Anda di halaman 1dari 15

Hasna Aulia Iswahyuni - 181431012

Bab 1 : Pendahuluan pemahaman, keamanan dan kualitas tinggi dari setiap produk.
Untuk mengurangi hilangnya nutrisi dan kualitas makanan,
• Komponen penting 4 sehat 5 sempurna -> Karbohidrat, protein, reaksi kimia dan biokimia yang tidak diharapkan tersebut
lemak, air, vitamin, dan mineral. harus dicegah. Daftar atribut makanan yang baik dan
• Pangan -> Aman untuk dimakan, bermutu, acceptibilitas yg kemungkinan komponen berbahaya yang dihasilkan dari
tinggi (keterterimaan thd orang) -> penampilan yg menarik. makanan olahan/proses hanya dapat diwaspadai dapat
• Menetapkan komposisi di bahan makanan. dipahami setelah mengikuti cakupan yang komprehensif di
kelas ini.
• Analisis proksimat -> Informasi nilai gizi (nutrition fact).
o Major Component : Karbohidrat, protein, lemak.
o Nutrition Fact pada Tango : Lemak total, lemak jenuh,
o Minor Component : Vitamin, mineral.
protein, karbohidrat total, gula, natrium, kalium, kalsium,
o Dispersi pangan : Gas, cairan, emulsi, terdiri dari
zat besi.
pendispersi dan zat terdispersi ; dispersi pangan yaitu
o Nutrition Fact pada Hilo : Lemak total, lemak jenuh, protein,
sistem pangan yang terdiri dari satu atau lebih fase
karbohidrat total, gula total, garam/natrium, vitamin,
terdispersi atau fase diskontinu dalam suatu fase kontinu.
mineral, komponen lain.
Fase terdispersi dapat berupa kristal bahan padat yang
o Contoh : Sirup rasa stoberi, Nutrition Fact terbanyak yaitu
amorf, fragmen-fragmen sel, sel utuh, tetesan dari suatu
gula, pewarna (analisis proksimat yang sering dilihat),
cairan ataupun gas.
sedangkan Strawberry Juice, Nutrition Fact terbanyak yaitu
o Kemungkinan menghasilkan komponen berbahaya dalam
protein, lemak.
makanan : Contoh memanaskan sayur bayam yang akan
o Perbedaan strawberry juice dan sirup rasa stoberi yaitu
mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ cairan menjadi kuning.
strawberry juice menggunakan buah asli sedangkan sirup
o Reaksi biokimia : Enzim.
rasa stoberi menggunakan perisa stoberi (sintesis ->
proses esterifikasi) Sistem Pangan
• Proximate analysis lebih ditekankan dengan kebutuhan produk
sehingga nutrition fact yang ada disesuaikan (tidak semua • Produksi : Departemen Pertanian
produk sama). • Pengadaan : BULOG
• Sensory evaluation -> uji organoleptik, menggunakan salah • Konsumsi : LKI, Badan POM
satu panca indra spt lidah. • Standar Analisis : SNI, AOAC, Farmakope dll
• Quality & Food Safety -> keamanan dan pengendalian mutu
pangan, contoh HACCP, GLP dan GMP. Masalah Pangan

Alasan Mempelajari Kimia Pangan • Hasil panen


• pengaruh lingkungan
• Kebutuhan dasar manusia -> karena manusia butuh makan.
• adanya reaksi-reaksi kimia
• Sistem pangan -> oleh kementrian khusus.
• kebusukan dan kerusakan
• Masalah pangan -> pengawetan pangan, pertanian.
• cita rasa dan aroma
Kuliah Kimia Pangan • zat-zat warna dan pigmen
• nilai gizi
• Kimia Pangan Ini adalah mata kuliah yang diwajibkan untuk • zat-zat aditif dan adiktif
junior di Departemen Ilmu Pangan. Sistem pangan rumit dengan • keracunan dll.
banyak komponen. Urutan yang tercakup dalam mata kuliah ini
• Diharapkan Kimia Pangan dapat membantu memecahkan
adalah unsur utama makanan, unsur kecil makanan, dispersi
beberapa masalah pangan dengan mempelajari beberapa
makanan, jaringan hewan yang dapat dimakan, jaringan
komponen penting bahan pangan serta cara-cara analisisnya.
tanaman yang dapat dimakan dan interaksi antara konstituen
makanan selama penyimpanan atau pemrosesan. Tujuan dari
pendekatan kelas ini adalah untuk meningkatkan
Healthy Diet Pyramide Food Analysis

• Ada functional food -> acceptibilitasnya tetap tinggi, dimana


komponen makanan ada yang dikurangi
• Healthy Diet Pyramide -> sudah kearah functional food, urutan
dari bawah ke atas karbohidrat (polisakarida, sumber energi
sehingga tdk mudah tercerna), vitamin, mineral, serat, protein
dan sedikit lemak, lemak gula (sukrosa -> disakarida, lebih
mudah tercerna maka bisa menumpuk) dan garam, terdapat
karbohidrat namun berbeda struktur kimianya
o Polisakarida, disakarida : glukosa

• Bioburden -> pencemaran (di MA).

Bab 2 : Good Laboratory Practice (GLP)


• GLP atau “Good Laboratory Practice” adalah suatu cara
pengorganisasian laboratorium dalam proses pelaksanaan
pengujian, fasilitas, tenaga kerja dan kondisi yang dapat
menjamin agar pengujian dapat dilaksanakan, dimonitor,
dicatat dan dilaporkan sesuai standar nasional/internasional
serta memenuhi persyaratan keselamatan dan kesehatan.
• Nasi dan alternatifnya -> 5-7 kali penyajian (karbohidrat,
• Tujuan : Untuk menjamin mutu dan kualitas data2 analisis.
polisakarida). Polisakarida lebih sulit dicerna karena rantainya
panjang dan mengenyangkan. • GLP pertama kali dikeluarkan oleh FDA -> Food Drug
Administration.
• Buah/Sayur -> 2 kali penyajian (vitamin, mineral, serat).
• GLP adalah aturan, prosedur, dan praktik di laboratorium yang
• Daging dan alternatifnya -> 2-3 kali penyajian (protein, lemak).
dapat memastikan kualitas dan integritas data analisis yang
• Lemak, minyak, gula, dan garam -> gunakan sedikit (lemak, dikeluarkan oleh laboratorium.
gula, disakarida). Disakarida lebih mudah dicerna karena
• Perbedaan GLP di lab kimia biasa dan lab kimia pangan :
rantainya pendek. Dikonsumsi banyak pun tidak akan
Penggunaan APD dilab pangan lebih ketat (seperti tenaga medis
mengenyangkan, tidak terasa akhirnya lama-lama menumpuk
covid).
di dalam tubuh dan menimbulkan penyakit.
Prinsip GLP
Food Chemistry

• Peraturan terkait GLP yang dikeluarkan pada bulan Desember


1978 oleh AS - FDA yang meliputi :
o Organisasi dan personalia
• Biofuels -> energi, modifikasi pangan, contoh alkohol o Fasilitas
dipekatkan menjadi bahan bakar. o Peralatan
o Pektin, seperti maizena, diambil dari kulit sukun. o Pengoperasian fasilitas uji
o Bahan penguji dan pengontrol
o Manual operasi laboratorium
o Pencatatan dan pelaporan data kemudian proses pembuatan lalu menghasilkan produk akhir
• Dalam GLP , yang sangat diperlukan : yang sesuai standar kualitas.
• Standar industri besar yang terdiri dari beberapa lab, secara
• Managemen peralatan ---→ Preventive maintenance. keseluruhan lebih luas, 1 GMP terdiri dari beberapa GLP,
• Preventive maintenance -> alat dan metode, suatu tindakan tergantung lab.
positif untuk mencegah gagalnya kerja suatu peralatan dan
menjamin bahwa peralatan tersebut bekerja dengan baik dan
data yang dihasilkannya dapat dipertanggung jawabkan. Bab 3 : Analisis Proksimat
• Tindakan positif tsb yaitu :
o Pengecekan spesifikasi instrumen sesuai dengan yang • Minyak : Lemak, protein hewani.
diberikan perusahaan peralatan tsb o Jika terlalu lama dan menyimpan terbuka akan?
o Kalibrasi sudah diketahui jenis peralatannya • Keju : Mineral, vitamin.
o Pembersihan • Fungsi vitamin pada makanan : Vitamin A atau vitamin lain yg
o Lubrikasi sifatnya sbg antioksidan yang ada di blueband/minyak goreng
o Rekondisioning berfungsi untuk mencegah oksidasi dari lemak/minyak (sbg
o Penyetelan dan pengujian preservation).
• Contoh : Mengukur kadar glukosa menggunakan indeks bias, • Kentang : Karbohidrat.
menggukur kadar gula menggunakan metode spektrofotometri. • Mie : Karbohidrat.
• Contoh kasus : Mengukur kadar kafein dengan pengenceran • Analisis Proksimat : Analisis kuantitatif suatu campuran
yang banyak, kesalahannya di larutan standar yang tidak (sebagai makanan) untuk menentukan persentase komponen.
menyesuaikan dengan sampel, jd lebih baik diubah lar o Terkadang analisis proksimat disebut pengujian produk
standarnya dengan menaikkan konsentrasi/menurukan o Digunakan dalam industri makanan untuk menentukan:
konsentrasi, maka harus trial dan error dan disesuaikan komposisi campuran dan jika produk makanan memenuhi
dengan kapasitas alat -> masuk ke preventive maintenance spesifikasi produk atau standar pemerintah.
• Perbedaan AAS dan UV Vis : • Spesifikasi produk bisa secara nasional spt SNI, BPOM dan
o Contoh : Buah apel, menentukan kadar kalium dengan secara internasional atau disesuaikan dengan konsumen
metode AAS, dengan cara membuat dengan metoda negara tsb untuk diekspor ke luar negeri.
penambahan standar dsb.
• Spesifikasi produk boleh tidak sesuai secara standar nasional,
GMP vs GLP tetapi harus diatas standar nasional, atas permintaan
konsumen.
• Analisis proksimat untuk makanan mengacu kepada komponen
major makanan.
o Major : Komponen dominan.
1. Kadar air
a. Db: Dried basis (berat kering)
b. Wb: Wet basis (berat basah)
2. Kadar Abu (total mineral)
a. AIA (Acid Insolube ash)
b. Abu sulfat
c. Abu yang terlarut dalam air
d. Abu yang tidak larut dalam air
3. Lemak / lipid
a. Lemak jenuh : lemak (yang diekstraksi menggunakan
pelarut eter)/ total fat.
• GLP : Digunakan pada proses di laboratorium untuk b. MUFA : Lemak tak jenuh tunggal ini disebut juga dengan
menganalisis sampel kemudian dilakukan proses MUFA (monounsaturated fat acids) karena hanya
dilaboratorium lalu menghasilkan hasil analisisnya. memiliki satu ikatan rangkap. Asam lemak yang
o Khusus laboratorium, misal ada 5 lab maka ada 5 GLP. termasuk ke dalam jenis lemak tak jenuh tunggal adalah
o Sampel disini bisa dari bahan baku atau produk. asam palmitoleat, asam oleat, dan asam vaksenik, ini
o Lebih menekankan hasil analisis. termasuk jenis lemak sehat (unsaturated fats).
o Disetiap proses muncul GLP. c. PUFA : PUFA merupakan asam lemak rantai panjang yang
• GMP : Digunakan pada proses pembuatan di industri untuk mengandung dua atau lebih ikatan rangkap,
menghasilkan produk mulai dari bahan baku, bahan kemasan Polyunsaturated fatty acids.
d. Trans fat : Berbahaya.
4. Protein : Asam amino
5. Karbohidrat : Gula pereduksi / Gula non pereduksi, ada
yang non sugar.
6. Serat kasar, serat makanan, masuk ke dalam karbohidrat,
tidak dapat dicerna dalam tubuh. Contoh : selulosa (ada di
Nangka, tidak bisa hancur jika dikunyah)
7. Energi (kalori).
• Tidak semua dituliskan di nutrition fact, tergantung major
komponen dan tujuannya.
• Analisis proksimat, suatu metode kimiawi untuk menilai dan
mengungkapkan nilai gizi suatu pakan. Ini membagi setiap
umpan menjadi enam kategori dan menyatakan persentase • Kjeldahl : Untuk menentukan kadar nitrogen total pada suatu
masing-masing yang ada di umpan: bahan pangan.
1. air (atau bahan kering).
2. protein total atau kasar (nitrogen total × 6,25). • Nitrogen total bisa menentukan kadar protein.
3. lemak (atau ekstrak eter). • Cont : kacang kedelai?
4. abu (mineral). • Kan di ekstraksi, diambil lemak totalnya tp udhnya dipisahin
5. serat kasar (karbohidrat yang tidak tercerna sempurna). lagi.
6. ekstrak bebas nitrogen (karbohidrat yang mudah dicerna). • Jd ngambil abu sama serat kasarnya aja.
• Lemak ada di ether.
Urutan analisis proksimat

Analisis proksimat

• Metode analisis untuk mengidentifikasi kandungan zat


makanan dari suatu bahan pangan.
• Untuk mengetahui komposisi kimia dan kegunaannya dari • Analisis proksimat ekstraksi padat-cair :
suatu bahan pangan. o Sampel padat diekstrak menggunakan metode kjeldhal
menggunakan pelarut ether menghasilkan residu bebas
• Komponen fraksi yang dianalisis masih mengandung komponen
lemak yang dibawa ether, residu dipisahkan dalam bentuk
lain dengan jumlah yang sangat kecil.
padatan untuk menentukan kadar serat kasar dan abu
• Analisis ini dibagi dalam 6 kategori. (mineral, senyawa2 anorganik) diperoleh menggunakan
furnace, ada 3 komposisi di proximate analisis : protein,
serat kasar, abu (mineral).
Bab 4 : Kadar Air
Air

• Bahan yang sangat penting


• Tidak dapat digantikan oleh senyawa lain
• Komponen penting dalam makanan
• Semua bahan makanan mengandung air
• Ikut menentukan acceptability, kesegaran dan daya tahan
bahan makanan
o Acceptability : keberterimaan
• Kandungan air dalam bahan makanan tidak dapat ditentukan
dari keadaan fisik bahan tersebut.
• Minimum ada 6 komponen proksimat analisis.
• Tahapan proksimat analisis : Kimia Air
1. Proses pengeringan untuk mengetahui kadar air secara
dried bassis, menghasilkan bahan kering. • Mempunyai ikatan yang kuat.
o Kalau tujuan mengeringkan bahan sampai kering maka • Adanya ikatan hidrogen , menyebabkan dapat mengalir (flow)
itu proses pengeringan, maka kadar air yang pada suhu 0-100oC,....
didapatkan secara dried basis untuk menjadi dried o Ikatan yang ada pada air : ikatan kovalen, ikatan hidrogen.
matter (bahan kering), kadarnya tetap. o Air mendidih 90-an derajat celcius (96-97) pada tekanan 1
o Kalau tujuan bukan untuk mengeringkan maka itu atm.
secara wet basis. • Dapat membentuk hidrat dengan senyawa lain.
o Untuk analisis protein menggunakan kjehdahl tidak • Bandingkan dengan es !
harus dried basis, bisa langsung diukur dalam kondisi
wet basis (tulis keterangan berat basah dengan kadar Karakter Air
air sekian), tapi kadar air harus tetap diukur.
2. Poses kjeldahl/dekstruksi untuk menentukan senyawa • Dapat dalam 2 tipe , yaitu ion dan molekular
asam amino, tujuannya untuk menentukan ada protein o Tipe ion : ion H+ dan OH-
yang mengikat nitrogen dan bukan protein yang mengikat o Tipe molekular : H20
nitrogen, ada 3 tahap yaitu digestion, destilasi, dan titrasi, • Dapat melarutkan
mengetahui kadar nitrogen total dan kadar protein kasar • Membentuk suspensi
(crude protein) kerena bukan protein murni ada kandungan o Bentuk suspensi : campuran yang tidak larut sempurna,
non protein. heterogen (cont. tepung dalam air).
3. Proses ekstraksi menggunakan pelarut eter untuk o Bedanya dengan larutan : campuran yang larut, homogen
mengetahui kadar serat kasar dan abu (mineral), (cont. nacl dalam air)
menghasilkan residu lemak bebas, crude fat dipisahkan
• Dispersi , pendispersi, terdispersi dll.
menggunakan distilasi supaya lebih teliti, ditambahkan
asam dan alkali untuk menghilangkan nitrogen dan
mendestruksi, dikeringkan di furnace pada suhu 600 • Kandungan air dan aktivitas air mempengaruhi tekstur dan
derajat celcius untuk menghilangkan seluruh senyawa perkembangan reaksi pembusukan secara kimia maupun
organic, dipisahkan abu dan serat kasar menggunakan mikrobiologi dalam makanan.
penyaringan, serat kasar ukuran partikelnya lebih besar.
Kadar Air
4. Proses pengeringan kembali menggunakan furnace untuk
mengetahui kadar abu (mineral). • Kadar air : merupakan data komposisi yang sangat penting
o Jangan langsung dikeringkan ke furnace, harus ada dalam bahan pangan atau produk pangan karena kadar air
tahapan, ke oven dulu karena akan muncul percikan menentukan kadar dari komponen-komponen lainnya, jika
api, pemanasan di furnace bertahap tidak langsung 600 suatu sampel kadar airnya rendah atau sudah menguap maka
derajat celcius. kadar air yang diukur akan turun maka kadar komponen lain
akan naik (karena total harus 100%), kalau mengukur kadar air
harus dalam keadaan segar jika secara wet basis, atau dalam
keadaan bebas air jika secara dry basis.
o Total kandungan analisis proksimat harus 100%.
• Makanan yang :
o kandungan air ± 5 – 15% , stabil dalam penyimpanan. Water Activity
o kandungan air menengah 20-40% biasanya aktivitas air di
atas 0,5 sehingga kurang stabil yaitu mudah • Water activity yaitu jumlah air bebas yang dapat memfasilitasi
terkontaminasi oleh udara atau mikroba. pertumbuhan mikroba dan reaksi-reaksi kimia yang
• Istilah tahan lama pada pangan tidak cukup ditentukan dengan berpengaruh terhadap mutu dan keamanan pangan. Mikroba
kadar air saja harus ada aktivitas air. yang tumbuh pada bahan pangan bisa diperkirakan dari jumlah
• Penurunan aktivitas air dapat dilakukan dengan cara : water activity nya, kadar air dan water activity tidak selamanya
o Pengeringan linier, water activitiy terhubung erat dengan kelembapan.
o Penambahan senyawa yang larut dalam air • RH = Aw x 100
• Air dalam bahan pangan berada dalam bentuk “terikat” dengan
komponen bahan pangan lainnnya.
• Interaksi antara air dengan komponen pangan menyebabkan
air memiliki karakteristik unik.
o Contoh interaksi air ada 2 yaitu dengan tahu sendiri
(molekul tahu) atau komponen2 dalam tahu.
o Ada lemak hidrofilik yang larut dalam air.
• Pengemasan bahan/produk makanan dapat menjaga kondisi
optimum agar dapat tahan lama, misal :
o Wadah kaca tutup tidak tembus air.
o Plastik kedap air (PVC tebal).
o Alumunium foil.

Tipe Air

• Air dalam bahan pangan, terdapat 3 tipe :


• Water monolayer (air lap. tunggal), tipe ini sulit dihilangkan
pada pembekuan, juga sulit dibekukan, membentuk ikatan H yg
stabil dgn molekul lain.
o Air lap tunggal : Air yang terikat dengan bahan pangan, ada
bagian kecil yang tidak beku, tidak semua beku, ada yang
bisa membentuk ikatan hidrogen, ion dengan komponen
bahan pangan (karbohidrat dengan O, protein dengan N ->
membentuk ikatan hidrogen) menyebabkan stabil sehingga
sulit membeku, (NaCl akan terbentuk ikatan ionik yang
cukup kuat dengan air atau berikatan hidrat), pada
pengeringan pun tidak bener2 kering.
o Ada hubungannya dengan perubahan titik didih, misalkan
mendidihkan air, satunya ditambahkan gula 1 sendok teh,
satunya air saja 100 mL, titik didih yang lebih tinggi yaitu
gula karena ada interaksi dengan air sehingga • Menghitung kadar air dan Aw pada apel, kadar air 15% dan Aw
menyebabkan titik didih susah menguap/melepaskan air nya 0,6 terjadi perubahan warna menjadi kemerahan dan
yang terikat dengan komponen tersebut. keriput sehingga dalam air terjadi reaksi kecoklatan non-
• Water multilayer (air lap.banyak), lebih mudah dihilangkan dgn enzimatis, reaksi hidrolisis, oksidasi lemak.
penguapan/pengeringan. • Jika kadar air dan Aw bisa menyebabkan pertumbuhan mikroba
o Air lap banyak : Air yang terikat pada water monolayer. maka tidak boleh mengurangi kadar air dan Aw dengan
• Air bebas, sangat mudah dikeluarkan dgn proses pengeringan, pengeringan maka akan merubah penampilan acceptability,
muncul istilah aw maka cara yang bisa dilakukan pengaturan bahan kemasan,
o Air bebas : Air yang terikat secara fisik dalam matriks penyimpanan disesuaikan sehingga tidak ada mikroba yang
(komponen yang membentuk berkumpul menjadi satu tumbuh.
jaringan spt tahu) komponen bahan pangan tersebut, yang • Mikroba yang mungkin tumbuh jika tidak melakukan
disebut Aw atau water activity. penyimpanan bahan pangan yang benar.
o RH = aw x 100 • Jika daging tidak disimpan di kulkas maka akan cepat busuk
dan bau karena ada mikroba yang tumbuh oleh Aw maka harus
disimpen di freezer/chiller.
• Untuk memperlama waktu penyimpanan maka harus o selama 3 jam
menurunkan Aw dengan mengeluarkan air dari bahan pangan • Oven (oven udara) : Terjadi proses pengeringan maka air akan
(evaporasi, penguapan, pemekatan, dehidrasi, menambahkan berkurang, yang berpengaruh adalah udara yang dinaikkan
bahan tambahan pangan tertentu dapat menyerap suhunya/dipanaskan. Oven vakum, tekanannya diturunkan.
air/higroskopis, contohnya gula dan garam) contohnya pada Metode oven udara ini merupakan metode yang paling banyak
sarden dan kornet airnya asin. digunakan untuk mengukur kadar air. Biasanya untuk suhu 105-
110 derajat C selama 3 jam dengan tekanan 760 mmhg maka
air menguap pada suhu 90-100 derajat celcius, oven yang
digunakan menggunakan listrik atau sinar infrared (lebih cepat
pada suhu 70 derajat celcius dan kenaikkan suhunya tidak lama
karena punya thermostat, panjang gelombang 700 nm-1mm,
maka pengerenginnya akan lebih cepet dari oven udara dan
jika menggunakan oven api suhunya tidak konstan)
• Tujuan : memperoleh berat konstan
• Tidak selamanya menggunakan pemanasan
• Catatan penting:
o Kadar air merupakan data komposisi yang sangat penting
dalam bahan /produk pangan
o Jika suatu sampel, kadar airnya rendah karena sebagian
telah menguap, maka kadar komponen lainnya naik, juga
sebaliknya
o Dalam menyatakan suatu komposisi dalam bahan pangan,
kadar air harus selalu dicantumkan atau dinyatakan dalam
keadaan bebas air (dry basis)
o Contoh penentuan kadar air menggunakan prinsip wb,
kadar proteinnya 42%, jika menggunakan prinsip db, kadar
proteinnya 49%, maka jika menggunakan db kadar air
menjadi turun.
o Contoh : pada kadar air 14%, kadar protein suatu sampel
42%. Sedangkan berdasarkan bahan keringnya, kadar
protein tsb :
Kadar protein (% b.k) =
𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑝𝑟𝑜𝑡𝑒𝑖𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑘𝑎𝑑𝑎𝑟 𝑎𝑖𝑟 14%
𝑥 100% = 49%
100 % −14%

• Ketelitian Analisis Air dengan pengeringan, dipengaruhi oleh


beberapa faktor:
o Suhu pengeringan
o Suhu dan kelembaban dari ruang pengering
Penentuan Kadar Air Secara Metode o Kecepatan pergerakan udara di dalam ruang pengering
Langsung o Kondisi vakum
o Kedalaman dan ukuran partikel sampel
• Mengeluarkan air dari bahan pangan , contoh : o Karakteristik/komposisi sampel
• Jumlah air dicari dengan penimbangan, pengukuran volume • Jika menggunakan metode oven udara (kelemahan), ada
• Mempunyai ketelitian yang tinggi komponen yang mudah menguap ikut teruapkan maka
• Memerlukan perlakuan relatif lama perhitungannya tidak teliti, karakteristik/komposisi sampel
• Pengerjaannya relatif lama yang mudah menguap/terurai, contohnya lemak (rantai
• Metode yang digunakan tergantung dari bahan yang akan pendek), gula pasir akan mengalami karamelisasi.
dianalisis • Metode oven vakum : Tekanan diturunkan (25-50 mmhg), air
• Penentuan kadar air secara langsung -> dapat langsung akan menguap di suhu 60-70 derajat celcius, maka jika suhu
mengeluarkan air dari bahan pangan menggunakan oven, rendah bahan pangan lain tidak mudah
desikator, distilasi. menguap/terdekomposisi.
o Tekanan dinaikkan : bertekanan, contoh autoclave, suhu
• Pada umumnya , dalam oven :
naik sampai 121 derajat celcius.
o 105 – 110 oC,
• Persiapan sebelum pengeringan : Lihat komposisi yang ada di o Berkadar air rendah (kering)
makanan yang menyebaban sulit menguap, yaitu higroskopis • Cara /metode analisis (cara fisik) :
yang mudah menyerap air (gula garam) sehingga akan o Oven vakum ( T dan P dikurangi)
mengalami pemekatan/pengerasan pada permukaannya (case ▪ Oven vakum maks 100 mmhg (minyak, kacang2,
hargening), contoh roti manis jika dikeringkan di bagian lemak) 50 mmhg (gula) dan 25 mmhg (telur).
permukaan jadi keras yang disebabkan karena konsentrasi ▪ Dihancurkan hingga ukuran 20 mesh, menggunakan
naik sehingga akan menghambat penguapan/dehidrasi air di saringan yang terdapat 20 lubang masing2 1 inchi
dalam makanan sehingga akan mengubah nilai kadar air itu pada bidang2 jaring kasar sehingga tembus keluar
sendiri. dari lubang 20 biji. Jika 40 mesh maka ukuran
• Pangan hasil fermentasi ada kandungan alkohol dan asam2 lubangnya lebih kecil.
lemak tidak jenuh tertentu (minyak), kandungan air di daun teh o Pengeringan tanpa pemanasan, dengan menambahkan
yaitu tannin yang menyebabkan rasa seret dan mudah H2SO4 pekat (desikator)
teroksidasi pada suhu tinggi, sehingga lebih baik mengukur ▪ Perbedaan desikator dan eksikator, klo desikator ada
kadar air menggunakan oven vakum. penyerap air/absorben berupa silica (desikan) harus
• Oven udara akan menghasilkan kesalahan 0,5-1%. diregenerasi (uapkan/panaskan) jika warna sudah biru,
klo eksikator tidak ada.
Persiapan sebelum pengeringan (oven) o Destilasi dengan pelarut tertentu
• Penimbangan sampel : ▪ Destilasi, ada 2 yaitu langsung dan azeotrope, prinsip
o Sampel dgn kadar air kurang dari 10% , berat sampel cukup menggunakan pelarut bersifat immisible (tidak larut
2g dalam air) titik didihnya tinggi (toluene, xilena), selama
o Contoh sampel kering kurang dari 10% yaitu tepung, susu pemanasan air akan menguap kemudian
bubuk, biji2an cukup ditimbang 2 g supaya kesalahan dalam terkondensasi, lalu tertampung di labu destilat
menimbang kecil. kemudian dihitung volume airnya .
o Sampel yang banyak mengandung air, berat dampel 20 g • Cara Kimia :
o Contoh sampel banyak mengandung air yaitu buah, sayur. o Berdasarkan volume gas asetilen yang dihasilkan dari
• Perlakuan pendahuluan sampel : reaksi kalsium karbida dengan bahan yang dianalisis
o Sampel cair: diuapkan terlebih dahulu, menjadi kental contoh tepung, kulit, bubuk biji, dll
o Contoh sampel cair : susu, sari buah (sirup), kecap, jangan ▪ Gas asetilen -> lebih aman.
langsung dimasukkan dalam oven karena akan terjadi o Titrasi Karl Fischer
cipratan maka harus diuapkan dulu di penangas air di gelas ▪ Titasi karl fischer (pereaksi) -> prinsip volumetri,
kimia sampai agak kental kemudian dimasukkan dalam terjadi perubahan warna maka kondisi air sudah dalam
oven. keadaan minimum.
o Sampel bakery : dikeringkan dalam ruangan hangat,
sampai krispi, dihancurkan ± 20 mesh
o Contoh sampel bakery : kue kering, dikeringkan bisa
menggunakan oven pada suhu 50 derajat c untuk
dikrispikan kemudian dihancurkan sampai 20 mesh.
• Cawan :
o Terbuat dari : nikel, baja, alumunium
o Ada yang dari platina, biasa yang dipakai porselen
o Diameter 5-9 cm, kedalaman 2-3 cm
o Tutup cawan
• Persiapan oven :
o Bahwa u/ setiap perbedaan perubahan suhu dalam oven
sekitar 10 C memberikan perbedaan kadar air sampai 0,1%
...... Dilengkapi dgn thermostat.
o Persiapan suhu : Suhu harus dijaga konstan, thermostat ->
untuk menetapkan suhu.
• Jenis Bahan :
o Tidak tahan panas,terdekomposisi pada 1000 C (kadar gula
tinggi, minyak, daging, kecap dll)
o Berkadar air tinggi dan mengandung senyawa yang mudah
menguap (volatile) (sayuran , susu dll)
o Berkadar air antara 12-30% (beras, kacang2an)
• Penentuan kadar air (moisture content) = berat basah – berat
setelah kering/berat basah x 100%
• Berat air dalam sampel = berat basah – berat kering (penting)
• Total solid (padatan)
• Berat sampel basah (wb) = berat air + berat sampel basah
padatan atau berat air/berat sampel x 100%
• Berat sampel kering (db) = berat air/berat sampel padatan
o wet sampel = air + padatan (komponen diluar air) ->
mass of solid
• Biasanya kadar air dalam produk pangan dalam bentuk dried
basis.
• Penentuan moisture content/kadar air saja tidak mampu
memprediksi keamanan dan mutu pangan maka harus
dilengkapi aktivitas air supaya tidak mudah terkontaminasi
(terjadi pertumbuhan mikroba dan oksidasi lemak).
• Contoh minyak kacang moisture content nya rendah 0,6%
namun aktivitas airnya tinggi sehingga tidak stabil mudah
rusak.
• Ada moisture contentnya tinggi 20% tp tetap stabil yaitu tepung
kentang karena water activitynya rendah.

Penentuan Kadar Air Secara Metode


Tidak Langsung

• Dilakukan tanpa mengeluarkan air dari bahan atau merusak


• Sehingga pengukuran ini tidak bersifat merusak (tidak
destruktif)
• Waktu pengukuran cepat
• Yang paling penting penerapannya dalam mengontrol proses2
di pelbagai industri
• Ketelitian pengukuran sangat bergantung pada hasil2 metode
langsung yang digunakan sebagai kalibrasi
• Contoh :
o Metode listrik elektronika konduktivitas DC-AC dan
konstanta dielektrik)
o Penyerapan gelombang mikro
o Penyerapan sonik dan ultrasonik
o Metode spektroskopi IR dan NMR
• Metode tidak langsung -> jarang digunakan dalam pangan.
• Ketelitiannya rendah dibandingkan dengan metode langsung. selulosa, hemiselulosa, lignin, dan pektin, fungsinya
• Menggunakan prinsip konduktometer, ada dua elektroda menyerap air namun tidak menghasilkan energi (untuk
mengeluarkan arus listrik, perhitungannya menghitung kenyang dan tidak gemuk).
tahanan listrik yang ada di dalam pangan, hitung konstanta o Roti putih, tepung terigu -> pati. Roti gandum, tepung
dielektriknya yang ada di dalam pangan (diatur suhu) coklat -> serat (polisakarida-> selulosa) masuk ke
berbanding lurus dengan kadar air. digestable karbohidrat.
o Perbedaan utama antara selulosa dan pati adalah bahwa
• Penyerapan gelombang mikro dari frekuensinya dan daya,
selulosa adalah polisakarida struktural yang memiliki beta
penyerapan dari gelombang mikro, dilihat di tabel.
1,4 keterkaitan antara monomer glukosa sedangkan pati
• Intinya melihat karakter dari konstanta dielektrik dan adalah polisakarida penyimpanan yang memiliki
penyerapan gelombang mikro atau kemampuan pada air dari keterkaitan alpha 1,4 antara monomer glukosa.
bahan pangan.

Bab 5 : Karbohidrat
Karbohidrat

• Mempunyai sifat fungsional yaitu jenis karbohidrat sangat


banyak dan masing2 punya fungsinya : sayuran, oatmel ->
serat, buah2an -> gula (glukosa, fruktosa, sukrosa), selulosa,
serat, kentang -> pati (polisakarida).
• Merupakan sumber energi utama dan serat makanan
• Mempunyai sifat fungsional dalam pengolahan makanan
• Sebagai sumber pemanis alami, bahan baku fermentasi, reaksi
pencoklatan
o Bahan baku fermentasi : glukosa + ragi -> alkohol + CO2
o Pati dihidrolisis menjadi glukosa menggunakan enzim
sehingga terdegradasi menjadi gula sederhana.
o Reaksi pencoklatan yaitu karamelisasi merupakan reaksi
dari gula glukosa, sukrosa (disakarida)/gula pasir.

o Meskipun pati dan selulosa merupakan bentuk glukosa


polimer, keduanya memiliki sifat kimia dan fisik yang
berbeda. Perbedaan-perbedaan ini terutama disebabkan
oleh perbedaan dalam hubungan. Selulosa memiliki beta
1,4 hubungan antara molekul glukosa sedangkan pati
https://www.slideshare.net/lestarindah/karamelisasi- memiliki 1,4 alpha hubungan antara molekul glukosa. Ini
gelatinisasi adalah perbedaan utama antara selulosa dan pati. Lebih
• Berdasarkan stuktur kimia, nilai gizi, penggunaannya lanjut, perbedaan fungsional antara selulosa dan pati
dikelompokkan dalam ; digestible carbohydrate & non- adalah bahwa selulosa adalah polisakarida struktural yang
digestible carbohydrate/ dietary fiber kaku sedangkan pati adalah polisakarida penyimpanan.
o Digestable carbohydrate adalah karbohidrat yang dapat o Metode analisis yang digunakan yaitu analisis pati dan
dicerna dan dipecah oleh enzim alfa amilase didalam sistem analisis serat (dua2nya merupakan komponen
pencernaan akan menghasilkan energi, contoh sederhananya glukosa).
monosakarida, disakarida (fruktosa, laktosa->susu, o Roti putih ngambil dari biji/buahnya yg warna putih, roti
maltosa->buah2an),polisakarida(pati/dekstrin/dekstrosa), gandum ngambil dari gabah/sekamnya yg warna coklat.
didalam tubuh diserap dan diubah menjadi glukosa • Berdasarkan kelompok diatas berpengaruh pada metode
(monosakarida) oleh darah menjadi energi analisisnya
o Non digestable carbohydrate adalah karbohidrat yang tidak
dapat dicerna atau serat makanan/dietary fiber, contohnya
• Bandingkan gugus alifatik glukosa dan fruktosa, kenapa saat
siklik glukosa segi 6 dan fruktosa segi 5?
• Fruktosa bedanya memiliki gugus keton -> ketosa
• Glukosa bedanya memiliki gugus aldehid -> aldosa
• Glukosa, gugus karbonil (aldehid) mempunyai sifat dapat
teroksidasi membentuk gugus karboksil (asam karboksilat) -
COOH sehingga mempunyai sifat gugus pereduksi (reducing
sugar) yaitu mereduksi komponen lainnya sehingga ada
analisis kadar gula …
• Contoh gula yang berwarna kecoklatan adanya reaksi coklat
disebut reaksi maillard yaitu gugus pereduksi dan senyawa
asam amino.
• Cek kesehatan, untuk cek gula darah yaitu dari gula pereduksi
• Good carbo : serat banyak, mineral & vitamin, indeks • Penetapan kadar sukrosa (disakarida) mengandung 1 mol
gula/glycemic rendah, kalorinya rendah untuk membuat sukrosa dan 1 mol fruktosa dilakukan hidrolisis … (udah
kenyang. Contohnya serat biji2an (whole-grain), oatmeal, gafokus, lihat vn 10 menit terakhir)
sayur, buah. • Monosakarida :
• Bad carbo : Contohnya biji2 halus, cereal manis, soda dan o Glukosa, fruktosa, galaktosa
minuman gula, permen dan biskuit. ▪ Glukosa disebut dengan heksosa karena ada 6 atom C.
• Tersusun oleh 3 unsur utama : C, H, O. ▪ Glukosa tidak berjalan diri sendiri membentuk alfa (OH
• Polimer yang tersusun atas monomer2 dibawah) 1,4 glikosidik yaitu atom C1 berikatan dengan
dengan C4, bisa juga beta (OH dibawah) 1,4 glikosidik,
• Dibedakan menjadi 3 golongan : mono, oligo dan polisakarida.
contoh maltosa (bentuk beta).
Contoh ..........
o Mengandung : -CHO pada C1 atau –C=O pd C2
o Ada oligosakarida dan dekstrin.
o Reducing sugar
o Glikogen adalah sumber karbohidrat yang ada di tanaman
o Berperan dalam reaksi pencoklatan non-enzimatis
bisa diubah menjadi lemak sesuai metabolismenya.
• Disakarida :
• Sifat : dapat dan tidak dapat dicerna o/tubuh manusia
o Sukrosa, laktosa
• Sumber kalori utama dan murah (di Indonesia) ▪ Laktosa -> terdiri 2 glukosa, struktur beta 1,4 glukosa
• 1 gram KH = 4 Kal (kkal) ?. Maltosa -> terdiri 2 glukosa, strukrur alfa 1,4
glukosa.
▪ Sukrosa ada gugus aldehid yang merupakan gula
pereduksi.
o Gula invert

• Metoda polarimetri, syarat senyawa yang dianalisis


mengandung atom C asimetri yaitu mengikat 4 gugus yang
berbeda di ke 4 rantainya sehingga memiliki kemampuan dapat
memutar polarisasi sehingga bisa dihitung konsentrasinya,
adanya C asimetri ini bersifat optis aktif. Contoh larutan gula
(sukrosa), fungsinya untuk menentukan gula total, strukturnya ▪ Gula invert -> bahan baku untuk produk2 yang
harus di cek optis-aktif. mengandung gula, tidak dijual, gula invert merupakan
• Karbohidrat memiliki ikatan hydrogen mengandung gugus OH sukrosa yang dihidrolisis diurai menjadi glukosa dan
(hidroksil) sehingga larut dalam air. fruktosa, bedanya dengan sukrosa tidak mempunyai
ikatan antar glukosa/glikosidik, ini biasa dipakai untuk (breakdown) maka kekentalan suspensi menurun tajam
sirup. menjadi encer kembali (seperti memanaskan santan
o Ikatan glikosidik jika tidak diaduk? akan pecah dibawahnya encer.
• Polisakarida : o Birefringence
1. Pati : ▪ Birefringence merupakan sifat untuk merefleksikan
o Merupakan ekstrak atau memutar cahaya yang terpolarisasi.
▪ Pati (amilum) merupakan jenis polisakarida yang o Gelatinasi (pasta)
diekstrak dari tanaman seperti singkong, kentang, ▪ Pasta berbentuk gel jika didinginkan akan mengeras
talas, pisang, sukun, manga (buah2an mentah -> namun jika dipanaskan akan lembek kembali.
pisang sukun ada getahnya), manga mentah ada Pembentukan gel ini terbentuk ikatan hydrogen.
tepungnya namun jika mateng rasanya manis sehingga Semakin tinggi kandungan amilosa dari pati maka
ada proses pematangan yaitu hidrolisis pati menjadi semakin tinggi membentuk gel, sedangkan kandungan
gula2 sederhana yang rasanya manis, ikatan pada pati amilopektinnya tinggi akan lengket. Sifat gelatinisasi
diputus. dapat diukur menggunakan alat tertentu.
o Hidrolisis pati 2. Selulosa
▪ Hidrolisis ada hidrolisis kimia, hidrolisis secara o Polimer ß-glukosa yang berantai lurus
enzimatis. o Hemiselulosa
o Susunan pati o Pektin
▪ Pati : ada ikatan C 1,4 dan C 1,6 o Karageenan
▪ Pati terdiri dari dua kelompok makromolekul yaitu o Asam alginat
amilosa dan amilopektin. o Selulosa (serat makanan/dietary fiber merupakan serat
▪ Contoh pati yang mengandung amilosa, struktur ikatan total karbohidrat yang tidak dapat dicerna dalam bahan
alfa 1,4 glikosidik, ikatan rantai lurus. Pati selalu pangan). Selulosa, hemiselulosa, lignin tidak dapat larut,
terdiri dari amilosa (alfa 1,4 glikosidik -> lurus pektin dapat larut.
dibawah) dan amilopektin (alfa ? 1,6 glikosidik -> o Serat kasar adalah residu dari bahan pangan yang telah
miring antara lurus (6) dan bercabang (1)), jika hanya diperlakukan oleh larutan asam dan alkali, serat makanan
terdiri amilosa saja maka termasuk selulosa rantai adalah bahan nabati yang tidak bisa dicerna oleh tubuh.
panjang. o Perbedaan selulosa dan amilosa : selulosa ikatan beta 1,4
▪ Jumlah amilosa dan amilopektin setiap sumber pati glikosidik, amilosa ikatan alfa 1,4 glikosidik. Selulosa
berbeda2, amilopektin paling banyak kandungannya merupakan komponen struktural utama dari dinding sel
(75-80%). tanaman yang tidak larut dalam air. Jika terurai menjadi
o Granula galaktosa.
o Hemiselulosa mengandung gula, ada senyawa lain yang
▪ Contoh : Gula pasir dan tepung dengan jumlah yang
teroksidasi, termasuk dalam heteropolisakarida, sifatnya
sama dilarutkan. Gula larut sempurna, tepung tidak
lebih mudah terhidrolisis dalam asam.
larut sempurna (suspensi), penyebab tidak larut yaitu
adanya cabang di amilopektin menyebabkan o Polisakarida struktur tanaman (dahan, batang, pondasi
tanaman).
kelarutannya turun.
3. Serat makanan
▪ Pati bisa membentuk granula dimana merupakan
o latar belakang, definisi :
tempat amilosa dan amilopektin berada, ukurannya
o Serat larut air, serat tidak larut air
berbeda2 bisa dilihat secara mikroskopis. Sehingga
o Serat kasar
sifatnya pati tidak larut dalam air dingin, jika dilarukan
o Serat makanan (dietary fiber)
dalam air panas kelarutannya meningkat diikuti
o Serat makanan terdr dr:
dengan meningkatnya viskositas maka menjadi kental
ini disebut proses gelatinisasi. ▪ Polisakarida struktur
▪ Tepung jagung (maizena) dan tepung beras memiliki ▪ Nonpolisakarida struktur
kandungan amilosa dan amilopektin yang berbeda ▪ Polisakarida nonstruktur
sehingga kekentalan nya berbeda. Suhu gelatinisasi
adalah suhu dimana pati menyerap air dan
meningkatnya viskositas, semakin tinggi suhu
pemanasan maka semakin tinggi penyerapan air,
namun jika sudah jenuh maka sudah mencapai
penyerapan maksimum, suhu mencapai kekentalan
maksimum berbeda2 setiap pati, jika sudah mencapai
suhu kekentalan maksimum maka granula akan pecah
• Analisis penentuan karbohidrat yang dapat dicerna karbohidrat ▪ Pertama penetapan kadar gula ini harus dipisahkan dulu
yang dapat dicerna/dipeceh oleh enzim alfa amilase yg ada di dari komponen2 lain yang menganggu analisis misal
sistem pencernaan kita. Contoh : monosakarida senyawa nitrogen dalam bentuk protein atau non protein,
(glutosa/fruktosa), disakadarida (sukrosa/laktosa/maltosa), kandungan lipid/lemak, turunan fenolik dari
polisakarida (pati/dextrose Oleh tubuh dapat diserap, di digest tanaman/tumbuh2an, dan pigmen2 yang larut, semua
alfa -> monosakarida -> energy. senyawa ini dapat menganggu filtrasi dan kadang2
menganggu reaksi.
Analisis Karbohidrat ▪ Dari produk2 karbonasi (menghasilkan CO2 -> coca cola)
atau hasil fermentasi yaitu berupa senyawa alkohol, CO2
1. Analisis Total Karbohidrat
gas-gas yang terlarut harus dibuang dengan cara
o Kadar karbohidrat by difference, merupakan hasil
penguapan dipanaskan di suhu rendah, tetapi dalam satu
pengurangan dari 100% karena seluruh komposisi
sisi saat memanaskan gula bisa terurai apalgi jika
makanan jumlah total harus 100%, maka perhitungannya
suhunya terlalu tinggi maka penguapannya lebih baik
harus mengetahui kadar lain seperti lemak, protein, dll
menggunakan metode vakum.
maka kadarnya total semua kadar lain dikurangi 100%.
▪ Pigmen warna seperti klorofil, karateonoid, atau lipid
Kadar ini harus ditulis keterangannya, dibuat seperti ini
memisahkannya dengan cara ekstraksi menggunakan
karena kadar karbohidrat bukan kadar dominan atau
pelarut yang tidak boleh melarutkan gula bersifat non
penting.
polar contohnya seperti heksana, eter, atau menggunakan
o Perkiraan kandungan KH (termasuk serat kasar) dalam
karbon aktif, garam2 timbal pb- asetat (jarang digunakan).
makanan :
▪ Protein menganggu penetapan gula degan kolorimeter
Cara perhitungan kasar (proximate analysis) atau
dengan dihilangkan diendapkan proteinnya dengan
Carbohydrate by Difference
logam2 berat atau etanol/aseton merupakan prinsip
Artinya :
salting out.
% KH = 100% - % ( protein+ lemak+ abu + air)
2. Analisis Kualitatif Gula ▪ Ini merupakan pre treatment yang bisa dilakukan baik
o Berdasarkan reaksi2 warna yng muncul karena penguraian produk yang berbentuk padat atau cair sehingga dapat
gula oleh asam kuat, senyawa organik, dll. Adanya sifat dibuat analisis proksimat.
pereduksi dari gugusan karbonil aldehid. ▪ Contoh dalam berbentuk cair yang sudah dihilangkan
o Jika mau mengecek kadar maka lakukan uji kualitatif dulu penganggunya, dibuat suasananya menjadi basa dengan
baru kuantitatif. Analisa ditentukan dari sifat pereduksi dan ditambahkan CaCO3 karena kemungkinan ada asamnya
oksidasi nya. yang bisa menghidrolisis gula terutama saat dipanaskan
3. Analisis Kualitatif Karbohidrat untuk menghindari itu, pemanasan ini digunakan untuk
Didasarkan atas : menonaktifkan enzim2 yang dapat menghidrolisis gula,
o Reaksi-reaksi warna yang dipengaruhi o/ produk-produk caranya ambil produk timbang untuk gula pereduksi,
hasil penguraian gula dalam asam kuat konsentrasi berdasarkan literatur tidak lebih dari 200
o Sifat mereduksi dari gugusan karbonil mg/25 mL, dibikin 30 g/500 mL, kemudian ditambah basa
o Sifat oksidasi dari gugusan hidroksil yang berdekatan. dan dipanaskan kemudian dipindahkan ke labu ukur,
penyaringan kemudian melakukan penetapan metode2
yang ada di jobsheet spt metode spektrofotometri,
metode Lane-Eynon, metode somogyi Nelson.
▪ Contoh padat persiapannya perlu diekstraksi dengan
alkohol 80% untuk memisahkan gula contoh dengan yang
lain karena kemungkinan ada komponen2 yang
menganggu, alkohol dapat melarutkan gula sehingga
terpisah dengan senyawa2 lain, gula sensitive dengan
konsentrasi tinggi maka alkohol diuapkan dengan
pemanasan rendah untuk dihilangkan, asam ditambahkan
CaCO3 dsb, setelah masuk ke jobsheet untuk melakukan
metode analisis total gula.
o Refraktometri
o Persiapan sampel u/ analisis gula : ▪ Analisis total gula menggunakan refraktometri, yaitu
▪ Pemisahan dari komponen2 pengganggu misal dari mengukur indeks bias dari sifat refraksi dari gula, indeks
alkohol/ gas terlarut, pigmen, lipid, protein bias berbanding lurus dengan konsentrasi gula,
▪ Persiapan untuk sampel cair adan sampel padat satuannya brix.
4. Analisis Total Gula o Polarimetri
o Sebelum analisis, dilakukan pre treatment terlebih dahulu.
▪ Polarimetri, yaitu berdasarkan sifat senyawa optis aktif dengan menambahkan basa kuat berupa NaOH) untuk
yang mengandung atom C asimetris karena mampu memecah ikatan alfa 1,4 glikosidik dan beta 1,6 glikosidik
memutar bidang polarisasi yang terukur derajat sehingga menghasilkan glukosa murni.
polarisasi yang diputar maka dapat menentukan ▪ Penetapan glukosa
konsentrasinya dimana kapasitas rotasi/kemampuan ▪ Kadar pati = kadar glukosa x 0,9
rotasi bidang polarisasi berbanding lurus dengan ▪ Kasus : bila mengandung lemak, maka sebelum dilakukan
konsentrasi gula dengan panjang tabung larutan hidrolisis harus ektraksi atau dicuci menggunakan
sepanjang 20 cm, menggunakan rumus …, syarat2 nya petroleum eter, eter diuapkan bisa hilang dengan sedikit
larutan tidak boleh ada gelembung, larutan jernih dan dipanaskan tetapi tidak boleh ada pati, kemudian
tidak berwarna atau sedikit/tidak sampai pekat, ditambah etanol 10% untuk menghilangkannya lagi,
konsentrasi gula harus dalam konsentrasi optimum, tidak diuapkan kembali sisa2 etanol kemudian dihidrolis
boleh mengandung kotoran spt endapan yang bersifat menggunakan HCl, dilakukan netralisasi, disaring diambil
optis aktif. fitrat sbg sampel kemudian dilakukan uji kualitatif
▪ gula pereduksi (gugus aldehid utuh) kemudian tentukan kadar glukosanya.
▪ gugus non pereduksi (gugus aldehid tidak utuh) 8. Kadar Amilosa dan Amilopektin
o Metode Anthrone Prinsip :
▪ Memberikan warna yang spesifik, intensitas warga o Kandungan amilosa dan amilopektin, termasuk
menunjukkan konsentrasi gula, analisis menggunakan makromolekul penyusun amilum, perbedaan diikatan
spektrofotometer, warnanya biru kehijauan (lamda maks glikosidik, amilosa 1,4 dan amilopektin 1,6, perbedaan
600-an) menggunakan pereaksi antron (cari), pereaksi secara fisik amilosa larut dalam air.
hanya bisa digunakan saat mengukur karena tidak stabil, o Analisisnya kemampuan beraksi dengan iodine
gula total bisa dalam bentuk padatan dan cairan, larutan menghasilkan kompleks warna biru, intensitas warna
standar lihat dari reaksinya menentukan kadar maka dianalisis menggunakan
5. Analisis Gula Pereduksi spektrofotometer.
o Metode Lane-Eynon o Kadar amilopektin = kadar pati – amilosa
▪ Analisis gula pereduksi, metoda lane-eynon, o Maka ditentukan amilosa terlebih dahulu menggunakan
menggunakan titrasi volumetrik, macam-macam gula amilosa standar max = 625 nm.
pereduksi (glukosa, fruktosa, maltosa, laktosa), bisa 9. Metode Analisis Serat Kasar dan Serat Makanan
berupa bahan padat (maltosa) dan cair, menggunakan o Metode analisis serat kasar (crude fiber) dan serat makanan
pereaksi fehling, (titrasi potensiometri lebih teliti). (dietary fiber) -> penentuan karbohidrat yang tidak dapat
o Metode somogyi Nelson dicerna, biasanya muncul di biskuit, zat2 berbahaya bisa
6. Analisis Kadar Sukrosa terikat di serat pangan.
o Penetapan kadar sukrosa (disakarida) dengan menentukan o Serat kasar bisa ditentukan dengan menambahkan
total gula setelah inversi dikurangi total gula pereduksi asam/basa kuat.
dikali 0,95 (faktor konversi, karena dianggap ▪ Analisis serat kasar dengan menanbahkan asam/alkali
keberhasilannya 95%), sukrosa termasuk gula non yang mendidih, ini mengandung selulosa yang berikatan
pereduksi. dengna lignin dan pentosa, biasanya menggunakan NaOH,
o Sukrosa = (total gula – total gula pereduksi) x 0,95 H2SO4.
o Asumsi : o Serat makanan ditentukan dengan ADF (Acid Detergent
Gula non-pereduksi = sukrosa Fiber) dan NDF (Neutral Detergent Fiber).
7. Total Kandungan Pati ▪ ADF menentukan selulosa dan lignin, NDF untuk
o Prinsip : volumetri menentukan selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
▪ Total kandungan pati, bisa dilakukan dengan cara ▪ Analisis serat makanan menggunakan ADF dan NDF
volumetri, syaratnya karena pati merupakan polimer (detergen -> peraksi menggunakan bahan dasar
maka harus dilakukan hidrolisis dulu. detergen/sabun), prinsip dasar kedua metode pada
o Tahapan : kemampuan detergen untuk melarutkan lemak dan
▪ Hidrolisis : Hidrolisis total -> diharapkan hasilnya beberapa komponen gula, nitrogen, dan beberapa jenis
glukosa, sehingga dapat menggunakan larutan standar pati yang muncul sebagai tanaman/limbah, misal dari
glukosa, untuk mengetahui hidrolisis total menghasilkan tebu ada yang dibuang dari dahan2 keras, ampasnya
glukosa maka dilakukan uji kualitatif menggunakan uji berupa serat kasar/makanan bisa dimanfaatkan dengan
fehling, benedict, hidrolisis dilakukan menggunakan mengambil selulosa/ligninnya.
hidrolisis enzimatis menggunakan enzim alfa amilase, ▪ Prinsip detergent melarutkan lemak sehingga kandungan
hidrolisis kimia menggunakan asam (jika menggunakan yang tidak larutnya yaitu selulosa, hemiselulosa, dan
HCl dengan konsentrasi 25%, resiko hidrolisat pati akan lignin. ADF dan NDF ditemukan oleh Fan Soes.
bersifat asam kuat sehingga harus dilakukan penetralan
▪ Prinsip penetapan, misal suatu dedak atau gabah.
Detergen yang digunakan oleh NDF dan ADF adalah (cari
komponennya), prinsipnya suatu dedak atau gabah
ditambahkan NDF, kadar yang tidak dianalisis akan larut
sehingga kadar yang akan dianalisis tidak larut kemudian
dipisahkan, yang tidak larut ditambahkan larutan ADF,
ternyata hemiselulosa larut yang tidak larut selulosa dan
lignin (lignoselulosa) ditambahkan H2SO4 70% (dibuat
diagram alir), sehingga selulosa larut (dihitung), lignin dan
sedikit kandungan silika (dedak/gabah) tidak larut, lignin
ditentukan metode klason.
▪ Kadar hemiselulosa adalah pengurangan dari NDF
terhadap ADF (NDF-ADF), selulosa = ADF-Lignin, total
serat makanan = NDF + Pektin (pektat-> menggunakan
spektrofotometri), diindustri biasanya dikeluarkan oleh
departemen pertanian tidak dikeluarkan ADF dan NDF,
kalau dipangan dikeluarkan ADF dan NDF.
▪ Cari metode fan soes (ADF NDF) dan klasen (Lignin).
▪ Insoluble residu -> lignin.

Anda mungkin juga menyukai