Nutrisi adalah zat gizi yang terdapat pada makanan dan dibutuhkan oleh tubuh.
Nutrisi banyak dibutuhkan oleh banyak organisme untuk bisa tumbuh dan juga
berkembang dengan baik sehingga organisme tersebut bisa menjalankan tugasnya dengan
baik.
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh agar bisa menjalankan fungsi nutrisi
tersebut sebagai sumber energi. Energi inilah yang akan membuat makhluk hidup bisa
melakukan aktivitas dan kegiatan sehari-harinya.
Nutrisi adalah kebutuhan utama bagi pasien yang mengalami malnutrisi, pasien yang
mengalami kritis nutrisi enteral.
Nutrisi merupakan sebuah proses yang terjadi pada tubuh manusia dimana tubuh
manusia memerlukan makanan dalam pembentukan energi dan sumber kekuatan.
Nutrisi adalah zat energi yang dibutuhkan dalam mempertahankan kesehatan, menjaga
pertumbuhan dan juga membuat organ bisa menjalankan tugasnya secara normal.
Nutrisi sangat dibutuhkan untuk kesehatan ibu hamil dan juga janinnya. Terutama nutrisi
yang ada pada vitamin dan juga mineral.
Nutrisi yang ada pada protein berfungsi sebagai pembentuk sel-sel darah merah bagi
janin dan ibu hamil. Ibu hamil yang kekurangan nutrisi terutama nutrisi protein akan
mengalami anemia. Darah merah dalam ibu hamil dibagi menjadi dua yaitu untuk janin yang
dikandungnya dan juga untuk dirinya sendiri. Jika kekurangan protein tentu ibu hamil akan
mengalami anemia.
Nutrisi bermanfaat dalam pembentukan energi bagi ibu hamil. Dalam masa-masa
ngidam, ibu hamil selalu menolak makanan yang masuk ke dalam tubuhnya. Oleh sebab itu,
ibu hamil yang ngidam akan terasa lemas sepanjang hari. Hal itu dikarenakan ibu hamil
kekurangan nutrisi berupa karbohidrat / zat energi. Agar tetap memiliki energi ibu hamil tetap
dipaksa untuk makan makanan yang bernutrisi agar tidak lemas dan lesu.
Nutrisi bermanfaat dalam membentuk cadangan energi di dalam tubuh ibu hamil.
Sehingga ibu hamil yang tidak mengkonsumsi karbohidrat sekalipun jika memiliki cadangan
energi yang cukup masih memiliki energi untuk melakukan aktivitas.
Nutrisi bermanfaat dalam pembentukan dan penyempurnaan kulit janin. Fungsi tersebut
akan ditemukan pada nutrisi vitamin A, vitamin A juga sangat bermanfaat bagi pertumbuhan
tulang janin.
Nutrisi yang ada pada vitamin C bermanfaat dalam mempercepat penyerapan zat besi
dalam tubuh. Zat besi bermanfaat dalam memproduksi sel-sel darah merah. Sehingga sel
darah merah atau hemoglobin ibu hamil dalam jumlah yang cukup. Batas HB bagi ibu hamil
minimal adalah 11,5.
Nutrisi yang ditemukan dalam vitamin D sangat bermanfaat bagi penyerapan kalsium
bagi ibu hamil dan janin. Manfaat kalsium bagi ibu hamil dalam memperkuat tulang ibu hamil
dan pembentukan tulang bagi janin. Ibu hamil akan menanggung kandungan yang semakin
berat, oleh sebab itu diperlukan tulang yang kuat dan kokoh untuk menanggung
kandungannya tersebut.
Nutrisi berfungsi sebagai pembentukan saraf pusat pada janin, membentuk migrasi dari
sel-sel otak, pembetukan sistem pembuluh darah dan juga pembentukan arteri.
Nutrisi bermanfaat bagi pembentukan gigi janin. Sehingga ketika bayi lahir nanti
pertumbuhan giginya tidak akan terganggu atau tumbuh dengan lambat.
Nutrisi yang ditemukan pada vitamin B sangat bermanfaat bagi pembentukan sistem
jantung agar dapat berfungsi secara normal.
Nutrisi yang ada pada asam folat sangat diperlukan oleh janin dikarenakan dengan
asam folat tersebut ibu hamil akan terhindar dari anemia megaloblastik dan juga bermanfaat
dalam menurunkan kadar bernama homosistein dalam darah ibu hamil. Ibu hamil rentan
untuk terkena gejala eklamsia dan juga preeklamsia, sehingga diperlukan asam folat untuk
menghindari gejala tersebut. Gejala tersebut banyak yang menyebabkan ibu hamil
mengalami kematian setelah melahirkan. Untuk janin, manfaat asam folat berfungsi sebagai
pembentukan sumsum di bagian tulang belakang serta tabung otak janin. Asam folat juga
bermanfaat untuk mengurangi resiko bayi lahir dengan kecacatan otak dan juga kecacatan
tulang belakang. Tidak hanya itu saja asam folat juga bermanfaat untuk menghindari bayi
4
dengan bibir sumbing, keterbelakangan mental atau down sindrome dan bayi lahir dengan
cacat fisik.
Kapan Nutrisi Diperlukan?
Setelah mengetahui fungsi dan peran dari nutrisi untuk ibu hamil maupun janin. Sekarang yang
menjadi pertanyaan adalah kapan nutrisi tersebut diperlukan. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut, mari kita bermain logika. Janin di dalam tubuh ibu hamil tidak akan berhenti bernafas,
janin tidak akan berhenti tumbuh dan berkembang menjadi lebih besar. Maka selama itulah janin
memerlukan nutrisi sebagai penunjang pertumbuhannya dan perkembangan janin agar menjadi
normal dan sehat.
Pemenuhan Nutrisi Berdasarkan Trimesternya
Meskipun nutrisi selalu diperlukan bagi ibu hamil, ternyata ada waktu tertentu dalam pemenuhan
nutrisi bagi ibu hamil dan janin.
Trimester 1 : Minggu 1 12
Trimester 3 : Minggu 29 40
Pada minggu pertama sampai dengan minggu keempat (perkembangan janin 1 bulan),
ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang mengandung kalori seperti daging merah dan
5
daging unggas. Kalori diperlukan agar tubuh memiliki energi yang cukup dan agar janin yang
tengah terbentuk bisa berkembang pesat. Jumlah kalori yang harus dikonsumsi minimal
2000 Kcal per harinya.
2.
Minggu kelima dan minggu keenam ibu hamil masih akan mengalami muntah dan mual.
Mengkonsumsi sayuran hijau yang dibuat menjadi soup dalam keadaan hangat bisa menjadi
pilihan makanan bagi ibu hamil. Banyak vitamin dan juga mineral yang terkandung dalam
sayuran hijau sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
3.
Pada minggu ketujuh dan kedelapan (perkembangan janin 2 bulan) janin akan
mengalami pembentukan rangka dan tubuh janin. Untuk menunjang pembentukan tulang
tersebut dibutuhkan kalsium sebanyak 1000 miligram per harinya.
4.
Pada minggu kesembilan ibu hamil membutuhkan vitamin C dan Asam folat yang
banyak. Jumlah asam folat yang harus dikonsumsinya adalah 0,6 miligram per harinya.
5.
Pada minggu kesepuluh ibu hamil membutuhkan nutrisi berupa protein yang
mengandung asam amino yang tinggi. Asam amino ini bermanfaat untuk membentuk otak
pada janin, bisa dikombinasikan dengan DHA dan juga kolin agar janin dapat memproduksi
sel otak lebih sempurna.
6.
Pada minggu kedua belas (perkembangan janin 3 bulan) ibu hamil membutuhkan nutrisi
yang tinggi. Nutrisi itu ada pada vitamin. Fungsinya adalah untuk menghindari bayi lahir
dengan cacat. Vitamin yang dibutuhkan adalah vitamin A, vitamin B1, B3, B2 dan juga B6.
Jumlah yang harus dikonsumsi per hari adalah 60 gram per hari.
6
Kandungan pun juga akan semain besar. Ibu hamil bisa mencermati setiap perkembangannya
dan perkembangan tersebut didukung dengan pemenuhan nutrisi yang tepat.
Pada minggu ketiga belas sampai dengan minggu keenam belas (perkembangan janin 4
bulan) ibu hamil memerlukan asupan makanan sebanyak 3000 kalori setiap harinya. Kalori
tersebut bermanfaat dalam tambahan energi bagi ibu hamil. Janin akan mengalami
pembentukan sistem saraf pusat. Pada minggu ini, ibu hamil sebaiknya jangan
mengkonsumsi cokelat, teh dan juga kafein. Hal itu dilarang karena memiliki risiko untuk
mengganggu perkembangan di saraf pusat.
Pada minggu ketujuh belas sampai dengan minggu keduapuluh tiga ibu hamil harus
mengkonsumsi banyak serat. Serat bisa ditemukan pada sayur dan buah. Ibu hamil juga
harus minum air putih minimal 8 gelas per hari maksimal 10 gelas per hari agar tidak
kekurangan cairan dan mencegah sembelit. Mengkonsumsi sebanyak 100 gram manfaat zat
besi dan juga vitamin C sangat dianjurkan dalam minggu ini karena bermanfaat untuk
pembentukan sel darah merah. Sel darah merah itu bermanfaat untuk pembentukan jantung
dan juga perkembangan sistem dari peredaran darah janin.
Pada minggu keduapuluh empat sampai dengan minggu keduapuluh delapan ibu hamil
dilarang untuk mengkonsumsi garam yang berlebih. Jika hal ini terjadi kaki bengkak saat
hamil. Konsumsilah nutrisi yang mengandung omega-3 dan juga vitamin E. Fungsinya
adalah membantu kecerdasan otak janin dan juga sebagai zat antioksidan bagi tubuh ibu
hamil. Jumlah yang harus dikonsumsinya adalah sebanyak 80 gram per hari.
Trimester Ketiga
Trimester ini merupakan trimester akhir dari kehamilan. Saat memasuki masa kehamilan ini, ibu
hamil membutuhkan banyak nutrisi untuk menyiapkan persalinan. Nutrisi tersebut juga
bermanfaat dalam mengatasi beban yang kian berat namun juga menyiapkan energi yang akan
digunakan buat persalinan kelak. Oleh sebab itu pemenuhan nutrisi dalam masa ini tidak boleh
dikesampingkan. Ibu hamil harus menjaga kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Dalam dua bulan terakhir sebelum persalinan, otak janin bisa tumbuh dengan cepat sekali.
Kalori adalah nutrisi yang dibutuhkan ibu hamil sebelum proses persalinan tiba. Jumlah
kalori yang dibutuhkan adalah sebanyak 70 ribu sampai dengan 80 ribu kalori per harinya.
Pertambahan kalori ini juga dibutuhkan pada 20 minggu terakhir, jumlah tambahan kalori
yang dibutuhkan adalah sebanyak 285-300 kalori per harinya. Pada tahap ini kalori
dibutuhkan untuk pertumbuhan jaringan pada janin tentunya pertumbuhan pada plasenta
janin. Kalori juga bermanfaat untuk menambah volume darah dan juga caitran ketuban bagi
ibu hamil.
Piridoksin atau vitamin B6 bermanfaat bagi ibu hamil untuk melakukan reaksi kimia
sebanyak 100 kali atau bahkan lebih. Vitamin B6 juga bermanfaat dalam membantu
metabolisme ibu hamil untuk memproduksi asam amino, lemak, sel darah merah serta
pembentukan karbohidrat. Kebutuhan vitamin B6 ini harus tercukupi sebanyak 2,2 miligram
per harinya.
Yodium sangat dibutuhkan oleh ibu hamil dalam trimester ini. Yodium berfungsi untuk
membentuk senyawa bernama tiroksin. Senyawa tiroksin sangat bermanfaat untuk
mengontrol metabolisme pembentukan dari sel baru. Kekurangan senyawa ini bisa membuat
ibu hamil pertumbuhan otaknya terganggu, janin bisa tumbuh dengan kerdil. Sebaliknya jika
terlalu banyak mengkonsumsi yodium, senyawa tiroksin akan lebih banyak di dalam tubuh.
Akibatnya adalah janin akan memiliki ukuran yang besar. Bagi ibu hamil sebaiknya
mengkonsumsi yodium dalam batas ideal. Batas ideal mengkonsumsi yodium sebanyak 175
mikrogram per harinya.
Dalam trimester ketiga kebutuhan akan vitamin B1, vitamin B2 dan juga vitamin B3 harus
ditingkatkan dan dicukupi. Deretan ketiga vitamin tersebut bisa berfungsi untuk membantu
enzim dalam mengatur metabolisme dari sistem pernafasan janin dan juga pembentukan
energi bagi janin. Dalam seharinya ibu hamil dituntut untuk mengkonsumsi vitamin B1
sebanyak 1,2 miligram, untuk konsumsi vitamin B2 per harinya sebanyak 1,2 miligram per
hari sedangkan untuk vitamin B3 jumlah konsumsi per harinya harus sebanyak 11 miligram
per hari. (Baca juga : cara mengatasi sesak nafas saat hamil)
Air juga sangat dibutuhkan bagi ibu hamil. Ibu hamil harus lebih banyak mengkonsumsi
air putih minimal 12 gelas per hari atau setara dengan 1,5 liter air. Cairan yang berasal dari
air putih sangat bermanfaat untuk membentuk sel baru bagi janin, mengatur suhu tubuh janin
di dalam kandungan dan juga melarutkan zat metabolisme yang tinggi.
Ikan Salmon
Ikan salmon merupakan sumber protein tinggi. Seperti yang dibahas sebelumnya protein sangat
bermanfaat bagi ibu hamil. Ikan salmon selain mengandung protein tinggi juga mengandung
nutrisi berupa omega-3 yang sangat bermanfaat bagi ibu hamil.
2.
Ubi Jalar
Ubi jalar adalah salah satu makanan yang dibutuhkan bagi ibu hamil. Ubi jalar mengandung
vitamin A yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Selain Vitamin A, ubi jalar juga memiliki
kandungan asam folat, tinggi serat serta kandungan vitamin C yang banyak.
3.
Biji Gandum
Biji gandum sangat bermanfaat bagi ibu hamil karena tinggi serat dan juga bernutrisi. Di dalam
gandum juga terdapat vitamin E, selenium dan juga fitonutrien. Selenium dan fitonutrien
merupakan senyawa yang bisa melindungi sel-sel janin supaya dapat berkembang dengan baik
dan tidak mudah rusak.
4.
Telur
Telur adalah salah satu nutrisi yang sangat bermanfaat bagi tubuh ibu hamil. Telur juga memiliki
nutrisi berupa protein yang cukup bagi ibu hamil. Di dalam satu butir telur selain mengandung
9
protein tinggi namun juga memiliki kalori yang tinggi. Kalori di dalam satu butir telur sebanyak 90
kalori. Sedangkan kalori tersebut merupakan nutrisi yang harus ada dan dipenuhi oleh ibu hamil
di setiap trimesternya. Telur juga memiliki lebih dari 12 vitamin dan juga mineral. Zat yang
dibutuhkan ibu hamil seperti kolin juga ada di dalam telur. Omega-3 pun juga ada di dalam telur.
Bisa dikatakan bahwa telur merupakan makanan dengan sumber nutrisi lengkap yang
dibutuhkan bagi ibu hamil.
5.
Sayuran Hijau
Sayur adalah sumber nutrisi lengkap yang harus selalu dipenuhi oleh ibu hamil. Sayuran yang
berwarna hijau sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Sayur kaya akan serat dan juga vitamin. Sayur
yang harus selalu dikonsumsi oleh ibu hamil seperti bayam, kangkung, brokoli dan juga sawi. Di
dalam sayur tersebut terdapat vitamin A, vitamin C, vitamin K serta folat yang dibutuhkan oleh
ibu hamil.
6.
Daging tanpa lemak memiliki lemak tidak jenuh dan lemak baik yang bermanfaat bagi ibu hamil
untuk pembentukan cadangan energi.
7.
Buah
Buah yang tidak menjadi pantangan bagi ibu hamil sangat bermanfaat bagi ibu hamil. Di dalam
buah mengandung banyak vitamin, mineral serta kandungan serat yang tinggi. Buah juga kaya
akan antioksidan yang bermanfaat bagi ibu hamil dalam menangkal radikal bebas.
8.
Kacang almond dan susu tanpa lemak merupakan sumber kalsium yang sangat dibutuhkan bagi
ibu hamil. Seperti yang dibahas sebelumnya kalsium sangat bermanfaat pertumbuhan tulang
dan gigi bagi janin, serta pembentukan saraf dan menjaga kesehatan saraf. Susu bisa
menghindarkan ibu hamil agar tidak terkena osteoporosis. Oleh sebab itulah kebutuhan akan
kalsium harus selalu terpenuhi.
10
9.
Kacang Merah
Kacang merah merupakan sumber zat besi yang sangat bermanfaat bagi pembentukan sel-sel
darah merah. Sel-sel darah merah sangat bermanfaat untuk mencegah ibu hamil terkena
amenia.
10.
Di dalam tomat dan lobak terdapat vitamin A, vitamin B6, vitamin C dan juga vitamin D. Vitamin
tersebut merupakan vitamin yang sangat dibutuhkan oleh ibu hamil. Manfaatnya sangat besar
bagi ibu dan janin misalnya dalam membantu metabolisme ibu hamil dalam mencukupi protein,
lemak dan juga karbohidrat.
11.
Nasi
Nasi merah sangat baik dikonsumsi oleh ibu hamil. Ibu hamil harus memiliki energi yang cukup
untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Agar tidak lemas kebutuhan karbohidrat harus selalu
terpenuhi. Yang harus diingat adalah nasi merah lebih baik dibandingkan dengan nasi putih. Nasi
putih memiliki kadar glukosa tinggi yang tidak baik bagi perkembangan janin di dalam
kandungan.
Malnutrisi
Malnutrisi adalah penyakit kekurangan gizi yang bisa terjadi pada janin dan juga ibu hamil.
Akibatnya adalah ibu hamil dan janin bisa sangat rentan terkena berbagai penyakit. Organ janin
pun tidak bisa berfungsi secara sempurna akibat malnutrisi.
11
2.
Karena kurang dalam mengkonsumsi nutrisi, ibu hamil akan melahirkan bayi dengan berat badan
rendah. Bayi jika berat badannya rendah akibatnya adalah janin harus berada di inkubator untuk
meningkatkan berat badannya.
3.
Karena kekurangan nutrisi selama kehamilan, janin yang akan dilahirkan oleh ibu hamil akan
memiliki IQ yang rendah. Hal itu dikarenakan nutrisi yang bermanfaat untuk perkembangan saraf
pusat dan kecerdasan otak janin tidak terpenuhi.
4.
Down Sindrome
Karena selama kehamilan nutrisi tidak terjaga, janin selama ada di dalam kandungan dan
setelah dilahirkan akan tumbuh dengan melambat. Selain itu bayi juga akan memiliki penglihatan
buruk, kesulitan dalam belajar serta memiliki anemia.
6.
Jika ibu hamil kurang dalam mencukupi asupan nutrisi akibatnya adalah ibu hamil akan merasa
lemas dan tidak berenergi.
7.
Jika kekurangan nutrisi berupa zat besi dan beberapa nutrisi yang bermanfaat dalam
pembentukan sel darah merah. Bisa mengakibatkan ibu dan janin yang dikandung mengalami
anemia. Akibatnya adalah setelah persalinan ibu hamil harus melakukan transfusi darah untuk
memperbaiki sel darah merah yang keluar saat masa persalinan. Janin yang dikandung pun juga
akan anemia.
12
Itulah beberapa akibat dari kekurangan nutrisi, untuk menghindari itu semua sebaiknya mulai
dari sekarang ibu hamil mulai memperhatikan kebutuhan gizi nutrisi ibu hamil.
NUTRISI
LANSIA
1.
PengertianGizi
Bagilansiapemenuhankebutuhangizi
yang
pada
Lansia
diberikandenganbaikyang
dapatmembantudalam
proses
beradaptasiataumenyesuaikandiridenganperubahanperubahanyangdialaminyase
lainitudapatmenjagakelangsunganpergantianselseltubuhsehinggadapatmemperp
anjangusia. 2. Tujuan Gizi pada Lansia a. Menjadikan lansia yang dapat terpenuhi
akan
kebutuhan
gizinya
b.
Terpenuhinyakebutuhanjasmani,
rohani,
yang
konsumsi
terlalu
makanan
pedas.
yang
b.
Batasiminum
terlalu
asin.
kopi
c.
13
Makananmengandungzatbesiseperti
dagingrendahlemak,
:kacang-kacangan,
bayam,
hati,
telur,
dansayuranhijau.
d.
Lebihdianjurkanuntukmengolahmakanandengancaradikukus,
direbus,
KEBUTUHAN
GIZI
PADA
LANSIA
1.
Berkurangnyakemampuanmencernamakananakibatkerusakangigiatauompong. 2.
Berkurangnyainderapengecapanmengakibatkanpenurunanterhadapcita
rasa
Rasa
laparmenurun,
asamlambungmenurun.
5.
Gerakanususataugerak
MASALAH
GIZI
PADA
Giziberlebihpadalansiabanyakterjadi
LANSIA
1.
di
Giziberlebih
negara-
negarabaratdankotakotabesar.Kebiasaanmakanbanyakpadawaktumudamenyeba
bkanberatbadanberlebih,
apalaipadalansiapenggunaankaloriberkurangkarenaberkurangnyaaktivitasfisik.Ke
biasaanmakanit
usulituntukdiubahwalaupundisadariuntukmengurangimakan.
Kegemukanmerupakansalahsatupencetusberbagaipenyakit,
:penyakitjantung,
kencingmanis,
dandarahtinggi.
Gizikurangseringdisebabkanolehmasalah-masalah
misalnya
2.
Gizikurang
social
ekonomidanjugakarenagangguanpenyakit.Bilakonsumsikaloriterlalurendahdari
yang
dibutuhkanmenyebabkanberatbadankurangdari
yang
tidakdapatdiperbaiki,
dayatahanterhadappenyakitmenurun,
akibatnyarambutrontok,
kemungkinanakanmudahterkenainfeksi.
14
Selingan Papais 2 bungkus Siang - Nasi - Semur - Pepes tahu - Sayur bayam Pepaya - 1 Piring - 1 Potong - 1 Bungkus - 1 Mangkok - 1 Buah Selingan - Kolak
Pisang - 1 Mangkok Malam - Mie Baso - Pepaya - 1 Mangkok - 1 Buah 3.
Kekurangan
vitamin
Bilakonsumsibuahdansayurandalammakanankurangdanditambahdengankekuran
gan
protein
dalammakananakibatnyanafsumakanberkurang,
minimal
minggusekali,
waspadaipeningkatan
BB
mingguberesikoterhadapkelebihanberatbadandanpenurunanberatbadanlebihdari
0.5 Kg /minggumenunjukkankekuranganberatbadan. b. Menghitungberatbadan
ideal padadewasa : Rumus :Beratbadan ideal = 0.9 x (TB dalam cm 100)
Catatanuntukwanitadengan TB kurangdari 150 cm danpriadengan TB kurangdari
160 cm, digunakanrumus : Beratbadan ideal = TB dalam cm 100 Jika BB
lebihdari ideal artinyagiziberlebihJika BB kurangdari ideal artinyagizikurang 2.
Kekurangankalori protein Waspadailansiadenganriwayat : Pendapatan yang
kurang,
kurangbersosialisasi,
hidupsendirian,
kehilanganpasanganhidupatauteman,
pemasangangigipalsu
yang
kesulitanmengunyah,
kurangtepat,
seringmangkonsumsiobat-obatan
nafsumakanberkurang,
makanan
sulituntukmenyiapkanmakanan,
yang
yang
mangganggunafsumakan,
ditawarkantidakmengundangselera.
Karenahalinidapatmenurunkanasupan
protein
bagilansia,
akibatnyalansiamenjadilebihmudahsakitdantidakbersemangat.
vitamin
3.
Kekurangan
Biasanyaterjadipadalansia
kurangmendapatkanpaparansinarmatahari,
yang
jarangatautidakpernahminumsusu,
D.
PERENCANAAN
MAKANAN
UNTUK
LANSIA
Perencanaanmakansecaraumum
1.
Makananharusmengandungzatgizidarimakanan
terdiridari
:zattenaga,
Perludiperhatikanporsimakanan,
yang
beranekaragam,
zatpembangundanzatpengatur.
yang
2.
janganterlalukenyang.
Porsimakanhendaknyadiaturmeratadalamsatuharisehinggadapatmakanlebihserin
gdenganporsi yang kecil.Contohmenu :Pagi : Buburayam Jam 10.00 : Roti Siang :
Nasi, pindangtelur, sup, papaya Jam 16.00 : NagasariMalam : Nasi, sayurbayam,
15
tempegoreng,
pepesikan,
danpisang.
3.
Banyakminumdankurangigaram,
denganbanyakminumdapatmemperlancarpengeluaransisamakanan,
danmenghindarimakanan
yang
terlaluasinakanmemperingankerjaginjalsertamencegahkemungkinanterjadinyada
rahtinggi. 4. Batasimakanan yang manis-manisataugula, minyakdanmakanan
yang
berlemaksepertisantan,
mentegadll.
5.
Bagipasienlansia
yang
penuaannyasudahlebihlanjutperludiperhatikanhalhalsebagaiberikut
prose
:
dan
goring-gorengan
Bilakesulitanmengunyahkarenagigirusakataugigipalsukurangbaik,
makananharuslunak/lembekataudicincang
Makandalamporsikeciltetapisering
untukmerangsanggerakanususdanmenambahnafsumakan.
Makananmengandungzatbesiseperti
dagingrendahlemak,
:kacang-kacangan,
bayam,
hati,
dansayuranhijau.
Lebihdianjurkanuntukmengolahmakanandengancaradikukus,
ataudipanggangkurangimakanan
yang
7.
telur,
8.
direbus,
digoreng
PerencanaanmakanuntukmengatasiperubahansalurancernaUntukmengurangiresi
kokonstipasidanh
emoroid
1.
Sarankanuntukmengkonsumsimakananberserattinggisetiaphari,
sepertisayurandanbuahbuahansegar, roti dansereal. II. PEMENUHAN NUTRISI
UNTUK LANSIA Lansia berisiko tinggi mengalami masalah nutrisi. Hal ini cukup
beralasan sehingga prevelansi yang tinggi mengenai masalah nutrisi pada lansia
ini telah menjadi sorotan dalam sejumlah survei (DHSS, 1997; Coates, 1985;
Lehman, 1889) karna terdapat fakta bahwa sebagian besar lansia di komunitas
mengalami masalah nutrisi. A. Gizi tepat untuk lansia B. Dengan memperhatikan
prinsip-prinsip kebutuhan gizinya yaitu kebutuhan energi memang lebih rendah
dari pada usia dewasa muda (turun sekitar 5-10%), kebutuhan protein sebesar 1
gr/kg BB, kebutuhan lemak berkurang, kebutuhan karbohidrat cukup (sekitar
50%), kebutuhan vitamin dan mineral sama dengan usia dewasa muda. Atau
dengan cara praktis melihat di DKGA (Daftar Kecukupan Gizi yang Dianjurkan) C.
Menu yang disajikan untuk lansia harus mengandung gizi yang seimbang yakni
mengandung sumber zat energi, sumber zat pembangun dan sumber zat
pengatur. Dalam hal ini kita bisa mengacu pada makanan empat sehat lima
sempurna. D. Karena lansia mengalami kemunduran dan keterbatasan maka
16
konsistensi dan tekstur atau bentuk makanan harus disesuaikan. Sebagai contoh
: gangguan pada gigi (gigi tanggal/ompong), maka bentuk makanannya harus
lunak, misal nasi ditim, lauk pauk dicincang (ayam disuwir, daging sapi
dicincang/digiling) E. Makanan yang kurang baik bagi lansia adalah makanan
berlemak tinggi seperti seperti jerohan (usus, hati, ampela, otal dll), lemak
hewan, kulit hewan (misal kulit ayam, kulit sapi, kulit babi dll), goreng-gorengan,
santan kental. Karena seperti prinsip yang disebutkan tadi bahwa kebutuhan
lemak lansia berkurang dan pada lansia mengalami perubahan proporsi jaringan
lemak. Hal ini bukan berarti lansia tidak boleh mengkonsumsi lemak. Lansia
harus
mengkonsumsi
lemak
namun
dengan
catatan
sesuai
dengan
kebutuhannya. Sebagai contoh misalnya bila menu hari ini lauknya sudah
digoreng, maka sayurannya lebih baik sayur yang tidak bersantan seperti sayur
bening, sayur asam atau tumis. Bila hari ini sayurnya bersantan maka lauknya
dipanggang, dikukus, dibakar atau ditim. F. Lansia harus diberi pengertian untuk
mengurangi atau kalau bisa menghindari makanan yang mengandung garam
natrium yang tinggi. Contoh bahan makanan yang mengandung garam natrium
yang tinggi adalah garam dapur, vetsin, daging kambing, jerohan, atau makanan
yang banyak mengandung garam dapur misalnya ikan asin, telur asin, ikan
pindang. Mengapa lansia harus menghindari makanan yang mengandung garam
natrium yang tinggi ? Hal ini dikarenakan pada lansia mudah mengalami
hipertensi. Hal ini, seperti yang dijelaskan tadi bahwa elastisitas pembuluh darah
telah menurun dan terjadi penebalan di dinding pembuluh darah yang
mengakibatkan mudahnya terkena hipertensi. Selain itu indera pengecapan pada
lansia mulai berkurang, terutama untuk rasa asin, sehingga rasa asin yang
cukup-pun terasa masih kurang bagi mereka, lalu makanan ditambah garam
yang banyak, hal ini akan meningkatkan tekanan darah pada lansia. Jadi kita
memang perlu sampaikan kepada lansia bahwa panduan rasa asinnya tidak bisa
lagi dipakai sebagai ukuran, karena bila dengan panduan asin dari lansia, untuk
kita yang belum lansia akan terasa asin sekali. G. Lansia harus memperbanyak
makan buah dan sayuran, karena sayur dan buah banyak mengandung vitamin,
mineral dan serat. Lansia sering mengeluhkan tentang konstipasi/susah buang
air besar, nah dengan mengkonsumsi sayur dan buah yang kaya akan serat
maka akan melancarkan buang air besar. Untuk buah, utamakan buah yang bisa
dimakan dengan kulitnya karena seratnya lebih banyak. Dengan mengkonsumsi
sayuran dan buah sebenarnya lansia tidak perlu lagi mengkonsumsi suplemen
makanan. H. Selain konsumsi sayur dan buah, Lansia harus banyak minun air
17
putih. Kebutuhan air yakni 1500 2000 ml atau 6 -8 gelas perhari. Air ini sangat
besar artinya karena air menjalankan fungsi tubuh, mencegah timbulnya
penyakit di saluran kemih seperti kencing batu, batu ginjal dan lain-lain. Air juga
sebagi pelumas bagi fungsi tulang dan engselnya, jadi bila tubuh kekurangan
cairan maka fungsi, daya tahan dan kelenturan tulang juga berkurang. Air juga
berguna untuk mencegah sembelit, karena untuk penyerapan makanan dalam
usus memerlukan air. Tujuh Tip Makanan Sehat bagi Lansia Asupan makanan
untuk orang lanjut usia (lansia) tentu berbeda dengan orang yang lebih muda.
Selain kemampuan organ pencernaan yang mulai berubah, kebutuhan nutrisi
pun berubah. Maklum, sejumlah potensi penyakit dengan mudah datang di masa
tua. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menu
makanan bagi lansia, sebagaimana ditulis dalam situs Perhimpunan Dokter
Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. 1 Membuat masakan dengan bumbu yang
tidak merangsang, seperti pedas atau asam, karena dapat mengganggu
kesehatan lambung dan alat pencernaan. 2. Mengurangi pemakaian garam,
yakni tidak lebih dari 4 gram per hari, untuk mengurangi risiko tekanan darah
tinggi. 3. Mengurangi santan, daging yang berlemak, dan minyak agar kolesterol
darah tidak tinggi. Memperbanyak makanan yang berkalsium tinggi, seperti susu
dan ikan. Pada orang lanjut usia, khususnya ibu-ibu yang menopause, sangat
perlu mengkonsumsi kalsium untuk mengurangi risiko keropos tulang. 4.
Memperbanyak makanan berserat, seperti sayuran mentah, agar pencernaan
lancar dan tidak sembelit. 5. Mengurangi konsumsi gula dan makanan yang
mengandung karbohidrat tinggi agar gula darah normal, khususnya bagi
penderita kencing manis agar tidak terjadi komplikasi lain. 6. Menggunakan
sedikit minyak untuk menumis dan kurangi makanan yang digoreng. Perbanyak
makanan yang diolah dengan dipanggang atau direbus karena makanan tersebut
mudah dicerna. 7. Membuat masakan yang lunak dan mudah dikunyah sehingga
kesehatan gigi terjaga. ENAM KIAT BERPUASA NYAMAN UNTUK LANSIA Pola
makan orang yang berpuasa akan berbeda dari pola makan sehari-hari.
Pengurangan kalori membuat banyak yang khawatir para manula tidak sanggup
menjalani puasa di bulan Ramadan. Sebentar lagi kita akan memasuki bulan
puasa tips yang kami berikan di bawah ini semoga bermanfaat untuk kaum kaum lansia. 1. Asupan Cairan Konsumsi cairan 30-50 cc/kg per hari atau setara
dengan delapan sampai sepuluh gelas untuk mencegah kekurangan cairan. Dr.
Eddy menjelaskan, takaran atau porsi mengonsumsi cairan saat puasa. "Untuk
mencegah kekurangan cairan, sebaiknya mengonsumsi 8-10 gelas sehari dengan
18
takaran 2 gelas saat berbuka, 3-4 gelas setelah tarawih, 1 gelas sebelum sahur
dan 1-2 gelas saat sahur," paparnya. 2. Pola Makan Dr. Eddy menganjurkan
sebaiknya makan berat setelah salat maghrib, diawali berbuka dengan yang
manis untuk membatalkan. Pola makan juga diatur saat berpuasa, menurut Dr.
Eddy membagi persentase kalori dalam 3 tahap. "Pola makan sebaiknya diatur,
saat sahur konsumsi 40 persen kalori, 50 persen saat berbuka (dibagi sebelum
dan sesudah salat maghrib) dan 10 persen sesudah tarawih," jelasnya. 3. Hindari
Es Konsumsi Air atau jus buah antara berbuka dan sebelum tidur. Hindari terlalu
banyak es karena dapat menahan rasa kenyang dan konsumsi makanan lengkap
akan menurun. 4. Gizi Seimbang Komposisi gizi harus seimbang, batasi makanan
yang digoreng dan tinggi kandungan lemak. Batasi makanan yang lebih cepat
dicerna seperti gula. 5. Saat Sahur dan berbuka Saat Sahur: Batasi minuman teh
atau kopi, dianjurkan mengonsumsi makanan yang lambat dicerna dan tinggi
akan serat. Saat Berbuka: Dianjurkan konsumsi kurma, karena mengandung gula
serat, karbohidrat, kalium dan magnesium. Pisang baik dikosumsi karena sumber
kalium, magnesium dan karbohidrat. 6.Kontrol Kesehatan Cukup konsumsi
vitamin dan mineral. Waspadai terjadinya kekurangan cairan. Kontrol ke dokter
sebelum puasa.
19
Proses menua
Proses menua dapat terlihat secara fisik dengan perubahan yang terjadi pada tubuh dan berbagai organ
serta penurunan fungsi tubuh serta organ tersebut. Perubahan secara biologis ini dapat mempengaruhi
status gizi pada masa tua. Antara lain :
Massa otot yang berkurang dan massa lemak yang bertambah, mengakibatkan juga jumlah
cairan tubuh yang berkurang, sehingga kulit kelihatan mengerut dan kering, wajah keriput
serta muncul garis-garis menetap. Oleh karena itu, pada lansia seringkali terlihat kurus.
Penurunan indera penglihatan akibat katarak pada lansia sehingga dihubungkan dengan
kekurangan vitamin A, vitamin C dan asam folat. Sedangkan gangguan pada indera
pengecap dihubungkan dengan kekurangan kadar Zn yang juga menyebabkan menurunnya
nafsu makan. Penurunan indera pendengaran terjadi karena adanya kemunduran fungsi sel
syaraf pendengaran.
Dengan banyaknya gigi yang sudah tanggal, mengakibatkan gangguan fungsi mengunyah
yang dapat berdampak pada kurangnya asupan gizi pada usia lanjut.
Penurunan mobilitas usus, menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan seperti perut
kembung, nyeri yang menurunkan nafsu makan, serta susah BAB yang dapat menyebabkan
wasir.
Kemampuan motorik menurun, selain menyebabkan menjadi lamban, kurang aktif dan
kesulitan menyuap makanan, juga dapat mengganggu aktivitas kegiatan sehari-hari.
Pada usia lanjut terjadi penurunan fungsi sel otak, yang menyebabkan penurunan daya
ingat jangka pendek, melambatnya proses informasi, kesulitan berbahasa, kesulitan
mengenal benda-benda, kegagalan melakukan aktivitas yang mempunyai tujuan (apraksia)
dan gangguan dalam menyususn rencana, mengatur sesuatu, mengurutkan, daya abstraksi,
yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam emlakukan aktivitas sehari-hari yang disebut
dimensia atau pikun. Gejala pertama adalah pelupa, perubahan kepribadian, penurunan
20
kemampuan untuk pekerjaan sehari-hari dan perilaku yang berulang-ulang, dapat juga
disertai delusi paranoid atau perilaku anti sosial lainnya.
Akibat proses menua, kapasitas ginjal untuk mengeluarkan air dalam jumlah besar juga
bekurang. Akibatnya dapat terjadi pengenceran natrium sampai dapat terjadi hiponatremia
yang menimbulkan rasa lelah.
Incontinentia urine (IU) adalah pengeluaran urin diluar kesadaran merupakan salah satu
masalah kesehatan yang besar yang sering diabaikan pada kelompok usia lanjut, sehingga
usia lanjut yang mengalami IU seringkali mengurangi minum yang dapat menyebabkan
dehidrasi.
Secara psikologis pada usia lanjut juga terjadi ketidakmampuan untuk mengadakan
penyesuaian terhadap situasi yang dihadapinya, antara lain sindrom lepas jabatan yang
mengakibatkan sedih yang berkepanjangan
Metabolisme basal menurun, kebutuhan kalori menurun, status gizi lansia cenderung
mengalami kegemukan/obesitas
Fungsi pengecap/penciuman menurun/hilang, makan menjadi tidak enak dan nafsu makan
menurun, akibatnya lansia menjadikurang gizi (kurang energi protein yang kronis)
Penyakit periodontal (gigi tanggal), akibatnya kesulitan makan yang berserat (sayur,
daging) dan cenderung makan makanan yang lunak (tinggi klaori), hal ini menyebabkan
lansia cenderung kegemukan/obesitas
Penurunan sekresi asam lambung dan enzim pencerna makanan, hal ini mengganggu
penyerapan vitamin dan mineral, akibatnya lansia menjadi defisiensi zat-zat gizi mikro
Mobilitas usus menurun, mengakibatkan susah buang air besar, sehingga lansia menderita
wasir yang bisa menimbulkan perdarahan dan memicu terjadinya anemia
Sering menggunakan obat-obatan atau alkohol, hal ini dapat menurunkan nafsu makan
yang menyebabkan kurang gizi dan hepatitis atau kanker hati
21
Dimensia (pikun), akibatnya sering makan atau malah jadi lupa makan, yang dapat
menyebabkan kegemukan atau pun kurang gizi
22
gula-gula sederhana dan menggantinya dengan karbohidrat kompleks, yang berasal dari kacangkacangan dan biji-bijian yang berfungsi sebagai sumber energi dan sumber serat.
Vitamin dan mineral
Hasil penelitian menyimpulkan bahwa umumnya lansia kurang mengkonsumsi vitamin A, B1, B2, B6,
niasin, asam folat, vitamin C, D, dan E umumnya kekurangan ini terutama disebabkan dibatasinya
konsumsi makanan, khususnya buah-buahan dan sayuran, kekurangan mineral yang paling banyak
diderita lansia adalah kurang mineral kalsium yang menyebabkan kerapuhan tulang dan kekurangan zat
besi menyebabkan anemia. Kebutuhan vitamin dan mineral bagi lansia menjadi penting untuk
membantu metabolisme zat-zat gizi yang lain. Sayuran dan buah hendaknya dikonsumsi secara teratur
sebagai sumber vitamin, mineral dan serat.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti yang
hilang (dalam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan membersihkan ginjal
(membantu fungsi kerja ginjal). Pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6-8 gelas per hari.
MENU HARIAN UNTUK LANSIA
Para ahli gizi menganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari-hari hendaknya :
Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandung zat gizi sesuai dengan persyaratan kebutuhan
lansia.
Membatasi konsumsi lemak yang tidak kelihatan (menempel pada bahan pangan, terutama
pangan hewani)
Menghindari konsumsi garam yang terlalu banyak, merokok dan minuman beralkohol
Cukup banyak mengkonsumsi makanan berserat (buah-buahan, sayuran dan sereal) untuk
menghindari sembelit atau konstipasi
Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari
kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan dengan
kecukupan gizi yang dianjurkan dan menu makanannya disesuaikan dengan ketersediaan dan kebiasaan
makan tiap daerah.
Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep 4 sehat 5 sempuna atau
Konsep gizi seimbang, sebagai contoh
Kelompok makanan pokok (utama) : nasi (1 porsi= 200 gram)
Kelompok lauk pauk : daging (1 potong= 50 gram), tahu (1 potong = 25 gr)
Kelompok sayuran : bayam (1 mangkok = 1001 gr)
Kelompok buah-buahan : pepaya (1 potong = 100 gr) dan susu (1 gelas = 100 gr)
23
Kelompok makanan jenis makanan
Karbohidrat : nasi, jagung, ketan, bihun, biskuit, kentang, mie, roti, singkong, talas, ubi-ubian, pisang,
nangka, makaroni
Protein hewani : daging sapi, daging ayam, hati (ayam atau sapi), telur unggas, ikan, baso daging
Protein nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe, oncom
Buah-buahan : pepaya, belimbing, alpukat, apel, jambu biji, jeruk, mangga, nangka, pisang, awo,
sirsak, semangka
Sayuran : bayam, buncis, beluntas, daun pepaya, daun singkong, katuk, kapri, kacang panjang, kecipir,
sawi, wortel, selada
Makanan jajanan : bika ambon, dadar gulung, getuk lindri, apem, kroket, kue putu, risoles
Susu : susu kambing, susu kedelai, skim
10 Langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia
1. Menciptakan pola makan yang baik, kemudian bersahabat dengannya
Cobalah menciptakan suasana yang menyenangkan di meja makan semenarik mungkin sehingga dapat
menimbulkan selera
2. Memperkuat daya tahan tubuh
Makanlah makanan yang mengandung zat gizi yang mengandung zat gizi yang penting untuk kekebalan,
seperti : biji-bijian utuh, sayuran berdaun hijau, makanan laut.
3. Mencegah tulang agar tidak menjadi keropos dan mengerut
Santaplah makanan yang mengandung vitamin D. Pada usia diatas 60 tahun kemampuan penyerapan
kalsium menurun, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam tubuh, contoh makanan sumber
vitamin D adalah susu
4. Memastikan agar saluran pencernaan tetap sehat, aktif dan teratur
Karena itu harus makan sedikitnya 20 gram makanan yang mengandung serat, seperti biji-bijian, jeruk
dan sayuran yang berdaun hijau tua
5. Menyelamatkan penglihatan dan mencegah terjadinya katarak
Santaplah makanan yang mengandung vitamin C, E dan B karoten (antioksidan), seperti : sayuran
berwarna kuning dan hijau, jeruk sitrun dan buah lain
6. Mengurangi resiko penyakit jantung
Yaitu dengan membatasi makanan berlemak yang banyak mengandung kolesterol dan natrium dan
harus banyak makan makanan yang kaya vitamin B6, B12, asam folat, serat yang larut, kalsium dan
aklium, seperti biji-bijian utuh, susu tanpa lemak, kacang kering daging tidak berlemak, buah, termasuk
nanas dan sayuran.
7. Agar ingatan tetap baik dan sistem syaraf tetap bagus, harus banyak makan vitamin B6, B 12 dan
asam folat
8. Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan rendah lemak dan
kaya akan karbohidrat kompleks
9. Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur
24
Dengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan menurut porsi
masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.
10. Tetaplah berlatih
Kecukupan gizi
Kebutuhan gizi lansia setiap individu sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor dibawah ini
Umur
Jenis kelamin
Postur tubuh
Pekerjaan
Iklim/suhu udara
lingkungan
Angka kecukupan energi dan zat gizi yang dianjurkan untuk manula dalam sehari
Pola susunan makanan untuk manula dalam sehari
KOMPOSISI
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Energi (kal)
1960
1700
Protein (gram)
50
44
Vitamin A (RE)
600
700
KELOMPOK JENIS PANGAN PER JUMLAH PORSI DALAM
Thiamin (mg)
0,8
0,7
MAKANAN
PORSI
SEHARI
Riboflavin (mg)
1,0
0,9
LAKI-LAKI PEREMPUAN
Niasin (mg)
8,6
7,5
Bahan pokok Nasi
3
2
Vitamin B12 (mg)
1
1
(1 piring=200
gr) 150
Asam folat (mcg)
170
Vitamin C (mg)
40
30
Lauk pauk
(1 ptg=50gr)
Kalsium
(mg) Daging
500
500 1,5
Fosfor (mg)
Tahu (1
ptg=25 gr)450 5
500
Besi (mg)
Sayuran
Seng
(mg)
13
Bayam15
2
4
16
15 1,5
1,5
150
Buah-buahan Pepaya
(1 ptg=100 gr)
susu
Skim
(1 gls=100 gr)
MENU
PORSI
Pagi
Roti-telur-susu
1 tangkep 1 gelas
Selingan
Papais
2 bungkus
Siang
Nasi
1 piring
Semur
1 potong
Pepes tahu
1 bungkus
Sayur bayam
1 mangkok
25
Pisang
1 buah
Selingan
Kolak pisang
1 mangkok
Malam
Mie baso
1 mangkok
Pepaya
1 buah
Sumber
Pedoman tata laksana gizi usia lanjut untuk tenaga kesehatan. 2003. Direktorat gizi masyarakat DJBKM.
Depkes RI
H E A LT H Y
POLITICS
H IS TO RY
LIFESTYLE
HOME
ABOUT
26
Tentang
Kesederhanaan
Ilmu
Knowledge And Experience ^_^
BAB II
PENDAHULUAN
2.1 Gizi pada Usia Lanjut
Penuaan seringkali diiringi dengan munculnya berbagai gangguan kesehatan, mulai dari
gangguan metabolisme hingga penurunan daya tahan tubuh. Salah satunya cara mengatasinya
adalah dengan mengatur pola makan. Menurut pakar nutrisi, kebutuhan energi dan kapasitas
pencernaan akan menurun di usia tua (50 tahun ke atas). Karena itu, lansia dianjurkan mengurangi
asupan kalori.
Apabila seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya utama adalah
mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada kondisi optimum agar kualitas
hidupan yang bersangkutan tetap baik. Perubahan status gizi pada lansia disebabkan perubahan
27
lingkungan maupun kondisi kesehatan. Perubahan ini akan makin nyata pada kurun usia dekade 70an. Faktor lingkunagn antara lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi yang terjadi akibat
memasuki masa pensiun dan isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya meninggal.
Faktor kesehatan yang berperan dalan perubahan status gizi antara lain adalah naiknya insidensi
penyakit degenerasi maupun non-degenerasi yang berakibat dengan perubahan dalam asupan
makanan, perubahan dalam absorpsi zat-zat gizi di tingkat jaringan, dan beberapa kasus dapat
disebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus diminim para lansia oleh karena penyakit yang sedang
dideritanya.
Apabila seseorang berhasil mencapai usia lanjut, maka salah satu upaya
utama adalah mempertahankan atau membawa status gizi yang bersangkutan pada
kondisi optimum agar kualitas hidupan yang bersangkutan tetap baik. Perubahan status
gizi pada lansia disebabkan perubahan lingkungan maupun kondisi kesehatan.
Perubahan ini akan makin nyata pada kurun usia dekade 70-an. Faktor lingkunagn antara
lain meliputi perubahan kondisi sosial ekonomi yang terjadi akibat memasuki masa
pensiun dan isolasi sosial berupa hidup sendiri setelah pasangannya meninggal. Faktor
kesehatan yang berperan dalan perubahan status gizi antara lain adalah naiknya
insidensi penyakit degenerasi maupun non-degenerasi yang berakibat dengan
perubahan dalam asupan makanan, perubahan dalam absorpsi zat-zat gizi di tingkat
jaringan, dan beberapa kasus dapat disebabkan oleh obat-obat tertentu yang harus
diminim para lansia oleh karena penyakit yang sedang dideritanya.
Bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat membantu dalam
proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang dialaminya selain itu
dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat memperpanjang usia.
Kebutuhan kalori pada lansia berkurang karena berkurangnya kalori dasar dari kebutuhan fisik.
Kalori dasar adalah kalori yang dibutuhkan untuk malakukan kegiatan tubuh dalam keadaan istirahat,
misalnya : untuk jantung, usus, pernafasan dan ginjal.
Berdasarkan kegunaannya bagi tubuh, zat gizi dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1. Kelompok zat energi, termasuk ke dalam kelompok ini adalah :
Bahan makanan yang mengandung karbohidrat seperti beras, jagung, gandum, ubi, roti,
singkong dan lain-lain, selain itu dalam bentuk gula seperti gula, sirup, madu dan lain-lain.
Bahan makanan yang mengandung lemak seperti minyak, santan, mentega, margarine, susu
dan hasil olahannya.
28
Kelompok ini meliputi makanan makanan yang banyak mengandung protein, baik protein hewani
maupun nabati, seperti daging, ikan, susu, telur, kacangkacangan dan olahannya.
Usia tua hampir selalu datang bersama dengan kesengsaraan fisik, psikis, sosial, dan ekonomi.
Kekuatan, ketahanan, dan kelenturan otot rangka berkurang. Akibatnya, kepala dan leher terfleksi
kedepan sementara ruas tulang belakang mengalami pembengkokan(kifosis), panggul dan lutut juga
terfleksi sedikit. Keadaan tersebut menyebabkan postur tubuh terganggu. Kemunduran dan
kelemahan yang diderita oleh lansia seperti berikut ini :
1.
2.
3.
4.
5.
Defisiensi imonologis
6.
7.
8.
9.
Berkurangnyaindera pengecapan mengakibatkan penurunan terhadap cita rasa manis, asam, asin
dan pahit
29
-
Gerakan usus atau gerakan peristaltik melemah dan biasanya menimbulkan konstipasi
Pemantauan status nutrisi pada lansia dapat di lakukan dengan cara penimbangan berat
badan. Penimbangan BB dilakukan secara teratur minimal 1 minggu sekali, waspadai peningkatan BB
atau penurunan BB lebih dari 0.5 Kg/minggu. Peningkatan BB lebih dari 0.5 Kg dalam 1 minggu
beresiko terhadap kelebihan berat badan dan penurunan berat badan lebih dari 0.5 Kg /minggu
menunjukkan kekurangan berat badan. Menghitung berat badan ideal pada dewasa dapat dilakukan
menggunakan rumus :
Berat badan ideal = 0.9 x (TB dalam cm 100)
Catatan untuk wanita dengan TB kurang dari 150 cm dan pria dengan TB kurang dari 160 cm,
digunakan rumus :
Berat badan ideal = TB dalam cm 100
Jika BB lebih dari ideal artinya gizi berlebih, Jika BB kurang dari ideal artinya gizi kurang
30
b. Dapat terjadi peningkatan frekuensi pernafasan dan kedalaman pernafasan (normal : 14 20
x/mnt)
c. Peningkatan frek. denyut nadi (normal : 60-100 x/mnt), nadi lemah dan halus
d. Tekanan darah menurun
- Pemeriksaan Fisik :
a. Kulit kering dan agak kemerahan
b. Lidah kering dan kasar
c. Mata cekung
d. Penurunan BB yang terjadi scr tiba2/drastis
e. Turgor kulit menurun (Lansia kurang akurat)
- Perilaku :
a. Penurunan kesadaran
b. Gelisah
c. Lemah
d. Pusing
e. Tidak nafsu makan
f. Mual dan muntah
g. Kehausan (pada lansia kurang signifikan)
- Terjadi penurunan jumlah urin
31
- Pemeriksaan fisik :
a. Turgor kulit meningkat (lansia kurang akurat)
b. Edema
c. Peningkatan BB secara tiba-tiba
d. Kulit lembab
- Perilaku :
a. Pusing
b. Anoreksia / tidak nafsu makan
c. mual muntah
-Peningkatan jumlah urin (jika ginjal masih baik)
2. Gizi kurang
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah social ekonomi dan juga karena gangguan
penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan berat badan kurang
dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan protein menyebabkan kerusakan-kerusakan
sel yang tidak
dapat diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan
akan mudah terkena infeksi.
3. Kekurangan vitamin
Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan kurang dan ditambah dengan
32
kekurangan protein dalam makanan akibatnya nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit
kering, penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.
2.3 Kebutuhan Nutrisi pada Lansia
Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktifitas biologis tubuhnya.
Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami
memang sudah menurun.
1.
Kalori
Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa kecepatan metabolisme basal pada orang-orang berusia
lanjut menurun sekitar 15-20%, disebabkan berkurangnya massa otot dan aktivitas. Kalori (energi)
diperoleh dari lemak 9,4 kal, karbohidrat 4 kal, dan protein 4 kal per gramnya. Bagi lansia komposisi
energi sebaiknya 20-25% berasal dari protein, 20% dari lemak, dan sisanya dari karbohidrat.
Kebutuhan kalori untuk lansia laki-laki sebanyak 1960 kal, sedangkan untuk lansia wanita 1700 kal.
Bila jum lah kalori yang dikonsumsi berlebihan, maka sebagian energi akan disimpan berupa lemak,
sehingga akan timbul obesitas. Sebaliknya, terlalu sedikit, maka cadangan energi tubuh akan
digunakan, sehingga tubuh akan menjadi kurus.
2.
Protein
Untuk lebih aman, secara umum kebutuhan protein bagi orang dewasa per hari adalah 1 gram
per kg berat badan. Pada lansia, masa ototnya berkurang. Tetapi ternyata kebutuhan tubuhnya akan
protein tidak berkurang, bahkan harus lebih tinggi dari orang dewasa, karena pada lansia efisiensi
penggunaan senyawa nitrogen (protein) oleh tubuh telah berkurang (disebabkan pencernaan dan
penyerapannya kurang efisien). Beberapa penelitian merekomendasikan, untuk lansia sebaiknya
konsumsi proteinnya ditingkatkan sebesar 12-14% dari porsi untuk orang dewasa. Sumber protein
yang baik diantaranya adalah pangan hewani dan kacang kacangan.
3.
Lemak
Konsumsi lemak yang dianjurkan adalah 30% atau kurang dari total kalori yang dibutuhkan.
Konsumsi lemak total yang terlalu tinggi (lebih dari 40% dari konsumsi energi). Dapat menimbulkan
penyakit atherosclerosis (penyumbatan pembuluh darah kejantung). Juga dianjurkan 20% dari
konsusi lemak tersebut adalah asam lemak tidak jenuh (PUFA=poly unsaturated faty acid). Minyak
nabati merupakan sumber asm lemak tidak jenuh yang baik, sedangkan lemak hewan banyak
mengandung asam lemak jenuh.
33
4.
5.
6.
Air
Cairan dalam bentuk air dalam minuman dan makanan sangat diperlukan tubuh untuk mengganti
yang hilang (dalmam bentuk keringat dan urine), membantu pencernaan makanan dan membersikan
ginjal ( membantu fungsi kerja ginjal ). pada lansia dianjurkan minum lebih dari 6 8 perhari.
2.4
Para ahli gizi mengganjurkan bahwa untuk lansia yang sehat, menu sehari hari hendaknya :
- Tidak berlebihan, tetapi cukup mengandunrg zat gizi sesuai dengan persyratan kebutuhan lansia.
- Bervariasi jenis makanan dan cara olahnya
34
- Membatasi
konsumsi
lemak
yaang
tidak
kelihatan
menempel
pada
bahan
pangan,
Susunan makanan sehari-hari untuk manula hendaknya tidak terlalu banyak menyimpang dari
kebiasaan makanan, serta disesuaikan dengan keadaan psikologisnya. Pola makan disesuaikan
dengan kecukupan gizi yang di anjurkan dan menu makanannya disesuaikan dengan ketersediaan
dan kebiasaan makan tiap daerah.
Menu makanan manula dalam sehari dapat disusun berdasarkan konsep 4 sehat 5
sempurna atau konsep gizi seimbang, sebagai contoh :
Kelompok
Makanan
Porsi
Bahan pokok
Wanita
35
Daging (1 ptg= 50
gram),
Lauk
1,5
1,5
1,5
Tahu (1 potong= 25
gram)
Bayam (1
mangkok= 100
gram)
Sayuran
Pepaya (1 ptg=100
gram)
Buah-buahan
Susu
Berikut ini langkah-langkah agar dapat hidup lebih lama, sehat, dan berarti untuk lansia:
1.
2.
3.
4.
5.
36
6.
7.
Agar ingatan tetap baik dan sistem saraf tetap bagus, harus banyak makan vitmin B6, B12 dan
asam folat.
8.
Mempertahankan berat badan ideal dengan jalan dengan jalan tetap aktif secara fisik, makan
rendah lemak dankaya akan karbohidrat kompleks.
9.
Menjaga agar nafsu makan tetap baik dan otot tetap lentur
Dengan jalan melakukan olah raga aerobik (berjalan atau berenang). Olah raga dilakukan menurut
porsi masing-masing usia serta tingkat kebugaran setiap orang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Masalah gizi yang dihadapi lansia berkaitan erat dengan menurunnya aktifitas biologis tubuhnya.
Konsumsi pangan yang kurang seimbang akan memperburuk kondisi lansia yang secara alami
memang sudah menurun.
Oleh karena itu, bagi lansia pemenuhan kebutuhan gizi yang diberikan dengan baik dapat
membantu dalam proses beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang
dialaminya selain itu dapat menjaga kelangsungan pergantian sel-sel tubuh sehingga dapat
memperpanjang usia.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari kekurangan pada pembahasannya
dikarenakan oleh berbagai macam faktor seperti keterbatasan pemikiran dan pengetahuan kami.
Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat diperlukan demi penyempurnaan
pada pembuatan makalah berikutnya.
37
DAFTAR PUSTAKA
Abrams, Barbara.(1989). Maternal Nutrition In Maternal Fetal Medicine:Principles and
Practice. Creasy, Robert K, and Resnic, Robert (ed). 2nd ed. WB Souders Company, Phila
Delphia.
Amoa, betty and rubian, lydia. Lodine Status of Pregnant Woman In Lae. Asia Pacific Journal of
Nutrition (2000) 9(1) :33-35.
Anomin. Gizi Indonesian. 1990,14 (2): 85-110
Darmojo, R. Boedhi.,dkk.1999. Buku Ajar Geriatri. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perawat harus memiliki pemahaman dasar nutrisi guna mendidik dan memberikan asuhan
keperawatan untuk kesehatan klien sesuai dengan kebutuhan nutrisi klien atau masalahnya.
Mata kuliah ini akan mempersiapkan perawat memberikan asuhan keperawatan sehubungan
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi klien. Setelah perkuliahan ini mahasiswa memperoleh
38
39
bagaimana
perawat
membantu
klien
dalam
merencanakan
diet,
BAB II
PEMBAHASAN
2.1Pengertian
Beberapa pengertian dari nutrisi, diantaranya adalah:
a.
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides).
b. Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian
dan Gregar 1985).
40
c.
Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya.
d. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan
dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
e.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
2.2 Jenis-Jenis Nutrien
Jenis-jenis Nutrien diantaranya adalah:
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari
glukosa, fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh
sukrosa (glukosa + fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
Karbohidrat
kompleks
(amilum)
adalah
polisakarida
karena
disusun
banyak
molekul glukosa.
Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna
oleh tubuh dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume
feces.
b. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak
Fungsi lemak :
sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan
9 kal/gr.
Perlindungan.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul
rasa lapar kembali segera setelah makan.
c.
Protein
41
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur
nutrien kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzimenzim proteolitik. Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh
usus.
Fungsi protein adalah:
Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan
proses pengausan yang normal.
Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus
dalam tubuh yaitu enzim, hormon dan haemoglobin.
d. Vitamin
Vitamin
adalah
bahan
organic
yang
tidak
dapat
dibentuk
oleh
tubuh
dan
Vitamin larut air yaitu vitamin B dan C (tidak disimpan dalam tubuh jadi harus ada didalam
diet setiap harinya).
e.
Pembentukan garam-garam yang larut dan mengendalikan komposisi cairan tubuh ; contoh
Na, Cl (ekstraseluler), K, Mg, P (intraseluler).
42
Tidak hanya berindikasi kurangnya asupan nutrisi tetapi juga terhadap asupan makanan yang
berlebihan. Malnutrisi sebagai akibat meningkatnya lemak, natrium, dan kilokalori dapat
meningkatkatkan terjadinya penyakit jantung, peningkatan tekanan darah, dan kegemukan.
Banyak orang yang mengkonsumsi banyak kilokalori yang dapat menyebabkan banyaknya
penyimpanan
lemak,
peningkatan
berat
badan,
dan
bahkan
kegemukan.
Obesitas adalah istilah yang digunakan disaat berat badan 15 sampai 20 % diatas berat badan
ideal terhadap tinggi badan, gender dan usia.
Pemberian nutrisi untuk klien kegemukan ditetapkan dengan cara keseimbangan asupan
kilokalori dengan junmlah energi diperlukan untuk proses tubuh dan aktifitas fisik. Jika klien
mengkonsumsi diet tinggi lemak, natrium, atau berbagai zat makanan, makan penanganannya
termasuk nasehat mengurangi asupan makanan.
Tetapi juga menurunnya asupan makanan akan menyebabkan malnutrisi (berkurangnya
kilokalori atau menurunnya berberapa atau satu dari nutrisi tertentu) atau katabolisme yang
berlebihan. Salah satunya adalah nafsu makan yang berkurang akan berakibat jelek pada
terjadinya malnutrisi. Jika asupan makanan dapat ditingkatkan dan malnutrisi tidak terjadi
lagi, maka nafsu makan juga akan meningkat.
Klien yang berisiko malnutrisi pada orang tua, sendiri dirumah,atau kurang bergerak. Juga
yang mengalami injury, pembedahan, trauma tau penyakit kronik yang dapat menurunkan
nafsu
makan.
Penurunan nafsu makan dapat disebabkan oleh faktor psikologis sebagaimana juga faktor
fisik. Masalah fisik yaitu:
1. Mual dan muntah
Mual dan muntah adalah gejala-gejala yang sering terjadi dan perlu diobservasi oleh perawat.
Mual dan muntah dapat disebabkan oleh masalah emosional (bulimia, stres), masalah fisik
(kemoterapi, infeksi) atau kombinasi keduanya. Disaat pusat muntah di medulla oblongata
terstimulasi, muntah (peristaltik balik) dapat terjadi. Muntah yang memancar, saat isi
lambung sangat penuh atau tanda-tanda gangguan gastrointestinal misalnya obstruksi usus
pada bayi. Pemberian nutrisi pada klien bergantung dari beratnya muntah.Jika berat, makanan
cair perlu dipertimbangkan. Makanan dingin dan atau makan dan temperatur ruangan perlu
dipertimbangkan.. Makanan yang hangat akan menrangsang timbulnya nafsu makan marena
rangsang aromanya. Hindari makanan yang digoreng, makanan berminyak, bumbu atau
makanan berlemak agar dihindari. Demikian juga perlu diperhatikan perawatan mulut untuk
meningkatkan keinginan untuk makan. Cairan intra vena dan pemberian antiemetik (obat
43
yang mengurangi muntah) perlu direkomendasikan. Nause dan muntah dapat meningkatkan
terjadinya anoreksia.
2. Anoreksia
Anaoreksia adalah berkurangnya nafsu makan dengan ketidak inginan berusaha makan
dimana asupan melalui oral berkurang. Banyak penyakit yang dapat menyebabkan anoreksia,
secara nyata bahwa anoreksia merupakan tanda pertama yang sering ditemukan pada
seseorang yang sakit. Demam gangguan sensasi rasa, dan mudah kenyang juga dapat
menyebabkan anoreksia. Gangguan dalam saluran cerna dapat meningkatkan perasaan penuh
setelah makan walaupun makannya sedikit. Berbagai kondisi yang dapat menurunkan proses
pencernaan oleh digestive juices, antara lain atrofi mukosa pencernaan, hambatan
pengosongan lambung juga dapat mengkonstribusi terjadinya anoreksia. Pengaruh pemberian
obat, juga faktor emosional dapat menyebabkan anoreksia. Pemberian makanan akan
menstimulasi nafsu makan klien. Memberikan makana melalui oral diperlukan, tetapi
kadang-kadang harus melalui enteral atau parenteral.
3. Nyeri uluh hati
Disebut juga gastroesophageal reflux, adalah gangguan yang sering pada gastrointestinal,
terutama pada orang tua. Reflux terjadi rata-rata 30 menit sampai 1 jam setelah makan.
Kehamilan, semangat kerja yang berlebihan, hiatus hernia (sebagian dari lambung masuk
melalui diaphragma), jumlah makan yang banyak, makan yang berlemak dapat menyebabkan
nyeri uluh hati. Perubahan pola hidup dan kebiasaan perlu dipertimbangkan untuk dilakukan.
Menunggu setelah 2 jam selesai makan lalu berbaring akan memungkinkan peningkatan asam
lambung akan menurun dan selanjutnya nyeri akan berkurang. Klien tidak boleh makan
berlebihan, banyak makanan berarti juga produk asam lambung akan meningkat dan
meningkatkan tekanan lambung. Makanan coklat, pepermint, makanan asam, alkohol, nikotin
akan mestimulasi produksi asam dan akan membuka katup lambung yang menungkinkan
makanan akan kembali ke esophagus. Meninggikan kepala di tempat tidur dengan gaya
gravitasi akan akan mempertahnkan asam lambung. Makanan rendah lemak, diet tinggi
proein perlu direkomendasikan. Lemak dapat memicu terbukanya katup lambung, sedangkan
protein
menutup
katup
lambung.
Antasid
dapat
disarankan
untuk
menetralisir
keasaman lambung.
Jenis-jenis malnutrisi diantaranya adalah:
1. Defisiensi Nutrien, contohnya: kurang makan buah dan sayur menyebabkan kekurangan
vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.
44
2. Marasmus adalah kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya pembongkaran lemak
tubuh dan otot. Gambaran klinis, atropi otot, menghilangnya lapisan lemak subkutan,
kelambatan pertumbuhan, perut buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.
3. Kwashiorkor adalah kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau disebabkan
karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan cidera dan infeksi). Ciricirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun, atropi otot, anemia ringan, perubahan
pigmentasi pada kulit dan rambut.
A. Efek Malnutrisi pada System Tubuh
Efek malnutrisi pada system tubuh diantaranya adalah:
a.
Neurologis/temperatur regulasi
Menurunkan metabolisme dan suhu basal tubuh.
b. Status
mental
Apatis,
depresi,
mudah
terangsang, penurunan
fungsi
kognitif,
kesulitanpengambilan keputusan.
c.
Sistem imun
Produksi sel darah putih Resiko terhadap penyakit infeksi bila leukosit turun.
f.
mempersingkat
waktu
transit,
meningkatkan pertumbuhan
bakteri,
diare,mengurangi peristaltik.
h. Sistem urinaria Atropi ginjal, mengubah filtrasi dan keseimbangan cairan dan elektrolit.
i.
Sistem hati dan empedu Mengurangi penyimpanan glukosa, mengurangi produksi glukosa
dari asam amino, mengurangi sintesa protein.
2.4 Perencanaan Makanan
Hidangan makanan umumnya direncanakan untuk memberikan campuran berbagai jenis
makanan yang sesuai dengan selera tetapi pengetahuan gizi harus diterjemahkan dalam halhal praktis tersebut.
Pedoman diet dapat diwujudkan dalam cara-cara berikut ini :
Makanlah berbagai ragam makanan. Cara ini akan menjamin bahwa diet anda
mengandung semua nutrien dalam jumlah yang memadai.
45
Meningkatkan kandungan serat dan pati dalam diet dengan makanan lebih banyak beras
tumbuk, kentang, sayur dan buah-buahan.
Mengurangi kandungan garam dalam diet dengan mengurangi makanan hasil olahan dan
tidak membubuhkan bumbu secara berlebihan.
1. Makanan Bayi
ASI merupakan makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya
perlu ASI sebagai makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersamasama makanan
mereka. 4-12 bulan mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa
memakan makanan orang dewasa.
Daftar Makanan Bayi
Susu ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu formula. ASI atau susu
formula.
Sereal dan roti Sereal dicampur dengan susu. Dilanjutkan dengan roti dan sereal lainnya..
Dilanjutkan dengan sereal bayi sampai 18 bulan.
Buah dan sayur dijus lunak, buah dn sayur yang sudah dimasak. Sayur dan buah bisa
diberikan 4 kali sehari termasuk jus.
Daging dan sumber protein lain. Daging giling dan daging yang dipotong, daging sapi, telur,
ikan, kacang, polong-polongan, keju. Daging ataupun protein diberikan 2 kali sehari.
Susu, 2 atau 3 kali dalam 1 hari. Dalam I kali minum kira-kira setengah gelas.
Sereal dan roti ; 4 kali atau lebih dalam 1 hari.1 kali pemberian kira-kira '/2-1 potong roti
atau '/2 gelas bubur.
Sayur dan buah-buahan, 4 kali atau lebih dalam 1 hari. Itu meliputi sekurang-kurangnya 1
kali atau lebih pemberian jeruk dan 1 kali pemberian sayuran hijau/kuning.
3. Anak Sekolah
46
Anak sekolah membutuhkan jumlah yang sama dengan penyediaan makanan dasar yang
dibutuhkan oleh anak usia preschool. Tapi kebutuhan lebih banyak dari anak preschool.
Contoh :
Susu satu gelas, daging 6-8 potong, sayur 1/3 - 1/2 gelas, roti 1 - 2 iris, sereal '/2 - 1
mangkok.
4. Adolesence
Remaja membutuhkan energi untuk kebutuhan mereka dan didalam makanannya
membutuhkan susu, daging, sayuran hijau dan kuning. Orang tua dianjurkan memberikan
sayur dan buah.
5. Dewasa Muda
Harus terjadi keseimbangan antara intake makanan dengan jumlah kalori yang keluar,
khususnya pada wanita hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui membutuhkan :
Protein
Besi
Seng 5 mg lebih banyak dari kebutuhan seharinya untuk pembentukan jaringan baru.
Penurunan peristaltik
47
Berkurangnya sirkulasi
BB turun
Pedoman nutrisi untuk manula menurut Raab dan Raab:
a.
Mengurangi konsumsi lemak dengan minum susu rendah lemak, memakan lebih banyak
unggas-unggasan dan ikan dari pada daging merah. Batas porsi daging adalah 4-6 ons
perhari. Tambahan lemak yang terbatas dari butter, margarin, dan salad berminyak.
b. Konsumsi makan penutup seperti buah segar atau kalengan, puding yang dibuat dari susu
rendah lemak lebih baik dari pada mengkonsumsi pie, biscuit, cake atau es krim.
c.
Yakinkan bahwa intake daging, unggas, ikan, telur dan keju cukup, karena konsumsi
makanan ini berkurang pada manula.
d. Karena toleransi glukosa menurunkan konsumsi karbohidrat komplek seperti roti, sereal,
beras, pasta, kentang dan kacang-kacangan lebih baik dari makanan yang banyak
mengandung gula.
e.
Mengkonsumsi sekitar 800 mg kalsium untuk mencegah kerapuhan tulang. Susu dan produkproduknya seperti keju, yoghurt, sup krim, puding susu, produk susu yang dibekukan adalah
sumber kalsium yang utama.
f.
g. Diet rendah garam pada manula yang menderita hipertensi dan penyakit kardiovaskuler.
Hindari sup kalengan, kecap, mustar, garam, rokok dan lain-lain.
h. Penggunaan aspirin dapat menurunkan intake daging dan kebutuhan zat besi akan meningkat.
i.
j.
Memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi dan mengurangi
penggunaan zat-zat laxatif.
Makanan sebaiknya :
a.
48
c.
Menyedikan
zat-zat
makanan
yang
penting,
baru
kemudian
yang
bergula/karbohidrat.
d. Tidak menyediakan teh, kopi pada sore dan malam hari yang dapat membuat insomnia.
2.7 Penilian Status Gizi
Penilaian status gizi, perawat menggunakan ABCD (Anthropometric Biokimia Clinical sign
Dietary history).
Pengukuran Anthropometrik
Mengukur besar dan komposisi tubuh. Efektif untuk mengetahui status protein dan kalori.
Meliputi pengukuran TB, BB, lipatan kulit dan lingkar lengan.
1. Lingkar pertengahan lengan atas
Untuk mengetahui massa otot lengan bawah horizontal, rileks (diletakkan pada paha).
Diambil garis tengah antara processus acromion (bahu) dengan processus olecranon pada
siku.
2. Lipatan kulit trisep
Indikasi lemak tubuh dan penyimpanan energi. Lipatan kulit terdiri dari jaringan subkutan,
tidak di bawah otot. Ditentukan titik tengah lengan atas bagian belakang, ditarik lurus sejajar
dengan tulang humerus. Diletakkan alat ukur (kaliper) di bawah jari yang mencubit, baru
diukur.
3. Lingkar otot lengan
Indikasi indeks protein tubuh. Lingkar otot lengan sama dengan lingkar pertenghan lengan
atas (mm) - (3,14 x lipatan kulit trisep (mm).
Data Biokimia
Deteksi malnutrisi subklinis. Sampel urin dan darah dapat dibuat untuk mengukur nutrien
atau metabolit (produk akhir enzim). Yang sering digunakan sekarang adalah;
Albumin Serum
Merupakan 50% total serum protein untuk keseimbangan cairan dan elektrolit, transpor
nutrien, hormon dan obat-obatan. Albumin berguna sebagai indikator kekurangan protein
yang berat. Karena dalam tubuh kita banyak albumin. Kerusakannya berlangsung lambat dan
perubahan konsentrasinya juga lambat. Kondisi yang mengakibatkan kekurangan albumin
49
seperti penyakit hati, kerusakan ginjal lanjut, infeksi, kanker, gangguan absorbsi. Di sini
tingkat serum albumin hanya digunakan sebagai suatu indikator beberapa protein tertentu.
Transferin
Adalah protin darah yang membawa besi dan mentranspornya ke seluruh tubuh. Jumlah
transferin adalah indikator yang paling sensitif untuk menentukan kekurangan protein dari
serum albumin karena transferin merespon lebih cepat terhadap perubahan intake protein dan
sedikit dalam tubuh. Transferin banyak diproduksi dalam hati. Jumah transferin yang
meningkat bila penyimpanan besi rendah. Jumlah transferin menurun bila penyimpanan besi
berlebih. Kondisi yang menurunkan jumlah transferin : penyakit hati, penyakit ginjal lanjut
dan luka bakar. Karena banyak laboratorium tidak mempunyai peralatan untuk memeriksa
transferin, secara langsung, perkiraan jumlah transferin klien dilakukan dengan Total IronBinding Capacity (TIBC). Tes TIBC lebih banyak digunakan karena lebih sensitif.
Keseimbangan Nitrogen
Digunakan untuk memperkirakan derajat protein yang sedang digunakan dan diubah dalam
tubuh. Tes untuk mengukur nitrogen adalah : Blood Urea Nitrogen (BUN), Urine Urea
Nitrogen (UUN). Untuk itu diperlukan pengumpulan urin 24 jam. Urea adalah produk akhir
utama metabolisme protein dan asam amino. Terbentuk dari detoksifikasi amonia oleh hati
dan ditranspor ke ginjal untuk diekskresi melalui urin. Konsentrasi urea di darah dan urin,
langsung dipengaruhi oleh intake dan kekurangan jumlah protein dalam tubuh, produksi ratarata urea di hati dan rata-rata bersihan urea di ginjal. Peningkatan BUN mungkin disebabkan
untuk kelebihan intake protein, dehidrasi berat, sakit parah dan malnutrisi, tetapi juga dapat
disebabkan ekskresi urea yang tidak adekuat berhubungan dengan penyakit ginjal atau
obstruksi urinary. Penurunan BUN dapat disebabkan oleh rendahnya protein dalam diet.
Peningkatan UUN dapat terjadi karena kelaparan berat.
Ekskresi Kreatinin
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari
fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka. Rata-rata pembentukkan
kreatinin berbanding langsung dengan total massa otot. Kreatinin dibersihkan dari aliran
darah oleh ginjal dan diekskresi di urin sebanding dengan pembentukannya. Ekskresi
50
kreatinin dikarenakan juga oleh refleks total massa otot. Pada atropi otot rangka karena
malnutrisi dapat menurunkan ekskresi kreatinin. Pengukuran kreatinin urin dengan
pengumpulan urin 24 jam. Standar ekskresi kreatinin dipengaruhi oleh jenis kelamin dan TB.
Standar ekskresi kreatinin ini digunakan dengan pengukuran kreatinin untuk menentukan
Creatinin Height Index (CHI) dalam persen. Contoh : CHI = 70 % artinya massa otot rangka
klien kira-kira 70 % diharapkan pada orang dengan ukuran tubuh yang sama.
Pengetahuan
Rendahnya pengetahuan tentang manfaat makanan bergiri dapat memengaruhi pola konsumsi
makan, hal tersebut dapat disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi
kesalahan pemenuhan kebutuhan gizi.
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan yang bernilai gizi tinggi, dapat
memengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe yang merupakan
sumber protein yang baik dan murah, tidak digunakan dalam makanan sehari-hari, karena
masyarakat menganggap bahwa mengonsumsi tempe dapat merendahkan derajat mereka.
c.
Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang buruk atau pantangan terhadap makanan tertentu dapat juga
memengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah, terdapat larangan makan pisang,
pepaya, bagi para gadis remaja. Padahal, makanan itu merupakan sumber vitamin yang baik.
Ada pula larangan makan ikan bagi anak-anak, karena ikan dianggap mengakibatkan
cacingan. Padahal, ikan mcrupakan sumber protein yang sangat baik bagi anak-anak.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
variasi makanan, sehingga tubuh tidak memperoleh rat-zat gizi yang dibutuhkan secara
cukup. Kesukaan dapat mengakibatkan banyak terjadi kasus malnutrisi pada rcmaja karcna
asupan gizinya tidak sesuai dengan yang dibutuhkan tubuh.
e.
Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi, penyediaan makanan bergizi,
membutuhkan dana yang tidak sedikit karena perubahan status gizi dipengaruhi oleh status
ekonomi. Dengan kata lain, orang dengan status ekonomi kurang biasanya kesulitan dalam
51
mcnyediakan makanan bergizi. Sebaliknya orang dengan status ekonomi cukup lebih mudah
untuk menyediakaan makanan yang bergizi.
f.
Faktor fisologis
Kondisi fisiologis yang emmpngaruhi status nutrisi termasuk tingkat aktifitas, keadaan
penyakit,, kemampuan daya beli dan menyiapkan makanan, dan prosedur atau pengobatan
yang dilakukan. Bergantung pada tingat aktifitas, maka nutirisi dan kilokalori diperlukan
untuk meningkatkan, sehingga tingkat aktifitas akan meningkat, atau menurun. Merokok
dapat diklasifikasikan sebagai faktor fisiologis. Secara fisiologis, merokok akan memerlukan
lebih banyak nutrisi, terutama vitamin C, dimana kebutuhan akan vitamin C akan berlipat
ganda (Schectman et al.,1991). Status penyakit dan prosedur atau pengobatan yang dilakukan
mempunyai dampak pada asupan makanan, pencernaan, absorpsi, metabolisme, dan eksresi.
Beberapa kondisi fisiologis dapat menyebabkan menurunnya zat makanan tertentu, dan satu
saat akan meningkat. Penyakit ginjal dapat menurunkan kebutuhan protein oleh karena
protein dieksresi oleh ginjal. Dengan demikian berbagai kondisi fisiologis akan
meningkatkan kebutuhan nutrisi. Penyakit-penyakit fisik biasanya meningkatkan kebutuhan
zat makanan dan satu waktu makannya sedikit. Biasanya terjadi pada penyakit-penyakit
salurang
cerna.
Gangguan fisik dapat terjadi disepanjang saluran pencernaan yang menyebabkan menurunnya
asupan nutrisi. Gangguan absorpsi, gangguan transfortasi, atau penggunaan yang tidak
sepantasnya. Luka pada mulut dan menyebabkan menurunnya asupan nutrisi akibat nyeri sat
makan. Diare dapat menurunkan absorpsi nutrisi karena didorong lebih cepat. Terhadap
penyakit pada kandung empedu, dimana kandung empedu tidak berfungsi secara wajar,
empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak menjadi berkurang atau tidak efektif.
Sehingga saat klien makan makanan yang mengandung lemak, nyeri dapat terjadi.. Tambahan
pula vitamin yang larut dalam lemak memerlukan lemak dan empedu untuk ditransfortasi
melalui usus halus kedalam sistem lemfa; dapat terjadi defisiensi vitamin yang larut dalam
lemak. Beberapa orang tidak memiliki enzim untuk memecah laktose dalam susu, kondisi ini
disebut intoleransi katose. Laktose difermentasi dalam usus, menyebabkan gembung dan
diare.
g.Alkohol
Mengkonsumsi alkohol yang berlebihan dapat mempengaruhi setiap zat makanan dalam
tubuh, sebab alkohol akan mempercepat metabolisme dalam tubuh, meningkatnya
penggunaan zat makanan. Banyak pasien dengan ketergantungan alkohol dan tidak lagi
memperhatian
makan.
52
Alkohol dapat menyebabkan tidak terjadinya pencernaan karena cepatnya absorpsi dalam
lambung, oleh karena itu semua alkohol yang diminum dimetabolisma dalam hati. Oleh
karena itu , metabolisma, trasfortasi, dan penggunaan pada setiap zat makanan dapat
dipengaruhi lebih luas. Asam urat dan lemak akan meningkat dalam darah, lemak akan
terakumulasi dalam hati, akan menyebabkan rendahnya gula darah, kehilangan nafsu makan,
dan membutuhkan vitamin. Terutama kebutuhan vitamin B kompleks, dan mineral akan
meningkat. Semua faktor ini berkumpul yang dapat meningkatkan terjadinya malnutrisi. Oleh
karena itu diperlukan keseimbangan diet yang baik, tingginya kebutuhan vitamin B kompleks
dan
kompleks
karbohidrat.
Dua sindroma yang terjadi pada alkoholisme yang kronik ialah sindroma Wernicke-Korsakoff
(gejala yang ditandai dengan kebingungan, hallusinasi, kehilangan memori) dan tidak mampu
melihat pada waktu malam, hal ini disebabkan oleh kekurangan zat makanan yang vital,
thiamin dan vitamin A. Hepatitis dan sirosis juga terjadi sebagai akibat kebutuhan nutrisi
yang
tidak
terpenuhi.
h. Immobilitas
Klien yang kurang mobilitas menyebabkan nafsu makan kurang, dimana dapat meningkatkan
asupan yang tidak adekuat dan malnutrisi. Kurangnya nafsu makan difikirkan sebagai akibat
menurunnya basal metabolisma dan berkurangnya aktifitas fisik.
Penurunan aktifitas atau denurunnya berat badan dapat menyebabkan kehilangan kalsium dari
tulang. Kalsium disimpan pada tulang, penurunan berat badan menyebabkan kalsium akan
meningkat dalam darah, dan merupakan predisposisi terjadinya batu ginjal. Untuk itu
intervensi yang terbaik adalah ambulasi dini.
Jika immobilisasi klien tidak bergerak selama ditempat tidur, perlukaan akibat tekanan atau
dekubitus akan terjadi. Malnutrisi dan rendahnya kadar protein darah yang memiliki hubugan
dengan meningkatnya risiko perlukaan akibat tekanan. Kesimbangan diet yang baik, tinggi
kalori, dan tingginya kualitas protein, dapat disarankan untuk mencegah terjadinya dekubitus.
Bila jumlah kalori dan protein tidak adekuat, diusahan untuk menemukan faktor-faktor yang
dapat meningkatkan asupan makanan dan dengan bantuan untuk makan. Jika asupan oral
berkurang, maka perlu dipertimbangkan pemberian makanan melalui enteral. Vitamin C,
zinc, dan zat besi perlu direkomendasikan vitamin C dan zinc diperlukan untuk
penyembuhan luka dan zat besi untuk sintesa hemoglobin, dan oksigen yang adekuat hal
mendasar untuk penyembuhan luka.
53
Human
immunodeficiency
Virus
dan
Acquared
immunodeficiency
Syndrome
HIV akan merusak sistem immun tubuh. Saat virus berada dalam darah, kien akan diagnosa
menderita HIV. HIV positif tidak berarti klien menderita AIDS. AIDS didiagnosa ketika
infeksi
terjadi
yang
secara
normal
tubuh
dapat
melindungi
dirinya
sendiri.
Pemberian nutrisi harus dimulai sesegera mungkin setelah klien telah didiagnosa positif HIV.
Peningkatan kesehatan yang adekuat, dan keseimbangan diet disarankan untuk klien.
Kebiasan makanan yang menyehatkan dapat mempertahankan kekuatan tubuh dan tingkat
fungsional.
Kehilangan berat badan dan malnutrisi sering terjadi sebagai akibat adanya anoreksia, diare,
malabsorpsi, meningkatnya metabolisma, dan demensia. Demensia, dimanan beberapa klien
tidak mengingat lagi untuk makan, tidak ingat lagi untuk mempersiapkan makanan, tidak
ingat lagi bagaiamana makan sendiri, atau tidak jelas bahwa makanan harus dimakan. Klien
dengan AIDS akan mengalami depresi dan apatis, sehingga akan sangat mempengaruhi
asupan
makanan.
Pada keadaan klien AIDS atau HIV positif, nutrisi sangat diperlukan. Pemberian diet tinggi
kalori dan tinggi kualitas protein dan menghindari diet yang kurang dapat mendukung perlu
direkomendasikan. Enteral dan parenteral feeding atau keduanya dapt ditetapkan saat klien
menderita AIDS.
i.Kanker
Nutrisi untuk kanker sama dengan HIV dan AIDS. Sebab pertumbuhan sel kanker yang cepat
memerlukan nutrisi yang meningkat pula. Oleh karena itu perlu direkomendasikan semua zat
makanan yang diperlukan. Bahkan pengobatan kanker (radiasi, pembedahan, kemoterapi)
menyebabkan penambahan kebutuhan nutrisi. Diet tinggi kalori dan tinggi protein harus
direkomendasikan.
Tantangan pada klien yang menderita kanker adalah kadang-kadang tidak merasa butuh untuk
makan, dengan demikian diperlukan diet secara individual. Biasanya nafsu makan pada klien
kanker kuat pada pagi hari, oleh karena itu makan pagi perlu mendapat perhatian, dengan
sedikit porsi dan snack tambahan selama istirahat pada setiap hari.
j.Luka bakar
Kebutuhan nutrisi dapat menyebabkan lamanya luka sembuh dan lamanya klien tinggal
dirumah sakit. Luka bakar yang berat membutuhkan energi yang banyak. Biasanya
direkomendasikan diet tinggi kalori (3000), tinggi protein (125 g). Cairan diperlukan
sejumlah 2,5 sampai 4 L/day. Jika luka bakar seluas 20 % dari total permukaan tubuh, harus
dengan pemasangan NGT. Dapat juga dengan parenteral.
54
k.Pembedahan
Jelas akan terjadi gangguan pada klien yang mengalami pembedahan. Makan makanan cairan
pada makan malam hingga larut malam dbiasanya dilakukan pada klien sebelum
pembedahan. Pada tengah malam biasanya klien tidak diberi makan lagi (puasa:
NPO=nothing by mouth). Pada umumnya dari klien yang puasa dalam waktu yang singkat
tidak
akan
mengganggu
mentalnya.
Setelah pembedahan, beberapa dari klien enggan makan dan minum sebab dapat terjadi mual
dan muntah atau terjadi nyeri. Setelah klien pulang, biasanya pola makan kembali seperti
biasanya.
Setelah pembedahan besar terutama pembedahan saluran pencernaan, biasanya diajurkan
untuk I.V.Feeding guna mengistirahatkan usus dan penyembuhannya. Saat kembali
peristaltik, bubur saring biasanya diberikan, selanjutnya bertahap sampai keadaan normal
kembali. Pada umumnya diet tinggi kalori, tinggi protein biasanya dianjurkan.. Vitamin C, zat
besi, dan zinc diperlukan untuk penyembuhan luka.
l.Faktor Psikologis
Setiap orang pada suatu saat menggunakan makanan sebagai bentuk rewatd atau punishment.
Kadang orang tua memberikan hadiah makanan pada anaknya karena berprestasi, oleh karena
keinginan makan yang kuat dipengaruhi oleh faktor emosional. Beberapa klien merasa
dihukum bila diberikan makanan pantang yang tidak sesuai dengan seleranya. Atau merasa
terisolasi atau depresi karena dia tidak dapat makan lagi bersama dengan keluarganya.
Beberapa merasa malu, marah, atau bergantung bila diberikan makanan yang tidak sesuai
seleranya. Dilain pihak disaat makan diperlukan dukungan perasaan dan penerimaan.
Makanan yang familiar akan dirasakan nyaman selama sakit dan mungkin hanya makanan
yang diinginkan klien untuk dimakan atau ditoleransi. Ingat bahwa respon emosional saat
merencanakan
nutrisi
dan
lebih
hati-hati.
Saat kien depresi, sendiri, apatis, sedih, atau perasaan tak berdaya, biasanya asupan makan
nenurun. Sedikit dari klien makannya banyak bila sebagai bentuk penyesuaian perasaan klien.
Stres dan cemas akan meningakatkan asupan makanan atau mengurangi asupan makanan.
m.Faktor Sosiologis
Saat makan bukan hanya berfungsi untuk pemenuhan kebutuhan makan semata tetapi juga
untuk kebutuhan sosial untuk berinteraksi dan bercakap-cakap dengan yang lain.Makan
adalah pengalaman sosial.Seseorang tinggal sendirian biasanya tidak dapat makan sebanyak
dengan orang yang makan dengan keluarganya.
55
Jika makanan yang diberikan oleh keluarga kepada anaknya, akan lebih mudah diterima oleh
anak dibanding bila perawat yang melakukan untuk itu.
n. Faktor perkembangan
Nutrisi diperlukan sepanjang rentang kehidupan. Perawat mungkin kurang memberi perhatian
bagiamana tahap perkembangan seseorang yang berhubungan dengan asupan nutrisi.
2 .8 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh :
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh adalah keadaan individu yang mengalami kekurangan
asupan nutrisi untuk memenuhi kebutuhan metabolik.
1. Tujuan
Mengatasi masalah kekurangan asupan nutrisi.
2. Ciri-ciri
Hasil laboratorium indicator statys nutrisi dalam rentang normal (Hb, Albumin, Glukosa)
3. Diagnosa Keperawatan :
Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d kelemahan otot menelan dan
penurunan kesadaran.
Risiko tinggi pemenuhan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d. peningkatan metabolisme
dan anoreksia
Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d gangguan absorpsi nutrient dan
hipermetabolik
Perubahan nutrisi kurang dari kebuuhan tubuh b.d anoreksia, gangguan digesti dan absorpsi
nutrient
4. Tindakan Keperawatan
56
Jelaskan pada klien dan keluarga jenis nutrisi yang sesuai dan pentingnya nutrisi bagi
tubuh klien.
Kolaborasi:
a.
Bila kehilangan berat badan yang tidak diharapkan lebh besar diatas 10 % dalam waktu 6
bulan yang lalu.
Kehilangan berat badan kurang dari 80 % atau diatas 120 % dari berat badan ideal
5. Pengkajian fisik :
Pengakajian mulut
Pengkajian abdomen
Pengukuran antropometri : tinggi badan dan berat badan, pengukuran skinfold, pengukuran
lingkar
6. Pengkajian Diagnostik
MRI
Abdominal ultrasound
Gastroscopy
Gallbladder test
57
7. Pemeriksaan laboratirum :
Hemoglobin
Albumin
BUN
Creatinin
Keseimbangan nitrogen
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi
adalah
proses
pengambilan
zat-zat
makanan
penting
(Nancy
Nuwer
Konstantinides). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana
tubuh menggunakannya. Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk
pertumbuhan dan pertahanan dari seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua
proses
tubuh.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan
diperoleh untuk penggunaan fungsi tubuh.
Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Tingkat perkembangan Makanan Bayi ASI merupakan
makanan ideal bagi bayi berusia 1-2 tahun hingga usia 4 bulan bayi hanya perlu ASI sebagai
makanan satu-satunya dan setelah itu ASI diberi bersamasama makanan mereka. 4-12 bulan
58
mulai dikenalkan dengan makanan padat. 8 bulan ke atas mulai bisa memakan makanan
orang dewasa.
3.2 Saran
A. Untuk Pendidikk.
Agar lebih menjelaskan secara lebih mendetail lagi mengenai apa itu pemenuhan kebutuhan
nutrisi, sehingga mahasiswa lebi mengerti dan terbuka wawasan pikirannya. Selain itu,
pengetahuan mahasiswa menjadi luas dan mengerti tentang pemenuhan nutrisi.
B.Untuk Mahasiswa
Untuk lebih giat lagi membaca buku-buku resensi-resensi lain dari berbagai sumber dan
memanfaatkan teknologi yang ada seperti halnya internet agar apa yang dipelajari sekarang
dapat bermanfaat bagi kita dikehidupan yang akan datang dan wawasan pengetahuan mereka
akan menjadi luas dan bertambah. Seain itu, hendaknya mahasiswa lebi memaksimalkan diri
dalam mengimplementasikan antara teori-teori yang diperoleh diakademik dengan kenyataan
yang ada di lahan praktek. Dan bertambah pengetahuan dan wawasan tentang pemenuhan
kebutuhan nutrisi yang dapat dijadikan tambahan referensi untuk persiapan memasuki dunia
kerja di bidang keperawatan.
Pengertian Pola Makan
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pola diartikan sebagai suatu sistem, cara
kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu (Depdiknas, 2001). Dengan demikian, pola
makan yang sehat dapat diartikan sebagai suatu cara atau usaha untuk melakukan
kegiatan makan secara sehat. Sedangkan yang dimaksud pola makan sehat dalam
penelitian ini adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah dan jenis makanan
dengan maksud tertentu seperti mempertahankan kesehatan, status nutrisi, mencegah
atau membantu kesembuhan penyakit. Pola makan sehari-hari merupakan pola makan
seseorang yang berhubungan dengan kebiasaan makan setiap harinya. (Ramadan, 19
Januari 2008).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola makan seseorang, antara lain
faktor budaya, agama/kepercayaan, status sosial ekonomi, personal preference ( rasa
suka atau tidak suka), rasa lapar, nafsu makan, rasa kenyang, dan kesehatan.
2.2 Nutrisi Bagi Neonates
Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam
satuan berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat
pesat. Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan
kebutuhannya akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan
sedini mungkin, langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan
kebutuhan bayi (on demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka, kebutuhan kalsium
59
(Ca) dan posfor (P) harus sangat diperhatikan. Di daerah tropik, kebutuhan vitamin D
bagi pertumbuhan bayi tidak merupakan persoalan, asal bayi tersebut cukup terkena
sinar matahari tersebut.
Ketika dilahirkan, bayi tidak cukup dibekali cadangan vitamin A dan vitamin K
sehingga harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk yang
cepat menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora,
sampai mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup
mensintesa berbagai vitamin B-kompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus
diberikan
pada
neonatus,
untuk
menghindarkan hemorrhagia
neonatorumkarena
kekurangan vitamin K tersebut. Sudah jadi prosedur standar di banyak rumah sakit untuk
memberikan suntikan depot vitamin K pada anak yang baru lahir, sebagai tindakan
profilaksis.
Derajat penguapan cairan badan pada bayi relatif tinggi, sehingga pemberian air
kepada bayi harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu
Ibu). Tidaklah benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair maupun bubuk
sama baiknya dengan ASI. Salah satu sifat yang tidak pernah akan terdapat pada susu
kaleng ialah adanya kandungan immunoglobulin yang memberi daya tahan (pertahanan
tubuh) kepada bayi, berasal dari tubuh ibunya. Sampai umur enam bulan bayi cukup
diberikan ASI dapat pula ditambah suplemen sari buah sejak 1- 1,5 bulan postnatal. Di
Indonesia di anjurkan untuk memberikan ASI kepada anak sampai umur sekitar 2 tahun.
2)
3)
4)
2)
3)
4)
5)
Mengurangi kegemukan.
Memberi kepuasan
2)
3)
4)
Protein
2)
Karbohidrat
60
3)
Lemak
4)
Vitamin
5)
Mineral
Zat-zat kekebalan ASI :
Macam
Immunoglobulin
Zat anti stapilococcus
Lysosime
Lactoperondase
Lactoperin
Sel darah putih
2.3 Nutrisi Bagi Infant
Khasiat
melindungi dari infeksi
menghambat pertumbuhan Stapilococcus
menghancurkan dinding sel bakteri
membunuh streptococcus
membunuh beberapa jenis organisme
membuat C3 dan C4 , lactoperin Ig. D
Pada usia ini bayi dapat diberikan buahbuahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2
bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada usia 3 4
bulan, sesuai keperluan bayi masing masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila
ASI kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak memuaskan.
Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara berkala, yaitu bila
mungkin dilakukan stiap hari pada munggu pertama, selanjutnya setiap minggu sampai
akhir bulan pertama, kemudian setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga dan
seterusnya setiap bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan
padat, yaitu makanan lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras,
jagung atau havermouth), susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan
lumat dapat dipilih yang sesuai, misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan
bahwa kira kira 2 jam sebelumnya tidak diberikan apaapa. Dengan demikian bayi
menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu satu kali dan buah buahan satu kali.
Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan tetapi perlu waspada terhadap
kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini, pemberian telur
ditangguhkan. Biasanya setiap bayi sudah tahan terhadap telur pada usia 7 bulan keatas.
Pada bayi umur 5 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari, buah
buahan dan telur. Bayi umur 6 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang merupakan
makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena dapat
dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur
atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran
hijau (bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan
yang mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan bahan tersebut.
Selama masa bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan
menelannya dan tidak banyak mengandung serat serat yang dapat mempersulit
pencernaan.
Pada bayi umur 8 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan
nasi tim, yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari
61
sebagai makan siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar
jam 17.00 18.00.
Bila bayi disusukan sesuai dengan anjuran yaitu melebihi masa 1 tahun, perlu
diperhatikan kemingkinan timbulnya anoreksia terhadap makanan lin, sehingga anak
akan kekurangan protein dan kalori, dan pada akhirnya menderita penyakit Malnutrisi
Energi Protein (MEP). Pengaturan makan bayi yang berhasil pada masa bayi akan
mempermudah kelancaran pengaturan makan pada usia selanjutnya.
Pada akhir masa bayi telah dibiasakan bayi menerima makanan 3 kali sehari,
yaitu pada waktu pagi (makan pagi), siang (makan siang), dan sore atau malam (makan
malam). Selama masa bayi telur cukup diberikan sekali sehari, bila bayi tidak alergi. Telur
dapat dimakan tersendiri setelah dimasak matang atau setengah matang atau dimakan
bersama sama dengan nasi tim.
2.4 Nutrisi Bagi Toddler
Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler :
a.
b.
Nafsu makan anak sering kali berubah yang mungkin pada hari ini makannya
d.
Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama.
Kebutuhan Nutrisi
1.
3.
Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan
makanan yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening
anemia.
4.
Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus
2.
Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan
menjadi pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam
jumlah besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3.
Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil
Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang
dicampur.
62
5.
b.
Anak lebih tertarik pada aktivitas bermain dengan teman atau lingkungannya dari pada
makan.
c.
d.
Waktu makan merupakan kesempatan yang baik bagi anak untuk belajar dan
bersosialisasi dengan keluarga.
Kebutuhan Nutrisi
1.
Kebutuhan nutrisi pada usia ini hampir sama dengan toddler meskipun kebtuhan
kalori menurun sampai 90 kkal/kgBB/hari & kebutuhan protein tetap 1,2 gr/kgBB/hari.
2.
1.
Pada usia anak mungkin enolak sayuran, makanan kombinasi dan hati.
2.
Makanan yang disukai anatara lain sereal, daging, kentang, buah-buahan dan
permen.
3.
Banyak anak pada usia ini yang tidak dapt diam atau cerewet selama makan
dengan keluarga dan dapat tetap berjuang dengan penggunaan peralatan makan.
4.
63
oleh kaum ibu mengenai kelompok umur sekolah ini bahwa mereka kurang nafsu makan,
sehingga sulit sekali disuruh makan yang cukup dan teratur.
Sebenarnya kelompok anak sekolah ini merupakan kelompok yang mudah
menerima upaya pendidikan gizi melalui sekolahnya, dan dapat dipergunakan untuk
mempengaruhi pendapat keluarga mengenai hal ini. Beberapa karakteristik yang terkait
dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang perlu diperhatikan pada anak usia sekolah
adalah sebagai berikut :
a.
b.
Adanya pengaruh teman atau jajanan di lingkungan sekolah dan di lingkungan luar
rumah serta adanya reklame atau iklan makanan tertentu di televisi yang dapat
mempengaruhi pola makan atau keinginannya untuk mencoba makanan yang belum
dikenalnya.
c.
d.
Pengaruh aktivitas beramain dapat menyeababkan keinginan yang lebih besar pada
aktivitas bermain dari pada makan.
Kebutuhan Nutrisi
1.
Kebutuhan kalori harian pada usia ini menurun berhubungan dengan ukuran
Fe
Vit A
Vit B
Vit C
10-12 1900
60
0,75
2500
0,7
25
7-9
1600
50
0,75
2500
0,6
25
5-6
1400
40
0,50
2500
0,6
25
Tahun Cal
dr
dr
Mg
Mg
Mg
Anak terpajan dengan pengalaman makan yang lebih luas di kantin sekolah, anak
mungkin tetap memilih-milih dalam hal makanan tetapi harus lebih mempunyai kemauan
untuk mencoba makanan-makanan baru.
2.
Di rumah anak harus makan apa yang keluarga makan. Pola makan anak dapat
Banyak anak pada usia ini yang tidak menyukai sayuran, hati dan makanan
pedas.
4.
64
Kelompok umur remaja juga menunjukkan fase pertumbuhan yang pesat, yang
disebut adolescense growth spurt, sehingga memerlukan zat-zat gizi yang relatif besar
jumlahnya. Pada remaja laki-laki kegiatan jasmani sangat, karena biasanya pada umur
inilah perhatian untuk sport sedang tinggi-tingginya, seperti atletik, mendaki gunung,
sepak bola, hiking dan sebagainya. Bila konsumsi berbagai zat gizi tidak ditingkatkan,
mungkin terjadi defisiensi relatif terutama defisiensi vitamin-vitamin.
Pada remaja perempuan mulai terjadi menarche dan menses disertai pembuangan
sejumlah Fe. Remaja putri kelompok ini sangat sadar akan bentuk badannya, sehingga
banyak yang membatasi konsumsi makanannya. Bahkan banyak yang berdiit tanpa
pengawasan atau nasihat seorang ahli kesehatan dan gizi. Penyuluhan dan bimbingan
gizi yang benar dan jelas sangat diperlukan oleh golongan remaja ini.
Kebutuhan Nutrisi
1.
kelompok makanan.
2.
Rata-rata kebutuhan asupan kalori harian bervariasi sesuai dengan gender &
usia :
Perempuan
Laki-laki
Remaja biasanya makan ketika mereka memiliki waktu luang di antara aktivitas
mereka, makanan siap saji yang bergizi membantu mempertahankan diet yang
seimbang.
2.
Mempertahan kualitas dan kuantitas asupan harian yang adekuat mungkin sulit
karena beberapa faktor seperti jadwal yang sibuk, pengaruh teman sebaya dan
kemudahan mendapatkan makanan cepat saji berlemak tanpa kalori.
3.
Pola makan keluarga terbentuk selama masa sekolah dan tetap berlanjut
merujuk
bukan
telah
matang,
tapi
telah
65
disebabkan karena secara fisik laki-laki lebih banyak bergerak tetapi pada aktivitasnya
juga memerlukan energi banyak. Semakin tinggi dan semakin berat badan seseorang
maka kebutuhan energinya juga perlu ditambahkan.
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk lakilaki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat.
a.
Ibu hamil
2500 gr
Protein
300 gr
85gr
Calsium
Ferum
Vit A
100 gr
1,5 gr
2 gr
15 gr
15 gr
8000 U.I
8000 U.I
Vit B
1,8 mg
2,8 mg
Vit C
100 mg
150 mg
Riboflavin
2,5 mg
3 mg
Vit D
400-800 U.I
Air
b.
Ibu menyusui
6-8 gelas
1. Karbohidrat
400-800 U.I
6-8 gelas
66
Faktor yang perlu diperhatikan untuk menentukan adalah aktivitas fisik angka
kecukupan gizi energi untuk dewasa 2000-2200 kkal ( untuk perempuan ) dan untuk lakilaki antara 2400-2800 kkal setiap hari. Energi ini dianjurkan sekitar 60% berasal dari
sumber karbohidrat. Makanan sumber karbohidrat adalah beras, terigu, umbi-umbian,
jagung dan gula.
2. Protein
Pada akhir remaja kebutuhan protein laki-laki lebih tinggi dibanding perempuan
karena perbedaan komposisi tubuh. Kecukupan protein dewasa adalah 48-62 gr/hari
untuk perempuan dan pada laki-laki8 55-66 gr/hari. Berbagai sumber protein diantaranya
daging merah, susu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Kalsium
Lebih kurang dari 20% pertumbuhan tinggi badan dan sekitar 50% massa tulang
dewasa dicapai pada masa remaja, kalsium untuk orang dewasa adalah 600-700 mg.
Bagi laki-laki dewasa kebutuhan mineral akan kalsium cukup 0,45 gram sehari. Bahwa
kebutuhan kalsium 7,7,5 mg perkilogram berat badan adalah kurang lebih sama dengan
0,5-0,7 gram sehari bagi orang dewasa normal. Sumber kalsium yang paling baik adalah
susu, sumber kalsium lainnya adalah ikan, kacang, sayuran.
4. Zat Besi
Setelah dewasa, kebutuhan gizi menurun, status besi dalam tubuh juga
mempengaruhi hal ini mengakibatkan perempuan lebih rawan akan anemia besi
dibandingkan laki-laki. Jumlah seluruh besi didalam tubuh orang dewasa terdapat sekitar
3,5 g, dimana 70 persennya terdapat dalam hemoglobin, 25 persennya merupakan besi
cadangan. Rata-rata besi simpanan 1000 mg pada orang dewasa. Status besi dalam
tubuh juga mempengaruhi efisiensi penyerapan besi yang dapat mengakibatkan
penyerapan besi antara lain yaitu cafein, fitat, zicn, dll. Makanan yang mengandung zat
besi antara lain hati, daging merah, daging putih (ayam,ikan), kacang-kacang dan
sayuran hijau.
5. Vitamin
Kebutuhan juga meningkat selama dewasa muda karena pertumbuhan dan
perkembangan cepat terjadi, karena energi yang meningkat, maka pertumbuhan
kebutuhan beberapa vitamin pun meningkat antara lain yang berperan dalam
metabolisme karbohidrat menjadi energi seperti : vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan
niacin. Untuk pertumbuhan tulang diperlukan vitamin D yang cukup, vitamin A, dan C, E.
Kecukupan gizi yang dianjurkan untuk orang dewasa perhari :
67
1.
Energi (Kcal) Perempuan (20-45) tahun: 2.200 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 2.800
2.
3.
4.
5.
Vitamin A (RE) Perempuan (20-45) tahun : 500 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 700
6.
7.
Vitamin B (mg) Perempuan (20-45) tahun : 1,0 Laki-laki ( 20-45 ) tahun : 1,2
8.
9.
dan sebagai pedoman praktis untuk mengatur makanan sehari-hari yang seimbang dan
aman guna mencapai dan mempertahankan status gizi dan kesehatan yang optimal :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
a)
Anemia, Hal ini disebabkan kekurangan mengkonsumsi makanan sumber zat besi
b)
68
c)
Kemiskinan
Kebiasaan makan
2.
Jantung koroner
Diabetes melitus
Hipertensi
Penyakit hati
Definisi Lansia
Manusia lanjut usia mereka yang telah berumur 65 tahun ke atas. Durmin (1992)
membagi lansia menjadi young elderly (65 74 tahun) dan older elderly (75 tahun)
Di Indonesia, M. Alwi Dahlan menyatakan bahwa orang dikatakan lansia jika telah
berumur di atas 60 tahun
b.
69
Kelebihan gizi pada lansia biasanya berhubungan dengan afluency dengan gaya
hidup pada usia sekitar 50 tahun. Dengan kondisi ekonomi yang membaik dan
tersedianya berbagai makanan siap saji yang enak dan kaya energi. Utamanya sumber
lemak, terjadi asupan makan dan zat-zat gizi melebihi kebutuhan tubuh. Keadaan
kelbihan gizi yang dimulai pada awal usia 50 tahun-an ini akan membawa lansia pada
keadaan obesitas dan dapat pula disertai dengan munculnya berbagai penyakit
metabolisme seperti diabetes mellitus dan dislipidemia.
c.
Umum Gizi Seimbang (PUGS) (DepKes, 1995) yang berisi 13 pesan dasar gizi seimbang
bagi lansia dengan dasar PUGS dan dengan memeprtimbangkan pengurangan berbagai
resiko pentyakit degenerasi yang dihadapi para lansia.
1. Makanlah aneka ragam makanan
2. Makanlah sumber karbohidrat kompleks (serealia dan umbi)
3. Batasi minyak dan lemak secar berlebihan
4. Makanlah sumber zat besi secara bergantian antara sumber hewani dan nabati.
5. Minumlah air yang bersih, aman, dan cukup jumlahnya dan telah didihkan.
6. Kurangi konsumsi makanan jajanan dan minuman yang tinggi gula murni dan
lemak.
7. Perbanyak frekuensi makan hewani laut dalam menu harian.
8. Gunakanlah garam berodium, namaun batasilah penggunaan garam secar berlebihan,
kurangi konsumsi makanan dengan pengawet
d.
1.
Kalori
Kebutuhan akan kalori menurun sejalan dengan pertambahan usia, karena
metabolisme seluruh sel dan kegiatan otot berkurang
2.
Protein
Gersovitz (1982) menganjurkan asupan protein sebesar 1,0 g/kg berat badan/hari
untuk mempertahankan keseimbangan protein, Kebutuhan akan protein meningkat
sebagai tanggapan atas stress fisiologis seperti infeksi, luka baker, patah tulang dan
pembedahan
3.
Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan untuk dikonsumsi adalah sekitar 55 60% dari kalori
total
4.
Lemak
Asupan lemak dibatasi, batas maksimal 20 25% dari energi total. Kelebihan dan
kekurangan lemak diwujudkan dalam bentuk kadar kolesterol darah
5.
Serat
6.
Vitamin
70
Meskipun tampak sehat, kekurangan sebagian vitamin dan mineral tetap
berlangsung pada lansia, dianjurkan untuk meningkatkan asupan vitamin B6, B12,
vitamin D dan asam folat.
Angka kecukupan energi dan zat
Komposisi
Laki-Laki
Perempuan
Energi (kal)
1960
1700
Protein (gram)
50
44
Vitamin A (RE)
600
700
Thiamin (mg)
0,8
0,7
Riboflavin (mg)
1,0
0,9
Niasin (mg)
8,6
7,5
170
150
Vitamin C (mg)
40
30
Kalsium (mg)
500
500
Fosfor (mg)
500
450
Besi (mg)
13
16
Seng (mg)
15
15
Iodium (mcg)
150
150
e.
Ejawantahs Blog
71
Waktu Makan
Pagi
1 btr telur
100
gr
sayuran
Kangkung)
Pukul 10.00
Snack/buah (Nagasari)
1 gls nasi
50
gr
Snack/buah
1 gls nasi
daging/ikan/unggas 50 gr daging/ikan/unggas
(Pepes Ikan)
25 gr tempe/kacang-kacangan 25 gr tempe/kacang-kacangan
Siang
(Tempe bb Tomat)
150 gr sayuran
1 ptg buah
Pukul 17.00
Snack/ buah
(Bubur Kacang Hijau)
1 gls nasi
50
Malam
gr
daging/ikan/unggas
(Basho Daging)
50 gr tahu (Hot Tahu)
150 gr sayuran (Sup Sayur)
1 ptg buah (Pisang)
Snack/ buah
1 gls nasi
50 gr daging/ikan/unggas
50 gr tahu
150 gr sayuran
1 ptg buah
72
g.
2.
3.
Menjaga kebersihan
4.
5.
6.
Rekreasi
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan
berlangsungnya fungsi organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia
karena nutrisi merupakan kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.
Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga
diperlukan pola makan dan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada
tahapan usia masing-masing.
3.2 Saran
Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan.
Upaya untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara
makan-makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk
setiap individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka
tubuh manusia bisa terserang penyakit akibat