TESIS
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS
REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR
TAHUN 2007
TESIS
Oleh
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2007
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Judul Tesis : Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang
Siantar
Menyetujui
Komisi Pembimbing :
Dr. Drs. Surya Utama, MS Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Telah diuji
Pada tanggal: 7 Agustus 2007
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
PERNYATAAN
TESIS
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
ABSTRAK
vi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
ABSTRACT
The rapid development of medical science and technology and the improving
socioeconomic condition and education result in the change of evaluation system of
the community demanding for a qualified health service. One of the parameters to
decide the quality of health service provided by a hospital is the data or information
obtained from the good and complete medical record. One of the aspects which play a
significant role in deciding the quality of medical record of the hospital is the person
in charge of doing the medical record. Based on the initial survey done at the Dr.
Djasamen Saragih General Hospital Pematangsiantar, it is reavaled that the
percentage of filling out the medical record are as follows: not returning the not
complete filling out 34,1%, not returning the medical record at its proper place 59,3%
and filling out status in inappropriate medical record is 56,13%.
This explanatory survey was conducted to examine the relationship between
the motivation (intrinsic and extrinsic) and the performances of the person in charge
of doing the medical record at Dr. Djasamen Saragih General Hospital
Pematangsiantar. The population is all 15 persons in charge of doing the medical
record working at the hospital and all of them were selected as samples (total
sampling) for this study. The data for this study were obtained through questionnaire
distribution and interviews. The data obtained were analyzed through the Spearman
correlation tests.
The results of this study shows that 53,3% of the persons in charge of doing
the medical record have high intrinsic motivation seen from aspects of achievement,
approval from others, responsibility, progress oppurtunity and work satisfication;
93,3% of them have high extrinsic motivation seen from the aspects of compensation,
security and occupational health, work condition, work procedure, quality of
technical supervision and interpersonal relationship. 53,3% of the performance of the
persons in charge of doing the medical record is on adequate category.
It can be concluded that statistically there is significant relationship between
the variable of progress oppurtinity and work satisfication with performance (p<0,05)
while the variable achievement, responsibility and progress oppurtunity do not have
significant relationship with performance (p>0,05). There is significant between the
variable security and occupational health, work condition and work procedure with
performance (p<0,05), while variable of compensation, quality of technical
supervision and interpersonal relationship do not show any significant relationship
with performance (p>0,05).
It is suggested that human resources in the sub-division of medical record
reporting and management need to be improved their performance. To improve work
satisfication and to guarantee work security and occupational health, a hosptial policy
is needed. A condusive work condition and sound work procedure need to be
developed, and also need developing of Hospital Information System to do medical
record.
vii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, yang telah
memberikan berkat dan karuniaNya yang berlimpah sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini, yang mana merupakan salah satu
syarat untuk memperoleh gelar Magister Kesehatan (MKes).
Selama penelitian dan penyusunan tesis ini yang berjudul : Hubungan
Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medis di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar, penulis telah banyak mendapatkan bantuan
moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Dra. Ida Yustina, MSi dan Bapak
Drs. Amru Nasution, MKes yang telah membimbing dari awal sampai selesainya
penulisan tesis ini. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Ir. T. Chairun Nisa B, MSc, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Drs. Surya Utama, MS, selaku Ketua Program Magister Adminstrasi
dan Kebijakan Kesehatan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Sutomo Kasiman, SpPD, SpJP dan Ibu dr. Yulianti, SpP, MARS,
selaku Dosen Pembanding tesis.
4. Seluruh Dosen dan Staf di Program Magister Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan, Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.
5. Ibu Dr. Ria Novida Telaumbanua, MKes, selaku Direktur RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar beserta seluruh staf.
6. Ibu Dr. Flora Maya Damanik, Selaku Kepala Bidang Perencanaan dan Rekam
Medik RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar beserta staf atas bantuan
yang telah diberikan.
7. Bapak Dr.H.Umar Zein, SpPD, KPTI, selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota
Medan dan juga Dr.Hj. Ellen H, Nasution, Mkes, selaku Kasubdin Bina Program
Dinas Kesehatan Kota Medan.
8. Teristimewa buat orangtuaku tercinta, Ayahanda (Kolonel dr. Anggono
Purwohusodo, SpB) dan Ibunda yang telah memberikan limpahan kasih sayang,
viii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
perhatian dan doa restu kepada ananda agar dapat menyelesaikan pendidikan
Pascasarjana.
9. Adik-adikku tersayang, dr. Susan Sri, SpM dan Ir. Jeanne yang telah memberikan
semangat dalam menyelesaikan tesis ini.
10. Anakku tercinta Febrina Y. Purba yang selama ini telah mendampingi dan terus
berdoa untuk mamanya dalam penyelesaian tesis ini.
11. Seluruh teman-teman di Dinas Kesehatan Kota Medan, khususnya kepada drg.
Firy Triyanti dan Ir. Umi Doloksaribu. Terimakasih atas dorongan dan perhatian
yang tak pernah putus serta pengertian yang dalam.
12. Teman-teman di Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, khususnya di
Magister Administrasi Rumah Sakit yang selama ini telah berjuang bersama-
sama, dan teristimewa buat Maya sahabatku terbaik yang telah melewati hari-hari
bersama yang penuh perjuangan dan memberi dorongan agar tesis ini dapat
diselesaikan dengan baik.
13. Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu.
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna baik dari segi isi
maupun penulisan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tesis ini dan pengembangan penulisan di
masa yang akan datang. Akhirnya penulis mengharapkan tesis ini bermanfaat bagi
kita semua.
ix
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Riwayat Pendidikan :
1970 - 1976 : SD Budi Murni Medan
1976 - 1979 : SMP Budi Murni Medan
1979 - 1982 : SMA Katolik Medan
1982 - 1990 : Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Medan
2005 - 2007 : Program Magister Administrasi dan Kebijakan
Kesehatan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera
Utara Medan
Riwayat Pekerjaan :
x
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR ISI
Halaman
PERSETUJUAN
PERNYATAAN
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ viii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..................................................................... x
DAFTAR ISI................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xiv
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xvii
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xviii
BAB 1.PENDAHULUAN ......................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2. Permasalahan ............................................................................. 5
1.3. Tujuan Penelitian........................................................................ 6
1.4. Hipotesis Penelitian ................................................................. 6
1.5. Manfaat Penelitian ................................................................... 6
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA............................................................... 8
2.1. Rekam Medis ............................................................................ 8
2.1.1. Pengertian Rekam Medis ................................................. 8
2.1.2. Fungsi dan Tujuan Rekam Medis .................................... 9
2.1.3. Standar Rekam Medis ...................................................... 11
2.1.4. Keakuratan Rekam Medis ................................................ 12
2.1.5. Kepemilikan dan Akses Rekam Medis ............................ 14
2.1.6. Pengendalian Rekam Medis............................................. 14
2.1.7. Penyimpanan Rekam Medis............................................. 15
2.2. Kinerja ..................................................................................... 17
2.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja .................... 17
2.3. Motivasi .................................................................................... 19
2.3.1. Teori Motivasi ................................................................. 21
2.3.2. Jenis-Jenis Motivasi ........................................................ 23
2.4. Landasan Teori ........................................................................ 24
2.5. Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 25
BAB 3. METODE PENELITIAN............................................................ 27
3.1. Jenis Penelitian .......................................................................... 27
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................... 27
3.3. Populasi dan Sampel ................................................................. 27
3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................... 28
3.5. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 31
xi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
3.6. Variabel dan Definisi Operasional ............................................ 31
3.7. Metode Pengukuran .................................................................. 34
3.7.1. Pengukuran Variabel Motivasi......................................... 34
3.7.2. Pengukuran Variabel Kinerja........................................... 35
3.8. Metode Analisis Data ................................................................ 36
BAB 4. HASIL PENELITIAN ................................................................ 37
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ....................................................... 37
4.2. Deskripsi Karakteristik Responden .......................................... 40
4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur................... 40
4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..... 40
4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan .......... 41
4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja.......... 41
4.3. Motivasi Intrinsik ..................................................................... 42
4.3.1. Motivasi Intrinsik Responden Berdasarkan Prestasi........ 42
4.3.2. Motivasi Intrinsik Responden Berdasarkan Pengakuan
Orang Lain ....................................................................... 43
4.3.3. Motivasi Intrinsik Responden Berdasarkan Tanggung
Jawab................................................................................ 43
4.3.4. Motivasi Intrinsik Responden Berdasarkan Peluang
Untuk Maju ...................................................................... 44
4.3.5. Motivasi Intrinsik Responden Berdasarkan Kepuasan
Kerja ................................................................................ 45
4.4. Motivasi Ekstrinsik ................................................................... 46
4.4.1. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan
Kompensasi...................................................................... 46
4.4.2. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan Keamanan
dan Keselamatan Kerja .................................................... 47
4.4.3. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan Kondisi
Kerja ................................................................................ 48
4.4.4. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan Prosedur
Kerja................................................................................. 48
4.4.5. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan Mutu
Supervisi Teknis .............................................................. 49
4.4.6. Motivasi Ekstrinsik Responden Berdasarkan Hubungan
Interpersonal .................................................................... 50
4.5. Kinerja Petugas Rekam Medis ................................................. 51
4.5.1. Kinerja Kasubbid Pengelolaan dan Pelaporan Rekam
Medis .............................................................................. 51
4.5.2. Kinerja Urusan Pengelolaan Verifikasi............................ 52
4.5.3. Kinerja Urusan Pengelolaan Rawat Jalan ........................ 53
4.5.4. Kinerja Urusan Pengelolaan Rawat Inap ......................... 54
xii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
4.5.5. Kinerja Urusan Pengelolaan Pelaporan Rumah Sakit ... 55
4.5.6. Kinerja Urusan Pengelolaan Indeks dan Analisa Rekam
Medis ................................................................................ 56
4.6. Hasil Wawancara Mendalam dengan Kasubbid Pengelolaan
dan Pelaporan Rekam Medis ................................................... 57
4.7. Hasil Uji Statistik Korelasi Spearman ..................................... 60
4.7.1. Motivasi Intrinsik dengan Kinerja ................................... 60
4.7.2. Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja................................. 61
BAB 5. PEMBAHASAN ........................................................................... 64
5.1. Hubungan Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis.......................................................................................... 64
5.1.1. Hubungan Prestasi dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis ............................................................................. 64
5.1.2. Hubungan Pengakuan Orang Lain dengan Kinerja
Petugas Rekam Medis .................................................... 65
5.1.3. Hubungan Tanggung Jawab dengan Kinerja Petugas
Rekam Medis ................................................................. 66
5.1.4. Hubungan Peluang Untuk Maju dengan Kinerja Petugas
Rekam Medis ................................................................. 67
5.1.5. Hubungan Kepuasan Kerja dengan Kinerja Petugas
Rekam Medis ................................................................. 67
5.2. Hubungan Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis .......................................................................................... 69
5.2.1. Hubungan Kompensasi dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis .............................................................................. 69
5.2.2. Hubungan Keamanan dan Keselamatan Kerja dengan
Kinerja Petugas Rekam Medis ....................................... 70
5.2.3. Hubungan Kondisi Kerja dengan Kinerja Petugas
Rekam Medis ................................................................. 71
5.2.4. Hubungan Prosedur Kerja dengan Kinerja Petugas
Rekam Medis ................................................................. 72
5.2.5. Hubungan Mutu Supervisi Teknis dengan Kinerja
Petugas Rekam Medis .................................................... 73
5.2.6. Hubungan antara Hubungan Interpersonal dengan
Kinerja Petugas Rekam Medis ....................................... 74
BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................... 76
6.1. Kesimpulan................................................................................. 76
6.2. Saran .......................................................................................... 77
xiii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xiv
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
4.12.Distribusi Responden Berdasarkan Keamanan dan Keselamatan
Kerja di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar ..................... 47
xv
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
4.26.Uji Korelasi Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Petugas Rekam
Medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar .................... 62
xvi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xvii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
xviii
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 1
PENDAHULUAN
Salah satu fungsi yang paling utama dari sebuah rumah sakit adalah
diberikan kepada pasien ataupun mereka yang datang ke fasilitas pelayanan tersebut.
masyarakat yang menuntut pelayanan kesehatan yang bermutu. Salah satu parameter
untuk menentukan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau
informasi dari rekam medik yang baik dan lengkap. Indikator mutu rekam medik
yang baik adalah kelengkapan isi, akurat, tepat waktu dan pemenuhan aspek
persyaratan hukum.
terhadap rekam medis dan aspek hukum rekam medis yang bertujuan untuk
tercapainya tertib administrasi dalam rangka upaya mencapai tujuan rumah sakit,
yaitu peningkatan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, oleh sebab itu dalam
1
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
2
mengelola rekam medis, setiap rumah sakit harus selalu mengacu kepada pedoman
atau petunjuk teknis pengelolaan Rekam Medis yang dibuat oleh rumah sakit yang
bersangkutan.
Pedoman atau petunjuk teknis pengelolaan rekam medis pada suatu rumah
sakit pada dasarnya mengatur proses kegiatan yang dimulai pada saat diterimanya
pasien di tempat penerimaan pasien, pencatatan data medis pasien selama pasien
medis pasien yang meliputi kegiatan penyimpanan serta pengeluaran berkas dari
komunikasi di rumah sakit adalah penerapan rekam medis berbasis komputer. Dalam
rekam medis berbasis komputer secara utuh, komprehensif dan dapat dijadikan data
model bagi rumah sakit lainnya. Rekam medis berbasis komputer akan menghimpun
pengisian rekam medis yang dilakukan dokter rata-rata 78,6% dan yang dilakukan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
3
bahwa data rekam medis belum dimanfaatkan secara optimal sebagai bahan
petugas rekam medis itu sendiri. Dengan motivasi yang baik, petugas rekam medis
kinerja, yaitu: (1) variabel individual, terdiri dari: kemampuan dan ketrampilan:
mental dan fisik, latar belakang: keluarga, tingkat sosial, penggajian, demografis:
umur, asal-usul, jenis kelamin, (2) variabel organisasional, terdiri dari: sumberdaya,
Menurut Mathis & Jackson (2002), kinerja pada dasarnya adalah apa yang
Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian
rujukan bagi masyarakat di wilayah Kota Pematang Siantar. Oleh karena itu rumah
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
4
masyarakat.
dapat dilihat dari beberapa aspek, salah satunya adalah kelengkapan rekam medisnya,
di mana tercermin segala informasi menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan
dasar dalam melakukan tindak lanjut. Salah satu aspek yang sangat berperan secara
signifikan dalam menentukan kualitas rekam medis rumah sakit adalah petugas
rekam medis.
Djasamen Saragih Pematang Siantar, proses pendaftaran saat seorang pasien diterima
di rumah sakit sampai pasien tersebut mendapatkan tindakan medis masih berjalan
lambat yang diakibatkan kurang lengkap dan kurang teraturnya sistem kearsipan data
rekam medis.
mutu pencatatan rekam medis di rumah sakit tersebut masih rendah, karena ada
sebagian data mengenai asuhan keperawatan terhadap pasien yang tidak diisi.
Dampak dari rendahnya mutu pengisian rekam tersebut antara lain pengiriman status
Hasil survei awal yang dilakukan di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang
Siantar dengan pengambilan rekam medis secara acak 100 file rekam medis,
diketahui bahwa petugas rekam medis kurang memberi perhatian terhadap pekerjaan
rekam medis, hal ini terbukti dari persentase pengisian status pada formulir rekam
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
5
medis yang tidak diisi dengan lengkap sebesar 34,1%, pengembalian rekam medis
yang tidak tepat pada tempatnya sebesar 59,03%, serta pengisian status pada rekam
memberikan dampak yang tidak baik bagi proses pelayanan kesehatan kepada pasien,
karena waktu untuk proses pendaftaran sampai dilakukan tindakan medik menjadi
lama. Di samping itu analisa terhadap riwayat penyakit terdahulu serta tindakan
medik yang telah dilakukan sebelumnya tidak dapat dilakukan secara baik akibat
rendahnya kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang
analisis tentang hubungan motivasi dengan kinerja petugas rekam medis dalam
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
6
(kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu
supervisi teknis, serta hubungan interpersonal) dengan kinerja petugas rekam medis
lain, tanggungjawab, peluang untuk maju, serta kepuasan kerja) dan ekstrinsik
(kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu
supervisi teknis, serta hubungan interpersonal) dengan kinerja petugas rekam medis
(kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu
supervisi teknis, serta hubungan interpersonal) dengan kinerja petugas rekam medis
dan peningkatan kinerja petugas rekam medis di masa yang akan datang.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
7
sakit.
3. Bagi Akedemisi
Sebagai bahan perbandingan atau referensi pada studi atau penelitian di masa
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Rekam medis adalah keterangan tertulis dan terekam tentang identitas umum
dan sosial pasien, anamnesa, riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
yang diberikan kepada pasien serta dokumen hasil pelayanan (resume) baik pasien
rawat inap, rawat jalan, dan pelayanan di unit gawat darurat (Brotowasisto, 2003).
berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, hasil
pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lainnya yang diterima pasien pada
saat ini dan saat lampau yang ditulis oleh para praktisi kesehatan dalam upaya mereka
pemeriksaan dan catatan segala kegiatan para pelayan kesehatan atas pasien dari
8
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
9
Menurut Ariyanto (2004) fungsi rekam medis secara umum adalah sebagai:
(a) alat komunikasi antara dokter dan tenaga kesehatan lain, (b) dasar perencanaan
pengobatan yang mesti diberikan kepada pasien, (c) landasan analisis, studi, evaluasi
terhadap mutu pelayanan, (d), dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan, dan
(f) alat perlindungan kepentingan hukum pasien, rumah sakit, maupun dokter yang
bersangkutan.
Dokter boleh memaparkan isi rekam medis jika sudah mendapat izin tertulis dari
pasien. Secara lebih rinci, permenkes tentang rekam medis itu menyebutkan, berkas
rekam medis adalah milik sarana pelayanan kesehatan atau rumah sakit, namun isi
rekam medis merupakan milik pasien. Pada praktiknya, pelaksanaan hak akses
pasien terhadap rekam medis miliknya bisa terwujud dengan pemberian salinan atau
fotokopi, tapi berkas asli mesti tetap berada di rumah sakit dan sang dokter tak boleh
Rekam medis rumah sakit adalah rekam medis yang lengkap, terkini yang
memuat riwayat pasien, kondisi terapi dan hasil perawatan. Rekam medis digunakan
Rekam medis juga digunakan untuk merencanakan evaluasi terapi pasien dan sebagai
alat komunikasi antar dokter dan penyedia pelayanan kesehatan lainnya di rumah
sakit. Pengawas medis dan perawatan melakukan audit kualitas pelayanan kesehatan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
10
dengan mengevaluasi terapi yang dituliskan dalam rekam medis, yang kemudian
(JCAHO) yang dikutip Basbeth (2005) menetapkan tujuan rekam medis adalah :
berkesinambungan
pasien saat pasien berada dalam perawatan di rumah sakit, gawat darurat
d. Sebagai alat bantu hukum bagi pasien, rumah sakit dan dokter.
pelayanan kesehatan.
c) Financial value: Rekam medis dapat dijadikan dasar untuk perincian biaya
d) Research value: Data Rekam Medis dapat dijadikan bahan untuk penelitian
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
11
kesehatan lainnya.
organisasi profesional yaitu: (a) dokter harus memeriksa bahwa dalam setiap
lembaran tercantum nama dan materi identifikasi pasien yang terisi dengan baik,
(b) pengisian harus jelas, tidak membingungkan, (c) rekam medis harus akurat,
adekuat, tepat, aktual dan relevan, (d) untuk dapat memberikan pelayanan sesuai
standar seorang dokter harus melakukan pencatatan sesering mungkin, (e) baik dokter
maupun perawat harus memiliki rencana perawatan yang terpisah namun saling
melengkapi, (f) setiap tindakan yang dilakukan harus tercatat sejak kedatangan awal
pasien, (g) semakin darurat keadaan pasien maka rekam medis harus ditulis sesegera
Secara umum rekam medis pasien harus memuat : (a) keluhan utama,
(b) informasi riwayat pengobatan, (c) riwayat sosial pasien dan keluarga, (d) riwayat
penyakit terdahulu, (e) pemeriksaan fisik, (f) semua prosedur diagnostik, (g) semua
pasien, (i) diagnosis provisional yang merefleksikan keadaan awal pasien saat
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
12
diperiksa oleh dokter sebelumnya, (j) laporan hasil konsultasi, (k) obat yang
diresepkan, (l) respon terhadap terapi yang diberikan, (m) catatan tentang proses
pengobatan, (n) informed consern, (o) tanggal dan identitas dokter tempat
(q) diagnosis akhir berdasarkan terminologi yang berlaku, (r) resume pasien keluar
dari rumah sakit, (s) hasil autopsi yang jelas dan lengkap (Dirjen Yanmed, 1997).
kalau rekam medis tidak akurat dapat merugikan pasien. Pada dasarnya tindakan
koreksi sangat dihindari namun manusia tidak terlepas dari kesalahan. Koreksi yang
(Basbeth, 2005).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menghasilkan rekam medis yang
akurat adalah:
a. Bila terjadi kesalahan dalam penulisan maka bagian yang salah digarisbawahi
dengan satu garis diberi tanggal dan waktu serta alasan penggantian.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
13
tandatangan, waktu dan tanggal serta alasan koreksi dekat bagian yang
Apabila sudah dituliskan maka tidak boleh diganti atau dihapus kecuali
sebelumnya.
e. Rekam medis harus ditulis dengan bahasa yang jelas dan kata-kata yang dapat
dimengerti oleh semua staf yang berkaitan dengan pasien. Catatan bisa tertulis
ataupun diketik dengan jelas. Penulis harus mencantumkan nama, jabatan dan
f. Rekam medis harus mencantumkan jumlah yang adekuat tentang terapi yang
diberikan pada pasien untuk menilai apakah terapi yang diberikan sudah
melalaikan pasiennya.
g. Rekam medis harus segera diselesaikan beberapa hari setelah pasien pulang.
Tidak ada standar yang baku, beberapa rumah sakit memakai batasan 15 hari
h. Data yang ditambahkan pada rekam medis setelah pasien pulang biasanya
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
14
Dewasa ini status hukum dari rekam medis telah berubah namun tidak
mengubah hak kepemilikan dari seorang pasien terhadap rekam medis tersebut.
medis Asli harus tetap berada di tangan rumah sakit. Walaupun hak pasien untuk
melihat dan membuat duplikat dari rekam medisnya adalah mutlak, namun hal
tersebut harus dengan alasan yang jelas. Bila sebuah permohonan yang rasional
diajukan, maka seorang pasien dapat melihat atau bahkan membuat duplikat dari
beberapa kegiatan yaitu : (a) transfer, dalam hal ini seorang dokter berkewajiban
secara etik untuk bekerjasama dan menyerahkan rekam medis pasiennya kepada
dokter lain yang melanjutkan pengobatan pasiennya, (b) kehilangan beberapa bagian
atau seluruh bagian dari suatu rekam medis, kecuali dapat dijelaskan dengan baik
adalah suatu kesengajaan dan untuk tujuan tertentu, (c) perlindungan dan
penyimpanan, seorang dokter berhak untuk menjaga dan memyimpan rekam medis
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
15
telah ditentukan oleh hukum atau peraturan negara atau disesuaikan dengan institusi
sebagai bagian dari rekam medik yang teratur untuk periode 5 tahun; film radiografi
tersebut berakhir, harus disimpan hingga perkara selesai atau untuk periode 12 tahun
tidak terdapat pengaturan penyimpanan yang spesifik terhadap rekam medik. Setiap
pelayanan kesehatan tidak boleh memusnahkan rekam medik atau hasil laboratorium
atau foto sinar-X seseorang setidaknya hingga 5 tahun setelah rekam medik tersebut
dibuat. Sedangkan pada kasus pasien anak, rekam medik tidak boleh dimusnahkan
hingga pasien tersebut mencapai usia dewasa ditambah 3 tahun setelahnya, atau
hingga 5 tahun sejak rekam medik dibuat, kecuali apabila orangtua atau wali dari
pada pasien dan untuk tujuan penelitian, atau pendidikan, dan atau untuk hukum dan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
16
di suatu negara, penahanan rekam medik lebih ditentukan oleh kesepakatan. Penyedia
profesional mengenai usia penyimpanan rekam medik. Sebagai contoh, dua asosiasi,
AHA dan AMRA, merekomendasikan rekam medik pasien, baik asli maupun hasil
kunjungan terakhir pasien. Kedua asosiasi ini juga lebih lanjut menganjurkan bahwa
setelah 10 tahun, rekam medik tersebut dapat dimusnahkan kecuali dilarang oleh
hukum atau peraturan tertentu di negara bersangkutan, atau dalam hal beberapa
informasi harus tetap disimpan oleh institusi tersebut untuk keperluan tertentu.
agar rekam medik tersebut disimpan dalam ruangan yang aman, terkunci dalam
lemari, atau lemari besi, atau perangkat lain serupa. Sebagai tambahan, bila suatu
oleh program yang lain, maka identitas pasien harus ditinggalkan atau data tersebut
memindahkan datanya atau terdapat permintaan yang sah menurut hukum agar data
tersebut disimpan unuk periode waktu yang tertentu. Data tersebut harus dilabeli
dengan nama dari program dan surat permintaan dari pengadilan untuk penyimpanan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
17
2.2. Kinerja
Kinerja adalah penampilan hasil karya personel, baik secara kualitas maupun
maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada
personel yang memangku jabatan fungsional maupun struktural, tetapi juga kepada
merupakan suatu istilah secara umum yang digunakan untuk sebagian atau seluruh
tindakan atau aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode dengan referensi pada
sejumlah standar seperti biaya-biaya masa lalu atau yang diproyeksikan, dengan dasar
instrumen penilaian kinerja yang efektif bagi tenaga profesional. Proses evaluasi
kinerja bagi profesional menjadi bagian terpenting dalam upaya manajemen untuk
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
18
dilakukan pengkajian terhadap beberapa teori kinerja. Secara teoritis ada tiga
kelompok variabel yang mempengaruhi perilaku kerja atau kinerja, yaitu: variabel
mempengaruhi perilaku kerja yang pada akhirnya berpengaruh pada kinerja personel.
Perilaku yang berhubungan dengan kinerja adalah yang berkaitan dengan tugas-tugas
pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mencapai sasaran suatu jabatan atau tugas
(Ilyas, 2001).
Menurut Gibson yang dikutip Ilyas (2001) menyampaikan model teori kinerja
dan melakukan analisis terhadap sejumlah variabel yang mempengaruhi perilaku dan
struktur, dan desain pekerjaan yang mengatur pekerjaan secara individu maupun
organisasi.
belajar, dan motivasi. Variabel ini menurut Gibson (1987) banyak dipengaruhi oleh
Variabel psikologis ini merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur, juga sukar
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
19
karena seorang individu masuk dan bergabung dalam suatu organisasi kerja pada
usia, etnis, latar belakang budaya, dan ketrampilan berbeda satu dengan lainnya.
2.3. Motivasi
merupakan penggerak tingkah laku ke arah suatu tujuan dengan didasari oleh adanya
“motivasi adalah suatu proses psikologi yang mencerminkan interaksi antara sikap,
kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang untuk bertingkah
tindakan/bertingkah laku.
organisasi mau dan rela mengerahkan kemampuan dalam bentuk keahlian atau
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
20
lakunya. Hal ini terkait dengan upaya untuk memenuhi kebutuhan yang dirasakan,
tujuan dan sasaran organisasi telah tercakup tujuan dan sasaran pribadi anggota
organisasi. Pemberian motivasi hanya akan efektif apabila dalam diri bawahan
bersedia bekerja sama demi tercapainya tujuan bersama atau tujuan perusahaan ini
terdapat dua macam yaitu: (a) motivasi finansial yaitu dorongan yang dilakukan
disebut Insentif; dan (b). motivasi non finansial yaitu dorongan yang diwujudkan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
21
tidak dalam bentuk finansial, akan tetapi berupa hal-hal seperti pujian, penghargaan,
Menurut Robbin (2001) teori ini mula-mula dipelopori oleh Maslow pada
untuk memenuhi kepuasan diri dan bergerak memenuhi keperluan tersebut. Lima
hierarki keperluan mengikut Maslow adalah kebutuhan: (1) Faali (fisiologis): antara
lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan perumahan), sex dan kebutuhan
ragawi lain, (2) Keamanan : antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap
kerugian fisik dan emosional, (3) Sosial: mencakup kasih sayang, rasa dimiliki,
diterima baik, dan persahabatan, (4) Penghargaan : mencakup faktor rasa hormat
internal seperti harga-diri, otonomi, dan prestasi; dan faktor hormat ekstemal seperti
status, pengakuan, dan perhatian. (5) Aktualisasi-diri: dorongan untuk menjadi apa
pemenuhan diri.
kategori rendah dan kebutuhan sosial dan kebutuhan akan penghargaan, dan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
22
aktualisasi diri sebagai kebutuhan kategori tinggi. Pembedaan antara kedua kategori
ini berdasarkan alasan bahwa kebutuhan kategori tinggi dipenuhi secara internal (di
dalam diri orang itu). Sedangkan kebutuhan kategori rendah terutama dipenuhi secara
Teori dua faktor dari Herzberg berusaha mencari sebab-sebab adanya rasa
puas dan rasa tidak puas dari seseorang terhadap pekerjaan yang dilakukannya.
diciptakan kepuasan sehingga para pekerja dapat terdorong atau termotivasi untuk
seseorang dipengaruhi oleh suatu faktor yang disebut faktor pemuas (satisfier factor).
Faktor pemuas tersebut timbul di dalam diri pekerja terhadap hasil pekerjaannya dan
pihak lain pada diri pekerja juga terdapat rasa ketidak-puasan yang disebut faktor
kesehatan (higyene factor). Hygiene factor berupa pengaruh lingkungan kerja, yaitu
antara lain berupa hubungan dengan supervisor, hubungan dengan teman kerja, rasa
tidak aman dalam bekerja, kondisi kerja, serta gaji yang cukup. Tersedianya faktor
kesehatan berarti terciptanya lingkungan kerja yang sehat baik sehat fisik maupun
sehat mental (Gitosudarmo, 1986). Kedua faktor yaitu satisfier factor dan hygiene
factor harus tersedia atau disediakan oleh manajer sehingga terjadi dorongan untuk
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
23
bekerja bersama secara efektif dan efisien. Implikasi teori ini bahwa seorang pekerja
mempunyai dorongan untuk berkarya tidak sekedar mencari nafkah akan tetapi
1995).
Sardiman (1986) terbagi atas 2 (dua) jenis, yaitu: (a) motivasi bawaan, yaitu motivasi
yang telah di bawa sejak lahir dan terjadinya tanpa dipelajari. Motivasi bawaan atau
disebut juga dengan motivasi primer terjadi dengan sendirinya tanpa melalui proses
belajar, dan (b) motivasi yang dipelajari, yaitu motivasi yang terjadi karena adanya
komunikasi dan isyarat sosial serta secara sengaja dipelajari oleh manusia. Motivasi
yang dipelajari atau motivasi sekunder muncul melalui proses pembelajaran sesuai
Menurut Handoko (1995), motivasi terdiri atas: (a) motivasi intrinsik, yaitu
motivasi yang berfungsinya tanpa rangsangan dari luar, karena dalam diri individu
tersebut sudah ada dorongan untuk melakukan tindakan, dan (b) motivasi ekstrinsik,
yaitu motivasi yang berfungsinya karena disebabkan oleh adanya faktor pendorong
Dalam penelitian ini variabel motivasi diukur berdasarkan teori dua faktor
dari Hezberg, yaitu motivasi intrinsik : (a) prestasi yang diraih, (b) pengakuan orang
lain, (c) tanggungjawab, (d) peluang untuk maju, (e) kepuasan kerja itu sendiri,
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
24
dan motivasi ekstrinsik, meliputi: (a) kompensasi, (b) keamanan dan keselamatan
kerja, (c) kondisi kerja, (d) prosedur kerja, (e) mutu supevisi teknis, serta
mengharuskan petugas pelaksana rekam medis untuk bekerja secara baik sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan, sehingga menunjukkan hasil kerja atau
kinerja sesuai dengan yang diharapkan. Salah satu indikator mutu pelayanan
kesehatan di rumah sakit adalah kelengkapan rekam medisnya yang ditunjukkan oleh
Untuk mendapatkan rekam medis yang lengkap dan diisi secara tepat, setiap
petugas rekam di rumah sakit harus bekerja sesuai dengan tugas pokok serta
fungsinya (tupoksi) yang telah ditetapkan, yaitu mulai dari pencatatan data pasien
pada lembar masuk (admission sheet) sampai penyimpanan dan mengevaluasi data
rekam medis.
Faktor motivasi dalam bekerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan
pekerja dan memacu motivasi pekerja yang pada akhirnya mendongkrak kinerja
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
25
Dengan demikian, apabila dalam diri setiap petugas rekam medis terdapat
motivasi yang memberi kekuatan untuk bekerja dengan baik dan benar, tentunya akan
dapat dilakukan peningkatan kualitas petugas rekam medis sebagai cerminan atau
Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas dan terarah akan alur penelitian
MOTIVASI INTRINSIK
- Prestasi,
- Pengakuan orang lain
- Tanggungjawab
- Peluang untuk maju
- Kepuasan kerja
KINERJA PETUGAS
REKAM MEDIS
MOTIVASI EKSTRINSIK
- Kompensasi
- Keamanan dan
keselamatan kerja
- Kondisi kerja
- Prosedur kerja
- Mutu supervisi teknis
- Hubungan interpersonal
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
26
berikut:
peluang untuk maju, serta kepuasan kerja) dan ekstrinsik (kompensasi, keamanan dan
keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu supervisi teknis, serta
penelitian ini hubungan kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Pematang Siantar dengan motivasi adalah hubungan yang searah, artinya kinerja
petugas akan baik atau optimal apabila dalam melaksanakan pekerjaan di bagian
rekam medis dalam suasana motivasi yang tinggi, sebaliknya kinerja petugas akan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 3
METODE PENELITIAN
dengan kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang
Siantar.
yang merupakan rumah sakit yang telah melaksanakan pencatatan dan pelaporan data
RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar adalah suatu rumah sakit berskala
besar yang memiliki fasilitas pelayanan yang lengkap seperti fasilitas untuk
pelaksanaan rekam medis. Pelaksanaan penelitian pada bulan Mei – Juli Tahun
2007.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petugas rekam medis yang
mengelola dan melaksanakan kegiatan rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih
27
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
28
kuesioner yang telah dipersiapkan dengan formula alat bantu komputer yaitu dengan
melihat output pada kolom corrected item- total correlation yang merupakan nilai
N ( ∑xy ) - (∑x∑y )
r =
{ [ N∑x2 - (∑x)2 ] . [ N∑y2 . (∑y)2 ] }1/2
dimana :
N = jumlah responden
M ( Vt . Vx )
Rtt =
M . 1 (Vt)
Vx = variasi butir-butir
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
29
Tabel 3.1. Hasil Uji Validitas Kuesioner Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
persyaratan yakni nilai r-hitung semua butir pertanyaan lebih besar dari r-tabel 0.215
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
30
Tabel 3.2. Hasil Uji Reliabilitas Kuesioner Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Nomor
Cronbach Alpha Kriteria Status
Butir
1 0,9623 0,60 Reliabel
2 0,9623 0,60 Reliabel
3 0,9374 0,60 Reliabel
4 0,9374 0,60 Reliabel
5 0,9375 0,60 Reliabel
6 0,9375 0,60 Reliabel
7 0,9672 0,60 Reliabel
8 0,9672 0,60 Reliabel
9 0,9838 0,60 Reliabel
10 0,9838 0,60 Reliabel
11 0,9217 0,60 Reliabel
12 0,9217 0,60 Reliabel
13 0,9281 0,60 Reliabel
14 0,9281 0,60 Reliabel
15 0,9165 0,60 Reliabel
16 0,9165 0,60 Reliabel
17 0,9727 0,60 Reliabel
18 0,9727 0,60 Reliabel
19 0,9139 0,60 Reliabel
20 0,9139 0,60 Reliabel
21 0,9547 0,60 Reliabel
22 0,9547 0,60 Reliabel
yakni nilai cronbach alpha lebih besar dari 0,60 (Gozhali, 2001). Dengan demikian
rekam medis tidak dilakukan uji validitas dan reliabilitas, karena jumlah tupoksi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
31
rekam medis dan kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Pematang Siantar.
3.5.2. Data sekunder dikumpulkan dengan mengutip data laporan atau registrasi
rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar, serta data lain
yang mendukung.
1. Motivasi petugas adalah kebutuhan atau keinginan yang terdapat dalam diri
petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar yang
petugas rekam medis. Motivasi ini dilihat dari aspek intrinsik dan ekstrinsik.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
32
pelayanan kesehatan.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
33
medis.
tertentu.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
34
2. Kinerja petugas rekam medis adalah hasil kerja petugas rekam medis sesuai
Variabel penelitian diukur terhadap sub variabel dari variabel bebas dan variabel
terikat yang menguraikan pelaksanaan rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel motivasi petugas rekam medis
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
35
tertinggi).
Skala pengukuran yang digunakan untuk variabel kinerja petugas rekam medis
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
36
- Baik apabila petugas rekam medis melaksanakan seluruh kegiatan yang telah
ditetapkan dalam uraian tugas (tupoksi) pada unit kerja rekam medis di RSUD
Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar, atau (>70% dari nilai tertinggi).
yang telah ditetapkan dalam uraian tugas (tupoksi) pada unit kerja rekam
medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar), atau (40 -70%
yang telah ditetapkan dalam uraian tugas (tupoksi) pada unit kerja rekam
medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar, atau (<40% dari
nilai tertinggi).
bertujuan untuk mengetahui hubungan motivasi petugas terhadap kinerja petugas rekam
6 Σ D2
rho = 1 –
N(N2 – 1)
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Pematangsiantar berdiri tahun 1911 pada
areal seluas 12,28 Ha dengan luas bangunan 16.800 m2 serta jumlah bangunan
berubah nama menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Djasamen Saragih yang
RSUD Dr. Djasamen Saragih adalah rumah sakit dengan tipe-B non
Pematangsiantar.
Sarana dan prasarana yang tersedia di RSUD Dr. Djasamen Saragih terdiri
dari : 16 unit instalasi rawat jalan, 17 ruang inap dengan 243 tempat tidur instalasi
rawat inap, 14 jenis instalasi penunjang. Operasional rumah sakit didukung oleh 63
orang tenaga medis dengan kualifikasi 31 dokter ahli serta 32 dokter umum dan
dokter gigi, 154 tenaga paramedis perawatan, dan 54 tenaga non medis.
37
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
38
rumah sakit idaman, terbaik dan terpercaya menuju Indonesia sehat 2010”.
Untuk mencapai visi tersebut dibuat misi rumah sakit sebagai berikut :
melalui prosedur yang berlaku dengan cepat, tepat, ramah dan terjangkau.
keramahtamahan.
kesehatan.
operasionalnya
baik.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
39
masyarakat lainnya.
Bagan 4.1
Struktur Organisasi
RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar
Kepala RSUD
Dr. Djasamen Saragih
Kasubbag Kasubbag
Keuangan Perlengkapan dan
Kepegawaian
Instalasi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
40
kelamin, umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja dengan hasil sebagai berikut.
rendah dari seluruh data umur responden menunjukkan bahwa persentase terbesar
(60,0%), sedangkan persentase terkecil berumur 24-32 tahun hanya 1 orang (6,7%).
orang (80,0%), selebihnya adalah laki-laki. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
41
Sarjana masing-masing 2 orang (13,3%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Masa kerja sebagian besar responden antara 1-9 tahun sebanyak 7 responden
(46,7%), sedangkan persentase terkecil dengan masa kerja 10-17 tahun yaitu 2 orang
Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Masa Kerja di RSUD Dr. Djasamen
Saragih Pematangsiantar
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
42
lain, tanggung jawab, peluang untuk maju, serta kepuasan kerja dengan hasil sebagai
berikut.
penting dinyatakan oleh seluruh responden (15 orang; 100,0%), sedangkan keinginan
menerapkan metode baru dalam pekerjaan adalah biasa saja dinyatakan oleh 9 orang
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
43
dalam pelaksanaan rekam medis adalah biasa saja, serta 12 orang (80,0%)
pekerjaan secara baik dan tepat waktu. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.7.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
44
pangkat dan golongan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.8.
Jumlah 15 100,0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
45
sebagai faktor motivasi dalam bekerja sebanyak 12 orang (80%). Namun sebanyak
9 orang (60,0%) responden mempunyai keinginan untuk tetap berada pada unit kerja
yang mempunyai kinerja pada kategori sedang 46,7%. Secara rinci dapat dilihat pada
Tabel 4.10
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
46
dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu supervisi teknis, serta
Adanya pemberian imbalan atau insentif dari rumah sakit kepada petugas
rekam medis merupakan hal yang penting dalam upaya meningkatkan motivasi
petugas, hal ini dinyatakan sebanyak 14 orang (93,3%). Pemberian imbalan atau
pekerjaan dengan baik untuk mendapatkan insentif dari hasil pekerjaannya, hal ini
dinyatakan sebanyak 13 orang (86,6%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.11.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
47
Demikian juga dengan kesesuaian fasilitas yang tersedia di tempat kerja dengan
Jumlah 15 100,0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
48
mendukung pelaksanaan pekerjaan. Adanya dukungan dari unsur pimpinan dan staf
rumah sakit dapat memotivasi petugas rekam medis dalam pelaksanaan pekerjaan,
dinyatakan sebanyak 7 orang (46,7%). Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.13.
secara proporsional sehingga setiap petugas mempunyai beban kerja sesuai dengan
pentingnya pelaksanaan alur kerja kegiatan rekam medis sesuai dengan pedoman
yang telah ditetapkan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.14.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
49
yang penting bagi sebanyak 7 orang (46,7%) responden, dan sebanyak 12 orang
(80,0%) responden menyatakan penting dibuat umpan balik terhadap hasil pekerjaan.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
50
hal yang biasa saja menurut sebanyak 9 orang (60,0%) responden, dan sebanyak
untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.16.
responden yang mempunyai kinerja pada kategori kurang hanya 1 orang (6,7%).
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
51
besar tupoksi yang ditetapkan, hanya tupoksi mengadakan riset dan penelitian yang
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
52
seluruh tupoksi yang ditetapkan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.19.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
53
Kaur dan Staf Pengelolaan Rawat Jalan belum melaksanakan seluruh tupoksi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
54
Kaur dan Staf Pengelolaan Rawat Inap belum melaksanakan seluruh tupoksi
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
55
yang ditetapkan. Namun dari 3 orang staf di Urusan Pengelolaan Pelaporan Rumah
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
56
Kaur dan Staf Pengelolaan Indeks dan Analisa Rekam Medis melaksanakan
seluruh tupoksi yang ditetapkan. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.23.
Tabel 4.23. Distribusi Pelaksanaan Tupoksi Urusan Pengelolaan Indeks dan Analisa
Rekam Medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
57
53,3% responden mencapai kinerja pada kategori cukup, sedangkan responden yang
mempunyai kinerja pada kategori kurang hanya 1 orang (6,7%). Secara rinci dapat
Tabel 4.24. Distribusi Responden Menurut Kinerja di RSUD Dr. Djasamen Saragih
Pematangsiantar
Sub Bidang Pengelolaan dan Pelaporan Rekam Medis mempunyai beberapa unit
kerja yaitu: Urusan Pengelolaan Verifikasi, Urusan Pengelolaan Rawat Jalan, Urusan
Pengelolaan Rawat Inap, Urusan Pengelolaan Pelaporan Rumah Sakit, dan Urusan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
58
Status pasien harus sudah berada di tempat penyimpanan dalam 2 x 24 jam, namun
pada saat pasien kembali berobat berkas rekam medis tidak dapat ditemukan.
Pentingnya melakukan coding terkait dengan aspek hukum rekam medis untuk
dapat mengetahui diagnosa pasien secara pasti, meskipun tidak semua dokter
formulir rekam medis yang kosong belum berjalan dengan baik akibat kekurangan
Berkas rekam medis harus sudah kembali berada di rak penyimpanan dalam 2 x
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
59
penempatan yang tidak sesuai dengan raknya menjadi kendala pada saat pasien
(lihat Lampiran-7).
Penggunaan form sensus harian rekam medis yang belum memuat seluruh jenis
Inap belum bisa merinci jumlah pasien berdasarkan Askes Sosial, Askeskin
Di samping itu adanya rangkap jabatan pada salah satu staf pengolaan rawat inap
pendidikan staf menyebabkan masih banyak status pasien rawat jalan salah kirim
Di poliklinik rawat jalan belum dibuat rekap pasien yang berobat jalan, jumlah
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
60
Setiap sensus harian harus sudah sampai di rekam medis jam 10 pagi, namun
Pelaporan Rekam Medis dapat disimpulkan bahwa kinerja pada kategori cukup
(prestasi, pengakuan orang lain, tanggungjawab, peluang untuk maju, serta kepuasan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
61
Tabel 4.25. Uji Korelasi Motivasi Intrinsik dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Kinerja
Motivasi Intrinsik
Koefisien Spearman Signifikan
a. Prestasi 0,302** 0,274
b. Pengakuan Orang Lain 0,460** 0,084
c. Tanggung Jawab 0,333** 0,225
d. Peluang Untuk Maju 0,778**** 0,001
e. Kepuasan Kerja 0,548*** 0,035
Keterangan: * = Korelasi sangat lemah
** = Korelasi lemah
*** = Korelasi cukup kuat
**** = Korelasi kuat
Dari Tabel 4.25 terlihat variabel peluang untuk maju dan kepuasan kerja
peluang untuk maju dan kepuasan kerja akan meningkatkan kinerja. Sedangkan
variabel prestasi, pengakuan orang lain, dan tanggung jawab dalam penelitian ini
Dari hasil uji korelasi spearman untuk melihat hubungan motivasi ekstrinsik
(kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu
supervisi teknis, serta hubungan interpersonal) dengan kinerja diperoleh hasil seperti
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
62
Tabel 4.26. Uji Korelasi Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Kinerja
Motivasi Ekstrinsik
Koefisien Spearman Signifikan
a. Kompensasi 0,486** 0,066
b. Keamanan dan Keselamatan Kerja 0,810**** 0,000
c. Kondisi Kerja 0,677*** 0,006
d. Prosedur Kerja 0,545*** 0,036
e. Mutu Supervisi Teknis 0,333** 0,225
f. Hubungan Interpersonal 0,211* 0,449
Keterangan: * = Korelasi sangat lemah
** = Korelasi lemah
*** = Korelasi cukup kuat
**** = Korelasi kuat
Dari Tabel 4.26 terlihat variabel yang berhubungan signifikan dengan kinerja
adalah keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja dan prosedur kerja (p<0,05),
artinya semakin tinggi tingkat keamanan dan keselamatan kerja, semakin baik
kondisi kerja, dan semakin baik prosedur kerja akan meningkatkan kinerja. Adapun
berhubungan secara signifikan atau yang berhubungan lebih erat dengan kinerja
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
63
Tabel 4.27. Uji Korelasi Kategori Motivasi dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
di RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar
Kinerja
Motivasi
Koefisien Spearman Signifikan
a. Motivasi Intrinsik 0,496** 0,191
b. Motivasi Ekstrinsik 0,912**** 0,031
Keterangan: * = Korelasi sangat lemah
** = Korelasi lemah
*** = Korelasi cukup kuat
**** = Korelasi kuat
Dari Tabel 4.27 terlihat variabel yang berhubungan signifikan dengan kinerja
adalah motivasi ekstrinsik (p<0,05), artinya semakin tinggi motivasi yang berasal
dari luar luar diri petugas rekam medis akan meningkatkan kinerja. Sedangkan
variabel motivasi intrinsik apabila dilihat secara kategori tidak berhubungan secara
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 5
PEMBAHASAN
petugas rekam medis meliputi: prestasi, pengakuan orang lain, tanggung jawab,
peluang untuk maju, serta kepuasan kerja dapat dijelaskan sebagai berikut.
rekam medis, pada tingkat korelasi lemah. Tingkat korelasi yang lemah antara
motivasi intrinsik dilihat dari aspek prestasi dengan kinerja, karena persentase
responden yang menyatakan prestasi pada kategori sedang (60,0%) lebih besar
Sesuai dengan penelitian Faqih (2003) bahwa seseorang yang disebut dengan
climber adalah seseorang yang terus ingin meraih kesuksesan. Mereka yang berjiwa
climber akan terus pantang mundur menghadapi hambatan yang ada di hadapannya.
Ia anggap itu sebagai sebuah tantangan dan peluang untuk meraih hal yang lebih
64
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
65
Petugas rekam medis yang memiliki motivasi untuk mencapai prestasi yang
5.1.2. Hubungan Pengakuan Orang Lain dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
pengakuan orang lain dengan kinerja petugas rekam medis, pada tingkat korelasi
lemah, artinya kinerja petugas rekam medis tidak terkait erat dengan pengakuan
orang lain. Petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih umumnya
orang lain, namun kontribusi aspek pengakuan orang lain terhadap penunjang kinerja
petugas rekam medis tidak begitu kuat dibandingkan aspek lain dalam motivasi
intrinsik.
pengakuan rekan kerja sebagai dukungan dalam bekerja masih rendah sehingga
Sesuai dengan pendapat Siagian (2004) tentang teori keadilan sebagai salah
yang berlaku dan dibandingkan dengan persepsi bawahan yang bersangkutan sendiri
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
66
antara variabel tanggung jawab dengan kinerja petugas rekam medis lemah.
Berdasarkan kategori aspek tanggung jawab petugas rekam medis di RSUD Dr.
rasa tanggung jawab terhadap pekerjaan masih rendah sehingga berdampak pada
Sesuai dengan pendapat Tomatala (2006) bahwa salah satu upaya yang dapat
Sentuhan psikologis dapat berupa pujian (praising} atau teguran (reprimend), sesuai
Motivasi psikologis yang diberikan dengan tulus akan memberi dorongan yang kuat
bagi para karyawan untuk bergerak maju, memperbaiki diri dan bekerja dengan
yang sehat).
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
67
5.1.4. Hubungan Peluang Untuk Maju dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
Secara statistik berdasarkan uji Spearman aspek peluang untuk maju dalam
motivasi intrinsik berhubungan dengan kinerja petugas rekam medis pada tingkat
korelasi kuat (koefisien = 0,778). Peluang untuk maju yang dimiliki petugas rekam
masih terbatas kesempatan bagi petugas rekam medis dalam mengembangkan diri
motivation) adalah upaya membangunkan semangat diri dengan sugesti diri secara
positif. Sugesti diri secara positif dapat dikembangkan dengan cara terus-menerus
membangun diri dan orang lain. Motivasi diri bertujuan menjaga kestabilan sikap
serta tekad untuk terus maju dan berprestasi. Motivasi diri seperti ini akan meredam
gejolak-gejolak negatif dalam diri serta memberi kekuatan ganda menghadapi krisis
hidup. Motivasi diri memberi tanda kematangan dan membangun tekad untuk
Kepuasan kerja sebagai sebagai salah satu aspek dalam motivasi intrinsik
petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih berhubungan kuat dengan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
68
dimiliki petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih memungkinkan setiap
kepuasan kerja petugas di bagian rekam medis belum optimal sehingga berdampak
dengan antusias kerja yang tinggi, disiplin, motivasi yang bagus, kesediaan belajar
dan menerima pelajaran dari orang lain, dan lain-lain. Tetapi, seiring dengan proses
waktu, kepuasan itu mulai menurun atau memudar. Ini biasanya terekspresikan dari
rasa jenuh atau bosan terhadap pekerjaan yang dirasakan monoton, merasa tidak
bangga lagi terhadap profesi atau pekerjaannya, merasa kehilangan gairah untuk
ketika menemukan pekerjaan baru. Tapi, antusias itu akan menurun setelah enam
bulan bekerja. Ini dirasakan oleh 85 % dari 1000 perusahaan yang dijadikan objek
studi dan melibatkan kurang lebih satu setengah juta karyawan dari sejak tahun
2000-2004.
maksimal satu tahun dari sejak setelah mendapatkan pekerjaan. Selama masa satu
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
69
kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja, prosedur kerja, mutu
rekam medis RSUD Dr. Djasamen Saragih, dengan tingkat hubungan yang
bervariasi.
variabel kompensasi dengan kinerja petugas rekam medis lemah. Petugas rekam
medis yang memiliki motivasi untuk mendapatkan kompensasi dari hasil pekerjaan
RSUD Dr. Djasamen Saragih cenderung melakukan pekerjaan dengan baik dengan
dilaksanakannya.
sistem dan pola pemberian kompensasi dirasakan petugas di bagian rekam medis
Menurut Dessler (1998) untuk menentukan skala gaji atau upah ada beberapa
faktor yang mempengaruhi, diantaranya adalah: (a) faktor hukum, dalam faktor ini
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
70
besaran gaji atau upah yang harus dibayar diatur dalam undang-undang yang
meliputi segi upah minimum, tarif lembur dan tunjangan, (b) faktor serikat buruh,
buruh dengan yang mempekerjakan, (c) faktor kebijakan (pemberi kerja), pemberian
upah dan tunjangan misalnya perbedaan upah/gaji bagi pegawai yang masih dalam
masa percobaan, dan (d) faktor keadilan, faktor keadilan menjadi faktor penting
dalam menentukan tinggi rendahnya pembayaran upah atau gaji dalam arti bahwa
keadilan eksternal tarif upah/gaji harus sebanding dengan organisasi lain, sedangkan
keadilan internal hendaknya setiap pegawai memperoleh pembayaran gaji atau upah
keamanan dan keselamatan kerja pada kategori tinggi, hal ini memberikan hubungan
yang bermakna dengan kinerja (koefisien=0,810) yaitu korelasi yang kuat antara
variabel keamanan dan keselamatan kerja dengan kinerja petugas rekam medis kuat.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
71
kerugian fisik dan emosional biasanya dapat dipenuhi secara eksternal. Demikian
juga dengan variabel keamanan dan keselamatan kerja yang merupakan variabel
dengan korelasi yang kuat dengan kinerja petugas rekam medis hanya akan dapat
dipenuhi dengan kemauan pihak manajemen rumah sakit memberikan perhatian serta
mengelola rumah sakit secara baik sehingga petugas rekam medis merasakan
Sesuai dengan pendapat Robbin (2001) bahwa perlu dipahami bahwa setiap
individu sebagai sumber daya manusia dalam suatu organisasi memiliki nilai-nilai
kerja (work value), yaitu suatu keyakinan pribadi seorang pekerja tentang hasil apa
dalam bekerja. Salah satu nilai kerja yang bersifat ekstrinsik adalah keamanan kerja.
Sesuai dengan penelitian Pusat Kesehatan Kerja (2007) bahwa sekitar 1.505
(16%) di mana 47% dari gangguan tersebut berupa nyeri di daerah tulang punggung
dan pinggang. Dan dilaporkan juga dari 5.057 perawat wanita di 18 Rumah Sakit
terdapat 566 perawat wanita yang mempunyai hubungan kausal pemajanan gas
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
72
dan dukungan dari seluruh unsur pimpinan dan staf pada unit kerja rekam medis
berhubungan cukup kuat dengan kinerja petugas rekam medis di RSUD Dr.
suasana kerja di bagian rekam medis belum kondusif sehingga berdampak pada
berarti.
Pembagian tugas yang proporsional bagi setiap petugas rekam medis dan
adanya pedoman yang ditetapkan untuk alur kerja merupakan aspek prosedur kerja
pada petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih. Hasil penelitian
menunjukkan prosedur kerja yang diterapkan pada kategori tinggi serta berhubungan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
73
pedoman kerja rekam medis belum seluruhnya tercakup dalam prosedur kerja yang
diciptakan dengan mengadakan pengaturan kondisi kerja yang sehat. Hal-hal tersebut
akan menimbulkan motivasi kerja sehingga karyawan mau dan rela untuk
organisasi.
5.2.5. Hubungan Mutu Supervisi Teknis dengan Kinerja Petugas Rekam Medis
terhadap evaluasi pekerjaan merupakan hal yang diamati dalam aspek mutu supervisi
teknis pada petugas rekam medis di RSUD Dr. Djasamen Saragih. Hasil penelitian
dilakukan uji Spearman diperoleh nilai koefisien (0,333), artinya ada hubungan yang
lemah antara variabel mutu supervisi teknis dengan kinerja petugas rekam medis.
kegiatan pengawasan dan evaluasi melalui supervisi belum terlaksana secara optimal
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
74
dilakukan memiliki peran ganda secara simultan, yaitu memelihara kualitas layanan
dalam standar yang tinggi sambil tetap memperhatikan keunikan dari pengguna jasa.
Supervisor sebagai bagian dari manajemen di lini pertama memiliki tugas untuk
kerja perawat. Perawat yang merasa nyaman dan puas dengan pekerjaan dan
yang baik.
hubungan kerja yang baik antar rekan kerja maupun atasan, dan dukungan rekan
kerja untuk mencapai hasil kerja tim yang optimal. Hasil penelitian menunjukkan
dalam mengendalikan diri atau memisahkan antara kondisi hubungan dengan rekan
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
75
masih sering terjadi hubungan yang kurang harmonis antara petugas rekam medis
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
BAB 6
6.1. Kesimpulan
73,4% tingkat pendidikan SMA/Sederajat, dan 46,7% masa kerja antara 1-9
tahun.
2. Sebesar 53,3% petugas rekam medis memiliki motivasi intrinsik yang tinggi
dilihat dari aspek: prestasi, pengakuan orang lain, tanggung jawab, peluang
dilihat dari aspek: kompensasi, keamanan dan keselamatan kerja, kondisi kerja,
4. Sebesar 53,3% kinerja petugas rekam medis pada kategori cukup (jawaban
jumlah tenaga dan kerjasama antar unit kerja sehingga pelaksanaan rekam
medis rumah sakit belum berjalan dengan baik, dan ada petugas rekam medis
76
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
77
untuk maju dan kepuasan kerja dengan kinerja (p<0,05), sedangkan variabel
dan keselamatan kerja, kondisi kerja dan prosedur kerja dengan kinerja
6.2. Saran
1. Melihat hasil uji korelasi Spearman, aspek peluang untuk maju sebagai
faktor yang paling kuat hubungannya dengan kinerja petugas rekam medis,
2. Perlu kebijakan rumah sakit dalam upaya peningkatan kepuasan kerja serta
dan tempat kerja yang nyaman seperti menyediakan fasilitas pendingin ruangan,
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
78
3. Perlu dikembangkan kondisi kerja yang kondusif dan prosedur kerja yang baik,
dengan membuat kebijakan yang mengatur tata kerja petugas rekam medis,
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
DAFTAR PUSTAKA
Basbeth, F., 2005. Rekam Medis, Jakarta : Bagian Forensik dan Medikolegal FK-UI.
Dirjen Yanmed Depkes RI., 1997. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit
di Indonesia, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Ghozali, I., 2001. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang.
Hanafiah, M.J dan Amir, A., 1999. Etika Kedokteran dan Hukum Kesehatan, Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran ECG.
Handoko, T.T., 1992. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, Yogyakarta:
Andi Ofsset.
Hatta, G., 2003. Pendidikan Rekam Medis, Makalah pada Seminar Nasional Kongres
dan Rakernas I-III PORMIKI, Jakarta : Perhimpunan Profesional Perekam
Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia.
RSUD Dr. Djasamen Saragih Pematang Siantar., 2006. Surat Keputusan Direktur
RSUD Pematang Siantar No.126/A/II/TU/VIII/SK/2006 tanggal 7 Agustus
2006 tentang Struktur Organisasi Bidang Perencanaan dan Rekam Medik
beserta Uraian Tugas.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Rusyam, T. A., 1989. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta:
CV. Rajawali Press.
Siagian, S.P. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya, Jakarta: Rineka Cipta.
Sudra, I.R., 2006. Pengelolaan Rekam Medis Multimedia (Panduan bagi Manajer
Informasi Kesehatan), Jakarta: Buletin Rekam Medis & Manajemen
Informasi Kesehatan, edisi 3.
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Lampiran-4
Frequency Table
MOTIVASI INTRINSIK
PRESTASI
Melakukan Tupoksi Secara Efisien dan Efektif
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Penting 15 100.0 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 9 60.0 60.0 60.0
Penting 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 11 73.3 73.3 73.3
Penting 4 26.7 26.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 3 20.0 20.0 20.0
Penting 12 80.0 80.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
TANGGUNG JAWAB
Tanggung Jawab terhadap Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 4 26.7 26.7 26.7
Penting 11 73.3 73.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Penyelesaian Pekerjaan secara Baik dan Tepat Waktu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 5 33.3 33.3 40.0
Penting 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 8 53.3 53.3 60.0
Penting 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 7 46.7 46.7 46.7
Penting 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
KEPUASAN KERJA
Kepuasan terhadap Pelaksanaan Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 12 80.0 80.0 80.0
Penting 3 20.0 20.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 5 33.3 33.3 40.0
Penting 9 60.0 60.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
MOTIVASI EKSTRINSIK
KOMPENSASI
Rumah sakit memberikan imbalan/insentif kepada
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 1 6.7 6.7 6.7
Penting 14 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 1 6.7 6.7 13.3
Penting 13 86.7 86.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 1 6.7 6.7 6.7
Penting 14 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 6 40.0 40.0 46.7
Penting 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
KONDISI KERJA
Fasilitas yang mendukung pelaksanaan kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 6 40.0 40.0 46.7
Penting 8 53.3 53.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Dukungan dari seluruh unsur pimpinan dan staf
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 8 53.3 53.3 53.3
Penting 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
PROSEDUR KERJA
Pembagian tugas secara proporsional
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 1 6.7 6.7 6.7
Penting 14 93.3 93.3 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 2 13.3 13.3 20.0
Penting 12 80.0 80.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 7 46.7 46.7 53.3
Penting 7 46.7 46.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
Umpan Balik
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 3 20.0 20.0 20.0
Penting 12 80.0 80.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
HUBUNGAN INTERPERSONAL
Hubungan Kerja
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Biasa saja 9 60.0 60.0 60.0
Penting 6 40.0 40.0 100.0
Total 15 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak penting 1 6.7 6.7 6.7
Biasa saja 4 26.7 26.7 33.3
Penting 10 66.7 66.7 100.0
Total 15 100.0 100.0
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Lampiran-1
Nonparametric Correlations
Motivasi Intrinsik dengan Kinerja
Correlations
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Lampiran-2
Nonparametric Correlations
Motivasi Ekstrinsik dengan Kinerja
Correlations
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Lampiran-3
Nonparametric Correlations
Motivasi dengan Kinerja
Correlations
Kinerja
Motivasi Motivasi Petugas
Intrinsik Ekstrinsik Rekam Medis
Spearman's rho Motivasi Intrinsik Correlation Coefficient 1.000 .535* .191
Sig. (2-tailed) . .040 .496
N 15 15 15
Motivasi Ekstrinsik Correlation Coefficient .535* 1.000 .031
Sig. (2-tailed) .040 . .912
N 15 15 15
Kinerja Petugas Correlation Coefficient .191 .031 1.000
Rekam Medis Sig. (2-tailed) .496 .912 .
N
15 15 15
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007
Lampiran-6
MASTER DATA
1 1 38 5 11 2 2 1 1 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
2 2 50 3 23 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
3 2 45 3 24 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0
4 2 43 3 23 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 0 2 2 2 2 2 2
5 2 43 3 2 2 2 2 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0
6 2 37 5 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2
7 1 41 4 8 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 0 2 0
8 2 43 3 2 2 1 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 0 2
9 2 43 3 23 2 1 1 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 1 2 1 2 2 2 2 0 2 2
10 2 43 3 23 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 1 2 1 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 0 2 2 2
11 2 46 3 23 2 1 1 2 2 1 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 0 2
12 2 34 3 9 2 1 1 2 2 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 0 0 2 2
13 2 37 3 17 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 0 0
14 2 24 4 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 1 1 2 2 2
15 1 50 3 1 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
SANDRA SRI ANGGRAINI : HUBUNGAN MOTIVASI DENGAN KINERJA PETUGAS REKAM MEDIS DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH Dr. DJASAMEN SARAGIH PEMATANG SIANTAR TAHUN 2007