Anda di halaman 1dari 133

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SISWA TERHADAP

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SD NEGERI 175761 PULO PAKPAHAN


KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SISWA TERHADAP


PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SD NEGERI 175761 PULO PAKPAHAN
KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI

OLEH :

NURUL HUSNA
NIM. 121000463

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SISWA TERHADAP
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SD NEGERI 175761 PULO PAKPAHAN
KECAMATAN PANGARIBUAN KABUPATEN TAPANULI UTARA

Skripsi ini diajukan sebagai


Salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kesehatan Masyarakat

OLEH
NURUL HUSNA
NIM :121000463

FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN
2018

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


HALAMAN PERTANYAAN KEASLIAN SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “HUBUNGAN

PENGETAHAN DAN SIKAP DENGAN TINDAKAN SISWA TERHADAP

PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SD NEGERI 104185 SEI

SEMAYANG KECAMATAN SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2017” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil karya saya sendiri,

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara yang tidak

sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas

pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yan dijatuhkan kepada

saya apabila kemudian ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau klaim lain dari pihak lain terhadap keaslian karya saya

ini.

Medan, Januari 2018


Yang membuat pernyataan

Nurul
Husna
121000463

i
ii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAK

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah sekumpulan perilaku


yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, yang
menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat mampu menolong
dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan
kesehatan masyarakat PHBS masih menjadi perhatian khusus bagi pemerintah.
Berdasarkan rerata Provinsi Sumatera Utara urutan 3 nasional proporsi perilaku
cuci tangan secara benar sebesar 47,0 % dan lima provinsi terendah adalah
Sumatera Barat (29,0%), Papua (29,5%), Kalimantan Selatan (32,3%), Sumatera
Utara (32,9%) dan Aceh (33,6%).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan
sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD
Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun
2017.
Jenis penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif analitik
dengan desain Cross Sectional yang diperoleh dengan wawancara langsung
melalui kuesioner. Sampel yang diambil sebanyak 111 siswa kemudian uji
statistik penelitian menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat dengan
menggunakan uji Chi Square.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap 61 orang siswa laki-laki dan 50
orang siswa perempuan, menunjukan bahwa tidak ada hubungan antara
pengetahuan siswa dengan tindakan perilaku hidup bersih dan sehat (p= 0,940).
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara sikap dan
tindakan perilaku hidup bersih dan sehat (p= 0,490).
Sesuai dengan penelitian diatas maka disarankan kepada pihak sekolah di
SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
untuk meningkatkan mutu fasilitas maupun sarana sanitasi dasar serta
memberikan informasi melalui kegiatan promosi dan edukasi kesehatan serta
meningkat melalui kegiatan yang menarik seperti cerdas cermat antar kelas
maupun antar sekolah dasar.

Kata kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan Siswa, PHBS

iii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRACT

Clean and Healthy Behavior (PHBS) is still a special concern for the
government. It can be seen from the placement of PHBS as one of the indicators
of health improvement achievement in Sustainable Development Goals (SDGs)
program 2015-2030. In the SDGs, PHBS is a prevention strategy with short-term
impacts for health improvement in three regional levels: schools, families and
communities. Based on the average of the University of North Sumatra to the
order of 3 of the proportion of handwashing behavior with soap 47,0%. Hand
washing with soap is one form of personal hygiene efforts.
This study aims to determine the relationship between knowledge and
attitude with the students' actions on the behavior of clean and healthy life in
State Elementary School 104185 Sei Semayang Sunggal District Deli Serdang
Year 2017.
The type of this research is descriptive analytic research with cross
sectional design obtained by direct interview through questionnaire. Sample taken
by 111 students then test statistic research using univariate analysis and bivariate
analysis by using Chi Square test.
The results showed that the knowledge of 90 students (58,8%) have good
knowledge and 63 students (41,2%) have bad knowledge. Judging from the
attitude of 103 students (67,3%) have good attitude and 50 students (32,7%) have
bad attitude. Judging from the action 41 students (26.8%) had good actions and
112 students (73.2%) had bad actions. Based on bivariate test indicate that the
variable of knowledge with action (p = 0,678) there is no relation whereas result
from variable while attitude with action (p = 0,035) there is relation.
It is suggested to the principal and teachers in SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang is expected to improve,
and improve the facilities already available and complete the facilities that are
not yet available for the realization of schools that have students to live clean and
healthy. To the health service agency in this case the puskesmas are in SD Negeri
104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang should
maximize the development of small doctors in schools, provide additional
information through health promotion and education activities and hold small
trainings regularly to the teachers and the students in SD Negeri 104185 Sei
Semayang.

Keywords: PHBS, Student, School Facilities

iv
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur hanyalah milik Allah SWT, Rabb seluruh alam
semesta dan dengan izinnya pula penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN
TINDAKAN SISWA TERHADAP PERILAKU HIDUP BERSIH DAN
SEHAT DI SD NEGERI 104185 SEI SEMAYANG KECAMATAN
SUNGGAL KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2017 “.
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu persyaratan akademik untuk
menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Minat
Studi Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku pada Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, penulisan
mendapat bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, baik secara
moril maupun materil. Untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr Runtung Sitepu, S.H, M.Hum selaku Rektor Universitas


Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Ir. Gerry Silaban, M.Kes yang telah membimbing penulis dan
memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan pada
Program Studi S1 Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Eddy Syahrial, MS selaku Dosen Pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan memberikan masukan serta saran selama
penyusunan skripsi ini.
5. Bapak Drs. Tukiman, MKM selaku Dosen Pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan masukan serta saran selama
penyusunan skripsi ini.

v
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
6. Ibu Namora Lumongga Lubis, MSc, PhD selaku Dosen Penguji I yang
telah meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
7. Bapak Drs. Alam Bakti Keloko, M.Kes selaku Dosen Penguji II yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini.
8. Ibu Dr. Lita Sri Andayani, S.K.M., M.Kes Selaku Kepala Departeman
Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.
9. Ibu Nurhidayati, S.PdI selaku Kepala Sekolah SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang dan seluruh guru
yang telah mengizinkan saya untuk melakukan penelitian di sekolah
tersebut.
10. Seluruh dosen dan staf di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.
11. Teristimewa kepada (Alm.) Ayahanda Saiful, S.E. dan Ibunda Irmawati
yang tiada henti mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.
12. Tersayang kepada adik saya Rafika Rahmi yang senantiasa memberikan
dukungan doa dan semangat kepada penulis
13. Rekan-rekan mahasiswa/i Program Studi S1 Ilmu kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Medan, 12 Desember 2017


Penulis,

Nurul Husna

vi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI........................................i
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT............................................................................................................iv
KATA PENGANTAR...........................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
DAFTAR ISTILAH............................................................................................xiv
RIWAYAT HIDUP..............................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
1.1. Latar Belakang.......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..................................................................................8
1.3. Tujuan Penelitian...................................................................................8
1.3.1. Tujuan Umum..............................................................................8
1.3.2. Tujuan Khusus.............................................................................8
1.4. Manfaat Penelitian................................................................................9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................10


2.1. Perilaku.................................................................................................10
2.1.1. Pengertian Perilaku.....................................................................10
2.1.2. Domain Perilaku..........................................................................11
2.2. Hakikat Perilaku Sehat..........................................................................17
2.3. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat............................................27
2.3.1. Perilaku Kesehatan Lingkungan.................................................27
2.3.2. Manajemen PHBS.......................................................................30
2.3.3. Indikator PHBS...........................................................................31
2.4. Sasaran PHBS.......................................................................................36
2.5. Sarana dan Prasarana PHBS..................................................................39
2.6. Anak Usia Sekolah................................................................................40
2.7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah........................................43
2.8. Kerangka Teori......................................................................................45
2.9. Kerangka Konsep..................................................................................46

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................47


3.1. Jenis Penelitian......................................................................................47
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian................................................................47
3.2.1. Lokasi Penelitian.........................................................................47
3.2.2. Waktu Penelitian.........................................................................47
3.3. Populasi dan Sampel.............................................................................47
3.3.1. Populasi.......................................................................................47

vii
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
3.3.2. Sampel.........................................................................................48
3.4. Variabel Penelitian................................................................................49
3.5. Instrumen Penelitian..............................................................................49
3.6. Metode Pengumpulan Data...................................................................49
3.7. Definisi Operasional..............................................................................49
3.8. Aspek Pengukuran................................................................................50
3.9. Pengolahan dan Analisa Data................................................................53

BAB IV HASIL PENELITIAN...........................................................................54


4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian.....................................................54
4.1.1. Keadaan Geografis SD Negeri 104185 Sei Semayang...............54
4.1.2. Keadaan Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang..................54
4.2.Karakteristik Responden Penelitian Di SD Negeri 104185
Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017............................................................................................55
4.3. Analisis Univariat..................................................................................56
4.3.1. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Siswa
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri
104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2017..................................................................56
4.3.1.1. Pengetahuan Siswa........................................................56
4.3.1.2. Sikap Siswa...................................................................58
4.3.1.3. Tindakan Siswa.............................................................60
4.4. Analisis Bivariat....................................................................................62
4.4.1. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Tindakan
Siswa Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di
SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017........................................62
4.4.1.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat..................62
4.4.1.2. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Sisw Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.................................63
4.5. Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi-Square..............................................64

BAB V PEMBAHASAN......................................................................................65
5.1. Karakterisik Respoden...........................................................................65
5.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat..........................................................66
5.3. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap Perilaku
Hidup Bersih Dan Sehat........................................................................69

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


6.1. Kesimpulan......................................................................................71
6.2. Saran................................................................................................72

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................73
LAMPIRAN

vii
i
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa di SD Negeri 104185


Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017.......................................................................................55

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa di SD Negeri 104185


Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017.......................................................................................57

Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017........................................................................................58

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Sikap Siswa Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017.............59

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Siswa Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017..............60

Tabel 4.6. Distribusi Tindakan Siswa Terhadap Perilaku Hidup Bersih


Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017................................61

Tabel 4.7. Distribusi Kategori Tindakan Siswa Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017..............62

Tabel 4.8. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185
Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017.......................................................................................62

Tabel 4.9. Hubungan Sikap Terhadap Tindakan Siswa Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017.......................................................................................63

Tabel 4.10. Hasil Uji Bivariat Variabel Bebas dengan Variabel Terikat............64

i
x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Teori Penelitian..................................................................45

Gambar 2.2. Kerangka Konsep Penelitian..............................................................46

x
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
RIWAYAT HIDUP

Penulis yang bernama Nurul Husna yang dilahirkan di Sigli pada tanggal

07 Desember 1994 beragama islam anak pertama dari dua bersaudara pasangan

Bapak Alm. Saiful, S.E dan Ibu Irmawati beralamatkan di Dusun I Aman Damai

RT 012 RW 006 Kelurahan Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang.

Pendidikan formal penulis dimulai di TK AL-Furqon Diski pada tahun

1999 dan selesai tahun 2000, SD Negeri 104185 Sei Semayang pada tahun 2000

dan selesai tahun 2006, SMP Negeri 1 Sunggal pada tahun 2006 dan selesai tahun

2009, SMA Swasta Dharma Pancasila Medan pada tahun 2009 dan selesai tahun

2012, pada tahun 2012 melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Sumatera Utara

Fakultas Kesehatan Masyarakat Program Studi Pendidikan Kesehatan dan Ilmu

Perilaku dan selesai di tahun 2017.

xi
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat atau biasa juga disebut sebagai PHBS

adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil

pembelajaran, yang menjadikan seseorang, keluarga, kelompok atau masyarakat

mampu menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam

mewujudkan kesehatan masyarakat (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

Sumatera Utara merupakan salah satu provinsi yang terendah dalam

praktek cuci tangan pakai sabun dengan benar. Cuci Tangan Pakai Sabun yang

merupakan salah satu bentuk upaya kebersihan perorangan (personal higiene).

Berdasarkan rerata Provinsi Sumatera Utara urutan 3 nasional proporsi perilaku

cuci tangan secara benar sebesar 47,0 persen dan lima provinsi terendah adalah

Sumatera Barat (29,0%), Papua (29,5%), Kalimantan Selatan (32,3%), Sumatera

Utara (32,9%) dan Aceh (33,6%) (Kemenkes RI, 2013).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) masih menjadi perhatian khusus

bagi pemerintah. Hal ini terlihat dari ditempatkannya PHBS sebagai salah satu

indikator capaian peningkatan kesehatan dalam program Sustainable Development

Goals (SDGs) 2015-2030. Dalam SDGs, PHBS merupakan strategi pencegahan

dengan dampak jangka pendek bagi peningkatan kesehatan dalam 3 tataran

wilayah yaitu sekolah, keluarga dan masyarakat. (Kemenkes RI, 2015).

Posisi kesehatan dalam kerangka SDGs memiliki perhatian khusus sektor

kesehatan dengan menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang

1
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2

berkelanjutan bagi semua orang yang terkait pada akses air bersih dan akses

sanitasi dasar layak (SDGs Bappenas, 2015).

Kesehatan lingkungan pada kawasan sekolah institusi pendidikan adalah

upaya untuk memberdayakan anggota lingkungan sekolah agar sadar, mau dan

mampu melaksanakan kesehatan lingkungan untuk memelihara dan meningkatkan

kesehatannya, mencegah resiko terjadinya penyakit serta berperan aktif dalam

menggerakkan kesehatan lingkungan sekolah (Depkes, 2010).

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan

pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan

informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku hidup

bersih dan sehat, melalui pendekatan pimpinan (advocacy), bina suasana (social

suport) dan pemberdayaan masyarakat (empowerment) (Dinkes Prov. Sumut,

2012).

Berdasarkan hasil Riskesdas 2013 di Provinsi Sumatera Utara diketahui

bahwa masih sangat rendahnya masyarakat yang berperilaku hidup bersih dan

sehat. Proporsi RT yang ber-PHBS baik sebesar 24,6% sedangkan sisanya 75,4%

adalah RT yang ber-PHBS kurang, seperti Kabupaten Deli Serdang dengan

proporsi 27,8 PHBS baik dan 71,3 PHBS kurang.

Indikator PHBS di sekolah dapat dirinci menjadi dua bagian antara lain:

indikator perilaku siswa dan indikator lingkungan sekolah. Indikator perilaku

siswa yang dipakai sebagai ukuran menilai PHBS di sekolah yaitu mencuci tangan

dengan air mengalir dan menggunakan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


3

kantin sekolah, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang

teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, tidak

menggunakan Narkotika dan Obat-obatan terlarang (NARKOBA) atau Narkotik,

Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), menimbang berat badan dan mengukur

tinggi badan setiap 6 bulan sekali serta membuang sampah pada tempatnya,

sedangkan indikator lingkungan sekolah meliputi tersedianya jamban yang bersih,

air bersih, tempat sampah, Saluran Pengaliran Air Limbah (SPAL), kantin sehat,

serta adaya Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Sekolah sebagai salah satu sasaran

PHBS di tatanan institusi pendidikan perlu mendapatkan perhatian mengingat usia

sekolah bagi anak juga merupakan masa rawan terserang berbagai penyakit serta

munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah (usia 6-

10), salah satunya adalah kecacingan (Pusat Promosi Kesehatan, 2010).

Pembangunan kesehatan di Indonesia merupakan bagian dari

pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya guna tercapainya negara yang kuat.

Terwujudnya derajat kesehatan masyarakat tersebut dapat dicapai, salah satunya

dengan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program PHBS

merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu

kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat, dengan membuka

jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk

meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


4

(Advocacy), bina suasana (Social Support) dan pemberdayaan masyarakat

(Empowerment) (Ratna, 2011)

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah adalah sekumpulan

perilaku yang dipraktikkan oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan

sekolah atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri

mampu mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif

dalam mewujudkan lingkungan sehat. Ada beberapa indikator yang dipakai

sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu mencuci tangan dengan air

mengalir dan memakai sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah,

menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur dan terukur,

memberantas jentik nyamuk, tidak merokok di sekolah, menimbang berat badan

dan mengukur tinggi badan setiap bulan dan membuang sampah pada tempatnya.

(Proverawati, 2012).

Derajat kesehatan anak pada saat ini masih belum bisa dikatakan baik

sebab masih banyak terdapat masalah kesehatan khususnya pada anak sekolah

dasar. Permasalahan perilaku kesehatan pada anak usia sekolah dasar biasanya

berkaitan dengan kebersihan perorangan, lingkungan dan munculnya berbagai

penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah yang ternyata pada umumnya

berkaitan dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Masalah-masalah

yang terjadi pada anak usia sekolah dasar semakin memperjelas bahwa nilai-nilai

PHBS di sekolah masih minim dan belum mencapai tingkat yang diharapkan.

Oleh sebab itu perlu adanya suatu kegiatan intervensi yang dapat meningkatkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


5

pengetahuan dan sikap tentang pelaksanaan PHBS pada anak sekolah dasar.

(Wowor, 2013).

Sekolah Dasar Bersih Sehat adalah Sekolah Dasar yang warganya secara

terus-menerus membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat, dan memiliki

lingkungan sekolah yang bersih, indah, sejuk, segar, rapi, tertib, dan aman.

Sekolah Dasar Bersih Sehat mengutamakan pentingnya pembangunan kesehatan

melalui kegiatan yang bersifat promotif dan preventif, sehingga dapat mendorong

kemandirian semua warga sekolah dan masyarakat di lingkungan sekolah untuk

berperilaku hidup sehat, memelihara kesehatannya, dan meningkatkan kesehatan

di lingkungan. (Arif, 2013).

Menurut penelitian Akbar (2013) bahwa meningkatnya pengetahuan dan

sikap anak sekolah dasar terkait pelaksanaan PHBS yaitu dengan menggunakan

metode diskusi dan ceramah. Diketahui perbedaan rerata nilai pengetahuan dan

sikap responden sesudah intervensi baik dengan metode ceramah maupun metode

diskusi dimana rerata nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode

diskusi yaitu 22,47 dan 14,00 lebih besar nilainya dibandingkan dengan rerata

nilai pengetahuan dan sikap responden dengan metode ceramah yaitu 21,74 dan

13,47. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa metode diskusi menunjukkan

metode penyuluhan yang paling efektif digunakan untuk meningkatkan

pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar tentang PHBS.

Menurut penelitian Diana (2014) bahwa lebih dari separuh siswa memiliki

pengetahuan yang rendah dalam melaksanakan Program Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat (PHBS) yaitu 59,4% pada SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


6

Kabupaten Karimun Tahun 2013. Masih rendahnya pelaksananaan PHBS pada

anak sekolah terutama pada pelaksanaan cuci tangan pakai sabun, berolahraga

secara teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan, memberantas

jentik disekolah dan membuang sampah pada tempatnya. Hal ini disebabkan

masih kurangnya informasi dan pengetahuan anak tersebut tentang PHBS

tersebut, kurangnya fasilitas sarana yang mendukung kegiatan tersebut, serta

masih rendahnya peran guru dan petugas kesehatan dalam memberikan informasi

guna mendukung kegiatan pelaksanaan PHBS pada lingkungan sekolah.

Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan wujud realitas kehidupan

manusia dengan menerapkan prisip-prinsip proses belajar, sehingga perilaku

hidup sehat ini akan terjadi karena adanya proses belajar yang setiap hari mereka

dapatkan, baik lingkungan sekolah, keluarga maupun di lingkungan masyarakat.

Dengan adanya proses belajar ini wawasan pengetahuan akan bertambah,

sehingga diharapkan siswa mampu untuk menelaah dan menafsirkan sesuatu yang

setiap saat ada dihadapanya serta diharapkan mampu untuk mensosialisasikan dan

menerapkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama bagi murid di SD Negeri

104185 Sei Semayang yang menjadi sasaran dalam penelitian.

Data dari MENDIKBUD menjelaskan bahwa jumlah SD yang terdapat di

Kecamatan Sunggal sebanyak 97 sekolah. Di antara semua sekolah yang terdapat

di Kecamatan Sunggal peneliti memilih lokasi penelitian di SD Negeri 104185 Sei

Semayang berlokasi di Jalan Inpres III Dusun I Aman Damai Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Sekolah ini merupakan sekolah inpres. Fasilitas

yang terdapat di sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang yaitu terdapat 1 (satu)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


7

kantin, 1 (satu) perpustakaan, 1 (satu) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dan 2

(dua) kamar mandi, serta tempat pembuangan sampah akhir yang tidak tertutup

dan tidak ada Saluran Pengaliran Air Limbah (SPAL). Di perpustakaan sekolah

ini juga terdapat buku-buku tentang PHBS serta poster yang terdapat di beberapa

kelas. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui hubungan pengetahuan, sikap

dengan tindakan siswa terhadap PHBS di SD Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Berdasarkan survei pendahuluan di SD Negeri 104185 Sei Semayang

bahwasanya didapatkan 5 orang anak memiliki kebiasaan tidak memakai alas kaki

sewaktu istirahat yang setelah bermain tidak melakukan cuci tangan pakai sabun

sebelum masuk kelas. Efek dari tidak mecuci tangan pakai sabun sebelum masuk

kelas menyebabkan patogen (kuman) akan berpindah dari satu orang ke orang lain

sehingga dapat menyebabkan penyakit diare, dan penyakit lainnya. Berdasarkan

hasil wawancara dengan 5 orang anak juga menyebutkan masih jarang guru

memberikan pengarahan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, juga tidak

pernah dilakukan pendidikan kesehatan dari dinas terkait di sekolah ini. Para

siswa di sekolah tersebut belum menyadari pentingnya PHBS di sekolah.

Adapun keadaan faslitas yang ada di sekolah kurang memadai. Sekolah

tersebut, tidak memiliki Saluran Pengairan Air Limbah (SPAL). Selain itu, pihak

sekolah sudah membuat pemisahan sampah organik dan non organik tetapi tidak

memiiki penutup. Kamar mandi untuk guru dan siswa tidak terpisah. Kamar

mandi juga tampak kotor dan jarang dibersihkan sehingga menimbulkan bau tidak

sedap ke ruang kelas yang terletak dekat dengan kamar mandi.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


8

Berdasarkan hal tersebut penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di S D Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang yang telah dikemukan diatas,

maka rumusan masalah dalam penelitian ini apakah ada hubungan pengetahuan,

sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD

Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2017.

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan

siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri 104185 Sei

Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan siswa terhadap perilaku hidup

bersih dan sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang tahun 2017.

2. Untuk mengetahui gambaran sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten

Deli Serdang tahun 2017.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


9

3. Untuk mengetahui gambaran tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih

dan sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang tahun 2017.

4. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2017.

5. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku

hidup bersih dan sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2017.

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Sebagai masukan bagi SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang dalam upaya terciptanya lingkungan yang bersih

dan sehat di sekolah bagi anak- anak.

2. Sebagai masukan bagi penelitian yang lain yang ingin melakukan penelitian

ini selanjutnya.

3. Untuk melatih dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam memecahkan

masalah dengan proses berpikir ilmiah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perilaku

2.1.1 Pengertian Perilaku

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain: berjalan, berbicara, menangis,

tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau

aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati

oleh pihak luar.

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses

adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus-

Organisme–Respon. Dilihat dari bentuk respons terhadap stimulus ini, maka

perilaku dapat dibedakan menjadi dua (Notoatmodjo, 2010):

1. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup adalah respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk

terselubung atau tertutup (covert). Respon atau reaksi terhadap stimulus ini masih

terbatas pada perhatian, persepsi, pengetahuan, kesadaran, dan sikap yang terjadi

pada orang yang menerima stimulus tersebut, dan belum dapat diamati secara

jelas oleh orang lain.

10
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
11

2. Perilaku terbuka (overt behavior)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Respon terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk tindakan

atau praktek, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh orang lain.

2.1.2 Domain Perilaku

Berdasarkan pembagian domain oleh Bloom, dan untuk kepentingan

pendidikan praktis, dikembangkan menjadi tingkat ranah perilaku sebagai berikut

(Notoatmodjo, 2010):

1. Pengetahuan (Knowledge)

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan

sebagainya). Dengan sendirinya pada waktu pengindraan sehingga menghasilkan

pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi

terhadap objek.

Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan umumnya datang dari

pengalaman juga dapat diperoleh dari informasi yang disampaikan orang lain, di

dapat dari buku, surat kabar, atau media massa, elektronik. Penginderaan terjadi

melalui panca indra manusia yaitu indra penglihatan, penciuman, rasa dan raba.

Sebagian besar pengetahuan merupakan domain yang sangat penting untuk

terbentuknya tindakan seseorang (overt behaviour).

Pada dasarnya pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang

memungkinkan seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


12

masalah yang dihadapi. Pengetahuan dapat diperoleh dari pengalaman langsung

ataupun melalui pengalaman orang lain. Pengetahuan dapat ditingkatkan melalui

penyuluhan baik secara individu maupun kelompok untuk meningkatkan

pengetahuan kesehatan yang bertujuan untuk tercapainya perubahan perilaku

individu, keluarga, dan masyarakat dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan

optimal.

2. Sikap (Attitude)

Sikap adalah respons tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang bersangkutan.

Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap suatu

stimulus atau objek. Sikap tidak langsung dilihat tetapi hanya dapat ditafsirkan

terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Sikap secara nyata menunjukkan

konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam

kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap

stimulus sosial (Notoatmodjo, 2010).

Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk

merespon (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek atau situasi tertentu.

Sikap mengandung suatu penelitian emosional/afektif (senang, benci, sedih, dan

sebagainya). Selain bersifat positif dan negatif, sikap memiliki tingkat

kedalaman yang berbeda-beda (sangat benci, agak benci, dan sebagainya). Sikap

itu tidaklah sama dengan perilaku dan perilaku tidaklah selalu mencerminkan

sikap seseorang. Sebab sering kali terjadi bahwa seseorang dapat berubah

dengan memperlihatkan tindakan yang bertentangan dengan sikapnya. Sikap

seseorang dapat berubah

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


13

dengan diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut melalui persuasi

serta tekanan dari kelompok sosialnya.

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang

terhadap suatu stimulus atau objek. Manifestasi sikap itu tidak langsung dapat

dilihat, tetapi dapat ditafsirkan terlebih dahulu dari perilaku yang tertutup. Allport

(1954) dalam Notoatmodjo (2010), menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai tiga

komponen pokok yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek.

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave).

Sikap ini terdiri dari 4 (empat) tingkatan, yaitu :

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperlihatkan stimulus

yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat dilihat dari

kesediaan dan perhatian orang itu terhadap ceramah-ceramah tentang gizi.

2. Merespon (Responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya. Mengerjakan dan menyelesaikan tugas

yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap, karena dengan suatu usaha untuk

menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan, terlepas dari

pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang menerima ide tersebut.

3. Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah

adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya : seorang ibu yang mengajak ibu

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


14

yang lain untuk pergi menimbangkan anaknya ke posyandu atau mendiskusikan

tentang gizi, adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap

positif terhadap gizi anak.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala

resiko merupakan sikap yang paling tinggi.

Ciri-ciri sikap adalah :

1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari sepanjang

perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya. Sifat ini

membedakannya dengan sifat motif-motif biogenetis seperti lapar, haus, atau

kebutuhan akan istirahat.

2. Sikap dapat berubah-ubah karena sikap dapat dipelajari dan karena itu pula

sikap dapat berubah-ubah pada orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan tertentu

terhadap suatu objek. Dengan kata lain, sikap itu dibentuk, dipelajari atau

berubah senantiasa.

4. Objek sikap itu dapat merupakan satu hal tertentu tetapi juga merupakan

kumpulan dari hal-hal tersebut.

5. Sikap mempunyai segi motivasi dari segi-segi perasaan. Sifat ilmiah yang

membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau pengetahuan-pengetahuan

yang dimiliki orang (Notoatmodjo, 2010).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


15

Fungsi sikap dibagi menjadi empat golongan, yakni :

1. Sebagai alat untuk menyesuaikan diri. Sikap adalah sesuatu yang bersifat

communicable artinya sesuatu yang mudah menjalar sehingga mudah pula

menjadi milik bersama.

2. Sebagai alat pengatur tingkah laku. Seseorang tahu bahwa tingkah laku anak

kecil atau binatang umumnya merupakan aksi-aksi yang spontan terhadap

sekitarnya. Antara perangsang dan reaksi tidak ada pertimbangan tetapi pada

orang dewasa dan yang sudah lanjut usianya, perangsang itu pada umumnya

tidak diberi reaksi secara spontan akan tetapi terdapat adanya proses secara

sadar untuk menilai perangsang-perangsang itu. Jadi antara perangsang dan

reaksi terhadap sesuatu yang disisipkannya yaitu sesuatu yang berwujud

pertimbangan-pertimbangan atau penilaian-penilaian terhadap perangsang itu

sebenarnya bukan hal yang berdiri sendiri tetapi merupakan sesuatu yang erat

hubungannya dengan cita-cita orang, tujuan hidup orang, peraturan-peraturan

kesusilaan yang ada dalam bendera, keinginan-keinginan pada orang itu dan

sebagainya.

3. Sebagai alat pengatur pengalaman-pengalaman. Dalam hal ini perlu

dikemukakan bahwa manusia di dalam menerima pengalaman-pengalaman

dari dunia luar sikapnya tidak pasif tetapi diterima secara aktif artinya semua

pengalaman yang berasal dari luar itu tidak semuanya dilayani oleh manusia

tetapi juga manusia memilih mana-mana yang perlu dan mana yang tidak

perlu dilayani. Jadi semua pengalaman ini diberi penilaian lalu dipilih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


16

4. Sebagai pernyataan kepribadian. Sikap sering mencerminkan kepribadian

seseorang. Ini sebabnya karena sikap tidak pernah terpisah dari pribadi yang

mendukungnya. Oleh karena itu dengan melihat sikap-sikap pada objek-objek

tertentu, sedikit banyak orang bisa mengetahui pribadi orang tersebut. Jadi

sikap sebagai pernyataan pribadi. Apabila kita akan mengubah sikap

seseorang, kita harus mengetahui keadaan sesungguhnya dari sikap orang

tersebut. Dengan mengetahui keadaan sikap itu, kita akan mengetahui pula

mungkin tidaknya sikap tersebut dapat diubah dan bagaimana cara mengubah

sikap-sikap tersebut (Purwanto, 2009)

3. Tindakan (Practice)

Seperti telah disebutkan di atas bahwa sikap adalah kecenderungan untuk

bertindak (praktik). Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk

terwujudnya tindakan perlu faktor lain antara lain adanya fasilitas atau sarana dan

prasarana.

Suatu sikap belum optimis terwujud dalam suatu tindakan untuk terwujudnya

sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung/suatu kondisi

yang memungkinkan (Notoatmodjo, 2010). Tindakan terdiri dari empat tingkatan,

yaitu :

1. Persepsi (Perception)

Mengenal dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang

akan diambil adalah merupakan praktik tingkat pertama.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


17

2. Respon Terpimpin (Guided Response)

Dapat melakukan sesuatu sesuai dengan urutan yang benar dan sesuai dengan

contoh adalah merupakan indikator praktik tingkat dua.

3. Mekanisme (Mechanism)

Apabila seseorang telah dapat melakukan sesuatu dengan benar secara

optimis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan, maka ia sudah mencapai

praktik tingkat tiga.

4. Adopsi (Adoption)

Adopsi adalah praktik atau tindakan yang sudah berkembang dengan baik.

Artinya tindakan itu sudah dimodifikasinya tanpa mengurangi kebenaran

tindakan tersebut.

2.2. Hakikat Perilaku Sehat

a. Pengertian Perilaku Kesehatan

Perilaku Kesehatan adalah sebuah bentuk perilaku yang menunjukkan

adanya kaitan antara sehat atau sakit. Perilaku kesehatan menurut Skinner adalah

suatu respon seorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan, minuman, dan

lingkungan (Soekidjo Notoatmodjo, 2007)

Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner (dalam Soekidjo Notoatmodjo,

2007) tersebut, maka perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang

(organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan dengan sakit dan

penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman serta lingkungan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


18

Dari batasan perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok,

yaitu:

1) Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintenance)

Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh

sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan yang terdiri dari 3 aspek yaitu :

a) Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta

pemulihan kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.

b) Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat.

Perlu dijelaskan di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relative,

maka dari itu orang yang sehat pun perlu diupayakan supaya mencapai

tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.

c) Perlu gizi (makanan) dan minuman. Makanan dan minuman dapat

memelihara serta meningkatkan kesehatan seseorang tetapi sebaliknya

makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunya kesehatan

seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit. Hal ini sangat

tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.

2) Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan

atau sering disebut perilaku pencarian pengobatan (health seeking behavior)

Perilaku ini adalah menyangkit upaya atau tindakan seseorang pada saat

menderita penyakit dan atau kecelakaan. Tindakan atau perilaku ini di mulai

dari mengobati sendiri (self treatment).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


19

3) Perilaku kesehatan lingkungan bagaimana seseorang merespons lingkungan,

baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya, sehingga

lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatanya. Dengan kataan lain,

bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak menggangu

kesehatannya sendiri, keluaraga, atau masyarakatnya. Misalnya bagaimana

mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah,

pembuangan limbah, dan sebagainya.

Seorang ahli lain Becker (1979) didalam Notoatmodjo (2007) membuat

klarifikasi lain tentang perilaku kesehatan, sebagai berikut:

1) Perilaku Hidup Sehat

Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan

seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatanya. Perilaku

ini mencakup antara lain :

a) Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini

dalam arti kualitas (mengandung zat-zat gizi yang diperlukan oleh tubuh),

dan kuantitas dalam arti jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan

tubuh. Secara kualitas mungkin di Indonesia dikenal ungkapan empat

sehat lima sempurna.

b) Olahraga teratur, juga mencakup kualitas (gerakan), dan kuantitas dalam

arti frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan

sendirinya, kedua aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan

yang berasangkutan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


20

c) Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengakibatkan

berbagai macam penyakit. Ironisnya kebiasaan merokok ini, khususnya di

Indonesia, seolah-olah sudah membudaya. Hampir 50% penduduk

Indonesia usia dewasa merokok. Bahkan dari hasil suatu penelitian, sekitar

15% remaja telah merokok. Inilah tantangan pendidikan kesehatan kita.

d) Tidak minum minuman keras dan narkoba. Kebasaan minum miras dan

mengkonsumsi narkoba, cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk

Indonesia dewasa diperkirakan sudah mempunyai kebiasan minuman

keras.

e) Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat

tuntutan untuk penyesuaian dengan lingkungan.

f) Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, dan akibatnya

bermacam-macam bagi kesehatan. Stres tidak dapat kita hindari, yang

penting dijaga agar stress tidak menyebabakan gangguan pada

kesehatan,kita harus dapat mengendalikan atau mengelola stress dengan

kegiatan-kegiatan positif.

2) Perilaku sakit (illness behavior) Perilaku sakit ini mencakup respons

seseorang terhadap sakit dan penyakit, presepsinya terahadap sakit,

pengetahuan tentang penyebab dan gejala sakit, pengobatan penyakit.

3) Perilaku peran sakit (the sick role behavior) Dari segi sosiologi, orang sakit

mempunyai peran yang mencakup hak-hak orang sakit (right) dan kewajiban

sebagai orang sakit (obligation). Hak dan kewajiban ini harus diketahui oleh

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


21

orang sakit sendiri maupun orang lain, yang selanjutnya disebut perilaku

peran orang sakit (the sick role). Perilaku ini meliputi:

a) Tindakan untuk memperoleh kesembuhan,

b) Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan

penyakit yang layak,

c) Menegatahui hak (misalnya: hak memperoleh perawatan, memperoleh

pelayanan kesehatan) dan kewajiban orang sakit (memberitahukan

penyakitnya kepada orang lain terutama kepada orang lain.

b. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Sehat merupakan karunia Tuhan yang perlu disyukuri, karena sehat

merupakan hak asasi manusia yang harus dihargai. Sehat juga investasi untuk

meningkatkan produktivitas guna meningkatkan kesejahteraan. Pembangunan

kesehatan merupakan bagian terpadu dari pembangunan sumberdaya manusia

dalam mewujudkan bangsa yang maju dan mandiri serta sejahtera lahir dan batin.

Pembangunan manusia seutuhnya harus mencakup aspek jasmani dan

kejiwaannya disamping spiritual, kepribadian, dan kejuangan. Untuk itu menurut

Depkes (2007), pembangunan kesehatan ditujukan untuk mewujudkan manusia

yang sehat, cerdas, dan produktif. Sehat memang bukan segalanya tetapi tanpa

kesehatan segalanya tidak berarti, karena kesehatan perlu dijaga dipelihara dan

ditingkatkan oleh setiap anggota rumah tangga serta diperjuangkan oleh semua

pihak.

Pola hidup sehat adalah suatu gaya hidup dengan memperhatikn faktor-

faktor tertentu yang mempengaruhi kesehatan, antara lain makanan dan olahraga.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


22

Beberapa gaya hidup sehat yang dapat merusak kesehatan. Untuk memeperoleh

tubuh yang sehat, tidak harus dengan pola hidup yang serba mahal. Semua dapat

diperoleh dengan mudah dan murah, hidup sehat harus diawali dengan perubahan

yang kecil. Perilaku hidup bersih dan sehat dapat diartikan sebagai sekumpulan

perilaku yang dipraktikan oleh peserta didik, guru dan masyarakat atas dasar

kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu mencegah

penyakit dan meningkatkan kesehatannya serta berperan aktif dalam mewujudkan

lingkungan sehat. Perilaku kesehatan menurut Wawan dan Dewi. M (2010),

bahwa perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap

stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,

makanan serta lingkungan.

Menurut Kosa dan Robetson yang dikutip oleh Atikah Proverawati dan

Eni Rahmawati (2012), bahwa perilaku kesehatan individu cenderung dipengaruhi

oleh sikap kepercayaan orang yang bersangkutan terhadap kondisi kesehatan yang

diinginkan dan kurang pada pengetahuan biologisnya. Menurut Skiner yang

dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo (2007) maka perilaku hidup bersih dan sehat

suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus atau objek yang berkaitan

dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman

serta lingkungan.

c. Penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Perilaku kesehatan menurut Skinner yang dikutip oleh Soekidjo Notoatmodjo

(2007) adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atas objek yang

berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan upaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


23

pencarian fasilitas kesehatan. Perilaku seseorang untuk memelihara atau menjaga

kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. Oleh

sebab itu, perilaku pemeliharaan kesehatan ini pada garis besarnya

dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

1) Perilaku orang yang sehat agar tetap sehat dan meningkat. Oleh sebab itu

perilaku ini disebut perilaku (healty behavior), yang mencakup perilaku-

perilaku (overt dan convert behavior) dalam mencegah atau menghindari dari

penyakit dan penyebab penyakit atau penyebab masalah kesehatan (perilaku

prepektif), dan perilaku dalam mengupayakan peningkatan kesehatan

(perilaku promotif)

2) Perilaku orang yang sakit atau telah terkena masalah kesehatan untuk

memperoleh penyembuhan atau pemecahan masalah kesehatan. Oleh sebab

itu perilaku ini disebut perilaku pencarian pelayanan kesehatan. Perilaku ini

mencakup tindakan-tindakan yang diambil seseorang atau anaknya bila sakit

atau terkena masalah kesehatan untuk memperoleh kesembuhan dan terlepas

dari masalah kesehatan tersebut.

d. Faktor-faktor Mempengaruhi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007) perilaku adalah semua aktifitas atau

kegiatan seseorang, baik yang dapat diamati (observe) maupun yang tidak dapat

diamati (unobserve), yang berkaitan dengan pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan. Menurut Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati (2012). Hal-hal yang

mendasar yang perlu diupayakan dalam pembinaan hidup sehat, yaitu:

1) Mencuci tangan dan mengosok gigi dengan bersih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


24

2) Mengkonsumsi makanan yang bergizi

3) Menjaga kebersihan lingkungan sekolah

4) Melakukan olahraga secara teratur

5) Mengatur waktu istirahat yang baik

6) Tidak merokok di sekolah

7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan

8) Membuang sampah pada tempatnya

Dengan menerapkan berperilaku hidup bersih dan sehat di sekolah oleh

peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk

mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit,

serta meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan

lingkungan sekolah sehat.

e. Berperilaku Hidup Bersih dan Sehat

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007) perilaku seseorang dalam memelihara

atau meningkatkan kesehatan erat kaitanya respon seseorang terhadap stimulus

yang berkaitan dengan, sebagai berikut:

1) Berperilaku terhadap makanan dan minuman

Tubuh manusia dapat tumbuh karena ada zat-zat yang berasal dari makanan.

Oleh sebab itu, untuk mendapatkan hidupnya manusia mutlak memerlukan

makanan dan aktifitas penunjang lain guna mendapatkan keadaan jasmani dan

rohani yang baik. Dengan adanya pengetahuan tentang sikap berperilaku sehat dan

pengetahuan tentang zat-zat gizi, seseorang akan mampu menyediakan dan

menghidangkan makanan secara seimbang, dalam arti komposisi yang penting

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


25

untuk pertumbuhan dan perkembangan. Pemenuhan unsur-unsur dalam komposisi

makanan menunjang tercapainya kondisi tubuh yang sehat.

2) Peran dalam berperilaku terhadap kebersihan diri sendiri

Upaya pertama dan yang paling utama agar seseorang dapat dalam keadaan

yang sehat adalah dengan menjaga kebersihan diri sendiri. Menjaga kebersihan

diri sendiri sebenarnya bukanlah hal yang mudah namun bukan pula hal yang

terlalu sulit untuk dilaksanakan. Tujuan untuk menjaga kebersihan adalah agar

siswa mengetahui manfaat kebersihan diri sendiri dan mampu memberikan

bagian-bagian tubuh, serta mampu menerapkan perawatan kebersihan diri sendiri

dalam upaya meningkatkan berperilaku hidup bersih dan sehat.

3) Perilaku terhadap kebersihan lingkungan

Perilaku terhadap lingkungan adalah respon seseorang terhadap lingkungan

sebagai determinan terhadap kesehatan lingkungan. Manusia selalu hidup dan

selalu berada di suatu lingkungan seperti lingkungan tempat tinggal, tempat

belajar dan tempat untuk melakukan suatu aktivitas jasmani dan olahraga.

Untuk dapat mencapai derajat kesehatan yang baik manusia harus hidup

secara teratur. Untuk dapat hidup sehat maka diperlukan kondisi lingkungan yang

baik dan sehat. Maka dari itu dimanapun manusia itu selalu bersama-sama dengan

lingkungannya baik sedang belajar manusia tetap bersatu dengan lingkunganya.

Oleh karena itu kondisi lingkungan perlu diperhatikan benar-benar agar tidak

merusak kesehatan. Maka dari itu peran serorang siswa sangat vital pada saat

berada dilingkungan sekolah atau diluar sekolah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


26

Menurut Soekidjo Notoatmodjo (2007) perilaku terhadap kebersihan

lingkungan merupakan respon seseorang terhadap lingkungan sebagai determinan

kesehatan manusia. Selanjutnya dijelaskan perilaku kesehatan lingkungan itu

sendiri antara lain mencakup:

a) Perilaku sehubungan dengan air bersih, termasuk didalamnya komponen,

manfaat, dan penggunaan air bersih untuk kepentingan kesehatan.

b) Perilaku sehubungan dengan pembuangan air kotor, yang menyangkut

segi-segi hygiene pemeliharaan teknik, dan penggunaanya.

c) Perilaku sehubungan dengan limbah, baik limbah padat maupun limbah

cair. Termasuk di dalamnaya sistem pembuangan sampah dan air limbah,

serta dampak pembuatan limbah yang tidak baik.

d) Perilaku sehubungan dengan rumah yang sehat, yang meliputi ventilasi,

pencahayaan, lantai, dan sebagainya.

e) Perilaku sehubungan dengan pembersihan sarang-sarang nyamuk (vector)

dan sebagainya.

4) Perilaku terhadap sakit dan penyakit

Perilaku terhadap sakit dan penyakit yaitu bagaimana merespon baik pasif

serta rasa yang ada pada dirinya dan diluar dirinya, maupun aktif yang dilakukan

sehubungan dengan penyakit dan sakit tersebut (Soekidjo Notoatmodjo, 2007).

Perilaku seseorang terhadap sakit dan penyakit meliputi:

a) Perilaku peningkatan dan pemeliharaan kesehatan

b) Perilaku pencegahan penyakit

c) Perilaku pencarian pengobatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


27

d) Perilaku pencegahan kesehatan

Pada dasarnya kesehatan tidak akan datang dengan sendirinya maka dari

itu dibutuhkan kesadaran dan peran khusus dari dalam dirinya sendiri. Usaha

tersebut adalah dengan mengupayakan agar setiap individu maupun kelompok

mendapatkan suatu kesehatan yang optimal, sehingga dalam pencapaian

berperilaku hidup bersih dan sehat tercapai secara baik.

2.3 Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Program PHBS merupakan upaya untuk memberikan pengalaman belajar

atau menciptakan suatu kondisi bagi perorang, keluarga, kelompok, dan

masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan

melakukan edukasi, untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui

pendekatan pimpinan (Advocacy), bina suasana (Social Support) dan

pemberdayaan masyarakat (Empowerment). Dengan demikian masyarakat dapat

mengenali dan mengatasi masalahnya sendiri, dan dapat menerapkan cara-cara

hidup sehat dengan menjaga memelihara dan meningkatkan kesehatannya

(Notoatmodjo S., 2007)

2.3.1. Perilaku Kesehatan Lingkungan

Seseorang dapat merespon lingkungan, baik lingkungan fisik maupun

lingkungan sosial budaya sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi

kesehatannya. Dengan kata lain, bagaimana seorang mengelola lingkungannya

sehingga tidak menggangu kesehatan sendiri, keluarga atau masyarakat. Misalnya,

bagaimana mengelola pembuangan tinja, air minum, tempat pembuangan sampah,

pembuangan limbah dan sebagiannya (Notoatmodjo, 2007)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


28

Menurut Becker (1979), yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007) membuat

klasifikasi tentang perilaku hidup sehat ini yaitu sebagai berikut :

1. Makan dengan menu seimbang (appropriate diet). Menu seimbang disini

dalam arti kualitas (mengandung zat-zat yang diperlukan tubuh) dan kuantitas

dalam arti jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh (tidak kurang,

tetapi juga tidak lebih).

2. Olahraga yang teratur mencakup kualitas (gerakan) dan kuantitas dalam arti

frekuensi dan waktu yang digunakan untuk olahraga. Dengan sendirinya

kedua aspek ini akan tergantung dari usia, dan status kesehatan yang

bersangkutan.

3. Tidak merokok. Merokok adalah kebiasaan buruk yang mengakibatkan

berbagai macam penyakit. Namun, kenyataannya kebiasaan merokok ini

khususnya di Indonesia seolah sudah menjadi budaya pada hampir 50 %

penduduk Indonesia usia dewasa. Bahkan dari hasil penelitian, sekitar 15%

remaja telah merokok.

4. Tidak minum-minuman keras dan narkoba. Kebiasaaan minum-minuman

keras dan mengkonsumsi NARKOBA (Narkotik dan bahan-bahan berbahaya

lainnya), juga cenderung meningkat. Sekitar 1% penduduk Indonesia dewasa

diperkirakan sudah mempunyai kebiasaan minum minuman keras.

5. Istirahat yang cukup. Dengan meningkatnya kebutuhan hidup akibat tuntutan

dan penyesuaian dengan lingkungan modern, mengharuskan orang untuk

lebih bekerja keras. Sehingga waktu istirahat mereka berkurang dari yang

biasanya. Hal ini juga dapat membahayakan kesehatan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


29

6. Mengendalikan stres. Stres akan terjadi pada siapa saja, terlebih dari tuntutan

hidup yang keras. Kecenderungan stres meningkat pada setiap orang. Stres

tidak dapat kita hindari, yang terpenting stres dijaga agar tidak menyebabkan

gangguan kesehatan. Kita harus dapat mengendalikan stres atau mengelola

stres dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan menyenangkan.

7. Perilaku atau gaya hidup yang positif bagi kesehatan. Misalnya, tidak

berganti-ganti pasangan dalam hubungan seks, penyesuain diri kita dengan

lingkungan, dan sebagainya.

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo S., (2007), ada 3 (tiga)

faktor penyebab mengapa seseorang melakukan perilaku hidup bersih dan sehat

yaitu : (a) faktor pendorong (predisposising factor), faktor pendukung (enabling

factor) dan faktor penguat (reinforcing factor).

a) Faktor Pendorong (presdisposising factor), adalah faktor ini mencakup

pengetahuan dan sikap anak-anak terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat. Dimana faktor ini menjadi pemicu atau antesenden terhadap

perilaku yang menjadi dasar atau motivasi bagi tindakannya akibat tradisi

atau kebiasaan, kepercayaan, tingkat pendidikan dan tingkat sosial

ekonomi. Misalnya pengetahuan, sikap, keyakinan dan nilai yang dimiliki

oleh seseorang yang tidak mau merokok karena melihat kebiasaan dalam

anggota keluarganya tidak ada satupun yang merokok.

b) Faktor Pendukung (enabling factor) adalah faktor pemicu terhadap

perilaku yang memungkinkan suatu motivasi atau tindakan terlaksana.

Faktor ini mencakup ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


30

kesehatan bagi anak-anak misalnya air bersih, tempat pembuangan

sampah, jamban, ketersediaan makanan bergizi dan sebagainya. Fasilitas

ini pada hakikatnya mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku

hidup bersih dan sehat.

c) Faktor Penguat (reinforcing factor) adalah faktor yang menentukan apakah

tindakan kesehatan memperoleh dukungan atau tidak. Faktor ini terwujud

dalam bentuk sikap dan perilaku pengasuh anak-anak atau orang tua yang

merupakan tokoh yang dipercaya atau dipanuti oleh anak-anak. Contoh

pengasuh anak-anak memberikan keteladanan dengan melakukan cuci

tangan sebelum makan, atau selalu minum air yang sudah dimasak. Maka

hal ini akan menjadi penguat untuk perilaku hidup bersih dan sehat bagi

anak-anak. Seperti halnya pada masyarakat yang memerlukan acuan untuk

berperilaku melalui peraturan-peraturan atau undang-undang baik dari

pusat maupun pemerintah daerah, perilaku tokoh masyarakat, tokoh

agama, serta petugas kesehatan setempat.

2.3.2. Manajemen PHBS

Menurut Depkes RI (2002), manajemen PHBS adalah penerapan keempat

proses manajemen pada umumnya ke dalam model pengkajian dan

penindaklanjutan.

a. Kualitas hidup adalah sasaran utama yang ingin dicapai di bidang

Pembangunan sehingga kualitas hidup ini sejalan dengan tingkat

kesejahteraan.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


31

b. Derajat kesehatan adalah sesuatu yang ingin dicapai dalam bidang

kesehatan, dengan adanya derajat kesehatan akan tergambarkan masalah

kesehatan yang sedang dihadapi.

c. Faktor lingkungan adalah faktor fisik, biologis dan sosial budaya

yang langsung/tidak mempengaruhi derajat kesehatan.

d. Faktor perilaku dan gaya hidup adalah suatu faktor yang timbul karena

adanya aksi dan reaksi seseorang atau organisme terhadap lingkungannya.

2.3.3. Indikator PHBS

Menurut Depkes RI (2002) menetapkan indikator yang ditetapkan

pada program PHBS berdasarkan area/wilayah, ada tiga bagian yaitu sebagai

berikut :

I. Indikator Nasional

Ditetapkan 3 indikator, yaitu :

a. Presentase penduduk tidak merokok.

b. Presentase penduduk yang memakan sayur-sayuran dan buah-buahan.

c. Presentase penduduk melakukan aktifitas fisik/olahraga.

Alasan dipilihnya ke tiga indikator tersebut berdasarkan issue global dan

regional, seperti merokok telah menjadi issue global, karena selain

mengakibatkan penyakit jantung, kanker paru-paru, juga berpotensi menjadi entry

point untuk narkoba. Pola makan yang buruk akan berakibat buruk pada semua

golongan umur, bila terjadi pada usia balita akan menjadikan generasi yang

lemah/generasi yang hilang dikemudian hari. Demikian juga bila terjadi pada ibu

hamil akan melahirkan bayi yang kurang sehat, bagi usia produktif akan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


32

mengakibatkan produktifitas menurun. Kurang aktifitas fisik dan olah raga

mengakibatkan metabolisme tubuh terganggu, apabila berlangsung lama akan

menyebabkan berbagai penyakit, seperti jantung, paru-paru, dan lain-lain (Depkes

RI, 2002)

II. Indikator Lokal Spesifik

Indikator nasional ditambah indikator lokal spesifik masing-masing daerah

sesuai dengan situasi dan kondisi daerah. Dengan demikian ada 16 indikator yang

dapat digunakan untuk mengukur perilaku sebagai berikut:

1. Ibu hamil memeriksa kehamilannya.

2. Ibu melahirkan ditolong oleh tenaga kesehatan

3. Pasangan usia subur (PUS) memakai alat KB.

4. Balita ditimbang.

5. Penduduk sarapan pagi sebelum melakukan aktifitas.

6. Bayi di imunisasi lengkap.

7. Penduduk minum air bersih yang masak.

8. Penduduk menggunakan jamban sehat.

9. Penduduk mencucui tangan pakai sabun.

10. Penduduk menggososk gigi sebelum tidur.

11. Penduduk tidak menggunakan NAPZA.

12. Penduduk mempunyai Askes/ tabungan/ uang / emas.

13. Penduduk wanita memeriksa kesehatan secara berkala dan SADARI

(Pemeriksaan Payudara Sendiri).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


33

14. Penduduk memeriksakan kesehatan secara berkala untuk mengukur

hipertensi.

15. Penduduk wanita memeriksakan kesehatan secara berkala dengan Pap Smear.

16. Perilaku seksual dan indikator lain yang diperlukan sesuai prioritas masalah

kesehatan yang ada didaerah.

III. Indikator PHBS di setiap Tatanan

Indikator tatanan sehat terdiri dari indikator perilaku dan indikator

lingkungan di 5 (lima) tatanan, yaitu tatanan rumah tangga, tatanan tempat kerja,

tatanan tempat umum, tatanan sekolah, tatanan sarana kesehatan.

1. Indikator tatanan rumah tangga:

a. Perilaku

1. Tidak merokok

2. Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

3. Imunisasi

4. Penimbangan balita

5. Gizi keluarga/sarapan

6. Kepesertaan Askes/JPKM

7. Mencuci tangan pakai sabun

8. Menggosok gigi sebelum tidur

9. Olahraga teratur

b. Lingkungan

1. Ada Jamban

2. Ada air bersih

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


34

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

6. Kepadatan

7. Lantai

2. Indikator tatanan tempat kerja

a. Perilaku

1. Menggunakan alat pelindung

2. Tidak merokok/ada kebijakan dilarang merokok

3. Olahraga yang teratur

4. Bebas NAPZA

5. Kebersihan lingkungan kerja

6. Ada asuransi kesehatan

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

6. Pencahayaan

7. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

8. Ada kantin

9. Terbebas dari bahan berbahaya

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


35

10. Ada klinik

3. Indikator tatanan tempat umum

a. Perilaku

1. Kebersihan jamban

2. Kebersihan lingkungan

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ada K3 (Kesehatan Keselamatan Kerja)

4. Indikator tatanan sekolah

a. Perilaku

1. Kebersihan pribadi

2. Tidak merokok

3. Olahraga teratur

4. Tidak menggunakan NAPZA

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ventilasi

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


36

6. Kepadatan

7. Ada warung sehat

8. Ada UKS (Usaha Kesehatan Sekolah)

9. Ada taman sekolah

5. Indikator tatanan sarana kesehatan

a. Perilaku

1. Tidak merokok

2. Kebersihan lingkungan

3. Kebersihan kamar mandi

b. Lingkungan

1. Ada jamban

2. Ada air bersih

3. Ada tempat sampah

4. Ada SPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah)

5. Ada IPAL (Saluran Pengaliran Air Limbah) rumah sakit

6. Ventilasi

7. Tempat cuci tangan

8. Ada pencegahan serangga

2.4. Sasaran PHBS

Dalam program PHBS ini diarahkan pada sasaran utama sasaran utama yaitu

PHBS tatanan rumah tangga yaitu : seluruh anggota keluarga yaitu Pasangan Usia

Subur (PUS), bumil, buteki, anak remaja, lansia, dan pengasuh anak yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


37

selanjutnya diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan,

Kecamatan/Puskesmas dan Kabupaten/Kota Sehat. (Depkes RI, 2006)

Menurut Tarigan M. (2004), sasaran PHBS pada anak-anak yang kurang baik

akan menimbulkan berbagai penyakit pada anak-anak yaitu diare, sakit gigi, sakit

kulit, cacingan. Dengan demikian untuk mengurangi prevalensi dampak buruk

tersebut, maka perlu diterapkan sasaran PHBS dengan memperhatikan hal-hal

sebagai berikut:

2.4.1. Kebersihan Kulit

Memelihara kebersihan kulit harus memperhatikan kebiasaan sebagai berikut:

a. Mandi dua kali sehari

b. Mandi pakai sabun

c. Menjaga kebersihan pakaian

d. Menjaga kebersihan lingkungan

2.4.2. Kebersihan Rambut

Untuk selalu memelihara rambut dan kulit kepala dan kesan cantik serta tidak

berbau apek, perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-

kurangnya dua kali seminggu.

b. Mencuci rambut dengan shampoo/bahan pencuci rambut lain.

c. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri (Irianto K,

2007).

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


38

2.4.3. Kebersihan Gigi

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mejaga kebersihan gigi adalah sebagai

berikut:

a. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap habis makan

b. Memakai sikat gigi sendiri

c. Menghindari makanan yang merusak gigi

d. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi

e. Memeriksakan gigi secara rutin (Irianto K, 2007)

2.4.4. Kebersihan tanga, kaki, dan kuku

Kebersihan tangan berhubungan dengan penggunaan sabun dan cuci tangan

dengan menggunakan sabun. Pencucian tangan dengan sabun yang benar dan

disaat yang tepat memainkan peran penting dalam mengurangi kemungkinan

adanya bakteri penyebab diare melekat pada tangan, tetapi praktik cuci tangan

dengan sabun adalah ketika sebelum makan, sebelum memberi makan anak,

sebelum menyiapkan makanan, setelah buang air besar dan setelah membantu

anak buang air besar (ESP-USAID, 2006 dalam BAPPENAS, 2008)

Menurut Siti Khadijah (2008), kebersihan kaki sama halnya dengan kebersihan

tangan yaitu dalam kebersihannya harus menggunakan sabun sehingga kulit kaki

bersih dan bebas dari penyakit khususnya penyakit kulit.

Kuku yang bersih menghindarkan kita dari berbagai penyakit dan juga secara

estetika akan lebih indah. Oleh karena itu, kuku yang kotor dapat menyebabkan

penyakit tertentu antara lain:

1. Pada kuku sendiri: (a) Cantengan, (b) Jamur kuku

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


39

2. Pada tempat lain: (a) Luka dan infeksi tempat garukkan, (b) Cacingan

Menurut Odang (1995) yang dikutip oleh Jariston Habeahan (2009)

menyatakan bahwa dalam menghindari penyakit akibat kuku yang kotor maka

perlu diperhatikan hal berikut :

a. Membersihkan tangan sebelum makan

b. Memotong kuku secara teratur

c. Membersihkan lingkungan

d. Mencuci kaki sebelum tidur

2.5. Sarana dan Prasarana PHBS

Salah satu faktor penting yang berpengaruh pada praktek PHBS adalah

fasilitas sanitasi yang tercermin dari akses masyarakat terhadap air bersih dan

sanitasi dasar. Pada tahun 2002, presentasi rumah yang memilki yang mempunyai

akses terhadap air yang layak untuk dikonsumsi baru mencapai 50%, dan akses

rumah tangga terhadap sanitasi dasar baru mencapai 63% (RPJPK, 2005 yang

dikutip Jariston Habeahan, 2009)

Fasilitas sanitasi merupakan sarana yang dipergunakan dalam pendukung

perlaku kebersihan diri dalam tatanan rumah tangga dan lingkungannya. Fasilitas

sanitasi yang harus tersedia sebagai faktor pendukung untuk PHBS pada anak-

anak adalah sebagai berikut:

1. Air bersih,

2. Sabun mandi,

3. Sikat gigi,

4. Pasta gigi,

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


40

5. Gunting kuku,

6. Tong sampah,

7. Toilet (kamar mandi),

8. Lap pengering/handuk,

9. Pembersih lantai, dan

10. Shampoo (pembersih rambut).

2.6.Anak usia sekolah

1. Definisi Anak Usia Sekolah

Menurut Wong (2009), usia sekolah adalah anak pada usia 6-12 tahun,

yang artinya sekolah menjadi pengalaman inti anak. Periode ketika anak-anak

dianggap mulai bertanggung jawab atas perilakunya sendiri dalam hubungan

dengan orang tua mereka, teman sebaya, dan orang lainnya. Usia sekolah

merupakan masa anak memperoleh dasar-dasar pengetahuan untuk keberhasilan

penyesuaian diri pada kehidupan dewasa dan memperoleh keterampilan tertentu.

Menurut Hurlock (2002) anak usia sekolah adalah anak yang berada pada

rentang usia 6-12 tahun. Masa usia sekolah dasar disebut juga masa akhir karena

pada masa ini anak diharapkan akan memperoleh pengetahuan dasar yang sangat

penting bagi persiapan dan penyesuaian terhadap kehidupan yang akan datang.

Pada masa ini anak diharapkan dapat mempelajari keterampilan-keterampilan

tertentu, seperti keterampilan membantu diri sendiri, sosial, keterampilan sekolah

dan keterampilan bermain.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


41

2. Karakteristik anak usia sekolah

Anak sekolah dasar merupakan anak dengan kategori banyak mengalami

perubahan yang sangat drastis baik mental maupun fisik. Pertumbuhan fisik

cenderung lebih stabil atau tenang sebelum memasuki masa remaja. Kegiatan fisik

sangat perlu untuk mengembangkan kestabilan tubuh dan gerak serta melatih

koordinasi untuk menyempurnakan berbagai keterampilan (berlari, memanjat,

melompat, berenang, naik sepeda) Rita Eka Izzaty, dkk. (2008).

Menurut Hurlock (2002), orang tua, pendidik, dan ahli psikologis

memberikan berbagai label kepada periode ini dan label-label itu mencerminkan

ciri-ciri penting dari periode anak usia sekolah, yaitu sebagai berikut:

a. Label yang digunakan oleh orang tua

1. Usia yang menyulitkan

Suatu masa dimana anak tidak mau lagi menuruti perintah dan dimana ia

lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tua dan

anggota keluarga lainnya.

2. Usia tidak rapi

Suatu masa dimana anak cenderung tidak memperdulikan dan ceroboh

dalam penampilan, dan kamarnya sangat berantakan. Sekalipun ada peraturan

keluarga yang ketat mengenai kerapihan dan perawatan barang-barangnya, hanya

beberapa saja yang taat, kecuali kalau orang tua mengharuskan melakukannya dan

mengancam dengan hukuman.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


42

b. Label yang digunakan oleh para pendidik

1. Usia sekolah dasar

Pada usia tersebut anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan

yang dianggap penting untuk keberhasilan penyesuaian diri pada kehidupan

dewasa, dan mempelajari berbagai keterampilan penting tertentu, baik

keterampilan kurikuler maupun ekstra kurikuler.

2. Periode kritis

Suatu masa di mana anak membentuk kebiasaan untuk mencapai sukses,

tidak sukses, atau sangat sukses. Sekali terbentuk, kebiasaan untuk bekerja

dibawah, diatas atau sesuai dengan kemampuan cenderung menetap sampai

dewasa telah dilaporkan bahwa tingkat perilaku berprestasi pada masa kanak-

kanak mempunyai korelasi yang tinggi dengan perilaku berprestasi pada masa

dewasa.

c. Label yang digunakan ahli psikologi.

1. Usia berkelompok

Suatu masa dimana perhatian utama anak tertuju pada keinginan diterima

oleh teman-teman sebaya sebagai anggota kelompok, terutama kelompok yang

bergengsi dalam pandangan teman-temannya. Oleh karena itu, anak ingin

menyesuaikan dengan standar yang disetujui kelompok dalam penampilan,

berbicara, dan perilaku.

2. Usia penyesuaian diri

Suatu masa dimana perhatian pokok anak adalah dukungan dari teman-

teman sebaya dan keanggotaan dalam kelompo

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


43

3. Usia kreatif

Suatu masa dalam rentang kehidupan dimana akan ditentukan apakah

anak-anak menjadi konformis atau pencipta karya yang baru yang orisinal.

Meskipun dasar-dasar untuk ungkapan kreatif diletakkan pada awal masa kanak-

kanak, namun kemampuan untuk menggunakan dasar-dasar ini dalam kegiatan-

kegiatan orisinal pada umumnya belum berkembang sempurna sebelum anak-anak

belum mencapai tahun-tahun akhir masa kanak-kanak.

4. Usia bermain

Bukan karena terdapat lebih banyak waktu untuk bermain daripada dalam

periode-periode lain hal mana tidak dimungkinkan lagi apabila anak-anak sudah

sekolah melainkan karena terdapat 10 tumpang tindih antara ciri-ciri kegiatan

bermain anak-anak yang lebih muda dengan ciri-ciri bermain anak-anak remaja.

Jadi alasan periode ini disebut sebagai usia bermain adalah karena luasnya minat

dan kegiatan bermain dan bukan karena banyaknya waktu untuk bermain.

2.7. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah adalah sekumpulan perilaku

yang di praktikkan oleh peserta didik, guru, dan masyarakat lingkungan sekolah

atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga secara mandiri mampu

mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya serta berperan aktif dalam

mewujudkan lingkungan sehat. (Dikutip dari buku Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat, 2012)

Menurut Atika Proverawati dan Eni Rahmawati (2012), anak sekolah

merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga ditingkatkan, dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


44

dilindungi kesehatannya. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di sekolah berpotensi

sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik di lingkungan

sekolah, keluarga maupun masyarakat. Beberapa kegiatan peserta didik dalam

menerapkan PHBS di sekolah serta menjaga kebersihan jamban, mengikuti

kegiatan olahraga, dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan

kesehatan peserta didik, memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin, tidak

merokok, memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran berat badan,

dan tinggi badan serta membuang sampah pada tempatnya.

Penerapan PHBS disekolah oleh siswa, guru, dan masyarakat lingkungan

sekolah maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan

kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta

berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Ada beberapa

indikator yang dipakai sebagai ukuran untuk menilai PHBS di sekolah yaitu :

1. Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan menggunakan sabun.

2. Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah.

3. Menggunakan jamban yang bersih dan sehat.

4. Olahraga yang teratur dan terukur.

5. Memberantas jentik nyamuk.

6. Tidak merokok di sekolah.

7. Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan.

8. Membuang sampah pada tempatnya.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


45

2.8. Kerangka Teori

Bagan teori Perilaku Lawrence Green 1980

r Pendorong
isposing factors)
1.
 Pengetahuan
2.
 Sikap
 Keyakinan
 Kepercayaan
 Nilai-Nilai
 Tradisi
r Pendukung
ling Factors)

3. Ketersediaan Fasilitas Perilaku


 Keterjangkauan
Fasilitas
 Akses Fasilitas
r Penguat
orcing Factors)

 Sikap dan perilaku


tokoh masyarakat,
tokoh agama, dan
petugas kesehatan
 Kelompok referensi
dari perilaku keluarga
maupun masarakat

Skema 2.1 Kerangka Teori Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


46

2.9. Kerangka Konsep

Kerangka Konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi

dan hal-hal khusus. Kerangka merupakan abstrak, maka konsep tidak langsung

diamati (Notoatmodjo, 2012). Adapun kerangka konsep penelitian ini menurut

Lawrence Green dapat dilihat pada gambar berikut ini:

iabel Independen (variabel bel Dependen (Variabel


bebas) terikat)
 Pengetahuan kan perilaku hidup bersih
 Sikap dan sehat

Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah survei deskriptif analitik dengan

rancangan penelitian cross sectional yaitu untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang tahun 2017.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Alasan memilih lokasi ini karena di

Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang belum pernah dilakukan penelitian

mengenai hubungan pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat.

3.2.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada rentang waktu dari bulan Juni sampai

November Tahun 2017.

3.3. Populasi dan Sampel

3.3.1. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV, V, dan VI Negeri

104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang

berjumlah 153 siswa. Alasan memilih kelas IV, V, dan VI merupakan kelompok

47
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
48

umur yang mudah menerima informasi baru dan mempunyai keinginan kuat untuk

memyampaikan pengetahuan dan informasi yang di terimanya kepada orang lain

(Sarwono, 1997).

3.3.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Pengukuran sampel merupakan suatu langkah untuk

menentukan besarnya sampel yang diambil dalam melaksanakan penelitian suatu

objek. Untuk menentukan besarnya sampel bisa dilakukan dengan statistik atau

berdasarkan estimasi penelitian. Pengambilan sampel ini harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar -benar dapat berfungsi

atau dapat menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya, dengan istilah lain

harus representatif (mewakili). Untuk menghitung penentuan jumlah sampel dari

populasi tertentu yang dikembangkan, maka digunakan rumus Slovin sebagai

berikut:

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = populasi

d = taraf nyata atau batas kesalahan (0,05)

Dari data populasi , dapat dilihat :

n= 153 / 153 (0,05)2 + 1 = n= 153/ 153 (0,0025) + 1

n= 153 / 1,3825 = 110,66 ~ 111 siswa

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


49

3.4. Variabel Penelitian

Variabel bebas, dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan sikap siswa

sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah tindakan Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat (PHBS) siswa.

3.5. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner.

3.6. Metode Pengumpulan Data

Data penelitian diperoleh dengan 2 (dua) cara, yaitu:

1. Data Primer

Diperoleh dari data yang dikumpulkan langsung oleh peneliti. Data

diambil melalui wawancara langsung menggunakan kuesioner.

2. Data Sekunder

Diperoleh dari pengumpulan data yang diinginkan diperoleh dari orang

lain dan tidak dilakukan oleh peneliti sendiri. Data sekunder diambil dari data

sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang, Buku, Instansi, dan referensi lainnya

yang berkaitan dengan judul penelitian.

3.7. Definisi Operasional

Sesuai fokus kajian dan tujuan penelitian, deskriptif fokus penelitian di SD

Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

terhadap Perilaku siswa terhadap PHBS tahun 2017. Sebagai pedoman awal

untuk pengumpulan informasi sesuai fokus penelitian, digunakan defenisi yang

dikembangkan seperti uraian dibawah ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


50

1. Jenis Kelamin adalah sesuatu yang melekat pada diri seseorang sejak dia

dilahirkan yaitu laki-laki dan perempuan di SD Negeri 104185 Sei

Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

2. Umur adalah usia responden sejak lahir hingga ulang tahun terakhir yang

berada di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang.

3. Pengetahuan (knowledge) adalah hasil dari tahu dari siswa/i tentang PHBS

di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang.

4. Sikap (attitude) adalah reaksi atau respon dari siswa/i SD tentang PHBS di

SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang.

5. Tindakan atau Praktek (Pratice) adalah perbuatan nyata siswa/i di SD

Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang tentang PHBS.

6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah adalah suatu program

kesehatan yang diterapkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran

yang menjadikan siswa sekolah dasar dapat menolong dirinya sendiri dan

berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakat.

3.8. Aspek Pengukuran

Dalam aspek pengukuran ini dilakukan untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


51

sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang tahun 2017.

Menurut Guttman, diklasifikasikan dalam 2 kategori, yaitu:

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.8.1. Pengetahuan

Pengetahuan responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-

pertanyaan yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 15 dengan total

skor 30. Adapun ketentuan pemberian skor adalah sebagai berikut:

a. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 1,2,3,4,6,12-15 yaitu:

- Jawaban (a) diberi skor = 2

- Jawaban (b) diberi skor = 1

- Jawaban (c) diberi skor = 0

b. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 9,10 dan 11 yaitu:

- Jawaban (b) diberi skor = 2

- Jawaban (a) diberi skor = 1

- Jawaban (c) diberi skor = 0

c. Skor jawaban untuk pertanyaan nomor 5,7,8 yaitu:

- Jawaban (c) diberi skor = 2

- Jawaban (a) diberi skor = 1

- Jawaban (b) diberi skor = 0

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkat pengetahuan responden

dikategorikan sebagai berikut :

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


52

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada

3.8.2. Sikap

Pengukuran sikap responden dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-

pertanyaan dengan alternatif jawaban “setuju” dan “tidak setuju”. Pertanyaan

berjumlah 15 dengan total skor 15.

Adapun ketentuan pemberian skor yaitu jika responden menjawab setuju

diberi skor = 1 dan jika menjawab tidak setuju diberi skor = 0.

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan sikap responden

dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada.

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada.

3.8.3 Tindakan PHBS

PHBS responden diukur berdasarkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan

yang terdapat pada kuesioner. Pertanyaan berjumlah 10 dengan total skor 10.

Adapun ketentuan pemberian skor adalah untuk jawaban Ya (a) diberi skor 1 dan

jawaban Tidak (b) diberi skor 0.

Berdasarkan jumlah skor, selanjutnya tingkatan PHBS responden

dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik, apabila skor yang diperoleh ≥ Median dari seluruh skor yang ada.

2. Buruk, apabila skor yang diperoleh ≤ Median dari seluruh skor yang ada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


53

3.9. Pengolahan dan Analisa Data

Data yang telah diolah melalui teknik pengolahan data dengan bantuan

komputer menggunakan program penggunaan data statistik sebagai berikut:

3.9.1. Analisis Univariat

Analisis univariat ini dilakukan untuk memperoleh gambaran/deskripsi

distribusi frekuensi pada masing-masing variabel penelitian. Analisis Univariat

juga dilakukan untuk mengetahui nilai tertinggi, rata-rata, dan terendah dari skor

nilai pada aspek pengukuran.

3.9.2. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara

variabel independen dengan variabel dependen. Untuk membuktikan data

berdistribusi normal atau tidaknya hubungan tersebut. Analisis bivariat dalam

3penelitian ini menggunakan uji chi square α = 0,05.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Keadaan Geografis SD Negeri 104185 Sei Semayang

Sekolah Dasar Negeri 104185 Sei Semayang yang terletak di Dusun I Aman

Damai merupakan salah satu sekolah dasar yang berada di Kelurahan Sei

Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang. Luas wilayah sekolah ini

adalah 9.500 m2. Secara administratif, batas wilayah SD Negeri 104185 Sei

Semayang adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Timur : Berbatasan dengan Desa Pujimulio.

b. Sebelah Utara : Berbatasan dengan Jl. Raya Medan – Binjai.

c. Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Desa Sei Mencirim, Desa Medan Krio.

d. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kelurahan Tunggurono.

Berdasarkan data dari sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2017, Jumlah siswa SD diperkirakan

mencapai 323 siswa, dengan jumlah siswa laki-laki 163 orang dan siswi

perempuan 160 orang.

4.1.2. Keadaan Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

Sekolah Dasar ini berdiri sejak tahun 1975. Kepala sekolah yang saat ini menjabat

adalah Ibu Nurhidayati, S.PdI. Sekolah ini memiliki 10 tenaga pengajar (guru)

yang juga mengurus administrasi sekolah seperti operator sekolah dan 1 orang

penjaga sekolah.

54
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
55

Sekolah Dasar Negeri 104185 Sei Semayang memiliki 12 ruangan yang berfungsi

sebagai ruang kepala sekolah, ruang tata usaha, ruang guru, ruang kelas, ruang

UKS, ruang perpustakaan, ruang agama kristen

Selain itu terdapat 3 kamar mandi yang terdiri dari 2 kamar mandi siswa dan 1

kamar mandi guru.

Kegiatan belajar mengajar di sekolah ini dilakukan 2 shift yaitu kelas I

pagi hari dari pukul 08:00 WIB sampai dengan pukul 10:00 WIB, kelas II dari

pukul 10:00 sampai dengan pukul 13:00 sedangkan kelas III sampai kelas VI

masuk dari pagi pukul 08:00 sampai dengan pukul 13:00. Proses belajar mengajar

di sekolah ini didukung dengan fasilitas seperti papan tulis, spidol, dan

penghapus.

4.2. Karakteristik Responden Penelitian Di SD Negeri 104185 Sei


Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Siswa di SD Negeri 104185 Sei


Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
No Karakteristik n %
1 Umur
9 tahun 37 33,3
10 tahun 37 33,3
11 tahun 37 33,3
Jumlah 111 100,0
2 Jenis Kelamin
Laki-Laki 61 55,0
Perempuan 50 45,0
Jumlah 111 100,0
3 Kelas
Kelas 4 37 33,3
Kelas 5 37 33,3
Kelas 6 37 33,3
Jumlah 111 100,0
Dari tabel 4.1 diketahui bahwa karakteristik responden berdasarkan umur 9 tahun,

10 tahun dan 11 tahun masing – masing sebesar 37 siswa (33,3%). Berdasarkan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


56

jenis kelamin adalah laki-laki sebanyak 61 siswa (55,0%) sedangkan perempuan

sebanyak 50 siswa (45,0%) dan berdasarkan kelas 4, kelas 5, dan kelas 6 sebanyak

37 siswa (33,3%).

4.3. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi terkait dari

variable independen (bebas) yaitu pengetahuan dan sikap dan dependen (terikat)

dalam penelitian ini adalah tindakan siswa terhadap Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS) di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal

Kabupaten Deli Serdang tahun 2017.

4.3.1 Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Siswa


Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

4.3.1.1. Pengetahuan Siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada 111 siswa dengan

menanyakan pengetahuan tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, menunjukan

sebagian besar siswa menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan.

Selengkapnya variabel pengetahuan tentang PHBS dapat dilihat pada Tabel 4.2.

berikut ini:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


57

Tabel 4.2. Distribusi Frekuensi Jawaban Pengetahuan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun
2017
Jawaban Total
No Pertanyaan C
n % n % n % n %
1 Menurut adik-adik 24 21,6 55 49,5 32 28,8 111 100,0
apakah syarat air
bersih itu?
2 Menurut adik-adik 22 19,8 54 48,6 35 31,5 111 100,0
air yang bagaimana
yang baik untuk kita
minum?
3 Menurut adik-adik 38 29,7 40 36,0 33 29,7 111 100,0
apa yang harus kita
lakukan sebelum
makan?
4 Menurut adik-adik 32 28,8 52 46,8 27 24,3 111 100,0
penyakit apa yang
timbul apabila kita
minum air yang tidak
di masak?
5 Menurut adik-adik 42 37,8 27 24,3 42 37,8 111 100,0
apakah sampah itu?
6 Menurut adik-adik 41 36,9 46 41,4 24 21,6 111 100,0
dimana kita harus
membuang sampah?
7 Menurut adik-adik 40 36,0 16 14,4 55 49,5 111 100,0
penyakit apa yang
timbul apabila kita
membuang sampah
sembarangan?
8 Menurut adik-adik 42 37,8 19 17,1 50 45,0 111 100,0
apa yang terjadi
apabila kita
membuang sampah
di parit?
9 Menurut adik-adik 40 36,0 47 42,3 24 26,1 111 100,0
apakah wc itu ?
10 Menurut adik-adik 39 35,1 50 45,0 22 19,8 111 100,0
bagaimanakah syarat
wc yang sehat?
11 Menurut adik-adik 44 39,6 39 35,1 28 25,2 111 100,0
dimana seharusnya
kita buang air besar?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


58

12 Menurut adik-adik 31 27,9 55 49,5 25 22,5 111 100,0


apa yang di lakukan
setelah buang air
besar di WC?
13 Menurut adik-adik 33 29,7 45 40,5 33 29,7 111 100,0
apakah air limbah/ air
kotoran itu?
14 Menurut adik-adik 27 24,3 56 50,5 28 25,2 111 100,0
untuk apakah saluran
pembuangan air
limbah itu ?
15 Menurut adik-adik 14 12,6 64 57,7 33 29,7 111 100,0
apa akibatnya jika
saluran pembuangan
air limbah tersumbat?

Dari tabel 4.3 diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki kategori

pengetahuan baik dalam hal mengetahui tentang perilaku hidup bersih dan sehat

yaitu sebesar 71 siswa (64,0%), dan responden yang memiliki pengetahuan buruk

yaitu sebesar 40 siswa (36,0%).

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Kategori Pengetahuan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun
2017
No Pengetahuan n %
1 Baik 71 64,0
2 Buruk 40 36,0
Jumlah 111 100,0

4.3.1.2. Sikap Siswa

Dari hasil tabel 4.4. diketahui sebanyak 54 siswa (48,6%) bersikap setuju

bahwasanya buang air besar di wc/toilet yang tertutup, dan sebanyak 70 siswa

(63,1%) bersikap tidak setuju syarat air bersih yang sehat itu tidak berwarna dan

jernih.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


59

Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Sikap Siswa Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal
Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
No Pertanyaan Jawaban Total
Setuju Tidak Setuju
n % n % n %
1 Apakah adik-adik setuju 41 36,9 70 63,1 111 100,0
syarat air bersih yang sehat
itu tidak berwarna dan jernih?
2 Apakah adik-adik setuju air 52 46,8 59 53,2 111 100,0
yang baik untuk kita minum
adalah air yang telah di
masak?
3 Apakah adik-adik setuju yang 49 44,1 62 55,9 111 100,0
harus kita lakukan sebelum
makan adalah mencuci tangan
pakai air bersih dan sabun?
4 Apakah adik-adik setuju 50 45,0 61 55,0 111 100,0
penyakit yang timbul apabila
kita minum air yang tidak di
masak adalah diare dan
kecacingan?
5 Apakah adik-adik setuju 46 41,4 65 58,6 111 100,0
sampah itu adalah semua
benda yang tidak terpakai lagi
dan benda yang harus
dibuang?
6 Apakah adik-adik setuju kita 50 45,0 61 55,0 111 100,0
harus membuang sampah di
tong sampah tertutup?
7 Apakah adik-adik setuju 42 37,8 69 62,2 111 100,0
penyakit yang timbul apabila
kita membuang sampah
sembarangan adalah salah
satunya diare ?
8 Apakah adik-adik setuju yang 51 45,9 60 54,1 111 100,0
terjadi apabila kita
membuang sampah di parit
saluran pembuangan jadi
tersumbat?
9 Apakah adik-adik setuju wc/ 43 38,7 68 61,3 111 100,0
toilet adalah Tempat buang
kotoran manusia (air besar
dan air kecil?
10 Apakah adik-adik setuju 43 38,7 68 61,3 111 100,0
syarat wc/toilet yang sehat

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


60

adalah tidak berbau dan


bersih?
11 Apakah adik-adik setuju 54 48,6 57 51,4 111 100,0
seharusnya kita buang air
besar di wc/ toilet yang
tertutup?
12 Apakah adik-adik setuju yang 52 46,8 59 53,2 111 100,0
di lakukan setelah buang air
besar di wc adalah
menyiramnya sampai bersih?
13 Apakah adik-adik setuju air 46 41,4 65 58,6 111 100,0
limbah adalah air yang
tidak bersih dan
mengandung
kuman?
14 Apakah adik-adik setuju 53 47,7 58 52,3 111 100,0
kegunaan air limbah adalah
menghilangkan sarang lalat,
nyamuk dan tikus, mencegah
penyakit dan menciptakan
lingkungan yang bersih?
15 Apakah adik-adik setuju 43 38,7 68 61,3 111 100,0
akibat jika saluran
pembuangan air limbah
tersumbat adalah terjadi
genangan air dan
menimbulkan penyakit?
Dari tabel 4.5. diketahui bahwa sebagian besar responden memiliki sikap kategori

buruk dalam perilaku hidup bersih dan sehat yaitu sebanyak 78 siswa (70,3%),

dan yang memiliki sikap baik yaitu sebanyak 33 siswa (29,7%).

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Kategori Sikap Siswa Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
No Sikap n %
1 Baik 33 29,7
2 Buruk 78 70,3
Jumlah 111 100,0

4.3.1.3. Tindakan Siswa

Berdasarkan tabel 4.6. diketahui sebanyak 34 siswa (30,6%) membuang

sampah pada tempat sampah yang tersedia, dan sebanyak 88 siswa (79,3%) yang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


61

tidak mencuci tangan setiap habis bermain di luar rumah dan sekolah dengan

menggunakan air bersih dan sabun.

Tabel 4.6. Distribusi Tindakan Siswa Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten
Deli Serdang Tahun 2017
Jawaban
No Pertanyaan Ya Tidak Total
n % n % n %
1 Apakah adik-adik mencuci tangan 23 20,7 88 79,3 111 100,0
sebelum dan sesudah makan
dengan air bersih?
2 Apakah adik-adik mandi 3x sehari 35 31,5 76 68,5 111 100,0
dengan air bersih dan sabun?
3 Apakah adik-adik mempunyai 28 25,2 83 74,8 111 100,0
kebiasaan menggosok gigi 3 x
sehari?
4 Apakah adik-adik selalu mencuci 28 25,2 83 74,8 111 100,0
tangan dengan air dan sabun
setelah buang air besar ?
5 Apakah adik-adik meminum air 29 26,1 82 73,9 111 100,0
yang telah di masak terlebih
dahulu?
6 Apakah adik-adik mencuci rambut 31 27,9 80 72,1 111 100,0
dengan air bersih dan sampo
minimal 2 hari sekali?
7 Apakah adik-adik membuang 34 30,6 77 69,4 111 100,0
sampah pada tempat sampah yang
tersedia di sekolah?
8 Apakah adik-adik mempergunakan 34 30,6 83 74,8 111 100,0
toilet sekolah untuk buang air
besar dan kecil?
9 Apakah adik-adik mencuci tangan 28 25,2 83 74,8 111 100,0
setiap habis bermain di luar rumah
dan sekolah dengan menggunakan
air bersih dan sabun?
10 Apakah adik- adik menyiram 30 27,0 81 73,0 111 100,0
wc/toilet dengan air bersih setiap
selesai menggunakannya?

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


62

Dari tabel 4.7. diketahui bahwa sebagian besar tindakan siswa terhadap perilaku

hidup bersih dan sehat yang buruk yaitu sebanyak 80 siswa (72,1%) dan siswa

dengan kategori tindakan baik hanya sebanyak 31 siswa (27,9%).

Tabel 4.7. Distribusi Kategori Tindakan Siswa Terhadap Perilaku Hidup


Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan
Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
No Tindakan n %
1 Baik 31 27,9
2 Buruk 80 72,1
Jumlah 111 100,0

4.4. Analisis Bivariat

4.4.1. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Siswa


Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

4.4.1.1. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat.

Faktor pengetahuan terhadap tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.8. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017
Faktor Tindakan Siswa Total P-
No
Pengetahuan Baik Buruk Value
n % n % n %
1 Baik 20 18,0 51 45,9 71 64,0 0,940
2 Buruk 11 9,9 29 26,1 40 36,0
Jumlah 31 27,9 80 72,1 111 100,0

Dari tabel 4.8. diketahui bahwa 20 siswa (18,0%) dengan kategori pengetahuan

baik dan tindakan baik pula dan sebanyak 29 siswa (26,1%) memiliki

pengetahuan buruk dan tindakan buruk juga.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


63

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa p-value = 0,940 >  = 0,05 artinya

tidak ada hubungan antara pengetahuan siswa dengan tindakan siswa terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat.

4.4.1.2. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat

Faktor sikap terhadap tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di

SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

tahun 2017 dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.9. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2017
No Faktor Sikap Tindakan Siswa Total P-Value
Baik Buruk
n % n % n %
1 Baik 11 9,9 22 19,8 33 29,7 0,409
2 Buruk 20 18,0 58 52,3 78 70,3
Jumlah 31 27,9 80 72,1 111 100,0

Dari tabel 4.9. diketahui bahwa 11 siswa (9,9%) memiliki pengetahuan baik dan

tindakan baik, sedangkan sebanyak 58 siswa (52,3%) memiliki pengetahuan buruk

dan tindakan buruk.

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa p-value = 0,409 >  = 0,05

(signifikan), artinya tidak ada hubungan antara sikap siswa dengan tindakan siswa

terhadap perilaku hidup bersih dan sehat.

4.5. Ringkasan Hasil Uji Statistik Chi-Square

Berdasarkan hasil analisis bivariat yang telah dilakukan sebelumnya, dapat

disimpulkan dengan hasil sebagai berikut:

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


64

1. Variabel pengetahuan (p=0,940) menunjukkan tidak memiliki hubungan

dengan tindakan karena nilai p >0,05.

2. Variabel sikap (p=0,409) menunjukkan tidak memiliki hubungan dengan

tindakan PHBS karena nilai p>0,05. Secara rinci dapat dilihat pada tabel

4.10 :

Tabel 4.10. Hasil Uji Bivariat Antara Variabel Bebas dengan Variabel
Terikat
No. Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p Keterangan
1. Pengetahuan 0,940 Tidak Ada Hubungan
2. Sikap Tindakan PHBS 0,409 Tidak Ada Hubungan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB V
PEMBAHASA
N

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap hubungan

pengetahuan dan sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat di SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang tahun 2017 dapat dilihat sebagai berikut :

5.1. Karakteristik Responden

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa karakteristik siswa SD

Negeri 104185 Sei Semayang (responden) bervariasi mulai dari umur, jenis

kelamin dan kelas. Dari hasil penelitian pada tabel 4.1 diketahui bahwa umur

responden dalam penelitian ini bervariasi yaitu umur 9 tahun, umur 10 tahun, dan

11 tahun masing- masing responden setiap kelas IV, V, dan VI yang diambil

menjadi sampel 37 siswa setelah menggunakan rumus slovin. Semua responden

dari golongan umur tersebut adalah siswa SD Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Dari hasil penelitian pada tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin

responden yang paling banyak adalah laki-laki yaitu sebanyak 61 siswa dan paling

sedikit adalah perempuan yaitu sebanyak 50 siswa. Di dalam penelitian ini tidak

membedakan antara laki-laki dan perempuan untuk menjadi responden. Siapapun

bisa menjadi responden yang penting siswa SD Negeri 104185 Sei Semayang

Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


65

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


66

5.2. Hubungan Pengetahuan Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat

Pengetahuan terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan

seseorang dapat memahami sesuatu gejala dan memecahkan masalah yang

dihadapinya. Pengetahuan juga dapat diperoleh dari pengalaman orang lain yang

disampaikan kepadanya, dari buku, teman, orang tua, guru, radio, televisi, poster,

majalah dan surat kabar.

Penelitian ini menggunakan wawancara langsung menggunakan kuesioner

serta pengumpulan data dari sekolah. Dari hasil penelitian yang terdapat pada

tabel 4.3 menunjukkan kategori pengetahuan siswa terhadap perilaku hidup bersih

dan sehat yaitu 71 siswa yang berpengetahuan baik dan 40 siswa berpengetahuan

buruk. Sehingga berdasarkan hasil tersebut pengetahuan siswa umumnya pada

kategori baik.

Hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap PHBS dapat

ditemukan sebagai berikut berdasarkan indikator tatanan sekolah salah satunya

kebersihan pribadi siswa dapat kita lihat pengetahuan yang tinggi tetapi tindakan

siswa rendah. Pengetahuan siswa baik dapat dilihat berdasarkan pertanyaan serta

ilmu pengetahuan yang diberikan oleh para guru pada saat proses belajar mengajar

berlangsung ataupun pada saat apel pagi dilapangan sebelum memasukki kelas

masing-masing.

Siswa SD Negeri 104185 Sei Semayang terutama siswa kelas IV, V, dan

VI sudah banyak yang tahu tentang PHBS. Pengetahuan mereka tentang PHBS

sebagian besar dikategorikan baik. Hal ini terbukti dari hasil tes pengetahuan yang

dilakukan oleh peneliti tentang PHBS di sekolah melalui kuesioner sebagian besar

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


67

jawaban responden benar tentang PHBS. Pengetahuan siswa yang baik juga

disebabkan sudah ada pemberian informasi mengenai perilaku hidup bersih dan

sehat oleh pihak sekolah dengan metode ceramah yang dilakukan pada saat proses

belajar mengajar di kelas. Selain pemberian informasi melalui metode ceramah

yang diberikan oleh pihak pengajar, siswa juga memperoleh informasi melalui

buku yang terdapat di perpustakaan sekolah serta poster yang mendukung

terhadap peningkatan pengetahuan siswa tentang perilaku hidup bersih dan sehat

seperti poster dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang merokok,

dilarang menggunakan NARKOBA.

Ada beberapa aspek pengetahuan yang masih bermasalah dari

pengetahuan siswa SD Negeri 104185 Sei Semayang yaitu pengetahuan siswa

mengenai akibat saluran air limbah tersumbat dan syarat air bersih. Dari beberapa

pertanyaan yang telah saya berikan kepada para siswa/i kedua pertanyaan itu

kurang mereka kuasai dikarenakan sarana pendukungnya yang kurang dan tidak

tersedia menjadi alasan yang kuat rendahnya jawaban siswa/i dalam menjawab

pertanyaan yang saya berikan kepada mereka. Selain pengetahuan yang diberikan

oleh para pengajar (guru) meraka terkadang mendapatkan informasi dan

penyuluan dari para petugas kesehatan (petugas puskesmas) maupun mahasiswa

kesehatan.

Adapun kendala yang terlihat di lapangan menurut hasil survei serta

wawacara kepada siswa yaitu sarana yang telah tersedia tidak bisa digunakan

salah satunya kurang tersedianya air di sekolah yang membuat siswa terkadang

tidak menggunakan toilet, jika dalam keadaan mendesak mereka meminta

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


68

bantuan kepada guru untuk menimbahkan air dari sumur sekolah. Selain masalah

air yang kurang tersedia disekolah yang membuat siswa terkadang tidak

menyiramnya setelah membuang air kecil yang menyebakan bau yang tidak sedap

serta membuat ketidaknyamanan siswa lain yang kelasnya berada dekat dengan

toilet. Masalah lainnya tidak adanya Saluran Pengaliran Air Limbah (SPAL) juga

membuat siswa yang ruang kelasnya berdekatan dengan kamar mandi

menimbulkan bau.

Berdasarkan informasi yang didapatkan dan ditemukan dilapangan

pengetahuan siswa yang baik tetapi tindakan buruk tidak lepas dari budaya yang

sudah melekat dari diri sendiri tetapi hal ini dapat diubah jikalau sudah terbiasa.

Pengetahuan siswa yang baik tidak lepas dari peran dan dukunga oleh para

pengajar (guru) dan buku-buku yang ada di perpustakaan serta informasi dari

media informasi lain seperti slogan dan poster yang terbingkai di setiap sudut

sekolah serta media cetak/ media elektonik.

Hasil dari penelitian yang sama juga dengan penelitian yang dilakukan

oleh Syahputri (2011), dimana terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap

siswa sekolah dasar tentang sanitasi dasar dengan perilaku hidup bersih dan sehat

di Kelurahan Harjosari 1 kecamatan Medan Amplas.

Penelitian yang berkaitan dengan penelitian ini juga dilakukan oleh

Luthviatin dkk (2011), yang dilaksanakan pada siswa sekolah dasar Rambipuji,

dimana terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan siswa Sekolah

dasar tentang perilaku hidup bersih dan sehat. Selain itu, Penelitian yang

dilaksanakan oleh Carmen (2008), menjelaskan bahwa disetiap perubahan dalam

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


69

sikap, pengetahuan dan perilaku. Dimana hal tersebut dapat berkemungkinan

dikarenakan penerapan sistem promosi kesehatan.

5.3. Hubungan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap Perilaku


Hidup Bersih Dan Sehat

Hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap PHBS dapat ditemukan

sebagai berikut berdasarkan indikator tatanan sekolah bahwasanya sikap siswa

yang buruk terhadap kebersihan pribadi salah satunya dapat dilihat pertanyaan

syarat kamar mandi sehat adalah tidak berbau maka pertanyaan tersebut mereka

banyak menjawab tidak setuju dan tindakan yang dilakukan oleh siswa pun tinggi

maka dari itu ditemukan hubungan sikap yang rendah berhubungan dengan

tindakan yang rendah. Adapun masalah dari rendahnya sikap siswa juga

berpengaruh dengan keadaan fasilitas yang kurang serta pemanfaatannya yang

tidak maksimal.

Hal ini dapat dilihat dari beberapa aspek yang masih bermasalah dari sikap

dengan tindakan siswa seperti masih ada siswa yang tidak mencuci tangan

sebelum dan sesudah makan, tidak menggunkan alas kaki (sepatu) ketika hendak

keluar kelas tetapi hanya menggunakan kaos kaki serta tidak menyiram dengan air

ketika selesai buang air kecil yang terkadang air yang ada di kamar mandi mati.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, responden lebih banyak

bersikap tidak baik. Dilihat pada tabel 4.5 diketahui secara umum sikap anak

masih berada pada kategori buruk. Sikap ini terjadi karena stimulus awal berupa

ceramah yang diberikan oleh pihak sekolah tidak diterima dengan baik oleh anak

sehingga tidak ada proses lebih lanjut yang mengarah kepada bentuk

ketidaksediaan untuk bersikap.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


70

Hasil penelitian sikap tidak ada hubungan dengan buruknya tindakan

siswa terhadap PHBS di sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan

Sunggal Kabupaten Deli Serdang yang dikarenakan budaya para siswa yang

belum terbiasa melakukan tindakan PHBS serta fasilitas yang kurang memadai.

Hasil yang serupa juga ditemukan pada penelitian Sondakh (2015)

berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui terdapat sikap siswa yang tidak

baik melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap responden.

Selain itu, penelitian Wihondo (2011) yang dilaksanakan di sekolah dasar di

Bantul, dimana terdapat hubungan yang nyata antara pengetahuan dan sikap

dengan perilaku hidup bersih dan sehat pada siswa sekolah dasar.

Penelitian yang berkaitan juga dilakukan oleh Harrington (2011), dalam

judul living longer and feeling better : healthy lifestyle, self rated health, obesity

and depression in Ireland. Penelitian ini menemukan bahwa sikap dan gaya hidup

dapat meningkatkan nilai ekspektasi hidup yang berkaitan dengan kesehatan

pribadi secara umum yang bersifat postif, dalam hal ini adalah perilaku hidup

bersih dan sehat.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian mengenai hubungan pengetahuan dan sikap

dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri

104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang tahun 2017,

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengetahuan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri

104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

berada pada kategori baik yaitu 71 siswa dan kategori buruk 40 siswa

2. Sikap siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri 104185

Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang berada pada

kategori baik yaitu 33 siswa dan kategori buruk 78 siswa.

3. Tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan sehat di SD Negeri

104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang

berada pada kategori baik yaitu 31 dan kategori buruk 80 siswa.

4. Hubungan pengetahuan dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup

bersih dan sehat bahwa p-value = 0,940 > α =0,05 yang artinya tidak ada

hubungan antara pengetahuan siswa dengan tindakan siswa terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat.

5. Hubungan sikap dengan tindakan siswa terhadap perilaku hidup bersih dan

sehat bahwa p-value = 0,490 > α =0,05 yang artinya ada hubungan yang

signigfikan antara pengetahuan siswa dengan tindakan siswa terhadap

perilaku hidup bersih dan sehat.

71
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
72

6.2 SARAN

1. Diharapkan kepada kepala sekolah serta guru-guru yang berada di SD

Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang untuk lebih meningkatkan pengetahuan, sikap peserta didik

terhadap PHBS di lingkungan sekolah sehingga mereka mengerti dan tahu

manfaatnya bagi mereka sendiri dan bagi lingkungannya.

2. Diharapkan kepada institusi pendidikan lebih mengupayakan dan

meningkatkan mutu fasilitas ataupun sarana sanitasi dasar yang ada di

lingkungan sekolah yang meliputi sarana sumber air bersih, sarana

jamban, tempat sampah dan saluran pembuangan air limbah.

3. Kepada instansi dinas kesehatan dalam hal ini puskesmas berada di SD

Negeri 104185 Sei Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli

Serdang hendaknya memaksimalkan pembinaan dokter kecil di sekolah,

memberikan tambahan informasi melalui kegiatan promosi dan edukasi

kesehatan dan mengadakan pelatihan- pelatihan kecil secara berkala pada

guru serta siswa SD Negeri 104185 Sei Semayang.

4. Kepada pihak sekolah agar melakukan kerja sama dengan dinas kesehatan

dalam hal ini puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan, minat, dan

bakat siswa melalui program PHBS di sekolah dalam bentuk kegiatan

yang menarik seperti kegiatan cerdas cermat antar kelas maupun antar

sekolah.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DAFTAR PUSTAKA

Atikah Proverawati dan Eni Rahmawati. 2012. Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat (PHBS). Yogyakarta: Nuha Medika.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.


2013. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013. Jakarta.

Bappenas. 2008. Analisa Nasional Penyediaan Fasilitas Sanitasi dan


Permintaan Kesanggupan Enam Kota Di Indonesia. Jakarta:
Bapennas.

. 2015. Rencana Pembangunan Nasional Jangka Menengah 2015-


2019. Jakarta: Bappenas.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju


Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta.

. 2007. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta.

.2010. Pedoman Pengelolaan Promosi Kesehatan.


Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta.

. 2015. Rencana Strategi Kementrian Kesehatan


tahun 2015-2019. Jakarta

Diana, F. 2014. Pelaksanaan Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


(PHBS) di SD Negeri 001 Tanjung Balai Karimun. Jurnal Kesehatan
Masyarakat Universitas Andalas. Vol 8 (1) : 3.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2012. Profil Kesehatan Provinsi


Sumatera Utara. Medan: Dinkes Sumatera Utara.

Habeahan, Jariston. 2009. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat Anak-Anak Di Yayasan Panti Asuhan Rapha-el
Simalingkar Kecamatan Medan Tuntungan Kota Medan Tahun
2009. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera
Utara .

Hurlock, Elizabeth.B. 2002. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan


Sepanjang Rentang Kehidupan. Terjemahan. (edisi kelima). Erlangga.
Jakarta.

Irianto, K. 2007. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya. Bandung

73
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
74

Kementrian Kesehatan RI . 2011. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup


Bersih dan Sehat (PHBS). Kementerian Kesehatan RI. Jakarta

. 2013 . Profil Kesehatan Indonesia 2012. Kementrian


Kesehatan RI. Jakarta
. 2015. Profil Kesehatan Indonesia 2014. Kementrian
Kesehatan RI. Jakarta.

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. 2017. Profil SD Negeri 104185 Sei


Semayang. Kementrian Pendidikan Kesehatan dan Kebudayaan.
Sumatera Utara

Khadijah, Siti. 2008. Pengetahuan, Sikap dan Tentang Sanitasi Perumahan


Masyarakat Suku Laut di Kecamatan Lingga Propinsi Kepulauan
Riau Tahun 2007. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara.

Notoatmodjo S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Rineka Cipta.


Jakarta.

. 2010. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Rineka Cipta.


Jakarta.

. 2012. Promosi kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Rineka


Cipta. Jakarta.

Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Surakarta: Pustaka Belajar.

Rahmawaty Tri. 2015. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Guru dan Siswa
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Dan Pelaksanaan
PHBS Pada Guru Dan Siswa SD Negeri Di Perkebunan Tanah
Gambus Tahun 2015. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Ridha Mukhlizar. 2015. Pelaksanaan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat


(PHBS) Pada Anak Sekolah Dasar Di Kelurahan Padang Bulan
Kecamatan Medan Baru. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara.

Rinandanto Anang. 2015. Sikap Siswa Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat Di SD Negeri Balangan 1 Kecamatan Minggir Kabupaten
Sleman. Skripsi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani
Universitas Negeri Yogyakarta.

Rita Eka Izzaty, Dkk. (2008). Perkembangan Peserta Didik. UNY Pres.
Yogyakarta.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


75

Salasa Akbar, Z. 2013. Pengaruh Penyuluhan Dengan Metode Ceramah Dan


Diskusi Terhadap Peningkatan Pengetahuan Dan Sikap
AnakTentang PHBS Di Sekolah Dasar Negeri 065014 Kelurahan
Namogajah Kecamatan Medan Tuntungan. Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Sari, Winda. 2014. Gambaran pengetahuan dan sikap siswa terhadap


perilaku hidup bersih dan sehat dengan cuci tangan pakai sabun di
Yayasan Perguruan Tut Wuri Handayani di Mabar Kecamatan
Medan Deli. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Sumatera Utara Medan.

Syahputri, Delly. 2011. Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Siswa Sekolah


Dasar (SD) Tentang Sanitasi Dasar Dengan Perilaku Hidup Bersih
Dan Sehat (PHBS) Di Kelurahan Harjosari I Kecamatan Medan
Amplas Tahun 2011. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara Medan.

Tarigan, M., 2004. Penerapan indikator Perilaku Hidup Bersih dan sehat
dalam Tatanan Rumah tangga di Wilayah Kerja puskesmas rantau
laban kecamatan rambutan kota Tebing tinggi Tahun 2004. Skripsi
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara Medan.

Wati, Ratna. 2011. Pengaruh Pemberian Penyuluhan PHBS Tentang Mencuci


Tangan Terhadap Pengetahuan dan Sikap Mencuci Tangan Pada
Siswa Kelas V di SDN Bulukantil Surakarta. Skripsi Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Wijayanto Aris Tamaji. 2014. Tingkat Pengetahuan Siswa Sekolah Dasar


Kelas IV Dan V Tentang Perilaku Sehat Di SD Negeri Gentan
Kecamatan Sayegan Kabupaten Sleman. Skripsi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar Pendidikan Jasmani Universitas Negeri Yogyakarta.

Wong, D, dkk. 2009. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Volume 1. Penerbit


Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Wawan, A dan Dewi, M. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap


dan Perilaku Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Wowor, S, dkk. 2013. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Sekolah Pada Siswa Sekolah Dasar Gmim Lemoh Image Of Clean
Living And Healthy Behavior OFF School In Elementary School
Students Gmim Lemoh. Jurnal Kesehatan masyarakat Universtas Sam
Ratulangi Manado:1-3.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


76

Yuanna Mentari Puspa. 2015. Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Siswa


Mengenai Peilaku Hidup Bersih Dan Sehat. Skripsi Fakultas
Keperawatan Universitas Indonesia

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


\Lampiran I

Kuesioner Penelitian

Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Siswa Terhadap


Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei Semayang
Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

I .Data Responden

Nama :

Kelas :

Umur :

Jenis Kelamin :

77
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Lampiran II

Kuesioner Penelitian
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Tindakan Siswa
Terhadap Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Di SD Negeri 104185 Sei
Semayang Kecamatan Sunggal Kabupaten Deli Serdang Tahun 2017

II. Pertanyaan Responden

A. PENGETAHUAN
I. Air Bersih
1. Menurut adik-adik apakah syarat air bersih itu?
a. Tidak berwarna dan jernih
b. Air yang berwarna
c. Tidak jernih

2. Menurut adik-adik air yang bagaimana yang baik untuk kita minum?
a. Air yang sudah dimasak
b. Air PAM
c. Air sumur

3. Menurut adik-adik apa yang harus kita lakukan sebelum makan?


a. Cuci tangan pakai air bersih dan sabun
b. Cuci tangan pakai air saja
c. Langsung makan
4. Menurut adik-adik penyakit apa yang timbul apabila kita minum air
yang tidak di masak?
a. Sakit Perut (Diare)
b. Kecacingan
c. Sesak nafas

II. Sampah

5. Menurut adik-adik apakah sampah itu?


a. Semua Benda yang tidak disenangi
b. Semua Benda bekas
c. Semua benda yang tidak terpakai lagi, benda yang harus dibuang

6. Menurut adik-adik dimana kita harus membuang sampah?


a. Tong sampah tertutup
b. Tong sampah terbuka
c. Sembarang tempat

78

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


79

7. Menurut adik-adik penyakit apa yang timbul apabila kita


membuang sampah sembarangan?
a. Batuk
b. Kecacingan
c. Diare

8. Menurut adik-adik apa yang terjadi apabila kita membuang sampah


di parit?
a. Di marahi ibu guru
b. Menyebabkan kotoran dimana-mana
c. Saluran Pembuangan tersumbat

III. WC/ Toilet (Jamban)

9. Menurut adik-adik apakah wc itu ?


a. Hiasan kamar mandi
b. Tempat buang kotoran manusia (air besar dan air kecil)
c. Tempat buang sampah

10. Menurut adik-adik bagaimanakah syarat wc yang sehat?


a. Bersih saja
b. Tidak bau dan bersih
c. Tidak bau saja

11. Menurut adik-adik dimana seharusnya kita buang air besar?


a. Wc/ Toilet terbuka
b. Wc/ Toilet tertutup
c. Sungai

12. Menurut adik-adik apa yang di lakukan setelah buang air besar di WC?
a. Menyiram sampai bersih
b. Menyiram seadanya
c. Tidak di siram

IV. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah/ Air Kotoran)

13. Menurut adik-adik apakah air limbah/ air kotoran itu?


a. Air limbah adalah air yang tidak bersih dan mengandung kuman
b. Air limbah adalah air berwarna hitam
c. Air limbah adalah air kotor

14. Menurut adik-adik untuk apakah saluran pembuangan air limbah itu ?
a. Menghilangkan sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah
penyakit dan menciptakan lingkungan yang bersih
b. Memperindah pemandangan
c. Mencegah penyakit saja

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


80

15. Menurut adik-adik apa akibatnya jika saluran pembuangan air limbah
tersumbat?
a. Terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit
b. Becek dan berbau tidak sedap
c. Berbau tidak sedap

B. SIKAP

I. Air Bersih

1.1 Apakah adik-adik setuju syarat air bersih yang sehat itu tidak
berwarna dan jernih?
a. Setuju b. Tidak setuju

1.2 Apakah adik-adik setuju air yang baik untuk kita minum adalah air
yang telah di masak?
a. Setuju b. Tidak setuju

1.3 Apakah adik-adik setuju yang harus kita lakukan sebelum makan adalah
mencuci tangan pakai air bersih dan sabun?
a. Setuju b. Tidak setuju

1.4 Apakah adik-adik setuju penyakit yang timbul apabila kita minum air
yang tidak di masak adalah diare dan kecacingan?
a. Setuju b. Tidak setuju
II. Sampah

5 Apakah adik-adik setuju sampah itu adalah semua benda yang


tidak terpakai lagi dan benda yang harus dibuang?
a. Setuju b. Tidak setuju
6. Apakah adik-adik setuju kita harus membuang sampah di tong
sampah tertutup?
a. Setuju b. Tidak setuju

7. Apakah adik-adik setuju penyakit yang timbul apabila kita


membuang sampah sembarangan adalah salah satunya diare ?
a. Setuju b. Tidak setuju

8. Apakah adik-adik setuju yang terjadi apabila kita membuang sampah


di parit saluran pembuangan jadi tersumbat?
a. Setuju b. Tidak setuju

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


81

III. WC/ Toilet (Jamban)

9. Apakah adik-adik setuju wc/ toilet adalah Tempat buang kotoran


manusia (air besar dan air kecil?
a. Setuju b. Tidak setuju
10. Apakah adik-adik setuju syarat wc/toilet yang sehat adalah tidak berbau
dan bersih?
a. Setuju b. Tidak setuju
11. Apakah adik-adik setuju seharusnya kita buang air besar di wc/ toilet
yang tertutup?
a. Setuju b. Tidak setuju
12. Apakah adik-adik setuju yang di lakukan setelah buang air besar di
wc adalah menyiramnya sampai bersih?
a. Setuju b. Tidak setuju

IV. SPAL ( Saluran Pembuangan Air Limbah/ Air kotoran )


13. Apakah adik-adik setuju air limbah adalah air yang tidak bersih
dan mengandung kuman?
a. Setuju b. Tidak setuju

14. Apakah adik-adik setuju kegunaan air limbah adalah menghilangkan


sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah penyakit dan menciptakan
lingkungan yang bersih?
a. Setuju b. Tidak setuju

15. Apakah adik-adik setuju akibat jika saluran pembuangan air


limbah tersumbat adalah terjadi genangan air dan menimbulkan
penyakit?
a. Setuju b. Tidak setuju

C. TINDAKAN

I. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

1. Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air
bersih?
1. Ya 2. Tidak

2. Apakah adik-adik mandi 3x sehari dengan air bersih dan sabun?


1. Ya 2. Tidak

3. Apakah adik-adik mempunyai kebiasaan menggosok gigi 3 x sehari?


1. Ya 2. Tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


82

4. Apakah adik-adik selalu mencuci tangan dengan air dan sabun


setelah buang air besar ?
1. Ya 2. Tidak

5. Apakah adik-adik meminum air yang telah di masak terlebih dahulu?


1. Ya 2. Tidak

6. Apakah adik-adik mencuci rambut dengan air bersih dan sampo minimal 2
hari sekali?
1. Ya 2. Tidak

7. Apakah adik-adik membuang sampah pada tempat sampah yang


tersedia di sekolah?
1. Ya 2. Tidak

8. Apakah adik-adik mempergunakan toilet sekolah untuk buang air besar


dan kecil?
1. Ya 2. Tidak

9. Apakah adik-adik mencuci tangan setiap habis bermain di luar rumah


dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun?
1. Ya 2. Tidak

10. Apakah adik- adik menyiram wc/toilet dengan air bersih setiap
selesai menggunakannya?
1. Ya 2. Tidak

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


83

LAMPIRAN III

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


84

LAMPIRAN IV

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


85

MASTER DATA

Pengetahuan Total Kategori


No JK Umur Kelas P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 Skor Pengetahuan
1 1 9 4 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 28 1
2 1 9 4 1 2 1 1 2 0 2 0 2 2 2 2 2 2 2 23 1
3 2 10 5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 26 1
4 2 10 5 1 0 1 1 2 0 2 2 2 2 2 2 2 0 2 21 1
5 2 9 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 0 2 1 1 23 1
6 1 10 5 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 0 25 1
7 1 11 6 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 27 1
8 2 9 4 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 24 1
9 1 9 4 1 1 1 0 1 1 2 1 1 2 1 0 1 1 1 15 2
10 2 11 6 1 0 2 2 1 0 2 2 2 2 1 0 1 1 1 18 1
11 1 9 6 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 0 23 1
12 1 10 5 1 0 2 1 1 0 2 1 1 2 1 2 2 2 2 20 1
13 2 9 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 1 25 1
14 2 10 5 0 1 2 0 1 1 2 1 0 2 2 0 2 2 0 16 1
15 2 9 6 1 2 2 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 2 1 24 1
16 1 11 6 1 1 2 1 0 1 2 0 2 2 1 2 0 2 1 18 1
17 1 9 5 2 0 1 0 1 0 2 1 1 2 2 1 1 1 1 16 2
18 1 11 5 2 1 2 1 0 1 2 2 0 1 2 1 2 2 0 19 1
19 2 9 5 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 1 2 1 25 1
20 1 10 5 2 0 2 0 1 0 2 1 2 2 1 2 0 1 1 17 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


86

21 1 10 5 2 1 2 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 23 1
22 1 9 4 2 1 2 1 0 1 2 2 0 2 0 1 1 1 0 16 1
23 1 11 6 2 1 1 0 1 1 0 1 0 2 1 0 1 1 0 12 2
24 2 12 6 0 1 1 1 0 1 1 1 2 2 2 2 1 1 1 16 1
25 1 9 6 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 2
26 1 9 5 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
27 2 9 5 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 6 2
28 1 9 5 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 9 2
29 1 10 5 2 2 2 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0 0 1 16 1
30 2 10 5 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
31 2 11 6 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9 2
32 2 12 6 2 1 2 2 2 2 2 2 0 1 0 1 0 0 0 17 1
33 1 11 6 1 0 1 0 1 0 1 2 2 2 2 1 1 1 1 16 1
34 1 10 5 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 10 2
35 1 9 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 27 1
36 2 9 6 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9 2
37 2 10 5 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 25 1
38 2 11 6 0 1 2 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 1
39 2 9 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 30 1
40 2 12 6 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 9 2
41 2 9 6 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
42 2 10 6 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 1 0 0 1 20 1
43 1 11 6 1 0 1 0 1 1 1 2 1 2 1 2 1 1 1 16 1
44 1 11 6 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 0 0 21 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


87

45 2 12 6 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 0 0 18 1
46 2 9 4 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 2
47 2 9 6 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 1 1 0 0 1 20 1
48 2 10 5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 1 1 1 21 1
49 2 11 6 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 11 2
50 2 9 5 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 0 1 1 1 22 1
51 1 9 5 1 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 1 0 0 1 20 1
52 2 9 4 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 2
53 2 10 6 2 2 0 1 1 1 1 2 0 1 0 2 2 2 2 19 1
54 2 10 5 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 8 2
55 2 10 5 1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 1 22 1
56 1 11 6 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 6 2
57 1 11 6 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9 2
58 2 11 6 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
59 2 10 5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9 2
60 1 9 4 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
61 1 9 6 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 2
62 1 9 6 0 1 0 1 2 1 1 2 2 1 2 1 2 2 2 20 1
63 2 9 4 1 0 1 0 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 20 1
64 1 9 4 1 0 1 0 1 2 2 1 1 0 1 0 2 2 2 16 1
65 1 10 5 1 0 1 1 2 2 1 0 1 0 1 1 2 2 1 16 1
66 1 11 6 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 10 2
67 2 10 5 1 0 1 0 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 16 1
68 2 9 4 0 1 0 1 0 1 1 0 2 1 2 1 2 2 2 16 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


88

69 1 9 4 0 1 2 2 2 2 2 1 2 1 0 1 0 1 0 16 1
70 1 10 5 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 2 2 2 2 2 16 1
71 1 11 6 1 0 1 0 1 0 0 2 2 2 2 1 2 1 1 16 1
72 2 9 4 1 1 0 1 0 1 1 2 2 2 1 1 1 1 1 16 1
73 1 9 4 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 0 22 1
74 1 9 4 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
75 1 9 4 1 0 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 1 20 1
76 1 10 5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9 2
77 2 10 5 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 24 1
78 1 9 4 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
79 1 11 6 0 1 0 1 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 0 18 1
80 1 11 6 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 9 2
81 1 9 4 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 0 1 1 22 1
82 2 9 4 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 0 1 1 21 1
83 1 10 5 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 7 2
84 1 11 6 0 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 0 1 1 0 19 1
85 1 10 5 0 1 0 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 0 0 17 1
86 2 9 4 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 2
87 2 9 4 1 0 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 22 1
88 2 9 4 0 1 0 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 24 1
89 2 9 4 1 0 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 0 1 1 16 1
90 1 9 4 1 2 2 2 2 2 2 2 1 0 0 1 1 0 1 19 1
91 1 9 4 1 1 1 0 1 1 0 1 1 2 1 2 2 1 1 16 1
92 1 10 5 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 2 2 2 2 1 16 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


89

93 1 11 6 1 0 1 0 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 16 1
94 1 9 4 0 1 0 1 0 2 2 2 2 2 2 1 2 0 0 17 1
95 1 9 4 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 2
96 2 9 4 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9 2
97 1 11 6 2 1 1 1 2 1 2 2 2 1 1 1 1 0 0 18 1
98 1 10 5 1 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 9 2
99 1 10 5 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 1 25 1
100 2 9 4 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 9 2
101 1 11 6 2 1 2 1 1 1 1 1 0 1 2 2 2 1 0 18 1
102 2 10 5 1 1 0 1 0 2 2 2 1 1 0 1 2 2 1 16 1
103 2 9 4 1 2 2 2 2 2 2 1 1 0 1 0 0 1 1 18 1
104 2 9 4 0 1 0 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 23 1
105 1 10 5 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 9 2
106 1 11 6 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 9 2
107 1 10 5 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 9 2
108 1 9 4 1 1 0 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 0 1 21 1
109 2 9 4 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8 2
110 2 10 5 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 9 2
111 1 11 6 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 12 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


90

Sikap
P P P P P P P P P P1 P1 P1 P1 P1 P1 Total Kategori
No JK Umur Kelas 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 Skor Sikap
1 1 9 4 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 1
2 1 9 4 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 7 2
3 2 10 5 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 4 2
4 2 10 5 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 8 1
5 2 9 4 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 2
6 1 10 5 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 5 1
7 1 11 6 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 7 2
8 2 9 4 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 2
9 1 9 4 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 8 1
10 2 11 6 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 5 2
11 1 9 6 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 2
12 1 10 5 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 6 2
13 2 9 6 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 8 1
14 2 10 5 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 4 1
15 2 9 6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 2
16 1 11 6 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 0 7 2
17 1 9 5 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 6 1
18 1 11 5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 5 1
19 2 9 5 0 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 7 2
20 1 10 5 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 2
21 1 10 5 1 0 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 8 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


91

22 1 9 4 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5 1
23 1 11 6 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 7 2
24 2 12 6 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 1
25 1 9 6 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 4 2
26 1 9 5 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 7 2
27 2 9 5 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 2
28 1 9 5 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
29 1 10 5 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 4 2
30 2 10 5 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 5 2
31 2 11 6 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 8 1
32 2 12 6 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 2
33 1 11 6 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 1
34 1 10 5 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 5 1
35 1 9 6 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3 2
36 2 9 6 0 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 7 1
37 2 10 5 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 4 2
38 2 11 6 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 8 1
39 2 9 6 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6 2
40 2 12 6 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 5 2
41 2 9 6 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 7 1
42 2 10 6 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
43 1 11 6 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 8 1
44 1 11 6 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 2
45 2 12 6 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


92

46 2 9 4 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 4 2
47 2 9 6 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 2
48 2 10 5 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4 2
49 2 11 6 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 7 2
50 2 9 5 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 5 2
51 1 9 5 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 2
52 2 9 4 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 3 2
53 2 10 6 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 6 2
54 2 10 5 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 2
55 2 10 5 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 1
56 1 11 6 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 2
57 1 11 6 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 4 2
58 2 11 6 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 6 2
59 2 10 5 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 7 2
60 1 9 4 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 4 2
61 1 9 6 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 7 2
62 1 9 6 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 2
63 2 9 4 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 6 2
64 1 9 4 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 0 7 2
65 1 10 5 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 4 1
66 1 11 6 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 8 1
67 2 10 5 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 5 2
68 2 9 4 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 2
69 1 9 4 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 4 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


93

70 1 10 5 0 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 6 2
71 1 11 6 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 5 2
72 2 9 4 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
73 1 9 4 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 4 1
74 1 9 4 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 6 2
75 1 9 4 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 8 1
76 1 10 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2 2
77 2 10 5 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 6 2
78 1 9 4 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 5 2
79 1 11 6 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 5 2
80 1 11 6 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 8 1
81 1 9 4 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6 2
82 2 9 4 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 4 2
83 1 10 5 0 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 7 1
84 1 11 6 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 8 1
85 1 10 5 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5 2
86 2 9 4 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 5 2
87 2 9 4 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 6 2
88 2 9 4 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 7 2
89 2 9 4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 4 2
90 1 9 4 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 8 1
91 1 9 4 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 2
92 1 10 5 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 6 1
93 1 11 6 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


94

94 1 9 4 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 2
95 1 9 4 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 6 2
96 2 9 4 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 4 2
97 1 11 6 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 8 1
98 1 10 5 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 2
99 1 10 5 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 5 1
10
0 2 9 4 0 1 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 6 2
10
1 1 11 6 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 2
10
2 2 10 5 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 2
10
3 2 9 4 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 5 2
10
4 2 9 4 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 5 2
10
5 1 10 5 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 7 2
10
6 1 11 6 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 9 1
10
7 1 10 5 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 0 5 2
10
8 1 9 4 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 6 2
10
9 2 9 4 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 7 2
11 2 10 5 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 5 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


95

0
11
1 1 11 6 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 3 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


96

Tindakan Skor
No JK Umur Kelas P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 Total Kategori Tindakan
1 1 9 4 1 0 0 1 1 1 1 0 0 1 6 1
2 1 9 4 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 2
3 2 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2
4 2 10 5 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2
5 2 9 4 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 2
6 1 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 2
7 1 11 6 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 2 2
8 2 9 4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 2
9 1 9 4 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 6 1
10 2 11 6 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 2
11 1 9 6 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
12 1 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
13 2 9 6 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 5 1
14 2 10 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2
15 2 9 6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2
16 1 11 6 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 2 2
17 1 9 5 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 2
18 1 11 5 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 2
19 2 9 5 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 3 2
20 1 10 5 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 2
21 1 10 5 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 3 2
22 1 9 4 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 3 2
23 1 11 6 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


97

24 2 12 6 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 4 1
25 1 9 6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 2
26 1 9 5 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 3 2
27 2 9 5 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 2
28 1 9 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
29 1 10 5 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3 2
30 2 10 5 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 2 2
31 2 11 6 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 2
32 2 12 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
33 1 11 6 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 5 1
34 1 10 5 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 5 1
35 1 9 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
36 2 9 6 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 6 1
37 2 10 5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
38 2 11 6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 7 1
39 2 9 6 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2
40 2 12 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
41 2 9 6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 2
42 2 10 6 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 2 2
43 1 11 6 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 2 2
44 1 11 6 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 2
45 2 12 6 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 3 2
46 2 9 4 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 5 1
47 2 9 6 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 5 1
48 2 10 5 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 5 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


98

49 2 11 6 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 5 1
50 2 9 5 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 5 1
51 1 9 5 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 5 1
52 2 9 4 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 5 1
53 2 10 6 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 5 1
54 2 10 5 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 2
55 2 10 5 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 3 2
56 1 11 6 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
57 1 11 6 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
58 2 11 6 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 3 2
59 2 10 5 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2
60 1 9 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 2
61 1 9 6 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 2 2
62 1 9 6 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 2 1
63 2 9 4 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 6 1
64 1 9 4 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 6 1
65 1 10 5 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 6 1
66 1 11 6 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 6 1
67 2 10 5 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 6 1
68 2 9 4 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 6 1
69 1 9 4 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 5 1
70 1 10 5 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 5 1
71 1 11 6 0 1 0 1 0 0 1 1 1 1 5 1
72 2 9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
73 1 9 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


99

74 1 9 4 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 3 2
75 1 9 4 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 2 2
76 1 10 5 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 2
77 2 10 5 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 2 2
78 1 9 4 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 2
79 1 11 6 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 2 2
80 1 11 6 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 2 2
81 1 9 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2 2
82 2 9 4 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2 2
83 1 10 5 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 2 2
84 1 11 6 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2
85 1 10 5 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2
86 2 9 4 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 2 2
87 2 9 4 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 2
88 2 9 4 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 3 2
89 2 9 4 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 2 2
90 1 9 4 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 2 2
91 1 9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
92 1 10 5 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
93 1 11 6 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2 2
94 1 9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
95 1 9 4 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3 2
96 2 9 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 2
97 1 11 6 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 2 2
98 1 10 5 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 2 2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


100

99 1 10 5 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 2
100 2 9 4 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 2 2
101 1 11 6 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2 2
102 2 10 5 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 3 2
103 2 9 4 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 3 2
104 2 9 4 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3 2
105 1 10 5 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 3 2
106 1 11 6 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 3 2
107 1 10 5 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 5 1
108 1 9 4 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 5 1
109 2 9 4 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 6 1
110 2 10 5 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 6 1
111 1 11 6 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6 1

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


101

LAMPIRAN
OUTPUT SPSS

Frequencies
Frequency
Table

jenis kelamin

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 61 55.0 55.0 55.0
perempuan 50 45.0 45.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

umur

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 9 37 33.3 33.3 33.3
10 37 33.3 33.3 66.7
11 37 33.3 33.3 100.0
Total 111 100.0 100.0

kelas

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 4 37 33.3 33.3 33.3
5 37 33.3 33.3 66.7
6 37 33.3 33.3 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


102

1. Menurut adik-adik apakah syarat air bersih itu?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 32 28.8 28.8 28.8
b 55 49.5 49.5 78.4
a 24 21.6 21.6 100.0
Total 111 100.0 100.0

2. Menurut adik-adik air yang bagaimana yang baik untuk kita minum?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 35 31.5 31.5 31.5
b 54 48.6 48.6 80.2
a 22 19.8 19.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

3. Menurut adik-adik apa yang harus kita lakukan sebelum makan?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 33 29.7 29.7 29.7
b 40 36.0 36.0 65.8
a 38 34.2 34.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

4. Menurut adik-adik penyakit apa yang timbul apabila kita minum air
yang tidak di masak?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 27 24.3 24.3 24.3
b 52 46.8 46.8 71.2
a 32 28.8 28.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

5. Menurut adik-adik apakah sampah itu?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid b 27 24.3 24.3 24.3
a 42 37.8 37.8 62.2
c 42 37.8 37.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


103

6. Menurut adik-adik dimana kita harus membuang sampah?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 24 21.6 21.6 21.6
b 46 41.4 41.4 63.1
a 41 36.9 36.9 100.0
Total 111 100.0 100.0

7. Menurut adik-adik penyakit apa yang timbul apabila kita


membuang sampah sembarangan?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid b 16 14.4 14.4 14.4
a 40 36.0 36.0 50.5
c 55 49.5 49.5 100.0
Total 111 100.0 100.0

.Menurut adik-adik apa yang terjadi apabila ki ta membuang sampah d


parit?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid b 19 17.1 17.1 17.1
a 42 37.8 37.8 55.0
c 50 45.0 45.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

9. Menurut adik-adik apakah wc i tu ?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 24 21.6 21.6 21.6
a 40 36.0 36.0 57.7
b 47 42.3 42.3 100.0
Total 111 100.0 100.0

10. Menurut adik-adik bagaimanakah syarat wc yang sehat?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 22 19.8 19.8 19.8
a 39 35.1 35.1 55.0
b 50 45.0 45.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


104

11. Menurut adik-adik dimana seharusnya kita buang air besar?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 28 25.2 25.2 25.2
a 44 39.6 39.6 64.9
b 39 35.1 35.1 100.0
Total 111 100.0 100.0

12. Menurut adik-adik apa yang di lakukan setelah buang air besar di
WC?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 25 22.5 22.5 22.5
b 55 49.5 49.5 72.1
a 31 27.9 27.9 100.0
Total 111 100.0 100.0

13. Menurut adik-adik apakah air limbah/ air kotoran i tu?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 33 29.7 29.7 29.7
b 45 40.5 40.5 70.3
a 33 29.7 29.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

4.Menurut adik-adik untuk apakah saluran pembuangan air limbah itu


?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 28 25.2 25.2 25.2
b 56 50.5 50.5 75.7
a 27 24.3 24.3 100.0
Total 111 100.0 100.0

15.Menurut adik-adik apa akibatnya jika sal uran pembuangan air


limbah tersumbat?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid c 33 29.7 29.7 29.7
b 64 57.7 57.7 87.4
a 14 12.6 12.6 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


105

kategori pengetahuan

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 71 64.0 64.0 64.0
BURUK 40 36.0 36.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

.Apakah adik-adik setuju syarat air bersih yang sehat itu tidak berwarna da n
jernih?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 70 63.1 63.1 63.1
setuju 41 36.9 36.9 100.0
Total 111 100.0 100.0

2. Apakah adik-adik setuju air yang baik untuk kita minum adalah air
yang telah di masak?
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 59 53.2 53.2 53.2
setuju 52 46.8 46.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

3. Apakah adik-adik setuju yang harus kita lakukan sebelum makan


adalah mencuci tangan pakai air bersi h dan sabun?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 62 55.9 55.9 55.9
setuju 49 44.1 44.1 100.0
Total 111 100.0 100.0

4. Apakah adik-adik setuju penyakit yang timbul apabila kita minum air yang
tidak di masak adalah diare dan kecacingan?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 61 55.0 55.0 55.0
setuju 50 45.0 45.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


106

5. Apakah adik-adik setuju sampah itu adalah semua benda yang


tidak terpakai lagi dan benda yang harus dibuang?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 65 58.6 58.6 58.6
setuju 46 41.4 41.4 100.0
Total 111 100.0 100.0

6. Apakah adik-adik setuju kita harus membuang sampah di tong sampah


tertutup?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 61 55.0 55.0 55.0
setuju 50 45.0 45.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

7. Apakah adik-adik setuju penyakit yang timbul apabila kita


membuang sampah sembarangan adalah salah satunya diare ?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 69 62.2 62.2 62.2
Setuju 42 37.8 37.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

8. Apakah adik-adik setuju yang terjadi apabila kita membuang sampah di


parit saluran pembuangan jadi tersumbat?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 60 54.1 54.1 54.1
Setuju 51 45.9 45.9 100.0
Total 111 100.0 100.0

9. Apakah adik-adik setuju wc/ toilet adalah Tempat buang kotoran


manusia (air besar dan air kecil?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 68 61.3 61.3 61.3
setuju 43 38.7 38.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


107

10. Apakah adik-adik setuju syarat wc/ toilet yang sehat adalah tidak
berbau dan bersih?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 68 61.3 61.3 61.3
setuju 43 38.7 38.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

1.Apakah adik-adik setuju seharusnya kita buang air besar di wc/ toilet yang
tertutup?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 57 51.4 51.4 51.4
setuju 54 48.6 48.6 100.0
Total 111 100.0 100.0

12. Apakah adik-adik setuju yang di lakukan setelah buang air besar di
wc adalah menyiramnya sampai bersih?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 59 53.2 53.2 53.2
setuju 52 46.8 46.8 100.0
Total 111 100.0 100.0

13. Apakah adik-adik setuju air limbah adalah air yang tidak bersih
dan mengandung kuman?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 65 58.6 58.6 58.6
setuju 46 41.4 41.4 100.0
Total 111 100.0 100.0

14. Apakah adik-adik setuju kegunaan air limbah adalah menghilangkan


sarang lalat, nyamuk dan tikus, mencegah penyakit dan menciptakan
lingkungan yang bersih?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 58 52.3 52.3 52.3
setuju 53 47.7 47.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


108

15. Apakah adik-adik setuju akibat jika saluran pembuangan air limbah
tersumbat adalah terjadi genangan air dan menimbulkan penyakit?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak setuju 68 61.3 61.3 61.3
setuju 43 38.7 38.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

kategori sikap

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 33 29.7 29.7 29.7
BURUK 78 70.3 70.3 100.0
Total 111 100.0 100.0

1. Apakah adik-adik mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan air bersih?

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 88 79.3 79.3 79.3
ya 23 20.7 20.7 100.0
Total 111 100.0 100.0

2. Apakah adik-adik mandi 3x sehari dengan air bersih dan sabun?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 76 68.5 68.5 68.5
ya 35 31.5 31.5 100.0
Total 111 100.0 100.0

3. Apakah adik-adik mempunyai kebiasaan menggosok gigi 3 x sehari?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 83 74.8 74.8 74.8
ya 28 25.2 25.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


109

4. Apakah adik-adik selalu mencuci tangan dengan air dan sabun


setelah buang air besar ?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 83 74.8 74.8 74.8
ya 28 25.2 25.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

5. Apakah adik-adik meminum air yang telah di masak terlebih dahulu?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 82 73.9 73.9 73.9
ya 29 26.1 26.1 100.0
Total 111 100.0 100.0

6. Apakah adik-adik mencuci rambut dengan air bersih dan


sampo minimal 2 hari sekali?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 80 72.1 72.1 72.1
ya 31 27.9 27.9 100.0
Total 111 100.0 100.0

7. Apakah adik-adik membuang sampah pada tempat sampah


yang tersedia di sekolah?
Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 77 69.4 69.4 69.4
ya 34 30.6 30.6 100.0
Total 111 100.0 100.0

8. Apakah adik-adik mempergunakan toilet sekolah untuk buang


air besar dan kecil?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 83 74.8 74.8 74.8
ya 28 25.2 25.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


110

.Apakah adik-adik mencuci tangan setiap habis bermain di luar ruma h


dan sekolah dengan menggunakan air bersih dan sabun?

Cumulat iv e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 83 74.8 74.8 74.8
ya 28 25.2 25.2 100.0
Total 111 100.0 100.0

10. Apakah adik- adik menyiram wc/toilet dengan air bersih


setiap selesai menggunakannya?

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid tidak 81 73.0 73.0 73.0
ya 30 27.0 27.0 100.0
Total 111 100.0 100.0

Kategori Tindakan PHBS

Cumulativ e
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid BAIK 31 27.9 27.9 27.9
BURUK 80 72.1 72.1 100.0
Total 111 100.0 100.0

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


111

Crosstabs

Kategori Pengetahuan * Kategori Tindakan PHBS

kategori pengetahuan * Kategori Tindakan PHBS Crosstabulation

Kategori Tindakan
PHBS
BAIK BURUK Total
kategori pengetahuan BAIK Count 20 51 71
% of Total 18.0% 45.9% 64.0%
BURUK Count 11 29 40
% of Total 9.9% 26.1% 36.0%
Total Count 31 80 111
% of Total 27.9% 72.1% 100.0%

Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .006b 1 .940
Continuity Correctiona .000 1 1.000
Likelihood Ratio .006 1 .940
Fisher's Exact Test 1.000 .561
Linear-by-Linear
.006 1 .940
Association
N of Valid Cases 111
a.
Computed only f or a 2x2 table
b.
0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 11. 17.

Kategori Sikap * Kategori Tindakan PHBS

kategori sikap * Kategori Tindakan PHBS Crosstabulation

Kategori Tindakan
PHBS
BAIK BURUK Total
kategori BAIK Count 11 22 33
sikap % of Total 9.9% 19.8% 29.7%
BURUK Count 20 58 78
% of Total 18.0% 52.3% 70.3%
Total Count 31 80 111
% of Total 27.9% 72.1% 100.0%

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


112

Chi-Square Tests

Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.


Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square .682b 1 .409
Continuity Correctiona .353 1 .552
Likelihood Ratio .668 1 .414
Fisher's Exact Test .489 .273
Linear-by-Linear
.676 1 .411
Association
N of Valid Cases 111
a.
Computed only f or a 2x2 table
b.
0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 9. 22.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


DOKUMENTASI

113
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
114

Gambar 1: Halaman Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

Gambar 2 : Teras Kelas Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


115

Gambar 3 : Perpustakaan Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

Gambar 4 : Kantin Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


116

Gambar 5: Toilet Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang (tampak


luar)

Gambar 6: Toilet Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang (tampak


dalam)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


117

Gambar 7: Toilet Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang (tampak


dalam)

Gambar 8: Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) di Sekolah SD


Negeri 104185 Sei Semayang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


118

Gambar 9: Papan Informasi Sekolah SD Negeri 104185 Sei Semayang

Gambar 10: Papan Himbauan di Sekolah SD Negeri 104185 Sei


Semayang

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


119

Gambar 11: Siswa Tidak Memakai Alas Kaki Pada Jam Istirahat

Gambar : Proses pengambilan data dan pengumpulan data

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Anda mungkin juga menyukai