Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses
interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya dan perubahan perilaku karena proses
interaksi antara individu dengan lingkungan ini melalui suatu proses yakni proses
belajar. Oleh sebab itu, perubahan perilaku dan proses belajar sangat erat kaitannya.

Di dalam proses pembentukan dan atau perubahan perilaku dipengaruhi oleh


beberapa faktor yang berasal dari dalam diri itu sendiri. Faktor-faktor tersebut antara
lain; susunan saraf pusat, persepsi, motivasi, emosi, dan belajar. Persepsi adalah
pengalaman yang dihasilkan melalui indera penglihatan, pendengaran, penciuman,
dan lain sebagainya. Sedangkan motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertindak
untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hasil dari dorongan dan gerakan inilah yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku.

Perilaku yang berlaku pada individu atau organisme tidak timbul dengan
sendirinya. Tetapi sebagai akibat dari stimulus yang diterima oleh organisme yang
bersangkutan. Baik itu stimulus eksternal maupun stimulus internal (Walgito, 1991).
Perilaku dapat diobservasi, baik langsung seperti tertawa, minum dan lain sebagainya
maupun secara tidak langsung seperti pikiran dan perasaan. Perilaku masyarakat
terbentuk dari lingkungan dimana ia hidup. Perilaku ini berlangsung cukup lama dan
mungkin pula hingga saat ini. Bahkan bisa sajah periilaku yang sama turun temurun
dari generasi ke generasi di masyarakat. Hal ini bisa menjadi kebudayaan masyarakat
suatu daerah.

Perilaku manusia melibatkan tiga komponen utama yaitu kondisi lingkungan


tempat terjadinya perilaku tersebut, perilaku itu sendiri dan konsekuensi dari perilaku
tersebut. Pada hakikatnya perilaku individu mencakup perilaku yang tampak (overt
behavior) dan perilaku yang tidak tampak (covert behavior) (Sunaryo, 2004).

Perilaku tentang bagaimana seseorang menanggapi rasa sakit dan penyakit


yang bersifat respon internal dan eksternal. Respon yang diberikan antara lain respon
pasif berupa pengetahuan, persepsi, dan sikap maupun respon aktif yang dilakukan
sehubungan dengan sakit dan penyakit. Perilaku kesehatan adalah tanggapan
seseorang terhadap rangsangan yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem
pelayanan kesehatan, makanan dan lingkungan. Rangsangan yang berkaitan dengan
perilaku kesehatan terdiri dari empat unsur yaitu sakit dan penyakit, sistem pelayanan
kesehatan, makanan dan lingkungan.
B. Rumusan Masalah

a) Apa definisi dari sehat sakit ?

b) Bagaimana perilaku dari sakit ?

c) Bagaimana perilaku dari kesehatan ?

d) Bagaimana persepsi masyarakat tentang sehat sakit ?

e) Bagaimana etiologi dari perilaku sakit ?

f) Apa sajah kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit ?

g) Apa sajah batasan analisis kondisi tubuh ?

h) Apa sajah macam-macam reaksi dalam proses pengobatan (schuman) ?

i) Bagaimana reaksi individu terhadap gejala sakit ?

j) Apa pengertian dari perilaku ?

k) Bagaimana proses pembentukan perilaku ?

l) Apa teori dari perilaku ?

m) Bagaimana peranan perilaku terhadap kesehatan ?

C. Tujuan

a) Untuk mengetahui definisi dari sehat sakit.

b) Untuk mengetahui perilaku dari sakit.

c) Untuk mengetahui perilaku dari kesehatan.

d) Untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang sehat sakit.

e) Untuk mengetahui etiologi dari perilaku sakit.

f) Untuk mengetahui kategorisasi faktor pencetus perilaku sakit.

g) Untuk mengetahui batasan analisis kondisi tubuh.

h) Untuk mengetahui macam-macam reaksi dalam proses pengobatan (schuman).

i) Untuk mengetahui reaksi individu terhadap gejala sakit.

j) Untuk mengetahui pengertian dari perilaku.

k) Untuk mengetahui proses pembentukan perilaku.

l) Untuk mengetahui teori dari perilaku.


m) Untuk mengetahui peranan perilaku terhadap kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai