TESIS
Oleh
LISTYA DEVI
JUNAIDI
137017101/Akt
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS
ANGGARAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)
2016
TESIS
Oleh
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016
Menyetujui
Komisi Pembimbing,
(Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA) (Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA)
Ketua Anggota
Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian
disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-
bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik
yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
ii
Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah azza wa jalla rabb
semesta alam serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah keharibaan
Rasulullah saw, keluarga dan para sahabatnya. Berkat rahmat, karunia dan
guna melengkapi dan memenuhi prasyarat untuk meraih gelar Magister Sains
dalam studi dan penyusunan tesis ini. Keberhasilan penulis menyelesaikan sebuah
Karya Ilmiah ini tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak yang
Karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih
1. Bapak Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas
3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program
iii
ini.
5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA selaku Pembimbing Tesis yang telah
memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.
6. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA selaku Penguji Tesis yang telah
7. Bpk Prof. Dr. Tarmizi, SU selaku Penguji Tesis yang telah memberikan masukan
yang konstruktif, motivasi dan dorongan kepada penulis dalam penyelesaian tesis
ini.
9. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang Lilik Junaidi, SH dan Supiani yang telah
10. Abang dan adik tersayang Luki Setia Nugraha, S.T dan Lestari Putri Junaidi yang
11. Calon Suami penulis Mulia Hadi Syahputra Harahap, SH yang telah memberikan
12. Sahabat tersayang seluruh mahasiswa dan mahasiswi tahun ajaran masuk 2014 :
Kak Nony, Rezki Zuriah, Mirza Adlin, Mulya Rfika, Ayu Wirdha, Mayang, Kak
Putri, Nida, Bang Taufiq, Nasrul Kahfi, Bang Riki, dan Taufik Akbar yang
iv
13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang berperan dalam
keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis dalam penyusunan Tesis ini, baik
dari segi penulisan maupun pembahasannya. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat
Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu menyertai dan
Agama : Islam
Pendidikan :
vi
vii
viii
ix
xi
PENDAHULUAN
nyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk
sumber daya tersebut dengan baik untuk mencapai kejelasan sasaran anggaran
Kerja yang di kembangkan oleh Bank Dunia dan Depkeu (2005) adalah hubungan
proses penyusunan anggaran yang relistis, anggaran berpihak pada kaum miskin,
daerah secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu, belanja daerah harus dikelola
masing, sehingga dapat dilihat penyusunan dan realisasi APBD tersebut sudah
anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA SKPD) seperti yang disebut dalam
dan (2) yaitu, pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Dalam
menyusun anggaran yang memiliki kualitas baik, harus didukung dengan sumber
daya yang juga berkualitas, dalam artian memiliki kompetensi di bidangnya yakni
yang tinggi untuk mencapai tujuan utama organisasi, dan mampu memprediksi
tersebut.
sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki secara profesional dan memiliki
kompetensi yang tinggi. SDM yang berkompetensi tinggi akan menjadi pusat
memasuki era globalisasi dan menghadapi lingkungan kerja serta kondisi sosial
daerah, APBD dijadikan salah satu sorotan utama oleh masyarakat untuk
penyusunan dan realisasi APBD tersebut sudah sesuaikah atau belum dengan
harapan masyarakat.
proses penyusunan anggaran daerah pada satuan kerja perangkat daerah. Hasilnya
ditemukan di lapangan, dan perilaku tidak efisien dan tidak efektif dari penyusun
kendala dan hambatan dalam Penyusunan anggaran berbasis kinerja antara lain
pemahaman dan juga motivasi dari para pegawai untuk menerapkan anggaran
kinerja secara optimal, dan keterbatasan anggaran daerah. Hal ini berimplikasi
Sumber Daya Manusia mempengaruhi hasil kualitas anggaran yang lebih baik.
dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja berdasarkan tim (Rivai, 2009).
sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat dan sinkron dengan prioritas nasional.
Kompetensi pegawai diartikan sebagai cara atau prosedur kerja yang benar yang
kinerja pegawai untuk kualitas anggaran, karena komitmen organisasi yang kuat
seluruh pegawai untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius
dari setiap individu untuk mencapainya, maka penyusunan anggaran tidak akan
haruslah memiliki motivasi yang tinggi. Dalam hal ini motivasi sangatlah
terprediksi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila salah satu dari hal
Pada SKPD Kota Medan, Anggaran yang disusun dinyatakan tidak berkualitas.
Hal ini dikarenakan sering terjadi selisih antara Rencana Anggaran dengan
berikut :
Ref: www.pemkomedan.go.id
Pada tahun 2014 BPK mendapatkan temuan yaitu di duganya Retribusi dari
Dinas Kebersihan Kota Medan yang menyimpang sebesar Rp.5,6 Milyar hal ini
ditunjukkan pada tahun 2013 target PAD dari retribusi sampah sebesar Rp.21
Milyar, Namun realisasi PAD dari sektor tahun lalu hanya sebesar 75% (Media
BPK RI). Pada tahun 2013 adanya masalah ketimpangan terhadap pemekaran
(BeritaSumut.com).
Dari data diatas menunjukan bahwa rencana anggaran yang telah di susun
yang relistis, anggaran berpihak pada kaum miskin, sistem pengawasan dengan
partisipasi dan sistem evaluasi yang komprehensif untuk proses perencanaan dan
dan LKPJ. Data tersebut menunjukan bahwa anggaran yang telah disusun tidak
berpengaruh terhadap fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur
Rumusan Masalah
simultan?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Originalitas Penelitian
Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Daniati Putri
TINJAUAN PUSTAKA
nyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka
mencapai tujuan. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan seperti yang
12
sebagai wakil rakyat di parlemen dan masyarakat luas secara umumnya. Menurut
2. Mendorong efisiensi;
Oleh karena itu, penggunaan dan penyusunan anggaran untuk setiap daerah
haruslah efektif, efisien dan ekonomis. Karena hal tersebut dapat mencerminkan
berhubungan dengan kualitas hasil kerja dari penyusunan anggaran yang dikerjakan
diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam hal ini
kualitas anggaran dikaitkan dengan kriteria kualitas Rencana Kerja dan Anggaran
(RKA) yang baik. Oleh sebab itu, dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan
relistis
ditetapkan
Teori penetapan tujuan atau goal setting theory awalnya dikemukakan oleh
Locke (1968), yang menunjukan adanya keterkaitan antara tujuan dan kinerja
berpengaruh pada kinerja pegawai dalam organisasi publik. Salah satu bentuk nyata
dari penerapan goal-setting ini adalah anggaran. Sebuah anggaran tidak hanya
kegiatan, tetapi juga mengandung sasaran yang spesifik yang ingin dicapai organisasi.
setting theory adalah bahwa orang yang diberi tujuan yang spesifik, sulit tapi dapat
dicapai, memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan orang-orang yang menerima
tujuan yang mudah dan spesifik atau tidak ada tujuan sama sekali. Pada saat yang
sama, seseorang juga harus memiliki kemampuan yang cukup, menerima tujuan yang
ditetapkan dan menerima umpan balik yang berkaitan dengan kinerja (Latham, 2003).
masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya
keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.
masyarakat.
tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.
efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik, memungkinkan
RPJ RENJ
M A
RK RAPB APB
A D D
RKA Penjabara
n
SKP
APBD
D
DPA
SKP
D
Sumber : www.anggaran.depkeu.go.id
yang berisi target-target yang harus dicapai setiap tahunnya oleh setiap SKPD.
SKPD.
6. KUA dan PPAS disampaikan dan dibahas oleh Gubernur kepada DPRD dan
Rencana Kerja Anggaran (RKA) diberikan pagu indikatif yaitu pagu yang
7. Setelah keluar RKA maka ditugaskan setiap SKPD menyusun Rencana Kerja
terdiri dari Sekretaris Daerah, Biro Aset, Biro Hukum dan Ham, Biro
Belanja Daerah (RAPBD) dan dibahas oleh Gubernur dan DPRD, maka turun
9. Setelah divarifikasi oleh Menteri Dalam Negeri makan turun Peraturan Daerah
tentang APBD yang berisi Penjabaran APBD yaitu penjabaran anggaran untuk
setiap SKPD.
(DPA SKPD).
maka pemain kunci dalam proses anggaran adalah DPR, Kabinet, dan departemen-
proposal untuk pendanaan seluruh departemen menurut fungsi dan membuat skala
provinsi, Kabupaten,/Kota memberi arti bahwa proses anggaran harus mampu untuk
daerah. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses anggaran dapat dibagi menjadi tiga
bertanggung jawab dan langsung kepada DPR atau melalui Lembaga Swadaya
perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri,
nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul
kegiatan.
3. Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri
seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu
situasi.
seseorang yang berkaitan dengan kinerja efektif dan atau unggul dalam situasi
(tiga) area perasaan atau perilaku terkait dengan perusahaan tempat seseorang
bekerja:
hidupnya. Pada konteks ini orang akan memberikan waktu, kesempatan dan
tersebut rendah, maka kepentingan pribadinya lebih diutamakan, dan dia dapat
melakukan senjangan anggaran agar anggaran mudah dicapai dan pada akhirnya
yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk
dan sehingga aturan-aturan dan prosedur mungkin sesuai dan tepat dalam
2.1.9 Motivasi
Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat sampai dimana
lebih efektif apabila motivasi individu tinggi (Mia 1998). Menurut Siagian (2002),
oleh faktor :
3. Prestasi kerja
6. Promosi untuk menjabat suatu jabatan tertentu yang memiliki tanggung jawab
penting.
menyusun rencana anggaran yang berkualitas. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
Sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini, beberapa hasil dari penelitian
sebagai berikut :
Penelitian ini dilakukan di SKPD Pemko Padang dengan jumlah sampel sebanyak 6
orang untuk setiap SKPD. Penelitian ini menggunakan variabel bebas Kompetensi
dan motivasi, dengan regulasi sebagai variabel moderating, serta Kualitas anggaran
sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan Kompetensi dan Motivasi
secara signifikan.
Penelitian Ben (2014) dengan judul The Impact of Budget Reforms on the
Nigeria dengan menggunakan data anggaran dari tahun 1998 hingga 2012. Penelitian
Expenditure Framework (MTEF) and the Fiscal Responsibility Act (FRA)) serta
kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan reformasi
penelitian,seluruh pegawai yang telah bekerja lebih dari satu tahun dan memiliki
latar belakang minimal D3. Penelitian ini menggunakan variabel bebas Sumber Daya
Manusia, Plafon Anggaran, dan Perubahan Regulasi serta Kualitas anggaran sebagai
variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia
SKPD Pemko Padang dengan jumlah sampel 3 orang untuk setiap SKPD. Penelitian
ini menggunakan variabel bebas pengetahuan, regulasi dan perilaku pegawai, serta
Kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitan ini menunjukan bahwa
publik dan pendekatan kinerja) serta kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil
tidak signifikan.
Berikut ini adalah ringkasan daftar peneliti terdahulu yang relevan dengan
Konsep penelitian merupakan hubungan logis dari landasan teoritis dan kajian
empiris yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Sesuai dengan jumlah
29
Universitas Sumatera Utara
30
mengambil keputusan yang cepat, lugas dan tepat. Selain itu kompetensi yang
terhadap kualitas anggaran. Hal ini menunjukkan bawah semakin tinggi Kompetensi
setiap pegawai di SKPD tersebut, maka semakin meningkat pula kualitas anggaran
lebih nyata (visible) dan relative berada dipermukaan sebagai karakteristik yang
dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan)
Crosby (1979) dalam “Zero Defects” kualitas adalah sebagai kesesuaian dengan apa
dilaksanakan. Kriteria Anggaran yang berkualitas yaitu anggaran yang tepat sasaran,
konsisten dan sinkron dengan kegiatan sebelumnya, cepat dan mendetail. Oleh karena
tujuan terhadap rencana anggaran yaitu terpenuhinya kualitas anggaran yang baik dan
tepat. Dengan kata lain, jika dikaitkan kedua teori tersebut, Komitmen Organisasi
tinggi maka akan diikuti dengan meningkatnya kualitas anggaran pendapatan dan
nilai dan sasaran yang ingin dicapai. Komitmen yang tinggi menjadikan individu
berusaha untuk menjadikan organisasi ini menjadi lebih baik lagi. Komitmen
organisasi yang rendah akan membuat individu untuk berbuat untuk kepentingan
pribadinya.
Hasil penelitian Yuni (2009) menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif
meningkat juga.
yang tidak pasti, akan membuat realisasi anggaran (anggaran aktual) tidak sesuai
tingkat kualitas dan ketepatan anggaran pendapatan dan belanja daerah (Locke,
Hal ini disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki informasi yang cukup
dalam penyusunan anggaran menjadi tidak akurat. Berdasarkan teori goal-setting dan
yang tidak pasti, pegawai tidak mampu memprediksi lingkungan secara akurat
rencana anggaran yang akurat dikarenakan pegawai tidak memiliki informasi yang
secara akurat, sehingga kualitas anggaran yang di susun di SKPD Pemerintah Kota
ketidakpastian lingkungan yang rendah dapat juga terjadi pada individu yang
meningkat.
Dalam hal ini motivasi sangatlah berperan penting dalam meningkatkan semangat
dalam menyusun anggaran yang berkualitas. Karena penyusunan anggaran adalah suatu
tugas yang bersifat teknis. Setiap unit kerja pemerintah Daerah (SKPD) terutama
penyusun anggaran harus bisa menyusun anggarannya dengan baik. Hasil penelitian
Daniati (2012) menunjukkan bahwa tingginya motivasi setiap pegawai, maka semakin
METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian ini adalan penelitian kuantitatif. Dari jenis data yang
untuk menyimpulkan suatu keadaan yang terjadi di saat itu,dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menganalisis
pengumpulan data dan analisa data yang dilakukan selama periode tahun 2015.
suatu penelitian, yang di dalamnya mengandung unsur obyek atau subyek, serta
penelitian ini yang menjadi populasi adalah SKPD pemerintahan Kota Medan sebanyak
35 SKPD.
yaitu sebagai Pejabat Penatausaha Keuangan (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK). Oleh karena itu, jumlah sample dalam penelitian ini adalah
sebanyak 70 responden.
35
Universitas Sumatera Utara
36
31 Kantor Perpustakaan 2
32 Kantor Arsip 2
33 Kantor Diklat 2
34 Kantor Sandi 2
35 RS umum Pringadi 2
Total 70
4.4 Metode Pengumpulan Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data
Medan. Jawaban-jawaban responden diberi nilai atau skor menggunakan skala likert.
3 = Netral
4 = Setuju (S)
oleh Hutapea dan Thoha (2008) dengan menggunakan 7 item pernyataan, variabel
oleh Mowday dan Porter (1979) dengan menggunakan 7 item pernyataan, variabel
Data yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi tiga variabel, yaitu variabel
kualitas anggaran. Dan variabel intervening dalam penelitian ini adalah Motivasi
pegawai. Berikut ini akan diuraikan definisi dan pengukuran variabel yang
suatu produk berupa Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dalam hal ini kualitas
Dengan demikian, mengacu pada World Bank (2005) tentang “Kerangka Kerja
berikut :
yang relistis
terbentuk
terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Untuk mengukur
probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil
5. Motivasi (Z)
3. Prestasi kerja.
tanggungjawab penting.
Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi.
Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup
sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimasukkan ke
dalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari
statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji statistik untuk pengujian
hipotesis.
transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan
bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan
informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi
Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data
tentang jumlah data, jawaban minimum dan maksimum, mean, dan standar deviasi dari jawaban
Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data
yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen
penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-
masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan
instrumen.
Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana alat ukur diyakini dapat
dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan kuesioner dalam penelitian.
Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan: r hitung lebih besar dari r
tabel (r hitung ≥ r tabel) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka skor butir
pertanyaan/kuesioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka
skor butir pertanyaan /kuesioner tidak valid sehingga harus dibuang/diganti karena
dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu
teknik Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS. Teknik ini merupakan pengujian
reliabilitas inter item yaitu menggunakan item-item pertanyaan yang berskala multipoint.
Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >
analisis jalur (path analisis), maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi
Uji Normalitas yang digunakan dalam tahap awal metode analisis data. Uji
normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu
atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji t
dan uji f yang mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika
asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah
Menurut Erlina (2011), untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data, uji
normalitas sangatlah bermanfaat. Jika data normal maka gunakan statistic parametric
namun jika data tidak normal gunakan statistic non parametric atau lakukan treatment agar
data normal.
antara satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi
ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik
Menurut Erlina (2011) ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu
dengan melihat nilai VIF, semakin tinggi VIF semakin besar dampak dari multikolinearitas.
Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas yang cukup berat diantara
variabel independen. UJi multikolinearitas yang kedua yaitu dengan melihat koefisien
absolutnya maka ada dua variabel penjelas tertentu berkorelasi dan masalah
dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke
pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varians berbeda, maka
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau
tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada
tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu
Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi dan Y
sesungguhnya) yang telah distudentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-
titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Pengujian hipotesis I dilakukan dengan menggunakan uji simultan dan uji parsial
Keterangan :
Y = Kualitas Anggaran α =
Konstanta
β = Koefisien regresi
X1 = Kompetensi Pegawai
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Ketidakpastian Lingkungan
e = Error
Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah dengan melihat
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel
dependen (Y). Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah
variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variasi total
variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1). Nilai yang
jalur. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan
sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2005: 139). Path analysis memberikan secara
eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori. Anak panah
menunjukkan hubungan antar variabel dan setiap nilai p menggambarkan jalur dan
koefisien jalur. Tujuan dari analisis jalur adalah untuk menerangkan akibat langsung dan
tidak langsung dari beberapa variabel sebagai variabel penyebab, terhadap beberapa
variabel lainnya sebagai variabel akibat (Ghozali, 2005: 140). Pengujian hipotesis ini
Y = α + βZ + ε…................................................(3)
Keterangan :
Y = Kualitas Anggaran
Z = Motivasi
α = Konstanta
β = Koefisien regresi
X1 = Kompetensi Pegawai
X2 = Komitmen Organisasi
X3 = Ketidakpastian Lingkungan
e = Error
P3
3. Jika nilai P1 < (P2XP3) maka dinyatakan bahwa variabel Motivasi merupakan
variabel intervening.
Pada bab V ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil
pengolahan data yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan
menjawab hipotesis penelitian yang diajukan dan juga untuk mendapatkan jawaban
digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu SPSS.
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada
Tabel 5.1 Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 3 (tiga) variabel
dan Variabel Intervening yaitu Motivasi (Z). Hal tersebut terdapat pada Tabel 5.1
berikut :
49
Universitas Sumatera Utara
50
Dari Tabel statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa Kompetensi Pegawai
terendah adalah pegawai PPK untuk Badan Pengelola Keuangan Daerah dan
Kompetensi Pegawai setiap daerah hal ini disebabkan karena perbedaan sistem
dan Kelautan dan untuk Komitmen Organisasi tertinggi adalah pegawai PPTK Dinas
dan Tenaga Kerja dan untuk ketidakpastian Lingkungan tertinggi adalah pegawai
PPK Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan dan Dinas Pencegah Pemadam
disebabkan karena perbedaan masalah dan tantangan untuk mencapai tujuan utama di
setiap SKPD.
Motivasi terendah adalah pegawai PPTK untuk Kantor Sandi Daerah Kota
Medan dan untuk Motivasi tertinggi adalah pegawai PPTK Badan Ketahanan Pangan
Kota Medan, PPTK Badan Peneliti dan Pengembangan Kota Medan, PPK Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, PPK Dinas Bina Marga dan PPTK
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Tingkat penyimpangan standar
(standard deviation) menunjukkan adanya kesenjangan Motivasi setiap daerah hal ini
Keuangan Daerah Kota Medan, PPK Badan Penanaman Modal, PPK Dinas
Pertamanan, PPTK Kantor Sandi dan untuk Kualitas Anggaran tertinggi adalah
pegawai PPK dan PPTK Badan Peneliti dan Pengembangan Kota Medan, PPK Badan
Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, PPK Dinas Kesehatan Kota Medan,
dan PPK Kantor Sandi Daerah Kota Medan. Tingkat penyimpangan standar
daerah hal ini disebabkan karena perbedaan pencapaian target anggaran di setiap
SKPD.
dalam penelitian ini adalah seluruh 35 SKPD Pemerintahan Kota Medan. Pada
kuesioner yang kembali dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun distribusi
Tabel 5.2
Tabel Pengumpulan Data
terdiri dari :
Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
empat) orang dan responden pria sebanyak 26 (dua puluh enam) orang.
Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
Berdasarkan Tabel 5.4 maka responden yang paling banyak adalah antara 0-
10 tahun sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang, dan paling sedikit 31-40 tahun
Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan Tabel 5.5 maka jumlah responden yang terbesar adalah dengan umur
31 – 40 tahun sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang dan jumlah responden terkecil
Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
banyak adalah dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 60 (enam puluh) orang, dan
yang paling sedikit adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 1 (satu) orang.
terlebih dahulu untuk mengetahui valid atau tidaknya poin-poin pertanyaan tersebut.
dengan ketentuan : nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pengujian validitas
Tabel 5.7
Uji Validitas Variabel Penelitian
Dari pernyataan yang diuji coba untuk variabel kualitas anggaran (Y) semua
seluruh pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih tinggi dari r
konsistensi alat ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Uji reliabilitas
dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Suatu kuesioner dikatakan reliable
Tabel 5.8
Uji Reliabilitas Variabel Penelitian
Dari Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Uji Reliabilitas
lebih besar dari 0,60 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan instrumen tersebut
reliable.
dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan
Dilakukan uji normalitas karena dalam melakukan uji t dan F dengan asumsi bahwa
melalui analisis grafik dan uji statistik. Dalam melihat normalitas residual bisa
digunakan grafik Histogram dan PP Plot seperti yang terlihat pada gambar berikut ini
Histogram
15
10
Frequency
Mean =-2.
Std. Dev.
0 N =7
-3 -2 -1 1 2
0
Regression Standardized Residual
Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan
1.0
0.8
Expected Cum Prob
0.6
0.4
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Uji
normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji secara statistik yaitu dengan
X1 X2 X3 Z Y
N 70 70 70 70 70
Normal Parameters(a,b) Mean
28,61 27,96 28,61 26,53 28,87
Std. Deviation
Most Extreme Absolute 1,966 2,568 2,600 2,244 3,297
Differences
,135 ,108 ,130 ,155 ,085
Positive ,098 ,108 ,111 ,099 ,076
Kolmogorov-SmirnovNegative
Z 1,129
-,135 ,900
-,083 1,091
-,130 1,294
-,155 ,712
-,085
Asymp. Sig. (2-tailed) ,156 ,392 ,185 ,070 ,691
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan data SPSS
menunjukkan tidak ada satu variabel pun yang nilai signifikasinya di bawah 0,05.
Dengan demikian dapat disimpulkan, tidak ada perbedaan distribusi residual dengan
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka
terjadi masalah multikolineritas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang
multikolinieritas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10
(Ghozali, 2011). Hasil uji asumsi multikolinieritas dapat dilihat dari tabel 5.10:
Dari hasil uji asumsi multikolinieritas dapat dilihat bahwa tidak ada
satupun variable independen yang memiliki nilai VIF > 10 dan setiap variabel
memiliki nilai toleransi > 0,10 sehingga disimpulkan bahwa model tidak mempunyai
masalah multikolinieritas.
Heteroskedastisitas muncul apabila residual atau kesalahan dari model regresi yang
diamati tidak mempunyai varians yang konstan dari suatu obesrvasi ke observasi
heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari gambar 5.3. dimana titik-titik menyebar
Scatterplot
1
Regression Studentized
-1
Residual
-2
-3
-3 -2 -1 0 1
Uji asumsi heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji statistik
yang salah satunya menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan
2003). Residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut
Unstandardized Standardized
Model Coefficients t Sig.
Coefficients
Std.
B Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -1,364 2,112 -,646 ,521
Kompetensi Pegawai ,120 ,072 ,263 1,655 ,103
Komitmen Organisasi -,049 ,055 -,141 -,895 ,374
Ketidakpastian Lingkungan ,018 ,042 ,051 ,415 ,680
a Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Hasil uji Glejser menunjukkan di dalam model tidak terjadi
heteroskedastisitas seperti yang terlihat pada tabel 5.11, dimana nilai signifikansi
untuk setiap variabel bebas lebih besar dari α 0,05. Dengan demikian dapat
Dari hasil uji F di atas, nilai signifikansinya < 0,05 (0,000 < 0,05) sedangkan
maka H1 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan maka secara simultan variabel
Anggaran).
2. Uji t
secara parsial terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian SPSS maka nilai uji t
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Berdasarkan hasil uji t diatas, maka dengan demikian untuk menguji secara parsial
diasumsikan nol, maka Kualitas Anggaran (Y) akan menurun sebesar 3,650
%.
2. Nilai koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,970 yang dan dari segi
3. Nilai koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,453 dan dari segi signifikansi
terima.
Koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel model Summary dan tertulis R
Square. Untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah
dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hasil
analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini:
Adjusted
Model R R Square Std. Error of
R the Estimate
Square
1 ,892(a) ,795 ,786 1,526
a Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Berdasarkan Tabel 5.13 di atas terlihat nilai koefisien determinasi (R2) yang
sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,786, hal ini berarti 78,6 % variabel
(100% - 78,6% = 21,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model atau
Pada uji hipotesis 2 melihat secara langsung dan tidak langsung pengaruh
persamaan yaitu :
1. Pengujian Tahap I
Motivasi. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini:
Dari tabel diatas maka coefficients persamaan regresi yang didapat adalah :
Dimana :
Z = Motivasi
Ε = Error
diasumsikan nol maka nilai Motivasi (Z) akan meningkat sebesar 8,531%.
2. Nilai koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,261 dan dari segi signifikansi
3. Nilai koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,461 dan dari segi signifikansi
Motivasi.
2. Pengujian Tahap II
Kualitas Anggaran. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini:
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -8,392 3,027 -2,773 ,007
KOMPETENSI PEGAWAI ,825 ,103 ,492 8,024 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,196 ,087 ,153 2,253 ,028
KETIDAKPASTIAN -,230 ,059 -,181 -3,901 ,000
LINGKUNGAN
MOTIVASI ,556 ,094 ,378 5,942 ,000
a Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Dari tabel diatas, maka koefisien persamaan regresi yang didapat adalah :
Motivasi (Z) diasumsikan nol, maka nilai Kualitas Anggaran menurun sebesar
8,392 %.
2. Nilai Koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,825 dan dari segi signifikasi
3. Nilai Koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,196 dan dari segi signifikasi
terhadap Kualitas Anggaran (Y), hal ini dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut ini :
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -1,728 2,937 -,588 ,558
MOTIVASI 1,153 ,110 ,785 10,455 ,000
a Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Dari tabel diatas maka koefisien persamaan regresi yang didapat adalah :
Y = -1,728 + 1,153 Z
Dimana :
Y = Kualitas Anggaran
Z = Motivasi
E = Error
diasumsikan nol maka nilai Kualitas Anggaran (Y) akan menurun sebesar 1,728
%.
2. Nilai koefisien Motivasi bernilai 1,153 dan dari segi signifikansi bahwa nilai
diagram jalur (path analysis) seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Kompetensi 0,970
Pegawai (X1) 0,261
Kualitas Anggaran
Komitmen Motivasi (Z)
0,461 1,153 (Y)
Organisasi (X2)
0,453
Ketidakpastian -0,082
Lingkungan (X3) -0,275
Gambar 5.4
Analisis Jalur Hubungan Variabel Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen
Organisasi (X2), Ketidakpastian Lingkungan(X3), Motivasi (Z), Kualitas
Anggaran (Y)
Untuk mengetahui pengaruh langsung, tidak langsung selanjutnya dapat dilihat pada
Anggaran (Y).
Anggaran (Y).
terhadap kualitas anggaran (Y). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
mendasari individu untuk mencapai kinerja superior dan Teori yang dikemukakan
perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri,
nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang di bawa seseorang yang berkinerja unggul
di tempat kerja. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diniati
(2012) bahwa semakin tinggi kompetensi pegawai dalam menyusun anggaran maka
mengambil keputusan yang cepat, lugas dan tepat. Selain itu kompetensi yang
(Y). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Amstromg (1992). Pada
penelitian ini, setiap pegawai di SKPD Pemko Medan memiliki Komitmen yang
lingkungan (X3) berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas anggaran (Y). Hal
ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Milliken (1987) ketidakpastian
menyusun rencana dalam penganggaran dengan lebih akurat dan juga sejalan dengan
situasi dimana seorang terkendala untuk memprediksi situasi disekitarnya. Hal ini
disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki informasi yang cukup untuk
melalui Motivasi sebagai variabel intervening. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi
motivasi. Pada hasil pengujian persamaan kedua hipotesis kedua yang menunjukkan
ini juga sesuai dengan indikator yang dipergunakan untuk mengukur motivasi kerja
yang diambil dari penelitian Wardi (2008) dimana motivasi adalah keinginan bersama
untuk mencapai tujuan, kesetiaan pada organisasi dan pimpinan. Ini berarti, motivasi
pengujian persamaan kedua hipotesis kedua yang menunjukkan bahwa secara tidak
dukungan motivasi yang diberikan oleh pihak internal maupun eksternal sangat
6.1. Kesimpulan
sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Diniati Putri (2012).
anggaran. Hal ini sejalan dengan teori Goal setting, penelitian yang dilakukan
oleh Locke (1968), Milliken (1987), Duncan (1972), dan Luthans (2006).
72
Kualitas Anggaran.
6.2. Keterbatasan
1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel bebas hanya mampu
2. Hasil penelitian terhadap 1(satu) Kota ini belum dapat menyimpulkan hasil
6.3. Saran
Hasil penelitian ini minimal dapat memotivasi penelitian yang akan datang, untuk
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran penelitian
kompetensi yang memadai sehingga motivasi kerja menajdi lebih baik lagi.
Ben C, Kenneth, Iyoha. 2014. The Impact Of Budget Reforms on the Quality of
Management in Nigeria. Journal of Accounting and Auditing: Research &
Practice. Nigeria
Crosby. P.B.1979. Quality is Free : the arr of making quality certain. New York:
McGraw-Hill.
Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
20. Edisi Ke-6 Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Husein, Umar. 2004. Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan
ke-6. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
74
Latham, G. P., Borgogni. L., dan Petitta. L. 2008. Goal Setting and Performance
Management in The Public Sector. International Public Management
Journal, Vol. 26, No.3, Hal: 385-403.
Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.
75
Rahayu, Sri; Ludigdo; dan Affandy, Didied. 2007. Studi Fenomenologis Terhadap
Proses Penyusunan Anggaran Daerah Bukti Empiris Dari Satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah Di Provinsi Jambi. Simposium Nasional
Akuntansi X. Makasar. 2007. ASPP03.
Rinusu dan Sri Mastuti. 2003. Panduan Praktis Mengontrol APBD. Jakarta :Civil
Education and Budgeting Transparancy Advocation (CIBA) dan Frederich
Eber Stiftung (FES).
Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach.
2nd Edition, John Willey and Sons, New York.
Shim, J. K., and J. G.,Siegel, 1996, Budgeting, Alih Bahasa Julius Mulyadi dan
Neneng Natalina, 2000, Jakarta: Erlangga.
76
Wardi, Elvi. 2008. Pengaruh Seleksi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dam UKM. Tesis. Program
Pasca Sarjana
www.pemkomedan.go.id
medan.bpk.go.id
www.beritasumut.com
www.anggaran.depkeu.go.i
d
77
Uraian
No Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Kegiatan
1 Pengajuan
Penyusunan
2
judul
Perbaikan
3
proposal
Seminar
4 proposal
/kolokium
Pengumpulan
5
data
Pengolahan
6
data
Penyusunan
7 laporan
penelitian
8 Seminar hasil
Perbaikan
9
Tesis
10 Ujian Tesis
78
79
80
81
82
Daftar pertanyaan ini berisi jenis pertanyaan yaitu jenis isian dan jenis pilihan.
Pada jenis isian mohon diisi pada tempat jawaban yang telah disediakan dengan
singkat dan jelas. Sedangkan pada jenis pilihan mohon diisi pada jawaban yang
sesuai menurut Bapak/Ibu.
IDENTITAS RESPONDEN
83
Universitas Sumatera Utara
84
Lanjutan Lampiran 3
PETUNJUK PENGISIAN
Saudara cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia
(rentang angka dari 1 sampai dengan 5) sesuai dengan pendapat Saudara. Setiap
pertanyaan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat Saudara :
1. KUALITAS ANGGARAN
No Pertanyaan STS TS N S SS
Proses perencanaan dari bawah
berdasarkan rencana dan prioritas
1 pembangunan daerah
Kerangka pengeluaran jangka menengah
2 (MTEF) diimplementasikan
Perbedaan antara total anggaran belanja
dan pendapatan dengan realisasinya kurang
3 dari 10%
Kebijakan yang memihak masyarakat
miskin sudah ada dan tercermin dalam
4 Renstra SKPD
Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan
dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan
5 dan partisipasi itu telah melembaga
Plafon anggaran sektoral (SKPD)
ditentukan sebelum mulainya proses
penganggaran dan sejalan dengan
6 perencanaandan prioritas anggaran
Konsistensi antara dokumen perencanaan,
7 APBD dan LKPJ terlihat nyata.
2. KOMPETENSI PEGAWAI
No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu memilki pengetahuan tentang
1 teknis pelaksanaan pekerjaan dengan baik
dan benar
Bapak/Ibu memahami prosedur dari setiap
2 pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan
3. KOMITMEN ORGANISASI
No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu membanggakan kepada orang
1 lain bahwa instansi tempat Bapak/Ibu
bekerja adalah instansi yang bagus.
Bapak/Ibu menerima semua jenis tugas
2 agar dapat tetap bekerja di instansi ini.
Bapak/Ibu bangga untuk menceritakan
kepada orang lain bahwa Bapak/Ibu adalah
3 bagian dari instansi ini.
Instansi ini benar-benar memberi inspirasi
yang bagus bagi Bapak/Ibu untuk
4 berprestasi.
Bapak/Ibu sangat senang memilih instansi
ini sebagai tempat kerja dari pada tempat
5 kerja lainnya.
Bagi Bapak/Ibu, inilah instansi yang terbaik
6 untuk tempat bekerja.
Bapak/Ibu sangat peduli dengan nasib
7 instansi ini.
4. KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN
No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu yakin tentang metode mana yang
1
terbaik untuk instansi Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu yakin bagaimana bertindak
2
dalam instansi Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu yakin tentang penyesuaian-
penyesuaian yang Bapak/Ibu buat untuk
3
menangani perubahan-perubahan yang
terjadi.
Bapak/Ibu dapat menyatakan bahwa
4
tindakan-tindakan Bapak/Ibu akan
5. Motivasi Pegawai
No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu menyukai tantangan pada setiap
1
melaksanakan tugas
Bapak/Ibu disiplin dalam melaksanakan
tugas dan menetapkan tujuan secara
2 realistis
Bapak/Ibu senang dihargai dan dihormati
3
karena prestasi kerja Bapak/Ibu yang baik.
Bapak/Ibu bekerja dalam kondisi kerja
yang baik, serta diterima oleh kelompok
4 atau teman-teman Bapak/Ibu
Bapak/Ibu memiliki kepuasan tersendiri
apabila dapat menyelesaikan tugas yang
5 sulit.
Bapak/Ibu dipromosikan oleh pimpinan
untuk menjabat suatu jabatan tertentu yang
6 memiliki tanggungjawab penting
RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,809 ,808 7
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,772 ,373 ,213 ,154 ,373 ,474
K2 ,772 1,000 ,099 -,066 ,048 ,395 ,475
K3 ,373 ,099 1,000 ,659 ,592 ,420 ,480
K4 ,213 -,066 ,659 1,000 ,592 ,250 ,353
K5 ,154 ,048 ,592 ,592 1,000 ,230 ,231
K6 ,373 ,395 ,420 ,250 ,230 1,000 ,783
K7 ,474 ,475 ,480 ,353 ,231 ,783 1,000
Item-Total Statistics
87
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,819 ,823 7
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,584 ,429 ,205 ,429 ,439 ,357
K2 ,584 1,000 ,452 ,349 ,258 ,371 ,261
K3 ,429 ,452 1,000 ,376 ,332 ,340 ,142
K4 ,205 ,349 ,376 1,000 ,448 ,531 ,539
K5 ,429 ,258 ,332 ,448 1,000 ,570 ,614
K6 ,439 ,371 ,340 ,531 ,570 1,000 ,364
K7 ,357 ,261 ,142 ,539 ,614 ,364 1,000
Item-Total Statistics
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,851 ,856 7
K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,659 ,592 ,475 ,598 ,256 ,543
K2 ,659 1,000 ,784 ,393 ,513 ,347 ,176
K3 ,592 ,784 1,000 ,618 ,629 ,377 ,273
K4 ,475 ,393 ,618 1,000 ,552 ,332 ,440
K5 ,598 ,513 ,629 ,552 1,000 ,554 ,387
K6 ,256 ,347 ,377 ,332 ,554 1,000 ,145
K7 ,543 ,176 ,273 ,440 ,387 ,145 1,000
89
90
RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,761 ,771 6
K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1,000 ,371 ,196 ,407 ,194 ,571
K2 ,371 1,000 ,175 ,233 ,272 ,359
K3 ,196 ,175 1,000 ,274 ,560 ,447
K4 ,407 ,233 ,274 1,000 ,213 ,523
K5 ,194 ,272 ,560 ,213 1,000 ,591
K6 ,571 ,359 ,447 ,523 ,591 1,000
91
92
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,848 ,848 7
Item-Total Statistics
Lampiran 8
Inter-Item Correlation Matrix
K1 K2 Uji Asumsi
K3 Klasik
K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,476 ,336 ,308 ,460 ,392 ,322
K2 ,476 1,000 ,266 ,278 ,517 ,480 ,289
K3 ,336 ,266 1,000 ,893 ,439 ,253 ,637
K4 ,308 ,278 ,893 1,000 ,385 ,133 ,507
K5 ,460 ,517 ,439 ,385 1,000 ,751 ,622
K6 ,392 ,480 ,253 ,133 ,751 1,000 ,586
K7 ,322 ,289 ,637 ,507 ,622 ,586 1,000
93
Regression
[DataSet0]
Variables Entered/Removed(b)
Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1
KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUNG
AN,
KOMITMEN
ORGANISA . Enter
SI,
KOMPETE
NSI
PEGAWAI(
a)
Model Summary(b)
94
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 596,250 3 198,750 85,405 ,000a
Residual 153,593 66 2,327
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Coeffi ci entsa
Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000 ,576 1,735
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000 ,587 1,704
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000 ,964 1,038
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Variance Proportions
KETIDAK
PASTIAN
Condition KOMPETENSI KOMITMEN LINGKUN
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) PEGAWAI ORGANISASI GAN
1 1 3,986 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,009 20,616 ,00 ,04 ,12 ,51
3 ,003 34,973 ,25 ,13 ,66 ,20
4 ,001 52,290 ,75 ,83 ,22 ,29
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
95
Histogram
15
10
Frequency
Mean =-2.
Std. Dev.
0 N =7
-3 -2 -1 1 2
0
Regression Standardized Residual
Descriptives 0.8
[DataSet0]
Expected Cum
0.6
s
0.4
Prob
NPAR TESTS
0.2
0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob
96
KETIDAK
PASTIAN
KOMPETENSI KOMITMEN LINGKU KUALI TAS
PEGAWAI ORGANISASI N GAN ANGGARAN MOTIVASI
N 70 70 70 70 70
Normal Parametersa,b Mean 28,61 27,96 28,61 28,87 26,53
Std. Dev iation 1,966 2,568 2,600 3,297 2,244
Most Extreme Absolute ,135 ,108 ,130 ,085 ,155
Diff erences Positive ,098 ,108 ,111 ,076 ,099
Negative -,135 -,083 -,130 -,085 -,155
Kolmogorov-Smirnov Z 1,129 ,900 1,091 ,712 1,294
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,156 ,392 ,185 ,691 ,070
a.
Test distribution is Normal.
b.
Calculated f rom data.
Scatterplot
2
Regression Studentized Residual
-1
-2
-3
-3 -2 -1 0 1
Regression Standardized Predicted Value
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,364 2,112 -,646 ,521
KOMPETENSI PEGAWAI ,120 ,072 ,263 1,655 ,103
KOMITMEN ORGANISASI -,049 ,055 -,141 -,895 ,374
KETIDAKPASTIAN
,018 ,042 ,051 ,415 ,680
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: RES2
97
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 .
Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMITME
N . Enter
ORGANISA
SI,
KOMPETE
NSI a
PEGAWAI
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Model Summary
98
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 596,250 3 198,750 85,405 ,000a
Residual 153,593 66 2,327
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
99
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Z
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 .
Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav
Variabl es Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMITME
N . Enter
ORGANISA
SI,
KOMPETE
NSI a
PEGAWAI
a.
All requested v ariables entered.
b.
Dependent Variable: MOTI VASI
Model Summary
100
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 172,475 3 57,492 21,687 ,000a
Residual 174,968 66 2,651
Total 347,443 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: MOTIVASI
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,531 3,842 2,221 ,030
KOMPETENSI PEGAWAI ,261 ,131 ,229 1,986 ,051
KOMITMEN ORGANISASI ,461 ,100 ,527 4,625 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,082 ,077 -,095 -1,073 ,287
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: MOTIVASI
101
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 Z .
Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 MOTIVASI,
KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMPETE
. Enter
NSI
PEGAWAI,
KOMITME
N
ORa
GANISA SI
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Model Summary
102
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 650,312 4 162,578 106,174 ,000a
Residual 99,531 65 1,531
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), MOTIVASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMPETENSI
PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8,392 3,027 -2,773 ,007
KOMPETENSI PEGAWAI ,825 ,103 ,492 8,024 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,196 ,087 ,153 2,253 ,028
KETIDAKPASTIAN
-,230 ,059 -,181 -3,901 ,000
LINGKUNGAN
MOTIVASI ,556 ,094 ,378 5,942 ,000
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
103
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER Z .
Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav
Variables Entered/Removedb
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 MOTIVASIa . Enter
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Model Summary
ANOVAb
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 462,252 1 462,252 109,298 ,000a
Residual 287,590 68 4,229
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), MOTIVASI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
104
Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,728 2,937 -,588 ,558
MOTIVASI 1,153 ,110 ,785 10,455 ,000
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
105