SPEKTROSKOPI
absorbsi
JENIS SPEKTROSKOPI
emisi
JENIS SPEKTROSKOPI
SPEKTROSKOPI
• sumber radiasi/cahaya,
• monokromator,
• tempat cuplikan (kuvet), dan
• detektor.
• Sumber radiasi adalah suatu sumber energi yang memancarkan pancaran radiasi
elektromagnetik,
• monokromator adalah alat yang paling umum dipakai untuk menghasilkan berkas
radiasi dengan satu panjang gelombang. Monokromator untuk radiasi ultra violet,
sinar tampak dan infra merah adalah serupa, yaitu mempunyai celah (slit), lensa,
cermin, dan prisma atau grating. Terdapat dua macam monokromator yaitu
monokromator prisma bunsen dan monokromator grating Czerney-Turney
• Tempat cuplikan dan kompartemen
• Kompartemen ini digunakan untuk tempat meletakkan kuvet. Kuvet adalah
wadah untuk meletakkan sampel yang ingin dianalisis.
PRINSIP SPEKTROMETRI UV VIS
Larutan sampel dikenai radiasi elektromagnetik,
sehingga menyerap energi / radiasi terjadi interaksi
antara radiasi elektromagnetik dengan materi
(atom/molekul)
Jumlah intensitas radiasi yang diserap oleh larutan
sampel dikonversi dengan konsentrasi analit data
kuantitatif
warna yang teramati Warna yang diserap Panjang gelombang
Green Red 700 nm
Blue-green Orange-red 600 nm
Violet Yellow 550 nm
Red-violet Yellow-green 530 nm
Red Green 500 nm
Orange Blue 450 nm
Yellow Violet 400 nm
Dasar pengukuran Spektrofotometer
Hukum Lambert Beer – hubungan linear antara absorbansi
dengan konsentrasi zat yang diserap
A = abc
A : absorbance
T= (I/Io) = 10-A
%T = (I/Io) x 100
A = -logT = log(1/T)
CONTOH SOAL
Diketahui:
A= 3,2 x 103 cm-1 M-1
C= 5 x 10-5 M
B= 5cm
Ditanya: A….?
A= a.b.c
A= 3,2 x 103 cm-1 M-1 x 5cm x 5 x 10-5 M
A= 80 x 10-2
CONTOH SOAL
A=a.b.c
Diketahui: a=A/(bxc)
BM=144 =0,4/(1 cm x 7x10-5 M)
Massa= 1x 10-5 g/ml =0,057 x 10-5 cm-1 M-1
A= 0,200
B= 1cm
Ditanya: a..?
Jawab:
C= (g/mr) x (1000/v)
=(1x 10-5 g/ml/144)/(1000/1)
=7 x 10-5
Contoh :
If %T = 95%, then
A=-Log T= log (1/T)
A = log(100/95) = log(1/0.95) = -log(0.95)=-(-0,2227)
A = 0.02227
A. A=0,10
B. A=0,50
T=10-A
T=10-ABC
T=10-A
T=10-A
T=10-0,10
T=10-0,50
T=0,794
T=0,316
%T=0,794 x 100%
%T=0,316 x 100%
%T=79,4%
%T=31,6%
Penyimpangan Hk Lambert-Beer
Larutan pekat
pada konsentrasi larutan yang terlalu
pekat, Absorbansi yang terbaca terlalu
tinggi, sehingga grafik tidak linear
Larutan yang diukur harus encer
faktor instrumentasi sinar yang
diserap tidak monokromatis
menyebabkan 2 panjang gelombang
maksimum
Faktor kimia karena terjadinya reaksi
disosiasi, asosiasi, polimerisasi, solvolisis
Jika terjadi reaksi konsentrasi zat
yang akan diukur berkurang
Spektrofotometer
BAGIAN SPEKTROFOTOMETER
1. SUMBER CAHAYA
TUNGSTEN/WOLFRAM
DEUTERIUM
panjang gelombang
panjang gelombang 190-
antara 350-2200 nm,
380 nm. Spektrum energi
spectrum radiasinya
radiasinya lurus dan
berupa garis lengkung.
digunakan untuk
mengukur sampel pada
daerah UV.
MONOKROMATOR
Pemecah cahaya polikromatis menjadi cahaya tunggal (monokromatis)
dengan panjang gelombang tertentu, monokromator terdiri dari 4 bagian
PRISMA FILTER
GRATING/KISI
CELAH OPTIS
DIFRAKSI
KOMPARTEMEN SAMPEL
Protein
Amino Acids (aromatic)
Glucose Determination
Enzyme Activity (Hexokinase)
Struktur kimia dan absorpsi Visible
Larutan yang dapat dianalisis dengan
spektrofotometer visible senyawa yang berwarna
Contoh : KMnO4
Apabila senyawa tersebut tidak berwarna, maka perlu
ditambahkan pengompleks yang dapat membentuk
warna
Contoh : analisis logam Pb, Fe
Aplikasi spektrofotometer visible
Niacin
Pyridoxine
Vitamin B12
Metal Determination (Fe)
Fat-quality Determination (TBA)
Enzyme Activity (glucose oxidase)
METODE PENGUKURAN