Anda di halaman 1dari 8

Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.

1 (2019) 41-48 | 41

HUBUNGAN KADAR MAGNESIUM DALAM ASI DAN ASUPAN ENERGI


IBU DENGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI USIA 0-6 BULAN
DIPUSKESMAS LUBUK BUAYA PADANG
Aprima Yona Amira,*, Delmi Sulastrib
a
Prodi Magister Ilmu Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
b
Bagian Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang
1
aprimayona@gmail.com* 2delmisulastri@yahoo.com

Abstrak

Metode penelitian ini adalah cross sectional study. Responden penelitian adalah 44 orang ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang menyusui secara ekslusif di Puskesmas Lubuk Buaya Padang yang
masuk kriteria inklusi dan ekslusi. Kadar magnesium dalam ASI diperiksa di Balai Laboratorium Kesehatan
(BLK) Kota Padang. Asupan energi ibu di dapatkan melalui wawancara dengan menggunakan Semi
QuantitativeFood Frequency Questionare (SQ-FFQ).Data dianalisis dengan menggunakan uji korelasi
pearson. Hasil penelitian didapatkan rata-rata kadar magnesium dalam ASI adalah 4,8 mg/dl ± SD dan rata-
rata asupan energi ibu 2196,6 KKal/hari ± SD. Terdapat hubungan yang signifikan kadar magnesium dalam
ASI dengan penambahan berat badan bayi (p=0,04), dan terdapat hubungan yang signifikan asupan energi
ibu dengan penambahan berat badan bayi (p=0,014)

Kata Kunci: Magnesium, asupan energi ibu dan penambahan berat badan bayi.

Abstract

The method of this research was cross sectional study. Research respondents were 44 mothers who
had baby aged 0-6 months who breastfed exclusively at Lubuk Buaya Health Center Padang, who met the
inclusion and exclusion criteria. Magnesium levels in breast milk were examined at Balai Laboratorium
Kesehatan (BLK) Laboratory Padang. Maternal energy intake was obtained through interviews using Semi
Quantitative Food Frequency Questionare (SQ-FFQ). Data was analyzed by using Pearson correlation
test. The results showed that the average magnesium level in breast milk was 4.8 mg / dl ± SD and the
average maternal energy intake was 2196.6 kCal / hari ± SD. There was a significant relationship of
magnesium levels in breast milk with baby weight increase (p = 0.04), and there was a significant
relationship of maternal energy intake with baby weight increase (p = 0.014)

Keywords : Magnesium, maternal energy intake and baby weight increase

antropometri (Supariasa et al, 2012). Berat


I. PENDAHULUAN badan merupakan ukuran antropometri yang
Gerakan 1000 hari pertama kehidupan penting, yang dipakai pada setiap kesempatan
merupakan upaya perbaikan gizi yang dimulai dalam memeriksakan kesehatan anak pada
sejak kehamilan sampai pasca persalinan atau setiap kelompok umur (Santoso and Ranti,
sampai bayi berusia 2 tahun. Pada 1000 hari 2010). Pengukuran berat badan digunakan
pertama kehidupan tersebut janin dan bayi untuk menilai peningkatan atau penurunan
membutuhkan gizi yang optimal untuk semua jaringan yang ada pada tubuh,
mendukung pertumbuhan dan misalnya tulang, otot, lemak, organ tubuh, dan
perkembangannya (Kementrian Koordinator cairan tubuh sehingga dapat diketahui
Bidang Kesehatan Rakyat RI, 2013) keadaan status gizi atau tumbuh kembang
Pertumbuhan dan perkembangan bayi anak (Supariasa et al, 2012). Gangguan gizi
dapat diukur dengan berbagai cara, salah akan menyebabkan terhambatnya
satunya adalah dengan pengukuran pertumbuhan dan perkembangan di masa
42 | Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48
yang akan datang, salah satunya, cerdas dengan diberikan ASI ekslusif (Roesli,
meningkatnya kejadian gizi kurang dan gizi 2010).
buruk (Roesli, 2010). Menurut data Riskesdas Kemampuan ASI untuk membantu
tahun 2013, secara nasional, prevalensi berat pertumbuhan sangat ditentukan oleh
badan kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 %, kandungan nutrisi yang terdapat dalam ASI.
terdiri dari 5,7 % gizi buruk dan 13,9 % gizi Kandungan ASI sangat dipengaruhi oleh
kurang. Jika dibandingkan dengan angka asupan energi ibu. Semakin baik asupan
prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 %) dan energi ibu maka akan semakin menjamin
tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. kualitas dan kuantitas ASI. ASI mengandung
Perubahan terutama pada prevalensi gizi makronutrien dan mikronutrien.
buruk yaitu dari 5,4 % tahun 2007, 4,9 % pada Makronutrien yang terdiri dari karbohidrat,
tahun 2010, dan 5,7 % tahun 2013. Sedangkan lemak, dan protein akan dimetabolisme oleh
prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 % dari tubuh menghasilkan ATP dan akan digunakan
2007 dan 2013. untuk keperluan proses-proses dalam tubuh.
ASI merupakan makanan utama bagi bayi Jika konsumsi energi lebih dari yang
sampai umur 6 bulan. Hal ini sesuai dengan dibutuhkan tubuh maka akan disimpan dalam
rekomendasi World Health Organization bentuk glikogen di hati dan otot, sehingga
(WHO) pada tahun 2001 yang menyatakan mempengaruhi berat badan (Colby, 2011;
bahwa bayi hanya memerlukan ASI saja tanpa Yulistyowati and Yuniritha, 2015).
cairan atau makanan padat apapun sampai Sementara itu mikronutrien terdiri dari
bayi berumur 6 bulan. Penegasan pemberian vitamin dan mineral. Salah satu mineral yang
ASI eksklusif ini juga diatur dalam PP nomor terkandung dalam ASI adalah magnesium
33 tahun 2012 pasal 6 yang berbunyi “setiap (Nugroho, 2011). Magnesium (Mg)
ibu yang melahirkan harus memberikan ASI merupakan unsur esensial bagi tubuh dan
Eksklusif kepada bayi yang dilahirkanya tubuh mengandung unsur ini sebanyak 25
(Lissauer, 2010). gram (Jauhari, 2013). Walaupun mikronutrien
Meningkatnya kejadian gizi kurang, seperti magnesium terdapat dalam jumlah
berhubungan dengan masih rendahnya yang sangat kecil di dalam tubuh namun
cakupan ASI ekslusif. Menurut UNICEF, mempunyai peranan esensial untuk kehidupan,
cakupan rata-rata ASI Eksklusif di dunia yaitu kesehatan, reproduksi, serta pertumbuhan
38%. Menurut SDKI dari tahun 1997 hingga (Almatsier, 2010).
2002, jumlah bayi usia 6 bulan yang
mendapatkan ASI Eksklusif menurun dari II. LANDASAN TEORI
7,9% menjadi 7,8% (Haryono and A. Magnesium dan Asupan Energi
Setianingsih, 2014). Sementara itu, hasil Magnesium terutama ditemukan di dalam
SDKI 2007 menunjukkan penurunan jumlah sel di mana ia bertindak sebagai ion
bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif hingga penghubung untuk ATP dan asam nuklir yang
7,2%. Riskesdas 2010 melaporkan jumlah kaya energi. Magnesium adalah kofaktor
bayi yang menyusui ASI Eksklusif sampai dalam lebih dari 300 reaksi enzimatik
usia 5 bulan di Indonesia hanyalah sebanyak (Swaminathan et al, 2013; Saris et al, 2010).
15,3% (Haryono and Setianingsih, 2014). Magnesium secara kritis menstabilkan enzim,
termasuk banyak reaksi penghasil ATP. ATP
Berdasarkan hal tersebut, salah satu cara
diperlukan secara universal untuk
untuk meningkatkan status gizi bayi adalah
pemanfaatan glukosa, sintesis lemak, protein,
dengan pemberian ASI ekslusif sampai usia 6
asam nukleat dan koenzim, kontraksi otot,
bulan. Pemberian ASI ekslusif pada bayi akan
transfer kelompok metil dan banyak proses
berdampak terhadap psikomotor, kognitif dan
lainnya, dan gangguan pada metabolisme
sosial serta secara klinis terhadap
magnesium juga mempengaruhi fungsi ini.
pertumbuhannya (Haryono and Setianingsih,
Dengan demikian, kita harus ingat bahwa
2014). Penelitian ilmiah juga membuktikan
metabolisme ATP, kontraksi otot dan
bahwa bayi akan tumbuh lebih sehat dan lebih
relaksasi, fungsi neurologis normal dan
Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48 | 43
pelepasan neurotransmitter sangat bergantung sebagai sumber energi untuk kegiatan tersebut
pada magnesium. Penting juga untuk dicatat (Syafiq et al, 2010). Hanya tiga macam zat
bahwa magnesium berkontribusi pada gizi yang berfungsi sebagai sumber energi
regulasi nada vaskular, irama jantung, bagi tubuh, yaitu karbohidrat, protein dan
trombosis trombosit dan pembentukan tulang lemak. Energi yang terkandung dalam suatu
(Cunningham et al, 2012). makanan tergantung dari jumlah karbohidrat,
protein dan lemak yang terdapat dalam
Magnesium adalah kofaktor untuk lebih
makanan tersebut (Muchtadi, 2010).
dari 300 reaksi enzimatik, termasuk yang
terlibat dalam sintesis DNA/ RNA, sintesis Penambahan kalori sepanjang 3 bulan
protein, pertumbuhan sel, dan produksi dan pertama pascapartum mencapai sebanyak 500
penyimpanan energi sel. Tingkat magnesium kkal. Rekomendasi ini didasarkan pada
serum ibu dan jumlah yang diekskresikan ke asumsi, bahwa tiap 100 cc ASI berkemanpuan
dalam ASI tetap relatif konstan selama memasok 67-77 kkal. Efisiensi konversi
menyusui. Di beberapa negara, seperti energi yang terkandung dalam makanan
Amerika Serikat dan Australia, tidak ada menjadi energi susu sebesar rata-rata 80%,
penambahan magnesium di atas tingkat dengan kisaran 76-94%. Dari sini dapat
kehamilan yang dianjurkan, karena diperkirakan besaran energi yang diperlukan
diasumsikan bahwa resorpsi tulang dan untuk menghasilkan 100 cc susu yaitu sekitar
pengurangan ekskresi urin selama menyusui 85 kkal. Rata-rata produksi ASI sehari 850 cc
mengimbangi persyaratan tambahan untuk yang berarti mengandung 600 kkal.
sekresi magnesium dalam ASI (Dorea, 2013). Sementara itu kalori yang dihabiskan untuk
menghasilkan ASI sebanyak itu adalah 750
Magnesium dalam ASI diserap dengan
kkal. Jika laktasi berlangsung 3 bulan, dan
efisiensi yang jauh lebih besar (sekitar 80-90
selama itu berat badan ideal ibu menurun,
persen) dibandingkan susu formula (sekitar
berarti jumlah kalori tambahan harus
55-75 persen) atau makanan padat (sekitar 50
ditingkatkan (Roesli, 2010; Arisman, 2010).
persen) (Coussons, 2016), dan perbedaan
tersebut harus diperhitungkan ketika Metabolisme energi berasal dari hasil
menyiapkan makanan bayi. Saat fotosintesis tumbuhan yang ditangkap dalam
membandingkan sumber makanan yang ikatan kimia karbohidrat, protein, lemak dan
berbeda. misalnya, asupan harian 23 mg dari alcohol. Hasil akhir metabolism zat gizi
ASI menghasilkan asupan magnesium 18 mg, adalah CO2, HO2, ATP. Energi yang
jumlah magnesium yang sama jika dengan digunakan sel dalam bentuk ATP
formula atau makanan lainnya adalah 36 mg (Sulistyowati and Yuniritha,
atau lebih (Arisman, 2010). 2015).
Kurangnya magnesium ASI sering B. Penambahan Berat Badan Bayi
ditemukan pada bayi dengan ASI ekslusif.
Hal ini menandakan bahwa ketersediaan Berat badan merupakan salah satu tolak
fisiologis magnesium pada ASI mampu ukur untuk menentukan tingkat kesehatan
memenuhi kebutuhan bayi. Asupan ASI dari anak. Berat badan akan menggambarkan
bayi yang diberi ASI eksklusif berusia 1-10 komposisi tubuh bayi secara keseluruhan dari
bulan berkisar antara 700 sampai 900 g/ hari ujung kaki sampai kepala. Berat badan bayi
baik di negara industri maupun negara yang rendah sejak lahir menunjukkan kondisi
berkembang (WHO,2011). Jika kandungan bayi yang kurang sehat, sebaliknya jika berat
magnesium ASI diasumsikan 29 mg /l, maka badan bayi menunjukkan kisaran pola standar,
asupan dari ASI adalah 20-26 mg/ hari, atau dapat dipastikan bayi dalam keadaan sehat
sekitar 0,04 mg / kkal (Coussons, 2016). (Supariasa,12).

Manusia membutuhkan energi untuk Berat badan merupakan ukuran


mempertahankan hidup guna menunjang antropometri yang terpenting dan paling
proses pertumbuhan dan melakukan aktivitas sering digunakan pada bayi baru lahir . Berat
harian. Makanan yang mengandung badan dapat dipergunakan untuk melihat laju
karbohidrat, lemak dan protein digunakan pertumbuhan fisik maupun status gizi, kecuali
44 | Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48
terdapat kelaianan klini seperti dehidrasi, Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya dan
asites, edema, dan adanya tumor. Berat badan Laboratorium BLK Padang pada bulan Maret
menggambarkan jumlah dari protein, lemak, 2018 sampai Mei 2018.
air dan mineral pada tulang (Supariasa et al, Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah
2012). ibu yang mempunyai bayi usia 0 – 6 bulan
Berat badan merupakan pilihan utama yang disusui secara ekslusif , ibu yang
karena berbagai pertimbangan, antara lain : melahirkan aterm dan secara normal, ibu yang
(Supariasa et al, 2012) melahirkan bayi dengan berat lahir ≥ 2500 gr ,
ibu yang bersedia menjadimn responden.
1. Parameter yang paling baik, mudah
terlihat perubahan dalam waktu singkat Kemudian sebelum ibu atau keluarga
karena perubahan-perubahan konsumsi menandatangani informed consent diberikan
makanan dan kesehatan penjelasan tentang penelitian ini. Identitas dan
hasil pemeriksaan klinis dicatat pada formulir
2. Memberikan gambaran status gizi
pengumpulan data. Pengambilan sampel ASI
sekarang dan kalau dilakukan secara
dilakukan langsung oleh peneliti, untuk
periodik memberikan gambaran yang baik
asupan energi responden diwawancarai oleh
tentang pertumbuhan
enumerator dari DIII Gizi dengan
3. Merupakan ukuran antropometri yang menggunakan kuesioner FFQ semi kuantitatif
sudah dipakai secara umum dan luas di dan penambahan berat badan bayi dilakukan
Indonesia sehingga tidak merupakan hal penimbangan dengan menggunakan
baru yang memerlukan penjelasan secara timbangan bayi. Kadar magnesium ASI
meluas diperoleh dengan melihat hasil tes
4. Ketelitian pengukuran tidak banyak laboratorium. Kemudian dilakukan
dipengaruhi oleh keterampilan pengukur pengambilan sampel ASI ± 10 ml oleh ibu
sendiri, setelah itu masukkan kedalam botol
5. KMS (Kartu Menuju Sehat) yang penyimpanan sudah diberi kode sesuai dengan
digunakan sebagai alat yang baik untuk identitas subjek penelitian. Selanjutnya
pendidikan dan memonitor kesehatan sampel dikirim ke Balai Laboratorium
anak menggunakan juga berat badan Kesehatan Kota Padang menggunakan cooler
sebagai dasar pengisiannya bag untuk langsung dilakukan pemeriksaan
6. Karena masalah umur merupakan faktor dengan AAS untuk mengetahui kadar
penting untuk penilaian status gizi, berat magnesium dalam ASI.
badan terhadap tinggi badan sudah Uji normalitas data dilakukan dengan
dibuktikan dimana-mana sebagai indeks menggunakan uji kolmogorov smirnov. Untuk
yang tidak tergantung pada umur melihat hubungan pada variabel dilakukan uji
7. Alat pengukur dapat diperoleh di daerah uji korelasi pearson, dan jika data tidak
pedesaan dengan ketelitian yang tinggi terdistribusi normal dilakukan uji korelasi
dengan menggunakan dacin yang sudah spearman. Untuk semua variabel ditetapkan
dikenal oleh masyarakat. signifikasi dengan derajat penolakan 5%
(p=0,05). Jika didapat p<0,05, maka hipotesis
III. METODE PENELITIAN nol ditolak yang berarti ada hubungan antara
Desain yang digunakan adalah Cross variabel independen dengan variabel
Sectional.Analisa data menggunakan korelasi dependen. Semua data diolah dengan
person. Penelitian ini bertujuan untuk menggunakan program komputer.
mengetahui hubungan Kadar Magnesium
dalam asi dan asupan energy ibu dengan IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
penambahan berat badan bayi usia 0-6 bulan Telah dilakukan penelitian observasional
di puskesmas lubuk buaya padang. dengan desain cross sectional pada ibu yang
mempunyai bayi usia 0-6 bulan yang
Sampel penelitian ini adalah Ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif. Jumlah
mempunyai bayi 0-6 bulan yang disusui sampel dalam penelitian ini sebanyak 44
secara eksklusif sebanyak 44 orang di
Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48 | 45
orang yang berumur 18 sampai 38 tahun, yang Tabel 5.
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hubungan Asupan Energi Ibu dengan Berat Badan
Bayi Usia 0-6 Bulan
Terhadap responden dilakukan pemeriksaan
kadar magnesium dalam ASI, penilaian Variabel Berat Badan Bayi Usia 0-
asupan energi dan pengukuran berat badan 6 Bulan
pada bayi yang disusuinya. r p value
Asupan Energi 0,369 0,014
Berdasarkan uji statistik didapatkan, Ibu (KKal/Hari)
Terdapat hubungan antara kadar magnesium
dalam ASI dengan penambahan berat badan Magnesium ASI disekresikan oleh sel
bayi, dengan p =0,04 (p > 0,05). (Tabel 4). epitel di kelenjar alveoli mammae oleh
Terdapat hubungan antara asupan energi ibu beberapa sistem yang rumit dan sangat
dengan penambahan berat badan bayi, dengan terkoordinasi, yang dibawa dari darah ke
p= 0,14 (p < 0,05). (Tabel 5). payudara ibu melalui jalur transeluler yang
melibatkan aktivitas bersama protein transpor
Tabel 1. pada membran apikal dan basolateral sel
Rata - Rata Kadar Magnesium dalam ASI epitel mammae (Montalbetti, 2014).
Cepatnya pengambilan sampel ASI setelah
Variabel Mean± Min Maks
bayi disusui akan berdampak belum
SD
sempurnanya proses pengangkutan
Kadar magnesium magnesium tersebut dari darah ke payudara,
4,8 3 7
dalam ASI (mg/dl) terlebih lagi mengingat sampel ASI yang
±1,0
digunakan adalah ASI ibu yang menyusui
Tabel 2. bayinya secara ekslusif, yang memberikan
Rata- Rata Asupan Energi Ibu ASI kepada bayinya sesering mungkin sesuai
Variabel Mean± Min Maks dengan permintaan bayi, sehingga setiap
SD magnesium yang telah terbentuk akan segera
di ambil oleh bayi, dan ketika sampel ASI
Asupan energi ibu 2984,0 diambil akan ditemukan kadar magnesium
2196,6 1760,0
(KKal/hari)
±282,0 yang rendah dalam ASI tersebut.
Magnesium merupakan zat gizi yang
Tabel 3. esensial yang berperan di dalam kerja lebih
Rata- Rata Penambahan Berat Badan Bayi Usia 0-6 dari 10 macam enzim. Berperan di dalam
Bulan sintesa Dinukleosida Adenosin (DNA) dan
Variabel Mean± Min Maks Ribonukleosida Adenosin (RNA), dan protein,
SD sehingga jika terjadi defisiensi magnesium
maka akan dapat menghambat pembelahan sel,
Berat badan bayi
usia 0-6 bulan
1811,4 100,0 6300,0 pertumbuhan dan perbaikan jaringan,
±1926,0 sehingga akan berpengaruh pada berat badan
(gram)
dan tinggi badan (Swaminithan, 2013).
Magnesium juga memainkan peran dalam
Tabel 4. metabolisme energi, protein, regulasi
Hubungan Kadar Magnesium dalam ASI dengan metabolisme, dan berfungsi sebagai kofaktor
Penambahan Berat Badan Bayi Usia 0-6 Bulan dalam sejumlah reaksi enzimatik, selain itu
Variabel Penambahn BB Bayi magnesium juga memainkan peran penting di
Usia 0-6 Bulan dalam tubuh sebagai penyusun tulang dan
r p value salah satu jenis mineral paling banyak di
Kadar -0,311 0,04 dalam tubuh adalah magnesium dan 60 hingga
Magnesium 65 % dari total magnesium ada pada bagian
dalam ASI tulang, Kadar magnesium yang ada pada
(mg/dl) tulang berkaitan langsung dengan kepadatan
tulang. Kekurangan magnesium akan memicu
46 | Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48
terjadinya osteoporosis (Murray, 2010). Jika Selain magnesium, kandungan makro
fungsi magnesium tersebut terganggu maka nutrient dan mikro nutrient ASI lainnya juga
akan mengganggu kestabilan tubuh dan mempengaruhi berat badan bayi, seperti
berdampak pada berat badan (Li C et al , karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin
2016). dan mineral lainnya. Semua zat gizi ini saling
terkait dalam mengoptimalkan pertumbuhan
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik
dan perkembangan bayi (Roesli U, 2010)
untuk bayi (Neville et al, 2012). Kualitas dan
kuantitas ASI tetap akan terjaga karena status Ibu menyusui memerlukan gizi yang lebih
gizi ibu memiliki dampak minimal pada banyak terutama kebutuhan energi yang lebih
komposisi makronutrien dan kandungan banyak dari pada saat hamil. Menurut AKG
energi total. Terdapat bukti yang cukup besar 2013 ibu menyusui perlu penambahan energi
bahwa konsentrasi mineral ASI seperti 330 Kkal pada 6 bulan pertama menyusui dan
magnesium tidak terpengaruh oleh diet ibu 400 KKal pada 6 bulan kedua menyusui. Gizi
atau status gizi. Mereka dikontrol ketat oleh tambahan yang diperlukan tidak hanya
mekanisme homeostatik pada tingkat sel diugunakan untuk kebutuhan tubuh ibu
epitel mammae (Lonnerdal, 2014). Ada menyusui saja, tetapi juga untuk produksi ASI
penurunan konsentrasi banyak unsur di yang diberikan kepada bayinya. Protein juga
seluruh tahap laktasi, termasuk kadar dibutuhkan dalam makanan tambahan untuk
magnesium, kadar magnesium dalam ASI mempertahankan produksi ASI, maka dari itu
ditemukan lebih tinggi pada masa laktasi awal diperlukan asupan energi yang baik sesuai
(Li C et al, 2016) dengan AKG. Jika gizi yang didapat ibu
menyusui tercukupi dengan baik, maka ASI
Pada penelitian didapatkan hubungan
yang diproduksi akan lancar dan kuantitas
dengan pola negative yaitu semakin tinggi
yang lebih baik sehingga mampu memenuhi
kadar magnesium dalam ASI maka akan
kecukupan energi bayi (Arisman, 2010).
semakin rendah berat badan bayi. Hal ini
disebabkan karena kadar magnesium lebih Bayi membutuhkan energi dari makanan
tinggi ditemukan pada masa awal laktasi dan untuk aktivitas, pertumbuhan, dan
usia bayi pada masa awal laktasi juga lebih perkembangan normal. Energi berasal dari
rendah, sementara itu berat badan dipengaruhi makanan yang mengandung karbohidrat,
oleh tingkat usia bayi, semakin rendah usia protein, atau lemak. Kebutuhan energi atau
maka terdapat kecenderungan berat badan kalori bayi tergantung pada banyak faktor,
yang lebih rendah juga. termasuk ukuran dan komposisi tubuh, tingkat
metabolisme (energi yang dikeluarkan tubuh
Pada penelitian ini didapatkan kadar
saat istirahat), aktivitas fisik, ukuran saat lahir,
magnesium dalam ASI hanya berkontribusi
usia, jenis kelamin, faktor genetik, asupan
39,8% terhadap berat badan bayi usia 0-6
energi, kondisi medis, suhu, dan tingkat
bulan dan 60,2% dari faktor lain yang tidak
pertumbuhan. Asupan energi tergantung pada
diteliti. Ukuran berat badan merupakan indeks
jumlah ASI yang dikonsumsi, dan itu
gizi dan penilaian pertumbuhan yang terbaik,
dipengaruhi oleh asupan energi ibu (Special
terutama pada bayi. Terdapat banyak faktor
Supplemental NutritiProgram for Women,
yang mempengaruhi berat badan antara lain
Infants, and Children, 2009)
berat badan lahir. Dalam 3 bulan pertama
kenaikan berat badan kira-kira 1 kg/bulan. Sesuainya asupan energi bayi dengan
Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai kebutuhan akan memicu terjadinya
2 kali berat badan lahirnya. Sedangkan pada peningkatan berat badan, hal ini didadasari
usia 6 bulan kenaikan berat badan ½ kg/ bulan. karena metabolisme energi merupakan proses
Jadi bayi dengan berat badan lahir yang yang mendasari asupan makanan, membakar
rendah memiliki kemungkinan lebih rendah makanan untuk melepaskan energi, dan
pula berat badannya usia 1- 6 bulan dari bayi menyimpan kelebihan untuk waktu
yang memiliki berat badan lahir normal (IDAI, kekurangan energi (Yuniritha and
2014) Sulistyowati, 2015).
Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48 | 47
Pada penelitian ini didapatkan asupan /optimal maka bayi juga akan mengalami
energi ibu hanya berkontribusi 12,7% kenaikan berat badan yang optimal. Menurut
terhadap berat badan bayi usia 0-6 bulan dan (Saris, 2012), jika bayi disusui kurang dari
87,3% dari faktor lain yang tidak diteliti. Berat delapan kali dalam 24 jam maka bayi akan
badan bayi juga dipengaruhi oleh faktor dapat mengalami dehidrasi dan akan
genetik dan faktor lingkungan. Faktor genetik mengalami masalah dalam berat badan..
terdiri dari faktor bawaan yang normal dan
patologik, jenis kelamin, dan suku bangsa. V. KESIMPULAN
Faktor lingkungan terdiri dari faktor prenatal Rata-rata Penambahan berat badan bayi
(faktor yang mempengaruhi anak pada waktu usia 0-6 bulan adalah 1811,4 gr ± SD. Rata-
masih dalam kandungan) seperti gizi ibu pada rata kadar magnesium dalam ASI pada ibu
waktu hamil dan faktor postnatal (faktor yang yang mempunyai bayi usia 0-6 bulan adalah
mempengaruhi anak setelah lahir) seperti 4,8 mg/dl ± SD. Rata-rata asupan energi ibu
peranan ibu dalam memberikan pengaruh yang menyusui bayi usia 0-6 bulan adalah
psikologis terhadap pertumbuhan anak 2196,6 KKal ± SD.Terdapat korelasi yang
terutama dalam interaksi timbal balik antara sedang dan berpola negatif antara kadar
ibu dan anak dalam proses menyusui. magnesium dalam ASI dengan Penambahan
Keuntungan proses timbal balik tersebut berat badan bayi usia 0-6 bulan. Terdapat
untuk bayi selain nilai gizi ASI yang tinggi, korelasi sedang dan berpola positif antara
juga adanya zat anti pada ASI yang asupan energi ibu dengan berat badan bayi
melindungi bayi. Disamping itu bayi yang usia 0-6 bulan. Dengan adanya keterbatasan
merasakan sentuhan, kata-kata dan tatapan dalam penelitian ini maka disarankan perlu
kasih sayang dari ibunya, serta mendapatkan ditingkatkan kemampuan dan keterampilan
kehangatan, penting untuk tumbuh peneliti dalam memberikan informasi dan
kembangnya (soetjiningsih, 2012). motivasi agar ibu bersedia memberikan ASI
nya. Sebagai tenaga kesehatan disarankan
Tiga faktor yang mempengaruhi untuk melakukan penyuluhan secara
pertumbuhan dan perkembangan anak yaitu berkesinambungan tentang menyusui dan
penyebab dasar yang terdiri dari potensi dasar memberikan ASI eksklusif, serta dapat
(struktur ekonomi dan struktur politik), mempertimbangkan beberapa kelemahan
penyebab tidak langsung yaitu ketahanan dalam penelitian ini sehingga memperoleh
makanan keluarga, pola asuh dan hasil yang maksimal.
pemanfaatan pelayanan kesehatan dan sanitasi
lingkungan, serta penyebab langsung yaitu DAFTAR PUSTAKA
asupan makanan (Soetjiningsih, 2012), Almatsier, S. 2010. Prinsio Dasar Ilmu Gizi.
Dari faktor tidak langsung, pola asuh Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
merupakan faktor yang tidak dapat Andrade, MTS. Ciampo, LAD. Ciampo,
dikesampingkan karena dengan pola asuh LRLD. Ferraz, IS and Junior, FB. 2014.
yang baik anak akan merasa aman dan akan Breast milk micronutriens in lactating
memberikan pengaruh psikologis yang baik mother from Ribeirao Preto (SP), Brazil.
pula kepada anak. Anak tidak stress dan akan Food and nutrition Sciences, 1196-1201
memberikan kenyamanan. Hal ini akan Arisman, MB. 2008. Gizi dalam daur
mempengaruhi pola makan dan kemampuan kehidupan. Jakarta: EGC
daya serapnya, sehingga mempengaruhi berat Colby DS. 2011. Ringkasan Biokimia Harper.
badannya. (Syafiq, 2010) Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Coussons H. 2016. Magnesium Metabolism in
Selain itu asupan ASI tergantung dari Infants and Children.Postgraduate
durasi dan frekuensi ibu dalam menyusui Medicine.April : 46:6, 135-139
bayinya. Dalam ASI terdapat kandungan Cunningham J, Rodrı´guez JM, Messa P.
berbagai zat gizi yang sudah sesuai dengan 2012. Magnesium in chronic kidney
kecukupan bayi usia 0-6 bulan antara lain disease stages 3 and 4, and in dialysis
karbohidrat, protein dan lemak serta vitamin patients. Clin Kidney J . 5(Suppl 1): i39–
dan mineral. Jika ASI yang didapatkan bayi i51
48 | Aprima Yona Amir, Delmi Sulastri / Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan Vol.10 No.1 (2019) 41-48
Dorea RG. 2013. Magnesium in Human Milk. the mammary gland: calcium, trace
Journal of the American College of minerals and water soluble vitamins. J
Nutrition. 19:2, 210-219 Mammary Gland Biol Neoplasia 19:73–
Haryono, R. Setianingsih, S. 2014. Manfaat 90.
ASI Eksklusif. Yogyakarta: Pustaka Baru Neville MC, Anderson SM, McManaman JL,
Ikatan Dokter Anak Indonesia. (2014). Badger TM, Bunik M, Contractor N,
Penyimpanan ASI Perah. Indonesia Crume T, Dabelea D, Donovan SM,
Pediatric Society Forman N. 2012. Lactation and neonatal
Jauhari, A. 2013.Dasar-dasar ilmu gizi. nutrition: defining and refining the
Yogyakarta: Jaya Ilmu critical questions. J Mammary Gland Biol
Kementerian Kesehatan, RI.(2015). Profil Neoplasia. 17:167–88
Kesehatan Indonesia 2014. Jakarta: Nugroho, T. 2011. ASI dan Tumor Payudara.
Kemenkes RI. Yogyakarta: Nuha Medika
Kementerian Koordinator Bidang Kesehatan Roesli U, 2010. Mengenal ASI Ekslusif.
Rakyat RI, 2013. Gerakan Nasional Jakarta : Trubus Agriwidya
Percepatan Perbaikan Gizi Dalam Santoso, S dan Ranti, AL. 2009.Kesehatan
Rangka Seribu Hari Pertama Kehidupan dan gizi. Jakarta: PT Rineka Cipta
(Gerakan 1000 HPK).Republik Indonesia. Saris NE, Mervaala E, Karppanen H et al.
Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar 2012.An update on physiological, clinical
(Riskesdas). 2010. Badan Pengembangan and analytical aspects. Clin Chim Acta .
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. 294: 1–26
Laporan Nasional Riset Kesehatan Dasar SDKI.(2013), Survei Demografi Dan
(Riskesdas). 2013. Badan Pengembangan Kesehatan Indonesia 2012. Jakarta:
Kesehatan Departemen Kesehatan RI. Kementerian Kesehatan
Li C, Solomons NW, Scott ME, Koski KG. Soetjiningsih,S. 2012. Tumbuh Kembang
2016. Minerals and Trace Elements in Anak. Yogyakarta : Pustakabaru
Human Breast Milk Are Associated with Sulistyowati R and Yuniritha E. 2015.
Guatemalan Infant Anthropometric Metabolisme Zat Gizi. Yogyakarta. Trans
Outcomes within the First 6 Months. The Medika
Journal of Nutrition.Oct;146(10):2067- Supariasa IDN, Bakri B, Fajar I. 2012.
2074. Penilaian Status Gizi. Jakarta. EGC
Lissauer T, Fanaroff A.2010.At a Glance Suradi, R dan Hesti. 2004. Manajemen
Neonatologi.Jakarta: Erlangga. Laktasi. Program Manajemen Laktasi
Lonnerdal, B. 2014.Magnesium nutrition of in Perkumpulan Perinatologi Indonesia:
fants.Magnesium . 8: 99-105. Jakarta.
Muchtadi D. 2010. Pengantar Ilmu Gizi. Swaminathan R. Magnesium metabolism and
Bandung, Alfabeta. its disorders. Clin Biochem Rev 2013; 24:
Murray RK, Granner DK, Mayes PA. 2010. 47–66
Biokimia Harper, alih bahasa Andry Syafiq A, Setiarini A, Utari DM, Achadi EL,
Nagra AS: Longitudinal study in Fatmah, Kusharisepeni, Sartika RAD,
biochemical composition of human milk Fikawati S, Pujonarti SA, Sudiarti T
during first year of lactation. J Trop Triyanti, Hartriyanti Y dan Indrawati YM.
Pediatr 35:126–128. 2010. Gizi dan Kesehatan Masyarakat.
Montalbetti N, Dalghi MG, Albrecht C, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.
Hediger MA. 2014. Nutrient transport in WHO. 2011.

Anda mungkin juga menyukai