2018
Turnip, Daniel
Universitas Sumatera Utara
http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/5648
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
PENGARUH PROGRAM FAMILY SUPPORT TERHADAP PEMULIHAN
PENYALAHGUNAAN NAPZA DI IPWL LKS NAZAR MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
dalam Program Studi Kesejahteraan Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara
Oleh
DANIEL TURNIP
140902039
ABSTRAK
ABSTRACT
ii
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan kasihNya penelitian ini dapat selesai dengan baik. Skripsi ini
NAPZA di IPWL LKS Yayasan NAZAR Medan”. Dimana merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan studi pada program strata-1 (S-
1), jurusan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
banyak membantu serta mendukung penulis baik secara moril maupun materi
1. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu
3. Ibu Dra.Tuti Atika M.SP, Selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia
waktu.
5. Terima kasih kepada kedua orang tua tercinta saya, ayah (+) Januarinson
Turnip dan ibu Harta Juliana Siahaan, serta kakak dan adik yang selalu
iii
Medan yang telah memberi saya dukungan dalam penelitian skripsi ini.
Para staff rehabilitasi IPWL LKS Nazar Medan yang telah memberikan
masukan dan pelajaran banyak hal tentang dunia adiksi dan terus
Marudut, Ferianto, Bolus, Marti, Tantri, Herty, Fortuna dan Fetrik. Terima
kasih selalu mendukung dan menjadi keluarga penulis walau dalam suka
sahabat.
8. Kepada teman-teman Kessos stambuk 2014 yang tak dapat disebutkan satu
persatu disini serta Keluarga KKN Rimo Kayu, Desi, Yuli, Marti, Yessi,
Ganta, Bolus, Indra, Fetrik, Bunga, Wilia, Jhonson, Siska, Sri, Kana Riski
dan Tri Insyag semoga sukses juga kedepannya dan dapat menggapai cita-
selama ini.
Penulis
iv
ABSTRAK...............................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................. x
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
vii
viii
ix
PENDAHULUAN
lainnya atau yang sering disingkat NAPZA sudah sangat merebah luas. Tidak
hanya kota-kota besar, namun sudah mewabah ke kota kecil maupun desa di
media massa. Oleh karena itu sudah seharusnya kita mewaspadai bahaya dan
pengaruh terhadap ancaman yang akan merusak generasi muda masa depan
negara kita.
dapat mempengaruhi tubuh manusia terutama otak dan susunan saraf pusat,
pengguna mengalami gangguan psikis, fisik dan fungsi sosial akibat kebiasaan,
semakin merebak tidak terlepas dari salah satu ciri barang tersebut yaitu
tidak untuk pengobatan dan secara ilegal. Sedangkan dari sisi masyarakat yang
rentan dengan masalah narkoba tertuju pada generasi muda suatu bangsa, mereka
merupakan target peredaran NAPZA. Oleh karena itu negara di dunia ini dengan
segala upaya dan kemampuan untuk memberantas narkoba itu sendiri. Istikah
pada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik, psikis dan sosial. Hal ini
sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yang bekerja pada otak sehingga
menyatakan bahwa narkoba disatu sisi merupakan obat atau bahan yang
memberikan sanksi yang cukup berat. Tapi pada kenyataanya para pelaku semakin
terhadap pelakunya.
Narkotika yang mengatur mengenai pidana penjara yang diberikan pada para
2009 jumlah pemakai narkoba di seluruh dunia telah mencapai 180 juta orang dan
melesatnya angka korban penyalahgunaan narkoba, hal ini bukan lagi menjadi
problem individu pengguna, atau menjadi masalah keluarga saja. Ini sudah
tercatat ada lebih 4 juta penyalahguna narkoba di Indonesia. Ini artinya 2,18%
dari 44 sampai 48 orang berusia 10-59 tahun masih dan pernah memakai narkoba
pada tahun 2014. Bahkan, dewasa ini 30-40 orang meninggal dunia setiap hari
akibat penyalahgunaan narkoba, sebagian besar atau 78% berusia 19-21 tahun.
Internasional di Istana Negara 26 Juni 2015, bila tidak dicegah angka peningkatan
penyalahguna narkoba akan naik menjadi 5 juta orang pada tahun 2020 (Kansong,
2015:31).
Selain itu berdasarkan data survei Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB)
pada saat orangtua ada di rumah. Enam dari sepuluh pecandu berasal dari keluarga
yang ibunya tidak bekerja. Dalam hal ini Veronika Colondam penulis buku
Raising Drug Free Children mengatakan selain itu pendampingan orangtua atau
meninggalkan anggota keluarga begitu saja, atau terlena oleh rasa gagal menjadi
orangtua dan anggota keluarga sehingga melupakan problem yang utama. Banyak
memasukkan anggota keluarga ke panti rehabilitasi dan merasa upaya itu sudah
cukup.
salah satu jalan yang saat ini masih dianggap yang paling tepat. Namun, tingkat
banyak dari mereka yang keinginan sembuhnya datang dari dalam dirinya sendiri
(Aisyah, 2011:34)
berusaha tidak bisa sepenuhnya sembuh. Pencandu narkoba selalu identik dengan
negatif dan sebagai sampah masyarakat selalu ditujukan pada para pencandu
narkoba. Stigma negatif itu yang akhirnya kembali membuat seorang mantan
mewujudkannya dalam dorongan positif, hasilnya tidak akan nyata. Sugesti yang
dimunculkan dari obat-obatan itu akan lebih kuat daripada suruhan untuk berhenti
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang halal dan mana
yang haram, perubahan mental dan perilaku menjadi anti sosial (psikopat),
lalu lintas, kriminalitas dan tindak kekerasan lainnya baik kuantitatif maupun
berhenti memakai narkoba jadi kambuh karena didatangi oleh teman pecandu.
Detoksifikasi yaitu perawatan awal untuk membersihkan darah dari berbagai zat
racun yang berasal dari Narkotika. Untuk mengatasi persoalan itu dukungan dan
upaya itu sudah cukup. Untuk menyembuhkan seorang pasien dari ketergantungan
Pasien membutuhkan dukungan yang kuat dari keluarga dan lingkungannya untuk
dalam interaksi sosial dalam keluarganya turut menentukan pula cara-cara tingkah
lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan sosial di luar keluarganya, di dalam
kelompok karena beberapa sebab tidak lancar atau tidak wajar, kemungkinannya
(Wresti, 2006:126)
Dukungan keluarga merupakan suatu hal yang sangat penting. Sadar akan
Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah direktorat
memastikan setiap residen disana memiliki akses yang cukup dalam memperoleh
dukungan yang keluarga berikan. Program ini mungkin tidak memiliki nama
khusus, namun subtansinya adalah family support. Program family support ini
berfungsi sebagai wadah informasi dan sosialisasi bagi residen dan sesama orang
dilakukan di panti ini proses rehabilitasi tidak hanya klien yang harus didampingi,
tetapi juga keluarga klien. Sehingga anggota keluarga dapat memahami masalah,
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
data.
Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil
BAB VI : PENUTUP
TINJAUAN PUSTAKA
adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut
Poerwadarminta berpendapat bahwa pengaruh adalah daya yang ada atau timbul
dari sesuatu, baik orang maupun benda dan sebagainya yang berkuasa atau yang
pengaruh adalah sebagai suatu daya yang ada atau timbul dari suatu hal yang
yang disahkan untuk mencapai tujuan, beberapa karakteristik tertentu yang dapat
10
Selain itu program adalah suatu unit atau kesatuan kegiatan. Program
merupakan sebuah sistem, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan bukan hanya
satu kali tetapi berkesinambungan. Program adalah cara tersendiri dan khusus
yang dirancang demi pencapaian suatu tujuan tertentu. Dengan adanya suatu
program, maka segala rancangan akan lebih teratur dan lebih mudah untuk
dilaksanakan. Program adalah unsur utama yang harus ada bagi keberlangsungan.
harapan atau tujuan yang saling bergantung dan saling terkait, untuk mencapai
suatu sasaran yang sama. Biasanya suatu program mencakup seluruh kegiatan
yang berada di bawah unit administrasi yang sama, atau sasaran-sasaran yang
Dukungan keluarga merupakan suatu hal yang sangat penting. Sadar akan
Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah direktorat
memastikan setiap residen disana memiliki akses yang cukup dalam memperoleh
dukungan yang keluarga berikan. Program ini mungkin tidak memiliki nama
khusus, namun subtansinya adalah family support. Program family support ini
berfungsi sebagai wadah informasi dan sosialisasi bagi residen dan sesama orang
Program ini diadakan sekurang-kurangnya satu kali dalam satu bulan, serta
difasilitasi oleh pihak lembaga atau dilaksanakan secara mandiri oleh para
membawa pengaruh terhadap residen dan keluarga yang menjadi peserta dari
program tersebut. Terlebih khusus, juga dapat memberikan hal positif yang dapat
ada di lembaga.
Keluarga adalah dua atau lebih dari dua individu yang tergabung karena
dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan didalam perannya
2010:34).
individu yang bergabung karena hubungan darah, perkawinan dan adopsi dalam
satu rumah tangga, yang berinteraksi satu dengan lainnya dalam peran dan
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau
suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya
(janda).
Fungsi keluarga menurut ahli yang lain yaitu Effendy (1998:35), membagi
• Fungsi Biologis,
• Fungsi Psikologis,
• Fungsi Sosialisasi,
• Fungsi Ekonomi
yang akan datang, misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
• Fungsi Pendidikan.
anak sesuai dengan bakat dan minat yang dimiliki dan berguna untuk
3. Mengembangkan kepribadian
tanggung jawab
mewujudkan proses pengembangan timbal balik rasa cinta dan kasih sayang
antara anggota keluarga, antar kerabat, serta antar generasi yang merupakan dasar
suatu rumah tangga yang bahagia. Dalam kehidupan yang diwarnai oleh rasa
kasih sayang maka semua pihak dituntut agar memiliki tanggung jawab,
dan pembinaan, baik itu pengajaran dan pembinaan mengenai nilai-nilai hidup,
Salah satu fungsi keluarga adalah memberi dukungan, baik yang bersifat
diri akan bertambah dan motivasi untuk menghadapi masalah yang terjadi akan
bantuan yang nyata atau tingkah laku yang diberikan oleh orang-orang yang akrab
dengan subjek didalam lingkungan sosialnya atau yang berupa kehadiran dan hal
yang dapat memberikan keuntungan emosional atau pengaruh pada tingkah laku
penerimaannya. Dalam hal ini orang yang merasa memperoleh dukungan sosial,
secara emosional merasa lega diperhatikan, mendapat saran atau kesan yang
pengertian Family Support yang akan dijadikan acuan yakni pendapat Neil
yang bersifat sukarela dan sosial (Thompson, 2006:12). Dimana Family Support
maupun internal.
Jenis-jenis family support yang akan diukur dalam penelitian ini yaitu
Bantuan yang terlihat secara real atau nyata yaitu berupa tingkah laku.
Bantuan ini dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja kepada
sakit, menemani dan mengantar ketika akan keluar rumah, dan lain-
hari, apabila ibu sedang pergi ke luar, maka kita sebagai kakak yang
masih kecil (Cochran 1993; Dolan and Holt 2002; Jack 2001, dalam
Thompson, 2006).
Dukungan ini berupa saran atau nasehat dan biasanya agak lebih rumit
dukungan ini dapat membuat seseorang akan merasa lebih nyaman dan
jika ada salah satu anggota keluarga yang terkena penyakit kanker,
positif yang dapat meyakinkan mereka untuk tetap bertahan dan terus
masalahnya.
Rook dan Dooly (dalam Kuntjoro, 2002:21) berpendapat bahwa ada dua sumber
dukungan keluarga, antara lain sumber natural dan sumber artificial. Sumber
dengan sumber dukungan yang bersifat artificial, dalam sejumlah hal perbedaan
sama.
salam.
positif bahkan orang lain bisa menjadi sumber konflik, namun sebagai makhluk
terisolasi.
yang ia terima. Untuk itu Thompson (2006) membagi tiga macam kualitas dalam
seseorang yang ia rasa dekat dengan dirinya. Hal ini terutama terjadi
membantu satu sama lain, dimana dengan adanya dukungan ini berarti
Practice. Jenis-jenis family support yang diukur dalam penelitian ada empat jenis
kritik.
Cohen dan Syme, 1985 (dalam Sunardi, 2004) menyatakan ada beberapa faktor
sumber yang sama akan lebih memiliki arti daripada yang berasal dari
arti/bermanfaat bila jenis dukungan itu sesuai atau tepat dengan situasi
yang ada
NAPZA adalah semua jenis zat kimia baik alami maupun tidak yang
berasal dari tanaman atau bukan tanaman yang berbentuk sintetis maupun semi
perasaan dan sikap perilaku/ karakter manusia. Semua jenis narkoba baik itu resmi
maupun tidak resmi apabila disalahgunakan dapat menimbulkan efek yang sangat
merugikan baik bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas. Penyalahgunaan
semua jenis narkoba secara terus menerus akan mengakibatkan kecanduan yang
nanti pada akhirnya akan menjadi suatu ketergantungan dan ketagihan (Prasetyo,
2013.
fungsi fisik dan/atau psikologi (kecuali makanan, air dan oksigen), World Health
disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/ jiwa dan fungsi sosial
pengertian narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan
1. Penggolongan NAPZA
berupa bubuk.
LSD).
Adiksi adalah suatu penyakit yang menyerang fungsi otak bersifat kronis
dan memiliki resiko kambuh yang tinggi ditandai dengan pencarian penggunaan
membahayakan.
1. Progresif
psikologis.
teman dll).
3. Potensi fatal
bahkan kematian.
4. Ketergantungan NAPZA
Pola penggunaan zat yang tidak terkontrol disebabkan oleh kebutuhan fisik
Narkoba. Dimana terdapat tiga tahapan utama proses perawatan dan pemulihan
1. Tahap terapi lepas narkoba dan terapi fisik yang ditujukan untuk
putus narkoba.
luas.
memiliki dimensi yang luas, bak dari sudut medik, psikiatrik, kesehatan jiwa,
Hawari, Sarason dan Sarason, Halonen dan Santroks (dalam Afiatin, 2008:12),
adalah narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya, atau zat yang dapat
a. Keinginan yang tak tertahankan terhadap zat tersebut dan dengan jalan
toleransi tubuh
tingkat ketergantungan.
hanya untuk diri sendiri, tetapi juga “menularkannya” kepada orang lain
dengan berbagai cara sehingga orang lain dapat terjebak ikut memakai
kelompok sebaya.
a. Unrelated victims, yaitu korban yang tidak ada hubungannya sama sekali
e. Socially weak victims, yaitu mereka yang memiliki kedudukan sosial yang
pemulihan kondisi fisik, biolofis dan spiritual. Dalam tahap pemulihan untuk
kembali pada kondisi yang wajar, korban harus menjalani rehabilitasi dengan
melalui berbagai proses pemantapan. Dibutuhkan biaya yang besar, waktu, upaya
yang keras, disiplin, niat yang kuat dan kerja sama antara keluarga dan lembaga
memakai kembali, tidak ada kata sembuh untuk mereka pengguna narkoba.
dilakukan oleh Helen Putri Sari tahun 2014 yang berjudul “Pengaruh Program
Pondok Peduli Kaya Berkah Medan”. Hasil Penelitian ini berbentuk kesimpulan
akhir yang dapat ditarik adalah Tolak H0 dan terima Ha, yakni terdapat hubungan
yang signifikan antara Program Family Support dengan Resiliensi Keluarga yang
Memiliki Anak Autistik di Pondok Peduli Autis Kaya Berkah‘ (PPAKB) sebesar
67%, sedangkan 33% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Program
Family Support.
2008 yang berjudul “Pendekatan Family Support Group dalam Pemulihan Korban
Hasil penelitian ini bahwa Family Support Group mempunyai pengaruh dalam
Support Group klien mampunyai motivasi yang kuat untuk mengikuti rehabilitasi
objek atau model yang digunakan yaitu pengguna/residen narkoba. Selain itu
afeksi/kasih sayang serta dukungan, baik materil maupun non-materil, bagi para
menyelesaikan masalah. Apabila ada dukungan, rasa percaya diri akan bertambah
menjadi wadah bersosialisasi dan penguatan antar sesama anggota keluarga yang
di rehablitasi, agar para keluarga ini mampu menyongsong masa depan dengan
Practice. Jenis-jenis family support yang diukur dalam penelitian ini ada empat
program family support ini yaitu berupa pemberian materi/alat bantu, subsidi
program ini.
Bahaya Narkoba” yaitu ada tiga tahapan utama yaitu: pertama tahap terapi lepas
atau mengurangi akibat putus narkoba. Berupa kemampuan residen untuk pulih
dari kecanduan narkoba. Tahap penstabilan diri dan emosional, berupa berupa
penyesuaian diri dengan situasi mental dalam proses pemulihan. Terakhir tahap
keberfungsian fisik, mental dan sosial. Terlihat dari kemampuan residen terlihat
dari bentuk fisik yang lebih baik, kejiwaan yang lebih normal dan kemampuan
melihat ada tidaknya daya yang timbul dari sesuatu (orang atau benda) yang ikut
membentuk watak kepercayaan dan perbuatan seseorang. Maka pada konteks ini,
direhabilitasi.
Gambar 2.4.1
Bagan Alur Pikir
dengan berbagai peristiwa, objek, kondisi, situasi dan hal lain yang
peristiwa yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Defenisi konsep bertujuan untuk
menyamakan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang atau
seseorang.
baik dalam bentuk materi maupun non-materi. Dalam hal ini, family
pemakaian NAPZA.
5. Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
operasi yang lengkap tentang apa yang harus diamati dan bagaimana
Dalam hal ini harus ditentukan lebih dahulu variabel-variabel yang ada
dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas
akibat terhadap variabel atau sekelompok atribut yang lain.Ada kalanya variabel
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi variabel lain. Maka variabel
terikat sering juga disebut variabel terpengaruh sehingga diberikan simbol (y).
berikut: Variabel Bebas (x) yaitu pengaruh program family support, yang diukur
dengan indikator berupa realisasi program family support dalam berbagai macam
METODE PENELITIAN
menjelaskan hubungan dan pengaruh suatu gejala dengan gejala lain (Faisal,
2007:21).
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas (x) yaitu family support
dan variabel terikat (y) pemulihan penyalahgunaan NAPZA. Berdasarkan hal ini,
maka penelitian ini merupakan jenis penelitian dengan metode survei dengan
penelitian ini adalah karena Yayasan Nazar merupakan rehabilitasi yang berdiri
38
sejak tahun 2001, yang berarti telah memiliki banyak pengalaman dan kontribusi
besar dalam penanganan penyalahgunaan narkoba dan juga merupakan salah satu
3.3.1 Populasi
Populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti
memiliki ciri dan harus didefenisikan secara spesifik dan tidak secara mendua
(Amiruddin, 2016:220). Populasi dari penelitian ini adalah residen yang sedang
menjalani program rentan 1-6 bulan program pemulihan di Yayasan Nazar Medan
3.3.2 Sampel
metode ini berlaku jika anggota populasinya relatif kecil (mudah dijangkau).
Dalam penelitian ini, karena jumlah populasinya relative kecil dan mudah
dijangkau, maka penulis menggunakan metode total sampling. Dengan metode ini
menelaah buku yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti, laporan-
untuk mencari fakta kondisi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti,
yaitu:
responden hadir dalam waktu dan tempat yang sama dalam rangka
Teknik analisis data yang akan digunakan penulis dalam penelitian ini
menggunakan teknik analisi data kuatitatif dengan bantuan sofware SPSS. Selain
itu digunakan pula teknik analisis data kualitatif sebagai pendukung data
kuantitatif, dimana jenis penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu suatu metode lebih
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Adapun metode pengujian yang
digunakan adalah:
(reliabelitas). Suatu instrumen itu valid, apabila dapat mengukur apa yang hendak
diantara subjek.
rhitung
Keterangan:
n = Jumlah responden
Tabel-tabel frekuensi merupakan langkah awal atau bahan dasar untuk analisis
selanjutnya. Tabel frekuensi biasanya memuat dua kolom, terdiri dari frekuensi
tersebut dapat dipercaya. Hasil pengukuran harus reliabel dalam artian harus
menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal (ranking).
Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < 1. Bila nilai = 0, berarti tidak
ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan
antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“
dalam statistik. Distribusi ini sangat penting, karena banyak sekali uji statistik
yang memerlukan data yang berdistribusi normal. Ciri penting dari distribusi
normal adalah:
3. Sekitar 68% pengamatan berada pada satu standar deviasi dari nilai rata
rata; sekitar 95% pengamatan berada pada dua kali standard deviasi dari
berada pada tiga kali standard deviasi dari nilai rata-rata (Sugiono,
2002: 99).
yang menyebar diatas garis diagonal dan ada yang menyebar dibawah
melihat secara individual pengaruh secara positif dan signifikan dari variabel
yaitu y, dengan asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan, dengan tingkat
Selain itu juga dilakukan pembandingan nilai T hitung dan nilai t tabel
dilakukan untuk mencari hubungan antara satu variabel dengan variabel yang
kami, kiranya tetap sehat walafiat. Gerakan dari dalam hati tidak terbendung
maka Tahun 2001 akte pendirian, Yayasan Nazar resmi berdiri dan dengan cepat
kami pada waktu itu sangat intens dan sering melakukan penyuluhan lewat radio,
strategis, hingga tanpa kami sadari pada tahun itu juga kami mendapatkan piagam
penghargaan dari BNN yang ditanda tangani oleh Kapolri pada waktu itu Bapak
Dai Bachtiar yang diserahkan dan kami terima langsung dari Gubernur Provinsi
Sumatera Utara yakni Bapak Tengku Rizal Nurdin, pada saat even hari NAPZA
sedunia.
hukum pada tingkat Kementerian Hukum dan HAM RI. Maka pada tanggal 7
Hukum tersebut, kegiatan kami terus berjalan, baik bidang Penyuluhan yang
46
persoalan lain pada saat itu dampak krisis ekonomi masih terasa akan tetapi
semakin bertambah.
1. Tindakan Preventif
Penyediaan fasilitasi rawat inap bagi pasien dan terapis dimulai dari
dan primer juga pada klassifikasi dual Diagnosis. Kedua hal tersebut diatas
prima.
Penyalahgunaan NAPZA.
NAPZA/Narkoba.
atas NAPZA/Narkoba.
2. Dasar Operasional :
2007.
20147
E.mail : poltak.marbun@yahoo.com
5. Pelayanan Therapis:
2. Akupresser
4. TC (Thereupetic Community)
Yayasan Nazar, sudah dikenal masyarakat sumut sejak tahun 2001, dan
diperbaharui Thn. 2007 dengan aktifitasnya bergerak pada bidang sosial dengan
A. Tujuan Organisasi :
Bangsa .
B. Sasaran Kegiatan :
Pabrik,Lapas/Rutan dll.
C. Strategi Kegiatan :
D. Kebijakan :
2. Tenaga Teknis/Profesional/Fungsional
c. Peksos : 7 orang
d. Dokter/Medis : 1 orang
e. Perawat : 2 orang
f. Psikolog : 1 orang
g. Security : 3 orang
i. Koord.Sanitasi : 2 orang
k. Koord.Workshop : 1 orang
B. Pelayanan
1. Jenis Pelayanan:
a. Kebutuhan Dasar :
a. Pangan
b. Sandan
c. Papan
c. Bimbingan :
a. Fisik
b. Mental/Spritual
d. Medis
d. Program Terapi :
b. TC (Thereupetic Community)
c. Kearifan Lokal
e. Pelatihan/Vokasional :
2. Tahapan Pelayanan :
a. Sarana :
a. Tanah :
b. Bangunan
c. Fasilitas Ruangan
a. Primary A : 2 ruang
b. Primary B : 2 ruang
c. Re-Entry : 1 ruang
3. Ruang Kegiatan :
c. Konseling : 1 ruang
d. Vokasional : 1 ruang
e. Workshop : 1 ruang
h. Konseling : 1 ruang
5. Dapur : 1 ruang
7. Aula : 1 ruang
b. Prasarana :
3. Papan Catur : 2 pc
5. Barbel : 2 buah
6. Alat Musik:
1. Gitar : 1 buah
2. Drum : 1 buah
3. Keyboard : 1 buah
a. Burung : 1 ruang
c. Alat Workshop
triplek
4. Inventaris Kantor
• Laptop : 1buah
• Printer : 1 buah
• TV : 1 buah
• Infocus : 1 buah
• Macam-macam ATK
• Meja : 2 buah
• Meja : 3 buah
• Kursi : 6 buah
• Kursi : 20 buah
• Meja : 2 buah
• Seteskop : 1 buah
• Kulkas : 2 buah
Rehabilitasi
2. Identifikasi diri
3. Asesmen/ Konseling
5. Detoks
2. Konseling mendalam
4. Eksekusi Kelas
2. Thereupetic Community
2. Penggalian Potensi
3. Menentukan Keterampilan
e. Bulan V : 1. Vokasional
2. Workshop
3. Resosialisasi
Ada beberapa program terapi kearifan local yang diberikan oleh LKS
2. Akupreser
3. Maind Man
4. Penataan pikiran
5. Penataan karakter
Dukungan keluarga merupakan suatu hal yang sangat penting. Sadar akan
Medan sebagai salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) dibawah direktorat
memastikan setiap residen disana memiliki akses yang cukup dalam memperoleh
dukungan yang keluarga berikan. Program ini mungkin tidak memiliki nama
khusus, namun subtansinya adalah family support. Program family support ini
berfungsi sebagai wadah informasi dan sosialisasi bagi residen dan sesama orang
ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Residen rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA memiliki suatu kondisi
selama ini digunakan dengan cara berlebihan. Penggunaan yang berlebihan tidak
hanya merusak kondisi fisik. Namun, juga dapat mempengaruhi sosial dan mental
akan menambah masalah besar. Untuk dapat berhenti dari penggunaan dan
ketergantungan suatu program rehabilitasi sangat perlu dan menjadi hal utama
support) menjadi salah satu program yang dapat menentukan apakah seseorang
yang direhabilitasi dapat kembali normal atau tidak. Pengaruh program family
support cukup memberikan dampak yang signifikan bagi residen yang terlibat
selanjutnya dapat dibuktikan melalui hasil olahan data software SPSS (Statistical
59
dapat disimpulkan bahwa N=20 dengan signifikansi 5%, maka r tabel adalah
sebesar 0,443. Berdasarkan hal tersebut, diperoleh semua nilai r hitung (pada tabel
di atas) lebih besar dari r tabel (Lampiran 1). Dengan demikian diketahui bahwa
Tabel berikut akan memuat data identitas responden, yakni mencakup usia
Berdasarkan tabel 5.2.1.1 dapat dilihat bahwa rata-rata usia klien yang
menjadi responden dalam penelitian ini adalah usia dua puluh tahun yaitu
sebanyak 55%. Sedangkan klien yang berusia tiga puluh tahun adalah sebanyak
45%. Pada rehabilitasi ini, dapat dilihat bahwa semua kalangan dapat menjadi
selama satu bulan. Jumlah responden yang sudah rehabilitasi tiga bulan yakni
sebanyak 30%. Sedangkan jumlah responden dua bulan adalah sebanyak 25%,
jumlah responden sudah rehabilitasi lima bulan sebanyak 15% . Sisanya, sebanyak
5% responden sudah rehabilitasi selama satu bulan. Dari hal ini dapat disimpulkan
residen yang ada di YANAZ. Selain itu semakin lama residen di rehabilitasi maka
dukungan yang diberikan keluarga juga akan mempengaruhi residen tersebut. Hal
ini disebabkan kemampuan residen untuk pulih juga akan semakin tinggi.
c. Status Responden
sebanyak 55% sedangkan belum menikah sebanyak 45%. Dari hal ini dapat
itu belum menikah atau sudah menikah. Namun, di dalam rehabilitasi ini jumlah
penyalahguna lebih banyak yang sudah menikah daripada belum menikah. Dalam
hal ini pemberian dukungan dapat dilihat dari status di dalam keluarga.
Responden yang belum menikah akan meperoleh dukungan dari orang tua.
d. Agama Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
yaitu sebanyak 55% dan beragama Kristen sebanyak 40% serta Hindu sebanyak
tidak ada hubungan agama yang dianut responden dengan tempat rehabilitasi yang
rehabilitasi ini juga tidak dapat dipisahkan peran penting spiritual dalam
keinginan keluarga agar residen dapat cepat pulih dan hidup normal kembali.
Penyedian Perlengkapan
moril demi anggota keluarga lainnya yang sedang dalam kondisi terpuruk.
YANAZ. Selain itu tak jarang juga residen sudah memiliki perlengkapan dan
sebulan. Namun, tak jarang ada keluarga dari residen yang tidak selalu
Pada tabel 5.2.2.1.4 dapat dilihat bahwa 85% responden setuju bahwa
keluarga mereka mengurus syarat administrasi dan berkas mulai dari awal hingga
akhir program pemulihan. Sedangkan 15% dari responden kurang setuju, karena
perasaan. Ketika anggota keluarga yang lain sedang terpuruk, keluarga tidak
rehabilitasi.
meberikan pendekatan. Sedangkan 15% responden kurang setuju. Dalam hal ini
program family support, memberikan sebuah dukungan baik dari segi moral
maupun materil. Kondisi terpuruk yang dirasakan residen merupakan suatu bentuk
dari NAPZA yang digunakan. Dukungan moril merupakan bentuk kasih sayang
antara keluarga dengan anggota keluarganya. Tidak hanya itu, keluarga juga sabar
agar anggota keluarganya yang di rehabilitasi dapat pulih dan normal kembali.
pribadi setiap manusia terutama individu dihadapkan pada situasi yang kurang
baik. Kecemasan keluarga berfungsi sebagai sinyal di dalam diri manusia untuk
dan 5% responden tidak setuju. Kesetian ini terlihat dari dukungan dalam program
Sedangkan 15% dari responden kurang setuju terhadap hal ini. dampak NAPZA
memang menjadi suatu hal yang dapat merusak diri secara personal dan juga
saran positif dalam rehabilitasi harus menggunakan cara kreatif. Hal ini
dukungan keluarga dalam bentuk saran positif akan sangat berdampak dalam
proses pemulihan.
program family support. Dari responden yang kurang setuju dapat disimpulkan
setuju atas informasi dari lingkungan sekitar yang diberikan keluarga. Sedangkan
10% responden kurang setuju terhadap hal ini. Informasi lingkungan sekitar
memberikan semangat kepada mereka untuk dapat kembali pulih dan menjalani
informasi tidak hanya diperoleh dari keluarga saja namun juga dari Staff dan
Mendengarkan Keluhan
Pada tabel 5.2.2.4.1 dapat dilihat bahwa 90% responden setuju, dimana
Dari tabel sebelumnya, dimana keluarga tidak selalu meluangkan waktu untuk
melakukan pertemuan dan ini saling berkaitan. Ini dapat menyebabkan keluarga
juga tidak dapat mendengar keluhan-keluhan yang dirasakan residen. Sebab dalam
kembali.
Memperhatikan Kondisi
sosial dan spiritual. Persetujuan ini dilihat dimana keluarga selalu memiliki
keluarga hanya memikirkan kondisi fisik dan melupakan sosial dan spiritual. Jika
kita lihat keluarga terkadang lupa untuk mendukung sosial dan spiritual residen.
setuju atas dukungan keluarga berbentuk pujian atas perubahan yang terjadi.
Perubahan yang sering diperhatikan yaitu bentuk fisik. Sedangkan 10% responden
5% responden tidak setuju. Menurut mereka keluarga tak jarang lupa memberikan
menyatakan kurang setuju dan 5% responden tidak setuju. Seiring berjalan waktu,
penggunaan yang selama ini tanpa disadari menjadi kebiasaan dan pada tahap
tertentu jika hal ini terjadi akan sulit mengendalikan diri dan mental secara
pribadi. Keinginan untuk selalu menggunakan masih tertanam dan hal ini
menyebabkan mereka selalu dihantui zat tersebut. Namun, pada kondisi tertentu
jika penyalahgunaan NAPZA masih dalam kategori rendah masih mudah unuk
zat ini selalu muncul kembali. Mulai dari keinginan untuk menggunakan kembali
hingga depresi tinggi akibat ketergantungan yang sudah lama terjadi. Sisanya,
20% dari responden kurang setuju terhadap pengaruh zat yang mengganggu
proses pemulihan selama rehabilitasi. Tingkat pengaruh zat pada dasarnya sesuai
Menurut tabel 5.2.3.1.3 di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 90% dari
Bukan hanya godaan untuk menggunakan, tingkat relaps yang masih tinggi juga
sering menjadi cobaan yang tidak bisa dihindari. Sedangkan 10% responden
kurang setuju terhadap godaan untuk menggunakan narkoba lagi. Hal ini
diperkuat akibat dampak yang sudah diberikan dan dukungan keluarga yang
lebih ini berdasarkan program family support yang sudah dilakukan dan
responden sadar akan hal yang sudah terjadi serta dukungan keluarga yang sudah
merasakan bahwa lepas zat memberikan ketenangan baik secara fisik maupun
psikis. Sedangkan 15% menyatakan kurang setuju dan tidak setuju lepas zat
drastis kepada diri sendiri. Namun, kondisi ini dapat memberikan kenyamanan
lebih kepada mereka yang sudah merasakanya. Tapi pada residen tertentu lepas
zat tidak selalu memberikan ketenangan. Hal ini disebabkan ketenangan yang
sudah diperoleh dari NAPZA lebih nikmat daripada kondisi saat pulih.
Dalam tabel 5.2.3.2.1 dapat diketahui bahwa 90% responden setuju untuk
memperbaharui kembali tujuan hidup dan masa depan yang lebih baik. Sisanya
10% responden tidak setuju untuk memperbaharui tujuan hidup yang lebih baik.
Ini diakibatkan kondisi mental dan fisik yang sudah terkontaminasi dengan
NAPZA serta keinginan untuk menggunakan lagi. Pada dasarnya setiap individu
memiliki kesempatan untuk hidup lebih baik lagi dan memperbaiki kesalahan-
kesalahan yang sudah pernah dilakukan pada masa silam. Dari berbagai residen
yang sudah pulih dari YANAZ, tak jarang mereka mampu menjadi individu yang
lebih baik dan berguna bagi dirinya sendiri, keluarga dan orang lain.
responden kurang setuju untuk menanamkan nilai-nilai dan tujuan hidup dalam
masalah yang dihadapi. Dalam hal pemulihan ini terdapat proses yang dimana
responden setuju untuk menerima segala sesuatu hal yang dapat dirubah dalam
diri dan hal yang tidak dapat dirubah.. Sisanya 15% responden kurang setuju
menerima perubahan yang terjadi pada diri sendiri. Perubahan yang terjadi
asapek yang terjadi, perubahan akan lebih baik jika terdapat niat yang cukup besar
Menurut tabel 5.2.3.2.4 di atas, dapat dilihat bahwa 90% dari responden
setuju untuk meyampaikan pemikiran dan isi hati kepada orang lain, anggota
responden kurang setuju mencurahkan isi hati kepada orang lain dan anggota
dihadapi merupakan hal positif untuk mencari solusi terbaik atas kendala-kendala
yang sedang terjadi. Permasalahan selalu membuat setiap individu mencari orang
lain terutama individu yang dekat dengan mereka untuk dapat bertukar pikiran dan
mencari solusi terbaik. Dalam hal ini keluarga adalah tempat yang paling dekat
positif. Sedangkan 40% kurang setuju dalam mengambil keputusan dapat secara
positif. Dalam setiap perubahan, pengambilan keputusan yang benar dan positif
akan meberikan dampak yang baik dalam menjalankan program yang sedang
dilakukan. Selain itu dari analisa terhadap data, responden yang kurang setuju
merupakan residen yang sedang menjalani pemulihan kurang dari 1-3 bulan. Hal
ini disebabkan bahwa kondisi mental pada tahap ini masih berada dalam kondisi
abnormal.
Menurut tabel 5.2.3.2.6 di atas, terlihat bahwa 65% dari responden setuju
dalam mengambil keputusan akan lebih stabil dan tidak merugikan diri sendiri dan
orang lain. Sedangkan 25% kurang setuju dalam mengambil tindakan yang stabil
dan sisanya 10% tidak setuju dalam mengambil tindakan lebih stabil. Kondisi
untuk berfikir dan bertindak stabil. Dalam hal ini program pemulihan rehabilitasi
bahwa perubahan yang terjadi merupakan bagian dari program yang diberikan
sehingga mereka bisa kembali normal. Sedangkan 10% dari responden kurang
memberikan perubahan penting pada residen tersebut. Hal ini juga terlihat pada
residen yang masih menjalani pemulihan pada bulan pertama hingga kedua,
“YANAZ” merupakan suatu hal yang merubah kondisi fisik, sosial dan spiritual
residen. Perubahan pada fisik biasanya dapat dilihat secara jelas yaitu pada
kondisi badan yang mulai membaik sedangkan kondisi sosial dan spiritual yaitu
ibadah dengan niat pribadi. Namun, pada kondisi tertentu residen juga belum
merasakan karena pemulihan masih pada tahap awal dan tidak langsung terlihat
Menurut tabel 5.2.3.3.3 di atas, dapat diketahui bahwa 95% dari responden
lagi ke lingkungan sosial tempat mereka menjalani kehidupan baru. Godaan akan
selalu ada, namun perubahan dalam diri merupakan faktor yang menentuan
seseorang kembali untuk menggunakan narkoba lagi. Hal ini dapat dilihat dari
Pada tabel 5.2.3.3.4 dapat dilihat bahwa 85% responden setuju narkoba
sangat berdampak buruk bagi diri sendiri, keluarga dan lingkungan. Sedangkan
15% kurang setuju terhadap pernyataan ini. Kondisi terpuruk saat ini merupakan
suatu akibat dari penggunaan narkoba yang telah mereka gunakan selama
beberapa waktu yang lalu. Narkoba menghancurkan diri sendiri, mulai dari
merupakan residen yang masih menjalani pemulihan selama 1-2 bulan. Pada tahap
ini ketergantungan akan zat NAPZA belum hilang dari diri residen yang di
rehabilitasi.
Melalui tabel 5.2.3.3.5 dapat diketahui bahwa 85% dari responden setuju
Sedangkan 10% dari responden kurang setuju dalam hidup membutuhkan orang
lain dalam pembentukan diri. Serta sisanya 5% tidak setuju membutuhkan orang
lain dalam kehidupan dan lingkungan sekitar. Artinya bahwa kembali lagi bahwa
manusia adalah mahluk sosial yang dimana setiap saat membutuhan orang lain
dalam hidupnya, baik dalam keadaan terpuruk maupun keadaan normal. Hal ini
dapat kita lihat dalam teori ekologi, dimana manusia akan kembali lagi dan
reliability analysis dengan SPSS.19. Jika alpha cronbach > 0.6 dikatakan reliable,
sebaliknya jika alpha cronbach < 0.6 maka dikatakan tidak reliable.
Tabel 5.3.1
Reliability Statistics
Cronbach's N of
Alpha Items
.982 30
0.982 > 0.6 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tersebut reliable/dapat
dipercaya.
untuk menguji hipotesis asosiatif dua variabel bila datanya berskala ordinal
berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen
dan dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel
antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda “+” dan “-“
melalui nilai korelasi. Kekuatan dan arah korelasi (hubungan) akan mempunyai
arti jika hubungan antar variabel tersebut bernilai signifikan. Dikatakan ada
hubungan yang signifikan, jika nilai Sig. (2-tailed) hasil perhitungan lebih kecil
dari nilai 0,05 atau 0,01. sementara itu, jika nilai Sig.(2-tailed) lebih besar dari
0,05 atau 0,01, maka hubungan antara variabel tersebut dapat dikatakan tidak
Hasil dari tabel 5.4.1 di atas tentang korelasi mempunyai makna sebagai
berikut:
NAZAR Medan adalah sebesar 80% atau sangat kuat. Hal ini menandakan
semakin tinggi pengaruh program family support, maka semakin tinggi pula
tersebut dikarenakan nilai signifikansi (sig.) 0.001 < 0.1 yang berarti terdapat
3. Berdasarkan tanda bintang (*) pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa nilai
mempunyai tanda bintang (*). Hal ini menunjukkan terdapat korelasi yang
yaitu dengan bentuk melengkung ke atas atau seperti lonceng. Adapun grafik
Gambar 5.6.1
Histogram
Gambar dari hasil uji normalitas P-P plot akan menunjukkan apakah titik
menyebar di sekitar garis diagonal (di atas/di bawah garis) dan menyebar tepat di
garis diagonal, yang berarti data telah berdistribusi normal. Adapun hasil uji P-P
Gambar 5.6.2
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual
sepanjang garis diagonal, hal ini berarti data berdistribusi normal dan dapat
penelitian. Dalam pengujian hipotesis maka digunakan uji parsial atau uji T.
Coefficientsa
Dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan ‘Tolak H0’ yang menyatakan
bahwa tidak adanya hubungan, karena sig. 0.001 < 0.1 , serta ‘Terima Ha’ yang
Berdasarkan hal diatas, maka rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
t Tabel = a/2 : n – k – 1
= 0.05/2 : 20 – 1 – 1
= 0.025 : 18
dimana hasil t tabel tersebut lebih kecil dari T hitung yakni 4.025 sehingga
kesimpulan yang dapat ditarik adalah ‘Tolak H0’ yang menyatakan tidak adanya
hubungan, karena t tabel 2.10092 < T hitung 4.025. Serta ‘Terima Ha’ yang
Program Pemulihan
Family Support Penyalahgun
aan NAPZA
N 20 20
Yayasan NAZAR Medan adalah sebesar 80% atau sangat kuat. Hal ini
Artinya semakin tinggi pengaruh program family support, maka semakin tinggi
Sehingga dapat ditarik, Tolak H0 dan terima Ha, yakni terdapat hubungan
sedangkan 20% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Program Family
Support.
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Program Family Support merupakan salah satu upaya yang dilakukan
adalah 0.982 ≥ 0.6. hal ini menunjukkan bahwa data yang terdapat dalam
kuat (matang), yaitu sebesar 0.793 atau sekitar 80% dengan arah positif.
Selain itu dilakukan pula uji signifikansi, yaitu diketahui bahwa antara
93
hitung dengan uji t tabel, yaitu dengan perincian jika t tabel ≤ T hitung,
Kesimpulan akhir yang dapat ditarik adalah Tolak H0 dan terima Ha,
yakni terdapat hubungan yang signifikan antara Program Family Support dengan
80%, sedangkan 20% sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar Program
Family Support.
penerimaan dll).
untuk dapat menggapai tujuan hidup di masa depan yang lebih baik, lebih
keadaan diri untuk berfikir lebih positif, dan mengambil tindakan yang
bukunya “Mengenal Bahaya Narkoba” dimana terdapat tiga tahapan utama proses
perawatan dan pemulihan penderita ketergantungan narkoba. Dimana tiga hal ini
6.2 Saran
Berdasarkan hasil temuan peneliti di lapangan, maka dapat dirumuskan
beberapa rekomendasi, baik kepada pihak lembaga, orang tua, maupun civitas
sebagai berikut:
sedang direhabilitasi dalam program Family Support. Hal ini dirujuk dari
optimal.
dengan berperan lebih aktif dan kooperatif, keluarga akan menjadi bagian
menindaklanjuti hasil positif dari penelitian ini. Salah satu yang perlu
98
Sumber Lain:
https:/news.okezone.com/read/2014/09/01/542/1032617/jangan-takut-berhenti-
dari-narkoba mulailah-hidup-barumu diakses pada tanggal 2 November 2017
pukul 18:58 WIB.
http://www.scribd.Com/doc/148072174/Pengertian-dan-Dampak-Narkoba. Prasetyo,
2013. Diakses pada tanggal 1 November 2017 pukul 04.13 WIB.
https://majalahqalam.wordpress.com/artikel-2/artikel-keluarga/dampak-narkoba-
bagilingkungan-keluarga/ diakses pada 2 November 2017 pukul 19.39 WIB.
99
No
Responden :
Dengan hormat,
Peneliti
Daniel Turnip
b. Pilihlah jawaban dan berikan tanda (X) pada jawaban yang paling benar
menurut saudara
d. Jika ada pertanyaan yang kurang dimengerti atau ragu, tanyakan langsung
kepada yang menyebarkan kuesioner.
IDENTITAS RESPONDEN*
1. Nama :
2. Usia :
3. Agama :
4. Jenis kelamin :
5. Lama Bergabung/Rehabilitasi :
*) Identitas ini wajib diisi. Adapun keamanan privasi saudara akan dijamin oleh
peneliti.Data digunakan untuk kepentikan akademik dan demi keabsahan hasil
penelitian.
A. Dukungan Konkret
1. Keluarga mengantar dan menyediakan biaya rehabilitasi selama kami
menjalankan program pemulihan di Yayasan Nazar Medan
a) Setuju
b) Kurang Setuju
c) Tidak Setuju
2. Keluarga menyediakan perlengkapan dan konsumsi selama proses
pemulihan demi keberhasilan program pemulihan di Yayasan Nazar
Medan (YANAZ)
Nama Responden
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.982 30
ANOVAb
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 1.300 1 1.300 46.800 .001a
Residual .500 18 .028
Total 1.800 19
a. Predictors: (Constant), Variabel_X
b. Dependent Variable: Variabel_Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1.500 .362 4.142 .001
Program .500 .124 .688 4.025 .001
Family
Support
a. Dependent Variable: Pemulihan Penyalahgunaan NAPZA
Pemulihan
Penyalahgunaan
Family Support NAPZA
Program Pearson Correlation 1 .793**
Family Sig. (2-tailed) .001
Support
N 20 20
Pearson Correlation .793** 1
Pemulihan
Sig. (2-tailed) .001
Penyalahgun
N 20 20
aan NAPZA
Sperman Rho
Correlations
Program Pemulihan
Family Support Penyalahgun
aan NAPZA
N 20 20
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 2 2 2 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2
2 2 2 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2
2 3 3 2 3 3 2 3 2 1 3 3 3 2 1
2 2 2 2 2 3 2 2 2 1 2 2 3 2 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2