Anda di halaman 1dari 185

PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DAN METODE PENUGASAN TIM

TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA


DI RSUD KABANJAHE
TAHUN 2012

TESIS

Oleh

KALVIN GINTING
107032039/IKM

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara


THE INFLUENCE OF PATTERN OF LEADERSHIP AND TEAM
ASSIGNMENT METHOD ON TEH WORK MOTIVATION OF
NURSES AT KABANJAHE GENERAL HOSPITAL
IN 2012

THESIS

By

KALVIN GINTING
107032039/IKM

MAGISTER OF PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM


FACULTY OF PUBLIC HEALTH
UNIVERSITY OF SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DAN METODE PENUGASAN TIM
TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA
DI RSUD KABANJAHE
TAHUN 2012

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat


untuk Memperoleh Gelar Magister Kesehatan (M.Kes)
dalam Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi Administrasi Rumah Sakit
pada Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara

Oleh

KALVIN GINTING
107032039/IKM

PROGRAM STUDI S2 ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2012

Universitas Sumatera Utara


Judul Tesis : PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DAN
METODE PENUGASAN TIM TERHADAP
MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA
DI RSUD KABANJAHE TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : Kalvin Ginting
Nomor Induk Mahasiswa : 107032039
Program Studi : S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat
Minat Studi : Administrasi Rumah Sakit

Ketua Program Studi Dekan

(Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si) (Dr. Drs. Surya Utama, M.S)

Tanggal Lulus : 20 September 2012

Universitas Sumatera Utara


Telah diuji
Pada tanggal : 20 September 2012

PANITIA PENGUJI TESIS


Ketua : 1. Drs. Amir Purba, M.S, Ph.D
Anggota : 1. dr. Heldy BZ, M.P.H
2. Dr. Dra. Siti Raha Agoes Salim, M.Sc
3. Siti Khadijah Nasution, S.K.M, M.Kes

Universitas Sumatera Utara


PERNYATAAN

PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DAN METODE PENUGASAN TIM


TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA
DI RSUD KABANJAHE
TAHUN 2012

TESIS

dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Oktober 2012

Kalvin Ginting
107032039/IKM

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Mengingat perawat sebagai sumber daya terpenting dalam
menjalankan roda suatu rumah sakit dengan tidak mengecilkan arti Sumber Daya
Manusia (SDM) yang lain, maka perawat dituntut untuk memiliki kemampuan
intelektual, interpersonal, kemampuan teknis dan moral. Berdasarkan survei
pendahuluan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe ditemukan bahwa pola
kepemimpinan belum berjalan dengan baik dalam pelaksanaan asuhan keperawatan
metode tim sehingga motivasi perawat pelaksana belum maksimal dan ini berdampak
pada rendahnya angka BOR ( Bed Occupancy Rate ) tahun 2011 hanya 45% yang
belum mencapai standar nasional yaitu 80%.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpinan dan
metode penugasan tim terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabanjahe. Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan
jenis survey explanatory yang dimulai pada bulan April sampai Juli 2012. Populasi
penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana (total sampling) yang memberikan
asuhan keperawatan kepada pasien yaitu sebanyak 116 orang. Pengumpulan data
dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner yang telah disiapkan
kemudian dianalisis dengan menggunakan uji regresi linier berganda pada α= 0,05.
Sehingga diperoleh persamaan garis regresi:Y = 36,696 + 0,369 (X1) + 0,424 (X2).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola kepemimpinan dan metode
penugasan tim berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat pelaksana dengan ρ=
0,0001. Responden penelitian yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 21 responden
(18,1%) dan perempuan 95 responden (81,9%), Mayoritas perawat pelaksana menilai
pola kepemimpinan berada pada kategori kurang baik 68 orang (58,6%). Mayoritas
perawat pelaksana menilai metode penugasan tim berada pada kategori baik.
Mayoritas perawat pelaksana menyatakan motivasi kerja berada pada kategori baik.
Disarankan agar pemimpin perlu mempertahankan dan meningkatkan
kompetensinya dengan cara mengikuti pelatihan untuk penyegaran, mengikuti
workshop juga meningkatkan tim kerja efektif melalui kegiatan rapat bulanan, temu
ramah. Pimpinan juga perlu mempertahan motivasi kerja perawat pelaksana yang
sudah berada dalam kategori baik atau meningkatkannya lagi dengan cara
memberikan penghargaan non material, seperti: selalu memberikan pujian, perhatian
dan dukungan sehingga pelayanan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe semakin baik
kepada masyarakat.

Kata Kunci : Pola Kepemimpinan, Metode Penugasan Tim, Motivasi Kerja

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Hospital as one of health facilities is a part of health human resources which


is very much needed in supporting the implementation of health efforts. Considering
nurse as the most important source without discouraging the other human resources
in running a hospital, the nurses are required to have intellectual, interpersonal and
technical abilities and moral. Based on the result of preliminary survey done at
Kabanjahe General Hospital, the pattern of leadership has not run well in the
implementation of team method nursing care that the motivation of nurses was not
maximum and this has brought an impact to the BOR (Bed Occupancy Rate) in 2011
(only 45%) which did not reach the national standard of 80%.
The purpose of this explanatory survey study with cross-sectional design
conducted from April to July 2012 was to find out the pattern of leadership and team
assignment method on the motivation of nurses working at Kabanjahe General
Hospital. The population of this study was all of the 116 nurses providing nursing
care to the patients and all of the nurses were selected to be the samples for this study
through total sampling technique. The data for this study were obtained through
questionnaire-based interviews. The data obtained were analyzed through multiple
linear regression tests at α = 0.05 with the regression line equation Y = 36.696 A+
0.369 (X 1 ) + 0.424 (X 2 ).
The result of this study showed that the pattern of leadership and team
assignment method had influence on the motivation of nurses with p = 0.001. The
respondents of this study consisted of 21 men (18.1%) and 95 women (58.6%).
Majority of the nurses (68 nurses or 58.6%) said that the pattern of leadership was in
the less good category but the team assignment method and work motivation were in
good category.
A leader is suggested to maintain and improve his/her competency by
attending trainings for refreshment and to attend workshops to improve the effective
team work through monthly meetings. A leader should also maintain or improve the
good motivation of the nurses by giving the nurses non-material awards such as
compliment, attention and support that the service provided by Kabanjahe General
Hospital for the community becomes better.

Keywords: Pattern of leadership, Team Assignment Method, Work Motivation

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis telah dapat menyusun dan

menyelesaikan Tesis dengan judul “Pengaruh Pola Kepemimpinan dan Metode

Penugasan Tim terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di RSUD Kabanjahe

Tahun 2012”.

Dalam proses penelitian dan penyusunan tesis ini tidak terlepas dari bantuan,

dukungan, bimbingan dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan

ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTM&H, M.Sc (CTM), Sp.A(K), selaku

Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. Drs. Surya Utama, M.S, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Sumatera Utara.

3. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Ketua Program Studi S2 Ilmu

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara.

4. Drs. Amir Purba, M.S, Ph.D dan dr. Heldy BZ, M.P.H, selaku Dosen

Pembimbing Tesis.

5. Dr. Dra. Sitti Raha Agoes Salim, M.Sc selaku penguji tesis yang telah

memberikan arahan dan masukan kepada penulis demi kesempurnaan

penulisan tesis ini.

Universitas Sumatera Utara


6. Siti Khadijah Nasution, S.K.M, M.Kes selaku penguji tesis yang telah

memberikan arahan dan masukan kepada penulis demi kesempurnaan

penulisan tesis ini.

7. Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe yang telah memberikan izin

kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Seluruh staf pengajar pada Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

9. Ayahanda tercinta Saragih Ginting, BA dan Ibunda tercinta Keriahen Br.

Surbakti, AMa.Pd yang selalu mendoakan dan dan memberi dorongan dalam

bentuk materil maupun moril yang memotivasi penulis.

10. Kakak tercinta Selfi Henseri Leli, S.Kep, Ners dan Abang Ferdinan Barus

yang senantiasa mendoakan dan memberi dorongan dalam bentuk materil dan

moril kepada penulis.

11. Kepada adik tercinta Salmen Ginting, SE dan Lily Cristalina Putri Suri Purba, SE

yang senantiasa mendoakan dan memberi dorongan dalam bentuk materil dan

moril kepada penulis.

12. Kepada adik bungsu tercinta Winardi Ginting yang senantiasa mendoakan dan

memberi dorongan dalam bentuk materil dan moril kepada penulis.

13. Kepada Bapaktua Naksir Sembiring Pelawi dan Ukurta Br. Surbakti, AMa.Pd

yang senantiasa memberi dorongan dan semangat kepada penulis.

Universitas Sumatera Utara


14. Kepada adik dan teman di kos Monalisa Br. Pelawi, Halal Putra Purba,

Juprianta Purba, Novita Br. Ginting, SST yang senantiasa memberi dorongan

dan semangat kepada penulis.

15. Teman-teman mahasiswa-mahasiswi Program Studi S2 Ilmu Kesehatan

Masyarakat Universitas Sumatera Utara angkatan 2010 khususnya ARS A :

Alam, Aulia, Castry, Eldha, Dewi, Hendra, Irsam, Hasanah, Ica, Fitri, Muklis,

Pirma, Ris, Rasken, Robinson, Nehru, Ati, Yanti, Aswin, Fahmi, Rida, Sinta,

Linda dan Sri Yunita yang telah memberi kenangan, dinamika dan semangat

kepada penulis.

Penulis menyadari dalam penyusunan tesis ini masih banyak kekurangan, oleh

sebab itu penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bertujuan untuk

menyempurnakan tesis ini. Mudah-mudahan tesis ini bermanfaat terutama bagi

penulis sendiri dan mendapatkan kasih dan karunia dari Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, Oktober 2012

Penulis

Kalvin Ginting
107032039/IKM

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Kalvin Ginting dilahirkan di Kabanjahe pada tanggal 24 Oktober 1979, anak

kedua dari empat bersaudara dari pasangan Ayahanda Saragih Ginting, BA dan

Ibunda Keriahen Br. Surbakti, AMa.Pd sekarang menetap di Desa Ndokumsiroga

Kecamatan Simpang Eampat Kabupaten Karo.

Pendidikan di SD Negeri 040409 Surbakti lulus tahun 1992, melanjutkan

pendidikan di SMP Negeri 1 Kabanjahe lulus tahun 1995. Kemudian melanjutkan

pendidikan di SMU Negeri 1 Kabanjahe lulus tahun 1998. selanjutnya meneruskan

pendidikan di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara tahun 1999 dan

selesai tahun 2005. Kemudian melanjutkan pendidikan ke Program Pasca Sarjana

Fakultas Kesehatan Masyarakat minat studi Administrasi Rumah Sakit pada tahun

2010 sampai sekarang.

Pernah bekerja sebagai dosen di Akademi Keperawatan dan Akademi

Kebidanan Takasima dari tahun 2006 – 2008, kemudian sebagai Ketua Tim

Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri

Perdesaan tahun 2007-2012. Selanjutnya sebagai wartawan di Harian Bersama dari

tahun 2008 - 2012.

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas kesehatan merupakan bagian dari

sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan

upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai

karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan

dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi satu sama lain (Undang-

Undang No. 44 Tahun 2009).

Tenaga kesehatan secara umum merupakan satu kesatuan tenaga yang terdiri

dari tenaga medis,tenaga perawatan, tenaga bidan, tenaga paramedis non perawatan

dan tenaga non medis. Dari semua kategori tenaga kesehatan yang bekerja di rumah

sakit, tenaga perawatan merupakan tenaga terbanyak dan mereka mempunyai waktu

kontak dengan pasien lebih lama dibandingkan tenaga kesehatan yang lain, sehingga

mereka mempunyai peranan penting dalam menentukan baik buruknya mutu

pelayanan kesehatan di rumah sakit (Simmons, 2001).

Menurut Nursalam (2002) salah satu unsur yang sangat menentukan mutu

pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah tenaga kesehatan. Dari tenaga kesehatan

yang terdapat di rumah sakit yang terutama memiliki peranan yang besar adalah

perawat, hal ini disebabkan profesi perawat memiliki proporsi yang relatif besar,

yaitu hampir melebihi 50% dari seluruh Sumber Daya Manusia (SDM) Rumah Sakit.

Universitas Sumatera Utara


Pelayanan keperawatan merupakan bagian yang integral dari sistim pelayanan

kesehatan sehingga pelayanan keperawatan mempunyai arti penting bagi pasien

khususnya untuk penyembuhan maupun rehabilitasi di rumah sakit. dengan

berkembangnya permintaan masyarakat terhadap pelayanan keperawatan yang

berkualitas maka pelayanan keperawatan menjadi pertimbangan penting dalam

pengembangan rumah sakit.

Mengingat perawat sebagai sumber daya terpenting dalam menjalankan roda

suatu rumah sakit dengan tidak mengecilkan arti Sumber Daya Manusia (SDM) yang

lain, maka perawat dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual, interpersonal,

kemampuan teknis dan moral. Hal ini bertujuan memelihara dan meningkatkan

pelayanan kesehatan yang bermutu. Keperawatan memberikan pelayanan di rumah

sakit selama 24 jam sehari, serta mempunyai kontak yang konstan dengan pasien

(Nursalam, 2007).

Di sisi lain tenaga perawat dihadapkan pada permasalah beban kerja yang

berat, teknologi kesehatan dan teknologi informasi yang berkembang sangat pesat

serta sikap masyarakat yang semakin kritis. hal ini berdampak pada lingkungan kerja

yang gilirannya akan memengaruhi kemampuan dan motivasi kerja perawat di rumah

sakit (Aditama, 2003). Untuk memastikan bahwa pegawai keperawatan

melaksanakan pekerjaannya dengan sangat baik, pimpinan/manajer harus memimpin,

meminta, meyakinkan, mendesak, dan membujuk mereka untuk mengerjakan apa

yang tidak ingin mereka lakukan, namun apa yang perlu dikerjakan. Pemimpin yang

efektif adalah seorang katalisator dalam memudahkan interaksi yang efektif diantara

Universitas Sumatera Utara


tenaga kerja, bahan, dan waktu. Seorang pemimpin yang efektif adalah seorang

pembangkit tenaga (synergist) yang menyatukan usaha banyak pekerja dengan

bermacam-macam ketrampilan (Gilles, 2005)

Pola kepemimpinan adalah pola perilaku yang digunakan seseorang pada saat

orang tersebut mencoba untuk memengaruhi perilaku orang lain. Jadi pola

kepemimpinan merupakan salah satu cara bagi seorang pemimpin untuk

menggerakkan bawahannya dalam menjalankan operasional perusahaan agar

pekerjaannya berjalan dengan baik. Pola kepemimpinan yang efektif akan sangat

membantu keberhasilan pencapaian tujuan suatu organisasi. Seorang pemimpin yang

baik haruslah pandai memilih dan menerapkan pola kepemimpinan apa sebaiknya

diterapkan sehingga ia dapat mengetahui tindakan apa sebaiknya dilakukan dan

mengerti akan kebutuhan karyawannya (Rivai, 2009).

Demikian pula halnya dengan motivasi, yang merupakan faktor utama

individu dalam melakukan segala tindakan atau pekerjaan untuk mencapai hasil

seoptimal mungkin. Motivasi kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap

keinginan untuk melakukan tindakan-tindakan dalam menghadapi suatu pekerjaan di

lingkungan kerjanya. Di sisi lain motivasi bertujuan untuk menumbuhkan keinginan,

kebanggaan, dan kepuasan diri dalam bekerja. Lebih dari itu bahwa motivasi mampu

meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan kinerja para perawat, sehingga dapat

meningkatkan kualitas pelayanannya kepada masyarakat (Nursalam, 2007).

Kurun waktu Tahun 2000 sampai 2012 sekarang, metode penugasan pegawai

keperawatan di rumah sakit sebagian besar adalah metode tim. Keperawatan tim

Universitas Sumatera Utara


merupakan sebuah metode penugasan perawatan untuk menghasilkan pegawai

keperawatan profesional, teknis, dan penyokong. Di dalam metode tim satu atau dua

perawat berijasah, satu atau dua suster, dan satu atau dua pembantu untuk ditugaskan

sebagi sebuah tim untuk memberikan perawatan total kepada sekelompok pasien

yang dipilih (Nursalam, 2007)

Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe adalah Rumah Sakit Kelas C milik

pemerintah Kabupaten Karo sekaligus juga menjadi rumah sakit rujukan bagi

Kabupaten Dairi, Pak-Pak Barat dan Aceh Tenggara. Rumah Sakit Umum Kabanjahe

memiliki fasilitas rawat inap dan rawat jalan seperti VIP, paviliun, ruang kelas, ruang

VK, IGD dan poliklinik. Mempunyai jumlah tempat tidur 141 buah dan memberikan

pelayanan kepada pasien umum, Askes maupun Jamkesmas. Selain menjadi rumah

sakit rujukan RSUD Kabanjahe juga menjadi lahan praktek bagi D3 Keperawatan, D3

Kebidanan dan SMK. Sesuai dengan berjalannya waktu RSUD Kabanjahe kini

tumbuh dan berkembang, berbagai fasilitas sarana dan prasarana pelayanan

diupayakan untuk memenuhi mutu pelayanan yang baik (Profil RSU Daerah

Kabanjahe).

Hasil evaluasi mutu pelayanan RSUD Kabanjahe kurun waktu lima tahun

terakhir dari rekam medis pada tahun 2007 BOR (Bed Occupancy Rate) adalah 56%,

LOS (Length Of Stay) 4 hari, TOI (Turn Over Interval) 6 hari, BTO (Bed Turn Over)

45 kali. Pada tahun 2008 BOR mencapai 70%, LOS = 6 hari, TOI = 5 hari, BTO =

45 kali. Pada tahun 2009 BOR adalah 34,5%, LOS = 6 hari, TOI = 11 hari, BTO = 45

kali. Pada tahun 2010 angka BOR sebanyak 38,31%, LOS = 4 hari, TOI = 6 hari,

Universitas Sumatera Utara


BTO = 35 kali. Pada tahun 2011 BOR sebanyak 45 %, LOS = 4 hari, TOI = 5 hari,

BTO = 42 kali (Rekam Medis RSUD Kabanjahe, 2012) . Bila BOR (Bed Occupancy

Rate) di atas angka 80% berarti kegiatan rawat inap sangat padat sedangkan bila BOR

di bawah 50% berarti tempat tidur yang tersedia belum dimanfaatkan sebagaimana

mestinya.

Jumlah perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe adalah

sebanyak 135 orang yang bekerja di ruang VIP sebanyak 10 orang, ruang paviliun

sebanyak 9 orang, ruang I sebanyak 7 orang, ruang VK sebanyak 7 orang, ruang kelas

II sebanyak 9 orang, ruang IV sebanyak 10 orang, ruang V sebanyak 10 orang, ruang

VI sebanyak 9 orang, di IGD sebanyak 11 orang, poliklinik sebanyak 42 orang, ruang

OK sebanyak 7 orang, dan ruang hemodialisa sebanyak 4 orang (Profil RSUD

Kabanjahe, 2011).

Pada survei awal ke RSUD Kabanjahe penulis melihat pengaturan shift kerja

dibuat oleh masing-masing kepala ruangan, tetapi pengaturan shiftnya tidak

menganut pola metropolitan (pola 2-2-2) atau pola continental (pola 2-2-3), untuk

pengembangan karier belum ditemukan pola karier yang bisa menjadi motivasi bagi

perawat pelaksana. Sementara itu pengembangan tenaga dilaksanakan melalui

pelatihan internal dan mengirimkan tenaga perawat untuk mengikuti pelatihan di luar

rumah sakit secara terbatas. Sedangkan bagi perawat yang ingin melanjutkan

pendidikan formal ke jenjang yang lebih tinggi hanya diberikan ijin belajar dengan

biaya ditanggung oleh yang bersangkutan. Selain itu penerapan sistem reward dan

punishmet bagi perawat belum ada aturan baku. Komunikasi dalam organisasi masih

Universitas Sumatera Utara


satu arah saja sehingga perawat pelaksana belum dilibatkan dalam pembuatan

kebijakan. Sedangkan data yang berkaitan tanda-tanda rendahnya motivasi kerja

antara lain pergantian jaga terutama dari shift sore ke shift malam masih ada perawat

yang pergantian jaga hanya berdasarkan catatan status pasien dan tidak langsung ke

pasien. Perawat yang shift malam banyak yang datang terlambat serta sering tidur bila

pada saat bekerja bila ada mahasiswa keperawatan yang sedang praktek di ruangan

tersebut.

Hasil wawancara dengan 15 orang perawat tanggal 7 Februari 2012

didapatkan bahwa pimpinan/atasan di RSUD Kabanjahe menggunakan pola

kepemimpinan dengan memberi perintah satu arah dan cenderung otoriter sehingga

perawat tidak berani mengemukakan pendapat, ide maupun saran yang berhubungan

dengan pekerjaan. Perawat juga takut dipindahkan ke unit kerja Puskesmas di

wilayah terpencil atau unit kerja lain bila terlalu mempertanyakan kebijakan

pimpinan. Sementara dengan adanya metode penugasan tim membuat perawat dapat

berganti jadwal dinas dengan rekan sekerja pada shift pagi,sore atau malam.

1.2. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahan penelitian

yaitu “ bagaimana pengaruh pola kepemimpinan dan metode penugasan tim terhadap

motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe Tahun

2012”

Universitas Sumatera Utara


1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh pola kepemimpinan dan metode penugasan tim

terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

1.4. Hipotesis

Ada pengaruh pola kepemimpinan dan metode penugasan tim terhadap

motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Kabanjahe.

1.5. Manfaat Penelitian

A. Manfaat bagi Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Menambah bahan masukan dan kontribusi dalam bidang ilmu kesehatan

masyarakat yang berhubungan dengan administrasi rumah sakit.

B. Manfaat bagi RSUD Kabanjahe

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan

dalam upaya pengembangan sumber daya manusia dalam membuat pola

kepemimpinan yang baik untuk meningkatkan motivasi kerja perawat

pelaksana.

C. Manfaat bagi Peneliti

Peneliti dapat menerapkan ilmu atau teori pada waktu kuliah yang digunakan

untuk penelitian ini. Disamping itu penelitian ini menambah wawasan bagi

peneliti tentang pengaruh pola kepemimpinan dan metode penugasan tim

terhadap motivasi kerja perawat pelaksana.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pola Kepemimpinan

2.1.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pimpin yang memuat dua hal pokok yaitu

pemimpin sebagai subjek, dan yang dipimpin sebagai objek. Kata pimpin

mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntun dan juga

menunjukkan ataupun memengaruhi. Pemimpin mempunyai tanggung jawab baik

secara fisik maupun spiritual terhadap keberhasilan aktivitas kerja dari yang

dipimpin, sehingga menjadi pemimpin itu tidak mudah dan tidak semua orang

mempunyai kesamaan dalam menjalankan kepemimpinannya (Winardi, 2001).

Seorang pemimpin itu adalah berfungsi untuk memastikan seluruh tugas dan

kewajiban dilaksanakn dalam suatu organisasi. Seorang yang secara resmi diangkat

menjadi seorang kepala suatu kelompok bisa saja ia berfungsi atau mungkin tidak

berfungsi sebagai pemimpin. Seorang pemimpin adalah seseorang yang unik dan

tidak diwariskan secara otomatis tetapi seorang pemimpin haruslah memiliki

karakteristik tertentu yang timbul pada situasi-situasi yang berbeda (Irawati, 2004).

Menurut Glassman Edward, 1999 dalam Nursalam (2007) pola kepemimpinan

adalah kemampuan yang digunakan untuk memengaruhi bawahan supaya sasaran

orgasnisasional dapat dicapai. Pola kepemimpinan belum selalu apa yang

diperkirakan tetapi adalah pola yang dipersepsikan oleh bawahannya.

Universitas Sumatera Utara


Pola kepemimpinan yang dikembangkan oleh seorang pemimpin dipengaruhi

oleh tiga faktor utama yang menjadi kekuatanya dan menentukan sejauh mana ia

akan melakukan pengawasan terhadap kelompok yang dipimpin yaitu: kekuatan yang

bersumber pada dirinya sendiri, kekuatan yang bersumber pada kelompok yang

dipimpin dan situasi. Teori ini disebut dengan Continum Leadership yang

dikemukakan oleh Tannenbaum, Weachter dan Massarik dalam Muninjaya (2004).

Pola kepemimpinan diartikan sebagai suatu cara penampilan karakteristik atau

tersendiri. Menurut Follet dalam Nursalam (2007), pola didefinisikan sebagai hak

istimewa yang tersendiri dari ahli dengan hasil akhir yang dicapai tanpa menimbulkan

isu sampingan. Sedangkan Gilles dalam Nursalam (2007) menyatakan bahwa pola

kepemimpinan dapat diidentifikasi berdasarkan perilaku pemimpian itu sendiri.

Perilaku seseorang dipengaruhi oleh adanya pengalaman bertahun-tahun dan lama

dalam kehidupannya oleh karena itu, kepribadian seseorang akan memengaruhi pola

kepemimpinan yang digunakan. Pola kepemimpinan seseorang cenderung sangat

bervariasi dan berbeda-beda.

Pola kepemimpinan adalah cara pemimpin dalam membawa dirinya sebagai

pemimpin, cara berlagak dalam menggunakan kekuasaannya, misalnya pola

kepemimpinan otoriter, demokratis, paternalistik (Rachmansyah, 2008).

2.1.2 Jenis Pola Kepemimpinan Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa pola kepemimpinan menurut para ahli yang dapat

diterapkan dalam suatu organisasi, antara lain pola kepemimpinan menurut

Tannenbau dan Schmitdt dalam Nursalam (2007). Pola kepemimpinan ini dijelaskan

Universitas Sumatera Utara


melalui dua titik yaitu kepemimpinan berfokus pada atasan dan kepemimpinan

berfokus pada bawahan. Pola tersebut dipengaruhi oleh faktor manajer, faktor

karyawan, faktor situasi. Jika pemimpin memandang kepentingan organisasi harus

didahulukan dibanding kepentingan individu, maka pemimpin akan otoriter, akan

tetapi jika bawahan mempunyai pengalaman yang lebih baik dan menginginkan

partisipasi, maka pemimpin dapat menerapkan pola partisipasinya (Nursalam, 2007).

Pola kepemimpinan menurut teori X dan teori Y dikemukakan oleh Gregor

dalam Muninjaya (2004). Teori ini menyebutkan bahwa perilaku seseorang dalam

suatu organisasi dapat dikelompokkan dalam dua katub utama, yaitu sebagai : (a)

Teori X mengasumsikan bahwa bawahan itu tidak menyukai pekerjaan, kurang

ambisi, tidak tanggungjawab, cenderung menolak perubahan dan lebih suka dipimpin

daripada memimpin, dan (b) Teori Y mengasumsikan bahwa bawahan itu senang

bekerja, bisa menerima tanggungjawab, mampu mandiri, mampu mengawasi diri,

mampu berimajinasi, dan kreatif.

Dari teori ini pola kepemimpinan dapat dibedakan 4 macam yaitu: (1) Pola

kepemimpinan Diktator. Dilakukan dengan menimbulkan ketakutan serta

menggunakan ancaman dan hukuman, merupakan pelaksanaan teori X, (2) Pola

kepemimpinan Autokratis. Segala keputusan di tangan pemimpin, pendapat dari

bawahan tidak pernah dibenarkan. Pola ini juga merupakan pelaksanaan teori X, (3)

Pola kepemimpinan Demokratis. Ada peran serta bawahan dalam pengambilan

keputusan secara musyawarah. Ini sesuai dengan teori Y, dan (4) Pola kepemimpinan

Universitas Sumatera Utara


Santai yaitu peran pemimpin tidak terlihat karena segala keputusan diserahkan pada

bawahan. ini sesuai dengan teori Y (Muninjaya, 2004).

Pola kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard dalam Nursalam (2007),

memiliki ciri-ciri yang meliputi : (1) Intruksi ditandai dengan : (a) Tinggi tugas dan

rendah hubungan, (b) Komunikasi searah, (c) Pengambilan keputusan berada pada

pemimpin dan peran bawahan sangat minimal, dan (d) Pemimpin banyak

memberikan pengarahan atau instruksi yang spesifik serta mengawasi dengan ketat.

(2) Konsultasi ditandai dengan : (a) Tinggi tugas dan tinggi hubungan, (b)

Komunikasi dua arah, dan (c) Peran pemimpin dalam pemecahan masalah dan

pengambilan keputusan cukup besar, bawahan diberi kesempatan untuk memberi

masukan, dan menampung keluhan. (3) Partisipasi dengan ciri : (a) Tinggi hubungan

tapi rendah tugas, (b) Pemimpin dan bawahan bersama-sama memberi gagasan

dalam pengambilan keputusan. (4) Delegasi ditandai dengan : (a) Rendah hubungan

dan rendah tugas dan (b) Komunikasi dua arah, terjadi diskusi antara pemimpin dan

bawahan dalam pemecahan masalah serta bawahan diberi delegasi untuk mengambil

keputusan.

Menurut Lippits dan White dalam Nursalam (2007) terdapat tiga gaya

kepemimpinan yaitu: (1) Otoriter, (2) Demokratis. adalah kemampuan dalam

memengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara

pimpinan dan bawahan, dan (3) Liberal dan Laissez Faire adalah kemampuan

memengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan dengan

Universitas Sumatera Utara


cara berbagai kegiatan dan pelaksanaannya dilakukan lebih banyak diserahkan

kepada bawahan.

Dasar model gaya kepemimpinan situasional adalah : (a) Kadar bimbingan

dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas), (b) Kadar dukungan

sosio emosional yang disediakan oleh pemimpin (perilaku hubungan) dan (c) Tingkat

kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan

tugas dan fungsi mereka dalam mencapai tujuan tertentu (Nursalam, 2007)..

Pola kepemimpinan berdasarkan kekuasaan dan wewenang menurut Gilles

(2005) dibedakan menjadi 4 yaitu : (1) Otoriter : merupakan kepemimpinan

berorientasi pada tugas dan pekerjaan. Menggunakan kekuasaan posisi dan kekuatan

dalam memimpin. Pemimpin menentukan semua tujuan yang akan dicapai dalam

pengambilan keputusan. Informasi diberikan hanya pada kepentingan tugas. Motivasi

dengan reward dan punishment. (2) Demokratis : merupakan kepemimpinan yang

menghargai sifat dan kemampuan setiap staf. Menggunakan kekuasaan posisi dan

pribadinya untuk mendorong ide dari staf, memotivasi kelompok untuk menentukan

tujuan sendiri. Membuat rencana dan pengontrolan dalam penerapannya. Informasi

diberikan seluas-luasnya dan terbuka, (3) Partisipatif : merupakan gabungan antara

otoriter dan demokratis, yaitu pemimpin yang menyampaikan hasil analisis masalah

dan kemudian mengusulkan tindakan tersebut pada bawahannya. Staf diminta saran

dan kritiknya serta mempertimbangkan respon staf terhadap usulannya, dan

keputusan akhir ada pada kelompok, dan (4) Bebas tindak : merupakan pimpinan

ofisial, karyawan menentukan sendiri kegiatan tanpa pengarahan, supervisi dan

Universitas Sumatera Utara


koordinasi. Staf/bawahan mengevaluasi pekerjaan sesuai dengan caranya sendiri.

Pemimpin hanya sebagai sumber informasi dan pengendalian secara minimal

(Nursalam, 2007).

Sedangkan Lewin, Lippit dan White dalam Muninjaya (2004), menyebutkan

bahwa pola perilaku kepemimpinan yang umum ada tiga sebutan umum untuk

perilaku pemimpin : otokratik, demokratik, dan bebas/Laissez Faire.

Riset telah membuktikan bahwa kebanyakan ciri kepemimpinan dalam

pekerjaan masuk dalam dua jenis dasar perilaku tugas yang bersifat mengarahkan,

komunikasi satu arah yang menjelaskan apa yang harus dikerjakan setiap orang,

kapan dan bagaimana itu harus dikerjakan, dan perilaku hubungan yang bersifat

mendukung, komunikasi dua rah termasuk mendengar tanpa mengkaji dan jenis

pemberian semangat lain. Suatu pola kepemimpinan tidak pernah hanya terdiri dari

salah satu komponen, tetapi kedua komponen, hanya saja beban setiap komponennya

bisa berbeda.

Pola kepemimpinan yang ideal menggunakan semua gaya yang ada sebaik

mungkin. Hal ini berarti situasilah yang mungkin menentukan gaya apa digunakan

(Timple, 2002). Hal ini memungkinkan peneliti untuk menggunakan teori pola

kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard yang menggambarkan ada empat pola

kepemimpinan yaitu (1) Mengarahkan, pola ini sama dengan pola otokrasi, (2)

Mendukung, pemimpin bersifat ramah terhadap bawahan, (3) Berpatisipasi,

pemimpin bertanya dan menggunakan saran bawahan, (4) Berorientasi pada tugas,

Universitas Sumatera Utara


pemimpin menyusun serangkaian tujuan yang menantang untuk bawahannya (Rivai,

2009).

Dasar pola kepemimpinan situasional adalah : kadar bimbingan dan

pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas), kadar dukungan sosio

emosional yang disediakan oleh pemimpin (perilaku hubungan), tingkat kesiapan atau

kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi

mereka dalam mencapai tujuan tertentu (Rivai, 2009).

Pola kepemimpinan merupakan faktor penting dalam menentukan keefektifan.

Pola mengacu pada pendekatan atau cara yang digunakan oleh seorang pemimpin

untuk memengaruhi perilaku orang lain dalam berbagai situasi. Pola kepemimpinan

berhubungan dengan banyaknya kontrol atau kebebasan yang diberikan pada

kelompok oleh manajer (Potter & Perry, 2005).

Menurut Hersey dan Blanchard dalam menilai pola kepemimpinan efektif

berdasarkan situasional penting diperhatikan adalah kompetensi yang dimiliki

seorang manajer keperawatan yang terdiri dari kemampuan pengorganisasian,

pengambilan keputusan dan perencanaan, hubungan masyarakat/komunikasi,

anggaran, pengembangan, personaliti/perilaku, negosiasi (Nursalam, 2007).

2.1.3 Peranan Pemimpin di Organisasi

Koteen dalam Trisnantoro (2005) menyatakan bahwa peran pemimpin saat ini

yaitu sebagai, (1) arsitek penyusunan visi organisasi, (2) pembentuk budaya

organisasi dari nilai-nilai yang ada, (3) pemimpin dalam mengembangkan manajemen

strategis, (4) pengamat untuk memahami lingkungan, (5) penggerak penggalian

Universitas Sumatera Utara


sumber biaya, dan (6) penjamin mutu tinggi dalam kinerja. Di samping itu, apabila

terjadi kemacetan dalam perkembangan organisasi seorang pemimpin harus berperan

sebagai penggerak agar suasana kerja dapat bergairah untuk berubah.

Pengembangan organisasi tidak akan berjalan tanpa ada usaha direktur dan

seluruh staf. Hal itu perlu disadari semua pihak. Dalam era lingkungan yang dinamis,

bukan saatnya lagi para direktur menunggu petunjuk pelaksanaan dari atasan atau

pemilik rumah sakit. Direktur rumah sakit saat ini harus memahami perkembangan

lingkungan yang ada. Ia harus siap mendapat tekanan dari berbagai pihak,

masyarakat, pemilik rumah sakit, pasien, dan staf di dalam rumah sakit itu sendiri.

Akan tetapi ada pula direktur yang praktis menyerupai seorang kepala kantor.

Ia tidak mempunyai pandangan mengenai masa depan dan tidak perduli pada

perubahan lingkungan. Perlu dicermati bahwa kemampuan berpikir, menafsirkan

perubahan lingkungan, dan bertindak sebagai arsitek penyusunan visi memang bukan

dari budaya kerja pegawai negeri (Trisnantoro, 2005).

Pertanyaan-pertanyaan mengenai nilai-nilai bekerja seluruh staf rumah sakit

perlu muncul dalam pikiran direktur. Hal ini kemudian digunakan untuk menggalang

kultur organisasi rumah sakit. Peran ini membutuhkan ketrampilan khusus, terutama

komunikasi interpersonal. (Trisnantoro, 2005).

2.2 Perawat

Pengertian dasar seorang perawat, yaitu seseorang yang berperan dalam

merawat atau memelihara, membantu dan melindungi seseorang karena sakit, injuri

Universitas Sumatera Utara


dan proses penuaan. Perawat profesional adalah perawat yang bertanggungjawab dan

berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan berkolaborasi

dengan tenaga kesehatan lainnya, sesuai dengan kewenangannya (Depkes RI, 2002).

2.2.1 Keperawatan sebagai Profesi

Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan dimana dalam

menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta memiliki ketrampilan

yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai profesi keperawatan mempunyai

otonomi dalam kewenangan dan tanggungjawab dalam tindakan serta adanya kode

etik dalam bekerjanya kemudian juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui

pemberian asuhan keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat (Hidayat,

2010).

Lokakarya keperawatan tahun 1983 dalam Hidayat (2010) menyatakan

keperawatan merupakan suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian

integral dari pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan,

berbentuk pelayanan biopsikososial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan

kepada individu, keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit yang mencakup

seluruh proses kehidupan manusia.

2.2.2 Peran Perawat

Lokakarya keperawatan 1983 dalam Gaffar (2000) membagi empat peran

keperawatan diantaranya :

a. Peran pelaksana

Universitas Sumatera Utara


Peran ini dikenal dengan istilah care giver. Peran perawat dalam memberikan

asuhan keperawatan secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai

individu, keluarga dan masyarakat. Metode yang digunakan adalah

pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.

b. Peran sebagai pendidik

Sebagai pendidik atau health educator, perawat berperan mendidik individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga

kesehatan yang berada di bawah tanggungjawabnya. Peran ini dapat berupa

penyuluhan kesehatan kepada klien (individu, keluarga, kelompok atau

masyarakat) maupun bentuk desiminasi ilmu kepada peserta didik

keperawatan, antara sesama perawat atau tenaga kesehatan lain.

c. Peran sebagai pengelola

Dalam hal ini perawat mempunyai peran dan tanggungjawab dalam mengelola

pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada di bawah

tanggungjawabnya sesuai dengan konsep manajemen keperawatan dalam

kerangka paradigma keperawatan. Sebagai pengelola perawat berperan dalam

memantau dan menjamin kualitas/pelayanan keperawatan serta

mengorganisasi dan mengendalikan sistem pelayanan keperawatan.

d. Peran sebagai peneliti

Sebagai peneliti di bidang keperawatan, perawat diharapkan mempu

mengidentifikasi masalah penelitian, menerapakan prinsip dan metode

Universitas Sumatera Utara


penelitian serta memanfaatkan hasil penelitian untuk meningkatkan mutu

asuhan atau pelayanan dan pendidikan keperawatan.

2.2.3 Proses Keperawatan

Proses keperawatan merupakan cara yang sistematis yang dilakukan oleh

perawat bersama klien dalam menentukan kebutuhan asuhan keperawatan dengan

melakukan pengkajian, menentukan diagnosis, merencanakan tindakan yang akan

dilakukan serta mengevaluasi asuhan yang telah diberikan dengan berfokus pada

klien, berorientasi pada tujuan pada setiap tahap saling terjadi ketergantungan dan

saling berhubungan (Hidayat, 2010).

Dalam proses keperawatan, ada lima tahap di mana tahap-tahap tersebut tidak

dapat dipisahkan dan saling berhubungan. Tahap-tahap ini secara bersama-sama

membentuk lingkaran pemikiran dan tindakan yang kontinu, yang mengulangi

kembali kontak dengan pasien. Tahap-tahap dalam proses keperawatan tersebut

adalah sebagai berikut: (1) pengkajian, (2) diagnosa keperawatan, (3) perencanaan,

(4) implementasi, (5) evaluasi (Nursalam, 2007).

Kelima langkah tersebut dapat dijadikan pedoman dalam mencapai tujuan

keperawatan yaitu: meningkatkan, mempertahankan kesehatan atau membuat pasien

mencapai kematian dengan tenang pada pasien terminal, serta memungkinkan pasien

atau keluarga dapat mengatur kesehatannya sendiri menjadi lebih baik (Wardah,

2010).

Universitas Sumatera Utara


2.2.4 Keperawatan Tim

Keperawatan tim dikembangkan pada tahun 1950-an dalam upaya untuk

mengurangi masalah yang berkaitan dengan pengaturan fungsional asuhan pasien.

Dalam keperawatan tim, petugas bantuan bekerjasama dalam memberikan asuhan

kepada sekelompok pasien di bawah arahan perawat profesional.

Asuhan yang komprehensif dapat diberikan kepada pasien, melalui

komunikasi tim yang luas, meskipun jumlah petugas bantuan relatif banyak. Sebuah

tim harus terdiri atas tidak lebih dari lima orang atau tim tersebut akan kembali pada

urutan organisasi yang lebih fungsional.

Keperawatan tim biasanya diasosiasikan dengan kepemimpinan demokratis.

Anggota kelompok diberikan otonomi sebanyak mungkin saat mengerjakan tugas

yang diberikan, meskipun tim tersebut berbagi tanggung jawab dan akuntabilitas

secara bersama. Perlunya ketrampilan komunikasi dan koordinasi yang baik membuat

pelaksanaan keperawatan tim sulit dilakukan dan membutuhkan disiplin diri yang

besar di pihak anggota tim (Huston dan Marquis, 2010)

Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda

dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat

ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri dari tenaga profesional, tehnikal dan

pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.

Kelebihannya dari sistem metode tim adalah memungkinkan pelayanan

keperawatan yang menyeluruh. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.

Universitas Sumatera Utara


Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi

kepuasan kepada anggota tim (Nursalam, 2007).

Kelemahannya dari metode tim adalah komunikasi antar anggota tim

terbentuk terutama dalam bentuk konferensi memerlukan waktu, sehingga pada

situasi yang sibuk akan ditiadakan atau dilakukan yang dapat mengakibatkan

komunikasi dan koordinasi antar anggota terganggu dan akhirnya menghambat

kelancaran tugas (Suyanto, 2009).

Konsep metode tim terdiri dari beberapa poin penting yaitu; (1) Ketua tim

sebagai perawat profesional harus mampu menggunakan berbagai teknik

kepemimpinan, (2) Pentingnya komunikasi yang efektif agar komunikasi yang efektif

agar kontinuitas rencana keperawatan terjamin, (3) Anggota tim harus menghargai

kepemimpinan ketua tim, (4) Peran kepala ruang penting dalam model tim. Model

tim akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang (Nursalam, 2007).

2.2.5 Uraian Tugas pada Metode Tim

Dalam metode tim tanggung jawab anggota tim adalah (1) Memberikan

asuhan keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya, (2) Kerjasama dengan

anggota tim dan antar tim, (3) Memberikan laporan (Suyanto,2009). Sementara

tanggung jawab ketua tim adalah (1) Membuat perencanaan, (2) Membuat

penugasan,supervisi dan evaluasi, (3) Mengenal/mengetahui kondisi pasien dan dapat

menilai tingkat kebutuhan pasien, (4) Mengembangkan kemampuan anggota, (5)

Menyelenggarakan konferensi (Nursalam, 2007).

Universitas Sumatera Utara


Tanggung jawab kepala ruang dibagi dalam berbagai urutan dimulai dari

perencanaan yaitu (1) Menunjukkan ketua tim akan bertugas di ruangan masing-

masing, (2) Mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya, (3) Mengidentifikasi

tingkat ketergantungan klien: gawat, transisi, dan persiapan pulang bersama ketua

tim, (4) Mengidentifikasi jumlah perawat yang dibutuhkan berdasarkan aktifitas dan

kebutuhan klien bersama ketua tim, mengatur penugasan/penjadwalan,

(5) Merencanakan strategi pelaksaan asuhan keperawatan, (6) Mengikuti visite dokter

untuk mengetahui kondisi, patofisiologi, tindakan medis yang dilakukan, program

pengobatan dan mendiskusikan dengan dokter tentang tindakan yang akan dilakukan

terhadap pasien, (7) Mengatur dan mengendalikan asuhan keperawatan dengan cara

membimbing pelaksanaan asuhan keperawatan, membimbing penerapan proses

keperawatan dan menilai asuhan keperawatan, mengadakan diskusi untuk pemecahan

masalah,memberikan informasi kepada pasien atau keluarga yang baru masuk, (8)

Membantu mengembangkan niat pendidikan dan latihan diri, (9) Membantu

membimbing terhadap peserta didik keperawatan, (10) Menjaga terwujudnya visi dan

misi keperawatan dan rumah sakit (Nursalam, 2007).

Diikuti langkah selanjutnya yaitu pengorganisasian dimana kepala ruang

mempunyai tanggung jawab (1) Merumuskan metode penugasan yang digunakan,

(2) Merumuskan tujuan metode penugasan, (3) Membuat rincian tugas ketua tim dan

anggota tim secara jelas, (4) Membuat rentang kendali kepala ruangan membawahi 2

ketua tim dan ketua tim membawahi 2-3 perawat, (5) Mengatur dan mengendalikan

tenaga keperawatan : membuat proses dinas, mengatur tenaga yang ada setiap hari

Universitas Sumatera Utara


dan lain-lain, (6) Mengatur dan mengendalikan logistik ruangan, (7) Mengatur dan

mengendalikan situasi tempat praktik, (8) Mendelegasikan tugas saat kepala ruang

tidak berada di tempat, kepada ketua tim, (9) Memberi wewenang kepada tata usaha

untuk mengurus administrasi pasien, (10) Mengatur penugasan jadwal pos dan

pakarnya, (11) Identifikasi masalah dan cara penanganan.

Langkah berikutnya pengarahan dimana kepala ruangan memiliki tanggung

jawab (1) Memberi pengarahan tentang penugasan kepada ketua tim, (2) Memberi

pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik, (3) Memberi

motivasi dalam peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan sikap,

(4) Menginformasikan hal-hal yang dianggap penting dan berhubungan dengan

asuhan keperawatan pasien, (5) Melibatkan bawahan sejak awal hingga akhir

kegiatan, (6) Membimbing bawahan yang mengalami kesulitan dalam melaksanakan

tugasnya, (7) Meningkatkan kolaborasi dengan anggota tim lain.

Tahapan terakhir adalah pengawasan dimana kepala ruangan

melaksanakannya (1) Melalui komunikasi : mengawasi dan berkomunikasi langsung

dengan ketua tim maupun pelaksana mengenai asuhan keperawatan yang diberikan

kepada pasien, (2) Melalui supervisi : (a) Pengawasan langsung melalui inspeksi

mengamati sendiri atau melalui laporan langsung secara lisan dan

memperbaiki/mengawasi kelemahan-kelemahan yang ada saat itu juga, (b)

Pengawasan tidak langsung yaitu mengecek daftar hadir ketua tim juga membaca

dan memeriksa rencana keperawatan serta catatan yang dibuat selama dan dan

sesudah proses keperawatan dilaksanakan (didokumentasikan), mendengar laporan

Universitas Sumatera Utara


ketua tim tentang pelaksanaan tugas, (c) Evaluasi, (d) Mengevaluasi upaya

pelaksanaan dan membandingkan dengan rencana keperawatan yang telah disusun

bersama ketua tim, (f) Audit keperawatan.

2.2.6 Shift Kerja dalam Metode Tim

2.2.6.1 Karakteristik dan Kriteria Shift Kerja

Menurut Nurmianto (2008) Shift kerja mempunyai dua macam bentuk , yaitu

shift berputar (rotation) dan shift tetap (permanent). Dalam merancang perputaran

shift ada dua macam yang harus diperhatikan:

a. Kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan sekecil mungkin sehingga

dapat meminimumkan kelelahan.

b. Sediakan waktu sebanyak mungkin untuk kehidupan keluarga dan kontak

sosial.

Knauth (1988) dalam Nurmianto (2008) dalam jurnalnya yang berjudul The

Design of Shift Systems mengemukakan bahwa terdapat lima faktor utama yang harus

diperhatikan dalam shift kerja, antara lain jenis shift (pagi, siang, malam), panjang

waktu tiap shift, waktu dimulai dan diakhiri satu shift,distribusi waktu istirahat dan

arah transisi shift.

Nurmianto (2008) menyatakan ada lima kriteria dalam mendesain suatu shift

kerja, antara lain:

a. Setidaknya ada jarak 11 jam antara permulaan dua shift yang berurutan

b. Seseorang pekerja tidak boleh bekerja lebih dari tujuh hari berturut-turut

(seharusnya lima hari kerja, dua hari libur)

Universitas Sumatera Utara


c. Sediakan libur akhir pekan (setidaknya dua hari)

d. Rotasi shift mengikuti matahari

e. Buat jadwal sederhana dan mudah diingat.

2.2.6.2 Sistem Shift Kerja

Ada beberapa jenis sistem shift kerja yang dikenal perusahaan. Merancang

perputaran shift tidak bisa dilakukan sembarangan, ada hal-hal yang harus

diperhatikan dan diingat, seperti yang dikemukakan oleh Pribadi (1998) dalam

Nurmianto (2008) yaitu: (a) Kekurangan tidur atau istirahat hendaknya ditekan

sekecil mungkin sehingga dapat meminimumkan kelelahan, (b) Sediakan waktu

sebanyak mungkin untuk kehidupan keluarga dan kontak sosial.

Pembuatan jadwal shift kerja tidak bisa mengabaikan aspek-aspek yang

memengaruhinya. Granjeand (1986) dalam Nurmianto (2008) mengemukakan teori

Schwartzenau yang menyebutkan ada beberapa saran yang harus diperhatikan dalam

penyusunan shift kerja, yaitu:

a. Pekerja shift malam sebaiknya berumur antara 25 – 50 tahun

b. Pekerja yang cenderung punya penyakit di perut dan usus, serta yang punya

emosi tidak stabil disarankan untuk tidak ditempatkan di shift malam.

c. Yang tinggal jauh ditempat kerja atau yang berada di lingkungan yang ramai

tidak dapat bekerja malam.

d. Sistem shift tiga rotasi biasanya berganti pada pukul 6 – 14 – 22, lebih baik

diganti pada pukul 7 – 15 – 23 atau 8 – 16 – 24.

Universitas Sumatera Utara


e. Rotasi pendek lebih baik daripada rotasi panjang dan harus dihindarkan kerja

malam secara terus menerus.

f. Rotasi yang baik 2 – 2 – 2 (metropolitan pola) atau 2 – 2 – 3 (continental pola).

g. Kerja malam tiga hari berturut-turut harus segera diikuti istirahat paling sedikit

24 jam.

h. Perencanaan shift meliputi akhir pekan dengan dua hari libur berurutan.

i. Tiap shift terdiri dari satu kali istirahat yang cukup untuk makan.

2.2.7. Komunikasi dalam Metode Tim

2.2.7.1 Pengertian Komunikasi

Menurut Sopiah (2008) komunikasi didefinisikan sebagai penyampaian atau

pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara lisan, tertulis

maupun menggunakan alat komunikasi. Sedangkan menurut Azriel Winnett (2004

dalam Liliweri 2006) komunikasi adalah segala aktivitas interaksi manusia yang

bersifat human relationships disertai dengan peralihan sejumlah fakta. Definisi lain

tentang komunikasi dari Karlfried Knapp (2003 dalam Liliweri 2006) komunikasi

merupakan interaksi antar pribadi yang menggunakan simbol linguistik, seperti

sistem simbol verbal (kata-kata), verbal dan non-verbal. Sistem ini dapat

disosialisasikan secara langsung/tatap muka atau melalui media lain (tulisan, oral dan

visual).

Pentingnya komunikasi dalam hubungannya dengan pekerjaan ditujukan oleh

banyaknya waktu yang dipergunakan untuk berkomunikasi dalam pekerjaan. Suatu

studi menemukan bahwa pekerja bagian produksi melakukan komunikasi antara 16

Universitas Sumatera Utara


sampai 46 kali dalam satu jam. Hal ini berarti mereka berkomunikasi setiap satu

sampai empat menit. Manajer tingkat bawah menggunakan waktu berkisar antara 20

sampai 50 persen untuk berkomunikasi secara verbal atau lisan, sedangkan waktu

yang dipergunakan manajer tingkat menengah dan atas untuk berkomunikasi lebih

banyak lagi, yaitu berkisar antara 29 sampai 64 persen. Dan 84 persen komunikasi

dilakukan dalam bentuk verbal, baik berhadapan langsung maupun melalui telepon.

2.2.7.2 Fungsi Komunikasi

Menurut Sopiah (2008), ada empat fungsi komunikasi yaitu:

a. Komunikasi berfungsi sebagai pengendali perilaku anggota. Fungsi ini berjalan

jika pegawai diwajibkan untuk menyampaikan keluhan terkait dengan

pelaksanaan tugas kewajiban pegawai itu dalam perusahaan.

b. Komunikasi berfungsi untuk membangkitkan motivasi pegawai. Fungsi ini

berjalan ketika manajer ingin meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya

manajer menjelaskan atau menginformasikan seberapa baik pegawai telah

bekerja dan dengan cara bagaimana pegawai dapat meningkatkan kinerjanya.

c. Komunikasi berperan sebagai pengungkapan emosi. Fungsi ini berperan ketika

kelompok kerja karyawan menjadi sumber pertama dalam interaksi sosial.

Komunikasi yang terjadi di dalam kelompok ini merupakan mekanisme

fundamental di mana masing-masing anggota dapat menunjukan kekecewaan

ataupun rasa puas mereka.

d. Komunikasi berperan sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Dimana komunikasi memberikan informasi yang diperlukan individu dan

Universitas Sumatera Utara


kelompok untuk mengambil keputusan dengan penyajian data guna mengenali

dan menilai berbagai alternatif keputusan.

2.2.7.3 Proses dan Unsur-Unsur Komunikasi

Menurut Sopiah (2008) proses komunikasi terdiri dari tujuh unsur utama,

yaitu:

a. Pengirim

Pengirim adalah orang yang memiliki informasi dan kehendak untuk

menyampaikannya kepada orang lain. Pengirim atau komunikator dalam

organisasi bisa karyawan atau bisa juga pimpinan.

b. Penyandian (Encoding)

Penyandian merupakan proses mengubah informasi ke dalam isyarat-isyarat atau

simbol-simbol tertentu untuk ditransmisikan. Proses penyandian ini dilakukan

oleh pengirim.

c. Pesan

Pesan adalah informasi yang hendak disampaikan pengirim kepada penerima.

Sebagian besar pesan dalam bentuk kata, baik berupa ucapan maupun tulisan.

Akan tetapi beraneka ragam perilaku non-verbal dapat juga digunakan untuk

menyampaikan pesan, seperti gerakan tubuh raut muka, dan lain sebagainya.

d. Saluran

Saluran atau sering disebut juga dengan media adalah alat dengan mana pesan

berpindah dari pengirim ke penerima. Saluran merupakan jalan yang dilalui

informasi secara fisik. Saluran yang paling mendasar dari komunikasi antar

Universitas Sumatera Utara


pribadi adalah komunikasi berhadapan muka secara langsung. Beberapa saluran

media utama seperti televisi, radio, jaringan komputer, surat kabar, majalah,

buku dan lain sebagainya.

e. Penerima

Penerima adalah orang yang menerima informasi dari pengirim. Penerima

melakukan proses penafsiran atas informasi yang diterima dari pengirim.

f. Penafsiran

Penafsiran (decoding) adalah proses menerjemahkan (menguraikan sandi-sandi)

pesan dari pengirim, seperti mengartikan huruf morse dan lain sebagainya.

Sebagian besar proses decoding dilakukan dalam bentuk menafsirkan isi pesan

oleh penerima.

g. Umpan balik

Umpan balik (feedback) pada dasarnya merupakan tanggapan penerima atas

informasi yang disampaikan pengirim. Umpan balik hanya terjadi pada

komunikasi dua arah.

h. Gangguan

Gangguan (noise) adalah setiap faktor yang mengganggu penyampaian atau

penerimaan pesan dari pengirim kepada penerima. Gangguan dapat terjadi pada

setiap elemen komunikasi.

Universitas Sumatera Utara


2.3 Teori Motivasi

2.3.1 Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti gerakan atau sesuatu yang

bergerak. Sherif dalam Sobur (2005) memberi pengertian motif sebagai suatu istilah

generik yang meliputi semua faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis

perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, semua kebutuhan (needs) yang

berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera

sosial, yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut.

Motivasi merupakan isitilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh

proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri

individu, tingkah laku yang ditimbulkannya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau

perbuatan. Bisa juga dikatakan bahwa motivasi berarti membangkitkan motif,

membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk

berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan (Sobur,2005).

Menurut Munandar (2008), berlangsungnya motivasi bisa dilihat pada gambar 2.1.

Kelompok kebutuhan Ketegangan Dorongan-dorongan


yang belum dipuaskan

Tujuan telah tercapai


Reduksi dari Melakukan
(kebutuhan yang telah
ketegangan serangkaian kegiatan
dipuaskan)
(perilaku mencari)

Gambar 2.1. Proses Motivasi

Universitas Sumatera Utara


Sekelompok kebutuhan yang belum dipuaskan menciptakan suatu ketegangan yang

menimbulkan dorongan-dorongan untuk melakukan serangkaian kegiatan

(berperilaku mencari) untuk menemukan dan mencapai tujuan-tujuan khusus yang

akan memuaskan sekelompok kebutuhan tadi yang berakibat berkurangnya

ketegangan.

Munandar (2008) menyatakan perilaku mencari dapat merupakan perilaku

yang aktif atau proaktif, mencari sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan, dapat pula

merupakan perilaku yang lebih reaktif. Lingkungan yang menyodorkan sesuatu yang

dapat memenuhi kebutuhan. Contoh, kita mencari pekerjaan yang sesuai dengan

keahlian dan minat kita. Pada kesempatan lain, sewaktu kita lagi bekerja, datang

orang menawarkan pekerjaan yang kita rasakan lebih sesuai dengan minat dan

keahlian kita. Pada waktu melakukan perilaku mencari secara aktif, motivasi

“didorong keluar”. Pada waktu perilaku mencari lebih reaktif, motivasi “ditarik

keluar”.

Pada tahap ‘dorongan-dorongan’ dan tahap ‘melakukan kegiatan-kegiatan’

individu berada dalam situasi pilihan: tujuan-tujuan apa saja yang ingin dan

diperkirakan dapat dicapai, yang diharapkan akan memenuhi kelompok kebutuhan

apa saja. Masing-masing tujuan memiliki harkat (valence) yang berbeda-beda bagi

individu.

Munandar (2008) menyatakan pada akhir tahap ‘melakukan serangkaian

kegiatan’ individu telah mengambil keputusan, apa saja yang telah dipilih, sehingga

memasuki situasi masalah. Dalam menghadapi berbagai rintangan untuk dapat

Universitas Sumatera Utara


mencapai tujuannya dan memenuhi sekelompok kebutuhannya. Tidak semua

kebutuhan dapat dipuaskan pada satu saat. Pada suatu saat sekelompok kebutuhan

dapat dipuaskan, pada saat lain kelompok kebutuhan lain. Pemuasan kebutuhan

berlangsung terus menerus, secara sadar maupun tidak sadar. .

Menurut bentuknya motivasi terdiri dari motivasi intrinsik yaitu motivasi

yang datangnya dari dalam diri individu. Motivasi ekstrinsik yaitu motivasi yang

datangnya dari luar individu. Motivasi terdesak adalah motivasi yang muncul dalam

kondisi terjepit dan munculnya serentak serta menghentak dan cepat sekali

(Suarli, 2009).

2.3.2 Teori-Teori Motivasi

Banyak teori tentang motivasi dalam berbagai literatur, masing-masing

motivasi tersebut pada dasarnya berusaha menjelaskan mengapa motivasi itu timbul

dan bagaimana proses motivasi itu berlangsung.

Landy dan Becker dalam Nursalam (2007) mengelompokkan banyak

pendekatan modern pada teori dan praktik menjadi lima kategori: teori kebutuhan,

teori penguatan, teori keadilan, teori harapan dan teori penetapan sasaran.

2.3.2.1 Teori Kebutuhan

Teori kebutuhan memfokuskan pada apa yang dibutuhkan orang untuk hidup

berkecukupan. Dalam praktiknya, teori kebutuhan berhubungan dengan bagian

pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seperti itu. Menurut teori

kebutuhan, seseorang mempunyai motivasi kalau dia belum mencapai tingkat

Universitas Sumatera Utara


kepuasan tertentu dengan kehidupannya. Kebutuhan yang telah terpuaskan bukan lagi

menjadi motivator.

Yang termasuk dalam teori kebutuhan adalah:

a. Teori hirarki kebutuhan menurut Maslow

Dikembangkan oleh Abraham Maslow, dimana dia memandang manusia

sebagai hirarki lima macam kebutuhan,mulai dari kebutuhan fisiologis,

keamanan dan keselamatan, rasa memiliki dan cinta, harga diri dan aktualisasi

diri. Menurut Maslow, individu akan termotivasi untuk memenuhi kebutuhan

yang paling menonjol atau paling kuat bagi mereka pada waktu tertentu.

b. Teori ERG

Teori ERG adalah teori motivasi yang menyatakan bahwa orang bekerja keras

untuk memenuhi kebutuhan tentang eksistensi (existance, kebutuhan

mendasar dari Maslow), kebutuhan keterkaitan (relatedness, kebutuhan

hubungan antar pribadi) dan kebutuhan pertumbuhan (growth, kebutuhan

akan krativitas pribadi, atau pengaruh produktif). Teori ERG menyatakan

bahwa kalau kebutuhan yang lebih tinggi mengalami kekecewaan, kebutuhan

yang lebih rendah akan kembali, walaupun sudah terpuaskan.

c. Teori tiga macam kebutuhan

Atkinson dalam Nursalam (2007) mengusulkan ada tiga macam dorongan

mendasar dalam diri orang yang termotivasi, kebutuhan untuk mencapai

prestasi (need for achivement), kebutuhan kekuatan (need of power), dan

kebutuhan untuk berafiliasi atau berhubungan dekat dengan orang lain.

Universitas Sumatera Utara


d. Teori motivasi dua faktor

Dikembangkan oleh Herzberg dalam Nursalam (2007) dimana Herzberg

meyakini karyawan dapat dimotivasi oleh pekerjaannya sendiri dan

didalamnya terdapat kepentingan yang disesuaikan dengan tujuan organisasi.

Dari penelitiannya, Herzberg menyimpulkan bahwa ketidakpuasan kerja dan

kepuasan kerja dalam bekerja muncul dari dua set faktor yang terpisah.

Faktor-faktor penyebab ketidakpuasan termasuk dalam: gaji, kondisi kerja dan

kebijakan organisasi sampai semua memengaruhi konteks tempat pekerjaan

dilakukan. Faktor yang paling penting adalah kebijakan organisasi, yang

dinilai oleh banyak orang sebagai penyebab utama ketidakefisienan dan

ketidakefektifan. Penilaian positif untuk faktor-faktor ini tidak menyebabkan

kepuasan kerja tetapi hanya sampai hilangnya ketidakpuasan. Secara lengkap,

faktor-faktor yang membuat ketidakpuasan yang amat sangat adalah :

kebijakan organisasi dan administrasi, supervisi, hubungan dengan supervisor,

kondisi kerja, gaji, hubungan dengan rekan sejawat, kehidupan pribadi,

hubungan dengan bawahan, status dan keamanan.

Faktor kepuasan (faktor yang memotivasi) termasuk prestasi, pengakuan,

tanggung jawab dan kemajuan, semuanya berkaitan dengan isi pekerjaan dan

imbalan prestasi kerja. Faktor-faktor yang membuat kepuasan yang amat

sangat adalah : berprestasi, pengakuan, bekerja sendiri, tanggung jawab,

kemajuan dalam pekerjaan, dan pertumbuhan.

Universitas Sumatera Utara


2.3.2.2 Teori Keadilan

Teori keadilan didasarkan pada asumsi bahwa faktor utama dalam motivasi

pekerjaan adalah evaluasi individu atau keadilan dari penghargaan yang diterima.

Individu akan termotivasi kalau mereka mengalami kepuasan dan mereka terima dari

upaya dalam proporsi dan dengan usaha yang mereka pergunakan.

2.3.2.3 Teori Harapan

Menyatakan cara memilih dan bertindak dari berbagai alternatif tingkah laku,

berdasarkan harapannya apakah ada keuntungan yang diperoleh dari tiap tingkah

laku.

Teori harapan berpikir atas dasar :

a. Harapan hasil prestasi

Individu mengharapkan konsekuensi tertentu dari tingkah laku mereka

Harapan ini nantinya akan memengaruhi keputusan mereka tentang cara

bertingkah laku.

b. Valensi

Hasil dari suatu tingkah laku tertentu mempunyai valensi atau kekuatan untuk

memotivasi, yang bervariasi dari satu individu ke individu lain.

c. Harapan prestasi usaha

Harapan orang mengenai seberapa sulit untuk melaksanakan tugas secara

berhasil dan memengaruhi keputusan tentang tingkah laku.

Tingkah laku seseorang sampai tingkat tertentu akan tergantung pada tipe

hasil yang diharapkan. Beberapa hasil berfungsi sebagai imbalan intrinsik imbalan

Universitas Sumatera Utara


yang dirasakan langsung oleh orang yang bersangkutan. Imbalan ekstrinsik,

sebagainya, seperti bonus, pujian atau promosi diberikan oleh pihak luar, seperti

supervisor atau kelompok kerja (Nursalam,2007).

2.3.2.4 Teori Penguatan

Skinner dalam Nursalam (2007), menunjukkan bagaimana konsekuensi

tingkah laku di masa lampau yang memengaruhi tindakan pada masa depan dalam

proses belajar siklis. Proses ini dapat dinyatakan sebagai berikut :

Ransangan respon konsekuensi respon masa depan

Dalam pandangan ini, tingkah laku sukarela seseorang terhadap suatu situasi

atau peristiwa merupakan penyebab dari konsekuensi tertentu. Teori penguatan

menyangkut ingatan orang mengenai pengalaman ransangan respon konsekuensi.

Menurut teori penguatan, seseorang termotivasi kalau dia memberikan respon pada

ransangan dalam pola tingkah laku konsisten sepanjang waktu. (Nursalam, 2007).

2.3.2.5 Teori Motivasi Prestasi David Mc Clelland

Mc Clelland menyebutkan ada tiga kelompok motivasi kebutuhan yang

dimiliki seseorang, yaitu kebutuhan berprestasi, kebutuhan kekuasaan dan kebutuhan

afiliasi. Kebutuhan prestasi (achievment) yaitu adanya keinginan untuk mencapai

tujuan yang lebih baik daripada sebelumnya, hal ini dapat dicapai dengan cara :

merumuskan tujuan, mendapat umpan balik, memberikan tanggung jawab pribadi,

bekerja keras. Kebutuhan kekuasaan (power) artinya ada kebutuhan kekuasaan yang

mendorong seseorang bekerja sehingga termotivasi dalam pekerjaannya . Cara

bertindak dengan kekuasaan tergantung kepada : pengalaman masa kanak-kanak,

Universitas Sumatera Utara


kepribadian, pengalaman kerja, tipe organisasi. Kebutuhan afiliasi artinya kebutuhan

untuk berinteraksi dengan orang lain, sosialisasi (Suarli, 2009).

2.3.3 Motivasi Kerja

2.3.3.1 Pengertian

As”ad dalam Suarli (2009) menyatakan bekerja adalah suatu bentuk aktivitas

yang bertujuan untuk mendapatkan kepuasan. Bekerja melibatkan aktivitas fisik

maupun mental. Gilmer dalam Nursalam (2007) menyatakan bahwa bekerja itu

merupakan proses fisik maupun mental manusia dalam mencapai tujuannya.

Mangkunegara dalam Suarli (2009) mengatakan motivasi kerja adalah suatu

kondisi yang berpengaruh untuk membangkitkan, mengarahkan, dan memelihara

perilaku yang berhubungan dengan lingkungan kerja.

2.3.3.2 Prinsip-prinsip dalam Motivasi Kerja Perawat

Mangkunegara dalam Nursalam (2007) mengatakan beberapa prinsip dalam

memotivasi kerja pegawai. Prinsip partisipatif adalah dalam upaya memotivasi kerja,

pegawai perlu diberi kesempatan untuk ikut berpartisipasi menentukan tujuan yang

akan dicapai oleh pemimpin. Prinsip komunikasi adalah prinsip dimana pemimpin

mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian

tugas. Dengan informasi yang jelas, kerja pegawai akan lebih mudah dimotivasi.

Prinsip pengakuan adalah prinsip dimana pemimpin mengakui bahwa bawahan

(pegawai) mempunyai andil di dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan

tersebut, pegawai akan lebih termotivasi.

Universitas Sumatera Utara


Prinsip pendelegasian tugas adalah prinsip dimana pemimpin akan

memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai/bawahan untuk sewaktu-waktu

dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya. Hal itu akan

membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan

yang diharapkan oleh pemimpin. Prinsip perhatian adalah prinsip dimana pemimpin

memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai/bawahannya

(Nursalam,2007).

2.3.3.3 Peran Manajer dalam Menciptakan Motivasi

Manajer memegang peranan penting dalam memotivasi staf untuk mencapai

tujuan organisasi. Untuk melaksanakan tugas tersebut, manajer harus

mempertimbangkan keunikan/karakteristik dari stafnya dan berusaha untuk

memberikan tugas sebagai suatu strategi dalam memotivasi staf (Suarli, 2009).

Hal yang perlu dilaksanakan manajer dalam menciptakan suasana yang

memotivasi adalah : (1) Mempunyai harapan yang jelas terhadap stafnya dan

mengkomunikasikan harapan tersebut kepada staf, (2) Bersikap adil dan konsisten

terhadap semua staf dan karyawan, (3) Mengambil keputusan dengan tepat dan

sesuai, (4) Mengembangkan konsep tim kerja, (5) Mengakomodasi kebutuhan dan

keinginan staf terhadap tujuan organisasi, (6) Menunjukkan kepada staf bahwa

manajer memahami perbedaan dan keunikan dari masing-masing staf,

(7) Menghindari terbentumya kelompok-kelompok yang mempertajam perbedaan

antar staf, (8) Memberikan kesempatan kepada staf untuk menyelesaikan tugasnya

dan melakukan tantangan-tantangan yang akan memberikan pengalaman yang

Universitas Sumatera Utara


bermakna, (9) Meminta tanggapan dan masukan dari staf terhadap keputusan yang

akan dibuat dalam organisasi, (10) Memastikan bahwa staf mengetahui dampak dari

keputusandan tindakan yang akan dilakukan, (11) Memberi kesempatan pada setiap

orang untuk mengambil keputusan sesuai tugas yang diberikan, (12) Menciptakan

situasi saling percaya dan kekeluargaan dengan staf, (13) Memberikan kesempatan

kepada staf untuk mengoreksi dan mengawasi tugas, (14) Menjadi role model bagi

staf, (15) Memberikan dukungan yang positif (Suarli, 2009).

2.3.4 Indikator Motivasi Kerja

Indikator motivasi kerja menurut Jewell dan Stegall (1998) adalah

penghargaan, pelatihan, kondisi lingkungan kerja, sistem penilaian kerja, dan variasi

tugas. Motivasi kerja karyawan tinggi apabila: (1) karyawan mendapatkan

penghargaan yang baik dari pimpinan atas prestasi kerja mereka. Penghargaan yang

didapatkan bisa berupa bonus, pujian dan promosi jabatan, (2) karyawan diberi

kesempatan untuk mengikuti pelatihan dalam rangka meningkatkan ketrampilan

karyawan dalam bekerja, (3) kondisi lingkungan kerja yang aman dan nyaman, (4)

sistem penilaian kinerja karyawan yang adil dan transparan, (5) variasi tugas dalam

bekerja (Jewel dan Stegall, 1998).

Adapun ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah

bersaing dalam berprestasi, ingin segera mengetahui hasil konkrit dari usaha, tingkat

aspirasinya menengah, berorientasi ke masa yang akan datang, tidak suka buang-

buang waktu, mempunyai tanggung jawab, percaya diri, dan ulet dalam menjalankan

tugas. Sebaliknya, ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang rendah

Universitas Sumatera Utara


adalah kemampuan bersaing dalam berprestasi rendah, cenderung tidak peduli

terhadap hasil pekerjaan yang dilakukan, tingkat aspirasi rendah, berorientasi pada

saat ini, suka buang-buang waktu, tidak bertanggung jawab, tidak percaya diri, dan

tidak ulet dalam bekerja (Schein, 1991).

2.4. Rumah Sakit

Rumah sakit merupakan suatu institusi yang fungsi utamanya memberikan

pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Tugas rumah sakit adalah melaksanakan

upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya

penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan

upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan.

Untuk dapat menyelenggarakan upaya-upaya tersebut dan mengelola rumah

sakit agar tetap dapat memenuhi kebutuhan pasien dan masyarakat yang dinamis,

maka setiap komponen yang ada di rumah sakit harus terintegrasi dalam satu sistem.

Pelayanan kesehatan di rumah sakit terdiri dari : (1) Pelayanan medis,

merupakan pelayanan yang diberikan oleh tenaga medis yang profesional dalam

bidangnya baik dokter umum maupun dokter spesialis, (2) Pelayanan keperawatan,

merupakan pelayanan yang bukan tindakan medis terhadap pasien, tetapi merupakan

tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat sesuai aturan keperawatan, (3)

Pelayanan penunjang medik ialah pelayanan penunjang yang diberikan terhadap

pasien, seperti: pelayanan gizi, laboratorium, farmasi, rehabilitasi medik, dan lain-

lain, (4) Pelayanan administrasi dan keuangan.

Universitas Sumatera Utara


Sesuai dengan Undang-Undang No. 44 Tahun 2009, pembedaan tingkatan

menurut kemampuan unsur pelayanan kesehatan yangdapat disediakan, ketenagaan,

fisik dan peralatan, maka rumah sakit umum pemerintah pusat dan daerah

diklasifikasikan menjadi :

1. Rumah Sakit Umum Kelas A adalah rumah sakit umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik luas dan subspesialistik

luas.

2. Rumah Sakit Umum Kelas B adalah rumah sakit umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik

luas dan subspesialistik terbatas.

3. Rumah Sakit Umum Kelas C adalah rumah sakit umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar.

4. Rumah Sakit Umum Kelas D adalah rumah sakit umum yang mempunyai

fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar.

2.5. LandasanTeori

Berdasarkan tinjauan pustaka, maka peneliti dapat merumuskan beberapa teori

yang relevan dengan tujuan penelitian. Pola kepemimpinan yang ideal adalah

menggunakan semua pola yang ada sebaik mungkin. Hal ini berarti situasilah yang

mungkin menentukan gaya apa digunakan (Timple, 2002). Hal ini memungkinkan

peneliti untuk menggunakan teori pola kepemimpinan menurut Hersey dan Blanchard

yang menggambarkan ada empat pola kepemimpinan yaitu (1) Mengarahkan, pola ini

Universitas Sumatera Utara


sama dengan pola otokrasi, (2) Mendukung, pemimpin bersifat ramah terhadap

bawahan, (3) Berpatisipasi, pemimpin bertanya dan menggunakan saran bawahan, (4)

Berorientasi pada tugas, pemimpin menyusun serangkaian tujuan yang menantang

untuk bawahannya (Rivai, 2009).

Dasar pola kepemimpinan situasional adalah : kadar bimbingan dan

pengarahan yang diberikan oleh pemimpin (perilaku tugas), kadar dukungan sosio

emosional yang disediakan oleh pemimpin (perilaku hubungan), tingkat kesiapan atau

kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi

mereka dalam mencapai tujuan tertentu (Rivai, 2009).

Menurut Hersey dan Blanchard dalam menilai pola kepemimpinan efektif

berdasarkan situasional penting diperhatikan adalah kompetensi yang dimiliki

seorang manajer keperawatan yang terdiri dari kemampuan pengorganisasian,

pengambilan keputusan dan perencanaan, hubungan masyarakat/komunikasi,

anggaran, pengembangan, personaliti/perilaku,negosiasi (Nursalam, 2007).

Pengembangan organisasi tidak akan berjalan tanpa ada usaha direktur dan

seluruh staf. Hal itu perlu disadari semua pihak. Dalam era lingkungan yang dinamis,

bukan saatnya lagi para direktur menunggu petunjuk pelaksanaan dari atasan atau

pemilik rumah sakit. Direktur rumah sakit saat ini harus memahami perkembangan

lingkungan yang ada. Ia harus siap mendapat tekanan dari berbagai pihak,

masyarakat, pemilik rumah sakit, pasien, dan staf di dalam rumah sakit itu sendiri.

Akan tetapi ada pula direktur yang praktis menyerupai seorang kepala kantor.

Ia tidak mempunyai pandangan mengenai masa depan dan tidak perduli pada

Universitas Sumatera Utara


perubahan lingkungan. Perlu dicermati bahwa kemampuan berpikir, menafsirkan

perubahan lingkungan, dan bertindak sebagai arsitek penyusunan visi memang bukan

dari budaya kerja pegawai negeri. Pertanyaan-pertanyaan mengenai nilai-nilai bekerja

seluruh staf rumah sakit perlu muncul dalam pikiran direktur. Hal ini kemudian

digunakan untuk menggalang kultur organisasi rumah sakit. Peran ini membutuhkan

ketrampilan khusus, terutama komunikasi interpersonal (Trisnantoro, 2005).

Dalam keperawatan tim, petugas bantuan bekerjasama dalam memberikan

asuhan kepada sekelompok pasien di bawah arahan perawat profesional. Asuhan yang

komprehensif dapat diberikan kepada pasien, melalui komunikasi tim yang luas,

meskipun jumlah petugas bantuan relatif banyak. Sebuah tim harus terdiri atas tidak

lebih dari lima orang atau tim tersebut akan kembali pada urutan organisasi yang

lebih fungsional. Sebuah tim harus terdiri atas tidak lebih dari lima orang atau tim

tersebut akan kembali pada urutan organisasi yang lebih fungsional.

Keperawatan tim biasanya diasosiasikan dengan kepemimpinan demokratis.

Anggota kelompok diberikan otonomi sebanyak mungkin saat mengerjakan tugas

yang diberikan, meskipun tim tersebut berbagi tanggung jawab dan akuntabilitas

secara bersama. Perlunya ketrampilan komunikasi dan koordinasi yang baik membuat

pelaksanaan keperawatan tim sulit dilakukan dan membutuhkan disiplin diri yang

besar di pihak anggota tim (Huston dan Marquis, 2010).

Keperawatan tim adalah metode menggunakan tim yang terdiri dari anggota

yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan keperawatan terhadap sekelompok

Universitas Sumatera Utara


pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/grup yang terdiri dari tenaga

profesional, tehnikal dan pembantu dalam satu grup kecil yang saling membantu.

Kelebihannya memungkinkan pelayanan keperawatan yang menyeluruh,

mendukung pelaksanaan proses keperawatan, memungkinkan komunikasi antar tim

sehingga konflik mudah diatasi dan memberi kepuasan kepada anggota tim.

Kelemahannya komunikasi antar anggota tim terbentuk terutama dalam bentuk

konferensi tim, yang biasanya membutuhkan waktu dimana sulit untuk melaksanakan

pada waktu-waktu sibuk.

Motivasi merupakan istilah yang lebih umum yang menunjuk pada seluruh

proses gerakan, termasuk situasi yang mendorong, dorongan yang timbul dalam diri

individu, tingkah laku yang ditimbulkanya, dan tujuan atau akhir dari gerakan atau

perbuatan. Karena itu, bisa juga dikatakan motivasi berarti membangkitkan motif,

membangkitkan daya gerak, atau menggerakkan seseorang atau diri sendiri untuk

berbuat sesuatu dalam rangka mencapai suatu kepuasan atau tujuan (Sobur, 2005).

Teori motivasi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu kepada teori motivasi

Herzberg dalam Hasibuan (2005), yaitu motivasi intrinsik meliputi : a) tanggung

jawab, b) prestasi yang diraih, c) pengakuan orang lain, d) kemungkinan

pengembangan. Sedangkan motivasi ekstrinsik meliputi: a) gaji, b) insentif, c)

hubungan kerja, dan d) prosedur kerja.

Peningkatan motivasi kerja karyawan pada suatu organisasi tidak bisa

dilepaskan dari peranan pemimpin dalam organisasi tersebut, kepemimpinan

merupakan kunci utama dalam manajemen yang memerankan peran penting dan

Universitas Sumatera Utara


strategis. Salah satu tantangan yng dihadapi pimpinan dalam organisasi adalah

bagaimana dapat menggerakkan para karyawannya agar mau dan bersedia

mengerahkan kemampuan terbaiknya untuk kepentingan organisasi. Untuk itu,

seorang pemimpin harus selalu dapat memelihara semangat, kesadaran dan

kesungguhan dari karyawannya untuk terus menunjukkan kinerja yang optimal.

Dengan kata lain, salah satu tantangan berat bagi pimpinan adalah bagaimana

motivasi kerja karyawan dapat tumbuh dan terbina dengan baik.

2.6. Kerangka Konsep

Konsep pokok dalam penelitian ini adalah pengaruh pola kepemimpinan dan

metode penugasan tim terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di RSUD

Kabanjahe Tahun 2012. Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori, maka

kerangka konsep penelitian ini dapat di lihat pada gambar 2.2 berikut:

Variabel independen Variabel dependen

Pola Kepemimpinan:
a. Perilaku Tugas Motivasi Kerja Perawat
(Kompetensi) Pelaksana :
b. Perilaku Hubungan a. Prestasi
(Komunikasi) b. Hasil Kerja
c. Orientasi Masa Depan
d. Tanggung Jawab
Metode Penugasan Tim : e. Percaya Diri
a. Uraian Tugas f. Manajemen Waktu dan
b. Shift/Jadwal Dinas Pekerjaan
c. Komunikasi g. Ulet dalam Bekerja

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Rancangan penelitian ini adalah cross sectional dengan jenis survey

explanatory yaitu untuk menjelaskan pengaruh antara variabel penelitian melalui

pengujian hipotesis pada penelitian yaitu pengaruh pola kepemimpinan dan metode

penugasan tim terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum

Daerah Kabanjahe.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan selama Bulan April sampai Juli 2012.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana yang memberikan

asuhan keperawatan kepada pasien di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe yaitu

sebanyak 135 orang. Namun yang hanya bersedia menjadi responden dan mengisi

kuesioner hanya 116 orang

Universitas Sumatera Utara


3.3.2 Sampel

Yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh perawat pelaksana

di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe sebanyak 116 orang .

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari responden melalui wawancara

dengan alat kuesioner yang telah disusun.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari rekam medis Rumah Sakit Umum Daerah

Kabanjahe, studi kepustakaan serta majalah/jurnal kesehatan yang berhubungan

dengan penelitian ini.

3.4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas bertujuan untuk mengetahui sejauh mana suatu ukuran atau nilai

yang menunjukkan tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dengan cara

mengukur korelasi antar variabel atau item dengan skor total variabel pada analisis

reability dengan melihat nilai correlation corrected item, dengan ketentuan jika nilai

r hitung > r tabel, maka dinyatakan valid dan sebaliknya.

Adapun hasil uji validitas variabel bebas dapat ditunjukkan pada tabel :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1 Uji Validitas Variabel Pola Kepemimpinan

Indikator No Soal Rhitung Rtabel Keterangan


Kompetensi 1 0,567 0,361 Valid
2 0,620 0,361 Valid
3 0,867 0,361 Valid
4 0,669 0,361 Valid
5 0,874 0,361 Valid
6 0,947 0,361 Valid
7 0,379 0,361 Valid
8 0,874 0,361 Valid
9 0,867 0,361 Valid
10 0,947 0,361 Valid
Komunikasi 1 0,903 0,361 Valid
2 0,427 0,361 Valid
3 0,903 0,361 Valid
4 0,699 0,361 Valid
5 0,699 0,361 Valid
6 0,600 0,361 Valid
7 0,903 0,361 Valid
8 0,534 0,361 Valid
9 0,446 0,361 Valid
10 0,422 0,361 Valid

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh variabel pola kepemimpinan

terdiri dari 20 soal dan dibagi menjadi indikator kompetensi 10 soal dan indikator

komunikasi 10 soal. Masing-masing indikator mempunyai r-hitung > 3,61 (r-tabel),

maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pola kepemimpinan valid.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.2 Uji Validitas Variabel Metode Penugasan Tim

Indikator No Soal Rhitung Rtabel Keterangan


Shift Kerja 1 0,940 0,361 Valid
2 0,539 0,361 Valid
3 0,940 0,361 Valid
4 0,490 0,361 Valid
5 0,940 0,361 Valid
6 0,940 0,361 Valid
7 0,940 0,361 Valid
8 0,490 0,361 Valid
9 0,601 0,361 Valid
10 0,940 0,361 Valid
Uraian Tugas 1 0,829 0,361 Valid
2 0,643 0,361 Valid
3 0,675 0,361 Valid
4 0,889 0,361 Valid
5 0,775 0,361 Valid
6 0,613 0,361 Valid
7 0,675 0,361 Valid
8 0,615 0,361 Valid
9 0,889 0,361 Valid
10 0,887 0,361 Valid
Komunikasi 1 0,911 0,361 Valid
2 0,701 0,361 Valid
3 0,871 0,361 Valid
4 0,904 0,361 Valid
5 0,911 0,361 Valid
6 0,845 0,361 Valid
7 0,863 0,361 Valid
8 0,871 0,361 Valid
9 0,889 0,361 Valid
10 0,904 0,361 Valid

Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh variabel metode Penugasan

tim terdiri dari 30 soal dan dibagi menjadi indikator shift Kerja 10 soal, indikator

uraian tugas 10 soal dan indikator komunikasi 10 soal. Masing-masing indikator

Universitas Sumatera Utara


mempunyai r-hitung > 3,61 (r-tabel), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh

pertanyaan pola kepemimpinan valid.

Tabel 3.3 Uji Validitas Variabel Dependen Motivasi Kerja

Indikator No Rhitung Rtabel Keterangan


Soal
Prestasi 1 0,887 0,361 Valid
2 0,683 0,361 Valid
3 0,556 0,361 Valid
Hasil Kerja 4 0,887 0,361 Valid
5 0,952 0,361 Valid
6 0,744 0,361 Valid
7 0,887 0,361 Valid
8 0,887 0,361 Valid
Orientasi Masa Depan 9 0.,827 0,361 Valid
10 0,751 0,361 Valid
11 0,887 0,361 Valid
Tanggung Jawab 12 0,733 0,361 Valid
13 0,817 0,361 Valid
14 0,812 0,361 Valid
15 0,867 0,361 Valid
16 0,958 0,361 Valid
Percaya Diri 17 0,958 0,361 Valid
18 0,958 0,361 Valid
19 0,958 0,361 Valid
20 0,958 0,361 Valid
21 0,819 0,361 Valid
Manajemen Antara Waktu 22 0,405 0,361 Valid
dan Pekerjaan 23 0,958 0,361 Valid
24 0,958 0,361 Valid
25 0,958 0,361 Valid
26 0,705 0,361 Valid
Ulet Dalam Bekerja 27 0,405 0,361 Valid
28 0,910 0,361 Valid
29 0,755 0,361 Valid
30 0,694 0,361 Valid

Universitas Sumatera Utara


Dari Tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh variabel motivasi kerja

terdiri dari 30 soal dan dibagi menjadi indikator shift Kerja 10 soal, indikator uraian

tugas 10 soal dan indikator komunikasi 10 soal. Masing-masing indikator mempunyai

r-hitung > 3,61 (r-tabel), maka dapat disimpulkan bahwa seluruh pertanyaan pola

kepemimpinan valid.

Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat menunjukkan ketetapan dan dapat dipercaya dengan menggunakan

metode cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r Tabel, maka dinyatakan reliabel.

Nilai r reliabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product

moment pada taraf signifikan 95 % (Riduwan, 2005).

Tabel 3.4 Uji Reliabilitas Variabel independen dan Dependen

Indikator No Soal Rhitung Rtabel Keterangan


Kompetensi 1 0,943 0,6 Reliabel
2 0,940 0,6 Reliabel
3 0,928 0,6 Reliabel
4 0,938 0,6 Reliabel
5 0,928 0,6 Reliabel
6 0,924 0,6 Reliabel
7 0,950 0,6 Reliabel
8 0,928 0,6 Reliabel
9 0,928 0,6 Reliabel
10 0,924 0,6 Reliabel

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.4 (Lanjutan)

Komunikasi 1 0,887 0,6 Reliabel


2 0,915 0,6 Reliabel
3 0,887 0,6 Reliabel
4 0,901 0,6 Reliabel
5 0,887 0,6 Reliabel
6 0,907 0,6 Reliabel
7 0,887 0,6 Reliabel
8 0,912 0,6 Reliabel
9 0,915 0,6 Reliabel
10 0,916 0,6 Reliabel
Shift Kerja 1 0,921 0,6 Reliabel
2 0,939 0,6 Reliabel
3 0,921 0,6 Reliabel
4 0,940 0,6 Reliabel
5 0,921 0,6 Reliabel
6 0,921 0,6 Reliabel
7 0,921 0,6 Reliabel
8 0,940 0,6 Reliabel
9 0,951 0,6 Reliabel
10 0,921 0,6 Reliabel
Uraian Tugas 1 0,906 0,6 Reliabel
2 0,909 0,6 Reliabel
3 0,909 0,6 Reliabel
4 0,894 0,6 Reliabel
5 0,916 0,6 Reliabel
6 0,911 0,6 Reliabel
7 0,909 0,6 Reliabel
8 0,910 0,6 Reliabel
9 0,894 0,6 Reliabel
10 0,902 0,6 Reliabel
Komunikasi 1 0,961 0,6 Reliabel
2 0,965 0,6 Reliabel
3 0,960 0,6 Reliabel
4 0,959 0,6 Reliabel
5 0,961 0,6 Reliabel
6 0,961 0,6 Reliabel
7 0,960 0,6 Reliabel
8 0,960 0,6 Reliabel
9 0,959 0,6 Reliabel
10 0,959 0,6 Reliabel

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.4 (Lanjutan)

Prestasi 1 0,981 0,6 Reliabel


2 0,982 0,6 Reliabel
3 0,982 0,6 Reliabel
Hasil Kerja 4 0,981 0,6 Reliabel
5 0,981 0,6 Reliabel
6 0,981 0,6 Reliabel
7 0,981 0,6 Reliabel
8 0,981 0,6 Reliabel
Orientasi Masa 9 0,981 0,6 Reliabel
Depan 10 0,981 0,6 Reliabel
11 0,981 0,6 Reliabel
Tanggung Jawab 12 0,982 0,6 Reliabel
13 0,981 0,6 Reliabel
14 0,981 0,6 Reliabel
15 0,981 0,6 Reliabel
16 0,981 0,6 Reliabel
Percaya Diri 17 0,981 0,6 Reliabel
18 0,981 0,6 Reliabel
19 0,981 0,6 Reliabel
20 0,981 0,6 Reliabel
21 0,981 0,6 Reliabel
Manajemen Antara 22 0,983 0,6 Reliabel
Waktu dan 23 0,981 0,6 Reliabel
Pekerjaan 24 0,981 0,6 Reliabel
25 0,981 0,6 Reliabel
26 0,983 0,6 Reliabel
Ulet Dalam 27 0,983 0,6 Reliabel
Bekerja 28 0,981 0,6 Reliabel
29 0,982 0,6 Reliabel
30 0,982 0,6 Reliabel

Reliabilitas data merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat menunjukkan ketetapan dan dapat dipercaya dengan menggunakan

metode cronbach’s Alpha, yaitu menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali

pengukuran, dengan ketentuan, jika nilai r Alpha > r Tabel, maka dinyatakan reliabel.

Universitas Sumatera Utara


Nilai r reliabel dalam penelitian ini menggunakan critical value of the product

moment pada taraf signifikan 95 % (Riduwan, 2005).

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan kepada 30 orang perawat pelaksana di

Rumah Sakit Umum Amanda Berastagi dengan karakteristik yang hampir sama

dengan karakteristik responden. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan untuk

pertanyaan pola kepemimpinan, metode tim dan motivasi.

3.5. Variabel dan Definisi Operasional

Definisi operasional berisi uraian-uraian indikator variabel sedangkan

indikator variabel adalah fakta-fakta kejadian yang digunakan untuk mengukur suatu

variabel. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari independen variabel dan dependen

variabel (Arikunto, 2003).

3.5.1 Variabel Bebas

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (independen variabel)

yaitu pola kepemimpinan di rumah sakit yang dipersepsikan oleh perawat pelaksana

yang terdiri dari :

a. Perilaku tugas (kompetensi) adalah pendapat perawat pelaksana tentang

kompetensi pimpinan dalam memberikan arahan dan tugas.

b. Perilaku hubungan (komunikasi) adalah pendapat perawat pelaksana tentang

komunikasi yang dilakukan oleh pimpinan kepada bawahan.

Universitas Sumatera Utara


Metode penugasan tim adalah model pemberian asuhan keperawatan yang

dilakukan oleh perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe yang

terdiri dari :

a. Jadwal/shift dinas adalah pendapat perawat pelaksana tentang jadwal dinas

setiap hari yang dilaksanakan terdiri dari jenis shift (pagi, siang, malam) dan

panjang waktu tiap shift.

b. Uraian tugas adalah pendapat perawat pelaksana tentang uraian tugas masing-

masing anggota dan ketua dalam metode penugasan tim.

c. Komunikasi adalah pendapat perawat pelaksana tentang komunikasi antar

sesama anggota dan ketua ketika melakukan asuhan keperawatan

menggunakan metode penugasan tim.

3.5.2 Variabel Terikat

Variabel terikat (dependen variabel) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja

perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe. Motivasi adalah

dorongan yang ada dalam diri masing- masing perawat pelaksana dalam melakukan

suatu perbuatan/kegiatan, yang berlangsung secara sadar karena hal-hal yang ingin

diperoleh dari tindakan tersebut, yang meliputi :

a. Prestasi yang diraih adalah hasil yang dicapai perawat pelaksana dalam

bekerja.

b. Hasil kerja adalah pengakuan rekan kerja dan pimpinan/atasan serta rekan

kerja terhadap keberadaan perawat pelaksana sebagai personil di rumah

sakit.

Universitas Sumatera Utara


c. Orientasi masa depan adalah keinginan dan harapan perawat pelaksana

sebagai personil di rumah sakit pada masa depan.

d. Tanggung jawab adalah rasa keterpanggilan dan tuntutan dalam diri perawat

dalam bekerja.

e. Percaya diri adalah kepercayaan diri perawat pelaksana dalam bekerja

sesuai dengan ketrampilan,pendidikan dan kemampuan yang dimiliki.

f. Manajemen waktu dan pekerjaan adalah ketepatan waktu perawat pelaksana

dalam mengerjakan tugas.

g. Ulet dalam bekerja adalah ketekunan, keuletan dan kesungguhan perawat

pelaksana bekerja di rumah sakit.

3.6. Metode Pengukuran

3.6.1 Pengukuran Variabel Bebas (independent)

Variabel pola kepemimpinan yang meliputi kompetensi dan komunikasi

diukur denga menggunakan kuesioner menggunakan skala Likert dengan nilai

tertinggi 5 dan nilai terendah 1. Kemudian dikategorikan atas baik, kurang baik dan

tidak baik. Skala pengukuran interval

Pengukuran variabel bebas dapat dilihat seperti dalam tabel 3.1 di bawah ini :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.5. Tabel Pengukuran Variabel Bebas (Independent)

No Variabel Jumlah Indikator Kategori Range Skala


Pertanyaan Ukur
1 Pola 20 a. Kompetensi a. Baik 75 - 100
Kepemimpinan b. Komunikasi b. Kurang 47 - 74
baik interval
c. Tidak 20 - 46
baik
2 Metode a. Uraian Tugas a. Baik 111 - 150
Penugasan b. Shift Kerja b. Kurang 71 - 110
30 c. Komunikasi baik interval
c. Tidak 30 - 70
baik

3.6.2 Pengukuran Variabel Terikat (dependent)

Pengukuran variabel terikat dapat dilihat pada tabel 3.2 :

Tabel 3.6. Tabel Pengukuran Variabel Terikat (Dependent)

No Variabel Jumlah Indikator Kategori Range Skala


Pertanyaan Ukur

1 Motivasi Kerja a. Prestasi


b. Hasil kerja
c. Orientasi a. Baik 111-150
masa
depan
d. Tanggung b. Kurang 71-110 interval
30 jawab baik
e. Percaya diri
f. Manajemen c. Tidak 30-70
waktu dan baik
pekerjaan
g. Ulet dalam
pekerjaan

Universitas Sumatera Utara


3.7. Metode Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan:

1. Analisis univariat dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian dalam

distribusi frekuensi.

2. Analisis bivariat untuk menganalisis hubungan masing-masing variabel bebas

dengan variabel terikat, dilakukan dengan menggunakan uji statistik Pearson

Correlation.

3. Analisis multivariat untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat menggunakan uji regresi berganda pada tingkat kemaknaan

95% (α = 0,005) dengan persamaan sebagai berikut :

Ý = b0 +b1X1+b2X2+μ

Dimana :

Ý = Motivasi kerja perawat pelaksana

bo = Konstanta

X1 = Pola kepemimpinan

X2 = Metode penugasan tim

b1-b2 = Koefisien regresi

μ = error of term (Notoatmojo , 2005)

3.8. Pertimbangan Etik

Dalam penelitian ini pertimbangan etik terhadap sampel penelitian dilakukan

dengan merahasiakan identitas responden untuk menghindari terjadinya bias dari

Universitas Sumatera Utara


jawaban yang dibuat oleh responden dan kegiatan penelitian ini hanya untuk kegiatan

ilmiah. Sebelum mengisi informed consent kepada responden yang antara lain berisi

kesediaan untuk menjadi sampel penelitian, informasi yang diberikan secara benar,

dan kerahasiaan identitas responden dijaga kemudian responden diminta untuk

menandatangani informed consent tersebut.

Sebelum pengambilan data penulis telah memperoleh ijin yang diperlukan

baik dari Program Studi S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat dan juga Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe.

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah dan Letak Geografis

Rumah Sakit Umum Kabanjahe terletak di Jalan Kapten Selamat Ketaren dan

berada ditengah Kota Kabanjahe yang merupakan ibu kota Kabupaten Karo dan

merupakan unit pelayanan kesehatan mempunyai luas 68.120M2 yang didirikan oleh

Pemerintah Hindia - Belanda pada Tahun 1921 dengan nama Bataks Institute pada

Tahun 1923 RSU ini diserahkan kepada Nederlands Zending Genotsschap,

selanjutnya pada tahun 1945 sesudah proklamasi kemerdekaan diserahkan kepada

pemerintah dan pengelolaannya oleh pemerintah daerah Kabupaten Karo (Profil RSU

Kabanjahe, 2011).

Fasilitas Rumah Sakit Umum Kabanjahe yang terdiri dari pelayanan rawat

jalan seperti Unit Gawat Darurat, Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam,

Poliklinik THT, Poliklinik Kulit & Kelamin, Poliklinik Mata, Poliklinik Bedah,

Poliklinik Gigi, Poliklinik Fisioterafi, Poliklinik Neurologi, Poliklinik Paru, PKBRS,

dan Poli Anak. Pelayanan Rawat Inap seperti Ruang VK (bersalin) (6 tempat tidur),

Ruang I (perinatologi) (19 tempat tidur), Ruang Paviliun (12 tempat tidur), Ruang

VIP (24 tempat tidur), Ruang VI (Askeskin) (18 tempat tidur), Ruang V (36 tempat

tidur), Ruang IV (anak) (11 tempat tidur), Ruang Kelas (21 tempat tidur), dan Ruang

OK (4 tempat tidur) (Profil RSU Kabanjahe, 2011).

Universitas Sumatera Utara


Pelayanan kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe merupakan pelayanan

kesehatan yang mempunyai fungsi penyembuhan dan pemulihan penyakit penderita,

melalui usaha pemberian kesempatan yang lebih luas bagi masyarakat untuk

memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai dan terjangkau. Sejalan dengan

perubahan sosial budaya masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

dan dalam tatanan desentralisasi atau otonomi daerah di bidang kesehatan, kualitas

dari Sistem Kesehatan Nasional (SKN) sangat ditentukan oleh kualitas dari sistem-

sistem kesehatan Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit merupakan suatu yang sangat

penting. Bila hal ini gagal dilakukan, maka Sistem Informasi Kesehatan Nasional

tidak akan dapat memberikan indikator-indikator yang benar tentang

tercapai/tidaknya “Indonesia Sehat 2015” (Profil RSU Kabanjahe, 2011).

Penataan Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe juga

sangat penting artinya bagi Kabupaten Karo yakni sebagai sarana penyediaan

indikator-indikator yang menunjukkan tercapai/tidaknya “Kabupaten Karo Sehat

2015” lebih lanjut, Sistem Informasi Kesehatan Rumah Sakit Umum Kabanjahe

merupakan salah satu penunjang bagi pelaksanaan Pembangunan Daerah berwawasan

kesehatan di Kabupaten Karo. Sistem ini diharapkan dapat menyediakan data dan

informasi dalam menyusun rencana pembangunan daerah tersebut, memberikan

analisis-analisis yang mendukung penyediaan dana atau anggaran, memberikan data

dan informasi sebagai landasan pengembangan sumber daya manusia atau dengan

kata lain Sistem Informasi Kesehatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe harus dapat

Universitas Sumatera Utara


memberikan kepada para penentu kebijakan di Kabupaten Karo (Bupati, DPRD, dan

48 lain-lain) bukti-bukti untuk dapat dilakukannya keputusan berlandaskan data dan

informasi yang ada (Profil RSU Kabanjahe, 2011).

4.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit

Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai Visi, dan Misi. Visi adalah

Terwujudnya Rumah Sakit Sebagai Pusat Rujukan yang Bermutu, Profesional dan

Terjangkau dalam rangka Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat di Kabupaten

Karo. Untuk mewujudkan visi tersebut, Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai

misi:

1. Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang Bermutu dan Profesional

2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana

4. Mengupayakan Kesejahteraan Semua Pihak yang Berperan dalam Upaya

Pelayanan Kesehatan (Profil RSU Kabanjahe, 2011).

4.2 Identitas Responden

Responden dalam penelitian ini berjumlah 116 orang. Identitas responden

yang dideskripsikan dalam penelitian ini meliputi jenis kelamin, umur dan jenjang

pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden yang berumur terendah

adalah 21 tahun dan tertinggi adalah 54 tahun, untuk lebih lengkapnya dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.1 Distribusi Identitas Responden

No Karakteristik Responden Frekuensi Persentase


1 Jenis Kelamin
Laki-laki 21 orang 18,1
Perempuan 95 orang 81,9
Jumlah 116 orang 100
2 Pendidikan
Sarjana 10 orang 8,6
Diploma 106 orang 91,4
Jumlah 116 orang 100
3 Umur
21-30 tahun 43 orang 37,1
31-40 tahun 33 orang 28,4
41-50 tahun 35 orang 30,2
di atas 51 tahun 5 orang 4,3
Jumlah 116 orang 100
Sumber : kuesioner

Statistik demografi di atas mendeskripsikan bahwa perawat pelaksana di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 21

responden (18,1%) dan perempuan 95 responden (81,9%). Responden dalam

penelitian ini didominasi oleh responden dengan usia 21-30 tahun, yaitu berjumlah 43

responden (37,1%), dikuti dengan responden dengan usia diantara 41-50 tahun, yaitu

berjumlah 35 responden (30.2%), usia 31-40 tahun sebanyak 33 responden (28,4%)

dan yang terendah usia di atas 51 tahun sebanyak 5 responden (4,3%). Dilihat dari

sisi latar belakang pendidikan, bahwa responden dalam penelitian ini didominasi oleh

responden dengan latar belakang pendidikan diploma sebanyak 106 responden

(91.4%). berlatar belakang pendidikan Sarjana sebanyak 10 responden (8,6%).

Universitas Sumatera Utara


4.3 Analisis Univariat

4.3.1 Pola Kepemimpinan

Variabel pola kepemimpinan yang terdiri dari pola komunikasi dan

kompetensi pemimpin dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Indikator Komunikasi Kepemimpinan

Sangat
tidak Kurang Sangat
tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 Komunikasi 12 10,3 1 0,9 20 17,2 30 25,9 53 45,7 116 100
Rumah Sakit yang
lancar adalah
komunikasi
terbuka dimana
informasi
mengalir dari atas
ke bawah dan
sebaliknya.
2 Pemimpin anda 1 0,9 23 19,8 33 28,4 29 25 30 25,9 116 100
mengkomunikasik
an tentang
pelaksanaan
perubahan
organisasi rumah
sakit.
3 Pemimpin anda - - 23 19,8 42 36,2 38 32,8 13 11,2 116 100
empati, tanggap
pada pertanyaan
4 Pemimpin anda 7 6 1 0,9 33 28,4 62 53,4 13 11,2 116 100
memfasilitasi anda
dalam kegiatan
rumah sakit

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.2 (Lanjutan)

5 Pemimpin anda 1 0,9 14 12,1 33 28,4 57 40,1 11 9,5 116 100


memberikan
penghargaan dan
atau pujian
6 Pemimpin anda - - 25 21,6 29 25 55 47,4 7 6 116 100
menggunakan
koping efektif
dalam setiap
masalah
7 Pimpinan rumah 17 14,7 3 2,6 38 32,8 42 36,2 16 13,8 116 100
sakit menerapkan
sistem komunikasi
terbuka serta
transparan tentang
visi, misi,
pengelolaan
keuangan, dan
tujuan organisasi
8 Pimpinan rumah 1 0,9 - - 19 16,4 64 55,2 32 27,6 116 100
sakit menerima
saran yang
disampaikan oleh
perawat untuk
perbaikan
organisasi
9 Pimpinan 3 2,6 17 14,7 26 22,4 39 33,6 31 26,7 116 100
menyiapkan media
komunikasi sebagai
sarana penujang
dalam pekerjaan
10 Pimpinan telah 1 0,9 - - 31 26,7 65 56 19 16,4 116 100
memberikan
instruksi yang jelas
pada setiap perawat
untuk bekerja
Sumber : Kuesioner

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan komunikasi Rumah Sakit yang lancar adalah komunikasi terbuka dimana

informasi mengalir dari atas ke bawah dan sebaliknya terbanyak pada pilihan sangat

setuju sebanyak 53 orang (45,7%). Responden terbanyak setuju pada pernyataan

pimpinan telah memberikan instruksi yang jelas pada setiap perawat untuk bekerja

yaitu sebanyak 65 orang (56%). Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan

pemimpin anda empati, tanggap pada pertanyaan terbanyak pada pilihan kurang

setuju yaitu 42 orang (36,2%). Responden terbanyak tidak setuju pada pernyataan

Pemimpin anda menggunakan koping efektif dalam setiap masalah sebanyak 25

orang (21,6%). Responden terbanyak sangat tidak setuju pada pernyataan Pimpinan

rumah sakit menerapkan sistem komunikasi terbuka serta transparan tentang visi,

misi, pengelolaan keuangan, dan tujuan organisasi sebanyak 17 orang (14,7%).

Tabel 4.3 Distribusi Indikator Kompetensi Pemimpin

Sangat
Tidak Kurang Sangat
Tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 Pemimpin anda - - 1 0,9 31 19 26,7 65 56 16,4 116 100
memfasilitasi dalam
kegiatan organisasi

2 Pemimpin anda 1 0,9 8 6,9 31 31 26,7 45 38,826,7 116 100


mendelegasikan dan
memberi pedoman
arahan

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.3 (Lanjutan)

3 Pemimpin anda - - 23 19,8 32 27,6 47 40,5 14 12,1 116 100


berespon tentang
perubahan yang tidak
diharapkan
4 Pemimpin 19 16,4 4 3,4 13 11,2 64 55,2 16 13,8 116 100
memperhatikan
rencana keuangan
organisasi
5 Pemimpin - - 16 13,8 22 19 62 53,4 16 13,8 116 100
mengembangkan tim
kerja efektif
6 Pemimpin berperan - - 16 13,8 31 26,7 55 47,4 9 7,8 116 100
sebagai mentor
kepada staf
7 Pemimpin - - 21 18,1 32 27,6 66 56,9 14 12,1 116 100
mengklarifikasi
kejadian yang
melibatkan seluruh
staf
8 Pemimpin mampu - - 4 3,4 55 47,4 47 40,5 10 8,6 116 100
mengidentifikasi
konflik

9 Pemimpin mampu - - 8 6,9 52 44,8 44 37,9 12 10,3 116 100


mengelola konflik
yang ada
10 Pemimpin mampu - - 1 0,9 34 29,3 53 45,7 28 24,1 116 100
menjadi mediator
dalam mengatasi
konflik yang ada
Sumber : Kuesioner

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan pemimpin anda mendelegasikan dan memberi pedoman arahan sebanyak

31 orang (26,7%). Responden terbanyak setuju pada pernyataan pemimpin

mengklarifikasi kejadian yang melibatkan seluruh staf sebanyak 66 orang (56,9%).

Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan pemimpin mampu

mengidentifikasi konflik sebanyak 55 orang (47,4%). Responden terbanyak tidak

setuju pada pernyataan pemimpin anda berespon tentang perubahan yang tidak

diharapkan sebanyak 23 orang (19,8%). Responden terbanyak sangat tidak setuju

pada pernyataan pemimpin memperhatikan rencana keuangan organisasi sebanyak

19 orang (16,4%).

Berdasarkan uraian di atas kemudian dilakukan pengkategorian berdasarkan

jawaban responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.4

Tabel 4.4 Distribusi Kategorik Responden Berdasarkan Variabel Pola


Kepemimpinan

Pola Kepemimpinan Frekuensi Persentase


Baik 1 0,9
Kurang baik 68 58,6
Tidak Baik 47 40,9
Jumlah 116 100,0
Sumber : Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa mayoritas responden menilai pola

kepemimpinan berada pada kategori kurang baik 68 orang (58,6%), tidak baik 47

orang (40,9%) dan baik 1 orang (0,9%).

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Metode Penugasan Tim

Variabel metode penugasan tim yang terdiri dari shift kerja, uraian tugas dan

komunikasi dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Indikator Shift Kerja

Sangat
tidak Kurang Sangat
tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 Pihak manajemen - - 5 4,3 4 3,4 33 28,4 74 63,8 116 100
menerapkan shift
kerja tiga shift dalam
sehari (24 jam).
2 Dalam penyusunan - - 5 4,3 5 4,3 35 30,2 71 61,2 116 100
jadwal shift kerja
setiap perawat di
bagian masing-
masing harus
dilibatkan.
3 Jadwal shift kerja - - 6 5,2 19 16,4 63 54,3 28 24,1 116 100
yang ditetapkan
sudah sesuai dengan
keinginan para
perawat.
4 Jadwal shift kerja 1 0,9 - - 13 11,2 62 53,4 40 34,5 116 100
harus dibuat secara
sederhana dan mudah
diingat.
5 Pola pengaturan shift 1 0,9 - - 43 37,1 54 46,6 18 15,5 116 100
kerja yang baik
menggunakan rotasi
2-2-2 atau 2-2-3 (dua
kali pagi, dua kali
siang dan dua kali
malam) atau (dua
kali pagi, dua kali
siang dan tiga kali
malam).

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.5 (Lanjutan)

6 Pekerja shift malam 36 31 6 5,2 32 27,6 26 22,4 16 13,8 116 100


sebaiknya berumur
25 sampai 50 tahun

7 Seorang perawat 2 1,7 4 3,4 18 15,5 46 39,7 46 39,7 116 100


tidak boleh bekerja
selama tujuh hari
berturut-turut
(seharusnya 5 hari
kerja dan dua hari
libur).

8 Pengaturan shift kerja 2 1,7 4 3,4 23 19,8 44 37,9 43 37,1 116 100
dapat mendorong
para perawat untuk
bekerja lebih baik
lagi.

9 Jumlah shift kerja 2 1,7 - - 14 12,1 52 44,8 48 41,4 116 100


malam yang
berurutan bagi
perawat harus
ditekan sekecil
mungkin.

10 Waktu kerja tiap hari - - 1 0,9 27 23,3 48 41,4 40 34,5 116 100
tidak boleh lebih dari
8 jam.

Sumber : Kuesioner

Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan pihak manajemen menerapkan shift kerja tiga shift dalam sehari (24 jam)

sebanyak 74 orang (63,8%). Responden terbanyak setuju pada pernyataan jadwal shift

kerja yang ditetapkan sudah sesuai dengan keinginan para perawat sebanyak 63 orang

Universitas Sumatera Utara


(54,3%). Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan pola pengaturan shift

kerja yang baik menggunakan rotasi 2-2-2 atau 2-2-3 (dua kali pagi, dua kali siang

dan dua kali malam) atau (dua kali pagi, dua kali siang dan tiga kali malam) sebanyak

43 orang (37,1%). Responden terbanyak tidak setuju pada pernyataan pekerja shift

malam sebaiknya berumur 25 sampai 50 tahun sebanyak 6 orang (5,2%). Responden

terbanyak sangat tidak setuju pada pernyataan pekerja shift malam sebaiknya

berumur 25 sampai 50 tahun sebanyak 36 orang (31%).

Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Indikator Uraian Tugas

Sangat
Tidak Kurang Sangat
Tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 Kepala ruangan dan - - - - 4 3,4 78 67,2 34 29,3 116 100
perawat pelaksana
memiliki uraian tugas
masing-masing.
2 Tanggung jawab - - 1 0,9 43 37,1 34 29,3 38 32,8 116 100
anggota tim adalah
memberikan asuhan
keperawatan pada
pasien di bawah
tanggung jawabnya.
3 Tanggung jawab 7 6 8 6,9 22 19 45 38,8 34 29,3 116 100
kepala ruang adalah
mengikuti serah
terima pasien di shift
sebelumnya.
4 Tanggung jawab anggota - - - - 7 6 40 34,5 69 59,5 116 100
tim adalah kerjasama
dengan anggota tim dan
antar tim.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.6 (Lanjutan)

5 Mengatur dan 1 0,9 12 10,3 9 7,8 58 50 36 31 116 100


membuat jadwal
dinas perawat
pelaksana adalah
tugas kepala ruangan.
6 Merumuskan metode - - - - 31 26,7 63 54,3 22 19 116 100
penugasan dan
membuat rincian
tugas anggota tim
secara jelas adalah
tugas kepala ruang.
7 Anggota tim - - - - 8 6,9 64 55,2 44 37,9 116 100
mempunyai tugas
memberikan laporan
kepada kepala ruang.
8 Merencanakan - - 7 6 36 31 61 52,6 12 10,3 116 100
strategi pelaksanaan
asuhan keperawatan
adalah tugas kepala
ruang.
9 Memberikan pujian - - 1 0,9 59 31,9 19 16,450,9 37 116 100
kepada anggota tim
yang melaksanakan
tugas dengan baik
adalah tugas kepala
ruang dalam
pengarahan.
10 Kepala ruang 1 0,9 - - 25 43,1 40 34,521,6 50 116 100
melaksanakan
pengawasan melalui
komunikasi dan
supervisi
Sumber : Kuesioner

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan tanggung jawab anggota tim adalah kerjasama dengan anggota tim dan

antar tim sebanyak 69 orang (59,5%). Responden terbanyak setuju pada pernyataan

kepala ruangan dan perawat pelaksana memiliki uraian tugas masing-masing

sebanyak 70 orang (67,2%). Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan

memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas dengan baik adalah

tugas kepala ruang dalam pengarahan sebanyak 59 orang (50,9%). Responden

terbanyak tidak setuju pada pernyataan mengatur dan membuat jadwal dinas perawat

pelaksana adalah tugas kepala ruangan sebanyak 12 orang (10,3%). Responden

terbanyak sangat tidak setuju pada pernyataan tanggung jawab kepala ruang adalah

mengikuti serah terima pasien di shift sebelumnya sebanyak 7 orang (6%).

Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Indikator Komunikasi

Sangat
tidak Kurang Sangat
tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 Kepala ruang - - - - 6 5,2 70 60,3 40 34,5 116 100
menerapkan sistem
komunikasi terbuka
dalam metode penugasan
tim.
2 Kepala ruang harus 1 0,9 2 1,7 7 6 40 34,5 66 56,9 116 100
menerima saran yang
disampaikan oleh
perawat pelaksana demi
keberhasilan metode tim.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 (Lanjutan)

3 Kepala ruang 1 0,9 - - 7 6 64 55,2 44 37,9 116 100


memberikan instruksi
yang jelas pada setiap
perawat pelaksana yang
menjadi anggota tim.
4 Saling percaya sangat - - - - 8 6,9 59 50,9 49 42,2 116 100
dibutuhkan dalam
memberikan asuhan
keperawatan pada
metode tim.
5 Pemberian informasi - - 3 2,6 10 8,6 63 54,3 40 34,5 116 100
secara terus menerus
kepada perawat
menimbulkan rasa aman
dan percaya diri pada
perawat.
6 Dalam pembuatan - - 8 6,9 18 15,5 56 48,3 34 29,3 116 100
kebijakan pada metode
tim sangat dibutuhkan
informasi dari para
bawahan.
7 Pimpinan menyiapkan - - - - 23 19,8 67 57,8 26 22,4 116 100
media komunikasi
sebagai sarana penujang
dalam pekerjaan.
8 Saling memperhatikan 1 0,9 1 0,9 11 9,5 53 45,7 50 43,1 116 100
antara kepala ruang dan
anggota tim adalah aspek
penting dalam
komunikasi.
9 Perawat pelaksana - - 1 0,9 13 11,2 51 44 116 100
mempunyai peran
membantu tercapainya
tujuan metode penugasan
tim.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.7 (Lanjutan)

10 Komunikasi tatap muka - - 2 1,7 14 12,1 48 41,4 116 100


dapat digunakan sebagai
media pemecahan
masalah pada metode
tim.
Sumber : Kuesioner

Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan bahwa kepala ruang harus menerima saran yang disampaikan oleh

perawat pelaksana demi keberhasilan metode tim sebanyak 66 orang (56,9%).

Responden terbanyak setuju pada pernyataan kepala ruang menerapkan sistem

komunikasi terbuka dalam metode penugasan tim sebanyak 70 orang (60,3%).

Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan pimpinan menyiapkan media

komunikasi sebagai sarana penunjang dalam pekerjaan sebanyak 23 orang (19,8%).

Responden terbanyak tidak setuju pada pernyataan dalam pembuatan kebijakan pada

metode tim sangat dibutuhkan informasi dari para bawahan sebanyak 8 orang (6,9%).

Responden terbanyak sangat tidak setuju pada pernyataan saling memperhatikan

antara kepala ruang dan anggota tim adalah aspek penting dalam komunikasi

sebanyak 1 orang (0,9%).

Berdasarkan uraian di atas kemudian dilakukan pengkategorian berdasarkan

jawaban responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.8 Distribusi Kategorik Responden Berdasarkan Variabel Metode
PenugasanTim

Metode Penugasan Tim Frekuensi Persentase


Baik 109 94,8
Kurang baik 7 5,2
Jumlah 116 100,0
Sumber : Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa mayoritas responden menilai

metode penugasan tim berada pada kategori baik 109 orang (94,8%) dan sebanyak 7

orang (5,2%) menilai kurang baik.

4.3.3 Motivasi Kerja

Motivasi kerja perawat pelaksana yang diukur dalam penelitian ini meliputi

:prestasi, hasil kerja, orientasi masa depan, tanggung jawab, percaya diri, manajemen

antara waktu dan pekerjaan dan ulet dalam bekerja dapat dilihat dalam tabel :

Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Variabel Motivasi Kerja Perawat Pelaksana

Sangat
Tidak Kurang Sangat
Tidak Setuju Jumlah
No Pernyataan Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F F % % F % F %
Prestasi
1 Saya berusaha 6 5,2 18 15,5 30 25,9 36 31 26 22,4 116 100
meningkatkan prestasi
kerja walaupun harus
mengeluarkan tenaga,
pikiran ataupun materi
2 Harapan saya untuk 2 1,7 6 5,2 16 13,8 56 48,3 36 31 116 100
meningkatkan karir
mendorong saya untuk
mencapai prestasi yang
setinggi-tingginya dalam
melaksanakan pekerjaan

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 (Lanjutan)

3 Saya melakukan 4 3,4 27 23,3 23 19,8 39 33,6 23 19,8 116 100


pekerjaan dengan
baik agar mampu
menjadi perawat
teladan
Hasil kerja
4 Saya merasa bahwa 1 0,9 - - 13 11,2 42 36,2 60 51,7 116 100
keberhasilan rumah
sakit adalah
keberhasilan saya
juga
5 Bila pekerjaan saya 4 4,3 11 9,5 22 19 61 52,6 18 5 116 100
dianggap baik maka
pimpinan
memperlihatkan hasil
kerja saya kepada
teman-teman sebagai
acuan
6 Saya merasa puas - - 1 0,9 23 19,8 64 55,2 28 24,1 116 100
dengan hasil
pekerjaan saya dan
mendapat pengakuan
dari orang lain
7 Saya bangga jika - - 5 4,3 24 20,7 51 44 36 31 116 100
saya memberikan
hasil terbaik dari
pekerjaan saya
8 Saya melakukan 6 5,2 27 23,3 42 36,2 27 23,2 14 12,1 116 100
pekerjaan sesuai dengan
peran dan tanggung
jawab serta bekerjasama
dengan perawat lain
untuk belomba-lomba
menunjukkan hasil
kerja

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 (Lanjutan)

Orientasi masa
depan
9 Sarana dan prasarana 1 0,9 - - 43 37,1 39 33,6 33 28,4 116 100
di tempat saya
bekerja dapat
mendukung
produktivitas kerja,
keamanan dan
keselamatan kerja
10 Saya sangat 1 0,9 32 27,6 30 25,9 38 32,8 15 12,9 116 100
bersemangat bekerja
karena
kepemimpinan di
rumah sakit ini yang
demokratis
11 Saya mempunyai - - 1 0,9 26 22,4 75 64,7 14 12,1 116 100
harapan yang sangat
besar kepada rumah
sakit jika saya
melakukan pekerjaan
dengan baik
Tanggung Jawab
12 Saya melakukan 1 0,9 7 6 10 8,6 57 49,1 40 34,5 116 100
pekerjaan sesuai
dengan tanggung
jawab dan
kemampuan saya
13 Saya - - 1 0,9 5 4,3 72 62,1 38 32,8 116 100
bertanggungjwab
menyelesaikan tugas
yang dibebankan
kepada saya

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 (Lanjutan)

14 Saya bekerja dengan - - 2 1,7 10 8,6 57 49,1 47 40,5 116 100


sebaik-baiknya untuk
mendapatkan
kepercayaan dari
orang lain
15 Saya sangat 1 0,9 1 0,9 27 23,3 38 32,8 49 42,2 116 100
berambisi terhadap
hasil kerja yang akan
saya capai, oleh
karena itu saya akan
bekerja dengan baik
16 Saya menunjukkan - - 11 9,5 9 7,8 79 68,1 17 14,7 116 100
kekuatan/semangat
yang positif setiap
melakukan asuhan
keperawatan yang
dibebankan kepada
saya
Percaya Diri
17 Saya melakukan 2 1,7 6 5,2 6 5,2 87 75 15 12,9 116 100
pekerjaan dengan
atau tanpa
pengawasan
18 Saya mempunyai - - 2 1,7 10 8,6 79 68,1 25 21,6 116 100
kemauan keras dalam
menerapkan usaha-
usaha terhadap
pekerjaan yang saya
lakukan
19 Saya merasa bangga - - 17 14,7 13 11,2 49 42,2 37 31,9 116 100
jika saya bekerja
dengan cara yang
tepat sesuai dengan
kemampuan saya

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 (Lanjutan)

20 Saya merasa dengan - - 19 16,4 13 11,2 75 64,7 9 7,8 116 100


ketrampilan/pendidik
an/kemampuan yang
saya miliki, saya
dibutuhkan di rumah
sakit ini
Manajemen Antara
Waktu dan
Pekerjaan
21 Saya bekerja karena - - 2 1,7 22 19 54 46,6 38 32,8 116 100
keinginan pribadi
22 Saya akan - - - - 9 7,8 81 69,8 26 22,4 116 100
memberikan ilmu
yang saya gunakan
kepada rekan kerja
jika hasil kerja saya
baik di rumah sakit
23 Bimbingan pimpinan - - - - 13 11,2 88 75,9 15 12,9 116 100
menimbulkan
semangat dalam
bekerja
24 Lingkungan tempat 1 0,9 7 6 20 17,2 70 60,3 18 15,5 116 100
saya bekerja
mendorong semangat
kerja saya
25 Saya menyelesaikan - - 2 1,7 24 20,7 58 50 32 27,6 116 100
tugas yang
diperintahkan
pimpinan dengan
tepat waktu
Ulet dalam Bekerja
26 Saya akan semangat 1 0,9 5 4,3 52 44,8 38 32,8 20 17,2 116 100
bekerja bila
mendapat dorongan
dari orang lain

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.9 (Lanjutan)

27 Bila ada masalah - - 19 16,4 18 15,5 64 55,2 15 12,9 116 100


dalam pekerjaan,
saya mendapat
dukungan moril dari
teman
28 Saya menekuni - - 2 1,7 25 21,6 60 51,7 29 25 116 100
pekerjaan karena
ingin meningkatkan
karir
29 Saya melakukan 1 0,9 17 14,7 37 31,9 57 49,1 4 3,4 116 100
pekerjaan dengan
sungguh dalam
rangka promosi
jabatan
30 Gaji/honor yang saya - - 3 2,6 64 55,2 42 36,2 7 6 116 100
terima selalu tepat
waktu dan dapat
mencukupi
kebutuhan hidup
keluarga saya
Sumber : Kuesioner

Berdasarkan penelitian terhadap 116 orang perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe di dapat diketahui responden terbanyak sangat setuju pada

pernyataan saya merasa bahwa keberhasilan rumah sakit adalah keberhasilan saya

juga sebanyak 60 orang (51,7%). Responden terbanyak setuju pada pernyataan

bimbingan pimpinan menimbulkan semangat dalam bekerja sebanyak 88 orang

(75,9%). Responden terbanyak kurang setuju pada pernyataan gaji/honor yang saya

terima selalu tepat waktu dan dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga saya

sebanyak 64 orang (55,2%). Responden terbanyak tidak setuju pada pernyataan saya

sangat bersemangat bekerja karena kepemimpinan di rumah sakit ini yang demokratis

Universitas Sumatera Utara


sebanyak 32 orang (27,6%). Responden terbanyak sangat tidak setuju pada

pernyataan saya melakukan pekerjaan sesuai dengan peran dan tanggung jawab serta

bekerjasama dengan perawat lain untuk berlomba-lomba menunjukkan hasil kerja

sebanyak 6 orang (5,2%).

Berdasarkan uraian di atas kemudian dilakukan pengkategorian berdasarkan

jawaban responden. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.10.

Tabel 4.10 Distribusi Kategorik Responden Berdasarkan Variabel Motivasi


Kerja

Motivasi Kerja Frekuensi Persentase


Baik 83 71,6
Kurang baik 33 28,4
Jumlah 116 100,0
Sumber : Kuesioner

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa mayoritas responden menyatakan

motivasi kerja berada pada kategori baik 83 orang (71,6%) dan sebanyak 33 orang

(28,4%) menilai kurang baik.

4.4 Analisis Bivariat

Analisis bivariat dimaksudkan untuk mengetahui hubungan masing-masing

variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun variabel independen adalah

pola kepemimpinan meliputi pola komunikasi dan kompetensi pimpinan. Sedangkan

metode penugasan tim meliputi : shift kerja, uraian tugas dan komunikasi. Variabel

dependen meliputi : prestasi, hasil kerja, orientasi masa depan, tanggung jawab,

percaya diri, manajemen antara waktu dan pekerjaan dan ulet dalam bekerja.

Universitas Sumatera Utara


Untuk melihat hubungan pola kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat

pelaksana dapat dilihat pada tabel :

Tabel 4.11 Tabulasi Silang Antara Pola Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja
Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe 2012

Correlations

Pola Motivasi
Kepemimpinan Kerja
Pola Kepemimpinan Pearson Correlation 1 .339**
Sig. (2-tailed) .0001
N 116 116
Motivasi Kerja Pearson Correlation .339** .1
Sig. (2-tailed) .0001
N 116 116
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil uji statistik dengan

Pearson Correlation diperoleh nilai r=0,339 dan probabilitas (p) lebih kecil dari α

(0,0001<0,05) berarti menunjukkan adanya hubungan bukti langsung yang signifikan

antara pola kepemimpinan terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit

Umum Daerah Kabanjahe.

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.12 Tabulasi Silang Antara Metode Penugasan Tim dengan Motivasi
Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabanjahe 2012

Correlations

Metode Motivasi
Penugasan Tim Kerja
Metode Penugasan Tim Pearson Correlation 1 .450**
Sig. (2-tailed) .0001
N 116 116
Motivasi Kerja Pearson Correlation .450** .1
Sig. (2-tailed) .0001
N 116 116
**Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed)

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa berdasarkan hasil uji statistik dengan

Pearson Correlation diperoleh nilai r=0,450 dan probabilitas (p) lebih kecil dari α

(0,0001<0,05) berarti menunjukkan adanya hubungan bukti langsung yang signifikan

antara metode penugasan tim terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah

Sakit Umum Daerah Kabanjahe.

4.5 Analisis Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda atau analisis multiple regression linier

merupakan suatu model matematis yang dapat digunakan untuk membuat perkiraan

(prediksi) nilai suatu variabel dependen melalui beberapa variabel independen, untuk

melakukan prediksi digunakan persamaan garis. Maksudnya menganalisa pengaruh

pola kepemimpinan secara bersama-sama dengan metode penugasan tim terhadap

motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil uji statistik bivariat, dapat diketahui bahwa variabel pola

kepemimpinan dan metode penugasan tim dapat dilanjutkan ke analisis multivariat

regresi linier berganda karena ρ-value <0,25.

Hasil uji statistik regresi linear berganda dengan tingkat kepercayaan 95%

(α=0.05) menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel pola

kepemimpinan (ρ = 0,0001) dan metode penugasan tim (ρ = 0,0001) terhadap

motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah sakit umum Daerah Kabanjahe karena

nilai ρ-value <0,05.

4.5.1 Pengaruh Pola Kepemimpinan dan Metode Penugasan Tim terhadap


Motivasi Kerja Perawat Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah
Kabanjahe

Hasil uji regresi linier berganda diperoleh persamaan sebagai berikut ini:

Y = 36,696 + 0,369 (X1) + 0,424 (X2)

Berdasarkan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa :

Y = Motivasi kerja perawat pelaksana, X1= pola kepemimpinan, X2= metode

penugasan tim. Koefisien regresi yang didapatkan pada semua variabel independen

bernilai positif yang menunjukkan hubungan searah (positif) terhadap variabel

dependen, artinya apabila terjadi peningkatan pada pola kepemimpinan dan metode

penugasan tim akan menaikkan tingkat motivasi kerja perawat pelaksana.

Hasil pengolahan data menggunakan SPSS untuk analisis multivariat dapat di

lihat dalam tabel di bawah ini :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.13. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

No Variabel B R R Square ρ Value


1 Konstanta 36,696 0,568 0,322 0,001
2 Pola Kepemimpinan 0, 369 0,568 0,322 0,0001
3 Metode Penugasan Tim 0,424 0,568 0,322 0,0001

4.5.2 Pengujian Hipotesis

Hasil pengujian hipotesis melalui uji Anova diperoleh nilai yang signifikan

dengan p=0.000, berarti < 0.05, sehingga hipotesis yang berbunyi “Ada pengaruh

Pola Kepemimpinan dan Metode Penugasan Tim terhadap Motivasi Kerja Perawat

Pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe” dapat diterima (Lampiran 2)

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi linier berganda

dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel pola kepemimpinan dan metode

penugasan tim memiliki pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat

pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe.

5.1. Pengaruh Pola Kepemimpinan terhadap Motivasi Kerja Perawat Pelaksana

Hasil penelitian menunjukkan bahwa gambaran pola kepemimpinan yang

terdiri dari indikator komunikasi dan kompetensi terhadap motivasi kerja perawat

pelaksana adalah deskripsi kepemimpinan di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe

dapat diambil kesimpulan kurang baik. Analisis statistik regresi linier berganda

menunjukkan bahwa pola kepemimpinan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap rumah sakit

(ρ=0,001 < α=0,05). Hasil penelitian menjelaskan bahwa motivasi kerja perawat

pelaksana paling banyak berada pada motivasi baik dan motivasi kurang baik.

Dari variabel pola kepemimpinan setelah dikategorikan diketahui bahwa

mayoritas responden menilai pola kepemimpinan berada pada kategori kurang baik

68 orang (58,6%), tidak baik 47 orang (40,9%) dan baik 1 orang (0,9%). Hal ini

disebabkan karena masih ada perawat pelaksana yang tidak mendapatkan informasi

yang lancar tentang perubahan organisasi rumah sakit, pemimpin yang masih kurang

empati, pemimpin kadang kurang percaya diri dalam berkomunikasi, kurang

Universitas Sumatera Utara


menghargai dan kurang bertanggungjawab serta tidak profesional dalam mengatasi

masalah dan juga kurang jelas dalam memberikan instruksi atau perintah, kurang

memfasilitasi kegiatan organisasi, kurang efektif mengembangkan tim kerja, kurang

mampu mengidentifikasi konflik.

Keberadaan pemimpin yang efektif dan dinamis dalam struktur organisasi

sangat strategis. Karena dengan adanya komitmen yang tinggi dari seorang pemimpin

untuk meningkatkan kualitas para bawahannya. Pemimpin yang efektif dan dinamis

akan mampu mengendalikan, mengarahkan dan memotivasi bawahannya (Trimo,

1984).

Berdasarkan pengamatan dilapangan menunjukkan kurang adanya komunikasi

yang baik pemimpin terhadap perawat. Pimpinan kurang peduli dan perhatian

terhadap keberadaan dan kepentingan perawat dimana diketahui bahwasanya perawat

kurang memperoleh penjelasan tentang pekerjaan yang dilakukannya, perawat

terkesan bekerja tanpa koordinir yang baik dari pimpinannya, tidak adanya kerjasama

yang baik antara pimpinan dengan bawahan dimana sering terjadinya kesalahan

komunikasi dalam melaksanakan pekerjaan serta kurang adanya penyelesaian yang

baik atas masalah-masalah yang di hadapi perawat dalam melaksanakan asuhan

keperawatan pada pasien.

Schatz dalam Ridwan (2009) menyatakan sebagai seorang manager harus

senantiasa meluangkan waktu guna mempelajari dan memahami kondisi-kondisi

lingkungan agar mampu menciptakan suatu iklim keberhasilan. Dengan menciptakan

iklim keberhasilan atau lingkungan kerja yang sekondusif mungkin, sifat akan sangat

Universitas Sumatera Utara


meningkat. Disamping itu seorang pimpinan juga dituntut untuk dapat memberikan

rangsangan dan mendorong atau memotivasi setiap pegawainya dalam bekerja.

Dengan demikian para pegawai dapat melaksanakan tugas dengan baik, dan dapat

mengembangkan kemampuannya, terampil dan tekun dalam melaksanakan

pekerjaaan serta bangga terhadap hasil kerjanya.

Sedangkan mayoritas responden menyatakan motivasi kerja berada pada

kategori baik 83 orang (71,6%) dan sebanyak 33 orang (28,4%) menilai kurang baik.

Dengan dominasi motivasi perawat pelaksana dalam kategori baik maka ciri tersebut

dapat digambarkan sebagai motivasi tinggi. Ciri-ciri karyawan yang memiliki

motivasi kerja yang tinggi adalah bersaing dalam berprestasi, ingin segera

mengetahui hasil konkrit dari usaha, tingkat aspirasinya menengah, berorientasi ke

masa akan datang, tidak suka buang-buang waktu, mempunyai rasa tanggung jawab,

percaya diri, dan ulet dalam menjalankan tugas.

Sebaliknya, ciri-ciri karyawan yang memiliki motivasi kerja yang rendah

adalah kemampuan bersaing dalam berprestasi rendah, cenderung tidak peduli dengan

hasil pekerjaan yang dilakukan, tingkat aspirasi rendah, berorientasi pada saat ini,

suka buang-buang waktu, tidak bertanggung jawab, tidak percaya diri, dan tidak ulet

dalam bekerja (Schein, 1991).

Dalam penelitian Diana (2006) yang meneliti tentang faktor kepuasan kerja

dan kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan. Didapat hasil cukup baik atau

mempunyai hubungan yang cukup baik degan koefisien korelasi dan koefisien

determinasinya juga cukup baik artinya mempunyai korelasi atau hubungan positif.

Universitas Sumatera Utara


Demikian halnya kedua variabel secara bersama-sama yaitu kepuasan kerja dan

kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan.

Menurut Tomatala (2006), bahwa salah satu upaya yang dapat memotivasi

seseorang adalah melalui sentuhan psikologi, pemimpin dapat membuat gerakan

motivasi dengan sentuhan psikologis kepada orang-orang yang dipimpinnya.

Sentuhan psikologis dapat berupa pujian (praising) atau teguran (reprimend) sesuai

dengan kondisi langsung yang ditemukan pemimpin pada setiap pegawainya.

Motivasi psikologis yang diberikan dengan tulus akan memberi dorongan yang kuat

bagi para karyawan untuk bergerak maju, memperbaiki diri dan bekerja dengan lebih

baik (bekerja efektif, efisien, dalam hubungan manusia/organisasi yang sehat).

Radig (1998), Soegiri (2004) dalam Antoni (2006) mengemukakan bahwa

pemberian dorongan sebagai salah satu bentuk motivasi, penting dilakukan untuk

meningkatkan gairah kerja karyawan sehingga dapat mencapai hasil yang

dikehendaki oleh manajemen. Hubungan motivasi, gairah kerja dan hasil optimal

mempunyai bentuk linear dalam arti dengan pemberian motivasi kerja yang baik,

maka gairah kerja karyawan akan meningkat dan hasil kerja akan optimal sesuai

dengan standar kinerja yang ditetapkan. Gairah kerja sebagai salah satu bentuk

motivasi dapat dilihat antara lain dari tingkat kehadiran karyawan, tanggung jawab

terhadap waktu kerja yang telah ditetapkan.

Penelitian Tarigan (2009) di Rumah sakit Umum Kabanjahe terdapat

pengaruh yang positif motivasi berprestasi (kebutuhan akan kekuasaan) terhadap

kinerja perawat dalam memberikan pelayanan asuhan keperawatan di Rumah Sakit

Universitas Sumatera Utara


Umum Kabanjahe, yang mana pimpinan Rumah Sakit Umum Kabanjahe mempunyai

kekuasaan terhadap perawat dalam hal promosi, pemberian penghargaan atau

pengenaan sanksi disiplin. berupa teguran, penundaan kenaikan pangkat atau bahkan

penurunan jabatan sehingga perawat tidak semena-mena dalam menjalankan tugasnya

di Rumah Sakit Umum Kabanjahe sehingga menghasilkan kinerja yang baik.

Untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan dan kemajuan organisasi maka

pemimpin perlu lebih meningkatkan kompetensinya agar dapat memotivasi perawat

lebih baik lagi. Schatz dalam Ridwan (2009) menyatakan sebagai seorang manager

harus senantiasa meluangkan waktu guna mempelajari dan memahami kondisi-

kondisi lingkungan agar mampu menciptakan suatu iklim keberhasilan. Dengan

menciptakan iklim keberhasilan atau lingkungan kerja yang sekondusif mungkin,

motivasi kerja akan sangat meningkat. Disamping itu seorang pimpinan juga dituntut

untuk dapat memberikan rangsangan dan mendorong atau memotivasi setiap

pegawainya dalam bekerja. Dengan demikian para pegawai dapat melaksanakan

tugas dengan baik, dan dapat mengembangkan kemampuannya, terampil dan tekun

dalam melaksanakan pekerjaaan serta bangga terhadap hasil kerjanya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Rivai (2004) bahwa pengembangan adalah

salah satu upaya strategi untuk meningkatkan motivasi karyawan guna menciptakan

produktivitas kerja yang tinggi.

Perawat sebagai sumber daya manusia dalam pemberian asuhan keperawatan

merupakan unsur yang terpenting sehingga pemeliharaan hubungan yang kontinu dan

serasi juga di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe menjadi sangat penting. Untuk

Universitas Sumatera Utara


itu pihak pimpinan perlu tetap mempertahankan dan meningkatkan komitmennya

terhadap bawahannya. Pemeliharan hubungan dan komunikasi yang efektif sehingga

berbagai hal yang menyangkut pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik dan akan

menjadi lebih baik lagi di masa akan datang.

5.2. Pengaruh Metode Penugasan Tim terhadap Motivasi Kerja Perawat


Pelaksana

Analisis statistik regresi linier berganda menunjukkan bahwa metode

penugasan tim mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi kerja perawat

pelaksana di Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe (ρ=0,001 < α=0,05).

Dari variabel metode penugasan tim setelah dikategorikan diketahui bahwa

mayoritas responden menilai metode penugasan tim berada pada kategori baik 109

orang (94,8%) dan sebanyak 7 orang (5,2%) menilai kurang baik. Sedangkan

mayoritas responden menyatakan motivasi kerja berada pada kategori baik 83 orang

(71,6%) dan sebanyak 33 orang (28,4%) menilai kurang baik.

Berdasarkan pengamatan dan wawancara dengan perawat pelaksana di Rumah

Sakit Umum Daerah Kabanjahe jadwal dinas telah terjadwal dengan baik dan disusun

oleh bidang keperawatan bekerjasama dengan kepala ruangan. Untuk bagian

poliklinik hanya bekerja pada shift pagi saja dan tidak ada jadwal pada shift sore dan

shift malam. Usia yang bekerja di poliklinik umumnya di atas 45 tahun dan

mendekati masa pensiun. Bagi perawat di ruangan setelah dua atau tiga hari dinas

shift malam akan libur satu hari. Dalam bekerja perawat pelaksana bekerja secara tim

dan saling membantu dalam melaksanakan asuhan keperawatan seperti memasang

Universitas Sumatera Utara


infus, menyuntik dan memberi obat kepada pasien dan tindakan lainnya. Komunikasi

antar sesama perawat pelaksana juga akrab dan terjalin baik dalan satu ruangan

Pergantian jadwal shift kerja dilakukan dengan serah terima buku rawatan pasien.

Hal ini sesuai dengan pendapat Huston dan Marquis (2010) yang mengatakan

keperawatan tim biasanya diasosiasikan dengan kepemimpinan demokratis. Anggota

kelompok diberikan otonomi sebanyak mungkin saat mengerjakan tugas yang

diberikan, meskipun tim tersebut berbagi tanggung jawab dan akuntabilitas secara

bersama. Kelebihannya dari sistem metode tim adalah memungkinkan pelayanan

keperawatan yang menyeluruh. Mendukung pelaksanaan proses keperawatan.

Memungkinkan komunikasi antar tim sehingga konflik mudah diatasi dan memberi

kepuasan kepada anggota tim (Nursalam, 2007).

Dalam hal jadwal shift kerja sesuai dengan pendapat Nurmianto (2008) yang

mengatakan Shift kerja mempunyai dua macam bentuk , yaitu shift berputar (rotation)

dan shift tetap (permanent). Dalam merancang perputaran shift ada dua macam yang

harus diperhatikan kekurangan istirahat atau tidur hendaknya ditekan sekecil mungkin

sehingga dapat meminimumkan kelelahan dan sediakan waktu sebanyak mungkin

untuk kehidupan keluarga dan kontak sosial. Ada lima kriteria dalam mendesain

suatu shift kerja, antara lain setidaknya ada jarak 11 jam antara permulaan dua shift

yang berurutan, seseorang pekerja tidak boleh bekerja lebih dari tujuh hari berturut-

turut (seharusnya lima hari kerja, dua hari libur), sediakan libur akhir pekan

(setidaknya dua hari), rotasi shift mengikuti matahari dan buat jadwal sederhana dan

mudah diingat.

Universitas Sumatera Utara


Dalam hal komunikasi dalam metode tim perawat pelaksana sudah berjalan

baik. Hal ini sesuai dengan pendapat Sopiah (2008) komunikasi didefinisikan sebagai

penyampaian atau pertukaran informasi dari pengirim kepada penerima, baik secara

lisan, tertulis maupun menggunakan alat komunikasi. Pentingnya komunikasi dalam

hubungannya dengan pekerjaan ditujukan oleh banyaknya waktu yang dipergunakan

untuk berkomunikasi dalam pekerjaan. Suatu studi menemukan bahwa pekerja bagian

produksi melakukan komunikasi antara 16 sampai 46 kali dalam satu jam.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori William (2000), kerja tim suatu

kemampuan untuk bekerja sama menuju suatu visi yang sama, kemampuan

mengarahkan pencapaian individu kearah sasaran organisasi. Itulah rangsangan yang

memungkinkan orang bisa mencapai hasil yang luar biasa.

Rumah Sakit sebagai suatu organisasi bidang jasa, memiliki karakteristik unik

dibandingkan industri jasa lain. Dalam memuaskan pelanggan dan membentuk

pelanggan loyal untuk memenangkan persaingan sangat tergantung pada kualitas

sumber daya manusia yang dimiliki, khususnya perawat.

Menurut Robbins (2002), hubungan antara atasan dan bawahan serta

hubungan sesama pegawai merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam

organisasi. Hubungan menyangkut jalinan komunikasi baik vertikal, horizontal dan

diagonal. Pemahaman mengenai hubungan ini tergantung beberapa aspek diantaranya

aspek individual yang mampu bekerjasama dan memengaruhi kinerja dalam

mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien bagi organisasi.

Universitas Sumatera Utara


Menurut Sunarto (2004) anggota-anggota tim yang sukses mengharahkan

waktu dan upaya yang sangat banyak dalam pembahasan, pembentukan, dan

persetujuan mengenai tujuan yang menjadi milik mereka baik secara kolektif maupun

individual. Tim berkinerja-tinggi juga memerlukan kepemimpinan dan struktur untuk

memberikan fokus dan pengarahan. Mendefenisikan dan menyepakati suatu

pendekatan bersama. Anggota tim harus sependapat mengenai siapa melakukan apa

dan memastikan bahwa semua anggota menyumbang secara sama dalam berbagi

beban kerja. Di samping itu tim perlu menetapkan bagaimana jadwal ditentukan,

ketrampilan apa yang diperlukan untuk dikembangkan, bagaimana kelompok akan

memecahkan konflik, dan bagaimana kelompok akan mengambil dan memodifikasi

keputusan. Menyepakati hal-hal yang spesifik dari kerja dan bagaimana hal itu cocok

dalam memadukan ketrampilan-ketrampilan individual.

Agar motivasi perawat pelaksana tetap baik di dalam melaksanakan tugas

memberikan asuhan keperawatan dalam metode tim perlu diadakan pelatihan dan

pendidikan berjenjang. Mengingat sebagian perawat pelasana adalah lulusan Diploma

III pihak manajemen perlu mengalokasikan dana sekaligus memberi ijin tugas belajar

ke sarjana. Hal ini sejalan dengan pendapat Saksono (2003) yang menyatakan bahwa

pendidikan dan pelatihan dapat mendorong minat atau perhatian pegawai pada tugas

masing-masing. Wursanto (2007) juga menyatakan hal yang sama bahwa pendidikan

dan pelatihan dapat meningkatkan semangat kerja pegawai agar bekerja lebih giat.

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan dan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan kualitas ketrampilan

kerja, dan juga untuk mengantisipasi pesatnya kemajuan di bidang kesehatan dan

penguasaan teknologi secara tepat demi kepentingan pelaksanaan tugas. Pendidikan

dan pelatihan memiliki peranan yang sangat penting dalam pelaksanaan

pengembangan karir pegawai. Karena dengan adanya program pendidikan dan

pelatihan, diharapkan dapat membantu pegawai untuk dapat menjangkau jenjang

yang lebih tinggi dalam hirarki kepegawaian.

Samsudin (2006) berpendapat bahwa karyawan akan termotivasi bekerja

dengan baik, jika kebutuhannya terpenuhi. Setiap karyawan memiliki kebutuhan

untuk mengungkapkan diri, ingin diterima sebagai bagian dari anggota keluarga

perusahaan, ingin dipercaya dan didengar kata-katanya, dihargai manajemen dan

bangga terhadap pekerjaannya. Perusahaan juga harus membentuk budaya kerja dan

lingkungan kerja yang kondusif. Hal ini hanya dapat dicapai melalui praktik

kepemimpinan dan manajemen perusahaan yang baik, pendekatan kemanusiaan,

keadilan bagi semua pihak, stuktur karir yang jelas, program pelatihan dan

pengembangan yang terpadu, dukungan peralatan kerja yang memadai, penilaian

kinerja yang objektif, program reward yang tepat, gaji dan tunjangan yang memadai,

serta kegiatan-kegiatan lain yang diadakan oleh perusahaan.

Faktor lain yang tak kalah pentingnya adalah karyawan perlu mengetahui

bahwa pihak manajemen mengakui kehadiran mereka, menyadari arti penting

karyawan bagi perusahaan, mampu mengingat nama-nama bawahannya dan tidak

segan menyapa mereka. Para manajer dapat memperoleh loyalitas dan kepercayaan

Universitas Sumatera Utara


dari bawahannya jika ia memperlakukan bawahannya sebagai mitra kerja,

menunjukkan kepedulian yang tinggi, mau mendengarkan saran dan keluhan, dan

mau saling berbagi pengalaman.

Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Davis (2004), kerja tim adalah

keefektipan di dalam realitas kesaling tergantungan atau sinergi. Sebab semakin

murni keterlibatan tersebut, semakin tulus dan terus menerus partisipasinya dalam

menganalisis dan memecahkan masalah, semakin besar pelepasan kreatifitas setiap

orang dan komitmen mereka pada apa yang mereka ciptakan. Demikian juga dengan

pendapat Gibson et.al. (1996), bahwa kerja tim dapat menjadi motivator setiap

karyawan untuk mencapai kerjanya yang lebih baik, dengan memberi imbalan,

perusahaan akan dapat meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

a. Dalam penelitian ini semua responden tidak dibedakan antara yang sudah

menjadi PNS dengan tenaga honor. Demikian juga dengan pola

kepemimpinan masih banyak perlu diteliti seperti komitmen, pengetahuan,

kecerdasan emosional pemimpin. Untuk metode penugasan tidak meneliti

metode penugasan perawat metode fungsional maupun metode primer.

b. Sesuai dengan ruang lingkup penelitian aspek yang dinilai hanya mengacu

pada kerangka konsep. Berdasarkan teori masih banyak aspek yang

mempengaruhi motivasi kerja seperti gaji, insentif, kondisi kerja dan fasilitas

kerja akan tetapi tidak diteliti dalam penelitian ini.

Universitas Sumatera Utara


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Pola kepemimpinan dengan indikator pola komunikasi dan kompetensi

berpengaruh terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di Rumah Sakit Umum

Daerah Kabanjahe.

2. Metode Penugasan tim dengan indikator uraian tugas, jadwal/shift kerja dan

komunikasi berpengaruh terhadap terhadap motivasi kerja perawat pelaksana di

Rumah Sakit Umum Daerah Kabanjahe.

3. Mayoritas perawat pelaksana menilai pola kepemimpinan dan metode penugasan

tim berada pada kategori baik. Mayoritas perawat pelaksana menyatakan

motivasi kerja berada pada kategori baik.

6.2 Saran

1. Pemimpin perlu mempertahankan dan meningkatkan kompetensinya dengan

cara memfasilitasi kegiatan organisasi, memberi pedoman dan menjadi mentor

bagi staf, mengikuti pelatihan untuk penyegaran, mengikuti dan meningkatkan

tim kerja efektif dan mengelola konflik dengan baik. Serta perlu meningkatkan

kemampuan komunikasi dengan empati, mengintensifkan interaksi dengan

bawahan, menyiapkan media komunikasi dan memberi instruksi yang jelas

Universitas Sumatera Utara


kepada perawat pelaksana di ruang rawat melalui kegiatan rapat bulanan, temu

ramah dan lain-lain.

2. Pimpinan perlu mempertahankan motivasi kerja perawat pelaksana yang sudah

berada dalam kategori baik atau meningkatkannya lagi dengan cara

memberikan penghargaan non material, seperti: selalu memberikan pujian,

perhatian dan dukungan setiap perawat melaksanakan pekerjaannya. Selalu

menciptakan hubungan yang harmonis, mematuhi peraturan dan memelihara

segala fasilitas rumah sakit serta bekerjasama sehingga tercipta keadaan

lingkungan kerja yang baik dan nyaman sehingga pelayanan di Rumah Sakit

Umum Kabanjahe semakin baik kepada masyarakat.

3. Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang pola kepemimpinan seperti

komitmen pemimpin, pengetahuan pemimpin, kecerdasan emosional pemimpin

dan metode penugasan perawat seperti metode fungsional atau keperawatan

primer. Sehingga dapat dibuat kebijakan peningkatan motivasi kerja perawat

untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aditama, Tjandra. Y, 2003. Manajemen Administrasi Rumah Sakit, edisi kedua.


Jakarta : Penerbit Universitas Indonesia.

Anggraini, S.S, 2007. Hubungan Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medik di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih
Pematang Siantar Tahun 2007, Tesis Sekolah Pascasarjana Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Antoni, F, 2006. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Orientasi Tugas dan Orientasi


Hubungan terhadap Motivasi Kerja dan Dampaknya pada Prestasi Kerja
Pegawai Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya, Tesis Universitas
17 Agustus Surabaya

Arikunto, S, 2003. Manajemen Penelitian. Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

As’ad, Mohammad. 1986. Kepemimpinan Efektif Dalam Perusahaan : Suatu


Pendekatan Psikologik, Cetakan Kedua Yogyakarta : Liberty.

Azwar, Azrul, 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan edisi ketiga. Jakarta:


Binarupa Aksara.

______, 1996, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Edisi ke-2, Jakarta : Pustaka
Sinar Harapan

Davis, Keith, 2004. Fundamental Organization Behavior, Diterjemahkan Agus


Dharma Jakarta :Penerbit Erlangga.

Depkes RI, 2002. Petunjuk Pelaksanaan Indikator Pelayanan Rumah Sakit. Jakarta :
Departemen Kesehatan Republik Indonesia

_________, 2008, Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit, Jakarta : Dirjen


Yanmed

Diana, 2006. Hubungan Kepuasan Kerja dan Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja
Pegawai pada Divisi Pelayanan Hukum dan Hak Asasi Manusia Kanwil
Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia DKI Jakarta, Tesis Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Departemen ilmu Administrasi Pasca Sarjana, Jakarta :
Universitas Indonesia.

Universitas Sumatera Utara


Fathoni, Abdurrahmat, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Pertama,
Jakarta :Penerbit Rineka Cipta,

Gaffar, Jumadi, La Ode, 2000. Pengantar Keperawatan Profesional. Jakarta : EGC.

Gibson, dkk, 2000. Manajemen (Terjemahan), edisi kesembilan Jilid 2. Jakarta :


Penerbit Erlangga.

Gilles.D.A, 2005. Manajemen Keperawatan Dengan Pendekatan Sistem. Jakarta :


EGC.

Hasibuan, M,S,P, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia edisi revisi, cetakan ke-6.
Jakarta : Penerbit Bumi Aksara.

Hidayat,Azis, A, 2010. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan, edisi 2. Jakarta:


Salemba Medika.

Huston, J, Carol dan Marquis L Bessie, 2010. Kepemimpinan dan Manajemen


Keperawatan Teori dan Aplikasi, edisi 4. Jakarta : EGC

Ilyas, Y, 2001. Kinerja (Teori, Penilaian dan Penelitian), Cetakan pertama, Jakarta.
:FKM UI

Irawati, 2004. Pokok-Pokok Organisasi Dan Metode, Jakarta :Rineka Cipta

Notoatmojo S, 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: Rineka Cipta

Mangkunegara, A. A.A. P., 2007, Evaluasi Kinerja SDM, Jakarta: Refika Aditama

Marilyn E. Doenges, 2007. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta: Penerbit buku


Kedokteran EGC.

Muninjaya A.A Gde, 2004 Manajemen Kesehatan, Jakarta : EGC

Nasution, D, 2008. Pengaruh Motivasi Perawat terhadap Tindakan Perawatan pada


Pasien Pasca Bedah di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi
Medan Tahun 2008, Tesis Universitas Sumatera Utara, Medan.

Universitas Sumatera Utara


Nurmianto E, 2008. Ergonomi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Edisi Kedua,
Surabaya, Penerbit Guna Widya

Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Riduwan, 2009. Skala Pengukuran Variabel Penelitian, cetakan 6. Bandung :


Alfabeta.

, 2009. Metode dan Teknik Menyusun Proposal Penelitian, Bandung:


Penerbit AlfaBeta.

_______, 2010, Metode & Teknik Menyusun Tesis, Bandung : Alfabeta


Rivai, Veitzal, 2009. Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, edisi 2. Jakarta :
Rajawali Pers.

Robbins, SP, 2003. Perilaku Organisasi, Konsep Kontroversi, Aplikasi, Jakarta: PT.
Prehalindo.

Saksono, Slamet, 2003, Administrasi Kepegawaian, Cetakan Kesembilan,


Yogyakarta : Penerbit Kanisius.
Samsudin, Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Kesatu,
Bandung :Penerbit Pustaka Setia.

Santosa, Purbayu Budi. 2005. Analisis Statistik Dengan Microsoft Excel dan SPSS,
Yogyakarta: Penerbit Andi.

Santoso, Singgih, 2001. SPSS Mengolah Data Statistic Secara Profesional, Jakarta :
PT. Alex Media Komputindo.

Schein E.H, 1991. Psikologi Organisasi. Jakarta : Penerbit Bumi Aksara

Siagian, Sondang ., 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara

, 2000. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Rineka Cipta, Jakarta

Siregar, M, 2008. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang


Rawat Inap RSUD Swadana Tarutung Tapanuli Utara, Tesis Sekolah
Pascasarjana USU, Medan.

Universitas Sumatera Utara


Simmons BI, et al, 2001. A Comparison Of The Positive & Negative Work Atitudes
Of Hospital Nurses. Health Care Manage Rev. Aspers Publiser, Inc

Sitorus, 2007. Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di


Instalasi Rawat Inap RSU H. Adam malik Medan Tahun 2007, Tesis Sekolah
Pascasarjana, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Suarli,S, 2009. Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis. Jakarta:


Erlangga.

Soeroso, S., 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia di Rumah Sakit. Jakarta: EGC

Sopiah, 2008. Perilaku Organisasi, Yogyakarta: CV Andi Offset.

Suyanto, 2009. Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah


sakit, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press.

Tarigan, 2009. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kemampuan Komunikasi


Therapeutik terhadap Kinerja Perawat dalam Asuhan Keperawatan di Rumah
Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2009, Tesis Sekolah Pascasarjana, Universitas
Sumatera Utara, Medan.

Tarwoto dan Wardah, 2010. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan,
edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.

Timple A. Dale, 2002, Kepemimpinan, edisi 5, Jakarta, PT Gramedia

Tomatala, Y, 2006. Kepemimpinan yang Dinamis (Aspek- Aspek Kepemimpinan),


Malang : Penerbit Gandum Mas

Trisnantoro, Laksono, 2005. Aspek Strategis Manajemen Rumah Sakit Antara Misi
Sosial dan Tekanan Pasar. Yogyakarta : Andi.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit,


Jakarta.

Wibowo, 2011. Manajemen Kinerja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Wijono. Dj, 2003. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan, Surabaya.: Airlangga


University Press.

Universitas Sumatera Utara


William, 2000. Human Resource and Personnel Management. McGraw-Hill.

Winardi, 2001. Motivasi & Pemotivasian dalam Manajemen, Jakarta: PT Raja


Grafindo Persada.

Wirawan, 2009, Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia, Jakarta : Penerbit Salemba
Empat.

Wursanto, 2007, Manajemen Kepegawaian 1, Cetakan Keempatbelas, Yogyakarta :


Penerbit Kanisius.

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1

KUESIONER PENGUMPULAN DATA


PENGARUH POLA KEPEMIMPINAN DAN METODE PENUGASAN TIM
TERHADAP MOTIVASI KERJA PERAWAT PELAKSANA DI RUMAH
SAKIT UMUM KABANJAHE
Identitas Responden

1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan
3. Umur : Tahun

4. Pendidikan : Sarjana Diploma/ D III


Sangat setuju =5
Setuju =4
Kurang setuju =3
Tidak setuju =2
Sangat Tidak Setuju =1
Cara Pengisian Kuesioner
1. Mohon memberi tanda Silang (X) pada jawaban yang Saudara/i anggap
paling sesuai.
2. Setiap pernyataan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Setelah melakukan pengisian, mohon Saudara/i mengembalikan kepada
yang menyerahkan kuesioner.

Pola Kepemimpinan (X)


Kemampuan berkomunikasi pemimpin
No Item Pernyataan STS TS KS S SS

1 Komunikasi Rumah Sakit yang lancar adalah


komunikasi terbuka dimana informasi mengalir
dari atas ke bawah dan sebaliknya.
2 Pemimpin anda mengkomunikasikan tentang
pelaksanaan perubahan organisasi rumah sakit
3 Pemimpin anda empati, tanggap pada pertanyaan

4 Pemimpin anda memfasilitasi anda dalam kegiatan


rumah sakit
5 Pemimpin anda memberikan penghargaan dan atau
pujian
6 Pemimpin anda menggunakan koping efektif dalam

Universitas Sumatera Utara


setiap masalah
7 Pimpinan rumah sakit menerapkan sistem
komunikasi terbuka serta transparan tentang visi,
misi, pengelolaan keuangan, dan
tujuan organisasi
8 Pimpinan rumah sakit menerima saran yang
disampaikan oleh perawat untuk perbaikan
organisasi
9 Pimpinan menyiapkan media komunikasi sebagai
sarana penunjang dalam pekerjaan.
10 Pimpinan telah memberikan instruksi yang jelas
pada setiap perawat untuk bekerja

Penilaian Kompetensi Pemimpin


No Item Pernyataan STS TS KS S SS

1 Pemimpin anda memfasilitasi dalam kegiatan


organisasi
2 Pemimpin anda mendelegasikan dan memberi
pedoman arahan
3 Pemimpin anda berespon tentang perubahan yang
tidak diharapkan
4 Pemimpin memperhatikan rencana keuangan
organisasi
5 Pemimpin mengembangkan tim kerja efektif

6 Pemimpin berperan sebagai mentor kepada staf

7 Pemimpin mengklarifikasi kejadian yang


melibatkan seluruh staf
8 Pemimpin mampu mengidentifikasi konflik

9 Pemimpin mampu mengelola konflik yang ada

10 Pemimpin mampu menjadi mediator dalam


mengatasi konflik yang ada

Universitas Sumatera Utara


Metode Penugasan Tim
Shift Kerja
N Pernyataan STS TS KS S SS
o.
1. Pihak manajemen menerapkan shift kerja tiga shift
dalam sehari (24 jam)
2. Dalam penyusunan jadwal shift kerja setiap
perawat di bagian masing-masing harus dilibatkan.
3. Jadwal shift kerja yang ditetapkan sudah sesuai
dengan keinginan para perawat
4. Jadwal shift kerja harus dibuat secara sederhana
dan mudah diingat.
5. Pola pengaturan shift kerja yang baik
menggunakan rotasi 2-2-2 atau 2-2-3 (du kali pagi,
dua kali siang dan dua kali malam) atau (dua kali
pagi, dua kali siang dan tiga kali malam)
6. Pekerja shift malam sebaiknya berumur 25 sampai
50 tahun
7. Seorang perawat tidak boleh bekerja selama tujuh
hari berturut-turut (seharusnya 5 hari kerja dan dua
hari libur)
8. Pengaturan shift kerja dapat mendorong para
perawat untuk bekerja lebih baik lagi
9. Jumlah shift kerja malam yang berurutan bagi
perawat harus ditekan sekecil mungkin
1 Waktu kerja tiap hari tidak boleh lebih dari 8 jam
0.

Uraian Tugas
No Item Pernyataan STS TS KS S SS

1 Kepala ruangan dan perawat pelaksana memiliki


uraian tugas masing-masing.
2 Tanggung jawab anggota tim adalah memberikan
asuhan keperawatan pada pasien di bawah
tanggung jawabnya.
3 Tanggung jawab kepala ruang adalah mengikuti
serah terima pasien di shift sebelumnya

4 Tanggung jawab anggota tim adalah kerjasama

Universitas Sumatera Utara


dengan anggota tim dan antar tim

5 Mengatur dan membuat jadwal dinas perawat


pelaksana adalah tugas kepala ruangan

6 Merumuskan metode penugasan dan membuat


rincian tugas anggota tim secara jelas adalah tugas
kepala ruang

7 Anggota tim mempunyai tugas memberikan


laporan kepada kepala ruang

8 Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan


keperawatan adalah tugas kepala ruang

9 Memberikan pujian kepada anggota tim yang


melaksanakan tugas dengan baik adalah tugas
kepala ruang dalam pengarahan

10 Kepala ruang melaksanakan pengawasan melalui


komunikasi dan supervisi

Komunikasi

No. Pernyataan STS TS KS S SS

1. Kepala ruang menerapkan sistem komunikasi


terbuka dalam metode penugasan tim
2. Kepala ruang harus menerima saran yang
disampaikan oleh perawat pelaksana demi
keberhasilan metode tim
3. Kepala ruang memberikan instruksi yang jelas
pada setiap perawat pelaksana yang menjadi
anggota tim
4. Saling percaya sangat dibutuhkan dalam
memberikan asuhan keperawatan pada metode
tim.
5. Pemberian informasi secara terus menerus
kepada perawat menimbulkan rasa aman dan
percaya diri pada perawat.

Universitas Sumatera Utara


6. Dalam pembuatan kebijakan pada metode tim
sangat dibutuhkan informasi dari para bawahan.
7. Pimpinan menyiapkan media komunikasi sebagai
sarana penujang dalam pekerjaan.
8. Saling memperhatikan antara kepala ruang dan
anggota tim adalah aspek penting dalam
komunkasi.
9. Perawat pelaksana mempunyai peran membantu
tercapainya tujuan metode penugasan tim.
10. Komunikasi tatap muka dapat digunakan sebagai
media pemecahan masalah pada metode tim

B. Variabel Dependen : Motivasi Kerja

No Pernyataan STS TS KS S SS

Prestasi

1 Saya berusaha meningkatkan prestasi kerja


walaupun harus mengeluarkan tenaga,pikiran
ataupun materi
2 Harapan saya untuk meningkatkan karir
mendorong saya untuk mencapai prestasi yang
setinggi-tingginya dalam melaksanakan
pekerjaan
3 Saya melakukan pekerjaan dengan baik agar
mampu menjadi perawat teladan
Hasil kerja

4 Saya merasa bahwa keberhasilan rumah sakit


adalah keberhasilan saya juga
5 Bila pekerjaan saya dianggap baik maka
pimpinan memperlihatkan hasil kerja saya
kepada teman-teman sebagai acuan
6 Saya merasa puas dengan hasil pekerjaan saya
dan mendapat pengakuan dari orang lain
7 Saya bangga jika saya memberikan hasil terbaik
dari pekerjaan saya

Universitas Sumatera Utara


8 Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan peran
dan tanggung jawab serta bekerjasama dengan
perawat lain untuk belomba-lomba menunjukkan
hasil kerja
Orientasi masa depan

9 Sarana dan prasarana di tempat saya bekerja


dapat mendukung produktivitas kerja, keamanan
dan keselamatan kerja
10 Saya sangat bersemangat bekerja karena
kepemimpinan di rumah sakit ini yang
demokratis
11 Saya mempunyai harapan yang sangat besar
kepada rumah sakit jika saya melakukan
pekerjaan dengan baik
Tanggung Jawab

12 Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan


tanggung jawab dan kemampuan saya
13 Saya bertanggungjwab menyelesaikan tugas yang
dibebankan kepada saya
14 Saya bekerja dengan sebaik-baiknya untuk
mendapatkan kepercayaan dari orang lain
15 Saya sangat berambisi terhadap hasil kerja yang
akan saya capai, oleh karena itu saya akan
bekerja dengan baik
16 Saya menunjukkan kekuatan/semangat yang
positif setiap melakukan asuhan keperawatan
yang dibebankan kepada saya
Percaya Diri

17 Saya melakukan pekerjaan dengan atau tanpa


pengawasan
18 Saya mempunyai kemauan keras dalam
menerapkan usaha-usaha terhadap pekerjaan
yang saya lakukan
19 Saya merasa bangga jika saya bekerja dengan
cara yang tepat sesuai dengan kemampuan saya
20 Saya merasa dengan
ketrampilan/pendidikan/kemampuan yang saya

Universitas Sumatera Utara


miliki, saya dibutuhkan di rumah sakit ini
21 Saya bekerja karena keinginan pribadi

Manajemen Antara Waktu Dan Pekerjaan

22 Saya akan memberikan ilmu yang saya gunakan


kepada rekan kerja jika hasil kerja saya baik di
rumah sakit
23 Bimbingan pimpinan menimbulkan semangat
dalam bekerja
24 Lingkungan tempat saya bekerja mendorong
semangat kerja saya
25 Saya menyelesaikan tugas yang diperintahkan
pimpinan dengan tepat waktu
26 Saya akan semangat bekerja bila mendapat
dorongan daro orang lain
Ulet Dalam Bekerja

27 Bila ada masalah dalam pekerjaan, saya


mendapat dukungan moril dari teman
28 Saya menekuni pekerjaan karena ingin
meningkatkan karir
29 Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh
dalam rangka promosi jabatan
30 Gaji/honor yang saya terima selalu tepat waktu
dan dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga
saya

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2

HASIL UJI STATISTIK

Univariat

Tabeli Distribusi Frekuensi

Jenis Kelamin Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Laki-laki 21 18.1 18.1 18.1

Perempuan 95 81.9 81.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Umur Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 21-30 tahun 43 37.1 37.1 37.1

31-40 tahun 33 28.4 28.4 65.5

41-50 tahun 35 30.2 30.2 95.7

di atas 51 tahun 5 4.3 4.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pendidikan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sarjana 10 8.6 8.6 8.6

Diploma 106 91.4 91.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Variabel Independen

Pola Komunikasi

Komunikasi Rumah Sakit yang lancar adalah komunikasi terbuka dimana


informasi mengalir dari atas ke bawah dan sebaliknya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 12 10.3 10.3 10.3

Tidak Setuju 1 .9 .9 11.2


Kurang Setuju 20 17.2 17.2 28.4
Setuju 30 25.9 25.9 54.3
Sangat Setuju 53 45.7 45.7 100.0
Total 116 100.0 100.0

Pemimpin anda mengkomunikasikan tentang pelaksanaan perubahan


organisasi rumah sakit
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 23 19.8 19.8 20.7


Kurang Setuju 33 28.4 28.4 49.1
Setuju 29 25.0 25.0 74.1
Sangat Setuju 30 25.9 25.9 100.0
Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin anda empati, tanggap pada pertanyaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 23 19.8 19.8 19.8

42
Kurang Setuju 36.2 36.2 56.0

38
Setuju 32.8 32.8 88.8
13
Sangat Setuju 11.2 11.2 100.0
116

Total 100.0 100.0

Pemimpin anda memfasilitasi anda dalam kegiatan rumah sakit

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 7 6.0 6.0 6.0

Tidak Setuju 1 .9 .9 6.9

Kurang Setuju 33 28.4 28.4 35.3

Setuju 62 53.4 53.4 88.8

Sangat Setuju 13 11.2 11.2 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin anda memberikan penghargaan dan atau pujian

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 14 12.1 12.1 12.9

Kurang Setuju 33 28.4 28.4 41.4

Setuju 57 49.1 49.1 90.5

Sangat Setuju 11 9.5 9.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin anda menggunakan koping efektif dalam setiap masalah

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 25 21.6 21.6 21.6

Kurang Setuju 29 25.0 25.0 46.6

Setuju 55 47.4 47.4 94.0

Sangat Setuju 7 6.0 6.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pimpinan rumah sakit menerapkan sistem komunikasi terbuka serta
transparan tentang visi, misi, pengelolaan keuangan, dan tujuan organisasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 17 14.7 14.7 14.7

Tidak Setuju 3 2.6 2.6 17.2

Kurang Setuju 38 32.8 32.8 50.0

Setuju 42 36.2 36.2 86.2

Sangat Setuju 16 13.8 13.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pimpinan rumah sakit menerima saran yang disampaikan oleh perawat


untuk perbaikan organisasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 19 16.4 16.4 17.2

Setuju 64 55.2 55.2 72.4

Sangat Setuju 32 27.6 27.6 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pimpinan menyiapkan media komunikasi sebagai sarana penujang dalam
pekerjaan.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6

Tidak Setuju 17 14.7 14.7 17.2

Kurang Setuju 26 22.4 22.4 39.7

Setuju 39 33.6 33.6 73.3

Sangat Setuju 31 26.7 26.7 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pimpinan telah memberikan instruksi yang jelas pada setiap perawat


untuk bekerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 33 28.4 28.4 29.3

Setuju 45 38.8 38.8 68.1

Sangat Setuju 37 31.9 31.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Kompetensi

Pemimpin anda memfasilitasi dalam kegiatan organisasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 31 26.7 26.7 27.6

Setuju 65 56.0 56.0 83.6

Sangat Setuju 19 16.4 16.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin anda mendelegasikan dan memberi pedoman arahan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 8 6.9 6.9 7.8

Kurang Setuju 31 26.7 26.7 34.5

Setuju 45 38.8 38.8 73.3

Sangat Setuju 31 26.7 26.7 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin anda berespon tentang perubahan yang tidak diharapkan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 23 19.8 19.8 19.8

Kurang Setuju 32 27.6 27.6 47.4

Setuju 47 40.5 40.5 87.9

Sangat Setuju 14 12.1 12.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin memperhatikan rencana keuangan organisasi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 19 16.4 16.4 16.4

Tidak Setuju 4 3.4 3.4 19.8

Kurang Setuju 13 11.2 11.2 31.0

Setuju 64 55.2 55.2 86.2

Sangat Setuju 16 13.8 13.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin mengembangkan tim kerja efektif

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 16 13.8 13.8 13.8

Kurang Setuju 22 19.0 19.0 32.8

Setuju 62 53.4 53.4 86.2

Sangat Setuju 16 13.8 13.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin berperan sebagai mentor kepada staf

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 21 18.1 18.1 18.1

Kurang Setuju 31 26.7 26.7 44.8

Setuju 55 47.4 47.4 92.2

Sangat Setuju 9 7.8 7.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin mengklarifikasi kejadian yang melibatkan seluruh staf

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 4 3.4 3.4 3.4

Kurang Setuju 32 27.6 27.6 31.0

Setuju 66 56.9 56.9 87.9

Sangat Setuju 14 12.1 12.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin mampu mengidentifikasi konflik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 4 3.4 3.4 3.4

Kurang Setuju 55 47.4 47.4 50.9

Setuju 47 40.5 40.5 91.4

Sangat Setuju 10 8.6 8.6 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemimpin mampu mengelola konflik yang ada

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 8 6.9 6.9 6.9

Kurang Setuju 52 44.8 44.8 51.7

Setuju 44 37.9 37.9 89.7

Sangat Setuju 12 10.3 10.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pemimpin mampu menjadi mediator dalam mengatasi konflik yang


ada

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 34 29.3 29.3 30.2

Setuju 53 45.7 45.7 75.9

Sangat Setuju 28 24.1 24.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Variabel Metode Penugasan Tim

Shift Kerja

Pihak manajemen menerapkan shift kerja tiga shift dalam sehari (24 jam)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 4 3.4 3.4 7.8

Setuju 33 28.4 28.4 36.2

Sangat Setuju 74 63.8 63.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Dalam penyusunan jadwal shift kerja setiap perawat di bagian


masing-masing harus dilibatkan.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 5 4.3 4.3 8.6

Setuju 35 30.2 30.2 38.8

Sangat Setuju 71 61.2 61.2 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Jadwal shift kerja yang ditetapkan sudah sesuai dengan keinginan
para perawat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 6 5.2 5.2 5.2

Kurang Setuju 19 16.4 16.4 21.6

Setuju 63 54.3 54.3 75.9

Sangat Setuju 28 24.1 24.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Jadwal shift kerja harus dibuat secara sederhana dan mudah diingat.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 13 11.2 11.2 12.1

Setuju 62 53.4 53.4 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pola pengaturan shift kerja yang baik menggunakan rotasi 2-2-2 atau 2-2-
3 (du kali pagi, dua kali siang dan dua kali malam) atau (dua kali pagi,
dua kali siang dan tiga kali malam)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 43 37.1 37.1 37.9

Setuju 54 46.6 46.6 84.5

Sangat Setuju 18 15.5 15.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pekerja shift malam sebaiknya berumur 25 sampai 50 tahun

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 36 31.0 31.0 31.0

Tidak Setuju 6 5.2 5.2 36.2

Kurang Setuju 32 27.6 27.6 63.8

Setuju 26 22.4 22.4 86.2

Sangat Setuju 16 13.8 13.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Seorang perawat tidak boleh bekerja selama tujuh hari berturut-turut
(seharusnya 5 hari kerja dan dua hari libur)

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 0 1 .9 .9 .9

Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7

Tidak Setuju 4 3.4 3.4 5.2

Kurang Setuju 18 15.5 15.5 20.7

Setuju 46 39.7 39.7 60.3

Sangat Setuju 46 39.7 39.7 100.0

Total 116 100.0 100.0

Pengaturan shift kerja dapat mendorong para perawat untuk bekerja


lebih baik lagi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Tidak Setuju 4 3.4 3.4 5.2

Kurang Setuju 23 19.8 19.8 25.0

Setuju 44 37.9 37.9 62.9

Sangat Setuju 43 37.1 37.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Jumlah shift kerja malam yang berurutan bagi perawat harus ditekan
sekecil mungkin

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 14 12.1 12.1 13.8

Setuju 52 44.8 44.8 58.6

Sangat Setuju 48 41.4 41.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Waktu kerja tiap hari tidak boleh lebih dari 8 jam

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 27 23.3 23.3 24.1

Setuju 48 41.4 41.4 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Uraian Tugas

Kepala ruangan dan perawat pelaksana memiliki uraian tugas


masing-masing.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 4 3.4 3.4 3.4

Setuju 78 67.2 67.2 70.7

Sangat Setuju 34 29.3 29.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Tanggung jawab anggota tim adalah memberikan asuhan


keperawatan pada pasien di bawah tanggung jawabnya.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 43 37.1 37.1 37.9

Setuju 34 29.3 29.3 67.2

Sangat Setuju 38 32.8 32.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Tanggung jawab kepala ruang adalah mengikuti serah terima pasien di
shift sebelumnya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 7 6.0 6.0 6.0

Tidak Setuju 8 6.9 6.9 12.9

Kurang Setuju 22 19.0 19.0 31.9

Setuju 45 38.8 38.8 70.7

Sangat Setuju 34 29.3 29.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Tanggung jawab anggota tim adalah kerjasama dengan anggota tim


dan antar tim

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 7 6.0 6.0 6.0

Setuju 40 34.5 34.5 40.5

Sangat Setuju 69 59.5 59.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Mengatur dan membuat jadwal dinas perawat pelaksana adalah tugas
kepala ruangan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 12 10.3 10.3 11.2

Kurang Setuju 9 7.8 7.8 19.0

Setuju 58 50.0 50.0 69.0

Sangat Setuju 36 31.0 31.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Merumuskan metode penugasan dan membuat rincian tugas anggota


tim secara jelas adalah tugas kepala ruang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 31 26.7 26.7 26.7

Setuju 63 54.3 54.3 81.0

Sangat Setuju 22 19.0 19.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Anggota tim mempunyai tugas memberikan laporan kepada kepala
ruang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 8 6.9 6.9 6.9

Setuju 64 55.2 55.2 62.1

Sangat Setuju 44 37.9 37.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Merencanakan strategi pelaksanaan asuhan keperawatan adalah


tugas kepala ruang

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 7 6.0 6.0 6.0

Kurang Setuju 36 31.0 31.0 37.1

Setuju 61 52.6 52.6 89.7

Sangat Setuju 12 10.3 10.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Memberikan pujian kepada anggota tim yang melaksanakan tugas
dengan baik adalah tugas kepala ruang dalam pengarahan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 59 50.9 50.9 51.7

Setuju 37 31.9 31.9 83.6

Sangat Setuju 19 16.4 16.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Kepala ruang melaksanakan pengawasan melalui komunikasi dan


supervisi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 25 21.6 21.6 22.4

Setuju 50 43.1 43.1 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Komunikasi

Kepala ruang menerapkan sistem komunikasi terbuka dalam metode


penugasan tim

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 6 5.2 5.2 5.2

Setuju 70 60.3 60.3 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Kepala ruang harus menerima saran yang disampaikan oleh perawat


pelaksana demi keberhasilan metode tim

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 2 1.7 1.7 2.6

Kurang Setuju 7 6.0 6.0 8.6

Setuju 40 34.5 34.5 43.1

Sangat Setuju 66 56.9 56.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Kepala ruang memberikan instruksi yang jelas pada setiap perawat
pelaksana yang menjadi anggota tim

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 7 6.0 6.0 6.9

Setuju 64 55.2 55.2 62.1

Sangat Setuju 44 37.9 37.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saling percaya sangat dibutuhkan dalam memberikan asuhan


keperawatan pada metode tim.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 8 6.9 6.9 6.9

Setuju 59 50.9 50.9 57.8

Sangat Setuju 49 42.2 42.2 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pemberian informasi secara terus menerus kepada perawat
menimbulkan rasa aman dan percaya diri pada perawat.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6

Kurang Setuju 10 8.6 8.6 11.2

Setuju 63 54.3 54.3 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Dalam pembuatan kebijakan pada metode tim sangat dibutuhkan


informasi dari para bawahan.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 8 6.9 6.9 6.9

Kurang Setuju 18 15.5 15.5 22.4

Setuju 56 48.3 48.3 70.7

Sangat Setuju 34 29.3 29.3 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Pimpinan menyiapkan media komunikasi sebagai sarana penujang
dalam pekerjaan.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 23 19.8 19.8 19.8

Setuju 67 57.8 57.8 77.6

Sangat Setuju 26 22.4 22.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saling memperhatikan antara kepala ruang dan anggota tim adalah aspek
penting dalam komunkasi.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7

Kurang Setuju 11 9.5 9.5 11.2

Setuju 53 45.7 45.7 56.9

Sangat Setuju 50 43.1 43.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Perawat pelaksana mempunyai peran membantu tercapainya tujuan
metode penugasan tim.

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 13 11.2 11.2 12.1

Setuju 51 44.0 44.0 56.0

Sangat Setuju 51 44.0 44.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Komunikasi tatap muka dapat digunakan sebagai media pemecahan


masalah pada metode tim

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 14 12.1 12.1 13.8

Setuju 48 41.4 41.4 55.2

Sangat Setuju 52 44.8 44.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Variabel Dependen Motivasi Kerja Perawat

Prestasi

Saya berusaha meningkatkan prestasi kerja walaupun harus


mengeluarkan tenaga,pikiran ataupun materi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 18 15.5 15.5 20.7


Kurang Setuju 30 25.9 25.9 46.6
Setuju 36 31.0 31.0 77.6
Sangat Setuju 26 22.4 22.4 100.0
Total 116 100.0 100.0

Harapan saya untuk meningkatkan karir mendorong saya untuk


mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dalam melaksanakan pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Tidak Setuju 6 5.2 5.2 6.9


Kurang Setuju 16 13.8 13.8 20.7
Setuju 56 48.3 48.3 69.0
Sangat Setuju 36 31.0 31.0 100.0
Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya melakukan pekerjaan dengan baik agar mampu menjadi perawat
teladan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 4 3.4 3.4 3.4

Tidak Setuju 27 23.3 23.3 26.7

Kurang Setuju 23 19.8 19.8 46.6

Setuju 39 33.6 33.6 80.2

Sangat Setuju 23 19.8 19.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Hasil Kerja

Saya merasa bahwa keberhasilan rumah sakit adalah keberhasilan saya juga

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 13 11.2 11.2 12.1

Setuju 42 36.2 36.2 48.3

Sangat Setuju 60 51.7 51.7 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Bila pekerjaan saya dianggap baik maka pimpinan memperlihatkan hasil
kerja saya kepada teman-teman sebagai acuan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 4 3.4 3.4 3.4

Tidak Setuju 11 9.5 9.5 12.9

Kurang Setuju 22 19.0 19.0 31.9

Setuju 61 52.6 52.6 84.5

Sangat Setuju 18 15.5 15.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya merasa puas dengan hasil pekerjaan saya dan mendapat


pengakuan dari orang lain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 23 19.8 19.8 20.7

Setuju 64 55.2 55.2 75.9

Sangat Setuju 28 24.1 24.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya bangga jika saya memberikan hasil terbaik dari pekerjaan saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 5 4.3 4.3 4.3

Kurang Setuju 24 20.7 20.7 25.0

Setuju 51 44.0 44.0 69.0

Sangat Setuju 36 31.0 31.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan peran dan tanggung jawab serta
bekerjasama dengan perawat lain untuk belomba-lomba menunjukkan
hasil kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 6 5.2 5.2 5.2

Tidak Setuju 27 23.3 23.3 28.4

Kurang Setuju 42 36.2 36.2 64.7

Setuju 27 23.3 23.3 87.9

Sangat Setuju 14 12.1 12.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Orientasi Masa Depan

Universitas Sumatera Utara


Sarana dan prasarana di tempat saya bekerja dapat mendukung
produktivitas kerja, keamanan dan keselamatan kerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 43 37.1 37.1 37.9

Setuju 39 33.6 33.6 71.6

Sangat Setuju 33 28.4 28.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya sangat bersemangat bekerja karena kepemimpinan di rumah sakit


ini yang demokratis

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 32 27.6 27.6 28.4

Kurang Setuju 30 25.9 25.9 54.3

Setuju 38 32.8 32.8 87.1

Sangat Setuju 15 12.9 12.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya mempunyai harapan yang sangat besar kepada rumah sakit jika
saya melakukan pekerjaan dengan baik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 26 22.4 22.4 23.3

Setuju 75 64.7 64.7 87.9

Sangat Setuju 14 12.1 12.1 100.0

Total 116 100.0 100.0

Tanggung Jawab
Saya melakukan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab dan
kemampuan saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 7 6.0 6.0 6.9

Kurang Setuju 11 9.5 9.5 16.4

Setuju 57 49.1 49.1 65.5

Sangat Setuju 40 34.5 34.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya bertanggungjwab menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada
saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Kurang Setuju 5 4.3 4.3 5.2

Setuju 72 62.1 62.1 67.2

Sangat Setuju 38 32.8 32.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya bekerja dengan sebaik-baiknya untuk mendapatkan


kepercayaan dari orang lain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 10 8.6 8.6 10.3

Setuju 57 49.1 49.1 59.5

Sangat Setuju 47 40.5 40.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya sangat berambisi terhadap hasil kerja yang akan saya capai, oleh
karena itu saya akan bekerja dengan baik

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 1 .9 .9 1.7

Kurang Setuju 27 23.3 23.3 25.0

Setuju 38 32.8 32.8 57.8

Sangat Setuju 49 42.2 42.2 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya menunjukkan kekuatan/semangat yang positif setiap melakukan


asuhan keperawatan yang dibebankan kepada saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 11 9.5 9.5 9.5

Kurang Setuju 9 7.8 7.8 17.2

Setuju 79 68.1 68.1 85.3

Sangat Setuju 17 14.7 14.7 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Percaya Diri

Saya melakukan pekerjaan dengan atau tanpa pengawasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Tidak Setuju 6 5.2 5.2 6.9

Kurang Setuju 6 5.2 5.2 12.1

Setuju 87 75.0 75.0 87.1

Sangat Setuju 15 12.9 12.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya mempunyai kemauan keras dalam menerapkan usaha-usaha


terhadap pekerjaan yang saya lakukan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 10 8.6 8.6 10.3

Setuju 79 68.1 68.1 78.4

Sangat Setuju 25 21.6 21.6 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya merasa dengan ketrampilan/pendidikan/kemampuan yang saya
miliki, saya dibutuhkan di rumah sakit ini

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 19 16.4 16.4 16.4

Kurang Setuju 13 11.2 11.2 27.6

Setuju 75 64.7 64.7 92.2

Sangat Setuju 9 7.8 7.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya bekerja karena keinginan pribadi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 22 19.0 19.0 20.7

Setuju 54 46.6 46.6 67.2

Sangat Setuju 38 32.8 32.8 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Manajemen Antara Waktu Dan Pekerjaan

Saya akan memberikan ilmu yang saya gunakan kepada rekan kerja
jika hasil kerja saya baik di rumah sakit

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 9 7.8 7.8 7.8

Setuju 81 69.8 69.8 77.6

Sangat Setuju 26 22.4 22.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Bimbingan pimpinan menimbulkan semangat dalam bekerja

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang Setuju 13 11.2 11.2 11.2

Setuju 88 75.9 75.9 87.1

Sangat Setuju 15 12.9 12.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Lingkungan tempat saya bekerja mendorong semangat kerja saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 7 6.0 6.0 6.9

Kurang Setuju 20 17.2 17.2 24.1

Setuju 70 60.3 60.3 84.5

Sangat Setuju 18 15.5 15.5 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya menyelesaikan tugas yang diperintahkan pimpinan dengan tepat


waktu

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 24 20.7 20.7 22.4

Setuju 58 50.0 50.0 72.4

Sangat Setuju 32 27.6 27.6 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya akan semangat bekerja bila mendapat dorongan dari orang lain

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 5 4.3 4.3 5.2

Kurang Setuju 52 44.8 44.8 50.0

Setuju 38 32.8 32.8 82.8

Sangat Setuju 20 17.2 17.2 100.0

Total 116 100.0 100.0

Ulet Dalam Bekerja

Bila ada masalah dalam pekerjaan, saya mendapat dukungan moril


dari teman

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 19 16.4 16.4 16.4

Kurang Setuju 18 15.5 15.5 31.9

Setuju 64 55.2 55.2 87.1

Sangat Setuju 15 12.9 12.9 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Saya menekuni pekerjaan karena ingin meningkatkan karir

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 2 1.7 1.7 1.7

Kurang Setuju 25 21.6 21.6 23.3

Setuju 60 51.7 51.7 75.0

Sangat Setuju 29 25.0 25.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh dalam rangka promosi


jabatan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Sangat Tidak Setuju 1 .9 .9 .9

Tidak Setuju 17 14.7 14.7 15.5

Kurang Setuju 37 31.9 31.9 47.4

Setuju 57 49.1 49.1 96.6

Sangat Setuju 4 3.4 3.4 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Gaji/honor yang saya terima selalu tepat waktu dan dapat mencukupi
kebutuhan hidup keluarga saya

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Setuju 3 2.6 2.6 2.6

Kurang Setuju 64 55.2 55.2 57.8

Setuju 42 36.2 36.2 94.0

Sangat Setuju 7 6.0 6.0 100.0

Total 116 100.0 100.0

Universitas Sumatera Utara


Uji Bivariat

Variabel Pola Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Perawat

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

motivasik * kepemimpinank 116 100% 0 0 116 100.0%

motivasik * kepemimpinank Crosstabulation

kepemimpinank

baik kurang baik tidak baik Total

motivasik baik Count 1 55 27 83

% within motivasik 1.2% 66.3% 32.9% 100.0%

kurang baik Count 0 13 20 33

% within motivasik .0% 39.4% 60.6% 100.0%

Total Count 1 68 47 116

% within motivasik .9% 58.3% 40.9% 100.0%

Universitas Sumatera Utara


Uji Bivariat

Variabel Metode Penugasan Tim dengan Motivasi Kerja Perawat

Correlations

MotivasiTot Kepemimpinan

MotivasiTot Pearson Correlation 1 .339**

Sig. (2-tailed) .000

N 116 116

Kepemimpinan Pearson Correlation .339** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 116 116

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

motivasik * penugasank 115 99.1% 0 0 116 100.0%

Universitas Sumatera Utara


motivasik * penugasank Crosstabulation

penugasank

baik kurang baik Total

motivasik baik Count 80 3 83

% within motivasik 97.6% 2.4% 100.0%

kurang baik Count 29 4 33

% within motivasik 87.9% 12.1% 100.0%

Total Count 109 7 116

% within motivasik 94.8% 5.2% 100.0%

Correlations

Correlations

MotivasiTot Penugasan

MotivasiTot Pearson Correlation 1 .450**

Sig. (2-tailed) .000

N 116 115

Penugasan Pearson Correlation .450** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 115 115

Universitas Sumatera Utara


Correlations

MotivasiTot Penugasan

MotivasiTot Pearson Correlation 1 .450**

Sig. (2-tailed) .000

N 116 115

Penugasan Pearson Correlation .450** 1

Sig. (2-tailed) .000

N 115 115

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


Uji Multivariat

Regresi Linier Berganda

Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Penugasan, . Enter
a
Kepemimpinan

a. All requested variables entered.

Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .568a .322 .310 7.916

a. Predictors: (Constant), Penugasan, Kepemimpinan

Universitas Sumatera Utara


Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .568a .322 .310 7.916

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3336.280 2 1668.140 26.619 .000a

Residual 7018.642 112 62.666

Total 10354.922 114

a. Predictors: (Constant), Penugasan, Kepemimpinan


b. Dependent Variable: MotivasiTot

Coefficientsa

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 36.696 11.000 3.336 .001

Kepemimpinan .369 .083 .346 4.441 .000

Penugasan .424 .078 .424 5.440 .000

a. Dependent Variable: MotivasiTot

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 6

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 7

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 8

GAMBAR PENELITIAN

Gambar Pengisian Kuesioner oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap


Kelas I RSUD Kabanjahe

Gambar Pengisian Kuesioner oleh Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap


VIP RSUD Kabanjahe

Universitas Sumatera Utara


’’

Gambar Pengisian Kuesioner oleh Perawat Pelaksana di Ruangan Hemodialisa


RSUD Kabanjahe

Gambar Pengisian Kuesioner oleh Perawat Pelaksana di Poliklinik


RSUD Kabanjahe

Universitas Sumatera Utara


MASTER TABEL

P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
Pendidi P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Shift P. Shift P. Shift P. S
No. JK Umur Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet
kan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
ensi 1 ensi 2 ensi 3 ensi 4 ensi 5 ensi 6 ensi 7 ensi 8 ensi 9 ensi 10

1 1 23 2 4 4 4 5 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 5 2 4 5 4 5 4 3 5
2 1 33 2 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Lampiran 9

3 1 26 2 5 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 4 4 4 2 4
4 2 25 2 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 2 25 2 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4
6 2 23 2 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5
7 2 26 2 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
8 1 25 2 5 5 3 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 4 2 4 4 4 4 4 4 4
9 2 25 2 5 5 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 2 25 2 5 5 3 4 2 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 2 23 2 5 2 5 5 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5
12 2 25 2 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
13 1 23 2 5 4 4 4 3 4 5 3 5 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5
14 1 24 2 5 5 3 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 5 4 4
15 1 25 2 5 5 5 5 3 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
16 2 26 2 5 5 3 5 2 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 5 5 2 3
17 2 24 2 4 5 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 5 5 5 5 5 5 4 4
18 1 24 2 5 3 2 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 5 5 2 4 5 1
19 2 22 2 5 5 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 5 5 2 4
20 2 28 2 5 5 3 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4 5 2 4 3 3 3 5 5 2 4
21 2 24 2 5 2 4 5 4 4 3 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 3 3 3 5 5 2 4
22 2 38 2 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 5 5 3
23 2 43 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
24 2 46 2 5 4 3 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
25 2 43 2 5 4 4 4 4 4 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
26 2 46 2 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
27 2 45 2 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3
28 2 34 2 4 5 2 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 5 5 3
29 2 30 2 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 5 2 5 3
30 2 46 2 4 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 5 5 3
31 2 41 2 4 5 5 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 3 3 3 2 5 5 4
32 2 44 2 4 3 2 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4
33 2 34 1 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 2 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4
34 2 36 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 4 4 2 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 4
35 2 38 2 4 4 2 3 4 4 3 4 2 5 4 4 4 4 4 2 4 5 5 4 4 4 3 3
36 2 28 2 4 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3
37 2 32 2 4 4 2 3 4 4 3 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4
38 2 24 2 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 3 4 3 4 4 3 4
39 2 23 2 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4
40 2 35 2 4 3 2 5 4 4 5 4 1 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3
41 2 45 2 4 3 3 3 4 4 4 4 2 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 5 5 4 4
42 2 46 2 3 3 2 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4
43 2 51 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 2 5 3 3 3 5 5 5 5
44 1 43 1 5 2 2 4 5 3 3 5 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
45 1 42 1 5 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 5 5 3 4
46 1 44 2 5 5 2 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 5 5 5 5
47 1 27 2 5 5 3 4 5 3 2 5 5 3 3 2 3 4 3 4 3 3 3 3 5 5 4 5
48 2 44 2 3 3 2 3 4 2 1 4 3 5 3 5 3 1 2 4 4 3 3 5 5 5 4 4
49 2 48 2 3 3 3 3 4 2 1 4 3 5 3 5 3 1 3 2 4 3 3 5 5 5 4 4
50 2 49 2 3 3 2 3 4 2 1 4 4 5 3 1 3 1 2 4 4 3 3 5 5 5 4 4
51 2 47 2 5 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 3 3 5 5 4 4
52 1 41 2 3 3 4 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4
53 2 25 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5
54 1 36 2 5 2 4 4 5 3 5 5 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
55 2 26 2 5 3 3 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 4 4 2 3 4 3 4 5 5 3 4

Universitas Sumatera Utara


P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
Pendidi P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Pola P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift
No. JK Umur Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet Kompet
kan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 2 3 4
ensi 1 ensi 2 ensi 3 ensi 4 ensi 5 ensi 6 ensi 7 ensi 8 ensi 9 ensi 10

56 2 44 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 5 5 5 5
57 2 54 2 5 5 4 4 5 3 3 5 3 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 5 5 4 5
58 2 43 2 3 3 4 3 4 2 1 4 2 5 3 5 3 1 4 2 4 3 3 5 5 5 4 4
59 1 47 2 3 3 4 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4
60 2 48 2 1 2 2 1 2 3 3 3 2 5 5 5 4 5 5 3 5 3 3 3 5 5 5 5
61 2 53 2 5 2 4 4 5 3 5 5 5 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
62 1 33 2 5 3 5 4 4 4 4 5 5 3 3 3 2 4 3 3 3 4 3 4 5 5 3 4
63 2 29 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 2 3 3 3 2 4 5 5 5 5
64 1 30 2 5 2 4 4 5 3 3 5 5 3 3 2 3 4 4 2 3 3 3 3 5 5 4 5
65 1 30 2 3 3 2 3 4 2 1 4 2 5 3 5 3 1 4 4 4 3 3 5 5 5 4 4
66 2 32 2 3 3 3 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4
67 2 27 2 3 3 4 2 4 5 3 3 5 3 4 2 2 4 4 2 5 3 3 3 4 4 4 4
68 2 26 2 2 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 5 5 5 5
69 2 27 1 5 3 2 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
70 2 38 2 5 4 4 4 3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
71 2 32 2 5 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 2 34 2 5 1 3 5 3 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5
73 2 33 2 5 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4
74 2 21 2 4 4 3 4 3 5 3 4 5 5 5 5 4 5 3 4 3 4 4 5 5 5 3 4
75 2 26 1 4 4 2 4 4 3 4 5 2 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4
76 2 30 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
77 2 30 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5
78 2 33 2 1 2 4 4 5 3 5 5 5 3 4 3 2 4 4 2 4 2 4 4 5 5 4 5
79 2 40 2 1 3 5 4 4 4 4 5 2 3 3 3 2 4 3 3 3 2 3 4 5 5 3 4
80 2 37 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 3 4 3 3 2 4 5 5 5 5
81 2 35 2 3 4 3 4 3 3 3 5 5 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3
82 2 45 2 3 3 2 3 4 2 1 4 2 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4
83 2 26 2 3 3 4 3 3 2 1 4 4 5 3 5 3 1 2 4 4 3 3 5 5 5 4 4
84 1 40 2 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
85 2 45 2 1 2 2 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 5 5 5
86 2 37 2 1 2 3 4 2 4 2 1 2 1 2 4 3 2 3 2 3 2 4 3 2 3 4 4
87 2 52 2 1 2 2 1 2 3 3 3 1 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 5 5 5
88 2 40 2 5 2 4 4 5 3 5 5 5 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
89 2 44 2 1 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 5 5 3 4
90 2 33 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 2 4 3 3 2 4 5 5 5 5
91 2 45 2 5 5 4 4 3 3 3 5 5 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 5
92 1 44 2 3 3 4 3 4 2 1 4 3 5 3 5 3 1 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4
93 2 50 2 3 3 4 3 4 2 1 4 3 5 3 5 3 1 3 4 4 3 3 5 5 5 4 4
94 2 42 2 1 2 2 1 2 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 4 5 3 3 3 5 2 5 5
95 2 27 2 5 2 4 4 5 3 5 5 3 3 4 3 2 4 4 3 4 4 4 4 5 5 4 5
96 2 34 2 4 3 5 4 3 4 4 5 3 3 3 3 2 4 2 3 3 4 3 4 5 5 3 4
97 2 35 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 4 4 3 3 2 4 5 2 5 5
98 2 36 1 5 5 4 4 2 3 3 5 5 4 5 5 5 2 3 4 3 5 5 5 2 5 4 5
99 2 45 1 3 2 4 3 5 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 4 4 3 3 2 5 2 4 4
100 2 42 1 3 3 3 3 3 2 1 4 4 5 3 5 3 1 2 3 4 3 3 5 5 5 4 4
101 1 32 1 5 5 5 5 3 4 5 5 2 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5
102 2 45 2 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 1 3 3 4 3 3 4 3 2 4 4
103 2 32 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 2 2 4 3 3 4 3 2 4
104 2 54 2 4 2 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
105 2 46 1 5 4 3 5 3 5 5 4 2 5 5 5 5 5 3 4 4 4 5 4 5 5 5 5
106 2 40 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
107 2 30 2 4 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
108 2 27 2 4 4 3 4 1 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4
109 2 37 2 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
110 2 32 2 1 2 3 1 2 3 3 3 3 5 5 5 4 5 5 2 5 3 3 3 5 5 5 5
111 2 45 2 5 2 4 4 2 3 5 5 5 3 4 3 2 4 2 3 4 4 4 4 5 5 4 5
112 2 30 2 5 3 5 4 4 4 4 5 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 4 5 5 3 4
113 2 46 2 5 5 3 3 3 2 3 3 5 3 4 3 2 4 3 2 3 3 2 4 5 5 5 5
114 2 25 2 5 5 4 4 2 3 3 5 2 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 5 5 4 5
115 2 36 2 3 3 3 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 4 3 4 3 3 5 5 5 4 4
116 2 31 2 3 3 4 3 4 2 1 4 4 5 3 5 3 1 2 4 4 3 3 5 5 5 4 4

Universitas Sumatera Utara


P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift
No. Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Motivas
5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kasi 1 kasi 2 kasi 3 kasi 4 kasi 5 kasi 6 kasi 7 kasi 8 kasi 9 kasi 10 i1

1 5 2 5 5 4 4 4 5 4 5 3 4 4 4 3 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 4 4
2 4 2 1 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 2 5 5 5 5 5 4
3 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 2 5 5 2 2 3 2 2 2 5
4 4 3 5 2 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 2 3 3 5 3 3
5 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
6 5 3 5 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
7 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
8 4 3 5 1 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 5 2
9 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2
10 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
11 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 2
12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
13 5 3 5 5 5 5 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1
14 4 4 5 2 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5
15 3 3 5 5 3 5 4 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 5 1 5 5 5 4 4 3 4 5 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
17 4 2 2 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5
18 5 5 5 4 4 3 4 5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
19 5 1 5 5 5 4 4 3 4 5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2
20 5 1 5 5 5 4 4 3 4 5 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
21 5 1 5 5 5 4 4 3 4 5 2 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2
22 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4
23 4 3 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3
24 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4
26 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
27 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1
28 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4
29 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 2
30 3 3 5 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4
31 4 4 5 4 3 3 4 3 3 5 5 5 4 3 4 3 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4
32 3 4 4 5 1 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 4
33 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4
34 3 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
35 3 3 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4
36 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3
37 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
38 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4
39 3 3 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
40 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 3 4 3 2 4 4 5 4 4 3 4 4 5
41 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 4 5 4
42 3 1 5 2 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
43 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
44 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
45 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
46 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
47 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
48 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
49 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 3 5
50 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
51 4 3 3 4 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 5 4
52 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 3 5 4 4 4 5 5 5 5 5 1
53 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
54 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 5 5 5 4 5 5 5 3
55 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 3 5 3 3 4 3 3 3

Universitas Sumatera Utara


P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift P. Shift
No. Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Uraian Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Komuni Motivas
5 6 7 8 9 10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 kasi 1 kasi 2 kasi 3 kasi 4 kasi 5 kasi 6 kasi 7 kasi 8 kasi 9 kasi 10 i1

56 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
57 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
58 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
59 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 1 5 1 4 3 4 5 3 1 5 2 2
60 3 5 4 3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
61 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
62 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
63 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
64 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
65 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
66 3 1 5 5 1 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3
67 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 5 4 4 3
68 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 4 4 5
69 3 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
70 5 5 4 4 5 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
72 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 3 3 4 3 1
73 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 4 3 2 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 2
75 4 3 4 2 3 3 4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5
76 3 3 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
78 4 1 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
79 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
80 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
81 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 2
82 3 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
83 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
84 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 3 3 2 3 3 3 4 4 3 5 4 5 5 4 2 5 4 4 1 3 2 5 3 4 4 5 1
86 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4
87 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5
88 4 2 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
89 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
90 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
91 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
92 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
93 3 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3
94 3 1 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3
95 4 5 4 5 3 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
96 4 2 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
97 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
98 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
99 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5
100 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 2
101 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 5 5 5 5
102 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4
103 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 5 4 4 4 4 3 4 3 5 1
104 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
105 1 2 2 3 3 3 5 2 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 4 2 3 4 5 5 3
106 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3
107 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3
108 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
109 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
110 3 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
111 4 5 4 5 5 5 4 3 3 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 3
112 4 1 4 4 5 5 4 3 2 5 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 3 3 4 3 3 3
113 5 4 3 3 4 3 4 3 1 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
114 4 1 3 3 4 4 4 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 2
115 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 3
116 3 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5

Universitas Sumatera Utara


P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
No. Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas
i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i 10 i 11 i 12 i 13 i 14 i 15 i 16 i 17 i 18 i 19 i 20 i 21 i 22 i 23 i 24 i 25 i 26 i 27 i 28

1 4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 4
2 5 5 5 5 5 4 4 3 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
3 3 2 3 3 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 5 5 5 4 5 4 4 5 1 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
5 3 2 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
6 5 2 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
7 3 5 5 5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
8 5 2 3 3 3 4 4 5 5 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
9 2 3 5 5 5 4 4 5 3 3 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
10 5 5 5 1 5 4 4 5 5 5 3 5 5 5 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 5
11 5 4 4 5 4 5 3 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 5
12 2 2 5 5 5 5 3 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
13 5 5 4 3 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
14 1 4 5 5 5 4 3 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5
15 2 3 4 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4
16 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3
17 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4
18 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
19 4 2 5 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
20 4 4 5 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
21 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4
22 4 5 4 4 4 4 2 5 2 4 4 5 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
23 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3
24 4 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4
25 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 5 3 2 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4
26 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
27 2 2 5 4 2 5 5 1 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 1 5 1 5 5
28 4 5 4 4 4 4 2 5 2 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
29 4 4 4 4 4 4 4 5 2 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
30 4 5 4 4 4 2 4 5 2 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
31 4 2 4 4 4 4 3 5 2 4 4 4 5 5 4 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 5
32 5 5 5 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
33 4 4 4 4 3 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
34 2 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4
35 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5
36 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4
37 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4
39 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 3 2 4
40 4 5 5 5 5 4 2 3 3 4 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5
41 5 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4
42 5 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
43 5 5 5 5 3 3 1 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
44 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
45 4 4 5 4 4 3 3 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
46 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
47 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
48 5 2 5 2 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
49 5 2 5 4 5 2 5 5 2 4 5 5 5 5 4 3 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
50 5 2 5 4 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
51 4 4 5 5 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3
52 5 2 5 4 5 5 3 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
53 5 5 5 5 3 3 5 3 5 3 1 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
54 4 4 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
55 4 4 5 4 4 3 3 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4

Universitas Sumatera Utara


P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P. P.
No. Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas Motivas
i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i 10 i 11 i 12 i 13 i 14 i 15 i 16 i 17 i 18 i 19 i 20 i 21 i 22 i 23 i 24 i 25 i 26 i 27 i 28

56 4 3 4 3 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
57 3 1 5 1 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
58 5 2 3 4 5 5 5 5 2 4 2 5 5 5 4 4 3 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
59 5 2 3 4 5 2 4 5 2 4 5 2 5 3 4 2 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
60 5 5 5 5 3 3 2 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
61 4 4 5 4 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
62 4 4 5 3 4 3 2 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
63 4 3 4 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 2 3 4 4 2 4 3 4 4
64 3 3 5 4 4 5 2 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
65 5 2 5 1 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
66 5 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
67 4 4 4 3 4 3 1 4 2 3 2 3 4 4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 4 4
68 4 1 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 5 5
69 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 1 3 5 4 4 4 4 4 4 3 4 5
70 4 5 4 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 1 3 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4
71 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
72 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
73 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
74 5 4 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3
75 4 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 3 3
76 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
77 5 5 5 5 3 3 2 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
78 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 2 2 4 2 5 3 2 4 4 4 3 4 3 4
79 4 4 5 4 4 3 2 3 2 3 5 4 4 3 2 4 2 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
80 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
81 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3
82 3 2 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 4 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 3
83 5 2 5 4 5 5 2 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
84 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
85 3 3 1 4 4 5 4 4 3 2 4 4 4 1 4 4 3 3 4 4 3 3 4 5 3 3 4
86 3 3 3 3 3 3 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 4
87 5 5 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
88 4 4 5 4 4 5 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
89 4 4 5 2 4 3 3 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
90 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
91 3 3 5 2 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
92 5 2 5 4 5 5 3 5 2 4 2 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
93 1 2 5 4 5 5 3 5 2 4 2 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
94 5 5 5 5 3 3 1 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
95 4 4 5 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
96 4 4 5 2 4 3 3 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
97 4 3 4 4 3 4 3 3 3 4 5 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
98 3 3 5 3 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
99 5 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
100 5 2 5 2 5 5 2 5 2 4 2 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
101 5 5 4 4 3 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5
102 4 4 4 3 4 4 2 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2 4 3
103 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 2
104 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4
105 5 1 5 4 4 5 3 5 4 5 5 4 5 5 2 5 5 5 5 3 5 4 5 2 5 2 2
106 4 4 4 2 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
107 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
108 2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
109 4 3 4 3 3 4 3 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 4 4
110 5 5 5 5 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 3 5 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5
111 4 2 5 3 4 5 2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 3 4 3 4
112 4 4 5 4 4 3 3 3 2 3 5 4 4 3 2 4 4 4 4 4 5 3 3 3 4 4 4
113 4 3 4 3 3 4 2 3 3 4 2 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 2 4 3 4 4
114 3 3 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 4 3 3 4
115 5 2 5 4 5 5 1 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3
116 5 2 5 4 5 5 5 5 2 4 5 5 5 5 4 4 5 2 2 5 4 4 4 5 3 2 3

Universitas Sumatera Utara


P. P. Kepemi
Pola Kompet Shift Uraian Komuni Motivas Kepemi Penuga Penuga Motivas
No. Motivas Motivas Umur K mpinan
Tot. ensi Tot Tot. Tot. kasi Tot i Tot. mpinan san san K iK
i 29 i 30 K

1 4 4 41 38 42 40 46 125 79 128 1 2 1 1
2 4 4 39 40 34 36 46 128 79 116 2 2 1 1
3 4 4 39 34 38 36 29 126 73 103 1 2 2 1
4 4 4 41 40 38 36 40 130 81 114 1 2 1 1
5 4 4 42 37 40 36 49 130 79 125 1 2 1 1
6 3 4 36 47 43 39 40 116 83 122 1 2 1 1
7 4 4 43 40 40 36 49 131 83 125 1 2 1 1
8 4 4 36 34 37 36 45 121 70 118 1 3 1 1
9 4 4 40 40 40 36 47 123 80 123 1 2 1 1
10 4 4 38 40 40 36 49 130 78 125 1 2 1 1
11 5 5 41 50 49 50 45 135 91 144 1 2 1 1
12 5 5 38 38 40 40 40 139 76 120 1 2 1 1
13 3 4 42 38 48 37 40 116 80 125 1 2 1 1
14 4 4 41 41 42 45 45 130 82 132 1 2 1 1
15 4 4 47 50 44 41 40 117 97 125 1 2 1 1
16 3 3 42 40 40 35 39 115 82 114 1 2 1 1
17 3 5 46 44 39 46 47 130 90 132 1 2 1 1
18 3 3 38 42 38 37 39 114 80 114 1 2 1 1
19 3 3 43 40 41 36 39 111 83 116 1 2 1 1
20 3 3 44 37 41 35 39 114 81 115 1 2 1 1
21 3 3 41 40 41 36 39 114 81 116 1 2 1 1
22 4 3 40 33 39 39 40 122 73 118 2 2 1 1
23 3 3 40 40 35 39 39 111 80 113 3 2 1 1
24 4 3 39 42 41 39 40 111 81 120 3 2 1 1
25 4 3 39 42 41 40 36 114 81 117 3 2 1 1
26 4 3 40 41 41 40 40 116 81 121 3 2 1 1
27 1 4 49 50 44 50 50 118 99 144 3 2 1 1
28 4 3 38 33 36 39 39 121 71 114 2 2 1 1
29 4 3 41 33 36 39 39 120 74 114 1 2 1 1
30 4 3 39 32 39 39 39 121 71 117 3 2 1 1
31 4 3 38 32 39 39 39 119 70 117 3 3 1 1
32 4 3 38 40 40 46 45 118 78 131 3 2 1 1
33 4 3 35 36 37 39 39 115 71 115 2 2 1 1
34 4 3 39 41 37 43 49 137 80 129 2 2 1 1
35 4 3 35 40 35 42 48 130 75 125 2 2 1 1
36 4 3 37 37 37 38 35 110 74 110 1 2 2 2
37 4 3 33 38 37 39 39 113 71 115 2 2 1 1
38 3 4 37 36 37 39 39 114 73 115 1 2 1 1
39 2 3 37 36 37 44 39 109 73 120 1 2 1 2
40 5 3 37 81 44 45 37 135 118 126 2 1 1 1
41 3 3 36 38 44 45 44 116 74 133 3 2 1 1
42 4 4 31 34 39 44 47 122 65 130 3 3 1 1
43 3 3 26 40 45 47 48 127 66 140 4 3 1 1
44 2 3 35 36 47 36 48 114 71 131 3 2 1 1
45 2 3 38 33 40 38 40 107 71 118 3 2 1 2
46 3 3 34 29 42 41 42 104 63 125 3 3 1 2
47 3 3 40 31 38 37 47 110 71 122 1 2 1 2
48 4 4 30 33 42 44 47 117 63 133 3 3 1 1
49 4 4 31 32 42 44 45 118 63 131 3 3 1 1
50 4 4 31 29 42 44 47 119 60 133 3 3 1 1
51 3 4 37 34 41 38 41 159 71 3 2 2 1
52 4 4 33 35 42 44 45 116 68 131 3 3 1 1
53 3 3 25 42 45 47 48 127 67 140 1 3 1 1
54 2 3 39 36 47 36 44 113 75 127 2 2 1 1
55 2 3 40 32 40 38 38 107 72 116 1 2 1 2

Universitas Sumatera Utara


P. P. Kepemi
Pola Kompet Shift Uraian Komuni Motivas Kepemi Penuga Penuga Motivas
No. Motivas Motivas Umur K mpinan
Tot. ensi Tot Tot. Tot. kasi Tot i Tot. mpinan san san K iK
i 29 i 30 K

56 3 3 35 33 42 41 42 106 68 125 3 3 1 2
57 3 3 40 30 38 37 47 104 70 122 4 3 1 2
58 4 4 31 33 42 44 47 115 64 133 3 3 1 1
59 4 4 33 35 42 40 33 106 68 115 3 3 1 2
60 3 3 24 41 43 47 48 128 65 138 3 3 1 1
61 2 3 41 36 47 36 48 112 77 131 4 2 1 1
62 2 3 42 32 40 38 40 105 74 118 2 2 1 2
63 3 3 35 30 42 41 42 102 65 125 1 3 1 2
64 3 3 39 30 38 37 47 109 69 122 1 3 1 2
65 4 4 29 35 42 44 47 116 64 133 1 3 1 1
66 4 4 32 34 38 44 47 120 66 129 2 3 1 1
67 4 3 35 32 38 38 39 112 67 115 1 3 1 1
68 5 5 36 36 44 42 41 122 72 127 1 2 1 1
69 4 3 39 40 41 43 42 123 79 126 1 2 1 1
70 3 5 38 40 42 41 42 121 78 125 2 2 1 1
71 4 4 38 38 40 40 40 115 76 120 2 2 1 1
72 4 4 42 39 46 41 36 101 81 123 2 2 1 2
73 4 4 39 35 40 36 40 120 74 116 2 2 1 1
74 3 4 40 42 38 42 40 112 82 120 1 2 1 1
75 4 4 36 42 34 42 38 120 78 114 1 2 1 1
76 4 3 40 39 35 40 40 118 79 115 1 2 1 1
77 3 3 26 42 45 47 48 128 68 140 1 3 1 1
78 2 3 37 33 43 36 48 106 70 127 2 3 1 2
79 2 3 35 30 40 38 40 104 65 118 2 3 1 2
80 3 3 35 32 42 41 42 107 67 125 2 3 1 2
81 3 3 36 30 34 30 32 96 66 96 2 3 2 2
82 4 4 27 30 30 33 32 94 57 95 3 3 2 2
83 4 4 32 33 42 44 47 119 65 133 1 3 1 1
84 3 3 32 33 31 31 30 120 65 92 2 3 2 1
85 4 5 31 34 36 41 34 103 65 111 3 3 1 2
86 4 4 22 28 34 38 35 104 50 107 2 3 2 2
87 3 3 23 42 45 47 48 131 65 140 4 3 1 1
88 2 3 41 36 44 36 48 111 77 128 2 2 1 1
89 2 3 35 33 40 38 40 105 68 118 3 3 1 2
90 3 3 35 31 42 41 42 107 66 125 2 3 1 2
91 3 3 40 32 38 37 47 108 72 122 3 2 1 2
92 4 4 32 34 42 44 47 117 66 133 3 3 1 1
93 4 4 32 34 38 44 47 111 66 129 3 3 1 1
94 3 3 25 42 38 47 48 125 67 133 3 3 1 1
95 2 3 39 36 45 36 48 114 75 129 1 2 1 1
96 2 3 38 31 41 38 40 105 69 119 2 3 1 2
97 3 3 35 33 39 41 42 107 68 122 2 3 1 2
98 3 3 40 42 35 37 47 109 82 119 2 2 1 2
99 4 4 33 32 39 44 47 122 65 130 3 3 1 1
100 4 4 31 32 42 44 47 111 63 133 3 3 1 1
101 4 5 44 47 46 50 45 143 91 141 2 2 1 1
102 2 2 38 33 39 40 39 104 71 118 3 2 1 2
103 4 3 37 31 39 39 39 105 68 117 2 3 1 2
104 3 3 35 40 39 36 40 115 75 115 4 2 1 1
105 2 2 41 44 34 45 43 117 85 122 3 2 1 1
106 4 4 40 37 39 36 41 114 77 116 2 2 1 1
107 4 4 37 40 39 40 41 116 77 120 1 2 1 1
108 4 4 34 36 40 40 40 117 70 120 1 3 1 1
109 4 2 38 39 40 33 38 95 77 111 2 2 1 2
110 3 3 26 40 45 47 48 128 66 140 2 3 1 1
111 2 3 38 34 47 36 48 109 72 131 3 2 1 2
112 2 3 39 33 40 38 40 107 72 118 1 2 1 2
113 3 3 35 30 42 41 42 102 65 125 3 3 1 2
114 3 3 36 32 38 37 47 110 68 122 1 3 1 2
115 4 4 32 34 42 44 47 116 66 133 2 3 1 1
116 4 4 33 33 42 44 47 122 66 133 2 3 1 1

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai