Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

GIZI KESEHATAN REPRODUKSI


IBU NIFAS

Disusun Oleh :

PRODI SARJANATERAPAN KEBIDANAN SEMARANG JURUSAN


KEBIDANAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu masalah gizi yang dihadapi di Indonesia adalah masalah gizi
pada masa kehamilan. Gizi pada masa kehamilan adalah salah satu faktor
penting yang mempengaruhi perkembangan embrio dan janin serta status
kesehatan ibu hamil. Kehamilan merupakan tahapan yang
berkesinambungan, sehingga defi siensi pada suatu periode akan
memberikan dampak secara berbeda pada outcome kehamilan. Periode
perikonsepsional terdiri dari prekonsepsi, konsepsi, implantasi, plasentasi,
serta masa embryogenesis. Kualitas bayi yang dilahirkan sangat
tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama kehamilan (Cetin, et
al., 2009). Menurut hasil Riskesdas tahun 2007, provinsi Jawa Timur
merupakan salah satu dari 10 provinsi di Indonesia dengan prevalensi
KEK penduduk wanita usia subur di atas pevalensi nasional (13,6%).
Sementara hasil Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa prevalensi
penduduk wanita usia subur (usia 15–49 tahun) sedang hamil dan
mengalami risiko KEK di Jawa Timur sebesar 29,8%, sedangkan di
tingkat nasional prevalensi penduduk WUS yang sedang hamil dan
mengalami risiko KEK sebesar 24,2%. Hal ini menunjukkan bahwa
penduduk WUS yang sedang hamil dan KEK di Jawa Timur masih lebih
tinggi daripada di tingkat nasional.
Prevalensi ibu hamil Kekurangan Energi Kronis di Kediri tahun 2013 dan
2014 sebesar 6,6% dan 6,7%. Hal ini menunjukkan bahwa pada tahun
2014, angka KEK ibu hamil di Kediri mengalami kenaikan 0,1% dari
tahun sebelumnya. Prevalensi ibu hamil KEK di Puskesmas Badas tahun
2013 dan 2014 sebesar 7,8% dan 6,1%. Adapun angka BBLR di Kediri
tahun 2013 dan 2014 sebesar 2,71% dan 2,46%. Angka BBLR di Kediri
pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 0,15% (Dinas Kesehatan
Kabupaten Kediri, 2013 dan 2014). Wanita yang menderita malnutrisi
sebelum hamil atau selama minggu pertama kehamilan cenderung
melahirkan bayi yang menderita kerusakan otak dan sumsum tulang
karena sistem saraf pusat sangat peka pada 2–5 minggu pertama. Apabila
hal tersebut diderita ibu hingga sepanjang minggu terakhir kehamilan,
maka ibu akan melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (<2500
gram).(Azizah & Adriani, 2018)
4

BAB II
TINJAUAN TEORI

1. Gizi Ibu Menyusui


a. Makro
1) Energi
Secara teori, Kebutuhan energi meningkat 500 sampai 600
kcal perhari selama 1 tahun pertama menyusui. Rekomendasi ini
berdasarkan kebutuhan total wanita dewas dan proses penyusuan.
Penambahan kalori diperlukan untuk cadangan lemak,
pertumbuhan payudara, pertumbuhan bayi yang disusui, dan
peningkatan BMR.
Untuk menghitung kebutuhan kalori pada ibu menyusui,
kita dapat menggunakan formula yang dikembangkan berdasarkan
formula dari Harris-Bennedict.
2) Protein
Tambahan protein diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan payudara dalam pembentukan ASI. Kebutuhan
protein selama 1 tahun pertama menyusui bertambah 17 sampai 20
g per hari dari kebutuhan wanita dewasa, jadi sekitar 67 sampai 70
g protein per hari.

3) Lemak
Asam lemak sangat esensial untuk pertumbuhan payudara
dan sintesis prostaglandin. Kebutuhan asam lemak esensial
meningkat menjadi 4,5% dari total kalori. Kebutuhan lemak dapat
dipenuhi 25-30% dari total kalori sesuai dengan keadaan ibu.
4) Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat dapat ditentukan dengan
menghitung sisa kebutuhan kalori setelah dikurangi lemak dan
5

protein. Bentuk karbohidrat perlu diperhatikan apabila ibu


mengalami gangguan metabolisme karbohidrat,seperti
diabetes .Untuk kasus ini, perlu
digunakan karbohidrat yang rendah glikemik load.
b. Mikro
a. Asam Folat
Folat berperan dalam sintesis DNA, membuat vitamin ini
sangat esensial untuk proses penyusuan. Defisiensi folat
menyebabkan penurunan laju sintesis DNA dan aktifitas mitosis
dalam sel individual.Akibat defisiensi folat yang banyak dikenal
ialah anemia megaloblastik yang merupakan stase tertinggi
defisiensi folat. Folat sebaiknya diberikan pada masa konsepsi.
Pemberian asam folat pada masa konsepsi dapat menurunkan risiko
kejadian NTD, dan menurunkan risiko 72% kejadian bayi lahir
dengan NTD pada ibu yang sebelumnya melahirkan bayi NTD. Ibu
yang sebelumnya melahirkan bayi NTD mempunyai risiko 2-10%
untuk melahirkan bayi NTD lagi
b. Asam Askorbat
Direkomendasikan tambahan 10 mg/hari dari kebutuhan
asam askorbat untuk wanita menyusui.Defisiensi asam askorbat
tidak berhubungan dengan outcome penyusuan. Namun beberapa
penelitian menunjukkan hubungan kadar asam askorbat plasma
yang rendah dengan volume ASI. Asam askorbat juga bermanfaat
untuk meningkatkan absorbsi besi di usus.

Hari Menu

Senin Nasi, Tempe, Tahu, Sayur Sop,

Pepaya

Selasa Nasi, Ayam Goreng, Ca Sayur Sawi


6

Rabu Nasi, Lele Goreng, Pepes Jamur

Kamis Nasi, Opor Tahu, Krupuk Udang,

Semangka

Jumat Nasi, Ati Ampela Bacem, Sayur

Bayam

Sabtu Nasi , Perkedel tahu, sayur asem

Minggu Nasi, Ayam kecap, Ca Brokoli


7

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Adisty Cynthia. 2012. Asuhan Gizi; Nutritional Care Process.


Yogyakarta: Graha Ilmu.
Azizah, A., & Adriani, M. (2018). Tingkat Kecukupan Energi Protein Pada Ibu
Hamil Trimester Pertama Dan Kejadian Kekurangan Energi Kronis. Media
Gizi Indonesia, 12(1), 21. https://doi.org/10.20473/mgi.v12i1.21-26
Alvita, B., & Adhiyasasti, M. (2018). Masalah Kesehatan Reproduksi Remaja
Perempuan. Newsletter Skata, 1. https://skata.info/article/detail/469/wajib-
tahu-masalah-kesehatan-reproduksi-remaja-perempuan

Andinata, B. (n.d.). KANKER PAYUDARA Payudara dan Kanker Payudara.

Anggraeni, A. C. (2012). Asuhan Gizi Nutritional Care Process. In Graha Ilmu


(Vol. 1, Issue). Graha Ilmu.

Anwar, M., Baziad, A., & Prabowo, R. (2011). Ilmu Kandungan. PT. Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Ayu, G. M. (2014). Keputihan Pada Wanita. Kebidanan, 100(3–4), 137–156.


https://doi.org/10.1007/s11038-006-9134-2

Dewi, Maritalia, S. R. (2012). Biologi Reproduksi. PUSTAKA PELAJAR.


https://doi.org/10.31219/osf.io/npucr

Ginesthira, A. A. . A. (2016). Perubahan Fisiologis Pada Ibu Hamil. Skripsi


Universitas Udayana, 1–18.

Handayani, S. R., & Mulyati, T. S. (2017). Dokumentasi Kebidanan (1st ed.).


Kementerian Kesehatan RI.

Hani, Ummi, dkkk. (2014). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis.


Salemba Medika.

Kemenkes RI. (2014). PMK No.97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan Kesehatan.
Artikel, [cited 2018 Jan 7]; 3-8.
8

Kemenkes RI. (2020). Pedoman pelayanan antenatal, persalinan, nifas, dan bayi
baru lahir di Era Adaptasi Baru.

KPPPTK. (2014). BUKU AJAR KESEHATAN IBU DAN ANAK (E. Mulati, F.
Royati, & Y. Widyaningsih (eds.)).

Manaldi, S. L. S., Bramono, K., & Indriatmi, W. (2017). ILMU PENYAKIT


KULIT DAN KELAMIN.

Mangkuji, B. (2020). Modul Konsep Kebidanan Pra Nikah dan Pra Konsepsi.

Marlenny, P. (2018). Modul konseling pra pernikahan. Dinas Pemberdayaan


Perempuan Dan Perlindungan Anak Rumah Duta Revolusi Mental Kota
Semarang. http://gebersepti.semarangkota.go.id/

Menaldi, S. L. S., Bramono, K., & Indriatmi, W. (2017). ILMU PENYAKIT


KULIT DAN KELAMIN (EDISI KE 7).

Mongan, E. A. (2019). Pemeriksaan Infeksi Menular Seksual (Ims) Pada Ibu


Hamil Di Puskesmas Kotaraja Kota Jayapura Papua. Global Health Science,
4(2), 59–63.

Prawirohardjo, S. (2016). ILMU KEBIDANAN SARWONO PRAWIROHARDJO


(S. (K) Prof. dr. Abdul Bari Saifuddin, MPH (ed.); Edisi keem). PT BINA
PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARDJO.

Rahayu,Sri, I. P. (2020). Kesehatan Reproduksi dan Keluarga Berencana (Vol.


148).

Rosyida, D. A. C. (2019). KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DAN WANITA.

Rukiyah, Y. (2015). Asuhan Kebidanan I (Kehamilan). CV Trans Info Media.

Simanullang, E. (2017). Askeb Kebidanan Kehamilan Akademi Kebidanan Mitra


Husada Tahun 2016-2017. Modul Askeb Kebidanan Kehamilan Akademi
Kebidanan Mitra Husada.

Siti, T. (2016). ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN (Suparmi (ed.); Pertama).


9

Sulistyawati, A. (2015). Asuhan Kebidanan pada Masa Kehamilan. Salemba


Medika.

Susanti. (2019). Analisis Kebutuhan Konseling Pranikah Tentang Kesehatan


Reproduksi Di Layanan Pernikahan Di Kota Tarakan. Journal of Borneo
Holistic Health, 2(1), 98–108.

Susilowati, E., & Prasetyo, E. (2015). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Siklus Menstruasi Peserta Kb Aktif Di Desa Jati Kulon Kecamatan Jati
Kabupaten Kudus. Januari, 6(1), 79–96.

Vita Kartika Mahirawati. (2014). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan


Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Kamoning
Dan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Jawa Timur. Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 17(2), 193–202.
https://media.neliti.com/media/publications/20898-ID-related-factors-of-
chronic-energy-deficiency-at-pregnant-woman-in-kamoning-and-t.pdf.

Widatiningsih, S., & Dewi, C. H. T. (2017). Praktik Terbaik Asuhan Kehamilan.


Trans Medika.

Yongky, Y., Hardinsyah, H., Gulardi, G., & Marhamah, M. (2009). Status Gizi
Awal Kehamilan Dan Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil Kaitannya
Dengan Bblr. Jurnal Gizi Dan Pangan, 4(1), 8.
https://doi.org/10.25182/jgp.2009.4.1.8-12

Yulivantina, E. V., Mufdlilah, M., & Kurniawati, H. F. (2021). Pelaksanaan


Skrining Prakonsepsi pada Calon Pengantin Perempuan. Jurnal Kesehatan
Reproduksi, 8(1), 47. https://doi.org/10.22146/jkr.55481

Anda mungkin juga menyukai