TESIS
Oleh
SYAFINA KHAIRIAH
057017018/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
TESIS
Oleh
SYAFINA KHAIRIAH
057017018/Akt
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
Menyetujui :
Komisi Pembimbing,
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak.)
Ketua Anggota
(Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak) (Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B., M.Sc)
PERNYATAAN
PEMERINTAH”
Adalah benar hasil kerja saya sendri dan belum dipublikasikan oleh siapapun
sebelumnya. Sumber – sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan
(Syafina Khairiah)
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas, penulis menyampaikan puji dan
syukur kehadirat Allah SWT, oleh karena dorongan rahmat, kurnia dan ridhoNya yang
berkelimpahan, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
Dalam menyelesaikan usulan tesis ini tentu saja penulis banyak menemui
kesulitan-kesulitan, kendala-kendala dan hambatan-hambatan, akan tetapi berkat bantuan,
bimbingan, petunjuk dan masukan dari berbagai pihak lainnya penulis dapat
menyelesaikannya. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati, tulus dan ikhlas penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Chairuddin P. Lubis, DTM&H, Sp. A(K), selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan
Sekolah Pascasarjana.
2. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, M.Sc,, Selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, yang senantiasa dengan sabar dan secara berkesinambungan meningkatkan
layanan pendidikan di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MBA, MAFIS, Ak., selaku Ketua Program Studi Ilmu
Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Ketua Komisi
Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam
membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
4. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak., selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Akuntansi
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, sekaligus sebagai Anggota Komisi Dosen
Pembimbing yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam
membimbing penulis sejak awal hingga selesainya tesis ini.
5. Bapak Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac., selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang
yang telah banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis
sejak awal hingga selesainya tesis ini.
7. Bapak Drs. Rasdianto, M.A. Ak., selaku Anggota Komisi Dosen Pembanding yang telah
banyak memberikan saran dan kritik yang konstruktif dalam membimbing penulis sejak awal
hingga selesainya tesis ini.
Akhirnya penulis menghaturkan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya kepada suami tercinta Afrizal Rudy, orang tua, mertua, keluarga abang dan
kakak serta adik tersayang atas dukungan dan doa yang tidak ternilai harganya dalam
memberikan bimbingan baik moral, materil dan sprituil dalam suka maupun duka.
Penulis,
(Syafina Khairiah)
DATA PRIBADI
PENDIDIKAN
PENGALAMAN KERJA
Tahun 2004 – sekarang : Auditor pada BPK – RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
ABSTRAK .................................................................................................................... i
ABSTRACT .................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................. vi
No Judul Halaman
No Judul Halaman
No Judul Halaman
12. Tabulasi Data Pertimbangan Materialitas Laporan Keuangan Pemerintah (Y) ... 102
13. Rekap Tabulasi Data Profesionalisme Auditor (X1), Pengalaman Auditor (X2)
dan Pertimbangan Materialitas Laboran Keuangan Pemerintah ......................... . 104
16. Hasil Uji Reliabilitas Pertimbangan Materialitas Laporan Keuangan Pemerintah . 116
xviii
PENDAHULUAN
Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang
auditor eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin
terjamin. Untuk menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas,
auditor eksternal harus memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern.
Gambaran tentang profesionalisme seorang auditor menurut Hall (1968) tercermin dalam
lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan
Keahlian merupakan salah satu faktor utama yang harus dimiliki oleh seorang auditor
didalam mendukung tugas profesional seorang auditor, dengan keahlian yang dimilikinya
dengan hasil yang maksimal. Keahlian yang dimiliki auditor yang diperoleh dari pendidikan
formal dan non formal harus terus-menerus ditingkatkan. Salah satu sumber peningkatan
keahlian auditor dapat berasal dari pengalaman-pengalaman dalam bidang audit dan
akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap, seperti:
auditor, pengalaman juga mempunyai arti penting dalam upaya perkembangan tingkah laku
dan sikap seorang auditor. Sebagaimana dikemukakan oleh ahli psikologis, bahwa
mengemukakan, bahwa suatu perkembangan dapat dilukiskan sebagai suatu proses yang
membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi (Knoers &
berdasarkan teori tersebut menunjukkan dampak yang positif bagi penambahan tingkah laku
yang dapat diwujudkan melalui keahlian yang dimiliki untuk lebih mempunyai kecakapan
berkembangnya potensi yang dimiliki oleh auditor melalui proses yang dapat dipelajari.
profesional dan dipengaruhi oleh pengalaman dan persepsi auditor tentang kebutuhan yang
beralasan dari laporan keuangan. Tingkat materialitas suatu laporan keuangan tidak akan
sama tergantung pada ukuran laporan keuangan tersebut. Pemeriksa harus menetapkan
materialitas pada dua tingkat yaitu materialitas awal pada tingkat laporan keuangan (Planning
Materiality/PM) dan materialitas pada tingkat akun atau dikenal dengan tollerable error (TE)
Materialitas pada tingkat keseluruhan laporan keuangan merupakan salah saji agregat
minimum dalam laporan keuangan yang dianggap dapat menyebabkan laporan keuangan
tersebut tidak dapat disajikan secara wajar. Materialitas pada tingkat akun (TE) merupakan
salah saji minimum pada saldo akun yang dapat menyebabkan akun tersebut dianggap
masalah penetapan tingkat risiko pengendalian yang direncanakan dan pertimbangan awal
tingkat materialitas untuk tujuan audit. Auditor eksternal yang memiliki pandangan
profesionalisme yang tinggi akan memberikan kontribusi yang dapat dipercaya oleh para
semakin meluas, auditor eksternal harus mempunyai wawasan yang luas tentang
BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara merupakan salah satu perwakilan BPK-
RI yang mencakup wilayah pemeriksaan Provinsi Sumatera Utara dengan tugas pokok
melaksanakan pemeriksaan keuangan daerah. Saat ini kondisi di daerah khususnya di wilayah
berlaku umum. Untuk Laporan Keuangan Tahun Anggaran 2007 masih banyak daerah yang
diberikan opini disclaimer (tidak memberikan pendapat). Hal ini menuntut auditor di BPK-RI
Perwakilan Provinsi Sumatera Utara untuk mampu bekerja secara maksimal, namun hal ini
dapat berakibat tidak lepasnya kekeliruan karena lemahnya pengendalian intern pemerintah
berkewajiban untuk melaksanakan pengelolaan keuangan negara secara tertib, taat pada
negara sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 17 Tahun
Perbendaharaan Negara perlu dilakukan pemeriksaan oleh satu badan pemeriksa keuangan
yang bebas dan mandiri. Sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945, pemeriksaan yang menjadi tugas BPK-RI meliputi
Hasil setiap pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK-RI disusun dan disajikan dalam
laporan hasil pemeriksaan (LHP) segera setelah kegiatan pemeriksaan selesai. Pemeriksaan
keuangan akan menghasilkan opini. Setiap laporan hasil pemeriksaan BPK-RI disampaikan
BPK-RI sebagai lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan profesional,
BPK-RI sangat memerlukan auditor yang diharapkan memberikan hasil pemeriksaan yang
pertama menyatakan bahwa pemeriksa diwajibkan untuk menggunakan dengan cermat dan
menghendaki pemeriksa keuangan harus memiliki keahlian di bidang akuntansi dan auditing,
serta memahami prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berkaitan dengan entitas yang
diperiksa.
Persyaratan standar umum yang kedua adalah pemeriksa harus bebas dalam sikap
mental dan penampilan dari gangguan pribadi, ekstern dan organisasi yang dapat
pertimbangan atau rekomendasi dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tidak memihak
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2007 tentang
Samet (1982), Schroder (1986), Corcello (1992), Sutton (1993), serta Sutton dan Lampe
(1991) dalam Wiedhani (2004) telah menguji profesionalisme auditor mengenai kualitas
yaitu dedikasi terhadap profesi, kewajiban sosial, otonomi, keyakinan terhadap peraturan
profesi dan afiliasi dengan sesama, serta dimensi pendidikan. Fridati (2005) menggunakan
lima dimensi profesionalisme berdasarkan Hall (1968) berkesimpulan bahwa secara parsial
dan simultan, lima dimensi profesional yang terdiri dari pengabdian terhadap profesi,
kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan sosial, dan hubungan dengan sesama rekan
Berbeda dengan hasil penelitian Wahyudi dan Mardiyah (2006) yang menguji lima dimensi
profesional berdasarkan Hall tersebut (1968) berkesimpulan bahwa secara parsial kewajiban
Purba (2008) dengan menguji keahlian dan independensi auditor BPK Perwakilan Sumatera
Utara terhadap kualitas audit. Serta penelitian yang dilakukan oleh Asih (2006) mengenai
pengalaman auditor terhadap peningkatan auditor dalam bidang auditing. Namun penelitian
tersebut belum dapat menjelaskan apakah pengalaman auditor dapat mempengaruhi tingkat
DPR, DPD, DPRD dan masyarakat pada umumnya dengan hasil pemeriksaan yang
dasar dan motivasi dilakukannya penelitian kembali, dengan tujuan untuk mengetahui
pengaruh profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
pertimbangan materialitas.
: Apakah profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini adalah : Untuk mengetahui
pengaruh simultan dan parsial profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara terhadap tingkat materialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan
pemerintah.
1. Peneliti
Sebagai bahan masukan bagi penulis menambah khasanah dan mengembangkan
Sebagai bahan masukan bagi pada auditor di BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
3. Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan masukan penelitian bagi peneliti – peneliti lain didalam mengembangkan
Penelitian ini merupakan penelitian replikasi. Penelitian replikasi ini dilakukan untuk
mengkonfirmasi ulang hasil penelitian beberapa penelitian terdahulu, antara lain Rahmawati
(1997), Fridati (2005), Asih (2006) dan Wahyudi dan Mardiyah (2006) yang belum
profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara terhadap
tingkat materialitas laporan keuangan. Banyak variabel lain yang juga mempengaruhi
materialitas pemeriksaan laporan keuangan yang belum diungkap dalam penelitian ini, seperti
motivasi, komitmen organiasi dan lain sebagainya. Komposisi auditor BPK-RI yang masih
kurang antara auditor teknis dengan auditor di penunjang yang dikarenakan perubahan
pengembalian, angket yang rendah. Sehingga hasil penelitian ini mungkin belum dapat
Kuesioner yang digunakan dikembangkan dari kuesioner penelitian sebelumnya yang sejenis
tetapi dengan responden yang berbeda. Responden penelitian sebelumnya adalah auditor
kantor akuntan publik sedangkan penelitian ini menggunakan auditor BPK-RI Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara yang secara umum ada beberapa kreteria penugasan dan lain
sebagainya yang berbeda. Sehingga perlu perbaikan kuesioner penelitian ini jika
TINJAUAN PUSTAKA
suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi
atau tidak” (Kalbers dan Fogarty, 1995: 72). Sebagai profesional, akuntan publik mengakui
tanggung jawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan terhadap rekan seprofesi,
termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun ini merupakan pengorbanan pribadi.
Seorang auditor bisa dikatakan profesional apabila telah memenuhi dan mematuhi
standar-standar kode etik yang telah ditetapkan oleh IAI, antara lain: a). prinsip-prinsip yang
ditetapkan oleh IAI yaitu standar ideal dari perilaku etis yang telah ditetapkan oleh IAI
seperti dalam terminologi filosofi, b). peraturan perilaku seperti standar minimum perilaku
etis yang ditetapkan sebagai peraturan khusus yang merupakan suatu keharusan, c).
inteprestasi peraturan perilaku tidak merupakan keharusan, tetapi para praktisi harus
memahaminya, dan d). ketetapan etika seperti seorang akuntan publik wajib untuk harus tetap
memegang teguh prinsip kebebasan dalam menjalankan proses auditnya, walaupun auditor
10
Universitas Sumatera Utara
2.1.2. Konsep Profesionalisme
pekerjaan meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari pencurahan
diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan, bukan hanya
sebagai alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi,
sehingga kompensasi utama yang di harapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani,
b. Kewajiban sosial
Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya peranan profesi dan manfaat yang
c. Kemandirian
mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, dan
bukan anggota profesi). Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai hambatan
menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak
Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi sebagai acuan,
termasuk didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama
dalam pekerjaan. Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran
profesional.
menyebutkan bahwa Standar Pemeriksaan Keuangan Negara, selanjutnya dalam dokumen ini
informasi yang dilaporkan atau diperoleh dari entitas yang diperiksa melalui pengumpulan dan
pengujian bukti secara obyektif. Apabila pemeriksa melaksanakan pemeriksaan dengan cara ini
dan melaporkan hasilnya sesuai dengan Standar Pemeriksaan maka hasil pemeriksaan tersebut
akan dapat mendukung peningkatan mutu pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara
akuntabilitas publik.
Keuangan Republik Indonesia mengatur tentang perilaku profesionalisme auditor BPK-RI, yaitu
pemeriksa harus memahami prinsip-prinsip pelayanan kepentingan publik serta menjunjung tinggi
integritas, obyektivitas, dan independensi. Pemeriksa harus memiliki sikap untuk melayani
profesionalisme. Tanggung jawab ini sangat penting dalam pelaksanaan pemeriksaan pengelolaan
dan tanggung jawab keuangan negara. Untuk itulah Standar Pemeriksaan ini memuat konsep
Pemeriksa harus mengambil keputusan yang konsisten dengan kepentingan publik dalam
mungkin menghadapi tekanan dan atau konflik dari manajemen entitas yang diperiksa, berbagai
tingkat jabatan pemerintah, dan pihak lainnya yang dapat mempengaruhi obyektivitas dan
independensi pemeriksa. Dalam menghadapi tekanan dan atau konflik tersebut, pemeriksa harus
melaksanakan seluruh tanggung jawab profesionalnya dengan derajat integritas yang tertinggi.
Pemeriksa harus profesional, obyektif, berdasarkan fakta, dan tidak berpihak. Pemeriksa harus
bersikap jujur dan terbuka kepada entitas yang diperiksa dan para pengguna laporan hasil
Pemeriksa tidak boleh menggunakan informasi tersebut diluar pelaksanaan pemeriksaan kecuali
ditentukan lain.
Pelayanan dan kepercayaan publik harus lebih diutamakan di atas kepentingan pribadi.
Integritas dapat mencegah kebohongan dan pelanggaran prinsip tetapi tidak dapat menghilangkan
jenis dan nilai-nilai yang terkandung dalam standar teknis dan etika. Integritas juga mensyaratkan
Pemeriksa harus obyektif dan bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest) dalam
mempertahankan independensi dalam sikap mental (independent in fact) dan independensi dalam
obyektif merupakan cara berpikir yang tidak memihak, jujur secara intelektual, dan bebas dari
mengganggu sikap mental dan penampilan obyektif pemeriksa dalam melaksanakan pemeriksaan.
Untuk mempertahankan obyektivitas dan independensi maka diperlukan penilaian secara terus-
menetapkan lingkup dan metodologi, menentukan pengujian dan prosedur yang akan
mengambil keputusan yang konsisten dengan kepentingan publik. Dalam melaporkan hasil
pemeriksaannya, pemeriksa bertanggung jawab untuk mengungkapkan semua hal yang material
atau signifikan yang diketahuinya, yang apabila tidak diungkapkan dapat mengakibatkan
kesalahpahaman para pengguna laporan hasil pemeriksaan, kesalahan dalam penyajian hasilnya,
atau menutupi praktik-praktik yang tidak patut atau tidak sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
No. 1 Paragaraf mengatakan Pemeriksa secara kolektif harus memiliki kecakapan profesional
PSP No. 1 paragraf 28 sampai dengan 33 mengisyarakat auditor BPK-RI didalam Dalam
publik serta memelihara integritas, obyektivitas, dan independensi dalam menerapkan kemahiran
profesional terhadap setiap aspek pemeriksaannya. Pernyataan standar ini juga mengharuskan
tanggung jawab bagi setiap pemeriksa yang melaksanakan pemeriksaan berdasarkan Standar
Pemeriksa harus menggunakan kemahiran profesional secara cermat dan seksama dalam
menentukan jenis pemeriksaan yang akan dilaksanakan dan standar yang akan diterapkan
pengujian dan prosedur, serta dalam melakukan penilaian dan pelaporan hasil pemeriksaan.
yaitu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara
pengalaman yang dituntut oleh profesinya untuk melaksanakan pengumpulan bukti dan evaluasi
obyektif mengenai kecukupan, kompetensi dan relevansi bukti. Karena bukti dikumpulkan dan
Pemeriksa tidak boleh menganggap bahwa manajemen entitas yang diperiksa tidak jujur,
tetapi juga tidak boleh menganggap bahwa kejujuran manajemen tersebut tidak diragukan lagi.
Dalam menggunakan skeptisme profesional, pemeriksa tidak boleh puas dengan bukti yang
kurang meyakinkan walaupun menurut anggapannya manajemen entitas yang diperiksa adalah
jujur.
dalam menerapkan Standar Pemeriksaan yang digunakan. Keputusan pemeriksa tidak menerapkan
standar tertentu dalam pelaksanaan pemeriksaan harus dicatat dalam kertas kerja pemeriksaan.
Dalam keadaan tertentu dapat terjadi bahwa pemeriksa tidak dapat mematuhi Standar
Pemeriksaan yang berlaku dan juga tidak dapat mengundurkan diri dari penugasan pemeriksaan.
Dalam keadaan demikian, pemeriksa harus mengungkapkan masalah tersebut dalam lingkup
pemeriksaan di dalam laporan hasil pemeriksaannya, yaitu tidak dipatuhinya Standar Pemeriksaan
untuk mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa salah saji material atau ketidakakuratan yang
signifikan dalam data akan terdeteksi. Keyakinan mutlak tidak dapat dicapai karena sifat bukti
mungkin tidak akan mendeteksi salah saji material atau ketidakakuratan yang signifikan, baik
karena kesalahan, kecurangan, tindakan melanggar hukum, atau pelanggaran aturan. Walaupun
Standar Pemeriksaan ini meletakkan tanggung jawab kepada setiap pemeriksa untuk menerapkan
kemahiran profesionalnya secara cermat dan seksama, tidak berarti bahwa tanggung jawabnya
tidak terbatas, dan tidak berarti juga bahwa pemeriksa tidak melakukan kekeliruan.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2007 tentang
potensi bertingkah laku baik dari pendidikan formal maupun non formal atau bisa diartikan
sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi.
Suatu pembelajaran juga mencakup perubahaan yang relatif tepat dari perilaku yang diakibatkan
pengalaman kerja yang tinggi akan memiliki keunggulan dalam beberapa hal diantaranya; 1).
Mendeteksi kesalahan, 2). Memahami kesalahan dan 3) Mencari penyebab munculnya kesalahan.
yang dimiliki individu akan mempengaruhi pelaksanakan suatu tugas. Seseorang yang
berpengalaman memiliki cara berpikir yang lebih terperinci, lengkap dan sophisticated
seseorang dan memberikan peluang yang besar bagi seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
lebih baik. Semakin luas pengalaman kerja seseorang, semakin trampil melakukan pekerjaan dan
sering seseorang melakukan pekerjaan yang sama, semakin terampil dan semakin cepat dia
menyelesaikan pekerjaan tersebut. Semakin banyak macam pekerjaan yang dilakukan seseorang,
pengalaman kerjanya semakin kaya dan luas, dan memungkinkan peningkatan kinerja
(Simanjutak, 2005).
Peningkatan pengetahuan yang muncul dari penambahan pelatihan formal sama bagusnya
dengan yang didapat dari pengalaman khusus dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai
seorang professional. Auditor harus menjalani pelatihan yang cukup. Pelatihan disini dapat berupa
lainnya. Selain kegiatan-kegiatan tersebut, pengarahan yang diberikan oleh auditor senior kepada
auditor pemula (yunior) juga bisa dianggap sebagai salah satu bentuk pelatihan karena kegiatan
ini dapat meningkatkan kerja auditor, melalui program pelatihan dan praktek-praktek audit yang
dilakukan para auditor juga mengalami proses sosialisasi agar dapat menyesuaikan diri dengan
perubahan situasi yang akan ia temui, struktur pengetahuan auditor yang berkenaan dengan
kekeliruan mungkin akan berkembang dengan adanya program pelatihan auditor ataupun dengan
2.1.5. Materialitas
a) Pengertian Materialitas
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi,
dilihat dari keadaan yang melingkupinya, yang mungkin dapat mengakibatkan perubahan
pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut
karena adanya penghilangan atau salah saji tersebut (Sukrisno, 2006). Standar yang tinggi dalam
praktik akuntansi akan memecahkan masalah yang berkaitan dengan konsep materialitas.
Pedoman materialitas yang beralasan, yang diyakini oleh sebagian besar anggota profesi akuntan
adalah standar yang berkaitan dengan informasi laporan keuangan bagi para pemakai, akuntan
dikatakan material.
informasi akuntansi yang diperlukan oleh auditor dalam membuat keputusan yang berkaitan
dengan bukti. Konsep materialitas menyatakan bahwa tidak semua informasi keuangan diperlukan
atau tidak semua informasi seharusnya dikomunikasikan. Dalam laporan akuntansi, hanya
informasi yang material yang seharusnya disajikan. Informasi yang tidak material sebaiknya
diabaikan atau dihilangkan. Materialitas seharusnya tidak hanya dikaitkan dengan keputusan
investor, baik yang hanya berdasarkan tipe informasi tertentu maupun metoda informasi yang
disajikan. Beberapa penelitian tentang pertimbangan tingkat materialitas berfokus pada penemuan
tentang jumlah konsisten yang ada diantara para profesional dalam membuat pertimbangan
tingkat materialitas. Ada juga penelitian yang dilakukan, yang berkaitan dengan materialitas
memeriksa pengaruh satu variabel (ukuran suatu item seperti prosentase pendapatan) dalam
pertimbangan materialitas.
Idealnya, auditor menentukan pada awal audit jumlah gabungan dari salah saji. Dalam
laporan keuangan yang akan dipandang material. Hal ini disebut pertimbangan awal tingkat
materialitas karena menggunakan unsur pertimbangan profesional, dan masih dapat berubah jika
Pertimbangan awal tingkat materialitas adalah jumlah maksimum salah saji dalam laporan
keuangan yang menurut pendapat auditor, tidak mempengaruhi pengambilan keputusan dari
pemakai. Penentuan jumlah ini adalah salah satu keputusan terpenting yang diambil oleh auditor,
pengumpulan bahan bukti yang cukup. Jika auditor menetapkan jumlah yang rendah maka lebih
banyak bahan bukti yang harus dikumpulkan dari pada jumlah yang tinggi. Begitu juga
sebaliknya. Seringkali mengubah jumlah materialitas dalam pertimbangan awal ini selama audit.
Jika ini dilakukan, jumlah yang baru tadi disebut pertimbangan yang direvisi mengenai
menetapkannya, atau auditor berpendapat jumlah dalam penetapan awal tersebut terlalu kecil atau
besar.
Penelitian sebelumnya oleh Mock dan Samet (1982), Schroder (1986), Corcello (1992),
Sutton (1993), serta Sutton dan Lampe (1991) dalam Wiedhani (2004) telah menguji
profesionalisme auditor mengenai kualitas audit yang ada. Pengabdian pada profesi dicerminkan
dari dedikasi profesionalisme dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan yang dimiliki.
Pekerjaan didefinisikan sebagai tujuan, bukan hanya sebagai alat untuk mencapai tujuan (Hall,
1968). Totalitas ini sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang di
harapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani, baru kemudian materi. Dengan totalitas yang
dimiliki auditor akan lebih hati-hati dan bijaksana dalam menentukan tingkat materialitas.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Hastuti et al. (2003) menyatakan bahwa
kewajiban sosial mempunyai hubungan yang positif terhadap tingkat materialitas. Kewajiban
sosial adalah suatu pandangan tentang pentingnya peranan profesi serta manfaat yang diperoleh
auditor tentang peran profesinya di masyarakat akan menumbuhkan sikap mental untuk
mampu membuat keputusan sendiri tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, mereka yang
bukan anggota profesi) (Hall, 1968). Penelitian yang dilakukan oleh Rahmawati (1997)
menyatakan bahwa kemandirian seorang auditor sangat diperlukan dalam menentukan tingkat
Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa yang paling berwenang
menilai pekerjaan profesional adalah rekan sesama profesi, bukan orang luar yang tidak
mempunyai kompetensi dalam bidang ilmu dan pekerjaan auditor (Hall, 1968). Bila yang menilai
pekerjaan mempunyai pengetahuan yang sama, maka kesalahan akan dapat diketahui. Penelitan
yang dilakukan oleh Rahmawati (1997) menyatakan bahwa keyakinan terhadap profesi
Hubungan sesama profesi adalah menggunakan ikatan profesi sebagai acuan, termasuk
didalamnya organisasi formal dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan
(Hall, 1968). Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran profesional.
Dengan banyaknya tambahan masukan akan menambah akumulasi pengetahuan auditor sehingga
dapat lebih bijaksana dalam membuat perencanaan dan pertimbangan dalam proses pengauditan
Penelitian ini merupakan replikasi dari beberapa penelitian terdahulu seperti ditunjukkan
25
yang terdiri dari dedikasi terhadap profesi, kewajiban sosial, otonomi, keyakinan terhadap
peraturan profesi, afiliasi dengan sesama rekan seprofesi, dan pendidikan berpengaruh secara
Fridati (2005) menemukan secara parsial maupun simultan profesionalisme auditor yang
terdiri dari pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap
profesi, dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi berpengaruh signifikan terhadap tingkat
Wahyudi dan Mardiyah, (2006) menemukan bahwa secara parsial pengabdian pada
profesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas, kewajiban sosial tidak
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas, kepercayaan pada profesi mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas dan hubungan dengan sesama rekan
seprofesi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas Secara simultan
variabel pengabdian pada profesi, kemandirian, kepercayaan profesi, dan hubungan dengan
sesama rekan seprofesi. Sedangkan variabel kewajiban sosial tidak berpengaruh secara signifikan
Asih (2006) menemukan bahwa secara parsial pengalaman dari lamanya bekerja sebagai
auditor mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap keahlian, pengalaman yang diperoleh
dari banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keahlian pengalaman dari banyaknya jenis perusahaan yang telah diaudit berpengaruh positif dan
yang diperoleh auditor dari lamanya bekerja sebagai auditor, Pengalaman yang diperoleh dari
banyaknya tugas pemeriksaan yang dilakukan, dan pengalaman yang diperoleh auditor dari
banyaknya jenis perusahaan yang telah diaudit mempunyai pengaruh positif terhadap keahlian
Berdasarkan tinjauan toeritis, tinjauan penelitian terdahulu dan relevan dengan latar
belakang, perumusan msalah dan tujuan dalam penelitian dimuka, maka hubungan variabel
penelitian yang digunakan dlaam penelitian ini ditunjukkan melalui gambar kerangka konseptual
berikut ini:
PROFESIONALISME AUDITOR
(X 1 ) TINGKAT MATERIALITAS
DALAM PEMERIKSAAN
LAPORAN KEUANGAN
PENGALAMAN AUDITOR (X 2 )
seperti waktu, sumber daya manusia, dan biaya sehingga pemeriksa tidak mungkin melakukan
pengujian atas seluruh transaksi dalam suatu entitas yang diperiksa. Keterbatasan-keterbatasan
pemeriksaan.
profesional dan dipengaruhi oleh persepsi yang wajar tentang keandalan kepercayaan atas laporan
keuangan yang diperiksa. Materialitas mengandung unsur subjektivitas tergantung pada sudut
pandang, waktu, dan kondisi pihak yang berkepentingan. Namun, penilaian subjektivitas yang
Alasan yang mendasari diperlakukannya perilaku profesional yang tinggi pada setiap
profesi adalah kebutuhan akan kepercayaan publik terhadap kualitas jasa yang diberikan profesi,
terlepas dari yang dilakukan secara perorangan. Jika pemakai jasa tidak memiliki keyakinan pada
auditor, kemamupuan para profesional itu untuk memberikan jasa kepada masyarakat dan investor
Fungsi materialitas dan risiko bawaan diterapkan secara spesifik untuk tiap siklus, setiap
akun bahkan setiap tujuan audit, jadi tidak untuk audit secara keseluruhan, juga cenderung
berbeda untuk tiap siklus, akun dan tujuan audit dalam sebuah audit yang sama. Pengendalian
intern mungkin lebih efektif untuk akun-akun yang berhubungan dengan persediaan, daripada
yang berkaitan dengan akun aktiva tetap. Risiko pengendalian dengan sendirinya akan berbeda
Risiko audit yang dapat diterima biasanya ditetapkan auditor untuk keseluruhan audit dan
konstan untuk setiap siklus dan akun utama. Risiko penegndalian dan risiko dan bawaan
yang diperlukan juga bervariasi. Situasi dalam tiap penugasan audit berbeda, dan luas bahan bukti
Auditor eksternal yang memiliki pandangan profesional yang tinggi akan memberikan
kontribusi yang dapat dipercaya oleh para pengambil keputusan. Untuk menjalankan perannya
yang menuntut tanggung jawab yang semakin meluas auditor eksternal harus mempunyai
wawasan yang luas tentang materi-materi yang harus dikembangkan sehubungan dengan
kompleksitas organisasi dan transaksi yang akan diaudit, agar mampu mendapat gambaran yang
Risiko audit dan materialitas perlu dipertimbangkan dalam menentukan sifat, saat dan
lingkup prosedur audit serta dalam mengevaluasi prosedur audit. Standar Pemeriksaan Keuangan
Negara pada standar umum pemeriksaan yang pertama menyatakan bahwa pemerisan diwajibkan
melakukan pemeriksaan. Standar ini menghendaki pemeriksa keuangan harus memiliki keahlian
di bidang akuntansi dan auditing, serta memahami prinsip akuntansi yang berlaku umum yang
Untuk dapat melaksanakan tugas secara profesional auditor harus membuat perencanaan
sebelum melakukan proses pengauditan laporan keuangan. Perencanaan yang dibuat di dalamnya
juga menangkut penentuan tingkat materialitas. Lima dimensi profesionalisme yakni pengabdian
pada profesi, kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan terhadap peraturan profesi, dan hubungan
relevan dengan latar belakang, perumusan masalah serta tujuan penelitian, maka hipotesis dalam
penelitian ini: Profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap tingkat materialitas laporan keuangan
pemerintah.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang
berdimensi hubungan kausal (causal effect), yaitu suatu penelitian dilakukan terhadap fakta –
fakta untuk membuktikan secara empiris tentang pengaruh suatu variabel dengan variabel lain.
auditor, dan tingkat matarialitas dalam pemeriksaan laporan keuangan pemerintah. Rancangan
objek pengamatan akan dilakukan terhadap Auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
digunakan program komputer yang dibuat khusus untuk membantu pengolahan data statistik,
yaitu program SPSS dengan tingkat signifikansi pada confidence level 95% atau 0.05.
Penelitian ini dilakukan pada BPK Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang
terletak di Jalan Imam Bonjol Medan. Penelitian ini dilakukan secara bertahap dalam bulan
September 2008 sampai dengan Januari 2009, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.
35
BULAN
M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2 M3 M4 M1 M2
3 Bimbingan Proposal
4 Kolokium 1
Pengumpulan dan
5 Pengolahan Data
8 Kolokium 2
36
Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang terdapat di BPK Kantor Perwakilan
Provinsi Sumatera Utara, tahun amatan 2008. Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 73
auditor. Arikunto (2001) menyatakan bahwa Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subyeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi,
sehingga dalam penelitian ini keseluruhan populasi dijadikan sebagai sampel penelitian.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang
dihimpun melalui kuesioner. Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari pada auditor BPK
Kantor Perwakilan Provinsi Sumatera Utara yang ditetapkan sebagai responden dalam penelitian
ini. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik angket
(kuesioner), yaitu metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara membagi daftar
kuesioner penelitian Fridati 2005, Wahyudi dan Mardiyah, (2006), Purba (2008) yaitu 24
auditor dan 18 pertanyaan terkait dengan pertimbangan materialitas laporan keuangan. Kuesioner
penelitian disebarkan kepada sebanyak 73 auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara.
Jenis
Nama Variabel Definisi Skala Ukuran
Variabel
laporan keuangan pemerintah. Didalam pertimbangan tingkat materialitas ini kami lebih
mengedepankan wawasan para auditor terhadap pertimbangan tingkat materialitas itu sendiri.
Data dalam variabel ini dijelaskan melalui 18 pertanyaan yang diukur dengan skala Likert,
dan Pengalaman Auditor (X 2 ). Profesionalisme auditor dimaksud dalam penelitian ini adalah
suatu atribut individual yang penting tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau
tidak. Sedangkan pengalaman auditor dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu proses
pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi bertingkah laku baik dari pendidikan
formal maupun non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang
kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi. Profesionalisme auditor dijelaskan melalui 24
Kedua variabel bebas dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert, interval 1 s/d
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistika
berdimensi parametrik (n>30). Metode statistik yang digunakan adalah metode statistik deskriptif
dan metode statistik inferensial. Metode stastik deskriptif merupakan proses transformasi data
statistik inferensial merupakan serangkaian teknik yang digunakan untuk mengkaji, menaksir dan
mengambil kesimpulan sebagian data (data sampel) yang dipilih secara acak dari seluruh data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis multivariate dengan model dependen
dengan 1 variabel dependen dan >1 variabel independen. Erlina (2008) mengatakan jika variabel
dependen maupun independen mempunyai skala pengukuran interval atau rasio, maka model
analisis data yang sesuai adalah analisis regresi linier berganda (multiple regression analysis).
Dengan demikian teknik analasis dalam penelitian ini menggunakan pendekatan regresi linier
Y= b0 + b 1 X 1 + b 2 X 2 + e
Keterangan:
Y = Tingkat materialitas
b0 = Konstan
X1 = Profesionalisme auditor
X2 = Pengalaman auditor
dipakai sebagai alat untuk mengukur item – item pertanyaan/pernyataan kuesioner dalam
kuesioner adalah Korelasi Product Moment dari Karl Pearson (validitas isi/content validity)
a. Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel, maka skor butir pertanyaan/pernyataan
kuesioner valid.
b. Jika r hitung negative dan r hitung >r tabel, maka skor butir pertanyaan/pernyataan
Hasil dari uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang dipakai
dapat digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Pengujian dilakukan dengan
menggunakan teknik cronbach alpha. Dimana suatu instrumen dapat dikatakan reliabel bila
memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar: (a) <0,6 tidak reliabel, (b) 0,6-0,7 acceptabel,
(c) 0,7-0,8 baik, dan (d) >0,8 sangat baik (Sekaran, 2002).
1. Normalitas
Menguji dalam sebuah model regresi yaitu variabel dependen, variabel independen atau
keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi
data normal atau mendekati normal. Untuk mendeteksi normalitas dapat melihat grafik Normal P-
P Plot of Regression Standardized Residual. Deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada
Dasar pengambil keputusan antara lain: (1) jika data menyebar disekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, serta (2)
jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka
2. Heteroskedastisitas
Heterokedastisitas terjadi jika varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lain
terjadi ketidaksamaan. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk
mendeteksi heteroskedastisitas dapat melihat grafik scatterplot. Deteksinya dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu Y
Dasar pengambilan keputusan antara lain sebagai berikut: (a) jika ada pola tertentu,
seperti titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar), maka
Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan variabel independen dengan residual. Jika hasil
uji Glejser signifikan, maka telah terjadi heterokedastisitas. Sedangkan jika hasil uji Glejser tidak
3. Multikolinearitas
yang baik tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Santoso (2000) menyatakan bahwa
deteksi adanya multikolinearitas dibagi menjadi 2 yaitu: (a) besaran VIF (Variance Inflation
Factor) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah mempunyai
nilai VIF disekitar angka 1 dan mempunyai nilai Tolerance mendekati 1, serta (b) besaran
korelasi antar variabel independen. Pedoman suatu model regresi bebas multikolinearitas adalah
koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah (di bawah 0,5).
4. Uji Autokorelasi
Digunakan untuk menguji asumsi klasik regresi berkaitan dengan adanya autokorelasi,
yaitu dengan Durbin Watson (DW), yaitu dengan membandingkan nilai DW statistic
menentukan nilai Durbin-Watson dengan rumus : 4-du dan 4-dl. Untuk mencari nilai du
sebagai berikut :
0 dl du (4-du) 4-dl 4
a. Jika nilai DW hitung > batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi
b. Jika nilai DW hitung < batas atas (du) tabel, berarti terdapat autokorelasi
Urutan uji F
a. Merumuskan hipotesis null dan hipotesis alternatif.
H 0 : β 1 = β 2 = β 3 =…………….=β 8 = 0
F
Adjusted R2 /k
1 R2 /n k 1
......................................................................................................................... k
= jumlah variabel bebas
Dengan kriteria tersebut, diperoleh nilai F hitung yang dibandingkan dengan
F tabel dengan tingkat resiko (level of significant) dalam hal ini 0,05 dan
degree of freedom = n-k-1.
c. Kriteria Pengujian :
2. Uji-t statistik, untuk menguji pengaruh secara parsial antara variabel bebas terhadap
variabel tidak bebas dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan
Urutan Uji t :
H 0 : β i = 0 i = 1,2,3,….....8
Ha : β i 0 i = 1,2,3,…….8
bi
t hit
sb i
Dari perhitungan tersebut akan diperoleh nilai t hitung yang kemudian dibandingkan
b. Kriteria pengujian :
46
Perwakilan BPK-RI di Medan sebagai salah satu kantor perwakilan dibentuk berdasarkan SK
Ketua No. 80/SK/K/1982 dan ditetapkan sebagai BEPEKA Wilayah IV berkedudukan di Jl. Imam Bonjol
No. 22 Medan. Pada Tahun 1991 dibangun gedung baru dan pada 28 Agustus 1993 gedung baru tersebut
diresmikan oleh Ketua BEPEKA, pada waktu itu Prof. Dr. J.B. Sumarlin. Berdasarkan SK Ketua No.
Sud Auditoriat Sumut mempunyai tugas menyusun usulan rencana dan program pemeriksaan,
melaksanakan pemeriksaan dan menyusun laporan hasil pemeriksaan atas pengelolaan dan tanggung
jawab tentang Keuangan Negara yang meliputi APBD dan BUMD, serta APBN yang didekonsentrasikan
dan ditugas pembantukan kepada Pemerintah Daerah, termasuk seluruh penguasaan, pengurusan dan
pertanggungjawaban kekayaan daerah, dana non budgeter, dan masalah kerugian negara/daerah pada
provinsi, kabupaten dan kota, serta yayasan dan badan usaha non BUMD di wilayah Provinsi Sumatera
Utara. Wilayah Provinsi Sumatera Utara meliputi satu pemerintah provinsi, 21 pemerintah kabupaten,
dan tujuh pemerintah kota. Selain itu, di wilayah Provinsi Sumatera Utara terdapat 39 BUMD, yang
terdiri atas satu BPD Provinsi Sumatera Utara, 14 PDAM, satu PT, lima PD, 16 RSUD, satu Badan
KEPALA PERWAKILAN
KSB Keuangan
Hingga pertengahan tahun 2008 tercatat sebanyak 73 auditor yang terdaftar di BPK Perwakilan
Sumatera Utara.
Sumber data dalam penelitian ini adalah seluruh auditor BPK Kantor Perwakilan Sumatera Utara
atau disebut juga sebagai responden penelitian yang berjumlah 73 auditor. Statistik deskriptif demografi
Perempuan 34 46.58%
Jumlah 73 100%
Jumlah 73 100%
S1 Akuntansi 25 34.25%
S2 Akuntansi 10 13.70%
Jumlah 73 100%
11 – 20 tahun 22 30.14%
Jumlah 73 100%
Tabel di atas mendeskripsikan bahwa responden penelitian dalam penelitian ini didominasi oleh
kaum laki – laki, yaitu sebanyak 39 auditor (53.42%), dan sisanya sebanyak 34 auditor (46.58%) adalah
kaum wanita. Menurut kelompok umur, terlihat bahwa responden penelitian dalam penelitian ini
didominasi oleh auditor yang berusia diantara 21 – 30 tahun, yaitu sebanyak 31 auditor (42,47%), diikuti
dengan auditor yang berusia diantara tahun 31 – 40, yaitu sebanyak 24 auditor (32.88%) dan yang
terrendah adalah auditor yang berusia > 40 tahun, yaitu sebanyak 18 auditor (24.65%). Dilihat dari segi
didominasi oleh auditor yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Akuntansi, yaitu sebanyak 25
auditor (34.25%), diikuti dengan auditor yang memiliki latar belakang pendidikan S1 Non Akuntansi
sebanyak 18 auditor (24.65%), S2 Akuntansi sebanyak 10 auditor (13.70%) dan S2 Non Akuntansi
sebanyak 9 auditor (12.09%), serta D3 STAN Akuntansi sebenyak 8 auditor (10.96%). Dilihat dari
lamanya bekerja atau masa dinas, bahwa auditor yang dijadikan sebagai responden penelitian dalam
penelitian ini didominasi oleh auditor yang memiliki masa dinas 1-10 tahun, yaitu 34 auditor (46.58%),
diikuti dengan auditor yang memiliki masa dinas 11-20 tahun sebanyak 22 auditor (30.14%), masa dinas
21 – 30 tahun sebanyak 15 auditor (20.54%) dan auditor yang memiliki masa dinas > 30 tahun, yaitu
Data dalam penelitian ini diperoleh dari jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden
penelitian. Sesuai dengan waktu yang disepakati, responden penelitian mengembalikan kuesioner kepada
peneliti. Jawaban kuesioner yang lengkap dijadikan sebagai data dalam penelitian, sebaliknya jawaban
kuesioner yang tidak lengkap digugurkan. Statistik pengumpulan data dalam penelitian ini diuraikan
sebagai berikut :
66
90.41%
Tabel di atas mengindikasikan bahwa sebanyak 5.48% tidak mengembalikan kuesioner dan
sebanyak 4.11% mengembalikan kuesioner dengan jawaban yang tidak
lengkap (digugurkan), sehingga data yang digunakan dalam penelitian
ini didasarkan atas jawaban kuesioner 66 responden penelitian
Data dalam penelitian ini adalah jawaban kuesioner 66 responden penelitian terkait dengan
profesionalisme auditor, pengalaman auditor dan materialitas laporan keuangan. Data yang berhasil
dikumpulkan terkait dengan profesionalisme auditor, pengalaman auditor dan materialitas laporan
Kewajiban Sosial
2 5 5-25 8-21 12.88 3.33
Kemandirian
3 3 3-15 4-14 8.09 2.68
Keyakinan terhadap
4 profesi 3 3-15 4-14 7.47 2.60
Hubungan sesama
5 rekan se-profesi 5 5-25 7-22 12.20 3.53
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel profesionalisme auditor diukur dengan 5 indikator 24
instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan berada pada kisaran teoritis 24 – 120
memberikan skor minimum 38 dan skor maksimum 104. Rata – rata skor dari butir pertanyaan adalah
61.34 dengan standar deviasi 8.02, atau dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden dalam penelitian
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel pengalaman auditor diukur dengan 4 indikator yang
dicerminkan melalui 4 instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan dengan kisaran teoritis
nilai 1 – 5 memberikan skor minimum 8 dan skor maksimum 20. Rata – rata skor dari butir pertanyaan
adalah 14.41 dengan standar deviasi 2.79, sehingga secara rata – rata responden dalam penelitian ini
Menentukan transaksi
9 1 1-5 1-5 2.88 1.02
material atau tidak,
didasarkan atas
pengalaman dan proses
audit
17 Tingkat materialitas
ditentukan oleh tingkat
kepercayaan auditor
terhadap peraturan profesi.
Tabel di atas menunjukkan bahwa variabel tingkat materialitas laporan keuangan diukur dengan
18 indikator yang dicerminkan melalui 18 instrumen pengamatan. Skor untuk setiap butir pertanyaan
dengan kisaran nilai teoritis 1- 5 memberikan skor minimum 18 dan skor maksimum 90. Rata – rata skor
dari butir instrumen pengamatan adalah 53.23 dengan standar deviasi 12.20, sehingga secara rata – rata
dapat dikatakan bahwa responden dalam penelitian ini memberikan pendapat setuju dan ragu – ragu
Uji kualitas data digunakan untuk menguji kesahihan bobot kuesioner yang dijawab responden.
Uji kualitas data dalam penelitian ini terdiri dari uji validitas dan uji reliabilitas.
Uji validitas data dimaksudkan untuk menilai sejauhmana suatu alat ukur diyakini dapat dipakai
sebagai alat untuk mengukur item – item pengamatan kuesioner penelitian. Hasil uji validitas data
Instrumen r-
Variabel Penelitian r-tabel Kriteria
Pengamatan hitung
Indikator :
Tabel di atas mengindikasikan bahwa dari 8 instrumen pengamatan yang digunakan untuk
menjelaskan pengabdian pada profesi ditemukan 1 butir instrumen pengamatan yang dinyatakan tidak
instrumen pengamatan yang digunakan untuk menjelaskan kewajiban sosial, kemandirian, keyakinan
terhadap profesi, hubungan sesama rekan seprofesi sebagai indikator profesionalisme dinyatakan valid,
dimana keseluruhan r-hitung instrumen pengamatan > r-tabel. Demikian halnya dengan keseluruhan
instrumen pengamatan yang digunakan untuk menjelaskan pengalaman auditor dan pertimbangan
materialitas laporan keuangan dinyatakan valid, dimana keseluruhan r-hitung instrumen pengamatan > r-
Uji reliabilitas data digunakan untuk mengetahui instrumen penelitian yang dipakai dari
digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda. Hasil uji reliabilitas ditunjukkan pada tabel berikut.
Alpha
Alpha
Indikator Crobach Kriteria
Crobach
Hitung
Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Alpha Cronbach keseluruhan variabel penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini lebih besar dari 0.60, sehingga instrument pengamatan yang digunakan
1. Uji Normalitas
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
Gambar di atas menunjukkan bahwa seluruh plot pada Grafik PP Plot berada disekitar garis
diagonal. Dengan demikian keseluruhan dalam variabel penelitian ini dinyatakan terbebas dari asumsi
normalitas data.
Scatterplot
-1
-2
-4 -3 -2 -1 0 1 2 3
Regression Studentized Residual
Gambar di atas menunjukkan bahwa plot – plot masing – masing variabel bebas dalam penelitian
ini tidak tertumpu di satu titik atau menyebar secara acak. Dengan demikian keseluruhan variabel terikat
Nilai
Variabel Status
Tolerance VIF
Tabel di atas mengindikasikan bahwa nilai tolerance < 1.0 dan nilai variance inflaction factor
>1.0, hal ini menunjukkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini terbebas dari asumsi klasik
multikolinearitas.
2. Uji Autokorelasi
α 5%), yaitu 1.677 > 1.50, sehingga dapat dinyatakan variabel bebas dalam penelitian ini
Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh profesionalisme dan pengalaman auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara teradap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan
Pemerintah. Pengaruh dalam penelitian ini mencirikan bahwa jenis penelitian yang dilakukan adalah
hubungan kausal (causal effect), sehingga untuk melihat kualitas maupun kuantitas pengaruh digunakan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka model regresi liner berganda yang digunakan
Dimana :
X 1 = Profesionalisme Auditor
X 2 = Pengalaman Auditor
menyatakan bahwa jika variabel profesionalisme auditor dan pengalaman auditor tidak ada, maka tingkat
materialitas laporan keuangan pemerintah sebesar -31.684. Koefisien regresi 1.290 menunjukkan bahwa
pemerintah sebesar 1.290. Koefisien regresi 0.646 menunjukkan bahwa setiap penambahan 1 pengalaman
auditor akan menaikkan tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah sebesar 0.646.
Sedangkan angka 7.04 merupakan angka std error of the estimate (SEE) yang menunjukkan tingkat
ketepatan memprediksi variabel dependen, dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi
Hipotesis dalam penelitian ini mengatakan bahwa profesionalisme dan pengalaman auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap tingkat materialitas laporan
keuangan pemerintah.
Hasil uji hipotesis yang dilakukan sebagaimana ditunjukkan pada lampiran 17 mengindikasikan
nilai koefisien R = 0.824, koefisien determinan R2 = 0.679 dan dan koefisien determinan disesuaikan
Adjusted R2 = 0.669. Indikator ini menggambarkan bahwa profesionalisme auditor dan pengalaman
auditor secara simultan berhubungan dengan tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah sebesar
82.40% (R=0.824). Kekuatan profesionalisme auditor dan pengalaman auditor secara simultan didalam
memprediksi tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah sebesar 67.90% (R2= 0.679). Kekuatan
profesionalisme auditor dan pengalaman auditor secara simultan yang disesuaikan memprediksi tingkat
materialitas laporan keuangan pemerintah sebesar 66.90% (Adjusted R2= 0.669). Secara parsial
profesionalisme auditor memiliki kekuatan didalam memprediksi tingkat materialitas laporan keuangan
pemerintah sebesar 78.60% (standarized coeficients B = 0.786), sedangkan pengalaman auditor memiliki
kekuatan didalam memprediksi tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah 14.80% (standarized
coeficients B = 0.148).
berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah,
Uji hipotesis yang dilakukan dimuka menunjukkan bahwa baik secara simultan maupun secara
parsial profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Sumatera Utara berpengaruh terhadap
tingkat materialitas pemeriksaan laporan keuangan pemerintah. Suatu hasil uji layak digunakan, apabila
hasil uji tersebut signifikan. Untuk melihat tingkat signifikasi suatu hasil uji digunakan uji signifikansi,
yaitu uji signifikansi simultan (Uji F) dan uji signifikansi Parsial (Uji t).
Hasil uji signifikansi secara simultan ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara simultan profesionalisme dan pengalaman auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas pemeriksaan
laporan keuangan pemerintah, hal ini ditandai dengan nilai F hitung lebih besar dari F tabel dan Sig F < α
Hasil uji signifikansi secara parsial ditunjukkan pada tabel berikut ini.
Tabel di atas menunjukkan bahwa secara parsial profesionalisme dan pengalaman auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas pemeriksaan
laporan keuangan Pemerintah, hal ini ditandai dengan nilai t-hitung>dari t-tabel dan nilai sig t < α5%,
yaitu masing – masing profesionalisme auditor 10.854>1.668 dan 0.000<0.05, dan pengalaman auditor :
5.4. Pembahasan
Profesionalisme menjadi syarat utama bagi seseorang yang ingin menjadi seorang auditor
eksternal. Sebab dengan profesionalisme yang tinggi kebebasan auditor akan semakin terjamin. Untuk
menjalankan perannya yang menuntut tanggung jawab yang semakin luas, auditor eksternal harus
memiliki wawasan yang luas tentang kompleksitas organisasi modern. Gambaran tentang profesionalisme
seorang auditor menurut Hall (1968) tercermin dalam lima hal yaitu: pengabdian pada profesi, kewajiban
sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap peraturan profesi, dan hubungan dengan rekan seprofesi.
mendukung tugas profesional seorang auditor, dengan keahlian yang dimilikinya memungkinkan tugas-
tugas pemeriksaan yang dijalankan dapat diselesaikan secara baik dengan hasil yang maksimal. Keahlian
yang dimiliki auditor yang diperoleh dari pendidikan formal dan non formal harus terus-menerus
ditingkatkan. Salah satu sumber peningkatan keahlian auditor dapat berasal dari pengalaman-pengalaman
dalam bidang audit dan akuntansi. Pengalaman tersebut dapat diperoleh melalui proses yang bertahap,
seperti: pelaksanaan tugas-tugas pemeriksaan, pelatihan ataupun kegiatan lainnya yang berkaitan dengan
Pertimbangan auditor tentang materialitas adalah suatu masalah kebijakan profesional dan
dipengaruhi oleh pengalaman dan persepsi auditor tentang kebutuhan yang beralasan dari laporan
keuangan. Tingkat materialitas suatu laporan keuangan tidak akan sama tergantung pada ukuran laporan
keuangan tersebut.
Sesuai dengan rencana strategis BPK-RI tahun 2006-2010 didalam mewujudkan BPK-RI sebagai
lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan professional, BPK-RI sangat memerlukan
auditor yang diharapkan memberikan hasil pemeriksaan yang berkualitas dan informative dengan
pertimbangan materialitas.
Rahmawati (1997) menemukan secara parsial maupun simultan profesionalisme auditor yang
terdiri dari dedikasi terhadap profesi, kewajiban sosial, otonomi, keyakinan terhadap peraturan profesi,
afiliasi dengan sesama rekan seprofesi, dan pendidikan berpengaruh signifikan terhadap tingkat
Fridati (2005) menemukan secara parsial dan simultan profesionalisme yang terdiri dari
pengabdian terhadap profesi, kewajiban sosial, kemandirian, kepercayaan terhadap profesi, dan hubungan
dengan sesama profesi berpengaruh signifikan terhadap pertimbangan tingkat materialitas dalam proses
pengauditan
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas, kewajiban sosial tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat materialitas, kemandirian mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat materialitas, kepercayaan pada profesi mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap tingkat materialitas dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap tingkat materialitas Secara simultan variabel pengabdian pada profesi, kemandirian,
kepercayaan profesi, dan hubungan dengan sesama rekan seprofesi. Sedangkan variabel kewajiban sosial
Hasil analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa profesionalisme dan pengalaman auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara berpengaruh secara simultan dan parsial signifikan terhadap tingkat
materialitas laporan keuangan pemerintah. Hasil penelitian ini mendukung Rahmawati (1997), Fridati
6.1. Kesimpulan
Profesionalisme dan pengalaman auditor BPK Perwakilan Sumatera Utara berpengaruh simultan
dan parsial terhadap tingkat materialitas laporan keuangan pemerintah. Hasil penelitian ini mendukung
1. Penelitian ini dimaksudkan untuk mencari kejelasan pengaruh profesionalisme dan pengalaman
auditor BPK Perwakilan Provinsi Sumatera Utara terhadap tingkat materialitas laporan keuangan.
Banyak variabel lain yang juga mempengaruhi materialitas pemeriksaan laporan keuangan yang
belum diungkap dalam penelitian ini, seperti diantarannya pengetahuan auditor, latar belakang
pendidikan auditor, ukuran materialitas, motivasi, komitmen organiasi dan lain sebagainya.
2. Komposisi auditor BPK-RI yang masih kurang antara auditor teknis dengan auditor di penunjang
yang dikarenakan perubahan struktur organisasi di BPK-RI Perwakilan Provinsi Sumatera Utara
dan tingkat pengembalian angket yang rendah. Sehingga hasil penelitian ini mungkin belum dapat
3. Kuesioner yang digunakan dikembangkan dari kuesioner penelitian sebelumnya yang sejenis
tetapi dengan responden yang berbeda. Responden penelitian sebelumnya adalah auditor kantor
akuntan publik sedangkan penelitian ini menggunakan auditor BPK-RI Perwakilan Provinsi
Sumatera Utara yang secara umum ada beberapa kreteria penugasan dan lain sebagainya yang
berbeda. Sehingga perlu perbaikan kuesioner penelitian ini jika menggunakan responden dari
6.3. Saran
lembaga pemeriksa keuangan negara yang independen dan professional, hendaknya auditor BPK
Perwakilan Sumatera Utara mematuhi standar profesional auditor sebagaimana termaktub dalam
Kode Etik BPK-RI Pasal 8 Ayat 1 dan 2 dan secara kontinyu melakukan pemutakhiran,
pengembangan dan peningkatan kemampuan professional sesuai dengan pengalaman audit yang
2. Penelitian berikutnya perlu memperbaiki angket yang digunakan dalam penelitian ini sehingga
dapat lebih mengukur atribut-atribut dalam penelitian dan hasil penelitian menjadi lebih baik.
3. Penelitian berikutnya juga perlu memperluas populasi dan sampel sehingga dapat mewakili
Arikonto, S. 2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. PT. Rineka Cipta, Jakata.
Abriyani, Puspaningsih, 2004. “Faktor-faktor yang berpengaruh Terhadap Kepuasan Kerja Dan Kinerja
Manajer Perusahaan Manufaktur”, Jurnal Akuntansi dan Auditing Indonesia, Jakarta.
Asih, Dwi Ananing Tyas, 2006. “Pengaruh Pengalaman Terhadap Peningkatan Keahlian Auditor dalam
Bidang Auditing, Skripsi, Universitas Islam Indonesia”, Yogyakarta.
Dian, Indri Purnamasari, 2005. ”Pengaruh Pengalaman Kerja Terhadap Hubungan Partisipasi dengan
Efektifitas Sistem Informasi”, Jurnal Riset Akuntansi Keuangan, Jakarta.
Fridati, Winda. 2005. ”Analisis Hubungan antara Profesionalisme Auditor dengan Pertimbangan Tingkat
Materialitas dalam Proses Pengauditana Laporan Keuangan di Yogyakarta”, Skripsi, Fakultas
Ekonomi Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
Ghozali, Imam. 2002. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Edisi Kedua. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro : Semarang.
Hastuti, Theresia Dwi, Stefani L. I., dan Clara S. 2003. “Hubungan Antara Profesionalisme Auditor
dengan Materialitas Dalam Proses Pengauditan Laporan Keuangan”, SNA VI, Surabaya.
Hall, Richard. 1968. “Professionalism and Bureaucratization”, American Sosiological Review, 33: 92-104.
New Jersey.
IAI, 2001. Standar Profesional Akuntan Publik, Penerbit Salemba Empat, Cetakan Kedua Jakarta.
Kalbers, Lawrence P. dan Fogarty, Timothi J. 1995. “Profesionalism and Its Consequences: A Study of
Internal Auditors”, Auditing: A Journal of Practice and Theory, 14: 64-86. Ohio.
Knoers dan Haditono, 1999. Psikologi Perkembangan: Pengantar dalam Berbagai Bagian, Cetakan ke-
12, Gajah Mada University Press, Yogyakarta
Mardiyah, Aida Ainul. 2001. ”Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap
Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen”, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 4 (1): 1-27.
Jakarta.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 1 Tahun 2007 tentang Standar
Pemeriksaan Keuangan Negara.
Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia No. 2 Tahun 2007 tentang Kode Etik Badan
Pemeriksaan Keuangan Republik Indonesia
Purba, Coki Deris Parlin, 2008. ”Pengaruh Faktor Keahlian dan Independensi Auditor BPK Perwakilan
Sumatera Utara terhadap Kualitas Audit”, Tesis, Program Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara, Medan.
Rahmawati. 1997. ”Hubungan antara Profesionalisme Internal Auditor dengan Kinerja Tugas, Kepuasan
Kerja, Komitmen Organisasi, Keinginan Untuk Pindah”, Tesis, Program Pasca Sarjana
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
Santoso, Singgih. 2000, SPSS Versi 10.0, PT. Elex Media Komputindo, Gramedia, Jakarta.
Sekaran, Uma. 2002. Research Methods for Business: A Skill Building Approach, 2nd Edition, John
Willey and Sons, New York.
Undang-undang Republik Indonesia No. 15 Tahun 2004 tentang pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Jawab Keuangan Negara
Wiedhani, Yuki Ramita. 2004. “Pengaruh Kualitas Audit Kantor Akuntan Publik terhadap Kepuasan
Klien”, Tesis, STIE Malangkuçeçwara, Malang.
Wahyudi, Hendro dan Mardiyah, Aida Ainul, 2006. ”Pengaruh Profesionalisme Auditor Terhadap
Tingkat Materialitas Dalam Pemeriksaan Laporan Keuangan”. Simposium Nasional Akuntansi
IX, Padang.
Medan, 2008
Kepada Yth.
Bapak/Ibu
di-
Tempat
Dengan hormat,
Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih atas keluangan waktu yang Bapak/Ibu
berikan, sebagai salam hormat disini saya memperkenalkan diri :
NIM : 057017018/Ak
NIP : 240003822
Telepon : 061-4538140
Pada saat ini sedang akan menyelesaikan Pendidikan Strata Dua (S-2) di Sekolah
Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Program Studi Ilmu Akuntansi.
Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan tersebut, maka pada saat ini saya
sedang melakukan penelitian dengan Judul : Pengaruh Profesionalisme dan Pengalaman
Auditor BPK Perwakilan Medan Terhadap Tingkat Materialitas dalam Pemeriksaan
Laporan Keuangan Pemerintahan.
Demikian hal ini saya sampaikan, atas bantuan dan partisipasi dari Bapak/Ibu sekalian,
dihaturkan terima kasih.
Hormat saya,
Syafina Khairiah
NIM : 057017018/Akt
I. Identitas Responden
Nama :
Pendidikan Terakhir :
Usia : tahun
Pekerjaan :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
Unit Kerja :
Kuisioner ini menggunakan skala 5 poin (sesuai dengan kriteria penilaian) sebagai berikut :
Setuju
Kepada Bapak/Ibu diminta untuk memberikan nilai (1,2,3,4 atau 5) untuk setiap pertanyaan pada
kotak nilai yang telah disediakan.
4
Jika ada kelemahan dalam independensi auditor
Pemerintah akan merugikan negara dan masyarakat.
5.
PENGALAMAN AUDITOR
Kuisioner ini menggunakan skala 5 poin (sesuai dengan kriteria penilaian) sebagai berikut :
Setuju
Kepada Bapak/Ibu diminta untuk memberikan nilai (1,2,3,4 atau 5) untuk setiap pertanyaan pada
kotak nilai yang telah disediakan.
MATERIALITAS
Kuisioner ini menggunakan skala 5 poin (sesuai dengan kriteria penilaian) sebagai berikut :
Kepada Bapak/Ibu diminta untuk memberikan nilai (1,2,3,4 atau 5) untuk setiap pertanyaan pada
kotak nilai yang telah disediakan.
3.
Dalam menyusun rencana audit saya akan mempertimbangkan resiko
yang akan ditemui selama proses audit.
4.
Saya akan selalu membuat perencanaan audit yang matang.
7.
Dalam menentukan suatu transaksi atau saldo itu material, saya sering
9. menggunakan dasar sesuai dengan petunjuk manajemen.
11.
Peneliti,
13.
Syafina Khairiah
057017018/Akt
pekerjaannya.
14.
17.
18.
Alamat :
Sekolah Pascasarjana
Medan
No. Pengabdian Profesi (X1) To Kewajiban Sosial To Kemandi To Keyakinan To Hubungan Sesama To To
tal (X1.2) tal rian tal Pada tal Rekan tal tal
(X.1.3) Profesi Seprofesi (X1.5)
(X1.4)
Resp Butir Pengamatan X1 Butir X1 Btr X. Btr X. Butir Pengamatan X. X1
.1 Pengamatan .2 Pngmata 1.3 Pngmatan 1.4 1.5
n
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5
1 1 3 1 1 3 3 3 2 17 3 3 1 2 1 10 2 1 2 5 1 3 2 6 2 2 3 1 3 11 49
2 1 3 3 3 3 2 2 2 19 2 1 2 3 2 10 5 4 5 14 1 2 2 5 1 2 2 3 1 9 57
3 3 3 2 1 2 3 1 2 17 3 2 3 2 3 13 2 1 2 5 1 2 2 5 2 3 1 3 2 11 51
4 2 2 3 3 1 2 1 3 17 2 3 2 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 2 3 2 3 2 12 63
5 3 1 2 1 2 3 2 1 15 4 3 2 4 2 15 5 2 2 9 2 3 2 7 2 3 2 3 2 12 58
6 1 2 3 4 3 2 3 3 21 5 5 3 3 4 20 3 3 2 8 2 2 1 5 3 2 1 2 1 9 63
7 4 3 2 3 2 4 3 2 23 3 3 5 5 5 21 1 3 2 6 4 3 4 11 1 3 2 3 2 11 72
8 5 2 3 3 2 4 2 3 24 4 3 5 3 4 19 1 3 2 6 1 3 2 6 2 1 3 1 3 10 65
9 3 4 5 5 3 3 4 4 31 3 3 3 5 5 19 1 2 2 5 1 3 2 6 1 2 1 2 2 8 69
10 5 3 2 3 3 4 4 3 27 3 3 3 2 3 14 2 3 3 8 2 3 2 7 2 2 1 2 1 8 64
11 3 5 5 3 5 3 5 4 33 2 2 1 3 2 10 2 3 2 7 2 1 2 5 1 2 2 1 2 8 63
12 1 5 3 3 3 5 5 4 29 3 3 2 4 2 14 2 2 1 5 2 1 2 5 2 2 1 2 2 9 62
13 3 3 5 3 4 2 3 2 25 1 3 2 3 2 11 2 1 2 5 2 1 2 5 1 2 1 2 1 7 53
14 3 3 2 2 3 3 2 3 21 3 4 3 4 3 17 1 3 3 7 3 1 1 5 3 2 3 3 3 14 64
15 2 3 2 3 2 3 2 2 19 2 2 1 2 2 9 2 1 3 6 1 2 2 5 2 1 3 2 1 9 48
16 3 2 1 3 2 3 2 1 17 5 3 3 4 3 18 1 3 2 6 2 3 3 8 2 1 2 3 2 10 59
17 3 2 3 2 2 2 1 3 18 2 4 2 3 4 15 3 1 3 7 1 3 2 6 2 3 3 2 2 12 58
18 2 2 2 3 4 3 3 4 23 1 3 2 2 1 9 2 1 2 5 1 2 1 4 2 1 2 2 2 9 50
19 3 4 4 3 3 4 3 4 28 2 1 2 1 2 8 2 1 3 6 1 3 2 6 2 1 3 2 1 9 57
20 1 3 3 4 3 3 4 3 24 1 3 2 3 2 11 2 1 1 4 1 2 2 5 2 1 1 2 3 9 53
21 2 3 2 3 4 3 2 4 23 2 2 1 2 1 8 1 2 2 5 1 3 2 6 1 2 2 2 1 8 50
Minim 1 1 1 1 1 1 1 15 1 1 1 1 1 8 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 7 48
um:
Maxi 5 5 5 5 5 5 4 33 5 5 5 5 5 21 5 5 5 14 5 5 5 14 5 5 5 5 5 22 78
mum:
Rata- 2 2 2 2 2 2 2 20. 2 2 2 2 2 12. 2 2 2 8.0 2. 2. 2. 7.4 2. 2. 2. 2. 2. 12. 61.
rata : . . . . . . . 7 . . . . . 9 . . . 9 4 6 3 7 3 5 3 5 3 2 3
6 5 5 6 6 6 5 6 6 5 8 5 7 6 8 4 8 5 9 8 8 3 2
Std 1 0 1 1 0 1 0 4.3 1 1 0 1 0 3.3 1 1 1 2.6 1. 1. 0. 2.6 0. 1. 0. 0. 1. 3.5 8.0
Dev : . . . . 4 . . 3 . . 8 1 0 9 9 0 9 9 0 3 2
9 1 9 9 9 9 1 2 9 8 2 3 5 7 3 1
Sumber : Survey
Kuesioner
87
Universitas Sumatera Utara
Rekap Tabulasi Jawaban Responden Penelitian
Terhadap Profesionalisme Auditor (X1)
Minimum: 15 8 4 4 7 48
Maximum: 33 21 14 14 22 78
Rata-rata : 20.697 12.8788 8.09091 7.4697 12.197 61.3333
Std Dev : 4.34288 3.32596 2.67597 2.59716 3.53105 8.02368
Minimum: 1 1 1 1 5
Maximum: 5 5 5 5 17
Rata-rata : 3.10606 2.86364 2.83333 2.92424 11.7273
Std Dev : 1.06884 0.74186 1.10361 0.94967 2.75985
91
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Tabulasi Jawaban Responden Penelitian Terhadap Materialitas Laporan Keuangan (Y)
Minimum: 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Maximum: 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79
Rata-rata : 2.98 2.83 3.15 2.95 2.97 2.95 2.88 3.06 2.88 3.08 2.94 2.94 2.95 2.89 2.98 2.92 2.88 2.97 53.2273
Std Dev : 0.9 1.03 1.01 1.09 0.94 1.12 0.89 1.02 1.02 1.03 0.94 0.94 1.04 0.91 0.95 1.07 0.97 1.05 12.1956
No Variabel Penelitian
Resp X1 X2 Y
1 49 6 41
2 57 10 48
3 51 6 37
4 63 13 66
5 58 11 53
6 63 12 54
7 72 14 63
8 65 12 53
9 69 14 72
10 64 12 49
11 63 11 51
12 62 11 52
13 53 8 47
14 64 11 52
15 48 5 35
16 59 10 47
17 58 10 46
18 50 9 42
19 57 10 44
20 53 10 38
21 50 8 40
22 50 8 39
23 54 9 43
24 75 17 79
25 61 11 45
26 69 13 51
27 75 16 62
28 71 14 70
29 68 14 52
30 56 10 44
31 55 10 43
32 67 14 55
33 59 12 46
34 54 10 43
35 64 13 67
36 71 11 64
37 70 14 72
Minimum: 48 5 35
Maximum: 78 17 79
Rata-rata : 61.33333333 11.72727273 52.92424242
Std Dev : 8.023682894 2.759852028 12.22269089
91
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil Uji Validitas Materialitas Laporan Keuangan
Correlations
93
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Tabulasi Data Profesionalisme
Auditor (X1)
No. Pengabdian Pada Profesi To Kewajiban Sosial To Kemandi To Keyakinan To Hubungan Sesama To To
(X1) tal (X1.2) tal rian tal Pada tal Rekan tal tal
(X.1.3) Profesi Seprofesi (X1.5)
(X1.4)
Resp Butir Pengamatan X1 Butir X1 Btr X. Btr X. Butir Pengamatan X. X1
.1 Pengamatan .2 Pngmata 1.3 Pngmatan 1.4 1.5
n
B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B B
2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 4 5 1 2 3 1 2 3 1 2 3 4 5
1 3 1 1 3 3 3 2 16 3 3 1 2 1 10 2 1 2 5 1 3 2 6 2 2 3 1 3 11 48
2 3 3 3 3 2 2 2 18 2 1 2 3 2 10 5 4 5 14 1 2 2 5 1 2 2 3 1 9 56
3 3 2 1 2 3 1 2 14 3 2 3 2 3 13 2 1 2 5 1 2 2 5 2 3 1 3 2 11 48
4 2 3 3 1 2 1 3 15 2 3 2 4 3 14 4 3 3 10 3 4 3 10 2 3 2 3 2 12 61
5 1 2 1 2 3 2 1 12 4 3 2 4 2 15 5 2 2 9 2 3 2 7 2 3 2 3 2 12 55
6 2 3 4 3 2 3 3 20 5 5 3 3 4 20 3 3 2 8 2 2 1 5 3 2 1 2 1 9 62
7 3 2 3 2 4 3 2 19 3 3 5 5 5 21 1 3 2 6 4 3 4 11 1 3 2 3 2 11 68
8 2 3 3 2 4 2 3 19 4 3 5 3 4 19 1 3 2 6 1 3 2 6 2 1 3 1 3 10 60
9 4 5 5 3 3 4 4 28 3 3 3 5 5 19 1 2 2 5 1 3 2 6 1 2 1 2 2 8 66
10 3 2 3 3 4 4 3 22 3 3 3 2 3 14 2 3 3 8 2 3 2 7 2 2 1 2 1 8 59
11 5 5 3 5 3 5 4 30 2 2 1 3 2 10 2 3 2 7 2 1 2 5 1 2 2 1 2 8 60
12 5 3 3 3 5 5 4 28 3 3 2 4 2 14 2 2 1 5 2 1 2 5 2 2 1 2 2 9 61
13 3 5 3 4 2 3 2 22 1 3 2 3 2 11 2 1 2 5 2 1 2 5 1 2 1 2 1 7 50
14 3 2 2 3 3 2 3 18 3 4 3 4 3 17 1 3 3 7 3 1 1 5 3 2 3 3 3 14 61
15 3 2 3 2 3 2 2 17 2 2 1 2 2 9 2 1 3 6 1 2 2 5 2 1 3 2 1 9 46
16 2 1 3 2 3 2 1 14 5 3 3 4 3 18 1 3 2 6 2 3 3 8 2 1 2 3 2 10 56
17 2 3 2 2 2 1 3 15 2 4 2 3 4 15 3 1 3 7 1 3 2 6 2 3 3 2 2 12 55
18 2 2 3 4 3 3 4 21 1 3 2 2 1 9 2 1 2 5 1 2 1 4 2 1 2 2 2 9 48
19 4 4 3 3 4 3 4 25 2 1 2 1 2 8 2 1 3 6 1 3 2 6 2 1 3 2 1 9 54
20 3 3 4 3 3 4 3 23 1 3 2 3 2 11 2 1 1 4 1 2 2 5 2 1 1 2 3 9 52
21 3 2 3 4 3 2 4 21 2 2 1 2 1 8 1 2 2 5 1 3 2 6 1 2 2 2 1 8 48
22 3 2 3 2 3 2 1 16 1 3 2 3 2 11 2 1 3 6 2 1 2 5 1 2 3 2 1 9 47
23 2 3 3 2 3 2 1 16 2 2 3 2 3 12 2 3 1 6 1 2 3 6 2 3 2 1 3 11 51
Minim 1 1 1 1 1 1 1 12 1 1 1 1 1 8 1 1 1 4 1 1 1 4 1 1 1 1 1 7 46
um:
Maxim 5 5 5 5 5 5 4 30 5 5 5 5 5 21 5 5 5 14 5 5 5 14 5 5 5 5 5 22 73
um:
Rata- 2 2 2 2 2 2 2 17. 2 2 2 2 2 12. 2 2 2 8.0 2. 2. 2. 7.4 2. 2. 2. 2. 2. 12. 58.
rata : . . . . . . . 9 . . . . . 9 . . . 9 44 68 35 7 39 58 38 53 32 2 5
6 5 5 6 6 6 5 6 6 5 8 5 7 6 8
Std 1 0 1 1 0 1 0 4.4 1 1 0 1 0 3.3 1 1 1 2.6 1. 1. 0. 2.6 0. 1. 0. 0. 1. 3.5 7.5
Dev : . . . . 1 . . 3 . . 8 19 08 92 93 05 97 93 01 3 4
9 1 9 9 9 9 1 2
Sumber : Survey
Kuesioner
96
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Tabulasi Data Pengalaman Auditor (X2)
Minimum: 1 1 1 1 5
Maximum: 5 5 5 5 17
Rata-rata : 3.10606 2.86364 2.83333 2.92424 11.7273
Std Dev : 1.06884 0.74186 1.10361 0.94967 2.75985
98
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Tabulasi Data Materialitas Laporan Keuangan (Y)
Minimum: 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 35
Maximum: 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 79
Rata-rata : 2.98 2.83 3.15 2.95 2.97 2.95 2.88 3.06 2.88 3.08 2.94 2.94 2.95 2.89 2.98 2.92 2.88 2.97 53.2273
Std Dev : 0.9 1.03 1.01 1.09 0.94 1.12 0.89 1.02 1.02 1.03 0.94 0.94 1.04 0.91 0.95 1.07 0.97 1.05 12.1956
101
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Rekap Tabulasi Data Penelitian
No Variabel Penelitian
Resp X1 X2 Y
1 48 6 41
2 56 10 48
3 48 6 37
4 61 13 66
5 55 11 53
6 62 12 54
7 68 14 63
8 60 12 53
9 66 14 72
10 59 12 49
11 60 11 51
12 61 11 52
13 50 8 47
14 61 11 52
15 46 5 35
16 56 10 47
17 55 10 46
18 48 9 42
19 54 10 44
20 52 10 38
21 48 8 40
22 47 8 39
23 51 9 43
24 73 17 79
25 57 11 45
26 64 13 51
27 70 16 62
28 66 14 70
29 65 14 52
30 54 10 44
31 53 10 43
32 65 14 55
33 58 12 46
34 51 10 43
35 63 13 67
36 58 11 64
37 68 14 72
38 62 13 66
39 49 10 38
40 56 11 45
Minimum: 46 5 35
Maximum: 73 17 79
Rata-rata : 58.36363636 11.72727273 52.92424242
Std Dev : 7.447532092 2.759852028 12.22269089
N %
Cases Valid 66 100.0
Excludeda 0 .0
Total 66 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.766 .766 7
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 2.554 2.455 2.621 .167 1.068 .004 7
Item Variances .955 .796 1.207 .411 1.516 .017 7
Inter-Item Covariances .304 .074 .529 .455 7.138 .011 7
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Scale Statistics
Sum of
Squares df Mean Square Cochran's Q Sig
Between People 180.719 65 2.780
Within People Between Items 1.450 6 .242 2.248 .896
Residual 253.978 390 .651
Total 255.429 396 .645
Total 436.147 461 .946
Grand Mean = 2.5541
a. The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
2. Kewajiban Sosial
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.717 .717 5
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 2.576 2.455 2.758 .303 1.123 .015 5
Item Variances .944 .838 1.039 .201 1.239 .007 5
Inter-Item Covariances .317 .144 .553 .409 3.838 .015 5
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Statistics
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.736 .737 3
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 2.697 2.621 2.773 .152 1.058 .006 3
Item Variances 1.216 1.009 1.377 .368 1.365 .035 3
Inter-Item Covariances .586 .513 .683 .171 1.333 .006 3
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Sum of
Squares df Mean Square Cochran's Q Sig
Between People 155.152 65 2.387
Within People Between Items .758 2 .379 1.210 .546
Residual 81.909 130 .630
Total 82.667 132 .626
Total 237.818 197 1.207
Grand Mean = 2.6970
a. The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.735 .743 3
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 2.490 2.348 2.682 .333 1.142 .030 3
Item Variances 1.146 .846 1.419 .573 1.678 .083 3
Inter-Item Covariances .551 .436 .675 .240 1.550 .012 3
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Statistics
Sum of
Squares df Mean Square Cochran's Q Sig
Between People 146.146 65 2.248
Within People Between Items 3.919 2 1.960 6.361 .042
Residual 77.414 130 .595
Total 81.333 132 .616
Total 227.480 197 1.155
Grand Mean = 2.4899
a. The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Seprofesi
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.769 .771 5
Item Statistics
Maximum /
Mean Minimum Maximum Range Minimum Variance N of Items
Item Means 2.439 2.318 2.576 .258 1.111 .012 5
Item Variances .961 .858 1.110 .252 1.293 .011 5
Inter-Item Covariances .383 .258 .493 .235 1.914 .007 5
The covariance matrix is calculated and used in the analysis.
Item-Total Statistics
Scale Statistics
127
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15 Hasil Uji Reliabilitas Pengalaman Auditor
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
`
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.666 .666 4
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Statistics
N %
Cases Valid 66 50.0
Excludeda 66 50.0
Total 132 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
.931 .931 18
Item Statistics
Descriptive Statistics
Correlations
Materialitas
Laporan Profesionali Pengalaman
Keuangan sme Auditor Auditor
Pearson Correlation Materialitas Laporan
1.000 .811 .779
Keuangan
Profesionalisme Auditor .811 1.000 .911
Pengalaman Auditor .779 .911 1.000
Sig. (1-tailed) Materialitas Laporan
. .000 .000
Keuangan
Profesionalisme Auditor .000 . .000
Pengalaman Auditor .000 .000 .
N Materialitas Laporan
66 66 66
Keuangan
Profesionalisme Auditor 66 66 66
Pengalaman Auditor 66 66 66
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1
Pengalam
an Auditor ,
Profesiona . Enter
lisme a
Auditor
Change Statistics
Adjusted Std. Error of R Square Durbin-
Model R R Square R Square the Estimate Change F Change df1 df2 Sig. F Change Watson
1 .817a .667 .657 7.15902 .667 63.235 2 63 .000 1.742
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor , Profesionalisme Auditor
b. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 6481.770 2 3240.885 63.235 .000a
Residual 3228.851 63 51.252
Total 9710.621 65
a. Predictors: (Constant), Pengalaman Auditor , Profesionalisme Auditor
b. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients 5% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
1 (Constant) -16.436 9.387 -1.751 .085 -35.195 2.323
Profesionalisme Audit .978 .290 .596 3.378 .001 .400 1.557 .811 .392 .245 .169 5.900
Pengalaman Auditor 1.045 .782 .236 1.337 .186 -.517 2.607 .779 .166 .097 .169 5.900
a. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
135
Universitas Sumatera Utara
Coefficient Correlationsa
Pengalaman Profesionali
Model Auditor sme Auditor
1 Correlations Pengalaman Auditor 1.000 -.911
Profesionalisme Auditor -.911 1.000
Covariances Pengalaman Auditor .611 -.206
Profesionalisme Auditor -.206 .084
a. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
Collinearity Diagnosticsa
Variance Proportions
Condition Profesionali Pengalaman
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) sme Auditor Auditor
1 1 2.972 1.000 .00 .00 .00
2 .026 10.650 .17 .00 .17
3 .002 40.901 .83 1.00 .83
a. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
Casewise Diagnosticsa
Materialitas
Laporan Predicted
Case Number Std. Residual Keuangan Value Residual
51 -3.880 41.00 68.7745 -27.77450
a. Dependent Variable: Materialitas Laporan Keuangan
Residuals Statisticsa
Histogram
14
12
10
Frequency
2
Mean = 1.73E-18
Std. Dev. = 0.984
0 N = 66
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Standardized Residual
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
-1
-2
-4 -3 -2 -1 0 1 2
Regression Studentized Residual
20
Materialitas Laporan Keuangan
10
-10
-20
-30
-15 -10 -5 0 5
Profesionalisme Auditor