Sumber sinar
lampu “tungsten- filament”
(400 – 800 nm)
3
Spektrofofometri
4 SPECTRO-2016
Akan dipelajari:
5 SPECTRO-2016
Spektrofotometer
7
Interaksi antara sinar dan zat
dipantulkan
(reflection) sampel
dihamburkan
(Scattering)
2. Aspek Kuantitatif
- Dalam aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada cuplikan
(larutan sampel) dan intensitas sinar radiasi yg diteruskan diukur besarnya.
- Radiasi yg diserap oleh cuplikan ditentukan dg membandingkan intensitas
sinar yg diteruskan dg intensitas sinar yg diserap jika tidak ad spesies
penyerap lainnya.
Hukum Lambert-Beer
Kuantitas spektroskopi yg diukur biasanya adalah transmitans
(T) = I/Io
- log (I/ Io) = a.b.c
- log T = a.b.c
Kett : T = Transmitans,
I = Intensitas sinar mula-mula
Io = Intensitas sinar setelah melalui larutan
19
2. Mencari maksimum (maks)
Perubahan serapan per unit konsentrasi pada maks adalah sangat besar
“ semua yang terserap larutan uji idealnya juga terukur maksimal oleh
spektrofotometri “ sehingga diperoleh hasil uji yang maksimal.
• Membuat seri
konsentrasi vs
absorbansi senyawa
baku
• Range konsentrasi yang
dibuat harus
menghasilkan
absorbansi kisaran 0,2-
0,8
4. Mencari kadar zat dalam larutan uji
a. Larutan uji dalam kuvet yang telah dipersiapkan
diukur serapannya pada OT dan maks yang
telah diketahui.
Dilakukan beberapa kali pengulangan pengujian
(minimal 3 replikasi).
b). Dengan bantuan kurva standar atau persamaan
garis linier yang diperoleh dapat diketahui kadar
zat dalam sampel.
22
Sampel
23
Blangko
• Serapan yang terukur oleh spektrofotometer tidak hanya serapan solut
dalam larutan uji melainkan juga semua molekul yang dilewati sinar.
Karenanya dibuat blangko, untuk mengkoreksi pantulan, hamburan
dan penyerapan oleh kuvet dan konstituen pada larutan uji.
24
Kuvet
Untuk Vis dari gelas atau kuarsa (quartz)
Untuk UV harus dari kuarsa
Gelas menyerap sinar UV dengan kuat
Kuvet biasanya mempunyai panjang celah 1,0 cm
Kuvet dari kuarsa atau gelas dapat dibersihkan dengan dibilas
dengan air; jika perlu, dengan larutan deterjen atau
asam nitrat panas
Dibilas dengan etanol agar cepat kering
Dibilas untuk mencegah terjadinya penumpukan zat yang
mengabsorbsi pada permukaan kuvet
25
26
Instrumen
Alat yg digunakan : Spektrofotometer
Penggolongan berdasarkan sistem optik
-- single beam
Sistem optik -- -- single detector
-- double beam --
-- double detector
Pada double beam,
sumber cahaya utama terbagi menuju 2 beam :
satu menuju kuvet (mengandung larutan sampel) dan satu
menuju kuvet (mengandung pelarut referensi/ larutan
blangko)
27
Aplikasi UV/Vis
• Bidang lingkungan
(misal : analisis berbagai logam dalam air)
• Bidang industri
Bidang industri farmasi : analisis antibiotika, hormon,
vitamin, analgesik)
Bidang industri lain : analisis makanan
• Bidang Forensik
(misal : analisis narkotika, alkohol dalam darah)
28
Contoh Soal
1. Penetapan kadar furosemid dalam tablet
Cara : 20 tablet ditimbang satu per satu untuk mengetahui keseragaman berat
tablet. Sebanyak 20 tablet furosemid ditimbang sekaligus dan mempunyai
berat 1,656 g. Serbuk dengan berat 419,0 mg digojok dengan 300 ml
NaOH 0,1 N untuk mengekstraksi furosemid yg bersifat asam, lalu di
encerkan sampai 500,0 ml dengan NaOH 0,1 M. Sejumlah ekstrak disaring
dan diambil 5,0 ml filtrat, lalu diencerkan dg NaOH 0,1 M sampai 250,0 ml.
Absorbansi dibaca pada panjang gelombang 271 nm dan mempunyai
absorbansi sebesar 0,404; 0,434; 0,445. Kandungan furosemid yg
dinyakatakan dlm etiket, tiap tabletnya adalah 40 mg.
Hitunglah kandungan furosemid tiap tabletnya berdasarkan contoh soal
tersebut?
Hasil Kurva Baku :
C (µg/ml) Absorbansi
5 0,275
10 0,479
15 0,649
20 0,814
Dikett :
Persyaratan dlm farmakope = teblet furosemid mengandung furosemid tidak
kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yg tertera dlm
etiket
• Diket : Bobot rata2 tablet = 1,656 gram/20 = 82,8 mg
Didapat :
A = 0,1075
B = 0,0357
R = 0,9987
Y = 0,0357X + 0,1075
R tabel (95%) = 0,950 sehingga R hitung > R tabel (data Kurva Baku diterima)
Perhitungan kadar :
Y = 0,0357X + 0,1075
0,404 = 0,0357X + 0,1075
0,404-0,1075 = 0,0357X
X = 8,305 µg/ml
Kadar sebenarnya 1 = kadar sampel x vol x F.Pengenceran x Bobot rata2 tablet
bobot penimbangan sampel
= 8,305x 10-3mg/ml x 500 ml x (250/5) x 82,8 mg/tablet
419,0 mg
= 41,029 mg/tablet
Kadar 2 ??
Kadar 3 ??
Kadar rata2 ??
2. Penetapan kadar bahan baku sulfadiazin
Cara :
a. Timbang seksama 100,0 mg bahan baku sulfadiazin, masukkan ke dalam labu
takar 100 ml, tambahkan NaOH 0,5 N hingga tanda batas volume 100 ml
b. Pipet 200µl larutan, masukkan ke dalam labu takar 100 ml, tambahkan 5,0 ml
HCl 0,5 N dan 5,0 ml larutan NaNO3 0,1% b/v, biarkan selama 3 menit
c. Tambahkan 5,0 ml pereaksi sulfamat 0,5% b/v, biarkan hingga gelembung gas
hilang
d. Tambahkan 5,0 ml pereaksi NED.HCl 0,1 % b/v, tambahkan aquadest hingga
tanda batas volume 100 ml
e. Lakukan replikasi 3 kali
• Jika diketahui kurva baku sulfadiazin :
Konsentrasi (µg/ml atau ppm) Absorbansi
1,0 0,262
1,5 0,379
2,0 0,480
2,5 0,578
3,0 0,686
3,5 0,787
diperoleh absorbansi sampel :
Rep 1 : 0,353
Rep 2 : 0,386
Rep 3 : 0,382
Hitunglan masing2 kadar sampel dan hitung rata2 kadar sampel !
Rumus
% kadar =(Nilai “x” kurva baku) x vol x pengenceran sampel x potensi standar
Bobot penimbangan sampel