SPEKTROFOTOMETRI VISIBLE
disusun untuk memenuhi salah satu laporan praktikum Instrumen Analitik Prodi D3 Teknik
Kimia jurusan Teknik Kimia
Dosen Pengampu : Sudrajat Harris Abdulloh, S.Si., M.T.
KELOMPOK 1
2024
BAB I
PENDAHULUAN
Absorpsi yang melibatkan elektron d dan f pada umumnya mengabsorpsi daerah sinar
tampak. Terjadinya transisi logam golongan d dan f , yaitu golongan unsur-unsur atau logam
transisi dalam. Spektrum atau puncak absorpsi yang sempit dipengaruhi oleh lingkungan, yaitu
adanya ligan dan jenisnya.
Benda bercahaya seperti matahari atau bohlam listrik memancarkan spektrum yang lebar
yang terdiri dari panjang gelombang. Panjang gelombang dikaitkan dengan cahaya tampak
tersebut mampu mempengaruhi selaput mata manusia dan karenanya menimbulkan kesan
subyektif akan ketampakan (vision). Namun banyak pula radiasi yang dipancarkan oleh benda
panas yang terletak di luar daerah mata yang peka, yaitu daerah ultra violet. Bila “cahaya putih”
yang terdiri dari spektrum panjang gelombang melewati suatu medium seperti kaca atau suatu
larutan kimia yang berwarna yang tembus cahaya tertentu , maka medium yang bersangkutan
akan tampak berwarna bagi pengamat. Karena hanya gelombang yang diteruskan yang sampai ke
mata, maka panjang gelombang itulah yang menentukan warna medium tersebut. Warna ini
disebut dengan warna komplementer.
1.2 Tujuan
Setelah melakukan praktikum, mahasiswa diharapkan dapat:
Menjelaskan prinsip Spektrofotometri Ultra Violet-Sinar Tampak
Menentukan konsentrasi analit dalam sampel/cuplikan.
Menentukan Konsentrasi Fe dalam air
1.3 Metoda
O-Fenantrolin
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengukuran absorbansi atau transmitansi dalam spektroskopi ultra violet adalah pengukuran
kuantitatif senyawa kimia berdasarkan nilai serapan cahaya atau absorbansi cahaya dari suatu
senyawa di daerah spektrum ultra-violet (200-300 nm). Dasar analisis spektroskopi adalah interaksi
radiasi dengan senyawa kimia. Bila radiaisi dilewatkan pada suatu senyawa kimia, sebagian radiasi
tersebut akan terabsorpsi. Serapan radiasi oleh molekul dalam daerah spektrum ultra violet tergantung
pada struktur dari molekul yang bersangkutan. Penyerapan sinar ultra violet tersebut dapat
menyebabkan terjadinya eksitasi molekul dari energi dasar (ground state) ke tingkat energi yang lebih
tinggi (excited state), atau dapat dikatakan menyebabkan transisi elektron valensi yang di cirikan
dengan pita absorbsi pada daerah panjang gelombang tertentu. Proses ini melalui dua tahap:
Tahap 1 -> M + hv -> M*
Tahap 2 -> M* -> M + Energi
Semua bahan kimia mampu menyerap gelombang elektromagnetik, namun kemampuan
penyerapan cahaya atau gelombang elektromagnetik dipengaruhi oleh ikatan atau struktur kimia yang
ada di dalam molekul yang bersangkutan. Karena elektron dalam molekul mempunyai energi yang
tidak sama, maka energi yang diserap dalam proses eksitasi dapat mengakibatkan terjadinya satu atau
lebih transisi tergantung pada jenis elektron yang terdapat dalam molekul. Hukum dasar dari
spektroskopi diterangkan oleh Lambert dan Beer, sehingga hukum atau persamaan yang digunakan
dikenal dengan “Hukum Lambert-Beer”. Jika suatu berkas radiasi melewati suatu medium homogen,
maka sebagian dari intensitas radiasi yang datang tersebut Io, akan diabsorbsi/diserap Ia, sebagian
dipantulkan Ir dan sisanya diteruskan/ditransmisikan It. Untuk antar muka udara-kaca sebagai akibat
penggunaan sel kaca, cahaya yang dipantulkan hanya sekitar 4%, sehingga Ir biasanya terhapus
dengan penggunaan suatu control ( misalnya dengan sel pembanding atau blanko), jadi:
0.8
Absorbansi 0.6
0.4
0.2
0
420 440 460 480 500 520 540 560
Panjang Gelombang (nm)
Kurva Kalibrasi
Kurva Kalibrasi
1.6
1.4
1.2 f(x) = 0.194086330935252 x
R² = 0.999121301752721
absorbansi (A)
1
0.8
0.6
0.4
0.2
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8
Konsentrasi (ppm)
4.3 Pembahasan
Oleh Adelia Wardah NIM 231411096
Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai linear adalah ketika pembuatan larutan
induk penambahan aquades hingga tanda batas, memipet larutan, pembacaan pada
spektrofotometri. Selain menentukan konsentrasi besi, kami juga menguji sampel dari air
keran, air bekas cucian kuvet, dan air limbah yang diduga mengandung kandungan besi,
ketika dilakukan pengecekan nilai absorbansi pada air keran tersebut bernilai 0.011; pada
air cucian kuvet bernilai 1.418; dan pada air limbah sebesar 0.159.
Spektrofotometri visible merupakan salah satu metode analisa kualitatif dan kuantitatif
suatu senyawa kimia. Spektrofotmetri VIS biasanya digunakan untuk menganalisa
senyawa kimia non-organik. Berbeda dengan spektrofotometri UV yang menggunakan
larutan bening tak berwarna, analisa menggunakan spektrofotmetri VIS ini menggunakan
larutan yang berwarna. Daerah panjang gelombang VIS atau tampak adalah 370 nm – 780
nm.
Hukum dasar spektrofotometri diterangkan oleh Lambert dan Beer atau biasa dikenal
dengan Hukum Lambert-Beer. Lambert menjelaskan bahwa absorbansi radiasi
merupakan fungsi ketebalan medium, sedangkan Beer menjelaskan absorbansi radiasi
sebagai fungsi konsentrasi medium yang bersangkutan. Jika suatu berkas radiasi melewati
suatu medium homogen, maka sebagian intensitas radiasi yang datang tersebut (Io) akan
diasborbsi atau diserap (Ia), sebagian dipantulkan (Ir), dan sebagian diteruskan (It).
Tujuan praktikum ini adalah untum menentukan konsentrasi besi dalam air menggunakan
fero alumunium sulfat sebagai bahan utama untuk membuat larutan induk, hidroksilamin
hidroklorida 10% untuk mereduksi, Na Asetat 10% sebagai buffer pada kondisi basa
untuk menjaga pH, dan O-fenantrolin 0,1% sebagai zat berwarna. Selanjutnya praktikan
membuat larutan sesuai dengan komposisi yang telah tersedia dengan konsentrasi 2 ppm,
3 ppm, 4 ppm, 5 ppm, 6 ppm, dan 7 ppm serta menambah larutan sampel yang berasal
dari air sisa bilasan, sampel air keran, dan sampel limbah. Warna larutan semakin lama
akan semakin pekat, berwarna orange muda hingga orange tua, hal ini disebabkan karena
reaksi Fe 2+ dengan O-fenantrolin 0,1% sebagai zat warna, semakin tinggi konsentrasi Fe
2+ maka akan semakin pekat pula warna larutan sampelnya.
Setelah semua larutan siap, maka selanjutnya mengukur panjang gelombang dan
konsentrasi Fe. Alat yang digunakan oleh praktikan adalah spektrofotometri genesys 20.
Komponen utama spektrofotometer:
KESIMPULAN