Dengan nama Allah yang maha pengasih dan maha penyayang. Segala puji dan syukur bagi Allah
swt yang dengan ridho-Nya kita dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan lancar. Sholawat
dan salam tetap kami haturkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad saw dan untuk para
keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya yang setia mendamping beliau. Terima kasih kepada
keluarga, dosen - dosen, dan teman-teman yang terlibat dalam pembuatan makalah ini yang dengan
do'a dan bimbingannya makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dan lancar.
Dalam makalah ini, kami membahas tentang ”Kebutuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil” yang kami buat
berdasarkan hasil diskusi yang kami lakukan selama beberapa hari dan refrensi yang kami ambil
dari berbagai sumber, diantaranya buku dan google book. Makalah ini diharapkan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari. Kami berharap bisa dimafaatkan semaksimal
dan sebaik mugkin.
Demikian pula makalah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun tetap kami
nantikan dan kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Seorang ibu yang memliki pola makan gizi eimbang selama masa hidupnya, akan tetap sehat
selama hamil dan dapat mengoptimalkan potensi genetik anaknya. Bagi ibu hamil, pada dasarnya
semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali menjadi kekurangan adalah energi
protein dan beberapa moneral seperti zat besi dan kalsium. (Helen Varney, 2006)
Kebutuhan energi untuk kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama
masa kurang lebih 280 hari. Hal ini berarti perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300 kalori
setiap hari selama hamil.Energi yang tersembunyi dalam protein di taksir sebanyak 5180 kkal, dan
lemak 36.337 kkal. Agar energi ini bisa ditabung masih dibutuhkan tambahan energi sebanyak
26.244 kkal, yang digunakan untuk mengubah energi yang terkait dalam makanan menjadi energi
yang bisa di metabolisir. Dengan demikian jumlah total energi yang harus tersedia selama kehamilan
adalah 74.537 kkal dibulatkan menjadi 80000 kkl. (Zulhaida, 2011)
Makanan yang baik bagi ibu hamil adalah keseimbangan jumlah zat gizi yang diperlukan tubuh
penyusunan menu sehari sebanyak diserasikan dengan kebutuhan zat gizi. Komposisi zat gizi
seimbang yang harus dipenuhi setiap hari adalah 55-60 % karbohidrat, 30% lemak, dan 15 % protein.
Bagi wanita hamil, unsur protein yang dibutuhkan sekitar 60 Gr setiap hari. Berarti meningkat 10 Gr
lebih banyak dari kebutuhan sebelum hamil yang sebesar 50 Gr/ Hari. (Fikawati, 2015)
1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Apa saja kebutuhan zat gizi pada ibu hamil pada tahap trimester 1?
1.2.3. Apa saja penyakit yang menyertai pada saat – saat kehamilan pada trisnester 1?
1.3.Tujuan
1.3.3. Mahasiswa dapat memahami penyakit yang menyertai sat kehamilan pada trismester 1
1.4.Manfaat
1.4.1. Ibu hamil:
Dapat memperoleh informasi mengenai kebutuhan nutrisi yang baik pada masa kehamilan
1.4.2. Bagi keluarga:
Dapat lebih memerhatikan kebutuhan nutrisi ibu hamil serta memberi asupan nutrisi yang baik bagi
ibu hamil tersebut
1.4.3. Bagi Institusi :
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 kebutuhan zat gizi pada ibu pada tahap trismester 1
Kebutuhan gizi nutrisi pada ibu hamil wajib tercukupi karena kebutuhan ibu hamil harus bisa
menutrisi janin yang ada didalam kandungannya. Jangan sampai ibu hamil kekurangan nutiri sebab
jika sampai kekurangan nutrisi janin yang dikangdungnya tidak sehat dan juga terkena komplikasi,
oleh sebab itu sangatlah penting bagi ibu hamil menjaga asupan nutrisinnya,
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning sickness, dengan gejala mual,
muntah, dan nafsu makan berkurang. Jika ibu hamil enggan makan, bisa berdampak buruk terhadap
kesehatan ibu, misalnya, mengalami kekurangan gizi
C.Minggu ke-7
Ibu perlu mengonsumsi aneka jenis makanan berkalsium tinggi untuk menunjang
pembentukan tulang rangka tubuh janin yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium
Anda 1000 miligram/hari. Didapat dari keju 3/4 cangkir, keju Parmesan atau Romano 1 ons,
keju cheddar 1,5 ons, custard atau puding susu 1 cangkir, susu (full cream, skim) 8 ons,
yoghurt 1 cangkir.
Janin: Cikal bakal kedua lengan tampak, bentuknya bak sirip ikan.
D.Minggu ke-9
Ibu tak boleh lupa memenuhi kebutuhan asam folat 0,6 miligram per hari, diperoleh dari
hati, kacang kering, telur, brokoli, aneka produk whole grain, jeruk, dan jus jeruk. Konsumsi
juga vitamin C untuk pembentukan jaringan tubuh janin, penyerapan zat besi, dan
mencegah pre-eklampsia. Sumbernya: 1 cangkir stroberi (94 miligram), 1 cangkir jus jeruk
(82 miligram), 1 kiwi sedang (74 miligram), 1/2 cangkir brokoli (58 miligram).
Janin: Cikal bakal rongga mata terlihat sebagai 2 lekukkan di “bola” kepala. Kedua tunas
lengannya memanjang.
E.Minggu ke-10
Saatnya makan banyak protein untuk memperoleh asam amino bagi pembentukan otak
janin, diitambah kolin dan DHA untuk membentuk sel otak baru. Sumber kolin; susu, telur,
kacang-kacangan, daging sapi dan roti gandum. Sumber DHA: ikan, kuning telur, produk
unggas, daging, dan minyak kanola.
Janin: Bentuk tubuhnya mirip “manusia” hanya sangat kecil.
F.Minggu ke-12
Sejumlah vitamin yang harus ibu penuhi kebutuhannya adalah vitamin A, B1, B2, B3, dan B6,
semuanya untuk membantu proses tumbuh-kembang, vitamin B12 untuk membentuk sel
darah baru, vitamin C untuk penyerapan zat besi, vitamin D untuk pembentukan tulang dan
gigi, vitamin E untuk metabolisme. Jangan lupa konsumsi zat besi, karena volume darah
Anda akan meningkat 50%. Zat besi berguna untuk memroduksi sel darah merah. Apalagi
jantung janin siap berdenyut!
Janin: Jantungnya berdenyut!
Kebutuhan gizi ibu hamil selama mengandung menjadi hal utama dan patut ibu perhatikan, pasalnya
selama mengandung ibu akan memerlukan tambahan vitamin, gizi, serta nutrisi. Dibawah ini
kebutuhan gizi ibu hamil antara lain : (Sibangsari, 2011)
1. Kalori
Jika wanita dewasa memerlukan 2500 Kalori/hari, maka pada wanita hamil diperlukan peningkatan
sekitar 300 Kalori Perhari. Kalri ekstra itu dibutuhkan untuk pertumbuhan janin dan plasenta.
Kebutuhan kalori ini bisa di dapat dari makanan sumber karbohidrat dan lemak. Meski memenuhi
kebutuhan kalori, ibu hamil jelas tidak disarankan hanya makan nasi dengan sambal saja karena
kebutuhan protein dan lemaknya tidak terpenuhi. Kebutuhan tersebut terpenuhi bila ada pasokan
240 Kalori atau 60 Gr makanan sumber protein seperti daging, ikan, telur karena 1 Gr protein
memeberi 4 Kalori. Sementara kebutuhan lemak hanya disarankan 20-25 % dari kebutuhan total
kalori atau sekitar 560-700 Kalori yang setara dengan 60-78 Gr makanan sumber lemak karena 1 Gr
manyumbang 9 Kalori.
2. Protein
Selama hamil, ibu memerlukan semua zat gizi. Oleh karena itu kebutuhan energi, protein, vitamin,
mineral bertambah. Selama kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Akan
tetapi pada trimester pertama belum bisa terpenuhi. Diharapkan 1g/kg berat badan protein dapat
terkonsumsi. Pada trimester ke dua, ibu hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5 g/kg berta
badan protein/ hari diperkirakan dapat terpenuhi. Pada trimester ke tiga nafsu makan tambah besar,
pada trimester ke tiga ini protein bisa mencapai 2g/kg berat badan/hari. Jenis protein yang
dikonsumsi sebaiknya mempunyai nilai biologi tinggi seperti daging, ikan, telur, tahu, tempe, kacang-
kacangan, bji-bijian, susu, sayuran, buah-buahan dan yogurt. (Hariyani Sulistyoningsih, 2011)
3. Karbohidrat dan Serat
Tubuh ibu hamil memerlukan cukup persediaan energi setiap menit selama 280 hari untuk
pertumbuhan janin dan untuk membentuk sel tubuh oleh protein. Karbohidrat seperti beras,
serelia, gandum dan lain-lain adalah sumber energi utama. Bila karbohidrat tidak tercukupi maka
energi akan diambil dari protein.
4. Lemak
Lemak dapat membantu tubuh untuk menyerap banyak nutrisi. Bagi ibu hamil lemak dapat disimpan
sebagai cadangan tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan
lemak yang terdapat pada ibu hamil bermanfaat untuk proses pembentukan ASI pada kehamilan
normal, kadar lemak dalam aliran darah dan akan meningkat pada trimester ketiga. Akan tetapi
kebutuhannya tetap hanya 20-25% dari total kebutuhan energi tubuh.
5. Vitamin
Vitamin membantu proses dalam tubuh. Vitamin penting untuk pembelahan dan pembentukan sel
baru. Misalnya vitamin A untuk meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan sel dan janin. (Hindah
Muaris, 2002)
1. Vitamin A. Vitamin A bermanfaat untuk anda yang sedang hamil apalagi dalam trimester pertama
hal ini berkaitan dengan daya tahan tubuh yang dapat meningkat dengan konsumsi vitamin A. Selain
itu Vitamin A dapat membantu menjaga kesehatan ibu hamil. Konsumsi kandungan vitamin A yang
terdapat pada sayur berwarna hijau dan orange, susu, hati ayam.
2. Vitamin B. Vitamin B memiliki beberapa jenis yang masing-masing memiliki manfaat untuk tubuh
termasuk untuk ibu hamil. Berikut jenis vitamin B dan kegunaannya bagi ibu hamil.
3. Vitamin B1. Vitamin B1 atau dikenal dengan tiamin berguna untuk meminimalisir morning sickness
bagi ibu hamil selain itu melancarkan pencernaan . Hal yang tak kalah penting pada trimester akhir
konsumsi makanan dengan sumber vitamin B1 akan membantu dalam menyiapkan produksi
ASI.Vitamin B1 di dapat dari hati, kacang-kacang, gandum.
4. Vitamin B2. Dikenal dengan istilah riboflavin yang berfungsi dalam perkembagan janin di minggu
pertama dan membantu dalam mengurai makanan menjadi sari makanan yang dibutuhkan oleh
janin selama masa kandungan. Makanan yang memiliki sumber vitamin B2 adalah keju, susu, brokoli,
jamur, telur dan sayuran hijau.
5. Vitamin B 3. Berfungsi dalam membantu anda mengurangi mual dan muntah di kehamilan pertama
dan membentuk sel otak janin. Viramin B3 dibutuhkan ibu hamil sebesar 18 mg. Anda dapat
melengkapi dengan konsumsi gandum, hati, sayuran hijau, kacang tanah, susu.
6. VitaminB 5. Vitamin B5 dangat berfungsi falam memelihara sel darah merah selama kehamilan,
kebutuhan ibu hamil sebesar 5 mg. Anda dapat meningkatkan konsumsi ayam, alpukat, semangka
dan ikan sarden.
7. Vitamin B 6. Dikenal dengan istilah pridoksin yang diperlukan dalam meningkatkan kekebalan tubuh
selama kehamilan. Makanan dengan sumber makanan vitamin B6 adalah gandum, ikan, susu, kacang
kedelai
8. Vitamin B 12. Berperan selama kehamilan anda dalam membentuk sistem saraf pusat janin dan sel
darah merah. Ibu hamil membutuhkan 2,6 mkg. Makanan dengan sumber B12 terdapat pada telur,
susu, rumput laut, daging sapi.
9. Vitamin C. Vitamin C dibutuhkan untuk ibu hamil dalam penyerapan zat besi di usus mengingat ibu
hamil banyak yang mengalami anemia. Konsumsi zat besi akan optimal dibarengi dengan vitamin C
dapat diperoleh dari buah-buahan.
10. Vitamin D. Vitamin D memiliki manfaat dalam mengurangi resiko hipertensi dan diabetes. Selain itu
dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan kesulitan bernafas pada bayi. Bantuan sinar
matahari memiliki peran dalam memberikan vitamin D pada tubuh.
11. Vitamin E. Melindungi asam lemak yang dibutuhkan janin selain itu menjaga kualitas sel kulit ibu
karen peregangan janin. Makanan dengan sumber vitamin E adalah gandum.
12. Vitamin K. Vitamin K memiliki peranan yang sama dengan vitamin E melindungi asam lemak yang
dibutuhkan janin. Selain itu juga memiliki peranan membentuk darah bagi ibu hamil. Berikut
makanan dengan kandungan vitamin K yang berasal dari sayuran yang berdaun hijau
6. Mineral
Mineral berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Mineral membentuk sel darah dan jaringan
tubuh yang lain. Mineral berperan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Mineral membentuk sel
darah dan jaringan tubuh yang lain (Hindah Muaris, 2002).
a. Kalsium 1000 miligram per hari atau 4 porsi. Ada di segelas susu, 1-2 lembar keju, 1/2 cangkir
brokoli, segelas air jeruk yang difortifikais kalsium, secangkir yogurt, ikan salmon dengan tulang, ikan
sarden dengan tulang, jagung tortilla. Penting untuk pertumbuhan otot, jantung, saraf, darah dan
sistem enzim janin, mencegah keracunan dalam kehamilan, mencegah preeklampsia, mencegah
pengeroposan tulang ibu.
b. Zat besi 30 mg per hari. Ada di ikan, daging, hati, telur, susu, buah-buahan, sayuran, dan kacang-
acangan. Penting untuk membentuk sel darah merah ibu dan janin, mencegah anemia (kurang
darah), memelihara kehamilan agar kuat sewaktu bersalin, membangun sistem enzim pada ASI.
c. Seng (Zn), ada di seafood. Penting untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh ibu dan janin.
d. Fosfor, ada di susu dan seafood. Penting untuk pembentukan tulang dan gigi janin.
e. Yodium, ada di garam beryodium dan susu. Penting untuk pertumbuhan otak janin dan mencegah
keguguran
7. Air
Air adalah nutrien. Air merupakan bagian sistem transportasi tubuh. Air mengangkut zat gizi
keseluruh tubuh termasuk plasenta dan membawa sisa makanan ke luar tubuh. Jika ibu hamil
mengalami muntah-muntah, maka disarankan untuk minum cairan sebanyak mungkin, minimal 3
liter/hari
Kehamilan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada tubuh ibu. Perubahan yang terjadi bukan
hanya pada bentuk tubuh ibu, namun juga terjadi secara fisiologis pada sistem organ ibu. Hal
tersebut merupakan hal yang normal terjadi untuk menunjang tumbuh kembang janin. Pada masa
kehamilan ada beberapa perubahan pada hamper semua sistem organ pada maternal. Perubahan ini
diawali dengan adanya sekresi hormone dari korpus luteum dan plasenta. Efek mekanis ada
pembesaran uterus dan kompresi dari struktur sekitar uterus memegang peranan enting pada
trimester kedua dan ketiga. Perubahan fisiologis seperti ini memiliki implikasi yang relevan bagi
dokter anastesi untuk memberikan perawatan bagi asien hamil. Perubahan relevan meliputi
perubahan fungsi sistem humoral, kardiovaskular, respirasi, dan lain- lain.
Dibawah ini terdapat beberapa perubahan fisiologis yang terjadi pada ibu hamil.
1. Sistem Hormonal
Ibu yang sedang hamil tidak mengalami menstruasi sebab ketika hamil dihasilkan hormone human
chorionic gonadotrophin (HCG) yang menstimulus korpus luteum untuk menghasilkan hormone
estrogen dan hormon progesterone. Pada usia kehamilan dua bulan, plasenta akan menghasilkan
kedua hormon ini. Hormone estrogen akan berperan dalam meningkatkan retensi cairan, adaptasi
metabolisme basal dan memegaruhi produksi hormone tiroid. Sementara hormone progesterone
berperan dalam stimulasi pertumbuhan endometrium dan penyaluran zat gizi, relaksasi pembuluh
darah dan saluran pencernaan, serta menstimulasi pertumbuhan payudara dan penyimpanan
lemak. (Helen Varney, 2006)
2. Sistem kardiovaskular
Pada awal kehamilan, curah jantung meningkat sekitar 30-50% akibat peningkatan denyut jantung.
Aliran darah akan meningkat, namun di pertengahan kehamilan tekanan darah akan menurun akibat
terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer. Tekanan darah pada pembuluh vena yang meningkat
pada tungkai bawah dapat berakibat edema(pembengkakan akibat keluarnya cairan intraseluler).
Oleh karena itu, disarankan agar ibu mengurangi makanan yang mengandung natrium (garam).
3. Sistem respirasi
Saat hamil terjadi perubahan pada sistem respirasi yang berfungsi untuk dapat memenuhi
kebutuhan oksigen ibu dan janin. Selain itu, terjadi di desakan diagfraghma karena dorongan rahim
yang membesar pada umur kahamilan 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakan rahim dan
kebutuhan oksigen yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20-25%
dibandingkan saat ibu tidak hamil.
4. Sistem pencernaan
Selama kehamilan , perubahan hormonal menyebabkan timbulnya efek radiasi pada otot – otot
halus di seluruh tubuh. Hal ini akan mengakibatkan mekanisme kerja otot perut dan usus kecil
menjadi sedikit lambat, sehingga tidak jarang wanita hamil menderita panas lambung. Selain itu
gerakan kontraksi usus juga berkurang dan biasanya sering terjadi konstipasi ( sulit buang air besar)
5. Jaringan Lemak
Selama kehamilan, masa jaringan lemak dalam payudara dan jaringan dibawah kulit bertambah.
Biasanya jaringan lemak ini akan dirombak kembali setelah proses kelahiran, yaitu saat ibu
menyusui. Perombakan jaringan lemak ini, digunakan untuk menjadi bahan pembentuk asi.
6. Saluran kemih
Peningkatan curah jantung berakibat pada peningkatan aliran darah ke ginjal sebesar 70% pada
periode awal kehamilan, dan terus berkurang hingga akhir masa kehamilan. Saat hamil terjadi
peningkatan laju filtrate glomelurus dan penurunan kadar urea dan kreatinin. Peningkatan
reabsorbsi natrium selama kehamilan juga terjadi akibat peningkatan hormone aldosterone,
estrogen, deoxycorticosterone. Hal ini berakibat pada peningkatan total volume plasma dalam tubuh
ibu.
7. Plasenta
Plasenta dikenal dimasyarakat awam dengan istilah ari – ari. Plasenta tumbuh dari jaringan embrio
dan menjadi penghubung antara ibu dan janin. Terdapat 3 fungsi utama plasenta yaitu sebagai
barrier atau filter(penyaring), sebagai penyalur atau pentransfer zat – zat antar sirfulasi darah ibu
dan janin, dan sebagai penghasil hormone.
Meski masih awal kehamilan, penyakit pada ibu hamil bisa saja terjadi bahkan sampai
mengalami komplikasi kehamilan. Beberapa kondisi kesehatan yang perlu diwaspadai
di antaranya:
1. Hiperemesis gravidarum
Namun, mual dan muntah Anda mungkin pertanda hiperemesis gravidarum jika makin
memuncak di minggu ke-20 dan terus berlanjut sepanjang kehamilan. Ini adalah salah
satu jenis penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Gejalanya:
Ketika mengalami salah satu penyakit pada ibu hamil ini, Anda mungkin akan lebih
sering muntah ketimbang waktu hamil muda.Volume cairan muntah khas hiperemesis
gravidarum mungkin lebih banyak dari morning sickness biasa. Selain mual dan muntah
parah, hiperemesis gravidarum juga ditandai dengan:
Penurunan berat badan drastis (sekitar 2,5 sampai 10 kilogram atau lebih)
Nafsu makan menurun
Merasa ingin pingsan
Komplikasi kehamilan ini tentu mengkhawatirkan karena dapat menyebabkan diri ibu
dan janin kekurangan nutrisi. Mengonsumsi makanan kering dan yang rasanya hambar
mungkin dapat membantu Anda mengatasinya.
Apakah selama kehamilan Anda sering menahan buang air kecil? Hati-hati, Anda
berisiko tinggi terkena infeksi saluran kencing atau ISK.
ISK adalah salah satu penyakit pada ibu hamil yang harus didiagnosis secepatnya.
Sekitar 10 persen perempuan mengalami ISK saat hamil trimester pertama.
Ibu hamil rentan kena ISK karena hormon kehamilan mengubah jaringan saluran
kencing dan membuat Anda lebih rentan untuk terkena infeksi.
ISK disebabkan oleh infeksi bakteri yang menyerang saluran kemih dan kandung
kemih. Jika tidak segera diatasi, ada sejumlah bahaya ISK pada ibu hamil.
Beberapa di antaranya seperti infeksi ginjal dan menyebabkan bayi lahir prematur. Ini
adalah salah satu jenis penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi
kehamilan.
Gejalanya:
Ada beberapa gejala ISK sebagai penyakit ibu hamil yang bisa Anda kenali, yaitu:
Jika Anda mengalami salah satu gejala penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi
komplikasi kehamilan, sebaiknya segera periksakan diri Anda ke dokter. Jika Anda
terbukti kena ISK, dokter akan memberikan antibiotik untuk mengobati
infeksi. Beberapa ibu hamil mungkin mengalami ISK tanpa merasakan gejala yang
pasti.
3. Hamil ektopik
Kondisi komplikasi kehamilan berikutnya yang merupakan penyakit pada ibu hamil
adalah kehamilan ektopik. Hal ini terjadi ketika sel telur yang berhasil dibuahi malah
tertanam di luar rahim. Itu sebabnya kehamilan ektopik juga sering disebut sebagai
“hamil di luar kandungan”.
Meski Anda memiliki kondisi penyakit pada ibu hamil ini, Anda juga masih tetap
mungkin mengalami beberapa gejala kehamilan normal, seperti payudara yang sakit,
kelelahan, dan mual. Jika Anda menggunakan test pack pun mungkin mendapatkan hasil
yang positif.
Gejalanya:
Tanda dan gejala dari komplikasi kehamilan ini bermacam-macam, dan berbeda di
setiap wanita. Akan tetapi, gejala hamil ektopik yang paling umum adalah:
Namun, banyak wanita tidak memiliki gejala komplikasi kehamilan sama sekali. Maka,
jika Anda merasa adanya kejanggalan selama kehamilan sebaiknya segera
konsultasikan ke dokter.
4. Keguguran
Perdarahan vagina berupa 1-2 tetes flek darah merah muda biasanya pertanda proses
implantasi embrio ke dinding rahim.
Namun, hati-hati jika volume darahnya banyak, berwarna merah terang layaknya darah
segar, dan berlangsung lama. Ini dapat menjadi pertanda keguguran. Ini adalah salah
satu jenis penyakit pada ibu hamil yang bisa menjadi komplikasi kehamilan.
Gejalanya:
Namun, keguguran juga bisa terjadi di trimester kedua. Oleh karenanya, jangan
sepelekan hal perdarahan yang terjadi selama kehamilan.
A. Preeklamsi
1. Definisi Preeklamsia
Preeklamsi adalah salah satu kasus gangguan kehamilan yang bias menjadi penyebab kematian ibu.
Kelainan ini terjadi selama masa kehamilan, persalinan, dan masa nifas yang akan berdampak pada
ibu dan bayi.
(Mansjoer, 2010)
Gejala yang muncul berfariasi dari satu wanita dengan wanita yang lain dan dapat muncul tiba – tiba.
Namun, secara umum, gejala yang ditunjukkan meliputi :
2. Proteinuria
3. Pusing
7. Sakit kepala
10. Sesak nafas
Disebut juga dengan pre eklamsia berat perlu diperhatikan dalam konsumsi susu, buah-buahan,
kurangi kalori dan semua zat gizi kecuali kalsium, vitamin A, vitamin C. Diberikan hanya 1-2 hari. Nilai
gizi sehari diet : 1032 kal, 20 g protein, 19 g lemak, 211 g kh, 0,6 g kalsium, 2476 Sl vitamin A, 246 mg
vitamin C dan 228 mg Na. Jumlah cairan minimal 1500mL/ hari per orang dan kurangnya secara
parenteral. (Hariyono S. , 2013)
Pre eklamsia ini tidak terlalu berat. Makanan harus dalam bentuk lunak dan diet rendah garam
yodium. Makanan harus rendah kalori, kalsium dan cukup zat gizi lain. Nilai gizi sehari diet : 1600 56
g protein, 44 g lemak, 261 g kh, 0,5 gr kalsium, 9227 Si vitamin A, 212 mg vitamin C dan 248 mg Na.
Disebut juga dengan preeklamsia ringan dimana makanan harus cukup zat gizi, protein, rendah
garam, makanan bentuk lunak dan biasa. Nilai gizi sehari diet : 2128 kal, 80 g protein, 63 g lemak,
305 g kh, 0,8 g kalsium, 10016 Si vitamin A, 213 mg, vitamin C dan 403 mg Na. Jumlah kal harus
sesuai dengan kenaikan BB dan lebih dari 1 kg/bulan
B. Eklamsi
1. Definisi eklamsi
Eklamsia adalah kelainan pada masa kehamilan, dalam persalinan, atau masa nifas yang ditandai
dengan timbulnya kejang(bukan timbul akibat kelainan saraf) dan atau, sebelumnya sudah
menunjukkan gejala – gejala preeklamsia. (Varney, 2006)
a. Nyeri kepala hebat pada bagian depan atau bagianbelakang kepala yang diikuti dengan peningkatan
tekanan darah yang abnormal.
b. Gangguan penglihatan pasien akan melihat kilatan – kilatan cahaya, pandangan kabur, dan kadang
bisa terjadi kebutaan sementara
c. Irritabel ibu merasa gelisah dan tidak bias bertoleransi dengan suara berisik atau ganggian lainnya
d. Nyeri perut pada bagian uluhati yang kadang disertai dengan muntah
BAB 3
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Ibu hamil adalah keadaan wanita yang sedang mengandung janin kedalam rahimnya karena sel
telur telah dibuahi oleh spermatozoa dari pria. Lebih lanjut, kehamilan adalah akibat sel telur yang
telah matang kemudian bertemu spermatozoa dari pria sehingga terjadilah proses pembuahan yang
kemudian menghasilkan janin.
Status gizi pada kehamilan dapat mempengaruhi ibu dan bayi selama hamil. Pertumbuhan dan
perkembangan janin sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu. Karena kebutuhan gizi janin berasal
dari ibu. Bahan pangan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil harus meliputi
enam kelompok, yaitu makanan yang mengandung protein, baik hewani maupun nabati, susu dan
olahannya. Sumber karbohidrat baik dari roti ataupun biji-bijian, buah dan sayur yang tinggi
kandungan vitamin c, sayuran berwarna hijau tua, serta buah dan sayur lain. Kalsium 1000 miligram
per hari , Zat besi 30 mg per hari, minum cairan sebanyak mungkin, minimal 3 liter/hari. Selama
kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-rata 17 gram/hari. Serta Memerlukan 2,6 mg
makanan dengan sumber B12 terdapat pada telur, susu, rumput laut, daging sapi.
3.2.Saran
Kebutuhan Kalori pada ibu hamil sangat besar. Sebaiknya ibu hamil senantiasa memperhatikan
kebutuhan nutrisinya. Karena kebutuhan kalori yang besar, bukan berarti ibu hamil hanya makan
makanan semacam karbohidrat. Makanan yang mengandung protein, lemak, vitamin juga zat besi
juga harus diperhatikan. Setidaknya makan makanan 4 sehat 5 sempurna demi menjaga nutrisi ibu
hamil setiap harinya.
b. Bagi keluarga
Selain asupan nutrisi diperhatikan oleh ibu hamil, keluarga juga berperan penting dalam
memperhatikan asupan nutrisi yang baik seperti asupan protein, zat besi, vitamin, karbohidrat, dan
lain – lain untuk menurunkan resiko penyakit pada ibu hamil.
c. Bagi institusi:
Sebaiknya institusi selain melakukan pembelajaran pada mahasiswa, penting juga melakukan
penyuluhan atau sosialisasi di kalangan masyarakat karena materi – materi ini sangat dibutuhkan
bukan hanya di kehidupan kampus juga dalam kehidupan bermasyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
http://donip17798.blogspot.com/2017/04/kebutuhan-nutrisi-pada-ibu-hamil.html?
m=1/ diakses tanggal 02/03/2020 jam 09.00
https://www.ayahbunda.co.id/kehamilan-gizi-kesehatan/kebutuhan-gizi-ibu-hamil-
trimester-1/ diakses tanggal 02/03/2020 jam 09.15
https://hellosehat.com/kehamilan/kandungan/komplikasi-kehamilan-penyakit-ibu-
hamil/ diakses tanggal 02/03/2020 jam 09.30