Anda di halaman 1dari 124

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI,

DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS


ANGGARAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)

.PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI


DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS
LAPORAN KEUANGAN DENGAN MOTIVASI PEGAWAI SEBAGAI
VARIABEL INTERVENING PADA BAPPEDA PROVINSI KEPRI

TESIS

Oleh

LISTYA DEVI
JUNAIDI
137017101/Akt

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN
BISNIS UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN
Universitas Sumatera Utara
PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS
ANGGARAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)
2016

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI,
DAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS
ANGGARAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
(STUDI EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)

TESIS

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar


Magister Sains Dalam Program Studi Ilmu Akuntansi pada
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Oleh

LISTYA DEVI JUNAIDI


137017101/Akt

MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


Judul Penelitian : PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI,
KOMITMEN ORGANISASI DAN
KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP
KUALITAS ANGGARAN DAN MOTIVASI
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI
EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)
Nama Mahasiswa : Listya Devi Junaidi
Nomor Pokok : 137017101
Program Studi : Akuntansi

Menyetujui
Komisi Pembimbing,

(Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA) (Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA)
Ketua Anggota

Ketua Program Studi, Dekan Fakultas Ekonomi,

(Prof.Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA,CPA)(Prof. Dr.Azhar Maksum,M.Ec,Ak,CA)

Tanggal lulus: 07 Januari 2016

Universitas Sumatera Utara


Telah diuji pada

Tanggal 07 Januari 2016

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA

Anggota : 1. Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA

2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak, CPA

3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA

4. Prof. Dr. Tarmizi, SU

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI DAN


KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN
DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS
SKPD PEMKO MEDAN)

Dengan ini penulis menyatakan bahwa Tesis ini disusun sebagai syarat
untuk memperoleh gelar Magister pada Program Studi Akuntansi Sekolah Pasca
Sarjana Universitas Sumatera Utara adalah benar merupakan hasil karya penulis
sendiri.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian
tertentu dari hasil karya orang lain dalam penulisan tesis ini telah penulis
cantumkan sumbernya secara jelas sesuai norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari ternyata ditemukan seluruh atau sebagian
disertasi ini bukan hasil karya penulis sendiri atau adanya plagiat dalam bagian-
bagian tertentu, penulis bersedia menerima sanksi pencabutan gelar akademik
yang penulis sandang dan sanksi-sanksi lainnya sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.

Medan, 07 Januari 2016


Yang Membuat Pernyataan

Listya Devi Junaidi


137017101

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Tujuan penelitian ini untuk menguji pengaruh kompetensi pegawai, komitmen


organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kualitas anggaran dengan
motivasi sebagai variabel intervening di SKPD Pemerintahan Kota Medan. Variabel
independen pada penelitian ini adalah kompetensi pegawai, komitmen organisasi, dan
ketidakpastian lingkungan sedangkan variabel dependen adalah kualitas anggaran dan
motivasi sebagai variabel intervening. Jenis penelitian ini adalah penelitian
kuantitatif. Data dalam penelitian ini merupakan data primer, dan metode
pengumpulan data menggunakan kuesioner yang penyebarannya dilakukan secara
langsung kepada pegawai. Pengujian hipotesis diuji dengan menggunakan derajat
signifikan 5%. Populasi terdiri dari 35 (tiga puluh lima) SKPD. Metode pengambilan
sampel menggunakan metode sensus berdasarkan jabatan yaitu sebagai Pejabat
Penatausaha keuangan (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Keuangan (PPTK)
sehingga jumlah sampel sebanyak 70 pegawai. Pengujian penelitian dilakukan dengan
uji t, uji F dan analisis jalur. Hasil penelitian ini secara parsial membuktikan bahwa
kompetensi pegawai, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas anggaran. Secara simultan kompetensi
pegawai, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas anggaran. Kompetensi pegawai tidak berpengaruh terhadap kualitas
anggaran melalui motivasi, sehingga motivasi bukan merupakan variabel intervening
dalam penelitian ini. Komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan
berpengaruh terhadap kualitas anggaran melalui motivasi, sehingga motivasi
merupakan variabel intervening dalam penelitian ini

Kata Kunci : Kompetensi, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan ,


Motivasi, Kualitas Anggaran.

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The Objective of this research is to examines the influence employee


competency, organizational commitment and environment uncertainty with
motivation as intervening variable at Unit Managerial District in Medan.
Independent Variable of this reserach is employee competency, organizational
commitment and environment uncertainty while dependen variable of this
research is Quality of Budget and Intervening variable of this reserach is
motivation. Kind of this reserach is quantitative reserach. The data used in this
study were primary data obtained through quetionnaires directly distributed to
the employee. The hypothesis was tested and analyzed at level of significance 5%.
The population of this study was all of 35 Unit Managerial District in Medan. The
method selected sampling used census method be based on position is as Pejabat
Penatausaha Keuangan (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis Keuangan (PPTK)
until total sample as many as 70 employee. The tested hypotesis used t test, F test
and path analysis. The result of this reserach showed that partially employee
competency, organizational commitment , and environment uercentainty had
significant influence on quality of budget. Simultaneouly, employee competencey,
organizational commitment and environment uncertainty had significant influence
on the quality of budget. Employee Competency did not have influence on quality
of budget through motivation that motivation was not an intervening variable in
this research. Organizational Commitment and environment uncertainty had
influence on the quality of budget through motivation that motivation was an
intervening variable in this reserach.

KeyWords: Competency, Organizational Commitment, Environment


Uncertainty, Motivation, Quality Of Budget.

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah azza wa jalla rabb

semesta alam serta shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah keharibaan

Rasulullah saw, keluarga dan para sahabatnya. Berkat rahmat, karunia dan

hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan judul “PENGARUH

KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI DAN

KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS

ANGGARAN DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING

(STUDI EMPIRIS SKPD PEMKO MEDAN)”. Penelitian ini dimaksudkan

guna melengkapi dan memenuhi prasyarat untuk meraih gelar Magister Sains

(M.Si) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa banyak hambatan dan kesulitan yang dialami

dalam studi dan penyusunan tesis ini. Keberhasilan penulis menyelesaikan sebuah

Karya Ilmiah ini tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak yang

memberikan dukungan, bimbingan, baik dalam bentuk materi maupun moril.

Karena itu melalui kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Drs. Subhilhar, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Sumatera

Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, CA selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, CPA selaku Ketua Program

Studi Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

iii

Universitas Sumatera Utara


4. Ibu Prof. Erlina, SE, M.Si, Ph.D, Ak, CA selaku Pembimbing Tesis yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian tesis

ini.

5. Ibu Dra. Sri Mulyani, MBA, Ak, CA selaku Pembimbing Tesis yang telah

memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

6. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak, CA selaku Penguji Tesis yang telah

memberikan masukan yang konstruktif, motivasi dan dorongan kepada penulis

dalam penyelesaian tesis ini.

7. Bpk Prof. Dr. Tarmizi, SU selaku Penguji Tesis yang telah memberikan masukan

yang konstruktif, motivasi dan dorongan kepada penulis dalam penyelesaian tesis

ini.

8. Para dosen dan staf di lingkungan Program Studi Akuntansi Pascasarjana

Universitas Sumatera Utara.

9. Kedua orang tuaku tercinta dan tersayang Lilik Junaidi, SH dan Supiani yang telah

memberikan doa, dorongan, perhatian, dan motivasi sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

10. Abang dan adik tersayang Luki Setia Nugraha, S.T dan Lestari Putri Junaidi yang

telah memberikan dukungan, doa, perhatian dan semangatnya kepada penulis

sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

11. Calon Suami penulis Mulia Hadi Syahputra Harahap, SH yang telah memberikan

dukungan, do’a, perhatian, waktu dan semangatnya kepada penulis.

12. Sahabat tersayang seluruh mahasiswa dan mahasiswi tahun ajaran masuk 2014 :

Kak Nony, Rezki Zuriah, Mirza Adlin, Mulya Rfika, Ayu Wirdha, Mayang, Kak

Putri, Nida, Bang Taufiq, Nasrul Kahfi, Bang Riki, dan Taufik Akbar yang

iv

Universitas Sumatera Utara


telah memberikan dukungan, doa, perhatian, waktu dan canda tawanya kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan tesis ini.

13. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang berperan dalam

proses penyelesaian Tesis ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada ketidaksempurnaan dan

keterbatasan kemampuan yang dimiliki penulis dalam penyusunan Tesis ini, baik

dari segi penulisan maupun pembahasannya. Oleh karena itu dengan segala

kerendahan hati penulis berharap semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat

bagi yang berkepentingan.

Semoga Tuhan Yang Maha Pengasih dan Penyayang selalu menyertai dan

memberkati kita semua.

Medan, Januari 2016


Penulis/Peneliti

Listya Devi Junaidi


137017101

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Nama : Listya Devi Junaidi

Tempat/tanggal lahir : Medan, 26 Januari 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Jln. Pancing No.32 C

Warga Negara : Indonesia

Agama : Islam

Pendidikan :

1. SD Muhammadiyah 13 Tamat Tahun 2003

2. SMP Muhammadiyah 7 Tamat Tahun 2006

3. SMA Dharmawangsa Tamat Tahun 2009

4. Universitas Dharmawangsa Tamat Tahun 2013

vi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
ABSTRACT................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................... iii
RIWAYAT HIDUP.................................................................................................... vi
DAFTAR ISI............................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL...................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR................................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................8
1.3 Tujuan Penelitian........................................................................................9
1.4 Manfaat Penelitian......................................................................................9
1.5 Originalitas Penelitian.................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................12
2.1 Kerangka Teoritis.....................................................................................12
2.1.1 Kualitas Anggaran.............................................................................12
2.1.2 Teori Goal-Setting.............................................................................14
2.1.3 Pentingnya Anggaran Sektor Publik.................................................15
2.1.4 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik....................................15
2.1.5 Pihak yang terlibat dalam Proses Penyusunan Anggaran.................18
2.1.6 Kompetensi Pegawai.................................................................................. 19
2.1.7 Komitmen Organisasi........................................................................21
2.1.8 Ketidakpastian Lingkungan..............................................................22
2.1.9 Motivasi.............................................................................................23
2.2 Penelitian Terdahulu.................................................................................24
BAB III KERANGKA KONSEP & HIPOTESIS.............................................29
3.1 Kerangka Konsep......................................................................................29
3.2 Hubungan Antar Variabel.........................................................................30
3.2.1 Hubungan Kompetensi Pegawai dengan Kualitas Anggaran............30
3.2.2 Hubungan Kompetensi Pegawai dengan Motivasi...........................30
3.2.3 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kualitas Anggaran..........30
3.2.4 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Motivasi..........................31
3.2.5 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan dengan
Kualitas Anggara.............................................................................32
3.2.6 Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dengan Motivasi..................33
3.2.7 Pengaruh Motivasi dengan Kualitas Anggaran.................................33
3.3 Hipotesis Penelitian..................................................................................34
BAB IV METODE PENELITIAN.....................................................................35
4.1 Jenis Penelitian.........................................................................................35
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................................35
4.3 Populasi dan Sampel.................................................................................35
4.4 Metode Pengumpulan Data.......................................................................36
4.5 Definisi Operasional dan Metode pengukuran Variabel...........................37
4.6 Metode Analisis Data................................................................................42
4.6.1 Statistik Deskriptif..........................................................................42
4.6.2 Uji Kualitas Data............................................................................43

vii

4.6.2.1 Uji Validitas..........................................................................43


Universitas Sumatera Utara
4.6.2.2 Uji Reliabilitas......................................................................43
4.6.3 Pengujian Asumsi Klasik................................................................44
4.6.3.1 Uji Normalitas......................................................................44
4.6.3.2 Uji Multikolinearitas.............................................................44
4.6.3.3 Uji Heterokedastisitas...........................................................45
4.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian.......................................................46
4.6.4.1 Pengujian Hipotesis I............................................................46
4.6.4.2 Pengujian Hipotesis II..........................................................47
BAB V HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN...........................................49
5.1 Deskripsi Data...........................................................................................49
5.1.1 Statistik Deskriptif..........................................................................49
5.1.2 Karakteristik Responden.................................................................51
5.2 Hasil Analisis Data...................................................................................53
5.2.1 Uji Kualitas Data............................................................................53
5.2.1.2 Uji Validitas..........................................................................53
5.2.1.3 Uji Reliabilitas......................................................................54
5.2.2 Hasil Uji Asumsi Klasik.................................................................55
5.2.2.1 Uji Normalitas......................................................................55
5.2.2.2 Uji Multikolinieritas.............................................................57
5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas.........................................................58
5.2.3 Uji Hipotesis...................................................................................60
5.2.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis I 60
5.2.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis II.................................................63
5.2.3.3 Analisis Jalur (Path Analysis)...............................................67
5.3 Pembahasan Hasil Penelitian....................................................................68
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................72
6.1 Kesimpulan...............................................................................................72
6.2 Keterbatasan..............................................................................................73
6.3 Saran.........................................................................................................73
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................74

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Laporan Realisasi Anggaran Kota Medan Tahun


2011-2013 7
Tabel 1.2 Originalitas Penelitian 10
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 27
Tabel 4.1 Jumlah Populasi dan Sampel 36
Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel 42
Tabel 5.1 Statistik Deskriptif 49
Tabel 5.2 Tabel Pengumpulan Data 51
Tabel 5.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 52
Tabel 5.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja 52
Tabel 5.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 52
Tabel 5.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan 53
Tabel 5.7 Uji Validitas Variabel Penelitian 54
Tabel 5.8 Uji Reliabilitas Variabel Penelitian 55
Tabel 5.9 One-Sample Kolmogriv-Smirnov Test 57
Tabel 5.10 Hasil Uji Multikolinieritas 58
Tabel 5.11 Hasil Uji Glejser 59
Tabel 5.12 Hasil Uji F 60
Tabel 5.13 Hasil Uji t 61
Tabel 5.14 Hasil Analisis Koefisien Determinasi 62
Tabel 5.15 Pengujian Persamaan Tahap I 63
Tabel 5.16 Pengujian Persamaan Tahap II 65
Tabel 5.17 Pengujian Persamaan Tahap III 66
Tabel 5.18 Analisis Diskomposisi 67

ix

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Proses Penyusunan Anggaran 16


Gambar 3.1 Kerangka Konsep 29
Gambar 5.1 Diagram Histogram 56
Gambar 5.2 Normal P-Plot 56
Gambar 5.3 Scatterplot 59
Gambar 5.4 Analisis Jalur Hubungan Variabel Kompetensi Pegawai,
Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan, Motivasi
dan Kualitas Anggaran 67

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Jadwal waktu Penelitian 78


Lampiran 2 Tabulasi Data 79
Lampiran 3 Kuesioner Penelitian 83
Lampiran 4 Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Pegawai 87
Lampiran 5 Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi 88
Lampiran 6 Uji Reliabilitas Vatriabel Ketidakpastian Lingkungan 89
Lampiran 7 Uji Reliabilitas Variabel Motivasi 91
Lampiran 8 Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Anggaran 93
Lampiran 9 Uji Asumsi Klasik 94
Lampiran 10 Regresi Linier Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi
dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas
Anggaran 98
Lampiran 11 Regresi Linier Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi,
dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Motivasi 100
Lampiran 12 Regresi Linier Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi,
dan Ketidakpastian Lingkungan dan Motivasi terhadap
Kualitas Anggaran 102
Lampiran 13 Regresi Linier Motivasi terhadap Kualitas Anggaran 104

Lampiran 14 Surat Rekomendasi Penelitian dari Balitbang 106

xi

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Pemberian otonomi yang luas dan desentralisasi yang sekarang ini

dinikmati Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, memberikan jalan bagi

Pemerintah daerah untuk melakukan pembaharuan dalam sistem pengelolaan

keuangan daerah terutama terhadap penyusunan anggaran daerah (Triyono, 2002).

Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang di

nyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk

jangka waktu tertantu (Nafarin,2000). Anggaran diperlukan dalam pengelolaan

sumber daya tersebut dengan baik untuk mencapai kejelasan sasaran anggaran

yang diharapkan oleh masyarakat dan untuk menciptakan akuntabilitas terhadap

masyarakat. Lingkup sektor publik di Indonesia mengenal Rancangan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD). RAPBD diartikan sebagai rencana

keuangan tahunan pemerintahan daerah yang disetujui oleh Dewan Perwakilan

Rakyat Daerah (DPRD).

Kriteria perencanaan penganggaran yang berkualitas menurut Kerangka

Kerja yang di kembangkan oleh Bank Dunia dan Depkeu (2005) adalah hubungan

yang konsisten antara perencanaan dari bawah ke atas, anggaran dibuat

berdasarkan jangka waktu menengah, target anggaran layak dan berdasarkan

proses penyusunan anggaran yang relistis, anggaran berpihak pada kaum miskin,

sistem pengawasan dengan partisipasi dan sistem evaluasi yang komprehensif

untuk proses perencanaan dan pembuatan anggaran telah ditetapkan, plafon

Universitas Sumatera Utara


2

anggaran sejalan dengan perencanaan dan prioritas anggaran, konsistensi

dokumen perencanaan, APBD dan LKPJ.

Anggaran daerah berperan penting dalam menentukan tingkat kebutuhan

masyarakat. Pencerminan kebutuhan masyarakat dalam anggaran daerah

ditunjukkan melalui belanja daerah yang dikeluarkan. Terbatasnya kemampuan

pendanaan daerah mengharuskan pemerintah daerah untuk mengelola belanja

daerah secara efisien dan efektif. Oleh sebab itu, belanja daerah harus dikelola

secara cermat sebagaimana prinsip pengelolaan belanja yang dikemukakan oleh

Adi (2011) yang mencakup kriteria dalam pemilihan program, jumlah

pengeluaran, arah pengeluaran anggaran, implikasi dari program, integrasi alokasi

dana belanja, dan lembaga yang terlibat.

Setelah berlakunya otonomi daerah, APBD dijadikan salah satu sorotan

utama oleh masyarakat untuk mengukur kinerja pemerintah daerah masing-

masing, sehingga dapat dilihat penyusunan dan realisasi APBD tersebut sudah

sesuaikah atau belum dengan harapan masyarakat. Untuk mewujudkannya

pemerintah daerah dapat memenuhinya dengan menyusun rencana kerja dan

anggaran satuan kerja perangkat daerah (RKA SKPD) seperti yang disebut dalam

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara pasal 19 (1)

dan (2) yaitu, pendekatan berdasarkan prestasi kerja yang akan dicapai. Dalam

menyusun anggaran yang memiliki kualitas baik, harus didukung dengan sumber

daya yang juga berkualitas, dalam artian memiliki kompetensi di bidangnya yakni

dengan latar belakang pendidikan yang memadai, memiliki komitmen organisasi

yang tinggi untuk mencapai tujuan utama organisasi, dan mampu memprediksi

ketidakpastian lingkungan yang menghalangi ketepatan anggaran pemerintah,

Universitas Sumatera Utara


3

serta di dukungnya motivasi yang tinggi bagi semua pegawai di organisasi

tersebut.

Untuk setiap organisasi baik private ataupun public perlu membangun

sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki secara profesional dan memiliki

kompetensi yang tinggi. SDM yang berkompetensi tinggi akan menjadi pusat

keunggulan organisasi sekaligus sebagai pendukung daya saing organisasi dalam

memasuki era globalisasi dan menghadapi lingkungan kerja serta kondisi sosial

masyarakat yang mengalami perubahan begitu cepat. Berdasarkan Pasal 4

Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan

daerah, harus dilakukan secara tertib, taat terhadap peraturan perundang-undangan

yang berlaku, efisien, efektif, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan azas keadilan dan kepatuhan. Dan setelah berlakunya otonomi

daerah, APBD dijadikan salah satu sorotan utama oleh masyarakat untuk

mengukur kinerja pemerintah daerah masing-masing, sehingga dapat dilihat

penyusunan dan realisasi APBD tersebut sudah sesuaikah atau belum dengan

harapan masyarakat.

Rahayu (2007) melakukan penelitian tentang studi fenomologis terhadap

proses penyusunan anggaran daerah pada satuan kerja perangkat daerah. Hasilnya

menunjukan bahwa masih rendahnya kemampuan dan motivasi kerja para

aparatur daerah sehingga memunculkan perilaku resisten, berupa keengganan para

aparatur terhadap perubahan kebijakan penyusunan anggaran yang masih

ditemukan di lapangan, dan perilaku tidak efisien dan tidak efektif dari penyusun

anggaran. Sejalan dengan Rahayu, penelitian Utari (2009) menemukan beberapa

kendala dan hambatan dalam Penyusunan anggaran berbasis kinerja antara lain

Universitas Sumatera Utara


4

struktur SKPD belum memberikan ruang yang cukup bagi penyusunan

perencanaan dan penganggaran secara terintegrasi, tim anggaran belum terlibat

secara penuh pada setiap tahapan perencanaan, kurangnya pengetahuan,

pemahaman dan juga motivasi dari para pegawai untuk menerapkan anggaran

kinerja secara optimal, dan keterbatasan anggaran daerah. Hal ini berimplikasi

pada kualitas anggaran.

Penelitian-penelitian tentang anggaran sudah banyak dilakukan, sementara

penelitian tentang kualitas anggaran sepanjang pengetahuan penulis, masih sedikit

dilakukan. Seperti Penelitian Ben (2014) di Nigeria menunjukan reformasi

anggaran berpengaruh negatif terhadap kualitas anggaran. Penelitian Lismawati

(2013) menunjukan bahwa kompetensi,motivasi dan tingkat pengetahuan oleh

Sumber Daya Manusia mempengaruhi hasil kualitas anggaran yang lebih baik.

Penelitian Nita (2011) menunjukan partisipasi anggaran berpengaruh terhadap

kualitas anggaran. Penelitian Alif (2010) menunjukan bahwa hanya prilaku

pegawai yang berpengaruh terhadap kualitas penyusunan anggaran. Bestari (2009)

menunjukan reformasi anggaran berpengaruh positif terhadap kualitas anggaran.

Penelitian Ari (2005) menunjukan akuntabilitas publik berpengaruh terhadap

kualitas APBD tetapi tidak signifikan, partisipasi masyarakat berpengaruh teradap

kualitas APBD dan signifikan, transparasi publik berpengaruh terhadap kualitas

APBD dan signifikan, anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kualitas

APBD tetapi tidak signifikan. Penelitian Daniati (2012) menunjukan Kompetensi

dan Motivasi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas anggaran, hasil moderasi

antara Kompetensi dengan regulasi terhadap kualitas anggaran tidak berpengaruh.

Universitas Sumatera Utara


5

Dan Moderasi antara Motivasi dan Regulasi terhadap kualitas anggaran

berpengaruh secara signifikan.

Beberapa faktor yang mempengaruhi Kualitas Anggaran yaitu Kompetensi

setiap pegawainya, tinggi dan rendahnya Komitmen setiap pegawai terhadap

organisasi itu sendiri, dan ketidakpastian lingkungan yang sangat mempengaruhi

rencana anggaran yang telah di susun sebelumnya.

Kompetensi yang dimiliki pegawai secara individual harus mampu

mendukung pelaksanaan strategi organisasi dan mampu mendukung setiap

perubahan yang dilakukan manajemen. Dengan kata lain, kompetensi yang

dimiliki individu dapat mendukung sistem kerja berdasarkan tim (Rivai, 2009).

Lemahnya Kompetensi SDM ditengarai dengan lemahnya kemampuan untuk

mengidentifikasi potensi pendapatan daerah dan belanja daerah sehingga

lemahnya kemampuan untuk mengidentifikasi prioritas pembangunan yang riil

sesuai potensi dan kebutuhan masyarakat dan sinkron dengan prioritas nasional.

Kompetensi pegawai merupakan faktor yang penting dan berpengaruh pada

pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan-pekerjaan dalam suatu organisasi.

Kompetensi pegawai diartikan sebagai cara atau prosedur kerja yang benar yang

dilakukan oleh para pegawai. Dengan demikian, untuk mewujudkan keberhasilan

program-program yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi, maka setiap

pegawai didalamnya diharuskan memiliki standar kompetensi yang diperlukan.

Komitmen organisasi merupakan variabel yang sangat mempengaruhi

kinerja pegawai untuk kualitas anggaran, karena komitmen organisasi yang kuat

dalam individu akan menyebabkan individu berusaha keras mencapai tujuan

organisasi (Modway,1979). Anggaran harus disertai dengan komitmen organisasi

Universitas Sumatera Utara


6

seluruh pegawai untuk mencapai apa yang telah ditetapkan. Tanpa upaya serius

dari setiap individu untuk mencapainya, maka penyusunan anggaran tidak akan

banyak manfaatnya bagi organisasi. Karena itu, di dalam menyusun anggaran,

organisasi harus mempertimbangkan dengan teliti sumber daya yang dimiliki

organisasi untuk menjamin bahwa anggaran yang disusun adalah realistis.

Sehingga, dengan komitmen tinggi, kualitas anggaran akan baik. Individu

berkomitmen rendah akan mementingkan dirinya, dan memungkinkan terjadinya

buruknya kualitas anggaran.

Ketidakpastian lingkungan adalah variabel lain yang mempengaruhi

kualitas anggaran dalam penelitian ini. Ketidakpastian lingkungan sering menjadi

faktor yang menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap

lingkungan. Ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa

ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di

lingkungannya secara akurat (Milliken, 1987). Sebaliknya, Duncan (1972)

menyatakan bahwa dalam ketidakpastian lingkungan yang rendah (lingkungan

yang relatif stabil), individu dapat memprediksi keadaan sehingga dapat

menentukan langkah-langkah yang akan diambil dapat direncanakan dengan lebih

akurat. Kesulitan untuk memprediksi ketidakpastian lingkungan di setiap daerah

haruslah memiliki motivasi yang tinggi. Dalam hal ini motivasi sangatlah

berperan penting dalam meningkatkan semangat kerja pegawai dalam

melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk motivasi pegawai SKPD dalam

menyusun anggaran yang berkualitas.

Anggaran dikatakan berkualitas bila anggaran tersebut tepat sasaran,

terprediksi dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Apabila salah satu dari hal

Universitas Sumatera Utara


7

tersebut tidak terlaksana, maka anggaran tersebut dikatakan tidak berkualitas.

Pada SKPD Kota Medan, Anggaran yang disusun dinyatakan tidak berkualitas.

Hal ini dikarenakan sering terjadi selisih antara Rencana Anggaran dengan

Realisasi Anggaran. Seperti data Realisasi Anggaran tahun 2011-2013 seperti

berikut :

Tabel 1.1 Laporan Realisasi Anggaran Kota Medan Tahun 2011-2013


%
Tahun Keterangan Anggaran Realisasi Selisih Pencapaian

Pendapatan Rp. 3.083.140.290.623 Rp.2.742.586.961.424 Rp. 340.553.329.199 88 ,9%


2011
Belanja Rp. 3.395.728.853.449 Rp. 3.032.799.976.734 Rp. 362.928.876.715 89,3%

Pendapatan Rp. 4.034.121.333.860 Rp.2.998.203.912.475 Rp. 1.035.917.421.385 74,3%


2012
Belanja Rp. 4.080.935.662.619 Rp. 3.021.172.391.141 Rp. 1.059.763.271.577 74%

Pendapatan Rp. 4.106.900.462.377 Rp. 3.276.344.285.159 Rp. 830.556.177.217 79,7%


2013
Belanja Rp. 4.237.560.638.891 Rp. 3.224.449.048.408 Rp. 1.013.111.590.482 76%

Ref: www.pemkomedan.go.id

Pada tahun 2014 BPK mendapatkan temuan yaitu di duganya Retribusi dari

Dinas Kebersihan Kota Medan yang menyimpang sebesar Rp.5,6 Milyar hal ini

ditunjukkan pada tahun 2013 target PAD dari retribusi sampah sebesar Rp.21

Milyar, Namun realisasi PAD dari sektor tahun lalu hanya sebesar 75% (Media

BPK RI). Pada tahun 2013 adanya masalah ketimpangan terhadap pemekaran

pembangunan wilayah dan ketimpangan terhadap prasarana pendidikan

(BeritaSumut.com).

Dari data diatas menunjukan bahwa rencana anggaran yang telah di susun

tidak berkualitas, karena sebelumnya telah disebutkan bahwa perencanaan

penganggaran yang berkualitas harus memiliki hubungan yang konsisten antara

perencanaan dari bawah ke atas, anggaran dibuat berdasarkan jangka waktu

menengah, target anggaran layak dan berdasarkan proses penyusunan anggaran

yang relistis, anggaran berpihak pada kaum miskin, sistem pengawasan dengan

Universitas Sumatera Utara


8

partisipasi dan sistem evaluasi yang komprehensif untuk proses perencanaan dan

pembuatan anggaran telah ditetapkan, plafon anggaran sejalan dengan

perencanaan dan prioritas anggaran, konsistensi dokumen perencanaan, APBD

dan LKPJ. Data tersebut menunjukan bahwa anggaran yang telah disusun tidak

terealisasi dengan baik, dan penganggaran yang direncanakan tidak berpihak

kepada kaum miskin karena masih adanya ketidakmerataan pembangunan dan

pendidikan di wilayah terpencil. Berdasarkan latar belakang diatas, penelitian ini

bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh Kompetensi

Pegawai, Komitmen organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas

Anggaran dengan Motivasi sebagai variabel Intervening pada Pemerintahan

Daerah Kota Medan.

Melalui pendekatan kontijensi yang memungkinkan adanya variabel-

variabel lain yang bertindak sebagai variabel moderating atau intervening

(Brownel, 1982). Variabel intervening adalah faktor yang secara teori

berpengaruh terhadap fenomena yang diamati tetapi tidak dapat dilihat, diukur

atau dimanipulasi (Kuncoro, 2013). Adapun motivasi sebagai variabel

intervening dalam penelitian ini dengan alasan motivasi mempunyai pengaruh

yang positif terhadap kinerja di suatu organisasi.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka didapatkan rumusan

masalah sebagai berikut:

1) Apakah ada pengaruh Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas Anggaran secara parsial dan

simultan?

Universitas Sumatera Utara


9

2) Apakah ada pengaruh Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas Anggaran dengan Motivasi

sebagai Variabel Intervening?

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh Kompetensi Pegawai,

Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas

Anggaran secara simultan dan parsial.

2) Mengidentifikasi dan menganalisis pengaruh Kompetensi Pegawai,

Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas

Anggaran dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening.

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Menambah kajian empiris mengenai pengaruh Kompetensi Pegawai,

komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kualitas

anggaran pada SKPD Pemerintahan Kota Medan.

2) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi praktis bagi

DPRD dalam menjalankan fungsi dan wewenangnya untuk melakukan

peningkatan terhadap kualitas anggaran.

3) Bagi pemerintahan Kota dan instansi yang terkait, diharapkan hasil

penelitian ini dapat menjadi masukan dalam penetapan Anggaran.

Originalitas Penelitian

Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Daniati Putri

dengan judul Pengaruh Kompetensi dan Motivasi terhadap Kualitas Anggaran

Universitas Sumatera Utara


10

dengan Regulasi sebagai Variabel Moderasi pada Pemerintahan Daerah Kota

Padang. Adapun perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian yang akan

dilakukan ini adalah :

Tabel 1.2 Originalitas Penelitian


No Keterangan Peneliti Sebelumnya Peneliti Sekarang
1 Dependen Variabel Kualitas Anggaran Kualitas Anggaran
 Kompetensi  Kompetensi Pegawai
2 Independen Variabel  Motivasi  Komitmen Organisasi
 Ketidakpastian
Lingkungan
3 Moderating Variabel Regulasi -
4 Intervening Variabel - Motivasi
5 Tahun Penelitian 2012 2015
6 Populasi SKPD Kota Padang SKPD Kota Medan

Adapun alasan pemilihan variabel independen dan variabel intervening

yaitu, untuk Kompetensi pegawai, pada penelitian sebelumnya hasilnya adalah

signifikan positif, untuk Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian lingkungan

belum ada yang meneliti pengaruhnya terhadap Kualitas Anggaran, tetapi

beberapa teori menunjukkan bahwa adanya hubungan antara Komitmen

Organisasi dan ketidakpastian Lingkungan terhadap Kulitas Anggaran. Sedengkan

Motivasi pegawai pada penlitian sebelumnya variabel ini sebagai variabel

independen dan untuk penelitian sekarang motivasi dijadikan sebagai variabel

Intervening dikarenakan motivasi memiliki pengaruh yang signifikan positif juga.

Dan pada sebelumnya penelitian dilakukan di pemerintahan Kota Padang namun,

penelitian sekarang di lakukan di SKPD pada Pemerintahan Kota Medan

dikarenakan Kota Medan merupakan Daerah dengan jumlah penduduk terbanyak

di Sumatera Utara. Untuk itu, peneliti sekarang ingin meneliti pengaruh

Universitas Sumatera Utara


11

Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian lingkungan

terhadap Kualitas Anggaran dan Motivasi sebagai variabel Intervening (Studi

Empiris SKPD Pemerintahan Kota Medan).

Universitas Sumatera Utara


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teoritis

2.1.1 Kualitas Anggaran

Anggaran (budget) merupakan salah satu bagian penting dalam proses

pengendalian suatu organisasi, baik organisasi bisnis maupun sektor publik.

Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai kegiatan suatu organisasi yang di

nyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka

waktu tertantu (Nafarin,2000). Anggaran juga merupakan alat manajemen dalam

mencapai tujuan. Proses penyusunan anggaran mempunyai empat tujuan seperti yang

dikemukakan oleh Mardiasmo (2004) :

1. Membantu pemerintah mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan koordinasi

antar bagian dalam lingkunga pemerintah.

2. Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan

jasa publik melalui proses pemrioritasan.

3. Memungkinkan bagi pemerintah untuk memenuhi prioritas belanja.

4. Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada

DPR/DPRD dan masyarakat luas.

Melalui proses penyusunan anggarannya dapat membantu pemerintah dalam

merealisasikan seluruh rencana keuangannya baik itu rencana penerimaan maupun

rencana pengeluarannya sehingga dapat terkontrol dan terkoordiansi sehingga tidak

terjadi pemborosan di setiap unit. Anggaran juga sebagai bentuk akuntabilitas

12

Universitas Sumatera Utara


13

pemerintah terhadap pengelolaan rumah tangga pemerintah dihadapan DPR/DPRD

sebagai wakil rakyat di parlemen dan masyarakat luas secara umumnya. Menurut

Shim et al. (1996), anggaran dapat digunakan untuk :

1. Menentukan standar dan target kinerja;

2. Mendorong efisiensi;

3. Menjadi benchmark untuk evaluasi;

4. Mengindikasikan kas yang dibutuhkan untuk setiap program;

5. Menunjukan biaya awal dan biaya operasi minimum.

Oleh karena itu, penggunaan dan penyusunan anggaran untuk setiap daerah

haruslah efektif, efisien dan ekonomis. Karena hal tersebut dapat mencerminkan

kualitas anggaran di suatu daerah. Kualitas anggaran dalam penelitian ini

berhubungan dengan kualitas hasil kerja dari penyusunan anggaran yang dikerjakan

oleh pegawai/karyawan dalam rangka menghasilkan suatu produk berupa Rencana

Kerja dan Anggaran (RKA).

Kualitas hasil kerja berhubungan dengan seberapa baik sebuah pekerjaan

diselesaikan dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Dalam hal ini

kualitas anggaran dikaitkan dengan kriteria kualitas Rencana Kerja dan Anggaran

(RKA) yang baik. Oleh sebab itu, dalam penyusunan anggaran harus memperhatikan

indikator-indikator kualitas dari perencanaan penganggaran yang dikembangakan

oleh Bank Dunia tahun 2005 yaitu :

1. Hubungan yang konsisten antara perencanaan dari bawah ke atas.

2. Anggaran dibuat berdasarkan jangka waktu menengah

Universitas Sumatera Utara


14

3. Target anggaran layak dan berdasarkan proses penyusunan anggaran yang

relistis

4. Anggaran berpihak pada kaum miskin

5. Sistem pengawasan dengan partisipasi dan sistem evaluasi yang

komprehensif untuk proses perencanaan dan pembuatan anggaran telah

ditetapkan

6. Plafon anggaran sejalan dengan perencanaan dan prioritas anggaran

7. Konsistensi dokumen perencanaan, APBD dan LKPJ.

2.1.2 Teory Goal-setting

Teori penetapan tujuan atau goal setting theory awalnya dikemukakan oleh

Locke (1968), yang menunjukan adanya keterkaitan antara tujuan dan kinerja

seseorang terhadap tugas. Latham, et al (2008)) menemukan bahwa goal-setting

berpengaruh pada kinerja pegawai dalam organisasi publik. Salah satu bentuk nyata

dari penerapan goal-setting ini adalah anggaran. Sebuah anggaran tidak hanya

mengandung rencana dan jumlah nominal yang dibutuhkan untuk melakukan

kegiatan, tetapi juga mengandung sasaran yang spesifik yang ingin dicapai organisasi.

Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, temuan utama dari goal

setting theory adalah bahwa orang yang diberi tujuan yang spesifik, sulit tapi dapat

dicapai, memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan orang-orang yang menerima

tujuan yang mudah dan spesifik atau tidak ada tujuan sama sekali. Pada saat yang

sama, seseorang juga harus memiliki kemampuan yang cukup, menerima tujuan yang

ditetapkan dan menerima umpan balik yang berkaitan dengan kinerja (Latham, 2003).

Universitas Sumatera Utara


15

2.1.3 Pentingnya Anggaran Sektor Publik

Anggaran sektor publik dibuat untuk membantu menentukan tingkat kebutuhan

masyarakat, seperti listrik, air bersih, kualitas kesehatan, pendidikan dan sebagainya

agar terjamin secara layak. Tingkat kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh

keputusan yang diambil oleh pemerintah melalui anggaran yang mereka buat.

Anggaran sektor publik menjadi penting karena (Mardiasmo,2002) :

1. Anggaran merupakan alat bagi pemerintah untuk mengarahkan pembangunan

sosial ekonomi, menjamin kesinambungan, dan meningkatkan kualitas hidup

masyarakat.

2. Anggaran diperlukan karena adanya kebutuhan dan keinginan masyarakat yang

tak terbatas dan terus berkembang, sedangkan sumber daya yang ada terbatas.

3. Anggaran diperlukan untuk meyakinkan bahwa pemerintah telah bertanggung

jawab terhadap rakyat. Dalam hal ini anggaran merupakan instrument

pelaksanaan akuntabilitas publik oleh lembaga-lembaga yang ada.

2.1.4 Proses Penyusunan Anggaran Sektor Publik

Dalam proses penyusunan anggaran mempunyai beberapa tujuan diantaranya

adalah membantu pemerintah dalam mencapai tujuan fiskal dan meningkatkan

koordinasi antar bagian dalam lingkungan pemerintah, membantu menciptakan

efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik, memungkinkan

pemerintah untuk mematuhi prioritas belanja serta meningkatkan transparansi dan

pertanggung jawaban pemerintah. Adapun tahapan proses penyusunan anggaran

sektor publik yaitu sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


16

RPJ RENJ
M A

Pokok- KUA &


pokok
PPAS
Pikiran

RK RAPB APB
A D D

RKA Penjabara
n
SKP
APBD
D

DPA
SKP
D

Sumber : www.anggaran.depkeu.go.id

Gambar 2.1 Proses Penyusunan Anggaran

Berdasarkan Gambar 2.1, maka proses penyusunan anggaran pada

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. RPJMD merupakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang berisi

tentang visi dan misi Gubernur terpilih selama 5 tahun.

2. Berdasarkan RPJMD, maka setiap SKPD menyusun Rencana Strategis

(Renstra) selama 5 tahun.

3. Di dalam Renstra terdapat Renja yang merupakan Rencana Kerja Tahunan

yang berisi target-target yang harus dicapai setiap tahunnya oleh setiap SKPD.

Renja tersebut diusulkan terlebih dahulu ke BAPPEDA, dibahas dengan

Universitas Sumatera Utara


17

mengundang setiap Kepala SKPD dan tokoh-tokoh masyarakat dalam For um

SKPD.

4. Setelah mendapatkan masukan dari tokoh -tokoh masyarakat, maka BAPPEDA

menyelenggarakan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

(Musrenbang) hasil dari Musrenbang menjadi pokok-pokok pikiran.

5. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut maka Rancangan Kebijakan Umum

Anggaran (KUA) dan Rancangan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS)

yang menentukan prioritas -prioritas setiap anggaran.

6. KUA dan PPAS disampaikan dan dibahas oleh Gubernur kepada DPRD dan

dituangkan dalam Nota Kesepakatan yang ditandatangani bersama maka turun

Rencana Kerja Anggaran (RKA) diberikan pagu indikatif yaitu pagu yang

masih dapat berubah -ubah.

7. Setelah keluar RKA maka ditugaskan setiap SKPD menyusun Rencana Kerja

Anggaran SKPD (RKA SKPD). RKA SKPD tersebut disampaikan ke Biro

Keuangan dan BAPPEDA untuk divarifikasi bersama Tim Anggaran yang

terdiri dari Sekretaris Daerah, Biro Aset, Biro Hukum dan Ham, Biro

Organisasi, Biro Pemerintahan, Biro Perekonomian dan Pembangunan, Biro

Umum dan Protokol, Inspektorat, dan Dinas Pendapatan.

8. Berdasarkan hasil varifikasi, maka turun Rencana Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah (RAPBD) dan dibahas oleh Gubernur dan DPRD, maka turun

Peraturan RAPBD dan divarifikasi oleh Menteri Dalam Negeri.

Universitas Sumatera Utara


18

9. Setelah divarifikasi oleh Menteri Dalam Negeri makan turun Peraturan Daerah

tentang APBD yang berisi Penjabaran APBD yaitu penjabaran anggaran untuk

setiap SKPD.

10. Setiap Penjabaran APBD terdapat Dokumen Pelaksana Anggaran SKPD

(DPA SKPD).

2.1.5 Pihak yang terlibat dalam Proses Penyusunan Anggaran

Ditingkat nasional, penentuan prioritas-prioritas anggaran dan negoisasi

alokasi anggaran yang digunakan sangat tersentralisasi. Berdasarkan hal tersebut,

maka pemain kunci dalam proses anggaran adalah DPR, Kabinet, dan departemen-

departemen di tingkat nasional. Ditingkat nasional biasanya terdapat sebuah badan

yang bertanggung jawab untuk mengkoordiansikan proposal anggaran untuk

pengeluaran masing-masing bidang fungsional pemerintah. Maka memperoleh

proposal untuk pendanaan seluruh departemen menurut fungsi dan membuat skala

prioritas anggaran (Mardiasmo, 2005)

Desentralisasi beberapa keputusan tentang alokasi sumber daya pada tingkat

provinsi, Kabupaten,/Kota memberi arti bahwa proses anggaran harus mampu untuk

mengkomodasi pemain-pemain baru, yaitu pemerintah dan legislatif di tingkat

daerah. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses anggaran dapat dibagi menjadi tiga

kategori utama (Mardiasmo,2005) yaitu :

a. Eksekutif. Secara umum, eksekutif bertanggung jawab untuk membuat

keputusan dan melaksanakan undang-undang negara. Eksekutif bertanggung

jawab untuk merancang anggaran. Eksekutif juga harus membuat kerangka

Universitas Sumatera Utara


19

pengeluaran jangka menengah, mengatur seluruh sumber daya keuangan negra

dan memonitor departemen dalam membelanjakan uang negara.

b. Legislatif. Legislatif membuat dan mengesahkan undang-undang serta

mengawasi eksekutif. Reformasi proses anggaran mencoba meorganisasi proses

anggaran, sehingga legislatif lebih berperan dalam menjalankan fungsi

pengawasannya. Sebenarnya legislatif mempunyai wewenang untuk merubah

anggaran, tetapi tidak dapat membuat ulang anggaran, melainkan hanya

mengubah pembelanjaan dalam anggaran.

c. Masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam proses anggaran diharapkan mampu

mengatasi berbagai permasalahan anggaran, seperti kebocoran dan pemborosan

dan penyimpangan pengalokasian anggaran yang cenderung lebih berorientasi

dan bukan kepentingan masyarakat. Peran aktif masyarakat dengan cara

memberikan informasi, menyampaikan saran dan pendapatnya secara

bertanggung jawab dan langsung kepada DPR atau melalui Lembaga Swadaya

Masyarakat (LSM) dan organisasi sosial kemasyarakatan di daerah.

2.1.6 Kompetensi Pegawai


Susanto (2000) mendefinisikan tentang kompetensi yang sering dipakai

adalah karakteristik-karakteristik yang mendasari individu untuk mencapai kinerja

superior. Kompetensi juga merupakan pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan

kemampuan dan perilaku yang berhubungan dengan pekerjaan. Spencer (2007:84)

mengemukakan bahwa kompetensi menunjukan karakteristik yang mendasari

perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri,

nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang dibawa seseorang yang berkinerja unggul

Universitas Sumatera Utara


20

(superior performer) di tempat kerja. Ada 5 (lima) karakteristik yang

membentuk kompetensi (Spencer,2007) yakni:

1. Faktor pengetahuan meliputi masalah teknis, administratif, proses

kemanusiaan, dan sistem.

2. Keterampilan; merujuk pada kemampuan seseorang untuk melakukan suatu

kegiatan.

3. Konsep diri dan nilai-nilai; merujuk pada sikap, nilai-nilai dan citra diri

seseorang, seperti kepercayaan seseorang bahwa dia bisa berhasil dalam suatu

situasi.

4. Karakteristik pribadi; merujuk pada karakteristik fisik dan konsistensi

tanggapan terhadap situasi atau informasi, seperti pengendalian diri dan

kemampuan untuk tetap tenang dibawah tekanan.

5. Motif; merupakan emosi, hasrat, kebutuhan psikologis atau dorongan-

dorongan lain yang memicu tindakan.

Pernyataan di atas mengandung makna bahwa kompetensi adalah karakteristik

seseorang yang berkaitan dengan kinerja efektif dan atau unggul dalam situasi

pekerjaan tertentu. Kompetensi dikatakan sebagai karakteristik dasar (underlying

characteristic) karena karakteristik individu merupakan bagian yang mendalam

dan melekat pada kepribadian seseorang yang dapat dipergunakan untuk

memprediksi berbagai situasi pekerjaan tertentu. Kemudian dikatakan berkaitan

antara perilaku dan kinerja karena kompetensi menyebabkan atau dapat

memprediksi perilaku dan kinerja. Adapun indikator kompetensi yang

dikembangkan oleh Hutapea dan Thoha (2008) yaitu :

Universitas Sumatera Utara


21

1. Pengetahuan tentang penyusunan anggaran

2. Memahami Prosedur dalam penyusunan Anggaran

3. Keterampilan yang dimiliki

4. Kemampuan dalam Berkomunikasi

5. Sikap dalam bekerja

6. Wewenang dalam pengambilan keputusan.

7. Kekuasaan yang dimiliki di Jabatan.

2.1.7 Komitmen Organisasi


Armstrong (1991) menyatakan bahwa pengertian komitmen mempunyai 3

(tiga) area perasaan atau perilaku terkait dengan perusahaan tempat seseorang

bekerja:

1. Kepercayaan, pada area ini seseorang melakukan penerimaan bahwa organisasi

tempat bekerja atautujuan-tujuan organisasi didalamnya merupakan sebuah nilai

yang diyakini kebenarannya.

2. Keinginan untuk bekerja atau berusaha di dalam organisasi sebagai kontrak

hidupnya. Pada konteks ini orang akan memberikan waktu, kesempatan dan

kegiatan pribadinya untuk bekerja diorganisasi atau dikorbankan ke organisasi

tanpa mengharapkan imbalan personal.

3. Keinginan untuk bertahan dan menjadi bagian dari organisasi.

Komitmen organisasi yang tinggi akan mengurangi keinginan individu untuk

melakukan senjangan anggaran. Sebaliknya bila komitmen organisasi individu

tersebut rendah, maka kepentingan pribadinya lebih diutamakan, dan dia dapat

melakukan senjangan anggaran agar anggaran mudah dicapai dan pada akhirnya

Universitas Sumatera Utara


22

nanti keberhasilan sasaran anggaran tersebut diharapkan dapat mempertinggi

penilaian kinerjanya karena berhasil dalam pencapaian tujuan.

Adapun indikator komitmen organisasi Menurut Mowday, dkk (1979) yaitu :

1. Kerja keras untuk menyukseskan organisasi

2. Kebanggaan bekerja pada organisasi

3. Kesediaan menerima tugas demi organisasi

4. Organisasi merupakan inspirasi untuk melaksanakan tugas

5. Senang atas pilihan bekerja diorganisasi

6. Anggapan bahwa organisasinya adalah organisasi yang terbaik

7. Perhatian terhadap nasib organisasi.

2.1.8 Ketidakpastian Lingkungan

Ketidakpastian lingkungan merupakan situasi dimana seseorang terkendala

untuk memprediksi situasi di sekitarnya sehingga mencoba untuk melakukan sesuatu

untuk menghadapi ketidakpastian tersebut (Luthants,1998).

Duncan (1942) mendefinisikan ketidakpastian lingkungan sebagai

ketidakmampuan individu dalam menilai profitabilitas seberapa besar keputusan

yang telah dibuat akan gagal atau berhasil yang disebabkan karena kesulitan untuk

memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi.

Ketika votalitas (ketidakpastian) rendah, hanya beberapa pengecualian terjadi

dan sehingga aturan-aturan dan prosedur mungkin sesuai dan tepat dalam

mempengaruhi perilaku (Kren,1992). Ketika votalitasi tinggi, beberapa pengecualian

Universitas Sumatera Utara


23

akan mempengaruhi system informasi kecuali keputusan-keputusan tersebut dibuat

pada level hirarkhis yang lebih rendah dalam organisasi (Simons,1987).

Adapun indikator pengukuran ketidakpastian lingkungan yang dikembangkan

oleh Dunk (1993) yaitu :

1. Keyakinan menggunakan metode yang di lakukan

2. Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan.

3. Keyakinan dalam melakukan penyesuian terhadap perubahan.

4. Keyakinan dalam tindakan yang sesuai dengan sasaran

5. Bekerja sesuai dengan informasi yang diperoleh.

6. Mengetahui harapan yang diperoleh pihak luar demi kemajuan organisasi.

7. Keyakinan dalam melakukan pekerjaan.

2.1.9 Motivasi

Motivasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah derajat sampai dimana

individu berusaha melaksanakan tugasnya dengan baik. Penyusunan anggaran akan

lebih efektif apabila motivasi individu tinggi (Mia 1998). Menurut Siagian (2002),

mendefinisikan motivasi kerja sebagai daya pendorong bagi seseorang untuk

memberikan kontribusi yang sebesar-besarnya demi keberhasilan organisasi

mencapai tujuannya, dengan pengertian bahwa tercapainya tujuan organisasi berarti

tercapai pula tujuan pribadi para anggota organisasi yang bersangkutan.

Menurut James (1996) bahwa pegawai termotivasi untuk bekerja disebabkan

oleh faktor :

1. Tantangan pelaksanaan tugas

Universitas Sumatera Utara


24

2. Kedisiplinan dan penetapan tujuan secara realistis

3. Prestasi kerja

4. Kondisi kerja dalam kelompok atau tim

5. Kepuasan terhadap penyelesaian kerja.

6. Promosi untuk menjabat suatu jabatan tertentu yang memiliki tanggung jawab

penting.

Keenam faktor tersebut diharapkan menjadi pedoman bagi pegawai dalam

menyusun rencana anggaran yang berkualitas. Jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa

motivasi adalah keseluruhan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan

perbuatan yang dalam mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

2.2 Penelitian Terdahulu

Sebagai bahan dalam melakukan penelitian ini, beberapa hasil dari penelitian

terdahulu perlu dikemukakan. Adapun hasil penelitian terdahulu tersebut adalah

sebagai berikut :

Penelitian Daniati (2012) tentangPengaruh Kompetensi dan Motivasi

terhadap Kualitas Anggaran dengan Regulasi sebagai Variabel Moderating.

Penelitian ini dilakukan di SKPD Pemko Padang dengan jumlah sampel sebanyak 6

orang untuk setiap SKPD. Penelitian ini menggunakan variabel bebas Kompetensi

dan motivasi, dengan regulasi sebagai variabel moderating, serta Kualitas anggaran

sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan Kompetensi dan Motivasi

berpengaruh signifikan terhadap Kualitas anggaran, hasil moderasi antara

Kompetensi dengan regulasi terhadap kualitas anggaran tidak berpengaruh. Dan

Universitas Sumatera Utara


25

Moderasi antara Motivasi dan Regulasi terhadap kualitas anggaran berpengaruh

secara signifikan.

Penelitian Ben (2014) dengan judul The Impact of Budget Reforms on the

Quality of Budget Management in Nigeria. Peneilitian ini dilakukan di pemerintahan

Nigeria dengan menggunakan data anggaran dari tahun 1998 hingga 2012. Penelitian

ini menggunakan variabel bebas Reformasi Anggaran (The Medium Term

Expenditure Framework (MTEF) and the Fiscal Responsibility Act (FRA)) serta

kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan reformasi

anggaran berpengaruh negatif terhadap kualitas anggaran.

Penelitian Lismawati (2013) dengan judul Pengaruh SDM, Plafon Anggaran,

dan perubahan Regulasi terhadap Kualitas anggaran di Pemerintahan Daerah

Bengkulu. Penelitian ini dilakukan di SKPD Provinsi Bengkulu dengan sampel

penelitian,seluruh pegawai yang telah bekerja lebih dari satu tahun dan memiliki

latar belakang minimal D3. Penelitian ini menggunakan variabel bebas Sumber Daya

Manusia, Plafon Anggaran, dan Perubahan Regulasi serta Kualitas anggaran sebagai

variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Sumber Daya Manusia

berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran. Plafon anggaran dan perubahan Regulasi

tidak berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran.

Penelitian Nita (2011) yang berjudul pengaruh partisipasi anggaran terhadap

kualitas anggaran dengan ketidakpastian lingkungan sebagai variabel moderating.

Penelitian ini dilakukan di RSD Dr. Soebandi Jember dengan menyebarkan

kuesioner sebanyak 31 responden. Penelitian ini menggunakan vaiabel bebas

Universitas Sumatera Utara


26

partisipasi anggaran dengan variabel moderating ketidakpastian lingkungan, serta

Kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitian ini menunjukan

partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kualitas anggaran dan hasil moderating

pengaruh pertisipasi anggaran terhadap kualitas anggaran melalui ketidapastian

lingkungan berpengaruh positif.

Penelitian Alif (2010) yang berjudul Pengaruh pengetahuan, regulasi dan

perilaku pegawai terhadap kualitas penyusunan anggaran. Penelitian ini dilakukan di

SKPD Pemko Padang dengan jumlah sampel 3 orang untuk setiap SKPD. Penelitian

ini menggunakan variabel bebas pengetahuan, regulasi dan perilaku pegawai, serta

Kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitan ini menunjukan bahwa

hanya prilaku pegawai yang berpengaruh terhadap kualitas penyusunan anggaran

sedangkan pengetahuan dan regulasi tidak berpengaruh.

Penelitian Bestari (2009) yang berjudul Pengaruh reformasi penyusunan

anggaran terhadap kualitas APBD Kota Semarang dengan jumlah 32 responden.

Penelitian ini menggunakan variabel bebas reformasi anggaran (dengan pengukuran

akuntabilitas publik, partisipasi publik, transparansi publik dan pendekatan kinerja)

serta kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil penelitian inimenunjukan

reformasi anggaran berpengaruh positif terhadap kualitas anggaran.

Penelitian Ari (2005) yang berjudul Pengaruh Reformasi anggaran terhadap

Kualitas Anggaran Daerah. Penelitian ini dilakukan di DPRD di Jogjakarta dengan

jumlah 230 responden. Penelitian ini menggunakan variabel bebas reformasi

anggaran (dengan pengukuran akuntabilitas publik, partisipasi publik, transparansi

Universitas Sumatera Utara


27

publik dan pendekatan kinerja) serta kualitas anggaran sebagai variabel terikat. Hasil

penelitian ini menunjukan akuntabilitas publik berpengaruh terhadap kualitas APBD

tetapi tidak signifikan, partisipasi masyarakat berpengaruh teradap kualitas APBD

dan signifikan, transparasi publik berpengaruh terhadap kualitas APBD dan

signifikan, anggaran berbasis kinerja berpengaruh terhadap kualitas APBD tetapi

tidak signifikan.

Berikut ini adalah ringkasan daftar peneliti terdahulu yang relevan dengan

penelitian yang saya lakukan :

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No. Nama Judul Variabel Hasil Penelitian


Penelitian Penelitian
1 Daniati Pengaruh Dependen Variabel Kompetensi dan Motivasi
Puttri Kompetensi dan : Kulitas Anggaran berpengaruh signifikan terhadap
(2012) Motivasi terhadap Kualitas anggaran, dan hasil
Kualitas Independen moderasi antara Kompetensi
Anggaran dengan Variabel : dengan regulasi terhadap kualitas
Regulasi sebagai Kompetensi dan anggaran tidak berpengaruh dan
Variabel Motivasi. moderasi antara Motivasi dan
Moderating regulasi terhadap kualitas
Moderating anggaran berpengaruh secara
Variabel : Regulasi signifikan.
2 Ben Celeb, The impact of Dependen Variabel Reformasi anggaran (MTF dan
Kenneth, budget reforms on : Quality of Budget FRA) tidak signifikan berdampak
Iyoha the quality of (Budget fiscal pada kualitas pengelolaan
(2014) budget discipline (FDISC)) anggaran (BDISC dan FDISC) di
management in Nigeria. Oleh karena itu,
Nigeria. Independen direkomendasikan bahwa
Variabel : Medium pemerintah harus menyediakan
Term Expenditure kepemimpinan dan kemauan
Framework politik, tidak hanya untuk
(MTEF), Fiscal menegakkan ketentuan FRA,
Responsibility Act MTF dan reformasi lainnya, tetapi
(FRA), budget sanksi mereka yang Ksistem
discipline (BDISC) korsleting untuk keuntungan
mereka. Hal ini akan lebh jauh
untuk meningkatkan kepatuhan
dengan reformasi, dan membawa
peningkatan yang diharapkan
dalam kualitas pengelolaan
anggaran negara.

Universitas Sumatera Utara


28

3 Bestari Pengaruh Dependen Variabel Adanya dampak akuntabilitas


Dwi reformasi : Kualitas Anggaran publik, partisipasi publik,
Handayani penyusunan transparansi publik dan
(2009) anggaran terhadap Independen pendekatan kinerja APBD
kualitas APBD Variabel : terhadap kualitas APBD
Kota Semarang akuntabilitas
publik, partisipasi
publik, transparansi
publik dan
pendekatan kinerja
4 Nita Febri Pengaruh Dependen Variabel Partisipasi berpengaruh positif
Antika partisipasi : Kualitas Anggaran terhadap kualitas anggaran,
(2011) anggaran terhadap namun hasil moderasi
kualitas anggaran Independen ketidakpastian lingkungan dengan
dan ketidak Variabel : partisipasi anggaran terhadap
mpastian Partisipasi kualitas anggaran berpengaruh
lingkungan Anggaran. negatif.
sebagai variabel
Moderating. Moderating
Variabel :
Ketidakpastian
Lingkungan
5 Ari Sunardi Pengaruh Dependen Variabel Akuntabilitas publik berpengaruh
(2005) Reformasi : Kualitas Anggaran terhadap kualitas APBD tetapi
anggaran terhadap tidak signifikan, partisipasi
Kualitas Independen masyarakat berpengaruh teradap
Anggaran Daerah Variabel : kualitas APBD dan signifikan,
akuntabilitas transparasi publik berpengaruh
publik, partisipasi terhadap kualitas APBD dan
publik, transparansi signifikan, anggaran berbasis
publik dan kinerja berpengaruh terhadap
pendekatan kinerja kualitas APBD tetapi tidak
signifikan
6 Lismawati Effect of human Dependen Variabel Sumber daya manusia
(2013) Resource, ceiling : Quality of Budget mempengaruhi kualitas anggaran
Budget, and the pemerintah, sedangkan pagu
quality of Independen anggaran dan perubahan peraturan
regulation change Variabel : Human tidak mempengaruhi kualitas
in Local Resource, Ceiling anggaran pemerintah
Government Budget, Regulation
Provincial Budget
Bengkulu
7 Alif Pengaruh Dependen Variabel Perilaku Pegawai berpengaruh
(2010) Pengetahuan, : Kualitas terhadap kualitas anggaran,
regulasi, dan Penyusunan sedangkan regulasi dan
perilaku pegawai Anggaran pengetahuan tidak berpegaruh.
terhadap kualitas
penyusunan Independen
anggaran Variabel :
Pengetahuan,
Regulasi, dan
Perilaku Pegawai.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep

Konsep penelitian merupakan hubungan logis dari landasan teoritis dan kajian

empiris yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya. Sesuai dengan jumlah

variabel dependen dan independen yang teridentifikasi, Berdasarkan penelitian

terdahulu yang telah direview sebelumnya, kemudian disusun konsep yang

menjelaskan hubungan antarvariabel dalam penelitian ini konsep tersebut dapat

disajikan dalam Gambar 3.1 berikut :


Kompetensi
Pegawai (X1) H1
H2
Kualitas Anggaran
Komitmen H2 H2 (Y)
Organisasi (X2) Motivasi (Z)
H2
H1
Ketidakpastian
Lingkungan (X3) H1

Gambar 3.1 Pengaruh Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi, dan


Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas Anggaran dan
Motivasi sebagai Variabel Intervening.

29
Universitas Sumatera Utara
30

3.2 Hubungan Antar Variabel

3.2.1 Hubungan Kompetensi Pegawai dengan Kualitas Anggaran

Kompetensi yang dimiliki oleh seorang penyusun anggaran diharapkan dapat

mengambil keputusan yang cepat, lugas dan tepat. Selain itu kompetensi yang

dimiliki juga memperlihatkan kesanggupan seorang pegawai dalam menyusun

anggaran di SKPD tempat ia bekerja dengan permasalahan serta tantangannya. Pada

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa Kompetensi pegawai berpengaruh positif

terhadap kualitas anggaran. Hal ini menunjukkan bawah semakin tinggi Kompetensi

setiap pegawai di SKPD tersebut, maka semakin meningkat pula kualitas anggaran

yang dimiliki oleh SKPD tersebut.

3.2.2 Hubungan Kompetensi Pegawai dengan Motivasi

Kompetensi keterampilan dan pengetahuan (Skill & knowledge) cenderung

lebih nyata (visible) dan relative berada dipermukaan sebagai karakteristik yang

dimiliki manusia. Kompetensi individu yang baik diharapkan motivasi kerja

seseorang dapat meningkat lebih baik lagi dalam melaksanakan pekerjaannya.

Hasil penelitian Ngatemin (2012) yang menyatakan bahwa Kompetensi

Pegawai mempunyai pengaruh positif signifikan terhadap Motivasi. Hal ini

menujukkan Semakin meningkatnya Kompetensi pegawai di suatu organisasi maka

semakin meningkat juga motivasi kerja di organisasi tersebut.

3.2.3 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Kualitas Anggaran

Menurut Steers (1985) dalam Teori Organisasi, Komitmen Organisasi

didefinisikan sebagai rasa identifikasi (keprcayaan terhadap nilai-nilai Organisasi),

keterlibatan (kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi)

Universitas Sumatera Utara


31

dan loyalitas (keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan)

yang dinyatakan oleh seorang anggota terhadap organisasinya.. Menurut Teori

Crosby (1979) dalam “Zero Defects” kualitas adalah sebagai kesesuaian dengan apa

yang disyaratkan atau distandardkan. Berdasarkan definisi diatas jika dikaitkan

dengan organisasi pemerintahan, setiap pegawai pemerintahan di suatu daerah harus

mempunyai komitmen organisasi agar dapat tercapainya tujuan pemerintahan yaitu

kesesuaian anggaran yang telah direncanakan dengan realisasi yang telah

dilaksanakan. Kriteria Anggaran yang berkualitas yaitu anggaran yang tepat sasaran,

konsisten dan sinkron dengan kegiatan sebelumnya, cepat dan mendetail. Oleh karena

itu, adanya komitmen organisasi di suatu pemerintahan, akan mendukung untuk

tercapainya anggaran yang berkualitas. Dalam Pemerintahan Daerah, pencapaian

tujuan terhadap rencana anggaran yaitu terpenuhinya kualitas anggaran yang baik dan

tepat. Dengan kata lain, jika dikaitkan kedua teori tersebut, Komitmen Organisasi

dapat berpengaruh positif terhadap Kualitas Anggaran, komitmen organisasi yang

tinggi maka akan diikuti dengan meningkatnya kualitas anggaran pendapatan dan

belanja di SKPD Pemerintah Kota Medan.

3.2.4 Hubungan Komitmen Organisasi dengan Motivasi

Komitmen organisasi merupakan keyakinan dan dukungan yang kuat terhadap

nilai dan sasaran yang ingin dicapai. Komitmen yang tinggi menjadikan individu

lebih mementingkan kepentingan organisasi daripada kepetingan pribadi dan

berusaha untuk menjadikan organisasi ini menjadi lebih baik lagi. Komitmen

organisasi yang rendah akan membuat individu untuk berbuat untuk kepentingan

pribadinya.

Universitas Sumatera Utara


32

Hasil penelitian Yuni (2009) menyatakan bahwa adanya pengaruh yang positif

signifikan Komitmen organisasi terhadap Motivasi pegawai, maksudnya semakin

tinggi Komitmen pegawai terhadap organisasinya, maka motivasi kerja akan

meningkat juga.

3.2.5 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan dengan Kualitas Anggaran

Menurut teori goal-setting, apabila individu menghadapi kondisi lingkungan

yang tidak pasti, akan membuat realisasi anggaran (anggaran aktual) tidak sesuai

dengan anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya, sehingga akan memperkecil

tingkat kualitas dan ketepatan anggaran pendapatan dan belanja daerah (Locke,

1968). Menurut Milliken (1987)ketidakpastian lingkungan yang tinggi didefinisikan

sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk memprediksi sesuatu yang terjadi di

lingkungannya secara akurat. Sedangkan didalam lingkungan yang relatif stabil

(ketidakpastian rendah), individu dapat memprediksi sesuatu yang terjadi

dilingkungannya secara akurat sehingga langkah-langkah yang akan dilakukannya

dapat membantu organisasi menyusun rencana dalam penganggaran dengan lebih

akurat (Duncan, 1972). Menurut Luthans (2006) ketidakpastian lingkungan

merupakan situasi dimana seorang terkendala untuk memprediksi situasi disekitarnya.

Hal ini disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki informasi yang cukup

untuk memprediksi sesuatu yang terjadi dilingkungannya secara akurat, sehingga

dalam penyusunan anggaran menjadi tidak akurat. Berdasarkan teori goal-setting dan

penelitian-penelitian terdahulu, Ketidakpastian lingkungan memiliki perngaruh yang

negatif terhadap kualitas anggaran. Maksudnya, apabila dalam keadaan lingkungan

yang tidak pasti, pegawai tidak mampu memprediksi lingkungan secara akurat

Universitas Sumatera Utara


33

sehingga tidak dapat menentukan langkah untuk membantu organisasi menyusun

rencana anggaran yang akurat dikarenakan pegawai tidak memiliki informasi yang

cukup mengenai faktor-faktor lingkungan sehingga tidak dapat memprediksi sesuatu

secara akurat, sehingga kualitas anggaran yang di susun di SKPD Pemerintah Kota

Medan akan sulit dicapai.

3.2.6 Hubungan Ketidakpastian Lingkungan dengan Motivasi.

Kemampuan memprediksi keadaan di masa datang pada kondisi

ketidakpastian lingkungan yang rendah dapat juga terjadi pada individu yang

berpartisipasi dalam penyusunan anggaran. Hasil penelitian Afiyah (2010)

menujukkan bahwa Ketidakpastian lingkungan memiliki pengaruh yang positif

signifikan terhadap Motivasi kerja. Ketidakpastian lingkungan memberikan

kontribusi pada pengaruh terhadap motivasi kerja. Meningkatnya ketidakpastian

Lingkungan membuat karyawan semakin tertantang untuk memecahkan masalah

ketidakpastian lingkungan tersebut, sehingga motivasi karyawan juga semakin

meningkat.

3.2.7 Hubungan Motivasi dengan Kualitas Anggaran

Dalam hal ini motivasi sangatlah berperan penting dalam meningkatkan semangat

kerja pegawai dalam melaksanakan tugas-tugasnya, termasuk motivasi pegawai SKPD

dalam menyusun anggaran yang berkualitas. Karena penyusunan anggaran adalah suatu

tugas yang bersifat teknis. Setiap unit kerja pemerintah Daerah (SKPD) terutama

penyusun anggaran harus bisa menyusun anggarannya dengan baik. Hasil penelitian

Daniati (2012) menunjukkan bahwa tingginya motivasi setiap pegawai, maka semakin

baik kualitas anggaran tersebut.

Universitas Sumatera Utara


34

3.3 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran yang ada hipotesis penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian berpengaruh

terhadap Kualitas anggaran secara parsial dan simultan.

2. Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian berpengaruh

terhadap Kualitas Anggaran dengan Motivasi sebagai Variabel Intervening.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

METODE PENELITIAN

4.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian ini adalan penelitian kuantitatif. Dari jenis data yang

digunakan penelitian ini merupakan data kualitatif. Metode kuanititatif digunakan

untuk menyimpulkan suatu keadaan yang terjadi di saat itu,dengan tujuan untuk

menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2013). Penelitian ini menganalisis

pengaruh yang ditimbulkan variabel independen terhadap variabel dependen.

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di SKPD Pemerintahan Kota Medan Waktu

penelitian ini dimulai dengan melakukan penelusuran pustaka, dilanjutkan dengan

pengumpulan data dan analisa data yang dilakukan selama periode tahun 2015.

4.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi didefinisikan sebagai sebuah wilayah umum yang menjadi fokus

suatu penelitian, yang di dalamnya mengandung unsur obyek atau subyek, serta

karakteristik tertentu yang telah ditetapkan peneliti (Sugiyono, 2010). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah SKPD pemerintahan Kota Medan sebanyak

35 SKPD.

Untuk pengambilan sampel digunakan Metode Sensus. Berdasarkan jabatan

yaitu sebagai Pejabat Penatausaha Keuangan (PPK) dan Pejabat Pelaksana Teknis

Kegiatan (PPTK). Oleh karena itu, jumlah sample dalam penelitian ini adalah

sebanyak 70 responden.

35
Universitas Sumatera Utara
36

Tabel 4.1 Jumlah Populasi dan Sampel


No SKPD/Lembaga Jlh Responden
1 Badan Kepegawaian Daerah 2
2 Badan Pengelolaan Keuangan Daerah 2
3 Badan Ketahanan Pangan 2
4 Badan Lingkungan Hidup 2
5 Badan Peneliti dan Pengembangan 2
6 Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB 2
7 Badan Penanaman Modal. 2
8 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 2
9 Badan Pelayanan Peijinan Terpadu. 2
10 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2
11 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan perlindungan Masy 2
12 Badan Pemberdayaan Masyarakat 2
13 Dinas Pemuda dan Olahraga 2
14 Dinas Pencegah Pemadam Kebakaran 2
15 Dinas Pertamanan 2
16 Dinas Bina Marga 2
17 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 2
18 Dinas Kesehatan 2
19 Dinas Komunikasi dan Informatika 2
20 Dinas Koperasi dan UMKM 2
21 Dinas Tata Ruang dan Tata Bangunan 2
22 Dinas Pendapatan 2
23 Dinas Pendidikan 2
24 Dinas Perhubungan 2
25 Dinas Pertanian dan Kelautan 2
26 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 2
27 Dinas Kebersihan 2
28 Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2
29 Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 2

30 Dinas Perumahan dan Permukiman 2

31 Kantor Perpustakaan 2

32 Kantor Arsip 2

33 Kantor Diklat 2

34 Kantor Sandi 2
35 RS umum Pringadi 2

Total 70
4.4 Metode Pengumpulan Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer. Metode pengumpulan data

Universitas Sumatera Utara


37

dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang di sebarkan di tiap-tiap SKPD Kota

Medan. Jawaban-jawaban responden diberi nilai atau skor menggunakan skala likert.

Untuk mengukur pendapat responden digunakan skala lima angka, perinciannya

adalah sebagai berikut :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral

4 = Setuju (S)

5 = Sangat Setuju (SS).

Variabel Kualitas Anggaran diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan dari Bank Dunia (2005) dengan 7 item pernyataan, variabel

Kompetensi Pegawai diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan

oleh Hutapea dan Thoha (2008) dengan menggunakan 7 item pernyataan, variabel

komitmen organisasi diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan

oleh Mowday dan Porter (1979) dengan menggunakan 7 item pernyataan, variabel

ketidakpastian lingkungan diukur dengan menggunakan instrumen yang

dikembangkan oleh Dunk (1993) menggunakan 7 item pernyataan, dan variabel

Motivasi diukur dengan instrumen yang dikembangkan oleh James (1996)

menggunakan 6 item pernyataan.

4.5 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel

Data yang diteliti dapat dikelompokkan menjadi tiga variabel, yaitu variabel

independen, variabel dependen dan variabel intervening. Variabel independen dalam

penelitian ini terdiri dari: kompetensi Pegawai, komitmen organisasi, dan

Universitas Sumatera Utara


38

ketidakpastian lingkungan. Sedangkan variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kualitas anggaran. Dan variabel intervening dalam penelitian ini adalah Motivasi

pegawai. Berikut ini akan diuraikan definisi dan pengukuran variabel yang

digunakan dalam penelitian ini:

1. Kualitas Anggaran (Y)

Kualitas Anggaran di definisikan sebagai kualitas hasil kerja dari penyusunan

anggaran yang dikerjakan oleh pegawai/karyawan dalam rangka menghasilkan

suatu produk berupa Rencana Kerja dan Anggaran (RKA). Dalam hal ini kualitas

anggaran dikaitkan dengan kriteria kualitas perencanaan Anggaran yang baik.

Dengan demikian, mengacu pada World Bank (2005) tentang “Kerangka Kerja

Pengukuran Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Daerah”, maka kualitas

anggaran daerah berkaitan dengan pemenuhan nilai nilai 7 indikator sebagai

berikut :

1. Hubungan yang konsisten antara perencanaan dari bawah ke atas.

2. Anggaran dibuat berdasarkan jangka waktu menengah

3. Target anggaran layak dan berdasarkan proses penyusunan anggaran

yang relistis

4. Anggaran berpihak pada kaum miskin

5. Sistem pengawasan dengan partisipasi dan sistem evaluasi yang

komprehensif untuk proses perencanaan dan pembuatan anggaran telah

terbentuk

6. Plafon anggaran sejalan dengan perencanaan dan prioritas anggaran

Universitas Sumatera Utara


39

7. Konsistensi dokumen perencanaan, APBD dan LKPJ.

2. Kompetensi Pegawai (X1)

Kompetensi didefinisikan sebagai kapasitas pegawai SKPD untuk mengerjakan

berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Digunakan 7 indikator yang

dikembangkan oleh Hutapea dan Thoha (2008) yaitu

1. Pengetahuan tentang penyusunan anggaran

2. Memahami Prosedur dalam penyusunan Anggaran

3. Keterampilan yang dimiliki

4. Kemampuan dalam Berkomunikasi

5. Sikap dalam bekerja

6. Wewenang dalam pengambilan keputusan.

7. Kekuasaan yang dimiliki di Jabatan.

3. Komitmen Organisasi (X2)

Komitmen Organisasi didefinisikan sebagai keyakinan dan dukungan yang kuat

terhadap nilai dan sasaran yang ingin dicapai organisasi. Untuk mengukur

variabel komitmen organisasi, digunakan 7 indikator yang dikembangkan oleh

Mowday, dkk (1979) yaitu :

1. Kerja keras untuk menyukseskan organisasi

2. Kebanggaan bekerja pada organisasi

3. Kesediaan menerima tugas demi organisasi

4. Organisasi merupakan inspirasi untuk melaksanakan tugas

5. Senang atas pilihan bekerja diorganisasi

6. Anggapan bahwa organisasinya adalah organisasi yang terbaik

7. Perhatian terhadap nasib organisasi.

Universitas Sumatera Utara


40

4. Ketidakpastian Lingkungan (X3)

Ketidakpastian Lingkungan (X3) adalah ketidakmampuan individu untuk menilai

probabilitas seberapa besar keputusan yang telah dibuat akan gagal atau berhasil

yang disebabkan karena kesulitan untuk memprediksi kemungkinan-

kemungkinan yang akan terjadi. Untuk mengukur ketidakpastian lingkungan

digunakan 7 indikator yang dikembangkan oleh Dunk (1993) yaitu :

1. Keyakinan menggunakan metode yang di lakukan

2. Keyakinan dalam mengambil suatu tindakan.

3. Keyakinan dalam melakukan penyesuian terhadap perubahan.

4. Keyakinan dalam tindakan yang sesuai dengan sasaran

5. Bekerja sesuai dengan informasi yang diperoleh.

6. Mengetahui harapan yang diperoleh pihak luar demi kemajuan organisasi.

7. Keyakinan dalam melakukan pekerjaan.

5. Motivasi (Z)

Motivasi (Z) adalah dorongan atau dukungan terhadap pegawai auntuk

melakukan hal yang maksimal dalam mencapai tujuannya. Motivasi sebagai

variabel intervening dimaksudkan untuk mengukur pengaruh motivasi terhadap

kualitas anggaran. Untuk mengukur Motivasi, adapun 6 indikator yang

dikembangkan oleh James (1996) pengukurannya yaitu

1. Tantangan pelaksanaan tugas.

2. Kedisiplinan dan penetapan tujuan secara realistis.

3. Prestasi kerja.

4. Kondisi kerja dalam kelompok atau tim.

5. Kepuasan terhadap penyelesaian kerja.

Universitas Sumatera Utara


41

6. Promosi untuk menjabat suatu jabatan tertentu yang memiliki

tanggungjawab penting.

Tabel 4.2 Definisi Operasional Variabel


Nama
Definisi Indikator Skala
Variabel
Kualitas hasil kerja Hubungan yang konsisten antara
dari penyusunan perencanaan dari bawah ke atas.
anggaran yang Anggaran dibuat berdasarkan jangka
dikerjakan oleh waktu menengah
pegawai SKPD Target anggaran layak dan berdasarkan
dalam rangka proses penyusunan anggaran yang relistis
menghasilkan suatu Anggaran berpihak pada kaum miskin
produk berupa Likert
Kualitas Sistem pengawasan dengan partisipasi
Rencana Kerja dan Ref: World
Anggaran (Y) dan sistem evaluasi yang komprehensif
Anggaran (RKA) Bank
untuk proses perencanaan dan pembuatan
(2005)
anggaran telah terbentuk
Plafon anggaran sejalan dengan
perencanaan dan prioritas anggaran
Konsistensi dokumen perencanaan, APBD
dan LKPJ

Kapasitas pegawai  Pengetahuan tentang penyusunan


PPK dan PPTK anggaran
untuk mengerjakan  Memahami Prosedur dalam
berbagai tugas Likert
penyusunan Anggaran
dalam suatu Ref:
Kompetensi  Keterampilan yang dimiliki
pekerjaan. Hutapea
Pegawai (X1)  Kemampuan dalam Berkomunikasi
& Thoha
 Sikap dalam bekerja (2008)
 Wewenang dalam pengambilan
keputusan.
 Kekuasaan yang dimiliki di Jabatan.

Keyakinan dan Kerja keras untuk


dukungan yang menyukseskan organisasi
kuat terhadap nilai Kebanggaan bekerja pada
dan sasaran yang organisasi Kesediaan menerima
ingin dicapai tugas demi organisasi Likert
Komitmen organisasi Organisasi merupakan inspirasi untuk Ref :
Organisasi (X2) melaksanakan tugas Mowda
Senang atas pilihan bekerja y (1979)
diorganisasi Anggapan bahwa
organisasinya adalah organisasi yang
terbaik
Perhatian terhadap nasib organisasi.

Universitas Sumatera Utara


42

Ketidakmampuan Keyakinan menggunakan metode yang di


individu untuk lakukan
menilai probabilitas Keyakinan dalam mengambil suatu
seberapa besar tindakan.
keputusan yang Keyakinan dalam melakukan penyesuian
telah dibuat akan terhadap perubahan. Likert
Ketidakpastian gagal atau berhasil Keyakinan dalam tindakan yang sesuai Ref :
Lingkungan yang disebabkan dengan sasaran Dunk
(X3) karena kesulitan Bekerja sesuai dengan informasi yang (1993)
untuk memprediksi diperoleh.
kemungkinan- Mengetahui harapan yang diperoleh pihak
kemungkinan yang luar demi kemajuan organisasi.
akan terjadi Keyakinan dalam melakukan pekerjaan.

Dorongan atau  Tantangan pelaksanaan tugas.


dukungan dari  Kedisiplinan dan penetapan tujuan
pimpinan terhadap secara realistis.
pegawai untuk Likert
 Prestasi kerja.
melakukan hal Ref:
Motivasi (Z)  Kondisi kerja dalam kelompok atau tim.
yang maksimal James
 Kepuasan terhadap penyelesaian kerja.
dalam mencapai L
 Promosi untuk menjabat suatu jabatan (1996)
tujuannya tertentu yang memiliki tanggungjawab
penting.

4.1 Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini adalah dengan menggunakan model regresi.

Dalam suatu penelitian, kemungkinan munculnya masalah dalam analisis regresi cukup

sering dalam mencocokkan model prediksi ke dalam sebuah model yang dimasukkan ke

dalam serangkaian data. Penelitian diuji dengan beberapa uji statistik yang terdiri dari

statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji statistik untuk pengujian

hipotesis.

4.1.1. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif dalam penelitian ini pada dasarnya merupakan proses

transformasi data penelitian dalam bentuk tabulasi, sehingga mudah dipahami dan

diinterpretasikan. Tabulasi menyajikan ringkasan, pengaturan atau penyususnan data dalam

bentuk tabel numerik. Statistik deskriptif umumnya digunakan peneliti untuk memberikan

informasi mengenai karakteristik variabel penelitian yang paling utama dan data demografi

Universitas Sumatera Utara


43

responden (Ikhsan dan Ghozali, 2006).

Dalam penelitian ini akan dilakukan analisis deskriptif dengan memberikan gambaran data

tentang jumlah data, jawaban minimum dan maksimum, mean, dan standar deviasi dari jawaban

yang telah didapat melalui kuesioner.

4.1.2. Uji Kualitas Data

Menurut Indriantoro dan Supomo (1999) ada dua konsep mengukur kualitas data

yaitu reliabilitas dan validitas. Kualitas data yang dihasilkan dari penggunaan instrumen

penelitian dapat dievaluasi melalui uji validitas dan reliabilitas. Pengujian tersebut masing-

masing untuk mengetahui konsistensi dan akurasi data yang dikumpulkan dari penggunaan

instrumen.

4.1.2.1. Uji Validitas

Uji validitas dimaksudkan untuk menilai sejauh mana alat ukur diyakini dapat

dipakai sebagai alat untuk mengukur item-item pertanyaan kuesioner dalam penelitian.

Teknik yang digunakan untuk mengukur validitas pertanyaan/ kuesioner adalah

Korelasi Product Moment dari Karl Pearson dengan ketentuan: r hitung lebih besar dari r

tabel (r hitung ≥ r tabel) dengan taraf signifikansi 5% atau 0,05 maka skor butir

pertanyaan/kuesioner valid tetapi sebaliknya jika r hitung lebih kecil dari r tabel, maka

skor butir pertanyaan /kuesioner tidak valid sehingga harus dibuang/diganti karena

dianggap tidak relevan.

4.1.2.2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan untuk menguji kestabilan dan konsistensi instrumen

dalam mengukur konsep. Selain itu pengujian reliabilitas dilakukan untuk membantu

menetapkan kesesuaian pengukuran. Pengujian reliabilitas setiap variabel dilakukan dengan

teknik Cronbach Alpha dengan bantuan program SPSS. Teknik ini merupakan pengujian

Universitas Sumatera Utara


44

reliabilitas inter item yaitu menggunakan item-item pertanyaan yang berskala multipoint.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha >

0,60 (Nunnally, 1978).

4.6.3 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dan

analisis jalur (path analisis), maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi

pengujian normalitas, pengujian multikolinearitas, pengujian heterokedastisitas, pengujian

autokorelasi, Erlina (2011).

4.6.3.1 Uji Normalitas

Uji Normalitas yang digunakan dalam tahap awal metode analisis data. Uji

normalitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel pengganggu

atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini diperlukan untuk melakukan uji t

dan uji f yang mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika

asumsi ini dilanggar atau tidak dipenuhi maka uji statistic menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil, Ghozali (2006).

Menurut Erlina (2011), untuk tahap awal dalam metode pemilihan analisis data, uji

normalitas sangatlah bermanfaat. Jika data normal maka gunakan statistic parametric

namun jika data tidak normal gunakan statistic non parametric atau lakukan treatment agar

data normal.

4.6.3.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen

antara satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, Ghozali (2006).

Universitas Sumatera Utara


45

Menurut Erlina (2011) ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu

dengan melihat nilai VIF, semakin tinggi VIF semakin besar dampak dari multikolinearitas.

Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas yang cukup berat diantara

variabel independen. UJi multikolinearitas yang kedua yaitu dengan melihat koefisien

korelasi sederhana antara variabel-variabel independen/penjelas, apabila r tinggi nilai

absolutnya maka ada dua variabel penjelas tertentu berkorelasi dan masalah

multikolinearitas ada dalam persamaan tersebut.

4.6.3.3 Uji Heterokedastisitas

Menurut Ghozali (2005) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah

dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan

ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke

pengamatan lainnya tetap, maka disebut Homoskedastisitas. Jika varians berbeda, maka

disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau

tidak terjadi heteroskedastisitas. Deteksi ada tidaknya dapat dilakukan dengan melihat ada

tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED di mana sumbu

Y adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu X adalah residual (Y prediksi dan Y

sesungguhnya) yang telah distudentized. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang

membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka

mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-

titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Universitas Sumatera Utara


46

4.6.4 Pengujian Hipotesis Penelitian

4.6.4.1 Pengujian Hipotesis I

Pengujian hipotesis I dilakukan dengan menggunakan uji simultan dan uji parsial

dengan persamaan berikut :

Y = α + βıXı + β2X2 + β3X3 + ε

Keterangan :

Y = Kualitas Anggaran α =

Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Kompetensi Pegawai

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Ketidakpastian Lingkungan

e = Error

1. Uji Simultan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2,…Xn)

secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen (Y).

Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji F adalah dengan melihat

nilai signifikan yaitu :

1. Apabila Sig α < 0,05, maka H1 diterima.

2. Apabila Sig α > 0,05, maka H1 ditolak.

2. Uji Parsial (Uji t)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel

independen (X1,X2,…Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel

Universitas Sumatera Utara


47

dependen (Y). Adapun langkah-langkah dalam pengambilan keputusan untuk uji t adalah

dengan melihat nilai signifikan

1. Apabila Sig α < 0,05, maka H1 diterima.

2. Apabila Sig α > 0,05, maka H1 ditolak.

3. Uji koefisien determinasi

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh

variabel independen yang digunakan dalam penelitian mampu menjelaskan variasi total

variabel dependen. Nilai koefisien determinasi antara 0 dan 1 (0 < R2 < 1). Nilai yang

mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hampir semua informasi

yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen.

4.6.4.2 Pengujian Hipotesis II

Pengujian hipotesis II dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis

jalur. Analisis jalur merupakan perluasan dari analisis regresi linear berganda, untuk

menaksir hubungan kausalitas antar variabel (model causal) yang telah ditetapkan

sebelumnya berdasarkan teori (Ghozali, 2005: 139). Path analysis memberikan secara

eksplisit hubungan kausalitas antar variabel berdasarkan pada teori. Anak panah

menunjukkan hubungan antar variabel dan setiap nilai p menggambarkan jalur dan

koefisien jalur. Tujuan dari analisis jalur adalah untuk menerangkan akibat langsung dan

tidak langsung dari beberapa variabel sebagai variabel penyebab, terhadap beberapa

variabel lainnya sebagai variabel akibat (Ghozali, 2005: 140). Pengujian hipotesis ini

menggunakan 3 tahap persamaan sebagai berikut :

Z = α + βıXı + β2X2 + β3X3 + ε…...................(1)

Universitas Sumatera Utara


48

Y = α + βıXı + β2X2 + β3X3 + β4Z + ε….........(2)

Y = α + βZ + ε…................................................(3)

Keterangan :

Y = Kualitas Anggaran

Z = Motivasi

α = Konstanta

β = Koefisien regresi

X1 = Kompetensi Pegawai

X2 = Komitmen Organisasi

X3 = Ketidakpastian Lingkungan

e = Error

Metode analisis jalur (path analysis) dapat dihitung dimana :

1. Pengaruh langsung yaitu: Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas Anggaran = P1

2. Pengaruh tidak langsung yaitu : Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan

Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kualitas Anggaran melalui Motivasi = P2 x

P3

3. Jika nilai P1 < (P2XP3) maka dinyatakan bahwa variabel Motivasi merupakan

variabel intervening.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Pada bab V ini disajikan gambaran data penelitian yang diperoleh dari hasil

pengolahan data yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk analisis dan

menjawab hipotesis penelitian yang diajukan dan juga untuk mendapatkan jawaban

responden mengenai kondisi masing-masing variabel penelitian. Analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan alat bantu SPSS.

5.1. Deskripsi Data

Setelah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode statistik diperoleh

hasil sebagai berikut :

5.1.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada

Tabel 5.1 Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 3 (tiga) variabel

independen yaitu Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen Organisasi (X2) dan

Ketidakpastian Lingkungan (X3). Variabel dependen yaitu Kualitas Anggaran (Y)

dan Variabel Intervening yaitu Motivasi (Z). Hal tersebut terdapat pada Tabel 5.1

berikut :

Tabel 5.1 Statistik Deskriptif


N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Konpetensi Pegawai 70 23 33 28,6 1,966
Komitmen Organisasi 70 23 34 28 2,568
Ketidakpastian Lingkungan 70 23 34 28,6 2,6
Motivasi 70 21 30 26,5 2,244
Kualitas Anggaran 70 23 35 28,9 3,297
Valid N (listwise) 70
Sumber : Hasil Data Olahan SPSS

49
Universitas Sumatera Utara
50

Dari Tabel statistik deskriptif diatas dapat dilihat bahwa Kompetensi Pegawai

terendah adalah pegawai PPK untuk Badan Pengelola Keuangan Daerah dan

Kompetensi Pegawai tertinggi adalah pegawai PPK Dinas Perhubungan. Tingkat

penyimpangan standar (standard deviation) menunjukkan adanya kesenjangan

Kompetensi Pegawai setiap daerah hal ini disebabkan karena perbedaan sistem

perekrutan pegawai di setiap SKPD.

Komitmen Organisasi terendah adalah pegawai PPTK untuk Dinas Pertanian

dan Kelautan dan untuk Komitmen Organisasi tertinggi adalah pegawai PPTK Dinas

Kependudukan dan Catatan Sipil. Tingkat penyimpangan standar (standard

deviation) menunjukkan adanya kesenjangan Komitmen Organisasi setiap daerah hal

ini disebabkan karena perbedaan tujuan utama di setiap SKPD.

Ketidakpastian Lingkungan terendah adalah pegawai PPK untuk Dinas Sosial

dan Tenaga Kerja dan untuk ketidakpastian Lingkungan tertinggi adalah pegawai

PPK Badan Kepegawaian Daerah Kota Medan dan Dinas Pencegah Pemadam

Kebakaran Kota Medan. Tingkat penyimpangan standar (standard deviation)

menunjukkan adanya kesenjangan Ketidakpastian Lingkungan setiap daerah hal ini

disebabkan karena perbedaan masalah dan tantangan untuk mencapai tujuan utama di

setiap SKPD.

Motivasi terendah adalah pegawai PPTK untuk Kantor Sandi Daerah Kota

Medan dan untuk Motivasi tertinggi adalah pegawai PPTK Badan Ketahanan Pangan

Kota Medan, PPTK Badan Peneliti dan Pengembangan Kota Medan, PPK Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, PPK Dinas Bina Marga dan PPTK

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Medan. Tingkat penyimpangan standar

(standard deviation) menunjukkan adanya kesenjangan Motivasi setiap daerah hal ini

Universitas Sumatera Utara


51

disebabkan karena perbedaan dukungan dari pihak internal di setiap SKPD.

Kualitas Anggaran terendah adalah pegawai PPK untuk Badan Pengelola

Keuangan Daerah Kota Medan, PPK Badan Penanaman Modal, PPK Dinas

Pertamanan, PPTK Kantor Sandi dan untuk Kualitas Anggaran tertinggi adalah

pegawai PPK dan PPTK Badan Peneliti dan Pengembangan Kota Medan, PPK Badan

Penanggulangan Bencana Daerah Kota Medan, PPK Dinas Kesehatan Kota Medan,

dan PPK Kantor Sandi Daerah Kota Medan. Tingkat penyimpangan standar

(standard deviation) menunjukkan adanya kesenjangan Kualitas Anggaran setiap

daerah hal ini disebabkan karena perbedaan pencapaian target anggaran di setiap

SKPD.

5.1.2 Karakteristik Responden

Lokasi penelitian ini adalah di SKPD Pemerintahan Kota Medan. Populasi

dalam penelitian ini adalah seluruh 35 SKPD Pemerintahan Kota Medan. Pada

penelitian ini peneliti menyebarkan 70 (Tujuh Puluh) set kuesioner. Seluruh

kuesioner yang kembali dijadikan sampel dalam penelitian ini. Adapun distribusi

pengumpulan data sebagai berikut :

Tabel 5.2
Tabel Pengumpulan Data

Keterangan Jumlah Persentase


Kuesioner yang dikirim 70 100%
Kuesioner yang tidak kembali 0 0%
Kuesioner cacat rusak 0 0%
Kuesioner yang dapat digunakan dalam penelitian 70 100%
Sumber: Data Diolah (peneliti), 2015

Berdasarkan data yang dikumpulkan diperoleh karakteristik responden yang

terdiri dari :

Universitas Sumatera Utara


52

Tabel 5.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Wanita 44 63%
Pria 26 37%
Total 70 100%
Sumber : Data diolah (peneliti) 2015

Berdasarkan Tabel 5.2 maka responden wanita sebanyak 44 (empat puluh

empat) orang dan responden pria sebanyak 26 (dua puluh enam) orang.

Tabel 5.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Jumlah Persentase


0 – 10 tahun 29 41 %
11 – 20 tahun 23 33%
21 – 30 tahun 15 22%
31 – 40 tahun 3 4%
Total 70 100%
Sumber : Data diolah (peneliti) 2015

Berdasarkan Tabel 5.4 maka responden yang paling banyak adalah antara 0-

10 tahun sebanyak 29 (dua puluh sembilan) orang, dan paling sedikit 31-40 tahun

sebanyak 3 (tiga) orang.

Tabel 5.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Usia Jumlah Persentase


20 - 30 tahun 3 4%
31 - 40 tahun 31 44%
41 - 50 tahun 18 26%
51 - 60 tahun 18 26%
Total 70 100%
Sumber : Data diolah (peneliti) 2015

Universitas Sumatera Utara


53

Berdasarkan Tabel 5.5 maka jumlah responden yang terbesar adalah dengan umur

31 – 40 tahun sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang dan jumlah responden terkecil

dengan umur 20 – 30 tahun sebanyak 3 (tiga) orang.

Tabel 5.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase


SMA 1 1%
S1 60 86%
S2 9 13%
Jumlah 70 100%
Sumber : Data diolah (peneliti) 2015

Berdasarkan Tabel 5.6 di atas, responden dengan tingkat pendidikan paling

banyak adalah dengan tingkat pendidikan S1 sebanyak 60 (enam puluh) orang, dan

yang paling sedikit adalah tingkat pendidikan SMA sebanyak 1 (satu) orang.

5.2 Hasil Analisis Data

5.2.1 Uji Kualitas Data

Sebelum kuesioner diberikan pada responden, kuesioner perlu diuji coba

terlebih dahulu untuk mengetahui valid atau tidaknya poin-poin pertanyaan tersebut.

Pengujian ini dilakukan kepada 30 pegawai di KPPN Kota Meulaboh.

5.2.1.1 Uji Validitas

Pengujian validitas instrumen dengan bantuan perangkat lunak SPSS, nilai

validitas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation

dengan ketentuan : nilai signifikan lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan pengujian validitas

instrumen, dapat diperoleh data sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


54

Tabel 5.7
Uji Validitas Variabel Penelitian

Instrumen Penelitian Butir Instrumen r Hitung Keterangan


1 0,492 Valid
2 0,497 Valid
3 0,667 Valid
Kualitas Anggaran (Y) 4 0,604 Valid
5 0,728 Valid
6 0,585 Valid
7 0,708 Valid
1 0,574 Valid
2 0,420 Valid
3 0,638 Valid
Kompeteni Pegawai (X1) 4 0,469 Valid
5 0,420 Valid
6 0,621 Valid
7 0,693 Valid
1 0,584 Valid
2 0,522 Valid
3 0,476 Valid
Komitmen Organisasi (X2) 4 0,588 Valid
5 0,630 Valid
6 0,622 Valid
7 0,531 Valid
1 0,687 Valid
2 0,664 Valid
3
Ketidakpastian Lingkungan 0,758 Valid
4
(X3) 0,625 Valid
5 0,756 Valid
6 0,444 Valid
7 0,420 Valid
1 0,497 Valid
2 0,394 Valid
3
Motivasi (Z) 0,454 Valid
4 0,465 Valid
5 0,511 Valid
6 0,755 Valid
Sumber : Hasil Data Olahan SPSS

Dari pernyataan yang diuji coba untuk variabel kualitas anggaran (Y) semua

butir dinyatakan valid selanjutnya untuk variabel kompetensi pegawai (X1),

komitmen organisasi (X2), ketidakpastian lingkungan (X3), dan motivasi (Z)

seluruh pernyataan dinyatakan valid karena memiliki nilai r hitung lebih tinggi dari r

tabel (n-k) pada taraf signifikansi α = 5% yaitu 0,374.

Universitas Sumatera Utara


55

5.2.1.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas adalah pengujian yang bertujuan untuk mengukur

konsistensi alat ukur yang digunakan untuk suatu objek yang diteliti. Uji reliabilitas

dilakukan dengan bantuan perangkat lunak SPSS. Suatu kuesioner dikatakan reliable

jika Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,60.

Tabel 5.8
Uji Reliabilitas Variabel Penelitian

Cronbach’s Batas Keterangan


Variabel Alpha Reliabilitas
Kualitas Anggaran (Y) 0,848 0,60 Reliabel
Kompetensi Pegawai (X1) 0,809 0,60 Reliabel
Komitmen Organisasi (X2) 0,819 0,60 Reliabel
Ketidakpastian Lingkungan (X3) 0,851 0,60 Reliabel
Motivasi (Z) 0,761 0,60 Reliabel
Sumber : Hasil Data Olahan SPSS

Dari Tabel 5.8 dapat dilihat bahwa hasil perhitungan Uji Reliabilitas

menunjukkan angka Cronbach’s Alpha pada masing-masing kolom variabel tersebut

lebih besar dari 0,60 (batas reliabilitas) maka dapat dinyatakan instrumen tersebut

reliable.

5.2.2. Hasil Uji Asumsi Klasik

Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakuakan pengujian

asumsi klasik, pengujian ini dilakukan untuk mendeteksi terpenuhinya asumsi-asumsi

dalam model regresi berganda dan untuk menginterpretasikan data agar lebih relevan

dalam menganalisis. Pengujian asumsi klasik ini meliputi :

5.2.2.1 Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011).

Universitas Sumatera Utara


56

Dilakukan uji normalitas karena dalam melakukan uji t dan F dengan asumsi bahwa

nilai residual mengikuti distribusi normal.

Untuk megetahui apakah data penelitian terdistribusi normal atau tidak

melalui analisis grafik dan uji statistik. Dalam melihat normalitas residual bisa

digunakan grafik Histogram dan PP Plot seperti yang terlihat pada gambar berikut ini

Histogram

Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

15

10
Frequency

Mean =-2.
Std. Dev.
0 N =7
-3 -2 -1 1 2
0
Regression Standardized Residual

Gambar 5.1. Diagram Histogram


Sumber : Hasil Olahan data SPSS

Universitas Sumatera Utara


57

Dari grafik histogram tampak bahwa residual terdistribusi secara normal dan

berbentuk simetris tidak menceng ke kanan atau ke kiri.

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

1.0

0.8
Expected Cum Prob

0.6

0.4

0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

Gambar 5.2. Normal P – Plot


Sumber : Hasil Olahan data SPSS
Pada grafik normal probability plots titik-titik menyebar berhimpit di sekitar

diagonal dan hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal. Uji

normalitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji secara statistik yaitu dengan

uji one-sample Kolmogorov-Smirnov seperti terlihat pada tabel 5.9:

Tabel 5.9. One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1 X2 X3 Z Y
N 70 70 70 70 70
Normal Parameters(a,b) Mean
28,61 27,96 28,61 26,53 28,87
Std. Deviation
Most Extreme Absolute 1,966 2,568 2,600 2,244 3,297
Differences
,135 ,108 ,130 ,155 ,085
Positive ,098 ,108 ,111 ,099 ,076
Kolmogorov-SmirnovNegative
Z 1,129
-,135 ,900
-,083 1,091
-,130 1,294
-,155 ,712
-,085
Asymp. Sig. (2-tailed) ,156 ,392 ,185 ,070 ,691
a Test distribution is Normal.
b Calculated from data.
Sumber : Hasil Olahan data SPSS

Universitas Sumatera Utara


58

Hasil pengujian normalitas dengan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov

menunjukkan tidak ada satu variabel pun yang nilai signifikasinya di bawah 0,05.

Dengan demikian dapat disimpulkan, tidak ada perbedaan distribusi residual dengan

distribusi normal, atau dapat dikatakan residual berdistribusi normal.

5.2.2.2 Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan untuk menguji apakah pada model regrsi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka

terjadi masalah multikolineritas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

terbebas dari masalah multikolinieritas. Pengujian ada tidaknya gejala multikolieritas

dilakukan dengan memperhatikan nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan

Tolerance. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya

multikolinieritas adalah nilai toleransi ≤ 0,10 atau sama dengan nilai VIF ≥ 10

(Ghozali, 2011). Hasil uji asumsi multikolinieritas dapat dilihat dari tabel 5.10:

Tabel 5.10. Hasil Uji Multikolinieritas


Coefficients(a)

Unstandardized Standardized Collinearity


Model
Coefficients Coefficients t Sig. Statistics
Std. Beta Toleranc
B Error e VIF
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000 ,576 1,735
KOMITMEN ,093 ,353 4,847 ,000 ,587 1,704
ORGANISASI ,453
KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN -,275 ,072 -,217 -3,828 ,000 ,964 1,038

a Dependent Variable: KUALITAS ANGGARA


Sumber : Hasil Olahan data SPSS

Dari hasil uji asumsi multikolinieritas dapat dilihat bahwa tidak ada

satupun variable independen yang memiliki nilai VIF > 10 dan setiap variabel

Universitas Sumatera Utara


59

memiliki nilai toleransi > 0,10 sehingga disimpulkan bahwa model tidak mempunyai

masalah multikolinieritas.

5.2.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain .

Heteroskedastisitas muncul apabila residual atau kesalahan dari model regresi yang

diamati tidak mempunyai varians yang konstan dari suatu obesrvasi ke observasi

lainnya (Sekaran, 2003). Hasil pengujian asumsi heteroskedastisitas dengan

menggunakan Grafik Scatterplot menunjukkan di dalam model tidak terjadi

heterokedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari gambar 5.3. dimana titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu.

Scatterplot

Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

1
Regression Studentized

-1
Residual

-2

-3

-3 -2 -1 0 1

Regression Standardized Predicted Value

Gambar 5.3. Scatterplot Uji Heteroskedastisitas


Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

Universitas Sumatera Utara


60

Uji asumsi heteroskedastisitas juga dapat dilihat dengan menggunakan uji statistik

yang salah satunya menggunakan uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan

meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya (Sekaran,

2003). Residual adalah selisih antara nilai observasi dengan nilai prediksi dan absolut

adalah nilai mutlaknya.

Tabel 5.11. Hasil Uji Glejser

Unstandardized Standardized
Model Coefficients t Sig.
Coefficients
Std.
B Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -1,364 2,112 -,646 ,521
Kompetensi Pegawai ,120 ,072 ,263 1,655 ,103
Komitmen Organisasi -,049 ,055 -,141 -,895 ,374
Ketidakpastian Lingkungan ,018 ,042 ,051 ,415 ,680
a Dependent Variable: RES2
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS
Hasil uji Glejser menunjukkan di dalam model tidak terjadi

heteroskedastisitas seperti yang terlihat pada tabel 5.11, dimana nilai signifikansi

untuk setiap variabel bebas lebih besar dari α 0,05. Dengan demikian dapat

disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model.

5.2.3 Uji Hipotesis

5.2.3.1 Hasil Pengujian Hipotesis I


1. Uji F

Uji F (simultan) digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

(kompetensi pegawai, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan) secara

bersama-sama atau simultan mempengaruhi variabel dependen. Dari hasil pengujian

SPSS maka nilai Anova dalam uji F adalah sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


61

Tabel 5.12. Hasil Uji F


ANOVA(b)

Model Sum of df Mean F Sig.


Squares Square
Regression 596,250 3 198,750 85,405 ,000(a)
1 Residual 153,593 66 2,327
Total 749,843 69
a Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

Dari hasil uji F di atas, nilai signifikansinya < 0,05 (0,000 < 0,05) sedangkan

maka H1 diterima sehingga dapat diambil kesimpulan maka secara simultan variabel

independen ( Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi dan Ketidakpasian

Lingkungan) berpengaruh secara signifikan terhadap variabel independen (Kualitas

Anggaran).

2. Uji t

Uji t (parsial) adalah untuk melihat pengaruh variabel-variabel independen

secara parsial terhadap variabel dependen. Dari hasil pengujian SPSS maka nilai uji t

adalah sebagai berikut :

Tabel 5.13. Hasil Uji t


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Berdasarkan hasil uji t diatas, maka dengan demikian untuk menguji secara parsial

dapat disusun persamaan regresi berganda sebagai berikut:

Y = - 3,650 + 0,970X1 + 0,453X2 - 0,275X3

Universitas Sumatera Utara


62

1. Nilai konstanta sebesar -3,650 artinya apabila variabel Kompetensi Pegawai

(X1), Komitmen Organisasi (X2) dan Ketidakpastian Lingkungan (X3 )

diasumsikan nol, maka Kualitas Anggaran (Y) akan menurun sebesar 3,650

%.

2. Nilai koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,970 yang dan dari segi

signifikansi bahwa nilai signifikan Kompetensi Pegawai bernilai 0,000 berarti

Kompetensi Pegawai berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas

Anggaran maka H1 di terima.

3. Nilai koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,453 dan dari segi signifikansi

bahwa nilai signifikan Komitmen Organisasi bernilai 0,000 berarti Komitmen

Organisasi berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Anggaran maka H1 di

terima.

4. Nilai koefisien Ketidakpastian Lingkungan bernilai -0,275 dan dari segi

signifikansi bahwa nilai signifikan Ketidakpastian lingkungan bernilai 0,000

berarti Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh negatif segnifikan terhadap

Kualitas Anggaran maka H1 diterima.

3. Analisis koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) terletak pada tabel model Summary dan tertulis R

Square. Untuk regresi linier berganda sebaiknya menggunakan R Square yang sudah

disesuaikan atau tertulis Adjusted R Square karena disesuaikan dengan jumlah

variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R Square/Adjusted R Square

dikatakan baik jika di atas 0,5 karena nilai R Square berkisar antara 0 sampai dengan 1. Hasil

analisis koefisien determinasi dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 5.13 berikut ini:

Universitas Sumatera Utara


63

Tabel 5.14. Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Adjusted
Model R R Square Std. Error of
R the Estimate
Square
1 ,892(a) ,795 ,786 1,526
a Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

Berdasarkan Tabel 5.13 di atas terlihat nilai koefisien determinasi (R2) yang

sudah disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0,786, hal ini berarti 78,6 % variabel

dependen (kualitas anggaran) dapat dijelaskan oleh variabel independen (kompetensi

pegawai, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan). Sedangkan sisanya

(100% - 78,6% = 21,4%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model atau

variabel yang digunakan.

5.2.3.2 Hasil Pengujian Hipotesis II

Pada uji hipotesis 2 melihat secara langsung dan tidak langsung pengaruh

kompetensi pegawai, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap

kualitas anggaran melalui motivasi. Dalam pengujian ini digunakan 3 tahap

persamaan yaitu :

1. Pengujian Tahap I

Pada tahap ini, dilakukan regresi untuk mengetahui pengaruh

Kompetensi pegawai, Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap

Motivasi. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini:

Tabel 5.15 Pengujian Persamaan Tahap I

Unstandardized Coefficients Standardized t Sig.


Model Coefficients
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 8,531 3,842 2,221 ,030
KOMPETENSI PEGAWAI ,261 ,131 ,229 1,986 ,051
KOMITMEN ORGANISASI ,461 ,100 ,527 4,625 ,000
KETIDAKPASTIA
-,082 ,077 -,095 -1,073 ,287
N LINGKUNGAN
a Dependent Variable: MOTIVASI
Universitas Sumatera Utara
64

Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

Dari tabel diatas maka coefficients persamaan regresi yang didapat adalah :

Z = 8,531 + 0,261X1 + 0,461X2 – 0,082X3

Dimana :

Z = Motivasi

X1 = Kompetensi Pegawai (KP)

X2 = Komitmen Organisasi (KO)

X3 = Ketidakpastian Lingkungan (KL)

Ε = Error

Berdasarkan persamaan diatas di temukan bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar 8,531 artinya apabila variabel Kompetensi Pegawai

(X1), Komitmen Organisasi (X2) dan Ketidakpastian Lingkungan (X3 )

diasumsikan nol maka nilai Motivasi (Z) akan meningkat sebesar 8,531%.

2. Nilai koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,261 dan dari segi signifikansi

bahwa nilai siginifikan Kompetensi Pegawai bernilai 0,051 berarti

Kompetensi Pegawai berpengaruh tidak signifikan terhadap Motivasi.

3. Nilai koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,461 dan dari segi signifikansi

bahwa nilai siginifikan Komitmen Organisasi bernilai 0,000 berarti Komitmen

Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Motivasi.

4. Nilai koefisien Ketidakpastian Lingkungan bernilai - 0,082 dan dari segi

signifikansi bahwa nilai siginifikan Ketidakpastian Lingkungan bernilai 0,287

Universitas Sumatera Utara


65

berarti Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh tidak signifikan terhadap

Motivasi.

2. Pengujian Tahap II

Dalam tahap ini, dilakukan regresi untuk mengetahui pengaruh Kompetensi

pegawai, Komitmen Organisasi, Ketidakpastian Lingkungan dan Motivasi terhadap

Kualitas Anggaran. Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 5.14 di bawah ini:

Tabel 5.16 Pengujian Persanaan Tahap 2


Coefficients(a)

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -8,392 3,027 -2,773 ,007
KOMPETENSI PEGAWAI ,825 ,103 ,492 8,024 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,196 ,087 ,153 2,253 ,028
KETIDAKPASTIAN -,230 ,059 -,181 -3,901 ,000
LINGKUNGAN
MOTIVASI ,556 ,094 ,378 5,942 ,000
a Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS

Dari tabel diatas, maka koefisien persamaan regresi yang didapat adalah :

Y = - 8,392 + 0,825X1 + 0,196X2 – 0,230X3 + 0,556Z

Berdasarkan persamaan diatas ditemukan bahwa :

1. Nilai Konstanta sebesar – 8,392 artinya apabila variabel Kompetensi Pegawai

(Z1), Komitmen Organisasi (X2), Ketidakpastian Lingkungan (X3) dan

Motivasi (Z) diasumsikan nol, maka nilai Kualitas Anggaran menurun sebesar

8,392 %.

2. Nilai Koefisien Kompetensi Pegawai bernilai 0,825 dan dari segi signifikasi

bahwa nilai signifikan Kompetensi Pegawai bernilai 0,000 yang

Universitas Sumatera Utara


66

berarti Kompetensi Pegawai berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas

Anggaran melalui Motivasi.

3. Nilai Koefisien Komitmen Organisasi bernilai 0,196 dan dari segi signifikasi

bahwa nilai signifikan Komitmen Organisasi bernilai 0,028 yang berarti

Komitmen Organisasi berpengaruh positif signifikan terhadap Kualitas

Anggaran melalui Motivasi.

4. Nilai Koefisien Ketidakpastian Lingkungan bernilai – 0,230 dan dari segi

signifikasi bahwa nilai signifikan Komitmen Organisasi bernilai 0,000 yang

berarti Ketidakpastian lingkungan berpengaruh negatif signifikan terhadap

Kualitas Anggaran melalui Motivasi.

3. Pengujian Tahap III


Pada uji tahap III dilakukan untuk melihat pengaruh langsung Motivasi (Z)

terhadap Kualitas Anggaran (Y), hal ini dapat dilihat pada tabel 5.15 berikut ini :

Tabel 5.17 Persaman Tahap III

Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) -1,728 2,937 -,588 ,558
MOTIVASI 1,153 ,110 ,785 10,455 ,000
a Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN
Sumber: Hasil Olahan Data SPSS
Dari tabel diatas maka koefisien persamaan regresi yang didapat adalah :

Y = -1,728 + 1,153 Z
Dimana :
Y = Kualitas Anggaran
Z = Motivasi
E = Error

Universitas Sumatera Utara


67

Dari persamaan diatas ditemukan bahwa :

1. Nilai konstanta sebesar – 1,728 artinya apabila variabel Motivasi (Z)

diasumsikan nol maka nilai Kualitas Anggaran (Y) akan menurun sebesar 1,728

%.

2. Nilai koefisien Motivasi bernilai 1,153 dan dari segi signifikansi bahwa nilai

siginifikan Motivasi bernilai 0.000 berarti Motivasi berpengaruh positif

signifikan terhadap Kualitas Anggaran.

5.2.3.3 Analisis Jalur (Path Analysis)

Analisis jalur ( Path Analysis) dalam penelitian ini digambarkan melalui

diagram jalur (path analysis) seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Variabel Independen Variabel Intervening Variabel Dependen

Kompetensi 0,970
Pegawai (X1) 0,261
Kualitas Anggaran
Komitmen Motivasi (Z)
0,461 1,153 (Y)
Organisasi (X2)
0,453
Ketidakpastian -0,082
Lingkungan (X3) -0,275

Gambar 5.4
Analisis Jalur Hubungan Variabel Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen
Organisasi (X2), Ketidakpastian Lingkungan(X3), Motivasi (Z), Kualitas
Anggaran (Y)

Untuk mengetahui pengaruh langsung, tidak langsung selanjutnya dapat dilihat pada

tabel analisis Diskomposisi jalur dibawah ini :

Universitas Sumatera Utara


68

Tabel 5.18 Tabel Analisis Diskomposisi Jalur

Langsung Pengaruh Tidak Langsung


Keterangan
X1 Terhadap Z 0,261
X2 Terhadap Z 0,461
X3 Terhadap Z - 0,082
Z Terhadap Y 1,153
X1 Terhadap Y 0,970 0,301
X2 Terhadap Y 0,453 0,532
X3 Terhadap Y - 0,275 - 0,095

Dari table hasil penelitian diatas dapat diartikan sebagai berikut :


1. Koefisien pengaruh langsung Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Anggaran

> pengaruh tidak langsung Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas Anggaran

(0,970 > 0,301). Maka disimpulkan bahwa Motivasi bukanlah merupakan

variabel intervening antara Kompetensi Pegawai (X1) terhadap Kualitas

Anggaran (Y).

2. Koefisien regresi pengaruh langsung Komitmen Organisasi terhadap Kualitas

Anggaran < pengaruh tidak langsung Komitmen Organisasi terhadap Kualitas

Anggaran (0,453 < 0,532). Maka disimpulkan bahwa Motivasi merupakan

variabel intervening antara Komitmen Organisasi (X2) terhadap Kualitas

Anggaran (Y).

3. Koefisien regresi pengaruh langsung Ketidakpastian Lingkungan tehadap

Kualitas Anggaran < pengaruh tidak langsung Ketidakpastian Lingkungan

terhadap Kualitas Anggaran (-0,275 < -0,095). Maka disimpulkan bahwa

Motivasi merupakan variabel intervening antara Ketidakpastian Lingkungan

(X3) terhadap Kualitas Anggaran (Y).

5.3. Pembahasan Hasil Penelitian

Universitas Sumatera Utara


69

Hasil pengujian hipotesis pertama dapat disimpulkan bahwa kompetensi

pegawai, komitmen organisasi dan ketidakpastian lingkungan secara simultan

berpengaruh signifikan terhadap kualitas anggaran.

Secara parsial kompetensi pegawai (X1) berpengaruh signifikan positif

terhadap kualitas anggaran (Y). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh

Susanto (2007) bahwa Kompetensi merupakan karakteristik-karakteristik yang

mendasari individu untuk mencapai kinerja superior dan Teori yang dikemukakan

oleh Spencer (2007) bahwa Kompetensi menunjukkan karakteristik yang mendasari

perilaku yang menggambarkan motif, karakteristik pribadi (ciri khas), konsep diri,

nilai-nilai, pengetahuan atau keahlian yang di bawa seseorang yang berkinerja unggul

di tempat kerja. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Diniati

(2012) bahwa semakin tinggi kompetensi pegawai dalam menyusun anggaran maka

kualitas anggaran di SKPD akan meningkat pula. Penyebabnya adalah dengan

kompetensi yang dimiliki oleh seorang penyusun anggaran diharapkan dapat

mengambil keputusan yang cepat, lugas dan tepat. Selain itu kompetensi yang

dimiliki juga memperlihatkan kesanggupan seorang pegawai dalam menyusun

anggaran di SKPD tempat ia bekerja dengan permasalahan serta tantangannya. .

Berdasarkan hasil pengujian hipotesis dapat dikatakan bahwa secara parsial

komitmen organisasi (X2) berpengaruh signifikan positif terhadap kualitas anggaran

(Y). Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Amstromg (1992). Pada

penelitian ini, setiap pegawai di SKPD Pemko Medan memiliki Komitmen yang

tinggi terhadap instansi mereka sehinggi setiap pegawai berusahan semaksimal

mungkin untuk mencapai tujuan mereka.

Universitas Sumatera Utara


70

Hasil pengujian hipotesis dapat dikatakan bahwa secara parsial ketidakpastian

lingkungan (X3) berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas anggaran (Y). Hal

ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Milliken (1987) ketidakpastian

lingkungan yang tinggi didefinisikan sebagai rasa ketidakmampuan individu untuk

memprediksi sesuatu yang terjadi di lingkungannya secara akurat, dan menurut

Duncan (1972) didalam lingkungan yang relatif stabil (ketidakpastian rendah),

individu dapat memprediksi sesuatu yang terjadi dilingkungannya secara akurat

sehingga langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat membantu organisasi

menyusun rencana dalam penganggaran dengan lebih akurat dan juga sejalan dengan

teori yang dikemukakan oleh Luthans (2006) ketidakpastian lingkungan merupakan

situasi dimana seorang terkendala untuk memprediksi situasi disekitarnya. Hal ini

disebabkan karena seseorang tersebut tidak memiliki informasi yang cukup untuk

memprediksi sesuatu yang terjadi dilingkungannya secara akurat, sehingga dalam

penyusunan anggaran menjadi tidak akurat.

Hasil pengujian persamaan hipotesis kedua yang menunjukkan bahwa secara

tidak langsung Kompetensi Pegawai tidak berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran

melalui Motivasi sebagai variabel intervening. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi

bukanlah variabel intervening antara Kompetensi Pegawai terhadap Kualitas

Anggaran. Dalam penelitian ini pegawai yang memiliki Kompetensi hanya

membutuhkan kemampuan dalam menyelesaikan tugasnya tidak perlu adanya

motivasi. Pada hasil pengujian persamaan kedua hipotesis kedua yang menunjukkan

bahwa secara tidak langsung Komitmen Organisasi berpengaruh terhadap Kualitas

anggaran Melalui Motivasi. Hal ini menunjukkan bahwa Motivasi merupakan

Variabel intervening antara Komitmen Organisasi terhadap Kualitas Anggaran. Hal

Universitas Sumatera Utara


71

ini juga sesuai dengan indikator yang dipergunakan untuk mengukur motivasi kerja

yang diambil dari penelitian Wardi (2008) dimana motivasi adalah keinginan bersama

untuk mencapai tujuan, kesetiaan pada organisasi dan pimpinan. Ini berarti, motivasi

merupakan variabel intervening pada variabel Komitmen Organisasi. Hasil

pengujian persamaan kedua hipotesis kedua yang menunjukkan bahwa secara tidak

langsung Ketidakpastian Lingkungan berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran

melalui Motivasi. Ini berarti, Motivasi merupakan variabel intervening antara

Ketidakpastian lingkungan terhadap Kualitas Anggaran. Dalam penelitian ini, adanya

dukungan motivasi yang diberikan oleh pihak internal maupun eksternal sangat

mempengaruhi pegawai, dengan demikian sesulit apapun ketidakpastian lingkungan

yang dihadapi akan mampu dilewati.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan sebagai berikut :

1. Secara simultan: kompetensi pegawai, komitmen organisasi dan ketidakpastian

lingkungan berpengaruh signifikan terhadap kualitas anggaran. Secara parsial:

kompetensi pegawai berpengaruh signifikan terhadap kualitas anggaran. Hal ini

sejalan dengan penelitian empiris yang dilakukan oleh Diniati Putri (2012).

Komitmen Organisasi berpengaruh signifikan terhadap kualitas anggaran. Hal ini

sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Amstrong (1992) Sedangkan

ketidakpastian lingkungan berpengaruh negatif signifikan terhadap kualitas

anggaran. Hal ini sejalan dengan teori Goal setting, penelitian yang dilakukan

oleh Locke (1968), Milliken (1987), Duncan (1972), dan Luthans (2006).

2. Hasil Pengujian Hipotesis Kedua yaitu : Kompetensi Pegawai tidak berpengaruh

terhadap Kualitas Anggaran melalui motivasi. Ini berati motivasi bukanlah

merupakan variabel intervening antara kompetensi pegawai terhadap Kualitas

Anggaran. Komitmen organisasi berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran

melalui Motivasi. Ini berarti motivasi adalah variabel intervening antara

komitmen organisasi terhadap Kualitas Anggaran. Ketidakpastian lingkungan

berpengaruh terhadap Kualitas Anggaran melalui Motivasi. Ini berarti, motivasi

72

Universitas Sumatera Utara


73
merupakan variabel intervening antara Ketidakpastian Lingkungan terhadap

Kualitas Anggaran.

6.2. Keterbatasan

Hasil penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan sebagai berikut:

1. Dalam penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel bebas hanya mampu

menjelaskan kualitas anggaran di SKPD Pemerintah Kota Medan sebesar 78,6 %

persen sedangkan sisanya 21,4 % persen dijelaskan oleh variabel lainnya.

2. Hasil penelitian terhadap 1(satu) Kota ini belum dapat menyimpulkan hasil

yang sama terhadap Kota yang lain.

6.3. Saran

Hasil penelitian ini minimal dapat memotivasi penelitian yang akan datang, untuk

melakukan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan kualitas anggaran.

Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan dalam penelitian ini, maka saran penelitian

ini, antara lain:

1. Diharapkan peneliti mendatang dapat menambahkan variabel independen dan

variabel intervening lainnya yang mempunyai kemungkinan berpengaruh

terhadap kualitas anggaran seperti, kebijakan pemerintah, sumber daya alam

dan komitmen pemerintahan daerah untuk memihak kepentingan publik.

2. Bagi perusahaan dan instansi-instansi pemerintah, disarankan dalam proses

perekrutan pegawai/ karyawan baru sebaiknya untuk pengujian kompetensi

harus lebih diutamakan agar didapatkan pegawai/karyawan yang memiliki

kompetensi yang memadai sehingga motivasi kerja menajdi lebih baik lagi.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Raharjo. 2011. Pembiayaan Pembangunan Daerah Yogyakarta.


Graha Ilmu, Yogyakarta

Afiyah. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Ketidakpastian Lingkungan


terhadap Motivasi Kerja Manajer Pada PT. PTPN X di Jombang. Tesis.
Universitas Pembangunan Nasional. Surabaya.

Alif. 2010. Pengaruh Pengetahuan, Regulasi, dan Perilaku Pegawai Terhadap


Kualitas Penyusunan Anggaran. Tesis : Program Pasca Sarjana, Unand:
Padang.

Armstrong M, (1991). Personnel Management Practice, Fourth Edition, Kogan


Page limited london

Ben C, Kenneth, Iyoha. 2014. The Impact Of Budget Reforms on the Quality of
Management in Nigeria. Journal of Accounting and Auditing: Research &
Practice. Nigeria

Crosby. P.B.1979. Quality is Free : the arr of making quality certain. New York:
McGraw-Hill.

Duncan, R.B. 1972. Characteristic of Organization Environtment and Perceived


Environtment Uncertainty. Administration Science Quartely 17: 313-327.

Dunk, A. S. April 1993, The Effect of Budget Emphasis And Information


Assymetry on The Relation Betweetn Budgetary Participation and Slack The
Accounting Review.

Erlina, 2011. Metodologi Penelitian: Untuk Akuntansi, USU PRESS, Medan

Ghozali dan Ikhsan. 2006. Metodologi Penelitian. Medan: Madju.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS
20. Edisi Ke-6 Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Handayani, Bestari. 2009. Pengaruh Reformasi Penyusunan Anggaran terhadap


Kualitas APBD Kota Semarang. Jurnal Dinamika Akuntansi. Volume 1,
Nomor 1, Maret 2009.

Husein, Umar. 2004. Metode Penelitian untuk skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan
ke-6. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Hutapea, Thoha, 2008, Kompetensi Plus. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.

74

Universitas Sumatera Utara


Kren, L. Dan J.L. Kerr, 1993. The Effect of Behavior Monitoring and Uncertainty
on the Use of Performance-Contingen Compasation. Accounting and
Bussines Research 23. Hal.159-167.

Latham, G. P., Borgogni. L., dan Petitta. L. 2008. Goal Setting and Performance
Management in The Public Sector. International Public Management
Journal, Vol. 26, No.3, Hal: 385-403.

Lismawati. 2012. Pengaruh Sumber Daya Manusia, Plafon Anggaran, dan


Perubahan Kualitas Regulasi Anggaran di Pemerintahan Daerah Provinsi
Bengkulu. Jurnal Akuntansi. Univeritas Bengkulu.

Locke, E.A. 1968. Toward a Theory Task Motivation and Incentives.


Organizational Behavior and Human Performance. PP 157-189.

Luthants, F. 2008, Organizational Behavior. Eight Edition, Mc.Graw-Hill Book


co-Singapore.

Mardiasmo, 2002. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi. Yogyakarta.

Mia, L. 1988. Managerial Attitude, Motivation and Effectiveness of Budget


Participation: Accounting, Organization and Society. Hal.465-475

Milliken, F. J, 1987. Three Types of Perceived Uncertainty About Environment:


State, Effect, and Response Uncertainty. Academy of Management Review
12
M. Nafarin, 2000, “Penganggaran Perusahaan”. Penerbit: Salemba Empat. Jakarta.

Modway, R., R. Steers, dan L. Porter, 1979. The Measurement of Organizational


Commitment. Journal of Vacational Behavior 14, pp: 224-235.

Munir, Badrul. 2003. Perencanaan Anggaran Kinerja, Memangkas Inefisiensi


Anggaran Daerah. Yogyakarta: Samawa Center.

Ngatemin. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Kompensasi terhadap Motivasi


Kerja Karyawan Hotel di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.
Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis. Volume 12 No . 2.September 2012.

Nita. 2011. Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Kualitas Anggaran dengan


Ketidapastian Lingkungan sebagai Variabel Moderating. Skripsi Akuntansi.
Universitas Jember.

Nugroho, B.A. 2005. Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian dengan
SPSS. Andi Offset. Yogyakarta.

Nur Indriantoro dan Bambang Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis.


Yogyakarta.

75

Universitas Sumatera Utara


Nunnaly, J.C., 1978. “Pshycometric Theory”, New York: McGraw-Hill.

Otley, D. T. 1980. The Contingency Theory of Management Accounting :


Achievement and Prognosis. Accounting, Organizational Behaviour,
Heinemann : London.

Parrek, Uday. 1985. Motivational Analysis of Organizational Behavior, MAO-B,


University Associates.

Perry, James L.1996. Measuring Public Service Motivation An Assessment of


Construct Reliability and Validity. Journal of Public Administration
Research and Theory.

Puttri, Daniati. 2012. Pengaruh Kompetensi dan Motivasi Terhadap Kualitas


Anggaran dengan Regulasi sebagai Variabel Moderasi Pada Pemerintah
Daerah Kota Padang. Tesis. Program Pasca Sarjana, Unand : Padang

Rahayu, Sri; Ludigdo; dan Affandy, Didied. 2007. Studi Fenomenologis Terhadap
Proses Penyusunan Anggaran Daerah Bukti Empiris Dari Satu Satuan
Kerja Perangkat Daerah Di Provinsi Jambi. Simposium Nasional
Akuntansi X. Makasar. 2007. ASPP03.

Rinusu dan Sri Mastuti. 2003. Panduan Praktis Mengontrol APBD. Jakarta :Civil
Education and Budgeting Transparancy Advocation (CIBA) dan Frederich
Eber Stiftung (FES).

Rivai, Veithzal. & Sagala, E.J. (2009). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk
Perusahaan. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sekaran, Uma. (2003). Research Methods for Business: A Skill Building Approach.
2nd Edition, John Willey and Sons, New York.

Shim, J. K., and J. G.,Siegel, 1996, Budgeting, Alih Bahasa Julius Mulyadi dan
Neneng Natalina, 2000, Jakarta: Erlangga.

Siagian, 2002. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Silvia, Yuni. 2009. Analisa Pengaruh Kepuasan Kerja dan Komitmen


Organisasional terhadap Motivasi Kerja Karyawan pada CV Tjahaja Baru
(Yamaha) Padang. Skripsi. Universitas Andalas. Padang.

Simons, R 1987. Accounting Control System and Business Strategy : An Empirical


Analysis. Accounting ,Organizations,and Society. Pp.357 - 374.

Spencer, M.Lyle and Spencer,M.Signe, 2007, Competence at Work:Models for


Superrior. John Wiley & Son, Canada.

Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga

76

Universitas Sumatera Utara


Sudarmanto. 2005. Analisis Regresi Linear Ganda dengan SPSS. Yogyakarta:
Graha Ilmu

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Manajemen. Alfabeta, Bandung.

Sunardi, Ari. 2005. Pengaruh Reformasi Penyusunan Anggaran terhadap


Kualitas Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Tesis. Progra
Pascasarjana. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta.

Triyono. 2002. Evaluasi Kinerja pemerintah Daerah. Jurnal Akuntansi dan


Keuangan Volume 1, Nomor 2, September 2002

Utari, Nuraeni. 2009. Studi Fenomenologis Tentang Proses Penyusunan


Anggaran Berbasis Kinerja Pada Pemerintah Kabupaten Temanggung.
Program Studi Magister Akuntansi. Program Pasca Sarjana Universitas
Diponegoro Tahun 2009.

Wardi, Elvi. 2008. Pengaruh Seleksi dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai
pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dam UKM. Tesis. Program
Pasca Sarjana

World Bank. 2005. Pengelolaan Keuangan Pemerintahan Daerah. Indonesia.


Nopember 2005.

Peraturan Pemerintah Nomor 105 tahun 2003 Pasal 4

Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara Pasal 19.

www.pemkomedan.go.id
medan.bpk.go.id
www.beritasumut.com
www.anggaran.depkeu.go.i
d

77

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1. Jadwal Waktu Penelitian

Jadwal Waktu Penelitian

Uraian
No Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Januari
Kegiatan
1 Pengajuan
Penyusunan
2
judul
Perbaikan
3
proposal
Seminar
4 proposal
/kolokium
Pengumpulan
5
data
Pengolahan
6
data
Penyusunan
7 laporan
penelitian
8 Seminar hasil
Perbaikan
9
Tesis
10 Ujian Tesis

78

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2 Tabulasi Data
KOMITMEN ORGANISASI KETIDAKPASTIAN
KOMPETENSI PEGAWAI (X1) MOTIVASI (Z) KUALITAS ANGGARAN (Y)
N To (X2) To LINGKUNGAN (X3) To To To
o K K K K K K K tal K K K K K K K tal K K K K K K K tal K K K K K K tal K K K K K K K tal
1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6 7
1 4 4 4 4 5 4 4 29 4 4 4 4 4 5 4 29 5 5 4 5 5 5 5 34 4 4 5 5 5 4 27 3 4 4 4 4 5 5 29
2 4 5 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 5 4 5 30 4 5 5 4 5 4 27 3 5 4 4 4 4 4 28
3 4 5 3 3 3 3 4 23 4 4 3 3 3 3 4 24 4 4 5 5 4 4 4 30 4 5 3 3 4 5 24 4 4 3 3 3 3 3 23
4 5 4 4 4 4 4 4 29 5 4 4 4 4 4 4 29 5 5 4 4 4 4 4 30 4 4 5 5 5 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28
5 4 5 4 5 4 4 4 30 5 4 5 3 3 4 5 29 4 4 4 3 4 3 4 26 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 5 5 5 33
6 4 4 5 4 5 3 4 29 4 4 4 4 4 5 4 29 4 3 4 3 4 3 4 25 4 5 5 5 5 4 28 5 4 5 4 4 5 4 31
7 4 4 3 3 4 4 4 26 3 3 3 3 4 4 4 24 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 4 5 5 26 4 4 3 3 3 4 3 24
8 5 4 4 3 4 3 3 26 3 3 4 4 4 4 4 26 4 5 4 5 5 5 5 33 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 3 4 3 24
9 5 5 4 5 4 4 4 31 4 4 4 5 5 5 5 32 4 4 4 4 4 3 4 27 5 5 5 5 5 4 29 5 5 5 5 5 5 5 35
1
0 4 4 5 5 5 4 4 31 5 4 5 5 5 5 4 33 4 5 5 5 4 3 3 29 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 35
1
1 4 5 4 4 5 4 4 30 5 4 5 4 5 5 4 32 4 4 4 3 4 4 3 26 4 5 5 5 5 4 28 5 5 4 4 4 5 4 31
1
2 4 4 4 5 4 4 4 29 5 4 5 4 4 4 4 30 4 4 4 3 4 3 3 25 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 5 5 5 32
1
3 4 3 3 3 5 3 4 25 5 5 5 3 3 3 3 27 4 4 4 5 4 4 4 29 3 4 4 5 4 4 24 4 4 3 3 3 3 3 23
1
4 4 4 4 4 4 3 3 26 3 3 3 4 4 4 4 25 4 5 5 4 4 4 4 30 4 3 4 4 4 4 23 4 4 3 3 3 4 3 24
1
5 4 4 5 5 4 5 5 32 5 4 4 5 5 5 4 32 4 4 4 4 5 4 4 29 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 35
1
6 5 4 4 3 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 5 4 4 30 5 5 5 4 5 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
1
7 5 4 4 4 4 5 4 30 5 4 5 4 4 4 4 30 4 4 4 4 4 4 4 28 5 5 5 5 5 4 29 5 4 4 4 5 5 5 32
1
8 4 4 4 5 5 4 4 30 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 3 4 27 4 5 5 5 5 5 29 4 4 4 5 5 4 4 30

79

Universitas Sumatera Utara


1
9 4 4 4 4 4 4 4 28 5 3 4 3 3 3 3 24 4 4 4 4 4 5 4 29 3 4 4 4 4 4 23 4 4 3 3 3 3 3 23
2
0 4 5 5 4 4 4 4 30 5 5 5 4 4 4 4 31 4 4 4 5 5 5 5 32 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 4 4 4 4 28
2
1 4 4 5 5 4 4 4 30 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 5 4 5 5 5 32 4 4 5 5 5 5 28 4 5 5 5 4 4 4 31
2
2 4 4 4 4 4 3 3 26 4 4 4 3 3 3 4 25 4 4 5 4 5 4 4 30 3 4 5 5 4 4 25 4 5 4 4 3 3 4 27
2
3 4 4 5 4 5 5 4 31 5 5 4 4 5 5 4 32 4 4 4 4 4 3 4 27 4 5 5 5 5 4 28 4 5 5 4 5 5 5 33
2
4 4 4 5 4 4 3 4 28 3 4 4 5 3 3 4 26 4 4 4 4 5 4 4 29 4 4 4 5 5 4 26 4 5 4 4 3 3 4 27
2
5 4 5 5 4 5 4 4 31 4 3 3 5 4 4 4 27 4 4 4 4 5 4 4 29 5 5 4 4 4 4 26 4 4 4 5 5 4 4 30
2
6 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 3 3 3 4 27 4 4 4 5 4 4 4 29 4 5 5 5 4 4 27 5 4 4 4 4 4 5 30
2
7 4 4 4 4 5 4 4 29 4 4 4 4 5 5 4 30 5 5 4 5 5 5 5 34 4 4 5 5 4 4 26 3 4 4 4 4 5 5 29
2
8 4 5 4 4 4 5 4 30 4 4 5 4 5 4 4 30 4 4 4 4 5 4 5 30 4 5 5 4 5 4 27 3 5 4 4 4 4 4 28
2
9 4 4 3 3 3 4 4 25 3 3 3 4 4 4 4 25 4 4 5 5 4 4 4 30 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 3 3 3 23
3
0 4 4 4 5 4 4 4 29 5 4 5 5 4 5 4 32 5 5 4 4 4 4 4 30 4 5 5 5 5 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28
3
1 4 5 4 5 4 4 4 30 5 4 5 3 3 4 5 29 4 4 4 3 4 3 4 26 5 5 5 5 5 5 30 5 5 4 4 5 5 5 33
3
2 4 4 5 4 5 4 4 30 4 4 4 4 4 5 4 29 4 3 4 3 4 3 4 25 4 5 4 5 5 4 27 5 4 5 4 4 5 4 31
3
3 4 4 4 3 3 4 4 26 4 4 4 3 3 4 4 26 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 4 5 5 26 4 4 3 3 3 4 3 24
3
4 4 4 3 4 3 4 4 26 5 5 4 3 3 3 3 26 4 5 4 5 5 5 5 33 4 4 4 4 4 4 24 4 4 3 3 3 4 3 24
3
5 5 5 4 5 5 4 4 32 5 5 5 5 5 4 4 33 5 5 4 4 5 4 4 31 4 5 5 5 5 5 29 5 5 5 5 5 5 5 35
3
6 4 4 5 5 4 4 4 30 5 4 5 4 4 4 4 30 5 5 5 4 4 4 4 31 4 5 5 5 5 4 28 4 5 5 4 4 4 4 30
3 4 4 5 4 5 3 4 29 3 4 3 5 3 3 5 26 4 4 4 4 5 4 5 30 4 4 3 4 4 3 22 4 5 4 4 3 3 4 27

80

Universitas Sumatera Utara


7
3
8 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 4 4 4 4 4 29 4 4 4 4 4 3 4 27 3 4 5 5 5 5 27 1 5 5 4 5 5 5 30
3
9 4 4 5 4 4 3 3 27 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 4 5 5 25 4 4 4 4 4 5 4 29
4
0 4 5 4 5 4 4 4 30 4 4 4 5 5 5 4 31 5 4 5 3 4 4 4 29 4 4 4 5 5 5 27 4 5 5 5 4 4 4 31
4
1 4 4 4 3 4 3 4 26 4 4 4 3 3 3 3 24 4 4 4 4 5 4 4 29 3 4 4 4 5 5 25 4 4 4 4 4 3 3 26
4
2 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 4 27 4 5 4 5 4 4 4 30 3 3 5 5 5 5 26 5 5 3 3 3 4 4 27
4
3 4 4 5 4 4 4 4 29 5 4 5 4 3 3 3 27 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 5 5 5 5 28 4 4 4 4 5 5 4 30
4
4 4 4 4 5 4 4 4 29 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 3 4 4 4 27 4 5 5 5 5 5 29 4 4 5 4 4 5 3 29
4
5 5 4 4 5 4 4 3 29 5 3 5 4 4 4 4 29 4 4 4 5 5 4 4 30 4 4 4 5 5 5 27 4 5 4 3 4 4 4 28
4
6 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 4 4 4 5 28 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 5 5 5 5 28 3 5 3 4 4 4 4 27
4
7 5 4 4 5 5 5 5 33 4 4 4 4 4 4 4 28 5 4 5 4 4 4 4 30 3 4 4 4 4 4 23 4 4 4 4 4 5 4 29
4
8 4 4 5 5 4 4 4 30 4 3 4 4 4 4 4 27 4 5 4 4 5 4 4 30 4 5 5 5 5 5 29 5 5 4 4 4 4 5 31
4
9 4 4 4 5 5 4 4 30 4 3 4 5 4 4 4 28 4 5 4 4 4 4 4 29 3 4 4 5 5 5 26 4 5 5 4 4 4 4 30
5
0 4 4 4 4 4 4 3 27 4 3 4 3 3 3 3 23 4 4 4 4 4 4 4 28 3 4 4 4 4 4 23 4 4 3 3 4 4 3 25
5
1 4 4 4 3 3 4 4 26 5 4 5 4 4 4 4 30 5 5 5 5 5 4 4 33 4 4 4 4 4 4 24 3 3 4 3 4 5 4 26
5
2 4 5 4 4 4 4 4 29 4 3 4 4 4 4 4 27 4 4 4 4 4 3 3 26 3 4 5 4 4 4 24 5 4 4 4 4 4 3 28
5
3 4 4 4 5 4 3 3 27 4 3 4 3 3 3 4 24 4 4 3 4 4 3 4 26 3 4 4 4 5 4 24 4 4 3 3 5 5 3 27
5
4 4 5 4 4 5 4 4 30 5 4 5 4 5 5 5 33 4 4 4 4 4 4 4 28 4 5 5 5 5 5 29 5 5 4 4 4 5 5 32
5
5 5 4 4 3 5 4 3 28 4 4 4 4 4 4 4 28 3 3 3 4 4 3 3 23 5 4 5 5 4 4 27 5 4 4 4 4 5 4 30

81

Universitas Sumatera Utara


5
6 3 3 4 4 5 4 3 26 3 5 4 4 4 5 4 29 5 4 3 3 3 3 3 24 5 4 4 5 5 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28
5
7 4 4 4 5 4 5 4 30 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 5 5 5 5 28 4 4 4 5 5 5 5 32
5
8 4 4 5 5 5 4 4 31 5 5 5 4 5 5 5 34 5 5 5 4 4 4 4 31 5 5 5 5 5 5 30 5 5 5 5 5 5 5 35
5
9 4 4 3 4 4 4 4 27 4 3 4 4 4 4 4 27 5 4 4 5 5 4 4 31 4 5 5 5 5 5 29 4 4 3 4 4 5 5 29
6
0 4 4 4 3 4 4 4 27 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 5 4 29 4 5 4 4 4 4 25 4 4 3 3 4 4 4 26
6
1 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 5 4 4 4 29 4 4 5 5 4 4 26 5 4 4 4 4 4 5 30
6
2 4 5 5 4 5 4 4 31 4 3 3 5 4 4 4 27 4 4 4 4 5 4 4 29 5 5 4 5 4 4 27 4 4 4 5 5 4 4 30
6
3 4 4 5 5 4 4 4 30 4 3 4 4 4 4 4 27 4 3 4 4 3 4 4 26 4 5 5 5 5 5 29 5 4 4 5 5 5 5 33
6
4 4 4 5 4 4 3 4 28 5 3 5 3 3 3 3 25 4 4 4 4 4 3 4 27 3 4 5 5 5 5 27 4 3 3 4 5 5 3 27
6
5 4 4 4 4 4 4 4 28 4 3 4 3 4 3 4 25 4 4 4 4 4 3 3 26 3 4 4 4 4 3 22 3 3 4 3 5 4 5 27
6
6 4 4 4 5 4 3 3 27 4 3 4 3 3 3 4 24 4 4 3 4 4 3 4 26 3 4 5 4 4 3 23 4 4 4 4 4 4 3 27
6
7 4 5 5 4 5 5 4 32 4 3 4 4 4 4 4 27 4 5 4 3 3 3 3 25 4 4 4 5 5 5 27 5 5 5 5 5 5 5 35
6
8 4 4 4 3 4 3 4 26 4 3 3 4 3 4 4 25 4 4 3 4 3 3 3 24 4 3 4 3 3 4 21 4 4 3 3 3 3 3 23
6
9 5 5 5 4 4 3 3 29 5 3 5 4 4 4 4 29 3 3 3 4 3 3 4 23 4 4 5 5 5 5 28 4 4 4 4 5 5 5 31
7
0 4 4 4 4 4 4 4 28 4 4 4 4 3 3 4 26 4 4 4 4 4 3 4 27 4 4 5 4 4 4 25 4 4 3 3 5 5 3 27

82

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN


ORGANISASI DAN KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN TERHADAP KUALITAS ANGGARAN
DAN MOTIVASI SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
PEMERINTAHAN KOTA MEDAN

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris tentang


Pengaruh Kompetensi Pegawai, Komitmen Organisasi, dan Ketidakpastian
Lingkungan terhadap Kualitas anggaran dan Motivasi sebagai Variabel
Intervening pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintahan Kota
Medan. Demi tercapainya tujuan penelitian ini diharapkan kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/i untuk dapat mengisi daftar pernyataan dengan
keadaan yang sebenarnya. Hasil penelitian ini akan menjadi bahan masukan
bagi semua pihak dalam meningkatkan Kualitas Anggaran.

Daftar pertanyaan ini berisi jenis pertanyaan yaitu jenis isian dan jenis pilihan.
Pada jenis isian mohon diisi pada tempat jawaban yang telah disediakan dengan
singkat dan jelas. Sedangkan pada jenis pilihan mohon diisi pada jawaban yang
sesuai menurut Bapak/Ibu.

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama Responden..............................................................(Boleh tidak diisi)


2. Usia Responden..................................................................Tahun
3. Jenis Kelamin : a. Pria b. Wanita
4. Jenjang Pendidikan : a. SMU b. Diploma c. Sarjana S1 d. Master (S2)
e. S3
5. Lama bekerja..........................................................Tahun

83
Universitas Sumatera Utara
84

Lanjutan Lampiran 3

PETUNJUK PENGISIAN

Saudara cukup memberikan tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang tersedia
(rentang angka dari 1 sampai dengan 5) sesuai dengan pendapat Saudara. Setiap
pertanyaan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap angka akan mewakili
tingkat kesesuaian dengan pendapat Saudara :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS) 4 = Setuju (S)


2 = Tidak Setuju (TS) 5 = Sangat Setuju (SS)
3 = Netral (N)
DAFTAR PERTANYAAN

1. KUALITAS ANGGARAN
No Pertanyaan STS TS N S SS
Proses perencanaan dari bawah
berdasarkan rencana dan prioritas
1 pembangunan daerah
Kerangka pengeluaran jangka menengah
2 (MTEF) diimplementasikan
Perbedaan antara total anggaran belanja
dan pendapatan dengan realisasinya kurang
3 dari 10%
Kebijakan yang memihak masyarakat
miskin sudah ada dan tercermin dalam
4 Renstra SKPD
Masyarakat dilibatkan dalam pemantauan
dan evaluasi kegiatan yang dilaksanakan
5 dan partisipasi itu telah melembaga
Plafon anggaran sektoral (SKPD)
ditentukan sebelum mulainya proses
penganggaran dan sejalan dengan
6 perencanaandan prioritas anggaran
Konsistensi antara dokumen perencanaan,
7 APBD dan LKPJ terlihat nyata.

2. KOMPETENSI PEGAWAI

No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu memilki pengetahuan tentang
1 teknis pelaksanaan pekerjaan dengan baik
dan benar
Bapak/Ibu memahami prosedur dari setiap
2 pekerjaan yang Bapak/Ibu lakukan

Universitas Sumatera Utara


85

Bapak/Ibu mampu mengoperasikan


3 peralatan kerja dalam melakukan suatu
pekerjaan.
Bapak/Ibu memiliki kemampuan
4 berkomunikasi yang baik dan benar.
Bapak/Ibu selalu bersemangat dalam
5
bekerja
Bapak/Ibu memiliki kewenagan mengambil
6 keputusan dibidang pekerjaan Bapak/Ibu
Bapak/Ibu memiliki kekuasaan dalam
7 pekerjaan sesuai dengan jabatan Bapak/Ibu.

3. KOMITMEN ORGANISASI

No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu membanggakan kepada orang
1 lain bahwa instansi tempat Bapak/Ibu
bekerja adalah instansi yang bagus.
Bapak/Ibu menerima semua jenis tugas
2 agar dapat tetap bekerja di instansi ini.
Bapak/Ibu bangga untuk menceritakan
kepada orang lain bahwa Bapak/Ibu adalah
3 bagian dari instansi ini.
Instansi ini benar-benar memberi inspirasi
yang bagus bagi Bapak/Ibu untuk
4 berprestasi.
Bapak/Ibu sangat senang memilih instansi
ini sebagai tempat kerja dari pada tempat
5 kerja lainnya.
Bagi Bapak/Ibu, inilah instansi yang terbaik
6 untuk tempat bekerja.
Bapak/Ibu sangat peduli dengan nasib
7 instansi ini.

4. KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN

No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu yakin tentang metode mana yang
1
terbaik untuk instansi Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu yakin bagaimana bertindak
2
dalam instansi Bapak/Ibu.
Bapak/Ibu yakin tentang penyesuaian-
penyesuaian yang Bapak/Ibu buat untuk
3
menangani perubahan-perubahan yang
terjadi.
Bapak/Ibu dapat menyatakan bahwa
4
tindakan-tindakan Bapak/Ibu akan

Universitas Sumatera Utara


86

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan


anggaran.
Bapak/Ibu mengetahui bagaimana bekerja
5
sesuai informasi.
Bapak/Ibu dapat mengetahui apa yang
6
diharapkan orang lain di instansi ini.
Bapak/Ibu yakin bagaimana pekerjaan
7 Bapak/Ibu harus dilakukan.

5. Motivasi Pegawai

No Pertanyaan STS TS N S SS
Bapak/Ibu menyukai tantangan pada setiap
1
melaksanakan tugas
Bapak/Ibu disiplin dalam melaksanakan
tugas dan menetapkan tujuan secara
2 realistis
Bapak/Ibu senang dihargai dan dihormati
3
karena prestasi kerja Bapak/Ibu yang baik.
Bapak/Ibu bekerja dalam kondisi kerja
yang baik, serta diterima oleh kelompok
4 atau teman-teman Bapak/Ibu
Bapak/Ibu memiliki kepuasan tersendiri
apabila dapat menyelesaikan tugas yang
5 sulit.
Bapak/Ibu dipromosikan oleh pimpinan
untuk menjabat suatu jabatan tertentu yang
6 memiliki tanggungjawab penting

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Uji Reliabilitas Variabel Kompetensi Pegawai (X1)


Your trial period for SPSS for Windows will expire in 14 days.

RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]

Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Scale: ALL VARIABLES


Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha Based
on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,809 ,808 7

Inter-Item Correlation Matrix

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,772 ,373 ,213 ,154 ,373 ,474
K2 ,772 1,000 ,099 -,066 ,048 ,395 ,475
K3 ,373 ,099 1,000 ,659 ,592 ,420 ,480
K4 ,213 -,066 ,659 1,000 ,592 ,250 ,353
K5 ,154 ,048 ,592 ,592 1,000 ,230 ,231
K6 ,373 ,395 ,420 ,250 ,230 1,000 ,783
K7 ,474 ,475 ,480 ,353 ,231 ,783 1,000

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Correlation Correlation Deleted
Deleted
K1 25,10 4,024 ,574 ,708 ,779
K2 25,13 4,326 ,420 ,724 ,805
K3 25,17 4,006 ,638 ,620 ,769
K4 25,17 4,282 ,469 ,565 ,797
K5 25,13 4,326 ,420 ,463 ,805
K6 25,37 4,033 ,621 ,625 ,772
K7 25,53 3,430 ,693 ,699 ,755

87

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Uji Reliabilitas Variabel Komitmen Organisasi (X2)


RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]

Scale: ALL VARIABLES


Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excluded a 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,819 ,823 7

Inter-Item Correlation Matrix

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,584 ,429 ,205 ,429 ,439 ,357
K2 ,584 1,000 ,452 ,349 ,258 ,371 ,261
K3 ,429 ,452 1,000 ,376 ,332 ,340 ,142
K4 ,205 ,349 ,376 1,000 ,448 ,531 ,539
K5 ,429 ,258 ,332 ,448 1,000 ,570 ,614
K6 ,439 ,371 ,340 ,531 ,570 1,000 ,364
K7 ,357 ,261 ,142 ,539 ,614 ,364 1,000

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Correlation Correlation Deleted
Deleted
K1 24,67 8,644 ,584 ,507 ,794
K2 24,63 8,102 ,522 ,434 ,803
K3 24,67 8,368 ,476 ,356 ,810
K4 24,43 8,185 ,588 ,519 ,791
K5 24,67 7,816 ,630 ,548 ,783
K6 24,20 8,234 ,622 ,485 ,786
K7 24,53 8,189 88 ,531 ,530 ,800

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Uji Reliabilitas Variabel Ketidakpastian Lingkungan (X3)


RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,851 ,856 7

Inter-Item Correlation Matrix

K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,659 ,592 ,475 ,598 ,256 ,543
K2 ,659 1,000 ,784 ,393 ,513 ,347 ,176
K3 ,592 ,784 1,000 ,618 ,629 ,377 ,273
K4 ,475 ,393 ,618 1,000 ,552 ,332 ,440
K5 ,598 ,513 ,629 ,552 1,000 ,554 ,387
K6 ,256 ,347 ,377 ,332 ,554 1,000 ,145
K7 ,543 ,176 ,273 ,440 ,387 ,145 1,000

89

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Correlation Correlation Deleted
Deleted
K1 24,57 8,323 ,687 ,661 ,819
K2 24,40 8,662 ,664 ,726 ,823
K3 24,53 7,982 ,758 ,748 ,807
K4 24,70 8,562 ,625 ,503 ,828
K5 24,27 8,133 ,756 ,605 ,808
K6 24,80 8,510 ,444 ,341 ,865
K7 24,33 10,023 ,420 ,412 ,854

90

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (Z)

RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
[DataSet0]
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,761 ,771 6

Inter-Item Correlation Matrix

K1 K2 K3 K4 K5 K6
K1 1,000 ,371 ,196 ,407 ,194 ,571
K2 ,371 1,000 ,175 ,233 ,272 ,359
K3 ,196 ,175 1,000 ,274 ,560 ,447
K4 ,407 ,233 ,274 1,000 ,213 ,523
K5 ,194 ,272 ,560 ,213 1,000 ,591
K6 ,571 ,359 ,447 ,523 ,591 1,000

91

Universitas Sumatera Utara


Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Correlation Correlation Deleted
Deleted
K1 21,57 7,013 ,497 ,403 ,729
K2 21,53 7,361 ,394 ,186 ,759
K3 21,27 7,513 ,454 ,345 ,739
K4 21,37 7,413 ,465 ,311 ,736
K5 21,10 7,403 ,511 ,501 ,725
K6 21,17 6,833 ,755 ,631 ,667

92

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Anggaran (Y)


RELIABILITY
/VARIABLES=K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL/MODEL=ALPHA
/STATISTICS=CORR
/SUMMARY=TOTAL .
Reliability
Scale: ALL VARIABLES
Case Processing Summary

N %
Cases Valid 30 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 30 100,0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's
Alpha
Based on
Cronbach's Standardized
Alpha Items N of Items
,848 ,848 7

Item-Total Statistics

Scale Corrected Squared Cronbach's


Scale Mean if Variance if Item-Total Multiple Alpha if Item
Item Deleted Item Correlation Correlation Deleted
Deleted
K1 24,97 11,620 ,492 ,310 ,842
K2 25,03 12,171 ,497 ,381 ,843
K3 25,43 9,633 ,667 ,845 ,818
K4 25,47 10,878 ,604 ,822 ,827
K5 25,30 9,803 ,728 ,676 ,807
K6 25,00 11,034 ,585 ,670 ,830
K7 25,20 9,269 ,708 ,619 ,811

Lampiran 8
Inter-Item Correlation Matrix

K1 K2 Uji Asumsi
K3 Klasik
K4 K5 K6 K7
K1 1,000 ,476 ,336 ,308 ,460 ,392 ,322
K2 ,476 1,000 ,266 ,278 ,517 ,480 ,289
K3 ,336 ,266 1,000 ,893 ,439 ,253 ,637
K4 ,308 ,278 ,893 1,000 ,385 ,133 ,507
K5 ,460 ,517 ,439 ,385 1,000 ,751 ,622
K6 ,392 ,480 ,253 ,133 ,751 1,000 ,586
K7 ,322 ,289 ,637 ,507 ,622 ,586 1,000
93

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 9

Uji Asumsi Klasik


REGRESSION
/DESCRIPTIVES MEAN STDDEV CORR SIG N
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3
/SCATTERPLOT=(*SRESID ,*ZPRED ) (*ZPRED ,Y )
/RESIDUALS DURBIN HIST(ZRESID) NORM(ZRESID) .

Regression
[DataSet0]

Variables Entered/Removed(b)

Variables Variables
Model Entered Remove Method
d
1
KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUNG
AN,
KOMITMEN
ORGANISA . Enter
SI,
KOMPETE
NSI
PEGAWAI(
a)

a All requested variables entered.


b Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Model Summary(b)

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R the Durbin-Watson
Square Estimate
1 ,892(a) ,795 ,786 1,526 2,147
a Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

94

Universitas Sumatera Utara


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 596,250 3 198,750 85,405 ,000a
Residual 153,593 66 2,327
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Coeffi ci entsa

Unstandardized St andardized
Coef f icients Coef f icients Collinearity Statistics
Model B St d. Error Beta t Sig. Tolerance VI F
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000 ,576 1,735
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000 ,587 1,704
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000 ,964 1,038
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Colli nearity Di agnosticas

Variance Proportions
KETIDAK
PASTIAN
Condition KOMPETENSI KOMITMEN LINGKUN
Model Dimension Eigenvalue Index (Constant) PEGAWAI ORGANISASI GAN
1 1 3,986 1,000 ,00 ,00 ,00 ,00
2 ,009 20,616 ,00 ,04 ,12 ,51
3 ,003 34,973 ,25 ,13 ,66 ,20
4 ,001 52,290 ,75 ,83 ,22 ,29
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

95

Universitas Sumatera Utara


Charts

Histogram

Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

15

10
Frequency

Mean =-2.
Std. Dev.
0 N =7
-3 -2 -1 1 2
0
Regression Standardized Residual

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

DESCRIPTIVES Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN


VARIABLES=RES_1
/STATISTICS=MEAN STDDEV MIN MAX KURTOSIS SKEWNESS .
1.0

Descriptives 0.8

[DataSet0]
Expected Cum

0.6

s
0.4
Prob

NPAR TESTS
0.2

0.0
0.0 0.2 0.4 0.6 0.8 1.0
Observed Cum Prob

96

Universitas Sumatera Utara


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KETIDAK
PASTIAN
KOMPETENSI KOMITMEN LINGKU KUALI TAS
PEGAWAI ORGANISASI N GAN ANGGARAN MOTIVASI
N 70 70 70 70 70
Normal Parametersa,b Mean 28,61 27,96 28,61 28,87 26,53
Std. Dev iation 1,966 2,568 2,600 3,297 2,244
Most Extreme Absolute ,135 ,108 ,130 ,085 ,155
Diff erences Positive ,098 ,108 ,111 ,076 ,099
Negative -,135 -,083 -,130 -,085 -,155
Kolmogorov-Smirnov Z 1,129 ,900 1,091 ,712 1,294
Asy mp. Sig. (2-tailed) ,156 ,392 ,185 ,691 ,070
a.
Test distribution is Normal.
b.
Calculated f rom data.

Scatterplot

Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

2
Regression Studentized Residual

-1

-2

-3

-3 -2 -1 0 1
Regression Standardized Predicted Value

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,364 2,112 -,646 ,521
KOMPETENSI PEGAWAI ,120 ,072 ,263 1,655 ,103
KOMITMEN ORGANISASI -,049 ,055 -,141 -,895 ,374
KETIDAKPASTIAN
,018 ,042 ,051 ,415 ,680
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: RES2

97

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 10

Regresi Linier Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen Organisasi (X2),


Ketidakpastian Lingkungan (X3) terhadap Kualitas Anggaran(Y)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 .
Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMITME
N . Enter
ORGANISA
SI,
KOMPETE
NSI a
PEGAWAI
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
a
1 ,892 ,795 ,786 1,526
a. Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI,
KOMPETENSI PEGAWAI

98

Universitas Sumatera Utara


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 596,250 3 198,750 85,405 ,000a
Residual 153,593 66 2,327
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -3,650 3,599 -1,014 ,314
KOMPETENSI PEGAWAI ,970 ,123 ,578 7,879 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,453 ,093 ,353 4,847 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,275 ,072 -,217 -3,828 ,000
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

99

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 11

Regresi Linier Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen Organisasi (X2),


Ketidakpastian Lingkungan (X3) terhadap Motivasi(Z)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Z
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 .

Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav

Variabl es Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMITME
N . Enter
ORGANISA
SI,
KOMPETE
NSI a
PEGAWAI
a.
All requested v ariables entered.
b.
Dependent Variable: MOTI VASI

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 ,705a ,496 ,474 1,628
a. Predictors: (Constant), KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN, KOMITMEN ORGANISASI,
KOMPETENSI PEGAWAI

100

Universitas Sumatera Utara


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 172,475 3 57,492 21,687 ,000a
Residual 174,968 66 2,651
Total 347,443 69
a.
Predictors: (Constant), KETI DAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMITMEN
ORGANISASI, KOMPETENSI PEGAWAI
b.
Dependent Variable: MOTIVASI

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 8,531 3,842 2,221 ,030
KOMPETENSI PEGAWAI ,261 ,131 ,229 1,986 ,051
KOMITMEN ORGANISASI ,461 ,100 ,527 4,625 ,000
KETIDAKPASTIAN
-,082 ,077 -,095 -1,073 ,287
LINGKUNGAN
a. Dependent Variable: MOTIVASI

101

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 12

Regresi Linier Kompetensi Pegawai (X1), Komitmen Organisasi


(X2), Ketidakpastian Lingkungan (X3) dan Motivasi(Z) terhadap
Kualitas Anggaran (Y)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3 Z .

Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 MOTIVASI,
KETIDAKP
ASTIAN
LINGKUN
GAN,
KOMPETE
. Enter
NSI
PEGAWAI,
KOMITME
N
ORa
GANISA SI
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
1 a
,931 ,867 ,859 1,237
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI, KETIDAKPASTIAN
LINGKUNGAN, KOMPETENSI PEGAWAI, KOMITMEN
ORGANISASI

102

Universitas Sumatera Utara


ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 650,312 4 162,578 106,174 ,000a
Residual 99,531 65 1,531
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), MOTIVASI, KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN, KOMPETENSI
PEGAWAI, KOMITMEN ORGANISASI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -8,392 3,027 -2,773 ,007
KOMPETENSI PEGAWAI ,825 ,103 ,492 8,024 ,000
KOMITMEN ORGANISASI ,196 ,087 ,153 2,253 ,028
KETIDAKPASTIAN
-,230 ,059 -,181 -3,901 ,000
LINGKUNGAN
MOTIVASI ,556 ,094 ,378 5,942 ,000
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

103

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 13

Regresi Linier Motivasi (Z) terhadap Kualitas Anggaran (Y)

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER Z .

Regression
[DataSet1] D:\New folder\new\tabulasi dataku.sav

Variables Entered/Removedb

Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 MOTIVASIa . Enter
a.
All requested variables entered.
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

Model Summary

Adjusted Std. Error of


Model R R Square R Square the Estimate
a
1 ,785 ,616 ,611 2,057
a. Predictors: (Constant), MOTIVASI

ANOVAb

Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 462,252 1 462,252 109,298 ,000a
Residual 287,590 68 4,229
Total 749,843 69
a.
Predictors: (Constant), MOTIVASI
b.
Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

104

Universitas Sumatera Utara


Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coeff icients Coeff icients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) -1,728 2,937 -,588 ,558
MOTIVASI 1,153 ,110 ,785 10,455 ,000
a. Dependent Variable: KUALITAS ANGGARAN

105

Universitas Sumatera Utara


106

Universitas Sumatera Utara


107

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai