Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

PERAN PERAWAT TERKAIT VAKSINASI.ASI DAN SERUM DI PUSKESMAS

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


FARMAKOLOGI KEPERAWATAN

DEA AMANDA PUTRI


111210001
Dr. Sudibyo Supardi, Apt.,M.Kes

PROGRAM STUDI S1-KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESETIAKAWANAN SOSIAL
INDONESIA
2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT senantiasa kita ucapkan sholawat serta salam
tercurahkan bagi baginda agung Rasulullah SAW yang telah membimbing kita menuju jalan
yang lurus.
Akhirnya saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah farmakologi keperawatan dengan tema
Peran Perawat terkait vaksinasi,ASI dan Serum di puskesmas.
Tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Sudibyo Supardi, Apt.,M.Kes selaku
dosen mata kuliah farmakologi keperawatan, yang telah memberikan kesempatan kepada saya
untuk menyusun makalah ini.
Dalam penyusunan Makalah ini, Saya menyadari bahwa Makalah ini masih kalah jaug dari kata
sempurna.
Penulis menyadari bahwa taka da gading yang tak retak,sehingga saran dan kritik sangat
dibutuhkan penulisan dalam penyusunan makalah ini.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat
yang setingi-tingginya di wilayah kerjanya (Kemenkes RI, 2014). Dengan adanya paradigma
sehat yang bersifat promotif dan preventif maka perawat di puskesmas juga dituntut dalam
memberikan pelayanan yang optimal terhadap masyarakat melalui pemberian asuhan
keperawatan terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
optimal dan berkualitas akan membuat mutu pelayanan kesehatan puskesmas menjadi baik
bahkan menjadi salah satu faktor penentu penilaian kinerja petugas kesehatan dimata
masyarakat.
Seluruh perawat pada masa pandemi yang melakukan perawatan pada pasien Covid-19 maupun
Non Covid 19 telah mengorbankan kepentingan pribadi dan keluarga. Perawat telah
mengorbankan keselamatan dan menghadapi ancaman tertular virus yang bisa berakhir pada
kematian. Sebagai bagian dari garda terdepan dalam menangani kasus Covid-19, tidak sedikit
yang mengalami kelelahan baik secara fisik dan juga secara mental. Tingginya beban kerja
dalam menangani kasus Covid-19 serta penggunaan alat pelindung diri (APD) level 3 sangat
berpengaruh terhadap menurunnya imunitas tubuh, sehingga risiko tertular virus semakin
meningkat.
Perawat sebagai garda terdepan dalam memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat
diharapkan dapat menyampaikan informasi dan menyakinkan kepada masyarakat bahwa vansin
aman dan efektif dalam meningkatkan imun tubuh. Tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah
untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa khususnya mahasiswa perawat tentang vaksinasi
Covid 19. Bagi petugas untuk lebih mengetahui dan memahami peran perawat sebagai petugas
vaksinasi Covid-19 agar terus melakukan sosialisasi dan pemberdayaan masyarakat.

Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan status gizi anak
dalam 1000 Hari Pertama Kelahiran (HPK). Pemberian ASI eksklusif di Negara berkembang
berhasil menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi/tahun. Atas dasar tersebut WHO
merekomendasikan kebijakan pemerintah tentang pemberian ASI eksklusif di Indonesia yang
ditetapkan sejak tahun 2004 melalui Kepmenkes RI Nomor 450/Menkes/SK/IV/2004 dan
diperkuat melalui Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012. Akan tetapi, adanya dukungan
itu tidak diiringi oleh tingginya persentase pemberian ASI eksklusif (Yulia, 2019).
Pola pemberian makan pada bayi yang baik dan benar adalah dengan menyusui bayi secara
eksklusif sejak lahir sampai dengan umur 6 bulan dan meneruskan sampai bayi umur 24 bulan.
(Sri & Putri, 2019). Menyusui adalah proses pemberian Air Susu Ibu (ASI) kepada banyinya.
ASI adalah makanan terbaik untuk semua bayi karena manfaat ASI sangat menguntungkan bagi
kesehatan ibu dan anak. Nutrisi terbaik hendaknya diperoleh hanya melalui pemberian ASI saja
sejak enam bulan pertama melalui ASI eksklusif. Menyusui dapat melindungi bayi dari penyakit
infeksi gastrointestinal, penyakit kardiovaskuler dan berkurangnya kecerdasan dan lain-lainnya
(Angkasa dkk, 2018).
Air Susu Ibu (ASI) merupakan susu segar dan steril yang diproduksi langsung oleh ibu dan dapat
mengurangi berbagai gangguan diantaranya gangguan gastrointestinal dibandingkan dengan
makanan lain jika diminum oleh bayi. ASI merupakan suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa dan garam-garam organik yang disekresikan oleh kedua kelenjar payudara ibu yang
mengandung semua zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal
bayi usia 0-6 bulan (Sari, 2017).
Data WHO (2016), menunjukkan cakupan ASI eksklusif pada bayi usia 0 - 6 bulan di seluruh
dunia sebesar 39 %. Sedangkan cakupan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan di
Indonesia berdasarkan data dan Informasi Profil Kesehatan Indonesia tahun 2018 masih rendah
yakni sebesar 65,16% dimana target pencapaian pemberian ASI eksklusif menurut WHO harus
sebesar 80%. Persentasi bayi mendapat ASI eksklusif di provinsi Sumatra Barat sebanyak
77,09% (Kemenkes RI, 2018).
Peran perawat dikomunitas diperlukan untuk memotivasi keluarga memberikan dukungan
instrumental dalam pemberian ASI eksklusif.

Dinas Kesehatan telah menyiapkan serum anti bisa ular di sejumlah puskemas, Kegunaan serum
adalah menangkal racun yang terdapat pada bisa ular. Karena sifat bisa ular yang mampu
menyerang saraf, penanganan pada pasien dengan gigitan ular harus sesegera mungkin sebelum
racun menyebar karena dapat menyebabkan kematian.
Daftar pustaka

http://journal.ummat.ac.id/index.php/JCES/article/view/5664
http://scholar.unand.ac.id/54535/2/BAB%201.pdf
https://www.antaranews.com/berita/1212944/serum-antibisa-ular-harus-tersedia-di-puskesmas
https://pdfcoffee.com/makalah-peran-perawat-pdf-free.html

Anda mungkin juga menyukai