isiKes
JURNAL KESEHATAN
FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
Faktor Praktik Pencegahan dan Lingkungan Rumah dengan Kejadian Malaria di Desa Jatirejo
Kecamatan Kaligesing Kabupaten Purworejo
Wahyudi, Widya Hary Cahyati
Pengaruh Pemanfaatan Media Elektronik (Internet, HP, TV) Terhadap Pergaulan Bebas pada
Siswa-Siswi Kelas X di SMK Islam Al Hikmah Mayong Jepara
Ita Rahmawati
Perilaku Tidak Aman (Unsafe Behaviour) pada Pekerja di Unit Material PT. Sango Ceramics
Indonesia Semarang
Bella Sovira, Nurjanah
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Diabetes Melitus Tipe II pada Usia Kurang dari
45 Tahun di RSUD Tugurejo Semarang
Dewi Endah Setyaningrum, Zaenal Sugiyanto
Efektivitas Tanaman Teratai (Nympahea firecrest) dan Eceng Gondok (Eichhornia crassipes)
dalam Menurunkan Kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) pada Limbah Cair Industri Tahu
Dharma Yoga Nindra, Eko Hartini
Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dan Personal Hygiene Ibu dengan Kejadian Diare pada
Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Mangkang
Herry Tomy Ferllando, Supriyono Asfawi
Perbedaan Kualitas Pelayanan Antara Pasien Dinas dan Pasien Umum di Bagian Pendaftaran
Rawat Jalan di Detasemen Kesehatan Pangkalan Lanumad Ahmad Yani Semarang
Lutfatila Masitoh, Eti Rimawati
Faktor yang Berhubungan dengan Penggunaan Kontrasepsi Suntik pada Peserta Keluarga
Berencana di Kecamatan Pedurungan Semarang
Pradita Ayu Sekar S, Suharyo, Kriswiharsi K.S.
Hubungan Antara Persepsi Mahasiswa Tentang Mutu Pelayanan Poliklinik Dian Nuswantoro
dengan Keputusan Pemanfaatan Ulang di UPT Poliklinik Dian Nuswantoro Semarang
Ramdhania Ayunda Martiani, Dyah Ernawati
Efektifitas Media Komunikasi Terhadap Keberhasilan Sosialisasi Program Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN)
Respati Wulandari, Sri Sunaryati Malin
Faktor Terjadinya Tuberkulosis Paru pada Anak Berdasarkan Riwayat Kontak Serumah
Siti Nurul Kholifah, Sri Andarini Indreswari
Jurnal Kesehatan
Volume 14, Nomor 2, September 2015
Ketua Penyunting
M.G. Catur Yuantari, SKM, MKes
Penyunting Pelaksana
Eti Rimawati, SKM, MKes
Supriyono Asfawi, SE, MKes
Penelaah
dr. Onny Setiani, PhD (Universitas Diponegoro)
dr. Massudi Suwandi, MKes (Udinus)
Pelaksana TU
Retno Astuti S, SS, MM
Jurnal Kesehatan
Volume 14, Nomor 2, September 2015
DAFTAR ISI
ABSTRACT
In the Medium Term Development Planning 2004-2009, one of strategies is non-long term
contraceptive method, such as injection contraceptive. Injection contraception is an ideal
alternative for the long term method and it has many advantages. This study aims to deter-
mine the factors related to injection contraceptive use on family planning acceptor.
This was analytic descriptive research with cross-sectional approach. Populations were all
registered acceptors of family planning in the Pedurungan Sub District. The numbers of
samples were 120 acceptors. Questionnaire was used for collecting data and Chi Square
test was used for data analysis with a significance level (α) =0.05.
The results showed that there was relationship between perception of service quality (p-
value=0.004) and injection contraceptive use. Variables were not related to injection contra-
ceptive use were age (p value=1.000), education level (p value=0.433), occupation (p
value=0.305), income (p value=0.495), knowledge (p value=0.773), perceived of costs (p
value=0.846), perception of safety (p value=0.326).
Recommendation for health center officers is providing education about injection contracep-
tive and detail information for new acceptors to use injection contraceptive.
Keywords : injection contraceptive, perceive of cost, perceive of safety
ABSTRAK
Salah satu strategi dari pelaksanaan program Keluarga Berencana sendiri seperti tercantum
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2004 – 2009 adalah
meningkatnya penggunaan non metode kontrasepsi jangka panjang (non MKJP) seperti
kontrasepsi suntik. Kontrasepsi suntik menjadi alternatif pilihan metode kontrasepsi yang
ideal karena bersifat jangka panjang dan memiliki banyak keuntungan. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui beberapa faktor yang berhubungan dengan penggunaan
kontrasepsi suntik pada peserta Keluarga Berencana.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif analitik dengan pendekatan secara Cross Sec-
tional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua peserta Keluarga Berencana yang tercatat
dalam wilayah Kecamatan Pedurungan. Sampel dalam penelitian sejumlah 120 orang.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Data yang diperoleh dalam
penelitian ini diolah dengan menggunakan statistik uji Chi - Square dengan derajat kemaknaan
(α) = 0,05
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang terdapat hubungan dengan penggunaan
148
Faktor yang Berhubungan ... - Pradita ASS, Suharyo, Kriswiharsi KS
149
JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015
disajikan dalam bentuk laporan umpan balik pelayanan KB, untuk mengetahui lebih lanjut
yang salah satunya meliputi jumlah pengguna faktor yang berhubungan dengan penggunaan
KB Suntik di Kecamatan Pedurungan dari kontrasepsi suntik pada peserta KB di
tahun 2008 hingga 2012 terus mengalami Kecamatan Pedurungan Semarang.
peningkatan yang cukup tajam dibanding jenis
KB yang lain.4 Pada tahun 2008 terdapat METODE
sebanyak 43,98% peserta KB suntik dari Penelitian ini merupakan penelitian
196.482 peserta KB aktif, sedangkan pada kuantitatif dengan menggunakan pendekatan
tahun 2009 43,83% KB suntik dari 198.086 Cross Sectional dimana pengambilan data
peserta KB, pada tahun 2010 tidak terdapat dilakukan dengan menggunakan metode
banyak peningkatan jumlah peserta KB yaitu wawancara menggunakan kuesioner.
sebesar 43,95% KB suntik dari 195.554 Sasaran dalam penelitian ini adalah peserta
peserta KB, pada tahun 2011 terdapat cukup keluarga berencana di Kecamatan
besar peserta KB suntik yaitu terdapat Pedurungan sebanyak 120 responden. Data
sebanyak 59,10% KB suntik dari 146.406 yang digunakan dalam penelitian ini adalah
peserta KB, dan pada tahun 2012 mengalami data sekunder dan data primer yang diambil
penurunan sedikit dibandingkan tahun dari catatan medis dan kuesioner yang
sebelumnya, yang pada tahun ini terdapat digunakan sebagai panduan wawancara.
58,10% KB suntik dari 194.423 peserta KB. Analisis bivariat dilakukan untuk menguji
Oleh karena itu dalam rangka mengetahui hipotesis hubungan yang signifikan antara
latar belakang pemilihan alat kontrasepsi faktor yang berhubungan dengan penggunaan
suntik, maka perlu dilakukan penelitian kontrasepsi suntik. Selanjutnya hipotesis
terhadap masyarakat sebagai sasaran akan dilakukan uji hubungan antara seluruh
150
Faktor yang Berhubungan ... - Pradita ASS, Suharyo, Kriswiharsi KS
variabel dengan penggunaan kontrasepsi dengan kategori dewasa madya dan dewasa
suntik menggunakan uji Chi Square, maka dini. Sebagian besar persentase responden
akan diketahui hubungan antara variabel berada dalam usia dewasa dini mencapai
bebas dengan variabel terikat. 83,3%, sedangkan responden dengan
kategori usia dewasa madya sebesar 16,7%.
HASIL Pada variabel kedua yaitu tingkat
Dari hasil wawancara terstruktur yang pendidikan, frekuensi tingkat pendidikan
telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai responden dibagi menjadi tiga kategori yaitu
berikut. Pada variabel pertama yaitu usia, tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat
didapatkan frekuensi usia responden yang tinggi. Sebagian besar responden dalam
dibagi menjadi dua kategori yakni responden kategori tingkat pendidikan tinggi yaitu
Tabel 7. Hubungan antara Persepsi Rasa Aman Terhadap KB Suntik dengan Penggunaan
Kontrasepsi Suntik
Penggunaan Kontrasepsi Total
Persepsi Rasa Aman Non KB KB P value
% % ∑ %
Suntik Suntik
Kurang 16 30,2 37 69,8 53 100,0
0,326
Baik 26 38,8 41 61,2 67 100,0
151
JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015
sebesar 53,3%, sedangkan responden kontrasepsi suntik dibagi menjadi dua, yaitu
dengan kategori tingkat pendidikan dasar persepsi kualitas pelayanan kurang dan
sebesar 15,8%. kualitas pelayanan baik. Sebagian besar
Kemudian pada variabel ketiga yaitu responden memiliki persepsi kualitas
pekerjaan, frekuensi pekerjaan dibagi menjadi pelayanan KB kurang sebesar 51,7%,
lima kategori jenis pekerjaan yaitu PNS, sedangkan responden dengan persepsi
Swasta, Wiraswasta, Buruh Tani, Ibu Rumah kualitas pelayanan KB baik sebesar 48,3%.
Tangga. Sebagian besar responden dengan Berdasarkan hasil penelitian menunjuk-
kategori jenis pekerjaan Swasta sebesar kan bahwa persentase responden yang
37,5%, sedangkan responden dengan jenis menggunakan KB suntik pada usia madya
pekerjaan Buruh tani sebesar 4,1% (65%) lebih besar daripada responden pada
menempati proporsi terendah. usia dini (35%). Hasil uji chi – square
Pada variabel keempat dalam karak- menunjukkan tidak ada hubungan antara usia
teristik responden yaitu tingkat pendapatan responden dengan penggunaan kontrasepsi
responden, frekuensi pendapatan responden suntik dimana nilai p value = 1,000 lebih besar
dibagi menjadi dua kategori, yaitu pendapatan dari nilai α = 0,05.
responden di atas UMR Kota Semarang Dengan melihat hasil penelitian menunjuk-
(>Rp.1.450.000) dan pendapatan di bawah kan bahwa persentase responden yang
UMR Kota Semarang (<Rp.1.450.000). menggunakan kontrasepsi suntik pada
Sebagian besar responden dengan tingkat responden dengan dengan tingkat pendidikan
pendapatan diatas UMR sebesar 65%, menengah (64,9%) lebih besar dibandingkan
sedangkan frekuensi pendapatan responden dengan responden dengan pendidikan tinggi
dibawah UMR Kota Semarang sebesar 35%. (41,6%) dan dasar (52,6%). Hasil uji chi –
Variabel kelima adalah tingkat square menunjukkan tidak ada hubungan
pengetahuan responden. Frekuensi tingkat antara pendidikan responden dengan penggu-
pengetahuan dibagi menjadi dua kategori, naan kontrasepsi suntik dimana nilai p value
yaitu tingkat pengetahuan kurang dan tingkat = 0,433 yaitu lebih besar dari nilai α = 0,05.
pengetahuan baik. Sebagian besar Adapun hasil penelitian dapat diketahui
responden meiliki tingkat pengetahuan bahwa persentase responden yang
kurang terhadap KB suntik sebesar 54,2%, menggunakan kontrasepsi suntik pada
sedangkan 45,8% responden lainnya memiliki responden dengan jenis pekerjaan PNS
tingkat pengetahuan baik. (75%) lebih besar dibandingkan presentase
Pada variabel keenam, yaitu persepsi responden dengan jenis pekerjaan buruh tani
biaya kontrasepsi suntik menunjukkan (3,2%), Swasta (66,7%), Wiraswasta (45%),
sebagian besar frekuensi responden memiliki dan Ibu Rumah Tangga (70%). Hasil uji chi –
persepsi biaya kontrasepsi mahal sebesar square menunjukan tidak ada hubungan
58,3%, sedangkan 41,7% responden lainnya antara jenis pekerjaan responden dengan
memiliki persepsi biaya kontrasepsi murah. penggunaan kontrasepsi suntik dimana nilai
Persepsi rasa aman menjadi variabel p value = 0,305 lebih besar dari nilai α = 0,05.
ketujuh, persepsi rasa aman dibagi menjadi Secara kuantitatif hasil penelitian dengan
dua kategori yaitu persepsi rasa aman kurang menggunakan SPSS for windows dapat
dan persepsi rasa aman baik. Responden diketahui bahwa persentase responden yang
dengan persepsi rasa aman baik sebesar menggunakan kontrasepsi suntik pada
55,8%, sedangkan responden dengan responden dengan tingkat pendapatan di
persepsi rasa aman kurang sebesar 44,2%. bawah UMR (69,0%), lebih besar daripada
Frekuensi persepsi kualitas pelayanan responden dengan pendapatan di atas UMR
152
Faktor yang Berhubungan ... - Pradita ASS, Suharyo, Kriswiharsi KS
(62,8%). Hasil uji chi – square menunjukkan pelayanan KB baik (51,7). Hasil uji chi –
tidak ada hubungan antara pendapatan square menunjukkan ada hubungan antara
responden dengan penggunaan kontrasepsi persepsi kualitas pelayanan KB suntik
suntik dimana nilai p value = 0,495 lebih besar dengan penggunaan kontrasepsi suntik
dari nilai α = 0,05 dimana nilai p value = 0,004 lebih kecil dari
Berdasarkan hasil penelitian dapat nilai α = 0,05.
diketahui bahwa persentase responden yang
menggunakan kontrasepsi suntik dengan PEMBAHASAN
tingkat pengetahuan rendah sebesar 66,2%, Berdasarkan hasil penelitian
lebih besar dibandingkan dengan responden menunjukkan bahwa persentase responden
dengan tingkat pengetahuan tinggi sebesar dengan usia dewasa dini dan tidak
63,6%. Hasil uji chi – square menunjukkan menggunakan kontrasepsi suntik sebesar
tidak ada hubungan antara pengetahuan 35%, sedangkan yang menggunakan
responden dengan penggunaan kontrasepsi kontrasepsi suntik sebesar 65%. Responden
suntik dimana nilai p value = 0,773 lebih besar dengan usia dewasa madya dan tidak
dari nilai α = 0,05. menggunakan kontrasepsi suntik sebesar
Berdasarkan hasil jawaban responden 35%, sedangkan yang menggunakan
dalam penelitian yang telah dilakukan dapat kontrasepsi suntik sebesar 65%.
diketahui bahwa persentase responden yang Berdasarkan hasil uji Chi – square antara
menggunakan kontrasepsi suntik dengan variabel usia responden dengan penggunaan
persepsi biaya kontrasepsi suntik murah kontrasepsi suntik diperoleh nilai p value
sebesar 66,0% lebih besar dibandingkan sebesar 1,000 dengan α 95% diperoleh hasil
dengan responden dengan persepsi biaya uji lebih besar dari tingkat kepercayaan
kontrasepsi mahal sebesar 64,3%. Hasil uji sehingga hipotesis ditolak, yang berarti
chi – square menunjukkan tidak ada menunjukkan tidak ada hubungan antara usia
hubungan antara persepsi biaya dengan responden dengan penggunaan kontrasepsi
penggunaan kontrasepsi suntik dimana nilai suntik. Anderson dalam pernyataannya,
p value = 0,846 lebih besar dari nilai α = 0,05. menyatakan bahwa keputusan seseorang
Pada variabel rasa aman penggunaan dalam mengambil pilihan tertentu tergantung
kontrasepsi suntik, didapatkan hasil penelitian pada karakter predisposisinya dalam ciri – ciri
bahwa persentase responden yang demografi yang salah satunya adalah usia.
menggunakan kontrasepsi suntik dengan Karakteristik ini digunakan untuk
persepsi rasa aman kurang (69,8%) lebih menggambarkan fakta bahwa tiap individu
besar dibandingkan dengan responden mempunyai kecenderungan untuk menggu-
dengan tingkat persepsi rasa aman baik nakan kontrasepsi yang berbeda – beda.
(61,2%). Hasil uji chi – square menunjukkan Pada variabel kedua yaitu variabel tingkat
tidak ada hubungan antara tingkat persepsi pendidikan didapatkan persentase responden
rasa aman responden dengan penggunaan dengan pendidikan dasar dan tidak
kontrasepsi suntik dimana nilai p value = menggunakan kontrasepsi suntik sebesar
0,326 lebih besar dari nilai α = 0,05. 47,4%, sedangkan yang menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah kontrasepsi suntik sebesar 52,6%. Responden
dilaksanakan dapat diketahui bahwa dengan pendidikan menengah dan tidak
persentase responden yang menggunakan menggunakan kontrasepsi suntik sebesar
kontrasepsi suntik pada responden dengan 35,1%, sedangkan yang menggunakan
persepsi kualitas pelayanan KB kurang kontrasepsi suntik sebesar 64,9%. Responden
(77,6%) lebih besar daripada persepsi dengan pendidikan tinggi dan tidak
153
JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015
154
Faktor yang Berhubungan ... - Pradita ASS, Suharyo, Kriswiharsi KS
155
JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015
156
Faktor yang Berhubungan ... - Pradita ASS, Suharyo, Kriswiharsi KS
157
JURNAL VISIKES - Vol. 14 / No. 2 / September 2015
158