KOMBINASI BREAST CARE DAN TEKNIK MARMET TERHADAP PRODUKSI ASI POST
SECTIO CAESARIA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD PROF. DR. MARGONO
SOEKARJO PURWOKERTO
Happy Dwi Aprilina, Sri Suparti
Penerbit :
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
ISSN 1693 - 7309
ARTIKEL PENELITIAN
1. KOMBINASI BREAST CARE DAN TEKNIK MARMET TERHADAP 1–9
PRODUKSI ASI POST SECTIO CAESARIA DI RUANG FLAMBOYAN RSUD
PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Happy Dwi Aprilina, Sri Suparti
MEDISAINS: Jurnal Ilmiah Ilmu-ilmu Kesehatan diterbitkan tiga kali dalam setahun (April,
Agustus dan Desember) oleh Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto.
Jurnal ini merupakan sarana penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, riset dan
pengabdian masyarakat serta pemikiran ilmiah dalam bidang kedokteran, keperawatan,
kebidanan, analis kesehatan dan kesehatan masyarakat.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PADA IBU HAMIL TERHADAP PENGETAHUAN
TENTANG PREEKLAMSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SOKARAJA I
1
Staf Pengajar Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto
Email: linggardini75@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah masih tinggi, Kabupaten Banyumas
tertinggi nomor setelah Karesidenan Pekalongan dan Karesidenan Semarang. Salah satu
penyebab kematian ibu adalah preeklamsia. Pencegahan atau diagnosis dini preeklamsia dapat
mengurangi kejadian dan menurunkan angka kematian ibu. Namun, ibu hamil masih kurang
mengetahui bahaya preeklamsia bagi ibu dan janin. Pendidikan kesehatan tentang preeklamsia
pada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan ibu sehingga ibu dapat mendeteksi dini
gejala preeklamsia.
Tujuan: Mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan pada ibu hamil terhadap pengetahuan
tentang preeklamsia di Wilayah Kerja Puskesmas Sokaraja I, Banyumas
Metode: Desain penelitian ini menggunakan quasy eksperimental dengan pendekatan one
pretest-posttest. Populasi adalah semua ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sokaraja 1
Kabupaten Banyumas dengan jumlah responden 32 ibu hamil. Teknik pengambilan sampel
dengan simple random sampling. Uji statistik menggunakan uji wilcoxon.
Hasil: Pada pengetahuan ibu diperoleh nilai p = 0,0001 (p<0,05), disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum diberikan pendidikan kesehatan
dengan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
Kesimpulan: Terdapat perbedaan pengetahuan yang bermakna antara sebelum diberikan
pendidikan kesehatan dengan sesudah diberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil.
2015). Penyebab kematian ibu adalah eklamsia dapat mencapai lebih dari 25%.
pre-eklamsia-eklamsia (28.76%), Selain kematian maternal menurut Sibai,
perdarahan (22.42%), infeksi (3.54%) dsb pada keluaran maternal dari penderita
(Damayanti, N. P. , 2013). preeklamsia dapat ditemukan juga solusio
Beberapa tahun yang lalu, penyebab plasenta (1–4%), disseminated
utama kasus kematian ibu adalah coagulopathy/HELLP syndrome (10–20%),
disebabkan oleh perdarahan. Namun, edema paru / aspirasi (2–5%), gagal ginjal
beberapa tahun terakhir ini Pre-eklamsia akut (1–5%), eklamsia (<1%), kegagalan
dan eklamsia telah menggeser perdarahan fungsi hepar (<1%).8 Sibai juga
sebagai penyebab utama kematian Ibu. mengemukakan beberapa hal yang sering
Oleh karena itu, diagnosis dini pre-eklamsia ditemukan pada keluaran perinatal dari
yang merupakan tingkat pendahuluan persalinan dengan preeklamsia antara lain
eklamsia, serta penanganannya perlu kelahiran prematur (15–67%), pertumbuhan
segera dilaksanakan untuk menurunkan janin yang terhambat (10–25%), cedera
Angka Kematian Ibu (AKI) dan bayi (AKB). hipoksianeurologik (<1%), kematian
Pre-eklampsi ialah penyakit dengan perinatal (1–2%), dan morbiditas jangka
tanda-tanda hipertensi, edema dan panjang penyakit kardiovaskuler yang
proteinuria yang timbul karena kehamilan, berhubungan dengan bayi berat lahir
penyebabnya belum diketahui. Gejala rendah (BBLR) (fetal origin of adult disease)
hipertensi dan proteinuria tersebut (Sibai B, et al. 2005).
merupakan gejala yang paling penting Preeklamsia merupakan komplikasi
dalam menegakkan diagnosis preeklamsia. kehamilan yang berkelanjutan dengan
Kriteria minimum diagnosis preeklampsia penyebab yang sama. Oleh karena itu,
ialah hipertensi dengan tekanan darah lebih pencegahan atau diagnosis dini dapat
dari sama dengan 140/90 mmHg setelah mengurangi kejadian dan menurunkan
gestasi 20 minggu dan proteinuria minimal angka kematian ibu. Untuk dapat
yaitu terdapatnya lebih dari sama dengan menegakkan diagnosis dini diperlukan
300 mg protein dalam urin per 24 jam pengawasan hamil yang teratur dengan
(William Obstetric, 2010). memperhatikan pembengkakan pada dan
Pada beberapa penelitian yang ada, ekstremitas, kenaikan berat badan,
dikemukakan bahwa terjadi peningkatan kenaikan tekanan darah dan pemeriksaan
risiko yang merugikan dari keluaran urine untuk menetukan proteinuria
persalinan pada wanita yang mengalami (Manuaba, 2010). Pemeriksaan kehamilan
hipertensi dalam kehamilan yang kronik. Di dengan rutin dan makan makanan yang
negara maju presentase kematian maternal sehat harus dilakukan oleh ibu hamil,
akibat serangan eklamsia adalah 0,4% namun pada kenyataannya ibu hamil masih
hingga 7,2%. Di negara berkembang yang jarang melakukannya yang disebabkan oleh
pelayanan kesehatan tersiernya kurang beberapa faktor.
memadai, kematian maternal akibat Berdasarkan hasil studi pendahuluan
Tabel 2. Hasil pengetahuan pada ibu hamil tentang preeklamsia sebelum dan sesudah
pendidikan kesehatan
Pengetahuan Sebelum Setelah
Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase
Baik 6 19 % 26 81 %
Cukup 24 75 % 6 19 %
Kurang 2 6% 0 0%
Tabel 3. Hasil analisis perbedaan sebelum dan sesudah pendidikan kesehatan tentang
preeklamsia
n Median (minimum-maksimum) p
Pengetahuan sebelum konseling 32 61 (44 – 78)
Pengetahuan setelah konseling 32 77 (97 - 57) 0,0001