Disusun Oleh :
NIM : 2002113
NR 16 KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada
ibu maupun lingkungannya, dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem
genitalia wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung
perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan
berlangsung (Serri,2009).
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang mana
perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada
keadaan kehamilannya. Perasaan kurangenak badan menyebabkan ibu lebih
banyak istirahat sehingga keperluan tubuh akan makanan menjadi berkurang.
Pada bulan-bulan pertama kehamilan nafsu makan berkurang, mual,muntah,
kembung, dsb. Gejalagejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore hari.
Salah satu teori yang menjelaskan pengaruh status nutrisi seorang ibu hamil
pada janin yang dikandungnya adalah teori yang dikenal dengan nama “Fetal
Programming”. Menurut teori tersebut, seorang ibu hamil yang mengalami
kekurangan gizi/malnutrisi akan menyebabkan fetus yang dikandungnya
mendapat asupan makanan yang kurang dalam pertumbuhannya. Hal itu
mungkin akan memicu timbulnya penyakit kronis pada janin di masa depan
(Indriyani, 2013)
B. Tujuan
1) Tujuan umum
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
Ny.M dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan nutrisi pada Ibu hamil
trimester I di kelurahan Sari Rejo Medan Polonia.
2) Tujuan khusus
PENGELOLAAN KASUS
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa
kehamilan, banyak nutrisi diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada
jumlah yang dibutuhkan orang dewasa normal. Pada tahap akhir trimester
pertama, volume darah Ibu meningkat dengan cepat, lebih cepat daripada produksi
sel darah merahnya. Kadar berbagai nutrisi di dalam darah meningkat atau
menurun selama masa kehamilan. Kebanyakan fraksi lipid meningkat (misalnya,
kolestrol), sedangkan faktor-faktor lain (misalnya, protein total) menurun
(Bobak,2005)
Untuk dapat memberikan makanan secara benar pada ibu hamil, perlu memahami
perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan yaitu untuk perubahan tahap
pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Perubahan tahap pertama adalah dua
minngu setelah konsepsi, telur yang akan dibuahi akan melekat pada
endrometrium uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta
juga mulai terbentuk pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplemen
nutrisi yang khusus. Pada perubahan tahap kedua yaitu pada minggu ke-2 sampai
dengan minggu ke-8 sebagian organ-organ telah mulai terbentuk, seperti jantung,
ginjal, paru, hati dan rangka. Dari percobaan binatang jika fase pada ini terdapat
defisiensi Vit A, riboflavin, Vit B2, B6, atau asam folat yang akan terjadi
kecatatan bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplemen dalam bentuk vitamin dan
mineral untuk mencegah terjadinya cacat bawaan. Adapun perubahan pada tahap
ketiga yang dimulai pada minggu ke-8 sampai lahir terjadi pertumbuhan janin
yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk mempersiapkan kelahiran
dan memproduksi air susu ibu. Pada tahap ini terjadi hiperplasi dan hipertopi sel-
sel dan kecepatnya berbeda untuk masing-masing orang. Oleh karena itu
seplementasi nutrisi sangan diperlukan terutama bentuk kalori dan protein
(Indriyani, 2013).
1. Kalori
Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral, sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu vitamin dan
mineral seperti nitamin A, zat besi, zinc, kalsium, dan asam folat, dapat
meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil dan bayinya, di tambah dengan zat
gizi lainnya seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D, E, niasin, mineral,
yodium, zat tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat untuk
membantu pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia, mengurangi jumlah
berat badan bayi lahir rendah (BBLR), serta menurunkan angka kematian ibu
dan angka kematian bayi (Indriyani, 2013).
Pada waktu hamil keperluan zat besi meningkat untuk pembentukan darah
janjin dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan,
karena air susu ibu tidak mengandung garam besi (Indriyani, 2013).
1) Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen
vitamin A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat
menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik untuk memenuhi asupan vitapin A
adalah melalui berbagai sumber makanan seperti susu, ikan, telur, dan
margarine.
2) Vitamin B kompleks
Dijumpai pada serealita, biji-bijian, kacang-kacangan sayuran hijau, ragi,
telur, dan produk susu. Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan
jantung agar berfungsi secara normal.
3) Vitamin D
Terkadang dinyatakan sebagai “vitamin sinar matahari” karena vitamin ini
terbentuk pada saat tubuh terkena sinar mataharijuga diperlukan untuk
pembuatan kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan dalam masa
pertumbuhan terutama dalam pembentukan tulang dan gigi.
4) Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sembernya biji-bijian terutama
gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
5) Asam folat
Merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika masa
kehamilan, terutama di minggu-minggu awal kehamilan yaitu untuk
perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada
sayuran berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli.
Pada buah-buahan asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel,
dan tomat. Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg/hari,
terutama pada 12 minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat
dapat mengganggu pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan
saraf pusat maupun otak janin.
Meskipun hati mengandung asam folat yang tinggi, namun tidak
direkoemndasikan untuk wanita yang hamil atau dapat hamil, karena
mengandung vitamin A yang tinggi. Selain itu, terdapat resiko listeriosis
dari hati yang masih mentah atau jika hati tidak dimasak dengan
sempurna. Kedua resiko ini beresiko pada janin yang sedang berkembang.
6) Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30% ibu hamil dengan
ditandai adanya keluhan kram (Nocturnal Systremma). Suplementasi
secara oral dari mikronutrisi ini terbukti akan mengurangi keluhan kram
pada ibu yang sedang mengandung.
7) Zat besi
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat
besi.
Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya
hingga 5-6 bulan setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat
selama kehamilan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu
metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan menurunnya
kemampuan kerja organ-organ tubuh yang akhirnya akan mempengaruhi
perkembangan janin. Kekurangan zat besi umumnya ditandai dengan
wajah pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya
kebugaran tubuh, menurunnya kekebalan dan gangguan penyembuhan
luka. Jumlah zat besi yang dibutuhkan semasa kehamilan berbeda per
semesternya. Pada trimester pertama, tambahan akan zat besi belum
dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil yang mengalami
mual dan muntah karena mengonsumsi zat besi biasanya dapat
memperparah kondisi ini.
8) Kalsium
Kalsium berperan penting dalam mekanisme pengaturan selama masa
kehamilan dan menyusui. Kalsium juga akan meningkatkan absobsi
intestinal yang terjadi. Rekomendasi asupan atau Recomennded Daily
Intake (RDI) kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih
tinggi daripada wanita yang tidak hamil). Diperlukan untuk pertumbuhan
tulang dan gigi janin, serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis.
9) Iodium
Kekurangan iodium saat masa kehamilan sedapat mungkin harus dihindari
karena ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak
fetus, BBLR, kretin dan kongenital yang abnormal. Mengingat pentingnya
fungsi iodium ini, Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi produk-
produk fortifikasi iodium seperti garam ber-iodium dan binyak ber-
iodium.
10) Air
Air berfungsi membantu sistem pencernaan makanan dan cairan pada
membran sel. Air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu
dianjurkan minum 68 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam.
3. Diet Wanita Hamil
Pada wanita, masa hamil merupakan masa dimana unsur-unsur gizi diperlukan
jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk
kebutuhan sendiri, unsur - unsur gizi ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh
dengan pesat. Berdasarkan angka kecukupan gizi data yang dianjurkan perhari
menurut hasil Widya karya Nasional Pangan dan gizi, selama hamil pada trimester
I seorang wanita akan mendapatkan tambahan nilai gizi sebesar yang terdapat
dalam tabel berikut (Aziz, 2006).
Fosfor +200(mg)
Zinc +5 (mg)
Iodium +25(µg)
Mual dan muntah pada kehamilan disebut morning sickness pertama kali
dikemukakan pada 2000 tahun sebelum masehi. Sampai saat ini hanya sedikit
yang diketahui tentang mekanisme penyebabnya. Sekitar 50% sampai 80 %
wanita hamil mengalammi mual dan muntah dengan derajat berbeda – beda
.Gangguan ini biasanya hilang pada awal trimester kedua, tetapi sekitar 20%
mereka yang terkena terus mengalami masalah ini sepanjang masa hamil. Menarik
sekali untuk diketahui, dari sebuah studi pada lebih dari 400 wanita, ditemukan
bahwa angka kematia bayi dan bayi berat lahir rendah pada wanita yang tidak
mengalami morning sickness lebih tinggi dari wanita yang mengalam mual dan
muntah. Wanita yang mengalami bayi hidup dang mengalami mual dan munrrah
juga mengalami peningkatan berat yang lebih tinggi.Tampaknya mual dan muntah
berkorelasipositif dengan hasil akhir kehamilan yang baik, tetapi diperlukan riset
lebih lannjut pada subjek dari berbagai tingkat sosioekonomi (Bobak, 2005).
5 Cara Mengatasi
Beberapa strategi untuk mengatasi masalh mual dan muntah ialah menyediakan
biscuit tawar, biscuit tawar panggang, atau sereal kering disamping tempat tidur
untuk dikonsumsi sebelum bangun tidur di pagi hari; Makan dalam porsi kecil,
tetapi sering; mengindari minuman berkafein; mengkomsumsi cairan dalam
jumlah adekuat, tetapi lebih baik diantara waktu makan daripada saat makan;
menghindari bau masakan dan bau cat yang menimbulkan mual; dan membatasi
makanan yang banyak menggunakan rempah-rempah. Obat anti antiemetic tidak
dianjurkan. Hiperemesis gravidarum, muntah berat , lama, dan menetap
membutuhkan perhatian medis. Penggantian cairan dan elektroit dapat dibutuhkan
untuk mencegah komplikasi dehidrasi (Bobak,2005).
6. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain
kemampuan mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain. c.
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan
asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
h. Pengukuran Atropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar
lengan.
i. Labolatorium Pemeriksaan
2. Analisa Data
3. Rumusan Masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan
dengan :
a. Peningkatan laju metabolic.
b. Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet.
c. Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal.
d. Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan.
4. Perencanaan
1. Pengkajian
Identitas Pasien
Nama : Ny. M
Umur : 26 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : IRT
Alamat :Kerinci
Golongan Darah :O
2. Keluhan Utama
Ny.M mengeluh mual muntah 4 sampai 5 kali dalam sehari yaitu pada pagi
dan sore hari terutama setelah makan. Ny. M mengatakan mudah lelah ketika
beraktivitas dan nafsu makan menurun.
E. Time :Ny.M mengatakan mual muntah dirasakan sebanyak 4-5x/hari pada pagi
dan sore hari.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
A. Penyakit yang pernah dialami :Ibu pernah demam, batuk dan pilek.
D. Lama dirawat : -
A. Orang tua :Orang tua Ny. M tidak ada yang menderita penyakit serius.
B. Saudara kandung :Saudara Ny. M tidak ada yang menderita penyakit serius.
D. Anggota keluarga yang meninggal :Belum ada anggota keluarga Ny. M yang
meninggal dunia.
6. Riwayat Obstetrik
Fisik A. Keadaan
umum :
• Kepala dan rambut :Kulit kepala terlihat bersih dan tidak berbau.
• Wajah : Struktur wajah bulat dan simetris.
• Mata :Bola mata simetris, palpebra normal, dan konjungtiva terlihat
pucat.
• Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi normal, simetris,dan tidak
ada terdapat cuping hidung.
• Mulut dan faring :Keadaan bibir terlihat kering, pecah-pecah. Keadaan
gigi dan gusi bersih, tidak terlihat adanya perdarahan. Keadaan lidah
bersih. Kedudukan leher trachea normal , tidak ada massa ataupun nyeri
tekan. Tidak ada pembengkakan kelenjar thyroid. Suara jelas, tidak ada
gangguan komunikasi.
• Pemeriksaan Integument :Integument bersih, hangat, dan berwarna
kuning langsat. Turgor kembali > 2 detik, tidak lembab dan tidak terdapat
kelainan pada kulit.
• Pemeriksaan thorak/dada :Pernafasan Ny. R normal, frekuensinafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.Tidak terdapat kesulitan saat bernafas.
• Pemeriksaan abdomen :Bentuk abdomen masih seperti biasa.
Mandi
Makan
BAB
BAK
Ganti Pakaian
kamar mandi.
2 . ANALISA DATA
1 DS : Ny. R Perubahan nutrisi
mengatakan sering Proses kurang dari
Kehamilan
mual dan muntah kebutuhan tubuh.
dalam sehari bisa
lebih dari 4 sampai Mempengar Saluran cerna
uhi hormon terdesak karena
5 kali, mudah lelah
HCG & memberi ruang
ketika beraktivitas, esterogen untuk janin
nafsu makan tumbuh
menurun.
Sehingga
mengakibat Refluks asam
kan dan lambung
peningkatan bekerja lebih
DO : Wajah Ny. R
hormon lambat
terlihat pucat, HCG dan menyerap
keadaan umum esterogen makanan
(keluarnya
lemah, mukosa
asam dari
bibir kering Memicu lambung ke
kesadaran baik bagian otak tenggorakan)
yang
dengan tanda- tanda mengontrol
vital : TD:100/70 mual dan
muntah
mmHg; HR:70x/I; Mual dan
RR: 22 x/I; T: 36,5 muntah
°C
Tidak nafsu
makan
Cadangan
Karbohidrat dan
Lemak habis terpakai
Perubahan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
3. RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan gizi yang tidak
adekuat d/d Ny. R mengatakan sering mual dan muntah dalam sehari bisa
lebih dari 4-5x, mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan menurun.Wajah
Ny. R terlihat pucat,keadaan umum lemah, mukosa bibir kering kesadaran baik
dengan tanda- tanda vital : TD:100/70 mmHg; HR:70x/I; RR: 22 x/I; T: 36,5
°C
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
No. Dx. Tujuan dan Intervensi Rasional
Keperawatan
Kriteria Hasil
-Tidak - Mengetahui
mengalami berat badan atau
tanda efektivitas intervensi
- Anjurkan nutrisi.
malnutrisi.
makan
-Nafsu makan sedikitdenganfrekuensi
kembali
normal. sering / makan diantara - Makan sedikit
dapat menurunkan
waktu makan.
kelemahan dan
meningkatkan
pemasukan juga
- Observasi dan catat
mencegah distensi
kejadian mual/muntah.
gaster.
- Gejala mual/muntah
dapat menunjukkan
efek
anemia(hipoksia)
pada organ.
5 . PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Hari/ No. Implementasi Keperawatan Evaluasi
Tanggal Dx
(SOAP)
Mengajarkanmakan perawat.
-
sedikit dengan O:
frekuensi sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
Mengajarkan penjelasan perawat
-
klienmelakukan oral terbukti klien dapat
mengulang apa
hygiene sebelum dan yang telah
sesudah makan. disampaikan.
- Pemeriksaan ttv
: BB : 55kg
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: intervensi dilanjutkan.
19 Juni - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :
2017
mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
- Mengukurtanda-tanda
- Nafsu makan pun
vital klien.
sudah mulai
meningkat.
Mengajarkanmakan perawat.
-
sedikit dengan frekuensi O:
sering. - Ibu masih sering
meludah.
- Ibu mengerti
Mengajarkan klien penjelasan perawat
-
melakukan oral hygiene terbukti klien dapat
sebelum dan mengulang apa
makan. yang telah
disampaikan.
- Pemeriksaan ttv
: BB : 55kg
TD :110/80 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
P: intervensi dilanjutkan.
20 Juni - Menanyakan dan S: Ibu mengatakan :
2017
mencatat frekuensi
- masih merasa mual
mual dan muntah.
tetapi sudah tidak
muntah.
- Mengukurtanda-tanda
- Nafsu makan pun
vital klien.
sudah mulai
meningkat.
klien. melaksanakan
nasehat dari
- Mengajarkanmakan perawat.
sedikit dengan O:
- frekuensi sering. - Ibu sudah tidak lagi
meludah.
- Ibu mengerti
Mengajarkan klien
penjelasan perawat
melakukan oral hygiene
terbukti klien dapat
sebelum dan sesudah
mengulang apa yang
makan.
telah disampaikan.
- Pemeriksaan ttv
: BB : 57kg
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
A: masalahbelum teratasi
sebagian.
P: Pertemuan berakhir.
BAB III
Kesimpulan
Saran