Anda di halaman 1dari 146

SKRIPSI

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP


MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT
OLEH IBU POST PARTUM DI DESA WARISA
KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN
MINAHASA UTARA

MILITIA CHRISTY APRILIA SUNDALANGI


16011104018

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANADO 2020
GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
MEMANDIKAN BAYI DAN MERAWAT TALI PUSAT
OLEH IBU POST PARTUM DI DESA WARISA
KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN
MINAHASA UTARA

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

MILITIA CHRISTY APRILIA SUNDALANGI


16011104018

UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS KEDOKTERAN


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
MANADO 2020

i
ii
iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Skripsi ini. Penulisan skripsi ini dilakukan
dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Keperawatan
pada Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Sam Ratulangi. Saya menyadari
bahwa tanpa bantuan dan bimbingan berbagai pihak, dari masa perkuliahan sampai
penyusunan skripsi, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa selesainya Skripsi ini tidak lepas dari bantuan
berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat M.Sc, DEA, selaku Rektor Universitas Sam
Ratulangi Manado.
2. Dr. dr. Billy Kepel, M.Med.SC, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Sam Ratulangi Manado.
3. Ns. Sefti S. J. Rompas, S.Kep., M.Kes , selaku Koordinator Program Studi Ilmu
Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado dan
selaku dosen pembimbing I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pikiran
untuk mengarahkan penulis dalam penyusunan skripsi ini sehingga boleh
terlaksana dengan tepat waktu.
4. Ns. Hendro Bindjuni, S.Kep., M.Kes selaku dosen pembimbing akademik yang
telah memberikan banyak nasehat untuk kemajuan belajar selama di Program
Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi.
5. Ns. Maria Lupita Meo, M.Kep selaku pembimbing II yang telah bersedia
meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, ilmu, serta arahan bagi
penulis, sehingga skripsi ini terselesaikan dengan tepat waktu.
6. Pihak Pemerintah Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
dan seluruh responden yang telah membantu dalam usaha memperoleh data yang
saya perlukan.

iv
7. Papa Minggu Sundalangi , Mama Henny Kumaunang, Adik Evan Sundalangi dan
Theopilus Sundalangi serta seluruh keluarga tercinta yang selalu mendoakan,
memberikan motivasi, semangat, dan dukungan material dari awal perkuliahan
sampai selesainya penyusunan skripsi ini.
8. Mama Ani tersayang, Nani Yetty Timpal, Nani Sarce Pangau, Om Stery, Tante
Renny Tumiwang dan Tante Frety Tilung yang selalu bersama membantu
memberikan dukungan doa, semangat dan motivasi dalam proses perkuliahan
dari awal masuk UNSRAT sampai sekarang.
9. Teman-teman angkatan Medusa dan Nefron 2016, teman-teman Pengurus dan
Motivator TKK 76 20/21, BP Pembinaan TKK 58 19/20 yang selalu bersama
membantu, memberikan dukungan doa, semangat dan motivasi dalam proses
penyelesaian skripsi ini.
10. Teman – teman seperjuangan “Linti-linti Aer” Kezia, Kia, Linda, Riska dan
Mega yang selalu memberikan semangat dan motivasi untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Teman-teman Pemuda GMIM Efrata Warisa dan teman teman Arisan Warisa
yang selalu mendoakan, memberikan motivasi, semangat dalam penyusunan
skripsi ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.
Penulis menyadari akan kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan Skripsi ini,
oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sangat
diharapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Terima kasih.

Manado, Juli 2020

Penulis

v
ABSTRAK
Nama :Militia Christy Aprilia Sundalangi
Tahun : 2020
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan Unsrat
Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan
Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara, Skripsi, Dibimbing Oleh: 1. Sefty S.J. Rompas, 2. Lupita
N. Meo.
(xvi + 63 halaman + 24 tabel + 14 lampiran)
Pengetahuan dan sikap memandikan bayi dan merawat tali pusat merupakan hal
penting yang harus diperhatikan oleh ibu dalam perawatan bayi baru lahir. Pengetahuan
yang kurang serta sikap yang tidak baik dalam memandikan bayi dan merawat tali pusat
dapat mempengaruhi kesehatan bayi. Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan dan sikap memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post
partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara Metode
penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan metode survey.
Sampel penelitian ini menggunakan total populasi yaitu seluruh ibu post partum di
Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara sebanyak 33 responden.
Hasil penelitian menunjkkan bahwa dari 33 responden 13 responden (39,4%)
memiliki pengetahuan baik dalam memandikan bayi, 13 responden (39,4%) memiliki
pengetahuan kurang dalam pengetahuan merawat tali pusat, 23 responden (69,7 %)
memiliki sikap negatif dalam memandikan bayi dan 19 responden (57,6 %) memiliki
sikap negatif dalam merawat tali pusat . Kesimpulan, hasil penelitian ini mendapatkan
gambaran tingkat pengetahuan memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post
partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Saran, Bagi
pihak pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat melihat dan memaksimalkan
kebutuhan tingkat pengetahuan dan sikap perawatan bayi baru lahir lebih khusus dalam
hal memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post partum dengan
meningkatkan edukasi dalam hal memandikan bayi dan merawat tali pusat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Memandikan Bayi, Merawat Tali Pusat.

vi
ABSTRACT
Name :Militia Christy Aprilia Sundalangi
Year : 2020
Study Program : Nursing Science
Title : An overview the level of knowledge and attitude of baby bathing and caring for
the umbilical cord of post-partum mother in Warisa village of Talawaan district of
North Minahasa regency., Thesis, Guided By: 1. Sefty S.J. Rompas, 2. Lupita N. Meo.

(xvi + 63 pages + 24 tables + 14 attachments)


The knowledge and attitude of bathing a baby are very important aspects in parenting
work. Also to caring for the umbilical cord is the principal thing to notice by mothers
regarding newborn care. Lacking of knowledge and attitude in bathing a baby and
caring for the umbilical cord could affect the health of the baby. The purpose of this
research is to describe the level of knowledge and attitude of baby bathing and caring
for the umbilical cord of post-partum mother in Warisa village of Talawaan district of
North Minahasa regency. The research method that was used on this research is
descriptive research design with survey method. The sample research used the total
population model. The total respondent was 33 respondents of post-partum mothers in
the Warisa village of Talawaan district of North Minahasa regency.The results showed
that from 33 respondents, there were 13 respondents (39.4%) those who have good
knowledge in bathing babies, there were 13 respondents (39.4%) those who have
lacking knowledge to caring for the umbilical cord, there were 23 respondents (69.7%)
those who have negative attitude in bathing babies and there were 19 respondents
(57,6%) those who have a negative attitude in caring for the umbilical cord.
Conclusion, the results of this research were displayed that there were many levels of
knowledge in bathing babies and caring for the umbilical cord of the post-partum in
Warisa village of North Minahasa Regency. The author suggests that the health
services should have been able to see and maximize the needs of the knowledge level
and attitude toward newborn care, specifically in terms of post-partum mothers, in
bathing the baby and caring for the umbilical cord by improving the level education
for the related issues.

Keywords: Knowledge, Attitude, Baby Bathing, Umbilical Cord.

vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ORSINALITAS ........................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................. iv
ABSTRAK ................................................................................................................... vi
ABSTRACT ................................................................................................................ vii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 3

1.3 Tujuan ............................................................................................. 3

1.3.1 Tujuan Umum .......................................................................... 3

1.3.2 Tujuan Khusus ......................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................... 3

1.4.1 Bagi Puskesmas ....................................................................... 4

1.4.2 Bagi Ilmu Keperawatan ........................................................... 4

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya......................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN TEORI ............................................................................ 5

2.1 Konsep Ibu Post Partum .................................................................. 5

2.1.1 Perubahan Fisiologis Pada Post Partum .................................. 5


2.1.2 Adaptasi Psikologi Post Partum ........................................... 5

viii
2.1.3 Klasifikasi Masa Post Partum .............................................. 6

2.1.4 Manifestasi Perubahan Diri pada Masa Post Partum ........... 6

2.1.5 Hal – hal yang perlu diperhatikan

pada Masa Post Partum ........................................................ 9

2.2 Perawatan Bayi Baru Lahir............................................................ 9

2.2.1 Pengertian Memandikan bayi ............................................... 9

2.2.2 Tujuan Memandikan Bayi .................................................. 10

2.2.3 Menyiapkan Keperluan Memandikan Bayi ........................ 10

2.2.4 Hal-hal yang diperhatikan dalam Memandikan bayi .......... 10


2.2.5 Waktu Memandikan Bayi ................................................... 11
2.2.6 Faktor yang Memengaruhi Cara ibu Memandikan Bayi .... 11
2.2.7 Definisi Perawatan Tali Pusat............................................. 12
2.2.8 Tujuan Perawatan Tali Pusat .............................................. 12
2.2.9 Dampak Perawatan Tali Pusat ............................................ 13
2.2.10 Manfaat Perawatan Tali Pusat ............................................ 14

2.3 Pengetahuan .................................................................................... 14

2.3.1 Pengertian Pengetahuan......................................................... 14

2.3.2 Jenis Pengetahuan .................................................................. 15

2.3.3 Tahapan Pengetahuan ............................................................ 15

2.3.4 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan................ 16

2.3.5 Cara mengukur pengetahuan ................................................. 18

2.4 Sikap ............................................................................................... 19

ix
2.4.1 Pengertian Sikap ................................................................. 19

2.4.2 Faktor – faktor yang mempengaruhi sikap ......................... 20

2.4.3 Cara mengukur Sikap ......................................................... 21

BAB 3 KERANGKA KERJA PENELITIAN ............................................. 23

3.1. Kerangka Konsep ........................................................................ 23

3.2. Hipotesis Penelitian...................................................................... 23

3.3. Definisi Operasional..................................................................... 24

BAB 4 METODE PENELITIAN ................................................................. 28

4.1.Desain Penelitian .......................................................................... 28

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 28

4.2.1 Tempat Penelitian .................................................................. 28

4.2.2 Waktu Penelitian.................................................................... 28

4.3 Populasi dan Sampel ..................................................................... 28

4.3.1 Populasi ................................................................................. 28

4.3.2 Sampel ................................................................................... 28

4.4 Instrumen Penelitian...................................................................... 29

4.4.1 Instrumen Penelitian Pengetahuan Memandikan bayi........... 29

4.4.2 Instrumen Penelitian Pengetahuan Merawat Tali Pusat ........ 30

4.4.3 Instrumen Penelitian Sikap Memandikan Bayi ..................... 31

4.4.4 Instrumen Penelitian Sikap Merawat Tali Pusat.................... 33

4.5 Prosedur Pengumpulan Data ......................................................... 34

4.5.1 Tahap Orientasi...................................................................... 34

x
4.5.2 Tahap Pelaksanaan ................................................................ 35

4.6 Analisa Data .................................................................................. 36

4.7 Pengolahan Data............................................................................ 37

4.8 Etika Penelitian ............................................................................. 38

BAB 5 HASIL PENELITIAN ...................................................................... 39

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian .............................................................. 39

5.2 Karakteristik Responden ................................................................................. 40

5.2.1 Usia ........................................................................................................ 40

5.2.2 Pendidikan .............................................................................................. 40

5.2.3 Pekerjaan ................................................................................................ 41

5.3 Analisa Univariat ............................................................................................ 41

5.3.1 Pengetahuan Memandikan Bayi .......................................................... 41

5.3.2 Pengetahuan Merawat Tali Pusat ........................................................ 44

5.3.3 Sikap Memandikan Bayi ..................................................................... 46

5.3.4 Sikap Merawat Tali Pusat ................................................................... 49

BAB 6 PEMBAHASAN ................................................................................ 52


6.1 Karakteristik Rresponden ................................................................................ 52
6.2 Analisa Univariat ............................................................................................ 53
6.2.1 Pengetahuan Memandikan Bayi ...................................................................53
6.2.2 Pengetahuan Merawat Tali Pusat ........................................................ 54

6.2.3 Sikap Memandikan Bayi ..................................................................... 55

6.2.4 Sikap Merawat Tali Pusat ................................................................... 56

xi
6.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................................... 58

BAB 7 PENUTUP .......................................................................................... 59


7.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 59
7.2 Saran................................................................................................................ 59
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 61

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Definisi Operasional .................................................................................. 24
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia .................................... 40
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasaekan Pendidikan ......................... 40
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan............................ 41
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pengetahuan Memandikan
Bayi ............................................................................................................ 41
Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan komponen Pengetahuan
Memandikan bayi ....................................................................................... 41
Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi
berdasarkan Usia ........................................................................................ 42
Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi
berdasarkan Pendidikan ............................................................................. 43
Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi
berdasarkan Pekerjaan ............................................................................... 43
Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan Merawat Tali
Pusat ........................................................................................................... 44
Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Komponen Pengetahuan
Merawat Tali Pusat ................................................................................... 44
Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi responden Pengetahuan Merawat Tali Pusat
berdasarkan Usia ....................................................................................... 45
Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi responden Pengetahuan Merawat Tali Pusat
berdasarkan Pendidikan ........................................................................... 45
Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Merawat Tali Pusat
berdasarkan Pekerjaan............................................................................... 46
Tabel 5.14 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Memandikan Bayi.. 46
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Komponen Sikap
Memandikan Bayi ..................................................................................... 47
Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan
Usia ........................................................................................................... 47

xiii
Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan
Pendidikan ................................................................................................. 48
Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan
Pekerjaan ................................................................................................... 48
Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Sikap Merawat Tali Pusat. 49
Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Komponen sikap Merawat
Tali Pusat................................................................................................... 49
Tabel 5.21 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Merawat Tali Pusat berdasarkan
Usia ........................................................................................................... 50
Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Merawat Tali Pusat berdasarkan
Pendidikan ................................................................................................. 50
Tabel 5.23 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Merawat Tali Pusat berdasarkan
Pekerjaan ................................................................................................... 51

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian .............................................................. 23

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Lembar Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2 : Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3 : Kuisioner Pengetahuan Memandikan bayi

Lampiran 4 : Kuisioner Pengetahuan merawat tali pusat

Lampiran 5 : Kuisioner Sikap Memandikan bayi

Lampiran 6 : Kuisioner Sikap Merawat tali pusat

Lampiran 7 : Surat Izin Penelitian

Lampiran 8 : Surat Izin Pengambilan Data Awal

Lampiran 9 : Surat Selesai Penelitian

Lampiran 10 : Master Tabel Subjek Penelitian

Lampiran 11 : Hasil Analisa Data

Lampiran 12 : Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Kuisioner

Lampiran 13 : Laporan Aktualisasi Bimbingan

Lampiran 14 : Riwayat Hidup

xvi
1

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa nifas atau postpartum adalah masa sesudah melahirkan atau persalinan
sampai beberapa jam sesudah lahirnya plasenta atau tali pusat sampai minggu ke
enam setelah melahirkan. Ibu akan mengalami adaptasi fisik dan adaptasi
psikologis selama masa nifas. Adaptasi fisik meliputi kembalinya fungsi organ
tubuh sedangkan adaptasi psikologis adalah transisi peran sebagai orang tua
(Green, 2012). Selama masa nifas, ibu harus mengetahui cara merawat bayi dan
memenuhi kebutuhan bayi sehari-hari. (Marmi, 2012).
Bedasarkan Riset Kesehatan dasar sebagian besar ibu belum memahami cara
perawatan bayi baru lahir, dikarenakan pengetahuan,sikap dan pengalaman ibu
yang rendah. Hal ini membuat ibu merasa takut, cemas dan bingung dalam
perawatan bayi baru lahir termasuk cara memandikan bayi dan perawatan tali pusat
(Nursalam dkk, 2005).
Jika keadaan ini dapat terus-menerus terjadi, maka akan mempengaruhi kesehatan
bayi mereka. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh UNICEF (2012) bahwa
pengetahuan dan sikap ibu yang rendah dapat berisiko tinggi terjadi masalah
kesehatan pada bayi dari pada ibu yang memiliki pengetahuan tinggi.
Ibu harus mempersiapkan diri dengan meningkatkan pengetahuan dalam
melakukan perawatan bayi baru lahir, karena kemampuan ibu dalam melakukan
perawatan tali pusat dan memandikan bayi dipengaruhi ibu sejak awal, jika ibu
tidak memiliki pengetahuan dan sikap yang baik, maka ibu akan mengalami
kesulitan dalam menjalankan peran baru sebagai ibu dan jika perawatan bayi baru
lahir tidak dilakukan dengan benar, akan dapat menimbulkan dampak yang tidak
baik jika tidak melakukan tindakan perawatan seperti memandikan bayi dan
merawat tali pusat secara baik dan benar bisa saja virus, bakteri dapat masuk ke
dalam tubuh bayi melalui tali pusat jika bayi tidak dimandikan dan dibersihkan

1
2

secara benar karena bayi sangat sensitive dengan dengan penyakit. (Friedman dkk,
2003).
Bayi sangat rentan terserang penyakit karena belum memiliki daya imun yang
sempura, oleh karena itu ibu harus memperhatikan cara perawatan bayi secara tepat
dan komprehensif (Putra, 2012). Penyakit yang diderita bayi yang paling umum
disebabkan oleh bakteri dan virus yang bisa datang dari perawatan bayi yang
kurang tepat. Oleh karena itu, ibu harus menjaga kebersihan bayinya secara
keseluruhan untuk mencegah penyakit dengan memandikan bayi dan melakukan
perawatan tali pusat agar bakteri atau virus tidak masuk ke tubuh bayi. (Manuaba,
2010)
Berdasarkan pengambilan data awal yang dilakukan peneliti di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara, didapatkan sebanyak 30 ibu post
partum minnggu ke 6 sampai dengan ke 8 pasca persalinan dan Desa Warisa
merupakan wilayah kerja dari Puskesmas Talawaan. Pada saat pengambilan data
peneliti mendapatkan banyak ibu yang yang sudah mengerti tapi masih merasa
takut untuk memandikan bayi dan perawatan tali pusat secara mandiri dan harus
dibantu oleh orang tua. Ada juga yang sudah bisa melakukannya sendiri tapi
mereka menyadari belum memahami secara benar tentang perawatan bayi baru
lahir dalam hal ini memandikan bayi dan perawatan tali pusat. Apalagi di Desa
Warisa masih percaya akan perawatan-perawatan zaman dulu seperti contohnya
untuk merawat tali pusat setelah bayi dimandikan biasanya masih ada orang tua
yang menggunakan parutan arang tempurung untuk diberikan ditali pusat bayi guna
untuk mempercepat puputnya tali pusat meskipun tidak ada indikasi dari medis
untuk melakukan hal itu dan hanya menjadi sebuah ritual atau kebiasaan dari
beberapa kalangan masyarakat yang ada di Desa Warisa. Dari beberapa ibu juga
mengaku masih ada yang melakukan persalinan dengan bantuan dukun beranak
(mama biang) dalam proses persalinan kata mereka, menggunakan bantuan dukun
beranak lebih murah dan tidak perlu pergi keluar seperti puskesmas dan rumah sakit
padahal mereka tahu tindakan di rumah sakit atau puskesmas jauh lebih baik dan
3

terpercaya dari pada dukun beranak tapi ada beberapa ibu yang masih memilih ke
dukun beranak.
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti ingin mengetahui seperti apa
pengetahuan dan sikap memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post
partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara saat saat
merawat bayinya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut
“Bagaimana Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan
Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan Umum
Diketahui Gambaran Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan Merawat Tali
Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara.
Tujuan Khusus
2.1 Diketahui Gambaran Tingkat Pengetahuan Memandikan Bayi dan Merawat
Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara.
3.1 Diketahu Gambaran Sikap Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat oleh Ibu
Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.

1.4 Manfaat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak, yaitu:
1.4.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi kepada institusi puskesmas, rumah
sakit dan pusat pelayanan kesehatan lainnya terebih di tempat dilakukannya
4

penelitian ini mengenai Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan


Bayi dan Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan
Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.

1.4.2 Bagi Ibu Post Partum di Desa Warisa


Penelitian ini kiranya dapat memberikan dampak yang positif tentang gambaran
tingkat pengetahuan dan sikap dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat.
Nantinya ibu akan dapat melihat bagaimana tingkat pengetahuan dan sikap yang
dimiliki oleh ibu post partum yang ada di Desa Warisa. Dan hasil penelitian ini
juga dapat membantu menyamakan persepsi tentang perawatan tali pusat dan
memandikan bayi.

1.4.3 Bagi Ilmu Keperawatan


Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi dan pengetahuan yang ilmiah yang
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan bisa menjadi bahan atau
materi dalam kegiatan belajar mengajar. Penelitian ini sangat penting untuk
dilakukan karena lewat penelitian ini dapat meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan bagi tenaga kesehatan dalam memberikan konseling dan memberikan
edukasi tentang cara perawatan tali pusat dan memandikan bayi dalam
mengimplikasikan ilmu yang telah didapat, juga berguna untuk pelaksanaan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat lainnya.

1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya


Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk pengembangan lebih lanjut sebagai
bahan referensi dan bacaan bagi peneliti selanjutnya serta meningkatkan
pengetahuan dan wawasan peneliti dalam keperawatan mengenai Gambaran
Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat oleh
Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
5

BAB 2
TINJAUAN TEORI
2.1 Konsep Post Partum
Masa post partum dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali pada masa sebelum hamil yang berlangsung kira-kira enam
minggu, setelah kelahiran yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduksi kembali kekeadaan yang normal pada saat sebelum hamil (Marmi,
2012).
2.1.1 Perubahan Fisiologis pada Ibu Post Partum
Pada masa post partum, ibu akan mengalami adanya perubahan-perubahan pada tubuh
meliputi: sistem reproduksi yaitu adanya pengerutan pada dinding rahim (involusi),
lokia, perubahan serviks, vulva, vagina dan perinium. Pada sistem pencernaan, terdapat
adanya pembatasan pada asupan nutrisi dan cairan yang dapat menyebabkan gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit serta akan menimbulkan keterlambatan pemulihan
fungsi tubuh (Bobak, 2010).
Sedangkan setelah masa post partum akan adanya perubahan pada otot-otot uterus
mulai dari berkontraksi, pembuluh-pembuluh darah yang ada antara otot-otot uretus
akan terjepit. Proses ini akan menghentikan terjadinya pendarahan setelah plasenta
lahir. Perubahan-perubahan yang terdapat pada serviks sesudah post partum yaitu pada
organ serviks seperti menganga berbentuk corong, bentuk ini disebabkan oleh korpus
uteri yang terbentuk semacam cincin. (Mityani, 2010)
Perubahan-perubahan yang terdapat pada endometrium yaitu timbulnya berupa
trombosis, degenerasi dan nekrosis ditempat implantasi plasenta pada hari pertama
endometrium yang kira-kira setebal 2-5 mm itu mempunyai permukaan yang kasar
akibat pelepasan desidua dan selaput janin regenerasi endometrium terjadi dari sisa-
sisa sel desidua basalis yang memakai waktu 2 sampai 3 minggu.(Hadijono, 2008).

2.1.2 Adaptasi Psikologi Post Partum


Pasca persalinan merupakan salah satu pengalaman yang akan dialami oleh seorang
ibu yang baru saja melahirkan terutama pada ibu yang pertama kalinya melahirkan.

5
6

Ibu akan mengalami terjadinya peningkatan dan perubahan emosi serta psikologis yang
disebabkan oleh beberapa faktor yaitu adanya penyesuaian pada lingkungan
menyebabkan ibu usia muda harus bisa beradaptasi dengan kehidupan barunya (Saleha,
2009).
Kelahiran anggota baru bagi suatu keluarga memerlukan penyesuaian bagi ibu.
Perubahan peran seorang ibu memerlukan adaptasi yang harus dijalani, perubahan
tersebut berupa perubahan pada emosi dan sosial. Adaptasi psikologis ini menjadi
periode kerentanan pada ibu post partum, karena periode ini membutuhkan peran
profesional kesehatan dan keluarga. Tanggung jawab ibu post partum akan bertambah
dengan adanya kehadiran bayi yang baru lahir. Ikatan antara ibu dan bayi yang sudah
lama terbentuk sebelum kelahiran akan semakin mendorong wanita untuk menjadi ibu
yang sebenarnya. Inilah pentingnya rawat gabung atau rooming in pada ibu pasca
melahirkan agar ibu dapat leluasa menumbuhkan rasa kasih sayang kepada bayinya
tidak hanya dari segi fisik seperti merawat tali pusat, menyusui, mengganti popok tetapi
juga dari segi psikologis seperti menatap, mencium, menimang sehingga kasih sayang
ibu dapat terus terjaga.(Irmawati, 2016)
Menurut Hamilton dalam Sulistyawati 2009, ketika menjalani adaptasi setelah
melahirkan, ibu akan mengalami fase-fase sebagai berikut :
a. Fase taking in yaitu periode ketergantungan. Periode ini berlangsung dari hari
pertama sampai hari kedua setelah melahirkan. Pada fase ini, ibu sedang berfokus
terutama pada dirinya sendiri. Ibu akan berulang kali menceritakan proses
persalinan yang dialaminya dari awal sampai akhir.
b. Fase taking hold merupakan suatu periode yang berlangsung antara 3-10 hari
setelah melahirkan. Pada fase ini ibu timbul rasa khawatir akan ketidakmampuan
dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat bayi. Ibu mempunyai perasaan sangat
sensitif sehingga mudah tersinggung dan gampang marah. Kita perlu berhati-hati
menjaga komunikasi dengan ibu. Dukungan moril sangat diperlukan untuk
menumbuhkan kepercayaan diri ibu. Bagi petugas kesehatan pada fase ini
merupakan kesempatan yang baik untuk memberikan berbagai penyuluhan dan
pendidikan kesehatan yang diperlukan ibu nifas.
7

c. Fase letting go merupakan periode menerima tanggung jawab akan peran barunya.
Fase ini berlangsung 10 hari setelah melahirkan. Ibu sudah mulai menyesuaikan
diri dengan ketergantungan bayinya. Ibu memahami bahwa bayi butuh disusui
sehingga siap terjaga untuk memenuhi kebutuhan bayinya.
2.1.3 Klasifikasi Masa Post Partum
Menurut Hadijanto 2008Masa ibu post partum dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Puerperium dini adalah kondisi kepulihan dimana seorang ibu sudah diperbolehkan
berdiri dan berjalan
b. Puerperium Intermedial adalah kondisi kepulihan organ genital secara menyeluruh
dengan lama 6-8 minggu
c. Remote Puerperium waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna
terutama bila saat hamil atau waktu persalinan mengalami komplikasi. Waktu yang
diperlukan untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan ataupun
tahunan.
2.1.4 Manifestasi Perubahan Diri pada Masa Post Partum
Menurut Bahiyatun 2013 perubahan-perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu setelah
masa nifas/post partum adalah:
a. Perubahan Sitem Reproduksi
a) Involusi Uterus
Involusi uterus adalah kembalinya uterus ke keadaan sebelum hamil, baik dalam
bentuk maupun posisi. Proses involusi uterus disertai dengan penurunan tinggi fundus
uteri (TFU). Pada hari pertama TFU diatas simfisis pubis/ sekitar 12 cm. Proses ini
terus berlangsung dengan penurunan TFU 1 cm tiap harinya, sehingga pada hari ke-7
TFU sekitar 5 cm dan pada hari ke- 10 TFU tidak teraba di simfisis pubis.
b) Lokia
Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai dengan 3 atau 4 minggu setelah post
partum, perubahan lokia terjadi dalam 3 tahap: lokia rubra, serosa dan alba.
c) Ovarium dan Tuba Falopi
8

Setelah kelahiran plasenta produksi ekstrogen dan progestern menurun sehingga


menimbulkan mekanisme timbal balik dari sirkulasi menstruasi. Pada saat inilah
dimulai kembali proses ovulasi sehingga wanita dapat hamil kembali.
d) Perubahan Sistem Pencernaan
Setelah kelahiran plasenta produksi ekstrogen dan progestern menurun sehingga
menyebabkan nyeri ulu hati (Beartburn) dan konstipasi, terutama dalam beberapa hari
pertama. Hal ini terjadi karena inaktivitas motilitas usus akibat kurangnya
keseimbangan cairan selama persalinan dan adanya reflex hambatan defekasi karena
adanya nyeri pada perineum akibat luka episiotomy.
e) Perubahan Sistem Perkemihan
Saluran kencing kembali normal dalam waktu 2-8 minggu, tergantung pada :
a. Keadaan/status sebelum persalinan
b. Lamanya partus kala II
c. Besarnya tekanan kepala yang menekan pada saat persalinan
f) Perubahan sistem endoktrin
Saat plasenta terlepas dari dinding uterus kadar HCG (hormone chrorionic
gonadhotropin) dan HPL (hormone plasenta lactogenic) secara berangsur turun dan
normal kembali setelah 7 hari postpartum. HCG tidak terdapat dalam urine ibu hamil
setelah 2 hari post partum. HPL tidak lagi terdapat dalam plasenta.
f) Perubahan Sistem Kardiovaskuler
Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala 3 ketika
volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari pertama post
partum dan akan kembali normal pada akhir minggu ke-3 post partum.
g) Perubahan Sistem Kematologi
Leukosistosis terjadi selama persalinan, sel darah merah berkisar 15.000 selama
persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar 25.000-30.000 yang merupakan
manifestasi adanya infeksi pada persalinan lama. Hal ini dapat meningkat pada awal
nifas yang terjadi bersamaan dengan peningkatan tekanan darah serta volume plasma
dan volume sel darah merah. Pada 2-3 hari post partum konsentrasi hematokrit
menurun sekitar 2% atau lebih. Total kehilangan darah selama persalinan dan nifas
9

kira-kira 700-1500 ml (200 ml hilang saat persalinan, 500-800 ml hilang pada minggu
pertama post partum, dan 500 ml hilang pada saat masa nifas).
h) Perubahan Tanda-tanda Vital
Selama 24 jam pertama, suhu mungkin meningkat menjadi 38ºC, sebagai akibat
meningkatnya kerja otot, dehidrasi dan perubahan hormonal jika terjadi peningkatan
suhu 38ºC yang menetap 2 hari setelah 24 jam melahirkan, maka perlu dipikirkan
adanya infeksi seperti sepsis puerperalis (infeksi selama postpartum), infeksi saluran
kemih, endometritis (peradangan endometrium), pembengkakan payudara, dan lain-
lain.(Mochtar, 2012)
2.1.5 Hal-Hal Yang Perlu di Perhatikan Pada Masa Post Partum
a. Personal hygiene
Kebersihan diri sangat penting dilakukan pada masa post partum, kondisi ibu pasca
melahirkan sangatlah rentan terhadap infeksi. Oleh karena itu, kebersihan diri sangat
penting dilakukan yang bertujuan untuk mencegah terjadinya infeksi. Dan kebersihan
wajib dilakukan pada area tubuh, pakaian, tempat tidur, dan lingkungan yang sangat
penting untuk tetap dijaga (Saleha, 2013).
b. Istirahat
Ibu post partum sangat membutuhkan istirahat yang berkualitas untuk memulihkan
kembali keadaan fisiknya setelah melahirkan. Keluarga disarankan untuk memberikan
kesempatan kepada ibu untuk beristirahat yang cukup sebagai persiapan untuk merawat
bayi salah satunya pada perawatan tali pusat nanti.
c. Senam Nifas
Dilakukan sejak hari pertama melahirkan setiap hari sampai hari kesepuluh, terdiri dari
sederetan gerakan tubuh yang dilakukan untuk mempercepat pemulihan keadaan ibu.
Senam nifas membantu untuk memperbaiki sirkulasi darah, dan memperbaiki sikap
tubuh dan punggung setelah melahirkan, memperkuat otot panggul dan membantu ibu
untuk lebih rileks dan segar pasca melahirkan (Suherni, 2013).
2.2 Perawatan Bayi Baru Lahir
2.2.1 Pengertian Memandikan Bayi
10

Memandikan bayi yang benar adalah suatu cara membersihkan tubuh bayi dengan air
dengan cara menyiram, merendam diri dalam air berdasarkan urutan yang sesuai.
Memandikan bayi dapat dilakukan dengan mandi rendam atau mandi dengan dilap.
Pada kenyataannya, bayi akan merasa lebih hangat dan tenang jika direndam dalam
air hangat dan pada beberapa kondisi seperti bayi yang kurang sehat, bayi yang belum
lepas tali pusat, tidak perlu di mansikan secara rendam tetapi cukup diseka dengan
sabun dan air hangat untuk memastikan bayi tetap segar dan bersih.Memandikan bayi
adalah salah satu tindakan perawatan bayi sehari-hari yang dilakukan oleh sseeorang.
Memandikan bayi baru lahir dilakukan pada saat suhu tubuh bayi stabil yaitu 36,5OC

-37,5oC atau menunggu 6jam setelah bayi lahir.(Nugroho, 2011).

2.2.2 Tujuan Memandikan Bayi


Adapun tujuan memandikan bayi adalah menjaga kebersihan, memberikan rasa segar,
mencegah terjadinya infeksi penyakit, memberi rangsangan pada kulit. Namun ada hal
penting yang harus selalu diperhatikan pada saat memandikan bayi yaitu menghindari
terjadinya hipotermi pada bayi, mencegah masuknya air kedalam mulut, telinga,dan
hidung dan senantiasa selalu memperhatikan adanya lecet pada daerah bokong, lipatan-
lipatan kulit seperti paha, ketiak dan punggung bayi (Williams, 2013)

2.2.3 Menyiapkan Keperluan Mandi


Salah satu kebutuhan bayi antara lain memandikan bayi. Oleh karena itu memandikan
bayipun ada cara yang benar. Untuk itu diperlukan perlengkapan yang sesuai agar acara
memandikan bayi lancar, dan tidak tertunda yang mungkin saja menyebabkan bayi
kedinginan. Yang diperlukan seperti: Pakaian bersih khusus bayi, handuk bersih,
Popok bayi, Sabun/shampoo khusus bayi, kapas,cotton buds, baby oil atau pelembab,
bedak bayi, bak mandi/ Waskom yang berisi air hangat. (Williams, 2013)

2.2.4 Hal-hal yang diperhatikan dalam Memandikan bayi


Memandikan bayi ditempat yang tepat, aman serta memudahkan Ibu untuk bergerak
leluasa. Atur suhu ruangan sedikit hangat, jika tali pusat belum sembuh benar, bayi
11

tidak boleh mandi dengan cara rendam, cukup dimandikan bayi dengan menggunakan
waslap, lapisi tempat mandi bayi dengan alas atau perlak bila perlu, siapkan keperluan
mandi dan pakaian bayi sebelum pakaian bayi dilepas, pakaian bayi dilepas secara
bertahap setelah itu mulailah membasuh tubuh bayi dari bagian terbersih hingga
terkotor (Priyono, 2010).

2.2.5 Waktu Memandikan Bayi


Memandikan bayi itu mudah. Tidak ada alasan mengapa seorang ibu harus terburu-
buru di pagi hari. Meskipun semua orang menyukai bayi yang bersih, bayi tidak perlu
dimandikan setiap hari selama beberapa bulan pertama. Namun penting untuk
melakukan apa yang disebut dengan “membersihkan bagian tertentu” atau mandi
dengan waslap setiap hari. Ini biasanya dilakukan hanya setelah bayi diberi makan atau
setelah ganti popok.. Jika telah dilakukan pembersihan yang baik di tempat-tempat
tertentu saat mengganti popok atau menyusui, sebenarnya bayi tidak perlu dimandikan
setiap hari. Seorang ibu hanya perlu selalu membersihkan wajah, leher, dan bokong
dengan handuk atau busa basah. Jika memungkinkan, boleh memandikan bayi setiap
hari,terutama jika cuaca panas. Memandikan bayi sebelum tidur dapat membuatnya
rileks sehingga memudahkannya tidur. Hindari memandikan bayi sebelum atau
sesudah makan karena perut yang tertekan akan membuatnya muntah.

2.2.6 Faktor yang Memengaruhi Cara ibu Memandikan Bayi


a. Pengetahuan
Tingkat pengetahuan memengaruhi bagaimana cara seorang ibu memandikan bayinya.
Bagi ibu yang memiliki tingkat pengetahuan yang baik akan memberikan perawatan
pada bayinya khusunya tentang cara memandikan yang benar.
b. Budaya
Orang dari latar belakang budaya yang berbeda akan mengikuti praktek perawatan bayi
yang berbeda pula. Kepercayaan kebudayaan seseorang dan nilai pribadi
mempengaruhi ibu dalam hal cara memandikan bayi.
c. Peran keluarga
12

Peran keluarga merupakan hal terpenting dalam proses memandikan bayi yang benar.
Kondisi ibu nifas yang masih lemah apalagi ditambah dengan adanya luka jahitan
perineum yang menyebabkan ibu merasa malas dan tidak mau untuk memandikan
bayinya sendiri. Kondisi saat inilah dukungan keluarga dibutuhkan untuk menambah
kepercayaan diri ibu agar mau dan berani memandikan bayinya (Setiadi, 2008)
d. Kurangnya informasi
Kurangnya informasi bisa mempengaruhi cara ibu dalam memandikan bayinya. Ibu
yang mampu berinteraksi dengan orang lain akan lebih banyak mendapat informasi
dibandingkan ibu yang kurang mampu bersosialisasi dengan orang lain. Sumber
informasi bisa diperoleh dari keluarga, pelayanan kesehatan, media (elektronik,
majalah). Seiring dengan meningkatnya teknologi dan komunikasi, internet berfungsi
sebagai sumber informasi yang tak terbatas, dimana para ibu dengan rasa ingin tahu
yang tinggi dapat mengakses internet untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih
banyak tentang cara memandikan bayi dengan benar (Setiadi, 2008)
e. Paritas
Sebagian besar paritas mempengaruhi cara ibu dalam memandikan bayi dimana ada
perbedaan antara ibu yang pertama kali mempunyai bayi dan ibu yang sudah memiliki
bayi lebih dari satu. Dimana sesuatu pengalaman yang pernah dialami seseorang yang
menambah pengetahuan orang tersebut tentang suatu hal khususnya dalam
memandikan bayi yang benar (Setiadi, 2008).

2.2.7 Definisi Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat merupakan suatu tindakan merawat dan membersihkan tali pusat,
serta untuk mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat bayi dan mempercepat
penyembuhan luka bekas pemotongan tali pusat (Sodikin, 2009). Perawatan tali pusat
juga sebagai pengobatan dan pengikatan tali pusat yang menyebabkan pemisahan fisik
terakhir antara ibu dan bayi, kemudian tali pusat dirawat dalam keadaan steril, bersih,
kering, puput dan terhindar dari infeksi tali pusat (Hidayat, 2007).

2.2.8 Tujuan Perawatan Tali Pusat


13

Menurut Sodikin 2013 tujuan perawatan tali pusat adalah untuk mencegah terjadinya
gangguan kesehatan pada bayi diantaranya tetanus neonatorum dan omfalitis dengan
tindakan sederhana. Selain itu, perawatan tali pusatpun berfungsi untuk mencegah
terjadinya penyakit tetanus pada bayi baru lahir, penyakit ini disebabkan karena
masuknya spora kuman tetanus kedalam tubuh bayi melalui tali pusat, baik dari alat
steril, pemakaian obat-obatan, bubuk atau daun-daunan yang ditaburkan ke tali pusat
sehingga dapat mengakibatkan infeksi

2.2.9 Dampak Perawatan Tali Pusat


Adapun dampak yang muncul setelah perawatan tali pusat, antara lain yaitu :
a. Perawatan Tali Pusat Steril
Menurut Hidayat 2009 bahwa perawatan tali pusat yang steril akan berdampak pada
bayi, bayi akan sehat dengan kondisi tali pusat yang bersih, tidak terjadi infeksi serta
tali pusat akan pupus lebih cepat yaitu antara hari ke 5-7 tanpa adanya suatu
komplikasi.
b. Perawatan Tali Pusat Tidak Steril
Dampak permasalahan perawatan tali pusat yang tidak baik akan menimbulkan
permasalahan infeksi berupa mengeluarkan cairan nanah, darah, dan tali pusat berbau,
karena kondisi kotor pada tali pusat yang dapat menjadi media pertumbuhan
mikroorganisme sehingga dapat menyebabkan infeksi, bahkan dapat mendorong
terjadinya penyebaran infeksi (Faisal, 2007). Sedangkan menurut Riksani (2012),
perawatan tali pusat yang tidak steril akan mengakibatkan beberapa gangguan
kesehatan pada bayi, diantaranya :
a. Tetanus Neonatorum
Tetanus neonatorum adalah suatu penyakit pada bayi baru lahir yang disebabkan oleh
spora yang disebut (Clostridium tetani) yang masuk melalui tali pusat. Hal ini
disebabkan akibat perawatan atau tindakan yang tidak memenuhi syarat
kebersihan.Misalnya, pemotongan tali pusat dengan menggunakan bambu atau
digunting secara tidak steril atau setelah tali pusat digunting, dibubuhi dengan berbagai
benda yang tidak seharusnya tidak steril. Tetanus neonatorum(tetanus pada bayi baru
14

lahir) ini terjadi berawal dari pemotongan atau perawatan tali pusat yang tidak
memperhatikan prinsip kesterilan alat yang digunakan saat merawat tali pusat. Gejala
yang jelas terlihat adalah adannya mulut mencucu seperti mulut ikan, mudah dan sering
kejang disertai sianosis/pucat, suhu meningkat, kaku kuduk hingga kejang. Oleh karena
itu, sangatlah penting untuk memastikan bahwa peralatan yang digunakan oleh tenaga
kesehatan untuk membantu proses persalinan adalah alat-alat yang steril.
b. Omphalitis
Salah satu infeksi yang disebakan oleh adanya bakteri seperti staphylococcus,
streptokokus, atau bakteri lainya. Bila infeksi tidak segera diobati ketika tanda-tanda
infeksi ini ditemukan, akan terjadi penyebaran ke daerah sekitar tali pusat sehingga
menyebabkan kemerahan, bengkak dan bernanah pada daerah vena tali pusat. Pada
keadaan lebih lanjut, infeksi dapat menyebar ke bagian dalam tubuh di sepanjang
umbilikus dan akan menyebabkan trombosis vena/penyumbatan vena. Oleh sebab itu,
penting dilakukan perawatan tali pusat dengan rutin dan cermat.

2.2.10 Manfaat Perawatan Tali Pusat


Menurut World Health Organization (WHO) 2014 mengatakan bahwa manfaat
perawatan tali pusat pada bayi merupakan suatu perlindungan terhadap resiko infeksi,
dan mengoptimalkan perkembangan pada kesehatan bayi. Sedangkan manfaat
perawatan tali pusat bagi ibu itu sendiri merupakan suatu bentuk tindakan untuk
mengurangi resiko stress dan khawatir yang akan dialami oleh ibu- ibu yang pertama
kalinya melahirkan. Ada beberapa manfaat perawatan tali pusat menurut admin (2009)
yaitu dapat membersihkan tali pusat dan sekitarnya dari berbagai macam jenis kotoran,
dan dapat mencegah terjadinya infeksi oleh dari adanya bakteri dan virus.
2.3 Pengetahuan
2.3.1 Definisi Pengetahuan
Pengetahuan dapat diperoleh seseorang secara alami atau diintervensi baik lansung
maupun tidak langsung.Perkembangan teori pengetahuan telah berkembang sejak
lama.Filsuf pengetahuan yaitu “Plato” menyatakan pengetahuan sebagai “kepercayaan
sejati yang dibenarkan (valid)”. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005),
15

pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran.


Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor
luar berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan social budaya. Menurut
Notoatmodjo (2007) Pengetahuan adalah hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu, pengetahuan terjadi melalui
panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan
raba. Sebagian besar pengetahuan dipengaruhi oleh mata dan telinga.Pengetahuan
adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang (Budiman,
2013).
Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor pendidikan formal. Pengetahuan
sangat erat hubungannya dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan
pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya.
Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseoran yang berpendidikan rendah
mutlak berpengetahuan rendah pula.Pengetahuan seseorang tentang suatu objek
mengandung dua aspek, yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek ini yang akan
menentukan sikap seseorang semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui,
maka akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu (Dewi dan
Wawan, 2010).
2.3.2 Jenis Pengetahuan
Menurut Budiman(2013), jenis pengetahuan dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk
pengalaman seseorang dari beberapa faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti
keyakinan pribadi, perspektif, dan prinsip
b. Pengetahuan Eksplisit
Pengetahuan eksplisi adalah pengetahuan yang telah didokumentasikan atau disimpan
dalam wujud nyata, bisa dalam wujud perilaku kesehatan. Pengetahuan nyata
dideskripsikan dalam tindakan-tindakan yang berhubungan dengan kesehatan
(Budiman, 2013)
2.3.3 Tahapan Pengetahuan
16

Pengetahuan yang dicakup di dalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat, yakni:


a. Tahu (Know)
Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari
sebelumnya.Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali
(recall) terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan
yang telah diterima.Oleh sebab
itu, “tahu” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.
b. Memahami (Comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan cara benar tentang objek
yang diketahui, dan dapat menginterpretasi materi tersebut secara benar. Orang yang
telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh,
menyimpulkan,
meramalkan, dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.
c. Aplikasi (Application)
Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah
dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).
d. Analisis (Analysis)
Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek kedalam
komponen-komponen tetapi masih di dalam suatu struktur organisasi tersebut dan
masih ada kaitannya satu sama lain.
e. Sintesis (Shyntesis)
Menunjukkan pada suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-
bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan.
f. Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau peniliaian
terhadap suatu materi atau objek (Notoatmodjo, 2007).
2.3.4 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan
a. Pendidikan
Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan
didalam dan diluar sekolah (baik formal maupun nonformal),berlangsung seumur
17

hidup. Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau
kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan
penelitian. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan
seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan
tinggi, maka seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang
lain maupun media massa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak
pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan. Pengetahuan sangat erat kaitannya
dengan pendidikan tinggi, orang tersebut akansemakin luas pula pengetahuannya.
Namun, perlu ditekankan bahwa seorang yang berpendidikan rendah tidak berarti
mutlak berpengetahuan rendah pula.Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh
pendidikan nonformal. Pengetahuan seseorang tentang suatu objek juga mengandung
dua aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya
menentukan sikap seseorang terhadap objek tertentu. Semakin banyak aspek positif
dari objek yang diketahui akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap objek
tersebut.
b. Informasi/media massa.
Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat
memberikan pengaruh jangka pendek (immediateimpact)sehingga menghasilkan
perubahan atau peningkatan kemajuan.Majunya teknologi akan bersedia bermacam-
macammedia massa yang dapat mempengaruhi pengetahun masyarakat tentang inovasi
baru. Sebagai serana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio,
surat kabar, majalah dan lain-lain.Dalam penyampaian irformasi sebagai tugas
pokonya, media massa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat
mengarahkan opini kognitif baru bagi terbentuknya pengetahuan
terhadap hal tersebut.
c. Sosial Budaya dan Ekonomi
Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah
yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah
pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan
18

menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu


sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.
d. Lingkungan.
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitar individu, baik lingkungan fisik,
biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya
pengetahuan kedalam individu yang berada di lingkungan tersebut. Hal ini terjadi
karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak, yang akan direspon sebagai
pengetahuan oleh setiap individu.
e. Pengalaman.
Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh
dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam
bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional
serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan
mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara
ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.
f. Usia
Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin
bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya,
sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya individu
akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak
melakukan persiapan melakukan demi suksesnya upaya menyasuaikan diri menuju usia
tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk
membaca.
2.3.5 Cara Memperoleh Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2010), dan berbagai macam cara yang telah digunakan untuk
memperoleh kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi
dua, yakni :
a. Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian
19

ilmiah. Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh kebenaran
pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan. Secara
sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa melalui penelitian.
b. Cara modern atau ilmiah, yakni melalui proses penelitian
Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih
sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau popular
disebut metodologi penelitian(researchmetodology)
2.3.6 Cara Pengukuran Pengetahuan
Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan memberikan seperangkat alat
tes/kuesioner tentang objek pengetahuan yang mau diukur.Selanjutnya dilakukan
penilaian dimana setiap jawaban benar dari masing-masing pertanyaan diberi nilai 1
jika salah diberi nilai 0 (Notoatmodjo, 2003).

2.4 Sikap
2.4.1 Pengertian Sikap
Masih menurut Notoatmodjo (2007), sikap merupakan reaksi atau respon yang masih
tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek.Dapat disimpulkan bahwa
manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat ditafsirkan
terlebih dahulu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi
merupakan
predisposisi tindakan suatu perilaku. Alport (1954) yang dikutip Notoatmodjo (2007)
menjelaskan bahwa sikap itu mempunyai 3
komponen pokok yaitu :
a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek
b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek
c. Kecenderungan untuk bertindak (tend tobehave)
2.4.2 Komponen Sikap
a. Kesadaran
Dengan adanya kesadaran, maka seseorang akan lebih peka terhadap sesuatu untuk
bagaimana menyikapinya
20

b) Perasaan
Perasaan adalah segmen emosional atau perasaan dari sebuah sikap, yang
menimbulkan hasil akhir perilaku.
c) Perilaku
Merupakan sikap merujuk pada suatu maksud untuk berprilaku dalam cara tertentu
terhadap sesuatu atau seseorang.
2.4.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap
Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaryhi sikap. Menurut Azwar (2007) :
a. Pengalaman pribadi.
Pengalaman yang telah didapatkan sebelumnya akan menjadi pembelajaran yang akan
membentuk sikap.
b. Pengaruh orang lain yang dianggap penting.
Orang lain disekitar kita merupakan salah satu diantara komponen social yang ikut
mempengaruhi sikap kita seseorang yang kita anggap.penting akan banyak
mempengaruhi pembentukan sikap kita terhadap sesuatu
c. Pengaruh budaya.
Kebudayaan mempenyai pengaruh besar terhadap pembentukkan sikap kita terutama
kebudayaan dimana kita hidup dan dibesarkan.
d. Media massa
Berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain
mempunyai pengaruh besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang.
e. Pengaruh faktor emosional
Adalah suatu bentuk sikap merupakan peryataan yang disadari oleh emosi yang
berfungsi sebagai penyaluran frustsi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan
ego.Sikap ini dapat merupakan siakp yang sementara dan segera berlalu begitu frustasi
telah hilang.Akan
tetapi dapat pula merupakan sikap yang dapat bertahan lama. Dengan kata lain, fungsi
sikap merupakan (reaksi terbuka) atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi
perilaku (tindakan) atau reaksi tertutup. Seperti halnya pengetahuan, sikap terdiri dari
beberapa
21

tingkatan yaitu :
a. Menerima (receiving), yaitu sikap dimana seseorang atau subjek mau dan
memperhatikan stimulus yang diberikan (objek)
b. Menanggapi (responding), yaitu sikap memberikan jawaban atau tanggapan
terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi
c. Menghargai (valuing), yaitu sikap dimana subjek atau seseorang memberikan nilai
yang positif terhadap objek atau stimulus. Dalam arti membahasnya dengan orang
lain dan bahkan mengajak atau mempengaruhi orang lain merespon
d. Bertanggungjawab (responsible), sikap yang paling tinggi tindakannya adalah
bertanggungjawab terhadap apa yang diyakininya.
2.4.4 Cara Mengukur Sikap
2.4.4.1 Pengamatan Perilaku.

Pengamatan perilaku langsung dilakukan terhadap tingkah laku individu mengenai


objek psikologis tertentu. Cara ini penggunaannya amat terbatas, karena amat
bergantung dengan jumlah individu yang diamati dan berapa banyak aspek yang
diamati. Semakin banyak faktor-faktor yang harus diamati, maka makin sukar serta
makin kurang objektif pengamatan terhadap tingkah laku individu. Selain itu juga
apabila tingkah laku yang diinginkan terhadap objek psikologis tertentu seringkali
tidak terjadi sesuai dengan yang diinginkan, maka hasil pengamatan belum dapat
dikatakan menggambarkan keadaan yang objektif.

2.4.4.2 Wawancara Langsung

Wawancara langsung digunakan untuk mengetahui bagaimana perasaan seseorang


terhadap objek psikologi yang dipilihnya, maka cara yang paling mudah dilakukan
adalah dengan menanyakan secara langsung melalui wawancara (direct questioning).
Oleh karena itu, dalam metode ini jawaban yang diberikan dapat dijadikan indikator
sikap seseorang. Jawaban yang diperoleh dapat pula dikategorikan dimana individu
memiliki sikap yang sesuai ataupun sikap yang tidak sesuai dengan objek psikologis
ataupun tidak dapat menentukan sikap sarna sekali (ragu-ragu). Kelemahan dari cara
22

ini adalah apabila individu yang diberi pertanyaan tidak dapat menjawab sarna sekali
sehingga kita tidak dapat mengetahui pendapat atau sikapnya.

2.4.4.3 Pengungkapan Langsung

Suatu metode pengembangan dari wawancara langsung adalah pengungkapan


langsung (direct assessment) yang dilakukan secara tertulis dengan menggunakan baik
item tunggal maupun ganda. Prosedur pengungkapan langsung dengan item tunggal
sangat sederhana. Responden diminta menjawab langsung suatu pertanyaan sikap
secara tertulis dengan memberi tanda setuju atau tidak setuju. Kebebasan responden
lebih dijamin dalam menjawab pertanyaan karena ia tidak harus menuliskan nama atau
identitasnya.
23

BAB 3
KERANGKA KERJA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konsep


Pada skripsi penelitian ini yang diteliti yaitu Gambaran Tingkat Pengetahuan dan
Sikap Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa
Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Sehingga kerangka
konsep penelitian yaitu sebagai berikut:

Gambaran Pengetahuan
a. Memandikan bayi diukur sampai ke tahap
Faktor-faktor yang
mengaplikasikan
mempegaruhi pengetahuan
dan sikap
b. Merawat tali pusat diukur sampai tahap
a. Usia mengaplikasikan
b. Pendidikan
Gambaran Sikap
c. Pekerjaan a. Memandikan bayi diukur sampai ke tahap
pengungkapan langsung

b. Merawat tali pusat diukur sampai tahap


Keterangan: pengungkapan langsung

: Variabel yang diteliti

Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Hipotesis Penelitian


Diketahui Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan
Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara

23
24

3.3 Definisi Operasional


Tabel 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat ukur Kriteria Skala
Oprasional Objektif
Pengetahuan Segala Kuisioner - Jika Ordinal
sesuatu yang
dalam menjawab
diketahui ibu
memandikan nifas tentang benar
cara
bayi diberikan
memandikan
bayi. nlai 1
- Jika
menjawab
salah
diberikan
nilai 0
Dengan
Kategori
1. Pengetahuan
kurang : bila
responden
menjawab
benar
pertanyaan
1-6 dari
jumlah
pertanyaan.
2. Pengetahuan
cukup : bila
responden
25

menjawab
benar
pertanyaan
7- 13 dari
jumlah

Pertanyaan
3. Pengetahuan
Baik : bila
responden
menjawab
benar
pertanyaan
14- 10 dari
jumlah

Pertanyaan
Pengetahuan Pengetahuan Kuisioner - Jika Ordinal
Merawat yang menjawab
Tali Pusat dimaksud benar
adalah diberikan
segala sesuatu nlai 1
yang - Jika
diketahui oleh menjawab
responden salah
tentang diberikan
pengertian nilai 0
pengetahuan Dengan kategori
merawat tali
1. Pengetahuan
pusat.
kurang : bila
responden
26

menjawab
benar
pertanyaan
1-6 dari
jumlah
pertanyaan.
2. Pengetahuan
cukup : bila
responden
menjawab
benar
pertanyaan
7- 13 dari
jumlah

pertanyaan
- Pengetahuan
Baik : Bila
responden
menjawab
benar
pertanyaan
14 -20 dari
jumlah
pertanyaan
Sikap dalam Pandangan Kuisioner. 1. Negatif Ordinal
memandikan penilaian apabila skor
bayi positif atau responden
negatif 20-40
terhadap hal –
27

hal yang 2. Positif


berhubungan apabila skor
dengan cara responden
memandikan 41- 60
bayi.
Sikap dalam Pandangan Kuisioner 1. <30 : sikap Ordinal
perawatan penilaian negatif
tali pusat positif atau
2. >30 : sikap
negatif
positif
terhadap hal –
hal yang
berhubungan
dengan cara
memandikan
bayi.
BAB 4
METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian


Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan metode survey untuk
mengidentifikasi gambaran sikap ibu dalam memandikan bayi dan perawatan tali
pusat di Desa Warisa Kecamatan Talawaan, Kabupaten Minahasa Utara. (Setiadi,
2013)

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian


4.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini telah dilakukan di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara.
4.2.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2020.

4.3 Populasi dan Sampel


4.3.1 Populasi
Populasi adalah pengelompokan seluruh kasus yang disesuaikan dengan
seperangkat kriteria yang ditentukan sebelumnya, misalnya variabel-variabel dan
indikator-indikator yang ditetapkan peneliti (Sumampouw & Andarini, 2015).
Berdasarkan pendapat itu, populasi dalam penelitian ini adalah ibu post partum
yang ada di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
Berdasarkan hasil populasi ibu yang memenuhi kriteria sebanyak 33 ibu.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang digunakan sebagai dasar penarikan
kesimpulan penelitian.(Sumampouw&Andarini,2015).Pada penelitiaan ini
menggunakan teknik total sampling dengan artian peneliti mengambil sampel
dengan kriteria ibu yang pernah mengalami persalinan pada maksimal di minggu 6

28
29

– 8 pasca persalinan, tidak masuk dalam PDP atau terinfeksi Virus Covid-19, dapat
membaca dan bersedia menjadi responden.
4.4 Instrumen Penelitian
4.4.1 Instrumen Penelitian Pengetahuan Memandikan Bayi
Kuisioner penelitian pengetahuan memandikan bayi yang digunakan merupakan
kuisioner yang sudah baku dan sudah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil
0,934 serta sudah pernah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Kuisioner
pengetahuan memandikan bayi ini diadopsi dari instrument penelitian dari
Irmawati Susilo. Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan
ibu post partum sebanyak 20 pertanyaan. Dalam kuisioner pengetahuan
memandikan bayi akan diukur sampai tahap pengaplikasian apakah ibu sudah
melakukan dengan baik atau tidak dalam memandikan bayi dan pengukuran
pengaplikasiannya akan diukur melalui kuisioner yang akan diberikan pada ibu.
Untuk menilai pengetahuan ibu dilakukan penyekoran yang menyediakan dua
alternative jawaban, yaitu : (a) bila jawaban “benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika
jawaban “salah” skornya 0 (nol), untuk mendapatkan kriteria digunakan
perhitungan sebagai berikut :

a. Menentukan skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar : 20
Skor terkecil : 0
b. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil


= 20 - 0 = 20

c. Menentukan nilai panjang kelas (i)

Rentang
Panjang kelas (i) =
Banyak Kelas
30

20
=
30
= 6,6
a. Menentukan skor kategori

Kurang = 0 + 6,6 = 6,6 dibulatkan 7 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya


benar menjawab 0-6 pertanyaan)
Cukup = 6,7 + 6,6 = 13,3 dibulatkan 13 (Dari jumlah pertanyaan, responden
hanya benar menjawab 7-13 pertanyaan)
Baik = 13,4 + 6,6 = 20 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya
benar menjawab 14-20 pertanyaan).

4.4.2 Instrumen Penelitian Pengetahuan Merawat Tali Pusat


Kuisioner penelitian pengetahuan merawat tali pusat yang digunakan merupakan
kuisioner yang sudah baku dan sudah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil
0,947 serta sudah pernah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Kuisioner
pengetahuan merawat tali pusat ini diadopsi juga dari instrument penelitian dari
Irmawati Susilo. Instrumen penelitian untuk Sikap dalam memandikan bayi
menggunakan kuisioner berisikan 20 pertanyaan untuk mengetahui pengetahuan
ibu tentang merawat tali pusat. Dalam kuisioner pengetahuan merawat tali pusat
akan diukur sampai tahap pengaplikasian apakah ibu sudah melakukan dengan baik
atau tidak dalam merawat tali pusat dan pengukuran pengaplikasiannya akan diukur
melalui kuisioner yang akan diberikan pada ibu. Untuk menilai pengetahuan ibu
dilakukan penyekoran yang menyediakan dua alternative jawaban, yaitu : (a) bila
jawaban “benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika jawaban “salah” skornya 0 (nol)
menyesuaikan dengan pernyataan yang ada ada pernyataan yang positing dan ada
pernyataaan yang negatif.
untuk mendapatkan kriteria digunakan perhitungan sebagai berikut :
31

b. Menentukan skor terbesar dan terkecil

Skor terbesar : 20
Skor terkecil : 0
c. Menentukan nilai rentang (R)

Rentang = skor terbesar – skor terkecil


= 20-0 = 20

d. Menentukan nilai panjang kelas (i)

Rentang
Panjang kelas (i) =
Banyak Kelas

20
=
30
= 6,6
e. Menentukan skor kategori

Kurang = 0 + 6,6 = 6,6 dibulatkan 7 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya


benar menjawab 0-6 pertanyaan)
Cukup = 6,7 + 6,6 = 13,3 dibulatkan 13 (Dari jumlah pertanyaan, responden
hanya benar menjawab 7-13 pertanyaan)
Baik = 13,4 + 6,6 = 20 (Dari jumlah pertanyaan, responden hanya
benar menjawab 14-20 pertanyaan).
4.4.3 Instrumen Penelitian Sikap Memandikan Bayi
Kuisioner penelitian sikap memandikan bayi yang digunakan merupakan kuisioner
yang sudah baku dan sudah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil 0,884 serta
sudah pernah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Kuisioner sikap memandikan
32

bayi ini diadopsi dari instrument penelitian dari Sitti Fatimah. Dalam kuisioner
sikap memandikan bayi akan diukur sampai tahap pengungkapan langsung apakah
ibu memiliki sikap positif atau negatif dalam memandikan bayi dan pengukuran
tahap pengukapan langsung akan diukur melalui kuisioner yang akan diberikan
pada ibu.Instrumen penelitian untuk Sikap dalam memandikan bayi menggunakan
kuisioner berisikan 20 pertanyaan untuk mengetahui sikap ibu tentang memandikan
bayi dengan menggunakan tiga kategori pertanyaan sebagai berikut: a) bila bentuk
pertanyaan positif, dengan jawaban : sangat setuju (SS) skornya 3, setuju (S)
skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 1; b) bila bentuk pertanyaan negatif dengan
jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS)
skornya 3.
a. Menentukan skor terbesar dan kecil
Skor terbesar : 60
Skor terkecil : 20
b. Menentukan nilai rentang (R)
R : Skor terbesar – skor terkecil
60 – 20 = 40
c. Menentukan nilai panjang kelas (i)
Rentang
Panjang kelas (i) =
Banyak kelas
40
2
= 20
Positif = Jika memiliki jumlah 41-60
Negatif = Jika memiliki jumlah 20-40
33

4.4.4 Instrumen Penelitian Sikap Perawatan Tali Pusat


Kuisioner penelitian sikap merawat tali pusat yang digunakan merupakan kuisioner
yang sudah baku dan sudah diuji validitas dan reabilitas dengan hasil conbranch
alpha 0,720 serta sudah pernah dilakukan dipenelitian sebelumnya. Dalam
kuisioner sikap merawat tali pusat akan diukur sampai tahap pengungkapan
langsung apakah ibu memiliki sikap positif atau negatif dalam merawat tali pusat
dan pengukuran tahap pengukapan langsung akan diukur melalui kuisioner yang
akan diberikan pada ibu.Instrument yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan kuisioner dengan 10 pernyataan. Dalam Skala Likert, terdapat
beberapa kategori yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu – Ragu (RR), Tidak
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan masing – masing nilai berdasarkan:

Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif Nilai

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

Kuisioner sikap merawat tali pusat terdiri dari 10 pertanyaan. Untuk menentukan
skor keseluruhan yaitu:
max score (x1) + min score (x2)
Rumus Cutt off point =
2
60
=
2
= 30
34

Nilai median diperoleh yaitu 30, sehingga apabila total jawaban responden ≥ 30
dikategorikan sikap positif dan jika ≤ 30 dikategorikan sikap negatif.
4.5 Prosedur Pengumpulan data
4.5.1 Tahap Orientasi
a. Peneliti mempersiapkan materi dan konsep yang mendukung penelitian ini
dengan membaca beberapa referensi yang menunjang penelitian ini baik
beberapa referensi buku maupun jurnal atau artikel.
b. Peneliti melakukan studi pendahuluan di desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara.
c. Peneliti menyusun proposal penelitian untuk di konsultasikan kepada dosen
pembimbing I dan pembimbing II melalui online.
d. Peneliti selanjutnya melakukan revisi proposal penelitian sebelum
melaksanakan penelitian dan dikonsultasikan kembali kepada dosen
pembimbing I dan pembimbing II melalui online.
e. Peneliti mengajukan surat permohonan penelitian kepada Pemerintah Desa
Warisa.

4.5.2 Tahap Pelaksanaan


Pengumpulan data dimulai dengan membuat surat izin penelitian di bagian
akademik Program Studi Ilmu Keperawatan dan ditunjukkan di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Setelah mendapatkan izin dari
pihak pemerintah desa, untuk penelitian pengumpulan data dilakukan dengan cara:
1. Ibu yang memiliki kriteria (calon responden), dijelaskan dengan maksud dan
tujuan penelitian dengan menunjukkan lembar Informed Consent untuk
memberikan persetujuan menjadi rsponden secara online dan untuk informed
consent secara online akan dibagikan lewat personal chat di WhatsApp.
2. Untuk mengetahui sikap ibu dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat
yang ada di Desa Warisa, peneliti akan memberikan kuisioner dalam
memandikan bayi dan perawatan tali pusat.
35

3. Ibu akan diberikan kuisioner tentang sikap dalam memandikan bayi dan
perawatan tali pusat dan kuisioner akan diberikan melalui google form.
4. sebelum melakukan pengisian google form peneliti akan membuat grup
WhatsAppuntuk mensosialisasikan cara pengisian lewat google form.
5. Peneliti akan megirimkan linkgoogle form yaitu
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSczMiAW8vTXJo1DtEiQo9rDC
O6TSmt3b_PSO-4mU-caOwOICw/viewform?usp=pp_url dan akan dibagikan
kepada responden.
6. Responden akan mengakses link google form yang sudah dibagikan dan akan
menjawab pertanyaan di dalam google form tersebut sesuai dengan
pengetahuan ibu post partum.
7. Setelah itu, responden akan mengirimkan tanggapan jika sudah selesai mengisi
pertanyaan yang ada di google form.
8. Jika ada responden yang tidak memiliki handphone, peneliti akan mengunjungi
responden dan akan diarahkan untuk mengisi kuisioner secara manual dengan
memerhatikan standar keamanan dengan menggunakan APD saat melakukan
kunjungan rumah kepada responden.
9. Data yang diperoleh dari pengumpulan data selanjutnya diolah secara manual
menggunakan kalkulator dengan rumus sebagai berikut :
S=R
Keterangan:
S = Skor yang diperoleh
R = Jawaban yang benar
Data yang telahdiolahselanjutnyadianalisissecaradeskriptif, dengan melihat
presentase data yang terkumpul dan disajikan table distribusi frekuensi
kemudian dicari besarnya presentase jawaban masing-masing responden dan
selanjutnya dilakukan pembahasan dengan menggunakan teori kepustakaan
yang ada. Analisis data dilakukan dengan menggunakan rumus distribusi
frekuensi sebagai berikut:
P = f/n × 100%
36

Keterangan:
P = Persentase yang dicari
f =Frekuensi factor variable
n = Jumlah sampel
Setelah itu, data akan dikumpulkan dan dimasukkan dalam master tabel dan
pengolahan data dilakukan melalui analisis statistik dengan menggunakan
komputer.
4.6 Analisa Data
Analisa data yang di gunakan adalah analisa univariat bertujuan untuk menjelaskan
atau mendeskripsikan setiap variabel penelitian. Uji yang dilakukan dengan
statistik deskriptif (Notoatmodjo, 2010). Analisis univariat digunakan untuk
mendeskripsikan karakteristik atau statistik deskriptif variabel yang diteliti yaitu
gambaran sikap dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat oleh ibu post
partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara.
4.7 Pengolahan Data
Data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan melalui tahap
sebagai berikut:
1. Editting (pemeriksaan kembali) yaitu setelah data gambaran pengetahuan sikap
ibu dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat selanjutnya akan
dilakukan editting untuk mengecek kelengkapan, kesinambungan dan
keseragaman untuk menjamin validitas data.
2. Codding (Pengkodean) yaitu pemberian simbol atau pengodean jawaban
responden pada kuesioner dan lembar observasi untuk memudahkan dalam
pengelolaan data (Surahman, Rachmad, Supandi, 2016).
3. Scoring (Pemberian skor) Instrumen penelitian untuk pengetahuan
memandikan bayi berisikan 15 pertanyaan pengetahuan ibu dilakukan
penyekoran yang menyediakan dua alternative jawaban, yaitu : (a) bila jawaban
“benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika jawaban “salah” skornya 0 (nol).
Instrumen penelitian untuk pengetahuan dalam perawatan tali pusat berisikan
20 pertanyaan pengetahuan ibu dilakukan penyekoran yang menyediakan dua
37

alternative jawaban, yaitu : (a) bila jawaban “benar” skornya 1 (satu) ; (b) jika
jawaban “salah” skornya 0 (nol).
Instrumen penelitian untuk Sikap dalam memandikan bayi menggunakan
kuisioner berisikan 20 pertanyaan untuk mengetahui sikap ibu tentang
memandikan bayi dengan menggunakan tiga kategori pertanyaan sebagai
berikut: a) bila bentuk pertanyaan positif, dengan jawaban : sangat setuju (SS)
skornya 3, setuju (S) skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 1; b) bila bentuk
pertanyaan negatif dengan jawaban : sangat setuju (SS) skornya 1, setuju (S)
skornya 2, tidak setuju (TS) skornya 3.
Instrument yang digunakan dalam penelitian sikap merawat tali pusat ini
menggunakan kuisioner dengan 10 pernyataan. Dalam Skala Likert, terdapat
beberapa kategori yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu – Ragu (RR),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS) dengan masing – masing nilai
berdasarkan:

Pertanyaan Positif Nilai Pertanyaan Negatif Nilai

Sangat Setuju 5 Sangat Setuju 1

Setuju 4 Setuju 2

Ragu-ragu 3 Ragu-ragu 3

Tidak Setuju 2 Tidak Setuju 4

Sangat Tidak Setuju 1 Sangat Tidak Setuju 5

4. Processing (Entri Data) yaitu melakukan entri data dari kuesioner gambaran
pengetahuan dan sikap ibu dalam memandikan bayi dan perawatan tali pusat
oleh ibu yang diperoleh dan dianalisis.
5. Cleaning (Pembersihan Data) yaitu pengecekan kembali gambaran
pengetahuan dan sikap ibu dalam memandkan dan perawatan tali pusat oleh
ibu yang sudah dientri apakah ada kesalahan atau tidak.
38

4.8 Etika Penelitian


1. Informed Consent (Lembar Persetujuan)
Lembar persetujuan ini diberikan kepada responden yang akan diteliti yang
memenuhi kriteria dan disertai judul penelitian. Bila responden menolak maka
peneliti tidak akan memaksakan kehendak dan tetap menghormati hak-hak
responden.
2. Anonymity (Nama Inisial)
Untuk menjaga kerahasiaan responden, maka peneliti tidak akan mencantumkan
nama responden tetapi lembar tersebut diberi inisial.
3. Confidentiality (Kerahasiaan Responden)
Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya kelompok data
tertentu yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian. Data yang telah
dikumpulkan disimpan dan akan diolah, serta hanya bisa diakses oleh peneliti dan
pembimbing.
BAB 5
HASIL PENELITIAN

5.1 Gambaran Umum Tempat Penelitian


Desa Warisa terletak di Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara. Desa Warisa
berlokasi sejauh 25 kilometer dari Kota Manado Sulawesi Utara. Jarak tempuh dari
kota Manado sampai Desa Warisa dengan menggunakan kendaraan mencapai 54
menit. Desa Warisa adalah salah satu desa yang ada di Kecamatan Talawaan yang
berada sekitar 11 kilometer dari pusat Kecamatan Talawaan dengan luas wilayah 865
hektar dengan penduduk 985 jiwa.
Desa warisa memiliki letak yang sangat strategis karena Desa Warisa diapit oleh 3 desa
yaitu Desa Patokaan, Desa Warisa Kampung Baru dan Desa Teep. Adapun batas-batas
desa yaitu dibagian utara berbatasan dengan Desa Lansa Kecamata Wori, di bagian
timur berbatasan dengan desa Teep Kecamatan Talawaan, di bagian selatan berbatasan
dengan Desa Patokaan Kecaamatan Talawaan dan bagian barat berbatasan langsung
dengan Desa Kampung Baru Kecamatan Talawaan.
Potensi yang menjadi unggulan Desa Warisa dibidang pertanian yaitu jagung,
holtikultura seperti sayur dan kacang-kacangan, di bidang perkebunan Desa Warisa
mengunggulkan tanaman kelapa rakyat dan buah-buahan seperti pisang, rambutan,
lansa, duku dan durian. Selain dibidang perkebunan dan pertanian masyarakat Desa
Warisa juga membudidayakan ternak.
Desa Warisa merupakan wilah kerja dari Puskesmas Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara, dan jika masyarakat sakit mereka menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di
Puskesms Talawaan. Untuk persalinan ibu juga masyarakat Desa Warisa sudah
menggunakan bantuan pelayanan kesehatan puskesmas dan rumah sakit walaupun
bebrapa masih mengandalkan pertolongan persalinan di rumah saja. Motto Desa
Warisa yaitu meningkatkan manajemen desa yang kreatif, inovatif dan produktiv serta
meningkatkan dan mengembangkan sarana yang ramah linngkungan guna mencipkan
desa yang berkualitas, berdaya saing tinggi, masyarakat yang sejahtra dan sehat.

39
40

5.2 Karakteristik Responden


Dari hasil pengumpulan data tentang gambaran tingkat pengetahuan memandikan bayi
dan merawat tali pusat oleh ibu post partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan
Kabupaten Minahasa Utara selama kurang lebih 2 minggu, didapatkan total responden
yang telah memenuhi kriteria dalam penelitian ini sebanyak 33 ibu post partum.
karakteristik responden dilihat dari bebrapa aspek diantaranya karakteristik
berdasarkan usia, pendidikan dan pekerjaan.

5.2.1 Usia
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia
Usia n %
20-23 5 15,2
24-36 26 78,8
>36 2 6,1

Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2020
Tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 33 responden, terbanyak responden dengan usia
rentang 24-36 tahun sebanyak 26 ibu post partum (78,8%)

5.2.2 Pendidikan
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan n %
SMP 1 3,0
SMA 18 54,5
S1 14 42,4
Total 33 100
Sumber : data Primer, 2020

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 33 responden, pendidikan SMA paing banyak
dengan jumlah 18 ibu post partum (54,5%).
41

5.2.3 Pekerjaan
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan n %
ASN 10 30,3
IRT 16 48,5
Karyawan Swasta 1 3,0
Mahasiswa 5 15,2
Pedagang 1 3,0
Total 33 100
Sumber : Data Primer, 2020

Tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 33 responden pendidikan IRT (Ibu Rumah Tangga)
paling banyak dengan jumlah 16 ibu post partum (48,5%).

5.3 Analisa Univariat


5.3.1 Pengetahuan Memandikan Bayi
Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Memandikan
bayi
Pengetahuan n %
Kurang 8 24,2
Cukup 12 36,4
Baik 13 39,4
Total 33 100
Sumber : data Primer, 2020

Tabel 5.4 menunjukkan bahwa dari 33 responden kebanyakan responden memiliki


pengetahuan Baik dalam memandikan bayi yaitu 13 ibu post partum (39,4%).

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan komponen pengetahuan


memandikan bayi

Identifikasi Benar Salah Mean (SD) Prioritas


komponen
42

pengetahuan f % f %
memandikan
bayi
Manajemen 8 24,2 25 75,7 1.75 (0,88) 1
memandikan
bayi secara benar
Hal-hal yang 10 30,3 23 69,7 1.69 (0,81) 2
diperhatikan
dalam
memandikan
bayi
Waktu 17 51,5 16 48,5 1.48 (0,81) 3
Memandikan
Bayi
Pengertian 23 69,7 10 30,3 1.30 (0,75) 4
Memandikan
Bayi
Total Score 1,55 (0,81)
Data Primer 2020

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu memandikan bayi ditemukan


bahwa ibu yang paling banyak benar terdapat pada indicator tentang pengetian
memandikan bayi sebanyak 23 responden (69,7%) (mean = 1,30, SD = 0,75) dan
paling banyak menjawab salah pada indicator tentang manajemen memandikan bayi
secara benar sebanyak 25 responden (75,7%) ( mean = 1,75, SD = 0,88).

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi


berdasarkan Usia
Pengetahuan Total
Usia Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
20-23 0 0 3 60 2 40 5 100
24-36 8 30,8 9 34,6 9 34,6 26 100
>36 0 0 0 0 2 100 2 100
Total 8 24,2 12 36,4 13 39,4 33 100
Sumber Data Primer 2020
43

Tabel 5.6 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan baik dalam memandikan bayi pada responden dengan usia 24-
36 tahun yaitu sebanyak 9 ibu post partum (36,6%).

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi


berdasarkan Pendidikan
Pengetahuan Total
Pendidikan Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
SMP 1 100 0 0 0 0 1 100
SMA 4 22,2 8 44,4 6 33,4 18 100
S1 3 21,4 4 28,6 7 50 14 100
Total 8 24,2 12 36,4 13 39,4 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan baik dalam memandikan bayi pada responden dengan
pendidikan S1 yaitu sebanyak 7 ibu post partum (50%).

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Memandikan Bayi


berdasarkan Pekerjaan
Pengetahuan Total
Pekerjaan Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
ASN 1 10 2 20 7 70 10 100
IRT 6 37,5 6 37,5 4 25 16 100
Mahasiswa 0 0 3 60 2 40 5 100
Karyawan 1 100 0 0 0 0 1 100
Swasta
Pedagang 0 0 1 100 0 0 1 100
44

Total 8 24,2 12 36,4 13 39,4 33 100


Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.8 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan baik dalam memandikan bayi pada responden dengan Pekerjaan
ASN yaitu sebanyak 7 ibu post partum (50%).

5.3.2 Pengetahuan Merawat Tali Pusat


Tabel 5.9 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Merawat Tali
Pusat
Pengetahuan n %
Kurang 13 39,4
Cukup 12 36,4
Baik 8 24,2
Total 33 100
Sumber : data Primer, 2020

Tabel 5.9 menunjukkan bahwa paling banyak responden yang memiliki pengetahuan
kurang dalam merawat tali pusat yaitu 13 ibu post partum (39,4).

Tabel 5.10 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan komponen pengetahuan


merawat tali pusat

Identifikasi Benar Salah Mean Prioritas


komponen (SD)
pengetahuan f % f %
merawat tali
pusat
Tanda dan gejala 6 18,2 1.81 81,8 1.81 1
infeksi pada tali (0,68)
pusat
Manajemen 8 24,2 1.75 75,7 1.75 2
perawatan tali (0,75)
pusat
Kebersihan 19 57,6 1.42 42,4 1.42 3
dalam merawat (0,87)
tali pusat
45

Total Score 1,66


(0,76)
Data Primer 2020

Berdasarkan hasil pilihan jawaban pengetahuan ibu merawat tali pusat ditemukan
bahwa ibu yang paling banyak benar terdapat pada indicator tentang kebersihan dalam
merawat tali pusat sebanyak 19 responden (57,6%) ( mean = 1,81, SD = 0,68) dan
paling banyak menjawab salah pada indicator tentang tanda dan gejala infeksi pada tali
pusat sebanyak 27 responden (81,8%) (mean = 1,42, SD = 0,87).

Tabel 5.11 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Merawat Tali Pusat


berdasarkan Usia
Pengetahuan Total
Usia Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
20-23 2 40 3 60 0 0 100
24-36 10 38,5 9 34,6 7 26,9 100
>36 1 50 0 0 1 50 100
Total 13 39,4 12 36,4 8 24,2 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.11 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan kurang dalam merawat tali pusat pada responden dengan usia
24-36 tahun yaitu sebanyak 10 ibu post partum (38,5%).

Tabel 5.12 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan Merawat Tali Pusat


berdasarkan Pendidikan
Pengetahuan Total
Pendidikan Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
SMP 0 0 1 100 0 0 1 100
SMA 9 50 7 38,9 2 11,1 18 100
46

S1 4 28,6 4 28,6 6 42,8 14 100


Total 13 39,4 12 36,4 8 24,2 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.12 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan kurang dalam merawat tali pusat pada responden dengan
pendidikan SMA yaitu sebanyak 9 ibu post partum (50%).

Tabel 5.13 Distribusi Frekuensi Responden Pengetahuan merawat tali pusat


berdasarkan Pekerjaan
Pengetahuan Total
Pekerjaan Kurang Cukup Baik
n % n % n % n %
ASN 1 10 3 20 6 60 10 100
IRT 9 56,2 6 37,5 1 6,3 16 100
Mahasiswa 1 20 3 60 1 20 5 100
Karyawan 1 100 0 0 0 0 1 100
Swasta
Pedagang 1 100 0 0 0 0 1 100
Total 13 39,4 12 36,4 8 24,2 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.13 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki pengetahuan kurang dalam merawat tali pusat pada responden dengan
Pekerjaan IRT yaitu sebanyak 9 ibu post partum ( 56,2%).

5.3.3 Sikap Memandikan Bayi


Tabel 5.14 Distribusi Frekusensi Responden Berdasarkan Sikap Memandikan Bayi
Sikap n %
Negatif 23 69,7
Positif 10 30,3
Total 33 100
Sumber : data Primer, 2020
47

Tabel 5.14 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki sikap negatif dalam memandikan bayi yaitu sebanyak 23 ibu post partum
(69,7).
Tabel 5.15 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan komponen sikap
memandikan bayi

Identifikasi Benar Salah Mean (SD) Prioritas


komponen
sikap f % f %
memandikan
bayi

Persiapan dalam 3 9,1 30 90,9 1.90 (0,50) 1


memandikan
bayi
Cara 12 36,4 21 63,6 1.63 (0,85) 2
memandikan
baik secara benar
Sikap 18 54,5 15 45,5 1.45 (0,88) 3
manajemen
memandikan
bayi
Total Score 1,66 (0,74)
Data Primer 2020

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap ibu memandikan bayi ditemukan bahwa ibu
yang paling banyak benar terdapat pada indicator tentang sikap manajemen
memandikan bayi sebanyak 18 responden (54,5%) ( mean = 1,45, SD = 0,88) dan
paling banyak menjawab salah pada indicator tentang persiapan dalam memandikan
bayi sebanyak 30 responden (90,9%) (mean = 1,90, SD = 0,50).

Tabel 5.16 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan


Usia
Sikap Total
Usia Negatif Positif
n % n % n %
48

20-23 3 60 2 40 5 100
24-36 19 73,1 7 26,9 26 100
>36 1 50 1 50 2 100
Total 23 69,7 10 30,3 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.16 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki Sikap Negatif dalam memandikan bayi pada responden dengan usia 24-36
tahun yaitu sebanyak 19 ibu post partum (73,1%).

Tabel 5.17 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan


Pendidikan
Sikap Total
Pendidikan Negatif Positif
n % n % n %
SMP 1 100 0 0 1 100
SMA 13 72,2 5 27,8 18 100
S1 9 64,3 5 35,7 14 100
Total 23 69,7 10 30,3 33 100

Sumber Data Primer 2020


Tabel 5.17 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki Sikap Negatif dalam memandikan bayi pada responden dengan pendidikan
SMA yaitu sebanyak 13 ibu post partum (72,2%).

Tabel 5.18 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Memandikan Bayi berdasarkan


Pekerjaan
Sikap Total
Pekerjaan Negatif Positif
N % n % n %
49

ASN 6 60 4 40 10 100
IRT 12 75 4 25 16 100
Mahasiswa 3 60 2 40 5 100
Karyawan 1 100 0 0 1 100
Swasta
Pedagang 1 100 0 0 1 100
Total 23 69,7 10 30,3 33 100
Sumber Data Primer 2020

Tabel 5.18 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki sikap negatif dalam memandikan bayi pada responden dengan Pekerjaan irt
yaitu sebanyak 12 ibu post partum (75%).

5.3.4 Sikap Merawat Tali Pusat


Tabel 5.19 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap Merawat Tali Pusat
Sikap n %
Negatif 19 57,6
Positif 14 42,4

Total 33 100
Sumber : data Primer, 2020

Tabel 5.19 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki sikap tidak baik dalam merawat tali pusat yaitu sebanyak 19 ibu post partum
(57,6%).

Tabel 5.20 Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan komponen sikap merawat


tali pusat

Identifikasi Benar Salah Mean (SD) Prioritas


komponen
sikap merawat f % f %
tali pusat
50

Cara perawatan 10 30,3 23 69,7 1.69 (0,83) 1


tali pusat
Manajemen 23 69,7 10 30,3 1.33 (0,81) 2
perawatan tali
pusat
Total Score 1,51 (0,82)
Data Primer 2020

Berdasarkan hasil pilihan jawaban sikap ibu merawat tali pusat ditemukan bahwa ibu
yang paling banyak benar terdapat pada indicator tentang manajemen perawatan tali
pusat sebanyak 23 responden (69,7%) ( mean = 1,33, SD = 0,81) dan paling banyak
menjawab salah pada indicator tentang cara perawatan tali pusat sebanyak 23
responden (69,7%) (mean = 1,69, SD = 0,83).

Tabel 5.21 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Merawat Tali Pusat berdasarkan
Usia
Sikap Total
Usia Negatif Positif
n % n % n %
20-23 2 40 3 60 5 100
24-36 17 65,4 9 34,6 26 100
>36 1 50 1 50 2 100
Total 20 60,6 13 39,4 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.21 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki sikap kurang baik dalam merawat tali pusat pada responden dengan usia 24-
36 tahun yaitu sebanyak 17 ibu post partum (65,4%).

Tabel 5.22 Distribusi Frekuensi Responden Sikap Merawat Tali Pusat berdasarkan
Pendidikan
Sikap Total
Pendidikan Negatif Positif
51

n % n % n %
SMP 1 100 0 0 1 100
SMA 10 55,6 8 44,4 18 100
S1 9 64,3 5 35,7 14 100
Total 20 60,6 13 39,4 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.22 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki Sikap kurang baik dalam merawat tali pusat pada responden dengan
pendidikan SMA yaitu sebanyak 10 ibu post partum (55,6%).

Tabel 5.23 Distribusi Frekuensi Responden Sikap merawat tali pusat berdasarkan
Pekerjaan
Sikap Total
Pekerjaan Negatif Positif
n % n % n %
ASN 8 80 2 20 10 100
IRT 9 56,3 7 43,7 16 100
Mahasiswa 4 80 1 20 5 100
Karyawan 1 100 0 0 1 100
swasta
Pedagang 0 0 1 100 1 100
Total 22 66,7 11 33,3 33 100
Sumber Data Primer 2020
Tabel 5.23 menunjukkan bahwa dari 33 responden paling banyak responden yang
memiliki sikap kurang baik dalam merawat tali pusat pada responden dengan Pekerjaan
IRT yaitu sebanyak 9 ibu post partum (56,3 %).
BAB 6
PEMBAHASAN

6.1 Karakteristik Responden


Seluruh responden dalam penelitian ini merupakan ibu post partum pada minggu ke 4
sampai 5 pasca persalinan yang ada di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten
Minahasa Utara.
Berdasarkan karakteristiik usia, 24 sampai 36 tahun sebanyak 78,8% dari total 33
responden ini sejalan dengan yang di kemukakan oleh Novitasary dkk, 2013 Wanita
Usia Subur adalah wanita yang masih dalam usia reproduktif yaitu antara usia 15 – 49
tahun yang sangat berpotensi mempunyai anak. Usia seseorang sangat mempengaruhi
tingkat produktivitasnya, jika usia wanita memaasuki usia lanjut maka
produktivitasnya menurun karena dipenngaruhi oleh bebraapa faktor sepeerti fisik dan
status kesehatannya bahkan seorang wanita memasuki masa menopausenya.
Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap 33 responden ditemukan mayoritas
pekerjaan ibu yaitu IRT sebanyak 16 ibu (48,5%) dan minoritas pekerjaan yaitu
Karyawaan Swasta sebanyak 1 ibu (3,0%) dan pedagang sebanyak 1 ibu (3,0%).
Menurut Notoatmodjo 2003 berpendapat bahwa pekerjaan merupakan kegiatan yang
dilakukan atau diperbuat baik mendapatkan upah atau tidak.
Berdasarkan pendidikan terakhir dari total 33 responden didapatkan pendidikan
terakhir SMP sebanyak 1 ibu (3,0%), pendidikan terakhur SMA sebanyak 18 ibu (54,
5%) dan pendidikan terakhir S1 sebanyak 14 ibu (42,4%). Menurut Notoatmodjo 2003,
kemampuan seseorang dipengaruhi oleh tigkat pendidikannya. Pendidikan yang tiggi
dapat meningkatkan kematangan intelektual seseorang seinggah pengetahuan yang
dimiliki dapat dikembangkan dan diterapkan dalam kehidupan sehari – hari.
Menurut peneliti bukan sepenuhnya hal pendidikan merupakan faktor utama penentu
tingkat pengetahuan seseorang, karena kemampuan belajar dari diri sendirilah sebagai
faktor utama pengetahuan dan sikap sesorang. Jadi pendidikan juga bisa didapat secara
informal, yaitu berupa informasi-informasi dari orang lain atau berupa pengalaman-
pengalaman yang sudah memang dapat dibuktikan kebenarannya.

52
53

6.2 Analisa Univariat


6.2.1 Pengetahuan Memandikan Bayi
Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan ibu tentang memandikan bayi dari 33
responden 8 responden berpengetahuan kurang (24,2%), 12 responden berpengetahuan
cukup (36,4%) dan 13 responden berpengetahuan baik (39,4%). Dengan pertanyaan
yang masih kurang dipahami ibu tentang pengetahuan memandikan bayi yaitu
mengenai manfaat mandi bagi bayi yaitu sebanyak 22 dari 33 responden (66,7%)
menjawab salah. Maka dapat disimpulkan pengetahuan ibu dalam memandikan bayi
termasuk dalam kategori baik walaupun masih ada beberapa responden yang memiliki
pengetahuan kurang dan cukup. Menurut peneliti Mayoritas berpengetahuan baik
karena sebagian ibu sudah bisa mengakses internet untuk bisa mencari tahu tentang
cara memandikan bayi serta mau belajar secara mandiri cara untuk memandikan bayi
secara baik dan benar. Hal ini sejalan dengan temuan penelitian yang dilakukan
sebelumnya, bahwasanya tingkat pengetahuan memandikan bayi menunjukkan
mayoritas baik sebanyak 77,5% itu dikarenakan adanya kemauan dari ibu untuk belajar
dan mencoba dalam memandikan bayi secara mandiri karena dorongan terbesar dalam
diri sendirilah dapat mampu meningkatkan pengetahuan yang baik (Gozen et al.,2019).
Menurut UNICEF rasa ingin tahu seseorang akan meningkat jika seseorang tersebut
juga terlibat aktiv untuk menggali rasa ingin tahunya bisa saja dengan mengakses
media lewat media sosial atau dengan pakar kesehatan yang dapat meningkatkan
pengetahuannya dengan data yang diperoleh mencapai 95 %.
Berdasarkan penelitian di atas tentang pengetahuan memandikan bayi oleh ibu post
partum di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara mendapatkan
hasil yaitu mayoritas berpengetahuan baik sebanyak 13 responden (39,4%) dari 33 ibu
juga ditemukan bahwa ibu yang paling banyak benar terdapat pada indicator tentang
pengetian memandikan bayi sebanyak 23 responden (69,7%) (mean = 1,30, SD = 0,75)
dan paling banyak menjawab salah pada indicator tentang manajemen memandikan
bayi secara benar sebanyak 25 responden (75,7%) ( mean = 1,75, SD = 0,88) dari hasil
ini dapatkan banyak responden yang belum mengerti terkait manajemen memandikan
bayi secara baik dan benar ini dikarenakan ibu yang masih takut dan belum mengerti
54

serta kurang paham dengan manajemen memandikan bayi secara baik dan benar.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada kuisioner pengetahuan
memandikan bayi mayoritas ibu memiliki pengetahuan baik pada rentang usia 24-36
tahun sebanyak 9 responden (36,6%) dengan pendidikan S1 sebanyak 7 responden
(50%) dan pada pekerjaan ASN sebanyak 7 responden (50%).Walaupun dalam
pengetahuan memandikan bayi sebagian besar memiliki pengetahuan baik namun
demikian masih saja ada responden yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang
menurut peneliti itu dikarenakan kurangnya informasi tentang memandikan bayi,
disamping itu mungkin adanya faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang baik
faktor internal maupun faktor eksternal. Menurut Notoadmodjo 2003, faktor internal
terdiri dari pendidikan, pekerjaan, persepsi, motivasi dan pengalaman. Sedangkan
faktor eksternal yang mempengaruhi terdiri dari lingkungan, informasi, ekonomi dan
sosial budaya.

6.2.2 Pengetahuan Merawat Tali Pusat


Dari hasil penelitian didapatkan pengetahuan responden tentang cara perawatan tali
dari 33 responden, 13 responden (39,4%) berpengetahuan kurang, berpengetahuan
cukup 12 responden (36,4%) dan responden 8 (24,2% ) yang berpengetahuan baik.
Dengan pertanyaan yang masih kurang dipahami ibu tentang pengetahuan merawat tali
pusat yaitu mengenai tanda dan gejala infeksi tali pusat pada bayi yaitu sebanyak 27
dari 33 responden (81,8 %) (mean = 1,42, SD = 0,87 menjawab salah itu berarti masih
banyak responden yang belu mengetahui dan memahami secara benar perawatan tali
pusat yang baik pada bayi maka dapat disimpulkan bahwa pengetahuan ibu tentang
cara perawatan tali pusat termasuk dalam kategori kurang. Hal sejalan dengan
penelitian yang dilakukan tentang cara perawatan tali pusat yang 70% yang merupakan
kategori pengetahuan kurang.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada kuisioner pengetahuan merawat tali
pusat mayoritas ibu memiliki pengetahuan kurang pada rentang usia 24-36 tahun
sebanyak 10 responden (38,5%) dengan pendikan SMA sebanyak 9 responden (50%)
dan pada pekerjaan IRT sebanyak 9 responden (50%).
55

Menurut peneliti minimnya pengetahuan responden tentang pengetahuan cara


perawatan tali pusat disebabkan rendahnya informasi kesehatan dalam tata cara
melakukan perawatan tali pusat dan lebih suka dan nyaman jika orang lain yang
mengerjakan contohnya baby sister atau orang tua. Menurut temuan penelitian yang
dilakukan sebelumnya sebanyak 78% mengatakan faktor yang mempengaruhi
pengetahuan, seperti pendidikan, informasi/media massa, social budaya dan ekonomi,
lingkungan, pengalaman, usia dan paritas, tapi seringkali hambatan terbesar tentang
minimnya pengetahuan dikarenakan karena faktor dalam diri sendiri dalam menyikapi
tentang pengetahuan, karena kemampuan belajar dari diri sendirilah sebagai faktor
utama pengetahuan dan sikap sesorang. Jadi pendidikan juga bisa didapat secara
informal, yaitu berupa informasi-informasi dari orang lain atau berupa pengalaman-
pengalaman yang sudah memang dapat dibuktikan kebenarannya. ( Asiegbu et
al.,2018)

6.2.3 Sikap Memandikan Bayi


Menurut pendapat Maulana (2009) Sikap itu respon yang masih tertutup dari seseorang
terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap tidak dapat langsung dilihat dan merupakan
kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu
penghayatan terhadap objek. Sikap dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Berdasarkan hasil penelitian dari 33 responden diketahui bahwa mayoritas ibu
mempunyai sikap negatif tentang memandikan bayi yaitu sebanyak 23 responden (69,7
%), dan minoritas ibu mempunyai sikap positif sebanyak 10 responden (30,3 %).
Dengan indicator pertanyaan yang masih kurang dipahami ibu tentang sikap
memandikan bayi yaitu tentang persiapan dalam memandikan bayi yaitu sebanyak 30
dari 33 responden (90,9 %) (mean=1,90, SD = 0,50) menjawab salah. Ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya, yaitu dari hasil penelitian diketahui
bahwa mayoritas ibu mempunyai sikap negatif tentang memandikan bayi 0 -7 hari yaitu
sebanyak 60,0 % dikarenakan banyak ibu yang memiliki sikap negative saat
memandikan bayi mereka, banyak yang masih kurang paham tentang sikap yang benar
56

dalam memandikan bayi tanpa mempedulikan status kesehatan bayi tersebut


(Graciacendekia, 2018).
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan pada kuisioner sikap memandikan bayi
mayoritas ibu memiliki sikap negatif pada rentang usia 24-36 tahun sebanyak 19
responden (73,1%) dengan pendikan SMA sebanyak 13 responden (72,2%) dan pada
pekerjaan IRT sebanyak 12 responden (75%).
Menurut peneliti dalam hal pengetahuan ibu tentang memandikan bayi menunjukkan
kategori baik sedangkan sikap dalam kategori kurang ini dikarenakan adanya hubungan
dengan sistem kendali seorang bahwa orang yang berpengetahuan tinggi belum tentu
akan menyikapi baik terhadap sesuatu hal itu begitupun sebaliknya orang yang
berpengetahuan rendah bisa saja baik. Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya dengan hasil yang di dapatkan 86% tentang sikap merupakan faktor yang
ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau menimbulkan perilaku/tindakan
tertentu. Sikap dapat diartikan sebagai kesiapan/kesediaan, proses ini tidak langsung
terjadi dengan sendirinya, tetapi ada beberapa tahap salah satunya dengan proses
belajar, proses belajar ini terjadi karena pengalaman seseorang dengan objek tertentu
dengan menghubungkan pengalaman yang satu dengan pengalaman lainyanya. Dengan
banyaknya pengalaman yang diperoleh dapat membantu seseorang untuk menentukan
sikap terhadap tindakan yang akan dia lakukan (Gunay et al., 2018).
6.2.4 Sikap Merawat Tali Pusat

Berdasarkan tabel 5.7 menunjukkan bahwa dari 33 responden, yang memiliki sikap
tidak baik 19 responden (57,6% ) dan 14 responden (42,4%) yang memiliki sikap baik
dalam merawat tali pusat. Dengan pertanyaan yang masih kurang dipahami ibu tentang
sikap merawat tali pusat yaitu mengenai tali pusat yang tidak boleh ditutup rapat karena
akan membuatnya menjadi lembab dan menimbulkan resiko infeksi dengan presentase
sebanyak 15 dari 33 responden (45,5%) menjawab salah Berbeda dengan penelitian
yang dilakukan sebelumnya yang didapatkan bahwa mayoritas memiliki sikap positif
sebanyak 81,25% serta indicator pertanyaan yang masih kurang di mengerti dan
dipahami ibu tentang sikap memandikan bayi yaitu tentang cara perawatan tali pusat
57

sebanyak 23 responden (69,7 %) (mean = 1,69, SD = 0,83) menjawab salah pada


indicator tersebut. Itu dikarenakan pengetahuan dan informasi yang diberikan serta
edukasi yang baik dari pihak pelayanan kesehatan sangat mempengaruhi sikap dari ibu
dalam merawat bayi baru lahir termasuk dalam sikap merawat tali pusat untuk itu
didapatkan hasil yang positif. sedangkan penelitian yang saya lakukan menunjukkan
hasil dari 33 responden mayoritas memiliki sikap negatif sebanyak 19 responden
(57,6%) dalam melakukan perawatan tali pusat bayi. Berdasarkan hasil penelitian yang
didapatkan pada kuisioner sikap merawat tali pusat mayoritas ibu memiliki sikap
negatif pada rentang usia 24-36 tahun sebanyak 17 responden (65,4%) dengan
pendidikan SMA sebanyak 10 responden (55,6%) dan pada pekerjaan IRT sebanyak 9
responden (56,3%).
Menurut peneliti, sikap tidak baik dan kurangnya pemahaman ibu terkait cara
perwaatan tali pusat yang ditunjukkan oleh responden ini, membuktikan bahwa
meskipun responden kurang mengetahui tentang perawatan tali pusat sehingga mereka
memberikan respon yang tidak baik saat melakukan perawatan tali pusat pada bayinya.
Ada juga beberapa faktor yang dapat mempengaruhi sikap seseorang, misalnya
pengalaman pribadi, apa yang telah dan sedang kita alami akan ikut membentuk dan
mempengaruhi penghayatan kita terhadap stimulus sosial.
Sejalan dengan peelitian yang dilakukan sebelumnya yang mendukung bahwa 75%
Sikap merupakan faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong atau
menimbulkan perilaku/tindakan tertentu. Jadi, jika seseorang ibu post partum memiliki
sikap yang baik tentang perawatan tali pusat, maka akan memberikan prilaku yang baik
pula untuk melakukan perawatan tali pusat pada bayinya. Sikap dapat diartikan sebagai
kesiapan/kesediaan, proses ini tidak langsung terjadi dengan sendirinya, tetapi ada
beberapa tahap salah satunya dengan proses belajar, proses belajar ini terjadi karena
pengalaman seseorang dengan objek tertentu dengan menghubungkan pengalaman
yang satu dengan pengalaman lainyanya. Dengan banyaknya pengalaman yang
diperoleh dapat membantu seseorang untuk menentukan sikap terhadap tindakan yang
akan dia lakukan. (Chingle et al.,2019)
58

6.3 Keterbatasan Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti menyadari adanya keterbatasan dalam penelitian


dari alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner penegtahuan dan sikap memandikan bayi
dan merawat tali pusat yang sudah digunakan oleh penelitian sebelumnya namun pada
penelitian ini tidak kembali diuji validitas dan reabilitasnya pada responden dengan
karakteristik yang sama dikarenakan adanya keterbatasan dari pandemi covid-19 yang
mengharuskan semuanya dilakukan dari rumah saja dengan menggunakan segala
sesuatu yang ada sesuai dengan situasi dan kondisi saat ini, sehingga untuk
pengembangan penelitian masih kurang maksimal karena semua harus menggunakan
sistem online dan tidak bertemu secara tatap muka dengan responden untuk selanjutnya
kiranya dapat menambah jumlah responden yang diteliti juga melakukan uji validitas
kembali pada responden dengan karakteristik yang sama dengan responden penelitian
dan juga bisa dapat mengevaluasi dan menindaklanjuti untuk ibu-ibu yang masih
memiliki pengetahuan yang kurang dan sikap yang masih negatif.
BAB 7
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Sebagian besar ibu di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara memiliki tingkat pengetahuan baik dalam memandikan bayi
2. Sebagian besar ibu di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara memiliki tingkat pengetahuan kurang dalam merawat tali pusat pada bayi
3. Sebagian besar ibu di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara memiliki sikap negatif dalam memandikan bayi
4. Sebagian besar ibu di Desa Warisa Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa
Utara memiliki sikap negatif dalam merawat tali pusat.
5. Gambaran pengetahuan dan sikap ibu memandikan bayi dan merawat tali pusat
bukan sepenuhnya hal pendidikan yang merupakan faktor utama penentu tingkat
pengetahuan seseorang, karena kemampuan belajar dari diri sendirilah sebagai
faktor utama pengetahuan dan sikap sesorang. Jadi pendidikan juga bisa didapat
secara informal, yaitu berupa informasi-informasi dari orang lain atau berupa
pengalaman-pengalaman yang sudah memang dapat dibuktikan kebenarannya

7.2 Saran
7.2.1 Bagi Pelayanan Kesehatan
Bagi pihak pelayanan kesehatan yang ada diharapkan dapat melihat dan
memaksimalkan pengetahuan dalam memandikan bayi selain itu juga dapat
dipertahankan atau bisa lebih ditingkatkan, dan untuk sikap perawatan bayi baru lahir
lebih khusus dalam hal memandikan bayi dan merawat tali pusat oleh ibu post partum
bisa lebih ditingkatkan dengan pemberian edukasi atau pendidikan kesehatan dalam
hal memandikan bayi dan merawat tali pusat agar ibu lebih memahami dan mengerti
tentang cara perawatan bayi secara baik dan benar apalagi tentang manajemen ibu
dalam memandikan bayi dan manajemen meraat tali pusat agar dapat
meminimalisirkan resiko buruk akan terjadi jselain itu juga pendidikan kesehatan yang
optimal dapat menambah wawasan ibu dalam hal merawat bayi lebih khusus

59
60

memandikan bayi dan merawat tali pusat secara komprehensif, optimal dan efektif.
Pihak puskesmas, rumah sakit dan pelayanan kesehatan lainnya juga diharapkan
memberikan pelatihan kepada ibu post partum secara rutin sebelum ibu kembali ke
rumah.

7.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya


Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih lanjut
mengenai pengaruh pemberian paket edukasi terhadap kemampuan ibu dalam
memandikan bayi dan merawat tali pusat agar bisa di observasi secara langsung
bagaimana ibu melakukan perawatan bayi baru lahir dalam hal ini memandikan bayi
dan merawat tali pusat dan juga bisa dilihat apakah ibu benar benar melakukannya
secara baik dan benar dan juga paket edukasi dapat lebih menambah wawasan ibu
tentang memandikan bayi dan merawat tali pusat.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar. (2007) Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.. Yogyakarta:PustakaBelajar

Aziegbu et al. (2019).Umbilical Cord Care: The Knowledge, Attitude and Practice
among Mothers in Abakaliki, Ebonyi State, South. dalam
https://www.researchgate.net/profile/Uzoma_Asiegbu/publication/333907370
_Umbilical_Cord_Care_The_Knowledge_Attitude_and_Practice_among_Mot
hers_in_Abakaliki_Ebonyi_State_South/links/5d0bd94f299bf1547c71515c/U
mbilical-Cord-Care-The-Knowledge-Attitude-and-Practice-among-Mothers-
in-Abakaliki-Ebonyi-State-South.pdf?origin=publication_detail

Admin Haryanto (2009). Komplikasi dalam Perawatan Bayi Baru Lahir. Jakarta:
Salemba Medika

KBBI (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). [online]


http:kbbi.web.id/pusat, diakses 10 Maret 2020

Bobak, Irene. M., Lowdermilk., and Jensen. (2010). Buku Ajar Keperawatan
Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Budiman (2013). Kapita Selekta Kuisioner Pengetahuan dan Sikap dalam Penelitian
Kesehatan.Jakarta:Salemba Medika

Chingle et al.(2019).Knowledge and Practice of Healthy Cord Care Among Mothers


In Angwanrukuba. dalam
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3395496.

Faisal (2007). Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta:EGC

Friedman, M.N.F., Bowden, V.R., & Jones, E.G. (2013). Buku Ajar Keperawatan
Keluarga: riset, teori, & praktik Edisi 5. Jakarta:EGC

Gozen et al. (2019). First Bathing Time of Newborn Infants after birth: A Comparative
Analysis. Dalam https://onlinelibrary.wiley.com First Bathing Time of
Newborn Infants after birth: A Comparative Analysis
/doi/full/10.1111/jspn.12239

Green,C. J and J. M. Wilkinson. (2012). Rencana Asuhan Keperawatan


Maternal & Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC

Graciacendikia (2018) Tingkat Pengetahuan Memandikan Bayi di Tegineneng


Lampung Selatan. dalam
https://jurnal.stikesperintis.ac.id/index.php/JAKS/article/view/264/162
diakses pada 14 Maret 2020

61
62

Gunay et al.(2018). The Effect of Tub Bathing on the Newborn Pain: A Randommized
Clinical Trial. dalam
https://www.internationaljournalofcaringsciences.org/docs/56_1-
gunay_original_10_2.pdf

Hadijanto B, (2012). Pendarahan pada Kehamilan Muda In: Ilmu Kebidanan

Hidayat, Alimul. (2012) Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data.


Jakarta: Salemba Medika

Linda (2007) Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Paska Melahirkan
Dalam Perawatan Tali Pusat Bayi Di Wilayah Kerja Puskesmas Kupang
Kabupaten Mojokerto. dalam https://e-
journa.unair.ac.id/JNERS/article/download/3864/2624 diakses pada 22 April
2020

Manuaba,C., Manuaba, F.,& Manuaba.2010.Gawat Darurat Obstretri Ginekologi


& Obstretri Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.Jakarta:EGC

Maulana Oscar (2009). Pengetahuan dan Sikap Individu. Jakarta:Graha Jaya

Marmi. (2012). Asuhan Neonatus, bayi, balita, dan anak prasekolah. Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.

Mitayani. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Salemba Medika Jakarta.

Mochtar, Rustam. (2012) .Sinopsis obstetri : obstetri operatif, obstetri sosial, jilid
2. Jakarta: EGC

Notoadmodjo (2007). Dasar-dasar Ilmu dan seni Metodologi Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta

Nugroho, Taufan. (2011).Buku Ajar Obstretri.yogjakarta:Nuha Medika

Nursalam, Susilaninggrum, R., & Utami, S. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi dan

Anak (untuk perawat dan bidan). Jakarta: Salemba Medika

Priyono Y (2010). Merawat Bayi Tanpa Baby Sitter, Yogyakarta: Medika


Pressindo.

Pujiastuti (2014). Gambaran Perawatan Tali Pusat pada Ibu Primipara di Puskesmas
Banyuwangi. Dalam
http://ojshafshawaty.ac.id/index.php/jpengmas/article/download/6/6 diakses
pada 16 April 2020

Putra, S.R. (2012). Asuhan Neonatus: bayi dan balita untuk keperawatan dan
63

kebidanan. Jogjakarta:D-Medika.

UNICEF (2012). Indonesia Laporan Tahunan. Geneva:UNICEF

Williams Cunningham (2013)., Obstetri and Gynecology. Jakarta:EGC

Sumampow, Andriani (2015). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:EGC

Notoatmodjo, (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Perilaku


Kesehatan.Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmodjo, (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.

Riksani, R. (2012). Keajaiban ASI (Air Susu Ibu). Jakarta: Dunia Sehat

Saleha, Sitti. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas. Jakarta : Salemba

Medika

Setiadi (2013). Konsep Dan Proses Keperawatan Keluarga .Yogyakarta: Graha


Ilmu.

Sodikin, (2013) Asuhan Keperawatan Anak Gangguan Sistem Gastrointestinal.


Jakarta: Salemba Medika

Sulistyawati. A. (2013). Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan. Jakarta:


Salemba Medika

Suherni, (2013). Perawatan Masa Nifas. Yogyakarta: Fitramaya

Wawan dan Dewi, 2010, Teori dan Pengukuran Pengetahuan dan, Sikap dan
Perilaku Manusia, Yogyakarta : Nuha Medika

WHO (2014). Maternal Mortality: World Health Organization.


Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada Yth:
Saudara/saudari
Calon responden
di-
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas Sam
Ratulangi Fakultas Kedokteran Program Studi Ilmu Keperawatan.

Nama : Militia Christy Aprilia Sundalangi

Nim : 16011104018
Akan mengadakan penelitian dengan judul :

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan


Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Penelitian ini tidak akan menimbulkan akibat yang merugikan bagi saudari
sebagai responden. kerahasiaan semua informasi yang diberikan akan di jaga dan hanya
digunakan untuk kepentingan penelitian tidak untuk di publikasikan.

Apabila saudari menyetujui, penulis mohon kesediaannya untuk


menandatangani lembar persetujuan dan menjawab dengan benar kuesioner yang ada.

Atas kerjasama dan kesediaan saudari menjadi responden, penulis ucapkan


terima kasih.

Manado, Meil 2020

Peneliti
Lampiran 2

PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : _________________

Umur : _________________

Jenis Kelamin : _________________

Dengan ini menyatakan bersedia turut berpartisipasi sebagai responden penelitian


yang dilakukan oleh mahasiswa Militia Christy Aprilia Sundalangi dengan judul :

Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan Bayi dan


Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara

Demikian persetujuan dari saya.

Manado, Mei 2020

Responden

____________________
Lampiran 3

KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI OLEH IBU POST PARTUM DI
DESA WARISA KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA
UTARA
I. Petunjuk Pengisian

a. Isilah identitas Saudara di bawah ini sesuai keadaan Saudara.

b. Pilihlah salah satu jawaban dari pertanyaan di bawah ini dengan cara
memberi tanda silang (X) pada jawaban yang telah disediakan.

II. DATA DEMOGRAF

No.Responden :

Umur : Tahun

Pendidikan :

Pekerjaan :

III. Pengetahuan

Berilah tanda silang (X) pada jawaban yang Anda anggap benar.

1. Apakah yang dimaksud dengan mandi ?

a. Mandi adalah menyiram tubuh dengan air

b. Mandi adalah membersihkan tubuh dengan air dengan cara menyiram ,


merendam diri dalam air.

c. Mandi adalah menggunakan air hangat.

2. Apakah manfaat mandi bagi bayi ?

a. Agar bayi tidak rewel


b. Tubuh bayi tetap bersih.

c. Agar bayi tetap segar

3. Bayi yang baru lahir sebaiknya dimandikan setelah :

a. Enam jam

b. Delapan jam

c. Segera setelah lahir

4. Waktu yang tepat memandikan bayi pada pagi hari adalah :

a. Pukul 05.00-06.00 WITA.

b. Pukul 07.00-08.00 WITA.

c. Pukul 09.00-10.00 WITA.

5. Waktu yang tepat memandikan bayi pada sore hari adalah :

a. Pukul 15.00-16.00 WITA

b. Pukul 16.30-17.00 WITA

c. Pukul 17.30-18.00 WITA.

6. Bagaimanakah cara memasukkan bayi ke dalam bak mandi ?

a. Sanggahlah kepala bayi dengan tangan kiri dan jari ibu diselipkan diantara ketiak bayi
dan tangan kanan ibu memegang kaki bayi.

b. Kedua tangan ibu memegang ketiak ibu.

c. Sanggahlah kepala bayi dengan dengan telapak tangan kiri ibu dan tangan dan tangan
kanan ibu memegang kaki bayi.

7. Di daerah yang panas sebaiknya bayi dimandikan :

a. Setiap pagi saja


b. Setiap pagi dan sore hari

c. Tidak dimandikan

8. Di daerah pegunungan sebaiknya bayi dimandikan :

a. Pada pagi hari

b. Pada sore hari

c. Tidak dimandikan

9. Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan saat memandikan bayi yaitu :

a. Tersenyumlah saat memandikan bayi

b. Berbicaralah pada anak anda dengan kalimat yang sederhana dan lembut.

c. Mendengarkan musik klasik

10. Berikut ini hal-hal yang tidak dianjurkan saat memandikan bayi yaitu:

a. Memandikan bayi segera setelah makan.

b. Memandikan bayi sebelum makan

c. Memandikan bayi saat akan tidur

11. Ruangan yang baik saat memandikan bayi adalah :

a. Ruangan yang tidak dingin

b. Ruangan yang tidak berangin

c. Ruangan yang terbuka

12. Urutan memandikan bayi yang benar adalah;

a. Kepala, wajah, tubuh, tangan, dan kaki

b. Wajah, tubuh, kepala, tangan, dan kaki


c. tubuh, tangan, kaki, kepala dan wajah setelah itu bilas bayi dengan air di dalam bak
mandi

13. Bagaimanakah cara ibu membersihkan bagian punggung bayi?

a. Tangan kiri ibu tetap menyanggah tubuh bayi dan tangan kiri ibu membersihkan
spunggung bayi

b. Balikkan tubuh bayi dan kepala bayi agak dimiringkan atau ditinggikan kemudian
tangan kanan ibu membersihkan punggung bayi,

c. Dengan cara menyelipkan tangan kanan ibu kebelakang tubuh bayi.

14. Saat memandikan bayi persiapan ibu adalah :

a. Mempersiapkan diri

b. Percaya diri

c. Ibu terlebih dahulu mandi

15. Hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan bayi yang tali pusatnya belum
putus adalah :

a. Berikan salep atau bedak di sekitar tali pusat

b. Menjaga tali pusat tetap kering

c. Gunakan rempah-rempah untuk menutup tali pusat

18. Mengapa pada saat memandikan bayi, kita perlu memperhatikan suhu atau

keadaan tubuh bayi ?

a. Untuk menghindari terjadinya kehilangan panas pada tubuh bayi (hipotermi)

b. Agar bayi tidak sakit

c. Agar bayi merasa nyaman

17. Sebelum memandikan bayi terlebih dahulu yang kita persiapkan adalah

a. Persiapan pada bayi


b. Perlengkapan mandi bayi

c. Persiapan pada ibu

18. Untuk mengeringkan bayi setelah mandi sebaiknya menggunakan

a. Handuk yang baru dan lembut

b. Handuk yang bersih dan lembut

c. Handuk yang lembut

19. Mengapa pada saat memandikan bayi harus menggunakan air hangat?

a. Agar bayi merasa nyaman

b. Bayi akan merasa tenang, hangat, dan tubuhnya tidak terlalu kedinginan.

c. Agar bayi merasa aman

20. Berikut ini merupakan pernyataan yang benar yang berhubungan dengan

memandikan bayi

a. Mandi setelah tidur akan membantu relaksasi

b. Memandikan bayi suatu upaya untuk mencegah kemungkinan infeksi

c. Memandikan bayi merupakan saat yang tepat mencurahkan kasih sayang


Lampiran 4

KUISIONER PENELITIAN
PENGETAHUAN MERAWAT TALI PUSAT OLEH IBU POST PARTUM DI
DESA WARISA KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA
UTARA
I. Petunjuk Pengisian
a. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.
b. Berilah tanda (V) pada jawaban yang ibu anggap benar (jawaban boleh
lebih dari satu )
II. Data Demografi
No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
III. Sikap
- isilah pernyataan berikut ini dengan kejujuran dan tidak perlu bertanya
kepada orang lain
- isilah pertanyaan berikut ini dengan menceklis jawaban yang sudah
tersedia
No JAWABAN
Pernyataan BENAR SALAH
1 Perawatan tali pusat dilakukan dengan
membungkus pangkal tali pusat dan
membubuhkan bedak ke pangkal tali
pusat.

2 Perawatan tali pusat yang benar adalah


dengan mengoleskan dan memberikan
ramuan tradisional dipangkal tali pusat.
3 Dengan mengoleskan minyak pada tali
pusat bayi maka tali pusat akan cepat
puput.

4 Penggunaan kain “gurita” pada bayi baru


lahir dimaksudkan untuk mencegah
infeksi pada tali pusat

5 Menjaga kebersihan dan melakukan cara


perawatan tali pusat yang benar dapat
mempercepat puputnya tali pusat.

6 Sebelum memegang tali pusat bayi,


tindakan yang pertama kali dilakukan
adalah mencuci tangan dengan sabun
sebelum menyentuh tali pusat.

7 Membiarkan tali pusat terbuka dan tidak


memberikan obat tradisional pada tali
pusat bayi dapat mempercepat puputnya
talipusat.

8 Cara perawatan tali pusat yang tidak


benar dapat menyebabkan infeksi tali
pusat

9 Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk


mencegah terjadinya infeksi pada tali
pusat bayi.
10 Cara perawatan tali pusat dengan cara
membiarkan tali pusat dan area di
sekelilingnya selalu bersih dan kering

11 Adanya tanda kemerahan disekitar


pangkal tali pusat dan perut bayi adalah
tanda dari tali pusat sudah akan lepas.

12 Tanda gejala tali pusat yang terinfeksi


yaitu pinggir tali pusat berwarna merah,
bernanah, berdarah, dan berbau.

13 Bayi gelisa dan rewel, tali pusat bayi


bernanah dan berdarah merupakan tanda
gejala tali pusat terinfeksi.

14 Tali pusat yang ditaburi dengan bedak


dan dibungkus dengan rapat dapat
menyebabka infeksi tali pusat.

15 Apabilah puntung tali pusat kotor, cukup


dibersihkan dengan air dan
mengeringkan tali pusat.

16 Salah satu tanda dan gejala terjadinya


infeksi tali pusat adalah suhu tubuh bayi
meningkat, jika suhu tubuh melebihi 38
ᴼc maka bayi sudah terkena demam.

17 Tanda dan gejala adanya infeksi pada tali


pusat adalah tali pusat basah atau lengket
18 salah satu indikasi terjadinya infeksi
yaitu daerah sekitar tali pusat tercium
aroma bau dan mengeluarkan nanah

19 Jika tali pusat terinfeksi maka tali pusat


akan berubah warna menjadi Kehitaman

20 Salah satu tanda infeksi tali pusat berat


yaitu kemerahan atau bengkak pada tali
pusat meluas melebihi area 1 cm
Lampiran 5

KUISIONER PENELITIAN
SIKAP MEMANDIKAN BAYI OLEH IBU POST PARTUM DI DESA
WARISA KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

I. Petunjuk Pengisian
a. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.
b. Berilah tanda (V) pada jawaban yang ibu anggap benar (jawaban boleh
lebih dari satu )

II. Data Demografi


No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :

III. Sikap
- isilah pernyataan berikut ini dengan kejujuran dan tidak perlu bertanya
kepada orang lain
- isilah pertanyaan berikut ini dengan menceklis jawaban yang sudah
tersedia
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak setuju

No Pernyataan SS S TS
1 Apakah bayi yang baru lahir harus segera
dimandikan
2 Sebaiknya tali pusat bayi yang belum puput cukup
menggunakan alkohol
3 Ketika ibu membersihkan mata bayi, sebaiknya
gunakan kapas yang berbeda
4 Sebaiknya saat memandikan bayi, kita
mendengarkan musik klasik.

5 Bayi yang baru lahir sebaiknya dimandikan setiap


hari.

6 Memandikan bayi dilakukan enam jam setelah bayi


dilahirkan

7 Memandikan bayi tepat setelah makan sangat baik


8 Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi
sehingga mempermudah tidur

9 Dalam memandikan bayi ibu dapat berbicara atau


berkomunikasi dengan bayi.
10 Ruangan yang baik saat memandikan bayi adalah
ruanganyang terbuka dan dingin

11 Persiapan ibu saat memandikan bayi yaitu sebaiknya


ibu menyiapkan banyak waktu untuk memandikan
bayi.

12 Sebelum memandikan bayi sebaiknya yang perlu


dipersiapkan adalah perlengkapan mandi bayi dan
pakaian bayi yang bersih
13 sebelum memandikan bayi sebaiknya memperhatikan
kehangatan air
14 Sebelum bayi dimandikan sebaiknya ibu
mempersiapkan peralatan mandi bayi terlebih dahulu
15 Menyabuni bayi dilakukan sebelum bayi di masukan
kedalam ember mandi.
16 Cara membersihkan kemaluan bayi perempuan harus
dari arah belakang ke depan.

17 Basahi rambut bayi dan berikan sampo yang biasa


kita pakai untuk bayi.

18 Saat memakaikan sampo, kepala bayi tidak perlu di


pijat

19 Sebaiknya membersihkan tinja bayi di lakukan saat


bayi di dalam ember mandi

20 Seharusnya walaupun tali pusat belum putus ibu


tetap memandikan bayinya sendiri
Lampiran 6

KUISIONER PENELITIAN
SIKAP MERAWAT TALI PUSAT OLEH IBU POST PARTUM DI DESA
WARISA KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

IV. Petunjuk Pengisian


c. Isilah identitas saudara di bawah ini sesuai keadaan saudara.
d. Berilah tanda (V) pada jawaban yang ibu anggap benar (jawaban boleh
lebih dari satu )

V. Data Demografi
No. Responden :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :

VI. Sikap
- isilah pernyataan berikut ini dengan kejujuran dan tidak perlu bertanya
kepada orang lain
- isilah pertanyaan berikut ini dengan menceklis jawaban yang sudah
tersedia
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
RR : Ragu-ragu
TS : Tidak setuju
STS : Sangat tidak setuju
No Pernyataan SS S RR TS STS
1 Perawatan tali pusat dilakukan dengan
cara perawatan kering
dan terbuka.

2 Perawatan tali pusat dilakukan pada pagi


dan sore hari.

3 Perawatan tali pusat yang benar dapat


mencegah terjadinya

infeksi pada tali pusat.

4 Perawatan tali pusat dilakukan hanya saat


pemotongan tali

pusat bayi baru lahir.

5 Tali pusat tidak boleh ditutup rapat


dengan apapun, karena akan
membuatnya menjadi lembab dan
menimbulkan resiko infeksi.

6 Tidak memberikan bedak dan ramuan


obat tradisional pada tali pusat bayi.

7 Selama tali pusat belum puput, sebaiknya


bayi tidak di mandikan dan cukup dilap
saja dengan menggunakan waslap

dan air hangat.

8 Perawatan tali pusat yang menggunakan


obat tradisional dapat mempercepat
lepasnya tali pusat.

9 Membungkus tali pusat dengan rapat


dapat mencegah infeksi.
10 Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir
dilakukan setiap hari sampai tali pusat
lepas atau puput.
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10

MASTER TABEL GAMBARANTI TINGKAT PENGETAHUANDAN SIKAP MEMANDIKAN BAYI OLEH IBU POST PARTUM DI DESA
WARISA KECAMATAN TALAWAAN KABUPATEN MINAHASA UTARA

NO Nama Umur Pendidkan Pekerjaan PENGETAHUAN MEMANDIKAN BAYI SKOR KATEGORI


Inisial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A.S 35 SMP IRT 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 6 KURANG

2 A.T 36 S1 ASN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 16 BAIK

3 A.O 27 SMA IRT 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 0 0 0 10 CUKUP

4 C.K 34 S1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 15 BAIK

5 C.L 27 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 8 CUKUP

6 C.M 31 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 13 CUKUP

7 D.Y 21 SMA MAHASISWA 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9 CUKUP

8 G.M 21 SMA MAHASISWA 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 14 BAIK

9 G.T 35 SMA IRT 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 11 CUKUP

10 H.K 43 S1 ASN 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 15 BAIK

11 I.M 23 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 14 BAIK

12 J.K 30 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 10 CUKUP

13 K.E 29 SMA MAHASISWA 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 11 CUKUP

14 L.K 25 SMA IRT 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 16 BAIK


15 M.S 29 S1 ASN 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18 BAIK

16 M.K 30 S1 ASN 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 6 KURANG

17 M.U 29 S1 IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 10 CUKUP

18 N.K 42 SMA IRT 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 14 BAIK

19 N.P 33 S1 IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6 KURANG

20 N.S 28 SMA IRT 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 11 CUKUP

21 S.M 24 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14 BAIK

22 P.T 26 SMA IRT 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6 KURANG

23 S.B 27 S1 ASN 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 15 BAIK

24 V.S 25 SMA IRT 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 10 CUKUP

25 J.M 26 SMA MAHASISWA 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 16 BAIK

26 V.P 26 SMA KARYAWAN 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 5 KURANG


SWASTA

27 J.T 31 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 BAIK

28 R.T 20 SMA MAHASISWA 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 11 CUKUP

29 E.S 31 S1 ASN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 19 BAIK

30 K.T 23 S1 PEDAGANG 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 7 CUKUP

31 L.S 28 SMA IRT 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 6 KURANG

32 S.P 28 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 6 KURANG


33 V.W 27 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 6 KURANG

NO Nama Umur Pendidkan Pekerjaan PENGETAHUAN MERAWAT TALI PUSAT SKOR KATEGORI
Inisial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A.S 35 SMP IRT 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10 CUKUP

2 A.T 36 S1 ASN 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 15 BAIK

3 A.O 27 SMA IRT 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 5 KURANG

4 C.K 34 S1 IRT 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 4 KURANG

5 C.L 27 S1 ASN 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 10 CUKUP

6 C.M 31 S1 ASN 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 15 BAIK

7 D.Y 21 SMA MAHASISWA 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 12 CUKUP

8 G.M 21 SMA MAHASISWA 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 6 KURANG

9 G.T 35 SMA IRT 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 3 KURANG

10 H.K 43 S1 ASN 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 14 BAIK

11 I.M 23 SMA IRT 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 12 CUKUP

12 J.K 30 SMA IRT 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 10 CUKUP

13 K.E 29 SMA MAHASISWA 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 CUKUP

14 L.K 25 SMA IRT 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 12 CUKUP

15 M.S 29 S1 ASN 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 BAIK


16 M.K 30 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 11 CUKUP

`7 M.U 29 S1 IRT 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 12 CUKUP

18 N.K 42 SMA IRT 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 6 KURANG

19 N.P 33 S1 IRT 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 7 CUKUP

20 N.S 28 SMA IRT 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 CUKUP

21 S.M 24 SMA IRT 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 BAIK

22 P.T 26 SMA IRT 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 6 KURANG

23 S.B 27 S1 ASN 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 BAIK

24 V.S 25 SMA IRT 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 6 KURANG

25 J.M 26 SMA MAHASISWA 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 BAIK

26 V.P 26 SMA KARYAWAN 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 6 KURANG


SWASTA

27 J.T 31 S1 ASN 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 17 BAIK

28 R.T 20 SMA MAHASISWA 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 13 CUKUP

29 E.S 31 S1 ASN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 BAIK

30 K.T 23 S1 PEDAGANG 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 5 KURANG

31 L.S 28 SMA IRT 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 6 KURANG

32 S.P 28 S1 ASN 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 6 KURANG

33 V.W 27 SMA IRT 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 6 KURANG


NO Nama Umur Pendidkan Pekerjaan SIKAP MEMANDIKAN BAYI SKOR KATEGORI
Inisial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

1 A.S 35 SMP IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 NEGATIF

2 A.T 36 S1 ASN 1 1 3 1 3 1 1 1 1 2 1 1 3 1 1 3 1 2 2 1 31 NEGATIF

3 A.O 27 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 NEGATIF

4 C.K 34 S1 IRT 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 22 NEGATIF

5 C.L 27 S1 ASN 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 23 NEGATIF

6 C.M 31 S1 ASN 3 1 2 3 1 3 1 2 3 3 1 2 2 1 2 3 2 1 3 3 42 POSITIF

7 D.Y 21 SMA MAHASISWA 1 1 1 3 1 3 1 3 1 2 1 2 1 2 1 1 2 1 1 1 30 NEGATIF

8 G.M 21 SMA MAHASISWA 3 2 1 1 3 1 2 1 2 3 2 2 3 1 2 3 2 3 1 3 41 POSITIF

9 G.T 35 SMA IRT 2 3 2 1 3 2 3 3 1 1 3 3 1 3 1 1 1 3 1 3 39 NEGATIF

10 H.K 43 S1 ASN 2 3 3 2 3 3 2 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 2 2 41 POSITIF

11 I.M 23 SMA IRT 1 3 1 1 3 1 2 3 2 3 2 3 2 3 1 3 1 2 1 3 41 POSTIF

12 J.K 30 SMA IRT 1 2 1 1 2 1 1 2 3 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 1 32 NEGATIF

13 K.E 29 SMA MAHASISWA 2 1 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 2 26 NEGATIF

14 L.K 25 SMA IRT 2 3 1 2 1 1 2 3 3 2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 3 42 POSITIF

15 M.S 29 S1 ASN 2 3 2 3 1 2 2 2 2 3 2 2 1 2 1 2 3 2 3 3 43 POSITIF

16 M.K 30 S1 ASN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 NEGATIF

`7 M.U 29 S1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 20 NEGATIF


18 N.K 42 SMA IRT 3 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 25 NEGATIF

19 N.P 33 S1 IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 1 1 25 NEGATIF

20 N.S 28 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 21 NEGATIF

21 S.M 24 SMA IRT 3 3 3 2 1 2 1 2 1 2 3 2 3 2 3 2 3 1 1 1 41 POSITIF

22 P.T 26 SMA IRT 1 3 3 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 27 NEGATIF

23 S.B 27 S1 ASN 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 2 3 25 NEGATIF

24 V.S 25 SMA IRT 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1 1 1 1 1 2 24 NEGATIF

25 J.M 26 SMA MAHASISWA 3 2 2 2 3 2 2 3 2 2 3 2 1 1 3 1 1 3 1 3 42 POSITIF

26 V.P 26 SMA KARYAWAN 2 1 1 1 2 1 2 1 1 2 3 2 3 1 1 1 1 1 1 2 30 NEGATIF


SWASTA

27 J.T 31 S1 ASN 2 3 3 3 2 1 2 2 2 3 2 3 2 1 2 1 2 3 2 2 43 POSITIF

28 R.T 20 SMA MAHASISWA 3 2 3 2 2 2 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 30 NEGATIF

29 E.S 31 S1 ASN 3 2 2 3 2 1 1 2 3 2 3 3 3 3 3 3 1 1 1 1 43 POSITIF

30 K.T 23 S1 PEDAGANG 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 30 NEGATIF

31 L.S 28 SMA IRT 2 3 3 2 1 1 2 2 2 3 2 1 1 2 1 2 1 3 2 1 36 NEGATIF

32 S.P 28 S1 ASN 1 2 2 3 2 1 3 2 3 1 1 1 1 1 2 1 1 1 2 1 32 NEGATIF

33 V.W 27 SMA IRT 2 2 2 2 1 1 2 1 2 1 1 1 1 1 1 2 3 3 3 3 35 NEGATIF


NO Nama Umur Pendidkan Pekerjaan SIKAP MERAWAT TALI PUSAT SKOR KATEGORI
Inisial
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1 A.S 35 SMP IRT 2 1 3 1 3 1 1 1 1 1 15 TIDAK BAIK

2 A.T 36 S1 ASN 2 5 2 3 2 2 1 1 1 1 20 TIDAK BAIK

3 A.O 27 SMA IRT 5 1 1 1 2 2 1 3 1 2 19 TIDAK BAIK

4 C.K 34 S1 IRT 3 1 1 3 1 1 3 1 2 1 17 TIDAK BAIK

5 C.L 27 S1 ASN 5 1 1 1 5 3 3 3 3 3 28 RAGU-RAGU

6 C.M 31 S1 ASN 3 5 5 3 3 5 5 5 3 3 40 BAIK

7 D.Y 21 SMA MAHASISWA 2 1 1 2 1 3 2 3 2 2 19 TIDAK BAIK

8 G.M 21 SMA MAHASISWA 3 5 3 5 3 5 2 2 4 2 34 BAIK

9 G.T 35 SMA IRT 4 2 2 4 4 2 3 1 4 5 30 RAGU RAGU

10 H.K 43 S1 ASN 3 4 1 4 5 2 2 3 5 2 31 BAIK

11 I.M 23 SMA IRT 1 2 2 1 2 2 4 2 2 2 20 TIDAK BAIK

12 J.K 30 SMA IRT 2 3 2 2 1 2 1 2 1 1 17 TIDAK BAIK

13 K.E 29 SMA MAHASISWA 5 4 3 5 3 2 5 1 5 4 37 BAIK

14 L.K 25 SMA IRT 3 4 2 3 1 1 4 5 2 5 30 RAGU -


RAGU

15 M.S 29 S1 ASN 5 5 3 5 4 5 5 1 5 4 42 SANGAT


BAIK
16 M.K 30 S1 ASN 4 5 3 3 1 2 3 5 4 5 35 BAIK

`7 M.U 29 S1 IRT 1 3 2 2 2 2 2 1 1 3 19 TIDAK BAIK

18 N.K 42 SMA IRT 3 2 5 2 1 2 5 2 2 5 29 RAGU -


RAGU

19 N.P 33 S1 IRT 1 2 2 1 3 2 1 1 2 5 20 TIDAK BAIK

20 N.S 28 SMA IRT 5 3 2 5 1 4 5 3 1 1 30 RAGU -RAGU

21 S.M 24 SMA IRT 3 5 4 3 4 1 4 5 5 2 36 BAIK

22 P.T 26 SMA IRT 1 2 1 2 2 1 1 3 3 4 20 TIDAK BAIK

23 S.B 27 S1 ASN 5 3 2 1 1 5 3 5 5 2 32 BAIK

24 V.S 25 SMA IRT 2 3 4 5 3 2 1 5 4 1 30 RAGU-RAGU

25 J.M 26 SMA MAHASISWA 5 4 5 2 4 5 5 5 5 5 45 SANGAT


BAIK

26 V.P 26 SMA KARYAWAN 4 3 1 2 3 5 1 5 3 4 31 BAIK


SWASTA

27 J.T 31 S1 ASN 5 5 5 5 2 5 5 5 5 5 47 SANGAT


BAIK

28 R.T 20 SMA MAHASISWA 3 4 1 2 3 5 1 2 3 5 29 RAGU-RAGU

29 E.S 31 S1 ASN 4 5 5 1 5 5 5 5 5 5 45 SANGAT


BAIK

30 K.T 23 S1 PEDAGANG 1 2 1 3 1 2 1 1 3 5 20 TIDAK BAIK

31 L.S 28 SMA IRT 3 5 5 4 2 5 4 1 1 2 32 BAIK


32 S.P 28 S1 ASN 5 5 1 1 1 1 1 1 2 3 20 TIDAK BAIK

33 V.W 27 SMA IRT 4 3 5 3 1 1 5 5 2 2 31 BAIK


Lampiran 11

HASIL ANALISA DATA

Analisa Univariat

Statistics

Pengetahuan Pengetahuan Sikap Sikap


Memandikan Merawat Tali Memandikan Merawat
Usia Pendidikan Pekerjaan Bayi Pusat Bayi Tali Pusat

N
Valid 33 33 33 33 33 33 33

Missing 0 0 0 0 0 0 0
Mean 1.9091 2.3939 2.1212 2.1515 1.9091 1.3030 2.1818
Median 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 2.0000 1.0000 2.0000
Mode 2.00 2.00 2.00 3.00 1.00a 1.00 1.00
Std. Deviation .45851 .55562 1.11124 .79535 .80482 .46669 1.07397
Variance .210 .309 1.235 .633 .648 .218 1.153
Range 2.00 2.00 4.00 2.00 2.00 1.00 3.00
Minimum 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00
Maximum 3.00 3.00 5.00 3.00 3.00 2.00 4.00

a. Multiple modes exist. The smallest value is shown

Usia

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 20-23 5 15.2 15.2 15.2

23-36 26 78.8 78.8 93.9

>36 2 6.1 6.1 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid SMP 1 3.0 3.0 3.0

SMA 18 54.5 54.5 57.6

S1 14 42.4 42.4 100.0

Total 33 100.0 100.0


Lampiran 11

Pekerjaan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ASN 10 30.3 30.3 30.3

IRT 16 48.5 48.5 78.8

Karyawan Swasta 1 3.0 3.0 81.8

Mahasiswa 5 15.2 15.2 97.0

Pedagang 1 3.0 3.0 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pengetahuan Memandikan Bayi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 8 24.2 24.2 24.2

Cukup 12 36.4 36.4 60.6

Baik 13 39.4 39.4 100.0

Total 33 100.0 100.0

Pengetahuan Merawat Tali Pusat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Kurang 13 39.4 39.4 39.4

Cukup 12 36.4 36.4 72.7

Baik 8 24.2 27.3 100.0

Total 33 100.0 100.0

Sikap Memandikan Bayi

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Negatf 23 69.7 69.7 69.7

Positif 10 30.3 30.3 100.0

Total 33 100.0 100.0


Lampiran 11

Sikap Merawat Tali Pusat

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Baik 19 57.6 57.6 36.4

baik 14 42.4 42.2 100.0

Total 33 100.0 100.0

Indicator pengetahuan memandikan bayi

N Mean

Statistic Statistic Std. Error

Pengertian Memandikan 33 1.3030 .08124


Bayi
Waktu Memandikan Bayi 33 1.4848 .08835
Manajemen Memandikan 33 1.7576 .07576
Bayi secara Benar
Hal-hal yang diperhatikan 33 1.6970 .08124
dalam memandikan bayi
Valid N (listwise) 33

Indicator pengetahuan merawat tali pusat

N Mean

Statistic Statistic Std. Error

Manajemen perawatan tali 33 1.7576 .07576


pusat
kebersihan dalam merawat 33 1.4242 .08737
tali pusat
tanda dan gejala infeksi 33 1.8182 .06818
pada tali pusat
Valid N (listwise) 33
Lampiran 11

Indikator sikap memandikan bayi

N Mean

Statistic Statistic Std. Error

Manajemen memandikan 33 1.4545 .08802


bayi
Persiapan dalam 33 1.9091 .05082
Memandikan bayi
Cara memandikan bayi 33 1.6364 .08504
engan benar
Valid N (listwise) 33

Indicator merawat sikap merawat tali pusat

N Mean Std. Deviation

Statistic Statistic Std. Error Statistic

Manajemen perawatan tali 33 1.3333 .08333 .47871


pusat
cara perawatan tali pusat 33 1.6970 .08124 .46669
Valid N (listwise) 33
Lampiran 11

Usia * Pengetahuan Memandikan Bayi Crosstabulation

Pengetahuan Memandikan Bayi

Kurang Cukup Baik Total

Usia <24 Count 0 2 3 5

Expected Count 1.2 1.8 2.0 5.0

% within Usia .0% 40.0% 60.0% 100.0%

% within Pengetahuan .0% 16.7% 23.1% 15.2%


Memandikan Bayi

% of Total .0% 6.1% 9.1% 15.2%

24-36 Count 8 10 8 26

Expected Count 6.3 9.5 10.2 26.0

% within Usia 30.8% 38.5% 30.8% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 83.3% 61.5% 78.8%


Memandikan Bayi

% of Total 24.2% 30.3% 24.2% 78.8%

>36 Count 0 0 2 2

Expected Count .5 .7 .8 2.0

% within Usia .0% .0% 100.0% 100.0%

% within Pengetahuan .0% .0% 15.4% 6.1%


Memandikan Bayi

% of Total .0% .0% 6.1% 6.1%


Total Count 8 12 13 33

Expected Count 8.0 12.0 13.0 33.0

% within Usia 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Memandikan Bayi

% of Total 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%


Lampiran 11

Pendidikan * Pengetahuan Memandikan Bayi Crosstabulation

Pengetahuan Memandikan Bayi

Kurang Cukup Baik Total

Pendidikan SMP Count 1 0 0 1

Expected Count .2 .4 .4 1.0

% within Pendidikan 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan 12.5% .0% .0% 3.0%


Memandikan Bayi

% of Total 3.0% .0% .0% 3.0%

SMA Count 4 8 6 18

Expected Count 4.4 6.5 7.1 18.0

% within Pendidikan 22.2% 44.4% 33.3% 100.0%

% within Pengetahuan 50.0% 66.7% 46.2% 54.5%


Memandikan Bayi

% of Total 12.1% 24.2% 18.2% 54.5%

S1 Count 3 4 7 14

Expected Count 3.4 5.1 5.5 14.0

% within Pendidikan 21.4% 28.6% 50.0% 100.0%

% within Pengetahuan 37.5% 33.3% 53.8% 42.4%


Memandikan Bayi

% of Total 9.1% 12.1% 21.2% 42.4%


Total Count 8 12 13 33

Expected Count 8.0 12.0 13.0 33.0

% within Pendidikan 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Memandikan Bayi

% of Total 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%


Lampiran 11

Pekerjaan * Pengetahuan Memandikan Bayi Crosstabulation

Pengetahuan Memandikan Bayi

Kurang Cukup Baik Total

Pekerjaan ASN Count 2 2 6 10

Expected Count 2.4 3.6 3.9 10.0

% within Pekerjaan 20.0% 20.0% 60.0% 100.0%

% within Pengetahuan 25.0% 16.7% 46.2% 30.3%


Memandikan Bayi

% of Total 6.1% 6.1% 18.2% 30.3%

IRT Count 5 6 5 16

Expected Count 3.9 5.8 6.3 16.0

% within Pekerjaan 31.3% 37.5% 31.3% 100.0%

% within Pengetahuan 62.5% 50.0% 38.5% 48.5%


Memandikan Bayi

% of Total 15.2% 18.2% 15.2% 48.5%

Mahasiswa Count 0 3 2 5

Expected Count 1.2 1.8 2.0 5.0

% within Pekerjaan .0% 60.0% 40.0% 100.0%

% within Pengetahuan .0% 25.0% 15.4% 15.2%


Memandikan Bayi

% of Total .0% 9.1% 6.1% 15.2%

Karyawan Swasta Count 1 0 0 1

Expected Count .2 .4 .4 1.0

% within Pekerjaan 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan 12.5% .0% .0% 3.0%


Memandikan Bayi

% of Total 3.0% .0% .0% 3.0%

Pedagang Count 0 1 0 1

Expected Count .2 .4 .4 1.0


% within Pekerjaan .0% 100.0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan .0% 8.3% .0% 3.0%


Memandikan Bayi

% of Total .0% 3.0% .0% 3.0%


Total Count 8 12 13 33

Expected Count 8.0 12.0 13.0 33.0

% within Pekerjaan 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Memandikan Bayi

% of Total 24.2% 36.4% 39.4% 100.0%


Lampiran 11

Usia * Pengetahuan Merawat Tali Pusat Crosstabulation

Pengetahuan Merawat Tali Pusat

kurang cukup baik Total

Usia <24 Count 1 3 1 5

Expected Count 2.0 1.8 1.2 5.0

% within Usia 20.0% 60.0% 20.0% 100.0%

% within Pengetahuan 7.7% 25.0% 12.5% 15.2%


Merawat Tali Pusat

% of Total 3.0% 9.1% 3.0% 15.2%

24-36 Count 11 9 6 26

Expected Count 10.2 9.5 6.3 26.0

% within Usia 42.3% 34.6% 23.1% 100.0%


% within Pengetahuan 84.6% 75.0% 75.0% 78.8%
Merawat Tali Pusat
% of Total 33.3% 27.3% 18.2% 78.8%

>36 Count 1 0 1 2

Expected Count .8 .7 .5 2.0

% within Usia 50.0% .0% 50.0% 100.0%

% within Pengetahuan 7.7% .0% 12.5% 6.1%


Merawat Tali Pusat

% of Total 3.0% .0% 3.0% 6.1%


Total Count 13 12 8 33

Expected Count 13.0 12.0 8.0 33.0

% within Usia 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%


Lampiran 11

Pendidikan * Pengetahuan Merawat Tali Pusat Crosstabulation

Pengetahuan Merawat Tali Pusat

kurang cukup baik Total

Pendidikan SMP Count 0 1 0 1

Expected Count .4 .4 .2 1.0

% within Pendidikan .0% 100.0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan .0% 8.3% .0% 3.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total .0% 3.0% .0% 3.0%

SMA Count 9 7 2 18

Expected Count 7.1 6.5 4.4 18.0

% within Pendidikan 50.0% 38.9% 11.1% 100.0%

% within Pengetahuan 69.2% 58.3% 25.0% 54.5%


Merawat Tali Pusat

% of Total 27.3% 21.2% 6.1% 54.5%

S1 Count 4 4 6 14

Expected Count 5.5 5.1 3.4 14.0

% within Pendidikan 28.6% 28.6% 42.9% 100.0%

% within Pengetahuan 30.8% 33.3% 75.0% 42.4%


Merawat Tali Pusat

% of Total 12.1% 12.1% 18.2% 42.4%


Total Count 13 12 8 33

Expected Count 13.0 12.0 8.0 33.0

% within Pendidikan 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%


Lampiran 11

Pekerjaan * Pengetahuan Merawat Tali Pusat Crosstabulation

Pengetahuan Merawat Tali Pusat

kurang cukup baik Total

Pekerjaan ASN Count 2 2 6 10

Expected Count 3.9 3.6 2.4 10.0

% within Pekerjaan 20.0% 20.0% 60.0% 100.0%

% within Pengetahuan 15.4% 16.7% 75.0% 30.3%


Merawat Tali Pusat

% of Total 6.1% 6.1% 18.2% 30.3%

IRT Count 8 7 1 16

Expected Count 6.3 5.8 3.9 16.0

% within Pekerjaan 50.0% 43.8% 6.3% 100.0%

% within Pengetahuan 61.5% 58.3% 12.5% 48.5%


Merawat Tali Pusat

% of Total 24.2% 21.2% 3.0% 48.5%

Mahasiswa Count 1 3 1 5

Expected Count 2.0 1.8 1.2 5.0

% within Pekerjaan 20.0% 60.0% 20.0% 100.0%

% within Pengetahuan 7.7% 25.0% 12.5% 15.2%


Merawat Tali Pusat

% of Total 3.0% 9.1% 3.0% 15.2%

Karyawan Swasta Count 1 0 0 1

Expected Count .4 .4 .2 1.0

% within Pekerjaan 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan 7.7% .0% .0% 3.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total 3.0% .0% .0% 3.0%

Pedagang Count 1 0 0 1

Expected Count .4 .4 .2 1.0


% within Pekerjaan 100.0% .0% .0% 100.0%

% within Pengetahuan 7.7% .0% .0% 3.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total 3.0% .0% .0% 3.0%


Total Count 13 12 8 33

Expected Count 13.0 12.0 8.0 33.0

% within Pekerjaan 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%

% within Pengetahuan 100.0% 100.0% 100.0% 100.0%


Merawat Tali Pusat

% of Total 39.4% 36.4% 24.2% 100.0%


Lampiran 11

Usia * Sikap Memandikan Bayi Crosstabulation

Sikap Memandikan Bayi

Negatif Positif Total

Usia <24 Count 2 3 5

Expected Count 3.5 1.5 5.0

% within Usia 40.0% 60.0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 8.7% 30.0% 15.2%


Bayi

% of Total 6.1% 9.1% 15.2%

24-36 Count 20 6 26

Expected Count 18.1 7.9 26.0

% within Usia 76.9% 23.1% 100.0%

% within Sikap Memandikan 87.0% 60.0% 78.8%


Bayi

% of Total 60.6% 18.2% 78.8%

>36 Count 1 1 2

Expected Count 1.4 .6 2.0

% within Usia 50.0% 50.0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 4.3% 10.0% 6.1%


Bayi

% of Total 3.0% 3.0% 6.1%


Total Count 23 10 33

Expected Count 23.0 10.0 33.0

% within Usia 69.7% 30.3% 100.0%

% within Sikap Memandikan 100.0% 100.0% 100.0%


Bayi

% of Total 69.7% 30.3% 100.0%


Lampiran 11

Pendidikan * Sikap Memandikan Bayi Crosstabulation

Sikap Memandikan Bayi

Negatif Positif Total

Pendidikan SMP Count 1 0 1

Expected Count .7 .3 1.0

% within Pendidikan 100.0% .0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 4.3% .0% 3.0%


Bayi

% of Total 3.0% .0% 3.0%

SMA Count 13 5 18

Expected Count 12.5 5.5 18.0

% within Pendidikan 72.2% 27.8% 100.0%

% within Sikap Memandikan 56.5% 50.0% 54.5%


Bayi

% of Total 39.4% 15.2% 54.5%

S1 Count 9 5 14

Expected Count 9.8 4.2 14.0

% within Pendidikan 64.3% 35.7% 100.0%

% within Sikap Memandikan 39.1% 50.0% 42.4%


Bayi

% of Total 27.3% 15.2% 42.4%


Total Count 23 10 33

Expected Count 23.0 10.0 33.0

% within Pendidikan 69.7% 30.3% 100.0%

% within Sikap Memandikan 100.0% 100.0% 100.0%


Bayi

% of Total 69.7% 30.3% 100.0%


Lampiran 11

Pekerjaan * Sikap Memandikan Bayi Crosstabulation

Sikap Memandikan Bayi

Negatif Positif Total

Pekerjaan ASN Count 5 5 10

Expected Count 7.0 3.0 10.0

% within Pekerjaan 50.0% 50.0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 21.7% 50.0% 30.3%


Bayi

% of Total 15.2% 15.2% 30.3%

IRT Count 13 3 16

Expected Count 11.2 4.8 16.0

% within Pekerjaan 81.3% 18.8% 100.0%

% within Sikap Memandikan 56.5% 30.0% 48.5%


Bayi

% of Total 39.4% 9.1% 48.5%

Mahasiswa Count 3 2 5

Expected Count 3.5 1.5 5.0

% within Pekerjaan 60.0% 40.0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 13.0% 20.0% 15.2%


Bayi

% of Total 9.1% 6.1% 15.2%

Karyawan Swasta Count 1 0 1

Expected Count .7 .3 1.0

% within Pekerjaan 100.0% .0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 4.3% .0% 3.0%


Bayi

% of Total 3.0% .0% 3.0%

Pedagang Count 1 0 1

Expected Count .7 .3 1.0


% within Pekerjaan 100.0% .0% 100.0%

% within Sikap Memandikan 4.3% .0% 3.0%


Bayi

% of Total 3.0% .0% 3.0%


Total Count 23 10 33

Expected Count 23.0 10.0 33.0

% within Pekerjaan 69.7% 30.3% 100.0%

% within Sikap Memandikan 100.0% 100.0% 100.0%


Bayi

% of Total 69.7% 30.3% 100.0%


Lampiran 11
Lampiran 11
Lampiran 11
Lampiran 12

HASIL UJI VALIDITAS DAN REABILITAS

Kuisioner Pengetahuan Memandikan Bayi


Item Corrected Cronbach`s Alpha
Item
Apakah yang dimaksud dengan mandi 0,512
Apakah manfaat mandi bagi bayi 0,678
Apakah manfaat mandi bagi bayi 0,461
Waktu yang tepat memandikan bayi pada 0,434
pagi hari adalah
Waktu yang tepat memandikan bayi pada 0,751
sore hari adalah
Bagaimanakah cara memasukkan bayi ke 0,432
dalam bak mandi
Di daerah yang panas sebaiknya bayi 0,931
dimandikan
Di daerah pegunungan sebaiknya bayi 0,765
dimandikan
Berikut ini hal-hal yang harus dilakukan 0,431
saat memandikan bayi yaitu 0,934
Berikut ini hal-hal yang tidak dianjurkan 0,435
saat memandikan bayi yaitu
Ruangan yang baik saat memandikan bayi 0,661
adalah
Urutan memandikan bayi yang benar 0,655
adalah
Bagaimanakah cara ibu membersihkan 0,523
bagian punggung bayi
Saat memandikan bayi persiapan ibu adalah 0,488
Hal-hal yang harus diperhatikan pada 0,675
perawatan bayi yang tali pusatnya belum
putus adalah
Mengapa pada saat memandikan bayi, kita 0,811
perlu memperhatikan suhu atau
Sebelum memandikan bayi terlebih dahulu 0,761
yang kita persiapkan adalah
Untuk mengeringkan bayi setelah mandi 0,342
sebaiknya menggunakan
Mengapa pada saat memandikan bayi harus 0,813
menggunakan air hangat
Berikut ini merupakan pernyataan yang 0,623
benar yang berhubungan dengan
memandikan bayi
Lampiran 12

Kuisioner Pengetahuan Merawat Tali Pusat


Item Corrected Cronbach`s Alpha
Item
Perawatan tali pusat dilakukan dengan 0,883
membungkus pangkal tali pusat dan
membubuhkan bedak ke pangkal tali pusat.
Perawatan tali pusat yang benar adalah dengan 0,787
mengoleskan dan memberikan ramuan
tradisional dipangkal tali pusat.
Dengan mengoleskan minyak pada tali pusat 0,815
bayi maka tali pusat akan cepat puput.
Penggunaan kain “gurita” pada bayi baru lahir 0,857
dimaksudkan untuk mencegah infeksi pada tali
pusat
Menjaga kebersihan dan melakukan cara 0,893
perawatan tali pusat yang benar dapat
mempercepat puputnya tali pusat.
Sebelum memegang tali pusat bayi, tindakan 0,935 0,947
yang pertama kali dilakukan adalah mencuci
tangan dengan sabun sebelum menyentuh tali
pusat.
Membiarkan tali pusat terbuka dan tidak 0,874
memberikan obat tradisional pada tali pusat
bayi dapat mempercepat puputnya talipusat.
Cara perawatan tali pusat yang tidak benar 0,791
dapat menyebabkan infeksi tali pusat
Tujuan perawatan tali pusat adalah untuk 0,880
mencegah terjadinya infeksi pada tali pusat
bayi.
Cara perawatan tali pusat dengan cara 0,652
membiarkan tali pusat dan area di sekelilingnya
selalu bersih dan kering
Adanya tanda kemerahan disekitar pangkal tali 0,744
pusat dan perut bayi adalah tanda dari tali pusat
sudah akan lepas.
Tanda gejala tali pusat yang terinfeksi yaitu 0,354
pinggir tali pusat berwarna merah, bernanah,
berdarah, dan berbau.
Bayi gelisa dan rewel, tali pusat bayi bernanah 0,651
dan berdarah merupakan tanda gejala tali pusat
terinfeksi.
Tali pusat yang ditaburi dengan bedak dan 0,782
dibungkus dengan rapat dapat menyebabka
infeksi tali pusat.
Apabilah puntung tali pusat kotor, cukup 0,543
dibersihkan dengan air dan mengeringkan tali
pusat.
Salah satu tanda dan gejala terjadinya infeksi 0,654
tali pusat adalah suhu tubuh bayi meningkat,
jika suhu tubuh melebihi 38 ᴼc maka bayi sudah
terkena demam.
Lampiran 12

Tanda dan gejala adanya infeksi pada tali pusat 0,731


adalah tali pusat basah atau lengket
salah satu indikasi terjadinya infeksi yaitu 0,652
daerah sekitar tali pusat tercium aroma bau dan
mengeluarkan nanah
Jika tali pusat terinfeksi maka tali pusat akan 0,435
berubah warna menjadi Kehitaman
Salah satu tanda infeksi tali pusat berat yaitu 0,216
kemerahan atau bengkak pada tali pusat meluas
melebihi area 1 cm

Kuisioner Sikap Memandkan Bayi

Item Corrected Cronbach`s


Item Alpha
Apakah bayi yang baru lahir harus segera dimandikan 0,845
Sebaiknya tali pusat bayi yang belum puput cukup 0,813
menggunakan alcohol
Ketika ibu membersihkan mata bayi, sebaiknya gunakan 0,764
kapas yang berbeda
Sebaiknya saat memandikan bayi, kita mendengarkan 0,904
musik klasik.
Bayi yang baru lahir sebaiknya dimandikan setiap hari. 0,928
Memandikan bayi dilakukan enam jam setelah bayi 0,872
dilahirkan
Memandikan bayi tepat setelah makan sangat baik 0,723
Mandi sebelum tidur akan membantu relaksasi sehingga 0,837
mempermudah tidur
Dalam memandikan bayi ibu dapat berbicara atau 0,974
berkomunikasi dengan bayi.
Ruangan yang baik saat memandikan bayi adalah 0,561
ruanganyang terbuka dan dingin 0,884
Persiapan ibu saat memandikan bayi yaitu sebaiknya ibu 0,987
menyiapkan banyak waktu untuk memandikan bayi.
Sebelum memandikan bayi sebaiknya yang perlu 0,965
dipersiapkan adalah perlengkapan mandi bayi dan pakaian
bayi yang bersih
sebelum memandikan bayi sebaiknya memperhatikan 0,734
kehangatan air
Sebelum bayi dimandikan sebaiknya ibu mempersiapkan 0,663
peralatan mandi bayi terlebih dahulu
Menyabuni bayi dilakukan sebelum bayi di masukan 0,543
kedalam ember mandi.
Cara membersihkan kemaluan bayi perempuan harus dari 0,567
arah belakang ke depan.
Basahi rambut bayi dan berikan sampo yang biasa kita 0,773
pakai untuk bayi.
Saat memakaikan sampo, kepala bayi tidak perlu di pijat 0,432
Sebaiknya membersihkan tinja bayi di lakukan saat bayi di 0,541
dalam ember mandi
Lampiran 12

Seharusnya walaupun tali pusat belum putus ibu tetap 0,565


memandikan bayinya sendiri

Kuisioner Sikap Merawat Tali Pusat


Item Corrected Cronbach`s
Item Alpha
Perawatan tali pusat dilakukan dengan cara perawatan 0,593
kering
dan terbuka.
Perawatan tali pusat dilakukan pada pagi dan sore hari. 0,857
Perawatan tali pusat yang benar dapat mencegah 0,606
terjadinya
infeksi pada tali pusat.
Perawatan tali pusat dilakukan hanya saat pemotongan tali 0,592
pusat bayi baru lahir.
Tali pusat tidak boleh ditutup rapat dengan apapun, karena 0,593
akan membuatnya menjadi lembab dan menimbulkan
resiko infeksi. 0,720
Tidak memberikan bedak dan ramuan obat tradisional 0,864
pada tali pusat bayi.
Selama tali pusat belum puput, sebaiknya bayi tidak di 0,732
mandikan dan cukup dilap saja dengan menggunakan
waslap
dan air hangat.
Perawatan tali pusat yang menggunakan obat tradisional 0,876
dapat mempercepat lepasnya tali pusat.
Membungkus tali pusat dengan rapat dapat mencegah 0,981
infeksi.
Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir dilakukan setiap 0,754
hari sampai tali pusat lepas atau puput.
Lampiran 13

LAPORAN BIMBINGAN AKTUALISASI DOSEN PEMBIMBING


Nama : Militia Christy Aprilia Sundalangi
NIM : 16011104018
Institusi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan bayi
dan Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Dosen Pembimbing I : Ns. Sefty S.J. Rompas., S.Kep, M.Kes
No. Tanggal Topik Media/Bukti Konsultasi Tindak Lanjut
Konsultasi
1 Kamis Konsultasi Melanjutkan untuk
2 April Judul membuat dan mengubah
2020 berdasarkan proposal ke bentuk
peminatan deskriptif
Maternitas
kepada dosen
pembimmbing
Lampiran 13

2 Kamis, Konsultasi Menunggu Revisi dari


9 April BAB 1-4 Dosen Pembimbing
2020 Proposal yang
sudah
dimodifikasi
kepada dosen
pembimbing

3 Rabu Dosen Lanjutkan perbaikan judul


15 pembimbing yang telah direvisi
April mengoreksi
2020 judul dan
memperbaiki
judul
Lampiran 13

4 17 Mengirimkan Lanjutkan revisi proposa


April Revisi yang telah direvisi oleh
2020 Proposal yang dosen pembimbing
sudah dibuat
dan
berkonsultasi
dengan
pembimbing I

5 Senin, Dosen Lanjutkan revisi bab 2-4


20 Pembimbing yang sudah direvisi oleh
April mengirimkan dosen pembimbing
2020 hasil revisi
proposal yang
sudah di buat
Lampiran 13

6 Rabu, Konsultasi Perbaiki BAB I


21 Revisi bab 2-4 (menambahkan dampak
April dari dosen untuk ibu post partum di
2020 pembimbing Warisa, dank has dari
kampung yang akan
diteliti)

7 Rabu, ACC Proposal Lanjutkan pendaftaran


22 oleh dosen untuk maju ujian
April pembimbing
2020
Lampiran 13

8 Selasa, UJIAN Lanjutkan revisi proposal


28 PROPOSAL
April
2020

9 Sabtu, 2 Konsultasi Lanjutkan penelitian


Mei Proposal
2020 untuk
melanjutkan
penelitian
Lampiran 13

10 Rabu, Konsultasi Dosen memeriksa hasil


13 Mei Skripsi yang penelitian sudah dibuat
2020 sudah dibuat
kepada Dosen
Pembimbing

11 14- 15 Dosen Lanjutkan Revisi skripsi


Mei Pembimbing I tentang penulisan dan
2020 mengirimkan tabel frekuensi dan
Hasil revisi mengirimkan hasil
skripsi yang perubahan skripsi kepada
telah dosen pembimbing
diperiksa dan
mengirimkan
revisi skripsi
yang telah
diubah dan
diperbaiki
Lampiran 13

12 Jumat, Dosen Lanjutkan revisi yang


5 Juni pembimbing telah diberikan untuk
2020 mengirimkan diperbaiki (kategori
hasil revisi penelitian di ubah cut of
untuk point)
diperbaiki
kembali dan
berkonsultasi
tentang
kemajuan
skripsi

13 Senin, 8 Mengirimkan Lanjutkan dengan ujian


Juni hasil Revisi hasil
2020 yang telah
diperbaiki
kepada dosen
pembimbing
dan Dosen
Pembimbing
memberikan
ACC untuk
Ujian Hasil
Lampiran 13

LAPORAN BIMBINGAN AKTUALISASI DOSEN PEMBIMBING


Nama : Militia Christy Aprilia Sundalangi
NIM : 16011104018
Institusi : Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado
Judul : Gambaran Tingkat Pengetahuan dan Sikap Memandikan bayi
dan Merawat Tali Pusat oleh Ibu Post Partum di Desa Warisa
Kecamatan Talawaan Kabupaten Minahasa Utara
Dosen Pembimbing II : Ns. Lupita Nena Meo., M.Kep
No. Tanggal Topik Media/Bukti Konsultasi Tindak Lanjut
Konsultasi
1 Kamis Konsultasi Melanjutkan untuk
2 April Judul membuat dan
2020 berdasarkan mengubah proposal ke
peminatan bentuk deskriptif
Maternitas
kepada dosen
pembimmbing
Lampiran 13

2 Kamis, Konsultasi Menunggu Revisi dari


9 April BAB 1-4 Dosen Pembimbing
2020 Proposal yang
sudah
dimodifikasi
kepada dosen
pembimbing

g
3 Rabu Konsultasi Melanjutkan Cari
15-17 Kuisioner referensi kuisioner
April penelitian dijurnal
2020 Kepada
Dosen
Pembimbing
Lampiran 13

4 Senin, Konsultasi Lanjutkan revisi BAB


20 Proposal 1 (perombakan BAB 1)
April kepada Dosen
2020 Pembimbing
dan meminta
hasil revisi

5 Selasa Revisi bab 2- Lanjutkan revisi bab 2-


21 bab 4 dari 4 dan perbaiki
April dosen kuisioner
2020 pembimbing
dan diskusi
sumber dan
kejelasan
Kuisioner
penelitian
Lampiran 13

6 Rabu, Konsultasi Perbaiki sumber


22 Revisi bab 2-4 kuisioner
April dari dosen
2020 pembimbing

7 Kamis, ACC Proposal Lanjutkan pendaftaran


23 oleh dosen untuk maju ujian
April pembimbing
2020
Lampiran 13

8 Selasa, UJIAN Lanjutkan revisi


28 PROPOSAL proposal
April
2020

9 Sabtu, 2 Konsultasi Lanjutkan penelitian


Mei Proposal
2020 untuk
melanjutkan
penelitian
Lampiran 13

10 27 Mei Konsultasi Dosen memeriksa hasil


2020 Skripsi penelitian sudah dibuat
kepada Dosen
Pembimbing

11 29 Mei Hasil revisi Lanjutkan Revisi


2020 skripsi oleh skripsi mengenai daftar
dosen pustaka dan buat tabel
pembimbing frekuensi berdasarkan
pertanyaan yang
dijawab responden.
Lampiran 13

12 Selasa, Mengirimkan
2 Juni Revisi kepada
2020 Dosen
Pembimbing

13 Senin, 8 Hasil Revisi Lanjutkan revisi


Juni oleh dosen berdasarkan indicator
2020 pembimbing kuisioner
Lampiran 13

14 Rabu, Mengirimkan
10 Juni Hasil revisi
2020 kepda dosen
pembimbing

15 Selasa, Hasil Revisi Lanjutkan revisi


16 Juni oleh dosen distribusi frekuensi ke
2020 pembimbing dalam item per
kuisioner

16 Kamis, Mengirimkan
18 Juni Hasil revisi
2020 skripsi kepada
dosen
pembimbing
Lampiran 13

17 Rabu, Hasil Revisi Lanjutkan dengan


24 Juni Skripsi oleh Revisi Redaksi kata
2020 Dosen BAB 7 dan BAB 5
Pembimbing

18 Senin, ACC Dosen Lanjutkan untuk


29 Juni Pembimbing mendaftar ujian Skripsi
2020 II untuk maju
Ujian Skripsi
Lampiran 14

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Biodata
Nama : Militia Christy Aprilia Sundalangi
Tempat, Tanggal lahir : Warisa, 22 April 1999
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku, Bangsa : Minahasa, Indonesia
Agama : Kristen Protestan
Status : Belum Menikah
Alamat : Desa Warisa Jaga V
Nama Ayah : Minggu Sundalangi
Nama Ibu : Henny Reiny Kumaunang
Saudara Kandung : - Evangelion Nehemia Sundalangi
- Theopilus Easterio Sundalangi
B. Riwayat Pendidikan
1. SD GMIM 28 Warisa : 2004-2010
2. SMP Negeri 8 Manado : 2010-2013
3. SMA Negeri 1 Manado : 2013-2016
4. Program Studi Ilmu Keperawatan FK Unsrat Manado : 2016-2020

Anda mungkin juga menyukai