SKRIPSI
OLEH:
TRI OKTARI
NIM. 131000730
OLEH:
TRI OKTARI
NIM. 131000730
SUMATERA UTARA” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya
sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara
yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
etika keilmuwan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
Penulis
Tri Oktari
iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT
iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat
motivasi kerja terhadap kinerja tim perawat dalam kelengkapan rekam medis
pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi
Sumatera Utara”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat
bimbingan, dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin
1. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum. selaku Rektor Universitas Sumatera
Utara.
2. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
serta telah meluangkan banyak waktu kepada penulis sehingga skripsi ini bisa
5. dr. Heldy BZ, MPH, selaku dosen Penguji I yang telah memberikan masukan
serta saran-saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini serta memberikan
menjalani pendidikan.
6. dr. Fauzi, SKM, selaku dosen Penguji II yang telah memberikan masukan
serta saran-saran kepada penulis dalam perbaikan skripsi ini serta memberikan
menjalani pendidikan.
Sumatera Utara yang telah memberikan bekal ilmu dan telah membantu
9. Direktur dan seluruh pegawai dan perawat di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
10. Kedua orang tua saya tercinta Widia Ningsih dan Alm. Syariffuddin Nst,
kepada kakak saya Ratri Indah Sari S.E, abang saya Dwi Eka Prasetya S.E,
eyang saya Hj. Syamiati, om saya drg. Widiyanto M.kes, bulek saya drg. Tuti
Isnita dan juga seluruh keluarga saya yang selalu memberikan doa, motivasi,
vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11. Yang tersayang sahabatku Fenny dan Riska yang selalu memberikan doa,
12. Yang tersayang 9irlsneration : Ayu, Dina, Hilma, Icha, Laras, Vanny, Widya,
Wilda yang selalu memberikan doa, dukungan, saran, dan motivasi kepada
penulis.
13. Untuk Wipo yang selalu banyak memberikan semangat dan dukungan.
14. Yang tersayang seluruh teman – teman saya di FKM USU, dan untuk yang
tersayang yang selalu berada dipikiran penulis yang selalu memberikan doa,
15. Untuk teman – teman seperjuangan di departemen AKK dan seluruh angkatan
2013 FKM USU yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas dukungan dan
16. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.
penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari semua pihak demi menyempurnakan skripsi ini. Akhir
kata penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat terutama dalam kemajuan ilmu
pengetahuan.
Penulis
Tri Oktari
vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... ii
ABSTRAK......................................................................................................... iii
ABSTRACT ..................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ....................................................................... xiv
viii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................. 39
3.2.1 Lokasi Penelitian......................................................................... 39
3.2.2 Waktu Penelitian ......................................................................... 39
3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................. 39
3.4 Metode Pengumpulan Data.................................................................... 40
3.5 Definisi Operasional.............................................................................. 40
3.6 Aspek Pengukuran................................................................................. 41
3.6.1 Variabel Independen ................................................................... 41
3.6.2 Variabel Dependen...................................................................... 43
3.7 Analisia Data......................................................................................... 43
ix
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN........................................................... 73
6.1 Kesimpulan ........................................................................................... 73
6.2 Saran..................................................................................................... 73
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 75
LAMPIRAN
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.6 Hubungan Rasa Tanggung Jawab dengan Kinerja Tim Perawat dalam
Kelengkapan Rekam Medis................................................................. 60
Tabel 4.7 Hubungan Inisiatif dan Kreativitas dengan Kinerja Tim Perawat
dalam Kelengkapan Rekam Medis ...................................................... 61
Tabel 4.8 Hubungan Semangat Kerja dengan Kinerja Tim Perawat dalam
Kelengkapan Rekam Medis................................................................. 62
xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 3 : Surat Izin Penelitian dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad
Ildrem Provinsi Sumatera Utara
Lampiran 4 : Surat Selesai Penelitian dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara
xiii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Pendidikan Formal
xiv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan yang baik dan berkualitas tidak terlepas dari peran
tenaga medis dan non medis, salah satu diantaranya adalah tenaga keperawatan.
disertai sikap dan tingkah laku yang profesional dan berpegang kepada etika
rekam medis, yang merupakan bukti tertulis dari pelaksanaan asuhan keperawatan
(Hidayat, 2008).
1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2
sangat bermanfaat, menjadi bukti hukum dari apa yang mereka laksanakan sesuai
komunikasi antara sesama perawat yang bertugas dalam rentang shift, dapat
tercatat terhadap kesembuhan pasien dari penyakit sehingga kinerja perawat dapat
(Supratman, 2007).
bukti tanggung jawab dan tanggung gugat dari perawat dalam menjalankan
yang lebih tinggi dan tanggung gugat dari setiap tindakan yang dilaksanakan.
asuhan keperawatan di rumah sakit khususnya di ruang rawat inap, masih belum
sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Menurut Gibson dalam Ilyas (2012),
secara teoritis ada tiga kelompok variabel yang memengaruhi perilaku kerja dan
kinerja, yaitu: (1) Variabel individu, terdiri dari: kemampuan dan keterampilan:
mental dan fisik, latar belakang: keluarga, tingkat sosial, pengalaman, demografis:
umur, etnis, dan jenis kelamin, (2) Variabel organisasi, terdiri dari: sumber daya,
pelayanan suatu rumah sakit, maka perawat dituntut untuk memiliki kemampuan
perawat yang selalu menjadi penentu arah dan kekuatan bekerja adalah motivasi
Namun dalam komponen moril (morale) bahwa aspek motivasi yang terutama
(Nursalam, 2012).
tergantung pada kondisi sosial, yaitu manusia sebagai makhluk sosial memerlukan
interaksi dengan orang lain dan dengan lingkungannya, misalnya kebutuhan untuk
pada kondisi fisik seperti lapar, haus dan tempat tinggal (Ritonga, 2010).
pelaksana dalam kelengkapan rekam medis di ruang rawat inap RSUD. Pirngadi
Medan, disebutkan bahwa hanya sebanyak 40,6% rekam medis untuk pasien yang
motivasi adalah hal-hal yang mendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang
berarti bersumber dari dalam diri seseorang, sedangkan yang dimaksud dengan
yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya dari organisasi, tetapi
pekerjaan.
karir dan pengakuan orang lain. Sedangkan faktor higiene atau pemeliharaan
sistem administrasi dalam organisasi, kondisi kerja dan sistem imbalan yang
bahwa motivasi sangat berpengaruh terhadap pencapaian hasil kerja atau sering
disebut dengan kinerja. Kinerja seorang perawat dapat dilihat dari mutu asuhan
keperawatan yang diberikan pada pasien. Pada dasarnya yang dijadikan acuan
standar praktik keperawatan. Standar praktik ini menjadi pedoman bagi perawat
Demikian halnya dengan pelayanan di rumah sakit jiwa, hal ini juga
menjadi satu pemikiran yang serius, karena masalah kesehatan jiwa telah menjadi
hilangnya sejumlah tahun kualitas kehidupan manusia. Ratusan jiwa wanita, pria
sangat penting, proses keperawatan pada pasien dengan masalah kesehatan jiwa
merupakan tantangan yang unik karena masalah kesehatan jiwa mungkin tidak
dapat dilihat langsung seperti pada masalah kesehatan fisik dan memperlihatkan
gejala yang berbeda serta muncul oleh berbagai penyebab. Banyak pasien dengan
rumah sakit jiwa tidak berbeda, keduanya berpedoman pada Permenkes nomor
269 tahun 2008 tentang rekam medis. Perbedaannya hanya terdapat pada
karakteristik penderita yang dilayani yaitu klien di rumah sakit jiwa merupakan
waktu yang lama, disamping itu asuhan keperawatan yang dilakukan sangat
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara
merupakan rumah sakit jiwa yang menjadi pusat pelayanan tingkat lanjutan
khusus (pusat rujukan) penyakit jiwa untuk pelayanan di Kota Medan khususnya,
dan bahkan dari kabupaten kota dan provinsi dekat lainnya. Rumah Sakit Jiwa
komunikasi antara sesama perawat maupun tenaga medis lain dalam rencana
belum dilaksanakan secara maksimal. Data yang diperoleh dari bagian rekam
medis Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara
masih menemukan dokumentasi asuhan keperawatan pasien rawat inap yang tidak
tercatat dengan lengkap. Diperoleh informasi pada periode tahun 2015 dari
sebanyak 2149 pasien rawat inap di 17 ruangan hanya sebesar 55% yang
lengkap.
terhadap dokumentasi asuhan keperawatan yang terisi lebih banyak adalah pada
kolom implementasi 75%, pengkajian 70%, diagnosis 65%, evaluasi 60%, dan
pada perencanaan 60%. Standar yang ditetapkan oleh rumah sakit adalah 90%.
sehingga perawat masih bertanya kepada perawat shift sebelumnya atau shift
berikutnya. Hal ini penting karena pasien dengan gangguan jiwa tidak tahu bila
sudah diberikan tindakan atau belum diberikan tindakan berbeda halnya dengan
hari, 4 hari dan bahkan ada yang sampai 8 hari atau dengan kata lain pencatatan
sistem rapel yang menyebabkan perawat lupa tentang tindakan apa yang telah
diberikan kepada pasien, berkas rekam medis dikembalikan pada bidang rekam
medis dalam keadaan tidak sempurna, tidak lengkap atau diisi hanya seadanya, 2)
Ketua tim perawat yang tidak selalu memperhatikan dan memberikan bimbingan
serta arahan, 3) Hasil kerja tidak disampaikan kepada perawat yang mengganti
shift selanjutnya, kerja tim yang dilakukan hanya sebatas melihat atau mengamati
jawab, inisiatif dan kreatifitas, dan semangat kerja dapat memengaruhi kinerja tim
tanggung jawab, inisiatif dan kreativitas, dan semangat kerja) terhadap kinerja tim
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa
dalam penelitian ini adalah: Apakah ada pengaruh motivasi kerja (rasa tanggung
jawab, inisiatif dan kreativitas, dan semangat kerja) terhadap kinerja perawat
dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit
2. Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai bahan evaluasi dan masukan
bagi pihak Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera
medis.
peneliti lain yang ingin meneliti kinerja tim perawat rumah sakit di masa
mendatang.
TINJAUAN PUSTAKA
medis BAB I Ketentuan pasal 1, rekam medis adalah berkas yang berisikan
dan pelayanan lain yang telah diberikan. Rekam medis pasien merupakan
himpunan data dan informasi tentang pasien yang terkait dengan administrasi,
proses-proses klinis medis dan penunjang medis, manajemen mutu serta out come
dari proses-proses itu, yang didokumentasikan dan disimpan secara sistematis dan
aman untuk dapat digunakan oleh pihak – pihak yang berhak dan berkepentingan
(Wijono, 2000).
diberikan dapat diterima atau tidak dalam situasi dan keadaan demikian. Rekam
medis harus diisi segera dan secara langsung pada saat dilakukan tindakan dan
pada pemberian instruksi oleh dokter, atau oleh perawat pada saat dilakukan
observasi telah timbul suatu gejala atau suatu perubahan, dan sewaktu melakukan
11
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
12
pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada seorang
pasien selama dirawat di rumah sakit yang dilakukan di unit-unit rawat jalan
termasuk unit rawat darurat dan unit rawat inap (Depkes RI, 2006).
Rekam medis harus tersusun secara tepat dan meliputi data yang
hukum, dan menghasilkan dokumen yang tepat. Rekam medis dapat diartikan
secara sempit ataupun secara luas. Secara sempit, rekam medis seakan-akan hanya
merupakan catatan dan dokumen tentang keadaan pasien. Secara luas, rekam
mempunyai tujuan utama yaitu sebagai dokumen kehidupan pasien yang memadai
dan perawatan-perawatan yang diberikan pada masa lampau dan pada saat ini.
Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis yang meliputi semua informasi
yang telah diberikan pada masa lalu dan siap untuk diakses. Rekam medis perlu
untuk disimpan dan dipelihara karena untuk beberapa tujuan (Depkes RI, 1997),
yaitu:
A. Komunikasi
antara orang-orang yang bertanggung jawab terhadap perawatan pasien pada saat
keuangan pasien. Ketika masih dalam perawatan, beberapa pihak lain yang
terlibat dalam perawatan pasien dan yang menyokong terbentuknya rekam medis
antara lain:
a) Semua staf medis termasuk konsultan, dokter, ahli bedah, ahli obstetric, dll.
b) Perawat.
c) Physiotherapist.
d) Accopational therapist.
f) Tenaga laboratorium.
g) Dietitians.
h) Mahasiswa kedokteran.
i) Radiologist.
harus berguna untuk lainnya, khususnya dokter yang bertanggung jawab terhadap
Pasien dapat datang lagi ke rumah sakit yang sama atau datang ke rumah
sakit yang berbeda dimana semua sejarah kesehatan akan berguna untuk
menetapkan gejala yang terlihat. Komunikasi yang berbasis pada rekam medis
sangat penting antara rumah sakit, klinik, dan pekerja kesehatan dalam
berhubungan dengan pasien adalah sustu hal yang sangat penting bahwa pekerja
bagian rekam medis di rumah sakit adalah memberi pelayanan rekam medis untuk
terkoordinasi.
prosedur.
standar.
D. Sejarah
Rekam medis dapat dipakai untuk melihat tipe pelayanan kesehatan dan
masalah hukum yang berhubungan dengan kepentingan pasien, rumah sakit, dan
a) Identifikasi pasien.
Rekam medis dapat digunakan untuk suatu penelitian kesehatan, isi dari
informasi demografi dan epidemiologi telah lebih banyak digunakan pada saat ini
pelayanan rumah sakit, dan secara rinci tujuan rekam medis akan terlihat secara
analog dengan kegunaan rekam medis itu sendiri. Kegunaan rekam medis dapat
a. Aspek administrasi
b. Aspek medis
c. Aspek hukum
d. Aspek keuangan
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai keuangan, karena isinya dapat
sakit. Tanpa adanya bukti catatan tindakan atau pelayanan, maka pembayaran
e. Aspek penelitan
f. Aspek pendidikan
g. Aspek dokumentasi
menjadi sumber ingatan yang harus didokumentasikan dan dipakai sebagai bahan
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi dan dokter gigi spesialis yang
laboratorium klinik, gizi, anestesi, penata roentgen, rehabilitasi medis dan lain
sebagainya.
5. Dalam hal dokter luar negeri melakukan alih teknologi kedokteran yang
dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit (Depkes RI, 1997).
pasien rawat jalan dan rawat inap. Untuk pasien rawat jalan termasuk pasien
a. Identitas pasien.
riwayat penyakit yang pernah diderita, riwayat keluarga tentang penyakit yang
mungkin diturunkan/kontak.
1) Identitas pasien.
5) Persetujuan pengobatan/tindakan.
6) Catatan konsultasi.
2.1.5 Lembaran Berkas Rekam Medis yang Disediakan Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara
Adapun isi atau lembaran berkas rekam medis yang disediakan Rumah
Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara terdiri dari 27
sebagai berikut: (1) CMD. 001 Dipam Rawat Jalan; (2) CMD. 002 Ringkasan
(No, Tanggal Masuk, Tanggal Keluar, Dokter); (3) CMD. 003 Ringkasan Pasien
Masuk dan Keluar; (4) CMD. 004 Surat Permohonan Mendapatkan Perawatan;
(5) CMD. 005 Surat Pernyataan; (6) CMD. 006 Penempelan: Permohonan
Konsul/Pengantar; (7) CMD. 007 Surat Pengantar Masuk RS. Jiwa; (8) Lembar
Sosial; (11) Lembar Identifikasi Keluarga Pasien; (12) CMD. 009 Laporan
Psikiatrik: Allo Anamnese dan Auto Anamnese; (13) CMD. 011 Catatan
Perkembangan (diisi oleh dokter); (14) CMD. 012 Catatan Perawatan (diisi oleh
perawat); (15) CMD. 014 Grafik Suhu, Nadi, Pernafasan; (16) CMD. 015
Resep; (22) Lembar Informed Consent; (23) CM.D. 042 Lembar Tambahan; (24)
Keperawatan, Evaluasi (Isi Status/Rekam Medik Pasien Rumah Sakit Jiwa Prof.
Khusus untuk perawat, lembar rekam medis yang harus diisi diantaranya
adalah:
(1) CMD. 012 Catatan Perawat; (2) CMD. 014 Grafik Suhu, Nadi,
Pernafasan; (3) CMD. 015 Pengkajian Keperawatan Kesehatan Jiwa; (4) Lembar
(7) Resume Pasien Asuhan keperawatan (Isi Status/Rekam Medik Pasien Rumah
Sesuai dalam protap, seluruh item yang tercantum dalam lembaran rekam
medis harus diisi dengan lengkap dan pengembalian berkas rekam medis harus
tepat waktu.
pelaporan informasi tentang status kesehatan klien serta semua kegiatan asuhan
keperawatan yang dilakukan perawat pada dokumen rekam medis. Untuk lebih
ilmu kesehatan kelompok kerja keperawatan (1992) adalah suatu proses atau
klien, pada bagian tatanan pelayanan kesehatan yang terdiri dari 5 (lima)
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pada klien dalam melakukan
asuhan keperawatan.
keterangan mengenai riwayat kesehatan klien, keadaan kesehatan klien saat ini,
tim kesehatan yang lain serta pihak lain yang memerlukan dan yang berhak
oleh seorang perawat, dari aspek hukum diharapkan akan dapat melindungi
5. Sebagai sarana untuk evaluasi, baik evaluasi terhadap klien maupun tindakan
kesehatan
7. Sebagai sarana untuk pendidikan lebih lanjut bagi tenaga keperawatan serta
2.2 Kinerja
Kinerja berasal dari pengertian performance yaitu hasil kerja atau prestasi
kerja. Kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi
kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan
ekonomi. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari
pekerjaan tersebut. Kinerja adalah tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana
cara mengerjakannya.
optimal sesuai dengan potensi yang dimiliki seorang karyawan dan merupakan hal
sejauh mana aktivitas seseorang dalam melaksanakan tugas dan berusaha dalam
maupun kerja kelompok personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada
kerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi
sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi
Menurut Gibson yang dikutip oleh Ilyas (2012), secara teoritis ada tiga
sikap, kepribadian, dan belajar merupakan hal yang kompleks dan sulit diukur.
kelompok perawat adalah profesi tersendiri dan bukan bawahan dokter, perawat
adalah profesi yang setara dengan dokter, dibutuhkan pengakuan yang tepat
bahwa memang demikian adanya, namun tidak sedikit bahwa profesi ini secara
tidak disadari seperti tunduk terhadap apapun yang diperintahkan dokter. Ada
beberapa teori yang mengatakan bahwa pasien datang ke rumah sakit sebenarnya
mencari perawat bukan mencari yang lain. Namun secara tidak sadar kita lihat
sehari-hari bahwa pasien datang ke rumah sakit untuk mencari dokter, keduanya
benar namun keduanya kurang lengkap, secara tepat bahwa sebenarnya pasien
kepada klien, digunakan standar praktik keperawatan yang telah dijabarkan oleh
1. Pengkajian Keperawatan
meliputi:
b. Sumber data adalah klien, keluarga atau orang yang terkait, tim kesehatan,
klien masa lalu, status kesehatan klien saat ini, status biologis-
d. Kelengkapan data dasar mengandung unsur lengkap, akurat, relevan dan baru.
2. Diagnosa Keperawatan
b. Diagnosis keperawatan terdiri atas: masalah, penyebab, dan tanda atau gejala,
diagnosis keperawatan.
3. Perencanaan Keperawatan
tindakan keperawatan.
4. Implementasi
digunakan.
respons klien.
5. Evaluasi Keperawatan
dalampencapaian tujuan, dan merevisi data dasar dan perencanaan, kriteria proses:
keperawatan.
bawahan, agar mereka mau bekerja keras dengan memberikan semua kemampuan
disamakan dengan dorongan, dorongan atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa
dan jasmani untuk berbuat, sehingga motif tersebut merupakan suatu driving force
yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan perbuatan itu mempunyai
kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif, dan
2009).
directed behavior. Manajer perlu memahami proses psikologis ini apabila mereka
berusaha. Tetapi intensitas tinggi tidak mungkin mengarah pada hasil kinerja yang
lama seseorang dapat menjaga usaha mereka. Individu yang termotivasi akan
Seseorang yang mempunyai motivasi kerja yang tinggi maka dalam dirinya
mempunyai dorongan yang kuat untuk mencapai kinerja yang maksimal, yang
instansi.
2. Semangat kerja
Semangat kerja sebagai keadaan psikologis yang baik apabila semangat kerja
lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam mencapai tujuan yang
energi tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas kehendak sendiri,
kombinasi yang baru sehingga dapat menemukan suatu yang baru. Dalam hal
ini sesuatu yang baru bukan berarti sebelumya tidak ada, akan tetapi sesuatu
yang baru ini dapat berupa sesuatu yang belum dikenal sebelumnya.
Sikap individu pegawai yang mempunyai motivasi kerja yang baik harus
tertentu. Teori ini memusatkan perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
kebutuhan yang menyebabkan orang mau bekerja keras, dengan teori ini dapat
disebutkan bahwa seseorang akan mau berbuat atau tidak berbuat didorong oleh
ada atau tidak adanya imbalan yang akan diperoleh yang bersangkutan.
1. Kebutuhan fisiologis.
4. Kebutuhan pengakuan.
Menurut teori ini, ada tiga komponen dasar yang dapat digunakan untuk
motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsik yaitu motivasi atau dorongan
yang timbul dari dalam diri individu sendiri tanpa ada paksaan dari orang lain,
melainkan atas dasar kemauan sendiri. Berikut ini adalah pandangan mengenai
dengan tugasnya.
d. Pekerjaan itu sendiri yaitu faktor motivasi bagi pegawai untuk berforma
sesuatu, tugas itu cukup menarik dan merupakan tugas yang memberikan
1) Kondisi kerja yaitu suatu kondisi yang aman dan nyaman dengan
pekerjaan dengan baik, perlu didukung oleh suasana atau hubungan kerja
4) Status yaitu posisi atau peringkat yang ditentukan secara sosial yang
diberikan kepada kelompok atau anggota kelompok dari orang lain Status
Teori ini merupakan modifikasi dari teori hierarki kebutuhan Maslow yang
dari:
1. Existence (Keberadaan)
2. Relatedness (Kekerabatan)
sosial sekitarnya.
3. Growth (Pertumbuhan)
perilaku manusia, yang terkandung dalam teori X (teori konvensional) dan teori Y
(teori potensial). Prinsip teori X didasarkan pada pola pikir konvensional yang
Teori ini memandang manusia dengan kacamata gelap dan buram. Prisip
umum teori Y berbeda dengan teori X. Teori ini dapat dikatakan merupakan suatu
revolusi pola pikir dalam memandang manusia secara optimis, karena itu disebut
a) Teori Harapan
untuk bekerja giat dalam pekerjaannya tergantung hubungan timbal balik antara
apa yang diinginkan dan dibutuhkan dari hasil pekerjaan itu. Berapa besar ia yakin
usaha yang dilakukannya. Teori harapan ini didasarkan atas, harapan, nilai,
peraturan.
b) Teori Keadilan
seseorang, jadi atasan harus bertindak adil terhadap semua bawahannya. Penilaian
bukan atas suka atau tidak suka. Jika prinsip ini diterapkan dengan baik oleh
c) Teori Pengukuhan
Teori ini didasarkan dua prinsip, yaitu: prinsip hukum ganjaran, prinsip
satunya faktor yang membentuk kinerja. Hal tersebut dapat dijelaskan dari model
hubungan antara motivasi dengan kinerja dari Robert Kreitner dan Angelo Kinicki
disposisi dan sifat, emosi, suasana hati, keyakinan, dan nilai-nilai pada pekerjaan.
Individual Inputs
Ability, job knowledge
Diposition & traits
Emotions, moods & affect Motivated Behavior
Belief & values Focus: direction,
what we do
Intensity: effort, how
Motivational Processes hard we try
Arousal Attention & direction Quality: task Performance
Intensity & persistence strategies, the way
we do it
Duration:
Job context persistence, how
Physical environment Task design, long we stick to
Rewards & reinforcement,
Supervisory support and coaching,
Social norms, Organizational culture
termotivasi apabila mereka percaya bahwa kinerja mereka akan dikenal dan
kinerja seseorang, namun dalam penelitian ini, peneliti membatasi hanya beberapa
Motivasi Kerja
1. Rasa Tanggung Jawab Kinerja Tim Perawat
2. Inisiatif dan Kreativitas dalam Kelengkapan
3. Semangat Kerja Rekam Medis
2.6 Hipotesis
Ada pengaruh variabel motivasi kerja (rasa tanggung jawab, inisiatif dan
kreativitas, dan semangat kerja) terhadap variabel kinerja tim perawat dalam
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
METODE PENELITIAN
Sofian, 1985).
Provinsi Sumatera Utara, dengan alasan Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad
medis.
Waktu penelitian dimulai dari bulan November 2016 s/d Mei 2017.
Populasi adalah seluruh shift perawat rawat inap di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. Muhammad Ildrem yang terdiri dari 17 ruangan dikalikan dengan 3 shift
39
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
40
yang ada yang jumlahnya menjadi 51 shift. karena jumlah populasi relatif kecil
data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh menggunakan kuesioner
yang telah dipersiapkan dan data sekunder diperoleh dari bagian rekam medis
Rumah sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara.
waktu serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau
2. Inisiatif dan Kreativitas adalah ide, daya usaha serta kemampuan tim
perawat dalam berinteraksi dengan teman satu tim yang terkait dengan proses
medis.
berasal dari diri sendiri maupun dari anggota tim perawat dalam bekerja
perencanaan keperawatan.
yaitu:
yaitu:
3. Semangat Kerja
yaitu:
digunakan:
Keterangan:
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Provinsi Sumatera Utara
Adapun Gambaran umum Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem
Provinsi Sumatera Utara meliputi sejarah, jenis pelayanan, motto, visi dan misi,
4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi
Sumatera Utara
(Rumah Sakit Jiwa) di Glugur, sebagai Rumah Sakit Jiwa yang ke-5 dan memiliki
Kapasitas 26 tempat tidur sampai dengan pada masa pendudukan Jepang Tahun
1943. Pada masa pendudukan tentara sekutu (1943-1947) penderita gangguan jiwa
Rumah Sakit Glugur dievakuasi ke Dolok Merangir ± 100 Km dari Medan kea rah
Belanda ke bekas rumah Sakit Harrison dan Crossfield serta sebagian ditampung
Psikiatri yang merupakan Annex Rumah Sakit Jiwa Pematang Siantar terletak di
Jl. Timor No. 19 Medan. Tahun 1958 sampai dengan 1981 Rumah sakit milik
sebagai Rumah Sakit Jiwa Medan dan menampung pasien rawat inap dari
45
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
46
ruislaag dan dipindahkan ke lokasi baru terletak di terusan Padang Bulan Km. 10
Jl. Bekala Lama, Kampung Mangga Kecamatan Medan Johor dengan luas tanah ±
38.000 m2 (3,8 Ha) dan luas bangunan 5.709 m2, dengan alamat baru yaitu Jl.
Letjend. Djamin Ginting Km. 10/Jl. Tali Air No. 21 Medan dan pada tanggal 15
Medis, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Keperawatan dan Rekam Medis pada
tanggal 28 Desember 1999. Setelah otonomisasi dari tahun 2000 sampai dengan
tahun 2003, Rumah Sakit Jiwa Medan merupakan UPT Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Utara kemudian sesuai dengan Perda Nomor 8 Tahun 2004 dan Surat
Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara, maka RS. Jiwa
Pusat Medan menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara dan
Utara juga pernah mendapat Piagam Penghargaan Citra Pelayanan Prima Tingkat
Madya oleh Menteri Negara pada tanggal 5 November 2010, mendapat Sertifikat
Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik. Perubahan nama Rumah
Sakit Jiwa Daerah Provinsi Sumatera Utara menjadi Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
2. Rawat Jalan
3. Rawat Inap
4. Poli Neorologi
5. Rehabilitasi Medik
9. Psikologi
11. Radiologi
16. Narkoba
17. Apotek
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara mempunyai Motto, Visi dan Misi,
a. Motto
Adapun motto Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi
Sumatera Utara adalah HORAS (Harmonis, Objektif, Rapi, Aman, dan Sigap).
1. Visi
2. Misi
komprehensif.
dan profesionalisme.
komprehensif.
DIREKTUR
Kabid Perawat
Melur
Singgalang
Cempaka
Dolok Martimbang
Napza
Sorik Merapi
GMO
Sibual-buali
IGD
hasil penelitian, dapat kita ketahui bahwa pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa
umur responden yang paling banyak adalah < 30 tahun sebesar (41%), jenis
pendidikan reponden yang paling banyak ialah Diploma (DIII) sebesar (30%) dan
masa kerja responden yang paling besar ialah >5 tahun sebesar (61%). Secara
kadang – kadang, dan sebanyak 25 tim perawat (49%) menyatakan tidak pernah.
pasien baru yang ada diruangan, sebanyak 15 tim perawat (29,4%) menyatakan
tim perawat (5,9%) menyatakan kadang – kadang, dan sebanyak 22 tim perawat
sesuatu yang harus dipenuhi dalam kebutuhan klien, sebanyak 8 tim perawat
yang telah dilakukan kepada shift yang baru, sebanyak 19 tim perawat (37,2%)
ketidaklengkapan yang dilakukan oleh salah satu anggota tim sering dilengkapi
oleh anggota tim, sebanyak 18 tim perawat (35,3%) menyatakan sangat sering,
sebanyak 9 tim perawat (17,6%) menyatakan sering, sebanyak 2 tim perawat (4%)
tidak pernah.
menyatakan tidak pernah. Secara rinci dapat dilihat pada bagian Lampiran 6.
tim perawat diketahui sebanyak 1 tim perawat (2%) termasuk kategori tidak baik,
sebanyak 25 tim perawat (49%) termasuk kurang baik, dan sebanyak 25 tim
perawat (49%) termasuk cukup baik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.2.
indikator menggunakan ide atau daya usaha dalam melaksanakan tugas, sebanyak
sebanyak 4 tim perawat (7,8%) menyatakan kadang – kadang, dan sebanyak 2 tim
sangat sering, sebanyak 13 tim perawat (25,5%) menyatakan sering, dan sebanyak
kadang – kadang, dan sebanyak 3 tim perawat (5,9%) menyatakan tidak pernah.
sebanyak 8 tim perawat (15,7%) menyatakan sering, sebanyak 1 tim perawat (2%)
tidak pernah.
kadang – kadang, dan sebanyak 6 tim perawat (11,7%) menyatakan tidak pernah.
kadang – kadang, dan sebanyak 7 tim perawat (13,8%) menyatakan tidak pernah.
kategori sangat baik, sebanyak 44 tim perawat (86,3%) termasuk cukup baik, dan
sebanyak 2 tim perawat (3,9%) termasuk kurang baik. Secara rinci dapat dilihat
tidak pernah.
sebanyak 1 tim perawat (2%) menyatakan kadang – kadang, dan sebanyak 21 tim
sangat sering, sebanyak 8 tim perawat (6%) menyatakan sering, sebanyak 1 tim
sebanyak 6 tim perawat (11,7%) menyatakan sering, sebanyak 2 tim perawat (4%)
tidak pernah.
kadang – kadang, dan sebanyak 20 tim perawat (39,2%) menyatakan tidak pernah.
perawat diketahui sebanyak 1 tim perawat (2%) termasuk kategori sangat baik,
sebanyak 25 tim perawat (49%) termasuk cukup baik, sebanyak 20 tim perawat
(39,2%) termasuk kurang baik, dan sebanyak 5 tim perawat (9,8%) termasuk tidak
dinyatakan lengkap, dan dari 5 tim perawat (9,8%) dinyatakan tidak lengkap.
Berdasarkan indikator nama pasien, nomor RM, ruang inap, tanggal pengkajian,
tanggal keluar pada lembaran asuhan keperawatan, dari 29 tim perawat (56,9%)
dinyatakan lengkap, dan dari 22 tim perawat (43,1%) dinyatakan tidak lengkap.
pengkajian data dalam rekaman asuhan keperawatan, dari 40 tim perawat (78,4%)
dinyatakan lengkap, dan dari 11 tim perawat (21,6%) dinyatakan tidak lengkap.
yang dilakukan dalam rekaman asuhan keperawatan, dari 43 tim perawat (84,3%)
dinyatakan lengkap, dan dari 8 tim perawat (6%) dinyatakan tidak lengkap.
nama serta paraf perawat setiap kali lembaran catatan keperawatan diisi, dari 36
tim perawat (70,6%) dinyatakan lengkap, dan dari 15 tim perawat (29,4%)
perawat (74,5%) dinyatakan lengkap, dan dari 13 tim perawat (25,5%) dinyatakan
tidak lengkap.
asuhan keperawatan, dari 34 tim perawat (66,7%) dinyatakan lengkap, dan dari 17
tim perawat (66,7%) dinyatakan lengkap, dan dari 17 tim perawat (33,4%)
lengkap, dan dari 22 tim perawat (43,1%) dinyatakan tidak lengkap. Berdasarkan
indikator berkas rekam medis dikembalikan tepat waktu pada bidang rekam
medis, dari 20 tim perawat (39,2%) dinyatakan lengkap, dan dari 31 tim perawat
(61%) dinyatakan tidak lengkap. Secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 7.
kinerja dengan kategori kinerja tim perawat yang memiliki kualitas baik sebesar
45,1% dan sisanya dalam kategori buruk yaitu sebesar 54,9%. Secara rinci dapat
Dari tabel 4.6 dapat dilihat bahwa Hubungan rasa tanggung jawab dengan
kinerja tim perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap, dari 100%
responden dengan rasa tanggung jawab dan kinerja tim perawat, rasa tanggung
jawab tidak baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 0% tim, rasa tanggung
jawab tidak baik dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 2% tim, rasa
tanggung jawab kurang baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 13,8%
tim, rasa tanggung jawab kurang baik dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak
35,3% tim, rasa tanggung jawab cukup baik dengan kinerja tim perawat baik
sebanyak 31,4% tim, rasa tanggung jawab cukup baik dengan kinerja tim perawat
buruk sebanyak 17,6% tim, rasa tanggung jawab sangat baik dengan kinerja tim
perawat baik sebanyak 0% tim, dan rasa tanggung jawab sangat baik dengan
kinerja tim perawat buruk sebanyak 0% tim. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel
4.6.
Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa Hubungan inisiatif dan kreativitas
dengan kinerja tim perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap,
dari 100% responden dengan inisiatif dan kreativitas dan kinerja tim perawat,
inisiatif dan kreativitas tidak baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 0%
tim, inisiatif dan kreativitas tidak baik dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak
0% tim, inisiatif dan kreativitas kurang baik dengan kinerja tim perawat baik
sebanyak 2% tim, inisiatif dan kreativitas kurang baik dengan kinerja tim perawat
buruk sebanyak 2% tim, inisiatif dan kreativitas cukup baik dengan kinerja tim
perawat baik sebanyak 35,3% tim, inisiatif dan kreativitas cukup baik dengan
kinerja tim perawat buruk sebanyak 50,9% tim, inisiatif dan kreativitas sangat
baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 7,8% tim, dan inisiatif dan
kreativitas sangat baik dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 2% tim. Secara
Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa Hubungan semangat kerja dengan
kinerja tim perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap, dari 100%
responden dengan semangat kerja dan kinerja tim perawat, semangat kerja tidak
baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 2% tim, semangat kerja tidak baik
dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 7,8% tim, semangat kerja kurang baik
dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 11,7% tim, semangat kerja kurang baik
dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 27,4% tim, semangat kerja cukup baik
dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 31,4% tim, semangat kerja cukup baik
dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 17,6% tim, semangat kerja sangat
baik dengan kinerja tim perawat baik sebanyak 0% tim, dan semangat kerja sangat
baik dengan kinerja tim perawat buruk sebanyak 2% tim. Secara rinci dapat dilihat
Hasil uji statistik regresi linier berganda dengan tingkat kepercayaan 95%
menunjukkan bahwa:
(p<0,05).
(semangat kerja) terhadap kinerja tim perawat sebesar 27% dan selebihnya
73% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat dalam penelitian ini.
Ternyata dari tabel diatas dari keseluruhan faktor – faktor yang dominan
dengan tingkat koefisien yang berpengaruh dan yang paling dominan adalah rasa
tanggung jawab dan semangat kerja terhadap kinerja tim perawat dalam
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
BAB V
PEMBAHASAN
Kinerja tim perawat adalah hasil kerja yang dicapai oleh tim perawat di
Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dalam
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera
Utara ditemukan bahwa masih terdapat rekam medis pasien rawat inap yang tidak
kinerja yang buruk, dan sebanyak 23 tim perawat (45,1%) menyatakan bahwa
rekam medis yang tidak tepat waktu pada bidang rekam medis, sering tidak
tidak terisi dengan lengkap catatan keperawatan setiap harinya selama pasien
pengkajian data dalam rekaman asuhan keperawatan, berkas rekam medis sering
tidak segera diselesaikan setelah pasien selesai mendapat perawatan, dan sering
tidak tercantumnya nomor urut kegiatan, tanggal, pukul, nama serta paraf perawat
64
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
65
variabel rasa tanggung jawab, inisiatif dan kreativitas, dan semangat kerja.
serta berani mengambil resiko untuk keputusan yang dibuat atau tindakan yang
dilakukan.
Rasa tanggung jawab adalah sikap individu atau pegawai yang mempunyai
motivasi kerja yang baik. Individu atau pegawai yang baik harus mempunyai rasa
tanggung jawab berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja tim perawat dalam
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dengan sig. 0,002 < 0,05.
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa
Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara menunjukan bahwa rasa
waktu, tim perawat sering tidak mencatat segala sesuatu yang harus dipenuhi
dalam kebutuhan klien, pasien baru yang masuk dan mendapatkan asuhan
keperawatan dari tim tidak sering didokumentasikan, dan setiap kekurangan dari
ketidaklengkapan yang dilakukan oleh salah satu anggota tim sering tidak
Rasa tanggung jawab tim perawat merupakan faktor yang penting dalam
dengan hasil kerja tim karena tim perawat secara langsung memberi tindakan
kepada pasien. Jika tim perawat tidak bertangung jawab terhadap pelaksanaan
tindakan maka akan terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kecacatan pada
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Nasution (2009), bahwa rasa
Swadana Tarutung Tapanuli Utara bahwa rasa tanggung jawab tidak berpengaruh
Menurut Tomatala (2006), bahwa salah satu upaya yang dapat memotivasi
dorongan yang kuat bagi para karyawan untuk bergerak maju, memperbaiki diri
dan bekerja dengan lebih baik (bekerja efektif, efisien, dalam hubungan
yang dapat ditempuh yaitu dengan menegakkan disiplin dan menerapkan sanksi
bagi perawat yang tidak memiliki rasa tanggung jawab yang baik dan tidak
Inisiatif dan kreativitas adalah ide, daya usaha serta kemampuan tim
perawat dalam berinteraksi dengan teman satu tim yang terkait dengan proses
medis.
atau pegawai untuk memulai atau meneruskan suatu pekerjaan dengan penuh
energi tanpa ada dorongan dari orang lain atau atas kehendak sendiri, sedangkan
baru sehingga dapat menemukan suatu yang baru. Dalam hal ini sesuatu yang baru
bukan berarti sebelumya tidak ada, akan tetapi sesuatu yang baru ini dapat berupa
Berdasarkan hasil uji regresi linear berganda yang didapatkan inisiatif dan
kreativitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja tim perawat dalam
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dengan sig. 0,122 > 0,05.
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa
perawat memiliki inisiatif dan kreativitas yang cukup besar mempunyai kinerja
yang cenderung sama dengan perawat yang memiliki inisiatif dan kreativitas yang
relatif lebih kecil. Dimana diketahui perawat memiliki inisiatif dan kreativitas
dalam rekam medis pada pasien dan menganggap bahwa sebuah inisiatif dan
kreativitas merupakan suatu hal yang perlu dimiliki oleh perawat dalam
apabila rekan satu tim mereka tidak sempat untuk melakukan pendokumentasian.
tersebut akan memberikan dampak bagi tim mereka ketika mereka akan
memberikan perawatan terhadap pasien. Untuk itu seluruh anggota tim ruangan
harus memiliki inisiatif dan kreativitas yang baik dengan cara membina hubungan
yang baik dengan rekan satu tim agar kegiatan dalam melakukan
signifikan terhadap kinerja perawat dirumah sakit tersebut. Hasil yang berbeda
Rumah Sakit tersebut. Responden yang memiliki inisiatif dan kreativitas yang
baik akan melakukan tindakan perawatan dengan baik juga dengan kemampuan
yang berasal dari diri sendiri maupun dari anggota tim perawat dalam bekerja
seseorang bekerja untuk menghasilkan kerja lebih banyak dan lebih baik. Plippo
untuk bekerja lebih giat dan lebih baik serta konsekuen dalam mencapai tujuan
kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr.
Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dengan sig. 0,037 < 0,05.
berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja tim perawat hal ini disebabkan
medis, anggota tim yang tidak selalu memberikan antusiasme untuk meningkatan
kualitas kerja, adanya hubungan yang kurang harmonis diantara tim perawat,
perawat menyadari bahwa dari segi semangat kerja mereka memang masih
tidak adanya perhatian dan pengawasan yang diberikan oleh ketua tim mereka.
kegiatan. Apabila pekerja tampak merasa senang, optimis mengenai kegiatan dan
tugas, serta ramah satu sama lain, maka karyawan itu dikatakan mempunyai
semangat yang tinggi. Sebaliknya, apabila karyawan tampak tidak puas, lekas
marah, sering sakit, suka membantah, gelisah, dan pesimis, maka reaksi ini
menunjukkan adanya pengaruh antara stress kerja dan semangat kerja terhadap
Hidayah Bantul.
motivasi kerja tenaga paramedik di rumah sakit umum Dr. Pirngadi Medan masih
tergolong rendah, yang terlihat dari rendahnya gairah kerja, disiplin, loyalitas,
BAB VI
6.1 Kesimpulan
terhadap kinerja tim perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat
inap di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera
Utara.
tim perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit
Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Provinsi Sumatera Utara dengan nilai sig
3. Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa variabel inisiatif dan
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit
6.2 Saran
1. Kepada perawat :
73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74
dengan lengkap.
mengetahui lebih dalam faktor – faktor lain yang memengaruhi kinerja tim
perawat dalam kelengkapan rekam medis pasien rawat inap di Rumah Sakit
75
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
76
KUESIONER PENELITIAN
No Urut :
Nama Ruangan :
I. Identitas
Nama :
Umur : Tahun
a. < 30 Tahun
b. 30 – 45 Tahun
c. > 45 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Perempuan
Status : Menikah
Belum Menikah
D.III
S.1
a. ≤ 5 Tahun
b. > 5 Tahun
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan pendapat anda
dengan memberi tanda ceklis ( √ ) pada kolom pilihan jawaban yang tersedia.
SS = Sangat Sering
S = Sering
KK = Kadang – Kadang
TP = Tidak Pernah
No Pertanyaan SS S KK TP
1 Apakah tim perawat sering bekerja dengan penuh
tanggungjawab ?
2 Apakah tim perawat dalam melengkapi dokumentasi
asuhan keperawatan sering tepat waktu ?
3 Apakah setiap pasien baru yang masuk dalam ruangan
ketika mendapatkan asuhan keperawatan dari tim sering
didokumentasikan ?
4 Apakah tim sering mencatat segala sesuatu yang harus
dipenuhi dalam kebutuhan klien ?
5 Setiap terjadi pergantian shift kami sering menyampaikan
apa apa yang telah kami lakukan kepada shift yang baru
6 Apakah setiap kekurangan dari ketidaklengkapan yang
dilakukan oleh salah satu anggota tim sering dilengkapi
oleh anggota tim yang lainnya ?
7 Dalam upaya melengkapi berkas pendokumentasian
asuhan keperawatan dalam rekam medis kami sering
menunda jam kepulangan
No Pertanyaan SS S KK TP
1 Kami sering menggunakan ide atau daya usaha yang kami
miliki dalam melaksanakan tugas agar kami dapat
mengerjakan suatu pekerjaan dengan lebih mudah.
2 Kami sering memunculkan keterampilan kami dalam
melaksanakan tugas agar kami dapat mengerjakan suatu
pekerjaan dengan lebih mudah.
3 Kami mampu mengambil keputusan didalam tim untuk
melaksanakan melengkapi pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan dalam rekam medis
4 Setelah selesai melakukan tindakan kami akan
mengisikannya kedalam berkas pendokumentasian
asuhan keperawatan
5 Kami akan saling membantu apabila pekerjaan didalam
tim banyak
6 Kami akan menyelesaikan dan melakukan pengecekkan
kembali terhadap berkas pendokumentasian yang kami isi
7 Apabila tim lupa melakukan pendokumentasian kami
akan saling mengingatkan
3. Semangat Kerja
No Pertanyaan SS S KK TP
1 Kami sering bergairah dalam melaksanakan pekerjaan
agar kami menjadi perawat yang berprestasi
2 Kami sangat bergairah ingin mengetahui bagaimana kami
dapat mencapai kemajuan dalam tim ketika
menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan
3 Kami sangat berambisi terhadap hasil kerja tim yang akan
dicapai
4 Anggota tim selalu memberikan antusiasme untuk
meningkatan kualitas kerja
5 Fasilitas yang tersedia di rumah sakit mendukung dalam
pelaksanaan melengkapi pengisian dokumentasi asuhan
keperawatan dalam rekam medis.
6 Kami menunjukkan kekuatan dan semangat kami didalam
tim setiap melakukan pendokumentasian asuhan
keperawatan dalam rekam medis
7 Adanya hubungan yang harmonis diantara tim perawat
Pilihlah salah satu pernyataan yang paling sesuai dengan memberi tanda ceklis ( √
Frekuensi
TRTJ_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak baik 1 2.0 2.0 2.0
Kurang baik 25 49.0 49.0 51.0
Cukup baik 25 49.0 49.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
TIK_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang baik 2 3.9 3.9 3.9
Cukup baik 44 86.3 86.3 90.2
Sangat baik 5 9.8 9.8 100.0
Total 51 100.0 100.0
TS_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak baik 5 9.8 9.8 9.8
Kurang baik 20 39.2 39.2 49.0
Cukup baik 25 49.0 49.0 98.0
Sangat baik 1 2.0 2.0 100.0
Total 51 100.0 100.0
TK_1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Buruk 28 54.9 54.9 54.9
Baik 23 45.1 45.1 100.0
Total 51 100.0 100.0
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TRTJ_1 * TK_1 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
Count
TK_1
Total
Buruk Baik
TRTJ_1 Tidak baik 1 0 1
Kurang baik 18 7 25
Cukup baik 9 16 25
Total 28 23 51
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.381(a) 2 .025
Likelihood Ratio 7.891 2 .019
Linear-by-Linear
7.215 1 .007
Association
N of Valid Cases
51
a 2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .45.
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TIK_1 * TK_1 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
Count
TK_1
Total
Buruk Baik
TIK_1 Kurang baik 1 1 2
Cukup baik 26 18 44
Sangat baik 1 4 5
Total 28 23 51
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 2.791(a) 2 .248
Likelihood Ratio 2.899 2 .235
Linear-by-Linear
1.574 1 .210
Association
N of Valid Cases
51
a 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .90.
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
TS_1 * TK_1 51 100.0% 0 .0% 51 100.0%
Count
TK_1 Total
Buruk Baik Buruk
TS_1 Tidak baik 4 1 5
Kurang baik 14 6 20
Cukup baik 9 16 25
Sangat baik 1 0 1
Total 28 23 51
Chi-Square Tests
Asymp. Sig.
Value df (2-sided)
Pearson Chi-Square 7.542(a) 3 .044
Likelihood Ratio 8.101 3 .044
Linear-by-Linear
4.167 1 .041
Association
N of Valid Cases
51
a 4 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .45.
Regression
Model Summary(b)
ANOVA(b)
Sum of
Model Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 3.414 3 1.138 5.805 .002(a)
Residual 9.214 47 .196
Total 12.627 50
a Predictors: (Constant), TS_1, TRTJ_1, TIK_1
b Dependent Variable: TK_1
Coefficients(a)
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients t Sig.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.700 31
Master Data