SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mendapat Gelar S.Ak
Oleh
i
MOTO PERSEMBAHAN
“Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras. Tidak ada keberhasilan tanpa
barang siapa yang ingin kebahagiaan akhirat maka tuntutlah ilmu, dan
SAW’
‘Lakukanlah hal kecil dengan cinta yang besar agar memperoleh hasil yang
Alhamdulillahirabbil’alamin…
Saya persembahkan skripsi ini kepada ibu dan almarhum ayah saya dan keluarga
besar yang selama ini masyaallah sangat berperan dalam membantu memberikan
dukungan berupa doa material dan nasihat-nasihat yang sangat berarti sehingga
menjadikan kehidupan saya lebih baik sampai hari ini.Tak lupa saya ucapkan
terutama saya ucapkan banyak terimakasih kepada kaka perempuan saya yang
bernama Ema Permanasari S.E dan keluarga sudah membantu dan membiayai
seluruhnya dari awal kuliah sampai sekarang, dan sudah ikut mendukung dalam
ii
ABSTRAK
iii
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan magfiroh-Nya. Amin. Tidak lupa shalawat serta salam semoga
Efektivitas Persediaan Obat”, Penulisan ini bertujuan sebagai salah satu syarat
Tidak lupa saya mengucapkan terimakasih atas bantuan dan dukungan dari
beragai pihak karena penulis tidak dapat berjalan lancar jika tidak ada arahan dan
bimbingan dari dosen pembimbing 1 Bapak Elan Eriswanto, S.E., M.M, dan
dosen pembimbing 2 Bapak Andri Indrawan, S.E., M.Ak. Dengan hormat sekali
ini.
Sukabumi.
v
Muhammadiyah Sukabumi.
4. Ema Permanasari S.E, dan Puji Subakti S.T, Fakhira dan fairel Selaku Kaka
5. Ibu Hj. Masitoh, Siti Zam Zam Mulia S.Pd, dan Marsda Triono, Ami
Mutiarsih S.E dan Robi Pirawan S.E, Selaku Ibu dan Kaka yang sudah
6. Iyul Putra Endang Lesmana, Shofia Khoirunnisa, Elsa Sri Hani Martini, Livi
Anggraeni, dan temen temen Accounting 18, sebagai pasangan dan sahabat
7. Kim Namjoon, Kim Seok Jin, Min Yoongi, Jung Hoesok, Park Jimin, Kim
Taehyung, Joen Jongkook, (BTS) dan Win Metawin, NU New, Zee Pruk,
Selaku Idol K-Pop dan Aktor Thailand yang sudah menemani dan memberi
vi
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN
ABSTRAK
ABSTRACT
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL................................................................................................
DAFTAR GAMBAR...........................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
vi
i
3.1 Objek Penelitian............................................................................................
4.2 Pembahasan...................................................................................................
5.1 SIMPULAN
5.2 SARAN
DAFTAR PUSATAKA.......................................................................................
vi
ii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
BAB I
PENDAHULUAN
selatan sukabumi. Dengan area pelayanan yang luas, salah satu Instansi yaitu Puskesmas
Buniwangi. Puskesmas yang saat ini berkembang pesat serta menuntut para pegawai
agar semakin kompeten dan disiplin waktu sesuai dengan aturan yang ada, karena saat
ini banyak puskesmas yang bersaing entah itu dari kualitas, pelayanan, perbedaan harga
obat, apalagi pada saat ini sedang zamannya Covid19 yang dimana setiap puskesmas
Menurut Surat Keputusan Mentri Kesehatan RI No. 43 Tahun 2019 Tentang Pusat
Ravianto (Fahmi Zulia Akbar dan Dedy) Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan
dilakukan sejauh mana orang menghasilkan output seperti yang diharapkan, artinya jika
suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu,
1
Efektifitas itu berarti ketercapaian rencana menuju tujuan utama yang sudah dibuat
sebelumnya.
kecil dan terlalu besar. Jumlah persediaan yang terlalu kecil akan mengakibatkan
Jumlah persediaan yang terlalu kecil atau sedikit juga menimbulkan masalah karena
kurang terpenuhinya kebutuhan pasien di puskesmas itu sendiri, dan misalnya jika
Hal yang paling penting pada perusahaan dagang dalam menjalankan operasi
perusahaan atau puskesmas itu sendiri tetap dapat bertahan menjalankan aktivitas
bisnisnya, perusahaan dituntut untuk selalu tanggap akan kebutuhan konsumen yaitu
dalam hal penyediaan barang yang lengkap, berkualitas, pelayanan yang memuaskan,
keamanan, serta harga yang kompetitif. Salah satu yang perlu adanya pengendalian
internal persediaan yaitu untuk mengecek ketelitian dan keandalan dalam efektivitas
2
(PSAK No.14 : 2017) menyatakan persediaan sebagai aset yang tersedia untuk dijual
dalam kegiatan usaha normal dalam proses produksi atau dalam perjalanan dan bentuk
dilaksanakan oleh tenaga teknis kefarmasian yang memiliki STRTTK sesuai dengan
obat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan standar pelayanan kefarmasian
persediaan obat di puskesmas sebagimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan oleh
menteri.
(Hery 2014:27) menyatakan bahwa “persediaan adalah barang yang masih tersedia
atau tidak terjual sampai dengan akhir periode akuntansi dinamakan persediaan barang
dagang (merchandise inventory)”. Dari dua definisi tersebut persediaan yaitu barang
yang disimpan sebagai stok untuk dijual dikemudian hari. Persediaan diperlukan di
sebuah perusahaan dagang karena termasuk aset dari perusahaan yang diperoleh dari
Persediaan yaitu suatu hal yang penting bagi perusahaan karena jika terjadi
kekurangan persediaan atau kelebihan persediaan itu sendiri merupakan gejala yang
pencatatan persediaan obat akan tersusun, terklarifikasi serta terperinci dengan rapi
sehingga akan terbangun keefektivitasan persediaan obat yang baik, ketika sistem
informasi akuntansi diterapkan sesuai dengan prosedur dan standar maka menghasilkan
catatan dan laporan yang berkualitas sesuai dengan harapan, begitu sebaliknya ketika
sistem informasi akuntansi akuntansi tidak diterapkan sesuai dengan prosedur dan
standar maka laporan yang dihasilkan pun tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.
daya perusahaan yang ada, ketika suatu pengendalian efektivitas persediaan sudah
berjalan dan dipatuhi dengan baik sehingga menghasilkan output yang diharapkan yaitu
tujuan dari puskesmas itu sendiri, dan masalah yang ada saat ini di puskesmas sewilayah
jampang kulon ini kurang menerapkan pengendalian internal keefektivitasan dan hanya
namanya saja tanpa adanya realisasi penerapan maka puskesmas kemungkinan bisa
terjadi fraud baik sengaja maupun tidak sengaja karena banyak kecurangan-kecurangan
yang terjadi karena lemahnya kontrol dari dalam pimpinan puskesmas dan bagian
operasional persediaan puskesmas harus berjalan sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan. Dikatakan efektif jika perusahaan mampu memanfaatkan waktu, biaya, dan
tenaga dengan baik. Akan terbangun keefektivitasan ketika sistem informasi diterapkan
sesuai dengan standar dan aturan serta pengendalian internal yang dijalankan sesuai
4
dengan tujuan perusahaan.
Obat merupakan elemen yang sangat penting dalam proses pelayanan kesehatan
yang diberikan oleh suatu instansi kesehatan dengan jumlah yang sangat kompleks
sehingga sangat membutuhkan tenaga yang lumayan banyak dalam proses pengadaan
maka diperlukan pengawasan yang benar-benar maksimal agar proses tersebut berjalan
dengan baik.
Semakin banyak karyawan maka pimpinan tidak dapat terjun secara langsung untuk
mengawasi dan mengetahui seberapa besar kemajuan intansi yang telai dicapai. Oleh
karena itu agar pimpinan dapat mengawasi dan megetahui keadaan perusahaan yang ia
pimpin, maka segala informasi yang akan dibutuhkan harus direncanakan sedemikian
rupa melalui pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi. Dalam menjalankan prosedur
ini juga perusahaan membutuhkan suatu alat agar kegiatan tersebut berjalan dengan
persediaan sedangkan persediaan yang ada sudah sesuai dengan catatan yang telah
ditentukan, banyak kemungkinan persediaan sering dicurangi oleh pihak tertentu dengan
cara disengaja dan tidak disengaja, dan ada juga karyawan puskesmas itu sendiri sering
mengambil obat tanpa memberi tau pihak Farmasi terlebih dahulu sehingga
menyebabkan banyak kekeliruan saat menghitung persediaan obat digudang. Oleh sebab
pengendalian internal agar tidak terjadi masalah yang terulang lagi. kerusakan atau
5
pemasukan yang tidak benar lalu mencatat permintaan, barang yang dikeluarkan tidak
Tabel 1.1
Data Obat Kosong
Dari data permasalahan diatas menunjukan bahwa beberapa nama obat yang
masalah yang terjadi tidak terulang lagi. Fenomena tersebut dapat diperkuat dengan
melihat berita yang dilansir oleh: rri.co.id (RRI medan 30-11-2019), peristiwa yang
terjadi yaitu pada Rumah Sakit Dan Puskesmas di kota Medan pada tahun 2019 bahwa
ditemukan adanya kekosongan obat pada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas
(JKN) yang dilakukan pihak Puskesmas. Dan kekosongan obat itu terjadi pada 20 jenis
obat untuk penyakit misalnya seperti: Tetes mata untuk Bayi, Diare, Tukak Tulang,
Alergi atau Dermatitis, Anti biotik untuk mengatasi berbagai penyakit akibat infeksi
bakteri.
yang kurang bagus serta permasalahannya yaitu dalam pengendalian internal persediaan
6
yang kurang begitu baik, potensi fraudnya juga bahwa obat-obatan tersebut sudah
diserahkan kepada pasien tapi faktanya tidak sedangkan yang digunakan oleh petugas
farmasi puskesmas ketika mereka bisa menyediakan obat untuk pasien yaitu dengan cara
Tabel 1.2
8
7 Analisis Sistem Sistem Kualitatif Hasil Penelitian menunjukan
Informasi Akuntansi Informasi sistem informasi akuntansi pada
dan Sistem Akuntansi, Campladean manado masih
Pengendalian Sistem menggunakan sistem manual
Internal Persediaan Pengendalian yaitu sistem pengendalian
barang pada Toko Internal internal namun sangat membantu
CAMPLADEAN Persediaan dan mendukung sistem informasi
MANADO di Campladean manado
meminimalkan terjadinya
kesalahan pada sistem
persediaan barang persediaan.
9
Dari penelitian-penelitian terdahulu disimpulkan bahwa efektivitas sistem informasi
Maka dari itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ANALISIS
sebagai berikut:
di puskesmas.
di puskesmas.
3. Efektivitas Persediaan
obatan di puskesmas.
10
1.2.2 Rumusan Masalah
Buniwangi.
Buniwangi.
Buniwangi.
11
2. Untuk Mengetahui Pengendalian Internal Persediaan di Puskesmas
Buniwangi.
1. Kegunaan Teoritis
a. Akademisi
nyata. Diharapkan penelitian bisa menjadi bahan referensi dan informasi bagi
diharapkan juga bisa menjadi sumbang pikiran bagi penelitian yang akan
b. Bagi Peneliti
puskesmas.
c. Peneliti Selanjutnya
puskesmas.
12
2. Kegunaan Praktis
a. Bagi Puskesmas
b. Bagi Masyarakat
c. Bagi Pemerintah
13
BAB II
KERANGKA TEORITIS
2.1.1.1 Sistem
Romney dan Steinbart (2019):3) “Sistem adalah serangkaian dua atau lebih
komponen yang saling terkait dan berinteraksi untuk mencapai tujuan. Sebagaian besar
sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil yang mendukung sistem yang lebih besar”.
Kamus teknologi dan informasi Mulyani (2017:1.3) “Sistem adalah suatu jaringan
Berdasarkan dari kedua pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan elemen-elemen kecil yang bekerja sama saling melengkapi untuk membantu
mencapai tujuan yang telah dibuat sebelumnya dan di butuhkan suatu organisasi guna
2.1.1.2 Informasi
Romney dan Steinbart (2019:4) “Informasi (information) adalah data yang telah
dikelola dan diproses untuk memberikan arti dan memperbaiki proses pengambilan
keputusan”. Dalam artian bahwa informasi adalah suatu data yang memiliki arti yang
14
Mulyani (2017:1.4) “Informasi adalah hasil pengolahan dari data dan fakta yang
berhubungan, yang diolah sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan penggunanya, yang
Berdasarkan kedua definisi diatas dapat disimpulkan bahwa informasi adalah sebuah
pengetahuan baru mengenai data yang telah diolah dengan berbagai bentuk yang nantinya
menjadi acuan untuk pengambilan keputusan. Disamping itu informasi juga bisa berupa
2.1.1.3 Akuntansi
Kieso, et al (Mulyani 2017:1.44) “Akuntansi adalah sebuah proses yang terdiri dari
identifikasi ini terjadi proses pengumpulan dan pemilihan bukti-bukti dari aktivitas
2017:1.4) “ Akuntansi diartikan sebagai salah satu seni pencatatan, Pengklasifikasian, dan
Pengikhtisaran dalam cara yang signifikan dan satuan mata uang mengenai transaksi-
transaksi yang sebagian besar memiliki sifat keuangan, dan kemudian di interprestasikan
hasilnya”.
15
Berdasarkan dari beberapa definisi diatas dapat di simpulkan bahwa akuntansi adalah
yang relavan.
Romney dan steinbart (2019:10) “Sistem informasi akuntansi merupakan suatu sistem
kumpulan sumber daya yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan dan data-
adalah sistem informasi yang mencakup semua fungsi dan aktivitas akuntansi yang
memperhatikan akibat yang akan ditimbulkan pada sumber daya ekonomi dari kejadian
Dari ketiga definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah sebuah sistem yang dipakai oleh suatu perusahaan untuk membantu dalam
memproses dan mengolah data akuntansi yang nantinya akan menjadi sebuah laporan
Tujuan utama yang sangat diinginkan oleh perusahaan dari aktivitas operasinya yaitu
memakai sistem informasi akuntansi ini untuk membantu dalam proses-proses seperti
16
pencatatan, pengklasifikasian, dalam suatu perusahaan dan nantinya mudah dimengerti.
Adapun Tujuan dari sistem informasi akuntansi menurut Mulyani (2017:1.6) yaitu
sebagai berikut:
2. Memperbaiki dan mengevaluasi sistem informasi akuntansi yang sudah ada, baik
kekayaan perusahaan.
Ada beberpa manfaat dari sistem informasi akuntansi menurut Mulyani (2017:1.7)
2. Meningkatkan efisiensi
17
5. Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
6. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan
Dari beberapa manfaat sistem informasi akuntansi diatas dapat disismpulkan bahwa
pemrosesan data data, sehingga menghasilkan laporan yang berkualitas yang dibutuhkan
dan menjadkannya sebagai sistem yang dapat digunakan secara efektif dan efisien, hal ini
menyimpan data.
Keenam indikator tersebut memungkinkan SIA untuk memenuhi tiga fungsi bisnis
1. Mengumpulkan dan menyimpan data menegnai aktivitas, sumber daya dan personil
personel.
organisasi.
Dari uraian diatas fungsi dan fungsi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi
akuntansi memiliki fungsi mengolah dan memproses data menjadi sebuah informasi bagi
manajemen untuk nantinya menyusun rencana dan mengendalikan serta menjadi bahan
untuk evaluasi.
dijalankan oleh seluruh direksi karyawan perusahaan, yang dibuat dengan berbagai aturan
dan kebijakan dalam hal pelaporan, efektivitas dan efisiensi perusahaan serta mematuhi
Hery (2014:11-12) “Pengendalian internal adalah segala bentuk aturan dan prosedur
19
yang berguna untuk melindungi seluruh aset perusahaan, dari berbagai bentuk
kecurangan yang dilakukan, serta memastikan informasi akuntansi akurat dan juga
berlaku”.
2. Mengelola catatan dengan detail yang baik untuk melaporkan aset perusahaan secara
direncanakan.
20
2.1.2.2 Tujuan Pengendalian Internal
Setiap suatu kebijakan dan aturan yang diterapkan di perusahaan tentunya memiliki
tujuan yang berguna untuk meningkatkan kinerja operasional perusahaan, terutama dalam
Dari tujuan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa pengendalian internal ini memiliki
perusahaan.
a. Lingkungan Pengendalian
gambaran keseluruhan sikap manajemen, direksi, dan pemilik dari suatu entitas atas atas
entitas. Ada beberapa elemen yang dapat memahami dan menilai lingkungan
e. Struktur Organisasi
b. Penilaian Resiko
resiko merupakan sebuah kegiatan yang dilakukan oleh para manajemen dalam proses
mencapai tujuan yang telah ditentukan. Resiko yang timbul bisa dari dalam perusahaan
c. Aktivitas Pengendalian
aktivitas pengendalian pada setiap entitas, termasuk juga pengendalian secara otomatis.
Aktivitas pengendalian tersebut umumnya termasuk kedalam salah satu dari kelima jenis
aktivitas berikut:
22
e. Pengecekan terhadap pekerjaan secara independen
d. Informasi Akuntansi
Tujuan dari sistem informasi yaitu untuk membantu dalam proses memulai,
pencatatan, dan juga pelaporan dari semua transaksi-transaksi yang telah dilakukan
didalam perusahaan, serta untuk menjaga akuntabilitas dari aset-aset yang terkait.
e. Pengawasan
Aktivitas pengawasan ini berkaitan dengan cara penilaian yang dilakukan baik dalam
waktu berjalan ataupun secara berkala tujuannya untuk memastikan bahwa kualitas
pengendalian internal itu sudah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
dan bisa saja ada modifikasi serta perubahan tergantung situasi dan kondisi yang dialami.
2.1.3.1 Efektivitas
ukuran berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan, apabila suatu organisasi
berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
efektif.
kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang
Tujuan dari sistem informasi yaitu untuk membantu dalam proses memulai,
pencatatan, dan juga pelaporan dari semua transaksi-transaksi yang telah dilakukan
didalam perusahaan, serta untuk menjaga akuntabilitas dari aset-aset yang terkait.
g. Pengawasan
Aktivitas pengawasan ini berkaitan dengan cara penilaian yang dilakukan baik dalam
waktu berjalan ataupun secara berkala tujuannya untuk memastikan bahwa kualitas
pengendalian internal itu sudah dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
dan bisa saja ada modifikasi serta perubahan tergantung situasi dan kondisi yang dialami.
2.1.4.1 Efektivitas
ukuran berhasil atau tidaknya suatu organisasi mencapai tujuan, apabila suatu organisasi
berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan
efektif.
kegagalan kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
24
mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan, waktu yang
Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan sebuah
pencapaian tujuan dari perusahaan yang telah direncanakan, dan dibuat sebelumnya,
efektif ketika sebuah perusahaan mampu memanfaatkan waktu, tenaga dan biaya secara
tepat.
2.1.1.1 Persediaan
salah satu aset perusahaan yang sangat penting karena berpengaruh langsung terhadap
menjelaskan bahwa persediaan dikategorikan sebagai aset yang penting dan wajib ada di
Sugiarto (2017:6.3) “ persediaan merupakan salah satu elemen aktiva yang paling
aktif dalam suatu perusahaan yang selalu dibeli atau diproduksi dan dijual kembali”.
Definisinya memiliki arti bahwa persediaan termasuk kedalam salah satu elemen aktiva
dalam pemakainya persediaan dibeli ataupun diproduksi yang nantinya untuk dijual
kembali.
salah satu jenis aset lancar yang jumlahnya relatif besar di suatu perusahaan dagang
25
maupun perusahaan manufaktur”. Dijelaskan juga bahwasanya persediaan juga
merupakan salah satu faktor penting yang menentukan kelancaran operasional sebuah
perusahaan,
Jadi dapat disimpulkan bahwa persediaan adalah suatu stok yang dipunyai perusahaan
sampai akhir periode dan siap untuk dijual kembali, untuk memenuhi kegiatan
operasional perusahaan.
Dari definisi diatas persediaan sebagai aset memiliki karakteristik tersendiri menurut
SAK ETAP 2009 (Purwaji, Wibowo dan Lastanti 2017:93) berikut ini:
3. Berbentuk bahan atau penangkapan untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa.
semuanya menegnai barang yang nantinya diproses kemudian ke tahap siap dijual serta
Pencatatan tentunya memiliki cara tersendiri yang mengatur agar sesuai dengan yang
telah ditetapkan oleh standar dan aturan. Ada dua cara menurut Sugiarto (2017:6.13)
26
Dalam penggunaanya sistem periodik ini diperlukan perhitungan fisik persediaan
dengan cara menghitung menimbang serta mengukur yang tersedia pada setiap akhir
periode akuntansi gunanya untuk jumlah (kuantitas) persediaan yang ada. Setelah selesai
perhitungan berlanjut ke tahap ditentukan nilainya untuk kuantitas yang ada. Dari jumlah
b. Sistem Perpectual
Untuk sistem perpectual pada pembelian dan penjualan (pemakaian) dicatat langsung
ke dalam rekening persediaan pada saat transaksi pembelian atau pemakaian (penjualan)
terjadi. Jadi tidak menggunakan rekening pembelian. Dan juga akan digunakan rekening
harga pokok penjualan yang berguna untuk mengumpulkan pengeluaran barang dari
persediaan. Saldo rekening pembelian adalah jumlah seluruh persediaan akhir saat ini.
Jadi saat perusahaan menggunakan sistem perpectual maka akan mudah untuk
merupakan langkah yang strategis, yakni dengan mengamankan aset yang cukup besar
menjalankan sktivitasnya secara efisien dan efektif“. Dapat diartikan bahwa pengendalian
internal persediaan salah satu langkah yang cukup strategis yang berguna membantu
dengan tujuan agar kegiatan operasional perusahaan berjalan efektif dan efisien.
Secara umum ada beberapa cara yang dilakukan dalam pengendalian internal
27
1. Memisahkan fungsi dan prosedur persediaan barang secara memadai
3. Menggunakan sistem pencatatan yang dapat memantau mutasi barang setiap saat
diinginkan.
2.1.3.6 Obat
Anief (Purba Sari 2017) obat adalah bahan yang berfungsi untuk membantu dalam
proses penyembuhan luka atau kelainan badaniah dan rohaniah, serta bertujuan untuk
Tjay Hoan dan Rahardja (2015:3) “obat merupakan semua semua zat yang bisa
dengan gejalanya, zat yang dimaksud bisa zat kimiawi, nabati maupun hewani”. Jadi obat
merupakan sekumpulan zat yang dimana bisa membantu dalam fase penyembuhan,
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa obat merupakan bahan-bahan yang
digunakan untuk membantu fase penyembuhan, meringankan, rasa sakit dan membantu
dalam mempelajari sifat kimiawi dan fisiologi. Disamping itu obat bisa mencegah
1. Obat Farmakodinamik
Obat ini bekerja terhadap tuan rumah dengan mempercepat atau memperlambat
proses fisiologi atau fungsi biokimia dalam tubuh. Sebagai contoh hormone, diuretika,
2. Obat Kemoterapeutik
Obat ini bekerja untuk membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh tuan rumah.
parasite (cacing, protozoa) dan mikrooganisme (bakteri dan virus). Obat neoplasma sperti
3. Obat Tradisional
Obat ini merupakan obat obat yang terbuat dari bahaan atau ramuan bahan yang
berupa bahan dari tumbuhan, hewan, mineral sediaan sarian (galenik) atau campuran dari
bahan tersebut yang dimana diwariskan secara turun menurun dan cara mengobatinya
berdasarkan pengalaman.
4. Obat Diagnostik
Obat ini merupakan obat pembantu untuk diagnosis (pengenalan penyakit) seperti
saluran lambung-usus (barium sulfat) dan saluran empedu (natriumiopanoat dan asam
2.1.3.6 Karakteristik
29
Obat mempunyai karakteristik sendiri yang mana dengan karakteristik itu dapat
dikenal dan diketahui ciri-ciri obat. Adapun karakteristik obat menurut Pristianty, Athijah
dan Puspitasari (2011:22) obat mengandung bahan fisiokimia yang memiliki karakteristik
kelarutan terntu dalam air atau pelarut lain, koefisien partisi jika obat di asumsikan ke
dalam media yang terdiri atas pelarut polar dan non polar, maka kemampuan obat untuk
ber partisi berbeda dalam setiap obatnya, selain itu obat mempunyai karakteristik kimia
Menurut Henry (Pristianty, Athijah dan Puspitari 2011:23) “Obat yang diberikan
melihat fungsinya, obat meimiliki cara kerja pada tubuh manusia sesuai dengan
Selain itu Henry (Pristianty, Athijah dan Puspitasari 2011:23) menjelaskan sebagai
senyawa kimia, obat dapat berinteraksi dengan senyawa lain yang terdapat dalam tubuh.
Interaksi tersebut dapat berdampak pada peningkatan kinerja obat atau bahkan
Dari pernyataan tersebut disimpulkan obat akan bekerja sesuai dengan fungsi obat itu
sendiri dan akan terlihat kinerjanya ketika obat masuk kedalam bagian tubuh manusia.
Reaksi kimia yang terjadi sesuai dengan obat yang dibuat sesuai pada fungsinya dan
Puskesmas bagian selatan sukabumi. Dengan area pelayanan yang luas, Puskesmas ini
untuk memberikan kontribusi yang baik bagi masyarakat dan juga pemerintah.
30
Pengelolaan puskesmas tentunya ada beberapa hal yang harus diperhatikan salah
satunya adalah persediaan obat, persediaan merupakan asset perusahaan yang tersedia
sampai akhir periode. Dimana persediaan obat ini berasal dari supplier yang telah
mrupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dari bagian puskesmas karena
puskesmas sangat membutuhkan obat dalam membantu fase penyembuhan setiap pasien.
Obat akan masuk ke sistem informasi akuntansi puskesmas yang dimana sistem infomasi
akuntansi menurut Bonardan dan Hopwood (Sri Mulyani 2017:1.4) adalah kumpulan
sumber daya yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan dan data yang
lainnya menjadi sebuah informasi. Dilihat dari pengertiannya sistem informasi akuntansi
laporan keuangan yang nantinya berguna untuk pihak-pihak yang berkepentingan guna
pengambilan keputusan.
Sistem informasi akuntansi yang dilakukan sesuai dengan standar dan aturan yang
berlaku akan memberikan timbal balik yang sesuai dengan yang diharapkan, ketika suatu
sistem informasi akuntansi berjalan lancar maka semua data dan laporan yang dibutuhkan
oleh pengguna yang berkepentingan akan tersedia dengan data yang sudah terklarifikasi,
terperinci, dan sesuai standar yang berlaku. Begitupun dengan sistem informasi akuntansi
yang ada tapi tidak dijalankan dengan semestinya maka tidak akan memberikan
Sistem informasi akuntansi berjalan dengan baik apabila dibarengi dengan suatu
merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi asset atau kekayaan
informasi akuntansi perusahaan yang akurat, serta memastikan bahwa semua ketentuan
31
(peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau
dapat disimpulkan bahwa pengendalian internal yaitu suatu kebijakan dan aturan yang di
buat dan berlaku meliputi semua sumber daya perusahaan guna meningkatkan
kecurangan yang disengaja maupun yang tidak disengaja dalam persediaan yang dimiliki
oleh puskesmas. Salah satu manfaat dari pengendalian yaitu mencegah masalah sebelum
dari kesalahan yang dihasilkan, seperti perbaikan kesalahan pada saat entri data, menjaga
salinan backup pada file dan pengumpulan transaksi-transaksi yang sudah terjadi untuk
Ketika sistem informasi akuntansi yang berjalan dengan baik dan pengendalian
internal persediaan yang dijalankan sudah sesuai dengan yang direncanakan maka akan
merupakan seberapa baik pekerjaan yang dilakukan sejauh mana orang menghasilkan
output seperti yang diharapkan, artinya jika suatu pekerjaan dapat diselesaikan sesuai
dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya dan kualitas itu bisa dikatakan efektif.
Tentunya dalam persediaan obat efektivitas ini diartikan sebagai suatu keberhasilan
yang dicapai oleh perusahaan dari rencana-rencana yang sudah dibuat dari awal
otomatis akan menghambat kebagian yang lain seperti pada pemeriksaan dan juga
dapat tingkat kesembuhan pasien, sebaliknya ketika persediaan obat lancar maka
selain itu puskesmas akan mudah dalam mencapai tujuan perusahaan dan bisa
dikatakan efektif.
Oleh karena itu diduga terdapat analisis dari sistem informasi akuntansi persediaan
puskesmas.
Berdasrkan uraian diatas maka variabel yang terkait dalam penelitian ini yang akan
diteliti yaitu peneliti dapat merumuskan dan memulai dari sebuah kerangka pemikiran
Kegiatan Operasional
Puskesmas
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran
33
BAB III
Sugiyono (2017) menyatakan bahwa “objek penelitian merupakan atribut atau sifat
atau nilai dari orang lain, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu ditetapkan
Penelitian ini ada tiga objek terdiri dari yang sistem informasi akuntansi persediaan,
pengendalian internal persediaan dan efektivitas persediaan obat. Sementara penelitian ini
akan dilaksanakan di Puskesmas Buniwangi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada
Buniwangi .
34
3.2 Metodologi Penelitian
Sugiyono (2017:38) menyatakan bahwa “objek penelitian adalah cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Metode yang digunakan dalam
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kualitatif dengan analisis
Dalam penelitian penelitian kualitatif ini tidak menggunakan istilah populasi. Tapi
oleh Spadley menyebutkan situasi sosial (social situation) yang terdiri dari tiga unsur
yaitu: tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity). Situasi sosial tersebut
dinyatakan sebagai objek penelitian yang ingin diketahui “apa yang terjadi” pada
situasi sosial ini peneliti dapat mengamati secara mendalam aktivitas (activity), orang-
Place
situati on
Actor Activity
3.1 Gambar
Situasi Sosial (Social Situation)
Studi kualitatif ini membayangkan kasus spesifik yang ada dalam situasi sosial, dan
temuannya tidak berlaku untuk populasi dan di transfer ke situasi sosial dalam kasus
yang di survei, partisipan, informasi, atau teman dan guru. Sampel penelitian kualitatif
juga disebut teoritis dari pada sampel statistik. hal ini karena tujuan penelitian kualitatif
adalah untuk menghasilkan teori. Situasi sosial dari survei ini adalah Puskesmas
35
Buniwangi sebagai tempat yang akan diteliti, sistem informasi akuntansi persediaan,
(activity) dan Kepala Puskesmas, Suplier dari dinkes, pasien Dan Pengelola Farmasi
observasi dan wawancara kepada orang-orang yang dipandang tahu tentang situasi
sosial tersebut. Penentuan sumber data pada orang yang diwawancara dilakukan secara
Menurut Sugiyono (2017) Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam
1. Probability sampling
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
2. Non-probability sampling
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih
menjadi sampel. Teknik sampel ini meliputi, sampling sistematis, kuota, aksidental,
peneliti untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dilakukan dengan berbagai macam
36
sumber, penelitian ini menggunakan sumber data primer dan sekunder yang diperoleh
dengan cara:
1. Observasi
jalur tertentu, atau suatu kegiatan untuk mendapatkan informasi yang diperlukan untuk
menyajikan gambaran nyata dari suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab
pertanyaan penelitian. Dan hasil observasi berupa kejadian, peristiwa, objek, kondisi
2. Wawancara
pengumpulan data dari responden yang lebih mendalam. Dengan wawancara maka
menggunakan cara tanya jawab bisa sambil bertatap muka, ataupun tanpa tatap muka
3. Dokumentasi
berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya monumental dari
dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Hasil penelitian dari observasi atau
37
wawancara akan lebih kredibel/dapat dipercaya.
4. Triangulasi
yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data
yang telah ada. Apabila peniliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka
mengecek kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai
Dari uraian diatas maka dalam penelitian ini akan menggunakan teknik triangulasi
atau teknik gabungan. Dimana, agar lebih memahami kondisi dan fakta yang
dokumentasi sebagai bukti agar hasil dari penelitian lebih efektif dan dipercaya.
Menurut Sugiyono (2017) Data Sekunder merupakan data yang tidak langsung
memberikan data kepada peneliti yang akan mengumpulkan data, misalnya lewat orang
lain atau lewat dokumen, dalam data sekunder peneliti mempelajari, meneliti,
mengkaji, serta menelaah jurnal yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan
peneliti.
Menurut Sugiyono (2017) Analisis adalah proses mencari dan menyususn secara
sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan
kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
38
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis data
kualitatif adalah bersifat induktif yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh
Menurut Sugiyono (2017) Nasution (1988) menyatakan “analisis telah mulai sejak
terus sampai penulis hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi peneliti
selanjutnya sampai teori yang “grounded”. Dalam prosesnya teknik analisis data
Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan atau data sekunder yang
akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun demikian fokus penelitian
ini masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah penelitianmasuk dan selama
Analisis data dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan setelah
selesai pengumpulan data dalam periode terntentu. Miles dan Huberman (1984),
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah
keluasan dan kedalaman wawasan yang tinggi. Bagi peneliti yang masih baru
dalam melakukan reduksi data dapat mendiskusikan pada teman atau orang lain
yang dipandang ahli. Melalui diskusi itu maka wawasan peneliti akan
39
berkembang sehingga dapat mereduksi data yang memiliki nilai temuan dan
tabel, bagan, grafik dan sejenisnya. Melalui penyajian data tersebut maka data
c. Conclusion Drawing/verification
Tahap ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman
remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas dapat berupa
1. Uji Kredibilitas
Uji Kredibilitas data atau kepercayaan terhadap hasil penelitian kualitatif antara lain
triangulasi yang didiskusikan dengan teman sejawat, analisis kasus negatif dan
2. Pengujian Tranfrability
menunjukan derajat ketepatan atau dapat diterapkannya hasil penelitian populasi dimana
sampel itu diambil. Nilai transfer ini berkenaan dengan pertanyaan hingga mana hasil
40
penelitian dapatditerapkan atau digunakan dalam situasi lain (Sugiyono, 2017).
3. Pengujian Dependability
Dependability disebut reliabilitas suatu penelitian yang reliabel adalah apabila orang
4. Pengujian Konfirmability
objektivitas penelitian. Penelitian dikatakan objektif bila hasil penelitian telah disepakati
BAB IV
Buniwangi meliputi lima desa yaitu Desa Pasiripis, Desa Buniwangi, Desa Cipendeuy,
Desa Gunung Sungging, dan Desa Sukatani dengan jumlah penduduk 36.997 jiwa atau
12.212 KK. Luas wilayah kerja Puskesmas Buniwangi adalah 6.771 km, terdiri dari
41
dataran rendah disebelah utara dan timur serta pantai sebelah selatan dengan komposisi
1. Keadaan Penduduk
Jumlah Penduduk
NO Desa Jumlah KK Jumlah
L P
data dari Profil Kecamatan Surade sebanyak 35.707 jiwa. Jumlah Penduduk
Buniwangi Tahun 2020 adalah 6,37 /km2 rata-rata jiwa/rumah tangga 3.06 jiwa.
c. Keadaan Pendidikan
Tabel 4.2
Distribusi Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan Jumlah
1. PAUD 541
2. Taman Kanak-kanak 336
3. Sekolah Dasar 8.835
4. MI 3.348
5. SMP 3.576
6. MTs 1.429
7. SMA 1.152
8. SMK 501
9. MA 1.177
10. D1 - D3 560
11. S1 - S3 300
Sumber : Data Profil Kecamatan Surade 2020
d. Keadaan Ekonomi
Tabel 4.3
Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No Mata Pencaharian Jumlah
1 PNS 250
2 TNI/POLRI 77
4 WIRASWASTA 3087
5 TANI 8114
6 PERTUKANGAN 957
8 PENSIUNAN 127
43
9 NELAYAN 177
10 PEMULUNG 73
11 JASA 1877
yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, bidan, perawat, perawat
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting dalam
Jenis dan Jumlah tenaga kesehatan di Puskesmas Buniwangi pada tahun 2020
Tabel 4.4
Data Pegawai Berdasarkan Jumlah dan Kualifikasi Pendidikan
No Jenis Tenaga Status Kepegawaian
Sukwan
Jmlh PNS PTT THL
1 Dokter Umum 2 - - 2 -
2 Dokter Gigi 0 - - - -
3 Perawat 10 3 - 7 -
4 Perawat Gigi 1 - - 1 -
5 Bidan 21 5 - 16 -
6 Apoteker 0 - - - -
7 Asisten Apoteker 1 - - 1 -
8 Kesehatan Masyarakat 0 0 - - -
9 Sanitarian 1 1 - - -
44
10 Tenaga Gizi 0 - - - -
11 Analis Kesehatan 1 - - 1 -
12 Akuntansi 1 - - 1 -
Farmasi 1 - - 1 -
12 Tenaga non Medis -
a. Sopir 1 - - 1 -
b. Security 1 - - - 1
c. Cleaning Service 1 - - - 1
d. Administrasi 7 3 - 3 1
Jumlah 46 10 0 33 3
Sumber : Data Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas Buniwangi tahun 2020
menggambarkan masyarakat Kecamatan Surade masa depan yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan perilaku
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu serta
2009, yang menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sehat baik fisik, mental, spritual
maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial
maupun ekonomis. Hampir sama sehat menurut Badan Kesehatan Dunia/ World Health
Organization (WHO), yang menyatakan bahwa sehat adalah keadaan sejahtera secara
fisik, mental dan sosial bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit maupun cacat. Dari
definisi sehat diatas, dapat disimpulkan bahwa sehat adalah suatu keadaan fisik, mental
dan sosial yang terbebas dari suatu penyakit sehingga seseorang dapat melakukan
45
aktivitas secara optimal sehingga mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Mandiri dalam hal ini adalah masyarakat yang menyadari, mau dan mampu untuk
Buniwangi yang berkualitasa menuju kecamatan Surade yang sehat dan mandiri tahun
2021 untuk itu Visi tersebut di perkuat dengan Misi UPTD Puskesmas Buniwangi yaitu :
3. Meningkatkan tata kelola manajemen dan sistem informasi kesehatan serta kesediaan
Pada proses penelitian yang sudah dilakukan, peneliti akan menguraikan hasil
sistem pengelolaan persediaan obat, memantau dan melihat langsung gimana sistem
Tabel 4.5
Profil Narasumber
No Nama Narasumber Jabatan
1 Hj.Herni
Kepala Puskesmas
Misriani.S.Tr.Keb.SE.SKM.MM
2
Tria Rahayu, S.Farm Pengelola Farmasi
46
3
Angga Supplier dari Dinkes
4
Acha Kumala Selaku Pasien Puskesmas Buniwangi
4.2 Pembahasan
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Buniwangi, dalam penelitian ini
peniliti menggunakan metode penelitian kualitatif yang dimana penelitian ini merupakan
yang lebih kepada mendeskripsikan dan menganalisis suatu kasus. Penelitian kualitatif ini
adalah fakta-fakta atau informasi yang ditemukan dilapangan. Penelitian kualitatif ini
buniwangi.
Sistem informasi akuntansi di puskesmas buniwangi sejauh ini berjalan dengan baik
yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan untuk senantiasa dijalankan seperti halnya
dalam penerapan sistem informasi akuntansi persediaan obat puskesmas buniwangi yang
didalamnya terdapat siklus dari pertama masuk obat sampai dikeluarkan atau terjual ke
berkepentingan.
Namun memang tetap masih belum dikatakan efektif karena masih ada kendala dalam
persediaan yang terlalu kecil atau sedikit juga menimbulkan masalah karena kurang
47
terpenuhinya kebutuhan pasien di puskesmas buniwangi.
dan dilakukan dengan baik melihat praktek yang dilakukan sudah memenuhi kriteria
dalamnya terdapat integritas etika dari Dinas Kesehatan dimana puskesmas puskesmas
buniwangi sudah menerapkan peraturan tertulis mengenai etika dan kejujuran dengan
diadakannya pelatihan dasar rohani baitul arqam oleh setiap karyawan puskesmas.
selalu melakukan identifikasi dan penilaian resiko gudang obat selalu membuat back up
data secara teratur yang disimpan didalam file selain itu ada dalam bentuk print out untuk
Namun menurut Kepala puskesmas itu sendiri pada saat wawancara dalam
dengan baik tetapi kadang mereka suka lalai dalam tata kelolanya yang kurang begitu
baik dan mengakibatkan persediaan obat banyak mengalami ketidaksesuaian pada saat
Dari hasil penelitian langsung dilapangan yang dilakukan terlihat dalam kegiatan
dalam mencapai sebuah keefektivitasan persediaan obat yang diharapkan terlihat sudah
berjalan dengan baik, hal itu terlihat dari proses kinerja dan berjalanya kegiatan dari awal
sampai akhir berjalan dengan baik dan sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan.
48
Dilihat dari sisi lain penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa puskesmas
dan pengendalian internal persediaan dengan baik dengan melihat dari hasil akhir yang
dimana menunjukan bahwa persediaan obat berjalan dengan efektif sesuai dengan
rencana yang dibuat sebelumnya, sistem informasi akuntansi dijalankan dengan baik
memenuhi prosedur dan tahapan yang berlaku serta dalam menjalankan pengendalian
internal itu sendiri yaitu melindungi seluruh aset puskesmas terutama dibidang persediaan
obat.
dimana hal tersebut untuk meneliti tentang bagaimana sistem informasi akuntansi
buniwangi.
awal peneliti menyampaikan maksud dan tujuan peneliti menemui kepala Puskesmas
penelitian disana dan dilakukan wawancara untuk mendapatkan informasi awal mengenai
pembahasan serta mencari permasalahan yang dapat peneliti angkat untuk dijadikan
fokus penelitian. Dari hasil wawancara awal yang telah dilakukan akhirnya mendapatkan
49
Informasi yang didapat yaitu mengenai permasalahan yang terjadi pada bagian
obat karena proses pelayanan ataupun persediaan masih banyak yang perlu diperhatikan
dan masih belum sesuai dengan aturan yang ada di puskesmas buniwangi.
Hasil wawancara awal dan observasi awal kemudian peneliti mengolah dan
menjabarkannya pada latar belakang dalam penelitian ini, namun hal tersebut masih
belum tentu benar sebab belum dilakukannya bseevasi secara lebih lanjut dan mendatail
serta fakta di lapangan yang belum tentu benar-benar terjadi seperti apa yang peneliti
Analisis data selama dan setelah dilapangan merupakan proses dimana dilakukannya
analisis peneliti pada saat mulai berada dilapangan dimana dilakukan di puskesmas
buniwangi, proses analisis ini sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan yaitu untuk
melihat secara langsung mengenai bagaimana proses atau kegiatan yang dilakukan
tentang pengelolaan persediaan obat dan keefektivitasan persediaan obat juga dari sistem
informasi akuntansi persediaan dan pengendalian internal persediaan nya juga bisa dilihat
tidak hanya kepada kepala Puskesmas nya saja namun wawancara dilakukan kepada yang
terlibat dalam pengelolaan dan efektivitas persediaan obat yaitu dari bagian pengelola
50
Farmasi, supplier pengiriman obat dari Dinas Kesehatan terutama dari pasien puskesmas
observasi di lapangan saja akan tetapi peneliti juga diperkenankan oleh kepala Puskesmas
ikut terlibat dalam operasional pada farmasi obat di puskesmas buniwangi yang dimana
peneliti dapat melakukan proses alur sistem informasi akuntansi dan pengendalian
internal persediaan dan keefektivitasan persediaan obat yang dilakukan mengenai bagian-
Disana peneliti juga ikut terlibat pada bagian pelayanan atau pengelolaan obat yang
dimana peneliti diberikan arahan bagaimana cara melayani pemberian obat kepada
pasien, dan dalam pengelolaan persediaan obat di arahkan cara menyusun obat dengan
rapih dan juga menghitung persediaan obat yang sudah kosong di alas depan bagian
pelayanan obat untuk pasien dan tak hanya itu juga peneliti diajarkan cara untuk
meresepkan obat yang sudah di tuliskan di kertas reserve oleh dokter kepada pengelola
Dalam proses analisis data selama dan setelah dilapangan juga ketika melakukan
analisis data metode kualitatif menggunakan analisis yang dicetuskan oleh mMiles dan
Huberman dimana analisis tersebut sering isenut metode analisis interaktif dimana
aktivitas dalam data kualitatif ada tiga yaitu, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan
51
atau verifikasi.
Pada saat observasi dilapangan berlangsung, peneliti juga melakukan reduksi data
dimana reduksi data ini yaitu memilih data apa saja yang memang peneliti butuhkan
dalam penelitian yang dilakukan dimana semua data akan terlampir pada bagian lampiran
penelitian ini, adapun data-data yang peneliti dapatkan yang berkenan dengan penelitian
Setelah melakukan reduksi data peneliti juga harus melakukan data display (penyajian
data), dimana dengan penyajian data dapat memudahkan untuk memahami apa yang
terjadi selama proses dilapangan berlangsung. Penyajian data dapat berupa teks naratif,
menggunakan alur berdasarkan proses pengamatan dan hasil wawancara yang peneliti
Adapun bagian alur dalam proses sistem informasi akuntansi persediaan dan
berikut:
Mulai
Rencana kebutuhan
obat
52
Pemesanan Obat
Supplier
Dinkes
Petugas
Farmasi
Penyimpanan
obat
Pengecekan &
Selesai
Pelaporan
Gambar 4.2
Bagan Alur Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Internal Persediaan
Adapun alur di atas yang dilakukan dalam proses masuknya obat meliputi sebagai
berikut:
Penerimaan obat kemudian di cek dulu kesesuaian barang yang di pesan (meliputi
rusak/tidak, suhu sesuai penyimpanan pada saat perjalanan, jumlah, expire date, no
batch).
3. Penyimpanan obat
4. Distribusi
Pendistribusian ke setiap depo sesuai surat pesanan yang telah dipesan tiap depo,
53
pengendalian di dalamnya dengan melakukan pendataan obat slow moving, data stok
5. Penghapusan
Adapun beberapa obat yang kadaluarsa atau rusak dan arsip yang sudah melewati
Dalam hal ini gudang farmasi melakukan pelaporan indikator jumlah item obat
yang ada atau kosong, slow moving, data stok obat dan obat expire.
Dalam hal ini dilakukannya rapat dan diskusi terkait permasalahan yang ada serta
BAB V
5.1 Simpulan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui analisis yang disebabkan
54
hubungan sistem informasi akuntansi persediaan dan pengendalian internal persediaan
sistem informasi akuntansi dari mulai sistem yang mengatur masuknya obat,
pengklasifikasian obat, dan juga laporan akhir yang bisa dipertanggung jawabkan
puskesmas, terkait ada unsur yang ada dalam pengendalian internal seperti
pelaksanaan evaluasi dan juga pengawasan yang sering dilakukan serta kepatuhan
seluruh karyawan pada aturan yang ada, membuat tujuan dari keefektivitasan
persediaan obat di puskesmas buniwangi tercapai dengan baik dan efektif yang berarti
berperan penting pada efektivitas persediaan obat di puskesmas, hal ini dilihat dari
hasil akhir yang menunjukan kemudahan dalam memproses dan juga melakukan
akuntansi dan pengendalian internal mempermudah dalam mencapai tujuan dari visi
Puskesmas Buniwangi.
5.2 Saran
Ada beberapa kekurangan yang terdapat pada saat penelitian dilakukan, maka dari itu
55
peneliti memiliki beberapa saran ataupun rekomendasi untuk puskesmas buniwangi.
maupun offline yang didalamnya terdapat fitur-fitur yang beragam sehingga mampu
dalam semua proses mengenai obat seperti pada proses baru masuk sampai keluarnya
ke pasien sehingga terjaminnya keamanan serta tidak mengurangi dari kualitas obat
itu sendiri.dan juga seharusnya ada ruangan khusus yang dimana setiap barang baru
3. Bagi pihak instalasi farmasi puskesmas diharapkan adanya ruang berbeda bagi
karyawan gudang farmasi atau adanya sekat yang bisa memisahkan antara pegawai
satu dengan yang lainnya supaya terciptanya kefokusan dalam bekerja dan tataannya
lebih terlihat rapi, sehingga perbaikan dari sistem informassi akuntansi dan
4. Dan teruntuk pihak yang berkaitan dengan penelitian ini diharapkan lebih terbuka lagi
dalam memberikan informasi atau data, jika ada yang melakukan penelitian di
dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
56
Adawiah, Hoeriah Rabiatul(2018) PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
akuntansi.http://eprints.ummi.ac.id
PENGELOLAAN PERSEDIAAN.Vol 2, No 2.
Entrepreneurship.https://jurnal.stiepas.ac.id/index.php/jebe/article/view/6 8
No.3.http://journalfeb.unla.ac.id
https://doi.org/10.25139/jai.v2i2.1320
Mulyani, Sri. 2017. Sistem Informasi Akuntansi. Di edit oleh Eddy Purnomo. 2 e
internal.http://repository.usm.ac.id
https://doi.org/10.32400/gc.12.01.17202.2017
Putra, I. S., & Usriyati, S. (2011). Efektivitas Pengelolaan Sistem Informasi Akuntansi
dalam Pengendalian Persediaan Obat pada Rumah Sakit Syuhada Haji Blitar.
Putra, M. D., & Widyawati, D. (2019). Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi dan
Romney, Marshall B, dan Paul John Steinbert. 2019. Sistem Informasi Akuntansi. Di
Empat.Http://www.Penerbitsalemba.com.
Akuntansi.http://ejurnal.poltekpos.ac.id/index.php/jurnalland
LAMPIRAN-LAMPIRAN
59
Observasi
60
WAWANCARA
61
62
DOKUMENTASI
63
(Saat mengikuti kegiatan apel pagi)
DOKUMENTASI
64
KARTU BIMBINGAN
lxv
KARTU BIMBINGAN
lxv
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Biodata Penyusun
Agama : Islam
(S1 Akuntansi)
lxv
ii