1. A.

Sebagai Norma Hukum Dasar Negara

2. D. Kesatuan Adat Istiadat
3. C. Menjadi Landasan hukum bagi undang – undang diatasnya
4. A. Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata Peghormatan
5. D. Kebijakan
6. D. Pembacaan Puisi Karya Chairil Anwar
7. A. Marah, Cemas, Malu, dan Cinta
8. D. Mengunggulkan Bangsa Indonesia dan Merendahkan Bangsa Lain
9. A. Kehidupan Berbangsa dan bernegara memiliki landasan rohani dan moral yang
kuat
10. A. Faster (Lebih Cepat)
11. D. Melakukan Pengawasan terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang sedang
ditangani oleh KPK
12. C. UU RI Nomor 28 Tahun 1999
13. C. Mendorong Kesetaraan Dalam Pekerjaan
14. D. Penerima Layanan (Pelanggan) yaitu orang atau masyarakat, atau organisasi
yang berkepentingan
15. C. Melebihi Harapan, Terkesan, dan berkelanjutan
16. D. Melakukan Pengawasan terhadap pelaku tindak pidana korupsi yang sedang
ditangani oleh KPK
17. B. Tindak Pidana
18. A. 12 B, ayat 1
19. A. UU Nomor 14 Tahun 2008
20. A. Pasal 9

Essay
1. Keprotokolan adalah serangkaian kegiatan yang berkaitan dengan aturan dalam acara
kenegaraan atau acara resmi yang meliputi Tata Tempat, Tata Upacara, dan Tata
Penghormatan sebagai bentuk penghormatan kepada seseorang sesuai dengan jabatan
dan/atau kedudukannya dalam negara, pemerintahan, atau masyarakat.
2. Demokrasi Kerakyatan (sesuai dengan Sila ke- 4 Pancasila)
Penjelasan: Sistem Pemerintahan yang mengutamakan musyawarah dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan dan melibatkan seluruh anggota masyarakat secara utuh dan nyata.
3. Salah satu upaya menjaga kesehatan mental adalah sosialisasi dimana kesehatan
mental sangat erat hubungannya dengan berbagai permaslaahan individu Karena itu
dengan adanya sosialisasi maka manusia dapat melaksanakan hak dan kewajibannya.
Dengan terpenuhinya kewajiban dan haknya, maka manusia dapat bersosialisasi
dengan baik, dimana sesorang yang dapat bersosialisasi dengan individu lain dengan
baik maka akan mebentuk mental yang baik pula
4. Hubungan sinergis antara sistem Merit dengan hak Pengembangan kompetensi ASN
adalah apabila sitem merit ini dpat dilaksanakan dengan baik dan benar, maka semua
ASN di Indonesia dapat memiliki kualifikasi,kompetensi dan kinerjayng maksimal
dan berintegritas tinggidan berkontribusi maksimal untuk organisasi .
5. WOG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan pemerintah yang menyatukan
upaya – upaya kolaboratif dari keseluruhan Sekotor yang ada untuk penguatan
koordinasi antar lembaga pemrintahan dan departemen. WOG perlu didukung untuk
mencapai kesatuan dan kerja sama antar sektor agar berjalan dengan baik.
6. Pengertian Etika Publik
Adalah refleksi tentang standar atauun norma yang menentukan baik dan buruk, benar
ataupun salah sebuah perilaku tindkan atau keputusan untuk mengarahkan kebijakan
publik dalam rangka menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
7. Dimensi Etika Publik
a. Kualitas pelayanan publik
Pelayanan publik yang memiliki kualitas tinggi dengan memperhatikan interaksi
antara nilai masyarakat dan nilai yang dijunjung oleh lebaga politik
b. Modalitas
Unsur dalam Modalitas adalah memeperbaiki proses akuntabilitas, transparansi,
dan netralitas
c. Tindakan integritas publik
Adlah kualitas pejabat publik yang sesuai, standar, nilai dan aturan, dan integritas
publik juga merupakan niat baik pejabat yang didukung institusi sosial.
8. Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu atau kelompok untuk memenuhi
tanggung jawab yang menjadi amanahyang berkaitan dengan sistem administrasi yang
dimilikinya.
Akuntabilitas vertikal tanggung jawab individu ke atasan
Akuntabilitas horizontal tanggungjawab individu kepada individu lain yang setara
9. pEngertian Korupsi menurut Pasal 2 Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999
JoUndang Undang Nmor 20 Tahun 2001adalah setiap oang yang secara sadar
melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya dirisendiri atau orang lain, atau
suatu korparasi yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian
10. Dampak Negatif Korupsi Adalah
a. Demosalisasi
b. Terjadinya kesenjangan sosial dan revolusi sosial
c. Solidaritas sosial semakin langka
d. Merusak birokrasi