Anda di halaman 1dari 21

SPEKTROFOTOMETRI UV – VIS

(Dasar Teori)
SEKOLAH MENENGAH ANALIS KIMIA BOGOR
KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN
2016
© elviera.chem04@gmail.com
Prinsip Dasar

• Hukum Lambert Beer


• Cahaya
• Warna Komplementer
• Karakteristik UV & Sinar Tampak
• Transisi elektron
• Pergeseran Panjang Gelombang
• Penyerapan energi sinar Uv & Sinar Tampak
SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis

metode analisis berdasarkan interaksi cahaya


Ultraviolet & sinar tampak dengan atom/molekul
dalam sampel pada panjang gelombang tertentu.
Interaksi tersebut meliputi proses absorpsi/
penyerapan cahaya UV-Vis oleh atom / molekul
dalam suatu sampel.

SPEKTROFOTOMETER
Prinsip Dasar

• Hukum Lambert Beer


A=ε.t.C
A = Absorbansi atau serapan
ε = koefisien ekstingsi molar (L/cm mol)
t = tebal media (cm)
C = konsentrasi
Cahaya & Sifatnya

• Cahaya  bentuk energi & merupakan radiasi


elektromagnetik berupa rangsangan yang
diterima oleh mata
• Keterbatasan manusia  hanya dapat
mengidentifikasi cahaya pada λ = 380 – 780 nm,
 sinar tampak (visible light)
Tabel Panjang Gelombang dan Warna Komplementer
NO Panjang gelombang Warna yang diserap Warna teramati /
(nm) warna komplementer
1 < 380 Ultra violet -
2 380 – 435 Violet Hijau kekuningan
3 435 – 480 Biru Kuning
4 480 - 490 Biru kehijauan Jingga
5 490 – 500 Hijau kebiruan Merah
6 500 – 560 Hijau Ungu kemerahan
7 560 – 580 Hijau kekuningan Violet
8 580 – 595 Kuning Biru
9 595 – 650 Jingga Biru kehijauan
10 650 – 780 Merah Hijau kebiruan
11 780-2500 Infra merah dekat -
SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK
SINAR ULTRAVIOLET (UV)

• Radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang < 380 nm,


energinya cukup untuk mempengaruhi elektron valensi
• Sinar ultra violet (UV) berenergi tinggi  panjang gelombangnya pendek
• Tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
• Diproduksi oleh lampu khusus yang mengandung uap merkuri atau gas
deuterium.
• Menyebabkan luka bakar bila terlalu lama mengenai kulit kita.
• Suatu senyawa dapat menyerap sinar UV bila dalam senyawa tersebut terdapat
gugus fungsi yang disebut KROMOFOR.
• Kromofor cenderung memiliki ikatan tak jenuh atau mengandung gugus fungsi
dengan ikatan rangkap (orbital π)
SINAR UV
SINAR TAMPAK

• Radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang 380 – 780 nm


• Sinar tampak terdiri dari beberapa warna cahaya  POLIKROMATIS
• Sinar tampak diproduksi oleh lampu biasa (misalnya lampu wolfram).
• Cahaya putih yang terpancar dari matahari merupakan campuran dari beberapa cahaya
berwarna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu.
• Satu atau beberapa warna dari cahaya tampak dapat dihilangkan antara lain dengan
mengabsorpsi warna tersebut.
• Setelah absorpsi, maka yang terlihat adalah warna sisa yang tidak terabsorpsi.
WARNA KOMPLEMENTER

• Larutan CuSO4 terlihat biru  larutan meneruskan


warna biru dan menyerap cahaya kuning ( hijau dan
merah).
• Warna yang diamati / diteruskan adalah warna
komplementer dari warna yang diserap oleh larutan
tersebut
INTERMEZZO
Penyerapan Sinar UV-Vis oleh Molekul
• Penyerapan sinar UV/VIS oleh suatu molekul dapat menyebabkan
terjadinya eksitasi molekul dari tingkat dasar (ground stated) ke tingkat
energi yang lebih tinggi (excited stated)
• Proses reaksi fotokimia ini terjadi melalui dua tahap:
hv
• Tahap 1. M ---- M* (absorpsi)
• Tahap 2. M*----
hv M (emisi)
• Umur molekul tereksitasi (M*) sangat pendek (10-8 – 10-9 detik) dan molekul akan
cenderung kembali ke tingkat dasar kembali (deeksitasi) sambil melepaskan cahaya
emisi
• Absorpsi sinar UV/VIS umumnya menghasilkan eksitasi elektron berikatan (bonding),
sehingga panjang gelombang absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis
ikatan dalam molekul.
• Manfaat : Analisis kuantitatif: menentukan konsentrasi/kadar suatu senyawa
Analisis kualitatif : mengidentifikasi suatu senyawa berdasarkan λmaks
Penyerapan energi sinar UV & Vis

1. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan (bonding) & elektron


anti ikatan (non bonding)
2. Penyerapan oleh transisi elektron d & f dari molekul senyawa
kompleks
3. Penyerapan karena perpindahan muatan
1. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan
(bonding) & elektron yang tidak berikatan (non
bonding)
• Jenis elektron pengabsorpsi :
• (1) Elektron-elektron yang terlibat langsung dalam ikatan antar atom
(bonding)
• Elektron σ yaitu elektron yang terdapat pada ikatan tunggal,
• Elektron π, yaitu elektron yang terdapat pada ikatan rangkap
• (2) Elektron bebas yang tidak berpasangan (elektron n / non bonding)
 di sekitar atom N, O, S, & halogen
Jenis-Jenis transisi elektron

• Transisi elektron dapat terjadi dari keadaan dasar ke tingkat


energi antibonding (diberi tanda bintang*) atau ke tingkat energi
yang lebih tinggi.
• Jenis transisi elektron : transisi σ-σ*, n-σ*, n-π*, dan π-π*.
Transisi Elektron

1. Transisi elektron σ-σ* umumnya terjadi pada elektron ikatan tunggal


(misalnya C-C atau C-H) dan memerlukan energi sangat besar, sehingga terjadi
pada daerah UV vakum (λ < 180 nm)  kurang bermanfaat untuk
spektrofotometri UV-Vis
2. Transisi n-σ* terjadi pada senyawa yang molekulnya mengandung elektron tak
berpasangan (misalnya C-O, N-O). Energi transisi ini lebih kecil dari transisi σ-
σ*, dan terjadi pada daerah 150 – 250 nm.
3. Transisi n-π* dan π-π*  sangat bermanfaat dalam spektrofotometri UV-Vis.
Spektroskopi serapan senyawa organik didasarkan pada transisi n-π* dan π-π*
karena energinya cukup rendah, yaitu pada daerah spektrum UV-Vis (antara
200 – 700 nm). Kedua transisi ini terjadi pada molekul senyawa tak jenuh yang
menyediakan orbital π. Zat pengabsorpsi tak jenuh ini disebut kromofor.
Pergeseran panjang gelombang
• Puncak panjang gelombang gugus fungsi yang ditemukan dalam suatu analit
tidak persis seperti yang ada dalam daftar perhitungan.
• Faktor pergeseran puncak λ maks : pelarut dan gugus kromofor.
• Puncak-puncak molekul senyawa dengan transisi n-π* umumnya bergeser ke
arah panjang gelombang yang lebih pendek dengan bertambahnya kepolaran
pelarut. Tetapi untuk transisi π-π* berlaku sebaliknya.
• Pergeseran panjang gelombang ke arah yang lebih pendek  pergeseran biru
atau hipsokromik.
• Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih panjang  pergeseran merah
atau batokromik. Adanya konjugasi pada gugus kromofor (misalnya konjugasi
ikatan rangkap) akan menyebabkan terjadi pergeseran batokromik.
Kromofor
• Kromofor  semua gugus / atom dalam senyawa organik yang
mampu menyerap sinar UV & Vis
• Kromofor cenderung memiliki ikatan tak jenuh atau mengandung
gugus fungsi dengan ikatan rangkap (orbital π)
• Ausokrom  gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas
(OH, -O, -NH2, dan –OCH3 ) yang memberikan transisi n-π*
• Ausokrom yang terikat pada kromofor  pergeseran batokromik
/ ke panjang gelombang lebih besar
• Ikatan terkonjugasi (ikatan rangkap berselang seling dengan
ikatan tunggal) menyebabkan delokalisasi elektron π. Akibatnya
terjadi penurunan energi π dan pengurangan karakter anti ikatan
 pergeseran batokromik
2. Penyerapan oleh transisi elektron d & f
dari molekul senyawa kompleks

• Sebagian besar ion logam transisi menyerap di daerah UV & Vis


a. Transisi d-d* : Penyerapan oleh ion logam golongan transisi
pertama & kedua  transisi elektroikn 3d dan 4d. Pita serapan
lebar dan dipengaruhi lingkungan kimia (pH, kepolaran pelarut,
jenis ligan)
b. Transisi f-f* : Penyerapan oleh ion golongan lantanida & aktanida
 transisi elektronik 4f dan 5f. Pita serapan anorganik lebih
sempit dan hanya sedikit terpengaruh oleh jenis ligan yang
terikat
3. Penyerapan karena perpindahan muatan
• Untuk tujuan analisis, spesi yang menunjukkan penyerapan karena
perpindahan muatan sangat penting karena ε sangat besar (ε >
10.000 L/cm mol)
• Itu sebabnya senyawa kompleks memberikan sensitifitas tinggi
(mudah dideteksi dan ditentukan kadarnya)
• Beberapa ion anorganik menunjukkan serapan akibat perpindahan
muatan  Senyawa kompleks akibat perpindahan muatan (charge
transfer complexes). Cth : kompleks Fe (III) dengan tiosianat, Fe
(III) dengan senyawa fenolik, Fe (II) dengan o-fenantrolin
• Penyerapan radiasi melibatkan perpindahan elektron dari donor
elektron ke akseptor elektron. Cth : perpindahan elektron dari ion
tiosianat ke orbital ion Fe (III)

Anda mungkin juga menyukai