Anda di halaman 1dari 146

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. ASUPAN NUTRISI PADA IBU HAMIL


a. Pengertian Nutrisi Pada Ibu Hamil
Nutrisi pada ibu hamil merupakan salah satu faktor utama penentu
kesehatan ibu dan janin. Kurangnya asupan nutrisi selama kehamilan
dan gaya hidup yang kurang baik, membuat janin berisiko lebih tinggi
mengalami gangguan, seperti berat badan lahir kurang, hambatan
tumbuh kembang, sehingga cacat bawaan lahir.
Tujuan pelaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk mencapai
status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan
aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik
(K.Sukarni Icemi & P. Wahyu, 2013)
b. Tujuan Diit Gizi Seimbang Bagi lbu Hamil
1. Untuk memenuhi kebutuhan selama proses janin.
2. Untuk menunjang proses pertumbuhan berbagai organ lbu hamil
yang mendukung proses kehamilan seperti pembesaran uterus
dan mamae serta pertumbuhan plasenta.
3. Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil tetap optimal selama
kehamilan. persalinan dan pasca persalinan.
4. Persiapan laktasi untuk meningkatkan produksi ASI.
5. Menghindari cacat bawaan. IUGR, BBLR, prematur.
c. Syarat Diit Gizi Seimbang Bagi lbu Hamil
1. Cukup kalori, protein, Iemak.
2. Cukup vitamin dan mineral
3. Mudah cerna dan tidak merangsang
4. Cukup serat dan cairan
d. Hal-hal yang perlu diperhatikan selama kehamilan terkait dengan
asupan gizi yaitu:
1. Kebutuhan energi
Selama proses kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan kalori
sejalan dengan adanya peningkatan laju metebolik basal dan
penambahan berat badan yang akan meningkatkan penggunaan
kalori selama aktivitas. Selain itu selama hamil, ibu
membutuhkan energi/kalori untuk pertumbuhan dan
perkembangan janin, plasenta, jaringan payudara dan cadangan
lemak. Sumber energi yang bisa didapat dengan mengkonsumsi
jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu.

4
2. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama untuk tambahan kalori
yang dibutuhkan selama kehamilan dan juga berfungsi sebagai
sumber energi. Pertumbuhan dan perkembangan janin selama
dalam kandungan membutuhkan karbohidrat sebagai sumber
kalori utama.pilihan yang dianjurkan adalah karbohidrat
kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta.selain mengandung
vitamin dan mineral, karbohidrat kompleks juga meningkatkan
asupan serat yang dianjurkan selama hamil untuk mencegah
terjadinya konstipasi atau sulit buang air besar dan wasir
(haemorroid).
3. Protein dan Asam Amino
Protein memiliki peranan penting untuk proses pertumbuhan dan
perkembangan janin,. Selama kehamilan terjadi peningkatan
protein yang signifikan. Peran protein selama proses kehamilan
diantaranya yaitu selain untuk perkembangan dan pertumbuhan
janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion,
pertumbuhan jaringan maternal,seperti pertumbuhan mammae
ibu dan jaringan uterus dan penambahan volume darah.
Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani dan
nabati.protein hewani meliputi: daging, ikan, telur dan kerang.
Sedangkan protein nabati meliputi:kacang-kacangan seperti tahu,
tempe,oncom dan selai kacang.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber tenaga yang vital dan untuk
pertumbuhan jaringan plasenta. Pada kehamilan normal, kadar
lemak dalam aliran darah akan meningkat pada akhir trimester III.
Pada tubuh wanita hamil juga menyimpan lemak yang akan
mendukung persiapan untuk menyusui setelah bayi lahir. Lemak
dibutuhkan tubuh terutama untuk membentuk energi serta
perkembangan sistem saraf bayi. Bahan makanannya antara lain
kacang-kacangan, biji-bijian dan hasil olahannya.
5. Vitamin
1) Vitamin A
Pada ibu hamil penggunaan vitamin A sebaiknya jangan
terlalu mengkonsumsinya dalam jumlah yang besar karna
akan menjadi stimulator yang mengakibatkan teratogen.
Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan
sel dan jaringan , mata, rambut, kulit dan organ dalam dan
fungsi rahim. Sumbernya adalah kuning telur, ikan dan hati.
Sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu

5
kuning, bayam , kangkung, dan buah-buahan berwarna
kemerahan.
2) Vitamin E
Vitamin E digunakan untuk menjaga pertumbuhan dan
perkembangan fetus yang baik dan diperlukan RDA
vitamin E sebanyak 2 mg/hari.
3) Vitamin C
Vitamin C dibutuhkan untuk memperkuat pembuluh darah
dan mencegah pendarahan,mengurangi resiko infeksi
setelah melahirkan dan membantu gigi dan tulang bayi.
Asupan viamin C dapat mencegah anemis, berperan dalam
pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan
luka. Selain itu untuk membangun kekuatan plasenta,
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stress,
serta membantu peneyerapan zat besi.
Sumber vitamin C adalah buah dan sayuran segar, antara
lain jeruk, kiwi, pepaya, sayur bayam, kol, brokoli dan
tomat.
4) Vitamin B6
Vitamin B penting untuk metabolisme asam amino. Pada
masa kehamilan diperlukan intake protein yang lebih tinggi
karena adanya proses pertumbuhan dan perkembangan
yang pesat sehingga diperlukan juga adanya vitamin B6
yang besar untuk melakukan metabolime dengan
peningkatan 100%. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh
untuk membantu mengatasi mual dan muntah.
5) Asam folat
Asam folat memiliki peranan penting yaitu dalam hal
pencegahan terjadinya defek tubaneural seperti spina bifida
dan anensefalik yang sangat berbahaya bagi perkembangan
selanjutnya. Makanan yang kaya akan asam folat dapat
dijumpai pada sayuan hijau, jus jeruk, asparagus dan
brokoli. Asam folat merupakan kelompok Vitamin B paling
utama selama masa kehamilan karena dapat mencegah
cacat tabung saraf ( neural tube defects). Asam folat
penting untuk pekembanngan tulang, jaringan tisu dan
darah karna ketiadaan amino cuka mencegah bayi
mengalami kelainan.

6
6) Vitamin B12: membantu kelancaran pembentukan sel darah
merah.
7) Kalsium
Kalsium mengandung mineral yang penting untuk
pertumbuhan janin dan membantu kekuatan kaki serta
punggung. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang
dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8
minggu. Ibu hamil membutuhkan kalsium 2 kali lipat
sebelum hamil, yaitu sekitar 900 mg. Sumber kalsium
adalah susu dan produk susu lainnya seperti keju, yoghurt,
teri, udang kecil dan kacang-kacangan.
e. Pengaruh Status Gizi Pada Kehamilan
Seorang ibu yang sedang hamil mengalami kenaikan berat badan
sebanyak 10-12 kg. Pada trimester l kenaikan berat badan seorang ibu
tidak mencapai 1 kg. namun setelah memcapai trimester ke2
pertambahan berat badan semakin banyak yaitu 3 kg dan pada trimester
3 sebanyak 6 kg. Kenaikan tersebut disebabkan karena adanya
pertumbuhan janin, plasenta dan air ketuban. Kenaikan berat badan
yang ideal untuk seorang ibu yang gemuk yaitu 7 kg dan 12.5 kg untuk
ibu yang tidak gemuk. Jika berat badan ibu tidak normal maka akan
memungkinkan terjadinya keguguran, lahir premature, BBLR.
gangguan kekuatan rahim saat kelahiran (kontraksi), dan pendarahan
setelah persalinan.
f. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi Janin yaitu:
1. Genetik
Seorang anak yang memiliki ibu yang mempunyai gena dengan
struktur tebal lemak yang lebih besar maka anak juga akan
memiliki genetik yang sama. Sehingga tidak heran apabila ada
orang tua yang gemuk maka keturunannya juga gemuk. Hal ini
tentunya berbeda sekali dengan anak yang memiliki orang tua
dengan berat badan yang normal atau kurus. Fakta ini akan
memberikan pemikiran bahwa kebutuhan gizi janin pada
masing-masing janin itu berbeda.
2. Nutrisi
Komponen nutrisi yang terkandung dalam makanan, sangat
mempengaruhi pertumbuhan janin. Pertumbuhan sel dalam
menyusun bagian organ janin sangat tergantung ketersediaan zat
nutrisi pembangun yang dikonsumsi ibu selama hamil.
Seandainya ketersediaan zat tersebut terganggu, maka peluang
timbulnya kelainan organ sangat mungkin terjadi.

7
3. Gaya hidup ibu
Gaya hidup ibu yang selalu merasa lapar akan mengakibatkan
kebutuhan kalorinya bisa melebihi normal. Apabila kebutuhan
gizi sudah berlebihan seperti ini, maka tidak bisa dipungkiri
apabila makanan dan gizi yang diperlukan lebih besar lagi
terutama jika ibu tersebut dalam kondisi mengandung maka
dapat menjadi 2x Iipat dari kondisi biasanya.
4. Kondisi kesehatan ibu
Seorang ibu yang sedang sakit. keinginan untuk makan dan
minum otomatis akan berkurang. Kondisi ini akan dimengerti
oleh janinnya yang akan berakibat pada penurunan kondisi janin.
Hal ini tidak Iain karena makanan, darah, nafas dan semua yang
dimiliki oleh ibu tersambung dengan janinnya.
5. Lingkungan
Lingkungan diluar ibu dengan keanekaragaman bahan makanan
yang berbeda akan mempengaruhi kebutuhan gizi janinnya juga.
Apabila kita Iihat, jenis makanan serat lingkungan yang ada di
Amerika, Jepang dan negara maju lainnya yang biasanya lebih
suka dengan makanan yang mentah tentunya gizinya akan
berbeda dengan negara berkembang seperti di Indonesia yang
kaya akan bahan makanan nabati.

Namun dari hal itu semua yang tidak boleh terlupakan adalah
pemenuhan gizi selama hamil seperti konsumsi:
1) karbohidrat,
2) protein nabati dan hewani
3) Lemak
4) Mineral
5) Vitamin
6) cairan.
Semua zat gizi tersebut digunakan untuk perkembangan janin
terutama 3 bulan pertama dengan urutan tahapan:
otak,mata,jantung dan tungkai.Yang paling penting adalah
memantau perkembangan janin dengan terus memeriksakan
kehamilannya.

8
Kelompok bahan makanan ibu hamil

No Kelompok Bahan Makanan Porsi


1 Roti,serealia,nasi dan mie 6 piring/porsi
2 Sayuran 3 mangkuk
3 Buah 4 potong
4 Susu,yougurt dan keju 2 gelas
5 Daging ayam,ikan,telur atau 3 potong
kacang-kacangan

6 Lemak,minyak 5 sendok teh


7 Gula 2 sendok makan

g. Bahan Makanan yang Cocok Untuk Ibu Hamil


1. Daging dan alternatifnya (macam-macam daging, berbagai ikan.
telur dan kacang-kacangan). lni merupakan sumber kalori yang
berasal dari Iemak yang dibutuhkan pada akhir trimester.
2. Buah dan sayuran dan Iebih disarankan yang masih mentah.
Buah dan sayuran kaya akan vitamin dan mineral yang baik
sekali untuk mencegah terjadinya cacat bawaan pada anak.
3. Roti dan sereal yang tidak banyak diolah seperti makanan kering,
beras-merah. lni dilakukan untuk menghindari kejenuhan
terhadap suatu bahan makanan. Hal itu juga dilakukan sebagai
bahan makanan sampingan setelah mengkonsumsi nasi atau
lainnya.
h. Menu Seimbang Untuk Wanita Hamil Dan Janin
Menurut Saptawati Bardoson,bukan hanya perbedaan menu sebelum
dan setelah hamil.
Jadi,seharusnya tidak ada kesulitan berarti dalam pengaturan menu
makanan selama hamil.

9
Contoh Menu Makanan Dalam Sehari Bagi Ibu Hamil

Bahan Porsi Hidangan Jenis Hidangan


makanan sehari
Nasi 5+1 porsi Makan Pagi:Nasi 1,5 porsi (150
Sayuran 3 mangkuk gram) dengan ikan atau daging 1
Buah 4 potong potong sedang (40 gram),tempe 2
Tempe 3 potong potong sedang (50 gram),sayur 1
Daging 3 potong mangkok dan buah 1 potong
Susu 2 gelas sedang.
Minyak 5 sendok the Makan Selingan:Susu 1 gelas dan
Gula 2 sendok buah 1 potong sedangMakan
makan Siang:Nasi 3 porsi (300
gram),dengan lauk,sayur dan
buah sama dengan pagi.
Selingan:Susu 1 gelas dan buah 1
potong sedang.
Makan Malam:Nasi 2,5 porsi
(250 gram) dengan lauk,sayur
dan buah sama dengan pagi atau
siang. Selingan: Susu 1 gelas

Variasikan menu tersebut dengan bahan makanan penukarnya sebagai


berikut:

1. Porsi nasi (100 gram) dapat ditukar dengan: Roti 3 potong


sedang (70 gram), kentang 2 biji sedang (210 gram), kue
kering 5 buah besar (50 gram), mi basah 2 gelas (200 gram).
singkong 1 potong besar (210 gram) jiagung biji 1 piring
(125 gram), talas 1 potong besar (125 gram). ubi 1 biji
sedang (135 gram).
2. 1 potong sedang ikan (40 gram) dapat d itukar dengan: 1
potong kecil ikan asin (15 gram). 1 sendok makan teri kering
(20 gram), 1 potong sedang ayam tanpa kulit (40 gram),
1 buah sedang hati ayam (30 gram), 1 butir telur ayam
negeri (55 gram), 1 potong daging sapi (35 gram), 10 biji
bakso sedang (170 gram) dan lainnya.

10
3. 1 mangkuk (100 gram) sayuran di antaranya buncis,
kol,kangkung,kacang panjang, wortel, labu siam, sawi,
terong dan lainnya.
4. 1 potong buah seperti 1 potong besar papaya (110 gram), 1
buah pisang (50 gram). 2 buah jeruk manis (110 gram), 1
potong besar melon (190 gram), 1 potong besar semangka
(180 gram). 1 buah apel (85 gram), 1 buah besar belimbing
(140 gram), 1/4 buah nenas sedang (95 gram), 3/4 buah
mangga besar (125 gram), 9 buah duku sedang (80 gram),
1 jambu biji besar (100 gram), 2 buah jambu air sedang (110
gram), 8 buah rambutan (75 gram), 2 buah sedang salak (65
gram), 3 biji nangka (45 gram), 1 buah sedang sawo (85
gram) dan lainnya.
5. 2 potong sedang tempe (50 gram) dapat ditukar dengan: tahu
1 potong besar (110 gram), 2 potong oncom kecil (40 gram),
2 sendok makan kacang hijau (20 gram), 2.5 sendok makan
kacang kedelai (25 gram), 2 sendok makan kacang merah
segar (20 gram), 2 sendok makan kacang tanah (15 gram),
1,5 sendok makan kacang mete (15 gram), dan lainnya.
6. 1 gelas susu susu sapi (200 cc) dapat ditukar dengan: 4
sendok makan susu skim (20 gram), 2/3 gelas yogurt nonfat
(120 gram), 1 potong kecil keju (35 gram) dan k lainnya.
7. Minyak kelapa 1 sendok teh (5 gram) dapat ditukar dengan:
avokad 1/2 buah besar (60 gram), 1 potong kecil kelapa (15
gram), 2,5 sendok makan kelapa parut (15 gram), 1/3 gelas
santan (40 gram) dan lainnya.
8. Gula pasir 1 sendok makan (13 gram) di ukur dengan 1
sendok makan madu (15 gram)
i. Dampak Dari Kurangnya Nutrisi Pada Ibu Hamil Dan Makan Simbolis
Tabu Makanan Ibu Hamil Di Indonesia.
Di indonesia makanan yang dianggap tabu bagi ibu hamil antara lain:
1. Buah nanas : akan menyebabkan keguguran jika pada ibu
hamil mengkonsumsi buah tersebut
2. Buah durian
Menyebabkan keguguran,kandungan akan terasa panas
3. Cumi-cumi : jika mengkonsumsi cumi akan mengakibatkan
anak yang dilahirkan memiliki kulit biru atau hitam, janin
akan tersembelit dengan ari-ari.
4. Udang : dapat menyebabkan sulitnya ibu saat melahirkan

11
5. Buah nangka : dapat menyebabkan ibu mengalami
keguguran
6. Buah salak : menyulitkan proses persalinan, bayi lahir
cacat,ibu susah BAB, jalan lahir menjadi semput dan
menyebabkan kulit bayi menjadi kasar.
j. Asupan nutrisi dan status selama 1000 hari pertama kehidupan
(dinegara belanda)
Nutrisi yang cukup sangat pnting untuk pertumbuhan dan
perkembangan diawal kesehatan, serta untuk mencegah hasil kelahiran
yang tidak menguntungkan .Asupan gizi dan ststus selama 1000 hari
pertama kehidupan digunakan untuk mempelajari hubungan antara
nutrsi dan kesehtan dan untuk mengembangkan strategi untuk
mencegah penyakit kronis dikemudian hari.
Data gizi yang digunakan untuk menilai kekurangan dan toksinitas
potensial. Asupan nutrisi dan status selama 1000 hari pertama
kehidupan di belanda sama halnya dengan asupan nutrisi pada
umumnya, tetapi untuk negara ini lebih merekomendasikan
peningkatan asupan folat dan yudium pada wanita hami dan juga
suplementasi zat besi, vitamin D, vitamin B12 . pada wanita hamil
disarankan untuk tidak mengkonsumsi suplemen yang mengandung
vitamin A (sebagai retinol) dan membatasi konsumsi hati. Untuk wanita
hamil mengkonsumsi atau menggunakan asam folat mulai dari empat
minggu sebelum konsepsi hingga delapan bulan setelah konsepsi.
k. Kecukupan Asupan Nutrisi di antara Wanita Hamil Yordania dalam
Perbandingan dengan Asupan Referensi Diet
Banyak faktor di Yordania yang mempengaruhi angka kesakitan
dan kematian bayi termasuk multigravida, gizi buruk ibu, fluktuasi
kemampuan keuangan, sistem perawatan kesehatan, kemiskinan,
pendidikan dan banyak faktor lainnya Nutrisi ibu yang tepat adalah
salah satu faktor paling efektif yang dapat menyelamatkan kesehatan
dan kehidupan ibu. Sebagai contoh, kekurangan vitamin A dapat
menjadi kontributor utama terhadap anemia gizi, kematian ibu,
kehamilan yang buruk dan hasil menyusui, serta gangguan penglihatan
bayi pada beberapa kasus. Defisiensi yodium, wanita hamil juga
menghadapi peningkatan risiko melahirkan bayi dengan disabilitas.
Ketika menggabungkan nutrisi dari sumber makanan dengan suplemen
makanan, asupan mikronutrien (tiamin, niasin, vitamin B6, B12, dan D,
kalsium, dan zat besi) secara signifikan lebih tinggi di antara wanita
pada trimester ketiga dibandingkan dengan wanita pada trimester 1 dan
2.

12
Asupan vitamin D, kalsium, dan zat besi menunjukkan perbedaan
paling signifikan antara trimester 1 dan 3.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa proporsi peserta
dengan asupan mikronutrien yang memadai meningkat terutama pada
trimester ke-2 dan ke-3 kecuali untuk vitamin B6, B12 dan E, yodium,
magnesium, dan seng. Penelitian lain oleh Bailey et al. menunjukkan
bahwa sejumlah besar wanita hamil tidak memenuhi rekomendasi
untuk vitamin D, C, A, B6, K, dan E, serta folat, zat besi, kalsium,
kalium, magnesium, dan seng, bahkan dengan penggunaan diet
suplemenTemuan lain melibatkan asupan asam folat yang lebih tinggi
oleh wanita pada trimester pertama dibandingkan dengan wanita pada
trimester ke-2 dan ke-3. Ini bisa jadi karena penekanan asupan
suplemen asam folat selama trimester pertama. Asupan total asam folat
berada di atas UL untuk sebagian besar wanita pada trimester pertama.

Meskipun suplementasi asam folat sangat penting untuk


mencegah cacat tabung saraf, asupan asam folat berlebihan untuk dosis
yang melebihi UL (≥1000 μg / hari) juga bisa berdampak buruk pada
kesehatan ibu dan janinnya. Pada penelitian ini juga, didapati bahwa
sebagian wanita hamil mengalami kekurangan vitamin D di karnakan
gaya hidup dan pola makan telah berubah dengan sangat ke arah diet
barat gaya hidup yang tidak fokus yang berfokus terutama pada
aktivitas di dalam ruangan.

B. GIZI PADA IBU MENYUSUI


a. Pengertian gizi
Kata gizi berasal dari bahasa Arab ghidza, yang berarti “makanan”.
Ilmu gizi bisa berkaitan dengan makanan dan tubuh manusia. Dalam
bahasa Inggris, food menyatakan makanan, pangan, dan bahan
makanan. Status Gizi Menurut WHO mendefinisikan bahwa ilmu gizi
adalah sebagai ilmu yang mempelajari proses-proses yang terjadi pada
hidup organisme hidup. Dan proses tersebut dapat mencakup
pengambilan dan pengolahan antara zat padat dan cair yang berasal dari
makanan yang diperlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan,
serta berfungsinya organ-organ tubuh dan menghasilkan energi.
b. Pengertian Nutrisi Ibu Menyusui
Nutrisi adalah substansi oraganik yang dibutuhkan organisme
untuk fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan, dan pemeliharaan
kesehatan. Nutrisi didapatkan dari makanan dan cairan yang diperoses

13
oleh tubuh. Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau
anak kecil dengan air susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Pengertian
nutrisi ibu menyusui adalah makanan yang didalamnya terkandung
banyak zat-zat yang bermanfaat bagi bayi seperti vitamin,
karbonhidrat, protein, lemak, dan mineral yang dibutuhkan bayi. ASI
sangat penting bagi perkembangan bayi untuk pertumbuhan,
pemeliahraan kesehatan, dan kegunaan lainnya.
Ibu menyusui memerlukan gizi yang lebih banyak terutama
kebutuhan energi yang lebih banyak dari pada saat hamil karena
memerlukan tambahan 800 kkal yaitu 600 kkal untuk produksi ASI dan
200 kkal digunakan untuk aktivitas selama menyusui10. Gizi tambahan
yang diperlukan tidak hanya diugunakan untuk kebutuhan tubuh ibu
menyusui saja, tetapi juga untuk produksi ASI yang diberikan kepada
bayinya. ( Jurnal Hubungan Teknik, Frekuensi, Durasi Menyusui dan
Asupan Energi dengan Berat Badan Bayi Usia 1-6 Bulan di Puskesmas
Tasikmadu Kabupaten Karanganyar )
Status gizi ibu menyusui memegang peranan penting untuk
keberhasilan menyusui yang indikatornya diukur dari durasi Air Susu
Ibu (ASI) eksklusif, pertumbuhan bayi dan status gizi ibu pasca
menyusui.Wanita yang menyusui membutuhkan 500-1000 kalori lebih
banyak dari wanita yang tidak menyusui. Wanita menyusui rentan
terhadap kekurangan magnesium, vitamin B6, folat, kalsium, dan seng.
Air Susu Ibu (ASI) tidak memiliki suplai zat besi yang cukup untuk
bayi prematur atau bayi yang berusia lebih dari 6 bulan. Oleh karena
itu, suplementasi zat besi sebaiknya diberikan pada ibu menyusui
dengan bayi prematur. Nutrisi yang tidak adekuat dan stress dapat
menurunkan jumlah produksi Air Susu Ibu (ASI).(e-journal
Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari 2017 )
c. Pengertian ASI
Air Susu Ibu (ASI) adalah suatu emulsi lemak dalam larutan protein,
laktosa, dan garam-garam anorganik yang disekresi oleh kelenjar ibu
yang berguna sebagai makanan bagi bayi. Air Susu Ibu (ASI)
merupakan makanan alamiah yang disediakan untuk bayi, sehingga
mempunyai komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi
sehat dan nutrisi yang seimbang dan sempurna untuk tumbuh kembang
bayi.
Pemberian ASI eksklusif adalah pemberian ASI kepada bayi selama
enam bulan pertama kehidupan tanpa tambahan makanan atau
minuman lain, kecuali obat-obatan, vitamin dan mineral.

14
WHO merekomendasikan pemberian ASI selama 6 bulan dan
dilanjutkan pemberian ASI sampai dua tahun pertama kehidupan. ASI
merupakan sumber nutrisi utama bagi anak sejak dilahirkan sampai
mampu mencerna asupan lain setelah usia enam bulan. ASI dapat
membantu pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal serta
dapat melindungi dari berbagai penyakit.
(Vol. 3 No. 3 April 2018 ISSN : 2089-4228. DETERMINAN
PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU )
d. Manfaat ASI
ASI merupakan sumber utama yang diperlukan bayi untuk pemenuhan
gizi. Manfaat ASI diantaranya:
1. ASI kaya akan zat penting yang dibutuhkan oleh bayi.
ASI memiliki semua kandungan zat penting yang dibutuhkan
oleh sang bayi seperti: DHA, AA, Omega 6, laktosa, taurin,
protein, laktobasilus, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi,
laktoferin, dan lisozim yang dalam takaran dan komposisi yang
seimbang untuk bayi. Oleh karena itu, ASI jauh lebih baik
dibandingkan dengan susu formula.
2. ASI sebagai sarana untuk mendekatkan sang ibu dengan sang
buah hati
ASI menjadi makanan utama bayi. Selain kegunaannya sebagai
makanan utama, ASI juga berperan dalam mendekatkan
kedekatan jiwa antara sang ibu dan sang anak. Bayi yang
mendapatkan ASI ekslusif dari sang ibu cenderung mempunyai
kedekatan dan hubungan yang lebih baik dibandingkan dengan
bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI.
3. ASI memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi
ASI memiliki banyak keunggulan kandugan zat-zat penting
yang terkandung didalamnya yang membuat bayi berkembang
dengan optimal. ASI juga berperan dalam pembentukan sistem
imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistem kekebalan
tubuh yang membuat bayi kebal terhadap penyakit. Bayi yang
mendapatkan asupan ASI mempunyai sistem imun atau sistem
kekebalan tubuh yang lebih baik.
4. ASI tidak basi dan selalu segar
Tidak seperti susu yang lain, ASI tidak akan basi karena ASI
dihasilkan dari payudara ibu tanpa dicampur dengan bahan
kimia. Selama asupan makanan yang dikonsumsi oleh ibu
bergizi, seimbang, dan tepat , maka ASI yang dihasilkan akan
memiliki kualitas yang baik.

15
5. ASI lebih higenis dibandingkan dengan susu lain
ASI yang tersimpan di payudara ibu akan menjaga keadaan ASI
steril dengan suhu yang tepat sesuai kebutuhan sang buah hati.
Kesterilan dari susu yang memerlukan alat bantu berupa botol
dot perlu dipertimbangkan, karena dalam proses pembuatan
susu dan memasukan ke dalam botol ada banyak kemungkinan
bahwa susu telah tercemar dengan kuman.
6. ASI menjadi pelindung yang baik
ASI menjadi pelindung yang baik untuk sang bayi dari berbagai
penyakit atau insiden seperti kematian bayi secara mendadak,
gangguan pencernaan, diare, infeksi telinga, dan lain-lain.
7. ASI akan berubah sesuai kebutuhan bayi
ASI memiliki cara kerja yang sangat unik, karena dengan
sendirinya komponen ASI akan berubah sesuai dengan
kebutuhan dan usia sang bayi.
8. ASI merupakan pelindung dari berbagai alergi makanan
ASI juga mampu memberi rangsangan kepada sang bayi agar
kebal terhadap berbagai bahan makanan.
Namun, keragaman dan keseimbangan makanan yang
dikonsumsi oleh sang ibu juga menentukan kualitas ASI yang
diproduksi.
9. ASI makanan yang tepat untuk bayi
ASI sangat penting terutama untuk bayi yang berusia 0-6 bulan,
karena di usia ini ASI merupakan makanan wajib bagi bayi
untuk perkembangan dan pertumbuhan tubuh.
10. ASI bermanfaat untuk ibu dan bayi
Manfaat ASI tidak hanya untuk sang bayi akan tetapi untuk sang
ibu , karena dengan menyusui sang ibu dapat melepaskan
ketegangan yang ada pada payudaranya. Selain itu memperkecil
resiko sang ibu terkena kanker ovarium dibandingkan dengan
wanita yang tidak memberikan ASI.
e. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
1. Faktor Sosiodemografi
Berdasarkan hasil sistematik review tersebut, dapat dilihat
bahwa faktor sosiodemografik yang memilki hubungan
bermakna dengan keberhasilan ibu memberikan ASI eksklusif
adalah usia ibu dan status pekerjaan ibu. Usia ibu secara
bermakna berhubungan dengan niat atau praktik pemberian ASI
eksklusif.

16
Ibu berusia antara 26 dan 34 tahun memiliki sekitar dua kali
penurunan kemungkinan untuk memberikan ASI Eksklusif
dibandingkan dengan ibu yang berusia 25 tahun. Perempuan
yang lebih tua cenderung tidak melakukan praktik menyusui
eksklusif, hal ini disebabkan ibu dalam kelompok usia ini
memiliki kesempatan bekerja yang lebih baik sehingga
memiliki waktu yang terbatas untuk kontak dengan bayi
mereka.
2. Faktor pendidikan
Pendidikan responden berpengaruh secara signifikan terhadap
keberhasilan ASI Eksklusif dengan p-value 0,003. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan maka
akan semakin baik pula perilaku seseorang dalam hal ini adalah
pemberian ASI eksklusif
3. Faktor Pra/Post persalinan
Faktor yang terkait dengan niat atau praktik ASI Eksklusif
dalam analisis univariat termasuk usia, konseling ASI Eksklusif
dan pengetahuan tentang ASI Eksklusif. Wanita berusia 26-34
tahun memiliki niat lebih kecil untuk memberikan ASI
Eksklusif dibandingkan dengan wanita ≤25 tahun.
Mereka yang menerima konseling ASI Eksklusif dan memiliki
pengetahuan yang cukup tentang ASI Eksklusif, memiliki
peningkatan niat untuk memberikan ASI Eksklusif
dibandingkan dengan mereka yang tidak menerima konseling
dan pengetahuan yang cukup tentang ASI Eksklusif.
4. Faktor Psikososial
Faktor dukungan keluarga mempengaruhi pemberian ASI
Eksklusif pada bayi dukungan yang diberikan oleh keluarga
secara baik akan memberikan dampak pada ibu untuk
memberikan ASI eksklusif kepada bayinya dengan baik. Suami
mempunyai peran yang penting dalam pengambilan keputusan
seorang ibu dalam pemberian ASI eksklusif, dalam rangka
penyuksesan pelaksanaan program ASI eksklusif selama 6
bulan, suami wajib mendapatkan penjelasan dan berbagai
informasi tentang peran dirinya dalam pelaksanaan program
tersebut.
( Vol. 3 No. 3 April 2018 ISSN : 2089-4228. DETERMINAN
PERILAKU PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU ).

17
f. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui harus
dipertimbangkan karena menyangkut gizi anak sebelum lahir dan
semasa bayi. Selain itu, ibu yang memiliki gizi yang cukup juga dapat
membantu pemulihan yang lebih cepat pasca persalinan. Selain itu,
produksi ASI juga dapat bertambah. Apabila gizi ibu tidak terpenuhi
dengan baik semasa hamil dan menyusui, tentu akan menimbulkan
dampak negatif terhadap status gizi ibu, kesehatan ibu dan anak karena
ASI yang akan dihasilkan akan berkualitas rendah.Zat gizi yang
dibutuhkan ibu yang sedang menyusui antara lain:
1. Energi
Kebutuhan energi pada masa menyusui jauh lebih besar
dibandingkan pada waktu hamil. Pada umumnya wanita
menyusui memerlukan tambahan 500 kalori di atas kebutuhan
hariannya. Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila
menyusui bayi kembar. Untuk itu dibutuhkan sebesar 700
kkal/hari (6 bulan pertama menyusui). Untuk 6 bulan kedua
menyusui dibutuhkan sekitar rata-rata 500 kkal/ hari dan pada
tahun kedua dianjurkan tambahan sebanyak 400 kkal/hari.
2. Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6 bulan
pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein sekitar 12
g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan sebesar 11g/hari.
3. Zat besi
Terdapat sebanyak 0,3 mg/ hari dikeluarkan dalam bentuk ASI.
Oleh karena itu, perlu penambahan zat besi untuk kebutuhan
sehari-hari.
Rata-rata kebutuhan zat besi untuk 6 bulan pertama menyusui
adalah 1,1 mg/hari. Sehingga memerlukan tambahan zat besi
sebesar 5 mg/ hari.
4. Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar sekitar
400 mg, karena dalam proses produksi ASI, tubuh juga menjaga
konsenterasi kalsium dalam ASI agar tetap dalam kondisi
normal walaupun kalsium dalam tubuh cukup atau kurang. Jika
kalsium tidak mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam
produksi ASI akan diambil dari simpanan kalsium yang ada
pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

18
5. Vitamin D
Sangat diperlukan untuk kesehatan gigi dan pertumbuhan
tulang.
6. Vitamin B6
Berfungsi sebagai metabolisme lemak dan protein,
memfasilitasi pertumbuhan sel, mendukung syaraf, dan sistem
kekebalan. Vitamin B-6 sangat dibutuhkan bagi produksi sel
darah merah dan putih.
7. Folic Acid (Asam folat)
Berguna untuk mensintesis DNA dan membantu dalam
pembelahan sel.
8. Vitamin B-12
Berfungsi untuk mendukung sistem saraf dan produksi sel darah
merah.
9. Zinc (Seng)
Berguna untuk mendukung sistem kekebalan tubuh yang sehat
dan penting dalam penyembuhan luka.
10. Cairan
Ibu menyusui sangat membutuhkan cairan agar dapat
menghasilkan air susu dengan cepat, hampir 90% air susu ibu
terdiri dari dari air. Dianjurkan bagi ibu yang sedang menyusui
untuk meminum delapan gelas per hari, atau lebih jika udara
panas, banyak berkeringat, dan demam.

Tabel 3.1 Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui

Sumber: Widya Karya Nasional Pangan dan Gizi

19
g. Dampak Kekurangan Zat Gizi Saat Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan
pada ibu dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang
anak, bayi mudah sakit, mudah terkena infeksi, dan kekurangan zat-zat
esensial menimbulkan berbagai masalah gizi. Masalah gizi yang sering
dialami oleh ibu menyusui diantaranya:
1. Anemia gizi
Penyebab utama anemia gizi adalah kekurangan zat besi (Fe)
dan asam folat yang seharusnya tidak terjadi apabila makanan
sehari-hari beraneka ragam dan memenuhi gizi seimbang.
Asupan folat yang cukup penting untuk melindungi kesehatan
ibu dan bayi. Hal ini juga terlibat dalam pembentukan
hemoglobin dalam sel darah merah. Seorang wanita menyusui
menbutuhkan 280 mikrogram per hari.
2. Kekurangan vitamin A
Pada ibu menyusui, Vitamin A berperan penting untuk
memelihara kesehatan ibu selama masa menyusui. Pada bulan-
bulan pertama kehidupannya, bayi sangat bergantung pada
vitamin A yang terdapat dalam ASI. Oleh sebab itu, sangatlah
penting bahwa ASI mengandung cukup vitamin A. Anak-anak
yang sama sekali tidak mendapatkan ASI akan berisiko lebih
tinggi terkena Xeropthalmia .
3. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
Yodium merupakan nutrisi penting untuk memastikan
perkembangan normal dari otak dan sistem saraf pada bayi dan
anak-anak muda . Gangguan akibat kekurangan yodium
mengakibatkan terjadinya gondok atau pembengkakan kelenjer
tiroid di leher dan kretinisme. Pada ibu menyusui, kekurangan
yodium dapat mengakibatkan pengaruh negatif pada sistem otak
dan saraf bayi dan menghasilkan IQ lebih rendah.
4. Kurang Energi Protein (KEP)/Protein Energi Malnutrition
(PEM)
Adalah penyakit gizi akibat defisiensi energi dalam jangka
waktu yang cukup lama. Prevalensi tinggi terjadi pada balita,
ibu hamil, dan ibu menyusui. Pada kondisi ringan menyebabkan
pertumbuhan kurang. Sedangkan pada kondisi berat akan
menyebabkan penyakit kwashiorkor, marasmus, dan marasmik-
kwashiorkor.

20
h. Contoh Makanan yang Tepat bagi Ibu Menyusui
Selama menyusui ibu diberikan nutrisi yang seimbang dengan kalori
ditambahkan sekitar 500kcal/hari dari wanita yang tidak menyusui.
Minum air seekurang-kurangnya 7-8 gelas/hari untuk membantu
produksi air susu. Substansi yang berbahaya tetap dihindari untuk
mencegah transmisi ke bayi melalui air susu ( ASI ). Kebutuhan protein
untuk ibu menyusui lebih tinggi dibandingkan saat hamil, begitu juga
kebutuhan akan vitamin A dan C. ( Buku Ilmu Dasar Keperawatan 1.
Pengantar Ilmu Gizi Untuk Perawat. Halaman 221 )
Makanan yang tepat bagi ibu menyusui harus memenuhi syarat
yaitu: tinggi kalori dan protein, cukup vitamin dan mineral, mudah
dicerna dan tidak merangsang, tinggi cairan : 800 – 1000 ml/hari, tinggi
konsumsi cairan dan buah segar, dan susunan menu bervariasi dan
seimbang. Syarat-syarat tersebut terdapat pada:
1. Sayur-sayuran
Sayuran merupakan sumber utama makanan yang kaya zat besi,
serat, asam folat, beta-carotene, vitamin C, lycopene, flavonoids
dan beta-glucans. Makan-makanan kaya zat besi membantu
memelihara tingkat energi dan mampu mencegah anemia.
Folate atau asam folat sangat penting dalam pembentukan sel
darah merah. Contoh sayuran mentah yang mengandung zat besi
adalah bayam, selada, tomat, ketimun, jamur, gambas, kacang
polong, jagung, kentang, dan labu. Sebaiknya ibu menyusui
mengonsumsi 3-5 hidangan sayuran setiap hari.
2. Buah-buahan
Buah yang sehat dan warnanya terang bagus dikonsumsi setelah
makan. Kandungan vitamin A, B, K, dan C dalam buah baik
untuk membangun sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi. Asupan
buah juga membantu tubuh penyerapan zat besi. Konsumsi
buah-buahan seperti blueberry dan strawberry sangat disarankan
karena mengandung antioksidan dan serat tinggi. Buah dapat
dimakan dalam keadaan alami, beku atau dijus. Sebaiknya
mengonsumsi 3-5 porsi buah setiap hari.
3. Kacang-kacangan
Kacang mengandung banyak protein dan merupakan sumber
lemak sehat. Protein penting memperbaiki sel-sel vital dalam
tubuh. Banyak kacang-kacangan yang mengandung vitamin B,
E, C, folat, kalium, kalsium, magnesium, dan fosfor. Tingkat
cukup kalsium diperlukan untuk membangun tulang yang sehat
dan gigi.

21
Kacang juga baik untuk camilan termasuk kenari, kacang pinus,
kemiri, hazelnut, kacang Brasil, dan pistachio.
4. Ikan
Ikan mengandung omega 3 yang penting bagi pertumbuhan
bayi. Namun, menurut US Environmental Protection Agency
(EPA), ibu menyusui tidak boleh makan ikan hiu, ikan todak,
makarel raja, atau ikan ubin karena tingkat kandungan
merkurinya sangat tinggi. Ikan salmon pollock tuna dan ikan
patin masih aman dikonsumsi 12 ons seminggu karena
termasuk jenis ikan rendah merkuri.
i. Makanan Yang Tidak Tepat Untuk Ibu Menyusui
Ada jenis makanan yang sebaiknya tidak dikonsumsi oleh ibu menyusui
yaitu sebagai berikut :
1. Kafein
Kafein yang terdapat pada kopi, teh, soda, dan coklat jika
dikonsumsi berlebihan memberikan efek sulit tidur pada ibu dan
ini juga dirasakan oleh bayi. Bayi yang kurang tidur akan
menjadi rewel.
2. Alkohol
Makanan tertentu yang dikonsumsi ibu dapat mempengaruhi
rasa dan aroma ASI. Minuman beralkohol memberikan aroma
yang tajam sehingga kemungkinan besar akan menolak
menyusui. Selain itu, penelitian mengatakan bahwa minuman
beralkohol menghambat produksi hormon oksitoksin sehingga
pengeluaran ASI menjadi tidak lancar.
( Buku Menu dan Resep untuk Ibu Menyusui. Halaman 17 )

C. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER I


a. Pengertian kehamilan
Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira
280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).
Kehamilan 40 minggu disebut sebagai kehamilan matur (cukup bulan),
dan bila lebih dari 43 minggu disebut sebagai kehamilan post matur.
Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut kehamilan premature.
Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian, masing-
masing:
1. Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
2. Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
3. Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat
hidup). (Hanifa Wiknjosastro, 2009)

22
Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik
buruk dan ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I
(sebelum 14 minggu), trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester
ketiga (antara minggu 28-36 dan sesudah minggu ke 36). (Hanifa
Wiknjosastro, 2009)
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri
mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan (Hanifa
Wiknjosastro, 2009).
b. Etiologi
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
1. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri
dari suatu nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari
oleh zona pellusida oleh kromosom radiata.
2. Spermatozoa
Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong
agak gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala
dengan bagian tengah dan ekor yang dapat bergerak sehingga
sperma dapat bergerak cepat.
3. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan
ovum di tuba fallopii.
4. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke
dalam endometrium.
5. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang
berguna untuk pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan
sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
(Mochtar, 2010 : 17 )
c. Patofisiologi
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan
seorang laki-laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil
(Terjadinya kehamilan). Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang
masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi sel telur yang
telah matang.

23
Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc,
dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar
(ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini
akan berlarian melintasi rongga rahim, saling berebut untuk mencapai
sel telur matang yang ada pada saluran tuba di seberang rahim.
(Kusmiyati, Yuni, dkk.2009).
Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim)
menjadi lebih cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim.
Sperma bergerak dari vagina sampai ke ujung tuba falopi yang
berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang melapisi tuba falopii
mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel telur
yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur,
atau dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah
pembuahan. Pada proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang
menembus sel telur dan bersatu dengan inti sel telur. Bagian ekor yang
merupakan alat gerak sperma akan melepaskan diri. Sel telur yang telah
dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini menyebabkan
sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

d. Pathway

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi Tidak terjadi

Fertilisasi Tidak terjadi fertilisasi

24
Konsepsi dan pertumbuhan zigot Endometrium runtuh

Implantasi di uterus Menstruasi

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)

(www.dokter.indo.net.id)

e. Tanda dan gejala kehamilan (diagnosa kehamilan)


1. Tanda pasti kehamilan
a. Teraba bagian-bagian janin dan dapat di kenal bagian-
bagian janin
b. Terdengar dan dapat dicatat bunyi jantung janin
c. Dapat dirasakan gerakan janin
d. Pada pemeriksaan dengan sinar rontgen tampak kerangka
janin. Tidak dilakukan lagi sekarang karena dampak
radiasi terhadap janin.
e. Dengan alat USG dapat diketahui kantung janin, panjang
janin, dan dapat diperkirakan tuanya kehamilan serta
dapat menilai pertumbuhan janin
2. Tanda tidak pasti kehamilan
a. Pigmentasi kulit, kira-kira 12 minggu atau lebih
b. Leukore, sekret serviks meningkat karena pegnaruh
peningkatan hormon progesteron
c. Epulis (hypertrofi papila gingiva), sering terjadi pada TM
I kehamilan.

25
d. Perubahan payudara, payudara menjadi tegang dan
membesar karena pengaruh hormon estrogen dan
progesteron yang merangsang daktuli dan alveoli
payudara. Daerah areola menjadi lebih hitam kaerna
deposit pigmen berlebihan. Terdapat colostrum bila
kehamilan lebih dari 12 minggu.
e. Pembesaran abdoment, jelas terlihat setelah kehamilan 14
minggu.
f. Suhu basal meningkat terus antara 37,2 – 37,8 0C
g. Perubahan organ-organ dalam pelvix :
1) Tanda chadwick : livid, terjadi kira-kira minggu ke-6
2) Tanda hegar : segmen bawah rahim lembek pada
perabaan
3) Tanda piscasexk : uterus membesar kesalah satu
jurusan
4) Tanda Braxton-Hiks : uterus berkontraksi bila
dirangsang.
5) Tanda ini khas untuk uterus pada masa kehamilan.
Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan
hormon korionik gonadotropin (hCG) dalam urine.
Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan hCG
sebagai antigen
3. Tanda kemungkinan kehamilan
a. Amenore (tidak mendapat haid)
b. Nausea (enek) dengan atau tanpa vomitus (muntah).
Sering terjadi pagi hari pada bulan-bulan pertama
kehamilan disebut morning sickness
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman
tertentu)
d. Konstipasi / obstipasi, disebabkan penurunan peristaltik
usus oleh hormon steroid
e. Sering kencing
f. Pusing, pingsan dan mudah muntah Pingsan sering
ditemukan bila berada ditempat ramai pada bulan-bulan
pertama kehamilan, lalu hilang setelah kehamilan 18
minggu
g. Anoreksia (tidak ada nafsu makan).

26
4. Klasifikasi Kehamilan
Umur kehamilan ibu umumnya berlangsung 40 minggu atau
280 hari. Umur kehamilan ibu adalah batas waktu ibu
mengandung, yang dihitung mulai dari hari pertama haid
terakhir (HPHT).
1. Menurut usia kehamilan, kehamilan digolongkan:
a. Kehamilan prematur : usia kehamilan antara 28
sampai 37 minggu
b. Kehamilan aterm : kehamilan antara 37 dan 42
minggu
c. Kehamilan posterm : kehamilan yang melewati
294 hari atau lebih 42 minggu.
2. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi
bagian:
a. Kehamilan trimester I : antara 0 sampai 12
minggu.
b. Kehamilan trimester II : antara 12 sampai 28
minggu.
c. Kehamilan trimester III :antara 28 sampai 42
minggu.
(Wiknjosastro, 2009)
f. Perubahan Pada Ibu Hamil
a. Perubahan fisiologis
1. Uterus
Uterus bertambah besar semula 30 gram menjadi 1000
gram, pembesaran ini dikarenakan hipertropi oleh otot-
otot rahim.
2. Vagina
1) Elastisitas vagina bertambah
2) Getah dalam vagina biasannya bertambah, reaksi
asam PH :3,5-
3) Pembuluh darah dinding vagina bertambah,hingga
waran selaput lendirnya berwarna kebiru- biruan
(Tanda chadwick).
3. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, masih terdapt corpus luteum graviditatis
sampai terbentuknya uri yang mengambil alih
pengeluaran estrogen dan progesteron.

27
4. Kulit
Terdapat hiperpigmentasi antara lain pada areola normal,
papila normal, dan linea alba.
5. Dinding perut
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan
menyebabkan perobekan selaput elestis di bawah kulit
sehingga timbul strie gravidarum.
6. Payudara
Biasanya membesar dalam kehamilan, disebabkan
hipertropi dari alveoli puting susu biasanya membesar dan
berwarna lebih tua. Areola mammae melebar dan lebih
tua warnannya.
7. Sistem Respirasi
Wanita hamil tekadang mengeluh sering sesak nafas, yang
sering ditemukan pada kehamilan 3 minggu ke atas. Hal
ini disebabkan oleh usus yang tertekan kearah diafragma
akibat pembesaran rahim, kapasitas paru meningkat
sedikit selama kehamilan sehingga ibu akan bernafas
lebih dalam. Sekitar 20-25%.
8. Sistem urinaria
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kemih
tertekan oleh uterus yang membesar, dimana kebutuhan
nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan
persiapan pemberian ASI.
(Sarwono,2010:94-100)

b. Perubahan Psikologis Ibu Hamil


1. Trimester Pertama
Segera setelah terjadi peningkatan hormon estrogen dan
progesteron dalam tubuh maka akan segera muncul berbagai
ketidaknyamanan secara fisiologis pada ibu misalnya mual
muntah , keletihan dan pembesaran pada payudara. Hal ini
akan memicu perubahan psikologi seperti berikut ini.
a) Ibu akan membenci kehamilannya, merasakan
kekecewaan, penolakan, kecemasan dan kesedihan
b) Mencari tahu secara aktif apakah memang benar – benar
hamil dengan memperhatikan perubahan pada tubuhnya
dan seringkali memberitahukan orang lain apa yang
dirahasiakannya.

28
c) Hasrat melakukan seks berbeda – beda pada setiap
wanita. Ada yang meningkat libidonya, tetapi ada juga
yang mengalami penurunan. Pada wanita yang
mengalami penurunan libido, akan menciptakan suatu
kebutuhan untuk berkomunikasi secara terbuka dan
jujur dengan suami.
g. Ketidak Nyamanan Dalam Kehamilan
Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak
menyenangkan bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil.
(Idayah, 2008. 120)
1. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil Trimester I
Trimester I yaitu usia kehamilan 0-12 minggu (0-3 bulan). Pada
trimester I ibu biasanya mengeluhkan mual dan muntah, letih,
pusing, sering kencing, meningkatnya pengeluaran kotoran dari
vagina, meningkatnya kerentaan emosional.
a. Mual dan muntah (morning sickness)
Sakit pagi, yang juga sering terjadi pada saat-saat lain
sepanjang hari, dialami oleh hamper semua wanita. Ia
diakibatkan karena peningkatan hormone HCG dan
estrogen/progesterone, reaksi otot-otot halus, perubahan
dalam metabolism karbohidrat, keletihan dan mekanikal;
kongesti, peradangan, pengembungan dari pergeseran dan
biasanya lenyap pada minggu ke-12 sampai ke-14
kehamilan.
Meskipun pada kebanyakan wanita, kondisi ini tidak
memerlukanbanyak intervensi kecuali modifikasi diet, pada
sebagian wanita, ia mungkin memerlukan obat anti muntah.
Perawatan dirumah sait dan tetesan glukosa intravenous juga
diperlukan jika muntah sangat parah dan pasien tidak dapat
menelan apapun dengan mulut.
Dalam kasus muntah-muntah yang parah. Kehamilan
kembar dankehamilan geraham harus dikesampingkan
dengan mengadakan USG.
Terjadinya mual dan muntah pada kehamilan dapat diatasi
dengan:
1) Menghindari bau atau faktor-faktor penyebabnya.
2) Makan sedikit-sedikit tapi sering.
3) Pagi hari setelah bangun tidur, makanlah biscuit
atau roti bakar sebelum bangkit dari tempat tidur di
pagi hari.

29
4) Duduk tegak setiap kali selesai makan.
5) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu
keras.
6) Memakan makanan kering dengan minum di antara
waktu makan.
7) Minum cairan berkarbohidrat.
8) Bangun tidur secara perlahan-lahan dan jangan
langsung bergerak.
9) Jangan menggosok gigi segera setelah makan.
10) Hindari minum the atau kopi berlebihan.
11) Hindari memakai pakaian yang ketat.
12) Batasi minum, sampai anda mulai nerasa tidak
terlalu mual.
13) Bernafas di udara segar.
14) Tingkatkan konsumsi makanan yang dapat dicerna.
Menghisap limau atau permen, atau mencecap the
hitam ringan kadang-kadang juga dapat membantu.
b. Keletihan
Keletihan terjadi pada ibu hamil disebabkan oleh
berkurangnya makan/minum dengan mulut, mual dan
perubahan-perubahan hormonal selama kehamilan,
kemampuan gerak usus yang mengarah keterhambatan
waktu. Pengosongan berkurang, tekanan uterus yang
membesar terhadap usus besar, dan udara yang tertelan,
menimbulkan perasaan letih yang biasanya berkurang di
trimester kedua.
Terjadinya keletihan pada kehamilan dapat diatasi dengan:
a) Tidurlah selama kurang dari 8-10 jam pada malam
hari dan beristirahatlah yang cukup pada siang hari.
b) Jika bekerja, selama istirahat maka siang bersikaplah
rileks beberapa menit dan berbaringlah dengan kaki
diangkat.
c) Jangan berdiri terlalu lama.
d) Menghindari memakan makanan yang menghasilkan
gas.
e) Mengunyah makanan secara sempurna.
f) Senam secara terarur.
g) Mempertahankan kebiasaan buang air secara teratur.

30
c. Perasaan pusing
Perasaan pusing terjadi akibat tekanan darah turun selama
kehamilan dan gerakan-gerakan mendadak seperti berdiri
terlalu lama dan gerakan tiba-tiba dari posisi berbaring atau
duduk mungkin menimbulkan perasaan ngantuk dan tidak
stabil.
Cara mengatasi:
a) Jangan berdiri terlalu lama.
b) Jika anda merasa pusing, berbaringlah dan angkatlah
lutut anda.
c) Jangan berdiri tiba-tiba dari posisi duduk atau ketika
anda sedang mandi. Jika berbaring, pertama-tama
miringlah ke samping sebelum benar-benar bangun.
d. Mengidam
Mengidam yang terjadi pada kehamilan terjadi karena
berkaitan dengan anemia akibat kekurangan zat besi dan bias
merupakan tradisi.Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
ibu hamil yang mengidam di antaranya:
a) Ibu hamil tidak perlu dikhawatirkan selama diet atau
asupan gizi terpantau.
b) Beri pengertian bahaya memakan makanan yang
tidak benar.
c) Bahaslah rencana makanan yang dapat diterima
mencakup gizi yang diperlukan serta memuaskan rasa
mengidam atau tradisi adat.
e. Sering kencing
Perasaan sering kencing disebabkan oleh rahim yang
membesar menekan kandung kemih dan menimbulkan
dorongan untuk kencing.Berusahalah membatasi minum di
sore hari jika dorongan untuk kencing menggangu anda pada
malam hari. Jika ada rasa sakit dan sensasis panas selama
kencing, berkonsultasilah dengan dokter.
f. Leukorea
Leukorea adalah sekresi vagina dalam jumlah besar, dengan
konsistensi kental atau cair yang dimulai pada trimester
pertama. Sekresi ini bersifat asam akibat pengubahan
sejumlah besar glikogen pada sel epitel vagina menjadi asam
laktat oleh basil doderlein. Upaya untuk mengatasi leukorea
adalah dengan memperhatikan kebersihan tubuh pada area
tersebut dan mengganti panty berbahan katun dengan sering.

31
Wanita seharusnya tidak melakukan douch atau
menggunakan semprot untuk menjaga kebersihan area
genetalia.
g. Meningkatnya kepekaan emosional
Selama kehamilan, orang mungkin mengalami perubahan
mood yang cepat dan perasaan marah. Ini antara lain
disebabkan oleh meningkatnya level hormone tertentu.
Keletihan, mual dan kecemasan berkenaan dengan
kehamilan. Anda mungkin lekas terganggu dan marah.
Cara mengatasi:
a) Makanlah makanan yang higienis dan berbagai buah
segar dan sayuran.
b) Hindari makanan dan minuman yang dapat
membahayajan bayi anda.
c) Sikatlah gigi anda sekurangnya dua kali sehri.
Perdarahan kecil dari gusi kadang-kadang terjadi
selama kehamilan. Gunakan sikat gigi yang halus dan
makanlah bua citrus segar banyak-banyak.
d) Beristirahatlah sekurang-kurangnya dua jam pada
siang hari dan tidurlah selama 8 jam pada malam hari.
e) Hindari kerja atau olahraga keras.
f) Hubungan seks dapat dilakukan seperti biasa kecuali
dalam kasus ada rasa sakit diperut, perdarahan vagina
atau keguguran di masa lalu.
g) Perjalanan yang tenang dalam jarak yang masih wajar
tidak akan membahayakan kehamilan.
h) Jangan merokok ini membahayakan pertumbuhan
bayi. Merokok pasif juga membahayakan.
i) Hindari minuman beralkohol.
j) Hindari gerakan-gerakan kejut dan perjalanan
panjang.
k) Sinar-X berbahaya bagi janin yang sedang tumbuh,
khususnya pada trimester pertama dan kedua.
l) Jangan berobat tanpa konsultasi dengan dokter.

h. Nyeri uluh hati


Nyeri ulu hati dapat mulai dari awal kehamilan dan sering
menjadi lebih hebat sejalan dengan kemajuan kehamilan.
Nyeri uluh hati disebabkan oleh dua hal-refluks (mengalir ke
atas) asam lambung ke dalam esophagus dan perubahan
hormonal kehamilan.

32
Selama kehamilan, tubuh menghasilkan hormone yang dapat
merilekskan otot-otot involunter, dimana otot tersebut
normalnya mencegah asam lambung untuk mengalir kembali
ke dalam esophagus dan perubahan hormonal kehamilan.
Karena otot-otot tersebut tidak melakukan fungsi
sebagimana biasanya, maka anda mengalami nyeri ulu hati.
Anda munkin akan mengalami nyeri ulu hati selama
trimester ketiga terutama. Ketika rahim yang membesar
menekan lambung dan sebagian usus. Hal ini dapat
menyebabkan isi lambung masuk kembali ke dalam
esophagus.
Antasida dapat sangat mengurangi perih. Ikuti instruksi
pemberi asuhan kesehatan atau petunjuk yang terdapat dalam
kemasan yang berhubungan dengan kehamilan. Jangan
mengabaikannya dan meminumnya terlalu banyak dalam
upaya untuk mendapatkan kesembuhan.
Selain meminum antasida cobalah saran-saran berikut:
Makan makanan dalam jumlah yang lebih kecil dengan
sering. Hindari minuman berkarbonasi. Jangan makan
makanan yang anda ketahui menyebabkan nyeri ulu hati,
seperti makan manis gurih. Hindari makan sebelum waktu
tidur. Ketika berbaring, tinggikan kepala dan bahu.
i. Depresi saat hamil
Gejala umum yang sering kali terjadi dari depresi adalah
perasaan murung, gangguan tidur, perasaan yang hampa dan
kosong yang pada akhirnya member pengaruh pada
perubahan pola makan (bias menjadi lebih rakus atau
sebaliknya).
Keletihan yang tidak normal dan hilangya gairah kerja pun
menjadi bagian dari yang dirasakan oleh si wanita yang
depresi pada saat kehamilannya.
Depresi biasanya terjadi kearena beragam alasan, antara lain:
Rasa cemas yang berlebihan pada kesehatan pribadi
(mungkin trauma karena pernah mempunyai sejarah
kesehatan yang buruk masa lalu atau kesehatan bayi). Stress
karena kondisi sosial dan ekonomi.Mengalami komplikasi
kehamilan. Pasangan yang kurang member perhatian.

33
j. Guratan pada kulit tubuh
Terjadi karena kulit menjadi renggang (akibat berat badan
yang naik terlalu cepat). Guratan yang dimaksud berwarna
kemerahan atau merah muda kerap dialami oleh wanita hamil
yang terkadang bias menimbulkan rasa gatal pada perut, dada
atau pinggang.
Mengurangi guratan bias dilakukan dengan menjaga badan
selama kehamilan agar tidak naik terlalu besar dalam tempo
sangat cepat. Guratan ini akan hilang dengan sendirinya
setelah beberapa bulan melahirkan. Guratan-guratan itu
nantinya (setelah melahirkan) hanyalah garis yang sedikit
mengkilap.
h. Komplikasi Kehamilan
1. Komplikasi kehamilan pada Trimester I
a) Mual muntah berlebihan
Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah
gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan
trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat
pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala–gejala ini
kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid
terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10
minggu. Mual dan muntah terjadi pada 60-80 %
primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu diantara
seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya
kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada
umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan
ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat
dapat berlangsung sampai 4 bulan.
Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis
gravidarum. Keluhan gejala dan perubahan fisiologis
menentukan berat ringanya penyakit.
Mual muntah dapat diatasi dengan:

1) Makan sedikit tapi sering


2) Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3) Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah
ditolelir daripada makanan padat.
4) Selingi makanan berkuah dengan makanan
kering. Makan hanya makanan kering pada satu

34
waktu makan, kemudian makanan berkuah pada
waktu berikutnya.
5) Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang
dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
6) Isap sepotong jeruk yang segara ketika merasa
mual
7) Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau,
gerakan atau bunyi
8) Istirahat cukup
9) Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat
atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
Komplikasi jika seseorang itu muntah terus menerus
adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh
meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah.

b) Perdarahan pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang
dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan
pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat
berupa: abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Macam–macam perdarahan pervaginamyaitu:
1. Abortus
Abortus adalah berakhirnya suatu kehamilan pada
atau sebelum kehamilan tersebut berusia 22 minggu
atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar
kandungan.
Macam-macam abortus yaitu:
1) Abortus Imminens
Abortus imminens adalah peristiwa terjadinya
perdarahan dari uterus pada kehamilan sebelum
20 minggu, hasil konsepsi masih didalam uetrus
dan tanpa adanya dilatasi serviks.
2) Abortus Insipiens
Abortus insipiens adalah peristiwa perdarahan
uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu
dengan adanya dilatasi serviks uteri yang
meningkat, tetapi hasil konsepsi masih dalam
uterus. Rasa mules labih sering dan kuat,
perdarahan bertambah.

35
3) Abortus Inkomplit
Abortus inkomplit adalah pengeluaran sebagian
hasil konsepsi pada kehamilan sebelum 20
minggu dengan masih ada sisa teringgal
didalam serviks. Pada pemeriksaan vaginam,
kanalis servikalis terbuka dan jaringan dapat
diraba dalam cavum uteri atau kadang-kadang
sudah menonjol dari ostium uteri eksternum.
4) Abortus komplit
Pada abortus kompletus semua hasill konsepsi
sudah keluar, ditemukan perdarahan sedikit,
ostium uteri telah menutup, dan uterus sudah
mulai mengecil.
5) Missed abortion
Missed abortion adalah keadaan dimana janin
sudah mati, tetapi tetap berada dalamrahim dan
tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih.
Penanganan: berikan obat dengan maksud agar
terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan
dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga
diberikan uterotonika dan antibiotika.
2. Kehamilan Mola
Mola hidatidosa adalah suatu kehamilan yang
berkembang tanpa janindan ditemukan jaringan
seperti buah anggur. Secara makroskopik mola
hidatidosa mudah dikela yaitu berupa gelembung-
gelembung putih, tembus pandang, berisi cairan
jernih, dengan ukuran bervariasi dari beberapa mm
sampai 1-2 cm.
3. Kehamilan ektopik terganggu
Kehamilan ektopik terjadi bila ovum yang telah
dibuahi berimplantasi dan tumbuh diluar cavum
uteri.
Pada keadaan ini besar kemungkinan terjadi
keadaan gawat. Keadaan gawat ini dapat terjadi
apabila kehamilan ektopik terganggu.Nyeri
merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik
terganggu.

36
Pada rubtur tuba, nyeri perut bagian bawah terjadi
terjadi secara tiba-tiba dan intensitasnya disertai
dengan perdarahan yang menyebabkan penderita
pingsan dan masuk dalam keadaan syok.
i. Penatalaksanaan Pelayanan Antenatal
1. Pengertian ANC
1) Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim.
(Manuaba, 2010; 110)

2) Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan


kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu
dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan
(Pedoman Pelayanan Antenatal di Tingkat Pelayanan
Dasar, 2011 : 1).
3) Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan
kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu
dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya
koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan (Depkes RI,
2010 : 12)
2. Tujuan ANC
1) Mengenal dan menangani sedini mungkin penyulit yang
terdapat saat kehamilan, saat persalinan, dan kala nifas.
2) Mengenal dan menangani penyakit yang menyertai
kehamilan, persalinan, dan kala nifas.
3) Memberikan nasihat dan petunjuk yang berkaitan dengan
kehamilan, persalinan, kala nifas, laktasi, dan aspek
keluarga berencana.
4) Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan
perinatal.
(Manuaba, 2010 : 111)

3. Pelayanan ANC
a. Standart minimal asuhan antenatal care (10T)
1) Timbang Berat Badan dan Ukur tinggi Badan
Menurut Prawirohardjo (2010), Kenaikan berat badan
wanita hamil rata-rata antara 11,5 sampai 16 kg. Bila
berat badan naik lebih dari semestinya, anjurkan untuk
mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat.

37
Lemak jangan dikurangi, terlebih sayur mayur dan
buah-buahan. Ada pula cara untuk menentukan status
gizi dengan menghitung IMT (Indeks Massa Tubuh)
dari berat badan dan tinggi badan ibu sebelum hamil
menurut Manuaba (2010): Rumus IMT = BB /TBcm2
Status gizi ibu dikatakan normal bila nilai IMT nya
antara 18,5-25,0
Kriteria IMT :
 Nilai IMT < 18,5 : Status gizi kurang
 Nilai IMT 18,5-25 : Status gizi normal
 Nilai IMT >25 : Status gizi lebih/ obesitas
Tinggi badan yang baik untuk ibu hamil adalah >145
cm.

2) Nilai Status Gizi (ukur lingkar lengan atas).


Pada ibu hamil (bumil) pengukuran LILA merupakan
suatu cara untuk mendeteksi dini adanya Kurang
Energi Kronis (KEK) atau kekurangan gizi. Malnutrisi
pada ibu hamil mengakibatkan transfer nutrient ke
janin berkurang, sehingga pertumbuhan janin
terhambat dan berpotensi melahikan bayi dengan Berat
Badan Lahir Rendah (BBLR). BBLR berkaitan dengan
volume otak dan IQ seorang anak. Kurang Energi
Kronis atau KEK (ukuran LILA < 23,5 cm), yang
menggambarkan kekurangan pangan dalam jangka
panjang baik dalam jumlah maupun kualitasnya.
Cara melakukan pengukuran LILA :
 Ukur dengan menggunakan meteran dari
akromnion sampai olekranon
 Menentukan titik tengah antara akromnion dan
olekranon dengan meteran
 Lingkarkan dan masukkan ujung pita di lubang
yang ada pada pita LiLA. Baca menurut tanda
panah.
3) Ukur Tekanan Darah
Tekanan darah diukur setiap kali ibu hamil melakukan
kunjungan, hal ini bertujuan untuk mendeteksi adanya
kemungkinan kenaikan tekanan darah yang disebabkan
kehamilan. Tekanan darah pada ibu hamil dikatakan
normal yaitu dibawah 140/90 mmHg.

38
4) Ukur Tinggi Fundus Uteri.
TFU (Tinggi Fundus Uteri) digunakan sebagai salah
satu cara untuk mengetahui usia kehamilan dimana
biasanya lebih tepat bila dilakukan pada kehamilan
yang pertama.
Tabel 2.1 Umur Kehamilan Berdasarkan Tinggi Fundus Uteri

Umur kehamilan Tinggi Fundus Uteri

12 minggu 1/3 di atas simpisis


16 minggu ½ simpisis-pusat
20 minggu 2/3 di atas simpisis
24 minggu Setinggipusat
28 minggu 1/3 di ataspusat
34 minggu ½ pusat-prosessusxifoideus
36 minggu Setinggiprosessusxifoideus
40 minggu 2 jari di bawahprosessusxifoideus
Sumber: Manuaba, 2012
5) Tentukan Presentasi Janin dan Denyut Jantung janin.
Tujuan pemantauan janin itu adalah untuk mendeteksi
secara dini ada atau tidaknya faktor-faktor resiko
kematian prenatal tersebut (hipoksia/asfiksia,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan infeksi).
Pemeriksaan denyut jantung janin adalah salah satu
cara untuk memantau janin.
Pemeriksaan denyut jantung janin harus dilakukan
pada ibu hamil. Denyut jantung janin baru dapat
didengar pada usia kehamilan 16 minggu / 4 bulan.

39
Gambaran DJJ:
 Takikardi berat; detak jantung diatas
180x/menit
 Takikardi ringan: antara 160-180x/menit
 Normal: antara 120-160x/menit
 Bradikardia ringan: antara 100-119x/menit
 Bradikardia sedang: antara 80-100x/menit
 Bradikardia berat: kurang dari 80x/menit
6) Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan
imunisasi TT (Tetanus Toxoid) . Pada ibu hamil
diberikan imunisasi TT sebanyak 2 kali selama
kehamilan dengan interval waktu 4 minggu. Imunisasi
ini dianjurkan pada setiap ibu hamil, karena diharapkan
dapat menurunkan angka kematian bayi akibat tetanus
neonaturum. Imunisasi ini diberikan dengan dosis 0,5
cc/IM dalam satu kali penyuntikan.
Tabel Jadwal Pemberian Imunisasi TT

Antigen Interval Lama Dosis


perlindungan
(selang waktu)

TT 1 - - 0,5 cc

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 0,5 cc

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 0,5 cc

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 0,5 cc

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 0,5 cc

Sumber : DEPKES RI, 2012

7) Pemberian Tablet zat besi minimal 90 tablet selama


kehamilan.
Pemberian tablet zat besi untuk mencegah anemia pada
wanita hamil diberikan sebanyak 90 tablet selama
kehamilan.
Tablet ini diberikan segera mungkin setelah rasa mual
hilang, setiap tablet Fe mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 60 mg) dan asam folat 500 μg.

40
Tablet Fe diminum 1 x 1 tablet perhari, dan sebaiknya
dalam meminum tablet Fe tidak bersamaan dengan teh
atau kopi, karena akan mengganggu penyerapan.
8) Tes laboratorium (rutin dan khusus).
Ada beberapa pemeriksaan laboratorium yang
disarankan menjelang persalinan. Di antaranya yaitu
tes darah, tes urin dan hbsag ( hepatitis).tes darah rutin
meliputi pemeriksaan kadar hemoglobin, sel darah
putih( leukosit), trombosit. Dari kadar Hemoglobin
untuk mengetahui apakah seorang ibu anemia atau
tidak. Hal ini diperlukan untuk memperkirakan
kecukupan suplai darah ke janin dan risiko jika terjadi
perdarahan saat persalinan. Sel darah putih
menunjukkan apakah terjadi infeksi di tubuh ibu.
Trombosit untuk melihat apakah ada kelainan faktor
pembekuan darah, ini berhubungan dengan resiko
perdarahan. Pemeriksaan urin dimaksudkan untuk
mengetahui adanya infeksi saluran kencing, adanya
darah, protein, dan gula pada urin yang menunjukkan
adanya penyakit tertentu yang bisa mempengaruhi
kehamilan. Pemeriksaan HBsAg untuk mengetahui
adanya infeksi hepatitis B pada ibu. Infeksi hepatitis
bisa ditularkan lewat darah dan hubungan seksual.
Pemeriksaan pemeriksaan tersebut di atas tidak harus
dilakukan seorang ibu hamil, dan jika tidak dilakukan
pun tidak mengapa, akan tetapi pemeriksaan tersebut
dianjurkan sebagai skrining untuk mengetahui kondisi
kehamilan dan resiko saat persalinan terhadap ibu dan
janin. Jika dari hasil pemeriksaan diketahui ada hal-hal
yang tidak normal maka diharapkan masih bisa diterapi
sebelum persalinan sehingga ibu menjalani persalinan
dalam kondisi yang benar-benar optimal, sehingga
diharapkan ibu dan bayi selamat dan sehat.
9) Tata laksana kasus.
Namun, dalam penerapan praktis pelayanan ANC,
menurut Dinkes (1998), standar minimal pelayanan
ANC adalah 14 T yaitu :
a. Timbang berat badan
b. Tekanan darah

41
c. Tinggi fundus uteri
d. Tetanus toxoid lengkap
e. Tablet zat besi, minimal 90 tablet selama
kehamilan.
f. Tes penyakit menular seksual (PMS)
g. Temu wicara dalam rangka persiapan rujukan
h. Terapi kebugaran.
i. Tes VDRL
j. Tes reduksi urine.
k. Tes protein urine
l. Tes Hb
m. Terapi iodium
n. Terapi malaria
10) Temu Wicara (konseling), termasuk Perencanaan
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta
KB pasca persalinan.
Temu wicara pasti dilakukan dalam setiap klien
melakukan kunjungan. Bisa berupa anamnesa,
konsultasi, dan persiapan rujukan. Anamnesa meliputi
biodata, riwayat menstruasi, riwayat kesehatan,
riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas,
biopsikososial, dan pengetahuan klien. Memberikan
konsultasi atau melakukan kerjasama penanganan.
Tindakan yang harus dilakukan bidan dalam temu
wicara antara lain:
 Merujuk ke dokter untuk konsultasi dan
menolong ibu menentukan pilihan yang tepat.
 Melampirkan kartu kesehatan ibu serta surat
rujukan
 Meminta ibu untuk kembali setelah konsultasi dan
membawa surat hasil rujukan dan meneruskan
pemantauan kondisi ibu dan bayi selama
kehamilan
j. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus )
Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran
yang dihitung berdasarkan rumus Naegele rule , Cara
menghitungnya: Tentukan hari pertama menstruasi terakhir. Angka
ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir (LMP = Last
Menstrual Periode).

42
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7),
(1+9), (2010 + 0) = 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir (10 + 7),
(10 – 3), (2010 + 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur
haidnya teratur, yakni antara 28-30 hari.
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari
sebelum atau setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan
lahir sesuai perhitungan ini.
 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya
perhitungan pada wanita yang daur haidnya pendek, akan
ditambahkan beberapa hari dari hari-H. Sedang yang daur
haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.

43
Jadwal kunjungan ANC ( Prawirohardjo 2010 )
Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg dapat


ditangani sebelum
membahayakan jiwa.
 Mencegah masalah, misal :
tetanus neonatal, anemia,
kebiasaan tradisional yang
berbahaya)
 Membangun hubungan saling
percaya
 Memulai persiapan kelahiran
& kesiapan menghadapi
komplikasi.
 Mendorong perilaku sehat
(nutrisi, kebersihan ,
olahraga, istirahat, seks, dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu  Sama dengan trimester I
ditambah: kewaspadaan
khusus terhadap hipertensi
kehamilan (deteksi gejala
preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)
Trimester III 28 – 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi
kelainan letak atau kondisi
yang memerlukan persalinan
di RS.

44
Pemeriksaan Obstetrik
Gambar 2.1 Palpasi abdomen

Gambar 2.2 Leopold I :

Tujuan : Untuk menentukan tinggi fundus uteri, menentukan usia


kehamilan, menentukan bagian janin yang ada pada fundus
uteri.
Cara : Petugas menghadap kemuka ibu, uterus dibawa ketengah,
tentukan tinggi fundus uteri dan bagian apa yang terdapat
didalam fundus
Hasil : Jika kepala teraba benda bulat dan keras, jika bokong
teraba tidak bulat

45
Gambar 2.3 Leopold II :

Tujuan : untuk menetukan bagian yang ada di samping uterus,


menentukan letak.
Cara : uterus didorong kesatu sisi sambil meraba bagian janin
yang berada disisi tersebut dengan cara yang sama
pada sisi uterus yang lain.
Hasil : punggung janin teraba membujur dari atas kebawah
pada letak kepala. Pada letak lintang dapat ditemukan
kepala.

Gambar 2.4 Leopold III :

Tujuan : untuk menentukan bagian janin yang berada di uterus


bagian bawah.
Cara : tangan kanan diletakan diatas simfisis dengan ibu jari
disebelah kanan ibu dengan empat jari lainnya
disebelah kiri ibu sambil meraba bagian bawah tersebut.
Hasil : teraba kepala/bokong/bagian kecil janin.

46
Gambar 2.5 Leopold IV :

Tujuan : Untuk menetukan seberapa jauh bagian terendah bagian


janin masuk ke dalam panggul.
Hasil :
 5/5 jika bagian terbawah seluruh teraba diatas simpisis pubis.
 4/5 jika sebagian terbawah janin telah masuk PAP
 3/5 jika sebagian telah memasuki rongga panggul
 2/5 jika hanya sebagian terbawah janin masih berada diatas
simpisis
 1/5 jika hanya 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian bawah
janinyang berada diatas simpisis.
 0/5 jk bagian terbawah janin tdk dpt teraba dr
pemeriksaanluar.
k. Cara menghitung berat badan janin dalam kandungan :
 Menghitung perkiraan berat badan janin (PBBJ) menurut cara
Jonson :
Bila bagian terendah janin masuk pintu atas panggul :
PBBJ = ( TFU –11 ) x 155
Bila bagian terendah janin belum masuk PAP
PBBJ = ( TFU – 12 ) x 155
John Woo :
Bila bagian terendah janin bukan kepala (bokong)
PBBJ = TFU x Lingkar Perut Ibu
 Cara menentukan umur kehamilan :
Tinggi fundus dalam cm (dengan cara Mc. Donald) atau
menggunakan jari – jari tangan sesuai dengan usia kehamilan
(menurut Leopold) :

47
Gambar 2.6 Pemeriksaan Fundus Uteri Untuk Menentukan
Usia Kehamilan

Tabel 2.3. Menentukan umur kehamilan dengan Leopold

Umurkehamilan TFU Keterangan

8 mgg Blmteraba Sebesartelurbebek


12 mgg 3 jariatassimfisis Sebesartelurangsa
16 mgg ½ pusat – simfisis Sebesarkepalabayi
20 mgg 3 jaribawahpusat -
24 mgg Sepusat -
28 mgg 3 jratspusat -
32 mgg ½ pusat – Px -
36 mgg 1 jr di bwh Px Kepala masih berada
di atas pintu panggul.
40 mgg 3 jrbwh Px Fundus uteri turun
kembali, karena
kepala janin masuk ke
rongga panggul.

48
Menentukan umur kehamilan dengan Mc. Donald

Usiakehamilan TFU(cm)
12 minggu -
16 minggu -

20 minggu 20 cm (±2cm)
22-27 minggu UK dalamminggu=cm (±2cm)
28 minggu 28 cm (±2cm)
29-35 minggu UK dalamminggu=cm (±2cm)
36 minggu 36 cm (±2cm)

Di bawah ini ukuran tinggi fundus uteri dalam cm dikaitkan dengan


umur kehamilan dan berat badan bayi sewaktu dilahirkan bila
pertumbuhan janin normal maka tinggi undus uteri pada kehamilan
pada 28 minggu 25 cm, pada 32 minggu 27 cm dan 36 minggu 30
cm. pada kehamilan 40 minggu fundus uteri turun kembali dan
terletak kira-kira 3 jari bawah Px, hal ini disebabkan oleh kepala
janin yang pada primigravida turun dan masuk ke dalam rongga
panggul. (Hanifa Wiknjosastro, 2009).

l. Konsep Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil


a. Pengkajian
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan
pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan
pasien yang lain dalam suatu ruangan.
1. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal,
memanggil, dan menghindari terjadinya
kekeliruan. (Christina, 2000 :41)
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu,
dimana kehamilan normal terjadi pada saat ibu
berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui
kemungkinan pengaruhnya terhadap kebiasaan
kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya
agama pasien, akan memudahkan bidan

49
melakukan pendekatan di dalam melaksanakan
asuhan kebidanan. (Depkes RI, 2002:14)
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu
berasal dan menentukan carapendekatan serta
pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat
pengetahuan sebagai dasar dalam memberikan
asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf
hidup dan sosial ekonomi klien dan apakah
pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan: untuk mengetahui status ekonomi
penderita dan mengetahui pola kebiasaan ynag
dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal
klien dan menilai apakah lingkungan cukup aman
bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.
2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan
saat pengkajian. Keluhan yang disampaikan ibu pada
kunjungan ulang sangat penting untuk mengontrol
kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita
ibu sebelumnya apakah ibu pernah menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit
keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing
manis, juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor,
serta untuk mengetahui apakah ibu pernah dirawat di rumah
sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun
penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal,
kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker
ataupun tumor.

50
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu
terutama penyakit menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing
manis, kelainan pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang
meningkatkan kemungkinan hamil kembar adalah
faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh
karena itu apabila ada yang pernah melahirkan atau
hamil dengan anak kembar harus diwaspadai karena
hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali.
Menarche terjadi pada usia pubertas yaitu sekitar12-16
tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid
yang normal / dianggap sebagai siklus adalah 28 hari,
tetapi siklus ini bisa maju sampai 3 hari atau mundur
sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada
manusia adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2
hari diikuti darah sedikit-sedikit dan ada yang sampai
7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.
8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali
menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya
belum cukup pertumbuhannya sehingga jika hamil
beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi
hipertensi, plasenta previa, pre-eklamsia, KPD,
persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi
lahir, BBLR.

51
9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu
Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan
nifas yang terdahulu apakah pernah ada komplikasi atau
penyulit sehingga dapat memperkirakan adanya kelainan
atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika
segala sesuatu normal sampai kehamilan 28 minggu,
sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2 minggu dan
sesudah 36 minggu tiap minggu.
b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu
pada kehamilan 18 minggu pada primigravida dan
kehamilan 16 minggu pada multi gravida. Pengamatan
pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia
kehamilan lebih dari 28 minggu.
c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.
d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan
2x dengan interval minimal 4 minggu, kecuali bila
sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka
TT cukup diberikan satu kali (TT boster). Pemberian
TT pada ibu hamil tidak membahayakan janin walupun
diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera
setelah rasa mual hilang, minimal sebanyak 90 tablet
selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk
menentukan usia kehamilan, memberikan konseling
tentang keluhan hamil yang biasa, dan dapat
mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa
macamnya, ada keluhan / tidak, setelah persalinan
rencananya ibu menggunakan KB apa.
12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari
a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein,
kalsium, zat besi, vitamin A, vitamin D, vitamin C,

52
vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak
mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan
dan gorengan perlu dikurangi untuk menghindari
kelebihan berat badan yang berlebihan.
b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh
sering kencing, hal ini dipengaruhi oleh uterus yang
semakin membesar secara fisiologis dan pada akhir
kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing
karena kandung kemih tertekan oleh kepala janin.
Perubahan hormonal mempengaruhi aktifitas usus
halus dan usus besar sehingga mengakibatkan
obstipasi. Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang
disebabkan karena menurunnya gerakan ibu hamil,
tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.
c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk
wanita hamil, juga dianjurkan untuk tidur siang
(Christina, 2000:168).Jadwal istirahat dan tidur harus
diperhatikan dengan baik karena istirahat dan tidur
yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani
dan rohani untuk kepentingan pertumbuhan dan
perkembangan janin (Manuaba, 2000:140).
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya
tidak melelahkan dan tidak mengganggu kehamilan.
Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang ringan, masak,
menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh
diteruskan. Pekerjaan yang sifatnya dapat mengganggu
kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya pekerjaan
di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat
yang dapat mengganggu janin dalam kandungannya
(Christina, 2000:163).
e) Personal Higiene
1) Rambut harus sering dicuci.
2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk
mencegah varies.

53
3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya
dengan kehamilan dan nifas, sebagai persiapan
untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila
kurang kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam
keadaan bersih.
Setelah BAK/BAB harus selalu dikeringkan,
cara cebok yang dari depan ke belakang.
5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena
dibawah kuku bisa tersembunyi kuman penyakit.
6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x
sehari. Mandi tidak hanya membersihkan kulit
tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh
darah terangsang dan badan terasa nyaman.
7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian
yang bersih, kalau dapat pagi dan sore, lebih-
lebih pakaian dalam seperti BH dan celana
dalam. (Christina, 2000:159-160)
f) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap
kehamilannya serta bagaiamana tanggapan suami dan
keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan untuk
mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu
dan keluarga berhubungan dengan kepercayaan pada
takhayul, kebiasaan berobat dan semua yang
berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.
g) Pola Spiritual
Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.

b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
 Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
 Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
 Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan
tinggi badan kurang dari 145 cm kemungkinan
panggul sempit
 Berat badan sebelum hamil : Mengetahui
perubahan berat badan sebelum hamil dan saat
hamil adakah penambahan berat badan atau
penurunan berat badan.

54
 Berat badan sekarang : Selama kehamilan TM II
dan III pertambahan berat badan ± 0,5kg
perminggu. Hinggaakhir kehamilan pertambahan
BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
 Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila
kurang merupakan indikator kuat untuk status gizi
ibu yangkurang baik / buruk, sehingga beresiko
untuk melahirkan BBLR
 Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur
2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada
luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe,
tidak rontok dan distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak
ada oedema, dan tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera
tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir
kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi tidak
berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis,
tidak ada pembesaran kalenjar limfe dan tidak
ada pembesaran kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi : bentuk melingkar, simetris,
hiperpig-mentasi pada areola, puting susu
menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/benjolan, tidak ada
nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar
limfe, colostrum (-).
c. Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas
operasi ,terdapat lineanigradan pembesaran
uterus sesuai dengan umur kehamilan.
b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan
lipatan paha

55
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien
dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang
terdapat dalam fundus uteri. Sifat kepala
ialah keras, bundar dan melenting, sifat
bokong adalah lunak, kurang bundar dan
kurang melenting, pada letak lintang
fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan
letak kepala atau bokong dengan satu
tangan di fundus dan tangan lain di atas
simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping


(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan
kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak
kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana
letaknya punggung anak dan dimana
letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan
letak punggung dengan satu tangan
menekan di fundus
Leopold III :
(1) Dipergunakan satu tangan saja
(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari
dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat
dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang
terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum
terpegang oleh pintu atas panggul).

56
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan
letak punggung dengan pinggir tangan
kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu


melihat ke arah kaki si penderita.
(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa
yang menjadi bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah
masuk ke dalam pintu atas panggul dan
berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita
dapatkan :
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala
divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala
convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul).
Leopold IV untuk menentukan bagian
yang terendah danberapa masuknya
bagian yang bawah ke dalam rongga
panggul.
3) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
4) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah
perdarahan berasal dari osteum uteri eksternum atau dari
kelaianan cervik dan vagina. Apabila perdarahan dari
osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
5) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan
umum pasien lemahserta pucat, kemungkinan pasien
mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat
kehamilan.

57
b. Diagnosa Keperawatan
1) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh efek dari perubahan hormone
2) Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan
kandung kemih karena pembesaran uterus.
3) Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan
dengan Kurangnya informasi.
4) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan
5) Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan
pembuluh darah abdomen yang mengalirkan O2
c. Intervensi Keperawatan
1) Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh efek dari perubahan hormone
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang
Kriteria Hasil :
a) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan
tindakan perawatan diri yang tepat
b) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI RASIONAL
1. Kaji faktor pencetus 1. Menentukan intervensi selanjutnya
perasaan tidak
nyaman yang
dirasakan klien

2. Kaji TTV klien 2. Ketidaknyamanan dapat


diakibatkan pola nafas, curah
jantung,
temperature/suhu yang
tidak stabil

3. Atur posisi klien 3. posisi menentukan perasaan /


senyaman mungkin ketidajknyamanaan dari klien
saat dilakukan atau ibu hamil
pengkajian/
pemeriksaan

4. Ajarkan klien /ibu 4. posisi tubuh, porsi makan, dan


untuk aktivitas berlebih adalah faktor

58
meminimalkan penyebab
ketidaknyamanan munculnya ketidaknyamanan
saat berada dirumah saat hamil
dengan mengat
ur posisi tubuh,
porsi makan (6 x
dengan porsi
sedikit), dan
aktivitas

5. Berikan lingkungan 5. peningkatan kenyamanan bagi


yang nyaman bagi klien
klien
saat pengkajian /
pemeriksaan

Kolaborasi
6. pengobatan efektif dan aman pada
6. Kolaborasikan ibu hamil
dengan dokter ahli
kandungan dalam
tindakan
pengobatan bila
perlu

2) Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan


kandung kemih karena pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
Kriteria hasil :
a) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk
meminimalkan masalah
b) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang
memerlukan evaluasi/intervensi medis
c) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan
dan edema pada daerah wajah dan ekstremitas

59
INTERVENSI RASIONAL

1. Kaji kenaikan 1. Mendeteksi penambahan BB


berat badan berlebih dan retensi cairan yang
tidak terlihat

2. Memberi 2. Penekan terjadi pada kandung


penjelasan kemih akibat pembesaran uterus
tentang
perubahan sistem
perkemihan
selama
kehamilan.

3. Menganjurkan 3. Meningkatkan perkusi ginjal


ibu untuk memobilisasi bagian edema
melakukan posisi
miring saat tidur

4. Anjurkan klien 4. Posisi memungkinkan


menghindari terjadinya sindrom vena kava
posisi tegak atau dan menurunnya aliran vena.
supine dalam
waktu yang lama

5. Berikan info 5. Memungkinkan diafragma


mengenai menurun, membantu
perlunya mengembangkan ekspansi paru.
masukan cairan
6-8 gelas perhari

60
3) Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan
dengan Kurangnya informasi.
Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan
kehamilan
Kriteria Hasil :
a) Klien dapat memahami tentang perawatan
kehamilan
b) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan
kehamilan
c) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi
kehamilan

INTERVENSI RASIONAL
Kaji tingkat Mengetahui tingkat
pendidikan ibu pendidikan ibu dapat
memudahkan memberikan
penjelsan tentang
perawatan kehamilan
Berikan penjelasan Mencegah tingkat
tentang perubahan- kekhawatiran pada ibu
perubahan biologis selama kehamilan
dan psikologis normal
pada ibu hamil
Berikan imunisasi TT Melindungi bayi pada saat
0,5 ml IM lahir dari tempat yang
tidak bersih dan mencegah
bakteri menyerang bayi
baru lahir
Lakukan diskusi Membantu ibu mengetahui
tentang penyakit- tentang hal – hal yang
penyakit yang dapat beresiko selama
mempengaruhi kehamilan
kehamilan, resiko
komplikasi kehamilan,
dan hal-hal yang dapat
membahayakan janin.
Jelaskan rencana Membantu ibu mengetahui
perawatan dan hal – hal yang perlu
pengobatan. dilakukan saat kehamilan
dan proses pengobatan
jika terjadi sakit pada ibu

61
4) Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk mempertahankan kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
a) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
b) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI RASIONAL
Tinjau ulang kebutuhan Membantu mengidentifikasi
perubahan tidur normal kebutuhan pola tidur
berkenaan dengan
kehamilan
Evaluasi tingkat Meringankan rasa lelah
kelelahan, anjurkan klien
untuk istirahat 1-2 jam
pada siang hari dan 8
jam pada malam hari
Kaji insomnia, anjurkan Ansietas yang berlebihan,
teknik relaksasi, kegembiraan, ketidaknyamanan fisik,
membaca, mandi air dapat mempersulit tidur
hangat, dan penurunan
aktivitas

Anjurkan tidur pada Memungkinkan diafragma menurun,


posisi semi fowler membantu mengembangkan ekspansi

5) Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan


pembuluh darah abdomen yang mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
a) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
b) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan

62
INTERVENSI RASIONAL
Kaji status, pola, Menentukan luas atau beratnya
frekuensi pernafasan masalah
Kaji riwayat medis Masalah lain dapat mempengaruhi
terdahulu, misalnya : pola nafas dan menurunkan
riwayat alergi, asma, oksigenasi jaringan ibu/janin
tuberculosis
Posisikan ibu dengan Menghindari masalah pola nafas
posisi senyaman akibat posisi yang salah / kurang
mungkin tepat

Beri informasi pada Menurunkan kemungkinan gejala


ibu tentang kesulitan pernafasan yang tidak stabil / tidak
pernafasan dan efektif dan agar ibu dapat
mengatasi apabila terjadi sesak tiba-
program latihan yang
tiba
realistis
Berikan lingkungan Menghindari sesak akibat
yang nyaman, aman, rangsangan zat kimia yang berbau
tenang, bebas dari menyengat
asap rokok / bau yang
menyengat
Kolaborasikan dengan Tindakan efektif dan efisien dalam
dokter dalam menangani sesak
pemberian oksigen
bila diperlukan

d. Implementasi Keperawatan
Implementasi keperawatan disesuaikan dengan intervensi
keperawatan.
e. Evaluasi Keperawatan
1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan
tindakan perawatan diri yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
3) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan
masalah
4) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang
memerlukan evaluasi/intervensi medis
5) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan
edema pada daerah wajah dan ekstremitas

63
6) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
7) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
8) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
9) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
10) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
11) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
12) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan.

D. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER II


a. Anatomi Dan Fisiologi
1. Anatomi Reproduksi Wanita
1) Genetalia Eksterna (vulva) Yang terdiri dari
a. Tundun (Mons veneris).
Bagian yang menonjol meliputi simfisis yang terdiri
dari jaringan dan lemak, area ini mulai ditumbuhi bulu
(pubis hair) pada masa pubertas. Bagian yang dilapisi
lemak, terletak di atas simfisis pubis.
b. Labia mayora
Merupakan kelanjutan dari mons veneris, berbentuk
lonjong. Kedua bibir ini bertemu di bagian bawah dan
membentuk perineum. Labia mayora bagian luar
tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan dari
rambut pada mons veneris. Labia mayora bagian dalam
tanpa rambut, merupakan selaput yang mengandung
kelenjar sebasea (lemak). Ukuran labia mayora pada
wanita dewasa panjang 7- 8 cm, lebar 2 – 3 cm, tebal
1 – 1,5 cm. Pada anak-anak kedua labia mayora sangat
berdekatan.
c. Labia minora
Bibir kecil yang merupakan lipatan bagian dalam bibir
besar (labia mayora), tanpa rambut. Setiap labia minora
terdiri dari suatu jaringan tipis yang lembab dan
berwarna kemerahan;Bagian atas labia minora akan
bersatu membentuk preputium dan frenulum clitoridis,
sementara bagian. Di Bibir kecil ini mengeliligi
orifisium vagina bawahnya akan bersatu membentuk
fourchette.

64
d. Klitoris
Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang
bersifat erektil. Glans clitoridis mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga
sangat sensitif. Analog dengan penis pada laki-laki.
Terdiri dari glans, corpus dan 2 buah crura, dengan
panjang rata-rata tidak melebihi 2 cm.
e. Vestibulum (serambi)
merupakan rongga yang berada di antara bibir kecil
(labia minora). Pada vestibula terdapat 6 buah lubang,
yaitu orifisium urethra eksterna, introitus vagina, 2
buah muara kelenjar Bartholini, dan 2 buah muara
kelenjar paraurethral. Kelenjar bartholini berfungsi
untuk mensekresikan cairan mukoid ketika terjadi
rangsangan seksual. Kelenjar bartholini juga
menghalangi masuknya bakteri Neisseria gonorhoeae
maupun bakteri-bakteri patogen.
f. Himen (selaput darah)
Terdiri dari jaringan ikat kolagen dan elastic. Lapisan
tipis ini yang menutupi sabagian besar dari liang
senggama, di tengahnya berlubang supaya kotoran
menstruasi dapat mengalir keluar. Bentuk dari himen
dari masing-masing wanita berbeda-beda, ada yang
berbentuk seperti bulan sabit, konsistensi ada yang
kaku dan ada lunak, lubangnya ada yang seujung jari,
ada yang dapat dilalui satu jari. Saat melakukan koitus
pertama sekali dapat terjadi robekan, biasanya pada
bagian posterior.
g. Perineun (kerampang)
Terletak di antara vulva dan anus, panjangnya kurang
lebih 4 cm. Dibatasi oleh otot-otot muskulus levator ani
dan muskulus coccygeus. Otot-otot berfungsi untuk
menjaga kerja dari sphincter ani.
2) Genetalia Internal
a. Vagina
Merupakan saluran muskulo-membraneus yang
menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan
muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus
sfingter ani dan muskulus levator ani, oleh karena itu
dapat dikendalikan.Vagina terletak antara kandung

65
kemih dan rektum. Panjang bagian depannya sekitar 9
cm dan dinding belakangnya sekitar 11 cm. pada
bagian serviks yang menonjol kedalam vagina disebut
portio uteri membagi puncak (ujung) vagina menjadi :
-. Forniks anterior
-. Forniks dekstra
-. Forniks posterior
-. Forniks sisistra
Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang
menghasilkan asam susu dengan pH 4,5. proteksi
terhadap infeksi. Fungsi utama vagina :
1. Saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan
darah menstruasi.
2. Alat hubungan seks
3. Jalan lahir pada waktu persalinan
b. Uterus
Merupakan Jaringan otot yang kuat, terletak di pelvis
minor diantara kandung kemih dan rektum. Dinding
belakang dan depan dan bagian atas tertutup
peritonium, sedangkan bagian bawah berhubungan
dengan kandung kemih.
Vaskularisasi uterus berasal dari arteri uterina yang
merupakan cabang utama dari arteri illiaka interna
(arterihipogastrika interna).
Bentuk uterus seperti bola lampu dan gepeng.
1. Korpus uteri : terbentuk segitiga
2. Serviks uteri: terbentuk silinder
3. Fundus uteri: bagian korpus uteri yang terletak
diatas kedua pangkal tuba

Untuk mempertahankan posisinya, uterus disangga


beberapa ligamentum, jaringan ikat dan parametrium.
Ukuran uterus tergantung dari usia wanita dan paritas.
Ukuran anak-anak 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, multipara
8-9 cm dan > 80 gram pada wanita hamil. Uterus dapat
menahan beban hingga 5 liter.

66
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan:

a. Peritonium meliputi diding rahim bagian


luar,menutupi bagian luar uterus.Merupakan
penebalan yang di isi jaringan ikat dan pembuluh
dara limfe dan urat syaraf,peritoneum meliputi
tuba dan mencapai dinding abdomen.
b. Lapisan otot sususnan Susunan otot rahim terdiri
dari tiga lapisan yaitu lapisan luar, lapisan
tengah, dan lapisan dalam. Pada lapisan tengah
membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot
rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh
darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot
ini membentuk angka delapan sehingga saat
terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat,
dengan demikian pendarahan dapat terhenti.
Makin kearah serviks, otot rahim makin
berkurang, dan jaringan ikatnya bertambah.
Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri
internum anatomikum, yang merupakan batas
dari kavum uteri dan kanalis servikalis dengan
osteum uteri histologikum (dimana terjadi
perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi
selaput lendir serviks) disebut isthmus. Isthmus
uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan
meregang saat persalinan.
c. Endometrium
Pada endometrium terdapat lubang kecil yang
merupakan muara dari kelenjar endometrium.
Variasi tebal, tipisnya, dan fase pengeluaran
lendir endometrium ditentukan oleh perubahan
hormonal dalam siklus menstruasi. Pada saat
konsepsi endometrium mengalami perubahan
menjadi desidua, sehingga memungkinkan
terjadi implantasi (nidasi).Lapisan epitel serviks
berbentuk silindris, dan bersifat mengeluarakan
cairan secara terus-menerus, sehingga dapat
membasahi vagina. Kedudukan uterus dalam
tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim
sendiri, tonus ligamentum yang menyangga,
tonus otot-otot panggul.

67
Ligamentum yang menyangga uterus adalah
1. Ligamentum latum
Seolah-olah tergantung pada tuba follopi
2. Ligamentum Rotundum
Terdiri dari otot polos dan jaringan
ikat.Fungsinya menahan uterus dalam
posisi antefleksi.
3. Ligamentum infulodi bulopelvikum
menguntungkan dinding uterus ke dinding
panggul.
4. Ligamentum kardinale machenrod
menghalangi pergerakan uterus ke kanan
dan ke kiri. Tempat masuknya pembulu
darah menuju uterus.
5. Ligamentum sacro-uterinum merupakan
penebalan dari ligamentum kardinale
machenrod menuju os-sacrum.
6. Ligamentum vesiko-uterinum merupakan
jaringan ikat agak longgar sehingga dapat
mengikuti perkembangan uterus saat hamil
dan persalinan.
d. Tuba falopi
Tuba fallopii merupakan tubulo-muskuler, dengan
panjang 12 cm dan diameternya antara 3 sampai 8 mm.
Fungsi tubae sangat penting, yaiu untuk menangkap
ovum yang di lepaskan saat ovulasi, sebagai saluran
dari spermatozoa ovum dan hasil konsepsi, tempat
terjadinya konsepsi, dan tempat pertumbuhan dan
perkembangan hasil konsepsi sampai mencapai bentuk
blastula yang siap melakukan implantasi.
e. Ovarium
Merupakan kelenjar berbentuk buah kenari terletak kiri
dan kanan uterus di bawah tuba uterina dan terikat di
sebelah belakang oleh ligamentum latum uterus. Setiap
bulan sebuah folikel berkembang dan sebuah ovum
dilepaskan pada saat kira-kira pertengahan (hari ke-14)
siklus menstruasi. Ovulasi adalah pematangan folikel
de graaf dan mengeluarkan ovum. Ketika dilahirkan,
wanita memiliki cadangan ovum sebanyak 100.000
buah di dalam ovariumnya, bila habis menopause.

68
Ovarium yang disebut juga indung telur, mempunyai 3
fungsi:

1. Memproduksi ovum
2. Memproduksi hormone estrogen
3. Memproduksi hormone progesterone
Memasuki pubertas yaitu sekitar usia 13-16 tahun
dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang
mengeluarkan hormon estrogen. Estrogen merupakan
hormone terpenting pada wanita. Pengeluaran hormone
ini menumbuhkan tanda seks sekunder pada wanita
seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut
pubis, pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi
pengeluaran darah menstruasi pertama yang
disebutmenarche.
Awal-awal menstruasi sering tidak teratur karena
folikel graaf belum melepaskan ovum yang disebut
ovulasi. Hal ini terjadi karena memberikan kesempatan
pada estrogen untuk menumbuhkan tanda-tanda seks
sekunder. Pada usia 17-18 tahun menstruasi sudah
teratur dengan interval 28-30 hari yang berlangsung
kurang lebih 2-3 hari disertai dengan ovulasi, sebagai
kematangan organ reproduksi wanita.

2. Fisiologi Sistem Reproduksi Wanita


Hormon Reproduksi pada wanita :
1) Hormon FSH yang berfungsi untuk merangsang
pertumbuhan sel-sel folikel sekitar sel ovum.
2) Hormon Estrogen yang berfungsi merangsang sekresi
hormone LH.
3) Hormon LH yang berfungsi merangsang terjadinya ovulasi
(yaitu proses pematangan sel ovum).
4) Hormon progesteron yang berfungsi untuk menghambat
sekresi FSH dan LH

Hormon-Hormon Reproduksi
1) Estrogen
Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari
estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah
estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri

69
perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan
payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga
berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan
endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan
vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.
2) Progesteron
Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone
mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat
menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus
dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta
dapat membentuk hormon HCG.
3) Gonodotropin releasing hormone
GNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus
diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl
stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi,
maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus
sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun
sebaliknya.
4) FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing
Hormone)
Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang
diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH
akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang
matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan
menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu
oleh LH
5) LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating
Hormone)
Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH,
LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan
sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di
pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum
pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya
juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap
fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam).
Kerja sangat cepat dan singkat.

70
6) HCG (Human Chorionic Gonodotrophin).
Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan
trofoblas (plasenta).
Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12
minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada
trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali
sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi
meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan
produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa
kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi imunologik.
Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai
tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes
Pack, dsb).
7) LTH (Lactotrophic Hormone)/prolactin
Diproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu /
meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar
payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi
pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum.
Pada kehamilan, prolaktin juga diproduksi oleh plasenta (HPL /
Human Placental Lactogen). Fungsi laktogenik / laktotropik
prolaktin tampak terutama pada masa laktasi / pascapersalinan.
Prolaktin juga memiliki efek inhibisi terhadap GnRH
hipotalamus, sehingga jika kadarnya berlebihan
(hiperprolaktinemia) dapat terjadi gangguan pematangan
follikel, gangguan ovulasi dan gangguan haid berupa
amenorrhea

b. Perubahan Anatomi Fisiologi Ibu Hamil


1) SistemPencernaan
Pada bulan pertama kehamilan terdapat perasaan tidak enak, akibat
kadar hormon estrogen yang meningkat. Tonus otot-otot traktus
digestivus menurun, sehingga morbilitas seluruh taktus digestivusi
juga kurang. Makanan lebih lama berada dilambung dan apa yang
telah dicernakan lebih lama berada dalam usus-usus. Gejalah
muntah biasanya terjadi pada pagi hari yang biasa dikenal dengan
morning sickness hal ini di sebapkan karna hormon Estrogen dan
HCG meningkat.
Terjadi konstipasi karena pengaruh hormone progesterone yang
meningkat.

71
Selain itu perut kembung juga terjadi karena adanya tekanan
uterus yang membesar dalam rongga perut yang mendesak organ-
organ dalam perut khususnya saluran pencernaan, usus besar,ke
arah atas dan lateral dan penurunan asam lambung, melambatkan
pengosongan lambung.
Sistem gastrointestinal terpengaruh dalam beberapa hal karena
kehamilan. Tingginya kadar progesteron mengganggu
keseimbangan cairan tubuh, meningkatkan kolesterol darah dan
melambatkan kontraksi otot-otot polos. Sekresi saliva menjadi
lebih asam dan lebih banyak dan asam lambung menurun.
Pembesaran uterus menekan diagfragma, lambung dan intestine.
Gigi berlubang terjadi lebih mudah pada saliva yang bersifat asam
selama masa kehamilan dan membutuhkan perawatan yang baik
untuk mencegah karies gigi. Pada bulan-bulan terakhir, nyeri ulu
hati dan regurgitas (pencernaan asam) merupakan
ketidaknyamanan yang disebabkan tekanan keatas dari pembesaran
uterus. Pelebaran pembuluh darah rectum (hemoroid) dapat terjadi.
Pada persalinan, rectum dan otot-otot yang memberikan sokongan
sangat tegang.
2) Sistem perkemihan
Bila satu organ membesar, maka organ lain akan mengalami
tekanan, dan pada kehamilan tidak jarang terjadi gangguan
berkemih pada saat kehamilan. Ibu akan merasa lebih sering ingin
buang air kecil. Pada bulan pertama kehamilan kandung kemih
tertekan oleh uterus yang mulai membesar.
Pada minggu-minggu pertengahan kehamilan, frekuensi berkemih
meningkat.Hal ini umumnya timbul antara minggu ke- 16 sampai
minggu ke- 24 kehamilan. Pada akhir kehamilan, bila kepala janin
mulai turun kandung kemih tertekan kembali sehinggal timbul
sering kencing.
Perubahan struktur ginjal merupakan aktifitas hormonal estrogen
dan progesteron],tekanan yang timbul akibat pembesaran uterus,
dan peningkatan volume darah. Sehingga minggu ke-10 gestasi,
pelvis ginjal dan uretra berdilatasi.Pada kehamilan normal fungsi
ginjal cukup banyak berubah.Laju filtrasi glomerulus dan aliran
plasma ginjal meningkat pada awal kehamilan.Ginjal wanita harus
mengakomodasi tuntutan metabolisme dan sirkulasi ibu yang
meningkat dan juga mengekskresi produk sampah janin. Ginjal
pada saat kehamilan sedikit bertambah besar, panjangnya
bertambah 1-1,5 cm.

72
Ginjal berfungsi paling efisien saat wanita berbaring pada posisi
rekumbeng lateral dan paling tidak efisien pada saat posisi
telentang. Saat wanita hamil berbaring telentang, berat uterus akan
menekan vena kava dan aorta, sehingga curah jantung menurun.
Akibatnya tekanan darah ibu dan frekuensi jantung janin menurun,
begitu jg dengan volume darah ginjal.
3) Sistem Muskuloskeletal
Pada trimester pertama tidak banyak perubahan pada
muskuloskeletal. Keseimbangan kadar kalsium selama kehamilan
biasanya normal apabila asupan nutrisi khususnya produk susu
terpenuhiTulang dan gigi biasanya tidak berubah pada kehamilan
yang normal. Selama masa kehamilan wanita membutuhkan kira-
kira 1/3 lebih banyak kalsium dan posfor. Karies gigi tidak
disebabkan oleh dekalasifikasi, sejak kalsium dan gigi dibentuk.
Terdapat bukti bahwa saliva yang sama pada saat hamil membuat
aktifitas penghancur bakteri email yang menyebabkan karies.Pada
trimester II, peningkatan berat wanita hamil menyebabkan postur
dan cara berjalan wanita berubah secara menyolok. Otot dinding
perut meregang dan akhirnya sedikit kehilangan tonus otot.
4) Sitem Respirasi
Kebutuhan oksigen meningkat sampai 20%, selain itu diafragma
juga terdorong ke kranial terjadi hiperventilasi dangkal (20-
24x/menit) akibat kompliansi dada (chest compliance)
menurun.Volume tidal meningkat. Volume residu paru (functional
residual capacity) menurun.Kapasitas vital menurun.
5) Sistem sirkulasi atau kardiovaskular
Perubahan fisiologi pada kehamilan normal,yang terutama adalah
perubahan hemodinamik maternal, meliputi:
 Retensi cairan,bertambah beban volume dan curah jantung
 Anemia
 Tekanan darah arterial menurun
6) Metabolisme
Basal metabolic rate meningkat sampai 15%, terjadi juga hipertrofi
tiroid. Kebutuhan karbohidrat meningkat sampai 2300 kal/hari
(hamil) dan 2800 kal/hari (menyusui).Kebutuhan protein 1
g/kgbb/hari untuk menunjang pertumbuhan janin.Kadar kolesterol
plasma meningkat sampai 300 g/100ml.Kebutuhan
kalsium,fosfor,magnesium,cuprum meningkat. Ferrum dibutuhkan
sampai kadar 800 mg, untuk pembentukan hemoglobin tambahan.

73
 Khusus untuk metabolisme karbohidrat, pada kehamilan
normal, terjadi kadar glukosa plasma ibu yang lebih rendah
secara bermakna karena:Ambilan glukosa sirkulasi plasenta
meningkat.
 Produksi glukosa dari hati menurun.
 Produksi alanin (salah satu prekursor glukoneogenesis)
menurun.
 Aktivitas ekskresi ginjal meningkat.
 Efek hormon-hormon gestasional (human placental
lactogen, hormon2 plasenta lainnya, hormon2 ovarium,
hipofisis, pankreas, adrenal, growth factors, dsb).
 Selain itu terjadi juga perubahan metabolisme lemak dan
asam amino.Terjadi juga peningkatan aktifitas enzim-
enzim metabolisme pada umumnya.
7) Perubahan Pada Organ-Organ Sistem Reproduksi
a) Uterus
Tumbuh membesar primer, maupun sekunder akibat
pertumbuhan isi konsepsi intrauterin. Estrogen menyebabkan
hiperplasi jarigan, progesteron berperan untuk
elastisitas/kelenturan uterus. Taksiran kasar perbesaran uterus
pada perabaab tinggi fundus :
 kehamilan 16 minggu :pertangahan simfisis-pusat
 kehamilan 20 minggu : pinggir bawah pusat
 kehamilan 24 minggu : pinggir atas pusat
b) Vagina atau vulva
Terjadi hipervaskularisasi akibat pengaruh estrogen dan
progesteron,warna merah kebiruan(tanda Chadwick).
c) Ovarium
Sejak kehamilan 16 minggu, fungsi diambil alih oleh plasenta,
terutama fungsi produksi progesteron dan estrogen. Selama
kehamilan ovarium tenang/beristirahat. Tidak terjadi
pembentukan dan pematangan folikel baru, tidak terjadi
ovulasi, tidak terjadi siklus hormonal menstruasi.
d) Payudara
Akibat pengaruh estrogen terjadi hiperplasia sistem duktus dan
jaringan interstisial payudara. Hormon laktogenik plasenta
(diantaranya somatomammotropin) menyebabkan hipertrofi
dan pertambahan sel-sel asinus payudara, serta meningkatkan
produksi zat-zat kasein, laktoalbumin, laktoglobulin, sel-sel
lemak, kolostrum.

74
Mammae membesar dan tegang, terjadi hiperpigmentasi kulit
serta hipertrofi kelenjar Montgomery, terutama daerah areola
dan papilla akibat pengaruh melanofor. Puting susu membesar
dan menonjol.
e) Peningkatan Berat Badan Selama Hamil
Normal berat badan meningkat sekitar 6-16 kg, terutama dari
pertumbuhan isi konsepsi dan volume berbagai organ / cairan
intrauterin. Berat janin + 2.5-3.5 kg, berat plasenta + 0.5 kg,
cairan amnion + 1.0 kg, berat uterus + 1.0 kg, penambahan
volume sirkulasi maternal + 1.5 kg, pertumbuhan mammae +
1 kg, penumpukan cairan interstisial di pelvis dan ekstremitas
+ 1.0-1.5
8) Pertumbuhan Dan Perkembangan Trimester Kedua
Trimester kedua merupakan tahapan paling nyaman di dalam 3
jenjang kehamilan. Keluhan-keluhan Ibu akan menghilang dan
selera makan Ibu kembali normal. Pada trimester ini gerakan janin
terasa oleh ibu.
Berikut adalah tahap perkembangan kehamilan trimester kedua
yaitu minggu ke-13 hingga minggu ke-2
1. Janin
a. Minggu 13
Plasenta berkembang sempurna.Janin memiliki panjang
dari capitis ke gluteal sekitar 65 – 78 mm dan beratnya
antara 13 – 20 gram, seukuran buah peach. Memasuki
trimester kedua, plasenta sudah berkembang sempurna
dan memberikan oksigen,nutrisi, serta membuang
produk sisa janin. Plasenta juga memproduksi hormon
progesteron dan estrogen untuk menjaga kehamilan.
Kelopak mata bayi sudah terbentuk untuk melindungi
mata janin selama perkembangan.Janin dapat
memasukkan ibu jarinya ke dalam mulut meskipus
refleks menghisap janin belum sempurna. Usus janin
sudah berada di dalam rongga perut janin. Pita suara dan
laring janin sudah sempurna terbentuk..Pusat
penulangan primer terdapat di semua tulang panjang
anggota badan menjelang perkembangan minggu ke-
14.Sidik jari sebagai indentitas individu sudah terbentuk
di jari janin. Perkembangan tubuhnya sudah mulai
meningkat seiring perkembangan kepala janin (yang
berukuran 1/3 dari seluruh tubuh).

75
b. Minggu 14
Panjang janin dari capitis ke gluteal saat ini berkisar
80 – 93 mm dengan perkiraan berat badan hampir 25 –
45 gram.Janin sudah mulai belajar membuat ekspresi di
dalam rahim. Menyipit, berkerenyit, menyeringai, dan
bahkan menghisap jempolnya. Berkat impuls atau
rangsangan dari otaknya, otot wajah janin sudah dapat
bekerja menghasilkan berbagai macam ekspresi wajah.
Pada akhir minggu ke 14, lengan janin akan tumbuh
dengan ukuran yang proporsional sesuai dengan panjang
badannya dan janin akan bergerak lebih aktif. Hati janin
akan mulai membentuk cairan empedu, pankreas mulai
menghasilkan insulin, dan limpa janin sudah membantu
menghasilkan sel darah merah.
Leher janin akan bertambah panjang dan membantu
kepala janin untuk berposisi lebih tegak. Ketika lahir
nanti, ukuran kepala bayi hanya ¼ dari panjang badan.
Rambut halus yang disebut lanugo juga sudah
didapatkan di muka dan tubuh janin sampai lanugo
menghilang menjelang kelahiran. Lanugo berfungsi
untuk menjaga temperatur tubuh janin untuk
menggantikan peran lemak tubuh sementara.
Akhir bulan ke-3, lipatan uretra menutup dan
membentuk saluran uretra (saluran kemih). Saluran ini
akan terbuka sampai ujung pada akhir bulan ke-4.
Hipospadia adalah keadaan akibat lipatan uretra tidak
menyatu sempurna sehingga muara uretra tidak berada
di ujung penis namun di dorsal penis.
Tunas-tunas untuk gigi tetap terletak pada
permukaan lingual gigi susu dan dibentuk selama
perkembangan bulan ke-3. Tunas tersebut tetap tidur
hingga kurang lebih 6 tahun setelah lahir. Kemudian
tunas-tunas gigi tetap ini mulai tumbuh, sambil
mendorong sisi bawah gigi susu yang bersangkutan dan
membantu perlepasannya.
c. Minggu 15
Panjang kepala sampai gluteal janin saat ini berkisar 9
– 10,3 cm dengan berat badan janin sekitar 50 gram
(sebesar apel). Aktivitas janin saat ini adalah berlatih.

76
Janin berlatih untuk bernapas, menghisap, dan menelan,
bahkan tersedak agar fungsi sistim tersebut sempurna di
kala lahir nanti. Janin mencoba untuk memindahkan
cairan amnion (ketuban) lewat hidung dan saluran
pernapasan atas untuk membantu kantung udara primitif
di dalam paru-parunya agar berkembang.
Kaki janin sekarang sudah tumbuh lebih panjang dari
lengan. Meskipun kelopak matanya masih tertutup, janin
sudah dapat merasakan sensasi cahaya. Apabila Ibu
menyinari perut dengan senter, maka janin akan
bergerak menjauhi cahaya. Tulang janin semakin
mengeras dan menahan kalsium di dalamnya.
d. Minggu 16
Panjang janin dari kepala sampai gluteal saat ini adalah
10,6 – 12 cm dan berat badan janin berkisar antara 80-
110 gram. Kepala berada pada posisi lebih tegak
sekarang, matanya sudah berpindah lebih dekat ke
bagian depan wajah, dan telinga janin sudah hampir
mencapai posisi akhir sehingga pendengaran janin sudah
mulai berfungsi. Pola dari tulang tengkorak janin mulai
terbentuk. Jantung janin saat ini memompa sejumlah
darah setiap harinya dan akan semakin meningkat
seiring dengan pertumbuhan janin.Janin sudah hampir
sempurna sekarang dengan pertumbuhan bulu mata dan
alis namun masih terlihat kurus karena belum terdapat
lemak di tubuhnya. Kulit janin masih tipis sehingga
dapat terlihat pembuluh darah dikulitnya. Produk sisa
dari sekret (cairan) pencernaan dan cairan amnion
disebut mekonium sudah mulai terakumulasi di usus.
Janin akan mengosongkan kandung kemihnya setiap 40
– 45 menit.
e. Minggu 17
Penumpukan lemak pada janin.Panjang janin dari kepala
sampai gluteal saat ini adalah 11 – 13 cm dan berat badan
janin berkisar 110 – 140 gram. Tulang janin berubah dari
kartilage (tulang rawan) menjadi tulang keras.
Tali pusat yang menyambung ke plasenta semakin
menguat dan menebal. Plasenta mengandung ribuan
pembuluh darah yang menjamin suplai nutrisi dan
oksigen untuk janin. Lemak coklat janin mulai terbentuk

77
dan akan berakumulasi sampai akhir kehamilan. Lemak
ini akan menjaga kehangatan tubuh bayi setelah
dilahirkan. Rahim yang cukup besar sekarang
memungkinkan janin untuk lebih banyak menggerakkan
kaki dan tangannya. Semua sistim organ janin sudah
mulai berfungsi dan mendekati sempurna.
f. Minggu 18
Perkembangan saraf janin.Panjang janin dari kepala
sampai gluteal saat ini adalah 12,5 – 14 cm dan berat
badan janin berkisar 120 – 150 gram. Karena organ janin
hampir semuanya sempurna, maka janin akan lebih
mengkonsentrasikan untuk peningkatan berat badannya.
Janin dapat menggerakkan dan menekuk lengannya,
berguling,menendang dan menguap.Pertumbuhan
tulang di telinga tengah dan saraf pendengaran
menjadikan janin dapat mendengar suara, seperti suara
detak encapai tahap maturasi atau pematangan saat ini.
Suatu lapisan pelindung bernama mielin mulai
mebergulung mencoba bersembunyi apabila terpajan
dengan suara yang keras.Sistim persarafan janin
mnyelubungi lapisan saraf dan proses ini masih akan
terus jantung dan aliran darah Ibu melalui tali pusat.
Janin bahkan mengangkat tangannya atau berlanjut
sampai 1 tahun setelah bayi dilahirkan. Mielin sendiri
berfungsi sebagai penghubung antara sel saraf dan
membangun suatu jaringan saraf yang kompleks.Bila
janin perempuan, maka uterus (rahim), tuba falopi
(saluran tuba), dan vagina sudah terbentuk dan berada di
tempatnya. Apabila janin laki-laki maka kelenjar prostat
mulai terbentuk.
g. Minggu 19
Pemeriksaan USG Trimester Kedua.Panjang janin dari
kepala sampai gluteal saat ini adalah 13 – 15 cm dan
berat badan janin berkisar 200 gram. Perkembangan
sensorik dari janin semakin bertambah.
Otak janin akan mengembangkan area untuk penciuman,
indera rasa, pendengaran, penglihatan, dan sensasi raba.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa janin sudah


dapat mendengar suara sekarang,Janin akan lebih
78
banyak tidur, sekitar 20 jam sehari. Janin bangun ketika
ibu berusaha untuk tidur.
Lapisan menyerupai lilin yang menyelubungi tubuh
janin disebut vernix kaseosa mulai terbentuk di seluruh
kulit janin. Lapisan ini berwarna putih dan berminyak.
Verniks berfungsi melindungi kulit janin dari cairan
amnion. Tanpa verniks, kulit bayi akan terlihat keriput
saat lahir.
h. Minggu 20
Paruh awal kehamilan.Janin Ibu sudah berkembang
sangat pesat dari asalnya yang hanya kumpulan sel.
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini adalah
14 – 16 cm dan berat badan janin berkisar 260 – 300
gram. Setelah usia 20 minggu, panjang janin akan diukur
dari kepala ke kaki. Janin semakin banyak menelan
minggu ini, latihan yang baik untuk saluran
pencernaannya. Janin juga sudah memproduksi
mekonium, cairan kental berwarna hitam hasil produk
sisa pencernaan.
Selama 10 minggu ke depan janin akan sangat aktif
bergerak. Pergerakan aktif dari janin ini akan terus
terjadi sampai ruangan menjadi terlalu sempit bagi janin
untuk berkembang.. Kulit janin saat ini sudah terdiri atas
lapisan epidermis, dermis, dan lapisan subkutis.
Pembuluh darah dan saraf terdapat juga di dalamnya.
Lapisan dermis sendiri terdiri atas lapisan lemak. Kulit
janin akan semakin menebal.
i. Minggu 21
Saluran Pencernaan Janin Mulai Berfungsi.Panjang
janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar 18- 20
cm dan berat badan janin sekitar 300 gram. Pertumbuhan
dan perkembangan janin sudah mulai melambat minggu
ini. Janin kecil Ibu masih tetap bersemangat untuk
menendang-nendang dan mencari posisi yang lebih
nyaman. Beberapa janin sudah memposisikan dirinya
dengan kepala di bawah pada akhir trimester ini, namun
beberapa janin baru akan memiliki posisi kepala di
bawah pada akhir kehamilan.

79
Rapid Eye Movement (REM) terbentuk pada minggu ke-
21 dan alis serta kelopak mata janin sudah terbentuk.
Bila janin perempuan maka vagina sudah mulai
terbentuk.Janin sudah dapat menelan cairan ketuban saat
ini, dan saluran pencernaan janin sudah mampu
menyerap sejumlah air dan melewatkan zat yang tidak
dapat diserap ke usus besar. Proses menelan yang terjadi
pada janin saat ini akan membantu pertumbuhan dan
perkembangan sistim pencernaannya berfungsi dengan
baik setelah lahir.
Cairan ketuban yang ditelan oleh janin juga berperan di
dalam memberikan sejumlah kalori untuk kebutuhan
nutrisi. Jenis lemak yang disebut dengan ‘lemak coklat’
akan mulai terakumulasi di tubuh janin yang berfungsi
menjaga kehangatan dan mengatur suhu tubuh janin.
j. Minggu 22
Panjang janin dari kepala sampai bokong saat ini sekitar
19 – 22 cm dan berat badan janin sekitar 350 gram. Janin
Ibu sekarang seperti miniatur dari bayi cukup bulan.
Bibir, kelopak mata, alis sudah terlihat lebih jelas.
Matanya sudah terbentuk namun iris janin masih belum
memiliki pigment. Lanugo atau rambut halus
melingkupi seluruh tubuhnya dan juga masih didapatkan
keriput pada kulit janin yang akan ada sampai terdapat
lemak di dalam tubuhnya. Indera perasa pada janin akan
berkembang dari hari ke hari. Tonjolan perasa berbagai
jenis makanan dan minuman mulai terbentuk pada lidah
janin. Janin Ibu saat ini juga sudah dapat merasakan
sentuhan ringan.Salah satu fungsi hati adalah pemecahan
bilirubun. Hati janin saat ini memiliki kapasitas yang
terbatas untuk mengubah bilirubin. Jika bayi Ibu lahir
prematur maka bayi dapat memiliki bilirubin yang tinggi
dan menyebabkan ikterik atau kuning pada kulit dan
mukosa. Bayi dengan ikterik memiliki kulit dan mata
yang kuning. Pada kondisi ini bayi akan diberikan
fototerapi menggunakan sinar untuk membantu
menghancurkan bilirubin.

80
k. Minggu 23
Panjang janin dari kepala sampai tumit saat ini sekitar 28
cm dengan berat sekitar 455 gram. Janin Ibu semakin
gemuk dan beratnya akan terus bertambah lagi. Dengan
panca inderanya yang semakin terbentuk sempurna,
janin Ibu dapat merasakan gerakan dan suara dari luar.
Mulailah membacakan buku dan berbicara dengan janin
Ibu, perdengarkanlah musik dan berikanlah perkenalan
pada dunia. Aliran darah di paru janin mulai berkembang
untuk mempersiapkan fungsi pernapasan. Paru janin
akan mulai memproduksi surfaktan, zat yang membantu
pengembangan paru saat lahir.
Selain perkembangan pada organ paru, pankreas pada
janin juga berkembang. Pankreas akan berfungsi
menghasilkan hormon yang berkaitan dengan produksi
insulin. Insulin diperlukan oleh tubuh untuk
metabolisme glukosa. Bayi yang lahir dari Ibu dengan
diabetes memiliki kadar insulin tinggi di dalam
darahnya. Karena itulah Ibu hamil sebaiknya
memeriksakan kadar gula darah selama kehamilan.
l. Minggu 24
Pada akhir minggu ke-24, berat badan janin mencapai
540 – 630 g dengan panjang dari kepala sampai tumit
sekitar 28 – 30 cm. Kulit janin masih keriput dan
penumpukan lemak di tubuhnya semakin banyak.
Kepala masih berukuran besar dan perkembangan paru-
paru hampir sempurna dengan perkembangan cabang-
cabang saluran napas.Yang terasa kurang adalah lemak
yang belum banyak terakumulasi di bawah kulitnya
sehingga apabila ibu melihat lebih dekat lagi maka
kulitnya masih transparan dan kita dapat melihat dengan
jelas organ, tulang, dan pembuluh darah di balik
kulitnya. Janin berada pada tahapan pematangan dan
akan bertambah berat badannya sekitar 6 ons setiap
minggu, dengan sumber utama berasal dari lemak.
Gelombang otak janin sudah mengaktivasi sistim
auditori dan visual sehingga mata janin dapat berespon
terhadap datangnya cahaya dan telinga kecilnya dapat
berespon terhadap suara dari luar. Telinga bagian dalam

81
yang sudah terbentuk sempurna membantu mengontol
keseimbangan dari janin sehingga janin dapat
menentukan posisinya (atas, bawah) ketika berenang dan
membuat gerakan di dalam cairan ketuban.Tali pusat
adalah sistim penyambung kehidupan bagi janin. Tali
pusat menghubungkan antara plasenta dan janin. Tali
pusat mengandung 1 vena besar dan 2 pembuluh darah
arteri. Darah yang kaya akan oksigen dan nutrisi
ditraspor dari plasenta ke janin setiap 30 detik melalui
tali pusat. Filtrasi yang terdapat di dalamnya
memisahkan darah Ibu dan janin.
2. Ibu
a. Minggu 13
Mamae ibu sudah mulai membentuk kolostrum, cairan
kaya nutrisi dengan fungsi memberikan asupan nutrisi
pada bayi pada hari-hari pertama kehidupannya sebelum
mamae Ibu mulai menghasilkan ASI. Mamae ibu
mengalami peningkatan ukuran dari normalnya. Ibu
memerlukan tambahan 300 kalori setiap harinya.Zat besi
diperlukan untuk menghindari anemia defisiensi besi
serta kalsium untuk perkembangan gigi dan tulang janin.
b. Minggu 14
Energi Ibu yang sudah kembali normal, berkurangnya
keluhan muntah, dan meningkatnya rangsang libido.
Rahim Ibu yang sekarang sudah berada sedikit di atas
tulang pubis atau sekitar 10 cm di bawah pusar sudah
terlihat membesar dari luar.Untuk beberapa wanita, efek
samping dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament
bundar. Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam
di satu atau kedua sisi perut yang terjadi karena
meregangnya ligamen penunjang rahim. Rahim
ditunjang atau digantung oleh pita ligamen tebal yang
berada dari regio inguinal (selangkangan) sampai ke
abdomen (perut).
Ketika rahim membesar karena kehamilan, ligament
penunjang tersebut teregang dan menipis guna menjaga
pembesaran rahim. Nyeri ini umum terjadi bila Ibu
merubah posisi tiba-tiba, berdiri dari posisi duduk atau
berbaring, dan ketika batuk. Cara terbaik mengatasinya

82
adalah berbaring dalam posisi nyaman dengan kaki
diangkat lebih tinggi. Pada Ibu hamil terdapat retensi
atau peningkatan kadar cairan di mata yang
menyebabkan penebalan dari kornea sehingga
pandangan Ibu menjadi sedikit kabur.
c. Minggu 15
Kenaikan berat badan Ibu sekitar 2,5 kg sekarang.
Peningkatan aliran darah ke hidung serta peningkatan
pembuluh darah hidung dapat menyebabkan epistaksis.
Aliran darah yang meningkat ke wajah juga dapat
menyebabkan flushing atau kemerahan di wajah.
Minggu ini saat yang tepat untuk mengeratkan ikatan
antara Ibu dan janin. Berbicara dengan bayi sejak dalam
kandungan dapat melatih untuk tidak canggung lagi
untuk berbicara dengan bayi Ibu saat lahir nanti. Saat ini
rahim Ibu berada di antara pusar dan tulang
pubis.Jantung Ibu mulai meningkatkan pompa aliran
darah sebanyak 20% untuk meningkatkan suplai oksigen
ke janin. Jumlah ini akan terus meningkat sampai
mencapai 30-50% di akhir kehamilan. Apabila tekanan
darah Ibu meningkat selama kehamilan segeralah untuk
mendiskusikannya dengan dokter Ibu. Tekanan darah
tinggi selama kehamilan dapat menurunkan suplai
nutrisi dan oksigen untuk janin.
d. Minggu 16
Beberapa wanita merasakan adanya quickening atau
pergerakan janin antara minggu ke 16 – 20, waktunya
berbeda di antara wanita. Apabila ini adalah kehamilan
pertama ibu merasakan pergerakan janin pada minggu
ke-20.Gerakan janin pertama dirasakan seperti perasaan
terdapatnya kupu-kupu di dalam perut atau sebagai
‘gelembung gas’ atau ‘denyut’. Bila Ibu sudah pernah
hamil sebelumnya maka Ibu akan tahu bahwa perasaan
ini merupakan pergerakan janin.Cairan tubuh Ibu yang
meningkat membuat kulit Ibu lebih lembut, peningkatan
pembuluh darah membuat kulit Ibu menjadi lebih bersih
dan bercahaya. Nafsu makan Ibu akan mulai meningkat

83
trimester ini. Untuk mengatasinya, ibu sebaiknya
meningkatkan frekuensi makan makanan kecil 3-4x/hari
sebagai tambahan pada makanan reguler. Makanan kecil
sebaiknya bergizi seperti salad, telur rebus, roti gandum
dengan selai kacang, keju rendah lemak, dan jus buah.
e. Minggu 17
Rahim Ibu berada 3,8 – 5 cm di bawah pusar. Ibu sudah
memiliki pembesaran yang sangat jelas di perut bawah.
Seiring dengan pembesaran perut, pusat dari gravitasi
Ibu berubah. Ibu sedikit merasakan ketidakseimbangan
ketika berdiri.Ibu merasakan terdapatnya perubahan di
payudara, ukurannya mulai membesar, puting
membesar, areola menghitam, dan terlihat gambaran
vena di payudara.
Perubahan ini adalahpersiapan untuk menyusui. Hormon
akan mempersiapkan produksi susu, lebih banyak darah
mengalir ke payudara, dan kelenjar yang memproduksi
susu sudah mulai berkembang.Bintik hitam atau disebut
kloasma terkadang muncul di wajah Ibu hamil,
umumnya di dahi, hidung, dan pipi. Hal tersebut terjadi
karena perubahan hormonal. Setelah melahirkan nanti,
bintik hitam tersebut akan menghilang.Selama
kehamilan, meningkatnya cairan vagina atau keputihan
adalah normal. Cairan ini biasanya putih atau kuning
serta agak kental.Stretch mark akan muncul pada 90%
kehamilan. Pada kebanyakan wanita, stretch mark ini
akan berubah warna menjadi keputihan setelah
kehamilan nanti. Kemungkinan munculnya stretch mark
dipengaruhi oleh genetik atau keturunan.
f. Minggu 18
Pertumbuhan rahim yang semakin besar dapat
menyebabkan punggung belakang Ibu tertarik ke depan
dikarenakan gravitasi. Ditambah dengan peregangan
ligamen akibat hormon relaksin, maka keluhan nyeri
punggang akan datang.Penambahan volume darah dapat
menurunkan tekanan darah Ibu
g. Minggu 19
Berat badan Ibu semakin meningkat dan perut akan
bertambah besar (1,3 cm di bawah pusar Ibu). Kaki Ibu

84
akan terlihat membengkak juga karena akumulasi dari
air dan relaksasi dari ligamen di tubuh. Kemerahan di
telapak tangan juga didapatkan akibat peningkatan
hormon estrogen, hal tersebut tidak perlu
dikhawatirkan.Untuk beberapa wanita, efek samping
dari pertumbuhan rahim adalah nyeri ligament bundar.
Nyeri ligament Bundar adalah rasa nyeri tajam di satu
atau kedua sisi perut yang terjadi karena meregangnya
ligamen penunjang rahim. Rahim ditunjang atau
digantung oleh pita ligamen tebal yang berada dari
region inguinal (selangkangan) sampai ke abdomen
(perut). Ketika rahim membesar karena kehamilan,
ligament penunjang tersebut teregang dan menipis guna
menjaga pembesaran rahim.
h. Minggu 20
Ibu membutuhkan tambahan zat besi sebanyak 30 mg
per hari dikarenakan peningkatan dari volume darah ibu
hamil. Daging merah merupakan sumber terbaik untuk
zat besi. Unggas, bayam, kismis, kuning telur, sayuran
hijau, dan tahu juga banyak mengandung zat besi.
Gabungan antara makanan yang mengandung vitamin C
dengan zat besi dapat meningkatkan penyerapan zat besi
lebih baik bagi tubuh.
Janin sudah memiliki pola tidur seperti layaknya bayi.
Beberapa janin bahkan memiliki posisi tidur favorit
dengan dagu menempel di dada, beberapa tidur dengan
kepala mendongak (flung back). Jika janin Ibu laki-laki,
testis janin Ibu sudah mulai turun dari rongga panggul ke
dalam skrotum. Apabila janin Ibu perempuan, maka
rahimnya sudah sempurna terbentuk dan sisa organ
reproduksinya sedang dalam perkembangan. Mulai dari
sekarang janin Ibu akan lebih berkonsentrasi untuk
meningkatkan berat badannya, begitu juga Ibu.
i. Minggu 21
Rahim Ibu berada 1 cm di atas pusar.Penambahan berat
badan Ibu seharusnya mencapai 4,5 – 6,3 kg.Semakin
besar kehamilan maka akan terjadi peningkatan tekanan
di pembuluh darah vena kaki. Kadar progesteron yang

85
tinggi juga dapat menyebabkan relaksasi pembuluh vena
di kaki sehingga semakin memudahkan terjadinya
varises.
j. Minggu 22
Rahim Ibu berada 2 cm di atas pusar dan akan terus
membesar minggu-minggu ke depan.Stretch mark akan
semakin terlihat jelas seiring dengan perubahan badan
Ibu selama kehamilan. Stetch mark ini dapat memiliki
variasi warna dari merah jambu sampai coklat gelap,
tergantung warna kulit. Meskipun umumnya terdapat di
perut, stretch mark juga bisa didapatkan di daerah
gluteal, pinggul, paha bagian dalam, dan payudara.
Selalu jaga kelembaban kulit ibu untuk mencegah gatal
pada stretch mark.
Konstipasi pada wanita hamil tidak hanya berkaitan
dengan kurangnya asupan serat, namun juga berkaitan
dengan peningkatan hormon progesteron yang
menyebabkan berkurangnya pergerakan lambung dan
meningkatnya waktu transit makanan di lambung. Selain
itu penekanan rektum (bagian terbawah usus besar)
akibat pembesaran rahim juga dapat menyebabkan
konstipasi.
k. Minggu 23
Rahim Ibu berukuran sekitar 3,75 cm di atas pusar
dengan bentuk perut yang bulat membesar. Penambahan
berat badan Ibu berkisar 5,5 – 6,8 kg. Plasenta dan
jumlah cairan ketuban akan semakin meningkat seiring
dengan pertambahan usia kehamilan. Karena ruang yang
semakin luas bagi janin di dalam sana, maka janin akan
sering bergerak, menendang, dan mencengkram.
Terjadinya pembengkakan pada betis dan kaki dalam
beberapa minggu ke depan. Perubahan sirkulasi di tubuh
akan menyebabkan terjadinya retensi (tertahannya) air
yang berakibat pembengkakan atau edema.
l. Minggu 24
rahim yang semakin besar akan menekan saluran
pencernaan dan berakibat terjadinya heart burn. Ibu juga
dapat merasa lebih sulit bernapas karena hormon
merelaksasikan otot di paru serta rahim Ibu yang besar

86
mendorong diafragma. Gangguan tidur juga umum
dialami Ibu hamil dan perlu diingat Ibu harus
menghentikan kebiasaan tidur telentang dan tengkurap.
Ibu sebaiknya mulai belajar tidur menyamping.
c. Adaptasi Psikologis Ibu Hamil
Periode kesehatan yang baik(individu):
1. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormon
tinggi
2. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
3. Merasakan gerakan anak
4. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
5. Libido meningkat
6. Menuntut perhatian dan cinta
7. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian
dari dirinya
8. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau
pada orang lain yang baru menjadi ibu
9. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan,
kelahiran,dan persiapan untuk peran baru.

Trimester kedua sering dikatakan periode pancaran kesehatan. Ini


disebabkan selama trimester ini wanita umumnya merasa baik dan
terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan.
a. Pembagian perubahan psikologis pada trimester II
Trimester kedua dapat dibagi menjadi dua fase yaitu
prequickeckening (sebelum adanya pergerakan janin yang
dirasakan ibu) dan postquickening (setelah adanya pergerakan
janin yang dirasakan oleh ibu), yang dapat dilihat pada penjelasan
berikut:
1) Fase prequickening
Selama akhir trimester pertama dan masa preqiuckening
pada trimester kedua, ibu hamil mengevaluasi lagi
hubungannya dan segala aspek di dalammya dengan ibunya
yang telah terjadi selama ini. Ibu menganalisa dan
mengevaluasi kembali segala hubungan interpersonal yang
telah terjadi dan akan menjadi dasar bagaimana ia
mengembangkan hubungan dengan anak yang akan
dilahirkannya.

87
Ia akan menerima segala nilai dengan rasa hormat yang
telah diberikan ibunya, namun bila ia menemukan adanya
sikap yang negatif, maka ia akan menolaknya. Perasaan
menolak terhadap sikap negatif ibunya akan menyebabkan
rasa bersalah pada dirinya. Kecuali bila ibu hamil
menyadari bahwa hal tersebut normal karena ia sedang
mengembangkan identitas keibuannya.
Proses yang terjadi dalam masa pengevaluasian kembali ini
adalah perubahan identitas dari penerima kasih sayang (dari
ibunya) menjadi pemberi kasih sayang (persiapan menjadi
seorang ibu). Transisi ini memberikan pengertian yang jelas
bagi ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya sebagai ibu
yang memberikan kasih saying kepada anak yang akan
dilahirkan.
2) Fase postquickening
Setelah ibu hamil merasakan quickening, identitas keibuan
yang jelas akan muncul. Ibu hamil akan fokus pada
kehamilannya dan persiapan menghadapi peran baru
sebagai seorang ibu. Perubahan ini bisa menyebabkan
kesedihan meninggalkan peran lamanya sebelum
kehamilan, terutama pada ibu yang mengalami hamil
pertama kali dan wanita karir. Ibu harus diberikan
pengertian bahwa ia tidak harus membuang segala peran
yang ia terima sebelum kehamilannya. Pada wanita
multigravida, peran baru artinya bagaimana ia menjelaskan
hubungan dengan anaknya yang lain dan bagaimana bila
nanti ia harus meninggalkan rumahnya untuk sementara
pada proses persalinan.Pergerakan bayi yang dirasakan
membantu ibu membangun konsep bahwa bayinya adalah
individu yang terpisah dari dirinya. Hal ini menyebabkan
perubahan fokus pada bayinya. Pada saat ini, jenis kelamin
bayi tidak begitu dipikirkan karena perhatian utama adalah
kesejahteraan janin (kecuali beberapa suku yang menganut
system patrilineal/matrilineal).
b. Menjaga agar ikatan tetap kuat
Ketika kehamilan telah terlihat, ibu dan pasangannya harus lebih
sensitif terhadap pengaruh kondisi ini pada mereka berdua.
Ibu hamil sering merasa takut jika pasangannya mendapati dirinya
tidak menarik atau gendut, tapi masalah yang muncul lebih rumit
lagi. Komunikasi adalah kunci untuk menghadapi masalah ini.

88
Tetap cara ini dapat digunakan bila ibu dan pasangannya tetap
terbuka dan memulainya sedini dan sesering mungkin. Bila salah
satu tidak membicarakan latar belakang masalah yang dirasakan,
atau setelah berdiskusi justru merasa depresi, saat itulah diperlukan
penasihat kehamilan dan orang sekitarnya yang dapat menolong
ibu dan pasangannya.
c. Menjaga kehamilan yang sehat
Ibu hamil mungkin merasa lebih baik pada trimester kedua, tapi
bukan berarti bagian luar yang berubah, bagian dalam tubuh pun
mengalami perubahan sebagai respon terhadap kehamilan yang
terus berkembang. Beberapa perubahan dapat saja terasa
mengganggu, namun ada juga perubahan yang terasa
menyenangkan bagi ibu hamil. Perubahan yang menyebabkan
ketidaknyamanan adalah keadaan yang normal bagi ibu hamil dan
ibu harus diberikan pengertian terhadap kondisi tersebut sehingga
ia lebih merasa nyaman lagi. Beberapa perubahan yang
menyenangkan seperti rasa mual berkurang dibandingkan yang
dialami selama trimester pertama, energi bertambah dan
peningkatan libido.
d. Reaksi orang-orang di sekitar ibu hamil
Tampaknya sang suami juga mengalami perubahan psikologis
seiring perubahan yang dialami istrinya yang hamil. Pada suatu
studi dilaporkan sang suami juga merasakan perubahan nafsu
makan, perubahan berat badan, rasa sakit kepala hingga kecemasan
dan ketakutan dirasakan oleh suami yang istrinya sedang hamil.
Saat ini suami lebih aktif ikut menangani dalam kehamilan istrinya
dan turut merasakan tanggung jawab akan kelahiran
bayinya.Apabila di dalam keluarga terdapat anak sebelumnya, ia
akan merasa bingung akan perubahan yang dialami ibunya. Anak
perlu diberikan pengertian secara sederhana tentang perubahan
yang terjadi dan hal yang akan dihadapi sehubungan dengan
kehamilan. Ibu dari wanita hamil tampaknya adalah orang yang
sering mengambil peran yang cukup besar selama kehamilan. Ibu
hamil tampaknya merasa tergantung akan bantuan dari ibunya
dalam menghadapi kehamilan dan persiapan penerimaan bayi yang
akan dilahirkan.

89
e. Berhubungan seks
Ada satu lagi perubahan yang terjadi pada trimester kedua yang
harus diimbangi untuk mengatasi ketidaknyamanan yaitu suatu
peningkatan libido yang pada trimester pertama dihilangkan oleh
rasa mual dan lelah. Kebanyakan calon orang tua khawatir jika
hubungan seks dapat mempengaruhi kehamilan. Kekhawatiran
yang paling sering diajukan adalah kemungkinan bayi diciderai
oleh penis, orgasme ibunya, atau ejakulasi.
Ibu hamil dan pasangannya perlu dijelaskan bahwa tidak ada yang
perlu dikhawatirkan dalam hubungan seks. Janin tidak akan
terpengaruh karena berada di belakang serviks dan dilindungi
cairan amniotik dalam uterus. Namun dalam beberapa kondisi
hubungan seks selama trimester kedua tidak diperbolehkan,
mencakup plasenta previa dan ibu dengan riwayat persalinan
premature.
Selain itu meknisme fisik untuk saling merapat dalam hubungan
seksual akan menjadi sulit dan kurang nyaman, misalnya berbaring
terlentang dan menahan berat badan suami.
Namun dengan mengkreasi posisi yang menyenangkan maka
masalah ini dapat diatasi.Walaupun sebagian ibu hamil merasakan
seks selama hamil terasa meningkat, tidak semua libido wanita
meroket tinggi pada trimester kedua. Perubahan tingkat libido
disebabkan variasi perubahan hormone selama hamil. Karena
respon terhadap hormon berbeda, reaksi masing – masing ibu hamil
pun berbeda.
d. Pijat Perineum
1) Pengertian
Perineum adalah area kulit antara liang vagina dengan anus (dubur)
yang dapat robek ketika melahirkan atau secara sengaja digunting
guna melebarkan jalan keluar bayi (episiotomi). Pijat perineum
adalah teknik memijat perineum di kala hamil atau beberapa
minggu sebelum melahirkan guna meningkatkan aliran darah ke
daerah ini dan meningkatkan elastisitas perineum.
Peningkatan elastisitas perineum akan mencegah kejadian robekan
perineum maupun episiotomi.Peningkatan elastisitas perineum
akan mencegah kejadian robekan perineum maupun episiotomi.
Masase perineum merupakan pengobatan, pemijatan, pengurutan
dan penepukan yang dilakukan secara sistematik pada perineum.

90
2) Manfaat
Pijat perineum ini akan membantu melunakkan jaringan perineum
sehingga jaringan tersebut akan membuka tanpa resistensi saat
persalinan, untuk mempermudah lewatnya bayi. Pemijatan
perineum ini memungkinkan untuk melahirkan bayi dengan
perineum tetap utuh (Mongan, 2007, hlm. 178). Pijat perineum
memiliki berbagai keuntungan yang semuanya bertujuan
mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.Pijat perineum
memiliki berbagai keuntungan yang semunya bertujuan
mengurangi kejadian trauma di saat melahirkan.
Keuntungannya diantaranya adalah :
 Menstimulasi aliran darah ke perineum yang akan
membantu mempercepat proses penyembuhan setelah
melahirkan
 Membantu ibu lebih santai di saat pemeriksaan vagina
(Vaginal Touche)
 Membantu menyiapkan mental ibu terhadap tekanan dan
regangan perineum di kala kepala bayi akan keluar.
 Menghindari kejadian episiotomi atau robeknya perineum
di kala melahirkan dengan meningkatkan elastisitas
perineum. Dengan pijatan dapat membantu otot-otot
perineum dan vagina jadi elastis sehingga memperkecil
risiko perobekan dan episiotomi.
 Melancarkan aliran darah di daerah perineum dan vagina,
serta aliran hormon yang membantu melemaskan otot-otot
dasar panggul sehingga proses persalinan jadi lebih mudah
dan proses pemulihan jaringan serta otot di sekitar jalan
lahir lebih cepat.
 Membantu ibu mengontrol diri saat mengejan, karena
“jalan keluar” untuk bayi sudah disiapkan dengan baik.
 Meningkatkan kedekatan hubungan dengan pasangan, bila
Anda melibatkan dia untuk melakukan pijat perineum ini.
Penelitian yang diterbitkan di American Journal
Obstretician and Gynecology menyimpulkan bahwa pijat
perineum selama masa kehamilan dapat melindungi fungsi
perineum paling tidak dalam 3 bulan pasca melahirkan.The
Cochrane Review merekomendasikan bahwa pijat
perineum ini harus selalu dijelaskan pada ibu hamil agar
mereka mengetahui keuntungan dari pijat perineum ini.

91
Pijat perineum ini sangat aman dan tidak berbahaya.
Catatan : Pijat perineum sebaiknya tidak dilakukan bagi ibu
hamil dengan infeksi herpes genital, vaginitis, infeksi
jamur, infeksi saluran kemih, atau infeksi menular yang
dapat menyebar dengan kontak langsung dan memperparah
penyebaran infeksi.
3) Teknik Pijat Perinium
Pelaksanaan pijat perineum membutuhkan waktu lebih kurang 5-
10 menit setiap harinya, dimulai pada usia kehamilan 34 minggu
sehari sekali, sampai janin lahir. pijat perineum ini dilakukan
dengan menggunakan minyak yang dilakukan oleh wanita
nulipara atau pasangannya. Dalam referensi lain dijelaskan bahwa
pemijatan perineum sebaiknya sudah mulai dilakukan sejak enam
minggu sebelum hari-H persalinan. Lakukanlah pemijatan
sebanyak 5-6 kali dalam seminggu secara rutin. Selanjutnya,
selama 2 minggu menjelang persalinan, pemijatan dilakukan setiap
hari, dengan jadwal sebagai berikut:
 Minggu pertama, lakukan selama 3 menit.
 Minggu kedua, lakukan selama 5 menin
 Hentikan pemijatan ketika kantung ketuban mulai pecah dan
cairan ketuban mulai keluar. Atau, pada saat proses persalinan
sudah dimulai.

Yang perlu disiapkan untuk masase perineum:

 Minyak yang hangat seperti minyak gandum yang kaya


vitamin E, virgin coconut oil (VCO), atau pelumas dengan
larutan dasar air, misalnya jelly K-Y. Jangan menggunakan
baby oil, minyak larutan mineral, jelly petroleum, hand
lotion, dan minyak yang beraroma
 Jam atau penunjuk waktu untuk menghitung lamanya
pemijatan.
 Beberapa buah bantal untuk pengganjal tubuh ibu
 Posisi ibu.
Jika ibu melakukan pemijatan sendiri, posisinya adalah
berdiri dengan satu kaki diangkat dan ditaruh di tepi bak
mandi atau kursi. Gunakan ibu jari untuk memijat. Jika dipijat
pasangan, posisi ibu sebaiknya setengah berbaring. Sangga
punggung, leher, kepala, dan kedua kaki dengan bantal.

92
Regangkan kaki, kemudian taruh bantal di bawah setiap kaki.
Gunakan jari tengah dan telunjuk atau kedua jari telunjuk
pasangan untuk memijat.
Petunjuk umum:
Pertama kali, gunakan cermin untuk mengidentifikasi
daerah perineum
Jika anda merasa tegang, silahkan mandi dengan air
hangat atau kompres hangat pada perineum selama 5-
10 menit
Jika anda memiliki luka bekas episiotomy pada
persalinan sebelumnya, maka fokuskan untuk
memijat pada daerah terebut. Jaringan parut bekas
luka akibat episiotomy menjadi tidak begitu elastic
sehingga memerlukan perhatian yang ekstra
Posisi persalinan sangat mempengaruhi kemungkinan
terjadinya robekan pada jalan lahir. Dengan upright
positions (duduk, jongkok, berlutut) atau side-lying
position (berbaring) dapat mengurangi tekanan pada
perineum. Namun, posisi terlentang dengan kedua
kaki terbuka dan diangkat ke atas/litotomy membuat
rupture (robek) ataupun tindakan episiotomy tidak
dapat dihindarkan lagi
Pijat perinium dilakukan pada umur kehamilan > 34
minggu.
Jika anda melakukan pijatan sendiri, mungkin paling
mudah menggunakan ibu jari. Bila yang melakukan
adalah pasangan anda, dapat menggunakan jari-jari
telunjuk
Dianjurkan untuk melakukan pemijatan ini minimal
selama 5-10 menit setap hari dari umur kehamilan 34
atau 35 minggu kehamilan sampai persalinan dan
berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan
dimulai
Kontra indikasi : vaginitis, herpes genital, atau
masalah vagina yang lain (ebaliknya tunggu sampai
penyakit anda sembuh).
Teknik pijat perineum.Untuk melakukan teknik pijat
perineum, yang harus dilakukan pertama kali adalah
mencuci bersih tangan dan memendekkan kuku.

93
Pasien duduk ditempat yang nyaman dengan
meregangkan kaki dalam posisi semisetting birthing
(dengan posisi sebelah kaki diangkat). Selanjutnya
identifikasikan daerah perineum dengan
mempergunakan cermin. Oleskan lubricant atau
massage-oil atau olium cossar pada jari tangan dan
pada daerah perineum. Masukkan jari tangan
kedalam vagina (lebih kurang 3 - 4 cm) dan
kesamping secara terus menerus sampai merasakan
rasa slight burn atau rasa panas. Kemudian setiap sisi
dinding vagina secara pelan, pijat bagian bawah dari
kanalis vaginalis kearah depan dan belakang. Selama
melakukan pemijatan, tekuk ibu jari kearah dinding
sampai kanalis vaginalis, dan secara perlahan lakukan
pemijatan kearah luar seperti proses yang nantinya
akan terjadi ketika kepala bayi akan melewati dinding
vagina saat persalinan. Terakhir pasien harus
melakukan pemijatan pada seluruh jaringan perineum
ini selama 1 menit. Pemijatan tidak boleh terlalu keras
karena akan mengakibatkan iritasi atau infeksi.
Setelah pemijatan selesai, lakukan kompres hangat
pada jaringan perineum selama lebih kurang 10 menit
dengan hati-hati, berguna untuk meningkatkan
sirkulasi sehingga meningkatkan relaksasi otot dan
terbukti melindungi perineum, kemudian pasien
diminta untuk mencuci tangan.
Pijat di area perineum (area antara vagina dan anus)
selama masa hamil dapat membantu dan
meningkatkan elastisitas kulit.

94
Langkah-langkah Teknik yang dapat dilakukan untuk pijat perineum
adalah

1. Cucilah tangan ibu terlebih dahulu dan pastikan kuku ibu


tidak panjang. Pijatan ini dapat dilakukan sendiri atau oleh
pasangan (suami)
2. Berbaringlah dalam posisi yang nyaman. Beberapa wanita ada
yang berbaring miring dan menggunakan bantal untuk
menyangga kaki mereka. Ada yang menggunakan posisi
semi-litotomi.
3. Ibu dapat menggunakan cermin untuk pertama kali guna
mengetahui daerah perineum tersebut
4. Ibu dapat menggunakan minyak zaitun, minyak vitamin E,
minyak kelapa, atau sweet almond. Lakukan pemijatan
sebelum mandi pagi dan sore.
5. Letakkan satu atau dua ibu jari (atau jari lainnya bila ibu tidak
sampai) sekitar 2-3 cm di dalam vagina. Tekan ke bawah dan
kemudian menyamping pada saat yang bersamaan. Perlahan-
lahan coba regangkan daerah tersebut sampai ibu merasakan
sensasi seperti terbakar, perih, atau tersengat.
6. Tahan ibu jari dalam posisi seperti diatas selama 2 menit
sampai daerah tersebut menjadi tidak terlalu berasa dan ibu
tidak terlalu merasakan perih lagi
7. Tetap tekan daerah tersebut dengan ibu jari. Perlahan-lahan
pijat ke depan dan ke belakang melewati separuh terbawah
dari vagina. Lakukan ini selama 3-4 menit. Ingatlah untuk
menghindari pembukaan saluran kemih, ibu dapat memulai
dengan pijatan ringan dan semakin ditingkatkan tekanannya
seiring dengan sensitivitas yang berkurang
8. Ketika ibu sedang memijat, tarik perlahan bagian terbawah
dari vagina dengan ibu jari tetap berada di dalam. Hal ini akan
membantu meregangkan kulit dimana kepala bayi saat
melahirkan nanti akan meregangkan perineum itu sendiri.
9. Lakukan pijatan perlahan-lahan dan hindari pembukaan dari
katup uretra (lubang kencing) untuk menghindari iritasi atau
infeksi. Sebaliknya, pemijatan dimulai sejak enam minggu
sebelum tanggal persalinan.

95
10. Lakukan 5-6 kali seminggu, kemudian semakin intens
menjadi setiap hari pada dua minggu terajhir menjelang hari
H dengan durasi sebagai berikut:
1) Minggu pertama 5 menit
2) Sisa minggu menjelang persalinan 5-10 menit
3) Berhenti pada saat ketuban pecah atau persalinan di
mulai
4) Istilah dalam pijat perineum.( Perineal
Stretching/Massage )
External stretching/massage : pijat di bagian
luar
Lateral stretch : letakkan dua atau tiga jari anda
tepat ditengah perineum dan tarik kearah luar,
tegangkan otot dan kulit luar perineum anda.
Vertical stretch – up: Letakkan dua atau tiga
jari anda membentuk formasi “V” pada
perineum dan tarik kearah atas menuju simfisis
pubis, pada sisi-sisi labia anda. Tarik sampai
batas rambut yang ada pada labia anda.
Vertical stretch – down: letakkan ibu jari and
pada garis tengah perineum anda, tarik dan
tekan (saling berlawanan)
Dalam waktu beberapa minggu, ibu akan
merasakan daerah perineum menjadi lebih
elastis. Melahirkan dengan perlahan dan
terkendali (mengikuti instruksi dokter ketika
mendorong) adalah kunci jaminan perineum
utuh dan mengurangi angka kejadian laserasi
(robekan/perlukaan).
e. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Trimester Kedua
1) Pengkajian
Pengkajian meliputi data dasar dan riwayat kesehatan ibu, antara
lain meliputi:
Identitas (nama, umur, pekerjaan, agama, dsb.
Status pernikahan (pernikahan ke berapa)
Kunjungan sebelumnya (berapa kali berkunjung, rutin/
tidak, tempat berkunjung tetap/ pindah, dst.
Riwayat kehamilan dan persalinan (kehamilan ke berapa,
abortus, pre eklampsia, perdarahan)

96
Riwayat imunisasi ibu (MMR,TORCH, TT)
Riwayat penyakit sekarang dan terdahulu
Riwayat alergi makaan dan obat-obatan
Riwayat penyakit dalam keluarga
Riwayat psiko social.
Selain pengkajian data dasar tersebut diatas, dilakukan pula
pengkajian terhadap:
1) Aktivitas / istirahat
Tekanan darah agak lebih rendah daripada
normal (8-12 minggu), kembali pada tingkat
prakehamilan selama setengah kehamilan
terakhir.
Denyut nadi dapat meningkat 10 – 15 dpm
Murmur sistolik pendek dapat terjadi
sehubungan dengan peningkatan volume
Sinkope
Varises
Sedikit oedema ekstremitas bawah/ tangan
mungkin ada.
2) Integritas ego.
3) Menunjukkan perubahan persepsi diri
4) Eliminasi
Perubahan pada konsistensi/ frekwensi defekasi
5) Peningkatan frekuensi perkemihan peningkatan berat
jenis urinalisi dan hemoroid
6) Makanan/ cairan
7) Sedikit mual dan muntah
8) Nyeri uluh hati
9) Penambahan berat badan 11-12 Lb
10) Membran mukosa kering: hipertrofi jaringan gusi,
mudah berdarah
11) Hb dan Ht rendah mungkin ditemui (anemia
fisiologis)
12) Sedikit edema dependen
13) Sedikit glikosuria mungkin ada
14) Nyeri / ketidak nyamanan
15) Kram kaki, nyeri tekan dan bengkak pada payudara,
nyeri punggung

97
16) Pernafasan
Hidung tersumbat, mukosa lebih merah
daripada normal
Frekwensi pernapasan dapat meningkat relatif
terhadap ukuran/ tinggi uterus, pernafasan
torakal.
17) Keamanan
Suhu 98-99,6° F (36,1-37,6° C)
Irama jantung janin (IJJ) terdengar dengan
fetoskop
Gerakan janin mulai terasa, quickening (sensasi
gerakan janin pada abdomen) diantara 16 dan
20 minggu
18) Seksualitas
Penghentian menstruasi
Perubahan respon/ aktivitas seksual
Leukorea mungkin ada
Peningkatan progresif pada ukuran uterus
fundus pada umbilikus (20 – 22 minggu)
Perubahan payudara, pembesaran jaringan
adiposa, peningkatan vaskularitas, lunak bila di
palpasi, peningkatan diameter dan pigmentasi
jaringan alveolar, hipertrofi tuberkel
montgomery, kemungkinan strie gravidarum,
mulai tampak adanya kolostrum
Perubahn pigmentasi: kloasma, linea nigra,
palmar eritema, spider nervi
Tanda- tanda Goodel, Hegar, Chadwick positif
19) Interaksi social
Bingung/ meragukan perubahan peran yang di
antisipasi
Tahap maturasi/ perkembangan bervariasi dan
dapat mundur dengan stresor kehamilan
Respon anggota keluarga lain dapat bervariasi
dari positif dan mendukung sampai
disfungsional.

98
2) Pemeriksaan Diagnostik
a. JDL: menunjukkan animia, hemoglobinopatis ( misal : sel
sabit )
b. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko
terhadap inkompabilitas
c. Usap vagina/ rektal : tes untuk neisseria ghonorrhea,
clamydia
d. Tes serologi: menentukan adanya sifilis (RPR: rapid plasma
reagen), penyakit hubungan kelamin lain (PHS) seperti
diindikasikan oleh kulit vagina, lesi, abnormal
e. Skrinning: terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
f. Papaniculou smear: mengidentifikasi neoplasma, herpes
simolek tipe 2
g. Urinalisis: Skrin untuk kondisi medis (misal: pemastian
kehamilan, infeksi, diabetes, penyakit ginjal )
h. PositifàTes serum/ urin : untuk gonadotropin chorionik
manusia ( HCG )
i. Sonografi : ada janin setelah gestasi 8 mingg
j. Skrin glukosa serum/ 1 jam tes glukosa : < 140 mg biasanya
dilakukan antara 24 dan 28 minggu pada trimester II dan III )
k. Evaluasi selanjutnya: fokus pengkajian dilakukan pada setiap
kunjungan pranataL.
3) Diagnosa Keperawatan
a. Gangguan pola nafas sehubungan dengan ketidak efektifan
pergeseran difragma karena pembesaran uterus
b. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan
sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena)
dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer),
hipertrofi ventrikel
c. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan
mekanisme regulator, retensi natrium/ air
d. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh, efek hormon-hormon, ketidakseimbangan
elektrolit
4) Rencana Intervensi Keperawatan
a. Ketidakefektifan pola pernafasan sehubungan dengan
pergeseran diagfragma akibat pembesaran uterus yang
ditandai dengan keluhan sesak nafas, dispnea, perubahan
kedalaman pernafasan.

99
Tujuan :
Setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 1x24
jam , pola nafas pasien efektif
Hasil yang diharapkan :
 Klien akan melaporkan penurunan frekuensi atau
beratnya keluhan.
 Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang
mengoptimalkan fungsi pernafasan.
NO INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji status Menentukan luas atau


pernafasan beratnya masalah.
Meski kapasitas vital
meningkat, fungsi
pernafasan diubah saat
kemampuan diafragma
untuk turun pada
inspirasi berkurang oleh
pembesaran uterus.

2 Dapatkan riwayat Masalah lain dapat terus


dan pantau mengubah pola
masalah medis pernafasan dan
yang terjadi menurunkan oksigenasi
sebelumnya, jaringan ibu atau janin.
misal alergi,
asma,tuberkolusis
3 Kaji kadar Hb dan Peningkatan kadar
Ht. plasma pada gestasi
Tekankan minggu ke 24 – 32
pentingnya mengecerkan kadar Hb,
masukan vitamin mengakibatkan anemia
atau fero sulfat dan menurunkan
kapasitas pembawa
oksigen.
4 Beri informasi Menurunkan
tentang rasional kemungkinan gejala
kesulitan pernafasan yang
pernafasan dan disebabkan oleh
program latihan kelebihan
yang realistis

100
b. Gangguan curah jantung sehubungan dengan kebutuhan
sirkulasi, perubahan preload (penurunan aliran balik vena)
dan after load (peningkatan tahanan vaskuler perifer),
hipertrofi ventrikel.

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Tinjau ulang proses Hipertrofi ventrikel


fisiologis dan jantung menjamin
perubahan normal dan peningkatan curah jantung,
abnormal, tanda-tanda, yang memuncak pada
dan gejala – gejala gestasi minggu ke 25-27
selama trimester untuk memenuhi oksigen
kedua. dan nutrien ibu/ janin.
Normalnya, system
kardiovaskuler
mengkompensasi
peningkatan curah jantung
dengan dilatasi pembuluh
darah, yang menurunkan
tahanan curah jantung. Ini
menurunkan pembacaan
tekanan sistolik kira-kira 8
mmHg, tekanan diastolic
menurun kira-kira 12
mmHg. Peningkatan
cairan, stress, dan masalah
jantung sebelumnya, dapat
membahaya-kan system.

2 Perhatikan riwayat Klien ini menghadapi


yang ada sebelumnya resiko tertinggi terrhadap
atau potensial masalah masalah jantung selama
jantung/ ginjal/ trimester kedua, bila curah
diabetik. jantung memuncak.Ukur
tekanan darah (TD) dan
nadi.

3 Laporkan jika Peningkatan TD dapat


peningkatan sistolik menunjukkan HAK,
lebih dari 30 mmHg khususnya pada klien
dengan pe-nyakit jantung/

101
dan diastolic lebih dari ginjal, DM, atau adanya
15 mmHg. kehamilan multiple atau
mola hidatidos

4 Auskultasi bunyi Murmur sistolik sering


jantung; catat adanya ringan dan mungkin
murmur diciptakan oleh
peningkatan volume,
penurunan viskositas
darah, perubahan posisi
jantung, atau torsio
pembuluh darah besar.
Namun, murmur dapat
menandakan terjadinya
kerusakan

c. Kelebihan volume cairan sehubungan dengan perubahan


mekanisme regulator, retensi natrium/ air
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan 1x24 jam
volume cairan pasien normal
Hasil yang diharapkan.
 Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk
meminimalkan masalah
 Klien dapat mengidentifikasi tanda/gejala yang
memerlukan evaluasi / intervensi medis
 Bebas dari hipertensi, albuminuria, retensi cairan
berlebihan dan edema wajah

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Pantau berat Mendeteksi penambahan


badan secara berat badan berlebihan dan
teratur. retensi cairan yang tidak
kelihatan, yang potensial
patologis. Selama
trimester kedua, total
cairan tubuh (plasma dan
SDM) meningkat 1000 ml
karena sebagian kadar
102
estrogen merangsang
kelenjar adrenal untuk
mensekresikan aldosteron
yang menahan natrium
dan air. Meski sampai 5 lb
(3,6 Kg) cairan dapat
ditahan dengan edema
tidak tampak, peningkatan
ini dapat memperberat
dekompensasi jantung

2 Tes urin Deteksi masalah vascular


terhadap berkenaan dengan spasme
albumin glomerular dari ginjal,
yang menurunkan resorpsi
albumin.Berikan
informasi tentang diet
(mis, peningkatan protein,
tidak menambahkan
garam meja, menghindari
makan dan minum tinggi
natrium) Nutrisi adekuat,
khususnya peningkatan
HAK. Na berlebihan dapat
memperberat retensi air
(terlalu sedikit Na dapat
mengakibatkan dehidrasi)

3 Anjurkan Edema fisiologis dari


meninggikan ekstremitas bawah terjadi
ekstremitas di penghujung hari adalah
secara periodic normal tetapi harus dapat
selama sehari diatasi dengan tindakan
sederhana. Bila tidak
teratasi pemberi pelayanan
kesehatan harus diberi tau.

103
d. Ketidaknyamanan sehubungan dengan perubahan pada
mekanika tubuh, efek-efek hormon, ketidakseimbangan
elektrolit yang ditandai oleh ketegangan pada punggung,
kram kaki, nyeri ulu hati.
Tujuan :
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1x24
jam ketidaknyamanan pasien berkuran

Hasil yang diharapkan :


 Klien dapat mengidentifikasi dan
mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang
tepat.
 Ketidaknyamanan dicegah atau diminimalkan

NO INTERVENSI RASIONAL

1 Kaji ulang Penurunan mobilitas


adanya gastrointestinal, efek suplemen
perubahan BAB zat besi dan peningkatan
dan hemoroid tekanan/penurunan mobilitas
gastro-intestinal, efek suplemen
zat besi dan peningkatan tekanan
perubahan posisi dari
pembesaran uterus
mempengaruhi fungsi normal.

2 Diskusikan Membantu dalam pencegahan/


masukan diet, penata laksanaan konstipasi
latihan, dan
penggunaan
pelunak feses

3 Tinjau ulang Menghilangkan tegang pada


yang dikenakan punggung bawah yang
dengan tepat disebabkan oleh peningkatan
mis; sepatu lengkung vertebra lumbosakral
berhak rendah; dan pengencangan otot
pakaian longgar punggung
dan nyaman

104
E. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KEHAMILAN TRIMESTER
III
Kehamilan adalah suatu masa yang dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Kehamilan trimester III yaitu periode 3 bulan terakhir
ehamilan yang dimulai pada minggu ke-28 sampai minggu ke-40. Pada
wanita hamil trimester III akan mengalami perubahan Fisiologis dan
psikologis yang disebut sebagai periode penantian. Menanti kehadiran
bayinya sebagai bagian dari dirinya, wanita hamil tidak sabar untuk segera
melihat bayinya. Saat ini juga merupakan waktu untuk mempersiapkan
kelahiran dan kedudukan sebagai orang tua seperti terpusatnya perhatian
pada kelahiran bayi.
Sejumlah ketakutan muncul pada trimester ke tiga, wanita mungkin
merasa cemas terhadap kehidupan bayi dan kehidupannya sendiri. Seperti :
apakah nanti bayinya lahir abnormal, membayangkan nyeri, kehilangan
kendali saat persalinan, apakah dapat bersalin normal, apakah akan
mengalami cedera pada vagina saat persalinan. Ibu juga mengalami proses
duka lain ketika ibu mengantisipasi hilangnya perhatian dan hak istimewa
khusus yang dirasakan selama hamil, perpisahan terhadap janin dalam
kandungan yang tidak dapat dihindari, perasaan kehilangan karena
uterusnya akan menjadi kosong secara tiba-tiba. Umumnya ibu dapat
menjadi lebih bergantung pada orang lain dan lebih menutup diri karena
perasaan rentannya yang merupakan gejala depresi ringan.
Menjelang akhir kehamilan ibu akan semakin mengalami ketidak
nyamanan fisik seperti rasa canggung, jelek, berantakan dan memerlukan
dukungan yang kuat dan konsisten dari suami dan keluarga. Dan pada
pertengahan trimester ke tiga, hasrat seksual ibu menurun, dan perlu adanya
komunikasi jujur yang dengan suaminya terutama dalam menentukan posisi
dan kenyamanan dalam hubungan sex.
a. Perubahan Fisiologis Pada Kehamilan Trimester III
Terjadi pada bagian-bagian berikut :
Uterus.
Uterus mulai menekan kearah tulang belakang, menekan vena
kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir
kehamilan sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his
palsu (braxton hicks). Itmus uteri menjadi bagian korpus dan
berkembang menjadi segmen bawah rahim yang lebih lebar
dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan lebih mudah
dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan.

105
Sirlukasi Darah dan Sistem Respirasi Volume darah
meningkat 25% dengan puncak pada kehamilan 32 minggu
diikuti pompa jantung meningkat 30%. Ibu hamil sering
mengeluh sesak nafas akibat pembesaran uterus yang semakin
mendesak kearah diafragma.
Traktus digestivus. Ibu hamil dapat mengalami nyeri ulu hati
dan regurgitasi karena terjadi tekanan keatas uterus.
Sedangkan pelebaran pembuluh darah pada rectum, bisa
terjadi.
Traktus urinarius. Bila kepala janin mulai turun ke PAP, maka
ibu hamil akan kembali mengeluh sering kencing.
Sistem muskulus skeletal. Membesarnya uterus sendi pelvik
pada saat hamil sedikit bergerak untuk mengkompensasi
perubahan bahu lbh tertarik ke belakang, lebih melengkung,
sendi tulang belakang lbh lentur sehingga mengakibatnya
nyeri punggung
Kulit. Terdapat striae gravidarum, mengeluh gatal, kelenjar
sebacea lebih aktif. Berat badan akan mengalami kenaikan
sekitar 5,5 kg
Metabolisme. Perubahan metabolisme seperti terjadi
kenaikan metabolisme basal sebesar 15-20% dari semula,
terutama pada trimester ketiga, penurunan keseimbangan
asam basa dari 155 mEq per liter menjadi 145 mEq per liter
akibat hemodelusi darah dan kebutuhan mineral yang
diperlukan janin. Kebutuhan protein wanita hamil makin
tinggi untuk pertumbuhan dan perkembangan janin,
perkembangan organ kehamilan, dan persiapan laktasi.
Dalam makanan diperlukan protein tinggi sekitar 0,5 g/kg
berat badan atau sebutir telur ayam sehari. Kebutuhan kalori
didapat dari karbohidrat, lemak dan protein. Kebutuhan zat
mineral untuk ibu hamil seperti : kalsium 1,5 gram setiap hari
dan 30-40 gram untuk pembentukan tulang janin, Fosfor rata-
rata 2 gram dalam sehari, Zat besi 800 mg atau 30-50 mg per
hari dan air yang cukup.
Perubahan Kardiovaskuler. Volume darah total ibu hamil
meningkat 30-50%, yaitu kombinasi antara plasma 75% dan
sel darah merah 33% darinilai sebelum hamil. Peningkatan
volume darah mengalami puncaknya pada pertenahan
kehamilan dan berakhir pada usia kehamilan 32 minggu,
setelah itu relative stabil.

106
Postur dan posisi ibu hamil mepengaruhi tekanan arteri dan
tekanan vena. Posisi terlentang pada akhir kehamilan, uterus yang
besar dan berat dapat menekan aliran balik vena sehingga pengisian
dan curah jantung menurun. Terdapat penurunan tekanan darah
normal pada ibu hamil yaitu tekanan sistolik menurun 8 hingga 10
poin, sedangkan tekanan diastolic mengalami penurunan sekitar 12
poin. Pada kehamilan juga terjadi peningkatan aliran darah ke kulit
sehingga memungkinkan penyebaran panas yang dihasilkan dari
metabolisme.
Pertumbuhan dan perkemgangan janin pada trimester III,
diantaranya ada akhir bulan ke-7 (minggu ke-28), pertumbuhan
rambut dan kuku yang semakin memanjang, gerakan mata membuka
dan menutup, gerakan menghisap semakin kuat, panjang badan 23
cm dan berat 1000 gram. Minggu ke-29 sampai ke-32 (bulan
kedelapan), tubuh janin sudah terisi lemak dan verniks kaseosa
menutupi permukaan tubuh bayi termasuk rambut lanugo.Kuku kaki
mulai tumbuh sedangkan kuku tanga sudah mencapi ujungnya.Janin
sudah punya kendali gerak pernafasan yang berirama dan
temperature tubuh.Mata telah terbuka dan reflek cahaya terhadap
pupul muncul diakhir bulan. Ukuran panjang rata-rata 28 cm, berat
3,75 pon.
Minggu ke-33 sampai ke-36 (bulan kesembilan), kulit halus tanpa
kerutan di akhir bulan, kuku jari kaki mencapai ujungnya, biasanya
testis sebelah kiri turun ke skrotum. Ukuran rata-rata panjang 31,7
cm, berat 2500 gram. Minggi ke-37 sampai ke-40 (bulan kesepuluh),
pertumbuhan dan perkembangan utuh telah tercapai.Dada dan
kelenjar payudara menonjol pada kedua jenis kelamin.Kedua testis
telah masuk ke skrotum pada akhir bulan ini, lanugo telah
menghilang pada hamper seluruh tubuh, kuku mulai mengeras
melebihi ujung tanganberi dan kaki, warna bervariasi dari putih,
merah muda, merah muda kebiruan akibat fungsi melanin sebagai
bemberi warna kulit saat terpajan cahaya. Ukuran panjang rata-rata
36 cm, berat 7,5 pon.
b. Pada kehamilan trimester III juga terjadi ketidaknyamanan, seperti :
1. Peningkatan frekuensi berkemih (nonpatologis) dan
konstipasi. Frekuensi berkemih pada trimester ketiga sering
dialami pada kehamilan primi setelah terjadi lightening.
Efek lightening adalah bagian presentasi akan menurun masuk

107
ke dalam panggul dan menimbulkan tekanan langsung pada
kandung kemih, sehingga merangsang keinginan untuk
berkemih.
Terjadi perubahan pola berkemih dari diurnal menjadi nokturia
karena edema dependen yang terakumulasi sepanjang hari
diekskresi. Dan cara mengatasinya dengan menjelaskan
mengapa hal tersebut bisa terjadi dan menyarankan untuk
mengurangi asupan cairan mnjelang tidur sehingga tidak
mengganggu kenyamanan tidur malam. Konstipasi diduga
akibat penurunan peristaltik yang disebabkan relaksasi otot
polos pada usus besar ketika terjadi penurunan jumlah
progesterone. Akibat pembesaran uterus ataubagian presentasi
menyebabkan pergeseran dan tekanan pad usus dan penurunan
motilitas pada saluran gastrointestinal. Dan bisa juga akibat
efek mengkonsumsi zat besi. Konstipasi dapat memacu
hemoroid.
2. Edema devenden dan Varises, kedua hal ini disebabkan oleh
gangguan sirkulasi vena dan meningkatnya tekanan vena pada
ekstremitas bagian bawah. Perubahan ini akibat penekanan
uterus yang membesar pada vena panggul saat wanita tersebut
duduk atau berdiri dan penekanan pada vena kava inferior saat
berbaring.
3. Nyeri Ligemen. Ligament teres uteri melekat di sisi-sisi tepat
dibawah uterus. Secara anatomis memiliki kemampuan
memanjang saat uterus meninggi an masuk kedalam abdomen.
Nyeri ligamentum teres uteri diduga akibat peregangan dan
penekanan berat uterus yang meningkat pesat pada ligament.
Ketidak nyamanan ini merupakan salah satu yang harus
ditoleransi oleh ibu hamil. Nyeri punggung bawah tepatnya
pada lumbosakral yang diakibatkan terjadinya pergeseran
pusat gravitasi dan postur tubuh ibu hamil, yang semakin berat
seiring semakin membesarnya uterus. Pengaruh sikap tubuh
lordosis, membungkuk berlebihan, jalan tanpa istirahat,
mengangkat beban berat terutama dalam kondisi lelah.
c. Perubahan Tumbuh Kembang Janin Pada Trimester III
Minggu ke-28 sampai dengan minggu ke 38-42 karakteristik
utama perkembangan intrauteri pada trimester ketiga adalah
penyempurnaan struktur organ khusus atau / detail dan
penyempurnaan fungsi berbagai system organ.

108
Satu karakteristik perkembangan akhir masa janin adalah
perlambatan pertumbuhan kepala relative terhadap pertumbuhan
badan. Pada awal bulan ketiga, ukuran kepala merupakan separuh
ukuran kepala – bokong ( cerowon – roum length / CRL ), tetapi
sejak awal bulan kelima, ukuran kepala relative berkurang menjadi
sepertiga dari CRL, sampai pada saat lahir ukuran kepala hanya
seperempat dari CRL. Hal ini disebabkan peningkatan pertumbuhan
badan dan ekstermitas, bersama dengan penurunan pertumbuhan
kepala.

Perubahan setiap bulan :


1. Bulan ketujuh – kedelapan : endapan lemak subkutan
meningkat sehingga janin memperoleh bentuk membuat atau
menggemuk. Produksi kelenjar lemak kulit juga menghasilkan
vermix caseosa yang melapisi kulit janin. Sejak usia dua puluh
delapan minggu lengkap, telah terbentuk koordinasi antara
system saraf pusat pernafasan dan kardiofaskuler, meskipun
masih sangat minimal. Janin yang lahir pada masa ini dapat
bertahan hidup, namun diperlukan tunjangan hidup berupa
perawatan intensif yang sangat baik untuk mencapai hasil
optimal.
2. Bulan kesembilan : pertumbuhan kepala maksimal, lingkar
kepala menjadi lingkar terbesar daripada seluruh bagian tubuh.
Pada bayi laki-laki, testis mulai turun ketempatnya didalam
skrotum
3. Saat lahir : terjadi mekanisme adaptasi berbagai struktur janin
diantaranya, paru yang semula kolaps karena belum terisi
udara sejak lahir menjadi mengembang karena terisi udara
pernapasan. Berbagai struktur dalam system kardiovaskuler
menutup. Sejak tali pusat diputuskan, sirkulasi veto / maternal
melalui plasenta dan pembuluh umbilikalis terputus, dan bayi
terpisah dari sirkulasi ibunya.
d. Kecemasan Pada Ibu Hamil Trimester III
1) Pengertian
Kecemasan merupakan suatu reaksi yang menunjukan
terhadap bahaya yang memperingatkan orang dari dalam-
secara naluri-terdapat bahaya dan orang yang bersangkutan
mungkin kehilangan kendali dalam situasi tersebut. Penyebab
rasa cemas adalah perasaan bersalah akibat dari suatu tindakan

109
yang seseorang perbuat dengan menghasilkan sesuatu yang
diharapkan, selain merasa takut akan suatu hal terjadi pada diri
sendiri menyebabkan seseorang akan menjadi cemas. Pada
trimester III, perubahan psikologi ibu tampak lebih kompleks
dan meningkat kembali dibanding keadaan psikologi pada
trimester sebelumnya, hal ini dikarenakan ibu semakin
menyadari adanya janin dalam rahimnyayang semakin lama
semakin membesardan jumlah ketakutan mulai bertambah, ibu
semakin merasa cemas dengan kehidupan bayi dan keadaan
bayi serta keadaan ibu sendiri. Kecemasan yang sering terjadi
pada ibu hamil trimester III sebagian besar berfokus pada
proses persalinan atau masa perawatan dan penyembuhan yag
akan dihadapi.
Para ahli membagi bentuk kecemasan dalam 2 tingkat, yaitu :
1. Tingkat psikologis yaitu kecemasan yang berwujud
sebagai gejala-gejala kejiwaan, seperti tegang, khawatir,
bingung, susah berkontraksi, perasaan tidak menentu
dan sebagainya.
2. Tingkat fisiologis, yaitu kecemasan yang telah
mempengaruhi atau terwujud pada gejala-gejala fisik,
terutama pada system saraf, seperti perut mual, susah
tidur, gemetar, jantung berdebar-debar.
2) Prevalensi Kecemasan Pada Kehamilan Trimester III
Kecemasan antenatal merupakan kejadian umum. Prevalensi
tingkat kecemasan wanita hamil trimester III di Portugal
18,2%, Banglades 29%. Sedangkan kejadian kecemasan dan
atau depresi di Hongkong 54%, dan Pakistan sebesar
70%.7,11,12 Di Indonesia tahun 2002-2003 didapatkan bahwa
ibu primigravida mengalami kecemasan tingkat berat
mencapai 83,4% dan kecemasan sedang sebesar 16,6%;
sedangkan pada ibu multigravida didapatkan kecemasan
tingkat berat 7%, kecemasan sedang 71,5%, dan cemas ringan
21,5%.5 Kejadian kecemasan ibu hamil trimester III di
Puskesmas Dinoyo kota Malang sebanyak 45, 66% sedangkan
di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru diperoleh data,
primigravida mayoritas berada pada tingkat kecemasan
berat(46,7%), dan multigravida mayoritas berada pada tingkat
kecemasan sedang(72.3%).

110
3) Faktor-Faktor yang mempengaruhi kecemasan ibu hami
trimester III.
Berdasarkan kecemasan pada ibu hamil trimester III yaitu :
1. Usia
2. Pariestas
3. Pendidikan
4. Dukungan keluaega atau suami
4) Dampak Kecemasan
Kecemasan Antenatal dianggap faktor risiko terhadap masalah
kesehatan mental ibu, seperti meningkatkan kemungkinan
depresi pasca melahirkan.15 Selanjutnya, studi longitudinal
telah menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan dari ibu hamil
dengan kecemasan tinggi akan berisiko lebih besar mengalami
masalah perilaku pada masa neonatus dan balita. Begitu juga
dengan kecemasan spesifik seperti takut melahirkan bayi
cacat, berhubungan dengan peningkatan kortisol saliva pada
masa neonatus. Hal tersebut sangat jelas bahwa mekanisme
peningkatan kecemasan dapat memicu hasil yang merugikan,
yang dipicu oleh over-stimulasi dari hipotalamus-hipofisis-
adrenal (HPA), dengan peningkatan sekresi gluco-corticoids
seperti kortisol.10,16 Terdapat penelitian yang
menghubungkan peningkatan risiko kelahiran prematur
terhadap peningkatan skor kecemasan antara trimester kedua
dan ketiga.
5) Cara Mengatasi Kecemasan
Kecemasan sesorang dapat dikurangi dengan melakukan
respon perilaku adaptif/positif lewat sebuah pembelajaran,
sehingga seseorang dapat belajar dan beradaptasi.
Relaksasi otot progresif merupakan salah satu teknik
yang khusus didesain untuk membantu meredakan
keregangan otot yang terjadi ketika sadar. Syarat yang
harus diingat adalah yang pertama harus mengetahui
derajat ketegangan otot anda dan kemudian
mengurangi derajat ketegangan tersebut melalui teknik
pelepasan tegangan.
Visualisasi
Teknik yang menggunakan gambaran situasi untuk
mengantarkan kita ke keadaan relaksasi. Gambaran
situasi merupakan alat bantu untuk membawa proses
pikiran atau visualisasi untuk membayangkan adegan

111
dimana seseorang merasa damai untuk melepaskan
ketegangan dan kecemasan. Gambaran yang cenderung
digunakan adalah pantai, danau, atau lokasi yang
serupa yang menyenangkan. Pada saat melakukan
visualisasi perlu menggunakan semua alat indra, dan
bisa dipandu dengan rekaman audio. Teknik yang
sering digunakan adalah teknik damai dan teknik
gambaran diri dan teknik menangani kemarahan.
Massage pregnancy/pijat kehamilan
Masas/pijat pada ibu hamil berupa sentuhan lembut
tanpa tekanan. Sentuhan yang diberikan secara alami
membuat hormon endorphin (hormon untuk merasa
lebih baik) mengalir ke dalam sistem tubuh yang sangat
bermanfaat untuk proses persalinan. Pijat kehamilan
biasanya berlangsung selama satu jam, dengan tempat
khusus untuk ibu hamil sehingga perut ibu dapat
dibaringkan dengan nyaman, dan bantal/guling khusus
untuk mendukung posisi ibu, sehingga ibu merasa
nyaman saat berbaring miring pada saat pemijatan.
Pijat kehamilan hanya boleh dilakukan oleh tenaga
yang sudah diakui kemampuannya. Ibu hamil harus
segera menghentikan pemijatan apabila ibu merasa
tidak nyaman. Ada beberapa hal/beberapa tempat yang
harus dihindari dalam pemijatan kehamilan, yaitu
memberikan tekanan di titik sekitar pergelangan kaki,
tendon echilles, atara ibu jari dan jari. Pijatan harus
dilakukan dengan lembut dan tekanan rendah pada
bagian bawah kaki untuk menghindari tercabutnya
pembekuan darah apapun yang mungkin telah
terbentuk di kaki. Ibu dengan risiko tinggi harus
melakukan konsultasi dengan dokter sebelum
melakukan pijat kehamilan.
Terapi Musik
Terapi musik dapat digunakan untuk mengurangi stres
psikologis, kecemasan dan depresi. Musik dapat
memberikan efek terapi pada tubuh dan pikiran, dapat
menetralisir emosi negatif, menurunkan puncak stres
dan kecemasan. Terapi musik terbukti efektif dalam
membantu rehabilitasi gangguan fisik, peningkatan

112
motivasi dalam menjalani perawatan, memberikan
dorongan emosional pada klien dan keluarga,
mengekspresikan perasaan dan dalam berbagai proses
psikoterapi. Penggunaan teknik terapi musik pada
masa kehamilan, persalinan dan awal kehidupan dapat
mencegah terjadinya ganggguan emosi dan perilaku
dikemudian hari serta meningkatkan komunikasi
antara ibu dan bayinya.
Meditasi merupakan praktik memfokuskan perhatian
ibu untuk membantu ibu tenang dan memberikan
kesadaran yang jelas tentang hidup ibu. Meditasi dapat
digunakan untuk mengatasi kecemasan kronis.
Meditasi menghendaki ibu duduk dengan tenang untuk
beberapa waktu, dan bernapas dalam selama 15-20
menit. Apabila ibu tidak dapat duduk nyaman dalam
waktu lama dan tidak dapat melakukan pernapasan
dalam maka ibu tidak dapat melakukan meditasi.
Yoga prenatal
Yoga memiliki banyak manfaat, yoga mampu
menurunkan kecemasan, mendorong relaksasi dan
istirahat, meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi, serta
memperkuat otot sendi dengan aman, lembut dan
efektif. Disamping itu yoga membatu mengurangi
insomnia dan gangguan pencernaan akibat kehamilan.
Yoga dapat menjadi latihan yang aman bagi ibu hamil,
meskipun pada ibu hamil risiko tinggi tidak dianjurkan
untuk melakukan olahraga secara bersama-sama,
sebaiknya memulai latihan yoga pada trimester kedua.
Pose yang dianjurkan untuk ibu hamil adalah pose
kupu-kupu, sapi dan segitiga diperpanjang. Ibu hamil
harus menghindari berolahraga dengan pose di daerah
punggung ibu, terutama pada trimester kedua dan
ketiga karena dapat mengurangi aliran darah ke rahim
e. Perawatan Nifas Dan Bayi Baru Lahir.
Masa nifas merupakan masa transisi namun menjadi aspek yang
diabaikan dari perawatan kesehatan wanita. Pengetahuan ibu dan
pendidikan sebelum persalinan pentinguntuk kesiapan masa nifas.
adanya kesalahan informasi dan adat/kebiasaan di masyarakat yang
dinilai cenderung tidak rasional, membuat ibu nifas kebingungan,

113
terutama ibu yang pertama kali melahirkan (primipara ). Orangtua
merasakan kebingungan,khususnya istri merasakan perasaan
cemas,takut, dan bahagia (Kararina & Suyasa,2005).Kelahiran anak
pertama yang diinginkan merupakan campuran antara perasaan
gembira dan cinta, dapat disertai dengan tuntutan berat terhadap
pekerjaan,munculnya kebingungan akan perubahanperan dan
perubahan menjadi orangtua.
Pengetahuan ibu dan pendidikan sebelum persalinan penting untuk
kesiapanmasa nifas (Escobaret al., 2001). Persiapan masa nifas yang
tidak diberikan sejak masa kehamilan, menyebabkan ibu tidak
mengetahui cara perawatan diri dan bayinya dengan baik. Persiapan
menghadapi kondisi postpartum perlu dilakukan sejak masa
kehamilan.Persiapan masa nifas yang tidak diberikan sejak masa
kehamilan,menyebabkan ibu tidak mengetahui cara perawatan diri
dan bayinya dengan baik.Adanya kesalahan informasi dan
adat/kebiasaan dimasyarakat yang dinilai cenderung tidak
rasional,membuat kebingungan bagi ibu nifas,terutama ibu yang
pertama kali melahirkan (primipara).Adat/kebiasaan masyarakat
dalam praktek perawatan segera setelah melahirkan memainkan
peran utama dalam menyebabkan morbiditas neonatal dan kematian
ibu.
f. Hubungan gangguan kenyaman fisik dan penyakit dengan kualitas
tidur ibu hamil trimester III
Semakin besar umur kehamilan, ibu hamil akan mengalami
gangguan tidur. Ibu hamil yang mengalami gangguan tidur
umumnya terjadi karena adanya perubahan dalam kehamilan
sehingga menimbulkan ketidaknyamanan fisik. Ibu yang menderita
penyakit dapat pula mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur
yang buruk dapat mengakibatkan komplikasi kehamilan. Mendekati
saat melahirkan, ibu hamil akan sulit mengatur posisi tidur.
Gangguan ini dapat disebabkan karena semakin besar kehamilan
sehingga diafragma akan tertekan keatas dan mengganggu
pernafasan. Pada ibu hamil disarankan untuk tidur dengan posisi
miring kiri atau posisi yang membuat nyaman ibu hamil.
Lee (2004 ), melakukan penelitian tentang kualitas tidur pada ibu
hamil dan menyatakan bahwa ibu hamil yang tidur kurang dari enam
jam per malam memiliki resiko operasi Caesar 4,5 kali lebih besar.

114
Ibu hamil yang memiliki kualitas tidur yang buruk dapat
mengakibatkan beberapa komplikasi dalam kehamilan, seperti
penelitian yang dilakukan oleh okun (2011 ), yang mengatakan
bahwa gangguan tidur yang terjadi pada ibu hamil dapat
memperburuk respons inflamasi tubuh dan menyebabkan kelebihan
produksi sitokin. Sitokin adalah molekul yang berhubungan dengan
sel – sel kekebalan. Bila tubuh mengalami kelebihan sitokin maka
dapat mengganggu arteri tulang belakang yang mengarah ke
plasenta, menyebabkan penyakit pembuluh darah, dan kelahiran
bayi premature.
Gangguan kenyamanan fisik merupakan sensasi tubuh yang
dirasakan ibu hamil. Gangguan kenyamanan fisik yang sering terjadi
pada ibu hamil akan semakin berat sejalan dengan usia kehamilan
dan dapat mengganggu aktivitas sehari- hari.
g. Asuhan Keperawatan Pada Ibu Hamil Trimester 3
1. Pengkajian
Pengkajian klien dengan Tuberkulosis Paru sebagai berikut :
 Identitas Klien
a) Nama
b) Usia
c) Jenis kelamin
d) Alamat
e) Pekerjaan
f) Agama
g) No. RM
h) Tanggal masuk
 Keluhan Utama
Ibu dengan umur kehamilan yang berada di rentang trimester
ke 3 biasanya memiliki keluhan sering kencing, sesak napas,
sakit pinggang dan mengalami his atau kontraksi palsu.
 Riwayat Kesehatan
Biasanya bengkak pada kaki yang akan hilang saat setelah
tidur.
 Riwayat Perkawinan
Pasien berstatus menikah
 Riwayat Manstruasi
Menentukan hari pertama haid terakhir (hpht)
 Riwayat Kehamilan dan Nifas yang lalu
Kehamilan klien sebelumnya, abortus, pre-eklampsi,
hipermesis gravidarum, dan diabetes mellitus.

115
 Riwayat Kehamilan Sekarang
Kaji gaya hidup pasien, konsumsi obat-obatan, konsumsi
jamu, dan konsumsi makanan sehari-hari.
 Riwayat Psikososial
Perasaan pasien terhadap kehamilannya dan respon keluarga
terhadap kehamilan pasien.
 Pemeriksaan Fisik
1. Inspeksi
a) Muka : Tidak terjadi cloasma gravidarum dan tidak
ada edema
b) Mamae : Montgomery terlihat, puting susu
menonjo dan kolostrum sudah keluar
c) Perut : Terdapat linea alba dan striae gravidarum
d) Anus : Tidak hemoroid

2. Palpasi
a) Leopold I : TFU pertengahan antara prosesus
Xipoideus dan pusat bagian fundus
teraba bulat, lunak, dan tidak
melenting
b) Leopold II : bagian kanan ibu teraba ada tahanan
memanjang dan keras. Bagian kiri
ibu teraba bagian kecil-kecil janin.
c) Leopold III :bagian segmen bawah rahim teraba
bagian bulat, keras dan melenting.
d) Leopold IV :kedua jari-jari tangan bertemu berarti
kepala janin belum masuk PAP.

3. Auskultasi
Dengarkan bunyi denyut jantung janin (DJJ)
4. Perkusi
Reflek patella positif.

116
h. Diagnosis Keperawatan
No Diagnosis Keperawatan
1 Kesiapan meningkatkan pemberian ASI yang dibuktikan oleh Ibu
menyatakan keinginan untuk memiliki kemampuan untuk
memberi ASI untuk kebutuhan nutrisi bayinya.

2 Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan pola tidur tidak


menyehatkan yang dibuktikan dengan menyatakan tidak merasa
cukup istirahat.
3 Kesiapan meningkatkan menjadi orang tua yang dibuktikan oleh
mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan peran menjadi
orang tua.
4 Kesiapan peningkatkan proses kehamilan-melahirkan yang
dibuktikan oleh menyatakan keinginan untuk meningkatkan
persiapan bayi baru lahir.
5 Gangguan rasa nyaman yang berhubungan dengan kurang
control situasi yang dibuktikan dengan gangguan pola tidur dan
berkeluh kesah.

i. Intervensi
NO DIAGNOSA NOC NIC
1 Kesiapan 1. Kontrol diri terhadap kecemasan 1. Peningkatan Kelekatan
meningkatkan a. Mengendalikan respon kecemasana. Dorong ibu untuk
pemberian ASI dipertahankan pada (2) menyusui, dengan tepat.
yang dibuktikan ditingkatkan ke(4) b. Sediakan pendidikan
oleh IbumMenggunakan strategi koping yang menyusui yang cukup dan
menyatakan efektif dipertahankan pada (2) dukungan, jika tepat.
keinginan untuk ditingkatkan ke (4) c. Instruksikan orang tua
memiliki c.Mengurangi penyebab kecemasan mengenai tanda bayi
kemampuan untuk dipertahanka pada (3) merasa lapar.
memberi ASI ditingkatkan ke (4) d. Bantu orang tua dalam
untuk kebutuhan2. Pengetahuan menyusui mengidentifikasi
nutrisi bayinya. a. Manfaat menyusui kebutuhan bayi pada saat
dipertahankan pada (3) menangis.
ditingkatkan ke (4) e. Tunjukkan teknik
b. Intake cairan yang dibutuhkan menenangkan bayi pada
ibu dipertahankan pada (2) orang tua.
ditingkatkan ke (4) f. Sediakan bantuan dalam
c. Alasan untuk menghindari air perawatan diri untuk
dan suplemen untuk bayi memaksimalkan fokus

117
dipertahankan pada (1) pada bayi.
ditingkatkan ke (3)
3. Status nutrisi : Asupan makanan
dan cairan
a. Asupan makanan secara oral
dipertahankan pada (2)
ditingkatkan ke (4)
b. Asupan cairan secara oral
dipertahankan pada (3)
ditingkatkan ke (5)
c. Asupan nutrisi parenteral
diperthankan pada (2)
ditingkatkan ke (4)

2 Gangguan pola1. Kepuasan klien : Lingkungan1. Latihan Autogenik


tidur yang fisik a. Dudukkan klien di kursi
berhubungan a. Kontrol terhadap suara rebut santai atau tempatkan
dengan pola tidur dipertahankan pada (3) klien dengan posisi
tidak ditingkatkan ke (5) terlentang
menyehatkan b. Suplai dan peralatan dalam b. Berikan pakaian yang
yang dibuktikan jangkauan dipertahankan pada (2) nyaman, tidak ketat dan
dengan di tingkatkan ke (4) tidak berkancing
menyatakan tidak
c. Lampu pemanggil dalam c. Bacakan transkrip yang
merasa cukup jagkauan dipertahankan pada (2) sudah disiapkan bagi
istirahat. di tingkatkan pada (4) klien dan berikan waktu
2. Status kenyamanan : yang cukup untuk
Lingkungan memungkinkan
a. Lingkungan yang kondusif pengulangan pernyataan.
untuk tidur dipertahankan pada d. Gunakan pernyataan
(2) ditingkatkan ke (4) yang ada dalam transkrip
b. Tempat tidur yang nyaman yang bisa mengurangi
dipertahankan pada (2) perasaan berat, ringan
ditingkatkan ke (4) atau mengambang pada
c. Adaptasi lingkungan yang bagian tubuh tertentu.
dibutuhkan dipertahankan pada e. Instruksikan klien
(3) ditingkatkan ke (5) untuk mengulangi
3. Tingkat depresi pernyataan sendiri dan
a. Perasaan depresi dipertahankan untuk mengurangi

118
pada (2) ditingkatkan ke (5) perasaan di bagian tubuh
b. Insomnia dipertahankan pada yang dituju
(2) ditingkatkan ke (4) f. Dorong klien untuk
c. Kelelahan dipertahankan pada mempertahankan
(3) ditngkatkan ke (5) relaksasi selama 15-20
menit.

3 Kesiapan 1. Pengetahuan : Keamanan fisik1. Pendidikan orang tua :


meningkatkan anak Bayi
menjadi orang tua
a. Aktivitas yang sesuai untuk a. Tentukan pengetahuan
yang dibuktikan tingkat perkemangan anak kesiapan dan kemampuan
oleh dipertahankan pada (2) orang tua dalam belajar
mengekspresikan ditingkatkan ke (4) mengenai perawatan diri
keinginan untuk b. Strategi untuk mencegah b. Monitor kebutuan
meningkatkan tersedak dipertahankan pada (3) belajar bagi keluarga
peran menjadi ditingkatkan ke (5) c. Berikan bimbingan
orang tua. c. Strategi untuk mencegah jatuh antisipatif mengenai
dipertahankan pada (3) perubahan perkembangan
ditingkatkan ke (5) selama tahun pertama
2. Pengetahuan : Perawatan bayi kehidupan
a. Pertumbuhan dand. Bantu orang tua dalam
perkembangan yang normal mengartikulasi cara untuk
dipertahankan pada (2) mengintegrasikan bayi ke
ditingkatkan ke (4) dalam sistem keluarga
b. Memegang bayi dengan tepat e. Ajarkan orang tua
dipertahankan pada (3) keterampilan dalam
ditingkatkan ke (5) merawat bayi yang baru
c. Perawatan tali pusat lahir
dipertahankan pada (1)
f. Ajarkan orang tua cara
ditingkatkan ke (4) menyiapkan susu formula
3. Pengetahuan : Pengasuhan dan pemilihannya
a. Kebutuhan nutrisi
g. Berikan informasi
dipertahankan pada (3) mengenai dot bayi pada
ditingkatkan ke (5) orang tua.
b. Kebutuhan psikologis
dipetahankan pada (2)
ditingkatkan ke (4)
c. Pencegahan penyakit
dipertahankan pada (3)
ditingkatkan ke (5)

119
4 Kesiapan 1. Pengetahuan : Kehamilan1. Konseling Laktasi
peningkatkan &fungsi seksual post partum a. Jelaskan tanda [bahwa]
proses kehamilan-
a. Perubahan normal pada citra bayi membutuhkan
melahirkan yang tubuh dipertahankan pada (3) makan
dibuktikan oleh ditingkatkan ke (5) b. Bantu menjamin adanya
menyatakan b. Perubahan psikologis yang kelekatan bayi ke dada
keinginan untuk berhubungan dengan kehamilan dengan cara yang tepat
meningkatkan dipertahankan pada (2)
c. Instruksikan posisi
persiapan bayi ditingkatkan ke (4) menyusui yang bervariasi
baru lahir. c. Perubahan emosional yang d. Instruksikan ibu jika ada
terkait dengan kehamilan air susu yang tercecer
dipertahankan pada (2)
e. Informasikan mengenai
ditingkatkan ke (4) perbedaan antara hisapan
2. Pengetahuan : prosedur yang tidak memberikan
penanganan nutrisi dan hisapan yang
a. Prosedur penanganan memberikan nutrisi
dipertahankan pada (1)
f. Monitor kemampuan
ditingkatkan ke (4) bayi untuk menghisap
b. Tujuan prosedur diperthankan
pada (2) ditingkatkan ke (4)
c. Langkah-langkah prosedur
dipertahankan pada (1)
ditibgkatkan ke (4)
3. Pengetahuan : pengobatan
a. Efek terapeutik obat
dipertahankan pada (1)
ditingkatkan ke (4)
b. Efek samping obat
dipertahanakan pada (3)
ditingkatkan ke (4)
c. Efek lanjut obat dipertahankan
pada (2) ditingkatkan ke (4)
5 Gangguan rasa1. Status kenyamanan : fisik 1. Pengurangan
nyaman yang
a. Posisi yang nyaman Kecemasan
berhubungan dipertahankan pada (2)
a. Berikan informasi
dengan kurang ditingkatkan ke (4) factual terkait diagnosis,
control situasi
b. Baju yang nyaman perawatan dan prognosis
yang dibuktikan dipertahankan pada (2)
b. Berada di sisi klien
dengan gangguan ditingkatkan ke (4) untuk meningkatkan rasa
pola tidur dan c. Tingkat energy dipertahankan aman dan mengurangi
berkeluh kesah. pada (3) ditingktkan ke (4) ketakutan

120
2. Tingkat kecemasan c. Lakukan usapan pada
a. Tidak dapat beristirahat punggung/ leher dengan
dipertahankan pada (2) cara yang tepat
ditingkatkan ke (4) d. Dengarkan klien
b. Perasaan gelisah dipertahankan e. Puji/ kuatkan perilaku
pada (3) ditingkatkan ke (5) yang baik secara tepat
c. Rasa cemas yang disampaikan f. Tingkatkan atmosfer
secara lisan dipertahankan pada rasa aman untuk
(3) ditingkatkan ke (5) meninkatkan kepercayaan
3. Tidur g. Identifikasi pada saat
a. Pola tidur dipertahankan pada terjadi perubahan tingkat
(2) ditingkatkan ke (4) kecemasan
b. Tidur yang terputus
dipertahankan pada (2)
ditingkatkan ke (4)
c. Tidur yang tidak tepat
dipertahankan pada (3)
ditingkatkan ke (4)

j. Implementasi
NO Diagnosis Tanggal/ NIC Tanda
Keperawatan Waktu Tangan
1 Kesiapan 30-10- 1. Peningkatan Kelekatan Nama
meningkatkan 2017 a. Dorong ibu untuk menyusui, Perawat
pemberian ASI dengan tepat.
yang dibuktikan b. Sediakan pendidikan menyusui
oleh Ibu yang cukup dan dukungan, jika
menyatakan tepat.
keinginan untuk c. Instruksikan orang tua mengenai
memiliki tanda bayi merasa lapar.
kemampuan untuk d. Bantu orang tua dalam
memberi ASI untuk mengidentifikasi kebutuhan bayi
kebutuhan nutrisi pada saat menangis.
bayinya. e. Tunjukkan teknik menenangkan
bayi pada orang tua.
f. Sediakan bantuan dalam
perawatan diri untuk
memaksimalkan fokus pada bayi.
2 Gangguan pola 30-10- 1. Latihan Autogenik Nama
tidur yang 2017 a. Dudukkan klien di kursi santai Perawat

121
berhubungan atau tempatkan klien dengan posisi
dengan pola tidur terlentang
tidak menyehatkan b. Berikan pakaian yang nyaman,
yang dibuktikan tidak ketat dan tidak berkancing
dengan c. Bacakan transkrip yang sudah
menyatakan tidak disiapkan bagi klien dan berikan
merasa cukup waktu yang cukup untuk
istirahat. memungkinkan pengulangan
pernyataan.
d. Gunakan pernyataan yang ada
dalam transkrip yang bisa
mengurangi perasaan berat, ringan
atau
mengambang pada bagian tubuh
tertentu.
e. Instruksikan klien untuk
mengulangi pernyataan sendiri dan
untuk mengurangi perasaan di
bagian tubuh yang dituju
f. Dorong klien untuk
mempertahankan relaksasi selama
15-20 menit.
3 Kesiapan 30-10- 1. Pendidikan orang tua : Bayi Nama
meningkatkan 2017 a. Tentukan pengetahuan kesiapan Perawat
menjadi orang tua dan kemampuan orang tua dalam
yang dibuktikan belajar mengenai perawatan diri
oleh b. Monitor kebutuan belajar bagi
mengekspresikan keluarga
keinginan untuk c. Berikan bimbingan antisipatif
meningkatkan mengenai perubahan
peran menjadi perkembangan selama tahun
orang tua. pertama kehidupan
d. Bantu orang tua dalam
mengartikulasi cara untuk
mengintegrasikan bayi ke dalam
sistem keluarga
e. Ajarkan orang tua keterampilan
dalam merawat bayi yang baru
lahir
f. Ajarkan orang tua cara
menyiapkan susu formula dan

122
pemilihannya
g. Berikan informasi mengenai dot
bayi pada orang tua.
4 Kesiapan 30-10- 1. Konseling Laktasi Nama
peningkatkan 2017 a. Jelaskan tanda [bahwa] bayi Perawat
proses kehamilan- membutuhkan makan
melahirkan yang b. Bantu menjamin adanya
dibuktikan oleh kelekatan bayi ke dada dengan cara
menyatakan yang tepat
keinginan untuk c. Instruksikan posisi menyusui
meningkatkan yang bervariasi
persiapan bayi baru d. Instruksikan ibu jika ada air susu
lahir. yang tercecer
e. Informasikan mengenai
perbedaan antara hisapan yang
tidak memberikan nutrisi dan
hisapan yang memberikan nutrisi
f. Monitor kemampuan bayi untuk
menghisap

5 Gangguan rasa 30-10- 1. Pengurangan Kecemasan Nama


nyaman yang 2017 a. Berikan informasi factual terkait Perawat
berhubungan diagnosis, perawatan dan prognosis
dengan kurang b. Berada di sisi klien untuk
control situasi yang meningkatkan rasa aman dan
dibuktikan dengan mengurangi ketakutan
gangguan pola tidur c. Lakukan usapan pada punggung/
dan berkeluh kesah. leher dengan cara yang tepat
d. Dengarkan klien
e. Puji/ kuatkan perilaku yang baik
secara tepat
f. Tingkatkan atmosfer rasa aman
untuk meninkatkan kepercayaan
g. Identifikasi pada saat terjadi
perubahan tingkat kecemasan

123
k. Evaluasi

No Diagnosis Keperawatan Tanggal/ Evaluasi Tanda


Waktu Tangan
1 Kesiapan meningkatkan 06-02-2017 S : - Ibu mengatakan bahwa ia
pemberian ASI yang 07.30 WIB ingin merawat bayinya yang akan
dibuktikan oleh Ibu lahir dengan pemberian ASI
menyatakan keinginan ekslusif
untuk memiliki O : - nafsu makan meningkat
kemampuan untuk - Intake cairan normal
memberi ASI untuk A : Keinginan mengasuh lebih
kebutuhan nutrisi baik
bayinya. P : Rencana tindakan 1, 2, 3, 4, 5
dan
6 dilanjutkan.

2 Gangguan pola tidur 06-02-2017 S : - Klien mengatakan bahwa ia


yang berhubungan 08.00 WIB kurang tidur
dengan pola tidur tidak - Kurang istirahat
menyehatkan yang - Mengeluh lelah
dibuktikan dengan - Mengeluh pusing
menyatakan tidak O : - Hipertermi (39,7 )
merasa cukup istirahat. - Hipertensi (200/120mmhg)
A : Insomnia
P : Rencana tindakan 1, 2, 3, 4, 5,
dan 6 dilanjutkan.
3 Kesiapan meningkatkan 06-02-2017 S : - Klien mengatakan bahwa ia
menjadi orang tua yang 09.00 WIB ingin menjadi seorang ibu yang
dibuktikan oleh dapat mengasuh anaknya dengan
mengekspresikan baik.
keinginan untuk - Mendengarkan instruksi dengan
meningkatkan peran baik
menjadi orang tua. O : - Mempraktekkan instruksi
yang
di ajarkan perawat
A : - Meningkatkan peran
menjadi
orang tua
P : - Rencana tindakan 1, 2, 3, 4,
124
5,
6 dan 7 dilanjutkan.

4 Kesiapan peningkatkan 06-02-2017 S : - Klien mengatakan bahwa


proses kehamilan- 11.00 WIB ingi
melahirkan yang melakukan persiapan yang lebih
dibuktikan oleh baik untuk bayi baru lahir.
menyatakan keinginan O : - Mengikuti dengan baik
untuk meningkatkan arahan
persiapan bayi baru perawat
lahir. A : - Meningkatkan persiapan
bayi
baru lahir
P : - Rencana tindakan 1, 2, 3, 4,
5
dan 6 dilanjutkan.
5 Gangguan rasa nyaman 06-02-2017 S : - Klien mengatakan bahwa ia
yang berhubungan 12.00 WIB tidak bisa tidur
dengan kurang control - Gelisah
situasi yang - Cemas
dibuktikan dengan - Pucat
gangguan pola tidur dan - Pusing
berkeluh kesah. - Berdebar-debar
O : - Hipertermi (39,7 )
- Hipertensi (200/120mmhg)
- Takikardi ( )
A : Cemas
P : Rencana tindakan 1, 2, 3, 4, 5,
6
dan 7 dilanjutkan.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
a. Pengertian Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan diagnostik adalah penilaian klinis tentang respon
individu,keluarga dan komunikan terhadap suatu masalah kesehatan dan
proses kehidupan aktual maupun potensial.Hasil pemeriksan
laboratorium sangat penting dalam membantu diagnosa, memantau
pejalanan penyakit serta menentukan prognosa. Karena itu perlu
diketahui faktor yang mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium.
Terdapat fakrtor utama yang dapat mengakibatkan kesalahan hasil
laboratorium yaitu pra intstrumentasi.
125
Pada tahap ini sangat penting diperlukan kerja sama antar petugas, pasien
dan dokter. Hal ini karena tanpa kerja sama yang baik akan mengganggu
atau mempengaruhi hasil pemeriksaan laboratorium. Yang termasuk
dalam tahap pra instrumentasi meliputi :
a) Pemahaman instruksi dan pegisian formulir
b) Persiapan penderita
c) Cara pengambilan sampel
d) Penangan awal sampel dan transportasi
b. Jenis-Jenis Pemeriksaan Diagnostik Pada Masa Kehamilan
1. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Pemeriksaan kehamilan telah lama dilakukan menggunakan
perangkat ultrasonografi (USG). Bagi masyarakat awam, fungsi
USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin janin atau ukuran
badannya saja, padahal alat tersebut memiliki fungsi lebih dari itu.
USG adalah alat pemeriksaan dengan menggunakan ultrasound
(gelombang suara) yang dipancarkan oleh transduser. Suara
merupakan fenomena fisika untuk mentransfer energi dari satu titik
ke titik lainnya sehingga mendapatkan gambaran yang jelas hampir
semua bagian tubuh,kecuali bagian tubuh yang dipenuhi udara atau
ditutupi tulang. Alat USG memang tidak hanya digunakan untuk
memriksa janin dalam kandungan, tetapi organ-organ dalam tubuh
lainnya. Perkembangan teknologi membuat USG sebagai alat
pemeriksa kehamilan semakin berkembang. Saat ini dikenal ada 3
jenis perangkat USG, yaitu USG dua dimensi (2D), tiga dimensi
(3D), dan empat dimensi (4D). USG 2D menghasilkan gambar
“datar” yang tidak terlalu jelas karena terlihat hanya dari satu sisi
dan biasanya sulit dipahami oleh pasien, dapat digunakan untuk
melihat organ-organ internal,melihat gerakan bayi,mengukur
panjang dan berat janin, serta untuk mendeteksi kelainan. USG 3D
menghasilkan gambar tiga dimensi yang lebih detail sehingga
mudah dipahami oleh pasien, dapat digunakan untuk meliht
anatomi tubuh janin dan mendeteksi kondisi kelainan pada janin.
USG 4D paling canggih karena dapat menghasilkan gambar tiga
dimensi, lebih detail, akurat, dan tampak seperti aslinya, dapat
melihat dengan jelas bentuk anggota tubuh, gerakan janin, dan
ekspresi wajahnya, seperti bentuk hidung bayi, gerakan sedang
mengisap jempol atau menggerakan kaki, gerakan mendeteksi
kelainan pada janin dengan lebih jelas. Seperti kelainan Pb.

126
2. Diabetes
Diabetes mellitus atau disebut diabetes merupakan penyakit
gangguan metabolic menahun akibat pancreas tidak memproduksi
cukup insulin atau tubuh tidak dapat menggunakan insulin yang
yang diproduksi secara efektif. Pada ibu hamil dengan riwayat
keluarga diabetes mellitus, prevalensi kehamilan dengan dengan
diabetes melitus sebesar 5,1%. Penelitian bertujuan mengetahui
gambaran kondisi ibu hamil dengan diabetes mellitus. Penelitan ini
menggunakan metode deskriptif dengan desain case series. Jumlah
sampel 19 ibu hamil dengan diabetes melitus yang dipilih dengan
teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukan bahwa usia ibu
resiko tinggi (52,6%), pendidikan rendah (89,5%), tidak bekerja
atau ibu rumah tangga (89,2%), memiliki genetic (78,9%), BMI
overweight (57,9%), glukosuria (84,2%), riwayat pre-eklamsia
(57,9%), paritas rendah (79%), tidak pernah mengalami keguguran
(84,2%). Berdasarkan hasil penelitian di simpulkan bahwa
pendidikan ibu, pekerjaan ibu, genetic, BMI overweight,
glukosuria, dan riwayat pre-eklamsia berpengaruh terhadap
kejadian ibu hamil dengan diabetes mellitus serta usia ibu hamil,
paritas dan riwayat keguguran tidak berpengaruh terhadap kejadian
ibu hamil dengan diabetes mellitus. Untuk meningkatkan
kewaspadaan terhadap risiko kehamilan dengan diabetes mellitus
dengan pemeriaksaan skrining diabetes mellitus. Ibu hamildengan
dibetes melitus mempunyai dampak buruk yang cukup
mengkhawatirkan dan beresiko terhadap ibu dan janin yang
dikandung sampai dapat menyebabkan kematian ibu dan janin,oleh
karena itu perlu deteksi dini mungkin faktor resiko pada ibu hamil
serta kondisi ibu hamil dengaan diabetes melitus.
3. Anemia
Anemia merupakan salah satu penyebab terbesar angka kematian
ibu. Anemia yang terjadi hingga trimester ketiga dapat
mempengaruhi keadaan janin dan berlangsungan persalinan.
Anemia pada kehamilan terjadi karena perubahan hematologi
berupa peningkatan 45% volume plasma darah,peningkatan 25%
masa eriktrosit, terjadinya trombositopenia,tejadinya koagulasi dan
peningkatan kebutuhan eritropoiesis. Kasus anemia yang masih
tinggi umumnya disebabkan oleh rendahnya kesadaran ibu hamil
dalam memperhatikan pentingnya pencegahaan anemia dan bahaya
kekurangan asupan zat besi. Diagnosis ibu mengalami anemia
ditegakkan melalui pengukuran kadar hemoglobin dalam darah ibu.

127
4. HIV
Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit
infeksi dengan angka kematian dan angka kejadian penyakit yang
tinggi serta membutuhkan diagnosis dan terapi yang cukup lama.
Resiko penularan HIV dari ibu kebai berkisar 24-25%. Namun
resiko ini dapat diturunkan menjadi 1-2% dengan tindakan
interfensi bagi ibu hamil HIV positif,yaitu melalui layanan
konseling dan tes HIV sukarela, pemberian obat antiretroviral,
persalinan sectio caesaria,serta pemberian susu formula untuk bayi.
5. Hepatitis
Hepatitis adalah peradangan hati yang dapat disebabkan oleh
berbaagai kasus,termasuk infeksi virus. Pada ibu hamil virus ini
ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi cairan
tubuh. Ibu hamil yang terinfeksi virus hepatitis B dapat menularkan
virus ke bayi mereka selama kehamilan atau persalinan . Hampir
90% dari bayi-bayi ini akan terifeksi virus hepatitis B kronis pada
saat lahir jika tidak ada pencegahan . semua wanita hamil harus di
uji virus hepatits B untuk mencegah infeksi. Jika seorang wanita
hamil positif menghidap virus hepatitis B, maka dia harus di rujuk
ke dokter spesialis untuk evaluasi lebih lanjut. Meskipun sebagian
besar wanita tidak memiliki komplikasi kehamilan sebagai akibat
dari infeksi virus hepatitis B, mereka masih memerlukan
pemeriksaan spesialis karena efek jangka panjang hepatitis B pada
bayi yang akan dilahirkaanya.
6. Pemeriksaan Urin
Salah satu penyebab kematian ibu hamil adalah
preklemasia/eklamsia. Kehadiran protein dalam urin (proteinuria)
ibu hamil merupakan salah satu tanda dari preklemesia/eklamsia.
Salah satu penyebab kematian ibu hamil adalah
preklemasia/eklamsia. Kehadiran protein dalam urin ibu hamil
merupakan salah satu tanda dari preklemesia/eklamsia. Proteinuria
dapat ditemukan dalam keadaan fisiologis yang jumlahnya kurang
dari 200 mg/hari dan bersifat sementara,misalnya pada keadaan
demam tinggi,gagal jantung,aktifitas fisik berat,pasien dalam
keadaan transfusi darah,dan pasien yang kedinginan. Pemeriksaan
urin dilakukan dengan metode dipstik,yaitu mendeteksi protein
dengan indikator warna bromphenol biru,yang sensitif terhadap
albumin tetapi kurang sensitif terhadap globulin,protein Bence-
Jones,dan muko protein karena albumin menyerap ion hidrogen
dari indikator (Strasinger dan Lorenzo 2008).

128
G. SENAM HAMIL
a. Pengertian Senam Hamil
Senam hamil adalah olahraga yang dilakukan oleh ibu hamil
untuk mempersiapkan ibu hamil dalam menghadapi persalinan
dengan cara melatih teknik pernafasan dan sikap tubuh serta melatih
otot-otot yang akan berguna dalam proses persalinan sehingga
diharapkan ibu hamil siap menghadapi persalinan secara fisik atau
mental (Artikel Senam Ibu Hamil).
Senam hamil adalah terapi latihan gerak untuk
mempersiapkan ibu hamil, secara fisik atau mental, pada persalinan
cepat, aman dan spontan. Senam hamil bertujuan untuk
mempersiapkan dan melatih otot-otot sehingga dapat dimanfaatkan
untuk berfungsi secara optimal dalam persalinan normal. Senam
hamil ditujukan bagi ibu hamil tanpa kelainan atau tidak terdapat
penyakit yang disertai kehamilan, yaitu penyakit jantung, penyakit
ginjal, penyulit kehamilan (hamil dengan perdarahan, hamil dengan
kelainan letak), dan kehamilan disertai anemia. Senam hamil
dimulai pada umur kehamilan sekitar 24 sampai 28 minggu
(Manuaba,1998). Senam hamil merupakan bagian dari perawatan
antenatal pada beberapa pusat pelayanan kesehatan tertentu, seperti
rumah sakit, puskesmas, klinik, ataupun pusat pelayanan kesehatan
yang lainnya (Muhimah dan Safi’i, 2010). Pergerakan dan latihan
senam kehamilan tidak saja menguntungkan sang ibu, tetapi juga
sangat berpengaruh terhadap kesehatan bayi yang dikandungan.
Pada saat bayi mulai dapat bernafas sendiri, maka oksigen akan
mengalir kepadanya melalui plasenta, yaitu dari aliran darah ibunya
ke dalam aliran darah bayi yang di kandung. Senam kehamilan akan
menambah jumlah oksigen dalam darah di seluruh tubuh sang ibu
dan karena itu aliran oksigen kepada bayi melalui plasenta juga akan
menjadi lebih lancar (Sani,2002).
b. Tujuan Senam Hamil
Senam hamil adalah latihan-latihan olahraga bagi Ibu hamil yang
bertujuan untuk :
Penguatan otot -otot tungkai, mengingat tungkai akan
menopang berat tubuh ibu yang makin lama makin berat
seiring dengan bertambahnya usia kehamilan.
Mencegah varises, yaitu pelebaran pembuluh darah balik
(vena) secara segmental yang tak jarang terjadi pada ibu
hamil.

129
Memperpanjang nafas, karena seiring bertambah
besarnya janin maka dia akan mendesak isi perut kearah
dada. Hal ini akan akan membuat rongga dada lebih sempit
dan nafas ibu tidak bisah optimal. Dengan senam hamil maka
ibu akan di ajak berlatih agar nafasnya lebih panjang dan
tetap relax.
Latihan pernafasan khusus yang disebut penting quick
breathing terutama dilakukan setiap saat perut terasa
kencang.
Latihan mengejan, latihan ini khusus untuk menghadapi
persalinan, agar mengejan secara benar sehingga bayi dapat
lancar keluar dan tidak tertahan di jalan lahir.
Yang terpenting, konsultasikan kepada Dokter Kandungan
anda sebelum melakukan senam hamil.
c. Penatalaksanaan Senam Hamil
Syarat Pelaksanaan Senam Ibu Hamil
Senam hamil biasanya dilakukan di rumah sakit, rumah bersalin,
atau tempat-tempat tertentu dengan bimbingan seorang guru
senam hamil yang berijazah. Meskipun begitu, senam hamil juga
bisa dilakukan sendiri di rumah. Senam sebaiknya dilakukan
secara teratur dan dalam suasana tenang dengan menggunakan
pakaian yang cukup longgar.
Bagian dan Tahapan Senam Hamil
Senam hamil ini terdiri dari 4 bagian yaitu:
Latihan umum. Yang boleh dilakukan oleh ibu hamil yang
usia kehamilannya lebih dari 22 minggu dan diijinkan oleh
Dokter Kandungan untuk senam hamil
Latihan khusus untuk usia kehamilan 22-30 minggu.
Latihan khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.
Latihan khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.
d. Pelaksanaan Senam Hamil
Adapun tata cara pelaksanaan senam hamil sebagai berikut :
1. Latihan Umum
Latihan Pernafasan Dada
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di
atas dada. Tiupkan nafas dari mulut sepanjang mungkin
sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan 5-6-7-
8. Kemudian tarik nafas dalam dengan mengembungkan
dada pada hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8 X 8
hitungan.

130
Latihan pernafasan diafragma
Posisi seperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal
yang sama dan di mulai pada hitungan yang sama. Ulangi
samapai 8 x 8 hitungan.
Latihan penguatan dan perlemasan otot dasar panggul
Ibu lentang dengan lutut di tekuk daan tangan di samping
badan. Kerutkan otot-otot yang ada di kedua paha hingga
dengan sendirinya pantat terlepas dari alas tidur. Jangan
melakukan gerakan mengangkat paha dengan sengaja agar
latihan ini efektif. Kemudian lepaskan kerutan pelan-
pelan sehingga pantat kembali menyentuh alas tidur( 1-2)
ulangi sampai 8 x 8 hitungan.
Latihan Penguatan Dan Perlemasan Otot Tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai
kanan lurus, tangan di samping badan. Angkat lurus
tungkai kanan kemudian gerakkan pergelangan kaki ke
depan dan ke belakang kemudian luruskan kembali dalam
hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Lakukan
hal yang sama pada tungkai kiri dengan lutut kanan di
tekuk.
2. Latihan Penguluran Dan perlemasan Otot Pinggang, Perut
dan Paha
Gerakan 1 :
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai
kanan lurus, tangana di samping badan.Gerakkan
tungkai secara rata dengan alas tidur, ke arah pantat
(sehingga tungkai seperti pendek)dan ke arah mata kaki
(sehingga tungkai seperti panjang) dalam hitungan 8 X
8 hitungan.Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri
dengan menekuk lutut kanan.
Gerakan 2 :
Ibu telentang lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lururs
serta tangan di samping badan. Dengan menjinjitkan
telapak kaki kanan, gerakan lutut ke arah kaki
(sehingga paha seperti memanjang) kemudian
tapakkan lagi kaki kanan dan lutut tetap lurus. Dalam
hitungan 1-2. Ulangi sampi 8 X 8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua
lengan membuka di samping badan (seperti sayap

131
pesawat terbang) kemudian gulingkan kedua lutut ke
kanan dengan menjaga badan tetap pada posisinya,
kemudian gulingkan ke kiri dalam hitungan 1-2. Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan,
kedua tungkai lurus terbuka selebar bahu. Gerakan
pergelangan kaki ke depan dan ke belakang bergantian,
dalam hitungan 1-2. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 5 :
Posisi ibu seperti di atas hanya gerakan pergelangan
kaki ke samping luar dan ke dalam. Dalam hitungan 1-
2. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
3. Latihan Sendi Bahu Dan Payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memegang bahu sisi yang
sama. Gerakan bahu memutar ke arah dalam dengan
mempertemukan kedua siku ke depan dada dan dengan
menekankan lengan atas ke payudara dan bahu diputar dengan
putaran penuh (sampai ketiak terbuka):satu kali
putaran penuh dalam satu hitungan.
Ulangi sampai 8 X 8 hitungan. Kemudian lakukan hal yang s
ama dengan memutar bahu ke arah luar.
4. Latihan Koreksi Sikap
Latihan ini bertujuan untuk mengurangi beban yang harus
disangga pinggang selama ibu mengandung Ibu berdiri dengan
kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu
tegak maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke
belakang dan pantat agak terdorong ke depan.Pertahankanlah
posisi ini samampu mungkin setiap saat.
5. Latihan Relaksasi Umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat agar
tercapai rileksasi bagi otot-otot perut dan tungkai yang
merupakan otot-otot yang sangat berperan selama ibu
mengandung.
6. Gerakan-gerakan di bawah ini bisa menjadi pilihan ibu di saat
beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang kepala disangga bantal, dan kedua
tungkai disangga guling hampir ke arah pantat.

132
Gerakan 2 :
Tidur miring kepala disangga bantal, tungkai yang sisi
atas disangga bantal (baik tertumpang diatas tungkai
sebelah bawah maupun bertumpu pada alas tidur). Bila
perut sudah cukup besar pada sisi antara perut dan alas
tidur diganjal bantal tipis atau selimut yang terlipat.
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya
namun muka menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua
tungkai ada di samping-samping kursi, kedua lengan
terlipat di atas puncak sandaran kursi untuk tempat
menyandarkan kepala.
7. Latihan Khusus
Usia Kehamilan 22 – 30 Minggu
1) Latihan Umum Diulang
2) Latihan-Latihan Untuk Penguatan Perlemasan Otot
Tungkai Pinggang Dan Perut.
Gerakan 1 :
Posisi ibu merangkak,lengan dan tungkai atas tegak
lurus dengan lantai.
Cembungkanbawah sambil menundukkan kepala,ke
mudian cekungkan punggung bawah sambil
menengadahkan kepala dengan hitungan 1 – 2.Ulangi
sampai 8 X 8 hitungan.
Gerakan 2 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak
lurus dengan lantai.Angkat lengan kiri, kemudian
belokkan tubuh ke kanan dan kembali lagi ke posisi
semula.Hitungan 1 – 2.Angkat lengan kanan,
kemudian belokkan tubuh ke kiri dan kembali lagi ke
posisi semula.Hitungan 3 – 4. ulangi sampai 8 X 8
hitungan.
Gerakan 3 :
Posisi ibu berdiri atau duduk (di kursi atau di tempat
tidur), keduan tangan di pinggang, angkat lengan kiri
ke atas, belokkan badan ke kanan, kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 1 - 2.Angkat lengan kanan
ke atas dan belokkan badan ke kiri. Hitungan 3 – 4.
ulangi sampai 8 X 8 hitungan.

133
8. Latihan Otot Pinggang (Pelvic Tilting Laterally) Posisi ibu
berdiri lengan lurus di samping badan dan tangan membuka ke
samping. Gerakan panggul kanan ke atas dengan tungkai tetap
lurus sehingga telapak kaki kanan lebihtinggi dari telapak kaki
kiri, kemudian kembali ke posisi semula. Hitungan 1 – 2.
Lakukan gerakan yang sama untuk panggul kiri, dengan
hitungan 3 – 4. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
9. Latihan otot perut – otot dasar panggul – otot punggung dan
penguluran Otot paha bagian dalam serta peningkatan gerakan
sendi pangkal paha (pelvic rocking forward and backward).Ibu
berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit ditekuk.
Letakkan tangan memegangtulang panggul (SIAS) dengan
jari-jari di sisi depan dan ibu jari di sisi belakang.
Gerakkan panggul ke depan dan ke belakang dengan hitungan
1 – 2. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
10. Latihan Rotasi Tubuh
Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di
pinggang. Putar badan ke kanan dan pandangan tetap lurus ke
depan serta tungkai tetap lurus, kembali ke posisi semula
dengan hitungan 1 – 2. Lakukan gerakan yang sama ke arah
kiri dengan hitungan 3 – 4. Ulangi sampai 8 X 8 hitungan.
11. Latihan Pernafasan
Gerakan 1 :
Latihan pernafasan pada saat latihan umum diulang.
Gerakan 2: (panting quick breathing) :
Tiupkan nafas dengan cepat dan keras lewat mulut
kemudian tarik nafas dalam lewat hidung dengan
mulut terkatup, hitungan 1 – 2. ulangi sampai 8 X 8
hitungan .
12. Latihan Khusus
Usia Kehamilan 30 – 36
1) Latihan umum diulang.
2) Gerakan pada usia 22 – 30 minggu diulang sampai 4
x 8 hitungan.
Mengatasi keluhan :
Nyeri punggung bawah
1) Infra merah
2) Meratakan kurva tulang belakang 4 x 5.

134
Bengkak kedua tungkai
1) otot betis
2) Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.
13. Latihan Khusus
Usia kehamilan 36 – 40 minggu
Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin
dengan selangkah. Dengan bantuan berat badan tekan
kedua lutut dengan telapak tangan 4 x 8 hitungan.
Berpegangan pada sesuatu yang
berat (meja, dll) kemudian berjongkok samapi ke tumit
tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi
berdiri, lakukan 4 x 8 hitungan.
Latihan nafas saat mulai terjadi pembukaan
jalan lahir (mulas-mulas) diulangi lagi (panting quick
breathing) 4 x 8 hitungan.
Latihan meneran/ mengejan (valsava).Ibu tidur
telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum melakukan
gerakan mengejan tarik nafas dulu, ditahan di daerah
dada, diikuti lutut ditekuk dibuka ke samping dan kedua
tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala
dengan mendorong kepala ke arah jalan lahir.Gerakan
ini dipertahankan sampai tidak kuat lagi. Kemudian
nafas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-tiba.
Melakukan Massage payudara 1 x sehari.
Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat

H. KONSEP DASAR SENAM NIFAS


a. Pengertian Senam Nifas
Senam nifas adalah latihan gerak yang dilakukan secepat
mungkin setelah melahirkan, supaya otot-otot yang mengalami
peregangan selama kehamilan dan persalinan dapat kembali kepada
kondisi normal seperti semula. Senam nifas adalah latihan jasmani yang
dilakukan oleh ibu-ibu setelah melahirkan, dimana fungsinya adalah
untuk mengembalikan kondisi kesehatan, untuk mempercepat
penyembuhan, mencegah timbulnya komplikasi, memulihkan dan
memperbaiki regangan pada otot-otot setelah kehamilan, terutama pada
otot-otot bagian punggung, dasar panggul dan perut.

135
Senam nifas atau senam pasca melahirkan lebih baik dilakukan
langsung setelah persalinan (dengan kondisi ibu sehat, yaitu biasanya
enam jam pasca melahirkan). Pelaksanaan senam nifas harus dilakukan
secara bertahap, sistematis, dan kontinyu. Senam nifas penting sekali di
lakukan oleh ibu yang telah melahirkan untuk mengembalikan
kebugaran tubuh pasca persalinan. Melalui latihan secara teratur, calon
ibu diharapkan dapat lebih tenang serta siap saat persalinan maupun
setelah proses persalinan. Senam nifas sebaiknya dilakukan setelah
kondisi tubuh benar-benar pulih kembali, dan tidak ada keluhan-
keluhan ataupun gejala-gejala akibat kehamilan / persalinan yang lalu.
Latihan senam nifas juga hendaknya diawali dengan pemanasan dan
lakukan relaksasi setelah melakukan senam nifas untuk mendapatkan
hasil yang lebih baik.
b. Tujuan Senam Nifas
Senam nifas dapat dilakukan oleh ibu-ibu pasca persalinan, dimana
senam nifas mempunyai tujuan untuk :
1. Membantu mencegah pembentukan bekuan (thrombosis) pada
pembuluh tungkai dan membantu kemajuan ibu dari
ketergantungan peran sakit menjadi sehat dan tingkat bergantung.
2. Memperlancar terjadinya proses involusi uteri (kembalinya rahim
ke bentuk semula)
3. Mencegah komplikasi yang mungkin terjadi selama mengalami
masa nifas
4. Menghindari pembengkakan pada pergelangan kaki dan
mencegah timbulnya varises
5. Mengencangkan otot perut, liang senggama, otot-otot sekitar
vagina maupun otot-otot dasar panggul.
6. Memperbaiki regangan otot perut
7. Untuk relaksasi dasar panggul
8. Memperbaiki tonus otot pinggul
9. Memperbaiki sirkulasi darah
10. Memperbaiki regangan otot tungkai bawah
11. Memperbaiki sikap tubuh dan punggung setelah melahirkan
c. Manfaat Senam Nifas
1. Membantu penyembuhan rahim, perut dan otot pinggul yang
mengalami trauma serta mempercepat kembalinya bagian-bagian
tersebut ke bentuk semula
2. Membantu menormalkan sendi-sendi yang menjadi longgar
akibat kehamilan

136
3. Meningkatkan kemampuan psikologis ibu untuk menghadapi
stress dan mengurangi depresi pasca persalinan.
d. Kerugian Bila Tidak Melakukan Senam Nifas
1. Infeksi karena involusi uterus yang tidak baik sehingga sisa darah
tidak dapat dikeluarkan.
2. Perdarahan yang abnormal
3. Sumbatan vena oleh bekuan darah (thrombosis vena)
4. Timbul varises
e. Persiapan Senam Nifas

Alat :

1. Matras
2. Sprei, bantal, dan guling
3. Baju senam yang panjang dan longgar
4. Tape recorder
5. Handuk kecil

f. Standar Operasional Prosedur Senam Nifas


1. Berbaring dengan lutut di tekuk. Tempatkan tangan diatas perut di
bawah area iga-iga. Napas dalam dan lambat melalui hidung dan
kemudian keluarkan melalui mulut.

2. Berbaring terlentang, lengan dikeataskan diatas kepala, telapak


terbuka keatas. Kendurkan lengan kiri sedikit dan regangkan lengan
kanan. Pada waktu yang bersamaaan rilekskan kaki kiri dan
regangkan kaki kanan.

137
3. Berbaring terlentang. Kedua kaki sedikit diregangkan. Tarik dasar
panggul, tahan selama tiga detik dan kemudian rileks.

4. Memiringkan panggul. Berbaring, lutut ditekuk. Kencangkan otot-


otot perut sampai tulang punggung mendatar dan kencangkan otot-
otot bokong tahan 3 detik kemudian rileks.

5. Berbaring terlentang, lutut ditekuk, lengan dijulurkan ke lutut.


Angkat kepala dan bahu kira-kira 45 derajat, tahan 3 detik dan
rilekskan dengan perlahan.

138
6. Posisi yang sama seperti diatas. Tempatkan lengan lurus di bagian
luar lutut kiri.

7. Tidur terlentang, kedua lengan di bawah kepala dan kedua kaki


diluruskan. angkat kedua kaki sehingga pinggul dan lutut mendekati
badan semaksimal mungkin. Lalu luruskan dan angkat kaki kiri dan
kanan vertical dan perlahan-lahan turunkan kembali ke lantai.

139
8. Tidur terlentang dengan kaki terangkat ke atas, dengan jalan
meletakkan kursi di ujung kasur, badan agak melengkung dengan
letak paha dan kaki bawah lebih atas. Lakukan gerakan pada jari-jari
kaki seperti mencakar dan meregangkan. Lakukan ini selama
setengah menit.

9. Gerakan ujung kaki secara teratur seperti lingkaran dari luar ke


dalam dan dari dalam keluar. Lakukan gerakan ini selama setengah
menit.

140
10. Lakukan gerakan telapak kaki kiri dan kanan ke atas dan ke bawah
seperti gerakan menggergaji. Lakukan selama setengah menit.

11. Tidur terlentang kedua tangan bebas bergerak. Lakukan gerakan


dimana lutut mendekati badan, bergantian kaki kiri dan kaki kanan,
sedangkan tangan memegang ujung kaki, dan urutlah mulai dari
ujung kaki sampai batas betis, lutut dan paha. Lakukan gerakan ini
8 sampai 10 kali setiap hari.

141
12. Berbaring terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua tangan di bawah
kepala. Jepitlah bantal diantara kedua kaki dan tekanlah
sekuatkuatnya. Pada waktu bersamaan angkatlah pantat dari kasur
dengan melengkungkan badan. Lakukan sebanyak 4 sampai 6 kali
selama setengah menit.

13. Tidur terlentang, kaki terangkat ke atas, kedua lengan di samping


badan. kaki kanan disilangkan di atas kaki kiri dan tekan yang kuat.
Pada saat yang sama tegangkan kaki dan kendorkan lagi perlahan-
lahan dalam gerakan selama 4 detik. Lakukanlah ini 4 sampai 6 kali
selama setengah menit.

g. Pengaruh Senam Nifas Pada Ibu Post Partum


1. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Peningkatan Produksi ASI
Senam nifas berfungsi untuk melancarkan peredaran darah
sehingga hormone oksitosin dan proaktin mampu bekerja secara
optimal di daerah alveoli. Hormon oksitosin akan sampai pada
alveoli kemudian akan mempengaruhi otot - otot intrinsik pada
payudara sehingga terjadi kontraksi pada otot-otot intrinsik
tersebut. Kontraksi dapat terjadi karena adanya faktor pemicu dari

142
metabolisme energi. Metabolisme energi tersebut dibentuk oleh
piruvat acid yang berasal dari glukosa yang dialirkan dari sistem
sirkulasi melalui kapiler arteri. Kontraksi otot-otot intrinsic yang
nantinya akan mempengaruhi produksi ASI di glandula mammae
dimana produksi ASI ini membutuhkan bahan metabolisme yang
akan diubah menjadi sisa metabolisme.Sisa metabolisme ini
sebagian dapat diserap melalui vena dan sebagian lagi dapat diserap
melalui pembuluh limfe kemudian masuk ke sistem limfe dan pada
akhirnya keduanya akan bermuara pada vena kava superior. Dari
vena kava superior aliran tersebut akan berlanjut ke sistem
kardiovaskuler yang mengalir melalui arteri-arteri masuk ke sistem
sirkulasi kemudian kembali mengalirkan bahan metabolisme untuk
membantu produksi ASI di glandula mammae sehingga
menimbulkan pengeluaran ASI pada duktus laktiferus.
Dalam proses metabolisme dalam tubuh, diperlukan oksigen,
glukosa yang harus tersedia secara cepat di tempat sel alveoli.
Protein yang dikonsumsi ibu tidak dapat diproses dengan sempurna
ketika peredaran darah tidak lancar. Oleh karena itu senam nifas
sangatlah berpengaruh terhadap kelancaran peredaran darah, yang
akan mempercepat proses metabolisme aerobic dan mempercepat
produksi ASI bersama hormone oksitosin.

2. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Involusi Uteri


Senam nifas merupakan bentuk ambulasi dini pada ibu-ibu
nifas yang salah satu tujuannya untuk memperlancar proses involusi.
Involusi uteri merupakan pengecilan yang normal dari suatu organ
setelah organ tersebut memenuhi fungsinya, misalnya pengecilan
uterus setelah melahirkan. Involusi uteri adalah mengecilnya
kembali rahim setelah persalinan kembali bentuk asal (Walyani dan
Purwoastuti, 2017). Pada saat hamil beberapa otot mengalami
penguluran, terutama otot rahim dan perut. Setelah melahirkan,
rahim tidak secara cepat kembali ke seperti semula, tetapi melewati
proses untuk mengembalikan ke kondisi semula diperlukan suatu
senam, yang dikenal dengan senam nifas (Huliana dalam Sukaryati
dan Maryunani, 2011).
Latihan pada otot dasar panggul akan merangsang serat-serat
saraf pada otot uterus yaitu serat saraf simpatis dan parasimpatis
yang menuju ganglion cervicale dari frankenhauser yang terletak di
pangkal ligamentum sacro uterinum. Rangsangan yang terjadi pada
ganglion ini akan menambah kekuatan kontraksi uterus.

143
Dengan adanya kontraksi dan retraksi dari uterus yang kuat
dan terus menerus dari latihan otot-otot tersebut maka akan
menambah kekuatan uterus dalam proses involusi sehingga
penurunan tinggi fundus uteri berlangsung lebih cepat dari pada
yang tidak senam. Selain itu latihan otot perut akan menyebabkan
ligamen dan fasia yang menyokong uterus akan mengencang.
Ligamentum rotundum yang kendor akan kembali sehingga letak
uterus yang sebelumnya retrofleksi akan kembali pada posisi normal
yaitu menjadi antefleksi (Polden, 2007).
Hal ini didukung oleh penelitian Kuswati (2014) yaitu
dengan adanya kontraksi uterus yang kuat dan terus menerus, akan
lebih membantu kerja uterus dalam mengompresi pembuluh darah
dan proses hemostatis. Proses ini akan membantu menurunkan
tinggi fundus uteri. Hal ini karena salah satu manfaat senam nifas
adalah mempercepat involusi uterus yang dapat diukur dari
penurunan tinggi fundus uteri (Sukaryati dan Maryunani, 2011).

3. Pengaruh Senam Nifas terhadap Perubahan Maternal Depressive


Symptoms
Kondisi maternal depressive symptoms berkaitan dengan
upaya adaptasi dan kemampuan koping terhadap peran baru bagi ibu
yang baru melahirkan bayinya. Pada minggu pertama maternal
depressive symptoms yang dialami umumnya berkaitan dengan
keluhan fisik yang dialami seperti nyeri pasca persalinan, kelelahan,
kurang nutrisi dan perubahan pola tidur.
Perubahan pola dan kecemasan serta merasa tidak mampu
menjadi ibu merupakan beberapa penyebab dari munculnya gejala
depresi pada minggu pertama. Terjadinya maternal depressive
symptoms pada awal masa postpartum juga dipengaruhi hormonal.
Perubahan kadar estrogen, progesteron, prolaktin dan estriol
dijelaskan beberapa ahli memiliki efek terhadap enzim otak seperti
serotonin yang berperan dalam suasana hati atau mood seseorang.
Dalam penelitian ini tidak dilakukan pemeriksaan hormonal.
Kejadian maternal depressive symptoms dalam penelitian ini
diukur pada minggu keempat postpartum. Skor EPDS pada
kelompok intervensi mengalami penurunan sedangkan pada
kelompok kontrol mengalami peningkatan. Maternal Depressive
Symptoms berkaitan dengan proses adaptasi alamiah yang dialami
setiap ibu postpartum. Ibu postpartum setelah melahirkan bayinya
akan melewati proses penyesuain fisik serta psikologis secara alami.

144
Beberapa fase dilewati setiap ibu setelah melahirkan bayi meliputi
fase ketergantungan (taking-in), fase transisi (taking-hold), fase
transisi (taking-hold) dan fase mandiri (letting go).
Pada bulan pertama seorang ibu melewati masa-masa
penting untuk beradaptasi dengan peran baru terhadap bayi yang
baru saja dilahirkan.
Konsep adaptasi yang dikemukakan oleh Roy dalam Tomey
and Alligod (2010) yang menjelaskan beberapa konsep adaptasi
yang dilalui seseorang terhadap perubahan dan adaptasi yang
dilewati individu terbagi menjadi dua yaitu respon adaptif dimana
terminologinya adalah individu dapat mencapai tujuan atau
keseimbangan tubuh terhadap perubahan yang dialami dan respon
maladaptif; dimana individu tidak dapat mengontrol dari
terminologi keseimbangan sistem tubuh manusia atau tidak dapat
mencapai tujuan yang ingin diraih. Kondisi ini mendekatkan
individu pada kondisi depresi .
Kondisi depresi pada ibu postpartum cenderung tidak terlihat
namun memiliki dampak yang negatif. Pengukuran kondisi
emosional ibu postpartum dilakukan sedini mungkin untuk
mendeteksi adanya gejala gangguan emosional. Pengukuran kondisi
psikologis ibu postpartum dalam hal ini maternal depressive
symptoms telah banyak dilakukan di berbagai negara termasuk
Indonesia. Instrumen yang dipakai bukan merupakan alat diagnosa
hanya untuk mengukur apakah ibu mengalami gejala depresif.
Dalam kuesioner Edinburgh Postnatal Depression Scale (EPDS)
yang berjumlah 10 pertanyaan dimana pertanyaan-pertanyaannya
berhubungan dengan labilitas perasaan, kecemasan (pertanyaan
pada no 3, 4 dan 5), perasaan bersalah dan pertanyaan no 10
merupakan pertanyaan yang menunjukkan keinginan bunuh diri
serta mencakup hal-hal lain yang terdapat pada maternal depressive
symptoms.
Maternal depressive symptoms mempengaruhi kemampuan
ibu secara emosional dan kognitif dalam berinteraksi dengan bayi
dan keluarga terutama pada kondisi depresi jangka panjang. Melihat
dampak serius dari kejadian maternal depressive symptoms
diperlukan intervensi yang dapat mengurangi maternal depressive
symptoms berupa farmakologi dan non farmakologi. Intervensi non
farmakologi merupakan alternatif untuk kondisi depresif. Salah
satunya adalah program exercise (latihan) yakni senam nifas

145
memiliki efek menurunkan stres, depresi dan kecemasan sehingga
bisa diterapkan pada ibu dengan maternal depressive symptoms.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Norman et al
(2010) dari 62 ibu postpartum yang teridentifikasi memiliki resiko
untuk mengalami depresi postpartum mengalami penurunan depresi
postpartum sebanyak 50% setelah diberikan intervensi senam nifas.
Senam nifas merupakan olahraga yang memiliki banyak manfaat
fisik dan psikologis. Senam nifas juga olahraga yang murah,
nyaman, hampir bebas dari efek samping dan senam nifas telah
terbukti efektif dalam mengurangi gejala depresi.
Pembagian sistem saraf otonom secara hirarkhi terdiri dari
saraf vagus bermielin (saraf sosial), saraf simpatis (mobilisasi fight
or flight) dan saraf vagus tidak bermielin (immobilisasi). Pada
keadaan normal, sistem saraf vagus bermielin menekan aktivitas
saraf simpatis dan saraf simpatis berperan dalam menghambat
bekerjanya sistem saraf vagus yang tidak bermielin. Apabila saraf
vagus bermielin mengalami gangguan fungsi, saraf simpatis
aktivitasnya meningkat, demikian pula apabila fungsi saraf simpatis
terganggu, saraf vagus tidak bermielin meningkat aktivitasnya.
Porges (2011) menyebutkan bahwa ada dua sistem motor
vagal. Sistem vagal pertama adalah vagus vegetatif yang berasal dari
dorsal motor nucleus dan berhubungan dengan passive reflexive
regulation fungsi-fungsi viseral. Sistem vagal lainnya adalah smart
vagus yang berasal dari nucleus ambigus dan berhubungan dengan
proses aktif atensi, gerakan, emosi dan komunikasi.
Selanjutnya dikatakan bahwa sistem vagal meliputi general
visceral efferent fibers yang mengatur otot polos dan jantung dan
special visceral efferent fibers yang mengatur otot-otot somatik
larynx, pharynx dan esofagus. Otot-otot somatik mengontrol
vocalization, sucking , menelan dan berkaitan dengan pernafasan.
Sistem vagal juga berhubungan dengan ekspresi wajah, mastikasi
dan head turning yang berperan dalam social engagement system.
Saraf vagus bermielin dengan demikian memiliki peran sosial dan
disebut vagal smart.
Saraf vagus bermielin juga merupakan saraf otonom yang
mendasari perilaku compassion (kasih sayang), yang bertolak
belakang dengan sub sistem saraf otonom lainnya yaitu perilaku
mempertahankan diri (defence) baik yang bersifat mobile (simpatis)
atau yang bersifat immobile (vagus tidak bermielin). Saraf vagus

146
yang tidak bermielin, berpusat di DMX (dorsal motor nucleus)
menginervasi organ-organ tubuh yang berada di bawah diafragma.
Serabut saraf vagus tidak bermielin berhubungan dengan
mekanisme defence (sistem pertahanan atau pemeliharaan
homeostasis) yang bersifat immobile. Saraf vagus yang tidak
bermielin serabutnya sebagian ada juga yang menuju ke jantung
yang dapat menimbulkan bradikardi (vasovagal respons) dan
asphyxia.
Vagus bermielin yang berasal dari nucleus ambigus dan
berhubungan dengan proses aktif atensi, gerakan, emosi dan
komunikasi. Selanjutnya dikatakan bahwa sistem vagal meliputi
general visceral efferent fibers yang mengatur otot polos dan jantung
dan special visceral efferent fibers yang mengatur otot-otot somatik
larynx, pharynx dan esofagus. Otot-otot somatik mengontrol
vocalization, sucking, menelan dan berkaitan dengan pernafasan.
Pada saat melakukan senam nifas ibu postpartum melakukan
pengendalian nafas secara sadar yaitu menarik nafas, menahan nafas
dan mengeluarkan nafas dengan cara ini dapat meningkatkan sistem
vagus bermielin melalui manipulasi nafas, sistem vagus bermielin
akan meningkat selama pernafasan. Dengan memperlambat
pernapasan melalui pernafasan mendalam, pernapasan secara sadar
dan memanjangkan napas kita, kita dapat mengaktifkan rem vagal
dan segera mendapatkan respon relaksasi . Setelah respon ini
dimulai dan maka respon saraf parasimpatis menjadi dominan,
selanjutnya dikatakan bahwa aktivitas saraf parasimpatis meningkat
dengan pola pernafasan lambat. Pernafasan lambat yang
dikendalikan, mengubah fungsi saraf otonom melalui serabut saraf
vagus aferen yang menuju ke central cholinergic system
mempengaruhi sistem limbik, talamus, korteks serebri (termasuk
korteks prefrontal), forebrain reward systems dan hipotalamus,
sehingga menginduksi emosi, kognisi dan kesadaran. Dengan waktu
dan latihan, pengendalian pernafasan secara sadar dapat digunakan
sebagai alat yang ampuh untuk meredakan stres dan mengelola
situasi interpersonal yang sulit.
Perubahan tubuh melalui napas kita memiliki kapasitas
untuk tidak hanya mengubah pola pikir kita, tetapi juga hubungan
kita dengan orang lain.

147
Prinsip proses penyembuhan menurut Porges ada tiga macam :

a. Perangsangan ringan lebih efektif bagi sistem saraf


b. Perlakuan dilaksanakan di tempat tenang
c. Regulasi brainstem merupakan fondasi bagi self-regulation
process (Hirsh, 2009).
Prinsip perbaikan fungsi saraf vagus bermielin dapat dilakukan
dengan cara memberikan perlakuan melalui portal dan hasilnya
dapat dinilai dengan adanya pergeseran peran saraf simpatis kembali
ke saraf parasimpatis, sehingga individu lebih fleksibel dalam
merespon perubahan yang terjadi di luarnya. Saraf vagus bemielin
menurunkan tonus simpatis ketika merespon stresor dan berperan
dalam kesehatan, pertumbuhan dan restorasi.

4. Pengaruh Senam Nifas Terhadap Penguatan Otot Perut Post Partum


Kehamilan merupakan suatu kehidupan seorang wanita yang
mana kehamilan akan membuat tubuh wanita berubah. Perubahan
fisik tersebuT sesungguhnya merupakan suatu mekanisme adaptasi
yang dilakukan tubuh untuk menghadapi dan mempersiapkan
berbagai kebutuhan pada waktu hamil dan melahirkan.
Bertambahnya berat badan dan membesarnya rahim menyebabkan
perubahan pada postur tubuh, yang biasanya memasuki trimester II
dan makin jelas pada trimester III. Perubahan pada postur tubuh
menyebabkan perubahan pusat gravitasi ke depan (Maryunani dan
Sukarti, 2011).
Selama kehamilan otot-otot abdomen secara bertahap akan
melebar atau melonggar seiring bertambahnya usia kehamilan hal
ini menyebabkan terjadinya pengurangan tonus otot dan akan
terlihat jelas pada periode post partum sehingga membuat dinding
otot perut menjadi lemah dan terjadi penurunan kekuatan otot perut
(Maryunani dan Sukarti, 2011).
Setelah melahirkan dinding abdomen masih lunak dan
kendor diakibatkan karena putusnya serat-serat elastic kulit distensi
yang berlangsung lama akibat membesarnya uterus selama
kehamilan. Proses persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan
berakhir dengan lahirnya plasenta secara lengkap (Verney, 2008).

148
Periode post partum ialah masa enam minggu sejak bayi
lahir sampai organ-organ reproduksi kembali pada keadaan normal
sebelum hamil. Senam nifas membantu memperbaiki sirkulasi
darah, memperbaiki sikap tubuh setelah hamil dan melahirkan,
memperbaiki tonus otot pelvis, dan otot vagina, memperbaiki
regangan otot tungkai bawah, dan memperkuat otot-otot dasar perut
dan dasar panggul. (suherni, 2009).
Salah satu upaya untuk mengembalikan keadaan normal
dan meningkatkan kekuatan otot perut adalah dengan olahraga.
Olahraga bermanfaat untuk meningkatkan stamina, meningkatkan
kekuatan otot, memperbaiki peredaran darah, menjaga kekuatan
otot serta memperbaiki kelenturan otot (Deka, 2008). Jenis olahraga
yang sesuai dengan kondisi ibu setelah melahirkan adalah senam
nifas.

149

Anda mungkin juga menyukai