ZAT PEWARNA
Terjadinya WARNA
Cahaya :
terdiri dari vibrasi gelombang elektromagnetik dengan berbagai
panjang gelombang ( λ )
Penggolongan sinar berdasarkan λ :
Benda dapat menyerap sinar baik di daerah Uv maupun di daerah
visible. Mata hanya dapat melihat benda yang memantulkan
sinar pada daerah sinar tampak (visible).
sinar kosmis
sinar g sinar sinar tampak sinar gelombang radio
sinar x ultra violet (visible) infra merah gelombang mikro
warna komplementer
benda
warna terabsorpsi
Warna dalam spektrum sinar tampak
Frequency, in Hz
~1019 ~1017 ~1015 ~1013 ~1010 ~105
Wavelength,
~.0001 nm ~0.01 nm 10 nm 1000 nm 0.01 cm 100 m
Energy (kcal/mol)
> 300 300-30 300-30 ~10-4 ~10-6
Visible
Spektra Ultraviolet dan Visible
Sinar UV dan Visible (Vis.) mempunyai
panjang gelombang yang lebih pendek
daripada sinar IR.
Satuan panjang gelombang ( λ ) adalah
nanometer ( 1 nm = 10-7 cm ).
Spektrum UV dari 100 – 400 nm; sedangkan
spektrum Visible dari 400 nm (violet) sampai
750 nm (merah).
Besarnya energi yang terabsorpsi
berbanding terbalik dengan panjang gelombang,
dinyatakan dengan persamaan :
s
Daerah terpenting pada spektrum UV pada λ > 200 nm
( bila < 200 nm terdapat gangguan serapan O2 dan CO2 udara)
Transisi elektron tak bermanfaat :
100 – 200 nm : π π* (ikatan rangkap dua terisolasi)
σ σ* (ikatan tunggal C-C )
Transisi elektron yang bermanfaat :
200 – 400 nm : π π* (ikatan rangkap dua terkonyugasi)
beberapa jenis transisi n σ* dan n π*
Absorpsi oleh Poliena
Transisi elektron π pada senyawa 1,3-butadiena memerlukan
energi yang lebih rendah dibandingkan transisi elektron π pada
etena. Akibatnya 1,3-butadiena akan menyerap sinar pada λ
yang lebih besar dibandingkan etena.
p 2* p 2*
p 1* p 1*
p 1* p 1*
DE lebih besar DE lebih kecil
p2 p2
p1 p1
p1 p1
Makin banyak ikatan rangkap dua yang terkonyugasi,
energi yang dibutuhkan untuk transisi elektron makin
kecil, dan akan terjadi pada λ yang lebih besar.
Lycopene, senyawa berwarna merah yang terdapat
pada tomat, mempu-nyai 11 ikatan rangkap
terkonyugasi
koronena
l mx = 400 nm
naftasena pentasena
(kuning)
l mx = 450 nm (kuning) l mx = 575 nm (biru)
Peningkatan absorpsi oleh transisi
elektron n
Senyawa yang mengandung atom oksigen nitrogen, sulfur, fosfor,
atau halogen; selalu mempunyai pasangan elektron bebas
(elektron n).
p* p*
n n
p p
p*
p
keadaan dasar
Senyawa berwarna, Zat warna,
dan Indikator
Sebelum teori tentang transisi elektron dikembangkan, telah
diamati bahwa dari strukturnya beberapa senyawa organik
akan berwarna, sedang senyawa lainnya tak berwarna.
Bagian struktur yang harus ada supaya senyawa berwarna
(gugus tak jenuh yang dapat mengalami transisi elektron π
π* dan n π*) disebut gugus kromofor.
N N
O
C C C
C C
NO2
Selain itu juga teramati bahwa keberadaan
beberapa gugus lain akan meningkatkan
intensitas warna; disebut gugus auksokrom.
Gugus auksokrom tidak dapat mengalami
transisi π π* ; sebaliknya akan terjadi
transisi n π*.
CH3 O OH O OH
OH O O
C (CH)4CH3
OH
HO OH
O COOH O OH
O
juglon lawsone asam karminat
(pemerah rambut) (untuk makanan dan kosmetika)
Zat Pewarna
Senyawa organik berwarna yang dipakai untuk mewarnai
benda atau serat kain.
Beberapa zat warna alam, misalnya :
Indigo (dari tanaman Indigofera sp) untuk mewarnai baju
mumi di Mesir
Tyrian purple (dari sejenis keong yang terdapat dekat kota
Tyre) untuk mewarnai toga kaisar Roma
O O
H H
N Br
N
Br N N
H H
O O
Tyrian purple Indigo
Kelompok Antosianin
Warna merah dan biru pada bunga biasanya
disebabkan oleh glukosida kelompok antosianin.
Bagian non-gula dari glukosida tersebut adalah
antosianidin.
Hingga kini masih terus diketemukan berbagai
antosianin baru dari berbagai macam tumbuhan.
Antosianin yang sama dapat memberikan warna
berbeda pada dua jenis bunga. Ini disebabkan
perbedaan pH pada kedua bunga.
Contohnya sianin, dalam bunga mawar berwarna
merah, sedangkan dalam bunga cornflower berwarna
biru karena berada dalam bentuk anionnya setelah
melepaskan satu proton.
HO O
O Glukosa
O
Glukosa
sianin
Contoh zat warna organik alami yang banyak
digunakan oleh masyarakat kita untuk pewarna
makanan ialah kurkumin yang banyak terdapat dalam
tumbuhan kunyit (Curcuma domestica).
Wortel (Daucus carota) banyak mengandung
senyawa organik berwarna kuning yang diberi nama
-karoten.
CH3
CH3 CH3 CH3
H3C
CH3
CH3 CH3 CH3
CH3 -karoten
Zat Pewarna Azo
Kelompok zat pewarna yang terbesar (jumlahnya
mencapai ribuan) ialah zat pewarna azo. Zat warna ini
memiliki struktur dasar seperti di bawah ini.
HO HO
HO3S NN O2N N N
orange II para-red
(indikator asam-basa) (pewarna katun)
Indikator asam-basa
CH3 CH2
O3S N N N O3S N N N
CH3 H CH3
H
merah dalam asam
Gambar berikut menunjukkan spektra sinar tampak
dari jingga metil pada pH=1 (asam) dan pH=13 (basa).
Fenolftalein
Dalam suasana asam (pH < 8,3) fenolftalein berada
dalam bentuk lakton, sehingga tidak terjadi konjugasi
antar ketiga cincin aromatik, akibatnya tidak timbul
warna.
Pada pH > 8,3 salah satu proton dari gugus hidroksi
akan terlepas, cincin lakton terbuka, hibridisasi atom
karbon pusat berubah menjadi sp2, sehingga terjadi
konjugasi di antara cincin-cincin aromatik yang
mengakibatkan timbul warna merah.
Dalam suasana basa kuat, atom karbon pusat
menerima gugus hidroksi sehingga berubah kembali
ke hibridisasi sp3, akibatnya tidak ada lagi konjugasi
antar cincin sehingga larutan menjadi tidak berwarna.
Fenolftalein
HO OH O O O O
OH
C C C
O H
O O
O O O
merah dalam basa
tak berwarna dalam asam
H OH
O O
fenolftalein
C
OH
O
O
tak berwarna dalam basa kuat
Fluoresensi dan khemiluminesensi
Bila molekul menyerap sinar UV atau tampak, satu elektron
dipromosikan dari keadaan dasar ke keadaan singlet tereksitasi.
Segera setelah itu, elektron turun ke keadaan singlet tereksitasi
dengan energi terendah.
Ketika molekul kembali dari keadaan tereksitasi energi terendah
ke keadaan dasar, energi dilepaskan dalam bentuk cahaya.
Energi yang dilepaskan ini sedikit lebih rendah dibanding energi
yang diserap semula, sehingga cahaya dipancarkan pada panjang
gelombang yang sedikit lebih panjang.
Senyawa yang menyerap sinar tampak akan tampak berwarna.
Bila senyawa tersebut memancarkan cahaya pada panjang
gelombang yang berbeda, maka senyawa tersebut tampak
berwarna dua, atau berfluoresensi.
keadaan singlet tereksitasi
keadaan singlet tereksitasi terendah
E terserap
E terpancarkan
keadaan dasar
NaO O O
Contoh senyawa yang
berfluoresensi ialah
fluoresein, yang dalam air CO2Na
berwarna merah dengan
fluoresensi kuning-hijau.
fluoresein
Khemiluminesensi
terjadi bila suatu reaksi kimia menghasilkan produk-produk
O2
N N CO2R N N O
lusiferase
+ CO2
HO S S HO S S
h
Pewarna Serat kain
Syarat pewarna kain : tidak boleh luntur; artinya
harus membentuk ikatan dengan serat.
Cara interaksi pewarna tergantung dari jenis seratnya.
Serat polipeptida; paling mudah diwarnai karena
mengandung banyak gugus polar yamg akan
berinteraksi dengan molekul pewarna.
-
OH O
NO2 NO2
H2N serat
H3N+ serat
NO2 NO2
Martius Yellow
Serat katun, suatu selulosa, akan membentuk
ikatan hidrogen antara gugus –OH dari unit
glukosa dengan gugus pada molekul pewarna
ikatan hidrogen
NH2 NH2
N N N N
SO3Na SO3Na
Serat polipropilena sukar diwarnai karena tidak
mengandung gugus fungsi yang dapat mengikat
pewarna.
Diatasi dengan cara pembentukan kompleks antara
logam-pewarna kemudian diinteraksikan pada serat.
serat
O O
Al
O O
kompleks Alizarin-Al
OH