2016
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/17779
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PERBEDAAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA
ANTARA SEBELUM DAN SESUDAH PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG PERSONAL HYGIENE DI SD NEGERI 173398
DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
TAHUN 2016
SKRIPSI
OLEH
HARYATI LUMBAN GAOL
NIM : 121000266
OLEH
HARYATI LUMBAN GAOL
NIM : 121000266
HASUNDUTAN TAHUN 2016” ini beserta seluruh isinya adalah benar hasil
karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan
cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat
keilmuan. Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang
etika keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian
The children health problems are mostly found during the school year.
Those problem will determine the quality of the children capability in the future,
especially related to the healthy life style and children growth development
dissorder. Personal hygiene is the main factor of the personal health status. Based
on a preliminary study of students in SD N 173398 Doloksanggul have minimal
knowledge, attitude and action about personal hygiene.
This research was conducted to figure out the effect of health promotion
program on the knowledge, attitude and practice of personal hygiene among
students. This study was quasi experiment research with one group pre-test and
post-test disign. The sample of research was 22 students. T independent test was
employed as the statistical data analysis. The data used is primary data obtained
through interviews with questionnaires and secondary data obtained through
other references.
The research result revealed that there is a significant differance score
among pre an post for knowledge, attitude and practice of personal hygiene
variables, with p-value < 0,05 (knowledge variable p-value = 0,000 ; attitude
variable p-value = 0,000 and action variable p-value = 0,000).
There was a significant differences of knowledge , attitude and practice
of students before and after promotion program about personal hygiene.
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang
Hasundutan Tahun 2016” guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh
Penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan dan dukungan
dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
1. Prof. Dr. Dra. Ida Yustina, M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan
2. Ir. Evi Naria, MKes selaku Ketua Departemen Kesehatn Lingkungan dan
dosen Penguji I
5. Dr. dr. Taufik Ashar, MKM selaku dosen Penguji II dan Dosen Pembimbing
6. Dosen dan staf/pegawai yang banyak membantu penuis dalam proses belajar
melakukan penelitian.
8. Teristimewa kepada kedua orang tua penulis Ayah tercinta (P. Lumban Gaol)
dan Ibu tercinta (N. Manalu) atas kesabaran, doa dan dukungan dalam
Gaol, Erikson Lumban Gaol, Anna Maria Sofiana Lumban Gaol, Ayu Susi
Yanthi Lumban Gaol dan Rahmat Lumban Gaol) yang telah memberikan
10. Sahabat penulis Ayu dan Yohana, anggota MDG’s, teman-teman mahasiswa
Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penulis
1.1 ................................................................................................................ a
tar Belakang ...................................................................................................... 1
1.2 ................................................................................................................ R
umusan Masalah ............................................................................................... 4
1.3 ................................................................................................................ T
ujuan Penelitian ................................................................................................ 4
1.3.1 ........................................................................................................ T
ujuan Umum ......................................................................................... 4
1.3.2 ........................................................................................................ T
ujuan Khuus .......................................................................................... 4
1.4 ................................................................................................................ H
ipotesis .............................................................................................................. 5
1.5 ................................................................................................................ M
anfaat Penelitian ............................................................................................... 6
2.1 ................................................................................................................ P
enyuluhan ......................................................................................................... 8
2.1.1 Definisi Penyuluhan ................................................................................ 8
2.1.2 Metode Penyuluhan ................................................................................. 8
2.1.3 Media Penyuluhan ................................................................................. 12
2.1.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan .................................... 14
2.2 Personal Hygiene............................................................................................. 15
2.2.1 Definisi Personal Hygiene..................................................................... 15
2.2.2 Macam-macam Personal hygiene ......................................................... 16
2.2.3 Faktor – Faktor yang Memengaruhi Personal Hygiene ........................ 19
BAB IV HASIL.............................................................................................................. 40
5.1. Pegetahuan Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ............. 50
5.1.1. Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan .................................. 50
5.1.2. Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ............................................. 51
5.1.3. Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ....................................... 52
5.2. Perbedaan Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Sebelum dan Sesudah
Penyuluhan ..................................................................................................... 53
5.2.1. Perbedaan Pengetahuan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ................ 53
5.2.2. Perbedaan Sikap Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ........................... 53
5.2.3. Perbedaan Tindakan Sebelum dan Sesudah Penyuluhan ..................... 54
Lampiran 1. Kuesioner
Agama : Kristen
Pendidikan Formal
PENDAHULUAN
kebersihan dan kesehatan dirinya untuk memperoleh kesehatan fisik dan bertujuan
untuk mencegah timbulnya penyakit. Personal hygiene yang pada dasarnya harus
perawatan kulit kepala dan rambut, mata, hidung, telinga, kuku tangan dan kaki,
kulit, dan perawatan tubuh secara keseluruhan. Personal hygiene adalah aspek
yang sangat penting dari penyuluhan kesehatan. Menjaga kebersihan bagian badan
adalah hal yang harus dilakukan oleh anak-anak agar terhindar dari penyebaran
Personal hygiene yang tidak baik pada anak usia sekolah menimbulkan
dan flu. Dampak yang terjadi pada anak-anak usia sekolah yang tidak begitu
timbul penyakit infeksi parasit usus, karena ketika tangan dalam keadaan tidak
bersih dan tangan kontak langsung dengan makanan maka makanan akan
terkontaminasi kuman dan bakteri. Dalam hal ini kesehatan yang buruk dapat
2009).
kesehatan adalah keadaan sejahtera badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup secara sosial dan ekonomi. Batasan yang diangkat dari batasan
kesehatan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang paling baru ini,
memang lebih luas dan dinamis dibandingkan dengan batasan sebelumnya yang
maupun sosial, dan tidak hanya bebas dari penyakit dan cacat (Notoatmodjo,
2007).
andil besar dalam kelangsungan negara ini sehingga sangat perlu ditingkatkan
sikap anak tentang kesehatan terutama tentang personal hygiene. Kemampuan dan
mempunyai peranan dan kedudukan strategis dalam upaya promosi kesehatan. Hal
ini disebabkan karena sebagian besar anak usia 5-19 tahun terpajan dalam
lembaga pendidikan dalam jangka waktu yang cukup lama. Dari segi populasi,
promosi kesehatan di sekolah dapat menjangkau dua jenis populasi, yaitu populasi
membantu pekerjaan orang tua. Biasanya pulang dari ladang sudah sore atau
malam, tidak jarang mereka tidak mandi dan hanya sekedar cuci kaki dan tangan
yang kotor karena tanah dari ladang, disini dapat diketahui rendahnya
diberikan penyuluhan.
Berdasarkan survai yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 8 Febrari 2016
didapatkan data jumlah siswa sebanyak 153 siswa, sebanyak 36 siswa duduk di
Obsevasi yang dilakukan peneliti pada lima siswa kelas V ditemukan siswa
dengan kondisi gigi kotor, kuku dengan kondisi panjang dan kotor, rambut dengan
kondisi bau dan kurang bersih. Dari hasil wawancara dengan ke-lima siswa,
mereka mengatakan mandi kurang dari satu kali sehari dalam satu minggu, tidak
itu sendiri, 5 diantaranya mengatakan kurang tahu tentang personal hygiene dan
kurang tahu bagaimana cara personal hygiene yang baik. Dari data yang diperoleh
dilakukan penyuluhan tentang personal hygiene yaitu cuci tangan pakai sabun dari
puskesmas setempat, sementara seperti diketahui cuci tangan pakai sabun ini
tersedia tiga kamar mandi, satu kamar mandi untuk guru, satu kamar mandi untuk
siswa laki-laki dan satu kamar mandi untuk siswa perempuan, namun tidak
dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang mendukung personal hygiene yang
baik diantaranya tidak ada sabun cuci tangan, tidak disediakan handuk atau tisu
untuk mengeringkan tangan, tidak disediakan cermin dan sisir. Selain itu SD
sehat yang dilakukan secara terpadu melalui program pendidikan dan yankes di
hygiene dengan baik, maka dari itu peneliti ingin melakukan penyuluhan tentang
Berdasarkan uraian ringkas dalam latar belakang yaitu bahwa siswa kurang
mengetahui tentang personal hygiene dan kurang tahu bagaimana cara personal
hygiene dengan baik dan benar, maka rumusan permasalahan penelitian ini adalah
pengetahuan, sikap dan tindakan siswa antara sebelum dan sesudah penyuluhan
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan
Humbang Hasundutan
1.4 Hipotesis
Ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa antara sebelum dan
Humbang Hasundutan.
personal hygiene
personal hygiene
2. Bagi Masyarakat
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penyuluhan
yang sesuai dengan harapan atau tujuan kegiatan tersebut. Tidak dapat disangkal
individu.
perilaku menjadi perilaku hidup sehat, hal ini sesuai dengan pendapat Azwar
tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Semua metode akan baik bila
Pada garis besarnya hanya ada dua jenis metode dalam penyuluhan, yaitu :
Pada Metode ini hanya terjadi komunikasi satu arah yaitu dari pihak
kesempatan untuk aktif. Yang termasuk metode ini adalah: metode ceramah,
Pada metode ini terjadi komunikasi dua arah antara pendidik dan sasaran.
simulasi, curah pendapat, permainan peran (role playing) dan tanya jawab.
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif.
Setiap masalah yang dihadapi oleh klien dapat dikorek dan dibantu
penyelesaiannya.
b) Wawancara (interview)
2. Metode Kelompok
a. Kelompok Besar
maupun rendah.
menengah ke atas.
b. Kelompok Kecil
berbicara
anggota kelompok.
3. Metode Massa
karena melalui media pesan disampaikan dengan mudah untuk dipahami. Media
tiga, yakni:
a. Flip chart (lembar balik) ialah media penyampaian pesan kesehatan dalam
bentuk lembar balik, dimana tiap lembar berisi gambar peragaan dan
maupun gambar.
c. Poster ialah lembaran kertas dengan kata-kata dan gambar atau simbol
f. Rubrik atau tulisan pada surat kabar atau majalah mengenai bahasan suatu
masalah kesehatan.
3. Media papan (Bill Board) yaitu media yang dapat dipasang di tempat umum.
Media papan ini juga mencakup pesan kesehatan yang ditulis pada lembaran
perilaku melalui suatu kegiatan pendidikan nonformal. Oleh karena itu, selalu
Beberapa hal yang perlu diamati pada diri sasaran adalah ada tidaknya
atau trauma dimasa lampau yang berupa ketidakpercayaan pada pihak lain
dirasakan sekarang.
penyuluhan karena kondisi sosial budaya merupakan suatu pola perilaku yang
dipelajari, dipegang teguh oleh setiap warga masyarakat dan diteruskan secara
turun menurun dan akan sangat sulit merubah perilaku masyarakat jika sudah
Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yang secara harfiah berarti
untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Perawatan diri yang kurang adalah kondisi
dikatakan memiliki personal hygiene yang baik apabila yang bersangkutan dapat
menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, kuku, rambut, mulut
dan gigi, pakaian, mata, hidung, dan telinga serta kebersihan genitalia.
Kebersihan Gigi dan Mulut, kebersihan rambut dan kulit kepala, kebersihan kulit,
Seperti halnya dengan bagian tubuh yang lain, maka mulut dan gigi juga perlu
perawatan yang teratur dan seyogyanya sudah dilakukan sejak kecil. Untuk
C sangat baik untuk kesehatan gigidan mulut. Gosok gigi merupakan upaya atau
cara yang terbaik untuk perawatan gigi dan dilakukan paling sedikit dua kali
dalam sehari yaitu pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Dengan
menggosok gigi yang teratur dan benar maka plak yang ada pada gigi akan hilang.
Rambut merupakan pelindung bagi kulit kepala dari sengatan matahari dan
hawa dingin. Penampilan akan lebih rapi apabila rambut dalam keadaan bersih
dan sehat. Sebaliknya rambut yang dalam keadaan kotor, kusam dan tidak terawat
akan terkesan jorok. Rambut dan kulit kepala harus selalu sehat dan bersih,
sehingga perlu perawatan yang baik. Untuk perawatan rambut dapat dilakukan
cara pencucian rambut. Rambut yang sehat yaitu tidak mudah rontok dan
patah,tidak terlalu berminyak dan terlalu kering serta tidak berketombe dan
berkutu
Karenaitu kotoran, debu, asap mudah melekat. Kasus gangguan kesehatan rambut
sangat sering ditemukan, misalnya ketombe dan kulit kepala yang gatal. Biasanya
seseorang yang berketombe sering menggaruk kulit kepala sehingga tangan ikut
menjadi tidak higienis. Upaya menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala
c. Kebersihan kulit
kulit juga berpengaruh kepada kesehatan kulit seseorang. Berbagai penyakit kulit
dan handuk yang jarang dicuci serta alas tidur yang tidak bersih.
2. Bagi yang terlibat dalam kegiatan olahraga atau pekerjaan lain yang
kegiatan tersebut.
3. Gunakan sabun yang lembut. Sabun antiseptik tidak dianjurkan untuk mandi
sehari-hari.
4. Bersihkan anus dan genitalia dengan baik karena pada kondisi tidak bersih,
sekresi normal dari anus dan genitalia akan menyebabkan iritasi dan infeksi.
5. Tidak memakai sabun dan handuk yang sama dengan orang lain.
d. Kebersihan Kuku
setelah buang air kecil dan besar, dan setelah menyentuh benda-benda yang kotor.
kotoran yang menempel di tangan. Mencuci kaki setelah beraktivitas dari luar
dilakukan setelah pulang dari bepergian dan sebelum tidur, agar kamar tetap
kaki harus dipotong pendek sehingga kotoran tidak tertinggal di balik kuku
(Nurjannah, 2012).
b. Praktik social
dari orang tua seperti menggosok gigi sebelum tidur. Hal ini akan menjadi
c. Status sosio-ekonomi
ekonomi yang mampu akan ada kesadaran untuk mandi minimal dua kali
sehari karena fasilitas air bersih yang tersedia dalam jumlah yang cukup.
d. Pengetahuan
e. Budaya
f. Kebiasaan individu
Banyak orang yang tidak menjaga kebersihan diri dikarenakan tidak biasa
sebelum tidur maka dia akan jarang atau bahkan tidak melakukannya.
g. Kondisi fisik/psikis
juga bisa terjadi kepada seseorang dengan gangguan psikis seperti stress.
pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan isinya termasuk manusia dan
kehidupannya. Pengetahuan juga merupakan hasil dari tahu yang terjadi setelah
Penginderaan tersebut terjadi melalui panca indera manusia yang nantinya akan
yaitu:
1. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai memanggil (recall) memori yang telah ada sebelumnya
setelah mengamati sesuatu. Sehingga tahu merupakan tahap paling rendah dari
pengetahuan.
2. Memahami (Comprehension)
secara benar suatu objek tertentu. Orang yang memahami suatu objek dapat
3. Aplikasi (Application)
mengaplikasikan prinsip yang dipelajari pada situasi dan kondisi yang sebenarnya.
Setelah memahami suatu proses, juga harus dapat membuat perencanaan untuk
4. Analisis (Analysis)
5. Sintesis (Synthesis)
hubungan yang logis dari komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain
sintesis adalah menyusun formulasi baru dari formulasi yang sudah ada
sebelumnya.
6. Evaluasi (Evaluation)
Penilaian di dasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma yang
berlaku di masyarakat.
menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
suatu obyek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
menyenangi atau tidak menyenangi obyek tersebut. Sikap hanyalah sebagian dari
stimulus atau obyek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian
komponen, yaitu: (1) Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu
obyek, (2) Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu obyek, (3)
membentuk sikap yang utuh. Dalam penentuan sikap ini, pengetahuan, pemikiran,
Sikap terdiri dari empat tingkatan yaitu: (1) Menerima (receiving), diartikan
bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek);
mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari
sikap; (3) Menghargai (valuing), mengajak orang lain untuk mengerjakan atau
mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah merupakan suatu indikasi
sikap tingkat tiga; (4) Bertanggung jawab (responsible) terhadap segala sesuatu
yang telah dipilihnya dengan segala resiko merupakan sikap yang paling tinggi
(Notoatmodjo, 2003).
2012).
Pernyataan sikap dapat berisi hal-hal yang positif mengenai obyek sikap,
yaitu bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap. Pernyataan ini disebut
dengan pernyataan yang favourable. Sebaliknya pernyataan sikap juga dapat berisi
hal-hal negatif mengenai obyek sikap dan bersifat tidak mendukung atau kontra
terhadap obyek sikap. Pernyataan seperti ini disebut dengan pernyataan yang tidak
favourable. Suatu skala sikap sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas
pernyataan favorable dan tidak favorable dalam jumlah yang seimbang. Dengan
demikian pernyataan yang disajikan tidak semua positif dan tidak semua
negatif yang seolah-olah isi skala memihak atau tidak mendukung sama sekali
1) Setuju : Nilai 1
1) Setuju : Nilai 0
pernyataan itu setuju atau tidak setuju. Sikap yang dimaksud dalam penelitian ini
bertindak. Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya
tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan
anak kecil menggosok gigi namun masih selalu diingatkan oleh ibunya,
hal secara otomatis maka disebut praktik atau tindakan mekanis. Misalnya,
seorang anak secara otomatis menggosok gigi setelah makan, tanpa disuruh
oleh ibunya.
3. Adopsi (Adoption)
Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang. Artinya,
apa yang dilakukan tidak sekedar rutinitas atau mekanisme saja, tetapi sudah
secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran perilaku yang paling
2010)
Dalam teori Lawrence dan Green yang dikutip oleh Notoadmodjo, perilaku
dipengaruhi oleh 2 faktor pokok, yakni faktor perilaku (behavior causes) dan
mendorong atau memperkuat terjadinya perilaku, antara lain sikap dan perilaku
1. Intelegensia
yang memiliki intelegensia tinggi akan mudah menerima suatu pesan maupun
informasi.
2. Pendidikan
seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain
maupun dari media massa. Semakin banyak informasi tentang kesehatan yang
seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula
pengetahuannya.
diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Misalnya seorang
pekerjaannya akan lebih berhati-hati dan lebih memperhatikan bahaya yang ada di
4. Usia
menerima informasi. Akan tetapi faktor ini tidak mutlak sebagai tolak ukur
misalnya seorang yang berumur lebih tua belum tentu memiliki pengetahuan lebih
5. Tempat tinggal
tinggal di daerah dataran tinggi sangat cocok untuk menanami tanaman buah dan
sayuran, sehingga mayoritas penduduk adalah petani yang dituntut harus dapat
merawat dan berladang setiap harinya dan tentunya dalam melakukan pekerjaan
petani rentan terhadap bahaya dipertanian untuk itu kewaspadaan yang lebih
tinggi dibutuhkan.
baik secara langsung dan tidak langsung. Misalnya individu yang bekerja sebagai
7. Tingkat ekonomi
berasal dan keluarga yang berstatus sosial ekonominya baik dimungkinkan lebih
8. Sosial budaya
apakah yang dilakukan baik atau buruk. Sosial termasuk pandangan agama,
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal
komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar,
informasi mengenai suatu hal maka pengetahuannya mengenai suatu hal yang
Penyuluhan Kesehatan
tentang Personal Hygiene
- Gigi dan mulut
- Rambut
- Kulit
- Tangan dan kaki
kesehatan tentang personal hygiene tiga variabel terikat yaitu pengetahuan, sikap
dan tindakan siswa sekolah dasar tentang personal hygiene. Pada penelitian ini
terdiri dari perilaku siswa sekolah dasar, penyuluhan, pretest dan posttest.
sebanyak dua kali, yaitu sebelum dan sesudah penyuluhan (pretest dan postest).
METODE PENELITIAN
Rancangan ini bertujuan untuk melihat adanya perbedaan yang terjadi setelah
T1 X T2
Keterangan:
Personal hygiene
Humbang Hasundutan
3.3.1. Populasi
3.3.2. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan teknik total
sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama dengan
populasi. Alasan mengambil total sampling karena menurut jumlah populasi yang
kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel penelitian (Sugiyono, 2007).
22 orang.
dengan menggunakan flip chart (lembar balik) dan pembagian leaflet yang berisi
personal hygiene.
Untuk itu peneliti menggunakan alat bantu berupa alat tulis dan kuesioner yang
Pengetahuan, sikap dan tindakan siswa diukur sebanyak dua kali, yaitu
histori yang merupakan salah satu hipotesis tandingan (probable error), maka
garis waktu (time line) antara pretest, penyuluhan dan posttest ditentukan
dengan jarak yang relatif dekat. Pada penelitian ini, pretest dilakukan satu hari
siswa bisa saja mendapat paparan informasi dari sumber lain yang juga dapat
berpengaruh terhadap pengetahuan dan sikap anak sekolah dasar. Untuk itu,
pada tempo yang relatif pendek yaitu satu minggu setelah penyuluhan.
Data berupa jumlah dan biodata siswa kelas V yang diperoleh dari sekolah
3.6.1 Variabel
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan dependen.
Variabel independen dalam penelitian ini adalah penyuluhan dan variabel dependen
Doloksanggul.
3.7.1. Pengetahuan
pertanyaan yang diajukan, dimana jika menjawab “salah” diberi skor “0” dan
Jumlah pertanyaan 12 buah dengan total skor 12. Jadi kriteria pengukuran
seluruh skor dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor 10-12
seluruh skor yang ada dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor 6-9
seluruh skor yang ada dan mampu menjawab pertanyaan dengan total skor <6
3.7.2 Sikap
responden memilih sikap baik pada pernyataan akan diberi nilai 1, jika memiliki
Jumlah pernyataan 10 buah dengan total skor 10, berdasarkan jumlah nilai
1. Dikategorikan baik bila jawaban yang benar >75% dari jumlah skor yang ada,
2. Dikategorikan sedang bila jawaban yang benar 50%-75% dari jumlah skor
3. Dikategorikan rendah bila jawaban yang benar <50% dari jumlah skor yang
3.7.3 Tindakan
pertanyaan yang diajukan, dimana jika menjawab “salah” diberi skor “0” dan
jawaban “benar” diberi skor “1”. Jumlah pertanyaan 10 buah dengan total skor
1. Dikategorikan baik bila jawaban yang benar >75% dari jumlah skor yang ada,
2. Dikategorikan sedang bila jawaban yang benar 50%-75% dari jumlah skor
3. Dikategorikan rendah bila jawaban yang benar <50% dari jumlah skor yang
program SPSS komputer, seluruh data yang terkumpul akan di olah melalui
Proses pemberian kode kepada setiap variabel yang telah dikumpulkan untuk
Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk memastikan tidak ada
kesalahan dalam entry data, sehingga data tersebut telah siap diolah dan
dianalisis.
1. Analisis Univariat
persentase dari setiap variabel yang dikehendaki. Analisis ini digunakan untuk
Hasundutan.
2. Analisis Bivariat
tentang personal hygiene pada anak SDN 173398 Doloksanggul dengan tingkat
komputer.
HASIL PENELITIAN
jumlah penduduk 46.715 jiwa dan terdiri dari 9.992 KK dengan kepadatan
memiliki sarana pendidikan yang meliputi SD Negeri 40 unit, SLTP 8 unit, SLTA
Pada penelitian ini responden terbanyak pada usia 11 tahun yaitu 45,5%
yang dapat dilihat pada tabel dan rasio jenis kelamin laki-laki dan perempuan
pada pada responden adalah sama, dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Jumlah Persentase
Karakteristik Responden
(n) (%)
Umur
10 9 40,9
11 10 45,5
12 3 13.6
Jenis Kelamin
Laki-laki 11 50
Perempuan 11 50
Personal Hygiene
Pada tabel 4.3. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan
yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P9 (Memotong kuku sekali dalam
seminggu) (36,4%), pertanyaan P3 (Menyikat gigi ke arah bawah untuk gigi atas
dan ke arah atas untuk gigi bawah) (45%) dan pertanyaan P12 (Mencuci ramput
pakai sampo minimal dua kali dalam seminggu) (50%). Pada pelaksanaan posttest
pada setelah diberikan ceramah diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan yang dapat
dijawab dengan benar yaitu pertanyaan P12 yaitu (mencuci ramput pakai sampo
minimal dua kali dalam seminggu) dari 50% menjadi 95,5% dan pertanyaan P2
(menggosok gigi pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) yaitu dari 59,1%
menjadi 90,9%.
Pada tabel 4.4. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan
yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P2 (menyikat gigi pagi sebelum
sarapan dan malam sebelum tidur) (13,6%) dan pertanyaan P8 (mencuci rambut
dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu) (27,3%). Pada pelaksanaan
posttest pada setelah diberikan ceramah diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan
yang dapat dijawab dengan benar yaitu pertanyaan P2 yaitu (menyikat gigi pagi
sebelum sarapan dan malam sebelum tidur) dari 13,6% menjadi 81,8% dan
pertanyaan P8 (mencuci rambut dengan sampo minimal dua kali dalam seminggu)
Pada tabel 4.5. diketahui bahwa pada saat pretest di kelompok pertanyaan
yang paling sedikit dijawab benar adalah pertanyan P4 (menyikat gigi pagi sebelum
sarapan dan malam sebelum tidur) (9,1%) dan pertanyaan P1 (mandi dua kali
dalam sehari) (27,3%). Pada pelaksanaan posttest pada setelah diberikan ceramah
diketahui bahwa ada beberapa pertanyaan yang dapat dijawab dengan benar yaitu
pertanyaan P10 yaitu (mencuci kaki dengan sabun setelah beraktivitas di luar
rumah) dari 50% menjadi 100% dan pertanyaan P1 (mandi dua kali dalam sehari)
responden adalah rendah sebanyak 1 orang (4,5%) dan sedang sebanyak 10 orang
responde didapatkan hasil sedang sebanyak 4 orang (18,2%) dan baik sebanyak 18
orang (81,8%)
saat pretest dan postest didapatkan hasil terdapat perbedaan pengetahuan, sikap
dan tindakan antara responden laki – laki dan perempuan. Variabel pengetahuan,
pada pretest dan posttest pengetahuan responden perempuan lebih tinggi dari
responden laki – laki. Variabel sikap, pada pretest sikap responden perempuan
lebih tinggi dari responden laki – laki dan pada posttest sikap responden laki –
laki lebih tinggi dari responden perempuan. Variabel tindakan, pada pretest dan
posttest tindakan responden perempuan lebih tinggi dari responden laki – laki
perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa sebelum dan sesudah dilakukan
penyuluhan. Uji statistic yang digunakan dalam analisis bivariat ini adalah uji t-
test (paired t-test) pada tingkat kepercayaan 95% untuk data yang berdistribusi
normal dan uji Wilcoxon pada taraf kepercayaan 95% untuk data yang tidak
berdistribusi normal. Uji ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan perbedaan
sesudah penyuluhan.
berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Shapiro Wilk.
P Kriteria
Pre Pengetahuan 0,124 Berdistribusi Normal
Post Pengetahuan 0,192 Berdistribusi Normal
Pre Sikap 0,045 Tidak Berdistribusi Normal
Post Sikap 0,003 Tidak Berdistribusi Normal
Pre Tindakan 0,070 Berdistribusi Normal
Post Tindakan 0,070 Berdistribusi Normal
sehingga untuk uji bivariat digunakan uji t-test (paired t-test) sementara untuk
data pretest sikap dan postest sikap tidak berdistribusi normal sehingga digunakan
uji Wilcoxon.
difference sebesar 1,19 dan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai
mengalami peningkatan menjadi 6 dengan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa
ada perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan sesudah penyuluhan
Sikap Median p n
Sebelum 3 < 0,001 22
Sesudah 6
difference sebesar 1,82 dan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada perbedaan
yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan dimana nilai
PEMBAHASAN
tentang personal hygiene mempunyai pengetahuan baik, cukup dan kurang. Untuk
cukup ada sebanyak 14 orang (63,6) dan untuk tingkat pengetahuan rendah ada 1
orang (4,5%). Secara umum tingkat pengetahuan siswa tentang personal hygiene
adalah cukup.
menyikat gigi yang baik, mandi, kebersihan tangan dan kaki, dan mencuci rambut.
Responden banyak menjawab menyikat gigi yang baik pagi sebelum sarapan dan
malam sebelum tidur dan jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi yang baik
terjadi peningkatan tingkat pengetahuan dapat dilihat pada Tabel. 4.7. Tingkat
pengetahuan baik ada sebanyak 13 orang (59,1%) dan untuk tingkat pengetahuan
cukup ada sebanyak 9 orang (40,9%). Secara umum tingkat pengetahuan siswa
jawaban benar pada pertanyaan menyikat gigi dari 13 orang menjadi 20 orang
pada Tabel.4.7. Diketahui bahwa sikap responden adalah baik dan sedang, sikap
dengan kategori baik sebanyak 8 oang (36,4%) dan sikap dengan kategoro sedang
Sikap responden dilihat dan diukur dari jawaban responden tentang sikap
personal hygiene yang meliputi menyikat gigi yang baik, mandi, kebersihan
tangan dan kaki, dan mencuci rambut. Sikap mengenai menyikat gigi hanya 3 dari
Tabel.4.5. Responden banyak menjawab menyikat gigi yang baik pagi sebelum
sarapan dan malam sebelum tidur dan jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi
peningkatan dapat dilihat pada Tabel. 4.7. Sikap responden meningkat menjadi
baik dan sedang. Untuk sikap dengan kategori baik ada sebanyak 18 orang
adalah baik. Terjadi peningkatan jawaban benar pada pertanyaan menyikat gigi
pada Tabel.4.7. Diketahui bahwa tindakan responden adalah sedang dan rendah,
tindakan dengan kategori sedang sebanyak 16 oang (72,7%) dan tindakan dengan
pertantanyaan tindakan personal hygiene yang meliputi menyikat gigi yang baik,
mandi, kebersihan tangan dan kaki, dan mencuci rambut. Pertanyaan tindakan
menyikat gigi yang baik pagi sebelum sarapan dan malam sebelum tidur dan
jawaban ini tidak tepat, sebab menyikat gigi yang baik adalah pagi setelah
sarapan.
menjadi kategori baik dan sedang. Untuk tindakan dengan kategori baik ada
sebanyak 6 orang (27,3%) dan untuk tindakan dengan kategori sedang ada 16
pertanyaan menyikat gigi dari 2 orang menjadi 6 orang yang menjawab dengan
benar.
dari pretest ke posttest yaitu dari 8,45 menjadi 9,64 dengan selisih rerata
peningkatan sebesar 1,19 dan pValue atau nilai significancy = 0,00 hal ini
peningkatan menjadi 6,00 dengan nilai p = 0,00, hal ini bermakna bahwa ada
perbedaan yang signifikan antara sikap sebelum dan setelahah penyuluhan dimana
nilai p < 0,05. Ditarik kesimpulan bahwa ada perbedaan sikap siswa sebelum dan
pretest ke posttest yaitu dari 8,45 menjadi 9,64 dengan selisih rerata peningkatan
sebesar 1,19 dan pValue atau nilai significancy = 0,00 hal ini bermakna ada
pemberian penyuluhan dengan alat bantu media leaflet dan flipchart. Penyuluhan
mengerti untuk bisa melakukan anjuran – anjuran yang ada. Adapun tujuan dari
berpotensi untuk meningkatan sikap dan tindakan seseorang. Hal ini sejalan
salah – satu komponen yang penting dilakukan dengan tujuan agar membantu
penglihatan. Dengan menggunakan leaflet dan flip chart yang disertai dengan
gambar- gambar, informasi yang disampaikan melalui mata lebih banyak dan
menarik perhatian siswa sehingga informasi akan lebih mudah diterima oleh
siswa.
6.1. Kesimpulan
sebagai berikut :
dan uji Wilcoxon untuk variabel sikap didapatkan pValue = 0,00, artinya
ada perbedaan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa antara sebelum dan
sesudah penyuluhan.
6.2. Saran
mandi.
Anggrainy, R., 2010. Cuci Tangan Pakai Sabun Untuk Menurunkan Angka Diare
di Daerah Istimewa Yogyakarta Dalam Program Mendukung Perilaku
Hidup Bersih.
Notoatmodjo, S., 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Rineka Cipta.
Jakarta.
Maryunani, A., 2013. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Trans Info Media.
Jakarta.
Suiraoka, P.; Supariasa, D., 2012. Media Pendidikan Kesehatan. Graha Ilmu.
Jakarta.
Wardhani, S. J., 2010. Hubungan Antara Praktik Personal Hygiene Ibu Dengan
KejadianDiare Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pembantu
Kelurahan Sugihwaras Kecamatan Pemalang Kabupaten Tembalang Kota
Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, Volume 1, Nomor 2: 945-954.
Rompas, M. J.; Tuda, J., dan Ponidjan, T., 2013. Hubungan Antara Perilaku Cuci
Tangan Pakai Sabun Dengan Terjadinya Diare Pada Anak Usia Sekolah di
SD GMIM Dua Kecamatan Tareran. Ejournal Keperawatan (e-Kep),
Volume 1,Nomor 1: 3.
Keterangan Responden
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
A. PENGETAHUAN
SIKAP
NO PERNYATAAN TIDAK
SETUJU
SETUJU
1 Menyikat gigi harus dua kali dalam sehari
2 Menyikat gigi yang baik adalah pagi sebelum
sarapan dan malam sebelum tidur
3 Tidak menyikat gigi dapat menyebabkan gigi
berlubang dan kuman di mulut
4 Mandi yang baik adalah satu kali dalam sehari
5 Mencuci tangan pakai sabun dapat menyebabkan
diare
6 Mencuci tangan pakai sabun harus dilakukan
setelah BAB/BAK dan setelah memegang hewan
7 Kuku harus selalu dipotong pendek supaya
kuman tidak menempel pada kuku
8 Mencuci rambut dengan sampo sangat perlu,
setidaknya dua kali dalam seminggu
9 Setelah bermain tidak perlu mencuci tangan dan
kaki pakai sabun
10 Kita harus memakai sendal saat keluar rumah, ke
ladang dan bermain
C. TINDAKAN
1. Berapa kali kamu mandi dalam sehari?
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 1 kali dalam 2 hari
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu personal yang artinya
perseorangan dan hygiene yang berarti sehat. Jadi personal hyniene adalah suatu
hygiene sangat penting untuk di ketahui karena kalau kita tidak melaksanakan
B. Tujuan
kebersihan diri
(kebersihan diri )
Terlampir
D. Penyaji
E. Penatalaksanaan Kegiatan
3. Target : Siswa-siswi SD
kelas V)
F. Strategi Pengajaran
G. Kegiatan penyuluhan
Evaluasi
1. Coba adik –adik sebutkan hal-hal apa saja yang harus diperhatikan dalam
b. badan
c. kesehatan mata
PERSONAL HYGIENE
perawatan diri manusia untuk memelihara kesehatan mereka (Perry & Potter,
2006). Cara perawatan diri menjadi rumit dikarenakan kondisi fisik atau keadaan
• Mencagah penyakit
• Menciptakan keindahan
seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya
1. Dampak Fisik
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah
gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut dan gangguan fisik
pada kuku.
2. Dampak Psikososial
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri,
- Sikat gigi minimal dua kali sehari (pagi setelah sarapan dan malam
sebelum tidur)
- Sikat dengan arah kebawah untuk gigi atas dan sikat kearah atas untuk
2. Rambut
yaitu:
- Mandi satu atau dua kali sehari direkomendasikan untuk negara tropis
seperti Indonesia
jika tersedia.
toilet
Basahi tangan dibawah air mengalir dan gunakan sabun batang/ sabun
cair. Semua bagian tangan harus terkena air, semua permukaan kulit
digosok dengan busa sabun minimal 20 detik, bilas tangan dengan air,
mencuci (handuk di tempat cuci tangan harus dicuci dan diganti setiap
hari)
- Gosok kaki dengan spon, batu kambang atau penggosok kaki lainnya
ketika mandi
MASTER DATA
1. Karakteristik Responden
A.Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 10 9 40.9 40.9 40.9
11 10 45.5 45.5 86.4
12 3 13.6 13.6 100.0
Total 22 100.0 100.0
2.Pre Test
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 9 40.9 40.9 40.9
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 12 54.5 54.5 54.5
benar 10 45.5 45.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 5 22.7 22.7 22.7
benar 17 77.3 77.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 12 54.5 54.5 54.5
benar 10 45.5 45.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P7
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 14 63.6 63.6 63.6
benar 8 36.4 36.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 7 31.8 31.8 31.8
benar 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 11 50.0 50.0 50.0
benar 11 50.0 50.0 100.0
Total 22 100.0 100.0
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 19 86.4 86.4 86.4
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 6 27.3 27.3 27.3
benar 16 72.7 72.7 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 19 86.4 86.4 95.5
11 1 4.5 4.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 7 31.8 31.8 31.8
benar 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 5 22.7 22.7 22.7
benar 17 77.3 77.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 16 72.7 72.7 72.7
benar 6 27.3 27.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 4 18.2 18.2 18.2
benar 18 81.8 81.8 100.0
Total 22 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 4 18.2 18.2 18.2
benar 18 81.8 81.8 100.0
Total 22 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 11 50.0 50.0 50.0
benar 11 50.0 50.0 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 20 90.9 90.9 90.9
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 11 50.0 50.0 50.0
benar 11 50.0 50.0 100.0
Total 22 100.0 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 8 36.4 36.4 36.4
benar 14 63.6 63.6 100.0
Total 22 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 22 100.0 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 7 31.8 31.8 31.8
benar 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
3. Post Test
A. Post Test Pengetahuan
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 13 59.1 59.1 59.1
benar 9 40.9 40.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 14 63.6 63.6 63.6
benar 8 36.4 36.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 13 59.1 59.1 59.1
benar 9 40.9 40.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 5 22.7 22.7 22.7
benar 17 77.3 77.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
P12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 3 13.6 13.6 13.6
benar 19 86.4 86.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 7 31.8 31.8 31.8
benar 15 68.2 68.2 100.0
Total 22 100.0 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 3 13.6 13.6 13.6
benar 19 86.4 86.4 100.0
Total 22 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 5 22.7 22.7 22.7
benar 17 77.3 77.3 100.0
Total 22 100.0 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 2 9.1 9.1 9.1
benar 20 90.9 90.9 100.0
Total 22 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 11 50.0 50.0 50.0
benar 11 50.0 50.0 100.0
Total 22 100.0 100.0
P2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 10 45.5 45.5 45.5
benar 12 54.5 54.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 16 72.7 72.7 72.7
benar 6 27.3 27.3 100.0
P5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 1 4.5 4.5 4.5
benar 21 95.5 95.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 4 18.2 18.2 18.2
benar 18 81.8 81.8 100.0
Total 22 100.0 100.0
P7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 10 45.5 45.5 45.5
benar 12 54.5 54.5 100.0
Total 22 100.0 100.0
P8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 12 54.5 54.5 54.5
benar 10 45.5 45.5 100.0
P9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid salah 4 18.2 18.2 18.2
benar 18 81.8 81.8 100.0
Total 22 100.0 100.0
P10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid benar 22 100.0 100.0 100.0
4. Hasil Uji
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
PengetahuanPre .182 22 .057 .930 22 .124
PengetahuanPost .187 22 .044 .939 22 .192
T-Test
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 PengetahuanPre 8.45 22 1.565 .334
PengetahuanPost 9.64 22 1.497 .319
t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 PengetahuanPre – -9.419 21 .000
PengetahuanPost
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.
SikapPost .266 22 .000 .844 22 .003
SikapPre .194 22 .031 .909 22 .045
a. Lilliefors Significance Correction
Transform data Sikap
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
tran_sikappre .191 22 .035 .902 22 .033
a. Lilliefors Significance Correction
Uji Wilcoxon
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
SikapPost - Negative Ranks 0 .00 .00
SikapPre Positive Ranks 18 b
9.50 171.00
Ties 4c
Total 22
Test Statisticsb
SikapPost -
SikapPre
Z -3.760a
Asymp. Sig. (2- .000
tailed)
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test
Uji Normalitas
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
TindakanPre .224 22 .006 .867 22 .070
TindakanPost .224 22 .006 .867 22 .070
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji T
T-Test
Paired Samples Statistics
Std. Std. Error
Mean N Deviation Mean
Pair 1 TindakanPre 5.09 22 .868 .185
TindakanPost 6.91 22 .868 .185
t df Sig. (2-tailed)
Pair 1 TindakanPre - -8.902 21 .000
TindakanPost
A. Pengetahuan
- Pengetahuan Pre
- Pengetahuan Post
Descriptives
jenis kelamin Statistic Std. Error
Pengetahuan laki laki Mean 9.09 .436
95% Confidence Lower Bound 8.12
Interval for Mean Upper Bound 10.06
5% Trimmed 9.16
Mean
Median 9.00
Variance 2.091
Std. Deviation 1.446
B. Sikap
- Sikap Pre
- Descriptives
jenis kelamin Statistic Std. Error
Sikap laki laki Mean 6.82 .296
95% Confidence Lower Bound 6.16
Interval for Mean Upper Bound 7.48
5% Trimmed 6.85
Mean
Median 7.00
Variance .964
Std. Deviation .982
- Sikap Post
- Descriptives
jenis kelamin Statistic Std. Error
Sikap laki laki Mean 9.00 .330
95% Confidence Lower Bound 8.26
Interval for Mean Upper Bound 9.74
5% Trimmed 9.06
Mean
Median 9.00
Variance 1.200
Std. Deviation 1.095
Minimum 7
C. Tindakan
- Tindakan Pre
- Tindakan Post