DETERMINAN KUALITAS
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN
EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada Satuan Kerja Badan Pusat Statistik
se-Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Oleh:
Aris Wahyudi
NIM. I2F015005
Oleh:
Aris Wahyudi
NIM. I2F015005
ii
DETERMINAN KUALITAS
INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN
EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada Satuan Kerja Badan Pusat Statistik
se-Provinsi Nusa Tenggara Barat)
TESIS
Oleh :
ARIS WAHYUDI
NIM. I2F015005
iii
iv
v
vi
UCAPAN TERIMAKASIH
vii
Mataram, yang telah memberikan pengetahuan selama menempuh pendidikan
di Program Magister Akuntansi Universitas Mataram.
8. Penanggung Jawab Program Beasiswa STAR BPKP, yang telah
memberikan kesempatan dan dukungan dalam menempuh pendidikan di
Program Magister Akuntansi Universitas Mataram.
9. Persembahan tesis ini untuk kedua orang tuaku (Ayahanda Muhammad
Amin dan khusus Almh. Ibunda Amirotun terima kasih atas do’anya).
Untuk Istriku tercinta Fitriah dan putri-putriku tersayang Naila Qisya
Latifa dan Talita Dzakira Nikmah, terimakasih atas do’a, dukungan, dan
kesabaran yang selalu memberikan motivasi selama kuliah pada Program
Studi Magister Akuntansi Universitas Mataram.
10. Staf-staf administrasi pada Program Magister Akuntansi Universitas
Mataram, yang telah memberikan bantuannya selama menempuh pendidikan.
11. Teman-teman penerima Progam Beasiswa STAR BPKP Batch IV pada
Program Magister Akuntansi Universitas Mataram, yang sangat kompak
telah banyak memberikan dukungan selama masa perkuliahan sampai tesis
ini terselesaikan.
12. Kepala Badan Pusat Statistik dan Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi NTB
yang telah memberikan dukungan dan kesempatan bagi saya untuk menempuh
pendidikan, serta terimakasih kepada para responden atas partisipasi dan
dukungannya.
13. Kalimat yang selalu Memotivasi penulis “Allah sesuai dengan prasangka
hamba-Nya”.
14. Dan kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima
kasih atas bantuannya dalam bentuk apapun.
Akhir kata, penulis mohon maaf yang setulus-tulusnya bila ada kesalahan
karena penulis menyadari tesis ini jauh dari kesempurnaan.
viii
DETERMINAN KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN
DENGAN EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(Studi Pada Satuan Kerja Badan Pusat Statistik
se-Provinsi Nusa Tenggara Barat)
Aris Wahyudi
ABSTRAK
ix
DETERMINANTS OF THE QUALITY OF FINANCIAL STATEMENTS
INFORMATION WITH THE EFFECTIVENESS OF INTERNAL
CONTROL SYSTEM AS INTERVENING VARIABLES
(Study In The Central Statistics Agency in West Nusa Tenggara Province)
Aris Wahyudi
ABSTRACT
This study aims to prove and analyze the factors that affect the quality of financial
statement information on the Central Statistics Agency in West Nusa Tenggara
related to the Qualified Opinion achieved by Central Statistics Agency. The
number of samples taken by purposive sampling as many as 66 respondents from
the population of 131 people, These respondents are the people who are related
and responsible in the preparation of financial statements. This research
instrument using questionnaires and analyzed by Partial Least Square 3.0. The
results showed that management capabilities and internal control system
effectiveness have a significant effect to the quality of financial statement
information, while the role of internal auditors and information technology has no
significant effect to the quality of financial statement information. Its mean, the
quality of financial statement information can be enhanced through high
management capabilities with the support of internal control system effectiveness,
although not much influenced by the high role of internal auditors and utilization
of information technology applications. Internal control system effectiveness
mediate partially the effect of management capabilities and fully mediate the
effect of information technology to the quality of financial statement information.
The implications of this study lead to improving the quality of financial statement
information can be realized through good management capabilities in performing
its functions, the high role of internal auditors in supervision and coaching,
utilization of information technology applications well, and supported by an
effective internal control system.
x
DAFTAR ISI
Halaman
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN -------------------------- 79
4.1 Hasil Penelitian ---------------------------------------------------------- 79
4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian-------------------------- 79
4.1.2 Karakteristik Responden --------------------------------------- 82
4.2 Analisis Statistik Deskriptif------------------------------------------- 86
4.3 Statistik inferensial ----------------------------------------------------- 95
4.4 Pengujian Hipotesis ------------------------------------------------- 108
4.5 Pembahasan ----------------------------------------------------------- 117
4.5.1 Pengaruh Kemampuan Manajemen Terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan ------------------------------- 117
4.5.2 Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Kualitas
informasi Laporan Keuangan-------------------------------- 121
4.5.3 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Kualitas
Informasi Laporan Keuangan ------------------------------- 124
4.5.4 Pengaruh Kemampuan Manajemen Terhadap
Efektivitas Sistem pengendalian Intern -------------------- 127
4.5.5 Pengaruh Peran Auditor Internal Terhadap Efektivitas
Sistem pengendalian Intern ---------------------------------- 130
4.5.6 Pengaruh Teknologi Informasi Terhadap Efektivitas
Sistem pengendalian Intern ---------------------------------- 132
4.5.7 Pengaruh Efektivitas Sistem pengendalian Intern
Terhadap Kualitas Informasi Laporan Keuangan -------- 134
4.5.8 Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Memediasi
Hubungan Kemampuan Manajemen dengan Kualitas
Informasi Laporan Keuangan ------------------------------ 139
4.5.9 Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Memediasi
Hubungan Peran Auditor Internal dengan Kualitas
Informasi Laporan Keuangan ------------------------------ 141
4.5.10 Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Memediasi
Hubungan Teknologi Informasi dengan Kualitas
Informasi Laporan Keuangan ------------------------------ 144
4.6 Implikasi Penelitian -------------------------------------------------- 146
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
xv
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan yang bermanfaat bagi para pemakainya, maka informasi yang terdapat
1
2
andal, dapat dibandingkan dan dapat dipahami. Hal ini senada dengan hasil
kualitatif informasi akuntansi merupakan alat pengukuran yang valid dan dapat
Departemen yang juga dituntut untuk dapat mewujudkan good governance dan
laporan keuangan yang berkualitas. Selama kurun waktu 4 (empat) tahun dari
tahun 2011-2014, BPS memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Akan tetapi fakta yang ada sekarang untuk
Laporan Keuangan tahun 2015, BPS gagal mempertahankan opini yang sudah
dengan kriteria: sistem pengendalian intern memadai dan tidak ada salah saji yang
material atas pos-pos laporan keuangan dan secara keseluruhan laporan keuangan
intern memadai, namun terdapat salah saji yang material pada beberapa pos
isu Sumber Daya Manusia (human issue), isu sistem (system issue), isu
2
3
Iatridis (2010), Al-shetwi et al. (2011), dan Verlun et al. (2011). Hasil
kualitas audit), kualitas dari mekanisme tata kelola internal (contohnya kualitas
dewan direksi), dan peraturan, serta mekanisme dari tata kelola eksternal dan
internal.
3
4
karena tugas bagian verifikasi tidak berjalan maksimal, sering terjadi revisi
anggaran kegiatan, serta masih adanya rekomendasi dari pemeriksaan pada tahun
94 Sesuai
23%
Belum sesuai dan dalam proses tindak lanjut
274 32
66% 8% Belum ditindaklanjuti
4
5
keuangan. Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Argyris (1992), Yadnyana dan
informasi laporan keuangan berkualitas apabila didukung peran aktif dari auditor
Pemerintah (SPIP) dan riviu laporan keuangan pemerintah pusat dan daerah.
Peran yang diemban oleh auditor internal sepertinya masih kurang optimal
keuangan yang masih berulang dari tahun ke tahun, tindak lanjut dari rekomendasi
yang lambat, masih terdapat kesalahan pembebanan akun dan pengungkapan yang
kurang memadai dalam laporan keuangan (LK). Disisi lain, sebagai pereviu LK
5
6
kualitas informasi keuangan dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Nassir
et al. (2001), Haliah (2013), peran auditor internal oleh Yuliani et al. (2010),
Setyowati et al. (2016) menyimpulkan kualitas jasa dan peran auditor internal
Penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Krishnan (2005), Yadnyana (2009), Haliah
pengendalian intern.
tepat waktu, cepat dan tentunya data yang dihasilkan harus akurat. Oleh karena
itu, diperlukan suatu sistem yang dapat merangkul pencapaian tersebut, yaitu
Model (TAM) bahwa terdapat hubungan sebab akibat antara keyakinan (akan
6
7
memanfaatkan semua jenis informasi dan teknologi komputer agar efektivitas dan
keuangan karena kualitas, kecepatan dan keakuratan data yang terdapat dalam
terbaru yang menyebabkan input data terganggu dan berakibat pada molornya
waktu rekonsiliasi. Kesalahan input data sehingga data SIMAK-BMN dan SAIBA
tidak sesuai saat rekonsiliasi, hal ini terjadi karena kedua aplikasi ini terpisah.
Akan tetapi dalam penelitian Anggraeni (2014), Surastiani dan Handayani (2015)
tumpang tindih dan tidak terkoordinasi dengan baik serta saling bertentangan;
7
8
Tingkat performa ditentukan oleh kecocokan antara harapan eksternal dan proses
internal; Tidak ada satu jalan terbaik untuk seluruh organisasi dan administrasi;
manajemen dengan tujuan organisasi dalam hal ini adalah menghasilkan informasi
merupakan salah satu kriteria yang digunakan oleh BPK dalam meneliti
disajikan dalam laporan keuangan yang didasarkan pada kriteria salah satunya
pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan
8
9
tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan
undangan (Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, Bab I Ps. 1 butir 1).
Dari hasil audit BPK atas Laporan Keuangan BPS Tahun 2015 ditemukan
beberapa kelemahan sistem pengendalian intern (hasil temuan dapat dilihat dalam
tabel 1.1 pada lampiran 1). Kasus terbaru yang dikutip dari
seorang tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan rompi, topi, tas dan
ATK dalam kegiatan Sensus Ekonomi 2016 sebesar 53 miliar yaitu LP, oknum
selalu dikaji. Faktanya dalam laporan keuangan masih terdapat data-data yang
tidak sesuai dan masih banyak penyimpangan yang ditemukan oleh BPK. Laporan
keuangan juga bersifat dinamis artinya selalu berubah baik dari sistematika
9
10
pengelolaan keuangannya yang terus berkembang. Selain itu target utama yang
harus dicapai dari setiap entitas sekarang ini adalah membuat laporan keuangan
yang berkualitas dan mendapat opini WTP. Opini WTP menjadi sebuah euphoria
media massa padahal WTP bukan menjadi tolak ukur bahwa instansi tersebut
dibutuhkan kerjasama semua pihak dan tidak bisa hanya melibatkan orang
perorang dalam organisasi. Hal ini selaras dengan Stewardship Theory bahwa
kredibilitas atau kepercayaan publik. Steward yang sukses mampu mengelola dan
penelitian terdahulu menjadi alasan dan motivasi dalam penelitian ini untuk
ini masih jarang diuji pada sektor pemerintahan karena pada penelitian-penelitian
10
11
sebelumnya lebih banyak terfokus pada kompetensi sumber daya manusia. Dasar
orisinalitas penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah: (1) variabel yang
dibangun, pada penelitian sebelumnya menguji kualitas jasa audit internal (lebih
sedangkan dalam penelitian ini lebih kepada peran dari audit internal dari persepsi
auditi; (2) penelitian ini menambahkan variabel teknologi informasi untuk diuji
pengendalian intern masih jarang pada sektor publik dan secara teori teknologi
Daerah; (4) penelitian ini lebih fokus kepada penyajian informasi laporan
keuangannya bukan pada pengguna laporan keuangan; (5) alat analisis dalam
Laporan keuangan menjadi suatu tolok ukur bagaimana kinerja dari entitas
kualitatif laporan keuangan. Laporan keuangan bagi Badan Pusat Statistik adalah
hal yang harus terus dijaga dan ditingkatkan kualitasnya untuk terwujudnya good
11
12
Sesuai dengan konsep dan theory serta hasil penelitian sebelumnya maka
Kualitas informasi dalam laporan keuangan akan bisa terwujud apabila didukung
oleh kemampuan manajemen, peran audit intern, teknologi informasi serta sistem
12
13
Badan Pusat Statistik di Propinsi Nusa Tenggara Barat, maka hasil penelitian ini
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi Satuan Kerja Badan Pusat Statistik
di Propinsi NTB dan Auditor Internal Badan Pusat Statistik dalam upaya
13
14
3. Manfaat Kebijakan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu pertimbangan bagi
pemerintah.
14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mengembangkan masalah yang ditemui jika tidak memiliki acuan landasan teori
rumusan masalah yang akan dibahas dalam proposal (Creswell, 2010:157) dan
konsep, definisi dan proposisi yang disusun secara sistematis. Secara umum, teori
penelitian kuantitatif, teori yang digunakan harus jelas, karena teori disini akan
15
16
karena itu landasan teori dalam proposal penelitian harus jelas teori apa yang akan
termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran hasil
utama mereka untuk kepentingan organisasi (Donaldson dan Davis, 1991). Teori
tersebut mengasumsikan bahwa adanya hubungan yang kuat antara kepuasan dan
diberikan, tingkat kapasitas manajemen publik, jenis insentif, dan sanksi yang
tersebut, maka sangat relevan jika teori stewardship diterapkan pada penelitian
Manager as Steward
Approach to governance Sociological and psychological
Model of human behaviour Collectivistic, pro-organizational, t rustworthy
Managers motivated by Principal objectives
Manager-principal interst Covergence
Structures that Facilitate and empower
Owners attitude Risk-propensity
The principal-manager
Trust
relantionship relly on
Sumber : Podrug (2011).
17
18
berkualitas.
psikologi dan sosiologi. Teori tersebut didesain bagi para peneliti untuk
untuk bertindak sesuai dengan keinginan principal dan organisasi (Davis et al..
dengan utilitas tinggi dan selalu bersedia untuk melayani (Argyris, 1973:18).
organisasi sektor publik tetap akan menjunjung tinggi nilai kebersamaan untuk
18
19
adalah kolektif dan kooperatif. Artinya, manajemen dan auditor internal secara
berkualitas.
pimpinan tidak termotivasi oleh tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada
principal.
tujuan yang sama menuju satu titik yaitu untuk kepentingan organisasi
19
20
berkualitas.
berkualitas.
dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak
lain (Cadwell et al., 2008). Asumsi filosofis tersebut tersirat dalam hubungan
20
21
bahwa satuan kerja sebagai suatu lembaga yang dapat dipercaya untuk bertindak
sesuai dengan tugas dan fungsinya. Tugas dan fungsinya berupa membuat
diperkenalkan oleh Fred D. Davis pada tahun 1986, model ini merupakan adaptasi
pengguna terhadap suatu sistem informasi. TAM menyediakan suatu basis teoretis
untuk diri sendiri (Perceive Personal Utility), dimana lebih mengacu pada
21
22
ease of use), secara kontras, mengacu pada “suatu tingkatan dimana seseorang
percaya bahwa menggunakan sistem tersebut tak perlu bersusah payah. Ini
teknologi informasi berupa aplikasi pengelolaan keuangan maka setiap data dapat
tercatat secara tepat waktu dan akurat serta dapat mem backup data sehingga
dari sisi penyusun oleh Verlun et al. (2011) dan Iatridis (2010) menunjukkan
akuntansi keuangan. Namun akan menjadi masalah bagi pengguna yang tidak
penelitian dari sisi pengguna oleh Xu et al. (2003) menunjukkan bahwa laporan
keuangan berkualitas apabila tepat waktu. Oleh karena itu kualitas informasi
laporan keuangan harus memenuhi kriteria dari sisi pengguna dan pembuat
22
23
kualitatif merupakan alat pengukuran yang valid dan dapat diandalkan untuk
Pemerintah Pusat dan Daerah dilakukan oleh BPK. Pemeriksaan keuanngan oleh
1. Relevan
mengevaluasi peristiwa masa lalu atau masa kini, memprediksi masa depan, dan
menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka. Selain itu informasi dapat
23
24
dikatakan relevan jika disajikan tepat waktu dan lengkap. Dijelaskan dalam PP
memprediksi masa yang akan datang berdasarkan hasil masa lalu dan
c. Tepat waktu; Informasi disajikan tepat waktu sehingga dapat berpengaruh dan
2. Andal
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara jujur, serta
dapat menyesatkan. Dalam PP No.71 Tahun 2010 dijelaskan pula informasi yang
24
25
peristiwa lainnya yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar dapat
diuji, dan apabila pengujian dilakukan lebih dari sekali oleh pihak yang
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika
secara internal dan eksternal. Perbandingan secara internal dapat dilakukan bila
suatu entitas menerapkan kebijakan akuntansi yang sama dari tahun ke tahun.
terjadinya perubahan.
4. Dapat dipahami
pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang disesuaikan dengan
25
26
yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti
target yang telah ditetapkan, yaitu dengan cara membandingkan keluaran dengan
hasil. Oleh sebab itu, sistem pengendalian intern yang efektif dibutuhkan untuk
yang layak mengenai pencapaian dari sasaran manajemen dalam kategori sebagai
berikut; (1) keandalan laporan keuangan, (2) efektivitas dan efisiensi dari
operasional dan (3) pemenuhan dengan ketentuan hukum dan peraturan yang
pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang
dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk
SPIP dalam PP No.60 Tahun 2008 meliputi lima unsur yaitu : lingkungan
1. Lingkungan Pengendalian
manusia, 7) perwujudan peran APIP yang efektif, 8) hubungan kerja yang baik
27
28
2. Penilaian Risiko
kegiatan identifikasi, analisis, dan mengelola resiko yang relevan bagi proses atau
kegiatan organisasi.
3. Kegiatan Pengendalian
fisik atas aset, 5) penetapan dan reviu atas indikator dan ukuran kinerja, 6)
pencatatan yang akurat dan tepat waktu atas transaksi dan kejadian, 9) pembatasan
akses atas sumber daya dan pencatatannya, 10) akuntabilitas terhadap sumber
daya dan pencatatannya, 11) dokumentasi yang baik atas sistem pengendalian
Pemerintah dan pihak lain yang ditentukan. Informasi disajikan dalam suatu
bentuk dan sarana tertentu serta tepat waktu sehingga memungkinkan Pimpinan
28
29
5. Pemantauan
temuan audit dan evaluasi lainnya segera ditindak lanjuti. Pemantauan sistem
terpisah, dan tindak lanjut rekomendasi hasil audit dan reviu lainnya. Pemantauan
adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi melalui
diterangkan oleh Sule dan Saefullah, (2005:8), terdiri dari empat fungsi yaitu
mengantisipasi kecenderungan dimasa yang akan datang dan penentu strategi dan
perencanaan yaitu : (a) menetapkan tujuan atau target, (b) merumuskan strategi
untuk mencapai tujuan dan target, (c) menentukan sumber-sumber daya yang
menyimpang atau sesuai rencana., (b) dengan adanya perencanaan yang disusun
diperlukan dan mana yang tidak, dan (c) dengan adanya rencana, segala kegiatan
dapat dilakukan secara tertib dan teratur sesuai tahap-tahap yang semestinya
(www.lalulintasbisnis.weebly.com).
30
31
(www.lalulintasbisnis.weebly.com).
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
sumber daya manusia pada posisi yang tepat (Sule dan Saefullah, 2005:11).
dijalankan oleh semua pihak dalam organisasi dengan memotivasi agar semua
bisa mendorong orang untuk bekerja. Cara yang dipakai berbeda antara satu
31
32
dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan, (b) memberikan
tugas dan penjelasan rutin mengenai pekerjaan, dan (c) menjelaskan kebijakan
pencapaian tujuan dan target sesuai dengan indicator yang telah ditetapkan, (b)
intern adalah kegiatan yang independen dan obyektif dalam bentuk pemberian
untuk menilai dan meningkatkan efektivitas dari proses manajemen risiko, kontrol
(2013), menjelaskan peran audit internal yang efektif terwujud dalam: pemberian
tambah pada produk atau layanan instansi pemerintah. APIP sebagai pengawas
33
34
dua kategori yaitu : (1) Perangkat keras : Perangkat keras (hardware) adalah
perangkat yang berwujud fisik dan kasat mata. (2) Perangkat lunak : Perangkat
lunak (software) meliputi perintah-perintah yang berisi program serta data yang
perangkat kerasnya.
jurnal, buku besar, hingga menjadi kesatuan laporan keuangan yang utuh sesuai
34
35
relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan oleh
terdahulu yang relevan dengan penelitian ini diantaranya adalah : Penelitian dari
Van Beest et al. (2009) yang menunjukkan bahwa karateristik kualitatif informasi
akuntansi merupakan alat pengukuran yang valid dan dapat diandalkan untuk
intern yang kuat, maka manajemen dan auditor intern memerlukan waktu yang
didukung oleh penelitian dari Argyris (1992), Yadnyana dan Mertha (2008) yang
(niat) manajer keuangan pemerintah pusat dan daerah (State and Local
35
36
didukung oleh penelitian Haliah (2013) dan sejalan dengan Carslaw dan Kaplan
semua perusahaan hotel berbintang empat dan lima yang beroperasi di Provinsi
Carslaw dan Kaplan (1991), Krishnan (2005) dan didukung oleh penelitian Haliah
(2013), Tarigan et al. (2013), Syarifudin (2014) yang menyimpulkan bahwa peran
36
37
internal, dukungan dari komite audit dan dewan direksi, kinerja audit dan
keuangan. Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian dari Yuliani et al. (2010),
Haliah (2013), Setyowati et al. (2016) menyimpulkan kualitas jasa dan peran
laporan keuangan.
Karmila et al. (2013), Yosefrinaldi (2013) juga menyimpulkan hal yang sama
37
38
terhadap kualitas laporan keuangan, dan hasil berbeda didapatkan dari hasil
manajemen dan kualitas jasa audit intern dengan kualitas informasi laporan
SPIP tidak dapat memediasi hubungan antara peran auditor internal dengan
yang dibuat oleh peneliti bagi problematika yang diajukan dalam penelitiannya.
(https://yusrizalfirzal.wordpress.com).
agen dan principal, sehingga semua aktor dalam suatu entitas harus bersinergi dan
bekerja dengan lurus dan jujur demi tercapainya tujuan organisasi, dalam hal ini
pelaporan. Suatu laporan keuangan itu berkualitas dan bermanfaat bagi sejumlah
besar pengguna apabila informasi yang disajikan dalam laporan keuangan tersebut
dapat dipahami, relevan, andal, dan dapat dibandingkan. Tujuan khusus pelaporan
secara ekonomis, efektif dan efisien sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk itulah
peran auditor internal sangat penting dalam mengawal manajemen agar dapat
aplikasi laporan keuangan seperti Sistem Akuntansi Basis Akrual (SAIBA) dan
BMN).
40
41
Efektivitas sistem pengendalian intern (ESPI), Peran Audit Internal (PAI), dan
Kemampuan
Manajemen
Teknologi
Informasi Technology Acceptance
Model, Ompusunggu
(2002), Meilawati
(2014)
Gambar 2.1
Rerangka Konsep Penelitian
41
42
akan terlepas dari kualitas informasi laporan keuangan yang dihasilkan. Artinya,
laporan keuangan tidak akan bermanfaat bila tidak didukung dengan kualitas
dilihat dari sisi karakteristik kualitatif laporan keuangan yaitu dapat dipahami
dan manfaat. Penelitian Van Beest et al. (2009) menunjukkan bahwa karakteristik
kualitatif merupakan alat pengukuran yang valid dan dapat diandalkan untuk
42
43
terhadap kualitas informasi akuntansi pada hotel berbintang di Bali. Penelitian ini
mendukung penelitian Carslaw dan Kaplan (1991), Argyris (1992) dan didukung
Konsep dan kajian empiris di atas sejalan dengan asumsi dari teori
yang ditetapkan oleh manajemen puncak telah dipatuhi, menentukan baik atau
berkualitas.
Pemerintahan yang diatur dalam PP. No. 8 Tahun 2006 Pasal 33 ayat 3.
melakukan reviu atas laporan keuangan dan kinerja Pemerintah Daerah dalam
kepala daerah kepada Badan Pemeriksa Keuangan ( BPK). Peraturan lain yang
44
45
manusia, asumsi tersebut adalah bahwa manusia pada hakekatnya dapat dipercaya,
pihak lain (Donaldson and Davis, 1991). Oleh sebab itu auditor intern harus dapat
yang berkualitas.
Berdasar uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa peran dari
45
46
laporan keuangan seluruh akun yang disajikan disusun secara jujur, tepat, teliti
dan dengan didukung oleh bukti-bukti yang jelas dan lengkap. Oleh karena itu
(2013), Yosefrinaldi (2013) yang menyimpulkan hal yang sama bahwa teknologi
Akan tetapi dalam penelitian Anggraeni (2014), Surastiani dan Handayani (2015)
sumber daya yang ada dalam melakukan pengendalian dan juga penanggulangan
resiko untuk tujuan bersama. Tidak efektifnya sistem pengendalian intern menjadi
intern, juga berlaku pada lembaga pemerintahan yang dinyatakan dalam Pasal 4,
pengendalian antara lain melalui: (a) penegakan integritas dan nilai etika, (b)
sejalan dengan tujuan organisasi, salah satunya adalah efisiensi dan efektivitas
fungsi- fungsinya (sikap, norma subyektif, dan kontrol perilaku yang dirasakan
Penelitian ini didukung oleh hasil penelitian Haliah (2013) yang menyimpulkan
48
49
pengendalian intern.
2015:2). Tata kelola pemerintahan yang baik dicirikan oleh pengelolaan keuangan
Negara dan pelayanan publik terbebas dari praktek kecurangan, korupsi dan
penyalahgunan wewenang.
Konsep dan kajian empiris di atas sejalan dengan asumsi filosofis teori
dengan penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak
lain. Demikian juga dengan auditor internal adalah profesi kepercayaan, penuh
tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Auditor
suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
tertentu.
penyimpangan atau penyelewengan baik sengaja atau tidak disengaja yang dapat
dengan sistem teknologi informasi ini adalah dapat memenuhi fungsinya untuk
menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya
Sejalan dengan TAM bahwa suatu sistem informasi akan memberi manfaat
dan kemudahan bagi penggunanya, maka sistem teknologi informasi ini sekaligus
sebagai alat kontrol atau alat pengendalian internal dalam pengelolaan keuangan
membackup data sehingga apabila terjadi kehilangan data atau kerusakan sistem
maka akan dapat diperbaiki dengan cepat dan mudah. Penelitian dari Ompusunggu
51
52
telah ditentukan. Semakin besar persentase target yang dicapai maka semakin
suatu proses yang dipengaruhi oleh sumber daya manusia dan sistem teknologi
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi, serta berperan penting
intern terdiri atas kebijakan dan prosedur yang digunakan dalam mencapai sasaran
dan menjamin atau menyediakan informasi keuangan yang andal, serta menjamin
ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku. Pada tingkatan organisasi, tujuan
peraturan yang berlaku, 3) efektivitas dan efisiensi operasi. Hal ini sejalan dengan
(2013), Haliah (2013), Syarifudin (2014) melihat hubungan yang signifikan positif
berbeda didapatkan dari penelitian Karmila et al. (2013), Anggraeni (2014) bahwa
Pemda.
Konsep dan kajian empiris di atas sejalan dengan asumsi dari teori
53
54
catatan keuangan dan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku (Zamzami et al.,
(2015:71). Pengendalian intern yang berlaku dalam entitas merupakan faktor yang
karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang
(Mulyadi, 2002:195)
pengendalian intern yang baik. Hal ini terjadi karena kemampuan manajemen
operasi.
yaitu suatu usaha yang berkesinambungan melalui kegiatan yang efektif dan
adalah :
karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan keuangan yang
(Mulyadi, 2002:195)
pengendalian intern yang baik. Hal ini terjadi karena peran auditor internal yang
55
56
operasi.
pengendalian intern dapat memediasi hubungan kualitas jasa audit intern dengan
dapat memediasi hubungan peran auditor internal dan kualitas laporan keuangan
yaitu suatu usaha yang berkesinambungan melalui kegiatan yang efektif dan
adalah :
56
57
dua kategori yaitu : (1) Perangkat keras : Perangkat keras (hardware) adalah
perangkat yang berwujud fisik dan kasat mata. (2) Perangkat lunak : Perangkat
lunak (software) meliputi perintah-perintah yang berisi program serta data yang
perangkat kerasnya.
diotorisasi telah diproses sekali saja secara lengkap; (b) Menjamin bahwa
data transaksi lengkap dan teliti; (c) Menjamin bahwa pengolahan data
57
58
transaksi benar dan sesuai keadaan; (d) Menjamin bahwa hasil pengolahan
data dimanfaatkan untuk tujuan yang telah ditetapkan; (e) Menjamin bahwa
jurnal, buku besar, hingga menjadi kesatuan laporan keuangan yang utuh sesuai
58
BAB III
METODE PENELITIAN
menyatakan hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Beberapa pakar
hubungan sebab akibat dari dua atau lebih variabel (Bungin, 2005:46). Dalam
penelitian ini eksplanasi digunakan untuk menguji hipotesis yang diajukan untuk
Penelitian ini dilakukan pada (11) sebelas satuan kerja yang terdapat dalam
lingkup Badan Pusat Statistik se Provinsi NTB. Penelitian ini dilaksanakan pada
bulan Februari sampai dengan Maret 2017. Alasan pemilihan satuan kerja di BPS
Se-NTB adalah :
tahun (2011-2014) BPS selalu meraih opini WTP tetapi untuk tahun 2015
59
60
BPK RI, yang melakukan uji petik di Provinsi NTB terkait pelaksanaan
efektif dan merugikan Negara karena tidak didukung dengan bukti yang sah.
yang terdiri atas obyek /subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
NTB. Jumlah populasi yang ada adalah 131 orang dari 11 satuan kerja.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
60
61
dan Operator (SAIBA dan SIMAK-BMN). Kriteria ini dipilih karena KPA, PPK,
terlibat langsung dalam penyusunan LKKL. Jumlah sampel dalam penelitian ini
Variabel merujuk pada karakteristik atau atribut seorang individu atau suatu
organisasi yang dapat diukur atau diobservasi (Creswell, 2010:76). Lebih lanjut
atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.
61
62
diklasifikasikan menjadi :
variabel lain dalam model. Variabel eksogen dalam penelitian ini adalah
Informasi (TI).
variabel lain dalam suatu model. Variabel endogen yang digunakan dalam
penelitian ini adalah Efektivitas sistem pengendalian intern (SPI) dan Kualitas
Agar variabel dapat diukur maka variabel harus dijelaskan kedalam konsep
operasional variabel, untuk itu maka variabel harus dijelaskan parameter atau
62
63
kegiatan, penempatan SDM pada posisi yang tepat, pengarahan dan pembinaan,
pencapaian tujuan..
Nicles, McHugh dan McHugh (1997). Kuesioner dapat dilihat pada lampiran 6.
Peran adalah aspek dinamis dari kedudukan dan status. Apabila seseorang
63
64
Indikator dalam penelitian ini didasarkan pada penjelasan peran APIP yang
jenis lainnya yang berhubungan dengan teknologi (Wilkinson et al. 2000 dalam
indikator TI yang dikemukakan oleh Davis (1989) yaitu: Mudah dipelajari dan
64
65
dari penelitian Davis (1989). Kuesioner lengkap dapat dilihat pada Lampiran 6.
telah ditentukan. Semakin besar persentase target yang dicapai maka semakin
65
66
intern ini dikembangkan sendiri oleh peneliti mengacu pada PP No.60 Tahun 2008.
No.71 Tahun 2010 yaitu: memiliki umpan balik, memiliki manfaat prediktif
tepat waktu dan lengkap, penyajian yang jujur, bebas dari kesalahan yang
keuangan ini dikembangkan sendiri oleh peneliti mengacu pada PP No.71 Tahun
66
67
butir yang menyatakan secara verbal dua kutub (bipolar) penilaian yang ekstrim
yang positif sampai dengan yang negative. Responden yang memberi penilaian
dengan angka 7, berarti persepsi responden sangat positif terhadap obyek yang
ditanyakan, bila memberi jawaban pada angka 4 berarti netral, dan bila menjawab
Lampiran 5.
Mengingat bahwa hasil penelitian ini nilai skor rata-rata pada masing-
responden tidak bulat, maka untuk menentukan nilai kriteria dan kategori
− ℎ
Interval Kelas =
ℎ
Nilai skor tertinggi dalam penelitian ini adalah 7 dan nilai terendah adalah 1
yang berasal dari skala penilaian kuesioner, dan jumlah interval adalah 7.
7-1
Interval Kelas = = 0,86
7
67
68
Kategori Variabel
Interval Kualitas Peran
No Kemampuan Auditor Teknologi Efektivitas
Kriteria Informasi
Manajemen Internal Informasi SPI
LK
Sangat Sangat Sangat Sangat Sangat
1. ≥ 6,14
b aik b aik b aik b aik b aik
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber
secara langsung. Responden dalam penelitian ini adalah seluruh pejabat struktural
atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis untuk diisi oleh responden
adalah kuesioner. Sebelum digunakan dalam penelitian, kuesioner akan diuji coba
68
69
belum dianggap baik, maka akan dilakukan revisi. Percobaan akan dilakukan
kepada responden sebanyak 10-20 responden sesuai dengan syarat pre test yang
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau
data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasar variabel
dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan
penyajian data melalui tabel, grafik, dan diagram lingkaran. Statistik deskriptif
digunakan bila peneliti hanya ingin mendiskripsikan data sampel dan tidak ingin
69
70
(Sugiyono, 2014:207).
Indriantoro dan Supomo (2002:180), ada dua konsep untuk mengukur kualitas
data, yaitu reliabilitas dan validitas, dimana suatu penelitian akan menghasilkan
kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang valid. Konsep
reliabilitas dan validitas dipahami melalui ide dasar konsep tersebut, yaitu
konsistensi dan akurasi. Instrumen yang reliabel berarti instrumen yang bila
digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan
data yang sama. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Dalam penelitian ini, validitas dan
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Partial
Least Square (PLS) dengan bantuan program Smart PLS versi 3.0. PLS adalah
analisis analisis persamaan struktural (SEM) berbasis varian yang secara simultan
70
71
dengan landasan teori yang lemah, dapat digunakan pada data yang tidak
autokorelasi, dapat digunakan untuk sampel kecil dan dapat digunakan untuk
(Lathan dan Ghozali, 2012:48). Pemodelan dalam PLS terdiri dari 2 (dua )
pemodelan yaitu inner model dan outer model (Abdillah dan Jogiyanto,
model, penting bagi seorang peneliti untuk mengetahui arah indikator suatu
71
72
tidak diperlukan.
apabila salah satu indikatornya dihilangkan atau dihapus, tidak akan mengurangi
reflektif. Adapun gambar model penelitian ini dapat dilihat pada tahapan 4.
algorithm yang disediakan hanya algorithm PLS dengan tiga pilihan skema yaitu
72
73
struktural, karena itu dalam penelitian ini, peneliti memilih metoda bootstrapping.
δ1 δ2 δ3 δ4 δ5 δ6 δ7 δ8 δ9 δ10
X1.1 X1.2 X13 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10
λ1 λ7 λ10
λ2 λ3 λ4 λ5 λ6 λ8 λ9
ε1 Y1.1
KM
λ1
ε2 Y1.2 (ξ1)
λ2 Y2.1 ε13
ε3 Y1.3
λ3 γ4 λ13 Y2.2 ε14
ε4 Y1.4
λ4 γ1
λ14 Y2.3 ε15
ε5 Y1.5
λ5 β
λ15
SPI Y2.4 ε16
ε6 Y1.6 λ6
KLK λ16
(η1) (η2) λ17 Y2.5 ε17
ε7 Y1.7 λ7
γ5 λ18
λ8 Y2.6 ε18
ε8 Y1.8 λ19
λ9 γ3 λ20 Y2.7 ε19
ε9 Y1.9 γ2
γ6
ε10
λ10 Y2.8 ε20
Y1.10
λ11 PAI
ε11 Y1.11
λ12 (ξ2) TI
ε12 Y1.12 (ξ3)
λ11 λ12 λ13 λ14 λ15 λ16 λ17 λ18 λ19 λ21
λ20
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X3.1 X3.2 X3.3 X3.4 X3.5
δ11 δ12 δ13 δ14 δ15 δ16 δ17 δ18 δ19 δ2 δ21
73
74
74
75
75
76
Model evaluasi PLS dilakukan dengan menilai outer model dan inner
model. Model pengukuran atau outer model digunakan untuk menilai validitas dan
reliabilitas model, sedangkan model struktural atau inner model digunakan untuk
Hubungan indikator dan variabel laten dalam penelitian ini merupakan suatu
a. Uji validitas convergent dapat dilihat dari nilai loading factor > 0,7,
namun nilai 0,5 - 0,6 untuk penelitain tahap awal dianggap cukup, nilai
average variance extracted (> 0,5), dan nilai communality (> 0,5) (Latan
76
77
yang harus > 0,7 dalam satu variabel (Abdillah dan Jogiyanto, 2015:196).
seharusnya > 0,7 untuk dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang tinggi
(Latan dan Ghozali, 2012:81), namun nilai 0,6 juga masih dapat diterima
a. R square. Dalam menilai model struktural dengan PLS, kita mulai dengan
Nilai R-Squares 0.75, 0.50 dan 0.25 dapat disimpulkan bahwa model kuat,
moderate dan lemah (Lathan dan Ghozali, 2012:82). Semakin tinggi nilai
R-square berarti semakin baik model prediksi dari model yang diajukan
77
78
dan 0.35 menunjukkan bahwa model lemah, moderate, kuat (Latan dan
78
BAB IV
Badan Pusat Statistik (BPS) didirikan sebagai salah satu upaya pemerintah
yang mandiri, maju, adil, dan makmur” dan visi pembangunan nasional untuk
dan tugas, fungsi, dan kewenangan BPS. Perumusan misi BPS juga dilakukan
79
80
lingkungan strategis. Pernyataan misi BPS yang dikaitkan dengan Visi BPS
kemajuan perstatistikan.
Organisasi dan tata kerja entitas diatur dengan Keputusan Kepala Badan
Pusat Statistik Nomor 121 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Perwakilan BPS di Daerah. Pada tahun 2015 BPS Provinsi NTB melaksanakan 3
(DMPTTL).
BPS perwakilan daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) terdiri dari
11 (sebelas) Satker yaitu: BPS Provinsi NTB, BPS Kabupaten Lombok Barat, BPS
Lombok Utara, BPS Kabupaten Sumbawa, BPS Kabupaten Sumbawa Barat, BPS
Kabupaten Dompu, BPS Kabupaten Bima, BPS Kota Bima dan BPS Kota Mataram,
yang merupakan salah satu entitas akuntansi dibawah Badan Pusat Statistik yang
Pemerintahan. Laporan keuangan telah disusun dan disajikan dengan basis akrual
yang berguna kepada para pemakai laporan khususnya sebagai sarana untuk
keuangan negara pada Badan Pusat Statistik di Provinsi NTB. Disamping itu,
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang
Provinsi NTB, jumlah kuesioner yang kembali yaitu 66 (enam puluh enam)
Tabel 4.1
Penyebaran dan Pengembalian Kuesioner
sebanyak 4 3 orang (65%) dan wanita sebanyak 23 orang (35%) dari jumlah total
responden sebanyak 66 orang. Hal ini menunjukkan bahwa secara fisik dan
dalam pengelolaan keuangan dan pelaporannya. Hal ini didukung pula oleh
mobilitas laki-laki lebih tingi, sementara itu perempuan lebih diposisikan sebagai
responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Gambar 4.1 sebagai
berikut:
23
35%
Laki-Laki
43
65% Perempuan
Gambar 4.1
Persentase Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
secara lebih efektif dan efisien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat
pendidikan responden lebih banyak pada jenjang Strata satu sebanyak 45 orang atau
sebesar 68%. Artinya bahwa pendidikan menjadi perhatian penting, hal ini terbukti
84
dengan jabatan manajerial lebih dominan diisi oleh SDM dengan tingkat
pendidikan Strata satu dan Strara dua. Sementara yang tidak masuk jajaran
6
9%
SMA
45 11 DI
68% 17%
1 DIII
1% S1
3 S2
5%
Gambar 4.2
Persentase Komposisi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
kepuasan kerja. Informasi jumlah responden berdasarkan usia dapat dilihat pada
24
1
36% < 25
2%
16 Usia 25 - 35 th
24% 25
38% Usia 36 - 46 th
Usia > 46 th
Gambar 4.3
Persentase Komposisi Responden Berdasarkan Usia
85
komitmen yang tinggi dan adanya kepuasan dari pekerjaan yang dilakukan.
Berdasarkan Gambar 4.3 diatas dapat dilihat bahwa sebaran usia responden pada
masing-masing kelompok umur cukup merata, hanya satu responden berusia < 25
tahun. Artinya secara umum responden masih dalam usia yang produktif dan sudah
anggaran, serta mampu menguasai sistem informasi akuntansi instansi dengan baik.
Selain itu perbedaan usia dapat menimbulkan sinergi antara senior dan para juniornya
berdasarkan masa kerja dapat dilihat pada Gambar 4.4 berikut ini ;
17 22
26% 33% < 5th
5-10 th
19
11-20 th
29%
8
> 20 th
12%
Gambar 4.4
Persentase Komposisi Responden Berdasarkan Masa Kerja
86
menjawab telah menjadi PNS selama > 20 th (33%). Hal ini menunjukkan bahwa
responden sudah cukup matang dalam hal teknis kerja dan keterampilan mengelola
informasi laporan keuangan satuan kerja BPS di wilayah NTB. Analisis deskriptif
dalam penelitian ini didasarkan pada data yang dihimpun dari jawaban kuesioner yang
diterima sebanyak 66 responden pejabat dan staf yang terlibat dalam pengelolaan
keuangan dan pelaporannya. Berikut disajikan sebaran respon dari responden untuk
responden variabel kemampuan manajemen dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut :
87
dengan nilai rata-rata 5,91. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen/pimpinan pada
satker BPS di wilayah NTB telah menunjukkan kemampuan yang baik dalam hal
program dan kegiatan (X1.4), penempatan SDM pada posisi yang tepat (X1.5);
terendah ada pada indikator pengarahan (X1.6, X1.7) dengan skor rata-rata 5,82.
pelaksanaan pekerjaan akan dapat diamati apakah sesuai dengan apa yang telah
direncanakan atau tidak. Rencana betapapun baiknya akan gagal jika tidak disertai
ataupun ketidaksesuaian dengan apa yang telah ditentukan, bukan untuk mencari
variabel peran auditor internal dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut :
89
dengan nilai rata-rata 5,88. Hal ini menunjukkan bahwa peran auditor internal bagi
satker BPS di wilayah NTB sangat membantu dalam memberikan keyakinan yang
keyakinan pengelolaan sumber daya secara ekonomis, efisien, dan efektif ( X2.3);
variabel peran auditor internal yang tertinggi ada pada indikator untuk peran
dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Instansi Pemerintah (X2.4, X2.5) dengan
skor rata-rata 6,05. Nilai terendah pada indikator peran memelihara serta
Pemerintah (X.2.6) dengan skor rata-rata 5,79. Dengan demikian indikator yang
dominan membentuk peran auditor internal dan oleh responden dinilai penting
Hal ini wajar mendapat apresiasi tinggi dari responden, mengingat fakta
dilapangan bahwa opini WDP yang di peroleh adalah adanya indikasi peran
tersebut dapat menjadi early warning system sehingga dapat mengurangi hal-hal
yang bersifat material pada saat dilakukan pemeriksaan oleh pihak eksternal.
dengan nilai rata-rata 5,82. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan teknologi
informasi pada satker BPS di wilayah NTB sangat baik guna mengefektifkan
teknologi informasi maka nilai yang tertinggi ada pada indikator dari sisi manfaat
dengan skor rata-rata 5,95. Sedangkan pada indikator TI dari sisi kemudahan yaitu
mudah dan cepat (X3.3) menghasilkan skor rata-rata 5,74. Dengan demikian
manfaat.
Hal ini berarti manfaat teknologi informasi merupakan hal yang dianggap
penting oleh pimpinan Satker BPS di wilayah NTB untuk mencapai tujuan
92
intern pada Satker BPS di NTB dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut:
intern adalah baik, dengan nilai rata-rata 5,95. Hal ini menunjukkan bahwa
penerapan sistem pengendalian intern pada satker BPS di wilayah NTB sudah
variabel efektivitas SPI, maka nilai yang tertinggi ada pada indikator SPI dari segi
kegiatan pengendalian yaitu pengendalian fisik atas aset (Y1.6), otorisasi atas
transaksi (Y1.7) dan dokumentasi yang baik (Y1.8) dengan skor rata-rata 6,06.
Nilai terendah pada indikator SPI dari segi penilaian resiko yaitu identifikasi dan
analisis resiko (Y1.4) dan perencanaan mengurangi resiko (Y1.5) dengan skor
variabel efektivitas sistem pengendalian intern adalah indikator dari segi kegiatan
pengendalian.
tersebut adalah wajar dan beralasan, karena tanpa adanya kegiatan pengendalian,
SPI tidak akan dapat berkembang seperti yang diharapkan dan temuan hasil
laporan yang mengandung salah saji yang material yang berimbas pada opini yang
keuangan dari 66 responden pada Satker BPS di NTB dapat dilihat pada Tabel 4.7
berikut ini :
kualitas informasi laporan keuangan adalah baik, dengan nilai rata-rata 6,00. Hal
ini menunjukkan bahwa informasi laporan keuangan pada satker BPS di wilayah
95
NTB sudah baik karena telah menyajikan informasi laporan keuangan yang
kualitas informasi laporan keuangan, maka nilai yang tertinggi ada pada indikator
kualitas informasi laporan keuangan dari segi andal yaitu penyajian yang jujur
(Y2.4) dan bebas dari kesalahan yang bersifat material (Y2.5) serta dari segi dapat
dengan skor rata-rata masing-masing 6,05. Nilai terendah ada pada indikator dari
pemahaman para pengguna (Y2.8) dengan skor rata-rata 5,86. Dengan demikian
dan sebagai bagian yang paling penting untuk menghasilkan informasi laporan
keuangan yang berkualitas di BPS wilayah NTB adalah indikator dari segi andal
dan dapat dibandingkan. Hal ini wajar karena laporan keuangan yang disajikan
(SEM) berbasis varian atau biasa disebut dengan soft modeling, dengan
96
menggunakan alat analisis Partial Least Square (PLS). Alat bantu atau software
yang digunakan untuk memprediksi pengaruh variabel laten dalam penelitian ini
reliabilitas instrumen. Uji validitas dalam penelitian ini yaitu convergent validity
Composite Reliability dan Cronbach Alpha dari blok indikator yang mengukur
konstruk. Nilai Composite Reliability dan Cronbach Alpha hasil analisis PLS
Algoritm pada running pertama dapat dilihat pada Tabel 4.8 sebagai berikut :
dilakukan running kedua, nilai Composite Reliability dan Cronbach Alpha hasil
97
analisis PLS Algoritm pada running kedua dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai
berikut :
cronbach alpha diatas 0,70 (Latan dan Ghozali, 2012:81). Hasil analisis PLS
Algoritm untuk realibilitas konstruk dapat dilihat dari Tabel 4.8 dan Tabel 4.9
diatas. Tabel 4.8 dan Tabel 4.9 menunjukkan nilai composite reliability dan
cronbach’s alpha > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua indikator
konstruk adalah reliabel atau memenuhi uji reliabilitas dan memiliki reliabilitas
yang tinggi.
score dengan construct score yang dihitung dengan PLS (Ghozali, 2014:39).
Ukuran refleksif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70
(>0,70) dengan konstruk yang ingin diukur. Namun demikian menurut Chin
98
(1998) dalam Ghozali (2014:39), nilai Loading factor 0,50 sampai 0,60 pada
Discriminant Validity terpenuhi apabila nilai akar AVE > nilai korelasi antar
variabel laten (Ghozali, 2014:43). Nilai AVE yang direkomendasikan harus lebih
besar dari 0,5 (Ghozali, 2014:40). Hasil uji validitas pada running pertama melalui
Hasil uji validitas running pertama disajikan pada Gambar 4.5, Tabel
4.10, Tabel 4.11, Tabel 4.12 dan Tabel 4.13 diatas. Berdasarkan tabel diatas
diketahui terdapat banyak indikator yang mempunyai loading factor < 0,7 yang
disajikan pada Tabel 4.10, beberapa konstruk masih belum memenuhi syarat
cross loading pada tabel 4.11, nilai AVE beberapa variabel konstruk kurang dari
0,5 pada Tabel 4.12, dan ada nilai akar kuadrat AVE < nilai korelasi antar
konstruk laten pada Tabel 4.13. Oleh sebab itu maka langkah yang ditempuh
adalah dengan mengeluarkan indikator yang memiliki loading factor kurang dari
0,7 dari model kemudian di re-estimasi kembali untuk mendapatkan model yang
valid.
Hasil uji validitas pada running data yang kedua disajikan sebagai berikut:
102
Nilai dari outer loading pada Gambar 4.6 disajikan dalam Tabel 4.14 berikut :
103
sebab nilai outer loading > 0,7 . Selanjutnya validitas konstruk juga dilihat dari
Variance Extracted (AVE) > 0,5 sehingga memenuhi uji validitas. Selain itu Uji
validitas juga dapat dilihat dari nilai Discriminant Validity. Berdasarkan analisis
PLS Algoritm, Discriminant Validity terpenuhi, karena nilai akar kuadrat AVE >
nilai korelasi antar konstruk laten. Nilai tersebut dapat dilihat dari Tabel 4.16
berikut :
Ukuran lain dari Discriminant Validity adalah dengan melihat nilai Cross
Loading. Nilai cross loading yang dihasilkan dari analisis PLS Algoritm untuk
setiap blok indikator. Dengan Cross Loading diharapkan setiap blok indikator
memiliki loading lebih tinggi untuk setiap variabel laten yang diukur,
dibandingkan dengan indikator untuk variabel laten lainnya. Nilai dari Cross
Dari hasil proses PLS Algorithm, nilai cross loading > 0,7 pada indikator
sebab telah memenuhi semua kriteria pengujian validitas konstruk seperti Outer
Loading > 0,7, AVE > 0,5, Discriminant Validity terpenuhi, karena nilai akar
kuadrat AVE > nilai korelasi antar konstruk laten dan Cross Loading > 0,7.
pengukuran dengan indikator yang telah valid dan reliabel. Setelah dilakukan
106
Tabel 4.18
Model Pengukuran (Outer Model) yang Terbentuk
Model Pengukuran
No Variabel
(Outer Model)
1 Kemampuan Manajemen ( KM) (X1) x1.3 = 0.825 + δ3
x1.8 = 0.871 + δ4
x1.10 = 0. 907 + δ5
Dalam menilai model struktural dengan PLS dimulai dengan melihat nilai
R-Squares untuk setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari
model struktural. Hasil uji bootstrapping untuk nilai R-square dijelaskan dalam
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
ESPI 0.720 0.735 0.059 12.098 0.000
KILK 0.506 0.541 0.099 5.090 0.000
Sumber: Lampiran 13 Output PLS 3.0
Nilai R Square 0,67, 0,33 dan 0,19 untuk variabel laten endogen dalam
(Ghozali, 2014:42). Tabel 4.19 diatas menunjukkan bahwa variabel laten dalam
model struktural pada kriteria moderat dengan nilai 0,720 untuk variabel ESPI dan
nilai 0,506 untuk variabel KILK. Hasil ini juga menunjukkan bahwa 72 %
28% dijelaskan oleh faktor lain diluar variabel yang diteliti. Selain itu 50,6 %
internal dan teknologi informasi sedangkan 49,4 % dijelaskan oleh faktor lain
relevan. Nilai Q2 predictive relevance 0.02, 0.15 dan 0.35 menunjukkan bahwa
model lemah, moderate dan kuat. Nilai Q² dapat diperoleh dengan perhitungan
sebagai berikut :
108
Q² = 1- (1-R1²) (1-R2²)
Q² = 1- (1-0,720²) (1-0,506²)
Q² = 1- (1-0,518) (1-0,256)
Q² = 1- (0,482) (0,744)
Q² = 0,642
Nilai Q² > 0, berarti model yang dikembangkan memiliki predictive relevance.
nilai T-statistics yang dihasilkan dari proses bootstrapping dalam PLS. Hipotesis
diterima (terdukung) jika nilai T-statistics lebih tinggi daripada nilai T-Tabel
PLS dapat dilihat pada Gambar 4.6, Tabel 4.20, Tabel 4.21 dan Tabel 4.22
sebagai berikut :
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
KM -> KILK 0.492 0.471 0.114 4.333 0.000
PAI -> KILK 0.195 0.219 0.112 1.732 0.042
TI -> KILK 0.189 0.201 0.115 1.640 0.051
KM -> ESPI 0.608 0.593 0.109 5.585 0.000
PAI -> ESPI 0.127 0.141 0.075 1.701 0.045
TI -> ESPI 0.328 0.339 0.102 3.209 0.001
ESPI -> KILK 0.354 0.342 0.177 2.004 0.023
Sumber: Lampiran 13 Output PLS 3.0
keuangan (KILK), menghasilkan nilai koefisien jalur sebesar 0,278. Hasil uji
b. Hasil uji hipotesis kedua yang menyatakan peran auditor internal (PAI)
laporan keuangan (KILK) memiliki nilai T-statistics (1,389) < T-Tabel (1,64),
(dua) ditolak.
(tiga) ditolak.
(empat) diterima.
112
e. Hasil uji hipotesis kelima yang menyatakan peran auditor internal (PAI)
nilai T-statistics (2,004) > T-Tabel (1,64) dengan P Values 0.023 dengan
diterima.
kemampuan manajemen yaitu sebesar 0,608, hasil tersebut lebih besar dari
114
terhadap efektivitas sistem pengendalian intern sebesar 0,127 dan 0,328. Dengan
tersebut lebih besar dari koefisien pengaruh langsung peran auditor internal dan
Berdasarkan Tabel 4.20 dan 4.21 maka hasil pengujian hipotesis untuk
koefisien sebesar 0,215 dengan nilai T-statistics (1,769) > T-Tabel (1,64), P
Tabel 4.21 turun menjadi 0,215 dan signifikan. Hasil tersebut menunjukkan
axb
VAF =
a x b + c’
0.608 x 0,354
VAF =
(0.608 x 0,354) + 0,278
0,215
VAF =
0,493
VAF = 0,44
VAF > 80% artinya terjadi full mediation, 20% ≤ VAF ≤ 80% artinya terjadi
partial mediation, VAF < 20% artinya no mediation (Hair et al., 2013:224).
Dari hasil penggujian, ESPI memiliki efek mediasi dalam model penelitian
dengan status sebagai partial mediation, sebab nilai VAF-nya berada pada
0,045 dengan nilai T-statistics (1,360) < T-Tabel (1,64), P Values (0,087)
kualitas informasi tidak signifikan dan pengaruh tidak langsung peran auditor
internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan pada Tabel 4.21 tidak
pengendalian intern.
koefisien sebesar 0,116 dengan nilai T-statistics (1,807) > T-Tabel (1,64), P
penuh yang berarti hanya efek tidak langsung melalui mediator yang ada
4.5 Pembahasan
positif terhadap peningkatan kualitas informasi laporan keuangan diterima. Hal ini
informasi laporan keuangan. Dilihat dari hasil penelitian dan analisis jawaban
Barat secara keseluruhan sudah baik meskipun masih terdapat beberapa fungsi
Hasil penelitian ini sesuai dengan asumsi dari teori stewardship yaitu
Dilihat dari karakteristik responden berdasarkan usia dan masa bekerja, dan
tingkat pendidikan pimpinan rata-rata strata satu dan strata dua, menunjukkan bahwa
responden sudah cukup matang dan berkemampuan tinggi dalam hal teknis kerja dan
informasi laporan keuangan yang berkualitas. dari hasil analisis jawaban responden,
struktur organisasi yang ada sekarang ini adalah sudah efektif dan pimpinan
juga mampu menempatkan sumber daya yang ada sesuai kapasitas dan
kelayakan yang miliki. Tujuan dari semua itu adalah untuk menghasilkan
keuangan yang berkualitas juga mendapat respon yang baik, hal ini
Hasil uji hipotesis ini sejalan dengan hasil penelitian Argyris (1992) yang
perhatian terutama dalam hal perencanaan, hal ini berkaitan dengan pengelolaan
manajemen yang baik apabila tidak didukung dengan personil organisasi yang
mumpuni maka tidak akan tercapai tujuan dari organisasi tersebut. Masa kerja
pegawai yang cukup lama yaitu diatas 10 tahun akan membuat seseorang
121
yang baik dari sisi kualitas dan penyelesaian tugas yang tepat waktu. Hal ini
menjadi salah satu alternative dalam penempatan pegawai, walaupun tidak sesuai
dengan latar belakang pendidikan yang dimiliki. Satker BPS NTB hampir seluruh
mungkin bisa menjadi alternative bagi pimpinan dari segi pengorganisasian untuk
merekrut dan menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan latar belakang
personil yang terlibat harus peka terhadap setiap perubahan baik dari regulasi,
jawaban responden reward akan memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik.
penelitian ini tidak memenuhi asumsi filosofis dari stewardship theory mengenai
sifat manusia, asumsi tersebut adalah bahwa manusia pada hakekatnya dapat
122
terhadap pihak lain (Donaldson and Davis, 1991). Dari teori ini diharapkan
tidak terlibat secara langsung dalam proses penyusunan laporan keuangan dan
Dari hasil analisis memperlihatkan bahwa ada beberapa indikator yang diindikasi
oleh auditor internal. Hal ini dapat dijelaskan bahwa dokumen yang diperiksa
oleh auditor internal lebih terfokus pada tempat-tempat yang memiliki jumlah
penyimpangan yang sama yang terjadi setiap tahunnya, karena kesalahan yang
sama masih sering berulang terjadi setiap tahunnya. Hal ini tentunya
123
c. Selain itu peran auditor internal dalam mereviu laporan keuangan juga belum
untuk satuan kerja di daerah. Hal ini didukung dengan skor jawaban responden
Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Yuliani (2010), Setyowati et al. (2016) yang menyimpulkan peran auditor internal
hasil penelitian Syarifudin (2014), bahwa peran auditor internal tidak berpengaruh
signifikan terhadap kualitas LKPD dan hasil penelitian Al-shetwi et al. (2011)
dimana tidak terdapat hubungan antara fungsi auditor internal dan kualitas laporan
laporan keuangan tidak dipengaruhi secara langsung oleh peran auditor internal,
tetapi ada faktor lain diluar model yang secara langsung lebih mempengaruhi
peran auditor internal di lingkungan BPS di wilayah NTB sudah baik, akan tetapi
perlu ditingkatkan frekuensinya, hal ini terkait dengan indikator pemeriksaan oleh
auditor internal yang belum dilakukan secara rutin dan indikator mengenai reviu
laporan keuangan yang belum optimal dan merata ke semua daerah yang ada di
positif terhadap kualitas informasi laporan keuangan ditolak. Hal ini tidak sejalan
125
ada. Oleh sebab itu peran dari operator aplikasi akan sangat menunjang
respon yang baik mengenai kemudahan dan manfaat dari penggunaan teknologi
berkualitas tidak terpenuhi, karena responden memberikan nilai yang lebih kecil
dari sistem informasi akuntansi yang ada. Interpretasi makna dari hasil output
aplikasi belum dikuasai dengan baik, sehingga hal ini dapat menyebabkan salah
(2012), Karmila et al. (2013), Yosefrinaldi (2013) yang menyimpulkan hal yang
pemerintah daerah.
data yang terdapat dalam laporan keuangan tersebut. Untuk itu diperlukan
dari operator dalam menginterpretasikan hasil output dari aplikasi SAIBA dan
tercapai.
BPS di NTB sudah baik diantaranya, dalam perencanaan terlihat dari bagaimana
keberhasilan termasuk mengevaluasi opini yang diraih saat ini serta mencari
alternative solusi dan inovasi untuk meraih WTP kembali. Hasil analisis dalam
penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Haliah (2013), bahwa kemampuan
Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian McSwain et al. (2008) temuan
Dari hasil analisis menunjukkan bahwa variabel eksogen yang paling besar
pengendalian intern atau dapat dikatakan baik dan buruknya atau efektif dan
manajemen.
laporan keuangan dalam suatu organisasi dapat diwujudkan melalui suatu sistem
auditor internal yang telah menilai bagaimana kondisi sistem pengendalian intern
pengendalian intern tersebut tentunya perlu dukungan semua pihak. Oleh sebab itu
hipotesis ini menjelaskan bahwa tugas pengawasan yang dilakukan oleh auditor
penyelenggaraan SPI. Dari hasil penilaian responden peran auditor internal sangat
penuh tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain.
tanggung jawab, memiliki integritas dan kejujuran terhadap pihak lain. Auditor
intern semakin efektif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Carslaw dan Kaplan (1991), Krishnan (2005), Yadnyana (2009),
pengendalian intern.
lingkungannya. Dari hasil analisis masih terdapat beberapa indikator dari peran
personil yang ada pada auditor internal BPS dan keterbatasan waktu pemeriksaan
sementara cakupan wilayah kerjanya yang luas. Adapun terjadi kelemahan sistem
pengendalian intern dalam pemeriksaan oleh auditor eksternal yaitu BPK pada
pemeriksaan Laporan Keuangan BPS Tahun 2015 adalah sebuah hal yang wajar,
karena persepsi antara auditor satu dengan yang lain kadang berbeda dalam
menelaah suatu kejadian dalam pemeriksaan. Selain itu perubahan basis akuntansi
132
dari kas menuju akrual menjadi akrual penuh pada tahun 2015 menjadi salah satu
bagian yang tidak terpisahkan yang menyebabkan penurunan opini. Hal ini
disebabkan adanya akun-akun yang belum disesuaikan dan masuk dalam akrual
belanja barang perkantoran dan langganan daya dan jasa, serta SOP untuk masing-
masing kegiatan yang belum semuanya dibuat, dan pimpinan jarang melakukan
Hal ini dibuktikan dengan jawaban responden yang memberi penilaian yang
antara sistem pengendalian intern dengan sistem teknologi informasi ini adalah
waktu, relevan dan dapat dipercaya serta resiko terjadinya kekeliruan dapat
berkualitas.
Sejalan dengan TAM bahwa suatu sistem informasi akan memberi manfaat
dan kemudahan bagi penggunanya, maka sistem teknologi informasi akuntansi ini
133
sekaligus sebagai alat kontrol atau alat pengendalian internal dalam pengelolaan
keuangan karena mampu menyimpan data transaksi keuangan dan juga berfungsi
membackup data sehingga apabila terjadi kehilangan data atau kerusakan sistem
intern. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa teknologi informasi
tidak terpisahkan dari unsur pengendalian yaitu pengendlian aplikasi dalam sistem
pengendalian intern.
posisi keuangan, bagaimana daya serap anggaran dan berapa sisa anggaran dapat
secara cepat disajikan, sehingga pimpinan dapat membuat kebijakan dan prioritas
kegiatan mana yang harus segera dilaksanakan supaya anggaran tidak menumpuk
pada akhir tahun. Demikian juga dengan aplikasi SIMAK-BMN, pimpinan dapat
sehingga dapat mengambil kebijakan mana asset yang kondisinya bagus, rusak
ringan, rusak berat ataupun yang sudah habis masa pakainya untuk segera dilelang
dan dilakukan perawatan ataupun pergantian. Oleh sebab peran dari aplikasi ini
dan SIMAK-BMN) di lingkungan BPS di NTB sudah baik, hal ini didukung
yang baik dalam setiap indikator teknologi informasi dalam kuesioner, seperti
laporan keuangan jadi lebih cepat dan mudah, menambah produktivitas kerja dan
berkualitas. Tentu saja hal ini perlu didukung oleh personil (operator) yang
berpendidikan lanjutan, memiliki masa kerja dan usia yang cukup matang, artinya
baik.
Kontribusi positif ini dapat dilihat dari penilaian responden yang baik dalam
di BPS telah melakukan otorisasi terhadap semua bukti transaksi dan catatan
pimpinan dan seluruh pegawai telah menjalankan amanat dari PP 60 Tahun 2008
adalah efektivitas sistem pengendalian intern. Akan tetapi hal ini tidak lepas dari
pengendalian intern.
landasan bagi terciptanya pelaporan keuangan yang berkualitas. Penelitian ini juga
(2013), Haliah (2013), Syarifudin (2014) yang melihat hubungan yang signifikan
positif antara pengendalian intern dan kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian
ini juga tidak sejalan dengan penelitian Karmila et al. (2013), Anggraeni (2014)
keuangan Pemda.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan asumsi dari teori stewardship
yang berkualitas. Selain itu salah satu asumsi stewardship theory adalah sikap
138
Berdasarkan dari hasil temuan ini maka wajar bila BPK menilai masih
Apabila dilihat lebih jauh dari hasil perolehan data dari responden, maka unsur
catatan akuntansi, kas dan fisik barang juga menghasilkan skor yang belum
fisik atas asset masih belum optimal. Dalam unsur informasi dan komunikasi,
menurut responden informasi masih belum disediakan tepat waktu. Dan dari
terhadap tindak lanjut temuan pemeriksaan. Artinya dengan melihat hal ini
yang efektif jika didukung dengan penerapan fungsi-fungsi manajemen yang baik
yang efektif akan membantu pimpinan mengelola organisasi secara efisien dan
organisasi terutama dengan ruang lingkup yang luas dan kompleks dalam
mengawasi dan mengelola jalannya organisasi. Salah satu sistem yang dapat
operasi. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Haliah (2013) yang
parsial hubungan kemampuan manajemen dan kualitas jasa audit intern dengan
kualitas informasi laporan keuangan, hal ini dapat dilihat dari pengaruh langsung
signifikan dan tetap signifikan setelah mengontrol variabel mediator. Hasil ini
141
keuangan.
bukan ekstrinsik, yaitu suatu usaha yang berkesinambungan melalui kegiatan yang
efektif dan efisien guna mencapai tujuan organisasi untuk menghasilkan laporan
dengan hal ini bahwa pimpinan membutuhkan infomasi karena tidak bisa
pengendalian untuk mencapai tujuan dalam hal ini informasi laporan keuangan
yang berkualitas.
informasi laporan keuangan ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa peran auditor
intern telah dilakukan dengan baik, akan tetapi peran auditor internal belum
Artinya, dengan sistem pengendalian intern yang efektif, tidak menjamin bahwa
berkualitas.
konsultan manajemen sejak awal tahun anggaran hingga akhir periode akuntansi.
dengan aturan secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Dari hasil analisis indikator penelitian dapat diketahui bahwa auditor
kesalahan yang sama setiap tahunnya dan peran auditor internal dalam mereviu
operasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran auditor internal hanya
melalui sistem pengendalian intern yang efektif akan berdampak pada terwujudnya
laporan keuangan, hal ini dapat dilihat dari pengaruh langsung peran auditor
internal terhadap kualitas informasi laporan keuangan yang tidak signifikan dan
keuangan yang tidak signifikan setelah mengontrol variabel mediator. Hasil ini
dalam hubungan peran auditor intern dengan kualitas informasi laporan keuangan.
keuangan yang berkualitas. Hasil penelitian ini tidak mendukung hasil penelitian
dan kualitas jasa audit intern dengan kualitas informasi laporan keuangan. Dan
hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Syarifudin (2014) yang
menyimpulkan SPIP tidak dapat memediasi hubungan peran auditor internal dan
dikatakan berkualitas jika dalam penyusunan laporan keuangan seluruh akun yang
disajikan disusun secara jujur, tepat, teliti dan dengan didukung oleh bukti-bukti
yang jelas dan lengkap. Oleh karena itu untuk mengurangi ketidaktelitian dan
berkualitas.
145
sebagai berikut ;
1. Teknologi informasi itu sendiri yaitu sistem informasi akuntansi (SAIBA dan
(internal cek), seperti adanya menu posting sehingga data entri dapat dipilah-
pilah sesuai dengan akun kegiatan masing-masing, adanya menu backup data
yang dapat menyimpan data sehingga apabila terjadi data lose maka akan
2. Teknologi informasi dalam hal ini sistem informasi akuntansi (SAIBA dan
sistem teknologi yang ada, seperti aplikasi tidak dapat digunakan karena tidak
BMN yang diterapkan dengan baik melalui sistem pengendalian intern yang
146
jika dipadukan dengan unsur-unsur sistem pengendalian intern yang baik akan
laporan keuangan, hal ini dapat dilihat dari pengaruh langsung teknologi informasi
signifikan setelah mengontrol variabel mediator. Dengan kata lain, efek dari
inten. Hal ini juga menunjukkan kondisi kualitas informasi laporan keuangan
yang baik bagi pengaruh teknologi informasi dengan kualitas informasi laporan
keuangan.
terhadap kualitas informasi laporan keuangan pada satuan kerja Badan Pusat
organisasi.
ditunjukkan oleh nilai yang tinggi secara umum pada variabel efektivitas
yang berkualitas. Selain itu, hasil penelitian ini dapat menambah literature
2. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat digunakan oleh Satuan Kerja Badan
3. Secara kebijakan, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu
kualitas informasi laporan keuangan. Selain itu, hasil penelitian ini dapat
hal pengawasan SPI dan reviu laporan keuangan, serta membantu pemerintah
151
selama ini sudah ada untuk lebih memudahkan dalam penyusunan laporan
berkualitas.
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
faktor yang mempengaruhi kualitas informasi laporan keuangan pada satuan kerja
Badan Pusat Statistik (BPS) di wilayah Nusa Tenggara Barat terkait opini Wajar
Dengan Pengecualian (WDP) yang diraih oleh BPS. Penelitian ini ditinjau dari
kemampuan manajemen yang baik, peran auditor internal yang baik, pemanfaatan
teknologi informasi yang baik, dan sistem pengendalian intern yang efektif dapat
penelitian ini. Hasil lain dari penelitian ini adalah efektivitas sistem pengendalian
152
153
laporan keuangan. Artinya masih banyak variabel lain yang dapat menjadi
5.2 Saran
kerjanya.
dihadapi oleh satuan kerja. Selain itu jumlah auditor perlu ditingkatkan
pengendalian intern.
variabel endogen. Hal ini dapat dilihat dari masih terdapat 49,4% variabel lain
dari kajian teori dan beberapa penelitian sebelumnya, bukan dari model yang
sudah teruji, meskipun dilihat dari hasil uji model yang menunjukkan Q2
4. Kuesioner dalam penelitian ini adalah hasil karya sendiri walaupun sudah
dilakukan uji realibilitas dan validitas tetapi masih perlu disempurnakan lebih
lanjut karena banyak indikator yang mempunyai loading factor yang lemah.
dalam penelitian ini, serta dapat menambahkan variabel penelitian lain yang
variabel lain sebagai variabel mediasi dan dapat menguji beberapa variabel
berkualitas.
3. Untuk memperoleh model yang kuat disarankan supaya mengacu pada model
dan validitas yang lebih tinggi yang terkait dengan variabel penelitian, atau
Abdillah, Willy dan Jogiyanto, 2015. Partial Least Square, Alternatif Structural
Equation Modeling (SEM) dalam Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Penerbit
ANDI.
Aren, Alvin A, Randal J, Beasly, dan Mark S. 2008. Auditing dan Jasa Assurance.
Edisi keduabelas. Jakarta: PT Indeks IKPI.
____. 1992. Interpersonal Barriers to Decision Making: What are They? What
Damage Do They Do? What Can Be Done to Overcome Them? Harvard
Business Review. March/April, : 57–69.
157
158
Cadwell, C., Hayes, L. A., Karri, R., and Bernal, P. 2008. Ethical Stewardship-
Implications for Leadership and Trust. Journal of Business Ethics No. 78:
78-153.
Davis, Fred. D., Bagozzi, Richard P., Warshaw, Paul R. 1989. User Acceptance of
Computer Technology : A Comparison of Two Theoritical Model.
Management Science 35(8): 982-1003.
_________, 1989. Preceived Usefulness, Preceived of Use, and user Acceptance of
Information Technology. MIS Quarterly 13(3): 319-340.
Davis, J. H., Schoorman, F.D. and Donaldson, L. 1997. Toward a Stewardship
Theory of Management. Academy of Management Review Vol. 22 (1):
20-47.
Donaldson, L., and Davis, J. H. 1991. Stewardship Theory or Agency Theory:
CEO Covernance and Shareholders Return. Australian Journal of
Management Vol. 16(1): 49-65.
159
Doyle, J., Ge, W., Mc Vay, S. 2007. Accruals Quality and Internal Control over
Financial Reporting. The Accounting Review, forthcoming. January24,2007,
1-47.
Effendi, S. 2011. Langkah Menuju Perwujudan Good Governance dan Peningkatan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Pusat. Rakernas Akuntansi 2011.
Fowler, Floyd.J, (1986). Survey Research Method. Sage Publication, Inc.London.
Hofstede, G.H. 1991. Cultures and Organization. New York, NY: McGraw-Hill
Indriasari, Desi & Ertambang Nahartyo (2008). Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Pengendalian Intern
Akuntansi terhadap Nilai Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah
Daerah (Studi pada Pemerintah Kota Palembang dan Kabuppaten Ogan
Hilir). Simposium NasionalAkuntasi XI, Politeknik Negeri Sriwijaya,
Palembang.
160
Instruksi Presiden RI. 2011. Instruksi Presiden RI No. 4 Tahun 2011 Tentang
Percepatan Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Keuangan Negara.
Jakarta: Indonesia.
Karmila, Tanjung A.R, dan Darlis, Edfan. 2013. Pengaruh Kapasitas Sumber
Daya Manusia, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan Pengendalian
Intern Terhadap Keterandalan Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
(Studi Pada Pemerintah Provinsi Riau) Jurnal SOROT Vol. 9 No. 1: 25-42.
Latan, Hengky., dan Ghozali , Imam. 2012. Partial Lest Square, Konsep, Teknik
dan Aplikasi SMARTPLS 2.0 M3 Untuk Penelitian Bisnis. Semarang:
Badan Penerbit UNDIP.
McSwain, D. N., Glandon, S., and Glandon, T. A. 2008. The Theory of Planned
Behavior: an Examination of Governmental Financial Managers‘
Intentions To Modify Internal Controls For E-Services. Review of
Business Information Sistems Vol.12 No.1: 33-52.
Morgan, D., Bacon, K. G., Bunch, R., Cameron, C. D., and Deis, R. 1996.
What Middle Managers Do In Local Government: Stewardship of The
Public Trust and Limits of Reinventing Government. Public
Administration Review Vol. 56 (4): 359-366.
Nassir, A., Hamid, M. A. B., Mohamad, S., and Sori, Z. M. 2001. The
Effectiveness of the Internal Auditor in Malaysia Listed Firms. Jounal of
Malaysian Institute of Accounting Vol. 14(9): 30-33.
161
Nitzl, C, Roldan, J.L, Carrion, J.C. Mediation Analysis in Partial Least Squares
Path Modeling: Helping Researchers Discuss More Sophisticated Models;
Industrial Management & Data Systems, Oktober 2016, 1-32.
______. 2006. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Jakarta: Indonesia.
Siagian, S.P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Cetakan Ketujuh. Jakarta:
Radar Jaya Offset.
Soekanto, S. 2009, Sosiologi Suatu Pengantar. Edisi Baru. Jakarta: Rajawali Pers.
Sule, E.T., Saefullah, K., 2005. Pengantar Manajemen. Edisi Pertama. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Tarigan, N.E., Saputra, B.W., Ginting, T. 2013. Peran Internal Auditor Terhadap
Efektivitas Pengendalian Internal Process Credit Granting and Collection.
Finance & Accounting Journal Vol. 2 No. 1: 68-89.
Tunggal, A.T. 2000. Auditing Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Ulum, I.M.D. 2009. Audit Sektor Publik: Suatu Pengantar. Jakarta: Penerbit Bumi
Aksara.
163
Van Beest, F., Braam, G., and Boelens, S. 2009. Quality of Financial
Reporting: Measuring Qualitative Characteristics. Nijmegen Center for
Economics (NiCE) Working Paper 09-108. April, 1-41.
Xu, H., Nord, J. H. Nord, G. D., and Lin, B. 2003. Key Issues of Accounting
Information Quality Management: Australian Case Studies. Industrial
Management and Data Sistems Vol. 103 No. 7: 461-470.
Yadnyana, I. K., dan Mertha, M. 2008. Pengaruh Kemampuan Manajemen
terhadap Kualitas Informasi Akuntansi Pada Hotel Berbintang di Bali.
Buletin Studi Ekonomi Vol. 13 No. 1: 82-91.
(Studi pada Pemerintah Kota Banda Aceh). Jurnal Telaah dan Riset
Akuntansi Vol. 3 No. 2: 206-220.
Zamzani, F., Faiz, I.A., Mukhlis. 2015. Audit Internal Konsep dan Praktek.
Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
http://dwipw.wordpress.com/2010/10/24/ sistem-pengendalian-internal-sia/
diakses tanggal 12-1- 2017
http://lalulintasbisnis.weebly.com/blog/kelebihan-kekurangan-sebuah-
perencanaan-terhadap-bisnis diakses tanggal 12-1-2017.
http://poskotanews.com/2016/11/13/kejaksaan-agung-tetapkan-tiga-tersangka-
dugaan-korupsi-di-bps/ diakses tanggal 12-1-2017.
https://statistikakomputasi.wordpress.com/2010/03/18/sekilas-tentang-technology
acceptance-model-tam diakses tanggal 4-2-2016.
https://syukriy.wordpress.com/2010/01/12/pewujudan-transparansi-dan-
akuntabilitas-publik-melalui-akuntansi-sektor-publik-suatu-sarana-good-
governance/ diakses tanggal 5 maret 2017.
https://yusrizalfirzal.wordpress.com/2010/11/22/kajian-teori-kerangka-
konseptual-dan-hipotesis/amp/ diakses tanggal 5 maret 2017.
165
LAMPIRAN
Lampiran 1.
Kemampuan
Manajemen 15,19,20
18,19,20
Peran 2,6,7,8,10,11,19
Auditor
Internal 11,18
Efektifitas Sistem Kualitas Informasi
Pengendalian Intern Laporan
Keuangan
Teknologi 3,8
Informasi
1,2,6,8,10
4,9,11
13 12 14 17 10
SIA
Manajer Karakteristik
Keahlian Auditor Keuangan Kualitatif
2
Faktor Pembentuk Faktor
Pengawasan
Auditor Internal eksternal
Keterangan :
Jumlah 97 12 22 131 66
Sumber: Subbag Kepegawaian BPS Prov.NTB
Lampiran 5.
Skala No.
No Variabel Indikator
Pengukuran Pertanyaan
1 KLK - Memiliki umpan balik, Skala 1
- Memiliki manfaat prediktif, Semantic 2
(PP.71/2010) - Sesuai dengan SAP Differential 3
- Penyajian yang jujur, 4
- Bebas dari kesalahan yang bersifat 5
material,
- Penerapan kebijakan akuntansi 6
konsisten,
- Informasi yang termuat dalam 7
laporan keuangan dapat
dibandingkan,
- Informasi laporan keuangan 8
disesuaikan dengan pemahaman para
pengguna.
Dengan hormat,
Sehubungan dengan tugas akhir (tesis) pada Program Studi Magister Akuntansi Pascasarjana
Fakultas Ekonomi Universitas Mataram, bersama dengan ini saya :
Nama : Aris Wahyudi
NIM : I2F015005
Konsentrasi : Akuntansi Sektor Publik
Hormat saya,
ttd
Aris Wahyudi
KUESIONER PENELITIAN
I Identitas Responden
Nama : …………………………………………………………………
Diploma S2
II Pernyataan
Petunjuk cara pengisian kuesioner :
Mohon kuesioner diisi sesuai dengan fakta berdasarkan pengalaman atau kondisi sebenarnya, bukan berdasarkan
perasaan subyektif dan berilah tanda (√) pada salah satu ruang yang tersedia. Jawaban anda menunjukkan
seberapa dekat penilaian anda dari kedua alternatif jawaban yang tersedia.
Misalnya : Berilah persepsi anda tentang kenyamanan bekerja menggunakan komputer
1 Menurut anda, apakah informasi laporan keuangan yang dibuat dapat digunakan sebagai alat koreksi
terhadap pengelolaan anggaran pada tahun lalu ?
2 Menurut anda, apakah informasi laporan keuangan yang dibuat dapat sebagai alat untuk memprediksi
kejadian dimasa yang akan datang?
3 Menurut anda, apakah penyajian laporan keuangan di Satker anda sudah sesuai dengan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) ?
4 Menurut anda, apakah penggambaran transaksi-transaksi dan peristiwa dalam laporan keuangan
sudah secara jujur disajikan oleh Satker anda ?
5 Informasi yang dihasilkan dari laporan keuangan yang dibuat Satker anda bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan yang bersifat material?
6 Menurut anda, bagaimana penerapan kebijakan akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan di
Satker anda dari tahun ke tahun?
7 Menurut anda, apakah Informasi dalam laporan keuangan yang dibuat tahun anggaran sekarang dapat
dibandingkan dengan tahun anggaran sebelumnya?
8 Menurut anda, bagaimana cara penyampaian informasi laporan keuangan yang di buat oleh Satker
anda untuk pengguna laporan keuangan?
9 Apakah Satker anda dilengkapi dengan uraian tugas (Job Description) yang jelas untuk masing-
masing pegawai dan Standard Operating Procedure (SOP) untuk semua kegiatan/pekerjaan?
10 Apakah pimpinan selalu melakukan pemeriksaan mendadak terhadap catatan akuntansi, kas, fisik,
dan barang di Satker anda ?
11 Apakah pimpinan selalu mengambil tindakan yang tegas atas pelanggaran kebijakan, prosedur dan
aturan yang berlaku di Satker anda?
12 Apakah pimpinan melakukan identifikasi dan analisis resiko secara menyeluruh terhadap
kemungkinan timbulnya pelanggaran terhadap sistem akuntansi di Satker anda?
13 Menurut anda, bagaimana perencanaan untuk mengurangi resiko pelanggaran terhadap sistem atau
prosedur akuntansi di Satker anda?
14 Bagaimana pendapat anda mengenai kebijakan dan prosedur pengamanan fisik atas aset di Satker
anda?
Buruk Baik
15 Apakah SPJ, SPM, SP2D, pembukuan dan bukti transaksi lainnya seluruhnya sudah diotorisasi?
16 Apakah bukti pengeluaran dari anggaran yang dikelola selalu didokumentasikan dan selalu diberi
nomor urut?
17 Apakah pimpinan selalu mengkomunikasikan setiap kegiatan yang akan dilaksanakan kepada semua
karyawan di Satker anda?
19 Bagaimana status tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan (audit) di Satker anda?
20 Bagaimana pendapat anda mengenai upaya peningkatan sistem pengendalian intern di Satker anda
sehingga dapat menghasilkan informasi yang berkualitas?
KEMAMPUAN MANAJEMEN
21 Menurut anda, bagaimana langkah-langkah strategis yang telah disusun oleh manajemen (pimpinan)
untuk mencapai misi dan tujuan organisasi dalam hal ini menghasilkan informasi laporan keuangan
yang berkualitas?
Buruk Baik
Buruk Baik
23 Menurut anda, bagaimana struktur organisasi yang ada saat ini di Satker anda ?
24 Menurut anda, bagaimana kemampuan manajemen didalam mengkoordinasikan setiap program dan
kegiatan yang ada pada setiap bidang dan bagian sehingga dapat menunjang terwujudnya informasi
laporan keuangan yang berkualitas?
25 Menurut anda, apakah manajemen (pimpinan) telah menempatkan SDM sesuai dengan kepatutan dan
kelayakan yang dimiliki ?
26 Menurut anda, apakah pimpinan selalu memberikan pembinaan, bimbingan, arahan kepada seluruh
karyawan pada Satker anda?
Jarang Selalu
27 Menurut anda, apakah penghargaan yang diberikan oleh pimpinan atas prestasi personil pada Satker
anda memotivasi kinerja personil lainnya?
28 Menurut anda, apakah pimpinan selalu mengevaluasi keberhasilan kegiatan termasuk opini yang
diraih oleh Satker anda saat ini?
Jarang Selalu
29 Menurut anda, bagaimana langkah koreksi dan klarifikasi yang dilakukan manajemen Satker anda
ketika mendapat degradasi opini ?
Lambat Cepat
30 Bagaimana sikap anda, terhadap berbagai alternatif solusi, inovasi dan perubahan yang saat ini
dilakukan Satker anda untuk memenuhi target meraih opini WTP kembali ?
Pesimis Optimis
31 Apakah Internal auditor (Inspektorat) rutin melakukan pemeriksaan dan pembinaan di satker anda?
32 Apakah dalam pemeriksaan kewajaran dokumen, bukti transaksi, catatan dan laporan diperiksa
menyeluruh oleh auditor internal (inspektorat)?
33 Menurut anda, apakah Auditor intern (inspektorat) mampu memberikan keyakinan bahwa Satker
anda mengelola sumber daya secara ekonomis, efektif dan efisien ?
34 Menurut anda, apakah Auditor intern (inspektorat) membantu dan membimbing manajemen dalam
mengenali resiko-resiko yang sekiranya dapat menghambat pencapaian tujuan organisasi pada Satker
anda?
35 Menurut anda, apakah pemeriksaan dan pembinaan dari inspektorat yang dilakukan di Satker anda
membantu menurunkan penyebab dan tingkat kesalahan / penyimpangan yang sama setiap tahunnya
dalam pengelolaan keuangan dan barang milik negara?
TEKNOLOGI INFORMASI
37 Apakah aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN mudah dipelajari dan dioperasikan oleh pengguna?
Sukar Mudah
38 Penggunaan aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN secara kontinyu akan menambah ketrampilan
pengguna dalam menghasilkan informasi laporan keuangan yang berkualitas?
39 Aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN membantu penyusunan laporan keuangan jadi lebih mudah dan
cepat di Satker anda?
40 Apakah aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN dapat menambah produktivitas kerja penyusun laporan
keuangan di Satker anda?
41 Apakah aplikasi SAIBA dan SIMAK BMN membantu meningkatkan efektivitas penyusunan laporan
keuangan di Satker anda, sehingga LK selesai tepat waktu?
Latar Belakang
Usia (th) Jenis Kelamin Masa Kerja (th) Jabatan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
No. Resp
PP OP. OP. S1
< 25 25-35 36-46 >46 L P <5 5-10 11-20 > 20 KPA PPK BEND SMA D1 D3 S2 Ak Non Ak
SPM SAIBA BMN /DIV
1 1 1 1 1 1 1
2 1 1 1 1 1 1
3 1 1 1 1 1 1
4 1 1 1 1 1 1
5 1 1 1 1 1 1
6 1 1 1 1 1 1
7 1 1 1 1 1 1
8 1 1 1 1 1 1
9 1 1 1 1 1 1
10 1 1 1 1 1 1
11 1 1 1 1 1 1
12 1 1 1 1 1 1
13 1 1 1 1 1 1
14 1 1 1 1 1 1
15 1 1 1 1 1 1
16 1 1 1 1 1 1
17 1 1 1 1 1 1
18 1 1 1 1 1 1
19 1 1 1 1 1 1
20 1 1 1 1 1 1
21 1 1 1 1 1 1
22 1 1 1 1 1 1
23 1 1 1 1 1 1
24 1 1 1 1 1 1
25 1 1 1 1 1 1
26 1 1 1 1 1 1
27 1 1 1 1 1 1
28 1 1 1 1 1 1
29 1 1 1 1 1 1
30 1 1 1 1 1 1
31 1 1 1 1 1 1
32 1 1 1 1 1 1
33 1 1 1 1 1 1
34 1 1 1 1 1 1
Latar Belakang
Usia (th) Jenis Kelamin Masa Kerja (th) Jabatan Pendidikan Terakhir
Pendidikan
No. Resp
PP OP. OP. S1
< 25 25-35 36-46 >46 L P <5 5-10 11-20 > 20 KPA PPK BEND SMA D1 D3 S2 Ak Non Ak
SPM SAIBA BMN /DIV
35 1 1 1 1 1 1
36 1 1 1 1 1 1
39 1 1 1 1 1 1
40 1 1 1 1 1 1
41 1 1 1 1 1 1
42 1 1 1 1 1 1
43 1 1 1 1 1 1
44 1 1 1 1 1 1
45 1 1 1 1 1 1
46 1 1 1 1 1 1
47 1 1 1 1 1 1
48 1 1 1 1 1 1
49 1 1 1 1 1 1
50 1 1 1 1 1 1
51 1 1 1 1 1 1
52 1 1 1 1 1 1
53 1 1 1 1 1 1
54 1 1 1 1 1 1
55 1 1 1 1 1 1
56 1 1 1 1 1 1
57 1 1 1 1 1 1
58 1 1 1 1 1 1
59 1 1 1 1 1 1
60 1 1 1 1 1 1
61 1 1 1 1 1 1
62 1 1 1 1 1 1
63 1 1 1 1 1 1
64 1 1 1 1 1 1
65 1 1 1 1 1 1
66 1 1 1 1 1 1
67 1 1 1 1 1 1
68 1 1 1 1 1 1
JUMLAH 1 25 16 24 43 23 8 19 17 22 11 11 11 11 11 11 11 1 3 45 6 0 66
Lampiran 8: Penilaian responden atas Kemampuan Manajemen
No
responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Jumlah Mean
1 7 7 7 7 7 7 7 7 7 7 70 7
2 6 6 6 4 5 6 5 6 5 5 54 5,4
3 5 5 6 5 5 7 5 5 5 6 54 5,4
4 6 6 5 5 5 6 5 5 6 6 55 5,5
5 7 6 7 6 4 6 7 7 5 7 62 6,2
6 6 5 6 5 4 5 5 6 6 6 54 5,4
7 5 6 6 6 4 6 6 6 5 7 57 5,7
8 6 6 7 6 5 5 5 5 6 6 57 5,7
9 5 5 6 6 5 6 5 5 5 5 53 5,3
10 6 5 6 5 5 6 6 6 6 7 58 5,8
11 5 6 6 6 5 7 6 6 6 5 58 5,8
12 6 6 5 6 5 7 5 6 6 6 58 5,8
13 4 4 6 6 6 6 4 5 5 7 53 5,3
14 6 6 6 4 5 6 5 6 6 5 55 5,5
15 5 6 6 6 6 6 6 6 6 6 59 5,9
16 5 5 5 6 5 5 5 5 5 6 52 5,2
17 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 59 5,9
18 6 6 5 6 4 5 4 5 6 6 53 5,3
19 6 6 6 6 5 5 6 6 6 6 58 5,8
20 6 6 6 5 5 6 5 6 6 7 58 5,8
21 6 6 6 6 5 6 6 6 6 6 59 5,9
22 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 33 3,3
23 5 5 6 5 6 5 6 5 6 7 56 5,6
24 6 6 6 5 6 6 6 6 5 5 57 5,7
25 7 7 7 6 6 6 5 6 5 5 60 6
26 5 5 6 6 5 5 6 6 5 5 54 5,4
27 7 7 7 6 6 5 5 5 5 6 59 5,9
28 6 6 6 6 6 6 7 6 7 6 62 6,2
29 6 4 6 6 6 5 6 6 6 5 56 5,6
30 7 6 6 6 7 6 7 6 6 6 63 6,3
31 4 6 6 6 6 6 6 6 6 6 58 5,8
32 4 5 7 5 5 5 6 5 6 6 54 5,4
33 7 5 5 7 6 5 6 6 5 7 59 5,9
34 6 7 5 6 4 5 5 6 4 5 53 5,3
No
responden X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 Jumlah Mean
35 5 6 6 6 5 6 6 6 5 5 56 5,6
36 6 7 5 5 5 5 5 6 7 6 57 5,7
37 5 6 6 5 6 5 5 5 6 6 55 5,5
38 6 6 6 5 5 6 5 5 6 5 55 5,5
39 6 5 6 5 4 4 4 6 6 6 52 5,2
40 6 6 5 5 3 5 5 6 5 6 52 5,2
41 5 6 6 6 6 6 6 6 7 7 61 6,1
42 6 6 7 6 5 6 5 5 5 7 58 5,8
43 5 5 6 6 6 6 5 5 7 7 58 5,8
44 6 5 6 5 6 5 6 6 6 7 58 5,8
45 5 6 6 6 5 5 6 6 6 7 58 5,8
46 6 6 7 6 7 7 7 6 7 7 66 6,6
47 6 6 6 7 7 6 7 6 6 7 64 6,4
48 7 7 6 7 7 6 7 7 7 7 68 6,8
49 6 6 7 7 7 7 7 7 6 7 67 6,7
50 7 6 7 6 6 6 7 7 7 7 66 6,6
51 6 7 6 7 7 6 5 6 5 6 61 6,1
52 7 6 6 6 6 6 6 6 7 7 63 6,3
53 7 6 7 7 7 7 7 7 7 7 69 6,9
54 7 6 7 7 6 7 7 7 6 7 67 6,7
55 6 7 6 6 7 6 6 6 7 6 63 6,3
56 6 6 7 6 6 7 7 6 6 7 64 6,4
57 7 7 6 6 7 6 6 7 6 6 64 6,4
58 6 7 6 7 6 6 6 6 7 7 64 6,4
59 6 6 7 7 6 6 6 7 6 6 63 6,3
60 7 6 7 7 7 7 6 6 7 6 66 6,6
61 7 6 7 6 6 7 7 7 6 6 65 6,5
62 7 7 6 7 6 7 6 7 6 6 65 6,5
63 6 6 6 6 7 7 6 7 7 6 64 6,4
64 7 6 7 6 6 6 6 7 6 7 64 6,4
65 7 7 6 6 6 6 6 6 6 7 63 6,3
66 7 6 7 7 6 7 6 6 6 7 65 6,5
Jumlah 392 389 403 388 369 388 380 393 390 409
Mean 5,94 5,89 6,11 5,88 5,59 5,88 5,76 5,95 5,91 6,20
Lampiran 9: Penilaian responden atas Peran Auditor Internal
No Resp Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Jumlah Mean
1 7 6 7 7 7 7 7 7 7 6 7 7 82 6,83
2 4 5 6 5 5 6 6 6 5 5 5 7 65 5,42
3 6 4 4 4 5 4 6 4 4 4 5 6 56 4,67
4 6 3 5 5 5 6 6 6 6 6 5 6 65 5,42
5 7 7 6 6 6 6 7 7 7 6 6 7 78 6,50
6 5 5 6 6 5 6 5 6 5 5 5 5 64 5,33
7 4 4 5 5 6 6 6 5 6 6 6 7 66 5,50
8 6 6 5 6 5 5 6 6 7 6 5 6 69 5,75
9 4 4 5 5 6 5 5 5 6 6 6 7 64 5,33
10 6 5 6 6 6 5 6 5 6 5 6 6 68 5,67
11 4 5 5 5 5 6 5 6 5 5 5 6 62 5,17
12 6 6 5 5 5 5 6 5 6 6 5 6 66 5,50
13 7 3 7 5 2 3 4 7 5 7 7 7 64 5,33
14 5 5 6 5 5 6 6 6 5 5 5 6 65 5,42
15 5 5 3 1 6 6 5 5 6 5 5 5 57 4,75
16 5 5 5 5 6 6 6 6 6 5 5 5 65 5,42
17 6 5 5 6 5 6 6 6 6 6 6 6 69 5,75
18 5 4 5 4 5 5 6 4 4 6 5 6 59 4,92
19 6 5 6 6 6 6 7 6 6 6 6 6 72 6,00
20 5 5 6 6 5 6 7 6 7 7 5 7 72 6,00
21 7 5 6 6 5 6 6 6 6 5 6 6 70 5,83
22 5 3 3 3 4 5 5 5 3 6 6 5 53 4,42
23 7 3 4 3 7 6 7 5 6 5 5 4 62 5,17
24 5 5 5 5 6 6 6 6 5 5 5 5 64 5,33
25 5 4 6 6 6 5 6 6 5 5 7 5 66 5,50
26 5 6 7 6 7 6 7 6 7 6 5 6 74 6,17
27 6 6 5 5 6 6 6 5 6 5 5 6 67 5,58
28 5 6 6 6 7 6 5 6 6 6 5 6 70 5,83
29 6 6 7 6 6 6 6 6 7 6 6 6 74 6,17
30 5 5 6 6 7 6 5 5 6 6 5 6 68 5,67
31 6 5 6 5 6 5 6 5 6 5 6 5 66 5,50
32 6 5 5 5 6 5 5 6 6 6 5 5 65 5,42
33 5 6 6 6 6 5 6 6 5 6 6 5 68 5,67
34 5 5 7 5 6 5 6 6 5 6 6 5 67 5,58
35 5 6 7 6 5 5 6 6 6 5 5 6 68 5,67
36 5 4 5 5 6 6 6 6 6 6 5 6 66 5,50
No Resp Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8 Y1.9 Y1.10 Y1.11 Y1.12 Jumlah Mean
37 5 6 7 7 5 7 7 7 5 5 7 6 74 6,17
38 6 7 6 7 5 7 7 7 6 5 5 5 73 6,08
39 5 6 5 5 6 5 7 5 5 6 5 5 65 5,42
40 7 6 7 6 6 7 7 7 6 7 7 6 79 6,58
41 6 7 7 7 6 6 6 7 6 6 6 7 77 6,42
42 7 6 7 6 7 7 6 6 7 6 7 6 78 6,50
43 6 7 7 7 6 7 7 7 6 6 6 7 79 6,58
44 6 7 6 6 6 7 6 7 6 7 7 7 78 6,50
45 7 7 7 7 7 6 7 6 7 7 6 7 81 6,75
46 7 6 7 7 7 7 6 7 6 6 6 7 79 6,58
47 7 7 6 7 7 6 6 6 7 7 5 6 77 6,42
48 7 7 7 7 7 7 6 7 7 7 5 6 80 6,67
49 7 7 7 7 7 6 6 6 6 6 7 7 79 6,58
50 6 7 6 6 6 6 7 7 7 6 5 7 76 6,33
51 7 7 6 6 7 6 7 6 7 7 5 6 77 6,42
52 6 7 7 7 6 6 6 7 6 6 6 6 76 6,33
53 7 6 6 6 7 7 7 7 6 6 6 6 77 6,42
54 7 7 7 6 7 6 6 7 7 7 5 6 78 6,50
55 7 7 6 7 6 7 6 7 6 7 7 7 80 6,67
56 7 7 7 6 6 6 7 7 6 7 5 6 77 6,42
57 6 6 6 6 7 6 6 6 6 7 7 7 76 6,33
58 7 6 7 7 6 6 6 6 6 6 6 7 76 6,33
59 6 7 7 6 6 7 7 6 7 7 6 7 79 6,58
60 7 7 7 7 7 7 6 7 6 6 5 6 78 6,50
61 7 7 7 7 7 6 7 7 7 7 6 7 82 6,83
62 7 7 6 7 7 6 6 7 7 6 7 7 80 6,67
63 6 6 7 6 6 7 6 6 7 7 7 7 78 6,50
64 7 6 6 7 7 7 6 7 6 6 7 7 79 6,58
65 6 6 7 6 6 6 7 6 6 7 7 7 77 6,42
66 6 7 6 6 6 6 6 6 6 6 7 7 75 6,25
Jumlah 392 376 396 382 394 393 405 402 395 394 381 406
Mean 5,94 5,70 6,00 5,79 5,97 5,95 6,14 6,09 5,98 5,97 5,77 6,15
Lampiran 12: Penilaian responden atas Kualitas Informasi Laporan Keuangan
No Resp Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Y2.7 Y2.8 Jumlah Mean
1 7 7 7 7 7 7 7 7 56 7,00
2 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6,00
3 5 5 4 5 5 6 5 6 41 5,13
4 5 5 5 6 5 6 6 5 43 5,38
5 7 6 7 7 7 7 7 7 55 6,88
6 5 6 7 7 7 7 7 6 52 6,50
7 5 5 5 7 6 6 7 5 46 5,75
8 6 6 5 6 5 5 5 5 43 5,38
9 4 5 5 7 6 6 7 5 45 5,63
10 6 6 6 6 6 5 6 6 47 5,88
11 6 6 6 5 6 6 7 5 47 5,88
12 4 6 6 6 6 5 6 6 45 5,63
13 5 4 7 5 5 6 6 2 40 5,00
14 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6,00
15 6 6 6 6 6 6 6 5 47 5,88
16 5 5 6 6 6 5 6 6 45 5,63
17 5 6 6 6 5 6 6 6 46 5,75
18 6 6 6 7 6 6 6 6 49 6,13
19 5 6 6 6 6 6 6 5 46 5,75
20 5 6 7 6 7 6 6 7 50 6,25
21 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6,00
22 5 4 5 5 6 5 5 5 40 5,00
23 6 5 6 7 5 6 7 7 49 6,13
24 5 6 6 6 6 6 6 6 47 5,88
25 5 6 6 6 5 5 5 5 43 5,38
26 5 6 4 5 5 3 5 5 38 4,75
27 7 7 5 7 6 7 6 6 51 6,38
28 7 7 5 6 5 5 6 6 47 5,88
29 6 6 5 5 6 4 5 5 42 5,25
30 5 5 5 5 5 6 5 6 42 5,25
31 6 6 6 5 6 4 5 5 43 5,38
32 6 5 5 6 6 5 6 6 45 5,63
33 6 6 6 5 5 5 5 5 43 5,38
34 6 5 7 6 5 6 5 5 45 5,63
35 6 6 6 6 5 5 6 5 45 5,63
No Resp Y2.1 Y2.2 Y2.3 Y2.4 Y2.5 Y2.6 Y2.7 Y2.8 Jumlah Mean
36 5 6 6 6 5 6 6 4 44 5,50
37 5 6 6 5 5 3 5 5 40 5,00
38 6 6 6 4 5 6 6 4 43 5,38
39 6 5 5 6 6 6 6 6 46 5,75
40 7 5 6 7 6 6 7 2 46 5,75
41 7 6 6 7 6 6 7 7 52 6,50
42 6 6 6 6 7 7 7 7 52 6,50
43 7 7 5 7 6 6 7 7 52 6,50
44 6 6 6 6 6 7 6 6 49 6,13
45 6 7 6 7 6 6 7 7 52 6,50
46 7 7 6 6 6 7 6 6 51 6,38
47 6 6 6 6 6 6 6 6 48 6,00
48 7 7 7 7 7 6 7 6 54 6,75
49 7 7 6 6 7 6 6 7 52 6,50
50 7 6 7 7 7 7 7 7 55 6,88
51 7 6 7 7 7 7 7 6 54 6,75
52 7 7 6 7 6 6 7 7 53 6,63
53 7 7 6 6 6 7 7 7 53 6,63
54 6 7 7 6 6 7 7 7 53 6,63
55 6 7 6 7 6 7 6 7 52 6,50
56 7 6 6 6 7 6 6 7 51 6,38
57 6 7 6 7 6 6 6 6 50 6,25
58 6 6 6 6 6 7 7 6 50 6,25
59 6 7 6 7 7 7 6 7 53 6,63
60 7 6 6 6 7 6 6 6 50 6,25
61 7 6 6 7 6 6 7 6 51 6,38
62 6 6 6 6 6 6 7 6 49 6,13
63 7 6 6 6 6 6 6 7 50 6,25
64 6 7 7 6 6 6 6 6 50 6,25
65 7 6 7 6 6 7 7 7 53 6,63
66 7 7 7 7 7 7 6 7 55 6,88
Jumlah 396 397 393 405 393 392 407 387
Mean 6,00 6,02 5,95 6,14 5,95 5,94 6,17 5,86
Lampiran 13 Hasil Output PLS3.0
R Square
R Square
R Square
Adjusted
ESPI 0.776 0.766
KILK 0.496 0.463
Discriminant Validity
Fornell-Larcker Criterion
R Square
R Square
R Square
Adjusted
ESPI 0.720 0.706
KILK 0.506 0.474
Discriminant Validity
Fornell-Larcker Criterion
3. Hasil Bootstrapping
Path Coefficients
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
ESPI -> KILK 0.354 0.342 0.177 2.004 0.023
KM -> ESPI 0.608 0.593 0.109 5.585 0.000
KM -> KILK 0.278 0.264 0.153 1.816 0.035
PAI -> ESPI 0.127 0.141 0.075 1.701 0.045
PAI -> KILK 0.150 0.173 0.108 1.389 0.083
TI -> ESPI 0.328 0.339 0.102 3.209 0.001
TI -> KILK 0.073 0.091 0.131 0.558 0.289
Indirect Effects
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
ESPI -> KILK
KM -> ESPI
KM -> KILK 0.215 0.207 0.121 1.769 0.039
PAI -> ESPI
PAI -> KILK 0.045 0.046 0.033 1.360 0.087
TI -> ESPI
TI -> KILK 0.116 0.110 0.064 1.807 0.036
Total Effects
Mean, STDEV, T-Values, P-Values
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
ESPI -> KILK 0.354 0.342 0.177 2.004 0.023
KM -> ESPI 0.608 0.593 0.109 5.585 0.000
KM -> KILK 0.492 0.471 0.114 4.333 0.000
PAI -> ESPI 0.127 0.141 0.075 1.701 0.045
PAI -> KILK 0.195 0.219 0.112 1.732 0.042
TI -> ESPI 0.328 0.339 0.102 3.209 0.001
TI -> KILK 0.189 0.201 0.115 1.640 0.051
Outer Loadings
Standard
Original Sample T Statistics
Deviation P Values
Sample (O) Mean (M) (|O/STDEV|)
(STDEV)
X1.10 <- KM 0.907 0.902 0.033 27.087 0.000
X1.3 <- KM 0.825 0.821 0.040 20.415 0.000
X1.8 <- KM 0.871 0.867 0.031 28.114 0.000
X2.1 <- PAI 0.810 0.801 0.072 11.259 0.000
X2.3 <- PAI 0.880 0.881 0.033 26.876 0.000
X2.4 <- PAI 0.828 0.817 0.065 12.751 0.000
X3.1 <- TI 0.882 0.885 0.020 45.179 0.000
X3.3 <- TI 0.930 0.927 0.022 42.435 0.000
X3.4 <- TI 0.860 0.855 0.053 16.341 0.000
X3.5 <- TI 0.928 0.925 0.028 32.989 0.000
Y1.12 <- ESPI 0.790 0.784 0.052 15.073 0.000
Y1.3 <- ESPI 0.886 0.883 0.032 27.931 0.000
Y1.4 <- ESPI 0.894 0.886 0.039 22.728 0.000
Y1.5 <- ESPI 0.790 0.786 0.047 16.648 0.000
Y1.7 <- ESPI 0.776 0.767 0.061 12.649 0.000
Y1.8 <- ESPI 0.776 0.765 0.065 11.956 0.000
Y1.9 <- ESPI 0.734 0.726 0.077 9.503 0.000
Y2.1 <- KILK 0.822 0.820 0.038 21.427 0.000
Y2.2 <- KILK 0.796 0.792 0.065 12.250 0.000
Y2.4 <- KILK 0.829 0.827 0.040 20.900 0.000
Y2.5 <- KILK 0.882 0.880 0.027 32.837 0.000
Y2.7 <- KILK 0.802 0.797 0.051 15.655 0.000
R Square
R Square Adjusted
Cronbach's Alpha