Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alami pada seorang wanita.
Selama masa kehamilan, berbagai kebutuhan dalam tubuh wanita,
diantaranya energi dan zat gizi meningkat. Dengan adanya pertumbuhan
janin, tubuh wanita akan melakukan berbagai penyesuaian, disamping upaya
memenuhi kebutuhan dengan cara menambah konsumsi (Kardjati, 1991).
Kebutuhan gizi selama hamil menjadi lebih tinggi dengan adanya
perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik. Perubahan fisiologis selama
kehamilan meliputi bertambahnya volume plasma, meningkatnya persediaan
cadangan makanan, dan plasenta yang menyebabkan bertambahnya berat
janin. Untuk memperoleh pertambahan berat badan yang baik, maka
diperlukan makanan dengan gizi seimbang. Gizi yang dibutuhnya ibu hamil
juga meningkat dari keadaan normal. Zat gizi yang dibutuhkan antara lain
kalori, protein, zat besi, asam folat, kolin, vitamin E, vitamin A, vitamin B1,
kalsium, iodin, dan zinc. Namun semua zat gizi tersebut tidak akan terpenuhi
jika nafsu makan ibu menurun, merasakan mual, dan muntah. Padahal asupan
nutrisi yang tinggi dibutuhkan pada awal kehamilan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud nutrisi ibu hamil?
2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu hamil?
3. Apa saja kebutuhan nutrisi ibu hamil?
4. Apa saja makanan yang harus dihindari?
5. Bagaimana tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil?
6. Bagaimana dampak kekurangan dan kelebihan nutrisi pada ibu hamil?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam menyusun makalah ini adalah untuk mendukung
kegiatan belajar-mengajar jurusan keperawatan khususnya pada mata
kuliah sistem reproduksi tentang nutrisi ibu hamil.

2. Tujuan Khusus

Untuk mengetahui pengertian nutrisi ibu hamil

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi ibu


hamil

Untuk mengetahui kebutuhan nutrisi ibu hamil

Untuk mengetahui makanan yang harus dihindari

Untuk mengetahui tanda dan gejala kurangnya nutrisi pada ibu hamil

Untuk mengetahui dampak kekurangan dan kelebihan nutrisi ibu hamil

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian

Nutrisi ibu hamil adalah makanan bergizi seimbang yang diperlukan


oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan
normal bayi dalam kandungan sehingga bayi sehat.
Pentingnya gizi pada ibu hamil:

Untuk memenuhi zat-zat gizi janin dalam kandungan dan kebutuhan gizi
sang ibu sendiri

Meningkatkan berat badan janin dalam kandungan

Mengurangi resiko dan komplikasi pada ibu

Menghindari terjadinya komplikasi anemia dan praeklampsi

Meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan otak menjadi sempurna

2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil


a. Faktor Langsung
Gizi secara langsung dipengaruhi oleh asupan makanan dan penyakit,
khususnya penyakit infeksi. Faktor-faktor tersebut meliputi :
1) Keterbatasan ekonomi, yang berarti tidak mampu membeli bahan
makanan yang berkualitas baik, sehingga mengganggu pemenuhan gizi.
2) Produk pangan, dimana jenis dan jumlah makanan di Negara tertentu
atau daerah tertentu biasanya berkembang dari pangan setempat untuk
jangka waktu yang panjang sehingga menjadi sebuah kebiasaan turuntemurun.
3) Sanitasi makanan (penyiapan, penyajian, penyimpanan) hendaknya
jangan sampai membuat kadar gizi yang terkandung dalam bahan
makanan menjadi tercemar atau tidak higienis dan mengandung kuman
penyakit.
4) Pembagian makanan dan pangan masyarakat Indonesia umumnya
masih dipengaruhi oleh adat atau tradisi. Misalnya, masih ada
kepercayaan bahwa ayah adalah orang yang harus diutamakan dalam
segala hal termasuk pembagian makanan keluarga.
5) Pengetahuan gizi yang kurang, prasangka buruk pada bahan makanan
tertentu, salah persepsi tentang kebutuhan dan nilai gizi suatu makanan
dapat mempengaruhi status gizi seseorang.

6) Pemenuhan makanan berdasarkan pada makanan kesukaan saja akan


berakibat pemenuhan gizi menurun atau berlebih.
7) Pantangan pada makanan tertentu, sehubungan dengan makanan yang
dipandang pantas atau tidak untuk dimakan. Tahayul dan larangan yang
beragam didasarkan pada kebudayaan daerah yang berlainan. Misalnya,
ada sebagian masyarakat yang masih percaya ibu hamil tidak boleh
makan ikan.
b. Faktor tidak langsung
1) Pendidikan keluarga
Faktor pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan menyerap
pengetahuan tentang gizi yang diperolehnya melalui berbagai informasi.
2) Faktor budaya
Masih ada kepercayaan untuk melarang memakan makanan tertentu
yang jika dipandang dari segi gizi, sebenarnya sangat baik bagi ibu
hamil.
3) Faktor fasilitas kesehatan
Fasilitas kesehatan sangat penting untuk menyokong status kesehatan
dan gizi ibu hamil, dimana sebagai tempat masyarakat memperoleh
informasi tentang gizi dan informasi kesehatan lainnya, bukan hanya
dari segi kuratif, tetapi juga preventif dan rehabilitatif.
2.3 Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
Kebutuhan zat-zat gizi ditentukan oleh kenaikan berat janin dan
kecepatan janin mensintesa jaringan-jaringan baru. Dengan demikian
kebutuhan zat-zat gizi akan maksimum pada mingggu-minggu mendekati
kelahiran. Zat-zat gizi ini diperoleh janin dari simpanan ibu pada waktu
anabolic dan pada waktu makanan sehari-hari pada saat hamil, maka
memerlukan asupan nutrisi yang adekuat, nutrisi yang diperlukan antara lain:

a. Kebutuhan energi

Kebutuhan pada waktu hamil adalah 300-500 K kalori lebih banyak


dari pada ibu tidak hamil. Begitu juga kebutuhan energi pada masa
kehamilan itu juga berbeda, meliputi :
Trimester I ( 1-3 bulan ), kebutuhan energi sangat sedikit, tapi
meningkat menjelang akhir semester. Pada trisemester pertama ini
tubuh akan perlu asam folat lebih banyak yaitu sekitar 600 mcg perhari
(kenutuhan rata-rata ibu tidak hamil sekitar 400 mcg) guna menangkal
infeksi dan pembelahan sel serta pembentukan janin awal. Pada fase ini
sering terjadi morning sicknees, untuk mengurangi efeknya dengan
langkah sebagai berikut:
Banyak istirahat
Dipagi hari lakukan bangun tidur secara perlahan
Meskipun mual, tetaplah makan dengan porsi kecil tetapi sering
Hindarkan makanan yang berbumbu tajam dan berminyak
Banyak mengkonsumsi cairan
Banyak minum diantara makan
Banyak mengakonsumsi buah-buahan
Makanlah walaupun sedikit sebelum tidur
Hindari tempat-tempat yang berbau tajam
Trimester II (4-6 bulan) ini membutuhkan energi yang cukup besar
guna pertumbuhan janin yang hingga sebesar 10 gram perhari dan
penambahan darah, pertumbuhan uterus, pertumbuhan jaringan mamae
dan peningkatan lemak.
Trimester III (7-9 bulan) membutuhkan energi yang cikup besar untuk
pertumbuhan janin dan plasenta yang sebaiknya menggunakan hidrat
arang yang diperoleh dari :
Golongan padi-padian : beras, jagung, dan gandum
Golongan umbi-umbian : kentang dan ketela
Lain-lain

: sagu

b. Karbohidrat
Sumber utama untuk tambahan kalori yang dibutuhkan selama
kehamilan

untuk

pertumbuhan

dan

perkembangan

janin

adalah

karbohidrat. Jenis karbohidrat yang dianjurkan adalah karbohidrat


kompleks seperti roti, nasi dan umbi-umbian. Karbohidrat kompleks
mengandung vitamin dan mineral serta meningkatkan asupan serat untuk
mencegah terjadinya konstipasi.
c. Protein
Penambahan

protein

selama

kehamilan

tergantung

kecepatan

pertumbuhan janinnya. Kebutuhan protein pada trimester I hingga


trimester II kurang dari 6 gram tiap harinya, sedangkan pada trimester III
sekitar 10 gram tiap harinya. Menurut Widyakarya Pangan dan Gizi VI
2004 menganjurkan penambahan 17 gram tiap hari. Kebutuhan protein
bisa didapat dari nabati maupun hewani. Sumber hewani seperti daging tak
berlemak, ikan, telur, susu. Sedangkan sumber nabati seperti tahu, tempe
dan kacang-kacangan Protein digunakan untuk: pembentukan jaringan
baru baik plasenta dan janin, pertumbuhan dan diferensiasi sel,
pembentukan cadangan darah dan Persiapan masa menyusui.
d. Lemak
Lemak dibutuhkan untuk perkembangan dan pertumbuhan janin
selama dalam kandungan sebagai kalori utama. Lemak merupakan sumber
tenaga dan untuk pertumbuhan jaringan plasenta. Selain itu, lemak
disimpan untuk persiapan ibu sewaktu menyusui. Kadar lemak akan
meningkat pada kehamilan tirmester III.
e. Vitamin
1) Asam Folat
Asam folat merupakan vitamin B yang memegang peranan penting
dalam perkembangan embrio. Asam folat juga membantu mencegah
neural tube defect, yaitu cacat pada otak dan tulang belakang.
Kekurangan asam folat dapat menyebabkan kehamilan prematur,
anemia, cacat bawaan, bayi dengan berat bayi lahir rendah (BBLR), dan
pertumbuhan janin terganggu. Kebutuhan asam folat sekitar 600-800

miligram.

Menurut

Widyakarya

Pangan

dan

Gizi

VI

2004

menganjurkan mengkonsumsi asam folat sebesar 5 mg/kg/hr (200 mg).


Kebutuhan asam folat bisa didapat dari sayuran berwarna hijau, jeruk,
buncis, dan kacang-kacangan.
2) Vitamin A
Vitamin

mempunyai

fungsi

untuk

penglihatan,

imunitas,

pertumbuhan dan perkembangan embrio. Kekurangan vitamin A dapat


menyebabkan kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah. Sumber
vitamin A berasal dari mentega, telur, hati, tomat, wortel dan pepaya
3) Vitamin B
Vitamin B1, vitamin B2, niasin dan asam pantotenat yang dibutuhkan
untuk membantu proses metabolisme. Vitamin B6 dan B12 diperlukan
untuk membentuk DNA dan sel-sel darah merah. Vitamin B6 berperan
dalam metabolisme asam amino.
4) Vitamin C
Vitamin C merupakan antioksidan yang melindungi jaringan dari
kerusakan

dan

dibutuhkan

untuk

membentuk

kolagen

serta

menghantarkan sinyal ke otak. Vitamin C juga membantu penyerapan


zat besi di dalam tubuh. Ibu hamil disarankan mengkonsumsi 85
miligram per hari. Sumber vitamin C didapat dari tomat, jeruk,
strawberry, jambu biji dan brokoli.
5) Vitamin D
Vitamin D berfungsi mencegah hipokalsemia, membantu penyerapan
kalsium dan fosfor, mineralisasi tulang dan gigi serta mencegah
osteomalacia pada ibu. Sumber vitamin D terdapat pada susu, kuning
telur dan dibuat sendiri oleh tubuh dengan bantuan sinar matahari.
6) Vitamin E
Vitamin E berfungsi untuk pertumbuhan sel dan jaringan serta integrasi
sel darah merah. Selama kehamilan wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi 2 miligram per hari. Sumbernya berasal dari biji-bijian
terutama gandum, kacang-kacangan, minyak sayur dan sayuran hijau.
7) Vitamin K

Kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan gangguan perdarahan pada


bayi. Pada umumnya kekurangan vitamin K jarang terjadi, karena
vitamin K terdapat pada banyak jenis makanan dan juga disintesis oleh
bakteri usus.
f. Mineral
Wanita hamil juga membutuhkan lebih banyak mineral dibandingkan
sebelum hamil. Kebutuhan mineral diperlukan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan janin serta proses diferensiasi sel.
Kebutuhan mineral antara lain:
1) Zat Besi
Kebutuhan zat besi akan meningkat 200-300 miligram dan selama
kehamilan yang dibutuhkan sekitar 1040 miligram. Zat besi dibutuhkan
untuk memproduksi hemoglobin, yaitu protein di sel darah merah yang
berperan membawa oksigen ke jaringan tubuh. Selain itu, zat besi
penting untuk pertumbuhan dan metabolisme energi dan mengurangi
kejadian anemia. Defisiensi zat besi akan berakibat ibu hamil mudah
lelah dan rentan infeksi, resiko persalinan prematur dan berat badan
bayi lahir rendah. Untuk mencukupi kebutuhan zat besi, ibu hamil
dianjurkan mengkonsumsi 30 miligram tiap hari. Zat besi baik
dikonsumsi dengan vitamin C, dan tidak dianjurkan mengkonsumsi
bersama kopi, teh, dan susu. Sumber alami zat besi dapat ditemukan
pada daging merah, ikan, kerang, unggas, sereal, bayam, kangkung dan
kacang-kacangan.
2) Zat Seng
Zat seng digunakan untuk pembentukan tulang belakang. Resiko
kekurangan seng menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir
rendah. Kebutuhan seng pada ibu hamil sekitar 20 miligram per hari.
Sumber makanan yang mengandung seng antara lain: kerang, daging,
kacang-kacangan, sereal.
3) Kalsium
Ibu hamil membutuhkan kalsium untuk pembentukan tulang dan gigi,
membantu pembuluh darah berkontraksi dan berdilatasi, serta

mengantarkan sinyal syaraf, kontraksi otot dan sekresi hormon.


Kebutuhan kalsium ibu hamil sekitar 1000 miligram per hari. Sumber
kalsium didapat dari ikan teri, susu, keju, udang, sarden, sayuran hijau
dan yoghurt.
4) Yodium
Ibu hamil dianjurkan mengkonsumsi yodium sekitar 200 miligram
dalam

bentuk

garam

beryodium.

Kekurangan

yodium

dapat

menyebabkan hipotirodisme yang berkelanjutan menjadi kretinisme.


5) Fosfor
Fosfor berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta
kenaikan

metabolisme

kalsium

ibu.

Kekurangan

fosfor

akan

menyebabkan kram pada tungkai.


6) Flour
Fluor diperlukan tubuh untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan
fluor menyebabkan pembentukan gigi tidak sempurna. Fluor terdapat
dalam air minum.
7) Natrium
Natrium berperan dalam metabolisme air dan bersifat mengikat cairan
dalam jaringan sehingga mempengaruhi keseimbagan cairan tubuh pada
ibu hamil. Kebutuhan natrium meningkat seiring dengan meningkatnya
kerja ginjal. Kebutuhan natrium ibu hamil sekitar 3,3 gram per minggu.
2.4 Makanan yang Harus Dihindari
Beberapa makanan dan zat lain yang harus dihindari selama
kehamilan:
1. Kopi dan teh
Kafein pada kopi dapat meningkatkan resiko keguguran dan bayi berberat
badan rendah. Bila ibu hamil sudah terbiasa minum kopi, sebaiknya
porsinya dikurangi menjadi tidak lebih dari 2 cangkir perhari. Teh yang
dikonsumsi berlebihan juga dapat mengganggu penyerapan gizi pada usus.
Mengkonsumsi kafein dalam dosis tinggi setiap hari selama masa
kehamilan, baik itu kopi, teh, minuman bersoda, atau berenergi, sejak dulu
diasosiasikan dengan peningkatan risiko keguguran.

2. Makanan mentah/setengah matang


Makanan mentah dan setengah matang dapat membawa bibit penyakit
penyebab listeriosis dan toksoplasmosis yang berbahaya bagi janin.
Makanan tersebut antara lain: keju segar, susu segar (non-pasteurisasi),
telur mentah/setengah matang, salad dan sate kambing/ayam yang kurang
matang.
3. Ikan tertentu yang kaya merkuri
Beberapa ikan tertentu yang mengandung merkuri tinggi seperti mackerel
(biasanya dalam kaleng), kerang dan ikan pari sebaiknya dihindari.
4. Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji
Hindari mengkonsumsi makanan cepat saji karena makanan tersebut hanya
akan membuat janin semakin tidak sehat. Saat trimester pertama tersebut
otak janin mulai dibentuk, untuk itu si calon ibu membutuhkan asupan gizi
yang baik agar pembentukan janinnya sempurna. Makanan cepat saji
mengandung sangat sedikit zat gizi yang dibutuhkan baik oleh ibu maupun
janin. Usahakan untuk mengkonsumsi makanan segar seperti sayur dan
buah segar yang mengandung banyak gizi, mineral dan antioksidan serta
serat.
5. Keju lembut
Sebaiknya hindari jenis keju seperti brie, camembert, goat dan feta
(keduanya dari susu kambing), queso blanco, blue (bintik-bintik biru), atau
jenis yang berserat. Karena jenis tersebut mungkin tidak mengalami proses
pasteurisasi dan terkontaminasi Listeria, yaitu bakteri yang bisa memicu
keracunan makanan. Ini bahkan bisa mengakibatkan keguguran atau bayi
lahir prematur.
6. Telur
Telur memiliki sumber protein tinggi berkualitas dan kandungan nutrisi
penting seperti choline. Namun telur juga beresiko terkontaminasi bakteri
salmonella yaitu bakteri berbahaya bagi perempuan hamil. Jadi, pastikan
untuk mendapatkan telur yang aman. Belilah telur yang disimpan dalam
lemari pendingin, dan jangan mengambil telur yang retak atau berkulit

10

kotor. Hindari memakan telur setengah matang, saus salad yang


mengandung telur mentah, serta jangan mencicipi kue yang belum matang.
2.5 Tanda dan Gejala Kurangnya Nutrisi pada Ibu Hamil
Kelelahan dan kekurangan energy
Pusing
Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh kesulitan
untuk melawan infeksi)
Kulit kering
Gusi bengkak dan berdarah
Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat
Berat badan kurang
Pertumbuhan yang lambat
Kelemahan pada otot
Terdapat masalah pada fungsi organ tubuh
2.6 Dampak Kekurangan dan Kelebihan Nutrisi Ibu Hamil
Segala sesuatu yang kurang dan lebih akan memiliki dampak tertentu.
Salah satunya nutrisi untuk ibu hamil.
Kekurangan nutrisi pada ibu hamil akan berpengaruh pada ibu dan
bayi. Beberapa penyakit yang dapat terjadi :
1. Anemia
Tubuh ibu secara alamiah sudah mengandung zat besi dan tersimpan
dalam tubuh. Asupan zat besi yang diperoleh ibu sebenarnya tidak selalu
dapat mencukupi kebutuhan sehingga tubuh akan menggunakan simpanan
zat besi yang ada. Karena tubuh ibu sudah mengandung janin dan
memerlukan darah lebih banyak. Saat supply besi tidak cukup maka tidak
ada bahan untuk dapat memproduksi sejumlah sel darah merah. Keadaan
inilah disebut anemia. Saat ibu mengalami anemia dalam waktu cukup
lama secara tidak langsung akan berpengaruh kepada bayi. Sel darah
merah salah satunya berfungsi mengangkut oksigen. Saat anemia, jumlah
sel darah merah sedikit sehingga yang menganggkut oksigen ibu dan janin

11

sedikit. Hal ini dapat menyebabkan kematian pada ibu dan janin. Gejala
yang sering timbul adalah pucat, lemas, dan pusing.
2. Malformasi pada janin
Malformasi adalah pertumbuhan janin yang tidak sesuai normal salah satu
contohnya adalah pertumbuhan pada otak bayi. Saat kekurangan asupan
asam folat akan meningkatkan risiko kerusakan pada otak bayi sehingga
saat bayi lahir dapat menyebabkan bayi menderita cacat mental dan cacat
fisik. Selain asam folat, kekurangan konsumsi karbohidrat akan secara
tidak langsung berpengaruh pada janin. Saat kebutuhan energi dari
karbohidrat tidak dapat terpenuhi maka tubuh ibu akan menggunakan
protein untuk menggantikan karbohidrat. Tidak akan menjadi masalah saat
asupan protein pada ibu cukup untuk menggantikan karbohidrat tadi,
namun saat asupan protein dalam jumlah sedikit maka protein yang akan
digunakan berasal dari tubuh ibu itupun hanya untuk memenuhi energi.
Sedangkan protein memiliki fungsi utama sebagai zat pembangun pada ibu
dan janin. Saat tidak ada protein maka pertumbuhan janin akan terganggu
ibarat membangun rumah tapi semen dan batunya tidak cukup maka akan
menyebabkan rumah yang tidak sesuai. Begitu juga bila ibu kekurangan
protein, pembentukan bagian-bagian tubuh pada janin akan tidak sesuai.
Tidak hanya saat kekurangan nutrisi yang akan menimbulkan dampak
negatif, kelebihan pun akan berdampak tidak baik bagi tubuh ibu dan janin.
Adapun dampak yang dapat terjadi adalah :
1. Keracunan pada janin
Janin yang dikandung ibu belum memiliki sistem ekskresi yang sempurna
terlebih janin pada trimester 1 dan 2. Saat tubuh ibu menerima asupan
nutrisi yang berlebih termasuk vitamin dan mineral akan diedarkan ke
seluruh tubuh termasuk ke janin dan disimpan untuk cadangan, sisanya
kemudian dikeluarkan dari tubuh ibu. Akan tetapi saat nutrisi melewati
janin, janin juga akan menyerap nutrisi yang dia perlukan, dan sisanya
dikeluarkan melalui plasenta ibu untuk selanjutnya dikeluarkan keluar
tubuh ibu. Saat melewati tubuh janin, jumlah nutrisi yang berlebih tidak
dapat dikeluarkan dengan baik oleh janin sehingga akan ada jumlah yang
berlebih pada janin, hal ini dapat menyebabkan keracunan pada janin.

12

2. Obesitas
Obesitas/kegemukan adalah keadaan yang terjadi akibat mengonsumsi
nutrisi berlebih berupa sumber-sumber energi. Tubuh ibu akan meningkat
kebutuhan kalorinya saat kehamilan karena untuk pertumbuhan janin juga.
Saat asupan kalori berlebih maka akan disimpan dalam tubuh dalam
berbagai bentuk termasuk lemak sehingga terjadi penumpukan lemak dan
berakibat menjadi obesitas. Tidak hanya ibu yang dapat berisiko obesitas
tetapi janin juga.

13

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi ibu hamil adalah makanan bergizi seimbang yang diperlukan
oleh ibu hamil untuk menjaga kesehatan dan kelangsungan pertumbuhan
normal bayi dalam kandungan sehingga bayi sehat.
Selama hamil, calon ibu memerlukan lebih banyak zat-zat gizi
daripada wanita yang tidak hamil, karena makanan ibu hamil dibutuhkan
untuk dirinya dan janin yang dikandungnya, bila makanan ibu terbatas janin
akan tetap menyerap persediaan makanan ibu sehingga ibu menjadi kurus,
lemah, pucat, gigi rusak, rambut rontok dan lain-lain.
Demikian pula, bila makanan ibu kurang, tumbuh kembang janin akan
terganggu, terlebih bila keadaan gizi ibu pada masa sebelum hamil telah
buruk pula. Keadaan ini dapat mengakibatkan abortus, BBLR, bayi lahir
prematur atau bahkan bayi lahir mati. Pada saat bersalin dapat mengakibatkan
persalinan lama, perdarahan, infeksi dan kesulitan lain yang mungkin
memerlukan pembedahan. Sebaliknya, makanan yang berlebihan dapat
mengakibatkan kenaikan BB yang berlebihan, bayi besar, dan dapat pula
mengakibatkan terjadinya preeklampsi.
3.2 Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah
ini dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang nutrisi
ibu hamil.

14

DAFTAR PUSTAKA
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/135/jtptunimus-gdl-emilianaay-6720-3babii.pdf
http://rinayarina.pun.bz/files/pemenuhan-gizi-ibu-hamil.pdf
https://www.scribd.com/doc/98273024/Sgd-1-Satuan-Acara-Penyuluhan-IbuHamil-Trisemester-1
http://www.academia.edu/9794699/Satuan_Acara_Penyuluhan_mengenai_Gizi_Ib
u_Hamil
https://www.scribd.com/doc/132771130/nutrisi-ibu-hamil-docx#download
https://www.scribd.com/doc/163240158/Nutrisi-Pada-Ibu-Hamil#download

15

Anda mungkin juga menyukai