• Cahaya • Warna Komplementer • Karakteristik UV & Sinar Tampak • Transisi elektron • Pergeseran Panjang Gelombang • Penyerapan energi sinar Uv & Sinar Tampak SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis
metode analisis berdasarkan interaksi cahaya
Ultraviolet & sinar tampak dengan atom/molekul dalam sampel pada panjang gelombang tertentu. Interaksi tersebut meliputi proses absorpsi/ penyerapan cahaya UV-Vis oleh atom / molekul dalam suatu sampel.
SPEKTROFOTOMETER Prinsip Dasar
• Hukum Lambert Beer
A=ε.t.C A = Absorbansi atau serapan ε = koefisien ekstingsi molar (L/cm mol) t = tebal media (cm) C = konsentrasi Cahaya & Sifatnya
• Cahaya bentuk energi & merupakan radiasi
elektromagnetik berupa rangsangan yang diterima oleh mata • Keterbatasan manusia hanya dapat mengidentifikasi cahaya pada λ = 380 – 780 nm, sinar tampak (visible light) Tabel Panjang Gelombang dan Warna Komplementer NO Panjang gelombang Warna yang diserap Warna teramati / (nm) warna komplementer 1 < 380 Ultra violet - 2 380 – 435 Violet Hijau kekuningan 3 435 – 480 Biru Kuning 4 480 - 490 Biru kehijauan Jingga 5 490 – 500 Hijau kebiruan Merah 6 500 – 560 Hijau Ungu kemerahan 7 560 – 580 Hijau kekuningan Violet 8 580 – 595 Kuning Biru 9 595 – 650 Jingga Biru kehijauan 10 650 – 780 Merah Hijau kebiruan 11 780-2500 Infra merah dekat - SPEKTRUM ELEKTROMAGNETIK SINAR ULTRAVIOLET (UV)
• Radiasi elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang < 380 nm,
energinya cukup untuk mempengaruhi elektron valensi • Sinar ultra violet (UV) berenergi tinggi panjang gelombangnya pendek • Tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. • Diproduksi oleh lampu khusus yang mengandung uap merkuri atau gas deuterium. • Menyebabkan luka bakar bila terlalu lama mengenai kulit kita. • Suatu senyawa dapat menyerap sinar UV bila dalam senyawa tersebut terdapat gugus fungsi yang disebut KROMOFOR. • Kromofor cenderung memiliki ikatan tak jenuh atau mengandung gugus fungsi dengan ikatan rangkap (orbital π) SINAR UV SINAR TAMPAK
• Radiasi elektromagnetik yang memiliki panjang gelombang 380 – 780 nm
• Sinar tampak terdiri dari beberapa warna cahaya POLIKROMATIS • Sinar tampak diproduksi oleh lampu biasa (misalnya lampu wolfram). • Cahaya putih yang terpancar dari matahari merupakan campuran dari beberapa cahaya berwarna seperti merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. • Satu atau beberapa warna dari cahaya tampak dapat dihilangkan antara lain dengan mengabsorpsi warna tersebut. • Setelah absorpsi, maka yang terlihat adalah warna sisa yang tidak terabsorpsi. WARNA KOMPLEMENTER
• Larutan CuSO4 terlihat biru larutan meneruskan
warna biru dan menyerap cahaya kuning ( hijau dan merah). • Warna yang diamati / diteruskan adalah warna komplementer dari warna yang diserap oleh larutan tersebut INTERMEZZO Penyerapan Sinar UV-Vis oleh Molekul • Penyerapan sinar UV/VIS oleh suatu molekul dapat menyebabkan terjadinya eksitasi molekul dari tingkat dasar (ground stated) ke tingkat energi yang lebih tinggi (excited stated) • Proses reaksi fotokimia ini terjadi melalui dua tahap: hv • Tahap 1. M ---- M* (absorpsi) • Tahap 2. M*---- hv M (emisi) • Umur molekul tereksitasi (M*) sangat pendek (10-8 – 10-9 detik) dan molekul akan cenderung kembali ke tingkat dasar kembali (deeksitasi) sambil melepaskan cahaya emisi • Absorpsi sinar UV/VIS umumnya menghasilkan eksitasi elektron berikatan (bonding), sehingga panjang gelombang absorpsi maksimum dapat dikorelasikan dengan jenis ikatan dalam molekul. • Manfaat : Analisis kuantitatif: menentukan konsentrasi/kadar suatu senyawa Analisis kualitatif : mengidentifikasi suatu senyawa berdasarkan λmaks Penyerapan energi sinar UV & Vis
1. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan (bonding) & elektron
anti ikatan (non bonding) 2. Penyerapan oleh transisi elektron d & f dari molekul senyawa kompleks 3. Penyerapan karena perpindahan muatan 1. Penyerapan oleh transisi elektron ikatan (bonding) & elektron yang tidak berikatan (non bonding) • Jenis elektron pengabsorpsi : • (1) Elektron-elektron yang terlibat langsung dalam ikatan antar atom (bonding) • Elektron σ yaitu elektron yang terdapat pada ikatan tunggal, • Elektron π, yaitu elektron yang terdapat pada ikatan rangkap • (2) Elektron bebas yang tidak berpasangan (elektron n / non bonding) di sekitar atom N, O, S, & halogen Jenis-Jenis transisi elektron
• Transisi elektron dapat terjadi dari keadaan dasar ke tingkat
energi antibonding (diberi tanda bintang*) atau ke tingkat energi yang lebih tinggi. • Jenis transisi elektron : transisi σ-σ*, n-σ*, n-π*, dan π-π*. Transisi Elektron
1. Transisi elektron σ-σ* umumnya terjadi pada elektron ikatan tunggal
(misalnya C-C atau C-H) dan memerlukan energi sangat besar, sehingga terjadi pada daerah UV vakum (λ < 180 nm) kurang bermanfaat untuk spektrofotometri UV-Vis 2. Transisi n-σ* terjadi pada senyawa yang molekulnya mengandung elektron tak berpasangan (misalnya C-O, N-O). Energi transisi ini lebih kecil dari transisi σ- σ*, dan terjadi pada daerah 150 – 250 nm. 3. Transisi n-π* dan π-π* sangat bermanfaat dalam spektrofotometri UV-Vis. Spektroskopi serapan senyawa organik didasarkan pada transisi n-π* dan π-π* karena energinya cukup rendah, yaitu pada daerah spektrum UV-Vis (antara 200 – 700 nm). Kedua transisi ini terjadi pada molekul senyawa tak jenuh yang menyediakan orbital π. Zat pengabsorpsi tak jenuh ini disebut kromofor. Pergeseran panjang gelombang • Puncak panjang gelombang gugus fungsi yang ditemukan dalam suatu analit tidak persis seperti yang ada dalam daftar perhitungan. • Faktor pergeseran puncak λ maks : pelarut dan gugus kromofor. • Puncak-puncak molekul senyawa dengan transisi n-π* umumnya bergeser ke arah panjang gelombang yang lebih pendek dengan bertambahnya kepolaran pelarut. Tetapi untuk transisi π-π* berlaku sebaliknya. • Pergeseran panjang gelombang ke arah yang lebih pendek pergeseran biru atau hipsokromik. • Pergeseran ke arah panjang gelombang yang lebih panjang pergeseran merah atau batokromik. Adanya konjugasi pada gugus kromofor (misalnya konjugasi ikatan rangkap) akan menyebabkan terjadi pergeseran batokromik. Kromofor • Kromofor semua gugus / atom dalam senyawa organik yang mampu menyerap sinar UV & Vis • Kromofor cenderung memiliki ikatan tak jenuh atau mengandung gugus fungsi dengan ikatan rangkap (orbital π) • Ausokrom gugus fungsional yang mempunyai elektron bebas (OH, -O, -NH2, dan –OCH3 ) yang memberikan transisi n-π* • Ausokrom yang terikat pada kromofor pergeseran batokromik / ke panjang gelombang lebih besar • Ikatan terkonjugasi (ikatan rangkap berselang seling dengan ikatan tunggal) menyebabkan delokalisasi elektron π. Akibatnya terjadi penurunan energi π dan pengurangan karakter anti ikatan pergeseran batokromik 2. Penyerapan oleh transisi elektron d & f dari molekul senyawa kompleks
• Sebagian besar ion logam transisi menyerap di daerah UV & Vis
a. Transisi d-d* : Penyerapan oleh ion logam golongan transisi pertama & kedua transisi elektroikn 3d dan 4d. Pita serapan lebar dan dipengaruhi lingkungan kimia (pH, kepolaran pelarut, jenis ligan) b. Transisi f-f* : Penyerapan oleh ion golongan lantanida & aktanida transisi elektronik 4f dan 5f. Pita serapan anorganik lebih sempit dan hanya sedikit terpengaruh oleh jenis ligan yang terikat 3. Penyerapan karena perpindahan muatan • Untuk tujuan analisis, spesi yang menunjukkan penyerapan karena perpindahan muatan sangat penting karena ε sangat besar (ε > 10.000 L/cm mol) • Itu sebabnya senyawa kompleks memberikan sensitifitas tinggi (mudah dideteksi dan ditentukan kadarnya) • Beberapa ion anorganik menunjukkan serapan akibat perpindahan muatan Senyawa kompleks akibat perpindahan muatan (charge transfer complexes). Cth : kompleks Fe (III) dengan tiosianat, Fe (III) dengan senyawa fenolik, Fe (II) dengan o-fenantrolin • Penyerapan radiasi melibatkan perpindahan elektron dari donor elektron ke akseptor elektron. Cth : perpindahan elektron dari ion tiosianat ke orbital ion Fe (III)