Anda di halaman 1dari 99

Universitas Sumatera Utara

Repositori Institusi USU http://repositori.usu.ac.id


Departemen Kesejahteraan Sosial Skripsi Sarjana

2017

Evaluasi Program Pendampingan


USU-BNN Terhadap Pencegahan
Penyalahgunaan Narkoba di Kampung
Kubur Kelurahan Petisah Tengah
Medan Petisah

Sihite, Sanjaya

http://repositori.usu.ac.id/handle/123456789/2774
Downloaded from Repositori Institusi USU, Univsersitas Sumatera Utara
EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN USU-BNN TERHADAP PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KAMPUNG KUBUR
KELURAHAN PETISAH TENGAH MEDAN PETISAH

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Universitas Sumatera Utara

Oleh :

SANJAYA SIHITE

130902062

DEPARTEMEN KESEJAHTERAAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2017

Universitas Sumatera Utara


EVALUASI PROGRAM PENDAMPINGAN USU-BNN TERHADAP PENCEGAHAN
PENYALAHGUNAAN NARKOBA DI KAMPUNG KUBUR
KELURAHAN PETISAH TENGAH MEDAN PETISAH

ABSTRAK

Penelitian ini membahas evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap


penyalahgunaan narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah. Narkoba
merupakan masalah yang sangat kompleks di dunia ini sehingga dibutuhkan partisipasi dari
semua pihak baik untuk berperan aktif dalam memerangi narkoba ini, baik itu upaya untuk
mencegah, memberantas dan juga upaya pemulihan bagi korban penyalagunaan narkoba tersebut
oleh karena itu pemerintah harus sigap dalam hal tersebut. Penelitian ini tergolong penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang menggunakan teknik pengambilan sampel secara
acak, sebab masyarakat bersifat homogen dengan populasi sebanyak 200 KK dan jumlah
responden sebanyak 67 orang, untuk memperolrh dta peneliti mengunakan instrument kuesioner.
Dalam menganalisis data peneliti menggunakan metode analisis kuantitatif dengan teknik
analisis data secara deskriptif hasil yang diperoleh dari lapangan menenjukkan bahwa
masyarakat kurang menikmati sepenuhnya program ini karena tidak berjalan dengan baik.
Kata kunci: Evaluasi, program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan
penyalahgunaan narkoba di kampung kubur kelurahan petisah tengah medan petisah, narkoba.

Universitas Sumatera Utara


EVALUATION OF USU-BNN PREPARATION PROGRAM ON PREVENTION
DRUG ABUSE IN KAMPUNG KUBUR
KELURAHAN PETISAH TENGAH MEDAN PETISAH

ABSTRACT

This study discusses the evaluation of USU-BNN mentoring program against drug
abuse in Kampung Kubur Petisah Tengah Medan Petisah. Drugs are a very complex problem in
the world so it takes the participation of all parties both to play an active role in fighting this
drug, be it efforts to prevent, eradicate and also recovery efforts for victims of drug abuse so the
government should be ready in that case. This research is categorized as descriptive research
with quantitative approach using random sampling technique, because the society is
homogeneous with population as many as 200 families and the number of respondents is 67
people, to obtain the data of the researcher using questionnaire instrument. In analyzing the data
of researchers using quantitative analysis methods with data analysis techniques descriptively
the results obtained from the field show that people are less fully enjoy this program because it is
not going well.

Keywords: Evaluation, USU-BNN advisory program on prevention Misuse of drugs in kampung


kubur kelurahan petisah tengah medan petisah, drugs.

ii

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
mmberikan berkah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Selama melakukan penelitian dan penulisan skripsi ini, Penulis memperoleh bantuan
morol dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaiakan ucapan
terima kasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, S.Hum, selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
3. Bapak Agus Suryadi, S,Sos, M.Si, selaku Ketua Departemen Kesejahteraan Sosial Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
4. Ibu Hairani Siregar, S.Sos,MSP, selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
5. Kepada kedua orang tua saya tercinta, P.Sihite dan N.Simamora yang selalu mendukung saya
dan yang selalu memberikan dukungan sebanyak-banyaknya kepada saya dalam perkuliahan
saya selama ini terima kasih saya ucapkan yang tak terhingga kepada kedua orang tua saya.
6. Kepada keluarga saya terutama kepada saudara-saudara saya mulai dari kakak saya dan abang
ipar saya yang selalu member saya dukungan dan motivasi sampai sejauh ini. (kak Elly dan
abang saya Simson, kak Lasti dan abang Purba, kak Carolina dan abang Sihombing, kak Espi
dan abang Purba, kak Jojor, kak Ester dan kepada adek saya Boy saya ucapkan terima kasih
kepada kalian semua yang telah mendukung saya selama ini.
7. Kepada teman saya Helena Nababan yang sangat membantu saya dalam menyelesaikan
skripsi ini terima kasih ya Hel atas bantuan nya selama ini sukses buat kita.
8. Kepada teman-teman seperdopingan saya Lilis, Hedynar, Kisti, Rosy terima kasih atas
motivasi dan dukungannya ya we teman seperdopingan.
9. Kepada teman-teman seperjuangan saya Mona, Nova, May, Doly, Monides, Tata, Nurlela,
Oktri terima kasih atas dukungan nya selama ini

iii

Universitas Sumatera Utara


10 Kepada teman saya Sondang,bang Doni, josua,Hotdi terima kasih ya teman-teman atas
dukungan nya

11 Kepada seluruh kessos stambuk 2013 terima kasih atas kerjasamanya selama perkuliahan,
hidup mahasiswa.

Penulis menyadari skripsi ini masih banyak memiliki kekurangan dan jauh dari
sempurna. Namun harapan penulis semoga skripsi ini bermanfaat kepada seluruh pembaca.
Semoga kiranya Tuhan Yang Maha Esa memberkati kita semua.Amin

Medan, Agustus 2017

Penulis

Sanjaya sihite

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

JUDUL PENELITIAN…………………………………… ………………….


LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI……………………… ………. ………
ABSTRAK……………………………………………………………………... i
KATA PANGANTAR………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI…………………………………………………….…………….. v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………... viii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………….... xi

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................................... 5

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................................................. 6

BAB II ..................................................................................................................... 7

TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................... 7

2.1 Evaluasi................................................................................................................... 7

2.1.1 Pengertian Evaluasi ........................................................................................... 7

2.1.2 Fungsi Evaluasi ................................................................................................. 8

2.1.3 Prinsip-prinsip Evaluasi .................................................................................... 9

2.2 Pengertian Program ................................................................................................ 9

2.2.1 Pengertian Evaluasi Program .......................................................................... 10

2.2.3 Seminar dan Pelatihan ..................................................................................... 12

2.3 PROBLEMATIKA NARKOBA ........................................................................... 13

2.4.1 Pengenalan Narkoba........................................................................................ 20

2.4.2 Narkotika ........................................................................................................ 20

Universitas Sumatera Utara


2.4.3 Jenis-jenis Narkoba yang disalahgunakan ....................................................... 21

2.5 Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba ............................................................. 26

2.6 Dampak Penyalahgunaan Narkoba........................................................................ 28

2.7 Kerangka Pemikiran ........................................................................................... 29

BAGAN ALUR PIKIR ............................................................................................... 30

2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional ........................................................... 31

2.8.1 Defenisi Konsep .............................................................................................. 31

2.8.2 Defenisi Operasional ....................................................................................... 32

BAB III .................................................................................................................. 34

METODE PENELITIAN .................................................................................... 34

3.1 Tipe Penelitian ..................................................................................................... 34

3.2 Lokasi Penelitian ................................................................................................... 34

3.3 Populasi dan Sampel ............................................................................................. 35

3.3.1 Populasi ........................................................................................................... 35

3.3.2 Sampel ............................................................................................................ 35

3.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................... 36

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................................. 37

BAB IV .................................................................................................................. 38

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN................................................................ 38

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian kecamatan Medan Petisah dan Kelurahan Petisah Tengah 38

4.1.1 Gambaran Umum Dan Sejarah Kecamatan Medan Petisah ............................. 38

4.1.2 Letak Geografis Kecamatan Medan Petisah .................................................... 38

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Medan Petisah ............................................................... 39

4.1.3 Demografi ....................................................................................................... 40

4.1.4 Potensi Kecamatan Medan Petisah .................................................................. 42

4.1.5 Sistem Organisasi ............................................................................................ 43

vi

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2 Stuktur organisasi kecamatan medan petisah ........................................... 43

4.1.6 Visi dan Misi Kecamatan Medan Petisah ........................................................ 45

4.1.7 Program dan Kegiatan Kecamatan Medan Petisah Bidang Pemerintahan, Pembangunan,
Keagamaan, Ketertiban dan Sosial kemasyarakatan Serta Pemberdayaan dan Ekonomi Kreatif
....................................................................................................................... 46

4.2 Gambaran Lokasi Penelitian Kelurahan Petisah Tengah ....................................... 53

4.2.1 Kelurahan Petisah Tengah ............................................................................... 53

4.2.2 Sejarah Singkat Kelurahan Petisah Tengah ..................................................... 53

4.2.3 Komposisi Penggunaan Lahan ........................................................................ 54

4.2.4 Komposisi Penduduk ...................................................................................... 55

4.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kampung Kubur .......................................... 59

4.3.1 Sejarah Kampung Kubur ................................................................................. 59

4.3.2 Luas Wilayah .................................................................................................. 60

4.3.3 Kependudukan ................................................................................................ 60

4.3.4 Fasilitas Sarana dan Prasarana ........................................................................ 61

4.3.5 Organisasi Sosial Budaya ................................................................................ 62

4.3.6 Struktur Pemerintahan Kampung Kubur ......................................................... 62

Gambar 4. 3 Pemerintahan Kampung Kubur .............................................................. 62

BAB V ................................................................................................................... 63

ANALISA DATA ................................................................................................. 63

5.1 Pengantar .............................................................................................................. 63

5.2 Karakteristik Responden ....................................................................................... 63

5.3 Evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap penyalahgunaan narkoba di kampung Kubur
Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah ................................................. 67

BAB VI .................................................................................................................. 78

KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................ 78

vii

Universitas Sumatera Utara


6.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 78

6.2 Saran 79

DAFTAR TABEL

viii

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia .............................................. 68

Tabel 5. 2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis kelamin .............................. 69

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Agama ............................................ 69

Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan suku bangsa ................................... 70

Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir ....................... 70

Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan status perkawinan ......................... 71

Tabel 5.7 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan anak ......... 72

Tabel 5.8 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai program pendampingan


USU-BNN ............................................................................................... 72

Tabel 5.9 Distribusi responden tentang berapa kali dilakukannya sosialisasi program
pendampingan USU-BNN ..................................................................... 73

Tabel 5.10 Distribusi responden bagaimana proses sosialisasi program pemdampingan USU-
BNN tersebut........................................................................................... 73

Tabel 5.11 Distribusi responden tanggapan masyarakat tentang sosialisasi program


pendampingan USU-BNN ..................................................................... 74

Tabel 5.12 Distribusi responden tanggapan masyarakat tentang adanya keberadaan program
pendampingan USU-BNN ..................................................................... 75

Tabel 5.13 Distribusi responden tentang informasi program pendampingan USU-BNN 76

Tabel 5.14 Distribusi responden tentang tujuan program pendampingan USU-BNN

Tabel 5.15 Distribusi responden pemahaman tentang program pendampingan USU-BNN


........................................................................................................... 77

Tabel 5.16 Distribusi responden tentang menyadari pentingnya program pendampingan USU-
BNN diaksanakan ................................................................................... 77

Tabel 5.17 Distibusi responden tentang pengaruh program pendampingan USU-BNN 78

Tabel 5.18 Distribusi responden mengenai tingkat kepuasan terhadap program pendampingan
USU-BNN ............................................................................................... 79

ix

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.19 Distribusi responden tentang kemajuan yang terjadi setelah adanya program
pendampingan USU-BNN ..................................................................... 79

Tabel 5.20 Distribusi responden tentang adanya dampak positif yang dirasakan setelah adanya
program pendampingan USU-BNN ..................................................... 80

Tabel 5.21 Distribusi responden tentang manfaat program pendampingan USU-BNN 81

Tabel 5.22 Distribusi responden tentang kesimpulan program pendampingan USU-BNN


........................................................................................................... 81

Tabel 5.23 Distrubusi responden tentang perlunya penambahan program yang lain selain
program pendampingan USU-BNN ..................................................... 82

DAFTAR GAMBAR

2.8 Bagan Alur Pikir ............................................................................... 33


x

Universitas Sumatera Utara


4.1 Peta Kecamatan Medan Petisah……………………………………. 42

4.2 Stuktur organisasi kecamatan medan petisah……………………… 47

4.3 Pemerintahan Kampung Kubur……………………………………. 67

xi

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Remaja yang masih didalam fase tumbuh dan berkembang yang kepribadiannya belum

mantap dan masih mencari-cari bentuk identitas diri atau jati diri menyebabkan mereka mudah

goyah dan mudah di bawa arus lingkungannya. Pemakaian oleh para remaja di awali dengan

ditawari dengan gratis, bujukan dan tekanan seseorang atau teman sebaya, didorong rasa ingin

tahu atau ingin mencoba. Dengan mencoba pertama kali maka akan timbul keinginan untuk

mencobanya kembali, begitu terus menerus hingga menyebabkan ketergantungan. Dampaknya,

kesehatan jasmani mental dan kehidupan sosialnya menjadi rusak.

United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC/Badan PBB untuk kejahatan narkoba)

secara resmi menyatakan bahwa Indonesia sudah menjadi jalur utama perdagangan narkoba

Internasional. Bahkan Indonesia telah lama menjadi pasar sangat potensial perdagangan narkoba.

Tidak hannya itu Indonesia juga sudah menjadi Negara produsen narkoba. Survei nasional yang

dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional terhadap 13,710 orang penyalahguna narkoba,belum

lama ini ditemukan fakta semakin dininya usia penyalahguna narkoba (Afianti,2008:5).

Pertumbuhan penyalahguna Narkoba di Indonesia hingga tahun 2016 yang cukup tinggi

membuat pemerintah maupun masyarakat kuatir akan masa depan bangsa karena mayoritas

penyalahguna Narkoba merupakan anak-anak muda yang dalam masa produktif. Masa depan

bangsa Indonesia kini dipertaruhkan akibat bahaya Narkoba yang mengancam. Hal inilah yang

membuat pemerintah mengkategorikan penyalahgunaan Narkoba sebagai suatu kejahatan luar

Universitas Sumatera Utara


biasa (Extraordinary Crime).(Badan Narkotika Nasional 2015. “Modul Assesment dan Rencana

Terapi PenggunaNarkotika, Jakata: Direktorat Bina Kesehatan jiwa Kementrian Kesehatan RI).

Jawa timur menduduki peringkat pertama di Indonesia tingkat penyalahgunaan narkoba,

Tahun 2013 lalu saja mencapai 740 ribu pengguna, namun hingga 2014 kemarin ini sudah turun

jadi 400 ribu.Sementara itu, untuk mengurangi jumlah pengguna, BNN saat ini juga terus

melakukan berbagai kampanye stop penggunaan narkoba. Selain itu, kerjasama dengan berbagai

instansi juga digalakkan ntuk melakukan tes urin. (Pojokpitu diakses pukul 17.00 WIB)

Daerah yang jumlah penyalahguna narkoba juga sangat meningkat tajam seperti halnya di

Jambi, Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli mengatakan ada kurang lebih ada 47 ribu pengguna

narkoba di Provinsi Jambi. Angka tersebut tersebar hampir merata di 11 kabupaten dan

kota.Yang lebih memprihatinkan lagi sebagian besar mereka berusia produktif dan anak-anak.

Untuk itu Pemprov siap melaksanakan upaya penanganan korban. (Liputanrakyat.di akses pukul

21.00 WIB).

Penanggulangan bagi korban penyalahguna narkoba diadakan program rehabilitasi, yang

bertujuan untuk melepaskan pengguna dari ketergantungan akan penggunaan narkoba.

Berdasarkan data yang dikeluarkan BNN, saat ini ada 40 unit lembaga rehabilitasi yang

ditempati 16.000 orang pengguna narkoba yang menjalani rehabilitasi ditambah dua unit

lembaga milik BNN yang menyediakan anggaran Rp 1 Triliun pada 2013 untuk penanganan

narkoba. Bidang rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan, jumlah pengguna

narkoba yang mendapatkan pelayanan terapi dan rehabilitasi di seluruh Indonesia tahun 2012

sebanyak 14.510 orang, terbanyak pada umur 26-40 tahun, yaitu sebanyak 9.972 orang. (BNNP

Sumut,2013).

Universitas Sumatera Utara


Pengguna baru pada Januari-Februari 2013 adalah 3.817 orang. Berdasarkan survey tersebut,

Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2013 mencatat jumlah tersangka yang di amankan polisi

sebannyak 4.209 orang dengan barang bukti jenis sabu-sabu sebanyak 108,85 kg. Dari jumlah itu

diketahui pengguna narkoba jenis sabu lebih mendominasi yakni 3.019 orang, kemudian pada

tahun 2014 jumlah pengguna narkoba yang di amankan sebanyak 4.828 orang dengan barang

bukti yang di amankan sebanyak 93,21 kg sabu-sabu,2.138,51 kg ganja,110.022 butir ekstasi dan

6.743 pil happy five. Dari semua data itu klasifikasinya adalah pengguna,bandar,dann pengedar

narkoba, Kabid Humas Polda Sumut Kombes.Pol. Helfi Assegaf mengatakan, grafik tinggkat

pengunaan sejak tiga tahun terahir terjadi peningkatan penguna narkoba sebanyak 20% setiap

tahunnya. (Daerah.sindonews . di akses pada pukul 21.00 WIB)

Sumatera utara peningkatan penyalahgunaan juga meningkat drastis, untuk

mengantisipasi hal tersebut pemerintah maupun swasta melakukan upaya untuk menanggulangi

masalah tersebut dan termasuk USU membuat program untuk mengurangi penyalahgunaan

narkoba dan hal itu menjadi salah satu bentuk pengabdian Universitas Sumatera Utara kepada

masyarakat. Lembaga pengabdian kepada masyarakat Universitas Sumatera Utara (LPPM USU)

dibentuk supaya pelaksanaan Tri Dharma Perguran Tinggi khususnya pengabdian kepada

masyarakat oleh dosen-dosen dilingkungan USU dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

luas.LPPM USU mulai berfungsi sejak tanggal 16 Desember 1980 berdasarkan SK Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.1418/PT05/SK/C.1980. LPPM USU

menempati gedung yang beralamat di Jalan.Universitas No.46 Kampus USU Medan.

LPPM aktif melakukan kegiatan setiap tahunya berupa pemberdayaan masyarakat melalui

kegiatan yang didanai oleh kementerian pendidikan nasional.Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh

LPPM atas kerjasama dengan para staf pengajar dilingkungan USU yang sesuai dengan bidang

Universitas Sumatera Utara


pendidiakan para staf pengajar tersebut. LPPM USU adalah sebagai unsur pelaksana akademik

yang melaksanakan sebagai tugas pokok dan fungsi USU dalam bidang pengabdian kepada

masyarakat.

Pengabdian kepada masyarakat bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

kemakmuran masyarakat terutama masyarakat pedesaan, masyarakat miskin dan tertinggal

melalui program pembinaan,untuk meningkatkan hal tersebut LPPM dalam membuat penelitian

pengabdian juga melibatkan mahasiswa secara aktif dalam kegitan pada masyarakat melalui

kuliah kerja nyata (KKN) inovatif yang merupakan salah satu persyaratan akademik karena pada

dasarnya LPPM juga berfungsi sebagai wahana untuk menumbuhkembangkan jiwa-jiwa

kewirausahaan bagi civitas akademika serta menjembataninya dunia usaha.

Program pendampingan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara

(LPM USU) yang diketuai oleh Prof Tulus Vor Dipi Math, M.Si “Sejahtera Tanpa

Penyalahgunaan Narkoba” telah melaksanakan serangkaian kegiatan di Kampung

Kubur.Kegiatan tersebut dilaksanakan guna membangun minat para warga Kampung Kubur agar

dapat lebih produktif dan sejahtera dalam berbagai hal positif.

Rangkaian pemeriksaan kesehatan gratis berupa konsultasi kesehatan jiwa, pemeriksaan

urin, pemeriksaan fungsi ginjal dan hati serta pemeriksaan kesehatan reproduksi pap’s smear

dengan dokter ahli penyakit dalam dr.Aron Pase SpPD dan dr Muara P Lubis SpOG K. Hal ini

dapat dilihat dari partisipasi mereka yang hadir kurang lebih 300 peserta. Diharapkan program

ini dapat membangun masyarakat Kampung Kubur sejahtera tanpa penyalahgunaan narkoba, ujar

Ketua Tim Pelaksana Program Pendampingan USU-BNN Mastauli Siregar S.Sos,M.Psi

didampingi Wakil Ketua Khairani Siregar S.Sos yang dipercaya melaksanakan kegiatan di Kam-

Universitas Sumatera Utara


pung Kubur setelah terjadi perubahan setelah BNN melakukan pembersihan dari Narkoba

(harian.analisadaily. diakses pukul 13:00 WIB).

Universitas Sumatera Utara bekerja sama dengan BNN melaksanakan program

”SEJAHTERA TANPA PENYALAHGUNAAN NARKOBA” di kampung kubur Kelurahan

Petisah Tengah Medan Petisah guna mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba dan

menjadikan kampung kubur menjadi kampung sejahtera tanpa narkoba.

Pemerintah Kota Medan, berpartisipasi melaksanakan program normalisasi Kampung

Kubur, Medan Petisah, Sumatera Utara. Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan, M

Sofyan, mengatakan di rapat bersama Pemkot Medan, Dandim 02/01 BS dan Polresta Medan,

disepakati beberapa SKPD Pemkot Medan mendukung pembebasan Kampung Kubur dari

peredaran narkoba.Ada beberapa SKPD termasuk Satpol PP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial serta

dinas terkait lainnya berpartisipasi penuh melaksanakan berbagai kegiatan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian lebih

mendalam untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program pendampingan USU-BNN

terhadap penyalahgunaan narkoba di kampung kubur kelurahan petisah tengah medan petisah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Bagaimana pelaksanaan program pendampingan USU-BNN terhadap

pencegahan penyalahgunaan narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan

Petisah? ”.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah, ada pun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui pelaksanaan program pendampingan USU-BNN berdampak pada upaya

Universitas Sumatera Utara


pencegahan penanggulangan Narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan

Petisah .

1.4 Manfaat Penelitian


a) Menambah wawasan kepada masyarakat sipil bahaya penyalahgunaan narkoba.

b) Peningkatan program LPM USU di kampung kubur kelurahan petisah tengah medan petisah.

c) Memperkaya referensi dalam rangka pengembangan konsep-konsep, teori-teori, dan ilmu

pengetahuan secara umum dan Ilmu kesejahteraan sosial secara khusus.

1.5 Sistematika Penulisan

Penulisan ini disajikan dalam enam bab dengan sisitematika sebaga berikut ini:

BAB I : PENDAHULUAN

Berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian,manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian dan konsep yang berkaitan dengan masalah dan

objek yang di teliti,kerangka pemikiran,defenisi konsep dan defenisi

operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian serta data-

data lain yang turut memperkaya penelitian ini.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian

dan analisnya.

BAB V : ANALISIS DATA

Universitas Sumatera Utara


Bab ini berisikan tentang uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian

dan analisisnya.

BAB VI : PENUTUP

Berisi kesimpulan dansaran-saran dari hasil penelitian.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Evaluasi

2.1.1 Pengertian Evaluasi


Evaluasi adalah kegiatan mengukur dan menilai,mengukur lebih bersifat kuantitatif

sedangkan menilai lebih bersiat kualitatif.Namun secara umum orang hannya mengidentifikasi

kegiatan evaluasi sama dengan menilai,karena aktifitas mengukur sudah termasuk

didalalamnya.Dan tak mungkin melakukan penilaian tanpa didahului oleh kegiatan

pengukuran.Pengukuran dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil tes terhadap standar

yang ditetapkan.Perbandingan yang telah diperoleh kemudian dikualitatifkan sesuai dengan

ketentuan yang berlaku (Arikunto,2004:34).

Tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.Tujuan umum diarahkan kepada

program secara keseluruhan sedangkan tujuan khusus lebih difokuskan pada masing-masing

komponen.Implementasi program harus senantiasa di evaluasi untuk melihat sejauh mana

program tersebut telah berhasil mencapai maksud pelaksanaan program yang telah di tetapkan

sebelumnya (Arikunto,2004:13).

Untuk kepentingan praktis, ruang lingkup evaluasi secara sederhana dapat dibedakan atas

empat kelompok (Azwar, 1996: 12) yakni:

Universitas Sumatera Utara


1. Penilaian terhadap masukan (input) yaitu penilaian yang menyangkut pemanfaatan

berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan sumber sarana.

2. Penilaian terhadap proses (process) yaitu penilaian yang lebih dititikberatkan pada

pelaksananan program, apakah sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan atau tidak.

Proses yang dimaksud disini mencakup semua tahap administrasi, mulai dari

perencanaan, perorganisasian, dan aspek pelaksaan program.

3. Penilaian terhadap keluaran (output) yaitu penilaian terhadap hasil yang dapat dicapai

dari pelaksanaan suatu program.

4. Penilaian terhadap dampak (impact) yaitu penilaian yang mencakup pengaruh yang

ditimbulkan dari pelaksanaan suatu program.

2.1.2 Fungsi Evaluasi


Evaluasi dapat mempunyai dua fungsi yaitu:

1. Fungsi formatf, evalusi dipakai untuk perbaikan dan pengembangan kegiatan yang

sedang dilaksanakan (program,orang,produk, dan sebagainya).

2. Fungsi sumatif, evaluasim dipakai untuk mempertanggung jawabkan seleksi atau

lanjutan.

Jadi evaluasi hendaknya membantu pengenbangan, implemantasi, kebutuhan suatu

program, perbaikan program,pertanggungjawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan

dan dukungan mereka yang terlibat (Tayibnapis,2000:4).

Wujud dari evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambilan

keputusan (decision maker). Menurut Arikunto dan Safruddin (Arikunto,2009:22). ada empat

kemungkinan kebijakan yang dapat dilakukan berdasarkan hasil dalam pelaksanaan sebuah

program keputusan, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Menghentikan program, karena dipandang bahwa program tersebut tidak ada manfaatnya

, atau tidak dapat terlaksana sebagaimana diharapkan.

2. Merevisi program, karena ada bagian-bagian yang kurang sesuai dengan harapan

(terdapat kesalahan tetapi hannya sedikit)

3. Melanjutkan program, karena pelaksanaan program menunjukkan bahwa segala sesuatu

sudah berjalan sesuai dengan harapn dan memberikan hasil yang bermanfaat

4. Menyebarluaskan program, (melaksanakan program-program di tempat lain atau

mengulangi lagi program di lain waktu), karena program tersebut berhasil dengan baik

maka sangant baik jika dilaksanakan kagi ditempat dan waktu yang lain.

2.1.3 Prinsip-prinsip Evaluasi


Prinsip tidak lain adalah pernyataan yang mengandung kebenaran hampir sebagian besar,

jika tidak dikatakan benar untuk semua kasus, adapun prinsip-prinsip yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

1. Evaluasi harus masih dalam kisi-kisi kerja tujuan yang telah ditentukan.

2. Evaluasi sebaiknya dilaksanakan secara komprehensif

3. Evaluasi diselenggarakan dalam proses kooperatif evaluasi dilaksanakan dalam proses

kontiniu.

4. Evaluasi harus peduli dan mempertimbangkan nilai-nilai yang berlaku.

2.2 Pengertian Program


Pengertian program yaitu secara umum dan khusus. Pengertian program secara umum

adalah rencana atau rancangan kegiatan yang akan dilakukan.Sedangkan pengertian secara

khusus adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara berkesinambungan dengan waktu

dan pelaksanaan biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama.Program merupakan unsur

Universitas Sumatera Utara


utama yang harus ada demitercapainya kegiatan pelaksanaan karena dalam suatu program

tersebut telah dimuat berbagai aspek antara lain:

1. Adanya tujuan yang ingin dicapai

2. Adanya kebijakan-kebijakan yang harus diambil dalam pencapaian tujuan ini

3. Adanya aturan-aturan dipegang dengan prosedur yang harus dilalui

4. Adanya perkiraan anggaran yang perlu atau di butuhkan

5. Adanya strategi dalam pelaksanaan.

Unsur kedua yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan program adalah kelompok yang

menguji sasaran program sehingga kelompok tersebut merasa ikut dilibatkan dalam membawa

hasil program yang dilibatkan dan adanya perubahan dan peningkatandalam kehidupannya.Bila

tidak memberi manfaat pada kelompok orang maka boleh dikatatan program tersebut telah gagal

dilaksanakan (Arikunto,2010:3-4).

2.2.1 Pengertian Evaluasi Program


Evaluasi program merupakan suatu langkah awal dalam supervisi,yaitu mengumpulkan

data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan pemberian dan pembinaan yang tepat pula. Jika

ditinjau dari aspek pelaksanaanya secara umum evaluasi terhadap program dapat

dikelompokkan dalam dua jenis yaitu:

1. Penilaian atas perencanaan artinya mencoba memilih dan menetapkan prioritas terhadap

berbagai alternatif dan kemungkinan atas cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Penilaian atas pelaksanaan,artinya melakukan analisis tingkat kemajuan pelaksanaan

dibandingkan dengan perencanaan, didalamnya meliputi apakah pelaksanaan sesuai

10

Universitas Sumatera Utara


dengan apa yang direncanakan,apakah ada perubahan sasaran maupun tujuan dari

program yang sebelumnya direncanakan (Siagian,2012:117-118)

Evaluasi program merupakan penilaian yang sistematis dan subjektif mungkin terhadap

suatu objek, program atau kebijakan yang sedang berjalan atau sudah selesai,baik dalam

desain,pelaksanaan dan hasilnya, dimana tujuan dari evaluasi program adalah untuk menentukan

revalansi dan ketercapaian tujuan,efesiensi, efektifitas,dampak dan keberlanjutan dimana suatu

evaluasi harus memberikan informasi yang dapat dipercaya dan berguna agar donor serta pihak

penerima manfaat dapat mengambil pelajaran untuk proses pengambilan keputusan.

Menurut Cronbach dan Stufflebeam dalam Suharsimi Arikunto dan Cepi. “Evaluasi

program adalah upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil

keputusan”. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa “evaluasi program merupakan proses

pengumpulan data atau informasi yamg ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan

pertimbangan bagi pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan”

(Saffruddin.2009:5).

2.2.2 Lembaga Pengabdian Masyarakat USU

Program pendampingan Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Sumatera Utara

(LPM USU)-BNN yang diketuai oleh Prof Tulus Vor Dipi Math, M.Si dengan slogan “Sejahtera

Tanpa Penyalahgunaan Narkoba” telah sukses melaksanakan serangkaian kegiatan di Kampung

Kubur.Kegiatan tersebut dilaksanakan guna membangun minat para warga Kampung Kubur agar

dapat lebih produktif dan sejahtera dalam berbagai hal positif.

Serangkaian kegiatan yang dilaksanakan, Minggu (11/12) pagi, seperti senam sehat ber-

sama seluruh warga lingkungan Kampung Kubur. Dilanjutkan dengan pemberian sumbangan

berupa mesin las, gitar, berbagai alat permainan anak yang dapat dimanfaatkan para warga dalam

11

Universitas Sumatera Utara


mengisi kegiatan sehari-hari serta dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.Selain itu, juga

dilaksanakan pemeriksaan kesehatan gratis dibantu para dokter dari Prodi Kedokteran Jiwa FK

USU dan mahasiswa profesi pendidikan dokter diketuai Dr.dr.Elmeida Effendy, MKed KJ,SpKJ

(K), dr Vita Camellia, M Ked KJ, SpKJ dan pihak Laboratorium Thamrin.

Rangkaian pemeriksaan kesehatan gratis berupa konsultasi kesehatan jiwa, pemeriksaan

urin, pemeriksaan fungsi ginjal dan hati serta pemeriksaan kesehatan reproduksi pap’s smear

dengan dokter ahli penyakit dalam dr.Aron Pase SpPD dan dr Muara P Lubis SpOG K. Hal ini

dapat dilihat dari partisipasi mereka yang hadir kurang lebih 300 peserta. Diharapkan program

ini dapat membangun masyarakat Kampung Kubur sejahtera tanpa penyalahgunaan narkoba, ujar

Ketua Tim Pelaksana Program Pendampingan USU-BNN Mastauli Siregar S.Sos,M.Psi

didampingi Wakil Ketua Khairani Siregar S.Sos yang dipercaya melaksanakan kegiatan di Kam-

pung Kubur setelah terjadi perubahan setelah BNN melakukan pembersihan dari Nar-

koba.(harian.analisadaiy. diakses pukul 13:00 WIB)

2.2.3 Seminar dan Pelatihan


Sebelum melaksanakan kegiatan di Kampung Kubur ini, lanjut Mastauli yang juga Ketua

Panitia Pelaksana Kegiatan di Kampung Kubur, program ini sudah diawali dengan seminar dan

pelatihan pendampingan rehabilitasi penyalahgunaan narkoba pada 21 November 2016 di Hotel

Grand Impression Medan dengan pembicara dr.Mustafa M Amin,M.Ked KJ, SpKJ (K) Ketua

PDSKJI Cabang Sumatera Utara dan AKBP Magdalena Kabid Rehabilitasi BNNP Sumut

dengan tujuan menambah pengetahuan seluruh tim USU dalam program pendampingan USU.

BNN tentang narkoba dan psikoedukasi pada keluarga.

Tim pelaksana ini terdiri dari psikiater dari prodi kedokteran jiwa, psikolog dan tim

pemberdayaan dari Departemen Kesejahteraan Sosial dan Teknik mesin yang semuanya dosen

12

Universitas Sumatera Utara


dari USU.Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis dan lainnya yang dilaksanakan, Minggu

(11/12) mulai pukul 7.00 WIB itu dihadiri pihak-pihak yang sangat berperan penting dalam men-

dukung kesuksesan program ini, yaitu dari BNN diwakili drSuku Ginting, Polsek Medan baru,

Kodim Medan, serta camat dan lurah Medan-Petisah.(harian.analisadaiy. diakses pukul 13:00

WIB)

2.3 PROBLEMATIKA NARKOBA


Gambaran masyarakat Indonesia yang ingin dicapai melalui pembangunan bidang

kesehatan,sebagai mana dirumuskan dalam Visi Indonesia sehat 2010,ditandai dengan

penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat,memiliki kemampuan untuk

menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu serta memiliki derajat kesehatan yang setingi-

tingginya (Lamsudin,2001). Salah satu masalah penting yang dihadapi untuk mewujudkan visi

tersebut adalah penyalahgunaan narkotika,psikotropika dan zat adiktif lainnya. NAPZA atau

yang lebih populer dengan sebutan narkoba,terutama dikalangan generasi muda.Dari tujuh

problem utama kesehatan remaja yaitu merokok,penyalahgunaan alkohol, dan obat-obatan,

keselamatan dijalan,kesehatan seksualitas, aktivitas fisik,gizi dan berat badan, dan bunuh diri

(Raphael,1996). Penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan menempati peringkat tertinggi dan

merupakan tantangan paling besar dalam masalah kesehatan dan sosial (Brounstein dan Zweig,

2002).

Secara nasional rata-rata penyalahguna narkoba di tiap-tiap ibu kota provinsi mencapai

3,9%. Tetapi terdapat 10 ibu kota provinsi yang berada di atas rata-rata nasional, Medan (

6,4%), Surabaya(6,3%), Maluku Utara (5,9%), Padang (5,5%), Bandung (5,1%), Kendari (5%),

Banjarmasin (4,3%), Palu (8,4%), Pontianak (4,1%), dan Yogyakarta (4,1%) (Sianipar, 2004).

13

Universitas Sumatera Utara


Letak geografis negara Indonesia sebagai mana tergambar dalam peta dunia terbentang

diantara dua benua,yaitu benua Asia dan benua Australia serta diapit oleh dua samudera yaitu

samudera Pasifik dan samudera Hindia yang keduanya memiliki posisi silang yang sangat

strategis. Dengan demikian dapat dikatan bahwa Indonesia mempunyai kedudukan penting di

tengah-tengah lalu lintas dunia internasional. Namun demikian permasalahan letak dan

kedudukan ini, selain memberi dampak positif pada kenyataannya dapat pula memberi dampak

negatif. Peredaran gelap narkotika dan obat-obatan terlarang lainya adalah salah satu dampak

negatif dari keberadaan Indonesia pada posisi geografisnya . Kontrol atas masuknya berbagai

jenis Napza ke Indonesia menjadi lebih sulit. Pengaruh sosial budaya juga sulit dibendung

mengingat tamu asing dapat masuk dari berbagai belahan nusantara ini. (Badan Narkotika

Nasional 2015)

Di Indonesia sendiri kementrian kesehatan, khususnya rumah sakit ketergantungan obat

salah penyalahgunaan NAPZA tidak pernah mereda,sekalipun jenis zat yang digunakan

menunjukkan perbedaan dari waktu ke waktu. Secara resmi pemerintah awalnya mencatat

masalah penggunaan NAPZA dari laporan yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan,

khususnya rumah sakit ketergantungan obat (RSKO) dan berbagai panti rehabilitasi sosial yang

berada dalam tanggung jawab kementerian sosial. Indonesia sendiri adalah produsen ganja sejak

awal abad 20 dan ganja yang berasal dari Aceh adalah salah satu dari yang berkualitas baik di

dunia. Sementara konsumsi Metamfetamin sejak tahun 2000 tampaknya dipenuhi oleh produksi

dalam negeri, terbukti dari laporan penyitaan dan penggrebekan laboratorium-laboratorium

Clandestin di Indonesia memproduksi metamfetamin adalah jumlah besar.(Badan Narkotika

Nasional 2015)

14

Universitas Sumatera Utara


Survei dilakukan oleh Badan Narkotika Nasional bekerjasama dengan pusat penelitian

kesehatan Universitas Indonesia pada tahun 2011 menunjukkan bahwa estimasi penyalahguna

NAPZA adalah sebesar 3,7 juta hingga 4,7 juta orang, atau sekitar 2,2% dari total seluruh

penduduk Indonesia berusia 10-59 tahun di tahun 2011. Dari sejumlah penyalahguna tersebut

terdistribusi atas 27% coba pakai, 45% teratur pakai,27% pecandu bukan suntik, dan 2% pecandu

suntik. Penelitian juga menunjukkan bahwa jenis zat utama yang disalahgunakan diseluruh

Indonesia adalah ganja,diikuti dengan pengunaan amfetamin, henzodiazepin dan heroin.

Penyalahgunaan narkoba kebanyakan berada pada kelompok usia 20-29 tahun. Penyalahgunaan

narkoba pada kelompok kerja (70%) lebih tinggi dibandingkan kelompok pelajar/mahasiswa

(22%). Menurut jenis kelamin, laki-laki (88%) jauh lebih besar dari perempuan (12%). Data

BNN tahun 2012 menyatakan jumlah pecandu yang mendapatkan terapi dam rehabilitasi

sebannyak 14.510 orang . Sedangkan hasil proyeksi menunjukkan kerugian biaya ekonomi

akibat penyalahgunaan narkoba meningkat dari Rp 32,4 trilyun di tahun 2008 menjadi Rp 57,0

trilyun di tahun 2013.(Badan Narkotika Nasional 2015)

Upaya pembaharuan undang-undang tentang Narkotika dari UU Nomor 22 tahun 1997

menjadi UU Nomor 35 tahun 2009. Undang-undang terbaru itu diyakini dapat memberikan efek

jera yang diiringi harapan semakin berkurangnya jumlah penyalahguna Narkotika dan obat-

obatan terlarang lainnya di Indonesia.

Kehadiran korban narkoba dalam keluarga sering menjadi masalah dalam keluarga itu

sendiri penyebab terbesar nya disebabkan oleh keluarga yang tidak sehat dan tidak bahagia (

broken home ). Sebaliknya, suatu keluarga yang sejahtera yang diliputi suasana yang serasi,

selaras dan seimbang, dimana anak – anak didik dapat tumbuh dan berkembang fisik, mental dan

15

Universitas Sumatera Utara


sosialnya secara optimal merupakan benteng yang kokoh untuk mengatasi dan menanggulangi

ancaman dan gangguan, termasuk penanggulangan masalah narkoba.

Pengalaman membuktikan bahwa kelompok orang tua, apabila digerakan dan diberikan

pengetahuan, keterampilan, dukungan dan bantuan, bisa menjadi mitra masyarakat yang paling

aktif dalam pencegahan bahaya narkoba.

Keluarga sebagai unit kecil dalam masyarakat merupakan wadah utama dalam proses sosialisasi

anak menuju kepribadian yang dewasa. Keluarga adalah benteng utama yang dapat mencegah

anak – anak dari masalah narkoba. Pencegahan penyelahgunaan narkoba seharusnya dimulai

dalam keluarga.

Keluarga yang sejahtera dengan penuh kasih sayang sebetulnya sudah melaksanakan

pencegahan. Anak – anak yang tumbuh dengan kasih sayang dan rasa aman dengan adanya

kesempatan untuk menyatakan perasaan dan mengeluarkan pendapat serta di didik untuk

mengambil keputusan yang bijaksana, kemungkinan besar tidak akanMenyalahgunakan

NarkobaPencegahan Penyalahgunaan Narkoba dalam keluarga dilakukan dengan :

1. Pendidikan Agama dan Akhlak

2. Kasih sayang, rasa aman, bimbingan dan perhatian

3. Selalu ada ketika dibutuhkan

4. Mengetahui segala kebutuhan anak – anak

5. Memberikan kebebasan dalam batas kemampuan anaknya denga pengawasan

secara bijaksana

6. Dorongan semangat untuk mencapai prestasi

7. Pengawasan secara aktif dan bijaksana

Peran Orang tua dalam Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba

16

Universitas Sumatera Utara


1. Orang tua sebagai pengawas

Untuk menghidari anak dari bahaya narkoba, orangtua juga harus meningkatkan

peranannya sebagai pengawas. Pembatasan (bouderis) sangat membantu untuk membuat anak

merasa aman. Keluarga perlu menyusun peraturan yang jelas. Dengan peraturan rumah yang

jelas, anak akan tahu mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan. Peraturan rumah

tersebut selain harus diketahui juga harus dimengerti sehingga yang melanggar akan dihukum

sesuai kesepakatan.

Setiap anak hendak pergi, orang tua perlu bertanya dengan rincian kemana tujuan, kapan

pulang, dengan siapa mereka pergi dan yang lain - lain yang dirasakan perlu. Kontrol disini

untuk menunjukkan bahwa orang tua punya perhatian khusus kepada anak, dan tidak

membiarkan anak untuk bertindak semuanya sendiri. Yang perlu diingat adalah sekalipun kotrol

dijalankan dengan ketat, tetapi harus selalu berdialog dengan anak dan menerima keberatan -

keberatan yang disampaikan anak.

2. Orang tua sebagai pembimbing

Peranan sebagai pembimbing anak terutama dalam membatu anak mengatasi berbagai

masalah yang dihadapi dan memberikan pilihan-pilihan saran yang realisties bagi anak. Orang

tua harus dapat membimbing anaknya secara bijaksana dan jangan sampai menekan harga diri

anak. Anak harus dapat mengembangkan kesadaran, bahwa ia adalah seorang pribadi yang

berharga, yang dapat mandiri, dan mampu dengan cara sendiri menghadapi persoalan-

persoalannya. Bila si anak tidak mampu menghadapi persoalan-persoalannya yang susah seperti

masalah narkoba, orang tua harus dapat membantu membahas masalah tersebut dalam bentuk

dialog. Dalam hal ini termasuk bantuan bagi anak untuk mengatasi tekanan dan pengaruh negatif

teman sebayanya. Sehingga si anak akan memiliki pegangan dan dukungan dari orang tuanya

17

Universitas Sumatera Utara


3. Orang tua mengenal teman anak-anak

Orang tua perlu tahu siapa saja teman anaknya, kemana mereka pergi, dan apa saja

kegiatan mereka. Bila anak membawa teman kerumah, bergabunglah dengan mereka. Tanyailah

dimana mereka tinggal, apa saja kegiatan mereka pada waktu luang dan bagaimana kabar

orangtua mereka. Pembiasaan - pembiasaan ini akan membuat anak maupun teman-temannya

menjadi akrab dengan orang tua dan menganggap orang tua sebagai bagian dari kelompok

mereka. Dan tetaplah bangun sampai saat anak pulang pada waktu malam.

Langkah selanjutnya adalah menyampaikan harapan kita kepada anak-anak untuk mengikuti

peraturan tersebut secara tegas tetapi dengan penuh rasa kepedulian.

Dengan cara seperti ini si anak akan merasa bahwa orangtuanya memperhatikan dan

mengetahui semua kegiatan dan teman-temannya. Ini akan membuat si anak akan berfikir untuk

melakukan kesalahan-kesalahan kepada orangtuanya.

4. Bekerjasama dengan orang lain dan guru

a) Kerjasama dengan orangtua lain

Bagi orang tua yang anaknya menjadi korban narkoba, perlu ada suatu kerjasama ataupun

pertemuan dengan oranglain yang memiliki pengalaman yang sama tentang masalah narkoba.

Pertemuan dan diskusi akan sangat membantu menyelesaikan masalah. Orang perlu menjalani

kerjasama dengan sesama orangtua lain agar bisa saling berbagi informasi dan mencari

penyelesaian untuk menanggulangi masalah narkoba. Dengan adanya pertemuan dan diskusi

dengan yang lainnya, akan membuat masalah kita menjadi ringan dan kita mampu menerima

bahwa anak kita terlibat narkoba dan harus diselamatkan.

Orangtua tidak merasa sendiri menghadapi masalahnya dan akan merasa optimis dapat

menyelesaikannya. Biasanya sesama orangtua yang anggota keluarganya terlibat

18

Universitas Sumatera Utara


penyalahgunaan narkoba, ditanamkan pemahaman bahwa menjadi pecandu merupakan penyakit.

Karena itu pecandu harus disembuhkan dari penyakit itu.Penyakit itu tidak mudah disembuhkan.

Pecandu membutuhkan orang lain untuk membantu menyembuhkannya. Karena itu diperlukan

kerjasama antara pecandu, orangtua, orangtua lain dan guru untuk proses penyembuhan.

b) Kerjasama dengan guru

Orang tua juga perlu berkonsultasi dan bekerjasama dengan guru, khususnya guru

bimbingan konseling (BK). Sebab berada di sekolah, gurulah yang menjadi pendidik, dan

pengawas anak. Guru adalah sebagai pengganti orangtua di Sekolah. Dari pagi hingga siang anak

dalam pengawasan guru di Sekolah. Guru akan mengetahui anak yang terlibat masalah dan

membantu mereka untuk menyelesaikannya. Guru BK berperan untuk menjadi tempat curhat

bagi anak/siswa yang mempunyai masalah, baik dirumah maupun di tempat lain, dengan begitu

guru bisa mengetahui dan membantu si anak bisa menyelesaikan masalahnya.

Kerjasama yang baik antara orangtua dan guru didalam upaya penanggulangan masalah

narkoba sangat diperlukan karena anak merupakan tanggungjawab orangtua dan gurunya. Untuk

itu konsultasi secara berkala antara orangtua dan guru bermanfaat bagi pemantauan anak agar

sedini mungkin dapat diketahui gejala-gejala awal manakala seorang anak terlibat

penyalahgunaan narkoba.Bila seorang anak dicurigai menyalahgunakan narkoba yaitu dari

pemantauan perubahan perilaku dan prestasi belajar yang merosot dan absensi yang tinggi,

sebaiknya orang tua berkonsultasi dengan guru dan bila diperlukan tes urine. Apabila positif,

maka si anak harus segera diberi perawatan pengobatan(Nasuton, Zulkarnain, 2014).

2.4 PENGERTIAN NARKOBA

19

Universitas Sumatera Utara


2.4.1 Pengenalan Narkoba
Istilah narkoba sesuai dengan surat edaran Badan Narkotika Nasional (BNN) bahwa

narkoba adalah akronim dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktiflainnya. Narkoba yaitu

zat-zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukkan kedalam tubuh baik dengan cara dimakan,

diminum, dihirup, suntik dll dapat mengubah pikiran, suasana hati, perasaan dan perilaku

seseorang.

2.4.2 Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman,baik

sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

menghilangkan rasa, mengurangi hingga menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan

ketergantungan.Nasuton, (Zulkarnain, 2014). Berdasarkan asalnya narkotika terbagi dalam 3

golongan yaitu 1. Alami

Yakni jenis zat/obat yang timbul dari alam tanpa adanya prosesfermentasi,

isolasi atau proses produksi lainya. Contohnya : Ganja, Opium, Daun Kokadan lain-lain.

Didalam undang-undang No. 35 tahun 2009 tentangNarkotika, narkotika yang berasal dari alam

dan tidak boleh digunakan untuk terapi adalah

golongan I terdiri dari:

a) Tanaman papaver soniferum L

b) Opium mentah,opium masak (candu, jicing,jicingko)

c) Opium obat

d) Tanaman koka,daunkoka, kokain mentah, kokaina, ekgonim (kerja alkoid koka berbeda

dengan alkoid opium)

e) Heroin,morfin (alkoid opium yang telah diisolasi)

f) Ganja,dama ganja

20

Universitas Sumatera Utara


1. Sintesis

Yakni zat yang diproses sedemikian rupa melalui proses ekstraksi dan isolasi.Contohnya:

Morfin, Pethidin dan lain-lain. Jenis obat ini menurut Undang-undang No 35. Tahun 2009

tentang Narkotika, termasuk dalam narkotika golongan II.

2. Semi sintesis

Jenis obat atau zat yang diproduksi secara sintetis untuk keperluan medis dan penelitian

yang digunakan sebagai penghilang rasa sakit (analgesik) seperti penahan batuk (antitutif).Jenis

obat yang masuk kategori sintesis antara lain: Kodein, Amfetamin, Deksamfetamin,

Penthidin,Mepirin,Methadon,Dipipanon, Dekstropakasigfen, LSD (Lisergik,

Dietilamind).Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap manusia, narkotika terdapat tiga

jenis,yaitu

a. Deppressan (downer)

Adalah jenis obat yang berfungsi mengurangi aktivitas,membuat pengguna menjadi tertidur

atau tidak sadar diri.

b. Stimulan (upper)

Adalah jenis-jenis zat yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahhan

kerja (segar dan bersemangat) secara berlebih-lebihan.

c. Halusinogen

Adalah zat kimia aktof atau obat yang dapat menimbulkan efek halusinasi, dapat merubah

perasaan dan pikiran. (Nasuton, Zulkarnain, 2014)

2.4.3 Jenis-jenis Narkoba yang disalahgunakan


1. Ganja

21

Universitas Sumatera Utara


Ganja adalah narkoba yang dikandung di dalam tanaman Ganja dan dipakai setelah

dikeringkan. Penggunaan dengan cara dihisap.Ganja menyebabkan daya khayal tinggi dan

persepsi pendengaran dan penglihatan lebih semarak. Kondisi badan akan bau, jantung akan

bekerja lebih cepat, koordinasi tubuh hilang, rasa malu hilang.(Nasuton, Zulkarnain, 2014)

Orang akan sulit untuk mengingat, berpikir, dan belajar. Ia akan menjadi bodoh dan

lamban. Minat penampilan sekolah dan keluarga akan hilang. Orang yang ketergantungan akan

mudah tersinggung, gelisah, tidak suka makan, berkeringat, mual, mencret. Kondisi sedang pakai

mata merah, mulut kering, cemas berlebihan dan curiga.Apabila digunakan secara lama akan

menyebabkan kanker, penyakit paru-paru, kerusakan sistem kekebalan, kerusakan sistem

reproduksi.Efek dari pemakaian ganja :

1) Denyut jantung semakin cepat,temperatur badan menurun mata merah

2) Nafsu makan bertambahSantai,tenang dan melayang-layang

3) Pikiran selalu rindu pada ganja

4) Daya tahan menghadapi problemam jadi lemah

5) Malas, apatis

6) Tidak peduli dan kehilangan semangat untuk belajar maupun bekerja

7) Persepsi waktu dan pertimbangan intelektual maupun moral terganggu

Efek paling buruk dari pemakaian ganja secara kronis dapat menyebabkan kanker paru-

paru karena pengaruh kadar tarpada ganja jauh lebih tinggi dari pada kadar tar pada tembakau.

Dan penggunaan ganja dalam waktu panjang dapat mengakibatkan gangguan kejiwaan.Hampir

setiap orang menjadi pecandu nakoba yang lebih berat seperti heroin pada awalnya

mengkonsumsi ganja.

2. Heroin

22

Universitas Sumatera Utara


Heroin merupakan narkotika golongan I berupa serbuk putih, sangat cepat membuat

orang ketergantungan, digunakan dengan cara disuntikkan ke dalam pembuluh darah atau dihisap

setelah dibakar. Penggunaan Heroin menyebabkan kantuk, menghilangkan rasa nyeri, perhatian

dan daya ingat terganggu, membuat pupil mata mengecil, dan gerakan lamban. Pemakaian sering

akan terjadi ketergantungan dan bila dosis dikurangi terjadi sakau (hidung berair, mata berair,

bulu roma berdiri, berkeringat, sakit perut, mual, nyeri seluruh tubuh, tidak bisa tidur, tekanan

darah naik, jantung kerja keras, demam), dan bila diminum dengan alkohol akan mati.(Nasuton,

Zulkarnain, 2014) Efek yang ditimbulkan pemakaian heroin:

1. Menimbulkan rasa mengantuk, lesu,penampilan “dungu” jalan mengambang

2. Rasa sakit seluruh badan

3. Badan gemetar,jantung berdebar-debar

4. Susah tidur dan nafsu makan berkurang

5. Matanya berair dan hidungnya selalu ingusan

Problem pada kesehatan, bengkak pada daerah menyuntik, tetanus,HIV/AIDS, hepatitis B

dan C,problem jantung, dada,dan paru-paru, serta sulit buang air besar. Pada wanita

mengganggu sirkulasi menstruasi.Gejala putus zat (sakaw) adalah sangat menyiksa sehingga

yang bersangkutan akan berusaha untuk mengonsumsi heroin.Oleh karena itu pecandu

heroin akan berusaha dengan cara apapun dan resiko apapun guna mempeoleh heroin.

Mereka tidak segan-segan melakukan tindakan-tindakan kekerasan atau kejahatan, misalnya

mencuri, menodong, merampok dan melakukan pembunuhan. Telah banyak remaja putri

yang terlibat pelacuran (menjual diri) hanya sekedar untuk mendapatkan uang guna membeli

heroin.Pecandu heroin sangat sulit untuk menghentikan pemakaian heroin dan cenderung

23

Universitas Sumatera Utara


untuk mengkonsumsi dalam jumlah/dosis semakin bertambah dan sesering mungkin dapat

mengakibatnya over dosis.

3. Shabu-Shabu

Jenis narkoba amfetamin psikotropika I dengan bentuk kristal putih, dengan cara

pemakaian ditaruh didalam rokok, disedot melalui hidung.Dampak pemakaian jenis narkoba ini

antara lain orang jadi gembira, rasa percaya diri, kemudian menjadi murung dan menimbulkan

halusinasi (mendengar atau melihat sesuatu yang tidak ada) sulit tidur, jantung berdebar, sikap

agresif, berbuat keji, akal sehat hilang, akan ketergantungan, gangguan jiwa, dan menimbulkan

penyakit parkinson.(Nasuton, Zulkarnain, 2014)Efek dari pemakaian shabu-sabu:

1. Badanya merasa lebih kuat dan energik (meningkatkan stamina)

2. Tidak mau diam (hiperaktif)

3. Rasa percaya diri meninkat

4. Rasa ingin diperhatikan orang lain

5. Nafsu makan berkurang akibatnya badan semakin kurus. Sering digunakan sebagai salah

satu alternatif pengurus badan.

6. Susah tidur

7. Jantungnya berdebar-debar

8. Tekanan darah meningkat

9. Mengalami gangguan pada fungsi sosial dan pekerjaan

Penggunaan shabu mendorong tubuh melakukan aktifitas yang melampaui batas kemampuan

fisik/berkeringat secara berlebihan sehingga dapat menyebabkan kekurangan cairan tubuh

(dehidrasi).

24

Universitas Sumatera Utara


Bagi mereka yang sudah ketagihan apabila pemakaian dihentikan (putus zat) akan timbul

gejala-gejala sebagai berikut:

1) Merasa lelah dan tidak berdaya (stamina nenurun)

2) 2.Kehilangan semangat hidup (ingin bunuh diri)

3) Merasa cemas dan gelisan secara berlebihan, kehilangan rasa percaya diri.

4) Susah tidur

4. Kokain

Kokain adalah senyawa sinteris yang memicu metabolisme sel menjadi sangat cepat.

Efek dari pemakaian kokain:

1. Tidak bergairah bekeja

2. Tidak bisa tidur

3. Halusinasi

4. Tidak nafsu makan

5. Berbuat dan berfikir tanpa tujuan

6. Merasa gelisah dan cemas berlebihan.

Selanjutnya apabila sudah pada tingkat overdosis atau takaran yang berlebihan dapat

menyebabkan kematian,karena serangan dan gangguan pada pernafasan terhadap serangan

jantung.Disamping itu juga dapat menimbulkan keracunan pada susunan saraf sehingga korban

dapat mengalami kejang-kejang, tingkah laku yang kasar, pikiran yang kacau dan mata gelap.

Dampak negatif yang sangat berbahaya dari penyalahgunaan kokain dapat menyebabkan

pecahnya pembuluh darah di otak(stroke).

5. Ekstasi

25

Universitas Sumatera Utara


MDMA biasanya dikenal dengan nama ekstasi E, X atau XTC adalah senyawa kimia yang

sering digunakan sebagai obat reaksi yang membuat pengunanya menjadi dehidrasiketika

penggunya lupa minum.Efek dari pemakaian ekstasi :

1. Timbul rasa gembira secara berlebihan. Banyak orang mengonsumsi ektasi untuk tujuan

bersenang-senang. Ekstasi hanya digunakan oleh anak-anak muda agar dapat

berpesta/diksotik sepanjang malam. Karena saking gembiranya kadang-kadang sampai lepas

kendali sehingga tidak malu-malu melakukan pesta seks.

2. Merasa cemas

3. Tidak mau diam (hiperaktif)

4. Rasa percaya diri meningkat

5. Mengalami keringat dan gemetaran

6. Susah tidur

7. Sakit kepala dan pusing-pusing, mual-mual dan muntah.

Pemakaian ekstasi dapat mendorong tubuh untuk melakukan aktifitas yang melampaui batas

kemampuannya. Akibatnya dapat menyebabkan kekurangan cairan pada tubuh (dehidrasi) karena

terlalu banyyak menggerakkan tenaga dan terlalu banyak berkeringat.Pemakaian yang berlebihan

(over dosis) mengakibatkan penglihatan kabur, mudah tersinggung (pemarah), tekanan darah

meningkat, nafsu makan berkurang dan denyut jantung bertambah cepat. Kematian sering terjadi

kartena pemakaian yang berlebihan, yang mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di otak atau

stroke.(Nasuton, Zulkarnain, 2014)

2.5 Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba


Terjadinya penyalahgunaan narkoba merupakan suatu masalah sosial yang sangat

kompleks serta sangat terkait dengan berbagai faktor. Setidaknya, masalah penyalahgunaan

26

Universitas Sumatera Utara


narkoba tidak hannya dilibatkan oleh individu penyalahuguna itu sendiri, melainkan juga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan ketersediaan obat-obat yang tergolong kategori narkoba

atau NAPZA tersebut. Adapun faktor-faktor penyalahguna terbagi menjadi tiga, yaitu:

1. Faktor individu

Faktor individu merupakan salah satu bagian penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba.

Hal ini biasanya dapat dilihat dari kenderungan sifat sesorang yang memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi atau penasaran yang diawali dengan coba-coba. Secara umum, beberapa hal yang

menjadi penyebab terjadinya penyalahgunaan narkoba dari dalam diri individu itu sendiri

diantaranya, faktor kepribadian yang terkait dengan gangguan cara berfikir,konsep, emosi dan

perilaku.

2. Faktor lingkungan

Faktor lingkungan menjadi bagian yang tidak bisa diabaikan dalam konteks pengaruhnya

terhadap penyalahguna narkoba yang dilakukan oleh seorang individu. Setidaknya terdapat

tiga bentuk lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku sesorang yaitu lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah/kerja, dan lingkungan masyarakat.

Beberapa pengaruh yang dapat menyebabkan remaja melakukan penyalahgunaan narkoba

antara lain:

a. Komunikasi yang kurang dengan keluarga terdekat

b. Orang tua yang terlalu sibuk dengan urusan pribadinya dan mengabaikan pendidikan dan

perkembangan putra putrinya

c. Lingkungan keluarga masyarakat yang memiliki norma dan aturan yang longgar

d. Berteman dengan penyalahguna narkoba

e. Disiplin sekolah/kerja yang rendah

27

Universitas Sumatera Utara


f. Kurangnya aktivitas disekolah,tempat kerja,maupun lingkungan masyarakat yang dapat

menjadi wadah pengembangan dan penyaluran minat dan bakat sehingga bannyak waktu

yang tidak dapat dimanfaatkan secara optimal.

g. Lemahnya penegakan hukum

h. Tempat tinggal yang berada di lingkungan para penyalahguna narkoba.

3. Faktor narkobanya sendiri

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketersediaan dan mudahnya mendapatkan narkoba menjadi

bagian yang tidak terpisahkan dari penyebab terjadinya penyalahguna narkoba beberapa

pengaruh ketersediaan narkoba terhadap perilaku (Rozak,2006:23)

2.6 Dampak Penyalahgunaan Narkoba


Menurut Rachim (2001) ancaman penyalahgunaan narkoba bersifat multidimensional,

kesehatan, sosial dan pendidikan, keamanan dan penegakan hukum. Dari dimensi kesehatan

penyalahguna dapat menghancurkan dan merusak kesehatan, penyalahgunaan narkoba dapat

menghancurkan dan merusak kesehatan manusia, baik kesehatan jasmani maupun kesehatan

rohani. Dari dimensi ekonomi memerlukan biaya besar. Dari dimensi sosial dan pendidikan

dapat menyebabkan perubahan ke arah perilaku asusila dan anti sosial, sedangkan dari dimensi

keagamaan dan penegakan hukum dapat mendorong terjadinya tindakan-tindakan yang

mengganggu masyarakat dan pelanggaran hukum lainnya.

Dari dimensi kesehatan,(Ogen2000) menyatakan bahwa dampak penyalahgunaan

narkoba antara lain, meningkatkan kemungkinan terkena sirois hati, kanker pankreas, gangguan

memori dan meningkatkan resiko terjadinya kecelakaan. Pendekatan penyalahgunaan narkoba

dapat menghilangkan potensi dan kapasitas untuk berfikir dan bekerja pfoduktif, dapat

mendorong tindak kriminalitas,dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit serius bagi

28

Universitas Sumatera Utara


penyalahguna,dan bahkan dapat mengakibatkan kematian dini. Dalam catatan

Hawari,sebagaimana dilansir oleh Majalah Sabili (4 April 2002),17,16% penyalahguna narkoba

mati sia-sia dalam usia muda. Belum lagi yang terkena penyakit paru-paru,lever,hepatitis C dan

bahkan 33% di antaranya terjangkit HIV/AIDS, yang hingga sekarang belum ditemukan obat

maupun vaksin pencegahannya.

2.7 Kerangka Pemikiran


Dewasa ini, terjadi banyak kasus penyalahgunaan narkoba di masyarakat Indonesia, hal

tersebut didukung oleh data yang telah dipaparkan dilatarbelakang penelitan ini. Diantaranya

kasus penyalahgunaan narkoba tersebut telah ada penanganannya dari pemerintah maupun

swasta dalam rangka pemberantasan maupun penanganan terhadap para pecandu narkoba. Ada

yang dipenjara, ada pula yang berujung pada sakit kejiwaan sehingga dirawat dan ditangani di

rumah sakit jiwa, dan ada pula yang masih dapat dipulihkan di dalam pusat atau panti

rehabilitasi.

Tujuan dari program ini dibuat untuk mengurangi jumlah tingkat penyalahgunaan peredaran

gelap narkoba di Kampung Kubur tepatnya di Kelurahan Petisah tengah Medan Petisah oleh

karena itu peneliti tertarik ingin mengetahui persoalan tersebut dengan mendalam. Penelitian ini

bertujuan mengevaluasi program pendampingan USU terhadap pencegahan penyalahgunaan

narkoba di Kampung Kubur apakah berjalan dengan baik atau tidak.

29

Universitas Sumatera Utara


BAGAN ALUR PIKIR

Lembaga Pengabdian
Masyarakat Universitas
Sumatera Utara

Program Pendampingan USU-BNN

di Kampung Kubur

1. Pemeriksaan kesehatan
2. Tes urin
3. Pemeriksaan ginjal
4. Pemeriksaan alat reproduksi
5. Penyediaan alat-alat doorsmeer
6. Alat-alat salon

Evaluasi Pelaksanaan Program:

1. Masukan ( input )
2. Proses ( process )
3. Keluaran ( output30)
4. Pengaruh ( impact ) Universitas Sumatera Utara
2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional

2.8.1 Defenisi Konsep


Konsep adalalah suatu hasil pemaknaan di dalam intelektual manusia yang memang merujuk

ke gejala nyata kedalam empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna (mutlak) dunia empiris

bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri (Suyanto dan Sutinah, 2011:49).Untuk

menghindari salah pengertian di atas maka konsep-konsep yang dijadikan objek penelitian, maka

seorang peneliti harus menegaskan dan membatasi makna konsep-konsep yang diteliti. Proses

dan upaya penegasan dan pembatasan makna konsep dalam suatu penelitian disebut dengan

defenisi konsep. Secara sederhana defenisi disini diartikan sebagai batasan arti (Siagian,

2001:138)

Oleh karena itu, untuk menunjukkan bahwa peneliti ingin mencegah salah pengertian atas

konsep yang diteliti, maka peneliti membatasi konsep yang digunakan sebagai berikut :

1. Evaluasi adalah sebagai proses penelitian akan efektivitas strategi yang digunakan dalam

upaya mencapai tujuan program. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan

digunakan sebagai analisis situasi program berikutnya.

31

Universitas Sumatera Utara


2. Evaluasi program adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan sengaja untuk

melihat tingkat keberhasilan program.

3. Penyalahgunaan narkoba adalah suatu tindakan yang dilakukan secara sadar untuk

menggunakan obat-obatan termasuk narkoba secara tidak tepat. Penyalahgunaan obat adalah

pengguna obat secara tetap yang bukan untuk tujuan pengobatan atau yang digunakan tanpa

mengikuti takaran yang seharusnya, sedangkan menurut WHO yang dimaksud dengan

penyalahgunaan zat adalah pemakaian zat yang berlebihan secara terus menerus atau berkala

diluar maksud medik atau pengobatan.

4. Narkoba yaitu zat-zat alami maupun kimiawi yang jika dimasukkan kedalam tubuh baik

dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik dll dapat mengubah pikiran, suasana hati,

perasaan dan perilaku seseorang.

5. Kampung kubur adalah suatu tempat yang merupakan tempat yang sudah sangat terkenal

sebagai tempat para pengedar, pengguna narkoba baik kalangan anak muda maupun para

orang tua.

Dengan demikian kita ambil defenisi konsep secara keseluruhan yang di maksud dengan

evaluasi program pendampingan USU terhadap pencegahan penyalahguna narkoba di Kampung

Kubur adalah tercapainya tujuan dari seluruh program yang dilakukan LPM USU terhadap

tingkat penyalahguna narkoba.

2.8.2 Defenisi Operasional


Defenisi operasional adalah seperangkat petunjuk atau kriteria atau operasi lengkap

tentang apa yang harus diamati dan mengamati dengan memiliki rujukan-rujukan empiris.

Defenisi operasional bertujuan untuk memudahkan penelitian di lapangan. Sehingga peneliti

32

Universitas Sumatera Utara


dapat mengetahui baik atau buruknya pengukuran dan mengetahui ukuran suatu

variabel.(Suyanto,dkk 2011).

Ditinjau dari proses atau langkah-langkah penelitian dapat dikemukakan bahwa rumusan

defenisi operasional adalah langkah lanjutan dari perumusan defenisi konsep. Jika perumusan

defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep,

baik berupa objek,peristiwa maupun fenomena yang diteliti maka perumusan operasional

ditunjukkan dalam upaya transformasi konsep ke dunia nyata sehinggaa konsep-konsep

penelitian dapat diobservasi (Siagian,2011:141).

Adapun yang menjadi defenisi operasional dengan melihat berbagai indikator yang akan

diteliti dari keberhasilan program:

1. Penilaian atas perencanaan, yaitu mencoba memilih dan menetapkan prioritas terhadap

berbagai alternatif dan kemungkinan atas cara mencapai tujuan yang telah ditetapkan

sebelumnya.

2. Penilaian atas pelaksanaan, melakukan analisis tingkat kemajuan pelaksanaan dibandingkan

dengan perencanaan, didalamnya meliputi apakah pelaksanaan program sesuai dengan apa

yang direncanakan, apakah ada perubahan-perubahan sasaran maupun tujuan dari program

yang sebelumnya direncanakan.

3. Penilaian atas aktivitas yang telah selesai dilaksanakan, yaitu menganalisis hasil yang

diperoleh sesuai dengan tujuan sebelumnya ditetapkan.(Siagian,2012:117-118)

33

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian


Pelaksanaan penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif yaitu, menggambarkan

secara tepat sifat-sifat suatu keadaan subjek atau objek. Penelitian deskriptif dalam

pelaksanaannya lebih terstruktur, sistematis dan terkontrol, peneliti memulai dengan subjek yang

jelas dan mengadakan penelitian atas populasi atau sampel dari subjek tersebut untuk

menggambarkan secara akurat.(Silalahi,2009:28)

Melalui penelitian ini ingin mengevaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap

pencegahan penyalahgunaan narkoba di kampung kubur kelurahan petisah tengah medan petisah.

3.2 Lokasi Penelitian


Penelitian dilakukan di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah.

Adapun ketertarikan saya meneliti di lokasi ini yaitu mengingat tingkat penyalahgunaan narkoba

di kampung kubur sudah tinggi dan pihak swasta maupun pihak pemerintah sudah melakukan

program di tempat ini, dan salah satunya USU membuat program “SEJAHTERA TANPA

PENGUNAAN NARKOBA” di kampung kubur oleh karena itu saya tertarik melakukan

penelituan di Kampung Kubur kelurahan Petisan tengah Medan Petisah.

34

Universitas Sumatera Utara


3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi
Secara sederhana dapat diartikan sebagai sekumpulan objek, benda atau peristiwa atau

pun individu yang akan dikaji dalam suatu penelitian (Siagian, 2011:155). Populasi penelitian

merupakan keseluruhan (universal) dari objek penelitian yang dapat berupa manusia, hewan,

tumbuh-tumbuhan, udara, gejala, nilai, peristiwa, sikap hidup,dan sebagainya, sehingga objek-

objek ini dapat menjadi sumber ata penelitian (Bungin,2011:119).

Berdasarkan pendapat tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

jumlah seluruh warga yang ada di kampung kubur sebannyak 200 KK.

3.3.2 Sampel
Secara umum, sampel adalah bagian dari objek, kejadian atau individu yang terpilih dari

populasi yang akan diambil datanya atau yang akan diteliti.Dengan demikian dapat

dikemukakan,bahwa sampel adalah bagian yang bersifat representative dari populasi yang

diambil datanya secara langsung. Hal ini berarti bahwa sampel bukan sekedar bagian dari

populasi, melainkan bagian yang benar-benar mewakili populasi (Siagan,2011:156).

Dikarenakan populasinya lebih dari 100, maka dalam penelitian ini peneliti menganbil

sampel dengan teknik pengambilan sampel Taro Yamane yang menggunakan rumus sebagai

berikut:

n=

keterangan:

n=jumlah sampel yang dicari

N=jumlah populasi

=level signifikan yang di inginkan umumnya 0,5 atau 0,1

35

Universitas Sumatera Utara


Diketahui populasi 200 KK maka penghitungannya yaitu

n=

=66,66, maka dibulatkan menjadi 67 orang

3.4 Teknik Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan informasi atau data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, maka

peneliti menggunakan metode pengumpulan data sebagai berikut:

1. Untuk pengumpulan data primer yaitu dat yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung

darim sumber pertama atau tempat objek penelitian dilakukan instrumen sebagai berikut:

a. Observasi,yaitu pengamatan terhadap objek atau fenomena yang berkaitan dengan

penelitian

b. Wawancara,yaitu percakapan atau tanya jawab yang dilakukan pengumpul data dengan

responden untuk memberikan data atau informasi yang diperlukan dalam penelitian.

c. Kuesioner,yaitu kegitan mengumpulkan data dengan responden melalui daftar pertanyaan

sehingga peneliti memperroleh data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian.

2. Teknik pengumpulan data sekunder, yaitu data yang diterbitkan atau data yang digunakan

oleh organisasi yang bukan pegolahannya.Teknik pengolahan data sekunder dapat dilakukan

dengan mengunakan instrument:

a. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan atau dan informasi yang menyangkut masalah

yang akan diteliti melalui penelaahan buku, suat kabar, jurnal dan karya tulis yang ada

kaitannyan terhadap masalah yang diteliti.

36

Universitas Sumatera Utara


b. Studi lapangan, yaitu pengmpulan data dan informasi atau informas imelalui kegiatan

turun ke lokasi pnelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang

ditelti.

3. Penelaahan terhadap dokumen tertulis, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan

catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang

relevan dengan objek penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisi data dan mudah di presentasikan (singarimbun,1987:263)

Dalam penelitian ini, setelah data terkumpul (angket,wawancara dan life story) maka selanjutnya

di susun melalui proses pengeditan terhadap informasi data.

Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data dengan metode tabulasi

yaitu suatu metode dimana data diperoleh, disusun lalu di interpretasikan sehingga memberikan

keterangan terhadap permasalahan yang diteliti dengan pendekatan kuantitatif, yaitu dengan

mengumpulkan, mengelolah, menyajikan dan menjabarkan hasil penelitian. Dalam hal ini guna

menganalisis data yang diperoleh secara mendalam dan menyeluruh, dengan harapan dapat

diketahui sejauh mana tingkat keberhasilan pelaksanaan program pendampingan USU-BNN

terhadap penyalagunaan narkoba di kampung Kubur Kelurahan Petisan Tengah Medan Petisah.

37

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian kecamatan Medan Petisah dan Kelurahan Petisah Tengah

4.1.1 Gambaran Umum Dan Sejarah Kecamatan Medan Petisah


Dasar pembentukan Kecamatan Medan Petisah adalah peraturan pemerintah Nomor 50

Tahun 1991 tanggal 07 September tentang pembentukan beberapa kecamatan di sumatera utara

termasuk 8 kecamatan pemekaran di kota Madya medan tingkat II Medan. Kantor camat medan

petisah diresmikan pada tanggal 02 September 1992 oleh Gubernur Sumatera Utara, raja Inal

Siregar, dimana wilayah medan petisah dulunya merupakan bagian dari kecamatan Medan Baru

dan Kecamatan Medan Barat.

Kecamatan Medan Petisah menurut sejarah berawal dari pabrik es yang terletak dijalan

S.Parman dengan nama “Sari Petojo Es” pada tahun 1960-an, yang memproduksi es batangan (es

balok) yang dikemas didalam peti. Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat menyebutkan

dengan “Peti Basah” sehingga berubah menjadi :Petisah”

Kantor Camat Medan Petisah terletak di jalan. Sultan Iskandar Muda No.270-A,

Kelurahan Petisah Tengah yang berada diareal tanah seluas 13,16 km dengan fasilitas tempat

parkir , aula, dan ruang rapat, dan rumah dinas. Kecamatan Medan Petisah terdiri dari 7

Klurahan dan 69 lingkungan.

4.1.2 Letak Geografis Kecamatan Medan Petisah


Kecamatan Medan Petisah terletak di pusat ibu kota medan yang memeliki batas-batas

sebagai berikut:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat

38

Universitas Sumatera Utara


2. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Medan Baru dan Kecamatan Polonia

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatam Medan Sunggal dan Kecamatan Medan

Helvetia

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Barat

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Medan Petisah

Adapun luas wilayah Kecamatan Medan petisah adalah 13,16 km² dimana

Kelurahan Petisah Tengah yang memeliki wilayah terluas yaitu 127 Ha, dengan rincian

luas masing-masing kelurahan dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1 Luas wilayah kecamatan Medan Petisah

No Kelurahan Luas Jumlah


(Ha) Lingkungan
1 Petisah Tengah 127 16
2 Sekip 61 11
3 Sei Kambing D 91 12

39

Universitas Sumatera Utara


4 Sei Putih Barat 98 11
5 Sei Putih Tengah 50 7
6 Sei Putih Timur I 32 5
7 Sei Putih Timur II 34 7
Jumlah 493 69
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah

4.1.3 Demografi
1. Jumlah penduduk

Jumlah penduduk Kecamatan Medan Petisah adalah 70.610 jiwa dengan masyarakat

yang multi etnis. Dari jumlah penduduk saat ini, kelurahan Sei putih barat mempunyai

jumlah penduduk terbanyak yaitu 13.511 jiwa dengan 3.776 kartu keluarga.

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk kecamatan Medan Petisah

No Kelurahan Jumlah Jumlah


KK Penduduk
(jiwa)

2015 2016 2015 2016

1 Petisah Tengah 3.120 3.096 11.183 11.094


2 Sekip 2.471 2.431 8.927 8.807
3 Sei Kambing D 2.901 2.812 10.064 9.982
4 Sei Putih Barat 3.862 3.776 13.601 13.511
5 Sei Putih Tengah 2.825 2.809 10.196 10.078
6 Sei Putih Timur I 2.015 2.004 7.173 7.090
7 Sei Putih Timur II 2.856 1.969 1.969 10.048
Jumlah 20.050 19.706 71.297 70.610
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Jumlah penduduk menurut jenis kelamin yang tersebar pada ujuh kelurahan memiliki

jumlah penduduk laki-laki sebanyak 34.447 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 36.163

jiwa. Pada tahun 2016 rasio jenis kelamin pada seluruh kelurahan yang ada I kecamatan

40

Universitas Sumatera Utara


Medan Petisah dibawah 100, artinya jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada

jumlah penduduk laki-laki, hal tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kelurahan Tahun 2015 Tahun 2016


Jenis kelamin Jenis kelamin

L (jiwa) P (jiwa) L (jiwa) P (jiwa)


1 Petisah Tengah 5.335 5.848 5.248 5.810
2 Sekip 4.226 4.665 4.199 4.608
3 Sei Kambing D 4.946 5.118 4.906 5.076
4 Sei Putih Barat 7.660 6.841 6.709 6.802
5 Sei Putih Tengah 5.066 5.130 5.012 5.066
6 Sei Putih Timur I 3.484 3.689 3.466 3.642
7 Sei Putih Timur II 4.885 5.268 4.871 5.177
Jumlah 34.738 36.559 34.447 36.163
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

3. Jumlah penduduk Wajib KTP-el

Jumlah penduduk wajib KTP-el di Kecamatan Medan Petisah adalah sebagai berikut:

Tabel 4.4 Jumlah penduduk wajib KTP-el

No Kelurahan Jumlah wajib KTP-el

L (jiwa) P (jiwa) Jumlah


(jiwa)

1 Petisah Tengah 4.073 4.678 8.751


2 Sekip 3.236 3.707 6.943
3 Sei Kambing D 3.636 3.999 7.635

41

Universitas Sumatera Utara


4 Sei Putih Barat 4.965 5.140 10.105
5 Sei Putih Tengah 3.657 3.843 7.481
6 Sei Putih Timur I 2.553 2.843 5.396
7 Sei Putih Timur II 3.683 4.050 7.733
Jumlah 25.803 28.241 54.044
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

4.1.4 Potensi Kecamatan Medan Petisah


Sebagai kecamatan yang terletak di inti kota, di kecamatan medan petisah terdapat

sarana-sarana pemerintah, yaitu kantor wali kota medan, kantor DPRD kota medan, kantor

DPRD provinsi sumatera utara, pengadilan negeri medan, kantok kejaksaan, kantor komando

distrik militer 02/10 BS, PLN, PN GAS, perkantoran pemerintah kota medan (kantor dispora

P2K, dispora, PP dan KB, kesehatan, dharma wanita, disdukcapil,, perpustakaan), perhotelan

(arya duta, santika, grand swiss bell-hotel, grand Sarel, Grand Kanaya, Best Western, hotel 61,

Grand sultan) pusat olahraga (lapangan benteng, stadion kebun bunga, lapangan hocky,

lapangan tenis), pusat perdangangan/perbelanjan seperti (plaza medan fair, pasar petisah),

perbankan (Bank Mandiri, BCA, Bank Mega, BNI Syariah, CIMB Niaga Syariah, Bank

Permata) rumah sakit (Royal Prima, Columbia Asia, Malhayati, Matena, Siloam, Advent,

SMEC), Pusat-pusat perdangangan seperti (Pasar Petisah, Kompleks-kompleks pertokoan,

Showroom Mobil di jalan Nibung Raya), Pusat UMKM dan kuliner (kerajinan rotan diseputar

Jl.Gatot Subroto, Bika Ambon diseputar Jl Mojopahit, Bolu meranti, Durian House jl sekip,

pusat kuliner pagaruyung, jalan iskandar muda baru) dan destinasi wisata agama budaya dan

sejarah (Masjid Jami dan Gaudiyah, Gudwara Sikh, Kuil Sri Mariamman, kuil Sree

Soepramaniem Nagarattar, kuil Gurdwara Perbandhak, jembatan dan taman kebajikan Tjong

yong hian, Gereja Kristen Indonesia , Lapangan Benteng dan Museum TNI).

Sebagai kawasan perdangangan atau perniagaan, banyak terdapat usaha-usaha ekonomi

baik yang berskala besar, sedang maupun kecil yang di kelola oleh warga Kecamatan Medan

42

Universitas Sumatera Utara


Petisah sendiri tidak sedikit juga pemilik dan [pengelola yang bukan merupakan yang bukan

merupakan warga Kecamatan Medan Petisah. Kondisi perdangangan atau perniagaan ini

member kontribusi bagi pendpatan warga antara lain memberikan lapangan pekerjaan sebagai

karyawan, dan lain-lain.

4.1.5 Sistem Organisasi


1. Stuktur organisasi

Struktur organisasi Kecamatan Medan Petisah sesuai dengan Perda Nomor 3 Tahun

2009 adalah sebagai berikut

Gambar 4.2 Stuktur organisasi kecamatan medan petisah

2. Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Medan Petisah

Pegawai negeri sipil di kantor camat petisah berjumlah 28 orang. Selanjutnya

menurut kepangkatan/golongan sebagai berikut:

Tabel 4.5 Data Pegawai Kecamatan menurut Kepangkatan/golongan

No Unit Honor Gol II Gol III Gol IV Jumlah


1 Kecamatan 1 9 17 1 28

43

Universitas Sumatera Utara


Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2016

3. Lurah dan Jumlah PNS Kelurahan

Disamping itu, dalam pelaksanaan tugas, khususnya dalam pemberian pelayanan kepada

masyarakat, didukung oleh pegawai Negeri Sipil yang terdapt di tujuh kelurahan yang berjumlah

39 orang dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 4.6 Data Pegawai Kelurahan menurut kepangkatan /golongan

No Kelurahan Nama Gol I Gol II Gol III Gol IV Jumlah


Lurah (orang)
1 Petisah M.Agha - 1 5 - 6
Tengah Novrian,
S.STP,M.Si
2 Sekip Yuda - - 6 - 6
P.Setiawan,
S.STP,M.Si

3 Sei Syarifuddin, 1 - 5 - 6
Kambing SE
D
4 Sei Deni - 1 5 - 6
Kambing Mukhtar Z
Barat SAP
5 Sei James R.E. - 1 6 - 7
Kmbing Simanjuntak
Tengah S.STP
6 Sei Firza purba - 1 4 - 5
Kambing MZ,S.STP
Timur I MAP
7 Sei Tondy P - - 4 - 4
Kambing Lubis,
Timur II S.STP
Jumlah 1 4 35 - 40
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2016

Dalam pelaksanaan kegiatan setiap perangkat Kecamatan melaksanakan tugas

berdasarkan surat keputusan Walikota Medan Nomor 63 tanggal 13 November 2001 yaitu

44

Universitas Sumatera Utara


melaksanakan tugas yang bertanggung jawab kepada camat berdasarkan tugas pokok dan fungsi

masing-masing. Dalam pelaksanaan kegiatan internal organisai, sekretaris camat mengkoordinasi

3 kepala sub bagian dibawahnya yaitu Kasubbag Umum, Kasubbag keuangan, kasubbag

perencanaan yang bertanggung jawab kepada camat. Dalam pelaksanaan tugas maing-masing di

kantor camat medan petisah, surat masuk dan keluar didistribusikan melalui Kasubbag Umum

yang akan disampaikan kepada camat dan didisposisikan kepada seksi sesuai bidang tugasnya

untuk ditindak lanjuti.

4.1.6 Visi dan Misi Kecamatan Medan Petisah


Visi dan misi kecamatan medan petisah mengacu pada visi dan misi kota medan

yakni”menjadi kota masa depan yang multicultural, berdaya saing, humanis, sejahtera dan

religious” dan mendorong program pelayanan admistrasi terpadu kecamatan (PATEN) sesuai

nomor 24 tahun 2006 dan UU 25 tahun 2009 tentang pelayanan public untuk mewujudkan Good

Governance.

1. Visi Kecamatan Medan Petisah

“Medan Petisah menjadi kecamaytan multicultural yang berbasis pelayanan terpadu,

sinergi, professional dan akuntabel”

2. Misi Kecamatan Medan Petisah

1.Menyiapkan sarana dan system pelayanan yang terpadu

2.Mensiptakan iklim yang kondusif bagi hubungan internal dan eksternal

3.Mewujudkan aparatur yang memeliki kompetensi, intergritas dan responsive

4.Mewujudkan pelayanan yang memiliki standard an transparansi serta akuntabel

45

Universitas Sumatera Utara


4.1.7 Program dan Kegiatan Kecamatan Medan Petisah Bidang Pemerintahan,
Pembangunan, Keagamaan, Ketertiban dan Sosial kemasyarakatan Serta Pemberdayaan
dan Ekonomi Kreatif
A. Bidang Pemerintahan

1.Administrasi Kependudukan

Pelayanan administrasi kependudukan Kota Medan mengacu kepada Peraturan

Daerah Kota Medan Nomor 1 Tahun 2010 tanggal 26 Maret 2010 tentang penyelenggaraan

Administrasi Kependudukan (SIAK) dan akte catatan sipil Kota Medan

1. Peningkatan Pendapatan Asli Daerah

Target penerimaan PBB Kecamatan Medan Petisah tahun 2006 adalah sebesar Rp

34.136.778.247,- yang mengalami peningkatan jumlah trget sebanyak Rp 1.290.027.860,- dari

tahun 2015 yaiu sebesar 32.846.750.387,-. Dalam meningkatkan pendpatan asli daerah,

Kecamatan Medan Petisah lakukan upaya-upaya sebagai berikut:

a. Melakukan identifikasi penerimaan pajak bumi dan baginan dengan operasi sisir (opsir) yaitu

penagihan langsung dari pintu ke pintu melakukan pendekatan langsung kepada wajib pajak

potensional, dan menyuratui kepada wajib pajak potensional dan menyurati kepada wajib

pajak yang memiliki tunggakan PBB.

b. Melakukan evaluasi realisasi penerimaan PBB secara rutin bersama Lurah, Kepala lingkungan

dan Dispenda Kota Medan.

B. Bidang Pembangunan

1. Pembangunan Fisik dan Non Fisik

46

Universitas Sumatera Utara


Pembagunan di Kecamatan Medan Petisah Khususnya fisik dan non fisik sudah cukup

baik dan merata, pembangunan yang sudah terlaksana pada atahun 2015, yaitu:

1. Pembangunan rumah dinas di Kantor Camat Medan Petisah

2. Ruang kerja tanbahan untuk pegawai Kecamataan Medan Petisah

3. Rehap kantor dan pengecatan Puskesmas Bestari, Puskesmas Rantang, Puskesmas

Darusalam

4. Sosialisasi meningkatkan kesadaran bangsa bernegara

5. Kursus keterampilan membuat kue, menjahit, dan kursus alkerik di kelurahan medan

petisah tengah

5. Pengajian satu bulan sekali di kelurahan petisah tengan dan kelutahan sei putih timur I

6. Penertipan PSK dan penyakit masyarakat tetap dilaksanakan secara berkala

7 Pemberantasan dan sosialisasi narkoba

8 Pelaksanaan hari-hari besar agama

Namun ada beberapa pembangunan fisik dan non fisik di wilayah kecamatan medan

petisah yang belum terealisasi sampai saat ini.

2. Swadaya/partisipasi masyarakat

Dalam setiap pelaksanaan gotong royong dan lain-lain yang dilaksanakan oleh

kecamatan dan kelurahan banyak sekali masyarakat yang terlibat dan memberikan

partisipasi/bantuan dalam kegiatan tersebut.

3. Kelembagaan Masyarakat

Untuk membantu pemerintah dalam melaksanakan pembangunan terutama di

lingkungan masyarakat, maka pemerintah kota medan khususnya kecamatan dan kelurahan akan

47

Universitas Sumatera Utara


membentuk beberapa lembaga masyarakat. Adapun lenbaga masyarakat yang telah terbentuk di

kecamatan medan petisah antara lain seperti karang taruna dan LPM seperti tabel di bawah ini.

Tabel 4.7 Daftar karang taruna kecamatan medan petisah

No Nama wadah karang Alamat secretariat Nama ketua


taruna karang taruna
1 Karang taruna JL Iskandar Muda No. Muhammad Ichwa
kecamatan 270-A
2 Karang taruna petisah Jl . Ibus Raya Azwad lubis
tengah
3 Karang taruna sekip Jl Merbau a.Dharabi chan
4 Karang taruna sei Jl Sei Bahkapuran Muhhammad angga
kambing D
5 Karang taruna sei Jl Buku No. 18 Irpan
putih barat
6 Karng taruna sei putih Jl Periuk Habibun
tengah
7 Karang taruna sei Jl Pabrik padi Agus
putih timur I
8 Karang taruna sei Jl. M.Idris No.12 Jaya syahputra
putih timur II
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

C. Bidang Kemasyarakatan

Adapun program pembinan kemasyarakatan yang dilakukan pihak pemerintah medan petisah
sebagai berikut:

1) Melaksanakan pemeriksaan jajanan di kantin sekolah-sekolah bersama dengan


puskesmas se-Kecamatan Medan Petisah
2) Mengadakan semiloka pengenalan gizi sejak dini bagi ibu-ibu hamil bekerjasama
dengan forum jurnalis perempuan dan TP.PKK kecamatan dan kelurahan.
3) Membina posyandu-posyandu yang ada disetiap kelurahan
4) Memfasilitasi masyarakat kurang mampu dan memperoleh pengobatan gratis melalui
program pemerintah
5) Berkoordinasi dengan dinas kesehatan dalam hal ini puskesmas yang ada di
Kecamatan Medan Petisah.

48

Universitas Sumatera Utara


6) Mengadakan sosialisasi pencegahan terhadap penyakit HIV/AIDS diare dan penyakit
menular
7) Pembentukan forum komunikasi kota sehat dengan tujuan untuk meningkatkan
kesadaran masyarakat akan kesehatan.
Sebagai upaya pemerintah dalam membantu masyarakat untuk melekukan pengobata
dan menjaga kesehatn, pemerintah memberikan JPKMS dan jamkesmas yang dapat
digunakan bagi masyarakat yang belum mendapatkan KIS (kartu Indonesia sehat). Berikut
ini data penerima JPKMS dan jamkesmas di kecamatan medan petisah

Tabel 4.8 Data jumlah penerima JPKMS di Kecamatan Medan Petisah

No Kelurahan Jumlah
(jiwa)
1 Petisah Tengah 661
2 Sekip 432
3 Sei Kambing D 1.565
4 Sei Putih Barat 1.500
5 Sei Putih Tengah 1.160
6 Sei Putih Timur I 265
7 Sei Putih Timur II 1.218
Jumlah 6.801
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

Tabel 4.9 data penerima JAMKESMAS di Kecamatan Medan Petisah

No Kelurahan Jumlah
(jiwa)

1 Petisah Tengah 90
2 Sekip 74
3 Sei Kambing D 226
4 Sei Putih Barat 30
5 Sei Putih Tengah 206
6 Sei Putih Timur I 160
7 Sei Putih Timur II 120
Jumlah 1.186
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

Data penerima raskin di kecamatan medan petisah tahun 2016 sama dengan tahun 2015
berjumlah 1.280 KK dengan pendistribusian 19.200 kg.

49

Universitas Sumatera Utara


Tabel 4.10 Data penerima raskin di kecamatan medan petisah

No Kelurahan Jumlah Jumlah raskin


(KK) (kg)
2015 2016 2015 2016
1 Petisah Tengah 95 95 1.425 1.425
2 Sekip 94 94 1.410 1.410
3 Sei Kambing D 228 228 3.420 3.420
4 Sei Putih Barat 303 303 4.545 4.545
5 Sei Putih Tengah 325 325 4.875 4.875
6 Sei Putih Timur I 125 116 1.875 1.740
7 Sei Putih Timur II 110 119 1.650 1.785
Jumlah 1.280 1.280 19.200 19.200
Sumber data : Kecamatan Medan Petisah 2015 dan 2016

2. Keagamaan

1) Penyelenggaraan MTQ tingkat Kecamatan. Kegiatan Musabaqah Tilawatil Qur’an

(MTQ) dilaksanakan rutin setiap tahun mulai dari Tingkat Kelurahan, tingkat Kecamatan

dan Tingkat Kota Medan. Tingkat Kecamatan dilaksanakan di Kelurahan Sei Putih Timur

II di Sekolah Yayasan Mardi Lestari pada 20 Februari 2016. MTQ Tingkat Kota Medan

dilaksanakan pada 07s/d 14 Maret 2016 di Kecamatan Medan Tuntungan

2) Silaturahmi dengan Pengurus MUI pada tanggal 05 Oktober 2015

3) Perayaan Natal 2015 Kecamatan Medan Petisah pada tanggal 19 Desember 2015

4) Syukuran Tahun Baru 2016 pada tanggal 07 Juni 2016

5) Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1436 H di Kantor Camat Medan Petisah pada

tanggal 28 Februari 2015

6) Safari Jum’at Kecamatan Medan Petisah pada tanggal 19 Juni 2015

7) Safari Subuh Kecamatan Medan Petisah pada tanggal 24 April 2015.

3. Koordinasi Dalam Pelayanan Kemasyarakatan

50

Universitas Sumatera Utara


Camat selaku SKPD sebagai penyelanggara pemerintah, pembangunan, dan pembinaan

kemasyarakatan di Kecamatan Medan Petisah harus mampu menggerakkan semua pihak baik

pemerintah maupun masyarakat untuk berperan dalam proses pembangunan di Kecamatan

Medan Petisah. Upaya-upaya yang dilakukan kepada aparat Pemerintah di Lingkungan

Kecamatan Medan Petisah:

1) Melakukan rapat koordinasi, rencana kerja antara Pimpinan Kecamatan Medan Petisah

dan Dinas Instansi/lintas Sektoral secara rutin

2) Mengadakan bimbingan dan pengarahan setiap hari senin setelah apel pagi kepada

seluruh perangkat Kecamatan, Kelurahan, dan Kepala Lingkungan, serta dilanjutkan

rapat rutin evaluasi dan program kerja

3) Melakukan pembinaan secara terus menerus kepada perangkat, Staf Kecamatan dan

perangkat Kelurahan dan menerapkan sanksi teguran mulai dari lisan, tertulis sampai

dengan penjatuhan hukuman sesuai PP No. 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai

Negeri Sipil

4) Menciptakan suasana yang ramah dengan membangun saluran komunikasi yang lancer

dan kebersamaan, peduli terhadap tugas dan tanggung jawab, termasuk menghargai dan

member apresiasi atas setiap prestasi yang dicapai

5) Koordinasi dengan Panitia Pemilihan Kecamatan (PKK) dan Panitia Pemungutan Suara

(PPS) demi kesuksesan tahap Kegiatan Pemiliha Umum (PEMILU).

4. Kebersihan

Program kebersihan di Kecamatan Petisah diarahkan untuk menyadarkan masyarakat ikut

berperan aktif dalam menjaga lingkungan terutama halaman dan pekarangan rumah masing-

51

Universitas Sumatera Utara


masing dilakukan melalui pelaksanaan kegiatan gotong-royong. Gotong-royong dilaksanakan

secara berkala setiap jum’at di lingkungan kantor, hari sabtu dan hari minggu di setiap wilayah

Kelurahan masing-masing guna mengantisispasi penyebaran penyakit menular dan banjir

dimusim penghujan dengan membersihakn parit yang tersumbat. Kecamatan Medan Petisah juga

aktif mengadakan penyuluhan, humbauan-himbauan tentang pentingnya menjaga kebersihan

lingkungan sekitar melalui penyuluhan dan spanduk.

D. Pemberdayaan dan Ekonomi Kreatif

Dalam upaya meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat dan keikut sertaan masyarakat

dalam program pembangunan, Camat Medan Petisah membentuk Destinasi Wisata terpadu

sebagai upaya mengoptimalkan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Medan Petisah. Tujuan

dari dibuatnya Destinasi Wisata Terpadu ini adalah:

1) Menjadikan suatu kawasan terpadu pariwisata sehingga menjadi City Tour di Kota

Medan yang bisa menjadi kebanggan kita semua

2) Untuk meningkatkan kunjungan pariwisata lokal, nasional, dan internasional sehingga

meningkatkan pendapatan asli daerah dan juga sebagai sarana untuk memperkenalkan

Kota Medan secara nasional maupun internasional

3) Sebagai salah satu upaya untuk memelihara dan melestarikan kebudayaan dan kearifan

lokal Kota Medan dan sebagai pengetahuan dan sejarah bagi generasi mendatang

4) Untuk meningkatkan ekonomi dan kerakyatan dan ekonomi kreatif masyarakat sekitar

sehingga mampu untuk menjadikan tambahan penghasilan dan menciptakan peluang

lapangan kerja baru (menjadi Guide Tour, membuat accessories, cendramata, usaha

jajanan dan kuliner) sebagai salah satu upaya menggali potensi ekonomi kreatif.

52

Universitas Sumatera Utara


4.2 Gambaran Lokasi Penelitian Kelurahan Petisah Tengah

4.2.1 Kelurahan Petisah Tengah


Kelurahan Petisah Tengah merupakan salah satu wilayah yang berada di sekitar cakupan

dari Kecamatan Medan Petisah. Kecamatan Medan Petisah terdiri dari beberapa kelurahan yang

membentuknya, kelurahan-kelurahan tersebut antara lain adalah Kelurahan Petisah Tengah,

Kelurahan Sekip, Kelurahan Sei Sekambing D, Kelurahan Sei Putih Tengah, Kelurahan Sei Putih

Timur I dan Kelurahan Sei Putih Timur II. Total keseluruhan luas wilayah Kecamatan Medan

Petisah adalah 13,16 Km2.

Dari tujuh Kelurahan yang terdapat dalam Kecamatan Medan Petisah yang menjadi

lokasi penelitian adalah Kelurahan Petisah Tengah. Secara geografi dan secara administrasif

Kelurahan Petisah Tengah berbatasan dengan:

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Sekip

2. Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Kesawan

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Sei Kambing D

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Madras Hulu

Kelurahan Petisah Tengah adalah sebuah kelurahan yang secara administrative dibagi

menjadi 16 lingkungan I sampai dengan XVI. Tiap-tiap lingkungan dikepalai oleh

seorang Kepala Lingkungan atu biasa disebut Kepling. Luas wilayah yang dimiliki

sebesar 127 Hektar.

4.2.2 Sejarah Singkat Kelurahan Petisah Tengah


Sejarah mengenai berdirinya Kelurahan Petisah Tengah sampai saat ini belum ada secara

tertulis, hanya saja penulis mendapat informasi melalui wawancara dengan staf kelurahan

diperoleh bawa awalnya kelurahan ini merupakan kuburan Cina dan pada tahun 1983 mulailah

53

Universitas Sumatera Utara


berdiri pemukiman sampai sekarang ini hingga termasuk kedalam pemukiman yang cukup padat

penduduk. Pada awal seku Melayu mendominasi pada saat itu, namun hingga sekarang suku

Cina berganti menjadi penduduk yang dominasi atau paling banyak menempati pemukiman di

kawasan Kelurahan Petisah Tengah. Kehadiran pasar Petisah enjadi pemicu besar yang

meningkatkan terjadinya mobilitas para pendatang untuk menetap di Kelurahan Petisah Tengah.

Kata Petisah Tengah sendiri merupakan istilah peneyebutan oleh etnis Cina untuk Guru Patimpus

yang datang berkunjung ke daerah mereka.

4.2.3 Komposisi Penggunaan Lahan


Luas wilayah 127 Hektar yang dimiliki oleh Kelurahan Petisah Tengah digunakan sebagi

lahan pemukiman tentunya, lahan pekuburan, lahan pekarangan, lahan taman, lahan perkantoran,

dan lahan prasarana umum. Luas lahan dapat dilihat dalam penyajian tabel dibawah in

Tabel 4.11 Komposisi Penggunaan Lahan

No Penggunaan lahan Luas lahan (Ha) Persentasi (%)


1 Pemukiman 13 10
2 Kuburan 0,5 0,3
3 Pekarangan 3 2
4 Taman 0,5 0,3
5 Perkantoran 12 9,4
6 Prasarana Umum 100 78
Total 127 100
Sumber data: kantor Lurah petisah Tengah

Jika melihat tabel diatas maka dapat diketahui penggunaan lahan pada prasarana umum

memakan tempat yang paling banyak yaitu 100 Ha. Luas 100 hektare tersebut sudah termasuk

sudah termasuk kedalam penggunaan lahan untuk prasarana transportasi, prasarana pemerintah,

prasarana peribadahan, prasarana pendidikan, prasarana kesehatan, prasarana perdagangan

54

Universitas Sumatera Utara


(pasar, plaza atau pusat perdangangan), serta prasarana hiburan atau wisata (perkantoran,

perhotelan seta apartemen).

4.2.4 Komposisi Penduduk


Kelurahan petisah tengan merupakan kelurahan yang lumayan padat karena didiami oleh

jumlah pendududk yang banyak yang berjumlah 9.407 jiwa dengan berbagai usia, jenis kelamin,

agama, pekerjaan, dan berbagai suku bangsa. Hal ini akan dijelaskan melaui rincian sebagai

berikut.

Tabel 4.12 Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

No Jenis kelamin Jumlah Jumlah


(jiwa) (%)
1 Laki-laki 7.915 49.7
2 Perempuan 7.437 50,3
jumlah 15.352 100
Sumber data: kantor Lurah petisah Tengah

Berdasarkan data yang diperoleh dari kantor kelurahan petisah tengah, jumlah penduduk

kelurahan petisah tengah pada data kantor keluran terahir September 2010 adalah 15.332 jiwa

yang terdiri atas 7.437 jiwa laki-laki dan 7.915 jiwa perempuan. Dapat dilihat bahwa jumlah

warga perempuan pada kelurahan petisah tengah lebih besar jumlahnya dibandingkan dari laki-

laki, hai ini mengingatkan bahwa fakta mengatakan jumlah perempuan lebih banyak dari jumlah

laki-laki di dunia ini. Dapat dilihat juga bahwa warga perempuan dan warga laki-laki memliki

perbedaan sekitar 478 orang.

Tabel 4.13Komposisi penduduk berdasarkan administrative setiap lingkungan

No Lingkungan Jumlah
(jiwa)
1 I 1.402
2 II 965
3 III 1.086

55

Universitas Sumatera Utara


4 IV 550
5 V 1.124
6 VI 967
7 VII 970
8 VIII 1.750
9 IX 942
10 X 785
11 XI 980
12 XII 881
13 XIII 951
14 XIV 1.082
15 XV 456
16 XVI 541
Jumlah 15.352
Sumber data: kantor Lurah petisah Tengah

Dari tabel tersebut telah tersaji data komposisi jumlah penduduk dari tiap lingkungan

yang berada dalam wilayah administrative kelurahan petisah tengah. Melalui tabel juga dapat

dilihat bahwa lingkumgan penyumbang jumlah penduduk yang paling besar dipengang oleh

lingkungan I kemudian yang paling sedikit diduduki oleh lingkungan XVI.

Tabel 4.14 Komposisi penduduk berdasarkan usia

No Umur Jumlah
(tahun) (jiwa)
1 0-6 tahun 1.618
2 7-10 tahun 1.781
3 11-16 tahun 1.965
4 17-55 tahun 9.158
5 56 tahun keatas 830
Jumlah 15.352
Sumber data: kantor Lurah petisah Tengah

2. Sarana Perdagangan

Sebagai salah satu bagian dari Wilayah Medan yang terkenal sebagai tempat pusat

perdagangan maka Kelurahan Petisah Tengah dihinggapi oleh tempat-tempat perbelanjaan

terbesar dan terkenal di seluruh Kota Medan. Sebut saja salah satunya adalah “Pasar Petisah”

56

Universitas Sumatera Utara


sebagai salah satu pasar tradisional yang sudah tertata dengan apik dengan ikon fashionnya,

maka pusat perbelanjaan yang terkenal dengan penjualan dengan pakaian ini pun nyaris ramai

dan padat setiap hari. Selain itu Kelurahan Petisah Tengah menjadi sarang toko. Toko-toko yang

menjual berbagai macam kebutuhan banyak diperoleh dari Kelurahan Petisah Tengah dan

seperti yang sudah dipaparkan sebelumnya maka tidak heran ruko-ruko menghiasi jajaran

Kelurahan Petisah Tengah hamper sepenuhnya.

3. Sarana Pendidikan

Sarana Pendidikan yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah ada tiga unit SMA, tiga

unit SMP, satu unit SD, dua unit TK,dan satu unit Perguruan Tinggi. Sarana Pendidikan yang

cukup terkenal dari kelurahan ini adalah adanya Sekolah Swasta setingkat SMA yang cukup

diperhitungkan keberadaanya di Kota Medan, yakni SMA Santo Thomas 1. Banyaknya pilihan

Sekolah di Kelurahan ini,semakin memudahkan masyarakat yang berdomisili di Kelurahan

Petisah Tengah ini untuk menempuh pendidikan. Hanya saja tidak tertutup kemungkinan bahwa

orang-orang yang tidak berdomosili di Kelurahan Petisah Tengah juga bersekolah di kelurahan

ini, sebaliknya masyarakat Kelurahan Petisah Tengah juga tidak tertutup kemungkinan

bersekolah di luar Kelurahan Petisah Tengah, mengingat kota Medan memiliki banyak sekali

sekolah dan jalur pendidikan lainnya, baik formal maupun informal.

4. Sarana Peribadahan

Dengan tingat heterogen yang tinggi, terbukti dari penyediaan komposisi penduduk

berupa tabel sebelumnya, maka sejalan beranekaragamnya agama yang dianut oleh masyrakat

Kelurahan Petisah Tengah maka terdapat pula rumah-rumah peribadahan dari seluruh agama

yang ada yaitu ; delapan Mesjid, 2 Mushola bagi umat Islam, empat Gereja bagi umat Kristen

57

Universitas Sumatera Utara


dan Katolik, lima Vihara bagi umat Buddha, 2 Kuil bagi umat Hindu yang kesemuanya terpencar

di berbagai wilayah di Kelurahan Petisah Tengah.

5. Sarana Kesehatan

Sarana Kesehatan yang terdapat di Kelurahan Petisah Tengah adalah lima unit rumah sakit,

diantaranya Rumah Sakit Mahayati, Rumah Sakit Materna, Rumah Sakit Sri Ratu, Rumah Sakit

Sarah, dan Rumah sakit Gleni. Satu unit Puskesmas, tiga unit poliklinik, sepuluh apotek, empat

posyandu, tiga unit spotek, dan sepuluh tempat praktek dokter. Oleh karena banyaknya pilihan

yang menjadi wadah penampung masalah kesehatan bagi masyarakat maka semakin

mempermudah masyarakat untuk memperoleh layanan perobatan.

6. Sarana Olahraga

Sejumlah lapangan olahraga juga di dapat dijumpai di Kelurahan ini yaitu: Sebuah

lapangan bola, sebuah lapangan bulu tangkis, dua buah lapangan Volli, dan dua buah lapangan

basket. Walaupun lapangan olahraga ada, namun sebagaian dari Masyarakat Kelurahan Petisah

Tengah masih ada saja yang berkurang berminat untuk memanfaatkan sarana dan prasana

tersebut.

7. Sarana Air Bersih

Untuk kebutuhan air, PAM menjadi pilihan utama masyarakat Kelurahan Petisah Tengah.

Meskipun ada sungai, namun berhubung kondisi dan keadaan sungai di Medan seperi Babura

dan Deli sudah kurang baik dan tidak layak untuk diminum karena telah tercemar oleh limbah

pabrik serta limbah rumah tangga, sampah serta sudah beralih fungsi sebahagian dari lahannya

58

Universitas Sumatera Utara


sebagai pemukiman. Namun untuk penduduk yang tinggal di pinggiran sungai, mash ada

beberapa KK (Kepala Keluarga) yang masih tergantung dari air sungai.

8. Sarana Akomodasi, Hiburan atau Wisata

Sarana hiburan serta dapat dijadikan sebagai bagian dari akomodasi dan Wisata dapat

dengan mudah ditemui di Keluraha ini. Sebuah hotel berbintang empat, dua hotel berbintang

tiga, sebuah hotel berbintang dua, sebuah apartemen mewah menjulang tinggi yang terkenal “

Cambridge Apartemen”, 20 diskotik, 20 bilyar, dan 20 restaurant, serta masih banyak lagi

tempat-tempat jajanan dari yang besar sampai yang kecil bertebaran di Kelurahan ini.

4.3 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Kampung Kubur


Kampung Kubur merupakan salah satu lingkungan dari enam belas lingkungan di Kelurahan

Petisah Tengah Kecamatan Medan Petisah Kota Medan.

Adapun batas- batas wilayah dari kampung Kubur ini adalah sebagai beriku :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Lingkungan II Jalan Diponegoro

2. Sebelah Timur berbatasan dengan jalan Kejaksaan

3. Sebelah Selatan berbatasan dengan jalan S.Parman

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Sungai Babura.

4.3.1 Sejarah Kampung Kubur


Sejarah kampung kubur dimulai pada tahun 1873 saat dibuka perkebunan tembakau di

Deli. Tahun 1873 rombongan pertama yang dating adalah suku India Tamil yang adatang ke

Medan sebanyak 25 orang, mereka dipekerjakan oleh Nienhuys seorang pengusaha tembakau

keturunan Belanda. Tembakau inilah yang membuat tanah Deli menjadi termasyur di dunia

Internasional, oleh sebab itu semakin banyak saja para buruh dan tenaga kerja yang dating

59

Universitas Sumatera Utara


dari India untuk bekerja di tanah Deli baik sebagai buruh perkebunan,sopir, penjaga malam

serta buruh-buruh bangunan atau kuli pembuat jalan serta penarik kereta lembu.

Masyarakat juga mengatakan jika kampung kubur adalah wakaf pemberian pemerintah

belanda bagi orang-orang berdarah India yang beragama Islam. Dari situlah kemudian

pemukiman ini terbentuk. Awal dinamakan kampung kubur karena ada area kuburan milik

India muslim di pemukiman padat penduduk tersebut, lokasi perkebunan ini letaknya berada

tepat di mesjid Gaudiyah di jalan Zainul Arifin yang dibangun oleh warga India selatan yang

beragam Islam pada atahun 1887 sehingga dari sinilah asal mula diberi nama kampung

kubur.

4.3.2 Luas Wilayah


Luas wilayah kampung kubur sekitar 127 hektar terdiri dari luas pemukiman sekitar 13

hektar, kuburan sekitar 0,5 hektar, pekarangan sekitar 3 hektar, taman sekitar 0,5 hektar dan

prasarana umum sekitar 100 hektar.

4.3.3 Kependudukan
Jumlah penduduk kampung kubur 200 KK

Penduduk berdasarkan agama

Adapun jumlah penduduk berdasarkan agama yang ada di kampung kubur adalah

sebagai berikut:

Tabel 4.15 Jumlah penduduk berdasarkan agama

No Agama Jumlah
(jiwa)
1 Islam 592
2 Kristen 125

60

Universitas Sumatera Utara


3 Hindu 289
4 Buddha 87
Sumber data: Kantor Lurah Petisah Tengah 2013

Tabel diatas menunjukkan bahwa agama islam terdiri dari 592 jiwa, Kristen terdiri 125

jiwa, hindu terdiri 289 jiwa dan Buddha terdiri dari 87 jiwa.

1. Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Adapun jumlah penduduk bermata pencaharian di kampung kubur adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.16 Jumlah penduduk berdasarkan sarana dan prasarana

No Agama Jumlah
(jiwa)
1 PNS 80
2 Pegawai Swasta 38
3 Pedagang 402
4 Buruh 87
Sumber data: Kantor Lurah Petisah Tengah 2013

4.3.4 Fasilitas Sarana dan Prasarana


Adapun data yang dibuat mengenai fasilitas sarana dan prasarana di kampung

kubur adalah sebagai berikut:

Tabel 4.17 Jumlah sarana dan prasarana

No Fasilitas Jumlah
(unit)
1 Masjid 2
2 Posyandu 1
3 Tempat Pemakam Umum 1
Sumber data: Kantor Lurah Petisah Tengah 2013

61

Universitas Sumatera Utara


4.3.5 Organisasi Sosial Budaya
Organisasi social budaya yang ada di kampung kubur ini terdiri dari organisasi PKK,

Majelis Taklim, Remaja Masjid dan lembaga Pemberdayaan Masyarakat.

4.3.6 Struktur Pemerintahan Kampung Kubur


Kampung kubur merupakan I dari 16 Lingkungan di Kelurahan Petisah Tengah yang di

kepalai oleh bapak M. Agha Noviandri, S.STP. M.Si. Kepala lingkungan I atau kampung kubur

adalah Ibu Emmy Taruman.

Gambar 4. 3 Pemerintahan Kampung Kubur

Kepala Lurah

Petisah Tengah

Kepala Lingkungan I
Kampung kubur

Masyarakat 62

Universitas Sumatera Utara


BAB V

ANALISA DATA

5.1 Pengantar
Pada bab ini dijelaskan tentang hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti dan

sekaligus data yang dikumpulkan berdasarkan hasil penyebaran kuisioner maupun hasil

wawancara dilapangan yang disusun dalam bentuk tabel.

Agar pembahasan tersusun secara sistematis, maka pembahasan data dalam penelitian

ini dilakukan dengan membagi menjadi dua sub bab, yaitu

1. Analisis kharakteristik umum responden

2. evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap penyalahgunaan narkoba di


kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah

5.2 Karakteristik Responden


Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No Umur Responden Frekuensi Persentase (%)


1 < 20 Tahun 10 14,9
2 21-30 Tahun 33 49,3
3 31-40 Tahun 13 19,4
4 41-50 Tahun 5 7,5
5 >50 Tahun 6 9,0
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.1 dapat diketahui bahwa responden yang

berusia kurang dari 20 sebanyak 10 responden (14,9%), usia 21 - 30 tahun berjumlah 33 orang

responden (49,3 %), usia 31 - 40 tahun berjumlah 13 responden (19,4 %), usia 41 - 50 tahun

berjumlah 5 responden (7,5 %) dan usia lebih dari 50 berjumlah 6 responden (9,0%). Disini

terlihat jelas bahwa masyarakat lebih banyak usia produktif.

63

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5. 2 Distribusi Responden berdasarkan Jenis kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
Responden
1 Laki-laki 27 40,3
2 Perempuan 40 59,7
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada Tabel 5.2 menunjukkan bahwa seluruh responden

sebanyak 27 orang (40,3%) berjenis kelamin laki-laki dan responden perempuan 40 orang

(59,7%)

Tabel 5.3 Distribusi responden berdasarkan Agama


No Agama Responden Frekuensi Persentase (%)
1 Islam 24 35,8
2 Protestan 2 3,0
3 Khatolik - -
4 Buddha 12 17,9
5 Hindu 29 43,3
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 dapat diketahui agama yang dianut oleh

responden memiliki agama yang berbeda, adapun agama yang dianut oleh karyawan adalah

Islam sebanyak 24 orang (35,8%), Protestan sebanyak 2 orang (3,0%), Buddha sebanyak 12

orang (17,9%), Hindu sebanyak 29 orang (43,3%). Disini agama yang mendominan yaitu agama

hindu karena sebagian besar penduduk disana bersuku bangsa India karena yang menempati

kampung ini untuk pertama kalinya adalah suku India yang bekerja di perkebunan tembakau.

64

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.4 Distribusi responden berdasarkan suku bangsa
No Suku Responden Frekuensi Persentase (%)
1 Jawa 10 14,9
2 Batak - -
3 India 41 61,2
4 Minang - -
5 Melayu 15 22,4
6 Lainnya 1 1,5
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 diatas dapat diketahui suku dari para

responden. Bahwa masyarakat kampung kubur memiliki keberagaman suku. Seperti suku jawa,

batak, india, minang, melayu dan banyak suku-suku lainnya. Berdasarkan data tersebut dapat

dilihat jika suku Jawa yaitu sebanyak 10 responden (14,9%), India sebanyak 41 responden

(61,2%), suku Melayu 15 responden (22,4%) dan suku lainnya sebanyak 1 responden (1,5%)

yaitu suku Aceh. Suku bangsa yang mendominasi kampung kubur yaitu suku bangsa India

karena penduduk yang pertama kali menempati kampung ini.

Tabel 5.5 Distribusi responden berdasarkan pendidikan terakhir


No Pendidikan Responden Frekuensi Persentase (%)
1 SD 29 43,3
2 SMP 15 22,4
3 SMA 20 29,9
4 Diploma 1 1,5
5 Sarjana 2 3,0
6 Pascasarjana - -
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Pendidikan merupakan hal yang terpenting dan merupakan modal utama yang wajib

dimiliki oleh setiap individu karena tujuan dari pendidikan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan individu itu sendiri. Berdasarkan data yang telah disajikan ppada tabel 5.5 dapat

diketahui pendidikan formal terakhir yang ditempuh responden.

65

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan data tersebut dapat diketahui jika mayoritas dari responden telah

menyelesaikan pendidikan formalnya mulai sekolah dasar, yaitu responden sebanyak 29 orang

(43,3%), sekolah menengah pertama sebanyak 15 responden (22,4%), sekolah menengah atas

sebanyak 20 responden (29,9%), yang golongan dip;oma sebanyak 1 responden (1,5%), yang

jenjang sarjana sebanyak 2 responden (3,0%). Tingkat pendidikan di kampung kubur ini

dominan tamat sekolah dasar saja dan disusul sama yang menempuh sekolah menengah atas.

Tabel 5.6 Distribusi responden berdasarkan status perkawinan


No Status perkawinan responden Frekuensi Persentase (%)
1 Belum menikah 17 25,4
2 Menikah 31 46,3
3 Janda 12 17,9
4 Duda 7 10,4
Jumlah 67 100,0
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.6 diatas dapat diketahui responden yang

belum menikah, yaitu 17 orang (25,4%), responden yang sudah menikah 31 orang (46,3%),

responden yang sudah janda sebanyak 12 (17,9%) responden yang berstatus duda sebanyak 7

orang (10,4%). Masyarakat kampung kubur yang menjadi responden pada penelitan ini di

dominasi oleh yang sudah ber status menikah.

66

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.7 Karakteristik responden berdasarkan jumlah tanggungan anak

No Jumlah Tanggungan Frekuensi Persentasi (%)


Anak
1 0/tidak ada 17 25,4
2 1-3 32 47,8
3 4-7 17 25,4
4 >7 1 1,5
Total 67 100
Sumber : Kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel diatas kita dapat melihat bahwa jumlah tanggungan anak responden

penelitian ini dominan 1 sampai 3 orang (47,8%), sisanya 4 sampai 7 orang dan di atas 7 orang

dengan persentasi yang sudah di jelaskan di atas pada tabel.

5.3 Evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap penyalahgunaan narkoba di


kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah
1. Input

Tabel 5.8 Distribusi responden berdasarkan pengetahuan mengenai program pendampingan


USU-BNN

No Kategori Frekuensi Persentase (%)


1 Mengetahui 33 49,3
2 Kurang mengetahui 32 47,8
3 Tidak mengetahui 2 3,0
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Dari tabel 5.8 di atas dapat kita ketahui bahwa masyarakat sebagian besar mengetahui

tentang program tersebut itu terlihat dari jumlah yang mengetahui sebanyak 33 orang dan

persentasinya sebesar (49.3%). Berdasarkan tabel di atas kita mengetahui bahwa masyarakat

yang menjadi responden dominan mengetahui program tersebut dilaksanakan baik, itu diketahui

dari kepala lingkungan maupun dari orang-orang yang terlibat langsung dengan program

tersebut.

67

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.9 Distribusi responden tentang berapa kali dilakukannya sosialisasi program
pendampingan USU-BNN

No Kategori frekuensi Persentasi(%)


1 Sering - -
2 Lebih dari 1 kali 13 19,4
3 Hannya sekali 54 80,6
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 5.9 didapatkan bahwa sosialisasi yang pernah dilakukan oleh pihak

penyelenggara program yang mengatakan hannya satu kali hanya sebanyak 13 orang dengan

persentasi sebesar (19.9%) sedangkan yang mengatakan hannya sekali sebanyak 54 orang

dengan persentasi sebesar (80.6%) sedangkan yang mengatakan sering tidak ada sama sekali.

Berarti pihak penyelenggara program kurang dalam hal sosialisasi tentang program tersebut

kepada masyarakat.

Tabel 5.10 Distribusi responden bagaimana proses sosialisasi program pemdampingan USU-
BNN tersebut

No Kategori frekuensi Persentasi(%)


1 Dapat dimengerti 15 22,4
2 Kurang dapat 48 71,6
dimengerti
3 Tidak dapat 4 6,0
dimengerti
Total 67 100,0
Sumber : : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 5.10 menjelaskan bahwa sebagian besar responden kurang dapat

mengerti tentang proses sosialisasi yang dilakukan karena sosialisasi yang dilakukan kurang oleh

sebab itu responden yang menjawab kurang mengerti sebanyak 48 orang, dengan persentasi

(71.6%) yang dapat mengerti sebannyak 4 orang dengan persentasi sebesar (6.0%) dan yang

menjawab tidak mengerti sebanyak 15 orang dengan persentase (22,4%). Berdasarkan jawaban

tersebut kita dapat mengetahui bahwa program tersebut belum sepenuhnya di jelaskan atau
68

Universitas Sumatera Utara


dipaparkan secara detail kepada masyarakat sehingga masyarakat yang menjadi responden pada

penelitian ini belum mengerti tentang program tersebut itu terlihat dari jumlah atau proses

sosialisasi yang dilakukan kurang.

Tabel 5.11 Distribusi responden tanggapan masyarakat tentang sosialisasi program


pendampingan USU-BNN
No Kategori frekuensi Persentasi(%)
1 Tertarik 36 53,7
2 Kurang tertari 29 43,3
3 Tidak tertarik 2 3,0
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel diatas kita mengetahui bahwa saat diadakan sosialisasi program

pendampingan USU-BNN sebagian besar masyarakat tertarik dengan program tersebut itu

terlihat dari jumlah distribusi warga yang mengatakan tertarik pada saat sosialisasi dilaksanakan

dan jumlah yang mengatakan tertarik sebanyak 36 orang dengan persentasi sebesar (53,7%) dan

yang mengatakan kurang tertarik sebanyak 29 orang dengan persentasi sebesar (43,3%) dan yang

mengatakan tidak tertari sangat sedikit dengan frekuensi sebanyak 2 orang dengan persentasi

sebesar (3,0%). Disini kita bisa melihat bahwa masyarakat antusias dengan program tersebut

dilaksanakan di tempat tinggal mereka karena sangat bermanfaat bagi warga kampung kubur.

Tabel 5.12 Distribusi responden tanggapan masyarakat tentang adanya keberadaan program
pendampingan USU-BNN

No Kategori frekuensi Persentasi(%)


1 Sangat baik - -
2 Baik 36 53,7
3 Biasa saja 31 46,3
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

69

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel 5.12 diatas kita mengetahui bahwa menurut masyarakat kampung

kubur menanggapi dengan baik program yang dijalankan oleh USU-BNN tersebut terlihat dari

jumlah masyarakat yang menganggapi dengan baik sebanyak 36 orang dengan persentasi sebesar

(53,7%) dan yang mengatakan biasa saja sebanyak 31 orang dengan jumlah persentasi sebesar

(46,3%) dan yang menanggapi sangat baik sama sekali tidak ada karena program tersebut tidak

berjalan dengan baik itu terlihat dari sejumlah barang-barang yang di serahkan oleh pihak

penyelenggara program tidak terpakai, seperti alat-alat salon yang masih terbungkus di rumah

yang sudah dikontrak oleh pihak penyelenggara program dan salah satu warga menyatakan

bahwa bagaimana masyarakat disini memfungsikan barang-barang tersebut, mereka (pihak

penyelenggara program tidak menghadirkan guru untuk mengajari masyarakat menggunakan

alat-alat tersebut : (alat-alat salon)) jadi masyarakat bingung untuk apa di kasih alat-alat tersebut.

Tetapi masyarakat menanggapi program tersebut dengan baik dilaksanakan di kampung mereka.

II Proses

Tabel 5.13 Distribusi responden tentang informasi program pendampingan USU-BNN

No Kategori frekuensi Persentasi(%)


1 Sudah cukup 17 25,4
2 Kurang cukup 39 58,2
3 Tidak cukup 11 16,4
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 5.13 di atas bahwa informasi sampai sejauh ini yang diberikan oleh

para pihak penyelenggara program yang mengatakan sudah cukup sebanyak 17 orang dengan

persentasi sebesar (25,4%), yang menyatakan kurang cukup lebih dominan sebanyak 39 dengan

persentasi sebanyak (58,2%), dan yang paling menyatakan tidak cukup sebanyak 11 orang

dengan persentasi sebesar (16,4%). Oleh karena itu masyarakat menyatakan bahwa informasi

70

Universitas Sumatera Utara


sampai sejauh ini yang diberikan oleh pihak penyelenggara program belum cukup untuk

masyarakat kampung kubur sehingga mereka masih bingung terhadap program tersebut.

Tabel 5.14 Distribusi responden tentang tujuan program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Mengetahui 1 1,5
2 Kurang mengetahui 13 19,4
3 Tidak mengetahui 53 79,1
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 5.14 diatas kita dapat melihat bahwa masyarakat yang mengetahui

tujuan program pendampingan USU-BNN ini masih dominan tidak mengetahui karena ini

terlihat dari data yang terkumpul dari lapangan yang mengetahui sebanyak 53 orang dengan

persentasi sebesar (79,1%) dalam hal ini berarti program tersebut belum tersosialisasi dengan

baik makanya masyarakat tidak mengetahui program tersebut, yang kurang mengetahui sebanyak

13 orang dengan persentasi sebesar (19,4%) dan yang tidak mengetahui sama sekali hannya 1

orang dengan persentasi sebesar (1,5%).

Tabel 5.15 Distribusi responden pemahaman tentang program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Memahami 30 44,8
2 Kurang memahami 31 46,3
3 Tidak memahami 6 9,0
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Dari tabel di atas kita 5.15 dapat melihat bahwa masyarakat yang memahami dan yang

kurang memahami hampir seimbang, itu terlihat dari distribusi yang memahami sebanyak 30

dengan persentasi sebesar (44,8%) dan yang kurang memahami sebanyak 31 dengan prsentasi

sebesar (46,3%) dan yang tidak memahami sebanyak 6 orang dengan persentasi sebesar (9,0%).

71

Universitas Sumatera Utara


Dalam hal ini berarti masyarakat butuh sosialisasi yang lebih banyak tentang program tersebut

agar masyarakat lebih atau bisa memahami dengan baik program tersebut.

Tabel 5.16 Distribusi responden tentang menyadari pentingnya program pendampingan USU-
BNN diaksanakan

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Menyadari 62 92,5
2 Kurang menyadari 5 7,5
3 Tidak menyadari - -
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Dari tabel diatas 5.16 kita mengetahui bahwa masyarakat sangat menyadari pentingnya

program tersebut dilaksanakan di kampung kubur itu terlihat dari dominannya responden

menjawab menyadari dengan jumlah distribusi yang menjawab menyadari sebanyak 62 orang

dengan persentasi sebesar (92,9%), yang menjawab kurang menyadari sebanyak 5 orang dengan

persentasi sebesar (7,5%), dan yang menjawab tidak menyadari tidak ada Berarti masyarakat

mendukung hadirnya program tersebut karena mengingat masyarakat masih cenderung terlibat

dengan penyalahgunaan narkoba di kampung kubur

Tabel 5.17 Distibusi responden tentang pengaruh program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Ya 50 74,6
2 Tidak 15 22,4
3 Tidak tau 2 3,0
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel 5.17 diatas dapat diketahui bahwa masyarakat merasakan pengaruh

positif setelah hadirnya program pendampingan USU-BNN di kampung kubur tetapi ada pula

tang menjawab tidak ada dan menjawab tidak tau itu terlihat dari jumlah distribusi yang disajikan

dalam tabel yang menyatakan mempunyai pengaruh positif ada sebanyak 50 orang dengan

72

Universitas Sumatera Utara


persentasi sebesar (74,6%), yang menyatakan tidak sebanyak 15 orng dengan persentasi sebesar

(22,4%) dan yang menyataka tidak tau sebanyak 2 orang dengan persentasi sebesar (3,0%).

Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa program pendampingan USU-BNN ini membawa

pengaruh positif bagi warga kampung kubur tetapi sebagian warga menyatakan apabila program

ini dioptimalkan maka masyarakat kampung kubur akan semakin sukses kedepanya dan sukses

menjadi kampung sejahtera tanpan penggunaan narkoba kata sebagian responden masyarakat

kampung kubur.

III Dampak (impact)

Tabel 5.18 Distribusi responden mengenai tingkat kepuasan terhadap program pendampingan
USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Puas 14 20,9
2 Kurang puas 45 67,2
3 Tidak puas 8 11,9
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan data pada tabel 5.18 diatas dapat dilihat bahwa distribusi masyarakat yang

menyatakan tidak puas dominan dengan jumlah frekuensi sebanyak 45 dengan jumlah persentasi

sebesar (67,2%) yang menyatakan puas hannya 14 orang dengan persentasi sebesar (20,9%), dan

yang menyatakan tidak puas hanya sebanyak 8 orang dengan persentasi sebesar (11,9%). Dari

data tersebut masyarakat menyatakan mereka menjawab dominan kurang puas karena program

yang dilaksanakan oleh USU-BNN ini tidak di jalankan dengan baik oleh para pihak

penyelenggara mereka menyatakan bahwa program tersebut tidak di optimalisasikan dengan baik

padahal warga kampung kubur menerima dengan antusias program tersebut dilaksanakan di

kampung mereka.

73

Universitas Sumatera Utara


Tabel 5.19 Distribusi responden tentang kemajuan yang terjadi setelah adanya program
pendampingan USU-BNN

No Distibusi frekuensi Persentasi(%)


1 Ya ada 56 83,6
2 Tidak ada 8 11,9
3 Tidak tau 3 4,5
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Berdasarkan tabel di atas 5.19 dapat diketahui bahwa responden yang menjawab adanya

kemajuan setelah adanya program ini banyak dengan frekuensi sebanyak 56 orang dengan

persentasi sebesar (83,6%), yang menyatakan tidak ada cenderung sedikit yaitu sebanyak 8 orang

dengan presentasi sebesar (11,9%) dan yang menyatakan tidak tau hanya 3 orang dengan

persentasi sebesar (4,5%). Dari data tersebut berarti masyarakat kampung kubur sudah

mengalami kemajun setelah diadakanya program tersebut tetapi responden mengatakan kalau

program ini di jalankan dan di optimalisasikan maka kemajuan yang dirasakan warga kampung

kubur akan semakin bertambah dengan adanya program tersebut tetapi belakangan ini kemajuan

yang dirasakan semakin lama semakin tidak terlihat karena program tersebut tidak dijalankan

dengan baik.

Tabel 5.20 Distribusi responden tentang adanya dampak positif yang dirasakan setelah adanya
program pendampingan USU-BNN

No Ditribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Ya ada 56 83,6
2 Tidak ada 8 11,9
3 Tidak tau 3 4,5
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Dari tabel diatas 5.20 dapat diketahui bahwa masyarakat sudah merasaakn dampak positif

dengan adanya program tersebut diadakan di kampung kubur terlihat dari jumlah yang

menyatakan ada dampak positif sebanyak 56 orang dengan persentasi sebesar (83,6%) yang

74

Universitas Sumatera Utara


menyatakan tidak ada sebanyak 8 orang dengan persentasi sebesar (11,9%) dan yang

menyatakan tidak tau hanya sebanyak 3 orang dengan persentasi sebesar (4,5%). program

pendampingan USU-BNN ini memang memberikan pengaruh positif bagi warga di sini awal-

awalnya sudah terlihat dampak positifnya dirasakan warga tetapi belakanggan ini program

tersebut tidak dijalankan lagi terlihat alat-alat salon yang di sediakan oleh pihak penyelenggara

program tidak difungsikan sampai sekarang tetapi sebagian peralatan yang disedikan sudah

difungsikan seperti dorsmeer sudah yang dikerjakan oleh anak-anak sepulang sekolah.

Tabel 5.21 Distribusi responden tentang manfaat program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Sudah 53 79,1
2 Belum 14 20,9
3 Tidak tau - -
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017
Berdasarkan tabel 5.21 di atas dapat di lihat bahwa program tersebut bermanfaat

dilasanakan di kampung kubur itu terlihat dari sejumlah responden yang menjawab sudah

bermanfaat sebanyak 53 orang denga persentasi sebanyak (79,1%) yang menyatakan belum

hanya 14 orang dengan persentasi sebesar (20,9%) dan yang menjawab tidak tau tidak ada.

Masyarakat kampung kubur merasakan manfaat setelah hadirnya program tersebut dilaksanakan

di dkampung kubur itu terlihat dari data yang sudah dijelaskan di atas tetapi warga nenyatakan

jika program ini dilakukan dengan baik maka akan semakin bermanfaat bagi warga di sini.

Tabel 5.22 Distribusi responden tentang kesimpulan program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Sangat bagus 6 9,0
2 Bagus 14 20,9
3 Cukup 47 70,1
Total 67 100,0
Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

75

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan tabel di atas 5.22 dapat dilihat bahwa secara umum kesimpulan tentang

program ini hanya cukup saja, data yang terkumpul menyebutkan bahwa responden yang

menyatakan sangat bagus hannya ada 6 orang dengan persentasi sebesar (9,0%) saja dan yang

menyatakan bagus sebanyak 14 orang dengan jumlah persentasi sebesar (20,9%) dan yang

menyatakan cukup lebih dominan yaitu sebanyak 40 orang denga persentasi sebesar (70,1%).

Berdasarkan data tersebut kesimpulan yang di ambil oleh warga kampung kubur mengnai

program pendampingan USU-BBN ini cukup saja bagi warga karena tidak begitu terlihat sampai

sejauh ini.

Tabel 5.23 Distrubusi responden tentang perlunya penambahan program yang lain selain
program pendampingan USU-BNN

No Distribusi frekuensi Persentasi(%)


1 Perlu 33 49,3
2 Tidak perlu 34 50,7
3 Tidak tau - -
Total 67 100,0

Sumber : kuesioner diolah menggunakan SPSS, 2017

Dari data tabel 5.23 di atas dapat di lihat bahwa penambahan tentang program-program

yang lain yang akan di laksanakan di kampung kubur cenderung seimbang yang menjawab perlu

dan tidak perlu itu terlihat dari jumlah distribusi pada responden yang menjawab perlu ada

sebanyak 33 orang dengan persentasi sebesar (49,3%) yang menjawab tidak perlu ada 34 orang

dengan persentasi sebesar (50,7%) dan yang menjawab tidak perlu tidak ada.

Masyarakat menyatakan penambahan tentang program tersebut tidak perlu dilaksanakan

karena program yang ada saja dulu dijalankan dengan baik karena program yang ada ini sudah

sangat bagus jika dijalankan denga optimal karena jika ditambah lagi dengan program yang lain

bisa saja tidak dijalankan nantinya dengan optimal tetapi sebagian masyarakan menyarankan

76

Universitas Sumatera Utara


agar ditambah lagi dengan program-program yang lain agar kampung kubur lebih sejahtera lagi

dan stigma yang selam ini ter cap di kampung kubur agar hilang dikarenakan banyak program

yang sangat bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi warga agar tidak terlibat lagi

dengan penyalahgunan narkoba agar kampung kubur bisa dikatakan sebagai kampung sejahtera

tanpa penggunaan narkoba.

77

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran, yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan
yang terdapat dalam bab ini merupakan hasil yang dicapai dari analisis data dalam penelitian
tentang evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan
narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah. Responden dalam
penelitian ini berjumlah 67 orang.

Berdasarkan hasil analisi data yang dilakukan, melihat masalah, mengamati dan
penelitian atas evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan
penyalahgunaan narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Sosialisasi program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan
narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah dilihat dari
informasi program yang didapat masyarakat dan masyarakat menyambut baik program
tersebut tetapi tidak di sosialisakan dengan baik oleh pihak penyelenggara program
2. Pelaksanaan program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan
narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah dilihat dari segi
pelaksanaan program, respon atau kualitas program, pelayanan, fasilitas, sudah
dijalankan tetapi dari segi pelaksanaan program tidak berjalan dengan baik juga
pelayanan yang diberikan belum memadai untuk masyarakat tetapi respon dari
masyarakat baik dalam menyambut program tersebut dan juga fasilitas yang diberikan
sudah memadai akan tetapi belum difungsikan.
3. Pelaksanaan program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan
narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah dari segi ketepatan
sasaran sudah baik akan tetapi ketepatan waktu untuk sosialisai tentang program tersebut
belum sepenuhnya berjalan dengan baik,

78

Universitas Sumatera Utara


6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan, maka peneliti memberikan masukan atau pun saran kepada
pihak-pihak yang berkepntingan, antara lain:
1. Kepada pihak pelaksana program supaya lebih mengoptimalkan berjalanya
program pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan
narkoba di Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan Petisah agar
program tersebut bisa secepatnya berjalan sesuai tujuan yang akan dicapai dalam
mengurangi tingkat penyalahgunaan narkoba di Kampung Kubur
2. Kepada masyarakat agar lebih sigap dalam merespon tengtang program
pendampingan USU-BNN terhadap pencegahan penyalahgunaan narkoba di
Kampung Kubur Kelurahan Petisah Tengah Medan agar tercapainya tujuan
sebagai kampung sejahtera tanpa penggunaan narkoba.

79

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Afianti, Tina,2008. Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba dengan Program Aji,


Yogyakarta:Gajah Mada University Press

Arikunto, Suharsimi,2004. Evaluasi Program Pendidikan PedomanTteoritis Bagi


PraktisiPendidikan, Jakarta: Sinar Grafika Offset

Badan Narkotika Nasional 2015. “Modul Assesment dan Rencana Terapi PenggunaNarkotika,
Jakata: Direktorat Bina Kesehatan jiwa Kementrian Kesehatan RI

Nasution,Zulkarnain 2014,”Memilih Lingkungan Bebas Narkoba: Panduan


untukRemaja”.Bandung: Citapustaka media

Nasuton,Zulkarnain,2014,:Memilih Lingkungan Bebas Narkoba:Panduan untuk Orang


Tua.Bandung:Citapustaka Media

Nasution, zulkarnain 2004,”Menyelematkan Keluarga Indonesia dari BahayaNarkoba:Bandung:


Citapustaka Media

Melong,Lexy J.2007.”Metode Penelitian Kualitatif”.Bandung. Rosda Karya

Rozak,Abdul dan Wahdi Sayuti.2006.Remaja dan Bahaya Narkoba”.Jakarta: Prenada

Siagian,M dan Agus S, 2012. CSR Perspektif Pekerjaan Sosial. Medan: Grasindo

Siagian,Matias 2011.Metode Praktis Penelitian Bidang Llmu-ilmu Sosial


danKesehatan.Medan:Grasindo monoratama

Sukardi,2009.Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta:Bumi Aksara

Suyanto,Bagong dan Sutinah.2011, Metode Penelitian Sosial. Jakarta:Kencana

Sumber internet:

(http//www.manfaat-narkoba-dalam-bidang-kesehatan.com diakses tanggal 09 Maret 2017 pukul


15.00 Wib )

(www.tribunnews.com,diakses tanggal 21 desember 2015 pukul 15.30 wib)

(http://pojokpitu.comSelasa, 17-03 pukul113:50 Wib

.(http://liputanrakyat.com/2017/01/28/pengguna-narkoba-di-provinsi-jambi

Universitas Sumatera Utara


(http//www.keberadaan-narkba-sebagai-penyembuh.htmdiakses tanggal 09 Maret 2017 pukul

21.00 Wib)

(https://daerah.sindonewa.com/read/10999/18/174/mengkhawatirkan-jumlah-pengguna

narkoba-di-sumut-meningkat-1460321199)

(http//Evaluasi/Wikipedia bahasa Indonesia/ensiklopedia/bebas.htmdiakses pada tanggal 10

Februari pukul 18.00).

.(http/www.penelitian/mengevaluasiprogram//pengenbarailmu/.htdiakses pada tanggal 02


Dsember pukul 21.00 )

(http://harian.analisadaily.com/kampus/news/lpm-usu-sumbang-mesin-dan-
pengobatangratis/286720/2016/12/15 diakses jam 14:00 Wib)

Sumber lain

Andriani, L. 2004.Pemberdayaan Komunitas: Peranan Komunikasi dalam


PenanggulanganKorban Penyalahgunaan Narkoba, vol 3.no 1

Kuntjorowati,E,2015. Faktor-faktor Determinan dalam Rehabilitasi Sosial


KorbanPenyalahgunaan Napza, vol 14. No 4

Kuntjorowati, E, 2011. EvaluasiProgram Pemberdayaan Masyarakat dalam Menanggulangi


Penyalahguna Napza, vol 35. No 1

Padmiati,E dan Hardiati,E,2016. Penanganan Korban Penyalahgunan Napza di


PondokIndah,vol 40. No 1

Siregar,M.2004. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penyalahgunaan Narkotika PadaRemaja,vol


3. No 2

Universitas Sumatera Utara


Kuesioner penelitian

Petunjuk pengisian

Pilihlah dan berikan tanda silang (X) pada jawaban yang paling sesuai menurut bapak/ibu
Isilah titik-titik denagn baik dan benar sesuai dengan jawaban bapak/ibu
Mohon semua pertanyaan diisi dengan jujur,benar, dan tidak ada yang terlewatkan
Atas kesediaan Bapak/ibu dalam membantu peneliti mengisi kuesioner, peneliti
mengucapkan terima kasih.

A. Kharakteristik Umum Responden


Nama :
Jenis kelamin :
Usia :
Agama :
Suku :
Pendidikan terahir :
Jumlah tanggungan anak :

B. Evaluasi program pendampingan USU-BNN terhadap penyalahgunaan narkoba di


kampung kubur kelurahan petisah tengan medan petisah

I. Masukan (input)
Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa sudah pernah dilaksanakan sosialisasi program
pendampingan USU-BNN terhadap penyalahgunaan narkoba di kampung ini?
Mengetahui
Kurang mengetahui
Tidak mengetahui
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
..................................................................................................
..................................................................................................
Jika tau sudah berapa kali dilakukan sosialisasi tentang pprogram tersebut?

Universitas Sumatera Utara


sering
Lebih dari 1 kali
Hannya sekali
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Bagaimana proses sosialisasi yang dilakukan pihak USU dan BNN dalam menjelaskan
tentang program tersebut?
Dapat dimengerti
Kurang dapat dimengerti
Tidak dapat dimengerti
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
.....................................................................................................
.....................................................................................................
Saat di adakan sosialisasi program oleh pihak pelaksana program, bagaimana tanggapan
warga saat mengetahui adanya program tersebut?
Tertarik
Kurang tertarik
Tidak tertarik
berikan alasan anda memilih jawaban ini
..................................................................................................
..................................................................................................
Bagaimana menurut anda dengan adanya progran pendampingan USU- BNN terhadap
penyalahgunaan narkoba di kampung ini?
Sangat baik
Baik
Biasa saja
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
..............................................................................................
..............................................................................................

Universitas Sumatera Utara


II Proses (process)

Sampai sejauh ini apakah informasi yang diberikan tentang program pendampingan
USU-BNN ini sudah cukup bagi masyarakat kampung kubur?
Sudah cukup
Kurang cukup
Tidak cukup
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
...............................................................................................
...............................................................................................
Apakah anda mengetahui tujuan dari program ini di laksanakan?
Mengetahui
Kurang mengetahui
Tidak mengetahui
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
.................................................................................................
..................................................................................................
Apakah anda sudah memahami tentang program pendampingan USU-BNN ini?
Memahami
Kurang memahami
Tidak memahami
Berikan alasan anda memilih jawaban inio
.................................................................................................
.................................................................................................
III Keluaran (output)
Apakah anda menyadari pentingnya program ini dilaksanakan di kampung ini?
Menyadari
Kurang menyadari
Tidak menyadari
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
...............................................................................................

Universitas Sumatera Utara


...............................................................................................
Menurut anda apakah program pendampingan USU-BNN ini memberikan pengaruh
positif terhadap masyarakat kampung kubur?
Ya
Tidak
Tidak tau
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
......................................................................................................
......................................................................................................

IV Dampak (impact)
Apakah anda merasa puas dengan adanya program pendampingan USU-BNN ini di
kampung Bapak/Ibu
Puas
Kurang puas
Tidak puas
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
................................................................................................
................................................................................................
Apakah kampung ini mengalami kemajuan setelah adanya program ini?
Ya, ada
Tidak ada
Tidak tau
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
...............................................................................................
...............................................................................................
Adakah dampak yang positif yang dirassakan warga kampung kubur setelah program ini
berjalan di sini?
Ya, ada
Tidak ada
Tidak tau

Universitas Sumatera Utara


Berikan alasan anda memilih jawaban ini
......................................................................................................
.......................................................................................................
Apakah sudah bermanfaat program yang dilakukan USU-BNN ini terhadap masyarakat
kampung kubur?
Sudah
Belum
Tidak tau
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
...............................................................................................
...............................................................................................
Secara umum, bagaimana kesimpulan tentang pelaksanaan program pendampingan USU-
BNN?
Sangat bagus
Bagus
Cukup
Berikan lasan anda memilih jawaban ini
...............................................................................................
...............................................................................................
Menurut Bapak/Ibu dengan program-program yang sada saat ini perlukah ditambah
program lain?
Perlu
Tidak perlu
Tidak tahu
Berikan alasan anda memilih jawaban ini
.......................................................................................
.................................................................................

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai