Dosen Pembimbing :
Erika, SKp., MKep., Sp. Mat.,PhD
Dian Tiara
1911110439
A 2019 2
Kelompok IV
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
T.A 2021/2022
1
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses fisiologis yang memberikan perubahan pada ibu
maupun lingkungannya, dengan adanya kehamilan maka seluruh sistem genitalia
wanita mengalami perubahan yang mendasar untuk mendukung perkembangan dan
pertumbuhan janin dalam rahim selama proses kehamilan berlangsung (Serri,2009).
Kehamilan menyebabkan perubahan-perubahan pada tubuh ibu yang mana
perubahan-perubahan tersebut dalam rangka penyesuaian tubuh ibu pada keadaan
kehamilannya. Perasaan kurangenak badan menyebabkan ibu lebih banyak istirahat
sehingga keperluan tubuh akan makanan menjadi berkurang. Pada bulan-bulan
pertama kehamilan nafsu makan berkurang, mual,muntah, kembung, dsb. Gejala-
gejala ini bisa terjadi pada waktu pagi atau sore hari. Salah satu teori yang
menjelaskan pengaruh status nutrisi seorang ibu hamil pada janin yang
dikandungnya adalah teori yang dikenal dengan nama “Fetal Programming”.
Menurut teori tersebut, seorang ibu hamil yang mengalami kekurangan
gizi/malnutrisi akan menyebabkan fetus yang dikandungnya mendapat asupan
makanan yang kurang dalam pertumbuhannya. Hal itu mungkin akan memicu
timbulnya penyakit kronis pada janin di masa depan (Indriyani, 2013)
Gangguan nutrisi selama kehamilan dapat menyebabkan berat badan bayi baru
lahir rendah dan penurunan kesempatan hidup.Status nutrisi ibu pada waktu
konsepsi sangatlah penting dalam bentuk cadangan nutrisi dan dasar kebiasaan
makan. Wanita hamil memerlukan zat besi 30 mg/hari, yang sulit diperoleh dari
sumber-sumber diet sehingga perlu diberikan suplemen. Zat besi diperlukan untuk
mengoreksi keberadaan awal defisisensi dan menyediakan untuk peningkatan
volume darah maternal untuk persediaan darah janin, dan untuk kehilangan darah
selama kelahiran.
2
Tujuan
Tujuan umum
Karya tulis ilmiah ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan pada
Ny.R dengan prioritas masalah kebutuhan dasar gangguan nutrisi pada Ibu hamil
trimester I di puskesmas selatbaru.
Tujuan khusus
3
BAB II
PENGELOLAAN KASUS
Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Gangguan Nutrisi Pada Ibu
Hamil Trimester I.
Nutrisi merupakan satu dari banyak faktor yang ikut mempengaruhi hasil akhir
kehamilan. Untuk mengakomodasi perubahan yang terjadi selama masa kehamilan,
banyak nutrisi diperlukan dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang
dibutuhkan orang dewasa normal. Pada tahap akhir trimester pertama, volume darah Ibu
meningkat dengan cepat, lebih cepat daripada produksi sel darah merahnya. Kadar
berbagai nutrisi di dalam darah meningkat atau menurun selama masa kehamilan.
Kebanyakan fraksi lipid meningkat (misalnya, kolestrol), sedangkan faktor-faktor lain
(misalnya, protein total) menurun (Bobak,2005)
Untuk dapat memberikan makanan secara benar pada ibu hamil, perlu
memahami perubahan-perubahan yang terjadi pada kehamilan yaitu untuk perubahan
tahap pertama, tahap kedua dan tahap ketiga. Perubahan tahap pertama adalah dua
minngu setelah konsepsi, telur yang akan dibuahi akan melekat pada endrometrium
uterus dan terjadi proliferasi dari sel-sel dengan cepat. Plasenta juga mulai terbentuk
pada tahap ini. Pada tahap ini belum diperlukan suplemen nutrisi yang khusus. Pada
perubahan tahap kedua yaitu pada minggu ke-2 sampai dengan minggu ke-8 sebagian
organ-organ telah mulai terbentuk, seperti jantung, ginjal, paru, hati dan rangka. Dari
percobaan binatang jika fase pada ini terdapat defisiensi Vit A, riboflavin, Vit B2, B6,
atau asam folat yang akan terjadi kecatatan bawaan. Pada tahap ini diperlukan suplemen
dalam bentuk vitamin dan mineral untuk mencegah terjadinya cacat bawaan. Adapun
perubahan pada tahap ketiga yang dimulai pada minggu ke-8 sampai lahir terjadi
4
pertumbuhan janin yang cepat, serta terbentuknya cadangan pada ibu untuk
mempersiapkan kelahiran dan memproduksi air susu ibu. Pada tahap ini terjadi
hiperplasi dan hipertopi sel-sel dan kecepatnya berbeda untuk masing-masing orang.
Oleh karena itu seplementasi nutrisi sangan diperlukan terutama bentuk kalori dan
protein (Indriyani, 2013).
1. Kalori
Kebutuhan energi pada kehamilan timester I memerlukan tambahan 100 Kal/hari
(menjadi 1.900 Kal-2.000 Kal/hari). Ini berarti sama dengan menambah 1 potong (50g)
daging sapi atau 2 buah apel dalam menu sehari (Indriyani, 2013).
2. Protein
Kecukupan protein yang dianjurkan untuk wanita Indonesia umur 20 – 39 tahun
dengan berat badan 47 kg sebanyak 41 gr protein sehari atau sekitar 0,8 gr/kg/hari,
sebagian protein campuran (Indriyani, 2013).
3. Vitamin dan Mineral
Ibu hamil perlu diberi suplemen multivitamin dan mineral, sejalan dengan
meningkatnya kebutuhan ibu akan gizi semasa hamil. Beberapa penelitian menunjukkan
bahwa pemberian suplemen yang mengandung satu vitamin dan mineral seperti nitamin A,
zat besi, zinc, kalsium, dan asam folat, dapat meningkatkan derajat kesehatan ibu hamil
dan bayinya, di tambah dengan zat gizi lainnya seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, C, D,
E, niasin, mineral, yodium, zat tembaga, dan selenium. Zat-zat tersebut bermanfaat untuk
membantu pertumbuhan, mencegah infeksi dan anemia, mengurangi jumlah berat badan
bayi lahir rendah (BBLR), serta menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi
(Indriyani, 2013).
Pada waktu hamil keperluan zat besi meningkat untuk pembentukan darah janjin
dan persediaan ibu masa laktasi sampai 6 bulan sesudah melahirkan, karena air susu ibu
tidak mengandung garam besi (Indriyani, 2013).
5
1) Vitamin A
Meskipun kebutuhan vitamin A meningkat selama kehamilan, suplemen
vitamin A jarang direkomendasikan untuk wanita hamil karena dapat
menyebabkan cacat lahir. Cara terbaik untuk memenuhi asupan vitapin A adalah
melalui berbagai sumber makanan seperti susu, ikan, telur, dan margarine.
2) Vitamin B kompleks
Dijumpai pada serealita, biji-bijian, kacang-kacangan sayuran hijau, ragi,
telur, dan produk susu. Berguna untuk menjaga sistem saraf, otot dan jantung
agar berfungsi secara normal.
3) Vitamin D
Terkadang dinyatakan sebagai “vitamin sinar matahari” karena vitamin ini
terbentuk pada saat tubuh terkena sinar mataharijuga diperlukan untuk
pembuatan kalsium dan fosfor yang sangat diperlukan dalam masa pertumbuhan
terutama dalam pembentukan tulang dan gigi.
4) Vitamin E
Untuk pembentukan sel darah merah. Sembernya biji-bijian terutama
gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
5) Asam folat
Merupakan vitamin yang sangat penting sebelum dan ketika masa
kehamilan, terutama di minggu-minggu awal kehamilan yaitu untuk
perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak terdapat pada sayuran
berwarna hijau gelap seperti bayam, kembang kol dan brokoli. Pada buah-
buahan asam folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel, dan tomat.
Kebutuhan asam folat selama hamil adalah 800 mcg/hari, terutama pada 12
minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu
pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat maupun otak
janin.
Meskipun hati mengandung asam folat yang tinggi, namun tidak
direkoemndasikan untuk wanita yang hamil atau dapat hamil, karena
mengandung vitamin A yang tinggi. Selain itu, terdapat resiko listeriosis dari
hati yang masih mentah atau jika hati tidak dimasak dengan sempurna. Kedua
resiko ini beresiko pada janin yang sedang berkembang.
6
6) Magnesium
Kekurangan magnesium biasanya dialami oleh 5-30% ibu hamil dengan
ditandai adanya keluhan kram (Nocturnal Systremma). Suplementasi secara oral
dari mikronutrisi ini terbukti akan mengurangi keluhan kram pada ibu yang
sedang mengandung.
7) Zat besi
Masa kehamilan menyebabkan terjadinya peningkatan kebutuhan akan zat
besi. Janin yang sedang berkembang mengambil sejumlah zat besi dari ibunya
hingga 5-6 bulan setelah lahir sehingga kebutuhan akan zat besi meningkat
selama kehamilan. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat mengganggu
metabolisme energi sehingga dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
kerja organ-organ tubuh yang akhirnya akan mempengaruhi perkembangan
janin. Kekurangan zat besi umumnya ditandai dengan wajah pucat, rasa lemah,
letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kebugaran tubuh, menurunnya
kekebalan dan gangguan penyembuhan luka. Jumlah zat besi yang dibutuhkan
semasa kehamilan berbeda per semesternya. Pada trimester pertama, tambahan
akan zat besi belum dibutuhkan. Kondisi ini menguntungkan bagi ibu hamil
yang mengalami mual dan muntah karena mengonsumsi zat besi biasanya dapat
memperparah kondisi ini.
8) Kalsium
Kalsium berperan penting dalam mekanisme pengaturan selama masa
kehamilan dan menyusui. Kalsium juga akan meningkatkan absobsi intestinal
yang terjadi. Rekomendasi asupan atau Recomennded Daily Intake (RDI)
kalsium untuk wanita hamil adalah 1.100 mg (300 mg lebih tinggi daripada
wanita yang tidak hamil). Diperlukan untuk pertumbuhan tulang dan gigi janin,
serta melindungi ibu hamil dari osteoporosis.
9) Iodium
Kekurangan iodium saat masa kehamilan sedapat mungkin harus dihindari
karena ini dapat menyebabkan terjadinya gangguan pertumbuhan otak fetus,
BBLR, kretin dan kongenital yang abnormal. Mengingat pentingnya fungsi
iodium ini, Ibu hamil dianjurkan untuk mengkonsumsi produk-produk fortifikasi
iodium seperti garam ber-iodium dan binyak ber-iodium.
7
10) Air
Air berfungsi membantu sistem pencernaan makanan dan cairan pada
membran sel. Air juga menjaga keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan
minum 6- 8 gelas (1500-2000 ml) air, susu dan jus tiap 24 jam.
Pada wanita, masa hamil merupakan masa dimana unsur-unsur gizi diperlukan
jauh lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Selain untuk
kebutuhan sendiri, unsur - unsur gizi ini diperlukan oleh janin agar dapat tumbuh
dengan pesat. Berdasarkan angka kecukupan gizi data yang dianjurkan perhari
menurut hasil Widya karya Nasional Pangan dan gizi, selama hamil pada trimester I
seorang wanita akan mendapatkan tambahan nilai gizi sebesar yang terdapat dalam
tabel berikut (Aziz, 2006).
Fosfor +200(mg)
8
Besi +20 (mg)
Zinc +5 (mg)
Iodium +25(µg)
Mual dan muntah pada kehamilan disebut morning sickness pertama kali
dikemukakan pada 2000 tahun sebelum masehi. Sampai saat ini hanya sedikit yang
diketahui tentang mekanisme penyebabnya. Sekitar 50% sampai 80 % wanita hamil
mengalammi mual dan muntah dengan derajat berbeda – beda .Gangguan ini biasanya
hilang pada awal trimester kedua, tetapi sekitar 20% mereka yang terkena terus
mengalami masalah ini sepanjang masa hamil. Menarik sekali untuk diketahui, dari
sebuah studi pada lebih dari 400 wanita, ditemukan bahwa angka kematia bayi dan bayi
berat lahir rendah pada wanita yang tidak mengalami morning sickness lebih tinggi dari
wanita yang mengalam mual dan muntah. Wanita yang mengalami bayi hidup dang
mengalami mual dan munrrah juga mengalami peningkatan berat yang lebih
tinggi.Tampaknya mual dan muntah berkorelasipositif dengan hasil akhir kehamilan
yang baik, tetapi diperlukan riset lebih lannjut pada subjek dari berbagai tingkat
sosioekonomi (Bobak, 2005).
Beberapa strategi untuk mengatasi masalh mual dan muntah ialah menyediakan
biscuit tawar, biscuit tawar panggang, atau sereal kering disamping tempat tidur untuk
dikonsumsi sebelum bangun tidur di pagi hari; Makan dalam porsi kecil, tetapi sering;
mengindari minuman berkafein; mengkomsumsi cairan dalam jumlah adekuat, tetapi
lebih baik diantara waktu makan daripada saat makan; menghindari bau masakan dan
bau cat yang menimbulkan mual; dan membatasi makanan yang banyak menggunakan
rempah-rempah. Obat anti antiemetic tidak dianjurkan. Hiperemesis gravidarum,
muntah berat , lama, dan menetap membutuhkan perhatian medis. Penggantian cairan
dan elektroit dapat dibutuhkan untuk mencegah komplikasi dehidrasi (Bobak,2005).
9
2.1.6. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian Keperawatan
Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat meliputi pengkajian
khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara umum yang berhubungan dengan
kebutuhan nutrisi.
a. Riwayat makanan
Riwayat makanan meliputi informasi atau keterangan tentang pola makanan tipe
makanan yang dihindari ataupun yang diabaikan, makanan yang lebih disukai sekarang,
dan rencana makanan untuk selanjutnya.
b. Kemampuan makan
Beberapa hal yang perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain kemampuan
mengunyah, menelan dan makan sendiri tanpa bantuan orang lain.
c. Pengetahuan tentang nutrisi
Aspek lain yang sangat penting dalam pengkajian nutrisi adalah penentuan tingkat
pengetahuan pasien mengenai kebutuhan nutrisi.
d. Nafsu makan, jumlah asupan
e. Tingkat aktivitas
f. Pengonsumsian obat
g. Penampilan fisik
Penampilan fisik dapat dilihat dari hasil pemeriksaan terhadap aspek-aspek berikut :
rambut yang sehat berciri mengkilat, tidak kering, dan tidak mengalami kebotakan bukan
karena faktor usia; daearh diatas kedua pipi dan bawah kedua mata tidak berwarna gelap;
mata carah dan tidak ada rasa sakit atau penonjolan pembuluh darah; daerah bibir tidak
kering, pecah-pecah, ataupun mengalami pembengkakan; lidah berwarna merah gelap,
tidak warna merah terang, dan tidak ada luka pada permukaannya; gusi tidak bengkak,
tidak mudah berdarah, dan gusi yang mengelilingi gigi harus rapat serta erat tidak tertarik
kebawah sampai di bawah permukaan gigi.
h. Pengukuran Atropometrik
Pengukuran ini meliputi pengukuran tinggi badan, berat badan dan lingkar lengan.
i. Labolatorium Pemeriksaan
Labolatorium berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah pemeriksaan
albumin serum, Hb, glukosa, elektrolit, dan lain-lain.
10
2. Analisa Data
Data yang telah dikumpulkan dari hasil pengkajian kemudian dikelompokkan dan
dianalisa untuk menemukan masalah kesehatan klien.Untuk mengelompokkannya dibagi
menjadi dua data yaitu, data sujektif yaitu data yang di dapat dari pasien langsung, dan
data objektif yaitu data yang didapat dari observasi perawat langsung kepada pasien, dan
kemudian ditentukan masalah keperawatan yang timbul.
3. Rumusan Masalah
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan :
a. Peningkatan laju metabolic.
b. Asupan nutrien yang tidak adekuat dalam diet.
c. Peningkatan kehilangan nutrien melalui cairan gastrointestinal.
d. Kebutuhan energi tinggi akibat latihan yang berlebihan.
4. Perencanaan
Setelah ditemukan masalah pada klien, perawat melakukan intervensi untuk melakukan
asuhan keperawatan pada klien. Adapun intervensi asuhan keperawatan yang dilakukan
pada masalah gangguan pemenuhan nutrisi pada ibu hamil yaitu :
• Meningkatkan nafsu makan.
• Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi.
• Mempertahankan nutrisi melalui oral.
11
BAB 3
Identitas Pasien
Nama : Ny. R
Umur : 25 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
12
Golongan Darah :O
2. Keluhan Utama
Ny.R mengeluh mual muntah 4 sampai 5 kali dalam sehari yaitu pada pagi dan sore hari
terutama setelah makan. Ny. R mengatakan mudah lelah ketika beraktivitas dan nafsu
makan menurun.
D. Severity : Karena merasakan mual muntah secara berulang Ny.R merasa kelelahan
sehingga tidak semangat untuk beraktivitas.
E. Time : Ny.R mengatakan mual muntah dirasakan sebanyak 4-5x/hari pada pagi dan
sore hari.
A. Penyakit yang pernah dialami :Ibu pernah demam, batuk dan pilek.
D. Lama dirawat : -
13
5. Riwayat Kesehatan Keluarga.
A. Orang tua :Orang tua Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.
B. Saudara kandung :Saudara Ny. R tidak ada yang menderita penyakit serius.
D. Anggota keluarga yang meninggal :Belum ada anggota keluarga Ny. R yang
meninggal dunia.
6. Riwayat Obstetrik
7. Pemeriksaan Fisik
A. Keadaan umum :
• Kepala dan rambut :Kulit kepala terlihat bersih dan tidak berbau.
• Wajah : Struktur wajah bulat dan simetris.
• Mata :Bola mata simetris, palpebra normal, dan konjungtiva terlihat pucat.
• Hidung : Tulang hidung dan posisi septum nasi normal, simetris,dan tidak ada
terdapat cuping hidung.
• Mulut dan faring :Keadaan bibir terlihat kering, pecah-pecah. Keadaan gigi
dan gusi bersih, tidak terlihat adanya perdarahan. Keadaan lidah bersih.
Kedudukan leher trachea normal , tidak ada massa ataupun nyeri tekan. Tidak
ada pembengkakan kelenjar thyroid. Suara jelas, tidak ada gangguan
komunikasi.
• Pemeriksaan Integument :Integument bersih, hangat, dan berwarna kuning
langsat. Turgor kembali > 2 detik, tidak lembab dan tidak terdapat kelainan pada
kulit.
• Pemeriksaan thorak/dada :Pernafasan Ny. R normal, frekuensinafas
22x/menit, suara nafas vesikuler.Tidak terdapat kesulitan saat bernafas.
• Pemeriksaan abdomen :Bentuk abdomen masih seperti biasa.
Mandi ✓
Makan ✓
BAB ✓
BAK ✓
Ganti Pakaian ✓
kamar mandi.
2 . ANALISA DATA
3. RUMUSAN MASALAH
1. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d asupan gizi yang
tidak adekuat d/d Ny. R mengatakan sering mual dan muntah dalam sehari
bisa lebih dari 4-5x, mudah lelah ketika beraktivitas, nafsu makan
menurun.Wajah Ny. R terlihat pucat,keadaan umum lemah, mukosa bibir
kering kesadaran baik dengan tanda- tanda vital : TD:100/70 mmHg;
HR:70x/I; RR: 22 x/I; T: 36,5 °C
17
4. PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL
18
5 . PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
TD :100/70 mmhg
RR:22x/1
HR:82x/i
T :36,5 °C
20
BAB III
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengkajian pada tanggal 16 Juni 2017 dengan cara wawancara,
pemeriksaan fisik, dan observasi. Ditemukan Ny. R dengan prioritas masalah gangguan
pemenuhan nutrisi berhubungan dengan asupan nutrien yang tidak adekuat ditandai dengan
mual muntah (+). Setalah diagnosa ditemukan pada Ny.R, selanjutnya prioritas masalah
implementasikan sesuai dengan intervensi yang telah di susun dengan tujuan : kebutuhan
nutrisi ibu hamil terpenuhi, dan kriteria hasil : terjadi peningkatan berat badan,nafsu makan
kembali normal, dan kebutuhan nutrisi terpenuhi. Setelah dilakukan implementasi pada Ny.
R, kemudian dilakukan evaluasi didapatkan hasil nafsu makan Ny.R kembali normal dan
masalah belum teratasi sebagian.
Saran
21
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk
Pendidikan Bidan. EGC : Jakarta.
Sue Moorhead, at all, 2017. Nursing Outcomes Classivication (NOC), Edisi Bahasa
Indonesia. Editor : Intisari Nurjannah, Roxana D. Tumanggor. Cetakan Asli
Dprogramkan dengan RFID
22