuntansi
Hasan Basri dan Akuntansi Pemerintahan, Sistem Berganda - SAP Pemerintahan berpengaruh terhadap
Muhammad Arfan/2014 Pengendalian Intern Pemerintah - SPIP akuntabilitas keuangan
dan Aksesibilitas Laporan - Aksesibilitas Laporan - Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Keuangan Terhadap Akuntabilitas Keuangan Pemerintah berpengaruh terhadap
Keuangan Pemerintah Kota Dependen : akuntabilitas keuangan
Banda Aceh Akuntabilitas Keuangan - Aksesibilitas laporan keuangan
berpengaruh terhadap akuntabilitas
keuangan
8 Nurhayati Soleha/2014 Pengaruh Penerapan Sistem Analisis Jalur Independen : - Implementasi sistem keuangan daerah
Akuntansi Keuangan Daerah dan - Penerapan Sistem Akuntansi memberikan pengaruh yang positif dan
Aktivitas Pengendalian Terhadap Keuangan Daerah signifikan atas akuntabilitas keuangan.
Akuntabilitas Keuangan: Studi - Aktivitas Pengendalian - Implementasi aktivitas pengendalian
pada SKPD Kabupaten/Kota memberikan pengaruh yang positif dan
Propinsi Banten Dependen : signifikan atas akuntabilitas keuangan.
Akuntabilitas Keuangan
9 Ida Bagus Pujiswara, Pengaruh Pemanfaatan Sistem Regresi linear berganda Independen : - Pemanfaatan system informasi
Nyoman Trisna Informasi Akuntansi Keuangan - Pemanfaatan Sistem akuntansi keuangan daerah dan
Herawati dan Ni Kadek Daerah dan Pengawasan Informasi Akuntansi pengawasan keuangan daerah secara
Sinarwati/2014 Keuangan Daerah terhadap Nilai Keuangan Daerah parsial berpengaruh positif terhadap
Informasi Pelaporan Keuangan - Pengawasan Keuangan nilai informasi pelaporan keuangan
dan Akuntabilitas Pemerintah Daerah pemerintah daerah.
Daerah Dependen : - Pemanfaatan system informasi
(Studi Pada Satuan Kerja - Nilai Informasi Pelaporan akuntansi keuangan daerah dan
Perangkat Daerah di Kabupaten Keuangan pengawasan keuangan daerah secara
Klungkung) - Akuntabilitas Pemerintah parsial berpengaruh positif terhadap
Daerah akuntabilitas pemerintah daerah.
10 Osho, Augustine E dan The effects and effectiveness of chi-square Independen : - Penerapan sistem pengendalian
Afolabi, Matthew Accountability and Transparency - Efisien dan Efektif penerapan keuangan yang efisien dan efektif
B/2014 in Government Sectors sistem pengendalian keuangan meningkatkan akuntabilitas
- Strategi manajemen - Strategi manajemen meningkatkan
akuntabilitas
Dependen :
Akuntabilitas dan tra
11 Sanusi Fasilat Aramide The effectiveness of internal non-parametric Independen : Sistem Pengendalian Intern berpengaruh
& Mustapha control system and financial statistical test, Chi- Sistem Pengendalian Intern positif signifikan terhadap akuntabilitas
Muhammed accountability at local square keuangan
Bashir/2015 government level in Nigeria Dependen :
Akuntabilitas Keuangan
12 Aristanti The Influence of Internal Control Path analysis Independen : - Sistem pengendalian internal yang
Widyaningsih/2015 System on the Financial - Sistem Pengendalian Intern efektif dapat meningkatkan kualitas
Accountability of Elementary akuntabilitas keuangan.
Schools in Bandung, Indonesia Dependen :
Akuntabilitas Keuangan
13 Lily/2015 Pengaruh Sistem Akuntansi Regresi berganda Independen : - Sistem akuntansi keuangan
Keuangan dan Aksesibilitas - Sistem Akuntansi Keuangan berpengaruh terhadap akuntabilitas
Laporan Keuangan terhadap - Aksesibilitas Laporan Keuangan pengelolaan keuangan daerah
Akuntabilitas - Aksesibilitas laporan keuangan
Pengelolaan Keuangan Daerah Dependen : berpengaruh terhadap akuntabilitas
(Studi Empiris Pada Satuan Kerja Akuntabilitas pengelolaan keuangan daerah
Perangkat Daerah Kota Pengelolaan Keuangan Daerah
Payakumbuh)
14 Solomon, Ali The Impact of Audit in Regresi dengan Independen : - Tidak terdapat pengaruh dari audit
Baba/2015 Accountability and Tranparancy program SPSS 17.0 - Audit Intern terhadap akuntabilitas dan transparansi
in the Bolgatangga Municipality - Audit Eksternal
Dependen :
- Akuntabilitas
- Transparansi
15 Murungi dan The Impact of Computerized Regresi Independen : - Komputerisasi akuntansi berpengaruh
Kayigamba/2015 Accounting System on - Sistem akuntansi terkomputerisasi terhadap akuntabilitas pelaporan
Accountability of Financial keuangan.
Reporting in the Ministry of Local Dependen :
Government of Rwanda Akuntabilitas pelaporan keuangan
16 Eli Budi Santoso / 2016 Pengaruh Sistem Pengendalian SEM-PLS Independen : - Sistem pengendalian intern pemerintah
Intern Pemerintah, - Sistem Pengendalian Intern berpengaruh positif tidak signifikan
Pemanfaatan Teknologi Informasi Pemerintah terhadap akuntabilitas keuangan daerah,
dan Kompetensi Sumber - Pemanfaatan Teknologi Informasi - Pemanfaatan teknologi informasi
Daya Manusia terhadap - Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh positif tidak signifikan
Akuntabilitas Keuangan Daerah terhadap akuntabilitas keuangan daerah
(Studi Empiris pada Pemerintah Dependen : - Kompetensi sumber daya manusia
Kabupaten Lampung Timur) - Akuntabilitas Keuangan Daerah berpengaruh positif signifikan terhadap
akuntabilitas keuangan daerah.
17 Theresia Wahyu Analisis Akuntabilitas Kinerja Regresi linier berganda Independen : - Partisipasi anggaran dan pengendalian
Retnaningtyas/2016 Keuangan Satuan Kerja - partisipasi anggaran akuntansi tidak berpengaruh terhadap
Perangkat Daerah Kota Surakarta - pengendalian akuntansi akuntabilitas kinerja keuangan
- kejelasan sasaran anggaran - Kejelasan sasaran anggaran, sistem
- sistem pelaporan pelaporan, desentralisasi dan
- desentralisasi pengawasan fungsional berpengaruh
- pengawasan fungsional signifikan terhadap akuntabilitas kinerja
keuangan
Dependen :
akuntabilitas kinerja keuangan
18 Ng’eni/2016 Theoretical Aspects Underpinning Kualitatif Audit dan akuntabilitas keuangan - Peran audit sangat penting dalam
Public Sector Audit and Financial meningkatkan akuntabilitas keuangan
Accountability in Tanzanian publik di pemerintah daerah serta
Local Government Authorities sangat penting untuk meningkatkan
(LGAs) efektifitas pelayanan publik
19 Dewi Asfiryati/2017 Pengaruh penerapan sistem Analisis path Independen : - Penerapan sistem akuntansi keuangan
akuntansi keuangan - Sistem akuntansi keuangan daerah tidak berpengaruh terhadap
daerah dan penyajian laporan daerah akuntabilitas pengelolaan keuangan
keuangan - Penyajian laporan keuangan daerah
terhadap akuntabilitas - Sistem pengendalian intern
pengelolaan Dependen : berpengaruh terhadap akuntabilitas
keuangan daerah dengan sistem Akuntabilitas pengelolaan pengelolaan keuangan daerah
pengendalian intern sebagai keuangan daerah
variabel intervening
(Studi Pada SKPD Kota Dumai) Intervening :
Sistem pengendalian intern
20 Kewo, Cecilia Lelly The Influence of Internal Control PLS Independen : - Penerapan pengendalian internal yang
/2017 Implementation and Managerial - Implementasi pengendalian semakin baik menyebabkab
Performance on Financial internal akuntabilitas keuangan pemerintah
Accountability Local Government - Kinerja manajerial daerah juga semakin baik.
in Indonesia - Kinerja manajerial yang lebih baik
Dependen : membuat pertanggungjawaban
Akuntabilitas keuangan keuangan yang lebih tinggi atau lebih
akuntabel.
Lampiran 2
Populasi Sampel
No NAMA SKPD PPT Bendahara Bendahara Bendahara
PA PPK Jumlah PPK Jumlah
K Penerimaan Pengeluaran Pengeluaran
1 Sekretariat Daerah 1 9 1 1 12 1 1 2
2 Sekretariat DPRD 1 1 1 1 4 1 1 2
3 Inspektorat 1 1 1 1 4 1 1 2
Dinas Pendidikan dan
4 Kebudayaan 1 1 1 1 4 1 1 2
5 Dinas Kesehatan 1 1 1 1 1 5 1 1 2
Dinas Pekerjaan Umum dan
6 Penataan Ruang 1 1 1 1 1 5 1 1 2
Dinas Pemberdayaan
15 Masyarakat dan Desa 1 1 1 1 4 1 1 2
Dinas Pemberdayaan
Perempuan, Perlindungan
16 1 1 1 1 4 1 1 2
Anak dan Keluarga
Berencana
17 Dinas Perhubungan 1 1 1 1 1 5 1 1 2
Dinas Komunikasi,
18 Informatika dan Persandian 1 1 1 1 1 5 1 1 2
23 Dinas Pariwisata 1 1 1 1 1 5 1 1 2
24 Dinas Pertanian 1 1 1 1 1 5 1 1 2
Dinas Peternakan dan
25 Kesehatan Hewan 1 1 1 1 1 5 1 1 2
Badan Pengelolaan
29 Keuangan dan Aset 1 1 1 1 4 1 1 2
32 Kecamatan Selong 1 1 1 1 4 1 1 2
33 Kecamatan Sakra 1 1 1 1 4 1 1 2
34 Kecamatan Sukamulia 1 1 1 1 4 1 1 2
35 Kecamatan Keruak 1 1 1 1 4 1 1 2
36 Kecamatan Terara 1 1 1 1 4 1 1 2
37 Kecamatan Sikur 1 1 1 1 4 1 1 2
38 Kecamatan Masbagik 1 1 1 1 4 1 1 2
39 Kecamatan Aikmel 1 1 1 1 4 1 1 2
40 Kecamatan Pringgabaya 1 1 1 1 4 1 1 2
41 Kecamatan Sambalia 1 1 1 1 4 1 1 2
42 Kecamatan Labuhan Haji 1 1 1 1 4 1 1 2
43 Kecamatan Wanasaba 1 1 1 1 4 1 1 2
44 Kecamatan Pringgasela 1 1 1 1 4 1 1 2
45 Kecamatan Sembalum 1 1 1 1 4 1 1 2
46 Kecamatan Suralaga 1 1 1 1 4 1 1 2
47 Kecamatan Suela 1 1 1 1 4 1 1 2
48 Kecamatan Montong Gading 1 1 1 1 4 1 1 2
49 Kecamatan Sakra Timur 1 1 1 1 4 1 1 2
50 Kecamatan Sakra Barat 1 1 1 1 4 1 1 2
51 Kecamatan Jerowaru 1 1 1 1 4 1 1 2
Nomor Item
Variabel Indikator Skala Referensi
Pertanyaan
Kuesioner Penelitian
Mataram, 2017
Nomor :-
Lampiran : 1 (satu) Eks.
Perihal : Mohon kesediaan
menjadi responden
Kepada :
Yth. Bapak/ Ibu Responden
di –
Tempat
Dengan hormat,
Dengan ini saya sampaikan, bahwa saya mahasiswa Program Studi Magister Akuntansi
Program Pasca Sarjana Universitas Mataram, sedang melakukan penelitian tentang
Akuntabilitas Keuangan Pemerintah Daerah.
Untuk keperluan tersebut, kami mohon kesediaan dan bantuan Bapak/Ibu untuk
berpartisipasi selaku responden penelitian dan jawaban atas kuesioner ini akan dijamin
kerahasiaannya sesuai dengan etika penelitian karena jawaban atas kuesioner ini semata-mata
ditujukan untuk kepentingan penelitian dan bukan untuk maksud lain.
Demikian permohonan saya, atas kesediaan dan kerjasamanya, saya ucapkan terima
kasih.
Hormat Saya,
Eka Suprihastini
KUESIONER PENELITIAN
Juml
Kuision Kuision Kuision
ah Kuision Kuision
er yang er tidak er Responde
NO. SKPD Resp er yang er yang
tidak dapat dapat n Rate
onde disebar kembali
kembali diolah diolah (%)
n
1 Sekretariat Daerah 2 2 0 2 0 2
100.00
2 Sekretariat DPRD 2 2 0 2 1 1
50.00
3 Inspektorat 2 2 2 0 0 0 0.00
Dinas Pendidikan dan
4 2 2 0 2 0 2
Kebudayaan 100.00
5 Dinas Kesehatan 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Pekerjaan Umum dan
6 2 2 0 2 0 2
Penataan Ruang 100.00
7 Dinas Pemuda dan Olahraga 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Perumahan dan Kawasan
8 2 2 0 2 0 2
Permukiman 100.00
9 Satuan Polisi Pamong Praja 2 2 0 2 0 2
100.00
10 Dinas Sosial 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Tenaga Kerja dan
11 2 2 0 2 0 2
Transmigrasi 100.00
12 Dinas Ketahanan Pangan 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Lingkungan Hidup dan
13 2 2 0 2 0 2
Kebersihan 100.00
Dinas Kependudukan dan
14 2 2 0 2 0 2
Pencatatan Sipil 100.00
Dinas Pemberdayaan Masyarakat
15 2 2 0 2 0 2
dan Desa 100.00
Dinas Pemberdayaan Perempuan,
16 Perlindungan Anak dan Keluarga 2 2 0 2 0 2
100.00
Berencana
17 Dinas Perhubungan 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Komunikasi, Informatika
18 2 2 0 2 0 2
dan Persandian 100.00
Dinas Perindustrian dan
19 2 2 1 1 0 1
Perdagangan 50.00
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil
20 2 2 0 2 0 2
Menengah 100.00
Dinas Penanaman Modal dan
21 2 2 0 2 0 2
Pelayanan Terpadu Satu Pintu 100.00
Dinas Perpustakaan dan
22 2 2 0 2 0 2
Kearsipan 100.00
23 Dinas Pariwisata 2 2 0 2 0 2
100.00
24 Dinas Pertanian 2 2 0 2 0 2
100.00
Dinas Peternakan dan Kesehatan
25 2 2 0 2 0 2
Hewan 100.00
26 Dinas Kelautan dan Perikanan 2 2 0 2 0 2
100.00
Badan Perencanaan
27 2 2 0 2 0 2
Pembangunan Daerah 100.00
Badan Kepegawaian dan
28 Pengembangan Sumber Daya 2 2 0 2 0 2
100.00
Manusia
Badan Pengelolaan Keuangan dan
29 2 2 0 2 0 2
Aset 100.00
30 Badan Pendapatan Daerah 2 2 0 2 0 2
100.00
Badan Penanggulangan Bencana
31 2 2 0 2 0 2
Daerah 100.00
32 Kecamatan Selong 2 2 2 0 0 0 0.00
33 Kecamatan Sakra 2 2 0 2 0 2
100.00
34 Kecamatan Sukamulia 2 2 0 2 0 2
100.00
35 Kecamatan Keruak 2 2 0 2 0 2
100.00
36 Kecamatan Terara 2 2 0 2 0 2
100.00
37 Kecamatan Sikur 2 2 0 2 0 2
100.00
38 Kecamatan Masbagik 2 2 0 2 0 2
100.00
39 Kecamatan Aikmel 2 2 0 2 0 2
100.00
40 Kecamatan Pringgabaya 2 2 0 2 0 2
100.00
41 Kecamatan Sambalia 2 2 0 2 0 2
100.00
42 Kecamatan Labuhan Haji 2 2 0 2 0 2
100.00
43 Kecamatan Wanasaba 2 2 0 2 0 2
100.00
44 Kecamatan Pringgasela 2 2 2 0 0 0 0.00
45 Kecamatan Sembalum 2 2 0 2 0 2
100.00
46 Kecamatan Suralaga 2 2 0 2 0 2
100.00
47 Kecamatan Suela 2 2 0 2 0 2
100.00
48 Kecamatan Montong Gading 2 2 0 2 0 2
100.00
49 Kecamatan Sakra Timur 2 2 0 2 1 1
50.00
50 Kecamatan Sakra Barat 2 2 0 2 0 2
100.00
51 Kecamatan Jerowaru 2 2 0 2 0 2
100.00
JUMLAH 102 102 7 95 2 93
91.18
Tingkat Pengembalian Kuisioner Berdasarkan Kriteria Sampel
JUMLAH 102 93 2 7
91.18
Lampiran 6
Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian
SAKD1 Pearson Correlation 1 .296 .329 .455* .709** .367 .174 .646**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD2 Pearson Correlation .296 1 .584** .010 .466* .241 .535* .736**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD3 Pearson Correlation .329 .584** 1 .439 .350 .268 .461* .757**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD4 Pearson Correlation .455* .010 .439 1 .336 .490* .232 .532*
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD5 Pearson Correlation .709** .466* .350 .336 1 .491* .553* .786**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD6 Pearson Correlation .367 .241 .268 .490* .491* 1 .349 .601**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
SAKD7 Pearson Correlation .174 .535* .461* .232 .553* .349 1 .717**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .646** .736** .757** .532* .786** .601** .717** 1
N 20 20 20 20 20 20 20 20
.803 .816 7
Correlations
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20 20
.808 .816 6
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
N 20 20 20 20 20 20
Reliability Statistics
.937 .940 5
PTI1 Pearson Correlation 1 .663** .535* .474* .462* .557* .177 .740**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI2 Pearson Correlation .663** 1 .729** .226 .162 .254 .373 .700**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI3 Pearson Correlation .535* .729** 1 .521* .353 .512* .489* .854**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI4 Pearson Correlation .474* .226 .521* 1 .427 .450* .048 .608**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI5 Pearson Correlation .462* .162 .353 .427 1 .719** .325 .650**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI6 Pearson Correlation .557* .254 .512* .450* .719** 1 .503* .777**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
PTI7 Pearson Correlation .177 .373 .489* .048 .325 .503* 1 .641**
N 20 20 20 20 20 20 20 20
TOTAL Pearson Correlation .740** .700** .854** .608** .650** .777** .641** 1
N 20 20 20 20 20 20 20 20
.823 .839 7
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.886 .892 8
Lampiran 7
Profil Responden
Sekretariat Daerah 1 3 1 3 1 4
2 3 1 3 2 4
Sekretariat DPRD 3
4 4 2 3 2 5
Inspektorat 5
6
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan 7 4 2 3 4 5
8 3 2 3 1 2
Dinas Kesehatan 9 3 2 3 1 3
10 4 2 1 6 5
Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 11 4 1 1 6 5
12 3 1 1 6 2
Dinas Pemuda dan Olahraga 13 4 1 4 3 5
14 4 1 3 2 4
Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman 15 3 1 3 2 4
16 3 1 3 4 2
Satuan Polisi Pamong Praja 17 3 1 3 1 4
18 2 2 1 6 2
Dinas Sosial 19 4 1 3 4 5
20 4 2 3 7 2
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 21 4 1 3 1 5
22 2 1 1 6 2
Dinas Ketahanan Pangan 23 4 1 3 1 5
24 4 2 3 6 5
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan 25 3 1 3 1 4
26 2 1 2 1 2
Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 27 4 1 3 1 5
28 2 1 1 6 2
Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 29 4 1 3 4 5
30 4 1 3 1 4
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan
31 4 1 3 7 5
Anak dan Keluarga Berencana
32 3 1 3 2 2
Dinas Perhubungan 33 3 2 3 4 5
34 3 1 1 6 4
Dinas Komunikasi, Informatika dan Persandian 35 3 2 3 1 3
36 4 2 1 6 2
Dinas Perindustrian dan Perdagangan 37 4 1 1 6 5
38
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah 39 4 1 3 5 5
40 4 2 3 1 4
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu
41 4 1 3 2 3
Satu Pintu
42 4 1 1 6 2
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 43 3 2 3 2 5
44 3 1 2 3 3
Dinas Pariwisata 45 3 2 3 2 5
46 2 2 3 1 2
Dinas Pertanian 47 4 1 3 7 5
48 3 1 3 2 5
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan 49 3 1 4 7 4
50 3 2 3 7 2
Dinas Kelautan dan Perikanan 51 3 1 4 7 3
52 3 1 3 5 4
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 53 4 1 3 1 5
54 4 2 3 1 2
Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber
55 4 1 3 1 4
Daya Manusia
56 4 1 1 6 3
Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset 57 3 2 3 1 4
58 3 2 3 1 1
Badan Pendapatan Daerah 59 4 2 3 4 4
60 4 2 3 4 3
Badan Penanggulangan Bencana Daerah 61 4 2 1 6 5
62 2 1 1 6 2
Kecamatan Selong 63
64
Kecamatan Sakra 65 4 2 1 6 5
66 4 2 1 6 5
Kecamatan Sukamulia 67 4 2 1 6 5
68 4 1 1 6 3
Kecamatan Keruak 69 4 2 3 7 3
70 3 1 1 6 2
Kecamatan Terara 71 3 2 3 1 4
72 3 2 3 1 4
Kecamatan Sikur 73 4 1 3 7 4
74 4 2 1 6 3
Kecamatan Masbagik 75 3 1 3 1 5
76 3 2 3 2 2
Kecamatan Aikmel 77 3 2 3 4 5
78 3 1 1 6 3
Kecamatan Pringgabaya 79 4 2 3 1 5
80 2 2 3 1 3
Kecamatan Sambalia 81 4 1 3 5 4
82 2 2 1 6 2
Kecamatan Labuhan Haji 83 4 1 1 6 5
84 3 1 1 6 2
Kecamatan Wanasaba 85 4 1 1 6 5
86 2 1 1 6 2
Kecamatan Pringgasela 87
88
Kecamatan Sembalum 89 2 1 2 3 3
90 2 1 2 7 3
Kecamatan Suralaga 91 4 1 3 4 5
92 3 1 1 6 4
Kecamatan Suela 93 4 1 3 2 5
94 4 1 3 5 3
Kecamatan Montong Gading 95 4 2 1 7 5
96 3 1 1 6 4
Kecamatan Sakra Timur 97 4 1 1 6 2
98
Kecamatan Sakra Barat 99 4 1 3 7 5
100 3 2 1 6 3
Kecamatan Jerowaru 101 3 1 2 3 3
102 3 1 1 6 2
Keterangan :
Usia JK = Jenis Kelamin PT = Pendidikan Tertinggi
Kode Keterangan Jumlah Kode Keterangan Jumlah Kode Keterangan Jumlah
1 17 - 25 tahun 0 1 Laki-laki 57 1 SMA 31
2 26 - 35 tahun 11 2 Perempuan 36 2 D3 5
3 36 - 45 tahun 36 3 S1 54
4 46 - 55 tahun 46 4 ≥S2 3
5 56 - 65 tahun 0
1 3 3 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5 5 3 3 4 3 4 3 3 4
2 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5
3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5
4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
5 4 4 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4
6 3 4 4 4 4 4 1 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4
7 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 3 3 4 4
8 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5
9 3 3 3 3 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4
10 3 5 3 5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4
11 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5
13 5 5 5 5 4 4 4 3 2 4 4 3 4 2 3 4 3 3 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 4 4 4 5 4
14 4 5 5 5 5 4 3 4 3 5 5 5 3 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 5 4 4 4 4 4
15 3 3 3 4 3 3 2 3 4 4 3 3 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 3 4
16 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 3 4 5 4 3 3 4 5
17 4 3 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4
18 4 4 5 5 4 4 4 5 3 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 4 4 5
19 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 4 4
20 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
21 4 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
22 5 5 5 5 4 4 1 4 4 4 3 3 2 4 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
23 4 4 4 5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
24 4 3 3 4 4 4 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 4 4 3 3 4 4 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 4 4 3 5 4 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
28 3 3 3 4 4 3 2 4 3 4 3 3 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 4
29 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 5 5
30 3 3 3 4 3 4 3 5 3 4 3 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 5 4 3 3 4 3 4 4 4 4
31 4 4 5 5 4 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 4 4 5 3 4 5 4 3 4 4 4
32 4 3 3 5 5 4 2 4 3 5 5 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 4 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4
33 5 4 4 4 5 5 4 3 4 4 3 3 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 5
34 5 5 5 5 4 4 1 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4
35 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5
36 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
37 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4
38 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4
39 4 4 3 3 4 4 3 4 3 5 5 5 3 2 3 3 3 3 4 4 4 4 5 5 5 3 3 3 4 3 4 4 4
40 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5
41 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 5 3 4 3 4 4 4 4
42 3 3 4 4 5 5 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
43 5 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
44 4 5 5 5 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
45 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
46 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
47 4 5 5 5 4 5 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
48 4 5 5 5 4 4 5 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 4
49 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
50 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
51 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
52 4 4 3 5 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5
53 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5
54 4 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4
55 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5
56 3 3 4 4 3 4 2 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 4
57 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
58 4 4 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 4
59 4 4 5 3 4 3 4 3 4 4 3 3 5 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4
60 4 4 5 5 4 4 2 4 3 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4
61 5 3 4 5 4 4 2 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 2 4 4 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
62 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
63 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 5
64 4 5 5 5 4 4 3 5 5 5 4 5 5 3 5 5 2 5 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 4 5
65 4 5 5 5 5 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4
66 3 3 3 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4
67 3 4 4 4 4 4 1 4 4 3 3 3 2 4 4 4 4 5 4 2 4 5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
68 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
69 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 4 4
70 4 3 3 5 5 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4
71 5 3 4 4 5 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 2 5 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 5 5 5 5 4 4 1 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4
73 4 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5
74 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 5 5 4 2 3 3 4 3 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4
75 3 3 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
76 3 3 2 3 2 3 3 5 3 4 3 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 4 4 4 4
77 4 4 3 5 4 4 3 3 2 3 3 3 3 2 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4
78 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5
79 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 4
80 3 3 3 3 3 3 2 5 3 5 4 5 3 5 5 5 5 5 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4
81 4 4 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4
82 4 4 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 4
83 4 4 5 5 4 4 2 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
84 5 3 4 5 4 4 2 3 3 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
85 4 4 4 4 4 4 2 4 3 5 4 5 3 3 5 3 3 4 4 3 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
86 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 3 4 5 4 5 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5
87 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 5
88 4 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4 4
89 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 2 4 4 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4
90 4 5 5 4 4 4 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5
91 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 2 5 5 4 5 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4
92 4 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 2 4 4 4 5 5 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
93 4 3 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 2 4 3 2 3 4 4 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 4 4
Total 364 379 384 403 379 372 314 370 359 394 384 394 402 362 397 388 382 385 373 403 408 440 413 433 427 374 359 402 373 386 384 392 394
Rata-
3,91 4,08 4,13 4,33 4,08 4,00 3,38 3,98 3,86 4,24 4,13 4,24 4,32 3,89 4,27 4,17 4,11 4,14 4,01 4,33 4,39 4,73 4,44 4,66 4,59 4,02 3,86 4,32 4,01 4,15 4,13 4,22 4,24
rata
Analisis Statistik Deskriptif Jawaban Responden Berdasarkan Tingkat Jawaban
SAKD SPI
Jumlah Skor Jawaban Jumlah Skor Jawaban Skor
Skor rata- rata-
Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total rata Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total rata
1 0 0 22 57 14 93 3.91 1 0 0 20 55 18 93 3.98
2 0 0 25 36 32 93 4.08 2 0 6 27 34 26 93 3.86
3 0 1 28 22 42 93 4.13 3 0 1 13 42 37 93 4.24
4 0 0 15 32 46 93 4.33 4 0 0 26 29 38 93 4.13
5 0 1 10 63 19 93 4.08 5 0 0 18 35 40 93 4.24
6 0 0 15 63 15 93 4 6 0 6 11 23 53 93 4.32
7 5 21 22 24 21 93 3.38 Total Skor Rata-rata 4.13
Total Skor Rata-rata 3.99
PKD PTI
Jumlah Skor Jawaban Jumlah Skor Jawaban Skor
Skor rata- rata-
Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total rata Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total rata
1 0 10 20 33 30 93 3.89 1 0 1 5 79 8 93 4.01
2 0 4 8 40 41 93 4.27 2 0 1 5 49 38 93 4.33
3 0 1 22 30 40 93 4.17 3 0 0 5 47 41 93 4.39
4 0 4 14 43 32 93 4.11 4 0 0 0 25 68 93 4.73
5 0 2 21 32 38 93 4.14 5 0 0 0 52 41 93 4.44
Total Skor Rata-rata 4.12 6 0 0 1 30 62 93 4.66
7 0 0 5 28 60 93 4.59
Total Skor Rata-rata 4.45
AK
Jumlah Skor Jawaban
Skor rata-
Item Pernyataan 1 2 3 4 5 Total rata
1 0 1 20 48 24 93 4.02
2 0 1 22 59 11 93 3.86
3 0 0 4 55 34 93 4.32
4 0 0 11 70 12 93 4.01
5 0 0 6 67 20 93 4.15
6 0 0 3 75 15 93 4.13
7 0 0 3 67 23 93 4.22
8 0 0 0 71 22 93 4.24
Total Skor Rata-rata 4.12
Hasil Analisis Statistik Deskriptif Jawaban Responden Berdasarkan Nilai Jawaban
Lampiran 9
AVE
AK 0.446
PKD 0.610
PTI 0.399
SAKD 0.531
SPI 0.529
Lampiran 10
AVE
AK 0.446
PKD 0.610
PTI 0.537
SAKD 0.531
SPI 0.529
Lampiran 11
AVE
AK 0.502
PKD 0.610
PTI 0.536
SAKD 0.530
SPI 0.528
Hasil uji validitas discriminant
Cross Loadings
Composite
Reliability
AK 0.858
PKD 0.887
PTI 0.819
SAKD 0.887
SPI 0.870
Lampiran 12
Standard
Original Sample Error T Statistics
Sample (O) Mean (M) (STERR) (|O/STERR|) P Values
AK1 <- AK 0.722 0.723 0.061 11.911 0.000
AK4 <- AK 0.690 0.678 0.074 9.310 0.000
AK5 <- AK 0.687 0.694 0.071 9.703 0.000
AK6 <- AK 0.630 0.633 0.083 7.595 0.000
AK7 <- AK 0.783 0.774 0.065 12.086 0.000
AK8 <- AK 0.730 0.723 0.080 9.068 0.000
PKD1 <- PKD 0.799 0.797 0.094 8.541 0.000
PKD2 <- PKD 0.794 0.775 0.090 8.773 0.000
PKD3 <- PKD 0.792 0.778 0.088 8.969 0.000
PKD4 <- PKD 0.750 0.733 0.107 7.026 0.000
PKD5 <- PKD 0.769 0.755 0.095 8.085 0.000
PTI2 <- PTI 0.787 0.758 0.115 6.873 0.000
PTI3 <- PTI 0.838 0.804 0.113 7.413 0.000
PTI4 <- PTI 0.562 0.530 0.199 2.829 0.002
PTI7 <- PTI 0.712 0.705 0.104 6.869 0.000
SAKD1 <- SAKD 0.710 0.703 0.064 11.173 0.000
SAKD2 <- SAKD 0.760 0.757 0.049 15.629 0.000
SAKD3 <- SAKD 0.802 0.799 0.050 16.052 0.000
SAKD4 <- SAKD 0.690 0.680 0.064 10.707 0.000
SAKD5 <- SAKD 0.717 0.711 0.068 10.519 0.000
SAKD6 <- SAKD 0.726 0.720 0.059 12.264 0.000
SAKD7 <- SAKD 0.684 0.689 0.058 11.690 0.000
SPI1 <- SPI 0.667 0.665 0.073 9.129 0.000
SPI2 <- SPI 0.735 0.740 0.052 14.175 0.000
SPI3 <- SPI 0.756 0.757 0.047 15.972 0.000
SPI4 <- SPI 0.672 0.671 0.074 9.136 0.000
SPI5 <- SPI 0.804 0.799 0.050 16.020 0.000
SPI6 <- SPI 0.716 0.713 0.048 14.929 0.000
R Square