TEKNIK KIMIA_UNSERA
Prinsip Spektrometri
C C
E = h = h = C = u
h (Tetapan Planck) = 6.62 x 10- (Ergsec)
27
Spektrum Elektromagnetik
Tipe Radiasi Frekuensi (Hz) Panjang
Gelombang
gamma-rays 1020-1024 <1 pm
X-rays 1017-1020 1 nm-1 pm
ultraviolet 1015-1017 400 nm-1 nm
visible 4-7.5x1014 750 nm-400 nm
near-infrared 1x1014-4x1014 2.5 µm-750 nm
infrared 1013-1014 25 µm-2.5 µm
microwaves 3x1011-1013 1 mm-25 µm
radio waves <3x1011 >1 mm
Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh
suatu senyawa atau unsur
adalah warna komplementer dari warna yang teramati.
Hal tersebut dapat diketahui
dari larutan berwarna yang memiliki serapan maksimum
pada warna komplementernya
warna yang teramati Warna yang diserap Panjang gelombang
(warna
komplementer)
Green Red 700 nm
Blue-green Orange-red 600 nm
Violet Yellow 550 nm
Red-violet Yellow-green 530 nm
Red Green 500 nm
Orange Blue 450 nm
Yellow Violet 400 nm
Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi
dengan konsentrasi zat yang diserap
A = abc
A : absorbance
T= (I/Io) = 10-A
%T = (I/Io) x 100
A = -logT = log(1/T)
Contoh :
If %T = 95%, then A = log(100/95) = log(1.053) = -log(0.95)
A = 0.02227
Penyimpangan Hk Lambert-Beer
Larutan pekat
pada konsentrasi larutan yang terlalu
pekat, Absorbansi yang terbaca terlalu
tinggi, sehingga grafik tidak linear
Larutan yang diukur harus encer
faktor instrumentasi sinar yang
diserap tidak monokromatis
menyebabkan 2 panjang gelombang
maksimum
Faktor kimia karena terjadinya reaksi
disosiasi, asosiasi, polimerisasi, solvolisis
Jika terjadi reaksi konsentrasi zat
yang akan diukur berkurang
Spektrofotometer
Spektrofotometer
Komponen : monokromator
• Cahaya
• Semua cahaya
• Cahaya polikromatik
Komponen : monokromator
Cahaya merah
yang diserap
oleh larutan
hijau
Komponen : sample cells
Sample cells (kuvet)
Spektrofotometer UV
Quartz (crystalline silica)
Spektrofotometer Visible
Glass
Tipe-Tipe Spektrofotometer
UV/Vis
1. Single-beam
Digunakan untuk analisis kuantitatif dengan mengukur absorbansi
pada panjang gelombang tunggal
Radiasi dari monokromator yang masuk didispersikan oleh
prisma/ grating. Ketika alat pendispersi dirotasikan, berbagai pita
radiasi yang telah terpecah difokuskan pada celah keluar. Radiasi
dilewatkan sampel dan diterima detektor. Pada spektrofotometer
single beam terdapat satu berkas sinar yang dilewatkan melalui
kuvet, larutan blanko standar dan sampel diperiksa secara
bergantian.
Single beam mempunyai beberapa keuntungan yaitu
sederhana, harganya murah, dan mengurangi biaya
yang ada merupakan keuntungan yang nyata.
Beberapa instrumen menghasilkan single-beam
instrument untuk pengukuran sinar ultra violet dan
sinar tampak.
Panjang gelombang paling rendah adalah 190 sampai
210 nm dan paling tinggi adalah 800 sampai 1000 nm
(Skoog, DA, 1996).
2. Double-beam
Double-beam dibuat untuk digunakan pada panjang
gelombang 190 sampai 750 nm.
Double-beam instrument dimana mempunyai dua sinar
yang dibentuk oleh potongan cermin yang berbentuk V
yang disebut pemecah sinar. Sinar pertama melewati
larutan blangko dan sinar kedua secara serentak
melewati sampel, mencocokkan foto detektor yang
keluar menjelaskan perbandingan yang ditetapkan
secara elektronik dan ditunjukkan oleh alat pembaca
(Skoog, DA, 1996).
Protein
Amino Acids (aromatic)
Glucose Determination
Enzyme Activity (Hexokinase)
Struktur kimia dan absorpsi Visible
Larutan yang dapat dianalisis dengan
spektrofotometer visible senyawa yang berwarna
Contoh : KMnO4
Apabila senyawa tersebut tidak berwarna, maka perlu
ditambahkan pengompleks yang dapat membentuk
warna
Contoh : analisis logam Pb
Aplikasi spektrofotometer visible
Niacin
Pyridoxine
Vitamin B12
Metal Determination (Fe)
Fat-quality Determination (TBA)
Enzyme Activity (glucose oxidase)
• Y = a + bX
• Dimana :
Y = Variabel Response atau Variabel Akibat
(Dependent), dalam hal ini Y = Absorbansi
X = Variabel Predictor atau Variabel Faktor Penyebab
(Independent), dalam hal ini X = konsentrasi
a = konstanta
b = koefisien regresi (kemiringan); besaran Response
yang ditimbulkan oleh Predictor.
• Nilai-nilai a dan b dapat dihitung dengan
menggunakan Rumus dibawah ini :
• a = (Σy) (Σx²) – (Σx) (Σxy)
. n(Σx²) – (Σx)²
• b = n(Σxy) – (Σx) (Σy)
. n(Σx²) – (Σx)²
Contoh Aplikasi
metode seri standard (standard eksternal)
Konsentrasi
No (g/L) Abs
1 0 0
2 0,5 0,1650
3 0,75 0,3780
4 1 0,5870
5 1,25 0,9020
6 1,5 1,0950
Hitung kadar glukosa sampel dengan absorbansi
0,8752